nukleus - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nukleus Mon, 09 Oct 2023 07:41:38 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico nukleus - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/nukleus 32 32 4 Fungsi Nukleus pada Sel Saraf https://haloedukasi.com/fungsi-nukleus-pada-sel-saraf Wed, 04 Oct 2023 10:00:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45759 Tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik karena terdiri dari banyak sel yang bekerja satu sama lain. Salah satu sel yang perlu diketahui adalah nukleus atau disebut dengan inti sel. Seperti otak yang penting untuk kelangsungan hidup manusia, nukleus sebagai pusat sel dalam tubuh pun memiliki peran sama vitalnya. Sebagai pusat sel, artinya nukleus merupakan organel […]

The post 4 Fungsi Nukleus pada Sel Saraf appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Tubuh manusia dapat berfungsi dengan baik karena terdiri dari banyak sel yang bekerja satu sama lain. Salah satu sel yang perlu diketahui adalah nukleus atau disebut dengan inti sel. Seperti otak yang penting untuk kelangsungan hidup manusia, nukleus sebagai pusat sel dalam tubuh pun memiliki peran sama vitalnya.

Sebagai pusat sel, artinya nukleus merupakan organel paling besar dan paling menonjol di antara sel tubuh lainnya. Karena merupakan inti sel, terdapat lapisan selubung inti disebut membran yang membungkus nukleus. Di dalam membran tersebut, terdapat kandungan berupa kromosom.

Berikut ini adalah fungsi nukleus pada sel saraf tubuh manusia yang perlu dipahami.

1. Sebagai Pusat Informasi

Nukleus mengandung kromatin serta kromosom di dalamnya sehingga nukleus dapat berfungsi sebagai penyimpan dan pusat informasi genetik. Informasi genetik dapat tersimpan dengan baik karena nukleus memiliki membran inti yang mempertahankan DNA.

DNA pada nukleus berperan penting dalam meningkatkan peluang kemiripan antara satu angggota keluarga dengan anggota keluarga lainnya.

2. Sebagai Pengendali Aktivitas Sel Saraf (Neuron)

Sel saraf atau neuron bekerja di dalam tubuh sebagai penerima sekaligus pengirim informasi. Terdapat sinyal listrik dan kimia yang digunakan oleh  sel saraf untuk dapat menransmisikan informasi ke seluruh bagian tubuh.

Keberadaan sel saraf memampukan manusia melakukan berbagai macam aktivitas, mulai dari sekadar berpikir, bergerak, hingga merasakan sesuatu. Ketika sel saraf tidak ada atau bermasalah, sistem saraf tidak dapat bekerja secara normal.Namun, sel saraf juga tidak dapat bekerja dengan baik ketika tidak ada nukleus atau inti sel.

Nukleus memiliki fungsi untuk mengatur dan mengendalikan seluruh kegiatan sel saraf. Nukleus memiliki kemampuan dan kontrol terhadap pertumbuhan sel-sel tunggal, baik itu sel yang membelah maupun sel-sel yang hanya bisa membesar.

3. Sebagai Pengendali Metabolisme

Sel saraf mengandung metabolisme yang bekerja dengan membrannya dan bertugas sebagai pemompa ion-ion dalam tubuh. Metabolisme yang ada pada sel saraf mampu memindahkan dan mengirimkan ion kalium dan florida ke bagian dalam membran neuronal dan ion natrium serta kalsium ke area luar membran neuronal. Keberadaan nukleus atau inti sel berperan penting untuk menjaga metabolisme di dalam sel saraf terkendali.

4. Sebagai Tempat Replikasi dan Transkiripsi

Fungsi lain nukleus pada sel saraf adalah menjadi tempat terjadinya replikasi maupun transkripsi. Replikasi sendiri adalah terjadinya penyalinan 2 buah DNA menjadi 2 DNA baru melalui pemadatan kromosom yang mengakibatkan peningkatan dua kali lipat jumlah DNA.

Sedangkan transkripsi adalah terjadinya penerjemahan mRNA ke protein setelah proses penyalinan dan pengubahan salah satu DNA menjadi mRNA. Fungsi nukleus pada sel saraf dan keseluruhan fungsi tubuh begitu vital untuk kelangsungan hidup manusia.

