norma sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/norma-sosial Thu, 09 Nov 2023 05:17:39 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico norma sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/norma-sosial 32 32 Kaidah Sosial : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya https://haloedukasi.com/kaidah-sosial Thu, 09 Nov 2023 05:17:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46482 Dalam hidup bermasyarakat, terdapat berbagai hal yang dapat diamati, dipelajari maupun dikaji. Salah satunya adalah kaidah sosial, yakni aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat dan diakui oleh masyarakat namun bukan diciptakan oleh pemerintah negara. Kaidah sosial juga merupakan sebuah pedoman yang dapat digunakan ketika masalah sosial terjadi sehingga dapat diatasi dengan benar. Kaidah sosial secara […]

The post Kaidah Sosial : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam hidup bermasyarakat, terdapat berbagai hal yang dapat diamati, dipelajari maupun dikaji. Salah satunya adalah kaidah sosial, yakni aturan-aturan yang berlaku di dalam masyarakat dan diakui oleh masyarakat namun bukan diciptakan oleh pemerintah negara.

Kaidah sosial juga merupakan sebuah pedoman yang dapat digunakan ketika masalah sosial terjadi sehingga dapat diatasi dengan benar. Kaidah sosial secara umum juga dikenal dengan istilah norma sosial.

Kaidah sendiri memiliki makna tata tertib atau peraturan dan sosial sendiri bermakna masyarakat, maka kaidah sosial adalah aturan atau norma yang mengatur tindakan dan perilaku masyarakat diikuti dengan adanya sanksi bagi yang melanggarnya.

Pengertian Kaidah Sosial Menurut Para Ahli

Kaidah sosial karena merupakan sebuah norma atau aturan yang berlaku dan mengandung unsur benar dan salah, hal ini menjadi solusi untuk permasalahan sosial, fenomena sosial yang keluar dari keteraturan atau tata tertib sosial yang berlaku, serta faktor yang mengembalikan penyimpangan sosial ke jalur yang benar. Dan menurut para ahli, berikut ini adalah definisi dari kaidah sosial.

  • Soerjono Soekanto

Kaidah sosial hadir sebagai pengendali perilaku manusia dalam kehidupan sosial sehari-hari. Kaidah sosial memiliki aturan-aturan umum yang berintisari sehingga perilaku individu maupun kelompok dapat lebih teratur di dalam masyarakat. Setiap pokok yang terkandung di dalam peraturan umum dalam masyarakat tersebut menurut Soerjono Soekanto bertujuan untuk menghindari dinamika kelompok sosial.

  • Purnadi Purbacaraka

Menurut Purnadi Purbacaraka, kaidah sosial merupakan sebuah pedoman hidup individu maupun kelompok dalam masyarakat ketika berinteraksi dan berperilaku sehari-hari. Kaidah sosial adalah pengendali penyimpangan sosial dan pengatur masyarakat agar hidup secara tertib.

Bagi masyarakat yang tidak mengikuti aturan yang ada dengan benar, maka akan ada sanksi yang diberikan, entah itu sanksi sosial atau sanksi tertulis sesuai dengan kesalahan atau pelanggaran yang dilakukan.

Jenis Kaidah Sosial

Kaidah sosial yang berlaku di dalam masyarakat terdiri dari beberapa jenis, yakni meliputi agama, hukum, asusila, dan kesopanan dengan penjelasan masing-masing seperti di bawah ini.

1. Kaidah Agama

Kaidah agama merupakan salah satu jenis kaidah sosial dan menjadi bagian penting dari kaidah sosial yang kaitannya erat dengan tingkat kepercayaan individu maupun kelompok di dalam masyarakat. Nilai dari kepercayaan dan kerohanian seseorang terlepas dari apapun keyakinan yang dianut tidak dapat diukur.

Namun, kaidah agama merujuk pada aturan hidup yang perlu umat beragama patuhi dengan baik karena berisi perintah-perintah dari Tuhan. Kaidah agama memiliki fungsi bagi masyarakat, yakni sebagai pengatur hidup manusia agar lebih baik karena bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa sendiri.

Pedoman hidup manusia di sini adalah hubungan baik dan dalam antara individu dengan Tuhan sehingga membatasi perilaku-perilaku manusia agar tidak terjadi penyimpangan.

2. Kaidah Hukum

Kaidah hukum juga merupakan jenis kaidah sosial yang merupakan bagian penting untuk berjalannya kehidupan masyarakat yang aman. Sama seperti kaidah agama, kaidah hukum ada sebagai unsur pokok pengendali kehidupan manusia, namun dibuat secara resmi oleh penguasa negara/pemerintah.

Penguasa negara atau pemerintah menciptakan kaidah hukum, memberlakukannya secara resmi, dan memositifkannya. Dalam kaidah hukum, terdapat aturan-aturan yang tidak hanya mengatur perilaku masyarakat, tapi juga menyediakan sanksi bagi yang tidak menaati aturan-aturan tersebut.

Pokok-pokok dalam aturan kaidah hukum bertujuan meningkatkan dan menjaga ketertiban, ketentraman, keamanan, dan kedamaian masyarakat dalam kehidupan yang saling berdampingan. Fungsi aturan yang ada adalah sebagai pengendali hubungan maupun interaksi antar individu maupun kelompok.

Kaidah hukum pun terdiri dari tiga hal yang perlu diperhatikan, yakni kaidah mengandung perintah dan masyarakat harus menaatinya apapun yang terjadi, kaidah mengandung larangan, dan kaidah yang mengandung perkenan.

Pada kaidah hukum yang berisikan perkenan, berlakunya hukum pada perjanjian yang mengikat hanya sampai ketika pihak terkait telah memutuskan atau menentukan lain.

3. Kaidah Asusila

Kaidah asusila adalah jenis kaidah sosial yang mengatur perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Apapun bentuk perilaku keseharian individu, kaidah asusila menjadi suatu aturan yang mengendalikan. Sebagai kaidah tertua, masyarakat memerlukan kaidah ini untuk kelangsungan hidup demi meminimalkan risiko penyimpangan tindak pidana asusila.

4. Kaidah Kesopanan

Kaidah kesopanan pun merupakan bagian dari kaidah sosial yang memberikan peraturan agar manusia bisa hidup saling menghargai dan menghormati di dalam masyarakat. Kaidah kesopanan merupakan kaidah non-formal dan sama sekali bukan merupakan aturan tertulis. Meski demikian, akibat dari pelanggaran kaidah kesopanan adalah sanksi sosial bagi individu atau kelompok yang bersangkutan.

Fungsi Kaidah Sosial

Keberadaan kaidah sosial sangat berperan penting bagi individu maupun kelompok agar hidup bermasyarakat lebih aman dan tentram. Fungsi dari kaidah sosial yang perlu dipahami antara lain adalah :

  • Menciptakan hidup yang tentram dan damai di tengah masyarakat.
  • Meminimalisir risiko konflik sosial yang bisa berakibat pada pertikaian dan perpecahan dalam masyarakat.
  • Menjadi pedoman atau panduan hidup bagi setiap individu maupun kelompok dalam bermasyarakat yang baik.
  • Mencegah atau mengendalikan faktor-faktor dibalik besarnya risiko penyimpangan sosial.

Contoh-contoh Kaidah Sosial

Kaidah sosial dapat dijumpai penerapannya di sekitar kita dan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah contoh kaidah sosial menurut jenis-jenisnya yang dapat dipahami.

  • Peraturan agama yang menjaga dan mengatur perilaku manusia dalam hidup sehari-hari dan dalam hidup sosial adalah seperti menghindari zinah, tidak mudah memfitnah orang lain, tidak mencuri barang milik orang lain, tidak judi dan minum minuman keras, tidak membunuh, menghormati orang tua, dan lainnya. Berdoa sebelum berkegiatan, rajin beribadah, serta rajin membaca kitab suci sesuai dengan keyakinan yang dianut.
  • Kaidah hukum yang seringkali kita jumpai di kehidupan sehari-hari adalah seperti adanya aturan wajib lapor ke ketua RW dan ketua RT bagi warga baru di sebuah wilayah. Contoh lainnya adalah kewajiban setiap warga untuk membayar pajak sesuai ketetapan yang jika tidak dilakukan atau dilanggar akan ada sanksi bagi warga tersebut.
  • Adanya larangan membuang sampah sembarangan dan jika mengabaikan aturan tersebut maka individu/kelompok harus membayar denda.
  • Siswa wajib mengenakan seragam dan tidak boleh membawa senjata sajam saat ke sekolah dan kaidah hukum di dalam keluarga adalah seperti kewajiban menjaga nama baik keluarga atau adanya jam malam bagi anak remaja yang ditetapkan orang tua.
  • Tidak berperilaku yang menyebabkan orang lain merasa terganggu atau tidak nyaman, terutama saat sedang berada di tempat umum. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan menepati janji, tidak menuduh orang tanpa bukti, hingga menjaga privasi orang lain.
  • Tidak meludah di hadapan orang lain maupun di sembarang tempat, mencium tangan sebagai salam kepada orang yang lebih tua, tidak menyerobot antrean, dan tidak memotong pembicaraan orang lain.
  • Tegur sapa dengan orang lain, khususnya yang kita kenal, mengucapkan kata “tolong” ketika meminta bantuan orang lain untuk melakukan sesuatu, mengucapkan kata “maaf” jika melakukan kesalahan baik sengaja maupun tidak, hingga mengucapkan kata “terima kasih” ketika memperoleh pertolongan dari orang lain, dan masih banyak lainnya.

