multikulturalisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/multikulturalisme Sat, 19 Nov 2022 02:28:31 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico multikulturalisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/multikulturalisme 32 32 Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural https://haloedukasi.com/ciri-ciri-masyarakat-multikultural Sat, 19 Nov 2022 02:27:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39712 Kamu pasti sudah memahami bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari ujung timur hingga barat. Keragaman yang ada di Indonesia ini, membuat negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural. Tapi apakah yang dimaksud dengan multikultural? Multikultural merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan pandangan seseorang yang mengesampingkan perbedaan dalam ragam kehidupan di dunia […]

The post Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kamu pasti sudah memahami bahwa bangsa Indonesia ini terdiri dari berbagai macam suku yang tersebar dari ujung timur hingga barat.

Keragaman yang ada di Indonesia ini, membuat negara Indonesia memiliki masyarakat multikultural. Tapi apakah yang dimaksud dengan multikultural?

Multikultural merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan pandangan seseorang yang mengesampingkan perbedaan dalam ragam kehidupan di dunia atau kehidupan bermasyarakat.

Istilah multikultural secara harfiah terdiri dari dua kata, yakni multi dan kultural. Multi artinya banyak, majemuk, dan beragam. Sedangkan ‘kultural’ berarti sesuatu yang bersifat kebudayaan.

Masyarakat multikultural mempunyai definisi yang beragam menurut para ahli. Antara lain:

Menurut Nasikun, masyarakat multikultural adalah sebuah masyarakat jamak yang terdiri dari dua atau lebih tatanan sosial, masyarakat, atau kelompok yang secara kultural, ekonomi, dan politik dipisahkan. Masyarakat ini mempunyai struktur kelembagaan dan berbeda satu sama lain.

Kemudian J. S. Furnivall berpendapat, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang terdiri atas dua elemen atau lebih yang hidup sendiri-sendiri, tanpa melakukan kontak satu sama lain dalam kehidupan politik.

Menurut Clifford Geertz, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi menjadi beberapa subsistem, di mana masing-masing subsistem tersebut terikat oleh ikatan primordial.

Menurut Parekh, masyarakat multikultural adalah masyarakat yang memiliki berbagai jenis komunitas budaya dengan segala manfaat dan sedikit perbedaan yang ada, sejarah, adat-istiadat, dan kebiasaan yang ada.

Secara singkat, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang tersusun atas keberagaman dan beragam budaya yang di dalam kehidupan masyarakat menyangkut nilai-nilai, budaya, dan kebiasaan yang ditekankan penerimaan satu sama lain.

faktor-faktor yang mempengaruhi munculnya multikulturalisme ini juga beragam, antara lain:

  • Faktor Sejarah

Contohnya keragaman bahasa dan corak bangunan di wilayah Indonesia yang dipengaruhi gaya Belanda.

  • Letak Geografis

Misalnya Indonesia yang terdiri dari banyak pulau, membuat budaya masyarakatnya mempunyai beragam perbedaan.

  • Pengaruh Kebudayaan Asing

Contohnya pengaruh Hindu, Buddha, dan Islam yang lebih kental di daerah Indonesia bagian Barat. Karena zaman dahulu pedagang dari India dan Gujarat banyak berniaga di Pulau Jawa dan sekitarnya.

Sedangkan pulau-pulau di bagian Timur lebih banyak mendapat pengaruh dari Portugis

  • Kondisi Iklim

Perbedaan iklim mempengaruhi kualitas tanah, sehingga berpengaruh kepada bahan makanan yang ditanam. Sehingga mempengaruhi budaya masyarakatnya.

Ciri-ciri Masyarakat Multikultural dan Contohnya

Masyarakat multikultural mempunyai ciri dan karakteristik yang bisa kita kenali. Menurut Jurnal Akademika yang ditulis oleh Ifa Nurhayati Tahun 2020, ciri masyarakat multikultural antara lain:

  • Memiliki Struktur Budaya Lebih dari Satu

Banyaknya keberagaman yang muncul dalam masyarakat multikultural membuat struktur budayanya juga beragam.

