organisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organisasi Wed, 21 Feb 2024 08:12:58 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico organisasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/organisasi 32 32 Manajemen Ilmiah: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Kelebihan https://haloedukasi.com/manajemen-ilmiah Tue, 20 Feb 2024 13:39:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=48294 Pengertian Manajemen Ilmiah Manajemen ilmiah adalah pendekatan dalam mengelola organisasi atau bisnis yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan metode-metode yang terbukti efektif melalui penelitian dan pengujian. Pendekatan ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor pada awal abad ke-20 dan menjadi dasar bagi perkembangan manajemen modern. Manajemen ilmiah menekankan pada pemahaman yang mendalam tentang pekerjaan yang dilakukan, […]

The post Manajemen Ilmiah: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah adalah pendekatan dalam mengelola organisasi atau bisnis yang didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah dan metode-metode yang terbukti efektif melalui penelitian dan pengujian. Pendekatan ini dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor pada awal abad ke-20 dan menjadi dasar bagi perkembangan manajemen modern.

Manajemen ilmiah menekankan pada pemahaman yang mendalam tentang pekerjaan yang dilakukan, pemilihan dan pelatihan karyawan sesuai dengan pekerjaan mereka, serta penggunaan metode ilmiah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 

Ini melibatkan pengukuran dan analisis yang cermat tentang proses kerja untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan kinerja. Pendekatan ini juga mengharuskan manajer untuk bekerja sama dengan para karyawan untuk mengembangkan metode terbaik untuk melakukan pekerjaan, menghindari pemborosan waktu dan sumber daya, serta memastikan bahwa tujuan organisasi dicapai dengan efisien.

Sejarah Manajemen Ilmiah 

Manajemen ilmiah memiliki akar sejarah yang kuat dalam perkembangan ilmu manajemen. Beberapa tokoh dan peristiwa penting yang menggambarkan sejarah manajemen ilmiah antara lain:

1. Frederick Winslow Taylor (1856-1915) 

Dikenal sebagai “Bapak Manajemen Ilmiah,” Taylor mengembangkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah pada awal abad ke-20. Melalui karyanya yang terkenal, “The Principles of Scientific Management” (1911), Taylor menyatakan bahwa manajemen harus berdasarkan pada penelitian ilmiah yang teliti dan pengujian eksperimental.

2. Henry Gantt (1861-1919) 

Gantt adalah insinyur mekanikal yang bekerja sama dengan Taylor. Dia mengembangkan grafik Gantt, alat visual yang digunakan dalam manajemen proyek untuk memetakan waktu dan aliran kerja.

3. Frank and Lillian Gilbreth

Pasangan suami istri ini melakukan penelitian tentang gerakan manusia dalam pekerjaan dan mengembangkan konsep-konsep seperti analisis gerakan dan desain pekerjaan yang efisien.

4. Harrington Emerson (1853-1931)

Emerson adalah seorang konsultan manajemen yang mengembangkan konsep “efficiency engineering” yang menekankan pada peningkatan efisiensi dalam organisasi.

5. Peter Drucker (1909-2005)

Dikenal sebagai bapak manajemen modern, Drucker memperkenalkan konsep manajemen oleh tujuan (management by objectives) dan menekankan pentingnya manajer sebagai pemimpin dalam organisasi.

6. Pengembangan Teori Manajemen

Seiring berjalannya waktu, manajemen ilmiah berkembang menjadi berbagai teori manajemen seperti manajemen klasik, manajemen humanistik, manajemen sistem, dan lain-lain, yang semuanya turut memberikan kontribusi pada pengembangan manajemen ilmiah.

Tujuan Manajemen Ilmiah

Tujuan utama dari manajemen ilmiah adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam organisasi. Tujuan-tujuan khususnya meliputi:

1. Meningkatkan Efisiensi 

Mengidentifikasi cara-cara untuk melakukan pekerjaan dengan lebih efisien, termasuk pengurangan pemborosan waktu, tenaga, dan sumber daya. Melakukan pengukuran dan analisis yang cermat terhadap proses kerja untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi.

Contoh lainnya seperti Memilih karyawan yang sesuai dengan pekerjaan dan memberikan pelatihan yang sesuai untuk memastikan bahwa mereka dapat bekerja dengan efisien. Serta, Menggunakan alat dan teknologi yang sesuai untuk meningkatkan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

2. Meningkatkan Produktivitas 

Memastikan bahwa karyawan dapat bekerja secara lebih produktif dengan menggunakan metode kerja yang telah diuji dan terbukti efektif. Mengidentifikasi dan mengembangkan metode kerja yang efektif untuk meningkatkan output pekerjaan dengan menggunakan sumber daya yang ada.

