Organel sel - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organel-sel Sat, 30 Sep 2023 04:56:31 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Organel sel - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organel-sel 32 32 5 Fungsi Badan Golgi pada Organel Sel https://haloedukasi.com/fungsi-badan-golgi-pada-organel-sel Tue, 19 Sep 2023 23:00:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45577 Organel sel adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam sel dan memiliki fungsi-fungsi khusus dalam menjalankan proses-proses biologis yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sel. Organel-organel sel tersebut bekerja sama untuk menjaga fungsi normal dari sel dan menciptakan lingkungan internal yang optimal untuk berbagai reaksi biokimia. Beberapa contoh organel sel telah disebutkan dalam respons sebelumnya, seperti inti, […]

The post 5 Fungsi Badan Golgi pada Organel Sel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Organel sel adalah struktur-struktur yang terdapat di dalam sel dan memiliki fungsi-fungsi khusus dalam menjalankan proses-proses biologis yang diperlukan untuk kelangsungan hidup sel. Organel-organel sel tersebut bekerja sama untuk menjaga fungsi normal dari sel dan menciptakan lingkungan internal yang optimal untuk berbagai reaksi biokimia.

Beberapa contoh organel sel telah disebutkan dalam respons sebelumnya, seperti inti, ribosom, mitokondria, Badan Golgi, dan banyak lainnya. Setiap organel memiliki peran khusus dalam menjalankan fungsi-fungsi seluler yang beragam, seperti sintesis protein, produksi energi, pemrosesan molekul, dan banyak lagi.

Keseluruhan, organel sel membantu sel untuk berfungsi sebagai unit dasar kehidupan yang mandiri dan adaptif. Badan Golgi yang juga dikenal sebagai Aparatus Golgi memainkan beberapa fungsi penting dalam organel sel.

Berikut adalah beberapa fungsi Badan Golgi pada sel.

1. Memodifikasi Protein

Badan Golgi memainkan peran penting dalam modifikasi protein yang telah disintesis dalam ribosom. Proses tersebut melibatkan sejumlah langkah, termasuk penambahan gula, lipid, atau kelompok fosfat pada protein, yang dapat mengubah struktur dan aktivitasnya.

Modifikasi ini diperlukan untuk memastikan bahwa protein-protein tersebut memiliki bentuk dan fungsi yang sesuai dengan fungsi mereka dalam sel dan dalam tubuh secara keseluruhan. Misalnya, penambahan gula pada protein (glikosilasi) adalah salah satu modifikasi umum yang dilakukan oleh Badan Golgi serta dapat berperan dalam pengenalan protein oleh reseptor khusus, penstabilan struktur protein, dan dapat memengaruhi aktivitas biologisnya.

Badan Golgi juga dapat mengubah protein dengan cara menghilangkan sebagian dari molekul tersebut atau menggabungkannya dengan molekul lain, seperti lipid, untuk membentuk struktur yang lebih kompleks. Semua ini sangat membantu dalam mengatur transportasi dan fungsi protein di dalam dan di luar sel.

2. Berperan dalam pengolahan lipid

Badan Golgi dapat menghasilkan fosfolipid, yang merupakan komponen utama dalam membran sel. Membran sel terdiri dari lapisan-lapisan fosfolipid yang membentuk perbatasan sel dan berbagai organel dalam sel.

Selain fosfolipid, Badan Golgi juga berkontribusi pada pembentukan lipid kompleks lainnya yang diperlukan untuk berbagai proses seluler. Hal itu termasuk lipoprotein, yang merupakan molekul yang mengangkut lipid dalam darah.

Selama proses modifikasi molekuler di Badan Golgi, lipid dapat dimodifikasi dengan menambahkan atau menghapuskan kelompok kimia tertentu. Modifikasi ini dapat memengaruhi sifat lipid dan fungsinya dalam sel.

3. Berfungsi dalam pembentukan vesikel

Badan Golgi membentuk vesikel sekresi yang mengandung molekul-molekul yang akan diekskresikan oleh sel. Hal itu bisa berupa hormon, enzim pencernaan, atau zat-zat lain yang akan dilepaskan ke luar sel untuk berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

Selain itu, Badan Golgi juga berperan dalam pembentukan vesikel lisosom. Vesikel tersebut mengandung enzim-enzim pencernaan yang digunakan untuk mencerna materi sel yang usang atau berbahaya. Badan Golgi juga membentuk vesikel transportasi yang mengirimkan molekul-molekul ke berbagai lokasi di dalam sel yang mencakup transportasi protein yang dimodifikasi ke membran sel, ke organel lain, atau ke kompartemen seluler lainnya.

Dengan memainkan peran tersebut, Badan Golgi memungkinkan sel untuk mengatur dan mengendalikan proses transportasi molekul-molekul yang sangat penting bagi fungsi seluler yang normal. Ini juga memungkinkan sel untuk beradaptasi dengan perubahan lingkungan dan permintaan fungsional yang berbeda-beda.

4. Menyalurkan molekul dalam organel sel

Badan Golgi bertindak sebagai pusat pemilahan di dalam sel yang berarti bahwa molekul-molekul yang tiba di Badan Golgi dari berbagai sumber, seperti retikulum endoplasma, dapat dipilah berdasarkan jenis dan tujuannya.

Selama perjalanan mereka melalui Badan Golgi, molekul-molekul seperti protein dan lipid dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan seluler. Modifikasi ini termasuk penambahan gula, lipid, atau kelompok fosfat.

Setelah molekul-molekul dimodifikasi, Badan Golgi membentuk vesikel transportasi yang mengandung molekul-molekul tersebut. Vesikel-vesikel itu kemudian dapat mengangkut molekul-molekul tersebut ke berbagai lokasi di dalam sel.

Vesikel-vesikel transportasi selanjutnya dibawa oleh protein motor khusus ke tujuannya yang sesuai dalam sel. Hal ini memastikan bahwa molekul-molekul tersebut tiba di lokasi yang tepat dan pada waktu yang tepat untuk menjalankan fungsinya masing-masing.

