Organisasi Islam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organisasi-islam Tue, 12 Jan 2021 06:26:01 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Organisasi Islam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organisasi-islam 32 32 Organisasi Sarekat Islam: Pengertian – Latar Belakang dan Tokohnya https://haloedukasi.com/organisasi-sarekat-islam Tue, 12 Jan 2021 06:24:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19067 Pada zaman penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia membentuk beberapa organisasi yang di dalamnya berisikan para anggota yang hebat hebat dan masyarakat Indonesia. Salah satu dari organisasi tersebut yaitu organisasi Sarekat Dagang Islam. Awal mula nama organisasi ini yaitu Sarekat Dagang Islam, lalu diubah namanya menjadi Sarekat Islam. Setelah diubah namanya organisasi ini diizinkan menjalankan aktivitas dari […]

The post Organisasi Sarekat Islam: Pengertian – Latar Belakang dan Tokohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada zaman penjajahan Belanda, masyarakat Indonesia membentuk beberapa organisasi yang di dalamnya berisikan para anggota yang hebat hebat dan masyarakat Indonesia. Salah satu dari organisasi tersebut yaitu organisasi Sarekat Dagang Islam.

Awal mula nama organisasi ini yaitu Sarekat Dagang Islam, lalu diubah namanya menjadi Sarekat Islam. Setelah diubah namanya organisasi ini diizinkan menjalankan aktivitas dari organisasi ini oleh pemerintah Belanda.

Sejarah Organisasi Sarekat Islam

Organisasi Sarekat Islam ini merupakan suatu organisasi yang didirikan pada tanggal 16 Oktober tahun 1905 oleh H. Samanhudi. Pada awalnya organisasi ini bernama Sarekat Dagang Islam.

Selanjutnya Sarekat Dagang Islam diganti namanya menjadi Sarekat Islam. Organisasi ini merupakan perkumpulan pedagang-pedagang Islam yang menentang masuknya pedagang asing ke Indonesia.

Tujuan dari pendirian organisasi Sarekat dagang islam ini yaitu untuk memajukan perdagangan Indonesia di bawah panji-panji islam.

Awalnya organisasi ini hanya sebatas para pedagang saja, tidak banyak memiliki anggota. Agar anggotanya bertambah banyak, maka tanggal 18 September 1912, Sarekat Dagang Islam diubah namanya menjadi Sarekat Islam.

Latar belakang organisasi Sarekat Islam, diantaranya:

  • Perlawanan terhadap para pedagang Tionghoa.
  • Isyarat kepada umat islam bahwa sudah saatnya menunjukkan kekuatannya.
  • Membuat front guna melawan semua penghinaan terhadap rakyat bumi putera.

Organisasi ini dibentuk dengan tujuan awal yaitu menghimpun pedagang pribumi muslim agar nantinya dapat bersaing dengan pedagang-pedagang Tionghoa. Pada saat itu pedagang pedagang dari Tionghoa usahanya telah lebih maju dibanding Indonesia.

Selain itu mereka memiliki hak dan status yang lebih tinggi dibandingkan dengan Indonesia. Sarekat Dagang Islam yang kemudian berubah namanya menjadi Sarekat Islam ini merupakan organisasi ekonomi yang berdasar pada agama Islam.

Namun, seiring dengan perkembangan dari organisasi ini tidak hanya bergerak dalam bidang ekonomi saja melainkan juga bergerak dalam bidang politik. Organisasi Sarekat Dagang islam merupakan simbol perlawanan atas kesewenang-wenangan dari pemerintah Belanda.

Perkembangan Organisasi Sarekat Islam

Perkembangan organisasi Sarekat islam ini terbagi dalam empat bagian, yaitu:

  • Periode pertama, yang dilakukan pada tahun 1911 hingga 1916 memberikan corak serta bentuk dari organisasi Sarekat Islam ini.
  • Periode kedua, dilakukan pada tahun 1912 hingga 1921. Periode ini dapat dikatakan sebagai periode puncak dari organisasi Sarekat Islam.
  • Periode ketiga, dari tahun 1921 hingga 1927 yang merupakan periode konsolidasi. Pada periode ketiga ini, organisasi Sarekat Islam bersaing keras dengan golongan komunis dan mendapatkan tekanan dari pemerintah Belanda.
  • Periode keempat, tahun 1927 hingga 1942 usaha dari organisasi ini untuk tetap dalam mempertahankan eksistensinya pada forum politik Indonesia.