Melakukan pengukuran dan pemantauan kinerja secara teratur untuk mengetahui tingkat produktivitas saat ini dan mengidentifikasi area-area di mana peningkatan dapat dilakukan. Melalui pelatihan dan pengembangan, meningkatkan keterampilan karyawan sehingga mereka dapat bekerja lebih efektif dan produktif.

Dengan meningkatkan produktivitas, organisasi dapat mencapai lebih banyak dengan menggunakan jumlah sumber daya yang sama atau bahkan lebih sedikit, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keuntungan dan pertumbuhan organisasi.

3. Peningkatan Kesejahteraan Karyawan 

Dengan memahami pekerjaan yang dilakukan secara lebih baik, manajemen dapat memastikan bahwa karyawan memiliki kondisi kerja yang lebih baik dan dapat bekerja dengan lebih efektif, seperti Mengakui dan menghargai kontribusi karyawan secara teratur dapat meningkatkan motivasi dan kesejahteraan mereka.

Melalui pendekatan ilmiah, manajemen dapat mengidentifikasi kondisi kerja yang baik, termasuk faktor-faktor yang dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan seperti lingkungan kerja yang aman, dukungan sosial, dan kesempatan untuk berkembang.

4. Mencapai Tujuan Organisasi 

Manajemen ilmiah bertujuan untuk membantu organisasi mencapai tujuan mereka dengan cara yang paling efisien dan efektif seperti, memastikan bahwa proses operasional berjalan dengan efisien dan efektif, sehingga sumber daya yang ada dimanfaatkan secara optimal.

Meningkatkan produktivitas karyawan dan proses kerja untuk mencapai hasil yang lebih baik dengan sumber daya yang tersedia. Mendorong inovasi dan perbaikan berkelanjutan dalam proses kerja dan produk atau layanan yang ditawarkan untuk tetap bersaing di pasar.

5. Pengembangan Karyawan 

Melalui pendekatan ilmiah, manajemen dapat membantu karyawan mengembangkan keterampilan dan kemampuan mereka untuk meningkatkan kinerja mereka. Dengan memberikan kesempatan untuk pengembangan karir, organisasi dapat meningkatkan tingkat retensi karyawan.

Melalui pengembangan karyawan, organisasi dapat mendorong kreativitas dan inovasi yang dapat membantu dalam peningkatan produk atau layanan. Karyawan yang terampil dan berkualitas akan menghasilkan pekerjaan yang lebih baik, yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas produk atau layanan yang ditawarkan oleh organisasi.

6. Inovasi 

Dengan terus mengembangkan metode kerja yang lebih baik, manajemen ilmiah dapat mendorong inovasi dalam organisasi. Inovasi dapat membantu organisasi mengidentifikasi peluang baru untuk pertumbuhan dan pengembangan di pasar yang baru atau yang ada.

Inovasi dapat mengarah pada peningkatan kualitas produk atau layanan, meningkatkan kepuasan pelanggan. Inovasi dapat membantu organisasi untuk tetap bersaing di pasar yang terus berubah dengan menciptakan produk atau layanan yang baru atau lebih baik.

Tujuan-tujuan ini bermuara untuk meningkatkan kinerja organisasi secara keseluruhan dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi semua orang yang terlibat.

Prinsip Manajemen Ilmiah

Prinsip-prinsip manajemen ilmiah adalah seperangkat pedoman atau aturan yang digunakan dalam menerapkan pendekatan manajemen ilmiah untuk mengelola organisasi atau bisnis. Beberapa prinsip utama manajemen ilmiah yang dikembangkan oleh Frederick Winslow Taylor dan para ahli manajemen lainnya meliputi:

1. Pemisahan antara Perencanaan dan Pelaksanaan 

Manajemen harus memisahkan perencanaan dari pelaksanaan agar tugas dapat dijalankan dengan lebih efisien.

2. Penekanan pada Pengukuran dan Analisis 

Penting untuk mengukur dan menganalisis proses kerja untuk mengidentifikasi cara-cara untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

3. Pemilihan Karyawan yang Tepat 

Karyawan harus dipilih berdasarkan kualifikasi dan kemampuan mereka yang sesuai dengan pekerjaan yang ditawarkan.

4. Pelatihan dan Pengembangan Karyawan 

Karyawan harus diberikan pelatihan yang sesuai untuk memastikan bahwa mereka dapat menjalankan tugas mereka dengan efisien.

5. Kerjasama antara Manajer dan Karyawan 

Manajer harus bekerja sama dengan karyawan untuk mengembangkan metode terbaik untuk melakukan pekerjaan.

6. Pemberian Insentif dan Reward yang Adil 

Karyawan yang mencapai hasil yang baik harus diberikan insentif atau reward yang sesuai.

7. Penggunaan Metode Ilmiah untuk Pengambilan Keputusan 

Keputusan harus didasarkan pada data dan fakta yang didukung oleh penelitian ilmiah.