The post 4 Fungsi Nukleus pada Sel Saraf appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Fungsi Nukleus pada Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/fungsi-nukleus-pada-sel-tumbuhan Fri, 25 Aug 2023 03:49:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45034 Sel tumbuhan, seperti organisme lainnya, memiliki struktur internal yang kompleks yang memainkan peran penting dalam menjalankan berbagai fungsi kehidupan. Salah satu komponen inti dari sel tumbuhan adalah nukleus. Nukleus, yang juga dikenal sebagai inti sel, memiliki peran yang sangat vital dalam mengendalikan berbagai aktivitas seluler. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran nukleus, kita akan […]

The post 6 Fungsi Nukleus pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sel tumbuhan, seperti organisme lainnya, memiliki struktur internal yang kompleks yang memainkan peran penting dalam menjalankan berbagai fungsi kehidupan. Salah satu komponen inti dari sel tumbuhan adalah nukleus.

Nukleus, yang juga dikenal sebagai inti sel, memiliki peran yang sangat vital dalam mengendalikan berbagai aktivitas seluler. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang peran nukleus, kita akan dapat mengapresiasi kompleksitas yang ada di balik kehidupan tanaman yang tampak begitu sederhana.

Berikut fungsi nukleus pada sel tumbuhan

1. Sebagai Penyimpanan Genetik dalam Sel Tumbuhan

Nukleus merupakan pusat penyimpanan materi genetik dalam sel tumbuhan. Materi genetik ini dikenal sebagai DNA (asam deoksiribonukleat) yang membawa informasi yang diperlukan untuk mengatur pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi sel.

Setiap gen yang mengkodekan sifat-sifat tertentu dalam tumbuhan terdapat dalam bentuk urutan DNA di dalam nukleus. Sebagai contoh, gen-gen yang mengatur warna bunga, bentuk daun, dan pertumbuhan akar tersimpan dalam nukleus.

2. Berperan dalam sintesis RNA melalui proses transkripsi

Nukleus tidak hanya menyimpan DNA, tetapi juga berperan dalam sintesis RNA (asam ribonukleat) melalui proses transkripsi. RNA merupakan kopi dari bagian tertentu dari DNA dan membawa instruksi untuk sintesis protein.

Dalam sel tumbuhan, nukleus mengatur proses transkripsi di mana RNA yang disebut RNA messenger (mRNA) dibentuk. mRNA ini nantinya akan bergerak keluar nukleus menuju ribosom di sitoplasma, tempat di mana protein dibentuk.

Contoh konkret dari fungsi ini adalah pada proses fotosintesis. Nukleus menginstruksikan produksi protein-protein yang diperlukan untuk mengubah cahaya matahari menjadi energi kimia dalam kloroplas, organel tempat fotosintesis terjadi.

3. Sebagai Pengatur Aktivitas Sel

Nukleus juga berperan sebagai pengatur aktivitas sel. Ia mengontrol ekspresi gen dengan cara mengatur kapan suatu gen harus diaktifkan atau dinonaktifkan. Faktor-faktor eksternal, seperti lingkungan dan kondisi pertumbuhan, dapat mempengaruhi nukleus dalam mengatur ekspresi gen.

Sebagai contoh, ketika tanaman mengalami kondisi lingkungan yang kering, nukleus dapat menginstruksikan produksi protein-protein khusus yang membantu tanaman bertahan dari kekeringan.

4. Pembelahan Sel dan Pertumbuhan

Nukleus juga memainkan peran penting dalam pembelahan sel dan pertumbuhan sel tumbuhan. Sel tumbuhan membutuhkan nukleus untuk membagi materi genetik saat sel membelah. Selama proses mitosis, nukleus memastikan bahwa setiap sel anak menerima salinan lengkap dari materi genetik yang sama seperti sel induknya. Ini adalah langkah kritis dalam menjaga kestabilan genetik dan pertumbuhan yang sehat dalam tumbuhan.

5. Peran dalam Diferensiasi Sel

Sel tumbuhan memiliki berbagai jenis yang berbeda-beda, seperti sel akar, sel daun, dan sel bunga. Nukleus memainkan peran penting dalam mengarahkan diferensiasi sel ini. Selama proses yang disebut diferensiasi, nukleus menginstruksikan beberapa gen untuk diaktifkan dan yang lainnya untuk dinonaktifkan dalam setiap jenis sel. Sebagai hasilnya, sel-sel tersebut mengembangkan struktur dan fungsi yang sesuai dengan perannya dalam tanaman.

6. Penyimpanan Informasi Warisan

Nukleus juga memiliki peran dalam menyimpan informasi warisan. Dalam reproduksi seksual tanaman, gamet atau sel reproduksi membawa setengah dari materi genetik dari induk jantan dan betina. Ketika gamet-gamet ini bergabung selama pembuahan, nukleus menyatukan dua set materi genetik ini, membentuk kombinasi unik yang menjadi ciri-ciri anak tanaman yang baru.

