nemathelminthes - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nemathelminthes Thu, 07 Dec 2023 08:09:47 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico nemathelminthes - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nemathelminthes 32 32 2 Fungsi Cincin Saraf pada Nemathelminthes https://haloedukasi.com/fungsi-cincin-saraf-pada-nemathelminthes Thu, 07 Dec 2023 08:09:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46852 Bila cukup asing dengan filum Nemathelminthes, maka pasti orang-orang akan cukup familiar ketika mendengar istilah cacing gilig yang merupakan nama lain yang lebih dikenal. Kelompok cacing yang bisa bertahan hidup baik di daratan maupun perairan ini disebut dengan filum Nemathelminthes di mana mereka mudah dijumpai di lingkungan apa saja. Selain hidup berkelompok sesuai spesiesnya di […]

The post 2 Fungsi Cincin Saraf pada Nemathelminthes appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Bila cukup asing dengan filum Nemathelminthes, maka pasti orang-orang akan cukup familiar ketika mendengar istilah cacing gilig yang merupakan nama lain yang lebih dikenal. Kelompok cacing yang bisa bertahan hidup baik di daratan maupun perairan ini disebut dengan filum Nemathelminthes di mana mereka mudah dijumpai di lingkungan apa saja.

Selain hidup berkelompok sesuai spesiesnya di daratan atau perairan tertentu, ada pula Nemathelminthes yang bersifat parasit. Karena merupakan parasit, maka cacing-cacing tidak bersegmen dan bertubuh bulat panjang ini akan hidup di dalam tubuh makhluk hidup.

Filum satu ini memiliki beberapa ciri lain, seperti berkelamin tunggal atau terpisah; dengan begitu, ada cacing jantan dan cacing betina yang kemudian dapat melakukan perkawinan dan bereproduksi. Dalam hal saraf pun Nemathelminthes cenderung bersistem saraf sederhana, yakni terdiri dari tali saraf longitudinal serta cincin sirkumfaringeal.

Berikut fungsi cincin saraf pada Nemathelminthes yang terdapat pada area faring.

1. Sebagai Otak

Cincin saraf yang disebut juga dengan cincin sirkumfaringeal ini mengelilingi esofagus dan berperan sebagai otak yang perannya menjalankan fungsi tubuh Nemathelminthes atau nematoda. Cincin saraf pada Nemathelminthes ini memiliki enam ganglion saraf pada tiap sisinya dan terhubung dengan sejumlah saraf posterior maupun enam saraf anterior.

2. Sebagai Pengirim Sinyal Motorik dan Sensorik

Cincin sirkumfaringeal atau sirkumfaring merupakan susunan ganglia saraf pada area faring (kerongkongan) hewan, baik itu hewan filum Nemathelminthes (nematoda atau cacing), moluska, maupun hewan-hewan invertebrata lainnya. Cincin saraf ini merupakan sistem saraf yang melingkari faring atau kerongkongan dan terhubung ke tali saraf longitudinal yang ada di sepanjang tubuh cacing.

Keberadaan cincin saraf tidak hanya mengelilingi atau menyelubungi kerongkongan hewan filum Nemathelminthes. Peran dari cincin saraf ini juga sebagai penyampai sinyal motorik dan sensorik yang diterima ke seluruh tubuh.

Pada struktur Nemathelminthes atau hewan nematoda secara menyeluruh, sistem saraf pusat ada pada cincin saraf yang menyelubungi faring karena merupakan pusat dari segala aktivitas tubuh cacing.

The post 2 Fungsi Cincin Saraf pada Nemathelminthes appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Reproduksi Nemathelminthes Secara Seksual https://haloedukasi.com/sistem-reproduksi-nemathelminthes Tue, 31 Oct 2023 07:42:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46325 Dalam kerajaan hewan, cacing adalah kelompok hewan yang meskipun berbentuk ramping, bulat panjang dan berukuran kecil, tetap berbeda-beda satu jenis dengan lainnya. Kelompok cacing bulat panjang atau bentuk silindris tanpa tulang belakang namun simetris bilateral ini yang kita kenal dengan Nemathelminthes atau Nematoda. Nemathelminthes adalah filum yang dulunya memiliki istilah lain, yakni Aschelminthes yang kini […]

The post Sistem Reproduksi Nemathelminthes Secara Seksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Dalam kerajaan hewan, cacing adalah kelompok hewan yang meskipun berbentuk ramping, bulat panjang dan berukuran kecil, tetap berbeda-beda satu jenis dengan lainnya. Kelompok cacing bulat panjang atau bentuk silindris tanpa tulang belakang namun simetris bilateral ini yang kita kenal dengan Nemathelminthes atau Nematoda.

