nasionalisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nasionalisme Wed, 08 Feb 2023 09:33:51 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico nasionalisme - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nasionalisme 32 32 4 Tokoh Nasionalisme Jepang dan Ajarannya https://haloedukasi.com/tokoh-nasionalisme-jepang Wed, 08 Feb 2023 09:32:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40455 Nasionalisme Jepang, Kokka shugi adalah nasionalisme yang melihat bahwa Negara Jepang adalah sebuah bangsa dan mempromosikan kesatuan kebudayaan Jepang. Ini meliputi serangkaian besar gagasan ide dan sentimentil yang dilabuhkan oleh warga jepang selama dua abad terakhir. Gagasan ide tersebut dikaitkan negara asal mereka dan alam budayanya serta bentuk yang ditunjukan negara ataupun politik yang bertujuan sejarah. Berguna untuk membedakan sebuah nasionalisme kebudayaan […]

The post 4 Tokoh Nasionalisme Jepang dan Ajarannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nasionalisme Jepang, Kokka shugi adalah nasionalisme yang melihat bahwa Negara Jepang adalah sebuah bangsa dan mempromosikan kesatuan kebudayaan Jepang. Ini meliputi serangkaian besar gagasan ide dan sentimentil yang dilabuhkan oleh warga jepang selama dua abad terakhir.

Gagasan ide tersebut dikaitkan negara asal mereka dan alam budayanya serta bentuk yang ditunjukan negara ataupun politik yang bertujuan sejarah. Berguna untuk membedakan sebuah nasionalisme kebudayaan Jepang yaitu nihonjiron dari nasionalisme yang ditujukan kepada negara.

Atau politik yaitu statisme showa, Bentuk nasionalisme berkebudayaan, contoh hal-hal yang berkaitan dengan belajar cerita rakyat seperti yanagita kunio telah dijadikan dasar nasionalisme yang mengedepankan suatu negara.

Tokoh penting Nasionalisme jepang:

1. Saigo Takamori ( Pemimpin satsuma )

Saigo Takamori adalah salah satu seorang samurai yang berpengaruh di Negara Jepang. Dia adalah salah satu dari tiga bangsawan besar cukup dikenal, yang memimpin Nasionalis di zaman Restorasi Meiji. Beliau memimpin penggulingan Shogun Tokugawa.

Beliau kemudian kembali menjadi lawan setelah melihat pemerintah kaisaran Jepang kurang kuat kemiliterannya. Biografi samurai penulis puisi yang mempunyai nama pena Saigo Nanshu tersebut. Ketertarikan kepada filosofi Konfusius aliran Wang Yang Ming dan Zen Buddhisme, sebuah ajaran yang menekankan pada pentingnya bertindak menggunakan hati nurani sebagai dasar kehidupan.

Pada tahu 1854, dia direkrut oleh daimyo adalah seorang penguasa, bertujuan untuk pergi ke Edo- sekarang dinamakan kota tokyo untuk bertuas dan membantu rekonsiliasi Shogun Tokugawa serta menjalani Kekaisarannya.

2. Kido Takayoshi ( Pemimpin choshu )

Beliau adalah kepala keluarga dari katsura yang mempunya sebuah status sosial tinggi, tentunya keistimewaannya dapat bersekolah yang memberikan pendidikan ortodoks mengenai literature dan militer yaitu Meirinkan.

Di tahun 1862 kido menjadi seorang pejabat di pemerintahan choshu. Beliau dengan kebijaksanaanya loyalis didukung oleh samurai radikal untuk menghindari para pengikut Bakufu.

Pada tahun 1869 beliau menjadi anggota taishoin yang artinya kantor menangani saran-saran dari masyarakat. Dan pada tahun 1876, beliau menjadi penasehat kabinet dan pejabat di kementerian rumah kekaisaran.

3. Sakamoto Ryoma (pencetus aliansi Satsuma dan Choshu)

Ryoma membangun akademi Kobe angkatan laut. Sebelumnya beliau adalah Kepala Sekolah Angkatan Laut Kobe. Ryoma melindungi Katsu dengan merekrut Okada izo yang berprofesi sebagai algojo di Partai Loyalis.

Faksi pendukung kedaulatan kaisar diusir dari Kyoto dan usaha melindas kekuatan politik dan militer daerah ikut menjatuhkannya, dan Ryōma kembali desersi. Ryoma memulai rencana mengungsikan pengikut partai radikal pendukung kaisar ke Ezo.

Namun, rencana itu gagal akibat terjadinya peristiwa ikedaya Ryoma bersekutu dengan Nakaoka, dan merintis untuk membentuk Aliansi Satcho. Ryoma mendirikan asosiasi ronin di Nagasaki bernama Kameyama Shachu yang disebut Kaientai yang bergerak bidang ekspor-impor komoditas dan senjata.

4. Fukuzawa Yukichi (modernisasi pendidikan)

Beliau menulis berbagai esay dan satire tentang kabar dari kontemporer di bidang hubungan internasional dan politik di dalam masalah ekonomi dan keuangan persamaan hak wanita dan moralitas. 

Prinsipnya mengutamakan apa yang dirangkum di dalam satu kata, yaitu kemerdekaan. Beliau percaya bahwa suata kebebasan yang abadi di negara ada lah landasan untuk masyarakat modern ke barat. Fukuzawa lebih mengedepankan sebuah metode ilmiah dan praktis dari Barat melainkan studi tradisional Cina klasik.

Beliau adalah salah seorang anggota yang mendirikan kelompok intelektual Meirokusha, dan beliau merupakan ketua pertama di academi tokyo. Ide ide beliau sangat memengaruhi modernisasi Jepang dalam era meiji.

Beliau seorang pendiri di Negara Jepang modern. Lukisan potretnya menghiasi uang kertas di jepang dengan pecahan terbesar yaitu 10,000 Yen. Di Jepang pada zaman meiji sebuah ideologi nasionalis dibagi menjadi campuran filsafat politik asli dan impor.

Awal-awalnya dibesarkan oleh pemerintahan meiji untuk menyebarkan patriotisme didalam penyatuan nasional, awal-awal di dalam sebuah pertahanan melawan kolonisasi dari sebuah kekuatan dari negara Barat, dan kemudian di dalam sebuah perjuangan untuk meraih sebuah kesetaraan dengan Kekuatan di kemiliteran.

Terjadi di zaman taisho dan zaman showa untuk menjustifikasikan pemerintahan yang makin totalitarian dan ekspasionisme di seberang laut, dan memberikan fondasi ideologi dan politik untuk sebuah aksi-aksi militer Negara Jepang pada masa menjelang Perang Dunia II.

