Modal Kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/modal-kerja Sun, 19 Nov 2023 07:55:46 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Modal Kerja - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/modal-kerja 32 32 Modal Kerja: Pengertian, Jenis, Komponen dan Cara Menghitung https://haloedukasi.com/modal-kerja-adalah Sun, 19 Nov 2023 07:55:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46543 Modal kerja adalah salah satu komponen penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Hal ini mencerminkan sejauh mana perusahaan mampu menjaga kelangsungan operasionalnya dalam jangka pendek. Modal kerja merupakan perbedaan antara aset lancar (seperti kas, piutang, dan persediaan) dengan kewajiban lancar (seperti utang dagang dan biaya yang harus segera dibayar). Dalam artikel ini, kita akan membahas secara […]

The post Modal Kerja: Pengertian, Jenis, Komponen dan Cara Menghitung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Modal kerja adalah salah satu komponen penting dalam manajemen keuangan perusahaan. Hal ini mencerminkan sejauh mana perusahaan mampu menjaga kelangsungan operasionalnya dalam jangka pendek.

Modal kerja merupakan perbedaan antara aset lancar (seperti kas, piutang, dan persediaan) dengan kewajiban lancar (seperti utang dagang dan biaya yang harus segera dibayar).

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam tentang modal kerja, mengapa hal ini penting untuk kesuksesan perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat mengelolanya dengan baik.

Apa Itu Modal Kerja

Modal kerja merujuk pada jumlah aset lancar yang tersedia untuk membiayai operasional sehari-hari suatu perusahaan. Ini mencakup segala sesuatu yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai, seperti kas, piutang dari pelanggan, dan persediaan.

Di sisi lain, modal kerja juga memasukkan kewajiban lancar yang harus segera dipenuhi, seperti utang dagang dan biaya yang harus dibayarkan dalam waktu dekat.

Dalam intinya, modal kerja adalah perbedaan antara aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan, dan mencerminkan seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek.

Manajemen modal kerja yang baik sangat penting untuk menjaga likuiditas perusahaan dan kelangsungan operasionalnya.

Jenis Modal Kerja     

Modal kerja dapat dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber dan karakteristiknya. Berikut adalah penjelasan secara lebih rinci tentang jenis-jenis modal kerja:

1. Modal Kerja Lancar (Liquidity Working Capital)

Modal kerja lancar adalah perbedaan antara aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Ini mencakup aset seperti kas, piutang, persediaan, dan kewajiban seperti utang dagang, biaya yang harus segera dibayar, dan utang lancar lainnya.

Modal kerja lancar mengukur likuiditas perusahaan dan seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek.

2. Modal Kerja Bersih (Net Working Capital)

Modal kerja bersih adalah selisih antara aset lancar dan kewajiban lancar. Ini digunakan untuk mengukur seberapa baik perusahaan dalam membiayai aset lancarnya dengan sumber dana yang terkait dengan aset tersebut.

Jika modal kerja bersih positif, artinya perusahaan memiliki lebih banyak aset lancar daripada kewajiban lancar, yang bisa diartikan sebagai kelebihan likuiditas. Namun, modal kerja bersih yang terlalu besar dapat menunjukkan kurang efisiennya penggunaan sumber daya.

3. Modal Kerja Kotor (Gross Working Capital)

Modal kerja kotor mencakup seluruh aset lancar perusahaan tanpa memperhitungkan kewajiban lancar.

Ini digunakan untuk mengukur seberapa besar modal kerja yang dibutuhkan untuk mendukung seluruh operasional perusahaan. Modal kerja kotor dapat memberikan pandangan tentang skala dan kompleksitas bisnis.

4. Modal Kerja Positif dan Modal Kerja Negatif

Modal kerja positif terjadi ketika aset lancar melebihi kewajiban lancar, sementara modal kerja negatif terjadi ketika kewajiban lancar melebihi aset lancar.