The post Kaidah Sosial : Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Ciri Norma Sosial dan Jenisnya https://haloedukasi.com/ciri-norma-sosial Tue, 31 Jan 2023 02:04:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41120 Norma sosial adalah sebuah larangan atau aturan yang diterima oleh masyarakat Ketika bersosialisasi. Dalam hal ini norma berpengaruh sebagaimana individu dapat berperilaku dan bereaksi terhadap situasi tertentu. Norma sosial juga merupakan bagian besar dari budaya masyarakat yang kental akan nilai-nilai dan tradisi yang ada. Masyarakat memiliki norma sosial yang beragam. Contohnya saja di negara Barat, […]

The post 5 Ciri Norma Sosial dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Norma sosial adalah sebuah larangan atau aturan yang diterima oleh masyarakat Ketika bersosialisasi. Dalam hal ini norma berpengaruh sebagaimana individu dapat berperilaku dan bereaksi terhadap situasi tertentu. Norma sosial juga merupakan bagian besar dari budaya masyarakat yang kental akan nilai-nilai dan tradisi yang ada.

Masyarakat memiliki norma sosial yang beragam. Contohnya saja di negara Barat, terlambat ketika melakukan pertemuan bisnis atau acara penting bisa dianggap tidak sopan. Namun berbeda dengan masyarakat negara Timur, hal tersebut akan sebaliknya, bahkan bisa dianggap wajar. Dalam norma selalu saja berubah-ubah, sesuai dengan perubahan masyarakat dan kondisi lingkungan.

Perlu diketahui juga bahwa norma sosial memiliki sanksi, yaitu sanksi sosial. Ketika ada seseorang melanggar norma sosial, maka akan mendapatkan hukuman, diskriminasi bahkan stigma dari masyarakat sekitar. Ini dilakukan agar norma sosial tersebut bisa dipatuhi dan dipertahankan oleh masyarakat sekitar.

Ciri Norma Sosial

Beberapa ciri norma sosial adalah sebagai berikut:

  • Memiliki Dukungan dari Masyarakat

Norma sosial harus memiliki dukungan oleh seluruh masyarakat, sehingga mereka beranggapan hal tersebut adalah hal yang baik dan benar. Kita tidak bisa “menciptakan” norma sosial sendiri jika hanya sebagian masyarakat saja yang beranggapan bahwa itu merupakan hal baik.

  • Menjadi Bagian dari Tradisi

Norma sosial merupakan bagian dari tradisi masyarakat dan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai dan tradisi budaya yang berlaku di masyarakat tersebut. Maka, jika ada budaya dan tradisi baru norma sosial pun akan ikut berubah.

  • Terikat dengan Keyakinan

Norma sosial sendiri begitu sangat mempengaruhi bagaimana orang-orang dapat melihat dan memahami dunia, termasuk apa yang mungkin dianggap benar atau salah oleh seseorang, sopan atau tidaknya perilaku seseorang

  • Mengandung Sanksi Sosial

Jika salah satu individu telah melanggar norma sosial, maka masyarakat akan menerapkan sanksi sosial, sanksinya sendiri bisa berbeda-beda di tiap lingkungan masyarakat.

Namun, hal yang paling umum adalah menerima hukuman non formal seperti ejekan, penolakan, diskriminasi bahkan bisa sampai sanksi formal oleh penegak hukum setempat.

  • Berkaitan dengan Perilaku

Berkaitan dengan perilaku. Norma sosial mempengaruhi bagaimana seseorang berperilaku dan bereaksi terhadap situasi tertentu.

Dengan memahami ciri-ciri norma sosial, kita dapat mengetahui bagaimana norma sosial mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial dalam masyarakat.

Norma sosial juga mempengaruhi bagaimana masyarakat memahami dan menangani masalah sosial. Misalnya, norma sosial yang memandang diskriminasi terhadap kelompok tertentu sebagai hal yang salah akan mempengaruhi bagaimana masyarakat memahami dan mengatasi masalah diskriminasi.

Walaupun norma sosial memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial, individu juga memiliki kebebasan untuk memilih untuk memenuhi atau melanggar norma sosial. Namun, pilihan ini seringkali memiliki konsekuensi sosial, baik positif maupun negatif.

Jenis Norma Sosial

Lalu, apa saja jenis jenis norma sosial tersebut?

  • Norma Sopan Santun

Norma ini menentukan bagaimana individu harus berperilaku dan bersikap ketika berinteraksi dengan orang lain. Ini meliputi hal-hal seperti menjaga jarak fisik, menghormati orang lain, dan tidak bersikap kasar atau tidak sopan.

  • Norma Gender

Norma ini menentukan bagaimana seseorang harus berperilaku dan bersikap berdasarkan jenis kelamin mereka. Ini meliputi hal-hal seperti bagaimana seseorang mereka harus bersikap, dan bagaimana mereka harus berperilaku. Dalam hal ini juga menentukan bagaimana individu harus berpakaian dalam situasi tertentu, seperti kerja, acara formal, dan acara sosial.

  • Norma Moral

Norma ini menentukan apa yang dianggap baik dan buruk dalam masyarakat. Ini meliputi hal-hal seperti kejujuran, kesetiaan, dan perilaku yang menghormati orang lain.

  • Norma Hukum

Norma ini menentukan bagaimana seseorang harus berperilaku dan bersikap berdasarkan hukum yang berlaku. Ini meliputi hal-hal seperti mematuhi undang-undang, tidak melakukan kejahatan, dan mematuhi aturan yang berlaku.

Kita juga menentukan bagaimana individu harus bersikap dan berperilaku secara etis dalam situasi tertentu, seperti mempertahankan privasi orang lain, menghormati hak mereka, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

  • Norma Budaya

Norma ini menentukan bagaimana seseorang harus berperilaku dan bersikap berdasarkan budaya yang mereka miliki. Ini meliputi hal-hal seperti bagaimana seseorang harus berpakaian, bagaimana mereka harus berbicara, dan bagaimana mereka harus berinteraksi dengan orang lain.

Norma-norma sosial ini sangat penting bagi keberlangsungan masyarakat dan membantu menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.

Masing-masing individu memiliki kewajiban untuk memenuhi dan mempertahankan norma-norma ini agar masyarakat dapat bekerja sama dengan baik dan memecahkan masalah secara efektif.

Norma sosial memiliki pengaruh besar dalam mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial individu. Oleh karena itu, penting bagi individu untuk memahami dan memenuhi norma sosial yang berlaku dalam masyarakat mereka. Namun, individu juga memiliki kebebasan untuk memilih untuk memenuhi atau melanggar norma sosial, meskipun pilihan ini seringkali memiliki konsekuensi sosial.

The post 5 Ciri Norma Sosial dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Fungsi Norma Sosial dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/fungsi-norma-sosial Tue, 24 Jan 2023 03:36:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41066 Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu ada kaidah atau aturan-aturan yang mengatur kehidupan kita bersama baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Beragam aturan tersebut disebut sebagai norma. Norma adalah pedoman atau patokan seseorang atau masyarakat dalam berperilaku dan bertindak yang bersumber pada nilai. Nilai dan norma mempunyai hubungan erat. Yakni norma yang ada dalam masyarakat itu adalah […]

The post 6 Fungsi Norma Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan bermasyarakat, selalu ada kaidah atau aturan-aturan yang mengatur kehidupan kita bersama baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Beragam aturan tersebut disebut sebagai norma.

Norma adalah pedoman atau patokan seseorang atau masyarakat dalam berperilaku dan bertindak yang bersumber pada nilai. Nilai dan norma mempunyai hubungan erat. Yakni norma yang ada dalam masyarakat itu adalah perwujudan dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat tersebut.