The post 4 Tokoh Nasionalisme Jepang dan Ajarannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Tujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/tujuan-upacara-bendera Wed, 27 Apr 2022 06:40:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34206 Siapa yang tak mengenal ritual yang satu ini? Masyarakat dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat menengah atas, pasti tahu kegiatan yang satu ini. Upacara bendera merupakan suatu hal yang sakral dan penting untuk dilakukan. Maka dari itu, apa sih sebenarnya upacara bendera? Apa tujuannya? Apa Itu Upacara Bendera? Upacara bendera adalah salah satu agenda wajib […]

The post 8 Tujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Siapa yang tak mengenal ritual yang satu ini? Masyarakat dari jenjang sekolah dasar hingga tingkat menengah atas, pasti tahu kegiatan yang satu ini.

Upacara bendera merupakan suatu hal yang sakral dan penting untuk dilakukan. Maka dari itu, apa sih sebenarnya upacara bendera? Apa tujuannya?

Apa Itu Upacara Bendera?

Upacara bendera adalah salah satu agenda wajib yang ada di seluruh sekolah di Indonesia. Kegiatan ini biasanya dilakukan pada setiap hari senin dan hari-hari spesial, seperti peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia, Hari Pendidikan Nasional, dan semacamnya.

Sebagaimana fungsinya, upacara yang dilakukan dengan mengibarkan bendera merah putih sebagai bendera kebangsaan dilakukan pertama kali pada 17 Agustus 1945. Momen ini bertepatan dengan hari di mana Bung Karno dan Bung Hatta mengumandangkan Proklamasi sebagai bentuk kemerdekaan Indonesia.

Sejak saat itulah, upacara bendera menjadi rutinitas sebagai bentuk penghormatan dan rasa syukur seluruh bangsa Indonesia atas jasa-jasa pahlawan yang telah membawa negara ini menuju kemerdekaan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Pemendikbud) Nomor 22 tahun 2018, upacara bendera di sekolah merupakan upaya untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme, sikap disiplin, kerja sama, percaya diri dan tanggung jawab.

Upacara bendera juga diharapkan dapat mendorong para siswa/siswi agar memiliki sikap dan kesadaran berbangsa dan bernegara, serta rasa cinta tanah air sedari dini.

Tujuan Upacara Bendera

Dalam pelaksanaannya ada 8 hal yang menjadi tujuan dilaksanakannya upacara bendera pada tiap hari senin dan hari-hari penting lainnya di sekolah. Berikut ulasannya:

1. Memperkuat Persatuan NKRI

Indonesia terdiri dari beragam ras, suku, budaya dan agama. Dengan melakukan upacara sejak jenjang terkecil, akan menguatkan nilai persatuan yang ada di dalam masyarakat.

Anak akan belajar bahwa negara yang ia tempati memiliki sejarah panjang yang dimenangkan oleh para pahlawan tanpa pandang perbedaan. Indonesia bisa meredeka karena warganya bersatu melawan penjajahan. Tanpa persatuan, mustahil kemenangan dapat dirasakan hingga sekarang.

2. Memperkuat Kesatuan Bangsa Indonesia

Tujuan yang kedua adalah menguatkan kesatuan bangsa. Seperti yang termaktub dalam Bhinneka Tunggal Ika, yakni “Meski berbeda-beda, tetapi tetap satu jua”. Sedari dini, anak diperlihatkan nilai-nilai kesatuan melalui upacara bendera.

Nilai kesatuan memiliki makna bahwa Indonesia diibaratkan sebagai satu tubuh. Dalam tubuh, tentu terdiri dari berbagai organ yang fungsi dan bentuknya berbeda. Meski begitu, semua organnya bergerak secara akitf dan selaras di tengah perbedaan yang ada.

Semangat kesatuan ini penting ditanamkan sejak dini agar anak paham bahwa perbedaan sekecil atau sebesar apapun, tidak menjadi masalah selama visi misinya tetap sama, yakni dalam memajukan negara Indonesia.

3. Menumbuhkan Sikap Tertib dan Disiplin

Seperti yang kita tahu, setiap upacara bendera berlangsung pesertanya wajib menggunakan atribut tertentu yang diikuti dengan peraturan tertentu. Hal ini seperti wajib menggunakan dasi, topi upacara, baju yang bersih dan rapi, megenakan sabuk, kaus kaki putih, hingga sepatu hitam yang terlihat sopan.  

Tak hanya itu, peserta upacara juga wajib datang ke sekolah 15 menit sebelum upacara berlangsung. Selama upacara pun, mereka harus berbaris dengan tertib dan mendengarkan instruksi pemimpin dan pembina upacara dengan cermat.

4. Meningkatkan Kemampuan Kepemimpinan

Dalam pelaksanaan upacara, ada peran-peran tertentu yang biasanya diisi oleh peserta upacara. Hal tersebut seperti menjadi pemimpin upacara, pembaca naskah Proklamasi, pembaca naskah Pembukaan UUD 1945, pembaca naskah Pancaasila dan Janji Siswa. Mereka yang terpilih dalam mengisi peran tersebut, akan terlatih dalam bersikap layaknya seorang pemimpin.

5. Menumbuhkan Rasa Kompak dan Kerja Sama

Hal apapun itu, entah dalam skala kecil maupun besar, tidak akan pernah bisa berhasil tanpa ada rasa kompak dan kerjasama. Melalui upacara, anak dapat belajar untuk memiliki semangat kekompakan dan kerja sama yang tinggi.

Hal ini bisa terlihat dalam bagaimana kompaknya pasukan pengibar bendera yang harus menyelaraskan gerak jalan satu sama lain. Begitu pula dengan kerjasama antara pengibar bendera yang harus menyelaraskan tempo naik bendera dengan lagu Indonesia Raya yang dibawakan tim paduan suara.

6. Menghadirkan Rasa Tanggung Jawab

Upacara bendera menghadirkan rasa tanggung jawab dan mencerminkan fakta bahwa segala hal memiliki konsekuensinya masing-masing. Misalnya, jika terlambat datang upacara maka akan mendapat hukuman. Bisa juga dengan tanggung jawab atas peran yang didapat selama upacara berlangsung, seperti peran sebagai pemimpin upacara atau pemimpin barisan.

7. Memperkuat Semangat Kebangsaan

Seperti yang tertulis dalam tujuan persatuan dan kesatuan bangsa, semangat kebangsaan perlu ada di diri setiap warga Indonesia agar negara ini lepas dari konflik pemecah belah yang bisa menodai semangat kebersamaan dan kebangsaan.