Dalam dunia sel tumbuhan yang kompleks, nukleus mengemban peran sentral yang mencakup penyimpanan materi genetik, produksi RNA, pengaturan aktivitas sel, pembelahan sel, diferensiasi sel, dan penyimpanan informasi warisan. Fungsi-fungsi ini bekerja secara bersama-sama untuk memastikan bahwa tanaman dapat tumbuh, berkembang, dan beradaptasi dengan lingkungannya.

The post 6 Fungsi Nukleus pada Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Fungsi Nukleus pada Sel Hewan https://haloedukasi.com/fungsi-nukleus-pada-sel-hewan Sat, 29 Jul 2023 12:07:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44697 Nukleus pada sel hewan memiliki bentuk yang umumnya berbeda-beda tergantung pada jenis sel dan tahap perkembangan sel tersebut. Secara umum, bentuk nukleus pada sel hewan adalah sebagai berikut. Nukleus memiliki berbagai fungsi penting dalam sel hewan. Berikut adalah fungsi utama dari nukleus. 1. Mengandung Materi Genetik Fungsi utama nukleus adalah menyimpan materi genetik dalam bentuk […]

The post 7 Fungsi Nukleus pada Sel Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Nukleus pada sel hewan memiliki bentuk yang umumnya berbeda-beda tergantung pada jenis sel dan tahap perkembangan sel tersebut. Secara umum, bentuk nukleus pada sel hewan adalah sebagai berikut.

  • Berbentuk bulat. Berbentuk bulat merupakan bentuk nukleus yang paling umum pada sebagian besar sel hewan. Nukleus berbentuk bulat atau hampir bulat dan biasanya terletak atau berada di pusat sel.
  • Bentuk oval atau elips. Beberapa sel hewan memiliki nukleus yang berbentuk oval atau elips. Hal itu terjadi karena bentuk selnya yang tidak benar-benar bulat.
  • Bentuk memanjang. Beberapa jenis sel hewan memiliki nukleus berbentuk memanjang, terutama sel-sel yang lebih besar seperti sel otot rangka.
  • Bentuk bintang. Pada beberapa sel hewan, nukleus dapat memiliki bentuk yang lebih kompleks, seperti bintang, terutama sel-sel yang mengalami perubahan morfologi selama proses diferensiasi atau perkembangan sel.
  • Bentuk berlobus. Beberapa sel hewan memiliki nukleus yang berlobus atau memiliki tangkai yang menonjol keluar dari nukleus utama.

Nukleus memiliki berbagai fungsi penting dalam sel hewan. Berikut adalah fungsi utama dari nukleus.

1. Mengandung Materi Genetik

Fungsi utama nukleus adalah menyimpan materi genetik dalam bentuk DNA (asam deoksiribonukleat). DNA tersebut berisi instruksi genetik yang mengatur berbagai aspek kehidupan sel dan organisme secara keseluruhan.

Materi genetik ini bertanggung jawab untuk menentukan ciri-ciri unik setiap organisme dan mengatur berbagai proses seluler yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan perkembangan.

Melalui proses transkripsi dan translasi, informasi genetik dalam nukleus diolah menjadi RNA dan protein, yang menjadi dasar bagi struktur dan fungsi sel hewan. Dengan demikian, nukleus menjadi pusat kendali genetik sel, menjadikannya komponen vital dalam sel hewan dan semua bentuk kehidupan yang berbasis sel.

2. Mengendalikan Aktivitas Sel

Nukleus memiliki peran kunci dalam mengatur ekspresi gen, yaitu mengontrol kapan dan seberapa banyak protein atau RNA yang diproduksi oleh sel. Proses pengendalian tersebut terjadi melalui mekanisme regulasi genetik yang kompleks.

Nukleus menggunakan molekul sinyal dan jalur regulasi untuk merespons kondisi internal dan eksternal sel, mengatur ekspresi gen yang sesuai dengan kebutuhan sel pada saat tertentu. Misalnya, ketika sel memerlukan lebih banyak protein tertentu untuk menjalankan fungsi khusus atau merespons rangsangan dari lingkungannya, nukleus akan memicu ekspresi gen yang terkait dengan protein tersebut.

Sebaliknya, ketika protein tidak lagi diperlukan, nukleus dapat menghentikan ekspresi gen yang relevan. Dengan mengendalikan ekspresi gen, nukleus memastikan sel berfungsi secara efisien dan sesuai dengan tuntutan lingkungan, menjaga keseimbangan dan homeostasis sel hewan, serta berkontribusi pada kelangsungan hidup dan perkembangan organisme secara keseluruhan.