5. Membentuk lisosom

Badan golgi melakukan sintesis pada enzim-enzim lisosom, seperti lipase, protease, dan nuklease, disintesis dalam ribosom terikat pada retikulum endoplasma. Enzim-enzim lisosom kemudian diangkut ke Badan Golgi melalui vesikel transportasi.

Di Badan Golgi, enzim-enzim tersebut mengalami modifikasi dan aktivasi yang diperlukan. Setelah modifikasi di Badan Golgi, enzim-enzim tersebut dikemas bersama dengan zat-zat lain dalam vesikel lisosom. Vesikel lisosom yang mengandung enzim-enzim tersebut kemudian fusi dengan lisosom yang sudah ada atau dengan endosom, membentuk lisosom yang aktif.

Lisosom berperan sangat penting dalam membersihkan sel dari komponen sel yang usang atau rusak, serta dalam mencerna bahan asing seperti bakteri atau virus yang telah dimasukkan ke dalam sel melalui proses endositosis. Hal ini adalah salah satu contoh bagaimana berbagai organel sel bekerja sama dalam menjaga fungsi seluler yang sehat.

Dengan demikian, Badan Golgi memiliki peran kunci dalam menjaga fungsi sel yang sehat dan memastikan molekul-molekul yang dihasilkan oleh sel dapat dikirim ke tempat yang tepat dalam sel atau diekskresikan dari sel sesuai dengan kebutuhan seluler. Hal ini menjadi salah satu organel yang penting dalam proses pemrosesan dan distribusi molekul di dalam sel.

The post 5 Fungsi Badan Golgi pada Organel Sel appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Amiloplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/amiloplas-pengertian-ciri-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 01:33:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27661 Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menghasilkan sejumlah zat, seperti oksigen, air atau uap air, dan juga glukosa. Semua zat itu akan digunakan oleh tumbuhan sebagai makanan yang menjadi sumber energi dalam melakukan berbagai aktivitas sel dan jaringan di dalam tubuh tumbuhan. Hasil fotosintesis tersebut, selain digunakan sebagai sumber energi bagi aktivitas sel tumbuhan ada juga yang […]

The post Amiloplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam proses fotosintesis, tumbuhan menghasilkan sejumlah zat, seperti oksigen, air atau uap air, dan juga glukosa. Semua zat itu akan digunakan oleh tumbuhan sebagai makanan yang menjadi sumber energi dalam melakukan berbagai aktivitas sel dan jaringan di dalam tubuh tumbuhan.

Hasil fotosintesis tersebut, selain digunakan sebagai sumber energi bagi aktivitas sel tumbuhan ada juga yang disimpan oleh tumbuhan sebagai cadangan makanan. Cadangan makanan tersebut ada yang dalam bentuk pati atau amilum dan sebagian ada yang dalam bentuk lemak atau minyak.

Pada artikel kali ini akan dibahas mengenai organel sel leukoplas yang secara khusus berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk pati atau amilum pada tumbuhan, yaitu yang disebut sebagai amiloplas.

Pengertian Amiloplas

Amiloplas merupakan salah satu jenis plastida leukoplas, yakni plastida yang tidak memiliki pigmen warna dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan. Penyebutan  amiloplas berdasarkan pada jenis kandungan dari leukoplas ini, yakni berupa amilum  atau pati.

Secara umum, amiloplas bisa didefisinisikan sebagai leukoplas yang berperan dalam sintesis pati serta berfungsi sebagai tempat penumpukan atau penyimpanan pati atau amilum dalam sel tumbuhan. Amiloplas juga bisa didefinisikan sebagai plastida yang menyimpan amilum (Campbell et al., 2008)

Amiloplas mampu mengubah glukosa yang dihasilkan dari proses fotosintesis menjadi pati dan kemudian menyimpannya di dalam stroma.

Ciri-Ciri Amiloplas

Berikut adalah ciri-ciri dari organel amiloplas, antara lain:

  1. Ditemukan dalam jaringan parenkim tumbuhan, yang membentuk membran luar dan dalam pada batang dan akar, lapisan tengah daun, dan di dalam suatu jaringan lunak pada buah.
  2. Sebagaimana jenis leukoplas lainnya, amiloplas tidak mengandung pigmen warna.
  3. Amiloplas terletak pada jaringan yang tidak mengalami fotosintesis.
  4. Ukuran amiloplas berbeda-beda, tergantung pada banyaknya pati yang dikandung.
  5. Butir amilum yang terdapat dalam amiloplas terdiri atas molekul amilopektin dan amilosa yang tersusun dengan rapi dan teratur

Fungsi Amiloplas

Berdasarkan jurnal Experimental Botany, disebutkan beberapa fungsi utama dari amiloplas adalah:

  1. Mengubah atau mensintesis glukosa menjadi pati dan kemudian menyimpanya di dalam stroma. Hal ini terutama ditemukan pada tanaman umbi-umbian, seperti kentang.
  2. Menjadi fasilitator atau media dalam proses atau reaksi protein pada sel tumbuhan
  3. Berperan dalam proses metabolik tumbuhan, seperti metabolisme nitrogen dan sulfur dan juga metabolisme karbohidrat.
  4. Berperan dalam proses pembelahan sitoskeleton atau plastid.
  5. Membantu mendorong pertumbuhan akar ke bawah, karena butiran pati yang padat membuat amiloplas mengendap di bagian bawah jaringan akar tanaman.
  6. Mensintetis pati sementara atau pati transitori yang disimpan dalam kloroplas. Pati ini akan dipecah menjadi energi pada malam hari saat tidak terjadi fotosintesis.

Struktur Amiloplas

Amyloplasts. 5a. Amyloplast from a strawberry recep- tacle at anthesis... |  Download Scientific Diagram

Seperti halnya jenis plastida lainnya, amiloplas juga memiliki genomnya sendiri yang mampu mengkode sejumlah protein dalam strukturnya.

Berdasarkan pengamatan mikroskop elektron, struktur amiloplas sangat sederhana, yakni hanya terdiri dari membran eksternal ganda sebagai pemisah antara amiloplas dengan komponen-komponen lain dalam sitoplasma.