8. Mencintai Tanah Air

Upacara bendera dilakukan setiap minggunya sebagai bentuk penghormatan terhadap para pahlawan yang sudah berjasa pada tanah air.

Dengan dilaksanakannya upacara, pesertanya diharapkan dapat memahami nilai-nilai perjuangan dengan mencintai dan melindungi NKRI dengan segenap jiwa dan raga.

Manfaat Upacara Bendera

Sebagai sebuah kegiatan yang sarat akan nilai-nilai kenegaraan, tentu upacara bendera memiliki bragam manfaat jika dilakukan dengan sungguh-sungguh. Berikut manfaatnya:

1. Meningkatkan Jiwa Nasionalisme

Upacara bendera diharapkan tak hanya menjadi ritual, tetapi juga menumbuhkan rasa nasionalisme dan membuat para pelajar semakin ingin tahu dengan apa yang terjadi di negaranya. Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui sejarahnya. Dengan begitu, rasa cinta dan semangat nasionalisme untuk melindungi bangsa dan negara akan timbul di diri tiap individunya.

2. Menumbuhkan Semangat Gotong Royong

Upacara tak akan pernah bisa berjalan dengan lancar jika tak ada kekompakan dan rasa kebersamaan yang besar di dalamnya.

Maka, dengan mengikuti upacara dapat menumbuhkan semangat kebersamaan atau gotong royong, yang melahirkan nilai persatuan dan kesatuan demi keutuhan bangsa dan negara.

3. Melatih Berpenampilan Rapi dan Mendisiplinkan Diri

Berpenampilan rapi dan memiliki sifat disiplin adalah modal penting dalam hidup. Upacara dengan berbagai peraturannya akan membiasakan pelajar dalam menumbuhkan rasa disiplin dan berpenampilan rapi pada berbagai kondisi.

The post 8 Tujuan Upacara Bendera dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Nasionalisme yang Perlu diketahui! https://haloedukasi.com/jenis-nasionalisme Mon, 28 Jun 2021 04:10:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25345 Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang timbul dari kecintaan terhadap negeri. Istilah nasionalisme ini seringkali kita kaitkan dengan semangat seorang individu untuk memajukan dan melindungi bangsanya dengan segenap jiwa raganya. Atau bisa dikatakan bahwa nasionalisme juga merupakan wujud kesetiaan tertinggi seseorang yang diorientasikan untuk negaranya. Paham nasionalisme ini tidak mungkin muncul secara tiba tiba. Melainkan berasal […]

The post 5 Jenis Nasionalisme yang Perlu diketahui! appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nasionalisme merupakan paham kebangsaan yang timbul dari kecintaan terhadap negeri. Istilah nasionalisme ini seringkali kita kaitkan dengan semangat seorang individu untuk memajukan dan melindungi bangsanya dengan segenap jiwa raganya. Atau bisa dikatakan bahwa nasionalisme juga merupakan wujud kesetiaan tertinggi seseorang yang diorientasikan untuk negaranya. Paham nasionalisme ini tidak mungkin muncul secara tiba tiba.

Melainkan berasal dari kesadaran yang muncul dari tiap individu untuk bersatu dan berdaulat dengan individu lainnya dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia. Rasa nasionalisme harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan. Karena hal tersebut nantinya berdampak pada tingkat integrasi nasional yang terbangun.

Semakin banyak masyarakat Indonesia yang memiliki kesadaran akan paham nasional ini, akan semakin mudah pula mereka untuk bersatu. Karena perbedaan yang ada pada nyatanya tidak membuat kita dengan yang lainnya menjadi semakin jauh, justru menjadikan kita semakin dekat antar satu sama lain.

Tidak memandang perbedaan budaya, adat, agama, dan lain sebagainya semua bisa disatukan asal semua masyarakat Indonesia memiliki keinginan yang sama, yaitu keinginan untuk bersatu. Secara umum, nasionalisme ini dibagi menjadi beberapa jenis. Yang mana dikelompokkan berdasarkan dengan konteks paham kebangsaannya. Berikut merupakan jenis jenis nasionalisme beserta dengan pemaparannya secara mendetail.

1. Nasionalisme Humaniter

Nasionalisme humaniter merupakan paham kebangsaan yang lebih ditekankan pada pandangan bahwa setiap negara ataupun bangsa yang ada di dunia berhak untuk meraih kemerdekaannya, memperjuangkan kesejahteraannya dan juga meraih kebebasannya dengan menggunakan caranya sendiri. Karena seperti yang kita tahu, antar negara satu dengan negara lainnya pasti memiliki perbedaan, baik perbedaan latar belakang, pemahaman, sejarah,dan lain sebagainya.

Sehingga cara ataupun strategi yang diterapkan untuk bisa mencapai kemerdekaan dan kebebasan tersebut berbeda beda. Dan setiap bangsa memiliki haknya untuk menentukan caranya bagaimana untuk merdeka,bagaimana untuk melawan kolonialisme dan sebagainya.

Karena tak hanya sebuah bangsa, seorang individu satu dengan individu lainnya pun memiliki perbedaan pola pikir mengenai masa depannya dan apa yang akan ia raih untuk kedepannya.

2. Nasionalisme Jacobin

Nasionalisme yang lebih bersifat demokratis. Seperti yang kita tahu istilah demokratis ini lebih bermakna pada penyelesaian sebuah masalah melalui cara damai, dan kekuasaannya juga lebih ditekankan pada rakyatnya. Sehingga nasionalisme Jacobin ini merupakan nasionalisme yang tumbuh sebagian besar pada jiwa setiap rakyatnya, entah hal tersebut dipengaruhi oleh kepercayaan rakyat terhadap ideology negara yang diusung dan lain sebagainya.

Namun, yang lebih ditekankan disini adalah, prinsip demokrasi yang dilaksanakan tidak bersifat doktriner dan penerapan dari nasionalisme ini pun tidak terlalu fanatic terhadap bangsa lainnya. Yang mana bisa diartikan bahwa paham nasionalisme yang muncul tidak semata mata diadopsi dari paham nasionalisme yang berasal dari negara lainnya, terutama negara negara besar seperti yang di Eropa dan Amerika Serikat.

Melainkan paham nasionalisme yang tumbuh lebih berasal dari masyarakat dan bangsanya sendiri. Hal ini sama seperti pernyataan yang pernah dipaparkan oleh Ir.Soekarno bahwa paham nasionalisme Indonesia berbeda dengan paham nasionalisme yang ada di negara negara besar Eropa dan Amerika Serikat.

Hal itu dikarenakan paham nasionalisme Indonesia lebih menganut peri kemanusiaan dan tidak menindas pihak pihak lainnya.