3. Sebagai Transkripsi RNA

Proses transkripsi adalah tahap pertama dalam ekspresi gen, di mana DNA yang terletak di nukleus ditranskripsi menjadi RNA. Proses transkripsi melibatkan enzim yang disebut RNA polimerase, yang membaca urutan basa DNA dan mensintesis rantai RNA komplementer yang sesuai.

Hasil transkripsi ini adalah molekul RNA tunggal yang mengandung informasi genetik yang sama dengan sebagian dari satu untai dari molekul DNA. Terdapat beberapa jenis RNA yang dihasilkan melalui transkripsi, termasuk mRNA (messenger RNA), tRNA (transfer RNA), dan rRNA (ribosomal RNA).

Setiap jenis RNA memiliki peran khusus dalam pembentukan protein dan fungsi seluler lainnya. mRNA membawa informasi genetik dari DNA ke ribosom di sitoplasma, tempat protein akan disintesis melalui proses translasi.

tRNA berfungsi membawa asam amino ke ribosom untuk membangun rantai polipeptida selama translasi. rRNA membentuk bagian dari ribosom itu sendiri, tempat translasi sebenarnya berlangsung. Transkripsi RNA adalah tahap kritis dalam regulasi genetik dan menentukan jenis dan jumlah protein yang diproduksi oleh sel.

Dengan demikian, peran nukleus dalam transkripsi RNA sangat penting untuk keberlangsungan hidup dan fungsi normal sel hewan.

4. Reproduksi Sel

Fungsi nukleus dalam reproduksi sel sangatlah penting. Nukleus berperan dalam memastikan pembelahan sel yang tepat dan distribusi materi genetik yang merata ke dalam sel-sel anak yang baru terbentuk. Proses ini dikenal sebagai mitosis.

Selama tahap persiapan pembelahan sel, nukleus menggandakan dan mengkondensasi DNA-nya melalui fase S dari siklus sel. Kemudian, saat sel memasuki tahap mitosis, nukleus mengalami pembusukan, menguraikan selubung nukleus, dan memungkinkan akses ke materi genetik.

Dalam tahap mitosis, materi genetik yang terkandung dalam nukleus dibagi menjadi dua bagian yang identik. Ini memastikan bahwa setiap sel anak yang baru terbentuk akan menerima salinan lengkap dari DNA dan instruksi genetik yang diperlukan untuk fungsi normal.

Setelah tahap mitosis selesai, nukleus pada sel anak akan kembali membentuk selubung nukleus dan kembali berfungsi seperti biasa. Selanjutnya, proses ini terus berlanjut pada pembelahan sel berikutnya, memastikan reproduksi yang tepat dari sel-sel hewan.

Reproduksi sel yang tepat dan merata ini penting untuk pertumbuhan dan perkembangan organisme, pemulihan dan regenerasi jaringan, serta memastikan fungsi yang tepat dari setiap sel yang membentuk organisme secara keseluruhan. Dengan demikian, peran nukleus dalam reproduksi sel memainkan peran vital dalam kehidupan organisme hewan.

5. Pusat Pengendali

Nukleus berfungsi sebagai pusat pengendali sel, mengatur berbagai aktivitas seluler melalui molekul sinyal dan jalur regulasi yang kompleks. Sebagai pusat pengendali, nukleus memiliki peran penting dalam mengoordinasikan berbagai proses seluler dan menjaga keseimbangan internal sel hewan.

Beberapa fungsi nukleus sebagai pusat pengendali adalah sebagai berikut.

  • Mengatur gen. Nukleus mengendalikan gen dengan mengatur kapan dan seberapa banyak protein atau RNA yang diproduksi oleh sel. Hal tersebut memastikan bahwa sel hanya memproduksi komponen yang dibutuhkan untuk fungsi dan respons seluler yang tepat.
  • Respon terhadap sinyal eksternal. Nukleus merespons sinyal eksternal, seperti hormon atau rangsangan dari lingkungan sel, dengan mengatur aktivitas gen yang sesuai. Ini memungkinkan sel untuk beradaptasi dan bertindak sesuai dengan perubahan lingkungan.
  • Mengendalikan perkembangan sel. Nukleus berperan dalam proses diferensiasi sel, yang mengarah pada spesialisasi dan pembentukan berbagai jenis sel dengan fungsi khusus dalam organisme.
  • Meregulasi siklus sel. Nukleus mengontrol siklus sel, memastikan bahwa sel hanya membelah ketika diperlukan dan dalam urutan yang terkoordinasi dengan tepat.
  • Memperbaikidan memelihara DNA.Nukleus mengendalikan proses perbaikan dan pemeliharaan DNA, memastikan bahwa kerusakan DNA diperbaiki dengan benar untuk mencegah mutasi dan kelainan genetik.

