Nilai Sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nilai-sosial Sat, 30 Dec 2023 02:17:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Nilai Sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nilai-sosial 32 32 3 Jenis Nilai Sosial Menurut Notonegoro https://haloedukasi.com/jenis-nilai-sosial-menurut-notonegoro Sat, 30 Dec 2023 02:17:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47297 Dalam teori ilmu sosiologi maupun praktek hidup bermasyarakat, nilai sosial adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi. Nilai sosial begitu penting bagi masyarakat karena sebagai pedoman untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk serta benar dan salah. Nilai sosial pada dasarnya bersifat abstrak namun ideal yang masyarakat anggap sebagai sesuatu yang […]

The post 3 Jenis Nilai Sosial Menurut Notonegoro appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam teori ilmu sosiologi maupun praktek hidup bermasyarakat, nilai sosial adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan dan dijunjung tinggi. Nilai sosial begitu penting bagi masyarakat karena sebagai pedoman untuk dapat membedakan mana yang baik dan buruk serta benar dan salah.

Nilai sosial pada dasarnya bersifat abstrak namun ideal yang masyarakat anggap sebagai sesuatu yang berharga karena nilai-nilai yang benar. Kehidupan sosial memerlukan nilai sosial untuk menjadi panduan bagi setiap individu maupun kelompok untuk berpikir dan berperilaku.

Menurut Prof. Notonegoro yang dikenal sebagai seorang akademisi hukum dan pemikir Indonesia sekaligus guru besar di Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, nilai sosial ada tiga.

Berikut jenis nilai sosial menurut Notonegoro yang berkembang di tengah masyarakat.

1. Nilai Material

Nilai material merupakan jenis nilai sosial yang berkaitan dengan benda yang dibutuhkan oleh manusia. Materi adalah hal yang berguna dan merupakan kebutuhan dasar manusia; oleh sebab itu, nilai material sebagai jenis nilai sosial yang menggambarkan upaya manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok atau dasar setiap hari.

Sandang, pangan, dan papan (pakaian, makanan dan tempat tinggal) merupakan kebutuhan dasar yang dimaksud. Pemenuhan kebutuhan fisik tersebut perlu terus dilakukan supaya keberlangsungan hidup manusia tersebut terus berjalan.

2. Nilai Vital

Nilai vital merupakan jenis nilai sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan manusia agar dapat hidup dan berkegiatan. Maka sesuatu hal yang bermanfaat bagi manusia sehingga mampu bertahan hidup serta beraktivitas sehari-hari, ini tergolong nilai vital.

Salah satu contoh nyata nilai vital di sekitar kita adalah pisau yang biasa digunakan untuk memasak atau memotong sesuatu. Jika benda tersebut tumpul, maka fungsi dan manfaatnya akan berkurang, sebab meski tetap dapat digunakan untuk mengiris atau memotong, hasilnya akan kurang baik.

Payung adalah contoh lain dari nilai vital yang kita bisa temukan sehari-hari, terutama pada musim hujan. Payung yang robek atau dalam kondisi berlubang kemudian menurunkan manfaatnya karena tidak lagi bisa dipakai secara maksimal untuk melindungi tubuh saat menerobos hujan.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian adalah jenis nilai sosial yang berkaitan dengan hal-hal yang bermanfaat bagi kehidupan rohani atau kehidupan spiritual manusia. Untuk nilai kerohanian, hal ini tidak bisa terlihat secara fisik seperti halnya nilai vital dan nilai material karena manusia hanya dapat merasakannya saja.

Nilai kerohanian menurut Prof. Notonegoro masih dibagi lagi menjadi empat poin penting, yakni meliputi :

  • Nilai religius, yaitu nilai ketuhanan yang berasal dari apa yang diyakini oleh manusia.
  • Nilai kebenaran, yaitu nilai yang berasal dari akal manusia.
  • Nilai kebaikan, yaitu nilai yang berasal dari apa yang dikehendaki oleh manusia.
  • Nilai keindahan, yaitu nilai yang berasal dari apa yang dirasakan oleh manusia.

Menurut Prof. Notonegoro, nilai-nilai Pancasila yang selama ini merupakan dasar negara Indonesia masih termasuk sebagai nilai-nilai kerohanian. Tidak hanya mengedepankan ketuhanan, namun juga meliputi persatuan, kemanusiaan, keadilan, dan nilai-nilai kebaikan dan moral lainnya.

The post 3 Jenis Nilai Sosial Menurut Notonegoro appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/fungsi-pranata-sosial Mon, 19 Sep 2022 02:20:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38651 Di era modern seperti sekarang ini, berbagai aspek globalisasi dalam kehidupan terus menerus mengalami kemajuan sehingga membuat aturan dan norma sosial masyarakat juga mengalami perubahan. Pranata sosial menjadi salah satu elemen yang penting dalam proses dan interaksi sosial pada pengendalian sosial di lingkungan masyarakat. Karena tanpa adanya aturan yang mengikatnya mustahil masyarakat akan terbiasa dengan […]

The post 8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di era modern seperti sekarang ini, berbagai aspek globalisasi dalam kehidupan terus menerus mengalami kemajuan sehingga membuat aturan dan norma sosial masyarakat juga mengalami perubahan.

Pranata sosial menjadi salah satu elemen yang penting dalam proses dan interaksi sosial pada pengendalian sosial di lingkungan masyarakat. Karena tanpa adanya aturan yang mengikatnya mustahil masyarakat akan terbiasa dengan pola kehidupan secara tertib, contohnya ialah adanya tindakan untuk mengontrol kritikan di media sosial, sehingga peran pranata sosial sangat penting keberadaannya.

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus yang berhubungan dengan sosial masyarakat dan terdapat timbal balik yang dilakukan antara berbagai segi kehidupan bersama.

Maka dari itu, pranata sosial sering kali dihubungkan dengan kebutuhan sosial yang terdapat seperangkat aturan untuk mengelola dan mengatur tata kelakuan dan hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Pranata sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu institution yang diterjemahkan dengan istilah berbeda-beda, seperti lembaga kemasyarakatan, bangunan sosial, maupun lembaga sosial. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan suatu kumpulan norma dalam hubungannya dengan pemenuhan berbagai kebutuhan pokok, kepedulian, dan kepentingan umum kepada masyarakat.

Fungsi Pranata Sosial

  • Integrasi Sosial

Fungsi dalam proses pranata sosial  adalah untuk menjaga keutuhan masyarakat yang dikenal dengan istilah integrasi sosial. Integritas sosial tentu saja berhubungan dengan berbagai upaya untuk menyelesaikan konflik dalam lingkungan masyarakat yang terus terjadi dan sangat sulit untuk dihindari.

Misalnya pada masyarakat yang tinggal di daerah transmigrasi, dimana sebagai pendatang sering kali mengalami tindakan diskriminasi karena adanya perbedaan karakter, gaya bahasa, dan lainnya, sehingga pranata sosial memberikan ketentuan aturan terkait dengan larangan untuk melakukan tindakan kejahatan.

  • Kontrol Sosial

Peranan pranata sosial dalam objek kajian sosiologi berfungsi sebagai kontrol sosial atas berbagai bentuk tindakan sosial masyarakat yang dilakukan oleh individu dan kelompok dalam kesehariannya. Tindakan ini terdorong karena adanya ambisi perasaan dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kehidupan yang biasanya terjadi karena adanya perbedaan perspektif masyarakat.