Pada amiloplas dewasa, ditemukan adanya sistem membran internal yang di dalamnya ditemukan zat pati atau amilum berupa polimen glukosa. Polimen glukosa tersebut terdiri dari amilosa dan amilopektin. Molekul amilosa dan amilopektin dalam granula atau butir pati tersusun dengan rapi dan teratur.

Adapun ukuran dari amiloplas sangat bervariasi tergantung pada jenis tanaman dan juga jumlah kandungan patinya. Ada yang hanya terdiri dari satu butir bulatan bola dan ada pula yang terdiri dari beberapa bulatan kecil.

Letak Amiloplas    

Amiloplas terletak pada bagian tumbuhan yang berfungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan energi dalam bentuk pati, seperti pada akar, rimpang, umbi, batang, dan juga biji.

Secara lebih spesifik, amiloplas biasanya ditemukan pada jaringan tumbuhan yang tidak mengalami fotosintesis. Selain itu, amiloplas juga ditemukan pada jaringan yang menyusun lapisan luar dan dalam pada batang dan akar, lapisan tengah daun, serta pada jaringan lunak buah-buahan.

Perkembangan Amiloplas

Amiloplas berasal dari organel sel plastida, yakni leukoplas. Amiloplas berkembang dari proplastid dan terbentuk melalui proses pembelahan biner.

Amiloplas dewasa (maturasi) mampu membentuk membran internal berupa kompartemen yang difungsikan sebagai tempat penyimpanan pati. Pati yang disimpan dalam amiloplas berupa polimen glukosa dalam dua bentuk, yakni amilosa dan amilopektin yang tersusun dengan teratur dan rapi.

Kesimpulan Pembahasan

Amiloplas merupakan salah satu organel sel tumbuhan yang memiliki peran penting, terutama dalam sintesis dan metabolisme tumbuhan serta terkait dengan penyimpanan cadangan makanan berupa pati atau amilum. Amiloplas merupakan bagian dari leukoplas yang secara khusus berfungsi untuk menyimpan amilum atau pati.

Sebagaimana leukoplas lainnya, amiloplas tidak memiliki zat warna atau pigmen. Biasanya amiloplas ditemukan di dalam bagian tanaman yang tidak mengalami proses fotosintesis, pada jaringan parenkim yang membentuk lapisan luar dan lapisan dalam pada batang dan akar, pada lapisan tengah daun, serta pada jaringan lunak di dalam buah-buahan.

Fungsi utama dari amiloplas adalah untuk mensintesis hasil fotosintesis yang berupa glukosa menjadi zat pati atau amilum dan kemudian menyimpannya di dalam stroma. Selain itu, amiloplas juga berfungsi dalam proses reaksi protein, pada proses metabolisme nitrogen, sulfur, dan karbohidrat. Amiloplas juga dipercaya membantu dalam pertumbuhan akar ke arah gravitasi atau ke bawah.

The post Amiloplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Leukoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/leukoplas-pengertian-ciri-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 01:27:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27656 Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhan hijau memiliki kemampuan untuk memproduksi makanannya sendiri atau dikenal dengan istilah fotosintesis. Hasil dari fotosintesis tersebut diperlukan tumbuhan dalam proses tumbuh kembangnya, seperti melakukan berbagai aktivitas sel dan jaringan. Sebagian hasil fotosintesis akan disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk cadangan makanan, baik sebagai amilum atau pati maupun sebagai lemak. Di dalam sel […]

The post Leukoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhan hijau memiliki kemampuan untuk memproduksi makanannya sendiri atau dikenal dengan istilah fotosintesis. Hasil dari fotosintesis tersebut diperlukan tumbuhan dalam proses tumbuh kembangnya, seperti melakukan berbagai aktivitas sel dan jaringan.

Sebagian hasil fotosintesis akan disimpan oleh tumbuhan dalam bentuk cadangan makanan, baik sebagai amilum atau pati maupun sebagai lemak. Di dalam sel tumbuhan, terdapat sebuah organel sel yang merupakan bagian atau jenis dari plastida yang bertanggung jawab sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan pada tumbuhan. Organel tersebut disebut sebagai leukoplas.

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai plastida jenis leukoplas ini, baik mengenai pengertian, ciri-ciri, struktur, jenis, dan juga fungsinya.

Berikut ini adalah penjelasan lengkapnya.

Pengertian Leukoplas

Leukoplas pertama kali diteliti oleh seorang ahli biologi berkebangsaan Jerman yang bernama Andreas Franz Wilhelm Schimper. Sedangkan  istilah leukoplas pertama kal digunakan 3 tahun kemudian, yaitu pada tahun 1886.

Secara bahasa, Leukoplas berasal dari bahasa Yunani leuco dan plast.  “leuco” berarti putih dan “plast” berarti tinggal.

Menurut Salisbury & Celon (1995), Leukoplas merupakan plastida yang memiliki warna putih yang berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau protein. Mereka juga menyebutkan bahwa leukoplas yang dikenal dengan nama amiloplas mengandung dua atau lebih bulir pati. Dalam leukoplas tersusun atas amioplas dapat menyimpan amilum, elaioplas (lipidoplas) sebagai tempat menyimpan leman atau minyak.

Taiz dan Zeiger (2010) menyebutkan leukoplas adalah plastida tidak berwarna yang bertanggung jawa sebagai penyimpanan cadangan zat dalam bentuk lipid yang disebut dengan istilah elaioplast, dalam bentuk protein yang disebut proteinoplast dan juga dalam bentuk pati yang disebut dengan istilah amyloplast.

Sementara itu, di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI disebutkan definisi dari leukoplas adalah plastid tidak berwarna yang terdapat dalam sel-sel jaringan.

Dari beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa leukoplas merupakan sebagai plastida yang tidak mengandung zat warna atau pigmen. Pada umumnya leukoplas ditemukan pada jaringan yang tidak terkena cahaya matahari atau tidak berfotosintesis dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan produksi tumbuhan.

Leukoplas merupakan organel tumbuhan yang berasal dari proplastida dan memiliki sifat sangat plastis atau bisa berubah-ubah. Pada jaringan yang terkena cahaya matahari leukoplas bisa menjadi kloroplas, seperti pada umbi kentang.