Secara keseluruhan, nukleus berfungsi sebagai otak sel yang mengatur dan mengoordinasikan aktivitas seluler, memastikan kelangsungan hidup dan fungsi normal sel hewan serta berkontribusi pada keseimbangan dan keberhasilan organisme secara keseluruhan.

6. Memelihara Stabilitas Genetik

Fungsi nukleus dalam memelihara stabilitas genetik sangatlah penting untuk kelangsungan hidup dan integritas sel hewan. Nukleus berperan dalam menjaga kualitas dan keutuhan materi genetik yang terkandung dalam DNA.

Beberapa aspek peran nukleus dalam memelihara stabilitas genetik antara lain sebagai berikut.

  • Memperbaiki DNA. Nukleus mengandung enzim dan mekanisme yang bertugas untuk memperbaiki kerusakan pada DNA. DNA dapat mengalami kerusakan karena berbagai faktor, seperti paparan radiasi atau zat kimia berbahaya. Proses perbaikan DNA tersebut penting untuk mencegah akumulasi mutasi yang dapat menyebabkan gangguan genetik atau kanker.
  • Mengawasi terkait dengan replikasi DNA. Selama tahap replikasi DNA sebelum pembelahan sel, nukleus memastikan bahwa salinan DNA disalin secara akurat dan tanpa kesalahan. Hal itu penting agar setiap sel anak memiliki salinan yang benar dari materi genetik induknya.
  • Mengawasi terkait dengan pembelahan sel. Nukleus juga memainkan peran dalam memantau dan mengontrol pembelahan sel. Jika ada kerusakan DNA atau masalah lain yang mempengaruhi stabilitas genetik, nukleus dapat menghentikan proses pembelahan sel untuk mencegah penyebaran materi genetik yang rusak.
  • Regulasi sintesis protein. Nukleus mengatur ekspresi gen yang terlibat dalam produksi enzim perbaikan DNA, protein yang terlibat dalam regulasi siklus sel, dan komponen lain yang berperan dalam memelihara stabilitas genetik.

Dengan memelihara stabilitas genetik, nukleus berperan dalam mencegah mutasi yang berbahaya, menjaga integritas materi genetik sel hewan, dan menyediakan fondasi untuk keberlanjutan dan evolusi spesies.

7. Mereplikasi DNA

Fungsi nukleus dalam mereplikasi DNA sangat penting untuk memastikan setiap sel anak yang terbentuk mendapatkan salinan penuh dan akurat dari materi genetik induknya. Proses replikasi DNA terjadi pada tahap persiapan pembelahan sel atau tahap S dari siklus sel.

Berikut adalah beberapa aspek peran nukleus dalam mereplikasi DNA.

  • Menjadi tempat replikasi. Nukleus menyediakan lingkungan yang tepat untuk replikasi DNA. Proses replikasi terjadi di dalam nukleus karena itulah lokasi utama tempat DNA berada.
  • Penggandaan DNA. Nukleus mengawasi proses penggandaan atau replikasi DNA. Dalam proses tersebut, heliks ganda DNA dipisah dan masing-masing untai berfungsi sebagai cetakan untuk sintesis untai komplementer baru.
  • Koordinasi antar molekuler. Nukleus mengatur koordinasi berbagai enzim dan protein yang terlibat dalam replikasi DNA. Enzim-enzim seperti DNA polimerase dan helikase berperan dalam proses tersebut, dan nukleus mengoordinasikan aksi mereka untuk mencapai replikasi yang tepat.
  • Memastikan ketelitian dalam replikasi DNA. Nukleus memastikan bahwa replikasi DNA dilakukan dengan akurat dan tanpa kesalahan. Proses replikasintersebut sangat penting karena mutasi atau kesalahan dalam replikasi DNA dapat menyebabkan kelainan genetik yang berbahaya.

Dengan mereplikasi DNA secara tepat, nukleus memastikan bahwa setiap sel anak yang terbentuk memiliki salinan identik dari materi genetik induknya. Ini penting untuk pertumbuhan, perkembangan, dan fungsi normal sel hewan serta memastikan kontinuitas dan stabilitas genetik dalam organisme secara keseluruhan.