Norma dianggap positif (baik) jika tindakan tersebut disarankan atau diwajibkan oleh lingkungan sosialnya. Contohnya menjenguk tetangga saat sakit atau melayat tetangga saat ada yang meninggal. Sebaliknya, norma dianggap negatif saat tindakan tersebut dilarang oleh lingkungan sekitarnya. Misalnya mencuri atau melukai orang lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, norma adalah aturan atau ketentuan yang mengikat warga kelompok di masyarakat, dipakai sebagai tatanan, dan pengendali tingkah laku yang sesuai.

Pengertian norma menurut Broom Dan Selznic adalah suatu rancangan yang ideal dari perilaku manusia yang memberikan batasan bagi suatu anggota masyarakatnya untuk mencapai tujuan hidup yang sejahtera.

Kemudian sosiolog Indonesia, Soerjono Soekanto mendefinisikan norma sebagai sebuah perangkat di mana hal itu dibuat agar hubungan dalam suatu masyarakat bisa berjalan seperti yang diharapkan.

Dari kedua definis tersebut, kita bisa melihat bahwa norma mempunya kekuatan untuk mengikat tindak tanduk masyarakatnya. Dalam hal ini, normal sosial memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakannya nanti akan dinilai oleh masyarakat.

Norma juga dilengkapi sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan individu maupun kelompok atau masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.

Fungsi Norma Sosial

Norma sosial mempunyai fungsi tertentu dalam kehidupan bersama warga masyarakat. Beberapa fungsi tersebut antara lain:

  • Mengatur Tingkah Laku Masyarakat

Norma sosial menjadi pedoman masyarakat dalam mengatur sikap dan perilakunya agar tidak merugikan satu sama lain. Dengan adanya norma, setiap individu memiliki batas dalam bertindak dan tidak bisa berlaku sesuai kehendaknya sendiri.

Misalnya pasangan yang belum resmi menikah tidak diperbolehkan tinggal dalam satu rumah. Sebab di Indonesia, pernikahan adalah bentuk pengakuan bahwa seseorang telah sah untuk menjalani hidup bersama.

Kemudian suami tidak boleh menyiksa atau melukai istri. Jika hal tersebut terjadi maka akan dianggap pelanggaran norma dan ditindak untuk mendapatkan sanksinya.

  • Menciptakan Ketertiban dan Keadilan dalam Masyarakat

Dalam kehidupan bersosialisasi, setiap masyarakat diatur untuk saling menghormati dan menjaga satu sama lain. Hadirnya norma sosial memberikan batasan pada setiap orang untuk bertindak dengan memperhatikan acuan norma tersebut.

Contohnya saja ketika ada kasus pencurian. Tindakan ini jelas merugikan orang lain, sehingga perlu ditindak dan diadili sesuai hukuman yang berlaku. Misal lainnya saat ada balapan liar, perlu diadukan ke pihak polisi agar ditertibkan. Karena balapan ini menganggu sekaligus meresahkan masyarakat sekitarnya.

  • Membantu Mencapai Tujuan Bersama

Suatu kelompok masyarakat tentunya mempunyai tujuannya masing-masing. Keberadaan norma sosial membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih terarah sehingga mudah untuk mencapai tujuan bersama.

Misalnya untuk mencapai tujuan kenyamanan dan keamanan lingkungan. Norma sosial berperan sebagai hukum dan pedoman yang mengatur perilaku setiap individu di dalamnya agar tidak saling menganggu dan merugikan orang lain.

  • Menjadi dasar Pemberian Sanksi Kepada Pelanggar Norma

Norma juga merupakan bentuk dalam penegakan hukum di masyarakat. Norma yang disepakati bersama ini wajib ditaati bersama pula. Sehingga ketika muncul suatu masalah atau perilaku yang tidak sesuai di masyarakat, norma bisa menjadi landasan untuk menindaknya.

Tujuannya tidak lain untuk menciptakan ketertiban di masyarakat. Serta melindungi setiap orang atas badannya, martabatnya, dan harta bendanya.

  • Sebagai Petunjuk Kehidupan Sehari-hari

Fungsi selanjutnya dari norma sosial adalah menjadi pedoman hidup sehari-hari di masyarakat. Hal ini perlu karena manusia tidak bisa bersikap egois dan hanya mementingkan diri sendiri ketika hidup berkelompok.

Misalnya ketika ada tetangga yang mengalami musibah maka kita harus membantunya dan mendukungnya, baik secara materiil maupun imateriil. Contoh lainnya adalah tidak membunyikan musik yang terlalu keras saat waktu beristirahat.

  • Sebagai Pengikat dalam Hidup Bermasyarakat

Norma sosial juga berguna sebagai pengikat dalam hidup bermasyarakat. Sebelumnya norma berdasarkan daya ikatnya dibagi menjadi empat yaitu cara, kebiasaan, tata kelakuan, dan adat.

Pengikat di sini maksudnya adalah membuat kendali atau batasan-batasan tertentu untuk mengatur perilaku masyarakatnya satu sama lain. Namun batasan ini tidak ditujukan untuk mengekang individu, melainkan untuk melindungi individu yang bersangkutan.

Contohnya menjaga sopan santun saat berbicara dengan orang yang lebih tua. Hal ini tidak berarti orang tua bisa sewenang-wenang karena lebih dihormati, melainkan agar orang tua lebih menyayangi dan ikut menghormati yang lebih muda.

Terkait dengan fungsi norma, Emile Durkheim menyebutkan norma akan kehilangan fungsinya manakala terjadi perubahan sosial secara mendadak. Perubahan tersebut umumnya akan mengakibatkan kekacauan sosial, sebab masyarakat kehilangan arah dan panduan. Hal ini ditandai dengan runtuhnya norma.

Durkheim menyebut kondisi ini sebagai anomi. Hilangnya arah yang dirasakan masyarakat ketika kontrol sosial terhadap perilaku individu tidak efektif atau tanpa norma.

The post 6 Fungsi Norma Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya https://haloedukasi.com/jenis-norma-sosial-berdasarkan-daya-ikatnya Thu, 19 Jan 2023 02:15:43 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40810 Manusia merupakan pribadi yang berhakikat sosial. Artinya manusia akan selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain. Adanya sisi sosial ini membuat manusia tidak mungkin hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Fakta ini kemudian menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia tanpa bantuan manusia lainnya. Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial, kemudian membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. […]

The post 5 Jenis Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia merupakan pribadi yang berhakikat sosial. Artinya manusia akan selalu hidup dan berhubungan dengan orang lain. Adanya sisi sosial ini membuat manusia tidak mungkin hidup sendirian tanpa bantuan orang lain. Fakta ini kemudian menunjukkan betapa tidak berdayanya manusia tanpa bantuan manusia lainnya.

Kebutuhan akan orang lain dan interaksi sosial, kemudian membentuk kehidupan berkelompok pada manusia. Beragam tipe kelompok sosial ini hidup secara berdampingan seiring dengan perkembangan kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi.

Dalam hubungan kelompok sosial ini, manusia memerlukan norma sebagai acuan pengaturan. Norma sosial akan menjadi patokan dalam bersikap dan bertingkah laku bagi setiap manusia dalam kelompoknya.

Istilah norma merujuk pada aturan-aturan dengan sanksi-sanksi yang dimaksudkan untuk mendorong bahkan menekan anggota masyarakat secara keseluruhan untuk mencapai nilai-nilai sosial.

Soerjono Soekanto berpendapat, norma adalah sebuah perangkat yang mana dibuat agar hubungan di dalam suatu masyarakat dapat berjalan seperti yang diharapkan. Craig Jackson Calhoun, seorang sosiolog Amerika Serikat mendefinisikan norma sebagai suatu pedoman maupun aturan yang menyatakan bagaimana seorang individu seharusnya bertindak di dalam suatu situasi di tengah kehidupan masyarakat.

Norma dan nilai sosial ini perlu diterapkan untuk menciptakan keteraturan dalam masyarakat. Tindakan seseorang harus berdasarkan aturan dan kaidah yang sudah diciptakan ini. Oleh sebab itu perlu adanya dorongan dan tekanan berupa norma sosial sehingga tercipta kerukunan dan perdamaian.

Jenis Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya

Norma sosial dapat dibedakan menjadi empat macam berdasarkan kekuatan berlakunya dalam masyarakat. Ada norma yang daya ikatnya sangat kuat, sedang, serta da pula norma yang daya ikatnya lemah bahkan sangat lemah. Keempat jenis norma tersebut antara lain adalah:

  • Cara (usage)

Cara adalah bentuk kegiatan manusia yang daya ikatnya bisa digolongkan sebagai lemah. Norma cenderung lebih menonjol pada hubungan antar individu atau antar perorangan.