Misalnya, tindakan yang dilakukan setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan di internet yang diperlukan kontrol sosial untuk mampu membendung segala macam cacian dan celaan kepada tokoh politik, agama, dan lainnya sehingga tidak akan semakin memperkeruh keadaan yang ada. 

  • Pengendalian Sosial

Karakteristik pranata sosial yang menjadi tujuan utama banyak orang yaitu pengendalian sosial karena tanpa adanya sifat pengendalian sosial yang baik terhadap masyarakat maka akan terjadi disintegrasi atau perpecahan dalam masyarakat.

Pranata sosial menjadi bagian dari norma sebagai perwujudan tindakan manusia dalam melakukan sosialisasi yang berkisar pada hubungan kesehariannya dalam masyarakat, misalnya adanya ketakutan yang dilakukan seseorang dalam melakukan tindakan korupsi dana bantuan alasannya karena akan mendapatkan hukuman mati.

  • Menjadi Pedoman

Pranata sosial memberikan pedoman kepada seluruh anggota yang ada di dalam masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan suatu pandangan jika masyarakat tidak akan bisa menciptakan ketentraman di lingkungannya dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa adanya pedoman yang dilakukan.

Perihal ini contohnya dapat dilihat dalam organisasi sosial dimana terdapat ketentuan untuk ketua umum maupun calon ketua umum tidak boleh terlibat dalam organisasi politik karena dikhawatirkan tidak fokus terhadap pekerjaan dan akan bersikap nepotisme. 

  • Batasan Globalisasi

Globalisasi pada kehidupan sekarang tidak dapat dihindari oleh siapapun dan dimanapun karena dengan adanya arus globalisasi tinggi, masyarakat akan mengalami perubahan yang signifikan, baik dalam budaya, maupun tata kelakuan. Maka, dengan adanya pranata sosial berfungsi sangat penting dalam memilah yang baik dan buruk.

Misalnya terdapat sebuah anggapan bahwa penggunaan bahasa daerah kuno dan pemikiran tersebut merupakan sebuah kesalahan besar. Bahasa daerah menjadi bagian dari unsur budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat dan perlu untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

  • Perwujudan Keteraturan Sosial

Fungsi pranata sosial untuk memberikan keteraturan sosial dalam masyarakat yang didapatkan dari serangkaian nilai aturan dan norma sosial yang dilakukan oleh setiap orang berbeda satu sama lainnya.

Misalnya pada proses pembentukan aturan dan komitmen masyarakat untuk mencapai kesepakatan bersama dalam kebijakan Indonesia dalam mewajibkan masyarakatnya untuk membayar pajak, tujuannya agar tercipta keteraturan sosial dan meminimalisir adanya ketimpangan pembangunan.

  • Sosialisasi Keluarga

Fungsi pranata sosial dalam keluarga mampu memberikan sosialisasi yang baik, maka atas dasar itulah dibuat peraturan yang sifatnya mengikat dan mengatur dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga pranata sosial penting untuk dilakukan dalam setiap keluarga.

Manfaat pranata sosial dalam keluarga dilihat ketika adanya kebijakan ayah sebagai kepala rumah tangga dalam mengatur anggotanya agar makan dalam satu meja untuk membentuk keterikatan yang kuat dan saling menyayangi satu sama lainnya.

  • Mengawasi Tindakan Sosial dan Menjaga Keamanan Masyarakat

Fungsi pranata sosial pertama untuk memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan sistem pengawasan terhadap tingkah laku anggota masyarakat. Sehingga, dapat menjaga integritas dan juga keutuhan masyarakat dari berbagai ancaman disintegrasi maupun perpecahan hingga kehidupan menjadi aman, kokoh, dan kuat.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pranata sosial sangatlah beragam dan terus berkembang menyesuaikan dengan dinamika perkembangan masyarakatnya sendiri, seperti dalam lingkup keluarga, pendidikan, ekonomi, sosial politik, dan agama.

The post 8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai Sosial: Pengertian – Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/nilai-sosial Mon, 07 Dec 2020 14:03:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16429 Pembahasan kali ini mengenai sosiologi tentang Nilai sosial, yang akan kita bahas dari pengertian, ciri ciri, tujuan, fungsi, jenis sampai ke contoh dari nilai sosial. Pengertian Nilai Sosial Pengertian Secara Umum Secara umum nilai sosial merupakan nilai yang memuat seperangkat perilaku dan berfungsi sebagai pedoman individu dalam hidup bermasyarakat.  Nilai sosial tidak berbentuk tulisan, melainkan berbentuk lisan serta […]

The post Nilai Sosial: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pembahasan kali ini mengenai sosiologi tentang Nilai sosial, yang akan kita bahas dari pengertian, ciri ciri, tujuan, fungsi, jenis sampai ke contoh dari nilai sosial.

Pengertian Nilai Sosial

Pengertian Secara Umum

Secara umum nilai sosial merupakan nilai yang memuat seperangkat perilaku dan berfungsi sebagai pedoman individu dalam hidup bermasyarakat. 

Nilai sosial tidak berbentuk tulisan, melainkan berbentuk lisan serta diketahui dan disepakati bersama oleh setiap anggota masyarakat.

Pewarisan nilai sosial dilakukan oleh generasi lama ke generasi baru secara turun-temurun.

Dalam suatu masyarakat, nilai sosial dapat sangat beragam dan selalu berubah mengikuti perkembangan dalam masyarakat itu sendiri. Nilai sosial diperlukan untuk mengatur hubungan antaranggota masyarakat.

Pengertian Menurut para ahli

  • A.W.Green: Nilai adalah kesadaran yang secara relatif berjalan disertai emosi terhadap objek.
  • M.Z.Lawang: Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, berharga, yang pantas, dan bisa memengaruhi perilaku sosial dari orang yang bernilai tersebut.

Ciri-ciri Nilai Sosial

Berikut adalah beberapa ciri dari nilai sosial sebagai berikut:

  • Nilai sosial diwariskan secara turun menurun atau lintas generasi melalui interaksi sosial pada rentang waktu yang relatif lama
  • Nilai sosial tidak statis, dalam artian seiring berjalannya waktu nilai dapat bergeser, berubah, diperbaharui serta ditinggalkan.
  • Nilai sosial adalah sebuah konstruksi masyarakat yang terwujud lewat interaksi di antara para anggota masyarakat.
  • Nilai sosial bukanlah merupakan bawaan lahir, artinya nilai ini menyebar lantaran disebarkan di antara anggota masyarakat
  • Nilai sosial menuntun masyarakat dalam mengambil keputusan untuk pemenuhan-pemenuhan keperluan sosial.
  • Nilai sosial bisa membantu masyarakat supaya berperan dengan baik

Fungsi Nilai Sosial

Adapun fungsi dari nilai sosial sebagai berikut:

  • Sebagai penentu akhir bagi orang atau kelompok di dalam memenuhi peran sosialnya di dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Sebagai alat solidaritas bagi seseorang atau kelompok dalam masyarakat.
  • Sebagai media pengawas, dengan daya tekan dan daya ikat nilai bisa menuntun bahkan menekan manusia untuk berbuat baik dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Membentuk pola pikir dan pola tingkah laku anggota-anggota masyarakat.