The post 7 Fungsi Nukleus pada Sel Hewan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kromatin : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Struktur https://haloedukasi.com/kromatin Thu, 29 Jun 2023 16:44:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=44068 Semua makhluk hidup merupakan makhluk biologis yang memiliki srukturnya masing-masing. Sebagai contoh, manusia sebagai makhluk hidup tersusun atas jaringan-jaringan. Sedangkan jaringan sendiri adalah kumpulan dari sel yang nantinya akan membentuk organel dalam tubuh. Sel merupakan bagian penting dari makhluk hidup. Tanpa sel maka semua tidak akan menjadi suatu organisme. Dalam suatu sel terdapat inti sel […]

The post Kromatin : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Struktur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Semua makhluk hidup merupakan makhluk biologis yang memiliki srukturnya masing-masing. Sebagai contoh, manusia sebagai makhluk hidup tersusun atas jaringan-jaringan. Sedangkan jaringan sendiri adalah kumpulan dari sel yang nantinya akan membentuk organel dalam tubuh.

Sel merupakan bagian penting dari makhluk hidup. Tanpa sel maka semua tidak akan menjadi suatu organisme. Dalam suatu sel terdapat inti sel yang memiliki struktur bagian tertentu. Salah satunya ialah yang disebut dengan kromatin.

Pengertian Kromatin

Kromatin merupakan bagian dari inti sel/nukleus yang merupakan kompleks antara DNA (dioxyriblonucleid acid) dengan protein histon maupun non-histon yang terdapat dalam sel eukariotik. Kromatin membentang sangat panjang seperti benang didalam nukleus.

Kromatin memiliki dua macam bentuk yaitu eukromatin dan heterokromatin. Eukromatin berbentuk kurang padat dan berwarna lebih terang pada pewarnaan histologi kromosom. Sedangkan heterokromatin berbentuk susunan yang lebih padat dan berwarna lebih gelap pada pewarnaan histologi kromosom. Kromatin dapat berfragmentasi dan menggumpal pada saat mitosis maupun meiosis dan membentuk susunan seperti batang yang disebut dengan kromosom.

Ciri Kromatin

Kromatin memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  • Berbentuk seperti benang panjang, yang mana DNA dan protein saling terikat kemudian akan membentuk benang panjang yang terbentuk didalam nukleous.
  • Memiliki dua macam bentuk yaitu eukromatin dan heterokromatin. Pada tahap interfase, kromatin akan membentuk eukromatin dan heterokromatin. Eukromatin berbentuk padat ketika pembelahan sel dan menjadi kurang padat dan berwarna lebih terang pada tahap interfase. Sedangkan heterokromatin berbentuk susunan yang lebih padat dan berwarna lebih gelap baik pada tahap pembelahan sel maupun pada tahap interfase.

Fungsi Kromatin

Kromatin memiliki beberapa fungsi, diantaranya :

  • Mengikat DNA menjadi lebih kecil dan efisien agar cukup untuk berada didalam inti sel/nukleus.
  • Melindungi susunan DNA dari kerusakan saat dipadatkan di inti sel.
  • Kromosom memiliki dua bentuk yaitu eukromatin yang berfungsi dalam transkripsi RNA, sedangkan heterokromatin berfungsi sebagai gen yang diam atau tidak diungkapkan selama proses ekspresi gen.
  • Dapat memengaruhi replikasi DNA
  • Mengendalikan ekspresi dan replikasi gen.
  • Dapat merubah bagian struktur kromatin dan juga memodulasi aktivitas gen.

Struktur Kromatin

Struktur kromatin terdiri dari protein histon memiliki masa yang bermuatan posistif (lisin dan arginin) dan DNA bermuatan negatif (gugus fosfat). Histon saling terikat kuat dengan DNA, kemudian membentuk pokok kromatin/tali.

1. DNA

DNA memiliki masa yang bermuatan negatif (gugus fosfat Histon saling terikat kuat dengan DNA kemudian membentuk pokok kromatin/tali. Kromatin yang tidak terikat memiliki bentuk seperti manik yang menempel pada tali.

Setiap manik dan DNA membentuk nukleosom yaitu dasar dari pengemasan DNA. Tali manik tersebut selalu terjaga dan tetap utuh selama siklus sel. Pada proses transkripsi sel, nukleosom berganti-ganti bentuk dan posisi yang memungkinkan polimerase pesintesis RNA berjalan disepanjang DNA.

2. Protein histon

Protein histon memiliki masa yang bermuatan posistif (lisin dan arginin). Ada 5 tipe histon yaitu H2A, H2B, H3, dan H4. Sedangkan histon kelima menempel ke tali manik ketika kromatin mengalami pengemasan selanjutnya.