Pemerintah Belanda pada bidang sosial membuat kelas sosial di masyarakat penduduk Indonesia yang terbagi menjadi beberapa golongan yaitu pribumi, asia dan eropa. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor yang terbentuknya organisasi Sarekat Islam.

Masyarakat Indonesia tidak terima bahwa martabat penduduk pribumi berada di bawah bangsa asing. Selain itu perlakuan yang dilakukan oleh pemerintah Belanda yaitu menggunakan politik zending.

Politik zending yaitu merupakan sebuah usaha dari pemerintah Belanda guna mengkristenkan bangsa yang dijajah termasuk bangsa Indonesia. Hal tersebut berguna untuk melanggengkan kekuasaannya di Indonesia.

Karena perlakuan dari pemerintah Belanda tersebut maka pada akhir tahun 1905 dibentuklah Sarekat Dagang Islam untuk mempersatukan pedagang batik serta menjunjung tinggi derajat dari bumi putera.

Sarekat Islam mengalami masa kejayaannya yaitu pada saat dipimpin oleh H.O.S Tjokroaminoto. Organisasi ini menjadi sebuah organisasi islam yang besar dan membuat pemerintah Belanda dilanda rasa khawatir.

Sarekat Islam di bawah kepemimpinan Tjokroaminoto mampu menjadi organisasi pergerakan yang pertama dalam sebuah rapat terbuka yang dilaksanakan tanggal 26 Januari 1913 yang berlokasi di Surabaya.

Dibawah pimpinan Tjokroaminoto sarekat islam mengubah konsep dalam pergerakannya dari bidang ekonomi menjadi organisasi pergerakan nasional yang juga bergerak dalam bidang sosial politik.

Seiring dengan perkembangan waktu, semakin banyak masyarakat yang masuk ke dalam organisasi Sarekat Islam ini sehingga organisasi ini mengajukan badan hukum.

Melalui keahlian negosiasi Tjokroaminoto, maka Sarekat Islam berhasil mendapatkan status hukumnya dan menjadi Sarekat Islam lokal.

Beberapa tokoh penting organisasi Sarekat Islam, diantaranya:

  • K. H. Samanhudi
  • H. O. S. Cokro Aminoto
  • Semaun
  • Abdul Muis

Tujuan Organisasi Sarekat Islam

Organisasi Sarekat Islam ini tidak membatasi keanggotaannya, siapa saja boleh menjadi atau boleh masuk ke dalam organisasi ini.

Karena tujuan dari organisasi Sarekat Islam yaitu untuk membangun persaudaraan dan tolong menolong diantara sesama muslim. Berikut beberapa tujuan dari Sarekat Islam:

  • Membantu mengembangkan jiwa dagang.
  • Memperbaiki berbagai pendapat yang berpendapat keliru mengenai agama islam.
  • Hidup menurut oleh perintah agama islam.
  • Membantu masyarakat yang sedang kesulitan dalam bidang usaha.
  • Memajukan pengajaran dan usaha untuk memperbaiki derajat rakyat yang sudah direndahkan oleh penjajah.

Perpecahan Organisasi Sarekat Islam

Pada awalnya organisasi ini dilarang menjalankan organisasinya oleh pemerintah Belanda pada bulan Agustus tahun 1912. Setelah diadakan perubahan nama menjadi Serikat Islam, lalu diperbolehkan untuk menjalankan organisasinya kembali.

Pada kongres Sarekat Islam yang pertama menghasilkan suatu keputusan, yaitu Sarekat Islam bukan lagi organisasi daerah Surakarta, namun organisasi terbuka yang cakupan wilayahnya meliputi Hindia Belanda.

Ada tiga sentral kota dari Sarekat Islam, diantaranya Surabaya, Yogyakarta dan Bandung. Tujuan ketiga sentral kota ini sama yaitu untuk membangkitkan kesadaran politik nasional kaum muslim seluruh Indonesia.

Pada tahun 1914, beberapa anggota dari organisasi Sarekat Islam mendapat pengaruh ideologi dari Henk Sneevliet yang merupakan tokoh Indische Sociaal Democratische Vereniging.

Anggota Sarekat Islam lainnya berusaha mengubah organisasi islam ke arah yang lebih radikal dengan semangat komunisme di dalamnya. Namun upaya beberapa anggota tersebut mendapat perlawanan dari golongan islam yang konservatif.