3. Nasionalisme Tradisional

Nasionalisme tradisional adalah jenis nasionalisme yang tumbuh dan berkembang dari keunikan keunikan yang dimiliki oleh bangsa. Baik keunikan adat istiadatnya, budayanya, bahasa, dan keanekaragaman lainnya. Semua keanekaragaman yang ada dilestarikan dan dipertahankan adanya. Karena keaslian dan kenaturalan yang muncul dari keanekaragaman itu yang sangat berdampak pada nasionalisme kita.

Dengan kata lain, dengan berbagai keanekaragaman dan perbedaan yang ada, kita semakin sadar bahwa bangsa ini merupakan bangsa yang besar. Walaupun memiliki perbedaan yang banyak, tetap bisa bersatu padu dalam satu wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

4. Nasionalisme Liberal

Seperti susunan katanya liberal, dimana identik dengan pemahaman akan kebebasan. Paham nasioanalisme liberal ini lebih ditekankan pada paham nasionalisme yang berpegang teguh pada ungkapan atau pola pikir bahwa setiap negara ataupun bangsa yang ada di duni berhak untuk menentukan nasibnya sendiri. Dalam kata lain, setiap negara bebas untuk menentukan kemana arah jalan negaranya dan kemana negara ini akan di bawah kedepannya.

Setiap negara ataupun bangsa yang merdeka memiliki hak itu. Akan sangat tidak adil apabila, suatu negara harus bergerak dan berkembang dibawah arahan dan perintah negara lainnya. Karena hal tersebut sudah termasuk pada penjajahan.

5. Nasionalisme Integral

Nasionalisme integral merupakan nasionalisme yang lebih ditekankan pada pemahaman bahwa kepentingan nasional suatu bangsa harus diletakkan paling atas dibandingkan dengan kepentingan lainnya yang bersifat individu ataupun kelompok. Karena ketika seorang individu telah mencapai tingkat kesetiannya di tahapan tertinggi dan itu diberikan untuk negaranya, individu tersebut akan berkecenderungan untuk mengutamakan kepentingan negaranya di atas segala galanya. Karena menurutnya, tidak ada yang paling penting jika dibandingkan dengan negaranya.

The post 5 Jenis Nasionalisme yang Perlu diketahui! appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Prinsip Nasionalisme yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/prinsip-nasionalisme Mon, 28 Jun 2021 04:01:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25347 Semangat nasionalisme harus senantiasa dipertahankan dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Kenapa? Karena semangat nasionalisme inilah yang mempengaruhi suatu bangsa bisa bertahan atau tidak kedepannya. Suatu bangsa bisa bertahan dari segala macam ancaman yang datangnya dari luar dan dari dalam apabila bangsa tersebut memiliki rakyat yang sadar akan nasionalisme ini. Nasionalisme merupakan suatu paham yang […]

The post 5 Prinsip Nasionalisme yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Semangat nasionalisme harus senantiasa dipertahankan dan dikembangkan dari waktu ke waktu. Kenapa? Karena semangat nasionalisme inilah yang mempengaruhi suatu bangsa bisa bertahan atau tidak kedepannya. Suatu bangsa bisa bertahan dari segala macam ancaman yang datangnya dari luar dan dari dalam apabila bangsa tersebut memiliki rakyat yang sadar akan nasionalisme ini.

Nasionalisme merupakan suatu paham yang tumbuh dari kesadaran kita sebagai warga negara untuk senantiasa mencintai negeri kita Indonesia. Dengan dasar nasionalisme yang dipegang oleh setiap rakyatnya, mereka akan lebih sadar bahwa sebagai suatu bangsa kita harus bisa bersatu.

Walaupun terdapat berbagai banyak keanekaragaman serta perbedaan yang ada. Adapun beberapa prinsip nasionalisme yang menjiwai kesadaran rakyat Indonesia terhadap paham nasionalisme ini. Sehingga mereka lebih cinta terhadap negeri.

1. Kesatuan (Unity)

Nasionalisme bisa tumbuh dari kesadaran tiap warga negara bahwa kita berada dalam satu negara, satu wilayah dan berada didalam kedaulatan negara yang sama. Dengan berbagai kesamaan latar belakang tersebut, secara langsung memberikan pemahaman terhadap warga negara bahwa kita itu satu.

Walaupun masih terdapat berbagai perbedaan, dan keanekaragaman yang ada, baik dari segi adat istiadat, keyakinan, pemahaman dan lainnya, kita masih dipersatukan dalam satu lingkup wilayah, yakni dalam kesatuan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Yang mana didalamnya juga telah diatur mengenai sistem pemerintahannya, sistem perekonomiannya, pertahanan, ketahananya, beserta dengan berbagai aspek kompleks lainnya.

Dari situlah kita mengerti bahwa, sebanyak apapun perbedaan yang ada, masih banyak kesamaan lainnya yang mempersatukan kita.

2. Kebebasan (Freedom)

Nasionalisme seorang individu bisa tumbuh saat haknya dipenuhi secara utuh oleh negara. Hak hak tersebut mencakup kebebasan untuk berbicara, kebebasan untuk memilih keyakinan yang dianutnya dan kebebasan untuk berkumpul dan berserikat.

Karena ketika seorang warga negara telah dituntut untuk melakukan kewajibannya dengan baik, yang dia tuntut sebagai warga negara yang baik adalah haknya dari negara. Yang mana mencakup berbagai kebebasan yang dimiliki oleh manusia, sebagaimana mestinya.

3. Kesamaan (Equality)

Tidak hanya menuntut akan haknya yang berkaitan dengan kebebasan berpendapat, berserikat, berkumpul dan lain sebagainya. Yang terpenting dalam sebuah negara adalah soerang warga negara juga mendapatkan haknya untuk diperlakukan sama dihadapan hukum. Tentunya hal ini juga telah dipaparkan dalam UUD 1945, tepatnya pada pasal 27. Hal tersebut harus dilaksanakan dengan konsisten tentunya.

Sehingga antar individu satu dengan individu lainnya tidak akan muncul kesenjangan antara satu dengan lainnya. Terutama sebagai negara hukum yang mana sangat menjunjung tinggi pelaksanaan dan penegakan hukum yang adil bagi setiap warga negaranya. Hal ini menjadi beban tersendiri bagi mereka.

4. Kepribadian (Personality)

Nasionalisme juga hadir ketika seorang individu telah mempercayai bahwa ideologi atau dasar negara yang dianut oleh negaranya mengandung nilai nilai yang tepat. Terlebih nilai tersebut sangat bersesuaian dengan kepribadian bangsa. Atas dasar kepercayaan terhadap segala bentuk aturan dan norma yang telah dibentuk menjadi identitas dan kepribadian negara ini, seorang individu bisa menilai jati diri dan sejarah dari negaranya sendiri.