Contohnya dalam hal dialek, bahasa, kepercayaan, dan adat istiadat yang berkembang di masyarakat.

Masyarakat Jawa khususnya Jawa Timur mempunyai tradisi selamatan di setiap fase kehamilan. Sedangkan di daerah lain, selamatan tersebut bisa jadi berbeda pelaksanaannya.

  • Punya Norma dan Nilai yang Disepakati

Ciri yang kedua dari masyarakat multikultural adalah mempunyai nilai dan norma yang yang sudah disepakati.

Kesepakatan nilai dan norma ini menjadi hal paling mendasar dari masyarakat multikultural. Karena tanpa adanya nilai dan norma yang disepakati, masyarakat tidak akan mempunyai landasan untuk menindak suatu masalah.

Contohnya adalah Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945. Beragam isi dan pasal dalam UUD 1945 ini menjadi landasan konstitusional yang merupakan nilai dan norma yang sudah disepakati bersama oleh warga negara Indonesia.

  • Adanya Segmentasi

Segmentasi di sini yaitu masyarakatnya terbentuk dari berbagai macam ras, suku, dan budaya. Namun meski sudah terikat dalam satu daerah, masyarakat ini tetap memiliki perbedaan.

Misalnya di Jakarta, ada berbagai macam suku dan ras yang hidup bersama dengan berbagai perbedaannya. 

Masyarakat di dalamnya bisa berasal dari dalam maupun luar negeri. Bisa juga dari berbagai suku yang tersebar di Indonesia. Tapi dalam kehidupannya mereka tetap menganut budaya daerahnya masing-masing.

  • Struktur Sosial Bersifat Non-komplementer 

Dalam suatu masyarakat majemuk, tentu akan ada lembaga yang kesulitan untuk mengatur dan menjalankan masyarakatnya.

Kesulitan ini muncul akibat terpisah oleh segmen-segmen tertentu dan perbedaan budaya yang cukup tinggi.

  • Terjadi Dominasi Ekonomi, Politik dan Sosial Budaya 

Karena banyaknya ras dan suku yang hidup di suatu negara, bisa menimbulkan gesekan antar suku. Termasuk dalam ranah politik dan ekonomi.

Suku atau ras yang menjadi mayoritas, umumnya akan lebih banyak menguasai porsi posisi politik. Bahkan bisa juga mendominasi pasar dan menguasai perekonomian.

Contohnya perpecahan yang terjadi di Rwanda akibat dominasi suku Tutsi di pemerintahan dibandingkan suku Hutu.

  • Proses Integrasi Berlangsung Lambat 

Tingginya perbedaan adat istiadat, ras, dan suku menjadi faktor lambatnya proses penyatuan di masyarakat multikultural.

Umumnya penyatuan atau integrasi akan muncul seiring dengan ketergantungan yang tercipta secara alami. Persatuan ini juga bisa timbul dari perasaaan senasib dan cita-cita masa depan yang sama.

Contohnya perjuangan pemuda-pemuda Indonesia di masa penjajahan Belanda. Meskipun datang dari suku yang beragam, namun karena ada latar belakang dan tujuan kemerdekaan yang sama, maka muncul persatuan.

  • Terjadi Konflik-konflik Sosial yang Berbau SARA

Adanya perbedaan juga memicu konflik yang bisa meletup kapan saja. Pada masyarakat multikultural, isu tentang suku, agama, atau ras tertentu perlu menjadi perhatian utama.

Sebab dalam masyarakat multikultural, solidaritas antar kelompok akan semakin tinggi. Sehingga sedikit pemantik saja, bisa menyebabkan perpecahan yang besar.

Contohnya konflik antar kelompok yang terjadi antara Suku Madura dan Suku Dayak di Sampit Kalimantan.

