multikultural - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/multikultural Thu, 30 Jul 2020 07:50:38 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico multikultural - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/multikultural 32 32 Pendidikan Multikultural: Pengertian – Tujuan dan Contohnya https://haloedukasi.com/pendidikan-multikultural Sat, 20 Jun 2020 03:19:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=8755 Berikut ini akan kita bahas mengenai pendidikan multikultural. Pengertian Pendidikan Multikultural Pengertian Secara Umum Pendidikan memiliki arti sebuah proses yang terencana dan penuh kesadaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik. Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses pembelajaran berupa ilmu pengetahuan, keterampilan, termasuk juga moral, agama dan budi pekerti. Sedangkan multikultular memiliki arti keberagaman budaya. […]

The post Pendidikan Multikultural: Pengertian – Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berikut ini akan kita bahas mengenai pendidikan multikultural.

Pengertian Pendidikan Multikultural

Pengertian Secara Umum

Pendidikan memiliki arti sebuah proses yang terencana dan penuh kesadaran yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik.

Pendidikan dapat juga didefinisikan sebagai proses pembelajaran berupa ilmu pengetahuan, keterampilan, termasuk juga moral, agama dan budi pekerti. Sedangkan multikultular memiliki arti keberagaman budaya.

Pendidikan Multikultural dapat diartikan sebagai proses mendidik, pembelajaran dan pengembangan yang memiliki pendekatan pluralisme.

Dapat diartikan bahwa selama proses pendidikan berlangsung, pendidik tidak berusaha menghilangkan atau mengubah sesuatu yang sudah dimiliki oleh muridnya sejak lahir (ras, suku, agama, adat istiadat).

Hal ini penting, karena Indonesia memiliki keberagaman agama, suku dan budaya.

Pendekatan multikultural akan memunculkan sikap toleransi dan saling menghargai keberagaman khususnya di dalam suasana pendidikan.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Burnet di dalam Ali Maksum
    Pendidikan multikultural adalah sebuah pendidikan untuk bermacam-macam orang (people of colour).
  • Menurut James Banks
    Pendidikan multikultural adalah sebuah gagasan yang menjelaskan bahwa semua peserta didik tanpa memandang mereka berasal dari kelompok mana (gender, suku bangsa, ras, budaya, kelas sosial, agama).
  • Menurut Hilda Hernandez
    Pendidikan multikultural dipandang sebagai pendidikan yang mengakui realitas politik, sosial, dan ekonomi yang dialami oleh masing-masing individu di dalam pertemuan manusia yang beragam.
  • Crandall
    Pendidikan multikultural adalah pendidikan yang memperhatikan detail latar belakang peserta didik baik dari aspek keragaman suku, ras, agama dan budaya.

Sejarah Pendidikan Multikultural

Konsep pendidikan multikultural di awali di Amerika sekitar tahun 1960-an.

Negara Amerika memang terbentuk dari multikultur, itulah sebabnya negara ini memiliki konsep demokratis,

Pendidikan multikultural adalah salah satu cara para pendidik di Amerika untuk menghentikan diskriminasi, separatisme dan memutus rantai pemikiran masyarakat yang rasialis.

Sejarah munculnya pendidikan multikultural di Amerika berawal dari gerakan-gerakan hak sipil dari berbagai kelompok minoritas.

Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila sebagai dasar, sebuah semboyan yang digaungkan sejak orde lama hingga saat ini dengan tujuan kesatuan Indonesia karena Indonesia memiliki bermacam-macam agama, suku, ras dan golongan.

Sayangnya pada masa orde baru semboyan Bhineka Tunggal Ika hanya sebatas formalitas tanpa tindakan nyata.

Bahkan justru prakteknya banyak kebijakan pada masa orba yang tidak sejalan dengan apa yang digaungkan.

Salah satunya adalah diskriminasi etnis yaitu pada kebijakan politik asimilasi kepada etnis Tionghoa.

Kebijakan ini juga berdampak terhadap opini dan sudut pandang masyarakat pada umumnya.

Pola pikir yang sudah terbentuk akan lebih sulit untuk diubah, meskipun negara kita dengan jelas memiliki falsafah Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Hal ini berpengaruh pada atmosfer pendidikan multikultural yang tidak dapat berproses sesuai semangat multikultur.

Meskipun rakyat Indonesia sebenarnya sudah tidak asing dengan nilai-nilai persamaan hak.

Memasuki era Reformasi pada tahun 1998, demokrasi di Indonesia dapat dijalankan sepenuhnya.

Dengan adanya kebebasan hak bagi seluruh lapisan masyarakat yang multikultur, pendidikan multikultur perlahan mulai berproses meskipun tantangannya masih ada.