Selanjutnya, tali manik dengan dibantu oleh histon kelima yaitu H1 melipat dan membentuk benang yang berukuran 30 nm. Kemudian benang ini melingkar menjadi suatu domain yang menempel pada tangga kromosom dan membentuk kromosom metafase yang sangat padat.

The post Kromatin : Pengertian, Ciri, Fungsi dan Struktur appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Nukleus : Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Strukturnya https://haloedukasi.com/nukleus Tue, 19 Jul 2022 03:12:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37040 Histologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait sel makhluk hidup. Dalam ilmu ini, terdapat istilah nukleus atau biasa disebut dengan inti sel. Inti sel inilah yang memgang peranan penting dalam aktivitas sel di tubuh. Bahkan saking pentingnya, organel ini ditemukan di setiap sel tubuh manusia, kecuali beberapa sel tertentu seperti sel darah merah. Maka dari itu, […]

The post Nukleus : Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Histologi merupakan ilmu yang mempelajari terkait sel makhluk hidup. Dalam ilmu ini, terdapat istilah nukleus atau biasa disebut dengan inti sel. Inti sel inilah yang memgang peranan penting dalam aktivitas sel di tubuh.

Bahkan saking pentingnya, organel ini ditemukan di setiap sel tubuh manusia, kecuali beberapa sel tertentu seperti sel darah merah. Maka dari itu, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai nukleus mulai dari pengertian, ciri, fungsi dan strukturnya.

Pengertian Nukleus

Nukleus atau inti sel merupakan organel yang dapat ditemukan pada sel eukariotik, yakni makhluk hidup dengan sel yang mempunyai nukleus dan organel membran lainnya. Dengan arti lain, nukleus adalah organel khusus yang berperan sebagai pusat pemrosesan informasi dan administrasi sel.

Nukleus dapat dengan mudah kita lihat melalui mikroskop cahaya tanpa perlu bantuan pewarna kimia. Setiap sel tentunya mempunyai satu nukelus, namun terkecuali pada jenis-jenis tertentu yang kadang terdapat sel dengan lebih dari satu nukleus.

Nukleus itu sendiri memiliki dua jenis yakni sel mononukleat dan sel multinukleat. Sel mononukleat adalah sel yang memiliki satu sel saja. Sel ini biasanya terletak pada organisme sel hewan dan tumbuhan.

Sedangkan sel multinukleat adalah sel yang memiliki lebih dari inti sel. Untuk organisme yang memiliki dua intisel biasanya disebut dengan sel binukleat dan sel lebih dari dua disebut sel polinukleat.

Ciri-ciri Nukleus

Pada dasarnya, sel tubuh memiliki beberapa organel di mana inti sel menjadi organel paling besar dan menonjol. Adapun ciri-ciri dari nukleus sebagai berikut:

  • Umumnya ukuran nukleus berkisar 5 mikrometer
  • Memiliki selubung dari lapisan lipoprotein yang berfungsi untuk memisahkan isi nukleus dari sitoplasma
  • Nukleus dibentuk oleh dua lapisan lipoprotein
  • Inti sel mengandung banyak pori-pori yang terhubung dengan hialoplasma yang zat-zat molekulnya terbit dan masuk
  • Pada sel eukariotik, nukleus telah terbentuk sempurna. Sedangkan pada sel prokariotik, nukleus masih belum terbentuk secara sempurna
  • Terdapat pada tumbuhan dan hewan

Fungsi Nukleus

Setiap organel sel dalam tubuh tentu mempunyai peran yang berbeda-beda. Kehadiran nukleus sendiri pada sel makhluk hidup tentu memiliki peranan yang sangat penting. Fungsi utama nukleus adalah untuk mengatur dan mengontrol seluruh aktivitas sel dan menyalurkan informasi genetic yang diturunkan ke generasi selanjutnya.

Informasi genetic tersebut akan disimpan di dalam molekuk polinukleutida yang dikenal dengan Deoxyribonucleic acid (DNA). Secara umum, DNA tersebar di nukleus sebagai matrkis di mana bentuknya seperti benang yang disebut dengan kromatin.

Saat sel mulai melakukan proses pembelahan, maka kromatin akan berkondensasi membentuk struktur yang lebih padat dan memendek atau disebut kromosom. Kromosom ini disusun oleh molekul DNA dan protein histon.