Demikianlah penjelasan tentang ciri-ciri masyarakat multikultural beserta contohnya. Semoga bermanfaat!

The post Kenali 7 Ciri-ciri Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Faktor Penyebab Terjadinya Masyarakat Multikultural https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-terjadinya-masyarakat-multikultural Mon, 11 Jul 2022 03:35:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36607 Masyarakat merupakan sebuah kesatuan hidup manusia, interaksi selalu terjadi di dalam masyarakat dan interaksi tersebut menyesuaikan dengan sistem adat istiadat. Interaksi dilakukan secara terus menerus serta memiliki keterikatan karena ada rasa toleransi di antara masyarakat. Kata “multikultural” berasal dari kata “masyarakat”, “multi” yang artinya keberagaman dan “kultural” atau budaya. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di […]

The post 4 Faktor Penyebab Terjadinya Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masyarakat merupakan sebuah kesatuan hidup manusia, interaksi selalu terjadi di dalam masyarakat dan interaksi tersebut menyesuaikan dengan sistem adat istiadat. Interaksi dilakukan secara terus menerus serta memiliki keterikatan karena ada rasa toleransi di antara masyarakat.

Kata “multikultural” berasal dari kata “masyarakat”, “multi” yang artinya keberagaman dan “kultural” atau budaya. Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di dalamnya banyak berbagai struktur kebudayaan, hal ini dikarenakan di dalam masayarakat ada banyak suku bangsa yang memiliki struktur budayanya masing-masing.

Seorang ahli Sosiologi bernama Alo Liliweri dalam bukunya “Prasangka dan Konflik: Komunikasi Lintas Budaya Masyarakat Multikultur” (2005), mengatakan bahwa masayarakat multikultural merupakan masyarakat yang memiliki struktur penduduk dari beragam etnik. Keragaman tersebut menjadi subkultur dari masing-masing etnik.

Jadi, masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Akar dari multikulturalisme adalah kebudayaan. Banyaknya struktur kebudayaan ini disebabkan banyaknya suku bangsa yang mempunyai struktur budaya sendiri, yang berbeda satu saman lain dengan budaya suku bangsa lain.

Pada dasarnya, konsep dari masyarakat multikultural adalah masyarakat yang di dalamnya terdapat banyak suku bangsa dan budaya dengan berbagai jenis adat istiadat dan hidup bersama berdampingan satu sama lain yang sederajat dan saling berinterseksi dalam suatu tatanan kesatuan sosial politik.

Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural. Ini dibuktikan dengan banyaknya suku dan kebudayaan.

Masyarakat multikultural memiliki beberapa karakteristik berikut:

  • Memiliki struktur budaya lebih dari satu.
  • Ada segmentasi di dalam masyarakatnya, yaitu terbentuk dari berbagai ras, budaya, suku, agama dan sebagainya. Konsep primordial yang dimiliki suatu kelompok masyarakat adalah pemisahnya.
  • Ada struktur di dalam lembaga non komplementer
  • Memiliki konsensus yang rendah atau kesepakatan bersama yang sulit dicapai
  • Berpotensi terjadi konflik, hal ini wajar karena masyarakatnya berasal dari beragam latar belakang budaya
  • Integrasi dapat tumbuh namun dengan paksaan
  • Ada dominasi politik terhadap kelompok lain, hal ini terjadi karena adanya segmentasi di dalam masayarkat majemuk dan biasanya akan membuat ingroup filling yang tinggi.
  • Muncul kelompok minoritas dan matoritas

Masyarakat multikultural tidak terwujud begitu saja, ada berbagai faktor yang menjadi penyebab mengapa sebuah masyarakat dapat menjadi masyarakat yang multikultural. Berikut faktor-faktor penyebab terjadinya masyarakat multikultural.

1. Faktor Sejarah

Sejarah menjadi salah satu faktor utama yang menjadi penyebab terbentuknya masayarakat multikultural, misalnya saja negara kita sendiri yang mengalami masa penjajahan cukup lama, sederet bangsa yang menjajah Indonesia adalah Belanda, Jepang, Portugis dan Inggris.