Modal kerja positif dapat menunjukkan stabilitas finansial, sementara modal kerja negatif dapat menimbulkan risiko likuiditas dan menunjukkan ketergantungan pada pendanaan luar.

5. Modal Kerja Musiman

Beberapa bisnis mengalami fluktuasi musiman dalam aktivitas mereka, yang mengakibatkan fluktuasi dalam modal kerja mereka.

Modal kerja musiman adalah modal kerja yang diperlukan untuk mengatasi fluktuasi ini. Misalnya, bisnis perhotelan mungkin memerlukan modal kerja ekstra selama musim liburan.

6. Modal Kerja Tetap

Modal kerja tetap adalah sebagian modal kerja yang tidak berubah dalam jangka pendek dan diperlukan untuk menjalankan operasional sehari-hari perusahaan. Ini mencakup biaya seperti gaji karyawan, sewa, dan utilitas yang harus dibayar secara teratur.

7. Modal Kerja Disetor (Contributed Working Capital)

Modal kerja disetor adalah modal kerja yang diberikan oleh pemilik atau pemegang saham perusahaan. Ini termasuk investasi modal awal dan tambahan yang diberikan oleh pemilik perusahaan untuk mendukung operasional.

Pemahaman yang baik tentang jenis-jenis modal kerja ini membantu perusahaan dalam merencanakan, mengelola, dan memantau kebutuhan finansial jangka pendek mereka serta memastikan kelangsungan operasional yang optimal.

Fungsi Modal Kerja  

Modal kerja memiliki beragam fungsi yang sangat penting dalam operasional perusahaan. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang fungsi-fungsi modal kerja:

1. Menjaga Likuiditas

Salah satu fungsi utama modal kerja adalah menjaga likuiditas perusahaan. Dengan memiliki cukup kas dan aset lancar lainnya, perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansial yang harus dibayar dalam jangka pendek, seperti gaji, sewa, dan pembayaran piutang. Ini membantu perusahaan menghindari kekurangan dana yang dapat mengganggu operasionalnya.

2. Mendukung Pertumbuhan

Modal kerja yang memadai memungkinkan perusahaan untuk merencanakan dan mengejar pertumbuhan bisnis. Dengan modal kerja yang cukup, perusahaan dapat membiayai investasi dalam persediaan tambahan, ekspansi fasilitas, atau penerimaan karyawan baru.

3. Mengoptimalkan Produksi dan Penjualan

Dalam produksi dan penjualan, modal kerja memainkan peran penting. Perusahaan dapat menggunakan modal kerja untuk mengelola persediaan dan menawarkan syarat kredit yang lebih baik kepada pelanggan.

Hal ini memungkinkan perusahaan untuk memproduksi dan menjual lebih banyak produk atau layanan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan.

4. Mengelola Risiko Likuiditas

Modal kerja yang dikelola dengan baik membantu perusahaan mengelola risiko likuiditas. Dengan memiliki perencanaan modal kerja yang tepat, perusahaan dapat mengantisipasi fluktuasi kas yang mungkin terjadi dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengatasi masalah likuiditas.

5. Meminimalkan Biaya Keuangan

Modal kerja yang efisien dapat membantu perusahaan mengurangi biaya keuangan. Misalnya, dengan mengelola piutang dengan baik, perusahaan dapat mengurangi risiko piutang macet dan biaya yang terkait dengan itu.

6. Menjaga Keseimbangan Antara Aset dan Kewajiban

Modal kerja juga membantu perusahaan menjaga keseimbangan antara aset dan kewajiban dalam jangka pendek. Ini penting karena ketidakseimbangan dapat mengarah pada risiko likuiditas dan masalah keuangan.

7. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Modal kerja yang dikelola dengan baik dapat meningkatkan efisiensi operasional perusahaan. Ini termasuk mengoptimalkan proses persediaan, mengelola piutang dan utang dengan baik, serta menghindari terlalu banyak kas tersimpan dalam bentuk aset lancar yang tidak produktif.