Ciri-Ciri Leukoplas

Leukoplas memiliki ciri-ciri atau karakteristik yang berbeda dengan jenis plastida lainnya. berikut adalah ciri-ciri dari leukoplas:

  1. Leukoplas adalah jenis plastida yang hanya terdapat pada sel tumbuhan saja.
  2. Tidak memiliki pigmen (zat warna), tidak berwarna atau bening, atau juga berwarna putih.
  3. Terletak pada akar atau pada jaringan yang tidak berfotosintesis.
  4. Berukuran jauh lebih kecil daripada kloroplas.
  5. Memiliki membran ganda
  6. Memiliki DNA sendiri

Fungsi Leukoplas

Secara umum, fungsi leukoplas adalah sebagai berikut:

  1. Sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk pati dan lemak, serta menyimpan protein (fitoferitin/senyawa protein zat besi) dalam bentuk globula atau yang dikenal sebagai plastoglobuli.
  2. Berperan dalam sintesis asam lemak dan asam amino yang diperlukan dalam proses metabolisme tumbuhan.

Struktur Leukoplas

Penampakan leukoplas dibawah mikroskop adalah bulat seperti bola serta tidak memiliki warna atau bening. Hal ini dikarenakan leukoplas tidak memiliki atau tidak mengandung pigmen warna apapun. Leukoplas juga memiliki struktur membran ganda serta memiliki DNA sendiri.

Adapun bentuk bagian dalam membran leukoplas sendiri berbeda-beda tergantung pada jenis leukoplasnya, apakah amyloplas, elaioplas, atau proteinoplas. Adapun perbedaannya bisa dilihat pada gambar berikut:

Jenis Leukoplas

Leukoplas bisa dibedakan menurut fungsinya. Berdasarkan fungsinya, leukoplas bisa dibedakan menjadi 3 jenis yaitu:

1. Amiloplas atau leukoamiloplas

Amiloplas atau leukoamiloplas merupakan jenis leukoplas yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan dalam bentuk amilum (pati).

Amiloplas berbentuk semi aktif dan memiliki kandungan butir-butir tepung atau pati. Amiloplas ditemukan pada bagian tumbuhan yang menyimpan cadangan energinya dalam bentuk pati atau tepung, misalnya akar, rimpang, batang, umbi, dan juga biji.

2. Elaioplas

Elaioplas merupakan jenis leukoplas yang berfungsi sebagai tempat pembentukan dan penyimpanan lemak. Misalnya pada tumbuhan monokotil dan lumut Hepaticae.

Elaioplas berbentuk semi aktif dan mengandung tetes-tetes lemak atau minyak. Elaioplas terdapat pada jaringan yang menyimpan lemak, misalnya pada endospermium atau biji.

3. Proteinoplas

Proteinoplas merupakan jenis leukoplas yang memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan protein, yakni berupa fitoferitrin atau senyawa zat besi.

Kesimpulan Pembahasan

Leukoplas adalah salah satu bentuk atau jenis dari plastida yang tidak mengandung  pigmen atau tidak memiliki zat warna atau berwarna putih serta berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, baik dalam bentuk pati atau amilum maupun lemak atau minyak. Selain itu, leukoplas juga berfungsi untuk menyimpan protein.

Secara umum, ciri-ciri dari leukoplas adalah tidak mengandung pigmen warna sehingga ia akan berwarna bening atau putih. Leukoplas biasanya berada pada jaringan yang tidak berfotosintesis atau pada bagian tumbuhan yang tidak terkena cahaya matahari seperti pada akar dan biji. Fakta unik dari leukoplas adalah ia memiliki membran ganda dan juga memiliki DNA sendiri.

Berdasarkan fungsinya, leukoplas dibedakan menjadi  3 jenis, yaitu amiloplas yang berfungsi untuk menyimpan pati/amilum, elaioplas yang berfungsi untuk menyimpan lemak/lipid, dan proteinoplas yang berfungsi untuk menyimpan protein.

The post Leukoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kromoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya https://haloedukasi.com/kromoplas-pengertian-ciri-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 01:20:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27653 Kromoplas merupakan organel sel khusus yang terdapat dalam sel tumbuhan. Kromoplas merupakan bagian atau salah satu jenis dari plastida yang mengandung pigmen warna. Pengertian Kromoplas Kromoplas adalah organel sel pada tumbuhan yang mengandung karoten atau pigmen karotenoid yang menghasilkan warna pada bagian buah, kayu, akar, maupun daun tumbuhan. Kromoplas merupakan plastida yang berasal dari jenis […]

The post Kromoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kromoplas merupakan organel sel khusus yang terdapat dalam sel tumbuhan. Kromoplas merupakan bagian atau salah satu jenis dari plastida yang mengandung pigmen warna.

Pengertian Kromoplas

Kromoplas adalah organel sel pada tumbuhan yang mengandung karoten atau pigmen karotenoid yang menghasilkan warna pada bagian buah, kayu, akar, maupun daun tumbuhan. Kromoplas merupakan plastida yang berasal dari jenis plastida lainnya, yakni kloroplas.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan bahwa kromoplas merupakan plastid yang terdapat dalam sel jaringan tanaman yang berwarna karena mengandung pigmen.

Jadi, secara umum pengertian dari kromplas merupakan jenis plastida pada tanaman yang mengandung pigmen warna selain hijau dan berfungsi untuk memberi warna pada bagian tumbuhan seperti pada buah, batang, akar, maupu pada daun, serta melakukan fungsi dasar sel tumbuhan lainnya.

Ciri-Ciri Kromoplas

Diantara ciri-ciri kromoplas adalah:

  1. Hanya terdapat pada sel tumbuhan.
  2. Termassuk jenis organel sel yang tidak mampu membelah
  3. Ditemukan dalam sel eukariotik
  4. Tidak memiliki bentuk tetap. Kromoplas bisa berbentuk memanjang, spheroidal, maupun berlubang.
  5. Semua elemen kromoplas, seperti pigmen dan ribosom, bergerak bebas melalui stroma.
  6. Strukturnya hanya terdiri dari membran dalam, membran luar, dan stromula (tabung berisi stroma).