Pada akhirnya organisasi Sarekat Islam terpecah menjadi dua bagian yaitu Sarekat Islam Merah yang berada di bawah pimpinan Semaun dan Sarekat Islam Putih yang berada di bawah pimpinan Tjokroaminoto.

Kemunduran organisasi Serikat Islam ini dimulai saat struktur organisasi dianggap sudah sempurna, kemudian ada pemecatan pada Dr. Soekiman. Kelemahan lainnya juga terlihat tahun 1939 saat S. M. Kartosuwiryo mengundurkan diri dari pengurusan organisasi Sarekat Islam.

The post Organisasi Sarekat Islam: Pengertian – Latar Belakang dan Tokohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi Konferensi Islam (OKI) : Latar Belakang, Tujuan, Peran dan Dampaknya https://haloedukasi.com/organisasi-konferensi-islam Tue, 10 Nov 2020 08:02:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=14240 Organisasi organisasi di dunia berbondong bondong untuk terus menjalin hubungan internasional dengan negara lain. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan yang ada. Namun, dalam upaya membentuk sebuah organisasi diperlukan adanya persamaan visi maupun misi dalam pelaksanaannya. Sebab hal itu nantinya yang mempermudah proses interaksi antar […]

The post Organisasi Konferensi Islam (OKI) : Latar Belakang, Tujuan, Peran dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi organisasi di dunia berbondong bondong untuk terus menjalin hubungan internasional dengan negara lain. Hal ini bertujuan untuk dapat membantu menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan yang ada.

Namun, dalam upaya membentuk sebuah organisasi diperlukan adanya persamaan visi maupun misi dalam pelaksanaannya. Sebab hal itu nantinya yang mempermudah proses interaksi antar sesama negara yang berkerja sama.

Salah satu organisasi yang dibentuk karena adanya persamaan misi ialah organisasi konferensi islam atau sering disebut OKI. Organisasi Konferensi Islam adalah organisasi internasional terbesar di dunia yang mengusung tujuan perkembangan Islam.

Latar Belakang Pembentukkan OKI

Hal yang melatarbelakangi terbentuknya Organisasi Konferensi Islam atau Organization of Islamic Cooperation (OIC) adalah

  • Adanya peristiwa pembakaran masjid Al Aqsa di Yerussalem. Peristiwa pembakaran itu terjadi pada 21 Agustus 1969.
  • Perbuatan Israel yang dianggap melebihi batas dalam menjajah serta menduduki berbagai negara di Jazirah Arab.

Hal itu membuat beberapa raja negara Islam menjadi resah.Sehingga mendorong pembentukan Konferensi Tingkat Tinggi Islam. Pembentukan itu diinisiasi oleh Raja Faisal dari Arab Saudi dan Raja Hassan II dari Maroko.

Rencana pembentukan itu pun mendapat tanggapan postif dari beberapa negara lainnya. Negara yang mendorong adanya konferensi ini adalah :

  • Maroko
  • Malaysia
  • Pakistan
  • Arab Saudi
  • Somalia, dan sebagainya.

Konferensi Tingkat Tinggi Islam itu akhirnya diadakan untuk pertama kalinya di Rabat, Maroko. Konferesi tersebut diadakan sampai 3 hari, yang dimulai pada 22 hingga 25 September 1969.

Sebanyak 21 negara islam hadir mengikuti konferensi tersebut. Penyelenggaraan KTT Islam ini menghasilkan sebuah keputusan yang tercantum dalam Deklarasi Rabat.

Deklarasi Rabat menegaskan mengenai keyakinan atas nama agama Islam serta penghormatan pada Hak Asasi Manusia serta Piagam PBB.

Pendiri OKI

Atas beberapa alasan yang diperkirakan sangat mengganggu perkembangan Islam di berbagai negara. Raja Faisal dari Arab Saudi beserta dengan Raja Hasan II dari Maroko memutuskan untuk membentuk sebuah konferensi.

Konferensi tersebut terdiri atas berbagai negara islam di dunia. Yang dalam pertama kali pembentukkannya hanya diikuti oleh 21 negara Islam.

Keanggotaan OKI

OKI diikuti oleh sebagian besar negara Islam di dunia. Dalam perkembangannya, hingga kini total negara yang resmi bergabung dengan OKI ialah 57 negara. Berikut nama nama negara beserta dengan tahun bergabungnya.