Selain pengontrol aktivitas sel dan penyaluran informasi genetic, berikut ini fungsi lain dari nukleus adalah sebagai berikut:

  • Sebagai penyimpanan protein
  • Dalam pembelahan sel, nukleus berperan dalam mengorganisasikan gen
  • Sebagai tempat produksi mRNA untuk mengkodekan protein
  • Sebagai penyintesis ribosom dan tempat terjadinya proses replikasi dan transkripsi dari DNA
  • Sebagai pengatur untuk pertukaran molekul antara inti dan bagian sel yang lainnya

Struktur Nukleus

Membran inti

Membran inti atau biasa juga disebut dengan selaput inti adalah salah satu penyusun nukleus di mana letaknya berada pada bagian terluar. Membran inti inilah yang akan membedakan antara sel eukariotik dengan sel prokariotik. Pasalnya, sel prokariotik tidak memiliki membran inti.

Secara keseluruhan, membran inti berfungsi sebagai tempat untuk terjadinya pertukaran zat dengan sitoplasma. Penyusun nukleus ini memiliki pori yang berfungsi dalam pertukaran makromolekul. Dari sinilah, inti sel mampu mengeluarkan berbagai macam RNA dan sub unit ribosom menuju sitoplasma.

Selain itu, membran inti terdiri dari dua lapis yang berfungsi untuk membungkus dan melindungi nukleus. Membran inti juga memiliki tiga bagian, antara lain:

  • Membran luar, di mana biasanya berhubungan langsung dengan organel reticulum endoplasma (RE) kasar yang bertabur dengan ribosom
  • Ruang perinuclear, di mana menjadi ruangan yang berada di antara membran luar dan membran dalam
  • Membran dalam, di mana bagian yang paling dalam pada membran inti

Nukleolus

Struktur penyusun nukleus selanjutnya adalah nukleolus atau biasa disebut anak inti. Nukleolus merupakan ini tanpa membran yang disusun oleh protein dan asam nukleat di dalam nukleus. Di nukleolus inilah ribosom RNA (rRNA) akan ditranskripsi dan berkumpul.

rRNA itu sendiri adalah salah satu jenis RNA yang menjadi materi penyusun ribosom. Kandungan RNA dalam nukleolus ini apabila dibandingkan dengan bagian lain yang ada pada inti sel maka terbilang tidak tetap. Namun bisa diperkirakan jumlahnya yakni 5% hingga 20% saja.

Nukleolus ini penyusun yang menonjol dan tidak membelah di dalam inti. Bagian ini berfungsi untuk menyintesis berbagai macam molekul RNA yang digunakan dalam pembentukan ribosom. Tidak hanya itu, terdapat pula fungsi lainnya yaitu ribosom terlibat dalam proses sintesis protein.

Kita dapat menemukan nukleolus pada sel eukariotik, termasuk sel tumbuhan dan hewan. Akan tetapi, terkadang ditemukan pula dua atau lebih nukleolus di dalam nukleus. Hal ini terfantung pada jenis dan tahap dalam siklus reproduksi sel tersebut.

Selain itu, ukuran nukleolus berubah-ubah yang terjadi tersebut pada jumlah komponen granular biasanya disebabkan saat penyalinan gen ribosomal. Ketika sedang melakukan sintesis protein, maka nukleolus dapat mencapai 25% dari seluruh volume nukleus.

Namun pada saat interfase, nukleolus akan tampak lebih jelas. Kemudian saat menjelang mitosis, nukleolus akan mengecil bahkan pecah menjadi serpihan-serpihan kecil. Hingga pada akhirnya, ketika tiba masa metafase nukleolus itupun menghilang.

Hal itu terjadi siring dengan terbentuknya kromosom dan berhentinya proses sintesis RNA. Di akhir masa telophase, nukleous akan mulai muncul kembali dengan bentuk butir-butir halus yang secara perlahan akan melebur dan membentuk sebuah atau lebih nukleolus.

Nukleoplasma

Nukleoplasma merupakan penyusun nukleus yang berupa cairan kental (gel) dan transparan. Bagian ini mengandung banyak ion, protein, enzim, nukleotidak dan juga benang-benang kromatin.

Dalam kromatin tersebut, ada sebuah benang-benang kromatin yang memendek, menebal serta mudah untuk menyerap zat warna yang disebut dengan kromosom. Kromosom ini disusun oleh sekumpulan DNA yang menyimpan informasi genetic.

Sehingga, agar kromosom dapat berfungsi dengan baik maka DNA harus dikombinasikan dengan protein. Sementara kromosom yang menyimpan untaian DNA yang terikat pada protein dasar disebut histon.

Nukleoplasma berfungsi untuk tempat terjadinya pengolahan berbagai enzim. Selain itu, pada nukleoplasma juga terdapat karioplasma yang berfungsi untuk membantu dalam menjaga bentuk dan struktur inti sel.

The post Nukleus : Pengertian, Ciri, Fungsi, dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>