8. Mengukur Kinerja Keuangan

Modal kerja juga digunakan sebagai indikator kinerja keuangan perusahaan. Pemangku kepentingan, seperti investor dan kreditur, sering menggunakan modal kerja untuk mengevaluasi keadaan keuangan dan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban.

Dengan pemahaman yang baik tentang fungsi modal kerja, perusahaan dapat merencanakan dan mengelola sumber daya finansialnya dengan lebih efektif, sehingga dapat mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjaga stabilitas keuangan dalam jangka pendek.

Komponen Modal Kerja      

Modal kerja terdiri dari beberapa komponen yang mencerminkan aset lancar dan kewajiban lancar perusahaan. Di bawah ini, saya akan menjelaskan beberapa komponen utama dari modal kerja beserta penjelasannya:

1. Kas (Cash)

Kas adalah komponen yang paling likuid dari modal kerja. Ini mencakup uang tunai yang dimiliki perusahaan di kasir, rekening bank, atau setara kas. Kas sangat penting untuk memenuhi kewajiban sehari-hari, seperti pembayaran gaji karyawan, biaya rutin, dan pembayaran hutang jangka pendek.

2. Piutang (Receivables)

Piutang mencakup uang yang perusahaan tunggakan dari pelanggan atau pihak lain yang masih harus membayar tagihan kepada perusahaan. Piutang adalah aset yang dapat diubah menjadi kas dalam waktu dekat dan merupakan sumber potensial pendapatan perusahaan.

3. Persediaan (Inventory)

Persediaan adalah barang atau bahan baku yang disimpan perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau untuk dijual kepada pelanggan.

Persediaan adalah aset yang harus dikelola dengan hati-hati, karena terlalu banyak persediaan dapat mengikat modal kerja perusahaan.

4. Utang Dagang (Accounts Payable)

Utang dagang adalah kewajiban perusahaan terhadap pemasok atau pihak lain yang masih harus dibayar. Ini mencakup tagihan untuk barang dan jasa yang telah diterima perusahaan. Mengelola utang dagang dengan baik dapat mempengaruhi likuiditas perusahaan.

5. Utang Lancar Lainnya (Other Current Liabilities

Ini mencakup berbagai kewajiban lancar selain utang dagang, seperti pajak yang harus dibayar, biaya yang harus dibayar, dan utang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.

6. Uang Muka Dari Pelanggan (Customer Advances)

Ini adalah uang yang diterima oleh perusahaan dari pelanggan sebagai uang muka atau pembayaran di muka untuk produk atau layanan yang akan disediakan di masa depan. Uang muka dari pelanggan dapat menjadi sumber pendapatan yang penting.

7. Uang Muka Ke Pemasok (Vendor Deposits)

Uang muka ke pemasok adalah uang yang harus dibayarkan oleh perusahaan sebagai jaminan atau pembayaran di muka kepada pemasok. Ini dapat digunakan untuk memastikan pasokan bahan baku atau komponen yang diperlukan untuk produksi.

8. Piutang Karyawan (Employee Advances)

Piutang karyawan mencakup uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai pinjaman atau uang muka yang akan dikembalikan oleh karyawan nantinya.

9. Kas Ekivalen (Cash Equivalents)

Ini mencakup investasi jangka pendek yang sangat likuid dan dapat dengan cepat diubah menjadi kas, seperti surat berharga dan deposito berjangka.

Memahami komponen-komponen modal kerja ini adalah kunci untuk mengelola likuiditas perusahaan dengan baik.

Manajemen modal kerja yang efisien melibatkan keseimbangan yang tepat antara aset lancar dan kewajiban lancar, sehingga perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek tanpa mengikat terlalu banyak sumber daya dalam bentuk aset lancar yang tidak produktif.