Nemathelminthes adalah filum yang dulunya memiliki istilah lain, yakni Aschelminthes yang kini pengelompokan cacing seperti ini sudah tidak dipakai. Alasan dibalik penggunaan pengelompokan ini tidak lagi dilakukan adalah polifiletik, yakni pengelompokan sejumlah organisme yang tidak memiliki leluhur yang sama secara langsung.

Hanya saja, bukan sama sekali tidak lagi digunakan, terkadang pengelompokan ini masih berlaku karena mudah dalam pemakaiannya. Cacing silinder dengan tubuh panjang ini tidak beruas, contohnya seperti cacing tambang dan cacing gelang yang masih tergolong sebagai cacing gilig.

Sebagian Nemathelminthes hidup di perairan asin atau laut, namun tidak sedikit pula yang dijumpai di perairan tawar. Sebagian lainnya menjadi parasit pada hewan atau pada manusia karena ukurannya yang kecil sehingga kerap tidak disadari keberadaannya.

Sistem Reproduksi Nemathelminthes secara seksual

Untuk sistem reproduksi, Nemathelminthes memiliki kelamin terpisah sehingga dapat melakukan reproduksi secara seksual. Terdapat Nemathelminthes jantan dan Nemathelminthes betina yang kemudian melakukan pemijahan untuk terjadinya pembuahan.

Pembuahan atau fertilisasi Nemathelminthes bersifat internal di mana setiap harinya hasil pembuahan bisa mencapai 100.000 telur, terutama jika lingkungan terjadinya pembuahan sangat mendukung. Untuk sistem reproduksi Nemathelminthes yang bersifat gonokoris, lingkungan memijah dan melakukan pembuahan yang menguntungkan akan sangat memengaruhi hasilnya.

Namun bila pemijahan dan pembuahan tidak pada lingkungan yang bagus, hal ini memicu pembentukan kista oleh telur yang bertujuan sebagai bentuk proteksi diri sendiri agar bisa bertahan hidup di lingkungan tersebut. Bila pembuahan berhasil, maka siklus hidup Nemathelminthes akan meliputi telur yang kemudian berkembang menjadi larva, lalu larva menjadi cacing dewasa.

The post Sistem Reproduksi Nemathelminthes Secara Seksual appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi https://haloedukasi.com/nemathelminthes Mon, 23 Nov 2020 05:10:25 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15570 Pengertian Nemathelminthes Nemathelminthes berasal dari kata ‘nematos’ artinya benang dan ‘helminthes’ artinya cacing. Secara harfiah Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau sering juga disebut cacing gilig. Nemathelminthes sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) walaupun bukan rongga tubuh sejati. Habitat cacing ini adalah tanah yang becek, dasar perairan tawar atau laut. Hidup bebas atau parasit pada […]

The post Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Nemathelminthes

Nemathelminthes berasal dari kata ‘nematos’ artinya benang dan ‘helminthes’ artinya cacing. Secara harfiah Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk benang atau sering juga disebut cacing gilig.

Nemathelminthes sudah mempunyai rongga tubuh (coelom) walaupun bukan rongga tubuh sejati.

Habitat cacing ini adalah tanah yang becek, dasar perairan tawar atau laut. Hidup bebas atau parasit pada manusia, hewan dan tumbuhan.

Cacing yang bersifat parasit hidup dengan cara menempel pada inangnya untuk memperoleh makanan sedangkan yang hidup bebas berperan sebagai pengurai sampah organik.

Ciri-ciri Nemathelminthes

  • Umumnya mikroskopis
  • Hewan triploblastik pseudoselomata (rongga tubuh semu)
  • Tubuh simetri bilateral
  • Tubuhnya berbentuk bulat panjang atau seperti benang dengan ujung-ujung yang meruncing
  • Beberapa Nemathelminthes memiliki kait pada mulutnya
  • Individu betina berukuran lebih besar dibandingkan individu jantan
  • Pencernaan secara ekstraseluler
  • Reproduksi hanya dilakukan secara seksual dan internal

Struktur Tubuh Nemathelminthes

Struktur Tubuh Nemathelminthes

Nemathelminthes memiliki tubuh bulat, panjang dan meruncing pada kedua ujungnya. Termasuk dalam simetris bilateral yaitu apabila tubuh dipotong menjadi 2 bagian, bagian kiri dan kanan sama.

Tubuhnya terdiri dari 3 lapisan (triploblastik), yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm) dan lapisan dalam (endoderm).

Permukaan tubuhnya dilapisi oleh kutikula sehingga licin fungsinya untuk melindungi tubuh dari enzim yang dihasilkan oleh sel inang.