Tujuan Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultur bertujuan memberi wacana pendidikan yang demokratis dengan menjunjung tinggi nilai-nilai pluralisme, humanistik dan semuanya ditampilkan di dalam proses pendidikan.

Pendidikan multikultural sangat dibutuhkan di Indonesia, mengingat negara kita memiliki keberagaman agama, suku, bahasa, etnis dan adat istiadat.

Diharapkan pendidikan multikultur di Indonesia dapat disampaikan dengan baik dan mengena, sehingga dapat menjadi sebuah pola pikir yang diwariskan kepada generasi-generasi mendatang demi kemajuan bangsa.

Prinsip Pendidikan Multikultural

Ada beberapa prinsip yang dijalankan pendidikan multikultural, prinsip-prinsip ini penting agar dalam prosesnya pendidik memiliki acuan dan tujuan.

Tilaar (2004) mengemukakan 3 prinsip pendidikan multikultural yaitu:

  • Equity pedagogy atau kesetaraan pendidikan
  • Mewujudkan manusia Indonesia yang cerdas;menguasai ilmu pengetahuan
  • Dapat menerima globalisasi tanpa menggantikan nilai-nilai baik yang sudah ada.

Contoh Pendidikan Multikultural

Pendidikan multikultural saat ini sudah mulai diterapkan pada proses belajar mengajar di sekolah-sekolah.

Salah satu contoh konkrit saat ini sekolah-sekolah negeri sudah menyediakan ruangan serta pengajar bagi siswa yang beragama minoritas.

Contoh lain yaitu diskusi dan pembahasan aktif tentang sebuah budaya, misalkan perayaan imlek dan kebudayaan tionghoa.

Dikenalkan oleh guru kepada murid dengan tujuan agar mereka memahami dan dapat menghormati kebudayaan baru.

Sebenarnya tradisi etnis Tionghoa ini sudah lama menjadi bagian Indonesia, hanya saja setelah reformasi budaya ini semakin diterima di masyarakat.

Sedangkan secara global, pendidikan multikultur ditunjukkan dengan kegiatan pertukaran pelajar atau students exchange di negara Asean.

Keterbukaan negara-negara Asean untuk saling bertukar pelajar dapat memberikan pengetahuan tentang budaya dan ilmu pengetahuan.

Di Amerika, sebagai pelopor pendidikan multikultur, contohnya pendidikan yang tidak mengenal ras dan gender.

Sebut saja mantan presiden Amerika Obama, satu-satunya presiden AS yang berkulit hitam.

Ia bersekolah di sebuah perguruan tinggi ternama di AS. Pendidikan di AS tidak lagi memandang ras.

The post Pendidikan Multikultural: Pengertian – Tujuan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya https://haloedukasi.com/multikulturalisme Thu, 30 Apr 2020 13:27:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6180 Indonesia sebagai negara yang mempunyai beragam suku, bahasa, budaya, dan agama menjadikan negara ini mendapat julukan negara multikultural. Perlu diketahui jika multikultural dengan multikulturalisme mempunyai perbedaan. Pengertian Multikulturalisme Multikulturalisme berasal dari kata “multi” yang mempunyai arti plural, “cultural” yang artinya kultur atau budaya, sedangkan “isme” yakni aliran atau paham. Dapat disimpulkan jika multikulturalisme merupakan sebuah […]

The post Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia sebagai negara yang mempunyai beragam suku, bahasa, budaya, dan agama menjadikan negara ini mendapat julukan negara multikultural. Perlu diketahui jika multikultural dengan multikulturalisme mempunyai perbedaan.

Pengertian Multikulturalisme

Multikulturalisme berasal dari kata “multi” yang mempunyai arti plural, “cultural” yang artinya kultur atau budaya, sedangkan “isme” yakni aliran atau paham.

Dapat disimpulkan jika multikulturalisme merupakan sebuah filosofi atau ideologi yang menginginkan adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan, di mana terdapat hak dan status sosial politik yang sama di dalam lingkungan masyarakat modern.

Menurut Fay, Jary dan Watson: Multikulturalisme yakni ideologi yang mengakui dan mengagungkan adanya perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individu ataupun kelompok.

Menurut Parsudi Suparlan: Akar kata multikulturalisme yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

Menurut Azyumardi Azra: Multikulturalisme pada dasarnya merupakan pandangan dunia yang jika diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan kebudayaan, menekankan penerimaan realitas pluralitas agama dan multikultural yang ada di kehidupan masyarakat. Multikulturalisme bisa juga dipahami sebagai pandangan dunia yang nantinya diwujudkan ke dalam kesadaran politik.