Jenis Nilai Sosial

Berikut adalah jenis dari nilai sosial:

Berdasarkan Sifatnya

  • Nilai kepribadian, yaitu nilai yang membentuk kepribadian seseorang dan berasal dari dirinya sendiri.
  • Nilai kebendaan, yaitu nilai yang diukur dari pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari dengan memanfaatkan usaha manusia.
  • Nilai biologis, yaitu nilai yang berkaitan dengan kesehatan dan sifat biologis manusia.
  • Nilai kepatuhan hukum, yaitu nilai yang berkaitan dengan undang-undang atau peraturan negara yang menjadi pedoman tentang hak dan kewajiban bagi setiap warga negara
  • Nilai pengetahuan, yaitu nilai yang mengutamakan konsep keilmuan sebagai cara untuk mencari kebenaran.
  • Nilai agama, yaitu nilai yang berkaitan dengan ajaran agama yang dianut oleh anggota masyarakat yang menjadi pedoman dalam bersikap, berperilaku, mematuhi perintah, dan menjauhi larangan.
  • Nilai keindahan, yaitu nilai yang berkaitan dengan kebutuhan keindahan sebagai bagian dari kebudayaan.

Berdasarkan Wujudnya

  • Nilai material / Jasmani adalah Nilai konkret. Contohnya: Gedung, jembatan, dan juga alat-alat elektronik.
  • Nilai immaterial / Rohani adalah Nilai abstrak. Contohnya: ideologi, religi serta politik.

Contoh Nilai Sosial

Berikut adalah contoh dari nilai sosial:

  • Tidak menyalip antrean, tapi menghargai antrean menjadi aturan yang harus dikuti sekaligus menjadi ukuran ketertiban seseorang dalam lingkungan sosialnya.
  • Apabila ada orang yang malas untuk beribadah akan menjadi bahan gunjingan, sebaliknya jika seseorang tadi rajin beribadah dengan menyumbangkan hartanya demi kepentingan ibadah, maka ia akan dinilai sebagai orang yang pantas untuk diteladani.

The post Nilai Sosial: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari https://haloedukasi.com/contoh-nilai-dan-norma-sosial Fri, 29 Nov 2019 07:17:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=829 Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari merupakan perwujudan dari adanya timbal balik dari ilmu sosiologi dengan gejala sosial dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali muncul gejala sosial dalam bentuk masalah sosial. Jika tidak ada nilai dan norma sosial yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan setiap anggota masyarakat akan terganggu. Nilai dan norma sosial […]

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari merupakan perwujudan dari adanya timbal balik dari ilmu sosiologi dengan gejala sosial dalam masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali muncul gejala sosial dalam bentuk masalah sosial. Jika tidak ada nilai dan norma sosial yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan setiap anggota masyarakat akan terganggu.

Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari dibuat bukanlah untuk menyulitkan setiap anggota masyarakat. Misalnya untuk menghindari perbuatan menyimpang dari nilai agama yang kita yakini, maka dibutuhkan norma.

Dalam kehidupan sosial manusia yang cenderung dinamis, nilai dan norma agama sering dijadikan patokan utama.

Dengan demikian, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengikuti nilai dan norma yang sudah terbentuk tersebut. Contoh interaksi sosial antara individu atau kelompok sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk sosialisasi nyata.

Tidaklah sulit dalam melakukan tindakan mematuhi nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari. Berikut terdapat sebelas contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari yang secara langsung maupun tidak langsung sering kita lakukan.

1. Nilai Material

Nilai material dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui tindakan individu akan kebutuhannya terhadap handphone sebagai alat komunikasi.

Handphone jadi lebih bernilai material untuk individu dalam hubungannya melakukan komunikasi di kehidupan bermasyarakat. dewasa ini, individu cenderung lebih memilih handphone sebagai media komunikasi dibandingkan dengan media lainnya.

2. Nilai Vital

Nilai vital dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan individu melalui penggunaan alat transportasi, seperti motor atau mobil. Dalam mengikuti perkembangan dan dinamika masyarakat, dewasa ini individu diharuskan mampu bergerak cepat dalam berbagai situasi.

Alat transportasi yang memadai menjadi lebih bernilai vital dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia di kehidupan bermasyarakat.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam kegiatan individu dalam mengikuti kegiatan yang berdasarkan keagamaan. Misalnya mengikuti kajian-kajian keagamaan tertentu.

Kajian tersebut menjadi bernilai kerohanian lebih bagi seorang individu dalam meingkatkan keimanan dan ketakwaannya dalam hubungannya dengan Tuhan.

Hasilnya, individu akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadikannya sebagai individu yang bernilai rohani.

4. Nilai intelektual

Nilai intelektual dalam kehidupan sehari-hari diwujudkan dalam tindakan individu dalam mengikuti berbagai arus informasi yang masuk. Mereka mempelajari info-info yang mereka terima dan mempelajarinya dengan seksama.

Tidak heran sering terjadi pro dan kontra dalam penerimaan informas. Hal tersebut dikarenakan, nilai intelektual terhadap informasi yang diterima masing-masing individu mampu memberikan berbagai persepsi.

5. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tercermin dalam tindakan individu mengikuti berbagai kegiatan sosial.

Kegiatan sosial tertentu menjadi lebih bernilai sosial karena dihasilkan dari interaksi sosial yang dilakukan setiap anggota masyarakat. Misalnya, kegiatan kenduren yang dilakukan masyarakat di Yogyakarta.

Kegiatan tersebut bernilai sosial karena mampu membangun ikatan yang kuat antar individu di dalam masyarakat.

6. Nilai Subyektif

Nilai subyektif dalam kehidupan sehari-hari misalnya, sebuah pohon palm. Pohon kelapa bagi pecinta seni dan keindahan akan memiliki nilai yang tinggi, namun bagi pedagang kayu pohon tersebut memiliki nilai yang rendah.

7. Norma Agama

Norma agama dalam kehidupan sehari-hari diwujudkan ketika individu mematuhi peraturan masing-masing agamanya. Bagi masyarakat muslim, norma agama tercermin dalam kegiatannya yang berdasarkan agama islam untuk saling menghormati antar sesama individu.

Individu menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing juga merupakan perwujudan dasar dalam mematuhi norma agama.

8. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan yang diwujudkan masyarakat biasanya tercermin dengan tindakan saling menghormati antar individu di dalam masyarakat dan tidak melakukan tindakan asusila yang melanggar norma kesusilaan.

Dalam hubungannya dengan masyarakat luas di kehidupan sehari-hari, individu cenderung memegang teguh jati dirinya demi tidak melanggar norma kesusilaan tersebut.

9. Norma Kesopanan

Norma kesopanan dalam kehidupan sehari-hari seringkali dilupakan oleh individu. Kaidah unggah ungguh yang baik dalam filosofi masyarakat jawa ini semakin tergerus oleh masyarakat modern.

Tindakan sederhana, seperti menyapa yang lebih tua, mengatakan permisi ketika lewat di depan orang lain merupakan perwujudan norma kesopanan yang dapat dilakukan siapa saja.

Norma kesopanan masih dapat dirasakan di lingkungan masyarakat tradisional. Jika di masyarakat modern, beberapa lingkungan sepertinya penerapannya sudah berkurang.

10. Norma Hukum

Norma hukum yang berlaku di masyarakat memang tidak dapat dihindari setiap anggota masyarakat. Setiap individu diharuskan mematuhi norma hukum yang berlaku jika tidak ingin terjerat oleh hukum.

Misalnya, saat mengendarai kendaraan bermotor, maka pengendara motor diwajibkan menggunakan peralatan sesuai standar hukum dan membawa surat ijin mengemudi yang masih berlaku.

11. Norma Sosial

Norma sosial yang sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam adanya aturan-aturan sosial tertentu. Misalnya, di lingkungan masyarakat tertentu acara kenduren merupakan kegiatan sosial yang penting dilaksanakan.