Yang mana apabila dipelajari secara lebih mendalam dan tentunya dipahami bisa berdampak pada munculnya kecintaan terhadap negeri secara mendalam. Hal itulah yang disebut dengan nasionalisme.

5. Prestasi (Achivement)

Nasionalisme yang dipupuk dengan baik bisa menjadi dasar untuk setiap warga negara mewujudkan cita cita besar dari bangsanya sedikit demi sedikit. Yang mana cita cita besar sebuah bangsa tidak akan jauh jauh lagi dari keinginan untuk bisa menyejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya serta menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dan hukum yang diterapkan di negara tersebut. Karena pada dasarnya kebanyakan dari tujuan sebuah negara diorientasikan untuk kepentingan rakyatnya.

The post 5 Prinsip Nasionalisme yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nasionalisme: Pengertian – Ciri dan Bentuknya https://haloedukasi.com/nasionalisme Thu, 26 Nov 2020 02:26:22 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15839 Kebangkitan bangsa Indonesia tidak luput dari adanya rasa nasionalisme pada para pejuang Indonesia. Nasionalisme menjadi kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Bahkan dalam pelaksanaannya nasionalisme sendiri dapat diwujudkan dengan beberapa tindakan, baik di pemerintahan, lingkungan sekolah, maupun lingkungan keluarga. Berikut ini pemaparan mengenai nasionalisme. Pengertian Nasionalisme Pengertian Secara Umum Secara umum, nasionalisme […]

The post Nasionalisme: Pengertian – Ciri dan Bentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kebangkitan bangsa Indonesia tidak luput dari adanya rasa nasionalisme pada para pejuang Indonesia. Nasionalisme menjadi kata yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Bahkan dalam pelaksanaannya nasionalisme sendiri dapat diwujudkan dengan beberapa tindakan, baik di pemerintahan, lingkungan sekolah, maupun lingkungan keluarga. Berikut ini pemaparan mengenai nasionalisme.

Pengertian Nasionalisme

Pengertian Secara Umum

Secara umum, nasionalisme merupakan suatu paham kebangsaan yang berasal dari masyarakat. Yang mana paham kebangsaan tersebut ditujukan pada suatu negara. Paham kebangsaan tersebut menciptakan munculnya rasa kesadaran dan semangat cinta tanah air pada bangsanya.

Rasa paham dan kecintaan itu diwujudkan dengan adanya sikap dan tingkah laku masyarakat sehari hari. Namun, secara istilah nasionalisme dapat diartikan sebagai suatu paham masyarakat mengenai sebuah bangsa.

Yang mana dalam perkembangannya, bangsa tersebut memiliki berbagai keselarasan budaya dan juga wilayah.

Selain itu, bangsa tersebut juga memiliki persamaan tujuan dan juga cita cita. Sehingga dengan adanya keselarasan tersebut memunculkan rasa ingin mempertahankan bangsa dan negaranya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pendapat dari beberapa ahli mengenai pengertian nasionalisme itu sendiri. Berikut pendapat beberapa ahli tentang nasionalisme.

  • Hans Kohn menyatakan bahwa nasionalisme berhubungan erat dengan kesadaran bahwa masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh. Kesadaran semacam ini tentunya diperlukan untuk menunjang kokohnya suatu bangsa.
  • Ernest Renan berpendapat bahwa pengertian nasionalisme merupakan keinginan untuk bersatu dan bernegara. Keinginan yang semakin kuat, tentunya juga akan menjadikan sifat nasionalisme juga tinggi. Sehingga memungkinkan suatu negara untuk bersatu dan menjadi semakin kokoh.
  • Nasionalisme menurut L. Stoddard merupakan rasa dan sikap yang saling memiliki. Hal ini berarti bahwa dalam sebuah negara, apabila warganya memiliki rasa dan sikap saling memiliki terhadap suatu hal yang ada pada bangsa tersebut, akan menjadikan tingkat nasionalisme yang tinggi pada suatu negara.
  • Otto Bauar berpendapat bahwa nasionalisme mengandung arti persatuan karena perasaan senasib yang dirasakan oleh warga negara. Suatu negara tentunya telah memiliki sebuah sejarah masa lalu yang menjadikan negara tersebut memiliki pengalaman yang serupa. Pengalaman yang serupa ini tentunya akan menimbulkan rasa senasib bagi warga negaranya.
  • Menurut Smith, nasionalisme merupakan sebuah gerakan ideologis yang mana gerakan tersebut digunakan untuk mendapatkan dan memelihara kohesi, otonomi dan juga individualitas.

Sejarah Perkembangan Nasionalisme

Nasionalisme sendiri mulai mengalami perkembangannya sekitar abad 18 an. Rasa nasionalisme juga telah mengalami perkembangannya pada negara negara besar seperti, Amerika dan Perancis. Pada kedua negara tersebut paham nasionalisme telah menjadi pandangan yang kuat.

Pada era revolusi, paham nasionalisme mengalami perkembangan yang begitu pesat. Sejak era itulah paham nasionalisme mulai meluaskan dikalangan berbagai negara. Hal tersebut berlangsung pada abad abad selanjutnya seperti abad ke 19 dan abad ke 20.

Yang mana pada saat itu paham nasionalisme merabah di Eropa Tengah dan sekitar Asia serta afrika.

Tujuan Nasionalisme

Dalam pelaksanaannya, nasionalisme tumbuh untuk dapat menumbuhkan kembali rasa kepemilikan terhadap negeri. Selain itu, masih terdapat beberapa tujuan dari munculnya rasa nasionalisme terhadap bangsa.

  • Nasionalisme bertujuan untuk dapat menumbuhkan dan juga meningkatkan rasa kecintaan dan kepemilikan terhadap negeri.
  • Sebagai salah satu upaya untuk dapat membangun sebuah hubungan yang harmonis dan juga diantara masyarakat dengan individu maupun kelompok yang lain.
  • Nasionalisme juga muncul dalam rangka untuk membangun dan mempererat rasa persaudaraan yang ada diantara sesama warga masyarakat dalam sebuah negara.
  • Nasionalisme juga diupayakan sebagai media untuk menghilangkan dan  menghapuskan ekstrimisme atau tuntutan yang berlebih dari masyarakat kepada pemerintah.
  • Nasionalisme menjadi usaha untuk menumbuhkan sebuah semangat rela berkorban demi bangsa, negara dan juga tanah air.
  • Rasa nasionalisme perlu ditumbuhkan untuk menjaga sebuah negara, bangsa dan juga tanah air dari berbagai serangan musuh. Yang mana hal tersebut cenderung mengancam integrasi sebuahnegara baik itu dari luar maupun dalam negeri.
  • Rasa nasionalisme juga berguna untuk meningkatkan rasa aman terhadap berbagai ancaman yang ada.