Fungsi Kromoplas

Kromoplas berfungsi untuk:

  1. Memberi warna pada beberapa bagian tumbuhan, seperti buah, sayur, batang, akar, dan beberapa jenis ganggang.
  2. Mensintesis sejumlah pigmen warna, seperti karotenoid (oranye), Xantofil (kekuningan), Likopen (merah), dan sejumlah pigmen lainnya.
  3. Memberi warna pada daun yang tua, menguning atau kemerahan pada musim gugur.
  4. Sebagai pigmen tambahan yang menangkap cahaya matahari untuk proses fotosintesis
  5. Berperan dalam membantu proses penyerbukan karena kromoplas yang bertanggung jawab dalam memberi warna pada bunga untuk menarik serangga.
  6. Berperan aktif dalam proses metabolisme tumbuhan, yakni dalam hampr semua proses bio sintetik, terutama terkait dengan regenerasi buah-buahan.

Struktur Kromoplas

Struktur kromoplas ketika diamati dengan mikroskop biasa hanya nampak seperti gelembung balon, sehingga sulit untuk diamati perbedaannya antara satu jenis kromoplas dengan yang lainnya. Untuk melihat bentuk kromoplas dengan lebih jelas, maka perlu menggunakan mikroskop eketron.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa, kromoplas memiliki struktur yang tidak tetap antara satu jenis tumbuhan dengan jenis tumbuhan lainnya. Misalnya saja, pada kromoplas pada wortel diketahui berbentuk kristal sementara pada mangga kromoplasnya berbentuk bulat.

Secara umum kromoplas hanya terdiri dari 3 bagian, yaitu:

  1. Membran luar
  2. Membran dalam
  3. Stromula atau tabung yang berisi stroma.

Klasifikasi Kromoplas

Menurut strukturnya, kromoplas terbagi menjadi empat jenis atau kategori yaitu:

  1. Fibrilar atau tubular, yakni kromoplas yang pigmennya terkait langsung dengan fibril protein.
  2. Membran, yakni kromoplas yang strukturnya berbentuk seperti spiral luka
  3. Kristal, yakni kromoplas yang pigmennya disimpan dalam bentuk kristal pada sepanjang struktur tanaman.
  4. Globulous, yakni kromoplas yang ditemukan dalam bentuk mirip tetes. Kromoplas jenis ini biasanya menyimpan lipid dalam jumlah besar di dalamnya.

Jenis Kromoplas

Kromoplas sendiri bisa dibedakan menurut bentuk maupun pigmen atau zat warna yang dikandungnya. Dalam suatu organisme bisa terdapat beberapa jenis kromoplas.

Jenis-jenis kromoplas yang paling utama adalah:

1. Globular

Kromoplas globular merupakan jenis kromoplas yang terbentuk karena akumulasi pigmen dan hilangnya zat amilum atau pati.

2. Kristal

Kromoplas kristal memiliki ciri bentuk membran yang sempit dan memanjang seperti jarum yang menjadi tempat penumpukan pigmen

3. Tubular atau Fibrillar

Kromoplas tubular atau disebut juga fibrillar memiliki struktur yang berbentuk tabung dan vesikel sebagai tempat penumpukan pigmen

4. Membran

Adapun kromoplas membran, pigmen atau zat warna disimpan dalam membran dan terbungkus gulungan secara heliks

Pigmen Pada Kromoplas

Kromoplas merupakan jenis plastida yang menghasilkan pigmen warna selain hijau. Ada dua jenis pigmen yang terakumulasi kromoplas, yaitu:

  1. Pigmen karotenoid terhidrogenasi (C40H56)
  2. Pigmen karotenoid teroksigenasi (C40H55O2)

Diantara zat warna atau pigmen yang dihasilkan oleh kromoplas adalah:

  • Karotiri atau karoten yang memberi warna kuning atau oranye. Misalnya pada wortel
  • Xantofil yang memberi warna kuning pada daun tua
  • Fikosantin yang memberi warna coklat. Misalnya pada ganggang Phaeophyta
  • Fikosianin yang memberi warna biru. Misalnya pada ganggang Cyanophyta
  • Fikoeritin yang memberi warna merah. Misalnya pada ganggang Rhodophyta
  • Antosianin yang memberi warna merah hingga kuning. Misalnya pada kelopak bunga.

Kesimpulan Pembahasan

Kromoplas merupakan salah satu jenis plastida yang hanya ditemukan pada tumbuhan. Kromoplas terbentuk dari jenis plastida lainnya, yakni dari kloroplas. Kromoplas mengandung pigmen atau zat warna selain hijau dan terutama adalah pigmen warna karoten serta pigmen warna lainnya.

Fungsi utama dari kromoplas adalah sebagai organel yang memberikan warna pada bagian-bagian tumbuhan tertentu, misalnya pada buah, batang, akar, maupun daun. Selain itu, kromoplas juga berperan dalam fotosintesis sebagai pigmen tambahan yang mampu menyerap cahaya matahari. Kromoplas juga berperan pada sebagian besar proses metabolisme tumbuhan berupa bio sintetik, terutama pada regenerasi buah-buahan.

Struktur kromoplas secara umum hanya terdiri dari tiga bagian, yaitu membran luar, membran dalam, dan stromula. Adapun klasifikasi atau jenis kromoplas berdasarkan struktur atau bentunya dibedakan menjadi empat, yaitu kromoplas tubulus/fibrillar, kromoplas membran, kromoplas kristal, dan kromoplas globulous/globular. Sedangkan pigmen yang ada pada kromoplas, diantaranya adalah karoten, xantofil, fikosantin, fikosianin, fikoeritin, dan juga antosianin.