Belanda, sebagai bangsa yang paling lama menjajah Indonesia banyak memberi pengaruh kebudayaan baru di Indonesia dan juga terjadinya perkawinan campuran dengan orang Indonesia. Portugis juga cukup banyak meninggalkan pengaruh budaya di beberapa wilayah di Indonesia terutama di Indonesia bagian timur.

2. Kondisi Geografis

Adanya perbedaan keadaan alam di sebuah negara turut menjadi faktor terjadinya masyarakat yang multikultural. Di dalam sebuah negara yang memiliki luas wilayah yang cukup besar, biasanya ada yang wilayahnya terbagi atas dataran tinggi, dataran rendah dan pantai. Hal ini tentu mempengaruhi kebiasaan yang akhirnya menciptakan budaya di masing-masing wilayah.

Sebagai contoh, masyarakat yang tinggal di daerah pantai lebih mudah mendapatkan sumber makanan dari hasil laut, mereka juga melahirkan budaya dan adatnya sendiri. Begitu juga dengan penduduk yang tinggal di pegunungan, dengan suhu yang lebih dingin memiliki budayanya sendiri.

Meskipun keadaan alam suatu wilayah tidak menentukan kebudayaan masyarakay, namun cotak kebudayaan muncul dari karakter tiap-tiap individu yang tinggal di wilayah tersebut.

3. Faktor Pengaruh Budaya Asing

Letak geografis suatu negara bisa menentukan mudahnya pengaruh budaya asing masuk ke suatu wilayah negara, misalnya saja negara Singapura. Dilihat dari sejarahnya, Singapura menjadi pintu masuk dan tempat perdagangan dari segala penjuru dunia karena letaknya yang strategis.

Pengaruh budaya asing dibawa oleh pedagang-pedagang yang singgah. Hingga saat ini negara Singapura memiliki masyarakat yang sangat beragam dari berbagai suku bangsa.

Adanya masyarakat yang terbuka juga dapat mempermudah masuknya budaya asing, keterbukaan masyarakat ini, terutama di masa kini, memudahkan tiap individu mengakses informasi baru.

Budaya asing dalam hal ini tentu ada dampak negatif dan positifnya, akan menjadi positif jika sebuah budaya dapat menjadikan masyarakat yang memiliki kualitas hidup yang lebih baik.

4. Faktor Iklim

Adanya perbedaan iklim antara satu wilayah dengan yang lainnya dapat berpengaruh terhadap pola perilaku manusia. Adanya adaptasi dan pemanfaatan iklim dapat menentukan sistem kehidupan masyarakat, misalnya pakaian, makanan dan mata pencaharian. Masyarakat multikultural terbentuk berdasarkan faktor iklim dan cuaca pada wilayah tersebut.

Sebagai contoh, meskipun Cina sebagai negara modern yang dikenal dengan teknologi dan industrinya, tidak semua penduduk di Cina bekerja di bidang modern. Hal ini karena Cina memiliki wilayah yang luas dan tiap wilayahnya memiliki iklim yang berbeda.

Masyarakat Cina yang tinggal di pegunungan, misalnya di wilayah Cina bagian timur yang dikenal dengan pegunungannya, mata pencaharian dan budaya berpakaian serta makanannya berbeda dengan penduduk yang tinggal di wilayah Tianjin, yaitu wilayah dataran rendah di dekat sungai kuning.