Kegiatan kenduren merupakan contoh interaksi antara individu dengan individu secara langsung di masyarakat. Apabila seorang anggota masyarakat tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut, maka lama kelamaan dia akan tersingkir dari lingkungan sosial di masyarakatnya.

Akibat pelanggaran norma sosial tersebut sebenarnya kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat yang sudah maju atau modern.

Demi terjaganya dinamika kehidupan masyarakat yang stabil dan dinamis, maka sedapat mungkin kita menghindari perbuatan yang melanggar nilai dan norma sosial dalam masyarakat.

Demikian sebelas contoh nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai. Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya penting sekali dalam mematuhi nilai dan norma sosial yang ada.

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Contoh Nilai dan Norma Sosial di Sekolah https://haloedukasi.com/contoh-nilai-dan-norma-sosial-di-sekolah Fri, 29 Nov 2019 06:47:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=831 Peran nilai dan norma sosial di sekolah merupakan perwujudan dari pemahaman disiplin ilmu sosiologi dengan pendidikan. Sosiologi dan pendidikan berkaitan sangat erat dalam proses pembentukan nilai dan norma sosial yang terbentuk di sekolah. Sekolah sebagai wadah dalam menyalurkan pendidikan kepada individu diharapkan mampu membentuk nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui sekolah, diharapkan penyerapan […]

The post 11 Contoh Nilai dan Norma Sosial di Sekolah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peran nilai dan norma sosial di sekolah merupakan perwujudan dari pemahaman disiplin ilmu sosiologi dengan pendidikan. Sosiologi dan pendidikan berkaitan sangat erat dalam proses pembentukan nilai dan norma sosial yang terbentuk di sekolah.

Sekolah sebagai wadah dalam menyalurkan pendidikan kepada individu diharapkan mampu membentuk nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Melalui sekolah, diharapkan penyerapan nilai dan norma sosial dapat berjalan dengan maksimal.

Dalam rangka membentuk pribadi yang berintegritas dan memiliki jati diri yang baik, sekolah diharapkan mampu mencetak generasi bangsa yang bermoral sesuai nilai dan norma sosial yang berlaku dalam kehidupan.

Perwujudan nilai dan norma sosial di sekolah merupakan bentuk dari interaksi sosial antar individu di lingkungan sekolah. Seringkali ditemukan, siswa yang tidak mampu mengikuti peraturan di sekolah juga belum tentu mampu beradaptasi di lingkungan masyarakat.

Berikut terdapat sebelas contoh nilai dan norma sosial di sekolah yang sering diterapkan baik oleh siswa maupun guru dalam dunia pendidikan.

1. Nilai Material

Nilai material dalam kehidupan sekolah diwujudkan misalnya melalui pemakaian seragam sekolah. Pemakaian seragam sekolah merupakan simbol kepatuhan.

Nilai material yang terkandung di dalamnya memupuk siswa menjadi lebih disiplin di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari. Kepatuhan siswa yang terbiasa mereka lakukan akan berdampak terhadap kehidupannya dalam mematuhi berbagai peraturan yang muncul di masyarakat.

2. Nilai Vital

Nilai vital dalam kehidupan sekolah dapat diwujudkan melalui penggunaan laboratorium sekolah. Laboratorium memiliki nilai vital bagi siswa sebagai sarana dalam menyerap ilmu. Laboratorium menjadi wadah siswa memahami lebih jauh atas ilmu yang mereka pelajari.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian dalam kehidupan sekolah dapat terwujud melalui kegiatan keagamaan yang diterapkan di sekolah. Pada sekolah tertentu nilai kerohanian dijadikan dasar dalam proses pendidikan. Hal tersebut menjadikan nilai kerohanian bernilai lebih penting dibandingkan nilai lainnya.

Bukan berarti pihak sekolah mengesampingkan norma yang lainnya, tetapi dalam penerapannya proses pendidikan dijalankan berdasarkan nila-nilai keagamaan yang berasaskan nilai kebaikan, moral dan nilai religiusitas.

4. Nilai Intelektual

Nilai intelektual di sekolah diwujudkan melalui kegiatan sekolah dalam proses pembelajaran. Proses transfer ilmu yang dilakukan guru dengan siswa dilakukan berdasarkan nilai intelektual yang tercermin dari sistem pendidikan yang berlaku.

Kemajuan dinamika masyarakat mengharuskan siswa harus mampu memiliki nilai intelektual yang mumpuni. Hal tersebut dilakukan agar siswa mampu beradaptasi dengan dunia luar di luar sekolah.

5. Nilai Sosial

Nilai sosial di sekolah diwujudkan dalam berbagai kegiatan di sekolah dengan bentuk penerapan interaksi antara individu dengan individu di sekolah, misalnya melalui ekstrakurikuler tertentu.

Kegiatan-kegiatan yang melibatkan kelompok juga termasuk di dalamnya. Diskusi-diskusi kelompok yang sering diterapkan dalam pendidikan sebagai proses transfer ilmu juga merupakan bagian dari penerapan nilai sosial.

Semakin sering interaksi sosial yang dilakukan antar siswa dengan guru maupun antar siswa sendiri, secara tidak langsung menciptakan nilai sosial di lingkungan sosial.

6. Nilai Subyektif

Nilai subyektif di sekolah diwujudkan dengan sebuah lapangan sekolah. Bagi sebagian siswa yang tidak menyukai kegiatan lapangan, benda tersebut tidak bergitu bernilai bagi mereka.

Lain halnya dengan siswa yang menyukai kegiatan lapangan yang akan menyukai benda tersebut.

7. Norma Agama

Norma agama yang diterapkan di sekolah biasanya bersifat wajib sesuai agama yang dianut siswa. Pelaksanaan norma agama di sekolah bisa di lakukan melalui pelaksanaan doa bersama sebelum memulai pelajaran selama beberapa menit.

Disiplin menjalankan ibadah tertentu di lingkungan sekolah juga merupakan perwujudan dari norma agama.

8. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan di sekolah dapat diwujudkan penerapan mata pelajaran yang berbasis pendidikan karakter. Misalnya, saling menghormati antara siswa laki-laki dengan siswa perempuan. Tidak melakukan perbuatan yang membuat siswa lain merasa tersinggung di sekolah.

9. Norma Kesopanan

Norma kesopanan yang dapat diwujudkan di sekolah misalnya menyapa guru, saling menyapa antar siswa. Mengatakan kata-kata yang sopan dalam berbicara dengan sesama siswa maupun guru.

Jika meminjam sesuatu yang bukan miliknya maka meminta ijin terlebih dahulu dengan yang punya barang. Hal tersebut merupakan bentuk-bentuk interaksi sosial dalam kehidupan masyarakat yang diterapkan di sekolah maupun lembaga pendidikan.

10. Norma Hukum

Norma hukum di sekolah dapat dilatih melalui tindakan dan perilaku siswa. Misalnya, siswa tidak menyontek saat ujian, siswa disiplin dan tidak datang terlambat, siswa disiplin mengembalikan buku yang dipinjam dari perpustakaan. Siswa tidak membolos sekolah juga perwujudan dari kepatuhan menjalani norma hukum yang berlaku di sekolah.

11. Norma Sosial

Norma sosial merupakan perwujudan bentuk sosialisasi di sekolah atas nilai-nilai sosial yang tercermin pada masing-masing siswa. Contohnya, siswa yang sering terlambat datang ke sekolah akan dijadikan bahan perbincangan oleh siswa lainnya yang disiplin.