The post Kromoplas: Pengertian – Ciri dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya https://haloedukasi.com/plastida-pengertian-karakteristik-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 01:09:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27650 Plastida merupakan salah satu organel sel spesifik yang ada pada sel tumbuhan yang mana di dalamnya terdapat zat pigmen. Selain pada tumbuhan, plastida juga ditemukan dalam alga.  Berikut akan dijelaskan mengenai organel plastida. Pengertian Plastida Plastida merupakan organel sel pada tumbuhan yang bersifat dinamis, memiliki kemampuan membelah diri, tumbuh, dan juga berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. […]

The post Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Plastida merupakan salah satu organel sel spesifik yang ada pada sel tumbuhan yang mana di dalamnya terdapat zat pigmen. Selain pada tumbuhan, plastida juga ditemukan dalam alga.  Berikut akan dijelaskan mengenai organel plastida.

Pengertian Plastida

Plastida merupakan organel sel pada tumbuhan yang bersifat dinamis, memiliki kemampuan membelah diri, tumbuh, dan juga berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Misalnya, pada sel muda plastida biasanya tidak berwarna (berupa leukoplas dan proplastida), pada daun hijau plastida menjadi kloroplas, pada buah plastida menjadi kromoplas yang berwarna merah ataupun kuning.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plastida didefinisikan sebagai struktur yang hanya terdapat pada sel tumbuhan yang mengandung pigmen hijau daun.

Karakteristik Plastida

Karakteristik atau ciri-ciri plastida adalah sebagai berikut:

  1. Hanya terdapat pada sel tumbuhan
  2. Berbentuk bulat, cakram, oval dan berdiameter sekitar 4 hingga 6 mikron
  3. Memiliki membran rangkap yang didalamnya terdapat sistem membran dan matriks
  4. Mengandung pigmen

Fungsi Plastida

Plastida memiliki sejumlah fungsi penting bagi tumbuhan, diantaranya adalah:

  1. Plastida dalam bentuk kloroplas menghasilkan pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan untuk pembentukan makanan bagi tumbuhan
  2. Perubahan plastida dalam bentuk kloroplas menjadi kromoplas, ternyata menyebabkan meningkatnya kemampuan jaringan dan sel dalam menyerap bahan larut air seperti karbohidrat. Sehingga, plastida dalam bentuk kromoplas dan leukoplas berfungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
  3. Plastida dalam bentum leukoplas berfungsi untuk memproduksi asam amino dan protein.
  4. Plastida dalam bentu kromoplas pada bunga mampu menghasilkan berbagai zat warna yang bisa menarik serangga sehingga dapat membantu dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji.

Peranan Plastida Pada Fotosintesis

Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhan hijau merupakan organisme auotrof, yaitu organisme yang memiliki kemampuan untuk memproduksi makanannya sendiri. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan akan menyerap air dan karbondioksida dari lingkungannya untuk kemudian diproses dengan bantian cahaya matahari menjadi gula dan oksigen.

Secara singkat, reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Peranan plastida dalam proses fotosintesis tumbuhan ini adalah:

  1. Sebagai penghasil klorofil atau zat hijau (pigmen hijau) yang mampu menyerap cahaya matahari
  2. Sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, baik reaksi terang (yang membutuhkan cahaya matahari) maupun reaksi gelap (yang tidak memerlukan cahaya matahari tetapi memerlukan karbondioksida)
  3. Sebagai tempat menyimpan hasil proses fotosintesis dalam bentuk pati atau amilum.

Struktur Plastida

Struktur dari plastida adalah sebagai berikut:

  1. Membran luar, yang berfungsi untuk mengatur transportasi keluar masuknya zat
  2. Ruang antar membran, yang bersifat permeable terhadap zat yang masuk
  3. Membran dalam, yang berfungsi membungkus cairan kloroplas (stroma)
  4. Stroma, adalah cairan kloroplas yang berfungsi sebagai tempat proses siklus calvin atau reaksi gelap fotosintesis dan menyimpan hasil fotosintesis berupa amilum
  5. Lumen tilakoid, yaitu membran dalam berlipat yang mengandung protein dan digunakan untuk memproses protein, fotosintesis, metabolisme, reaksi redoks,dan pertahanan
  6. Membran tilakoid, yang berfungsi dalam membantu reaksi terang fotosintesis
  7. Granum, merupakan tumpukan dari tilakoid dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi terang fotosintesis
  8. Tilakoid atau lamella, yaitu tempat dimana terdapat sekumpulan kuatosom yang merupakan tempat klorofil berada.
  9. Ribosom, sebagai tenpat terjadinya sintesis protein
  10. DNA plastida, sebagai pengatur kegiatan di dalam sel
  11. Plastoglobula

Jenis Plastida

Secara garis besar, jenis-jenis atau klasifikasi plastida adalah sebagai berikut:

1. Proplas

Proplast akan melakukan pembelahan dan menjadi:

a.  Etioplas

Etioplas yaitu bentuk semi aktif yang merupakan adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya. Etioplas bisa segera aktif dan membentuk klorofil dalam beberapa jam setelah terkena cahaya.

b. Kloroplas

kloroplas bisa  berasal dari proplas maupun dari etioplas. Kloroplas adalah organel dengan kandungan klorofil yang berwarna hijau dan berfungsi pada saat proses fotosintesis.

Beberapa jenis klorofil adalah:

  • Klorofil A yang memantulkan warna hijau-biru dan terdapat pada semua organisme autotrof
  • Klorofil B yang memantulkan warna kuning-hijau dan terdapat pada alga hijau dan tumbuhan darat
  • Klorofil C yang memantulkan warna hijau-cokelat dan dimiliki oleh Phaeophyta, Chrysophyta, dan diatom.
  • Klorofil D yang memantulkan warna hijau-merah dan dimiliki oleh Rhodophyta.

c. Kromoplas

kromoplas berasal dari klorofil. Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna selain hijau. Diantara zat warna yang dihasilkan oleh kromoplas adalah:

  • Karotiri yang berwarna kuning
  • Xantofil yang berwarna kuning pada daun tua
  • Fikosantin yang berwatna coklat pada ganggang Phaeophyta
  • Fikosianin yang berwarna biru pada ganggang Cyanophyta
  • Fikoeritin yang berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
  • Antosianin yang memberi warna merah hingga kuning pada bunga.

d. Gerontoplas

Gerontoplas adalah plastida yang berasal dari kloroplas akan tetapi mengalami penuaan karena tidak adanya proses fotosintesis pada bagian tumbuhan tersebut

2. Leukoplas

Leukoplas merupakan plastida yang terdapat pada jaringan yang tidak terkena sinar serta  tidak mengandung pigmen. Leukoplas biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil metabolisme.