Pelanggaran terhadap norma ini tidak akan mengakibatkan hukum yang berat bagi pelanggarnya, tetapi sekedar celaan atau dianggap kurang sopan bagi kelompok masyarakat tersebut.

Contohnya perbedaan cara makan. Bagi sebagian masyarakat Indonesia, makan dengan berdiri dianggap tidak sopan dan menyimpang dari budaya masyarakatnya yang santun dan penuh tata krama.

Namun bagi sebagian lainnya, makan dengan berdiri bukan suatu bentuk ketidaksopanan sebab ada beberapa acara makan yang memang tidak menyediakan kursi.

  • Kebiasaan (folkways)

Kebiasaan adalah suatu aktivitas atau perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama oleh banyak orang karena alasan suka. Norma ini mempunyai daya ikat yang lebih kuat dibandingkan norma cara.

Adapun jika perbuatan tersebut tidak dilakukan, maka akan dianggap sebagai penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat. Dalam hal ini sanksi yang diberikan biasanya berupa teguran, sindiran, atau gunjingan.

Salah satu contohnya adalah memberi salam saat bertemu orang lain. Citra orang Indonesia yang dikenal ramah diawali dari munculnya kebiasaan saling sapa.

Kebiasaan ini adalah perbuatan yang disukai oleh masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu memberi salam saat bertemu orang lain dianggap sebagai norma. Jadi tidak heran jika kita tidak memberi salam saat bertemu orang yang kita kenal dan lebih tua, kita akan mendapatkan teguran dari orang tersebut maupun orang lain.

  • Tata Kelakuan (mores)

Tata kelakuan merupakan kebiasaan yang kemudian dianggap sebagai norma pengatur. Sifat norma ini di satu sisi sebagai pemaksa suatu perbuatan dan di sisi lain sebagai suatu larangan.

Dengan demikian, tata kelakuan bisa menjadi patokan agar masyarakat menyesuaikan diri dengan kelakuan yang ada dan meninggalkan perbuatan yang tidak sesuai tata kelakuan.

Daya ikat dari norma ini tergolong berat. Sebab setiap pelanggaran yang dilakukan terhadap norma ini akan mendapatkan hukuman yang lebih berat dari norma kebiasaan. Mulai dari hukuman kurungan, denda, hingga hukuman fisik.

Contoh dari norma ini adalah perilaku berjudi, minum minuman keras, dan menggunakan zat adiktif seperti narkoba. Ketiga hal tersebut jika dilanggar akan mendapatkan hukuman sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Yakni sanksi pidana penjara dan denda.

  • Adat Istiadat (custom)

Adat istiadat merupakan tata kelakuan yang sudah menyatu kuat dalam pola perilaku sebuah masyarakat. Oleh sebab itu, pada umumnya setiap suku atau kelompok masyarakat tertentu mempunyai norma adat yang berbeda-beda.

Norma ini biasanya tidak tertulis dan hanya disampaikan secara lisan dan turun menurun, namun daya ikatnya sangat kuat. Norma adat berisi perintah dan larangan.

Sedangkan anggota masyarakat yang melanggar norma ini akan mendapatkan sanksi adat sesuai ketentuan yang berlaku dalam kelompoknya. Umumnya sanksi ini berupa pengasingan atau dikucilkan oleh masyarakatnya.

Contohnya larangan pernikahan satu marga dalam adat istiadat masyarakat Batak. Dalam budayanya masyarakat asli Batak dilarang menikahi orang yang berasal dari marga yang sama atau marga yang punya perjanjian adat larangan pernikahan. Jika dilanggar maka sanksi yang akan didapatkan adalah dikucilkan oleh masyarakatnya.

Demikianlah penjelasan tentang jenis norma sosial berdasarkan daya ikatnya. Dalam bermasyarakat, kita memang akan selalu dihadapkan pada aturan-aturan tertentu agar kehidupan kita semua berjalan secara harmonis. Sehingga penting adanya untuk memahami apa saja norma yang berlaku di masyarakat kita.

The post 5 Jenis Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Pengertian Reintegrasi Sosial Menurut Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-reintegrasi-sosial-menurut-para-ahli Thu, 08 Sep 2022 03:02:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38369 Reintegrasi sosial merupakan suatu proses yang akan terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat. Proses reintegrasi sosial ini menjadi lawan dari disintegrasi sosial yang normal di alami negara dengan penduduk yang beragam seperti Indonesia. Proses reintegrasi sosial kerap terjadi dalam negara yang multi etnis atau banyaknya perbedaan yang ada karena kemungkinan akan menimbulkan konflik dan perpecahan di […]

The post 3 Pengertian Reintegrasi Sosial Menurut Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Reintegrasi sosial merupakan suatu proses yang akan terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat. Proses reintegrasi sosial ini menjadi lawan dari disintegrasi sosial yang normal di alami negara dengan penduduk yang beragam seperti Indonesia.

Proses reintegrasi sosial kerap terjadi dalam negara yang multi etnis atau banyaknya perbedaan yang ada karena kemungkinan akan menimbulkan konflik dan perpecahan di masyarakat atau dikenal dengan istilah disintegrasi. Oleh karena itu, reintegrasi sosial memiliki salah satu tujuan untuk menyatukan masyarakat yang berbeda-beda guna mempersatu bangsa dan negara.

Reintegrasi kerap diartikan sama dengan integrasi, padahal keduanya memiliki arti yang berbeda. Integrasi adalah proses penyesuaian untuk menyatukan unsur-unsur berbeda yang ada didalam masyarakat seperti norma-norma atau nlai-nilai. Sedangkan reintegrasi merupakan proses sosial untuk menyatukan kembali norma-norma dan nilai-nilai masyarakat.

Definisi reintegrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI adalah penyatuan kembali; pengukuhan kembali. Dengan demikian, reintegrasi sosial dapat dipahami sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menyatukan kembali pihak-pihak atau masyarakat yang sebelumnya sempat mengalami konflik dan timbul perpecahan untuk berdamai.

Dengan definisi lain yang lebih sederhana, reintegrasi sosial menjadi suatu upaya untuk membangun kembali kepercayaan sosial setelah terjadi disintegrasi sosial.

Ada banyak pengertian yang dijabarkan oleh para ahli mengenai reintegrasi sosial ini. Adapun tokoh-tokoh yang mendefinisikan reintegrasi sosial dengan pemikiran mereka sendiri ialah:

Soerdjono Soekanto

Pengertian reintegrasi sosial sudah dijabarkan dalam sebuah buku yang ditulis oleh beliau berjudul Sosiologi Suatu Pengantar (2013). Menurut Soerdjono Soekanto, reintegrasi sosial adalah proses yang membentuk kembali norma-norma dan nilai-nilai baru.

Tujuan dari pembentukan ini ialah untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga kemasyarakatan yang juga telah mengalami perubahan.

Tak hanya itu, Soekanto juga mendefinisikan reintegrasi dengan tujuan untuk mengembalikan keadaan yang diinginkan dalam suatu masyarakat sesuai dengan tujuan persatuan dan keutuhan setelah terjadi adanya konflik masyarakat atau disintegrasi.

Reintegrasi sudah dinyatakan terlaksana apabila norma-norma atau nilai-nilai baru telah melembaga (institualized) dalam diri warga masyarakat sehingga terbentuklah lingkungan masyarakat yang damai dan sejahtera kembali.

Albert O. Hirschman

Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Pada dasarnya, perubahan merupakan proses modifikasi struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan yang terjadi ini disebut perubahan sosial, yang terjadi sepanjang masa di setiap masyarakat. Hal inilah yang menjadi dasar pandangan dari ahli ekonom Jerman yaitu Albert O. Hirschman.

Pandangan Albert O. Hirschman mengenai reintegrasi sosial ialah suatu perubahan yang terjadi dalam masyarakat sesuai sifat dasar dan keinginan manusia. Adanya perubahan dalam masyarakat ini disebut dengan perubahan sosial dikarenakan sifat dasar manusia yang selalu ingin berubah, aktif, kreatif, inovatif, agresif, dan selalu berkembang.

Selain itu, perubahan sosial juga di picu oleh rasa kebosanan yang kerap kali manusia rasakan. Manusia selalu tidak puas dengan apa yang telah di capainya sehingga selalu mencari yang baru untuk mengubah suatu keadaan sosial menjadi lebih baik lagi.