Ciri-ciri Nasionalisme

Dalam pelaksanaannya, nasionalisme memiliki beberapa ciri ciri yang menjelaskan makna nasionalisme sesungguhnya. Berikut pemaparan mengenai ciri ciri nasionalisme.

  • Munculnya Rasa Memiliki dan Menjaga
    Bangsa yang memiliki rasa nasionalisme dalam perkembangannya, tentu memiliki rasa cinta serta kepemilikan terhadap bangsanya. Rasa mencintai bangsanya yang berlebih tentu memunculkan rasa untuk senantiasa menjaga perdamaian serta keamanan bangsa.
  • Timbulnya Perasaan Untuk Mementingkan Kepentingan Bersama daripada Golongan
    Rasa nasionalisme juga dapat memunculkan rasa untuk mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan golongan. Hal ini diakibatkan karena munculnya rasa kesadaran bahwa kepentingan bersama memiliki prioritas yang lebih penting daripada kepentingan sendiri maupun golongan. Rasa mementingkan kepentingan bersama ditujukan dalam rangka mencapai kesejahteraan bersama. Hal tersebut mampu meminimalisir adanya perpecahan yang terjadi dalam sebuah kelompok.
  • Adanya persatuan dan kesatuan
    Munculnya rasa persatuan dan kesatuan juga menjadi ciri ciri adanya rasa nasionalisme. Seperti yang kita tahu, Indonesia merupakan negara majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa, ras, dan agama. Hal tersebut dapat memungkinkan terjadinya disintegrasi di Indonesia. Namun, dengan adanya rasa nasionalisme pada masyarakat Indonesia, permasalahan mengenai disintegrasi bangsa dapat diminimalisir. Dengan adanya rasa nasionalisme yang muncul, masyarakat Indonesia memiliki rasa untuk melindungi serta menjaga kepentingan negara. Hal itu yang menyebabkan minimnya konflik di Indonesia yang bersangkut paut dengan keberagaman yang ada di Indonesia.
  • Munculnya Perjuangan yang bersifat nasional
    Sebuah bangsa yang mengenal rasa nasionalisme yang tinggi tentunya dalam memperjuangkan negaranya sangat mengutamakan kepentingan nasional.
  • Nasionalisme lebih mengutamakan pikiran
    Rasa nasionalisme yang timbul sangat mengutamakan pikiran. Hal itu dikarenakan rasa nasionalisme merupakan sebuah bentuk kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kesadaran dan pemahaman itulah yang nantinya mendorong adanya perilaku serta tindakan yang mengacu pada rasa nasionalisme.

Bentuk-bentuk Nasionalisme

Nasionalisme dalam pelaksanaannya memiliki berbagai bentu. Berikut merupakan bentuk bentuk nasionalisme yang ada.

Nasionalisme Kewarganegaraan

Nasionalisme kewarganegaraan seringkali disebut dengan nasionalisme sipil. Nasionalisme sipil merupakan bentuk nasionalisme sebuah negara yang sangat menjunjung tinggi adanya kebenaran politik.

Yang mana kebenaran politik tersebut berasal dari kehendak para rakyat dan juga para dewan perwakilannya.

Nasionalisme Etnis

Nasionalisme etnis merupakan nasionaisme yang berasal dari sebuah semagat kebangsaan yang mana sebuah negara memiliki kebenaran etnis atau budaya asal yang mengakibatkan adanya kebenaran politik.

Nasionalisme Romantik/ Organik/ Identitas

Nasionalisme romantik merupakan nasionalisme yang dimilik sebuah negara akan sebuah kebenaran politik yang dimilikinya.

Yang mana secara organis kebenaran politik tersebut berasal dari hasil sebuah bangsa dan ras yang memiliki rasa romantisme di dalamnya.

Nasionalisme Budaya

Nasionalisme budaya merupakan bentuk nasionalisme sebuah negara. Yang seperti kita tahu negara tersebut memiliki kebenaran politik yang berasal dari budaya bersama. Namun, tidak bersifat keturunan.

Nasionalisme Kenegaraan

Nasionalisme kenegaraan merupakan nasionalisme yang dimiliki oleh masyarakat yang memiliki perasaan nasionalistik yang kuat. Dan rasa nasionalistik mampu memberikan suatu keutamaan untuk mengatasi sebuah hak yang bersifat universal.

Nasionalisme kenegaraan ini seringkali dihubungkan dengan nasionalisme etnis.

Nasionalisme Agama

Nasionalisme agama merupakan nasionalisme yang dimiliki sebuah negara yang memiliki kecenderungan pada legmitasi politik dari sebuah persamaan agama.

Contoh Sikap Nasionalisme dalam Kehidupan Sehari hari

Nasionalisme telah banyak diterapkan masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupannya. Berikut merupakan contoh contoh tindakan nasionalisme dalam kehidupan sehari hari.

Adanya Rasa Menjunjung Tinggi Hukum

Hal tersebut merupakan salah satu contoh dari pengimplementasian rasa nasionalisme.Namun bentuk menjunjung tinggi hukum dapat ditunjukkan melalui beberapa hal seperti berikut.

  • Membayar pajak sesuai dengan waktu yang ditentukan.
  • Mematuhi segala rambu serta aturan lalu lintas yang ada.
  • Melakukan pekerjaan atau profesi yang tidak melanggar hokum pemerintah yang telah ditetapkan.

Mengupayakan Untuk Mengutamakan Kerukunan dan Kedamaian

Kerukunan merupakan tindakan yang terlahir melalui paham kesadaran akan nasionalisme. Berikut bentuk bentuk menjaga kerukunan di berbagai kehidupan Indonesia.

  • Tidak melakukan diskriminasi terhadap ras ras tertentu saat bergaul
  • Mengupayakan untuk bertoleransi dengan para pemeluk agama lain
  • Selalu membantu teman yang membutuhkan pertolongan
  • Tidak pernah membeda bedakan satu sama lain saat berteman maupun saat membentuk sebuah kelompok.