Jenis-jenis leukoplas antara lain:

a. Amiloplas yang berfungsi menyimpan amilum

b. Elaioplas yang berfungsi menyimpan lemak

c. Proteinoplas yang berfungsi menyimpan protein

Selain apa yang telah diuraikan diatas, plastida juga bisa dibedakan berdasarkan:

A. Keberadaan pigmen

Berdasarkan keberadaan pigmennya, plastida dibedakan menjadi:

  1. Leukoplas, yakni plastida yang tidak mengandung warna
  2. Kloroplas, yaitu plastida yang menghasilkan pigmen hijau (klorofil), kuning (xantin), dan kuning kemerahan (xantofil)
  3. Kromoplas, yaitu plastida yang banyak mengandung karoten sehingga bisa menghasilkan warna selain hijau, seperti merah atau merah bata.

B. Fungsi

Berdasarkan fungsinya, secara garis besar plastida dibedakan menjadi:

  1. Amiloplas, yakni plastida yang berfungsi untuk meyimpan amilum
  2. Etioplas, yakni kloroplas yang belum terkena cahaya
  3. Kromoplas, yaitu plastida yang berfungsi untuk sintesis dan menyimpan lemak
  4. Elaioplas, yaitu plastida yang berfungsi untuk menyimpan lemak
  5. Leukoplas, yakni plastida yang berfungsi untuk sintesis monoterpen yang akan bersama-sama asam leman akan digunakan untuk pertumbuhan sel tumbuhan.
  6. Kloroplas, yakni plastida yang digunakan untuk proses fotosintesis

Kesimpulan Pembahasan

Plastida merupakan organel sel khusus yang hanya ditemukan dalam sel tumbuhan. Organel ini berfungsi terutama dalam proses fotosintesis tumbuhan. Peranan plastida dalam fotosintesis sendiri dikarenakan plastida mampu menghasilkan zat hijau daun yang disebut klorofil yang memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya matahari. Selain menyerap cahaya matahari, peranan plastida dalam fotosintesis juga sebagai tempat terjadinya reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis. Plastida juga menjadi tempat untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk amilum atau pati.

Diantara karakteristik dari plastida adalah ia merupakan organel yang memiliki membran rangkap, berbentuk bulat, oval atau cakram dengan diameter berkisar antara 4 hingga 6 mikron, serta memiliki pigmen warna.

Jenis-jenis plastida sendiri secara garis besar dibedakan menjadi proplas dan leukoplas. Proplas merupakan plastida yang mengandung pigmen warna dan bisa berubah menjadi beberapa bentuk seperti kloroplas, kromoplas, etioplas, dan gerontoplas. Sementara leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen warna serta biasanya berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan. Jenis-jenis plastida juga bisa dibedakan menurut keberadaan pigmen dan fungsinya.

The post Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sentrosom: Pengertian – Karakteristik dan fungsinya https://haloedukasi.com/sentrosom-pengertian-karakteristik-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 00:51:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27646 Sebagaimana diketahui, bahwa semua makhluk hidup tersusul dari satu atau lebih sel-sel. Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup. Di dalam sebuah sel, terdapat komponen-komponen penyusun yang mana salah satunya adalah sentrosom. Dalam pembahasan kali ini akan diuraikan mengenai sentrosom, berupa pengertian, karakteristik, fungsi, letak, struktur, dan juga peranannya dalam proses pembelahan […]

The post Sentrosom: Pengertian – Karakteristik dan fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagaimana diketahui, bahwa semua makhluk hidup tersusul dari satu atau lebih sel-sel. Sel merupakan unit dasar dari struktur dan fungsi makhluk hidup. Di dalam sebuah sel, terdapat komponen-komponen penyusun yang mana salah satunya adalah sentrosom.

Dalam pembahasan kali ini akan diuraikan mengenai sentrosom, berupa pengertian, karakteristik, fungsi, letak, struktur, dan juga peranannya dalam proses pembelahan sel.

Pengertian Sentrosom

Secara umum, sentrosom merupakan organel yang memiliki peran dalam pusat pengorganisasian mikrotubulus utama serta mengatur siklus perkembangan dari sel hewan.

Sentrosom merupakan bagian dari organel sel yang ditemukan pertama kali pada tahun 1883 oleh seorang ilmuwan Belgia yang bernama Edouard Van Beneden dan baru digambarkan dan diberi nama 5 tahun kemudian, yakni pada 1888, oleh Theodor Boveri. Sentrosom sendiri hanya ditemukan pada sel hewan, sedangkan pada tumbuhan fungsi sentrosom sudah dilakukan oleh organel sel yang lain.

Sebagaimana telah disinggung sebelumnya bahwa sentrosom merupakan bagian dari sel. Menurut Robert Hooke, sel merupakan tempat tempat-tempat kecil yang dibatasi oleh dinding. Di dalam sebuah sel terdapat sitoplasma yang didalamnya terdapat organel-organel dalam cairan kental. Diantara organel sel itu adalah sentrosom.

Dalam situs DBPedia disebutkan bahwa sentrosom merupakan organel sel yang berfungsi secara aktif dalam proses pembelahan sel dan hanya terdapat pada sel hewan. Sentrosom merupakan daerah yang terdiri atas sepasang sentriol yang terbentuk saat terjadi pembelahan sel yang mana nantinya setiap sentriol akan bergerak ke kutub-kutub sel yang tengah membelah.