Sistem Organ Nemathelminthes

Sistem Pencernaan Nemathelminthes

Alat pencernaannya sudah lengkap terdiri dari mulut, kerongkongan, usus dan anus. Berupa saluran lurus dengan mulut terletak di bagian anterior dan anus terletak di bagian posterior.

Makanan masuk melalui mulut disalurkan ke kerongkongan dan masuk ke usus untuk dicerna, kemudian sari-sari makanan tersebut diedarkan ke seluruh bagian tubuh oleh cairan pada rongga tubuh pseudoselomata, sisa pencernaan akan dikeluarkan melalui anus.

Sistem Pernapasan Nemathelminthes

Respirasi pada Nemathelminthes dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Sistem Ekskresi Nemathelminthes

Sistem ekskresi sederhana berupa sel Renette atau sistem H dengan lubang ekskresi yang berada di bawah mulut.

Sistem Saraf Nemathelminthes

Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi esofagus yang dihubungkan oleh 6 tali saraf longitudinal ke arah anterior maupun posterior.

Sistem Reproduksi Nemathelminthes

Nemathelminthes umumnya melakukan reproduksi secara seksual saja. Sistem reproduksi bersifat gonokoris (organ jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).

Fertilisasi dilakukan secara internal dalam oviduk. Telur hasil fertilisasi dapat membentuk kista, dan dapat bertahan hidup pada lingkungan yang tidak menguntungkan. Telur memiliki pembungkus dari kitin dan larva mengalami beberapa pergantian kulit (molting).

  • Alat reproduksi betina terdiri dari ovarium, oviduk, uterus, vagina dan vulva.
  • Alat reproduksi jantan terdiri dari testis, vas deferens, vesikel seminalis, saluran ejakulasi, penial spicula dan lubang kelamin.

Nemathelminthes belum memiliki sistem peredaran darah dan sistem rangka tubuh.

Klasifikasi Nemathelminthes

Nematoda

Nematoda

Kelas yang paling umum jika mempelajari filum Nemathelminthes. Sebagian besar anggota kelas ini bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada manusia.

Ciri-cirinya adalah:

  • Tubuh memiliki kutikula transparan
  • Ukurannya bervariasi bisa mencapai 5 cm
  • Mempunyai mulut
  • Alat ekskresi dan alat kopulasi berupa testis untuk individu jantan dan ovum untuk individu betina.
  • Hidup bebas dengan memakan sampah organik, kotoran hewan atau tanaman yang membusuk.

Contoh:

  • Ascaris lumbricoides (cacing pencernaan pada manusia)
  • Enterobius vermicularis/Oxyrius vermicularis (cacing kremi)
  • Necator americanus (cacing tambang)
  • Wuchereria bancrofti (cacing penyebab filariaris)
  • Loa loa (cacing pada mata manusia)
  • Trichinella spiralis (cacing pada otot manusia)

Nematomorfa

Nematomorfa

Cacing ini mirip Nematoda. Ciri-cirinya:

  • Tubuhnya bulat panjang
  • Memiliki duri
  • Ukuran tubuhnya bervariasi dan bisa mencapai 1 meter
  • Berwarna kekuningan
  • Sering disebut juga cacing rambut
  • Alat pencernaan sempurna dan organ reproduksi terpisah
  • Hewan jantan berukuran lebih kecil dengan ujung ekornya melengkung
  • Memiliki hospes dari golongan crustacea dan insecta
  • Hidup di dalam usus vertebrata

Contohnya adalah Gordius, Gordionus dan Nectonema.

Peranan Nemathelminthes

Untuk Nemathelminthes yang hidup bebas berperan sebagai dekomposer karena banyak ditemukan di tempat yang banyak mengandung sampah atau tempat kumuh lainnya. Biasanya cacing jenis ini banyak dijumpai saat perombakan/pembusukan material.

Sedangkan untuk Nemathelminthes yang bersifat parasit lebih banyak merugikan manusia diantaranya :

  • Nematoda pada tanaman dapat merusak jaringan tanaman
  • Askariasis disebabkan oleh infeksi cacing Ascaris lumbricoides
  • Trikuriasis disebabkan oleh infeksi cacing Trichiuris trichiura
  • Filariaris (kaki gajah) disebabkan oleh cacing Wuchereria bancrofti dengan vektor nyamuk culex
  • Ankilostomiasis disebabkan oleh infeksi cacing Ancylostoma duodenale
  • Nekatoriasis disebabkan oleh infeksi cacing Necator americanus
  • Toksokariasis disebabkan oleh infeksi cacing Toxocara canis

The post Nemathelminthes: Ciri-Ciri, Struktur dan Klasifikasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>