The post Nasionalisme: Pengertian – Ciri dan Bentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bela Negara: Pengertian – Dasar Hukum dan Contohnya https://haloedukasi.com/bela-negara Wed, 06 May 2020 03:58:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6292 Mungkin belum banyak diantara kita yang tau bahwa tanggal 19 Desember telah ditetapkan sebagai Hari Bela Negara untuk memperingati berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra Barat pada tahun 19 Desember 1948. Pendirian PDRI tersebut sangat besar artinya bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah di raihnya. Dengan berdirinya PDRI saat pusat pemerintahan […]

The post Bela Negara: Pengertian – Dasar Hukum dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Mungkin belum banyak diantara kita yang tau bahwa tanggal 19 Desember telah ditetapkan sebagai Hari Bela Negara untuk memperingati berdirinya Pemerintahan Darurat Republik Indonesia di Sumatra Barat pada tahun 19 Desember 1948.

Pendirian PDRI tersebut sangat besar artinya bagi perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan yang telah di raihnya.

Dengan berdirinya PDRI saat pusat pemerintahan Republik Indonesia di Yogyakarta kala itu jatuh ke tangan Belanda, maka keberadaan Indonesia Merdeka masih bisa dipertahankan.

Pengertian Bela Negara

Pengertian Bela Negara Secara Umum

Bela Negara adalah sikap warga negara dalam upayanya untuk membela negara atau bangsanya yang didasari oleh rasa cinta kepada negara dan bangsanya.

Pengertian Bela Negara menurut KBBI

Frasa Bela Negara tersusun dari 2 kata yakni:

Bela yang diartikan menjaga baik-baik; memelihara; merawat atau melepaskan dari bahaya dan menolong.

Serta negara yang berarti organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat.

Pengertian Bela Negara Menurut Para Ahli

  • Chaidir Basrie
    Pengertian bela negara adalah sikap dan tindakan warga negara yang menyeluruh, terpadu, teratur, dan berkelanjutan yang dilandasi oleh kesadaran bernegara Indonesia, rasa cinta tanah air, kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi Negara.
  • Darji Darmodiharjo
    Bela Negara adalah sebuah usaha keamanan yang nasional untuk menciptakan sistem pertahanan dan keamanan nasional yang mampu mensukseskan perjuangan nasional yang pada umumnya.
  • Sunarso
    Bela Negara mengandung empat esensial yang harus dibela kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan persatuan Bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional dan nilai-nilai Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
  • Purnomo Yusgiantoro
    Bela Negara adalah sikap warga negara yang dijiwai oleh rasa cinta kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 untuk menjamin kelangsungan hidup Bangsa dan Negara Indonesia
  • Sutarman
    Menurut Sutarman, dari bela negara di bagi menjadi dua yakni bela negara secara fisik dan non fisik. Bela Negara fisik adalah bagi warga negara yang langsung maju dalam peperangan atau konflik yang berisiko mengancam keutuhan bangsa. Sedangkan bela negara non fisik dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang tidak terkait dengan keamanan secara langsung seperti melalui pendidikan dan pengabdian profesi masing-masing.

Sejarah Bela Negara di Indonesia

Sejarah bela negara di Indonesia dimulai dari sebuah kota di Sumatera Barat, yakni Bukittinggi.

Kota Bukittinggi menjadi saksi sejarah akan banyaknya perjuangan anak bangsa dalam meraih dan mempertahankan kemerdekaannya.

Pada masa kolonial penjajahan Belanda, Bukittinggi menjadi basis pertahanan pada Perang Paderi.

Pada tahun 1825, Belanda mendirikan sebuah benteng pertahanan  yang sekaligus menjadi tempat peristirahatan opsir-opsir Belanda, bernama benteng Fort de Kock.

Saat Penjajahan Jepang, Bukittinggi menjadi pusat pengendali pemerintahan militer untuk kawasan Sumatera, Singapura dan Thailand.

Kota ini merupakan tempat kedudukan komandan militer ke-25 Kempetai, di bawah Mayor Jenderal Hirano Toyoji.

Setelah masa kemerdekaan, Bukittinggi ditetapkan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera berdasarkan Ketetapan Gubernur Provinsi Sumatera Nomor 391 tanggal 9 Juni 1947, dengan gubernurnya Mr. Teuku Muhammad Hasan.

Pasca proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, penjajah Belanda masih terus berusaha menguasai negara Indonesia.

Upaya tersebut nyaris berhasil setelah Ibu Kota Negara Indonesia setelah Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.

Saat itu, atas inisiatif dari Syafruddin Prawiranegara para pejuang di Kota Bukitinggi memiliki andil untuk mempertahankan NKRI dengan membentuk Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 19 Desember.

Peristiwa tersebut kemudian diabadaikan sebagai Hari Bela Negara oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006.

Selain itu, dalam peringatan Hari Bela Negara Ke-65, tanggal 21 Desember 2013,  pemerintah juga membangun Monumen Nasional Bela Negara di sebuah kawasan yang pernah menjadi basis PDRI, yaitu di Jorong Sungai Siriah, Nagari Koto Tinggi, Kecamatan Gunung Omeh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat.

Fungsi Bela Negara 

Diantara fungsi bela negara adalah:

  • Sebagai upaya untuk mempertahankan negara dari berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar.
  • Untuk menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Bela negara merupakan kewajiban setiap warga negara, sebagaimana yang tertuang dalam batang tubuh perumusan UUD 1945
  • Bela negara adalah wujud rasa cinta tanah air dan kesadaran dalam berbangsa dan bernegara
  • Bela negara juga sebagai upaya menumbuhkan sikap patriotisme.

Tujuan Bela Negara 

Adapun tujuan dari bela negara adalah:

  • Untuk mempertahankan kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara
  • Untuk melestarikan budaya bangsa
  • Untuk menjalankan amanat dan nilai-nilai yang terkandung dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945
  • Untuk berusaha berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara.
  • Untuk menjaga identitas dan integritas nasional.

Manfaat Bela Negara 

Diantara manfaat yang bisa diperoleh dalam upaya bela negara adalah:

  • Membentuk mental dan fisik yang tangguh.
  • Membentuk sikap disiplin dalam hal waktu, aktivitas, dan kegiatan lainnya.
  • Melatih jiwa leadership atau kepemimpinan yang akan berguna dalam kehidupan bermasyarakat nantinya
  • Menghilangkan sikap-sikap negatif globalisasi yang merusak.
  • Membentuk perilaku positif seperti rela berkorban, jujur, tegas, adil, dan peduli antar sesama.
  • Membentuk jiwa kebersamaan dan solidaritas antar sesama.
  • Menanamkan rasa cinta tanah air dan patriotisme dalam diri.
  • Melatih kecepatan, ketangkasan, dan daya juang yang tinggi.