NoNama NegaraTahun Keanggotaan
1Afganistan1969
2Albania1992
3Aljazair1969
4Arab Saudi1969
5Azerbaijan1992
6Bahrain1972
7Bangladesh1974
8Benin1983
9Brunei Darussalam1984
10Burkino Faso1974
11Chad1969
12Djibouti1978
13Gabon1974
14Gambia1974
15Guinea1969
16Guinea-Bissau1974
17Guyana1998
18Indonesia1969
19Irak1975
20Iran1969
21Kamerun1974
22Kazakhstan1995
23Kirgizstan1992
24Komoro1976
25Kuwait1969
26Lebanon1969
27Libya1969
28Maladewa1976
29Malaysia1969
30Mali1969
31Maroko1969
32Mauritania1969
33Mesir1969
34Mozambik1994
35Niger1969
36Nigeria1986
37Oman1972
38Pakistan1969
39Palestina1969
40Pantai Gading2001
41Qatar1972
42Senegal1969
43Sierra Leone1972
44Somalia1969
45Sudan1969
46Suriah1972
47Suriname1996
48Tajikistan1992
49Togo1997
50Tunisia1969
51Turki1969
52Turkmenistan1992
53Uganda1974
54Uni Emirat Arab1972
55Uzbekistan1996
56Yaman1969
57Yordania1969

Tujuan Pembentukan OKI

Organisasi Konferensi Islam dibentuk untuk mengupayakan adanya perdamaian diantara negara islam di dunia. Selain itu, pembentukkan organisasi ini dapat menjadi bentuk kepedulian negara negara Islam terhadap perkembangan agama islam yang ada di berbagai negara.

Disamping itu, konferensi ini dapat dijadikan sebagai sarana kerja sama antar negara Islam. Berikut beberapa tujuan dari pendirian Organisasi Konferensi Islam.

  • Menghapuskan adanya diskriminasi ras dan kolonial secara internasional, terutama yang terjadi pada negara negara Islam di dunia.
  • Mempererat hubungan kerja sama antara negara negara Islam.
  • Membantu Palestina dalam upaya mencapai kemerdekaannya dari jajahan Israel.
  • Meningkatkan kerjasama dan solidaritas antar negara Islam di dunia.
  • Untuk menjaga ketat serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat ibadah umat muslim dari segala ancaman dan serangan
  • Menindaklanjuti tindakan Israel yang semena mena dalam melakukan penjajahan dan perebutan wilayah di negara negara jazirah Arab.

Dampak Pembentukan OKI

Pembentukan Organisasi Konferensi Islam ini membawa dampak positif bagi perkembangan Islam di dunia. Dalam pelaksanaannya, organisasi ini membawa angin segar terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh negara Islam di dunia.

Berikut dampak yang ditimbulkan melalui pembentukan OKI.

  • Memperkuat adanya kerja sama diantara negara negara Islam. Sehingga terbentuk integrasi ekonomi yang mengarah pada pembentukan pasar umum Islam.
  • Membantu rakyat Palestina dalam mewujudkan kemerdekannya sebagai sebuah negara yang bebas dan merdeka.
  • Adanya pembentukan sebuah komisi khusus yang menangani hasil hasil kebudayaan Islam pada masa lalu. Kebudayaan tersebut dikembangkan dan lebih diawasi secara ketat perkembangannya.
  • Tertanganinya beberapa permasalahan radikalisme dan terorisme.
  • Adanya kewajiban untuk menyertakan label sertifikasi halal dalam setiap produk ekpornya.

Peran Indonesia dalam Pelaksanaan OKI

Dalam ketergabungannya dengan Organisasi ini Indonesia menunjukkan peran aktif nya. Hal tersebut sesuai dengan prinsip politik yang dimiliki Indonesia, yaitu bebas aktif. Indonesia menunjukkan beberapa partisipasi aktifnya dalam program OKI.

Berikut bentuk peran Indonesia dalam pelaksanaan OKI.

  • Memberi dukungan secara aktif terhadap Palestina dan Yerussalem dalam konflik yang dihadapinya.
  • Menjadi salah satu tuan rumah dalam penyelenggaraan KTT OKI, tepatnya pada tahun 2016.
  • Menjadi ketua Commite Of Six yang memfasilitasi adanya perundingan damai antara Pemerintah Filiphina dengan MNLF.
  • Ikut serta dalam mendamaikan negara negara Islam yang bersiteru.
  • Indonesia juga mengeluarkan dukungannya terhadap gagasan “Tata Informasi Baru Dunia Islam”.

The post Organisasi Konferensi Islam (OKI) : Latar Belakang, Tujuan, Peran dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>