Siswa yang tidak menyontek pekerjaan siswa lainnya biasanya tersingkir dari siswa yang rajin mengerjakan tugas sekolah. Perilaku sederhana tersebut mampu membuat siswa merasa tidak punya kehidupan sosial. Dengan demikian pentingnya menjaga norma sosial di sekolah juga harus diperhatikan siswa.

Agar menjadi siswa yang memiliki integritas dan jati diri yang baik, hendaknya siswa selalu mematuhi nilai dan norma yang ada di sekolah.

The post 11 Contoh Nilai dan Norma Sosial di Sekolah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-nilai-dan-norma-sosial-dalam-masyarakat Thu, 28 Nov 2019 08:51:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=822 Nilai dan norma sosial dalam masyarakat adalah panduan sebagai dasar tata kelakuan individu dalam bermasyarakat. Nilai merupakan unsur mutlak dari norma. Secara langsung maupun tidak langsung, setiap individu mewujudkan nilai melalui norma. Dalam kehidupan bermasyarakat agar setiap kepentingan tidak saling berbenturan, maka dibentuklah aturan-aturan. Aturan tersebut bersumber dari nilai-nilai dan diwujudkan melalui norma sebagai bentuk […]

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai dan norma sosial dalam masyarakat adalah panduan sebagai dasar tata kelakuan individu dalam bermasyarakat. Nilai merupakan unsur mutlak dari norma.

Secara langsung maupun tidak langsung, setiap individu mewujudkan nilai melalui norma. Dalam kehidupan bermasyarakat agar setiap kepentingan tidak saling berbenturan, maka dibentuklah aturan-aturan.

Aturan tersebut bersumber dari nilai-nilai dan diwujudkan melalui norma sebagai bentuk tata kelakuan bermasyarakat.

Tata kelakuan memberikan batasan pada perilaku individu di masyarakat yang diterapkan dalam interaksi sosial antar individu. Tata kelakuan juga sebagai alat yang memerintahkan dan sekaligus melarang tindakan individu di kehidupannya sehari-hari.

Lebih jelasnya akan disampaikan pada contoh berikut. Berikut terdapat sebelas contoh nilai dan norma dalam masyarakat.

1.Nilai Material

Nilai material merupakan segala sesuatu yang berguna bagi unsur jasmani dan rohani setiap individu. Nilai material biasanya bersifat praktis sebagai bentuk perwujudan yang bernilai guna.

Konteks praktis inilah yang memberikan nilai material menjadi lebih bernilai. Contoh nilai material adalah segala bentuk material yang berguna bagi manusia, seperti handphone sebagai alat komunikasi.

2. Nilai Vital

Nilai vital merupakan segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan kegiatan atau aktifitas. Nilai vital lebih mengarah kepada kepentingan sifat-sifat obyek tertentu.

Sifat tersebut melekat terhadap suatu obyek sehingga menimbulkan nilai vital tertentu. Misalnya, mobil digunakan manusia untuk alat transportasi.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian merupakan segala bentuk kegiatan yang memberikan manfaat bagi rohani manusia. Nilai kerohanian meliputi nilai kebenaran, nilai keindahan, nilai kebaikan atau moral, dan nilai religius.

Nilai kerohanian dapat tercermin pada kegiatan keagamaan yang dilakukan individu dalam masyarakat.

4. Nilai Intelektual

Nilai intelektual merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kemampuan kecerdasan individu dalam beradaptasi dengan lingkungannya.

Nilai intelektual diperoleh melalui proses pendidikan individu dalam menjalani kehidupannya bermasyarakat. Dengan demikian, nilai intelektualitas individu juga berbeda-beda.

Hal tersebut dikarenakan kemampuan setiap individu berbeda-beda dalam menyerap ilmu pengetahuan. Misalnya, individu pergi ke sekolah, menghadiri seminar-seminar tertentu, dan lain sebagainya.

5. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan perwujudan salah satu bentuk dan faktor interaksi manusia dengan lingkungan sosial mereka. Segala sesuatu akibat proses sosial antar individu dalam bermasyarakat. Nilai sosial biasanya menimbulkan timbal balik bagi satu individu dengan individu lainnya.

Nilai sosial yang muncul dalam masyarakat dapat tercermin dalam interaksi kelompok pada golongan tertentu. Misalnya, seorang individu menghadiri kajian diskusi mengenai kegiatan amal di daerahnya.

6. Nilai Subyektif

Nilai subyektif berperan dalam suasana apresiasi atau penilaian dan akibatnya suatu obyek akan dinilai secara berbeda bagi tiap individu. Contohnya, sebuah bangunan tua warisan zaman Belanda yang sudah keropos dan lapuk.

Bagi sejarawan mungkin bangunan tersebut memiliki nilai yang sangat berarti. Namun, lain halnya dengan para kontraktor bangunan yang menganggap bangunan tersebut tidak memiliki nilai jual lagi dari segi ekonomi.

7. Norma Agama

Norma agama adalah aturan-aturan hidup yang berupa perintah-perintah dan larangan larangan. Bagi pemeluk agama aturan hidup tersebut dijalani dan diyakini sebagai wujud keimanan terhadap Tuhan.

Sanksi akibat pelanggaran norma agama adalah munculnya perasaan berdosa pada individu. Pelaksanaan norma agama tercermin pada individu yang menjalankan ibadah sesuai agamanya.

8. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan adalah aturan-aturan hidup tentang tingkah laku yang baik dan buruk. Aturan tersebut berupa bisikan-bisikan atau suara batin yang berasal dari hati nurani manusia.

Berdasarkan kodrat kemanusiaannya, hati nurani manusia menyimpan potensi nilai-nilai kesusilaan. Nilai kesusilaan bersifat universal dan bebas dari dimensi ruang dan waktu.

Pelanggaran terhadap norma kesusilaan berarti pengingkaran terhadap hati nurani. Sebagai contoh, tindak pemerkosaan dipandang sebagai tindakan yang melanggar kesusilaan di belahan dunia manapun.

9. Norma Kesopanan

Norma kesopanan merupakan aturan hidup bermasyarakat tentang tingkah laku yang baik dan tidak baik dalam masyarakat.

Perilaku patut dan tidak patut dilakukan yang biasanya bersumber dari adat istiadat, budaya, atau nilai-nilai masyarakat tertentu.

Sifat multikultur di masyarakat menyebabkan berbagai norma kesopanan muncul. Itulah sebabnya, norma kesopanan yang muncul juga berbeda-beda.

Contohnya, suatu perbuatan yang dianggap sopan oleh kelompok A belum tentu dianggap sopan oleh kelompok B.

10. Norma Hukum

Norma hukum merupakan aturan-aturan yang dibuat oleh lembaga negara yang berwenang. Norma hukum bersifat mengikat dan memaksa demi terwujudnya ketertiban dalam masyarakat.

Norma hukum disertai dengan sanksi yang tegas bagi siapapun yang melanggar. Dalam menjalankan norma hukum, negara dibantu dengan aparat-aparat hukum yang bertugas sesuai kapasitas masing-masing.

Contohnya, individu yang melakukan tindak kejahatan, maka akan dihukum sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

11. Norma Sosial

Norma sosial merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang di dalamnya terdapat kaidah dan aturan yang dilengkapi dengan sanksi bagi pelanggarnya.

Norma sosial terbentuk akibat dari interaksi individu dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh pola-pola tertentu.