The post 4 Faktor Penyebab Terjadinya Masyarakat Multikultural appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya https://haloedukasi.com/multikulturalisme Thu, 30 Apr 2020 13:27:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6180 Indonesia sebagai negara yang mempunyai beragam suku, bahasa, budaya, dan agama menjadikan negara ini mendapat julukan negara multikultural. Perlu diketahui jika multikultural dengan multikulturalisme mempunyai perbedaan. Pengertian Multikulturalisme Multikulturalisme berasal dari kata “multi” yang mempunyai arti plural, “cultural” yang artinya kultur atau budaya, sedangkan “isme” yakni aliran atau paham. Dapat disimpulkan jika multikulturalisme merupakan sebuah […]

The post Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia sebagai negara yang mempunyai beragam suku, bahasa, budaya, dan agama menjadikan negara ini mendapat julukan negara multikultural. Perlu diketahui jika multikultural dengan multikulturalisme mempunyai perbedaan.

Pengertian Multikulturalisme

Multikulturalisme berasal dari kata “multi” yang mempunyai arti plural, “cultural” yang artinya kultur atau budaya, sedangkan “isme” yakni aliran atau paham.

Dapat disimpulkan jika multikulturalisme merupakan sebuah filosofi atau ideologi yang menginginkan adanya persatuan dari berbagai kelompok kebudayaan, di mana terdapat hak dan status sosial politik yang sama di dalam lingkungan masyarakat modern.

Menurut Fay, Jary dan Watson: Multikulturalisme yakni ideologi yang mengakui dan mengagungkan adanya perbedaan dalam kesederajatan, baik secara individu ataupun kelompok.

Menurut Parsudi Suparlan: Akar kata multikulturalisme yaitu kebudayaan yang dilihat dari fungsinya sebagai pedoman bagi kehidupan manusia.

Menurut Azyumardi Azra: Multikulturalisme pada dasarnya merupakan pandangan dunia yang jika diterjemahkan ke dalam berbagai kebijakan kebudayaan, menekankan penerimaan realitas pluralitas agama dan multikultural yang ada di kehidupan masyarakat. Multikulturalisme bisa juga dipahami sebagai pandangan dunia yang nantinya diwujudkan ke dalam kesadaran politik.

Menurut S. Saptaatmaja: Dikutip dari buku yang berjudul Multiculturalisme Educations: A Teacher Guide to Linking Context, Process And Content karya Hilda Hernandes, multikulturalisme bertujuan untuk kerjasama, kesederajatan dan mengapresiasi dalam dunia yang semakin kompleks dan tidak monokultur lagi.

Menurut Blum, dikutip Lubis: Multikulturalisme meliputi pemahaman, apresiasi dan juga penilaian budaya dari seseorang, serta penghormatan dan keingintahuan mengenai budaya etnis orang lain.

Menurut Reed: Multikulturalisme digambarkan sebagai mosaic, sehingga masyarakat dipandang menjadi sebuah kesatuan hidup manusia yang memiliki kebudayaan berlaku umum di dalam masyarakat.

Menurut M. Atho Muzhar, dikutip A. Rifai Harahap: Gagasan dari multikulturalisme yakni perspektif, kebijakan, sikap dan tindakan yang dilakukan oleh orang-orang dari negara, beragam dalam etnis, budaya, agama dan lain sebagainya, namun bercita-cita untuk mengembangkan semangat kebangsaan yang sama dan kebanggaan dalam membela pluralitas.

Perbedaan dengan Multikultural

Perlu diketahui jika multikulturalisme dan multikultural memiliki perbedaan arti. Multikulturalisme yakni cara mengartikulasikan demokrasi di mana antara satu negara dengan negara lainnya memiliki perbedaan. Dan semua negara adalah multikultural namun tidak semuanya multikulturalisme.

Multikulturalisme menjadi sebuah acuan utama dalam terbentuknya masyarakat multikultural yang damai. Sedangkan menurut J.S Fyrnivall masyarakat multikultural yakni masyarakat yang terdiri atas dua atau lebih kelompok di mana secara kultural dan ekonomi saling terpisah dan mempunyai struktur kelembagaan berbeda-beda antara satu dengan lainnya.