Menurut S. Saptaatmaja: Dikutip dari buku yang berjudul Multiculturalisme Educations: A Teacher Guide to Linking Context, Process And Content karya Hilda Hernandes, multikulturalisme bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang semakin kompleks dan tidak monokultur lagi.

Menurut Blum, dikutip Lubis: Multikulturalisme meliputi pemahaman, apresiasi dan juga penilaian budaya dari seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan mengenai budaya etnis orang lain.

Menurut Reed: Multikulturalisme digambarkan sebagai mosaic, sehingga masyarakat dipandang menjadi sebuah kesatuan hidup manusia yang memiliki kebudayaan berlaku umum di dalam masyarakat.

Menurut M. Atho Muzhar, dikutip A. Rifai Harahap: Gagasan dari multikulturalisme yakni perspektif, kebijakan, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang dari negara, beragam dalam etnis, budaya, agama dan lain sebagainya, namun bercita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan kebanggaan dalam membela pluralitas.

Perbedaan dengan Multikultural

Perlu diketahui jika multikulturalisme dan multikultural memiliki perbedaan arti. Multikulturalisme yakni cara mengartikulasikan demokrasi di mana antara satu negara dengan negara lainnya memiliki perbedaan. Dan semua negara adalah multikultural namun tidak semuanya multikulturalisme.

Multikulturalisme menjadi sebuah acuan utama dalam terbentuknya masyarakat multikultural yang damai. Sedangkan menurut J.S Fyrnivall masyarakat multikultural yakni masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih kelompok di mana secara kultural dan ekonomi saling terpisah dan mempunyai struktur kelembagaan berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Multikultural membahas mengenai masyarakat pada negara, bangsa, daerah, letak geografis yang terbatas (kota atau sekolah), yang terdiri dari beragam orang dengan budaya yang berbeda-beda. Sedangkan Multikulturalisme merupakan sebuah ideologi yang mengakui adanya keragaman dan mengutamakan perbedaan yang terdapat pada individu dan kelompok.

Multikultural sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan dalam menjelaskan pandangan seseorang mengenai ragam kehidupan di dunia bahkan kebijakan kebudayaan, menekankan pada penerimaan terhadap keragaman budaya di lingkungan masyarakat yang berhubungan dengan sistem, budaya, politik, dan kebiasaan yang dianut.

Konsep Multikulturalisme

Konsep atau gagasan dari multikulturalisme sangat penting dalam menjaga keaslian dari masing-masing identitas budaya. Keaslian dari identitas setiap budaya dapat menciptakan keragaman yang diperlukan sebagai pembeda dalam keberagaman.

Konsep multikulturalisme yakni sebuah pandangan dunia pada akhirnya dapat diimplementasikan dalam sebuah kebijakan. Kebijakan ini mengenai kesediaan dalam menerima kelompok lain secara sama sebagai sebuah kesatuan, tanpa memperdulikan adanya perbedaan budaya, etnik, bahasa ataupun agama.

Pembeda tersebut menimbulkan kepercayaan diri bagi setiap individu maupun kelompok kebersamaan. Konsep dan kerangka dalam multikulturalisme dijelaskan oleh B. Hari Juliawan terbagi menjadi empat kerangka, antara lain:

  1. Multikulturalisme berhubungan dengan istilah multikulturalisme itu sendiri. Multikulturalisme menunjukan sikap normatif mengenai fakta keragaman, memilih keragaman kultur yang diwadahi oleh negara dengan kelompok etnik yang diterima oleh masyarakat luas serta diakui keunikannya.
  2. Konsep multikulturalisme kedua adalah turunan dari kerangka pertama yakni akomodasi kepentingan karena sesuai dengan menejemen kepentingan. Kepentingan ini terbagi menjadi 2 macam yakni bersifat umum dan khusus. Kepentingan yang bersifat umum artinya memenuhi setiap orang tanpa membedakan identitas budayanya. Sedangkan kepentingan bersifat khusus berhubungan dengan aspek khusus kehidupan atau survival dari suatu kelompok.
  3. Konsep multikulturalisme yaitu ideologi politik dengan menjadikan setiap individu atau kelompok minor agar dapat menyampaikan aspirasi politik tanpa terjadi penindasan dan ancaman.
  4. Konsep multikulturalisme terakhir berkaitan dengan puncak dan tujuan dri multikulturalisme yang patut diperjuangkan sebab ada tujuan hidup bersama, dengan pemenuhan hak-hak hidup. Hal ini disebabkan karena di dalam multikulturalisme merupakan bentuk penghargaan terhadap perbedaan.