Maka dari itu, manusia melakukan suatu perubahan yang pada akhirnya menjadi dasar dari proses reintegrasi sosial dalam pandangan Hirschman yang mencakup berbagai sisi kehidupan, seperti ekonomi, sosial dan politik.

M. Dahlan Al Barry dan Pius A. Partanto

Reintegrasi sosial di definisikan oleh M. Dahlan Al Barry dan Pius A. Partanto dengan proses untuk kembali ke kondisi semula sebelum terjadinya perpecahan atau konflik.

Definisi reintegrasi sosial ini dapat diartikan lebih luas lagi yaitu sebuah proses sosial yang dilakukan dalam upaya untuk menyatukan kembali pihak-pihak yang telibat konflik untuk bersatu dan berdamai kembali sebagaimana saat kondisi sebelum terjadinya konflik sosial masyarakat.

Dari sejumlah pengertian diatas, dapat dipahami bahwasanya secara umum reintegrasi sosial menjadi upaya untuk membangun kepercayaan sosial yang bertujuan untuk menyatukan kembali masyarakat setelah adanya perpecahan atau konfik sosial yang terjadi.

Contoh Reintegrasi Sosial

Dalam kehidupan bersosial sehari-hari, ada banyak contoh reintegrasi sosial yang terjadi seperti dalam contoh masalah sosial di masyarakat.

Akan tetapi, tak banyak yang tahu meski suatu suatu masalah sosial yang terjadi bahwa termasuk contoh reintegrasi sosial yang sering terjadi di masyarakat. Untuk memudahkanmu memahami pengertian reintegrasi sosial, berikut contoh reintegrasi sosial yang terjadi di masyarakat.

  • Melakukan Musyawarah

Contoh reintegrasi sosial yang paling utama adalah dengan menyatukan pihak yang bersangkutan untuk berdamai dengan cara melakukan musyawarah.

Musyawarah adalah cara ampuh dalam menyelesaikan berbagai macam konflik yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan berguna untuk mendamaikan pihak yang konflik. Meski tergolong cara yang sangat umum, namun cara ini terbukti efektif dalam menerapkan reintegrasi sosial.

Penerapan musyawarah dalam reintegrasi sosial bisa kita gambarkan dengan konflik yang banyak terjadi di perkotaan yaitu konflik antara angkutan online dan angkutan konvensional. Hadirnya angkatan berbasis internet atau online yang memudahkan masyarakat dalam penggunaanya, membuat angktan konvensional merasa tersaingi dan akhirnya timbul gesekan dan konflik.

Pendapatan angkutan konvensional yang semakin menurun menjadi alasan utama konflik sosial terjadi. Untuk mennyelesaikan persoalan antara keduanya, pemerintah akan menerapkan reintegrasi sosial dengan cara melakukan musyawarah guna menentukan batas-batas tertentu bagi angkutan online dalam mengambil dan menurunkan penumpang.

  • Lembaga Negara

Permasalahan sosial seperti konflik dan perpecahan menjadi faktor utama pemerintah mendirikan lembaga negara untuk masyarakat yang akan mengatasi masalah-masalah yang ada. Adapun lembaga negara yang ada seperti lembaga agama, lembaga politik, lembaga ekonomi, lembaga hukum dan lembaga-lembaga lainnya memiliki fungsi khusus. Sebagai contoh, jika terjadi konflik keagamaan, permasalahan bisa terselesaikan dengan cepat dalam lembaga agama dan hukum.

  • Tidak Main Hakim Sendiri

Contoh reintegrasi sosial lainnya adalah apabila ada suatu permasalahan sebaiknya tidak main hakim sendiri. Pihak yang terjadi konflik akan tersulut emosi dan biasanya main hakim sendiri.

Untuk mencegah permaslahan lebih besar, sebagai masyarakat yang memahamai reintegrasi sosial haruslah menerapkan hal ini. Dengan tidak main hakim sendiri, Anda sudah membantu menerapkan reintegrasi sosial dan mencegah perpecahan.

Dan inilah pengertian reintegrasi sosial oleh para ahli beserta contoh-contohnya. Dengan membaca artikel ini, semoga memberi wawasan lebih mengenai reintegrasi sosial.

The post 3 Pengertian Reintegrasi Sosial Menurut Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Norma Sosial Dalam Masyarakat dari Sudut Pandang Umum https://haloedukasi.com/norma-sosial-dalam-masyarakat Sat, 23 Jul 2022 03:04:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37330 Norma yang berlaku di Indonesia menurut bentuknya berupa tertulis dan tidak tertulis. Norma tertulis adalah norma yang tertulis di dalam lembaran-lembaran kenegaraan yang sebagaimana tercantum dalam perundang-undangan. Norma tertulis contohnya UUD, UU dan peraturan pemerintahan, peraturan daerah, dan sebagainya. Norma tidak tertulis adalah norma yang hidup dan berlaku di suatu masyarakat tertentu, dapat berupa adat […]

The post 4 Norma Sosial Dalam Masyarakat dari Sudut Pandang Umum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Norma yang berlaku di Indonesia menurut bentuknya berupa tertulis dan tidak tertulis. Norma tertulis adalah norma yang tertulis di dalam lembaran-lembaran kenegaraan yang sebagaimana tercantum dalam perundang-undangan.

Norma tertulis contohnya UUD, UU dan peraturan pemerintahan, peraturan daerah, dan sebagainya. Norma tidak tertulis adalah norma yang hidup dan berlaku di suatu masyarakat tertentu, dapat berupa adat atau kebiasaan. Contohnya upacara perkawinan adat, upacara ritual adat, dan sebagainya.

Norma dapat bersifat larangan dan keharusan norma yang bersifat larangan dapat menimbulkan sanksi bagi yang melanggarnya. Misalnya, larangan mencuri (pasa 362 KUHP). Dari sudut pandang umum sampai seberapa jauh tekanan norma diberlakukan oleh masyarakat, berikut norma sosial dalam masyarakat.

1. Cara (usage)

Cara mengacu pada suatu bentuk pembuatan yang lebih menonjolkan pada hubungan antarindividu. Penympangan pada cara tidak akan mendapatkan hukman yang berat, tetapi sekedar celaan, cemoohan, atau ejekan.

Misalnya, orang yang mengeluarkan bunyi dari mulut (sendawa) sebagai pertanda rasa kepuasan setelah makan. Dalam suatu masyarakat , cara makan seperti itu di anggap tidak sopan. Jika cara lain akan merasa tersinggung dan mencela cara makan seperti itu.

2. Kebiasaan (folkways)

Kebiasaan mempunyai kekuatan yang lebih besar daripada cara. Kebiasaan diartikan sebagai perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang sama. Dengan kata lain, hal itu merupakan bukti bahwa orang banyak menyukai perbuatan tersebut. Sebagai contoh, kebiasaan memberi hormat kepada orangtua atau berkata sopan kepada orang yang lebih tua.

Apabila perbuatan tadi tidak dilakukan, maka akan dianggap sebagai suatu penyimpangan terhadap kebiasaan umum dalam masyarakat. Kebiasaan menghormati orang-orang yang lebih tua, merupakan suatu kebiasaan dalam masyarakat dan setiap orang akan menyalahkan penyimpangan terhadap kebiasaan umum tersebut.

Kebiasaan memang tuntutan perilaku yang tidak tertulis namun mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perilaku seseorang. Artinya, kebiasaan tersebut bisa menjadi hukum yang tidak tertulis, Hukum kebiasaan merupakan hukum yang lahir dan timbul dari dan di dalam masyarakat melalui sikap tindak tanduk yang ajek(berkesinambungan).

Beralihnya kebiasaan menjadi hukum kebiasaan tergantung pada keadaan. Pada umumnya, kebiasaan menjadi hukum kebiasaan apabila memenuhi empat syarat, yaitu :

  1. Harus ada serentetan sikap tindak sejenis, yang jumlahnya tergantung keadaan.
  2. Kebiasaan yang lama harus dapat ditunjukkan.
  3. Kebiasaan yang lama itu harus merupakan kebiasaan anggota masyarakat suatu bangsa atau golongan yang dapat mewakili bangsa dan golongan.
  4. Kebiasaan yang lama itu harus berdasar atas kesadaran umum

3. Tata kelakuan (Mores)

Jika kebiasaan tidak semata-ata dianggap sebagai cara berperilaku, tetapi diterima sebagai norma pengatur, kebiasaan tersebut menjadi tata kelakuan. Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari sekelompok manusia, yang dilaksanakan atas pengawasan baik secara sadar maupun tidak sadar terhadap anggotanya.