Multikultural membahas mengenai masyarakat pada negara, bangsa, daerah, letak geografis yang terbatas (kota atau sekolah), yang terdiri dari beragam orang dengan budaya yang berbeda-beda. Sedangkan Multikulturalisme merupakan sebuah ideologi yang mengakui adanya keragaman dan mengutamakan perbedaan yang terdapat pada individu dan kelompok.

Multikultural sendiri adalah sebuah istilah yang digunakan dalam menjelaskan pandangan seseorang mengenai ragam kehidupan di dunia bahkan kebijakan kebudayaan, menekankan pada penerimaan terhadap keragaman budaya di lingkungan masyarakat yang berhubungan dengan sistem, budaya, politik, dan kebiasaan yang dianut.

Konsep Multikulturalisme

Konsep atau gagasan dari multikulturalisme sangat penting dalam menjaga keaslian dari masing-masing identitas budaya. Keaslian dari identitas setiap budaya dapat menciptakan keragaman yang diperlukan sebagai pembeda dalam keberagaman.

Konsep multikulturalisme yakni sebuah pandangan dunia pada akhirnya dapat diimplementasikan dalam sebuah kebijakan. Kebijakan ini mengenai kesediaan dalam menerima kelompok lain secara sama sebagai sebuah kesatuan, tanpa memperdulikan adanya perbedaan budaya, etnik, bahasa ataupun agama.

Pembeda tersebut menimbulkan kepercayaan diri bagi setiap individu maupun kelompok kebersamaan. Konsep dan kerangka dalam multikulturalisme dijelaskan oleh B. Hari Juliawan terbagi menjadi empat kerangka, antara lain:

  1. Multikulturalisme berhubungan dengan istilah multikulturalisme itu sendiri. Multikulturalisme menunjukan sikap normatif mengenai fakta keragaman, memilih keragaman kultur yang diwadahi oleh negara dengan kelompok etnik yang diterima oleh masyarakat luas serta diakui keunikannya.
  2. Konsep multikulturalisme kedua adalah turunan dari kerangka pertama yakni akomodasi kepentingan karena sesuai dengan menejemen kepentingan. Kepentingan ini terbagi menjadi 2 macam yakni bersifat umum dan khusus. Kepentingan yang bersifat umum artinya memenuhi setiap orang tanpa membedakan identitas budayanya. Sedangkan kepentingan bersifat khusus berhubungan dengan aspek khusus kehidupan atau survival dari suatu kelompok.
  3. Konsep multikulturalisme yaitu ideologi politik dengan menjadikan setiap individu atau kelompok minor agar dapat menyampaikan aspirasi politik tanpa terjadi penindasan dan ancaman.
  4. Konsep multikulturalisme terakhir berkaitan dengan puncak dan tujuan dri multikulturalisme yang patut diperjuangkan sebab ada tujuan hidup bersama, dengan pemenuhan hak-hak hidup. Hal ini disebabkan karena di dalam multikulturalisme merupakan bentuk penghargaan terhadap perbedaan.

Unsur Multikulturalisme

Ada beragam unsur untuk multikulturalisme, khususnya yang berada di Indonesia. Seperti yang kita ketahui jika Indonesia mempunyai beragam etnik, budaya, bahasa dan lain sebagainya, berikut ini adalah unsur-unsur multikulturalisme yang berada di Indonesia:

  1. Ras. Ras-ras yang ada di Indonesia muncul karena adanya pengelompokan besar manusia dengan ciri biologis seperti warna kulit, warna rambut, ukuran tubuh, dan lain sebagainya.
  2. Suku Bangsa. Indonesia mempunyai suku bangsa yang sangat beragam dan tersebar dari Sabang hingga Merauke.
  3. Agama dan Keyakinan. Selain suku dan ras, Indonesia juga mempunyai agama dan keyakinan yang beragam dan telah diakui oleh negara antara lain agam Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Kong Hu Cu.
  4. Politik. Politik dibutuhkan untuk menegakkan ketertiban sosial.
  5. Ideologi. Ideologi mempunyai pengaruh yang amat kuat terhadap tingkah laku.
  6. Tata Krama. Tata krama yakni segala macam tindakan, perilaku, sikap, adat istiadat, tutur kata, sopan santun, tegur sapa yang sesuai dengan norma ataupun kaidah tertentu.
  7. Kesenjangan Sosial. Kesenjangan sosial terdapat penggolongan manusia berdasarkan kastanya.
  8. Kesenjangan Ekonomi. Kesenjangan ekonomi yakni adanya penghasilan yang berbeda-beda antar individu atau personal.