Sanksi yang diterima biasanya terbentuk dari interaksi sosial antar individu dalam masyarakat. Sanksi yang diberikan akan memunculkan berbagai kontroversi.

Hal tersebut tergantung dari faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan yang mempengaruhinya. Misalnya, di suatu kelompok masyarakat apabila individu tidak mengikuti arisan kelompok, maka individu tersebut akan dijadikan bahan perbincangan di kelompoknya.

Demikian sebelas contoh nilai dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Berdasarkan ilmu sosiologi, semua hal di atas dapat dilakukan mulai dari diri kita sendiri.

Menghadapi masyarakat yang semakin dinamis, kita harus senantiasa menjaga dan mematuhi nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

Hal tersebut perlu dilakukan demi mewujudkan kehidupan masyarakat yang dinamis, aman, tenteram dan damai.

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Peran Nilai dan Norma Dalam Interaksi Sosial https://haloedukasi.com/peran-nilai-dan-norma-dalam-interaksi-sosial Sat, 16 Nov 2019 06:25:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=521 Nilai dan norma sosial lahir dari kebutuhan suatu kelompok masyarakat mengenai tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengendalikan keinginan anggotanya yang beragam. Dengan ukuran tersebut, masyarakat dapat menilai mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan, dapat menilai yang salah atau yang benar, serta yang boleh maupun yang dilarang. Nilai dan […]

The post 5 Peran Nilai dan Norma Dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai dan norma sosial lahir dari kebutuhan suatu kelompok masyarakat mengenai tolak ukur yang dapat digunakan untuk mengendalikan keinginan anggotanya yang beragam.

Dengan ukuran tersebut, masyarakat dapat menilai mana yang baik untuk dilakukan dan mana yang tidak baik untuk dilakukan, dapat menilai yang salah atau yang benar, serta yang boleh maupun yang dilarang.

Nilai dan norma merupakan satu kesatuan di dalam masyarakat dan dianggap pula sebagai satu hal yang harus dilakukan secara bersamaan.

Berikut adalah pembahasan mengenai beberapa peranan nilai dan norma dalam interaksi sosial bermasyarakat:

1. Sebagai Pedoman Perilaku Manusia

Nilai dan norma sosial dapat berfungsi sebagai faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan dengan pedoman yang mengatur perilaku setiap anggota dalam sebuah kelompok, organisasi ataupun lembaga.

Setiap perilaku yang dilakukan anggota masyarakat akan dinilai dan diukur berdasarkan nilai dan norma yang berlaku dalam kelompok masyarakat tersebut.

Sehingga dapat dikatakan bahwa satu kelompok dengan kelompok yang lain akan memiliki nilai dan norma yang berbeda.

Tanpa adanya nilai dan norma, anggota dalam kelompok tersebut akan kebingungan dalam menentukan perilaku mereka.

2. Sebagai Alat Pemersatu

Dengan adanya nilai dan norma dalam sebuah kelompok masyarakat, dapat memberikan arahan yang baik untuk dilakukan dan tak baik untuk dilakukan.

Sehingga masyarakat dapat mencapai kehidupan yang sesuai dengan harapan karena kehidupan teratur yang terbangun akibat kesesuaian nilai dan norma yang telah mereka sepakati.

Alasan ini pula yang mendasari berkurangnya konflik dan bentrok antar individu dan menyatukan masyarakat.

3. Sebagai Penegak Nilai-Nilai Bersama

Salah satu peran nilai dan norma adalah menjaga dan menegakkan nilai-nilai yang telah disepakati leluhur dari suatu masyarakat tertentu.

Kehidupan bersama akan tetap berlangsung bila ada nilai-nilai yang ditegakkan untuk disepakati bersama untuk dijalankan bersama.

4. Sebagai Alat Pelindung Bagi yang Lemah

Setiap nilai dan norma yang berlaku dalam sebuah kelompok masyarakat akan memberikan efek yang baik jika dilakukan oleh setiap anggotanya.

Perlindungan yang dimaksud bisa diperoleh dari keluarga sendiri maupun dari masyarakat sekitar, sedangkan ancaman yang diperoleh bisa dari dalam masyarakatnya sendiri maupun dari luar masyarakat.

Jika nilai dan norma diterapkan dengan baik, maka akan menimbulkan rasa kebersamaan. Sehingga tidak ada lagi penindasan dan perbuatan semena-mena terhadap kaum yang lemah.

Secara umum, peran nilai dan norma dalam interaksi sosial adalah agar manusia memerlukan norma dalam bermasyarakat agar tidak bertindak sesuka hati.

Karena di dalam norma terdapat petunjuk atau pedoman untuk seseorang berperilaku dan berinteraksi sosial dalam suatu lingkungan masyarakat.

  • Norma tidak harus tertulis dalam sebuah buku, bisa juga sebagai aturan yang tak tertulis yang telah disepakati bersama dalam suatu masyarakat.
  • Norma tidak boleh dilanggar oleh siapapun atau dia akan mendapatkan sanksi berupa hukuman yang berlaku dalam kelompok masyarakat tersebut.

Sejak lahir, seseorang melakukan proses belajar bagaimana cara bertindak yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat melalui perilaku orang lain.

Sehingga nilai dan norma tersebut akan menjadi bagian dari dirinya yang tak terpisahkan.

The post 5 Peran Nilai dan Norma Dalam Interaksi Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Peran Nilai dan Norma Sosial dalam Sosialisasi https://haloedukasi.com/peran-nilai-dan-norma-sosial Sat, 16 Nov 2019 04:29:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=534 Peran nilai dan norma sosial yaitu sebagai bumbu utama dalam sosialisasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pahami bahwa kita tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan atau pengaruh dari orang lain. Oleh karena itu, bentuk sosialisasi dan nilai-nilai sosial beserta aturan atau norma sosial adalah peran pendorong interaksi sosial dalam kehidupan. Peran tersebut adalah salah satu faktor […]

The post 5 Peran Nilai dan Norma Sosial dalam Sosialisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peran nilai dan norma sosial yaitu sebagai bumbu utama dalam sosialisasi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita pahami bahwa kita tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan atau pengaruh dari orang lain.

Oleh karena itu, bentuk sosialisasi dan nilai-nilai sosial beserta aturan atau norma sosial adalah peran pendorong interaksi sosial dalam kehidupan.

Peran tersebut adalah salah satu faktor yang mempengaruhi interaksi sosial dan juga senjata penting agar kita bisa bersosialisasi dan berinteraksi dengan baik di tengah masyarakat sosial. Berikut ini beberapa peran nilai dan norma sosial:

1. Alat Motivasi

Dalam bersosialisasi, nilai dan norma sosial dibutuhkan sebagai motivasi bagi tiap individu untuk mewujudkan perilaku sosial yang sesuai agar mencapai interaksi sosial yang baik dan seimbang.

Dalam hal ini, apresiasi yang dapat kita dapatkan dari menjalankan nilai dan norma sosial yang ada yaitu berupa penerimaan jati diri kita oleh masyarakat sekitar.

Dengan adanya nilai-nilai luhur dan norma, kita diharapkan dapat terpacu untuk menjalankan kehidupan sosial sesuai aturan yang telah disepakati bersama.

2. Harga Sosial

Masyarakat cenderung melakukan penilaian sosial terhadap individu maupun suatu kelompok tertentu berdasarkan tingkah laku dan pencapaian mereka di masyarakat.