Tata kelakuan, di satu pihak memaksakan suatu perbuatan, sedangkan di lain pihak merupakan larangan sehingga secara langsung menjadi alat agar anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata kelakuan individu. Misalnya, larangan perkawinan yang terlalu dekat hubungan darah (incest).

4. Ada istiadat (Customs)

Tata kelakuan yang terintegrasi secara kuat dengan pola-pola perilaku masyarakat dapat meningkat menjadi adat istiadat. Anggota masyarakat yang melanggar adat istiadat akan mendapat sanksi keras. Bentuk adat dan kebiasaan lainnya adalah upacara perkawinan.

Tata cara upacara perkawinan dari suatu daerah dengan daerah lainnya ada kalanya terdapat perbedaan. Baik itu menyangkut mas kawin atau lamanya pesta perkawinan. Itulah keberagaman adat dan kebiasaan yang hidup di masyarakat kita yang perlu kita banggakan dan lestarikan.

Seperti diketahui bersama bahwa setiap daerah di Indonesia memiliki adat istiadat dan budaya yang berbeda-beda. Salah satu perbedaan tersebut adalah dalam hal cara berpakaian. Cara berpakaian merupakan adat dan kebiasaan yang hidup di lingkungan masyarakat kita.

Dibeberapa tempat di Indonesia cara berpakaian merupakan sesuatu yang harus dilakukan sesuai dengan adat. Misalnya yang dilakukan masyarakat suku Baduy yang terdapat di Banten. Mereka biasanya menggunakan warna pakaian yang serba hitam untuk kegiatan sehari-hari. Pakaiannya pun di jahit dengan sangat sederhana.

The post 4 Norma Sosial Dalam Masyarakat dari Sudut Pandang Umum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Manfaat Menjalankan Norma Sosial dalam Masyarakat yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/manfaat-menjalankan-norma-sosial-dalam-masyarakat Thu, 28 Oct 2021 02:49:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28041 Apabila dalam suatu masyarakat tidak terdapat norma sosial, maka masyarakat akan kacau dan tidak teratur. Sebab, norma sosial berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk dalam berperilaku. Norma sosial dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat, karena norma sosial berguna untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan masyarakat. Seluruh anggota masyarakat harus mematuhi dan menjalankan norma sosial yang telah disepakati bersama. […]

The post 5 Manfaat Menjalankan Norma Sosial dalam Masyarakat yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apabila dalam suatu masyarakat tidak terdapat norma sosial, maka masyarakat akan kacau dan tidak teratur. Sebab, norma sosial berfungsi sebagai pedoman dan petunjuk dalam berperilaku. Norma sosial dibutuhkan oleh setiap anggota masyarakat, karena norma sosial berguna untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan masyarakat.

Seluruh anggota masyarakat harus mematuhi dan menjalankan norma sosial yang telah disepakati bersama. Berikut adalah beberapa manfaat melaksanakan norma sosial dalam masyarakat, yaitu:

1. Terjaganya Kebudayaan Masyarakat

Patuh dan taat terhadap norma sosial, berarti melindungi dan menjaga kelestarian budaya masyarakat. Suatu budaya akan selalu eksis selama masyarakat masih menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pada era globalisasi seperti saat ini, menjalankan norma sosial merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut dilakukan agar budaya bangsa mampu bertahan dari terpaan pengaruh budaya asing.

2. Terwujudnya Integrasi Sosial

Integrasi sosial merupakan proses bergabungnya berbagai komponen dalam kehidupan masyarakat. Norma sosial dapat menyatukan perbedaan perilaku, tindakan, pola pikir, dan hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat. Dengan demikian, masyarakat akan terlepas dari perpecahan dan pertentangan.

3. Terkendalinya Perilaku Individu

Salah satu fungsi norma sosial yaitu mengontrol perilaku individu agar tidak melakukan penyimpangan sosial yang dapat merugikan dirinya dan orang lain. Sifat norma sosial cenderung mengikat, berisi tentang berbagai anjuran, perintah, dan larangan. Bagi yang melanggar norma sosial akan diberikan sanksi atau hukuman yang setimpal.

4. Terwujudnya Keteraturan Sosial

Keteraturan sosial akan terbentuk jika masyarakat mematuhi dan memegang teguh norma sosial dalam masyarakat. Individu yang menjalankan dan menerapkan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari akan menumbuhkan situasi yang tertib dan teratur. Bentuk keteraturan sosial dapat diamati dalam kehidupan masyarakat yang aman, tertib, harmonis, menjunjung tinggi toleransi, dan mengutamakan gotong royong.

5. Terlindunginya Kelompok yang Lemah

Masyarakat terdiri dari berbagai golongan yang memiliki status dan perannya masing-masing, baik secara vertikal maupun horizontal. Misalnya pada bentuk struktur sosial vertikal, penggolongan didasarkan pada berbagai kriteria, seperti kehormatan, kekuasaan, kekayaan, dan pendidikan. Oleh karena itu, individu yang tidak dapat mengakases kriteria-kriteria tersebut akan termasuk pada kelompok kelas bawah atau lemah.

Norma sosial hadir dalam kehidupan masyarakat untuk melindungi dan membentengi kelompok lemah dari kewenangan dan eksploitasi kelompok yang memiliki kekuatan. Contohnya, terdapat norma sosial yang terwujud dalam peraturan mengenai ketenagakerjaan yang berfungsi untuk melindungi dan mensejahterakan tenaga kerja.

The post 5 Manfaat Menjalankan Norma Sosial dalam Masyarakat yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Karakteristik Norma Sosial Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/karakteristik-norma-sosial Wed, 27 Oct 2021 02:47:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27947 Dalam keseharian individu sebagai anggota masyarakat, tidak terlepas dari berbagai aturan yang tidak boleh dilanggar. Segala aspek kehidupan mulai dari lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, dan bahkan media sosial terdapat sejumlah aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi. Berbagai aturan yang berisi pedoman dan tuntunan berperilaku bagi anggota masyarakat dikenal dengan sebutan norma sosial. Norma yang […]

The post 4 Karakteristik Norma Sosial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam keseharian individu sebagai anggota masyarakat, tidak terlepas dari berbagai aturan yang tidak boleh dilanggar. Segala aspek kehidupan mulai dari lingkungan rumah, sekolah, tempat kerja, dan bahkan media sosial terdapat sejumlah aturan dan kebijakan yang harus dipatuhi.

Berbagai aturan yang berisi pedoman dan tuntunan berperilaku bagi anggota masyarakat dikenal dengan sebutan norma sosial. Norma yang ada di masyarakat merupakan bentuk penerapan dari nilai-nilai yang dinyakini oleh masyarakat. Norma sosial hadir di tengah-tengah masyarakat bertujuan untuk mencegah konflik demi terwujudnya keteraturan dan keharmonisan sosial.

Norma sosial selalu berkaitan dengan nilai sosial sehingga tidak dapat dipisahkan. Norma sosial dapat diamati melalui berbagai karakteristik atau ciri-ciri berikut.

1. Hasil Kesepakatan Bersama

Norma sosial yang terdapat dalam masyarakat merupakan hasil kesepakatan bersama (konsensus). Bentuk norma sosial yang telah disepakati dapat berupa norma tertulis dan tidak tertulis.

Setiap daerah atau wilayah memiliki norma sosialnya masing-masing, bergantung pada kondisi masyarakat dan adat istiadat setempat. Anggota masyarakat harus patuh dan taat terhadap norma yang berlaku.

2. Memiliki Sanksi

Berbeda dengan nilai sosial, norma sosial bersifat mengikat, nyata, tegas, dan jelas, artinya norma sosial memiliki sanksi atau ganjaran. Bagi individu atau kelompok yang tidak mematuhi norma sosial akan mendapat sanksi sesuai dengan tingkat atau jenis norma yang dilanggar.

Tingkat sanksi paling lemah terdapat pada jenis norma cara (usage) yakni berupa cemoohan dan ejekan. Sementara itu, sanksi yang paling kuat dan tegas terdapat pada norma hukum (laws) yakni berupa denda dan atau kurungan penjara.

3. Berupa Norma Tertulis dan Tidak Tertulis

Bentuk norma sosial yang terdapat dalam masyarakat berupa norma tertulis dan tidak tertulis. Norma hukum adalah bentuk norma tertulis yang bersifat formal atau resmi. Sementara itu, norma kebiasaan dan kesopanan merupakan bentuk norma tidak tertulis yang bersifat informal atau tidak resmi.