Ciri-Ciri Multikulturalisme

  1. Terjadi segmentasi dalam kelompok dengan sub kebudayaan yang berbeda.
  2. Terdapat struktur sosial yang terbagi menjadi lembaga-lembaga nonkomplementer.
  3. Cendrung sering terjadi konflik maupun perdebatan.
  4. Mempunyai dominasi politik terhadap kelompok lain.
  5. Konsensus antara anggota kelembagaan tergolong rendah.
  6. Integrasi terjadi karena adanya paksaan.

Jenis-Jenis Multikulturalisme

1. Multikulturalisme Akomodatif

Multikulturalisme ini terdapat masyarakat yang mempunyai kultur dominan membuat penyesuaian serta akomodasi tertentu untuk kultur minorotas.

Masyarakat memberikan kebebasan kepada kaum minoritas dalam mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka, begitupun sebaliknya kaum minoritas tidak menentang kultur dominan. Multikulturalisme akomodatif banyak diterapkan di negara-negara Eropa.

2. Multikulturalisme Otonomis

Multikulturalisme ini terdapat masyarakat plural yang memiliki kultur utama, berusaha mewujudkan kesetaraan atau equality. Mereka akan menantang kelompok dominan dan juga berusaha membuat suatu kelompok masyarakat agar semua kelompok dapat setara dan eksis.

3. Multikulturalisme Isolasionis

Multikulturalisme ini mengacu pada masyarakat yang terdapat berbagai kelompok kultural, menjalankan hidup secara otonom dan terlibat dalam interaksi minimal satu sama lainnya.

4. Multikulturalisme Kosmopolitan

Multikulturalisme yang mencangkup usaha penghapusan batas-batas kultural dalam menciptakan sebuah masyarakat yang tidak terikat kepada budaya tertentu.

Justru sebaliknya, bebas terlibat dalam percobaan-percobaan interkultural sekaligus mengembangkan kehidupan kultural masing-masing.

5. Multikulturalisme Interaktif atau Kritikal

Multikulturalisme ini meliputi masyarakat plural yang terdapat kelompok-kelompok kultural di mana mereka tidak terlalu fokus terhadap kehidupan kultural otonom. Mereka lebih membentuk penciptaan kolektif yang mencerminkan dan juga menegaskan perspektif mereka sendiri.

Contoh Multikulturalisme

Berikut ini beberapa contoh dari multikulturalisme:

  1. Menghargai setiap perayaan upacara keagamaan.
  2. Tidak mencela perbedaan dari fisik dari ras lain.
  3. Mengizinkan menggunakan pengeras suara untuk mengumandangkan azan bagi umat Muslim.
  4. Tidak membuat keributan saat perayaan upacara Nyepi di Bali.
  5. Membuat peraturan anti diskriminasi terutama di fasilitas publik.
  6. Seorang wanita yang tidak diperbolehkan mengenakan hijab saat bekerja di kantor swasta karena dianggap mengurangi nilai penampilan.
  7. Melaksanakan kegiatan gotong royong setiap minggunya dalam menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal.
  8. Menghadiri undangan yang berasal dari kelompok suku lain selain suku yang diyakini.
  9. Memperbolehkan pendatang yang berasal dari daerah lain untuk tinggal di wilayah baru.
  10. Terdapat larangan dalam mengadakan peribadatan karena dianggap mengganggu.

The post Multikulturalisme: Pengertian, Jenis dan Ciri-Cirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>