Cara Menghitung  Modal Kerja

Menghitung modal kerja adalah langkah penting dalam analisis keuangan perusahaan. Ini membantu Anda memahami apakah perusahaan memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajiban lancar dalam jangka pendek. Berikut adalah cara menghitung modal kerja:

Modal Kerja = Aset Lancar – Kewajiban Lancar

1. Aset Lancar (Current Assets)

  • Kas dan Setara Kas: Ini mencakup uang tunai yang dimiliki perusahaan di kasir, rekening bank, dan investasi yang sangat likuid. Ini adalah aset yang paling likuid dan dapat segera digunakan untuk memenuhi kewajiban.
  • Piutang: Ini adalah uang yang perusahaan tunggakan dari pelanggan atau pihak lain yang masih harus membayar tagihan kepada perusahaan. Piutang adalah aset yang dapat dengan cepat diubah menjadi uang tunai melalui penerimaan pembayaran dari pelanggan.
  • Persediaan: Persediaan mencakup barang-barang yang disimpan perusahaan untuk digunakan dalam produksi atau untuk dijual kepada pelanggan. Ini adalah aset yang memerlukan pengelolaan yang cermat, karena terlalu banyak persediaan dapat mengikat modal kerja.
  • Uang Muka dari Pelanggan: Ini adalah uang yang diterima oleh perusahaan dari pelanggan sebagai uang muka atau pembayaran di muka untuk produk atau layanan yang akan disediakan di masa depan.
  • Uang Muka ke Pemasok: Uang muka ke pemasok adalah uang yang harus dibayar oleh perusahaan sebagai jaminan atau pembayaran di muka kepada pemasok. Ini dapat digunakan untuk memastikan pasokan bahan baku atau komponen yang diperlukan untuk produksi.
  • Piutang Karyawan: Piutang karyawan mencakup uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan sebagai pinjaman atau uang muka yang akan dikembalikan oleh karyawan nantinya.
  • Aset Lancar Lainnya: Ini mencakup aset lancar lainnya yang dimiliki oleh perusahaan dan dapat dengan cepat diubah menjadi kas, seperti surat berharga dan investasi jangka pendek.

2. Kewajiban Lancar (Current Liabilities)

  • Utang Dagang: Utang dagang adalah kewajiban perusahaan terhadap pemasok atau pihak lain yang masih harus dibayar. Ini mencakup tagihan untuk barang dan jasa yang telah diterima perusahaan.
  • Utang Lancar Lainnya: Ini mencakup berbagai kewajiban lancar selain utang dagang, seperti pajak yang harus dibayar, biaya yang harus dibayar, dan utang lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.
  • Utang Pajak: Ini adalah kewajiban perusahaan terhadap pihak berwenang untuk membayar pajak. Kewajiban pajak biasanya harus dibayar dalam jangka waktu yang ditentukan oleh hukum.
  • Utang Jangka Pendek: Utang jangka pendek adalah pinjaman yang harus segera dibayarkan perusahaan dalam jangka pendek.
  • Utang kepada Karyawan: Ini adalah kewajiban yang harus dibayar perusahaan kepada karyawan, seperti gaji dan tunjangan, yang masih harus dibayarkan.
  • Utang kepada Pemasok: Ini adalah kewajiban perusahaan kepada pemasok yang masih harus dibayar.
  • Kewajiban Lancar Lainnya: Ini mencakup kewajiban lancar lainnya yang harus diselesaikan dalam waktu dekat.

Setelah mengidentifikasi dan menghitung nilai masing-masing komponen aset lancar dan kewajiban lancar, Anda dapat menghitung modal kerja dengan mengurangkan total kewajiban lancar dari total aset lancar.

Hasil perhitungan modal kerja memberikan gambaran tentang seberapa baik perusahaan dapat memenuhi kewajiban finansialnya dalam jangka pendek dan menjaga likuiditasnya.