Penentuan harga sosial bisa dilihat dari bentuk penghargaan sosial yang diberikan kepada seseorang atau golongan tertentu. Tentu pengelompokan dan penilaian ini tak selalu objektif, sebab tolak ukur harga sosial ini tidak nyata, juga cenderung berubah-ubah dengan seiring berjalannya waktu dan perubahan kondisi sosial masyarakat.

Namun, kita diharapkan mampu berpegang pada nilai-nilai sosial di tengah masyarakat agar dapat menjalankan norma yang sesuai pada waktu dan wilayah tertentu terutama dalam hal bersosialisasi.

3. Petunjuk Sosial

Nilai sosial mengandung ide-ide luhur yang dapat dijadikan petunjuk seperti cara berpikir dan cara memandang suatu kejadian sosial, serta dengan sikap apa kita menghadapinya.

Ide-ide ini dapat kita jadikan acuan dalam memilih tindakan sesuai norma sosial yang diharapkan dalam bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar kita. Dengan nilai dan norma sosial, kita dapat menentukan sikap yang tepat dan pantas dalam kehidupan sosial dan berperilaku di masyarakat.

Petunjuk dari nilai sosial yaitu bisa kita dapatkan dengan menyerap ide-ide yang dianggap baik oleh masyarakat. Nilai sosial pada tiap wilayah bisa jadi berbeda.

Tiap masyarakat sosial satu dengan lingkungan sosial lainnya bisa jadi memiliki pemahaman berbeda, bahkan cara berpikir dan cara bertindak yang berbeda terhadap suatu nilai tertentu.

Sedangkan norma sosial yaitu berupa peraturan-peraturan seperti larangan atau anjuran yang diterapkan dan dipercaya dalam suatu lingkungan masyarakat.

Norma sosial ini bisa dijadikan pegangan dalam bersosialisasi sehingga interaksi sosial yang kita lakukan lebih efektif dan diterima dengan baik.

4. Alat Solidaritas

Peran lainnya yaitu sebagai alat solidaritas di tengah masyarakat. Nilai-nilai dan norma yang diterima dan disepakati bersama oleh masyarakat biasanya dijadikan acuan serta landasan kooperatif (saling bekerja sama) untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Kerja sama yang dimaksud yaitu kerja sama dalam hal yang mungkin tidak bisa dicapai atau diselesaikan sendiri. Adanya pemahaman mengenai pentingnya integrasi sosial dalam pola pikir masyarakat dapat mendorong persatuan, sehingga solidaritas dapat terlahir akibat sosialisasi yang positif dan efektif.

5. Kontrol Sosial

Hal lain yang tak kalah penting yaitu nilai dan norma sosial sebagai alat kontrol sosial dalam kehidupan bersosialisasi. Fungsi ini berhubungan langsung dengan efek kesetaraan, keteraturan, yaitu berupa keadilan sosial yang dapat diupayakan melalui menjalankan nilai dan norma sosial yang ada.

Dalam sosialisasi sendiri, kaidah-kaidah sosial yang berlaku dapat menjadi benteng perlindungan agar kita terhindar dari konflik sosial. Dengan memahami peran dan fungsi nilai-nilai serta norma sosial yang ada, masyarakat akan senantiasa menjaga dan mempertahankan nilai sosialnya.

Kedamaian yang tercipta akibat dari menjalankan nilai dan norma sosial hanya bisa dijalankan jika masing-masing individu berkomitmen untuk menghapus perbedaan dan menyadari pentingnya kebutuhan kita sebagai makhluk sosial untuk hidup bersama, juga bersosialisasi dengan baik.

Sebab kelak, proses sosialisasi ini sendiri memiliki pengaruh dan peran penting dalam melahirkan ide-ide dan budaya baru yang menjadi faktor utama perkembangan nilai dan norma sosial itu sendiri.

The post 5 Peran Nilai dan Norma Sosial dalam Sosialisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai dan Norma Sosial : Pengertian – Jenis dan Fungsinya https://haloedukasi.com/nilai-dan-norma-sosial Thu, 14 Nov 2019 08:19:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=497 Peran nilai dan norma sosial adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial mengandung ide-ide luhur dalam kebudayaan suatu bangsa tentang hal yang dianggap baik dan benar. Norma Sosial Norma sosial merupakan rentetan petunjuk tentang bagaimana menjalankan ide luhur tersebut. Norma sosial yang hidup di masyarakat biasanya berupa perintah, larangan, maupun […]

The post Nilai dan Norma Sosial : Pengertian – Jenis dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peran nilai dan norma sosial adalah satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan bermasyarakat. Nilai sosial mengandung ide-ide luhur dalam kebudayaan suatu bangsa tentang hal yang dianggap baik dan benar.

Norma Sosial

Norma sosial merupakan rentetan petunjuk tentang bagaimana menjalankan ide luhur tersebut. Norma sosial yang hidup di masyarakat biasanya berupa perintah, larangan, maupun anjuran yang mengatur sikap dan tingkah laku tiap individu dan kelompok dalam kehidupan sehari-hari.

Norma sosial adalah kebiasaan umum yang terlahir dari nilai sosial. Seiring berjalannya waktu, ia akan menjadi patokan dalam suatu kelompok sosial dalam batas wilayah tertentu.

Ciri – Ciri Norma Sosial

  • Tidak tertulis
  • Hasil dari musyawarah atau kesepakatan bersama masyarakat setempat
  • Mentaati norma yang telah dibuat
  • Norma sosial dapat berubah-ubah sesuai dengan penyesuaian yang terjadi dalam masyarakat

Jenis Norma Sosial

Norma sosial adalah aturan-aturan yang berlaku di kehidupan masyarakat dalam menjalankan nilai sosial di atas. Norma bersifat mengikat tergantung pada beda tingkatannya, seperti pada jenis tingkatan berikut;

  • Usage (cara)

Merujuk pada perbuatan pribadi, dan berhubungan dengan sikap antar individu. Pelanggaran terhadap norma sosial terendah ini biasanya tidak mengundang reaksi yang terlalu besar, melainkan berupa beberapa celaan saja.

  • Folkways (kebiasaan)

Yaitu perbuatan atau tata cara yang dilakukan berulang-ulang dengan cara dan bentuk yang sama. Hukuman atas pelanggaran norma kebiasaan biasanya berupa celaan, juga disertai teguran oleh masyarakat sekitar, bisa keluarga atau orang-orang terdekat, tergantung seberapa berat pelanggarannya.

  • Mores ( tata kelakuan)

Yaitu jenis norma yang sudah memberikan batasan-batasan tertentu dalam mengatur kehidupan bermasyarakat. Tata kelakuan yang diharapkan biasanya menjadi acuan dalam bertingkah laku di tengah pergaulan bermasyarakat secara langsung, sehingga tiap daerah akan mengusung norma kelakukan yang berbeda-beda tergantung nilai adat dan kebiasaan setempat.

Namun, sanksi pelanggaran norma ini bukan saja berupa cemooh, bahkan bisa berupa pengucilan dari pihak keluarga atau masyarakat setempat.

  • Customs (Adat Istiadat)

Yaitu tingkatan tertinggi dalam norma sosial, yang merujuk pada kekuatan untuk menyatukan pola perilaku tiap individu dan kelompok masyarakat sosial.

Hukuman atas pelanggaran norma adat biasanya disesuaikan dengan nilai-nilai adat yang dijalankan oleh masyarakat, juga bedasarkan kebijaksanaan bersama.