Pada tahapan interfase, terdapat fase S yakni terjadinya duplikasi kromosom, kondensasi kromosom, dan duplikasi sentrosom. Adapun tahapan dalam duplikasi sentrosom adalah sebagai berikut:

  1. Fase G1 duplikasi sentrosom dimulai dengan terpisahkan sepasang sentriol sejauh beberapa mikrometer.
  2. Fase S, yakni mulai terbentuknya sentriol anak sehingga masing-masing sentriol memiliki pasangan menjadi dua pasang sentriol.
  3. Fase G2, dimana sentriol anak yang terbentuk akan memanjang.
  4. Fase M, dimana sentriol bergerak ke kutub-kutub pembelahan dan berlekatan dengan mikrotubala yang tersusun dari benang-benang spindel.

Karakteristik Sentrosom

Secara umum, karakteristik atau ciri-ciri dari sentrosom adalah sebagai berikut:

  1. Hanya terdapat pada sel hewan
  2. Sentrosom terletak pada sitoplasma dengan inti sel
  3. Secara fisik, sentrosom memiliki kinetokor dan lengan kromosom
  4. Sentrosom berfungsi dalam pembelahan mitosis sel

Fungsi Sentrosom

Beberapa fungsi penting dari sentrosom adalah:

1. Berperan dalam proses pembelahan mitosis pada sel hewan

Peran sentrosom yang paling utama adalah dalam proses pembelahan sel hewan. Pembelahan mitosis adalah pembelahan sel yang akan menghasilkan 2 sel anak yang memiliki katakter genetik identik dengan sel induknya.

2. Mempertahankan jumlah kromosom

Untuk mempertahankan katakter genetik yang identik antara sel induk dengan sel anak, maka kuncinya adalah pada kromosom. Fungsi sentrosom disini adalah untuk mempertahankan jumlah kromosom pada sel hewan saat membelah.

3. Pusat Produksi Mikrotubulus

Sentrosom menjadi pusat pembentukan mikrotubulus, yaitu struktur filamen tipis yang ada di dalam sel. Sentrosom dan mikrotubulus memiliki peran untuk menentukan arah pertumbuhan beberapa jenis sel, seperti neuron.

4. Inisiasi Sitokinesis

Sentrosom berperan dalam inisiasi atau memulai proses sitokinesis atau pembagian sitoplasma dari sel induk menjadi dua. Tanpa adanya sentrosom, sitokinesis tidak akan terjadi.

5. Mengatur keberadaan silia primer

Sentrosom berperan dalam mengatur silia primer pada sel-sel epitel ginjal, reseptor penciuman, lapisan perut dan juga sel-sel batang pada mata. Silia primer ini berfungsi sebagai sensor yang memungkinkan bagi sel untuk bisa memberi respon yang sesuai.

Peranan Sentrosom dalam Pembelahan Sel

Pada proses pembelahan sel mitosis, sentrosom berperan dalam mempertahankan jumlah kromosom sehingga jumlah kromosom dalam setiap sel anak atau sel yang terbentuk dari pembelahan sel sama dengan jumlah sel induk atau sel yang membelah, yakni sama-sama besifat diploid (2n).

Saat terjadi pembelahan, sentrosom yang terdiri dari dua sentriol akan memisah dan masing-masing akan bergerak menuju kutub yang berlawanan. Saat bergerak memisah, setriol juga mengeluarkan benang spindel yang nantinya berfungsi untuk menarik kromosom ke masing-masing kutub yang berlawanan.

Tahap akhir dari proses pembelahan sel ditandai dengan terbentuknya sel anak dari sel induk, dimana masing-masing sentrosom dari sel induk akan menjadi intel sel anak.

Letak Sentrosom

Sentrosom terletak menempel pada membran inti sel dan dikenal sebagai pusat pengatur mikrotubulus sel. Sentrosom mengandung sepasang sentriom yang letaknya saling tegak lurus satu sama lain.

Struktur Sentrosom

Sentrosom terdiri atas sepasang organel yang disebut sentriol yang keduanya terletak saling tegak lurus satu sama lain.

Masing-masing sentriol tersusun atas sembilan sel tabung yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 buah mikrotubulus yang saling menyatu dalam formasi cincin berbentuk bintang.

Evolusi Sentrosom

Sentrosom diperkirakan telah berevolusi  hanya pada keturunan sel eukariotik metazoan. Evolusi sentrosom telah teridentifikasi hanya pada beberapa gen “tanda tangan”, salah satunya adalah Centrins yang memiliki peran dalam pensinyalan kalsium yang diperlukan dalam proses duplikasi sentriol.

Centrins memiliki dua subfamilies utama yang hadir dalam intestinalis awal percabangan Giardia Eukariota. Centrin ini juga telah hadir dalam nenek moyang eukariota.

Sebaliknya, pada kelompok ini tidak memiliki homolognya yang sangat dikenal di archea dan bakteri. Dengan demikian, centrin merupakan salah satu bagian dari “tanda tangan gen eukariotik.

Pada beberapa bagian sentrosom yang sangat menyimpang dalam model spesies Drosophilia melanogaster dan Caenorhabditis elegans. Pada Drosophilia melanogaster terdapat mutan yang kekurangan sentrosom yang menjadikan lalat dewasa morfologis normal pada akhirnya segera mati setelah lahir karena kekurangan neuron sensorik berupa silia.

Kesimpulan Pembahasan

Sentrosom merupakan organel sel yang berperan penting pada proses pembelahan sel dan mengatur siklus perkembangan sel hewan. Sentrosom hanya terdapat pada sel hewan dan tidak terdapat pada sel tumbuhan. Pada sel tumbuhan peranan sentrosom dilakukan oleh organel lainnya.

Pada proses pembelahan sel, sentrosom berperan dalam mempertahankan jumlah kromosom sehingga bisa menghasilkan sel anakan yang identik dengan sel induk. Dengan demikian, sentrosom memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelahan sel.

Sentrosom terletak di dekat inti sel, yakni melekat pada membran inti sel. Sentrosom terdiri atas dua buah sentriol yang terletak saling tegak lurus satu sama lain. Masing-masing sentriol terdiri dari sembilan sel tabung yang masing-masing kelompok terdiri dari 3 buah mikrotubulus yang saling menyatu dalam formasi cincin berbentuk bintang. Diketahui bahwa sentrosom mengalami  evolusi pada sel eukariotik metazoan.

The post Sentrosom: Pengertian – Karakteristik dan fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>