The post Modal Kerja: Pengertian, Jenis, Komponen dan Cara Menghitung appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Modal Kerja: Komponen – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/modal-kerja Fri, 26 Mar 2021 03:08:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23210 Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai modal kerja yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, penggunaan, konsep, jenis dan tahapan di dalam menghitung modal kerja. Pengertian Modal Kerja Menurut Para Ahli Kasmir (2012: 250)Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusaaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar […]

The post Modal Kerja: Komponen – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai modal kerja yang meliputi pengertian, tujuan, fungsi, manfaat, penggunaan, konsep, jenis dan tahapan di dalam menghitung modal kerja.

Pengertian Modal Kerja

Menurut Para Ahli

  • Kasmir (2012: 250)
    Modal kerja adalah modal yang digunakan untuk melakukan kegiatan operasi perusaaan. Modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanamkan dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek seperti kas, bank, surat berharga, piutang, persediaan dan aktiva lancar.
  • Jumingan (2006)
    Modal kerja adalah jumlah aktiva lancar pada neraca perusahaan. Konsep modal kerja bersih yaitu pengurangan antara aktiva lancar atau aset saat ini dengan passiwa lancar/hutang lancar. Sehingga diketahui bahwa terdapat modal kerja bersih dan modal kerja kotor.
  • Eugene F. Brigham dan Joel F. Houston
    Modal kerja adalah penjumlahan dari aktiva lancar. Aktiva lancar tersebut adalah modal kerja kotor. Pengertian ini bersifat kuantitatif dikarenakan jumlah dana yang dipakai dalam tujuan operasi jangka pendek. Ketersediaan modal kerja sangat bergantung pada tingkat liquiditas aktiva lancar (kas, surat berharga, persediaan dan piutang).
  • Harahap
    Modal kerja sebagai hasil dari pengurangan antara aktiva lancar atau harta lancari dikurangi dengan utang kerja. harahap menjelaskan terkait dengan modal kerja yang dapat dijadikan sebagai ukuran yang berkaitan dengan kepentingan kreditur jangka pendek.
  • Gitman
    Modal kerja ialah bagian dari investasi yang merupakan jumlah harta lancar yang bersikulasi dari suatu bentuk ke bentuk yang lain dalam suatu kegiatan bisnis yang dilakukan perusahaan. Dengan kata lain, aktiva lancar yang mengalami perubahan bentuk atau nilai jual saat dilakukannya kegiatan bisnis.

Secara Umum

Modal kerja adalah modal yang menjadi suatu kebutuhan di dalam kegiatan usaha agar berjalan sesuai dengan rencana yang telah dibuat di awal.

Tujuan Modal Kerja

  • Tujuan modal kerja yaitu untuk memenuhi kebutuhan profitabilitas perusahaan.
  • Modal kerja memiliki tujuan untuk melindungi diri jika terjadi krisis modal kerja akibat turunnya nilai aktiva lancar.
  • Dengan modal kerja yang cukup perusahaan memiliki kemampuan guna memenuhi kewajiban pada waktunya.
  • Memungkinkan perusahaan untuk mendapatkan tambahan dana daripada kreditor jika rasio keuangan yang memenuhi syarat.
  • Guna memaksimalkan penggunaan aktiva lancar untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan.

Fungsi Modal Kerja

  • Dengan adanya modal kerja, perusahaan dapat lebih leluasa dalam memberikan kredit bagi konsumen dengan mudah dan menguntungkan.
  • Saat terjadi krisis, perusahaan akan terlindungi jika terjadi penuruan nilai dari harta lancar jika perusahaan memiliki modal cukup.
  • Dengan adanya modal kerja perusahaan dapat melayani konsumen dengan lebih lancar dan cepat jika perusahaan memiliki persediaan dalam jumlah yang banyak.
  • Dengan menggunakan modal kerja, perusahaan dapat melunasi kewajiban seperti pinjaman bank dan utang yang dimiliki dalam waktu yang tepat.
  • Di dalam menjalankan bisnis tidak terlepas dari peran anggota. Dengan tersedianya modal kerja dapat memenuhi hak para pekerja seperti gaji, tunjangan dan lainnya.
  • Modal kerja yang cukup dapat digunakan untuk menutupi kerugian yang terjadi di dalam perusahaan tanpa mempengaruhi kondisi keuangan perusahaan.
  • Dengan adanya modal kerja dapat menjami kelancaran dari operasional perusahaan.
  • Semua kegiatan perusahaan baik itu internal atau eksternal dapat berjalan dengan lancar dikarenakan dipengaruhi kondisi keuangan dari perusahaan.