Praktiknya, sanksi yang diberikan bisa lebih berat dibandingkan sanksi pada pelanggaran norma-norma lainnya. Selain dikucilkan, pelanggar norma ini bisa sampai diusir dari wilayah tersebut.

Fungsi Norma Sosial

  • Sebagai pengatur tingkah laku atau kehidupan masyarakat agar hidup sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku.
  • Dapat menstabilkan kehidupan bermasyarakat
  • mencipatkan ketertiban dan juga memiliki rasa keadilan dalam masyarakat
  • Sebagai sistem kontrol sosial dalam bermasyarakat
  • Sebagai pemberi sanksi bagi yang melanggar norma

Berdasarkan kesepakatan yang diterima secara turun-temurun, masyarakat lebih cenderung  menyebutnya sebagai peraturan sosial dan menjadi bagian dari hubungan sosiologi dalam masyarakat. Berbeda dengan norma hukum, meski tidak tertulis dan tidak memiliki sanksi pelanggaran yang mengikat secara pasti.

Nilai Sosial

Nilai sosial adalah ukuran atau patokan, anggapan, keyakinan, atau keputusan yang di anggap benar. Contohnya saja menolong orang lain yang merupakan suatu nilai yang berharga.

Nilai dan norma sosial biasanya lebih dekat dan lebih mudah diterima, karena dianggap benar-benar dapat mewakili nilai yang efektif di masyarakat.

Berikut beberapa Pengertian Nilai Sosial Menurut Para Ahli:

M. Z. Lawang : Nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, apa yang berharga , yang pantas, dan bisa mempengaruhi perilaku sosial dari orang-orang yang bernilai tersebut.

Karel J. Veeger : Sosiologi memandang nilai-nilai sebagai pengertian (sesuatu di dalam kepala tiap orang) mengenai baik tidaknya perbuatan. Jadi, nilai adalah pertimbangan moral atau hasil penelitian.

Ciri- Ciri Nilai Sosial

  • Hasil interaksi antar anggota masyarakat
  • terbentuknya dari proses belajar sosialisasi, contohnya seperti nilai suatu harga persahabatan.
  • Usaha pengembangan diri yang bersifat positif dan negatif
  • Memiliki nilai alat pemuas kebutuhan sosial
  • Memiliki efek yang tentunya berbeda dengan individu lainnya
  • Memiliki pengaru yang berbeda antar warga masyarakat

Jenis- Jenis Nilai Sosial

1. Menurut Notonegoro, nilai sosial terbagi menjadi 3 yaitu :

  • Nilai material, adalah segala sesuatu yang memiliki nilai penting yang sangat berguna bagi manusia berupa jasmani dan rohani.
  • Nilai vital adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan aktivitas atau suatu kegiatan yang sedang berlangsung.
  • Nilai kerohanian adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan batin manusia

2. Menurut Cylde kluckhohn

  • Nilai sosial mengenai hakikat kehidupan manusia
  • Nilai sosial mengenai hakikat karya manusia
  • Nilai sosial mengenai hakikat akan kedudukan manusia dalam ruang dan waktu.
  • Nilai sosial mengenai hakikat hubungan manusia dengan alam
  • Nilai sosial mengenai hakikat hubungan manusia dengan sesamanya di dalam suatu lingkungan bermasyarakat.

3. Menurut Walter G. Everett

Menurut Walter G everett, nilai sosial terbagi menjadi 5, yaitu :

  • Nilai ekonomi, yaitu nilai yang berhubungan dengan sistem ekonomi. Contohnya saja seperti mematahui nilai harga pasar.
  • Nilai rekreasi, yaitu nilai suatu permainan yang di lakukan saat waktu senggang untuk memberikan kesejahteraan baik jasmani maupun rohani.
  • NIlai perserikatan, yaitu nilai yang mempengaruhi berbagai hubungan antar sesama baik dalam lingkungan masyarakat, keluarga, sampai dengan hubungan internasional.
  • Nilai kejasmanian, yaitu nilai yang memiliki hubungan dengan jasmani seseorang
  • Nilai watak, yaitu nilai yang meliputi kepribadian seperti pengontrolan diri, kesalahan pribadi, tantangan, sampai dengan memiliki rasa menolong.

4. Menurut Edward Spranger

  • Nilai teori, yang menentukan identitas sesuatu
  • Nilai ekonomi, yang meliputi kebutuhan dan kegunaan ekonomi
  • Nilai seni, yang berhubungan dengan keindahan contohnya saja seperti kerajinan tangan yang berasal dari suatu daerah
  • Nilai kekuasaan, yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan
  • Nilai solidaritas, yang berhubungan dengan kehidupan contohnya saja seperti persahabatan, cinta, dan hidup bersama.

5. Nilai Sosial Berdasarkan Intensitasnya

Nilai sosial yang berdasarkan intensitasny terdiri dari 2 jenis, yaitu nilai dominan dan nilai mendarah daging.

  • Nilai dominan adalah nilai sosial yang memiliki peranan sangat penting dari nilai sosial lainnya. Nilai dominan ini bisa di ukur
  • Nilai yang mendarah daging adalah nilai yang menjadi kepribadian dan juga kebiasaan sejak kecil.

Fungsi Nilai Sosial

  • Membedakan suatu kelas sosial di dalam masyarakat, seperti kelas bawah, kelas menengah, dan kelas atas.
  • Menerapkan dan mematuhi peranan nilai sosial yang ada dalam masyarakat
  • Memmotivasi seseorang untuk mewujudkan keinginannya sesuai dengan nilai sosial yang berlaku sehingga akan memberi dampak positif bagi dirinya sendiri.
  • Mendorong dan saling bekerjasama kepada masyarakat untuk mencapai sesuatu
  • Untuk selalu berbuat baik baik di dalam berhubungan bermasyarakat

Peranan Nilai dan Norma Sosial

Nilai dan norma sosial di atas memiliki peran penting sebagai pedoman dalam mewujudkan keseimbangan dan keteraturan ketika proses sosialisasi.

  • Dengan menerapkan nilai dan norma tersebut di atas, kita dapat meminimalisir perpecahan dan konflik sosial, juga membantu menciptakan tatanan masyarakat yang aman dan stabil.
  • Selain sebagai petunjuk sosial, keduanya juga memiliki fungsi kontrol dalam interaksi sosial agar hubungan sosial dapat berjalan sesuai kaidah yang setara dan teratur.
  • Dalam bersosialisasi, baik nilai-nilai maupun norma sosial akan selalu hidup dan berkembang. Kenyataannya, ketika nilai dan norma sosial tetap dijadikan acuan dalam bersosialisasi.

Proses sosialisasi itulah juga yang memunculkan stigma-stigma baru yang akan menyeimbangkan peran dan fungsi manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Nilai dan norma sosial bukan hanya merupakan alat bersosialisasi, melainkan hasil dari peran dan fungsi hubungan sosial itu sendiri.

Mempelajari nilai dan norma sosial berarti belajar tentang tata cara hidup di tengah masyarakat. Dimana nilai-nilai sosial yang terkandung dapat kita jadikan acuan untuk membandingkan ide-ide manakah yang dianggap baik, pantas dan dapat diterima oleh orang-orang di sekitar kita.

Nilai sosial akan memberikan dorongan kepada tiap individu untuk menjalankan norma-norma sosial, sehingga dalam bersosialisasi individu tersebut dapat menyesuaikan dengan tata perilaku yang diharapkan masyarakat, dengan tingkah laku yang dianggap normal.

The post Nilai dan Norma Sosial : Pengertian – Jenis dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>