Unsur Multikulturalisme

Ada beragam unsur untuk multikulturalisme, khususnya yang berada di Indonesia. Seperti yang kita ketahui jika Indonesia mempunyai beragam etnik, budaya, bahasa dan lain sebagainya, berikut ini adalah unsur-unsur multikulturalisme yang berada di Indonesia:

  1. Ras. Ras-ras yang ada di Indonesia muncul karena adanya pengelompokan besar manusia dengan ciri biologis seperti warna kulit, warna rambut, ukuran tubuh, dan lain sebagainya.
  2. Suku Bangsa. Indonesia mempunyai suku bangsa yang sangat beragam dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.
  3. Agama dan Keyakinan. Selain suku dan ras, Indonesia juga mempunyai agama dan keyakinan yang beragam dan telah diakui oleh negara antara lain agam Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
  4. Politik. Politik dibutuhkan untuk menegakkan ketertiban sosial.
  5. Ideologi. Ideologi mempunyai pengaruh yang amat kuat terhadap tingkah laku.
  6. Tata Krama. Tata krama yakni segala macam tindakan, perilaku, sikap, adat istiadat, tutur kata, sopan santun, tegur sapa yang sesuai dengan norma ataupun kaidah tertentu.
  7. Kesenjangan Sosial. Kesenjangan sosial terdapat penggolongan manusia berdasarkan kastanya.
  8. Kesenjangan Ekonomi. Kesenjangan ekonomi yakni adanya penghasilan yang berbeda-beda antar individu atau personal.

Ciri-Ciri Multikulturalisme

  1. Terjadi segmentasi dalam kelompok dengan sub kebudayaan yang berbeda.
  2. Terdapat struktur sosial yang terbagi menjadi lembaga-lembaga nonkomplementer.
  3. Cendrung sering terjadi konflik maupun perdebatan.
  4. Mempunyai dominasi politik terhadap kelompok lain.
  5. Konsensus antara anggota kelembagaan tergolong rendah.
  6. Integrasi terjadi karena adanya paksaan.

Jenis-Jenis Multikulturalisme

1. Multikulturalisme Akomodatif

Multikulturalisme ini terdapat masyarakat yang mempunyai kultur dominan membuat penyesuaian serta akomodasi tertentu untuk kultur minorotas.

Masyarakat memberikan kebebasan kepada kaum minoritas dalam mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka, begitupun sebaliknya kaum minoritas tidak menentang kultur dominan. Multikulturalisme akomodatif banyak diterapkan di negara-negara Eropa.

2. Multikulturalisme Otonomis

Multikulturalisme ini terdapat masyarakat plural yang memiliki kultur utama, berusaha mewujudkan kesetaraan atau equality. Mereka akan menantang kelompok dominan dan juga berusaha membuat suatu kelompok masyarakat agar semua kelompok dapat setara dan eksis.

3. Multikulturalisme Isolasionis

Multikulturalisme ini mengacu pada masyarakat yang terdapat berbagai kelompok kultural, menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi minimal satu sama lainnya.

4. Multikulturalisme Kosmopolitan

Multikulturalisme yang mencangkup usaha penghapusan batas-batas kultural dalam menciptakan sebuah masyarakat yang tidak terikat kepada budaya tertentu.

Justru sebaliknya, bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.

5. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal

Multikulturalisme ini meliputi masyarakat plural yang terdapat kelompok-kelompok kultural di mana mereka tidak terlalu fokus terhadap kehidupan kultural otonom. Mereka lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan juga menegaskan perspektif mereka sendiri.

Contoh Multikulturalisme

Berikut ini beberapa contoh dari multikulturalisme:

  1. Menghargai setiap perayaan upacara keagamaan.
  2. Tidak mencela perbedaan dari fisik dari ras lain.
  3. Mengizinkan menggunakan pengeras suara untuk mengumandangkan azan bagi umat Muslim.
  4. Tidak membuat keributan saat perayaan upacara Nyepi di Bali.
  5. Membuat peraturan anti diskriminasi terutama di fasilitas publik.
  6. Seorang wanita yang tidak diperbolehkan mengenakan hijab saat bekerja di kantor swasta karena dianggap mengurangi nilai penampilan.
  7. Melaksanakan kegiatan gotong royong setiap minggunya dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  8. Menghadiri undangan yang berasal dari kelompok suku lain selain suku yang diyakini.
  9. Memperbolehkan pendatang yang berasal dari daerah lain untuk tinggal di wilayah baru.
  10. Terdapat larangan dalam mengadakan peribadatan karena dianggap mengganggu.

The post Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>