Manfaat Modal Kerja

  • Modal kerja memiliki manfaat untuk dapat membayar seluruh kewajiban yang tepat pada waktunya.
  • Modal kerja memiliki manfaat untuk pelindung bagi perusahaan terhadap krisis modal kerja dikarenakan turunnya nilai dari aktiva lancar.
  • Modal kerja bermanfaat untuk perusahaan di dalam memberikan syarat kecil yang lebih menguntungkan terhadap para pelanggannya.
  • Modal kerja memiliki manfaat untuk memberikan peluang kepada perusahaan untuk dapat berjalan lebih efisien dikarenakan tidak ada kesulitan untuk mendapatkan barang atau jasa yang dibutuhkan.
  • Modal kerja sangat mungkin untuk memiliki persediaan di dalam jumlah yang cukup untuk melayani para konsumennya.

Komponen Modal Kerja

Ada 3 komponen di dalam modal kerja yaitu kas, piutang dagang dan persediaan. Berikut ini penjelasan dari ketiga komponen modal kerja yaitu:

  • Kas
    kas disini yaitu bagian dari harta perusahaan yang paling likuid dan bisa digunakan untuk kepentingan finansial bagu perusahaan. Kas juga merupakan alat tukar yang digunakan untuk memungkinkan manajemen di dalam menjalankan berbagai kegiatan usahanya.
  • Piutang Dagang
    Pengelolaan piutang yang efisien dapat dilihat pada neraca yaitu besar kecilnya sebuah piutang terutama di dalam menetapkan jangka waktu kredit yang nantinya akan mempengaruhi perputaran kerja. Sedangkan jika terlalu ketat, maka penjualan akan menurun.
  • Persediaan
    Persediaan adalah bagian utama dari modal kerja, dikarenakan dilihat dari jumlahnya biasanya persediaan ini yang merupakan unsur modal yang paling besar.

Penggunaan Modal Kerja

Penggunaan atau pemakaian dari modal kerja seringkali diguakan di dalam perusahaan untuk beberapa hal dibawah ini yaitu:

  • Pembentukan dana.
  • Pengeluaran gaji, upah dan biaya operasional perusahaan.
  • Membeli aktiva tetap misalnya bangunan, kendaraan, mesin dan lainnya.
  • Pengeluaran untuk membeli beberapa bahan baku.
  • Modal kerja digunakan untuk menutupi kerugian yang disebabkan karena penjualan surat berharga.

Konsep Modal Kerja

Ada 3 konsep di dalam modal kerja yaitu konsep kuantitatif, konsep fungsional dan konsep kualitatif. Berikut ini penjelasan dari ketiga konsep yang ada di dalam model kerja yaitu:

  • Konsep Kuantitatif
    Konsep kuantitatif fokus kepada kuantum yang diterapkan guna keperluan perusahaan di dalam membiayai operasional yang sifatnya rutin. Konsep ini beranggapan bahwa modal kerja merupakan jumlah dari aktiva lancar.
  • Konsep Fungsional
    Konsep fungsional ini berfokus kepada fungsi dana yang dimiliki di dalam menghasilkan laba dari usaha pokok perusahaan.
  • Konsep Kualitatif
    Konsep kualitatif ini berfokus terhadap kualitas dari modal kerja. modal kerja merupakan kelebihan dari aktiva lancar atas hutang jangka pendek yaitu jumlah aktiva lancar bersumber dari pinjaman jangka panjang.