4. Bersifat Dinamis

Norma sosial selalu bergerak mengikuti perkembangan dan pola pikir masyarakat. Adanya perubahan sosial dalam masyarakat baik yang direncanakan maupun tidak direncanakan akan mendatangkan perubahan norma dalam masyarakat. Norma sosial yang dianggap tidak relevan lagi dengan situasi masyarakat akan memudar seiring dengan berjalannya waktu.

The post 4 Karakteristik Norma Sosial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Jenis Norma Sosial Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-norma-sosial Tue, 03 Dec 2019 05:21:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=550 Sebelum kita menginjak ke bahasan untuk mengetahui jenis nilai dan norma sosial, ada kalanya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai apa pengertian norma sosial. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang nilai dan norma sosial, jika dilihat dari norma, pengertian norma adalah suatu atau berbagai pendapat mengenai apa yang layak dilakukan dan tidak layak dilakukan baik menurut […]

The post 7 Jenis Norma Sosial Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum kita menginjak ke bahasan untuk mengetahui jenis nilai dan norma sosial, ada kalanya kita mengetahui terlebih dahulu mengenai apa pengertian norma sosial.

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya tentang nilai dan norma sosial, jika dilihat dari norma, pengertian norma adalah suatu atau berbagai pendapat mengenai apa yang layak dilakukan dan tidak layak dilakukan baik menurut aturan hukum ataupun menurut para leluhur.

Sehingga aturan yang sudah berlaku tersebut menjadi suatu kebiasaan di dalam hubungan kemasyarakatan.

Berdasarkan para ahli norma sosial adalah nilai atau norma yang diyakini oleh masyarakat tentang baik dan buruknya sesuatu. Terkadang nilai – nilai tersebut berbeda – beda antara kelompok satu dengan kelompok lainnya.

Masing – masing golongan masyarakat memiliki kebijakan – kebijakan tertentu. Berikut penjelasan peran nilai dan norma dalam interaksi sosial untuk lebih detailnya.

Norma sosial sangat beragam jika dinilai dari berbagai aspek, langsung saja yuk simak penjelasan di bawah yang lebih detail mengenai jenis norma sosial yang ada di masyarakat.

Norma Sosial Berdasarkan Sifatnya

Jenis norma sosial berdasarkan sifatnya, terbagi menjadi dua, yaitu norma tidak resmi atau biasa disebut dengan non formal dan satunya adalah norma resmi atau formal. Kalian mungkin perlu mempelajari ini juga bentuk-sosialisasi.

  • Norma non formal

Norma ini terbentuk karena keinginan dari kelompok atau dari para kepercayaan daerah setempat. Pelaksanaannya pun tidak di wajibkan untuk masyarakat, hanya saja ketika kita melanggar pasti ada suatu rasa bersalah atau malu namun tidak ada hukuman. Jadi bisa dibilang norma ini tidak bersifat mengikat.

Contoh dari norma non formal adalah peraturan dalam kehidupan adat istiadat. Contohnya saja di dalam lingkungan tersebut setiap perempuan wajib memakai anting – anting, dan ada seorang wanita yang tidak memakai anting – anting. Dia tidak akan di hukum, melainkan ia akan merasa malu karena berbeda sendiri.

Contoh lain lagi semisal di dalam keluarga melarang berbicara dengan kosa kata kasar, suatu ketika kepala rumah tangga di keluarga tersebut melanggar aturan itu, tentu saja ia akan merasa malu sendiri. Kalian dapat juga melihat contoh nilai dan norma sosial dalam masyarakat.

  • Norma resmi

Jenis norma ini sudah tentu kebalikan dari norma non resmi. Yup.. norma ini terbentuk di dalam suatu badan dan di sahkan dengan berbagai pihak yang mana aturan ini diberlakukan untuk suatu kelompok atau masyarakat luas.

Pada umumnya setelah di sahkannya norma resmi ini, akan diumumkan atau di sosialisasikan guna masyarakat mengetahui aturan yang terbaru.

Contoh dari norma resmi adalah, terbentuknya UU tentang serikat pekerja, atau surat keputusan pemerintah dan surat kepresidenan yang turun kepada pihak yang berwajib untuk di sosialisasikan.

Norma Sosial Berdasarkan aspek

Jenis dari norma sosial juga berdasarkan dari aspek – aspek norma itu, simak penjelasan di bawah ini.

  • Norma agama

Norma agama bersifat mutlak karena hal ini turun langsung dari sang pencipta. Norma agama tentu memiliki perbedaan di setiap agama. Dan kebanyakan hukuman jika kita melanggar norma agama, kita mendapat hukumannya nanti setelah kita meninggal.

Contoh dari norma agama adalah aturan tentang sholat wajib, aturan tentang wajib puasa, aturan tentang menjauhi laranganNya, dan masih banyak lagi yang lainnya.

  • Norma kesusilaan

Norma ini adalah aturan sosial yang timbul dari hati nurani sehingga dapat menghasilkan suatu akhlak ataupun perbuatan. Dengan adanya norma ini, maka individu tersebut dapat membedakan mana yang baik dan mana yang buruk untuk dirinya sendiri.

Pada dasarnya bagi individu yang melanggar hal ini tidak akan mendapat hukuman, hanya saja mungkin bisa dikucilkan, dijauhi oleh teman, dan lain sebagainya.

Contoh dari norma kesusilaan ini adalah semisal kita dengan sendirinya menghormati kepada orang yang lebih senior atau lebih tua dari kita dengan cara berbicara dengan baik dan sopan, menanamkan pada diri sendiri tentang nilai dari kejujuran.

  • Norma Kebiasaan

Nah, norma ini sangat sering dilakukan oleh masyarakat. Norma kebiasaaan timbul karena aturan ini selalu digunakan atau sudah menjadi kebiasaan. Hukuman dari norma ini adalah mungkin dijadikan bahan pembicaraan atau celaan.

Contoh dari norma kebiasaan adalah selalu membawa buah tangan jika berkunjung ke teman atau saudara yang sedang sakit. Contoh lain lagi memberikan uang unjung – unjung kepada anak kecil yang berkunjung ke rumahnya pada saat hari lebara, dan masih banyak yang lainnya.

  • Norma kesopanan

Norma kesopanan biasa dianggap sebagai tingkah laku dari seseorang ataupun suatu kelompok yang dianggap baik dan pantas dalam kehidupan bermasyarakat. Hukuman dari norma ini sebetulnya tidak ada, hanya saja mungkin di kucilkan ataupun di jadikan celaan.

Contoh dari norma kesopanan adalah, ketika ingin memberikan sesuatu apapun itu harus menggunakan tangan kanan. Contoh lainnya adalah tidak meludah sembarangan atau tidak berbicara pada saat sedang makan.

  • Norma hukum

Norma hukum adalah suatu aturan yang dibuat dan di rancang oleh lembaga ataupun sutau badan. Tentu saja hukuman yang berlaku adalah bersifat mutlak baik berupa denda ataupun hukuman seperti penjara.

Norma ini bersifat memaksa untuk dipatuhi oleh seluruh masyarakat. Norma hukum memiliki ciri – ciri seperti sanksinya berat, dibuat oleh penguasa atau para jajaran DPR MPR, mempunyai badan penegak aturan, mengikat semua orang.

Contoh dari norma hukum tentu saja hukum – hukum yan gtertulis di UUD Republik Indonesia, semisal adanya kewajiban membayar pajak kendaraan, adanya larangan untuk menggunakan obat – obatan terlarang.

Norma Sosial Berdasarkan Daya Ikatnya

Norma sosial berdasarkan dengan daya ikatnya terdiri dari lima, yaitu :

  • Cara

Jenis norma adalah suatu kegiatan yang di lakukan secara pribadi dari suatu bentuk perbuatan yang tidak di lakukan secara terus menerus di lingkungan masyarakat.

Norma ini tidak termasuk norma berat, atau bisa di katakan norma cara ini memiliki daya ikat yang lemah. Sebagai contoh cara makan menggunakan tangan kiri, bersendawa setelah makan, makan sambil berbicara.

  • Kebiasaan

Kebiasaan adalah suatu perbuatan yang dilakukan secara terus menerus dan selalu di ulang-ulang. Jenis norma sosial ini biasanya bisa bersifat positif ataupun negatif. Namun tak ada sanksi yang berat jika memiliki kebiasaan negatif. Contohnya saja seperti pemberian penghargaan kepada mereka yang berprestasi.