Unsur-unsur Bela Negara 

Unsur-unsur yang ada dalam upaya bela negara yaitu:

  • Cinta Tanah Air
  • Adanya Kesadaran Berbangsa & bernegara
  • Keyakinan terhadap Pancasila sebagai ideologi negara
  • Adanya sikap Rela berkorban untuk bangsa dan negara
  • Memiliki kemampuan awal bela negara, baik secara psikis (mental) maupun fisik (kemampuan jasmani).

Dasar Hukum Bela Negara

  • Pembukaan UUD 1945 Alinea I dan IV
  • Undang-Undang Dasar Tahun 1945, yakni dalam batang tubuh:

Pasal 27 ayat (3)

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.

Pasal 30 ayat (1)

“Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara”

  • UU no 20 tahun 1982 tentang ketentuan-ketentuan pokok pertahanan keamanan negara RI yang kemudian diubah menjadi UU no. I tahun 1988 tentang diselenggarakannya PBBN.
  • UU RI Nomor 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

Pasal 9 ayat (1)

“Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara”.

Pasal 9 ayat (2)

“Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), diselenggarakan melalui: pendidikan kewarganegaraan; pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan pengabdian sesuai dengan profesi”.

  • UU no.34 tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia
  • Tap MPR No.VI tentang konsep dari Wawasan Nusantara dan Kemanan Nasional.
  • Tap MPR No.VII pada tahun 2000 menjelaskan tentang peranan TNI dan Polri.

Bentuk Bela Negara 

Berikut ini adalah beberapa bentuk-bentuk usaha pembelaan negara :

1. Pendidikan Pancasila dan kewarganegaraan

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang dikenal dengan singkatan PPKn, adalah salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan kepada murid sekolah sejak jenjang Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas.

Pemberian kurikulum ini adalah salah satu bentuk upaya negara dalam menumbuhkan bela negara dalam diri generasi bangsa

2. Wajib Militer

Diantara bentuk bela negara lainnya adalah dengan mengikuti wajib militer.

Dibeberapa negara di dunia, wajib militer diwajibkan pagi warga negara laki-laki yang telah menginjak usia tertentu.

Di Indonesia, wajib militer sudah tidak ada lagi, namun wacana untuk mewajibkannya masih terus bergulir hingga saat ini

3. Pengabdian Sebagai Anggota TNI

Salah satu bentuk bela negara yang paling nampak nyata adalah dengan mengabdi sebagai anggota Tentara Nasional Indonesia atau TNI.

Hal ini dikarenakan TNI merupakan ujung tombak dari berbagai upaya bela negara baik secara langsung maupun tidak langsung.

4. Pengabdian Profesi

Bentuk bela negara lainnya yang bisa dilakukan oleh warga negara adalah dengan melalui pengabdian pada profesi-profesi tertentu profesi yang berkaitan dengan pembelaan negara, seperti :

  • Satuan Kepolisian Republik Indonesia (POLRI)
  • Tim SAR (Search and Rescue)
  • Pemadam Kebakaran (Fire Fighters)
  • Satuan pengamanan (Satpam)
  • Linmas (satuan perlindungan Masyarakat)

5. Pengabdian Masyarakat

Bentuk bela negara lainnya yang dilakukan secara tidak langsung adalah pengabdian kepada masyarakat melalui profesinya masing-masing.

Pengabdian kepada masyarakat adalah juga merupakan bentuk bela negara, karena masyarakat sendiri adalah unsur sebuah negara.

Dan juga karena segala upaya bela negara pada dasarnya adalah untuk menjaga masyarakat yang ada di dalam negara tersebut.

Banyak pekerjaan, yang meskipun tidak berhubungan dengan kegiatan keamanan, namun masih berkaitan dengan pengabdian kepada masyarakat seperti dokter, guru, perawat, dan sebagainya.

6. Pembelaan Negara dalam bentuk organisasi dan kelompok

Keberadaan Organisasi atau kelompok sosial kemasyarakatan juga merupakan salah satu bentuk bela negara.

Organisasi atau kelompok ini biasanya berjuang untuk kepentingan masyarakat umum.

Contoh Upaya Bela Negara

Contoh Bela Negara di Lingkungan Keluarga

  • Menjaga nama baik keluarga dengan tetap berperilaku terpuji.
  • Mendidik keluarga untuk sadar hukum dan patuh kepada peraturan.
  • Saling mengingatkan terhadap anggota keluarga jika ada yang melakukan perbuatannya menyimpang dan melanggar hukum.
  • Menciptakan suasana yang rukun dan damai dalam lingkungan keluarga.
  • Mengusahakan agar keluarga lebih mengutamakan untuk menggunakan produk-produk dalam negeri.
  • Menumbuhkan sikap cinta tanah air dalam keluarga.

Contoh Bela Negara di Lingkungan Sekolah

  • Membiasakan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) di sekolah
  • Menaati tata tertib sekolah di sekitar lingkungan sekolah dan saling mengingatkan jika ada murid yang melanggar peraturan sekolah
  • Menjaga nama baik sekolah dengan  tidak melakukan perbuatan  yang bisa merugikan dan berakibat negatif untuk sekolah.
  • Mengembangkan sikap peduli sosial
  • Belajar dengan tekun dan rajin sebagai bekal untuk bela  negara saat terjun di masyarakat dan dunia profesi nantinya.

Contoh Bela Negara di Lingkungan Masyarakat

  • Meningkatkan keamanan lingkungan sekitar melalui kegiatan siskamling
  • Menciptakan suasana yang rukun, aman dan damai di lingkungan sekitar.
  • Mengembangkan sikap tenggang rasa dan saling tolong menolong  antar sesama warga
  • Ikut melestarikan budaya  yang berkembang di lingkungan masyarakat.
  • Aktif dalam kegiatan sosial di lingkungan masyarakat

Contoh Bela Negara di Lingkungan Negara

  • Membayar pajak tepat waktu.
  • Patuh terhadap peraturan hukum yang berlaku
  • Menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini yang kita cintai.
  • Selektif dalam menyaring  budaya asing
  • Memperkuat semangat Persatuan dan semangat Kesatuan Bangsa.
  • Mencintai dan memakai produk-produk dalam negeri.

Cara Menumbuhkan Kesadaran Bela Negara

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran bela negara seperti:

  • Melalui pendidikan kewarganegaraan dan sejarah nasional
  • Melalui pelatihan yang berskala dan kontinu
  • Melalui peringatan hari-hari besar kenegaraan untuk mengingat tentang perjuangan para pahlawan yang rela berkorban dengan harta dan nyawa
  • Melalui berbagai festival budaya untuk meningkatkan rasa bangga akan tanah air Indonesia.

The post Bela Negara: Pengertian – Dasar Hukum dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>