Jenis Modal Kerja

Ada 2 jenis dari modal kerja yaitu modal kerja permanen dan modal kerja variabel. Berikut ini penjelasan dari kedua jenis modal kerja yaitu:

Modal Kerja Permanen

Modal kerja permanen ini merupakan modal kerja yang dilakukan secara terus menerus dan berlanjut yang digunakan untuk kelancaran suatu usaha perusahaan. Modal kerja permanen ini merupakan modal kerja yang harus dimiliki oleh perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya.

Modal kerja permanen ini juga terbagi menjadi dua jenis lagi yaitu modal kerja normal dan modal kerja primary. Berikut ini penjelasan dari kedua modal kerja tersebut yaitu:

  • Modal Kerja Normal
    Modal kerja normal adalah presentasi dari jumlah modal kerja perusahaan yang dibutuhkan guna perluasan produksi perusahaan yang normal.
  • Modal Kerja Primary
    Modal kerja primary yaitu modal kerja yang wajib ada di dalam perusahaan sebagai suatu jaminan kelancaran di dalam kontinuitas usaha yang dijalankan oleh perusahaan.

Modal Kerja Variabel

Modal kerja variabel ini merupakan modal yang jumlahnya tidak tetap dan selalu berubah ubah seiring dengan perubahan di dalam aktivitas produksi di dalam suatu perusahaan. Modal kerja variabel ini juga dapat dibagi menjadi 3 jenis lagi yaitu:

  • Modal Kerja Seasonal
    Modal kerja ini merupakan perubahan dari modal kerja yang dipengaruhi oleh fluktuasi musim.
  • Modal Kerja Emergency
    Modal kerja jenis ini merupakan perubahan besaran dari modal kerja yang penyebabnya tidak diketahui dikarenakan terdapat keadaan yang darurat.
  • Modal Kerja Cyclical
    Modal kerja ini merupakan perubahan modal kerja yang perubahannya disebabkan karena fluktuasi konjungtur.

Tahap Perhitungan Modal Kerja

Ada 3 tahap di dalam perhitungan modal kerja yaitu menghitung aktiva lancar, menghitung hutang lancar dan menghitung modal kerja bersih. Berikut ini penjelasan dari tahapan perhitungan modal kerja yaitu:

  • Menghitung Aktiva Lancar
    Aktiva lancar ini tidak hanya dalam bentuk uang tunai, melainkan dapat berupa persediaan, biaya dibaya dimuka dan juga piutang dagang. Di dalam laporan perusahaan aktiva lancar ini ditampilkan pada laporan neraca. Semua akun yang termasuk ke dalam aktiva lancar kemudian dijumlahkan sehingga nominal atau jumlahnye ditemukan. Kemudian jumlahkan akun yang masuk pada keterangan uang tunai seperti pada kas, persediaan dan lainnya. Selanjtunya jumlahkan hasil dari keduanya untuk mendapatkan jumlah dari aktiva lancar yang dimiliki perusahaan.
  • Menghitung Hutang Lancar
    Hutan lancar adalah suatu kewajiban yang harus dibayarkan di dalam batasan waktu tertentu. Di dalam laporan neraca, akun hutang lancar ini perlu untuk ditampilkan. Akun yang termasuk ke dalam golongan dari hutang lancar yaitu wesel bayar, hutang yang perlu dibayar dan hutang dagang.
  • Menghitung Modal Kerja Bersih
    Tahapan terakhir yaitu menghitung modal kerja bersih dengan menggunakan rumus pada umumnya yaitu mengurangkan aktiva lancar dengan hutang lancar dan kemudian akan mendapatkan hasil dari modal kerja bersih.

Contoh Modal Kerja

contoh modal kerja

Pada contoh ini akan menggunakan laporan keuangan dari PT Indofood. Dari modal bersih tampak bahwa modal kerja dari PT Indofood selalu positif selama 2 tahun. Modal kerja dari PT Indofood meningkat dari tahun 2015 ke tahun 2016. Hal ini dapat menunhukkan bahwa PT Indofood memiliki likuiditas yang baik.

The post Modal Kerja: Komponen – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>