  • Kelakuan

Kelakuan atau mores adalah suatu perbuatan yang mencerminkan kehidupan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Norma kelakuan sendiri memiliki fungsi sebagai membantu para anggota masyarakat untuk memiliki tatanan kelakuan yang baik di dalam lingkungan masyarakat di tempatnya tinggal. Contoh kecilnya yaitu di larang untuk merampok, mencuri, ataupun membunuh.

  • Adat istiadat

Adat istiadat adalah tata kelakuan yang memiliki kedudukan sangat tinggi dibandingkan dengan yang lainnya di dalam lingkungan masyarakat. Ada istiadat tentunya memiliki aturan yang bersifat kekal. Contohnya seperti pembagian warisan keluarga, dan pada upacara-upacara adat yang berlaku.

  • Hukum

Hukum merupakan sekumpulan aturan yang berupa perintah, kewajiban, dan juga ketentuan yang berlaku. Contohnya saja seperti peraturan mematuhi rambu lalu lintas, dan melakukan tidak kriminal dengan adanya sanksi hukum yang berlaku.

Norma sosial menjadi tolak ukur bagaimana suatu lingkungan masyarakat dapat berjalan dengan damai dan nyaman jika di antara jenis norma sosial di atas dapat di terapkan dengan sebaik-baiknya.

The post 7 Jenis Norma Sosial Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari https://haloedukasi.com/contoh-nilai-dan-norma-sosial Fri, 29 Nov 2019 07:17:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=829 Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari merupakan perwujudan dari adanya timbal balik dari ilmu sosiologi dengan gejala sosial dalam masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali muncul gejala sosial dalam bentuk masalah sosial. Jika tidak ada nilai dan norma sosial yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan setiap anggota masyarakat akan terganggu. Nilai dan norma sosial […]

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari merupakan perwujudan dari adanya timbal balik dari ilmu sosiologi dengan gejala sosial dalam masyarakat.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali muncul gejala sosial dalam bentuk masalah sosial. Jika tidak ada nilai dan norma sosial yang dibuat dalam kehidupan sehari-hari, maka kehidupan setiap anggota masyarakat akan terganggu.

Nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari dibuat bukanlah untuk menyulitkan setiap anggota masyarakat. Misalnya untuk menghindari perbuatan menyimpang dari nilai agama yang kita yakini, maka dibutuhkan norma.

Dalam kehidupan sosial manusia yang cenderung dinamis, nilai dan norma agama sering dijadikan patokan utama.

Dengan demikian, tidak ada salahnya bagi kita untuk mengikuti nilai dan norma yang sudah terbentuk tersebut. Contoh interaksi sosial antara individu atau kelompok sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari sebagai bentuk sosialisasi nyata.

Tidaklah sulit dalam melakukan tindakan mematuhi nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari. Berikut terdapat sebelas contoh nilai dan norma dalam kehidupan sehari-hari yang secara langsung maupun tidak langsung sering kita lakukan.

1. Nilai Material

Nilai material dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan melalui tindakan individu akan kebutuhannya terhadap handphone sebagai alat komunikasi.

Handphone jadi lebih bernilai material untuk individu dalam hubungannya melakukan komunikasi di kehidupan bermasyarakat. dewasa ini, individu cenderung lebih memilih handphone sebagai media komunikasi dibandingkan dengan media lainnya.

2. Nilai Vital

Nilai vital dalam kehidupan sehari-hari dapat diwujudkan individu melalui penggunaan alat transportasi, seperti motor atau mobil. Dalam mengikuti perkembangan dan dinamika masyarakat, dewasa ini individu diharuskan mampu bergerak cepat dalam berbagai situasi.

Alat transportasi yang memadai menjadi lebih bernilai vital dalam kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan manusia di kehidupan bermasyarakat.

3. Nilai Kerohanian

Nilai kerohanian dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam kegiatan individu dalam mengikuti kegiatan yang berdasarkan keagamaan. Misalnya mengikuti kajian-kajian keagamaan tertentu.

Kajian tersebut menjadi bernilai kerohanian lebih bagi seorang individu dalam meingkatkan keimanan dan ketakwaannya dalam hubungannya dengan Tuhan.

Hasilnya, individu akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dengan menjadikannya sebagai individu yang bernilai rohani.

4. Nilai intelektual

Nilai intelektual dalam kehidupan sehari-hari diwujudkan dalam tindakan individu dalam mengikuti berbagai arus informasi yang masuk. Mereka mempelajari info-info yang mereka terima dan mempelajarinya dengan seksama.

Tidak heran sering terjadi pro dan kontra dalam penerimaan informas. Hal tersebut dikarenakan, nilai intelektual terhadap informasi yang diterima masing-masing individu mampu memberikan berbagai persepsi.

5. Nilai Sosial

Nilai sosial merupakan faktor pendorong interaksi sosial dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut tercermin dalam tindakan individu mengikuti berbagai kegiatan sosial.

Kegiatan sosial tertentu menjadi lebih bernilai sosial karena dihasilkan dari interaksi sosial yang dilakukan setiap anggota masyarakat. Misalnya, kegiatan kenduren yang dilakukan masyarakat di Yogyakarta.

Kegiatan tersebut bernilai sosial karena mampu membangun ikatan yang kuat antar individu di dalam masyarakat.

6. Nilai Subyektif

Nilai subyektif dalam kehidupan sehari-hari misalnya, sebuah pohon palm. Pohon kelapa bagi pecinta seni dan keindahan akan memiliki nilai yang tinggi, namun bagi pedagang kayu pohon tersebut memiliki nilai yang rendah.

7. Norma Agama

Norma agama dalam kehidupan sehari-hari diwujudkan ketika individu mematuhi peraturan masing-masing agamanya. Bagi masyarakat muslim, norma agama tercermin dalam kegiatannya yang berdasarkan agama islam untuk saling menghormati antar sesama individu.

Individu menjalankan ibadah sesuai agamanya masing-masing juga merupakan perwujudan dasar dalam mematuhi norma agama.

8. Norma Kesusilaan

Norma kesusilaan yang diwujudkan masyarakat biasanya tercermin dengan tindakan saling menghormati antar individu di dalam masyarakat dan tidak melakukan tindakan asusila yang melanggar norma kesusilaan.

Dalam hubungannya dengan masyarakat luas di kehidupan sehari-hari, individu cenderung memegang teguh jati dirinya demi tidak melanggar norma kesusilaan tersebut.

9. Norma Kesopanan

Norma kesopanan dalam kehidupan sehari-hari seringkali dilupakan oleh individu. Kaidah unggah ungguh yang baik dalam filosofi masyarakat jawa ini semakin tergerus oleh masyarakat modern.

Tindakan sederhana, seperti menyapa yang lebih tua, mengatakan permisi ketika lewat di depan orang lain merupakan perwujudan norma kesopanan yang dapat dilakukan siapa saja.

Norma kesopanan masih dapat dirasakan di lingkungan masyarakat tradisional. Jika di masyarakat modern, beberapa lingkungan sepertinya penerapannya sudah berkurang.

10. Norma Hukum

Norma hukum yang berlaku di masyarakat memang tidak dapat dihindari setiap anggota masyarakat. Setiap individu diharuskan mematuhi norma hukum yang berlaku jika tidak ingin terjerat oleh hukum.

Misalnya, saat mengendarai kendaraan bermotor, maka pengendara motor diwajibkan menggunakan peralatan sesuai standar hukum dan membawa surat ijin mengemudi yang masih berlaku.

11. Norma Sosial

Norma sosial yang sering diterapkan dalam kehidupan sehari-hari tercermin dalam adanya aturan-aturan sosial tertentu. Misalnya, di lingkungan masyarakat tertentu acara kenduren merupakan kegiatan sosial yang penting dilaksanakan.

Kegiatan kenduren merupakan contoh interaksi antara individu dengan individu secara langsung di masyarakat. Apabila seorang anggota masyarakat tidak pernah mengikuti kegiatan tersebut, maka lama kelamaan dia akan tersingkir dari lingkungan sosial di masyarakatnya.

Akibat pelanggaran norma sosial tersebut sebenarnya kerap kali terjadi di lingkungan masyarakat yang sudah maju atau modern.

Demi terjaganya dinamika kehidupan masyarakat yang stabil dan dinamis, maka sedapat mungkin kita menghindari perbuatan yang melanggar nilai dan norma sosial dalam masyarakat.

Demikian sebelas contoh nilai dan norma sosial dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita jumpai. Dalam kehidupan bermasyarakat, tentunya penting sekali dalam mematuhi nilai dan norma sosial yang ada.

The post 11 Contoh Nilai Dan Norma Sosial Dalam Kehidupan Sehari-Hari appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>