8. Penyesuaian dengan Perubahan 

Organisasi harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya.

Prinsip-prinsip ini membentuk dasar bagi pendekatan manajemen ilmiah yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kesejahteraan karyawan dalam organisasi.

Kelebihan Manajemen Ilmiah

Manajemen ilmiah memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi pendekatan yang efektif dalam mengelola organisasi. Beberapa kelebihan utamanya antara lain:

1. Pengambilan Keputusan Berbasis Bukti 

Manajemen ilmiah menekankan pengambilan keputusan yang didasarkan pada bukti-bukti dan data yang dikumpulkan melalui penelitian ilmiah, sehingga keputusan yang diambil cenderung lebih rasional dan akurat.

2. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah, organisasi dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam operasional mereka melalui analisis yang teliti terhadap proses kerja.

3. Peningkatan Kualitas 

Manajemen ilmiah membantu organisasi untuk meningkatkan kualitas produk atau layanan yang mereka hasilkan melalui perancangan proses kerja yang lebih baik. Manajemen ilmiah menerapkan kontrol kualitas yang ketat untuk memastikan bahwa produk atau layanan yang dihasilkan memenuhi atau melebihi standar kualitas yang ditetapkan.

4. Pengembangan Karyawan 

Dengan memberikan perhatian pada pelatihan dan pengembangan karyawan, manajemen ilmiah dapat meningkatkan keterampilan dan motivasi karyawan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kinerja organisasi.

5. Penghargaan yang Adil 

Manajemen ilmiah menekankan pentingnya memberikan penghargaan yang adil kepada karyawan berdasarkan kinerja mereka, sehingga dapat meningkatkan motivasi dan loyalitas karyawan.

6. Penyesuaian yang Kontinyu 

Dengan mengadopsi pendekatan ilmiah, organisasi dapat terus menerus menyesuaikan proses kerja dan strategi mereka berdasarkan pada perubahan lingkungan dan kebutuhan pasar.

Dengan pendekatan yang didasarkan pada penelitian dan analisis, manajemen ilmiah memungkinkan organisasi untuk menjadi lebih fleksibel dalam menanggapi perubahan yang terjadi di pasar atau lingkungan bisnis.

7. Pengawasan yang Sistematis 

Manajemen ilmiah menekankan pengawasan yang sistematis dan berdasarkan fakta, sehingga memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai dengan standar yang ditetapkan. Manajemen ilmiah mengidentifikasi area-area di mana efisiensi dapat ditingkatkan, pengawasan yang sistematis membantu organisasi untuk menggunakan sumber daya secara lebih efisien.

Dengan pengawasan yang sistematis, masalah atau hambatan dalam proses kerja dapat diidentifikasi dengan cepat, sehingga tindakan korektif dapat diambil sebelum masalah tersebut menjadi lebih serius.

Kekurangan Manajemen Ilmiah

Meskipun memiliki banyak kelebihan, manajemen ilmiah juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Beberapa kekurangan utamanya antara lain:

1. Kesulitan dalam Implementasi 

Implementasi prinsip-prinsip manajemen ilmiah seringkali memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar, terutama dalam hal pengumpulan dan analisis data yang diperlukan.

2. Keterbatasan dalam Situasi Tidak Terstruktur 

Pendekatan manajemen ilmiah cenderung lebih efektif dalam situasi yang terstruktur dan dapat diukur secara kuantitatif. Namun, dalam situasi yang tidak terstruktur atau kompleks, pendekatan ini mungkin kurang efektif.

3. Ketidakpastian dan Risiko 

Meskipun didasarkan pada bukti-bukti dan data, pengambilan keputusan dalam manajemen ilmiah tetap melibatkan ketidakpastian dan risiko, terutama dalam menghadapi situasi yang kompleks dan berubah-ubah.

4. Keterlambatan dalam Respons 

Proses pengambilan keputusan yang berbasis pada penelitian ilmiah seringkali memerlukan waktu yang lebih lama, sehingga dapat menghambat respons terhadap perubahan atau kebutuhan pasar yang cepat.

5. Keterbatasan Kreativitas 

Pendekatan manajemen ilmiah cenderung lebih fokus pada analisis dan pengukuran yang objektif, sehingga kadang-kadang dapat menghambat kreativitas dan inovasi dalam organisasi.

6. Biaya yang Tinggi 

Implementasi manajemen ilmiah seringkali memerlukan investasi yang cukup besar dalam hal waktu, sumber daya, dan pelatihan, yang dapat meningkatkan biaya operasional organisasi.

The post Manajemen Ilmiah: Pengertian, Tujuan, Prinsip dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa https://haloedukasi.com/manfaat-berorganisasi-bagi-mahasiswa Mon, 05 Feb 2024 04:11:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47900 Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa. Salah satunya adalah organisasi. Mahasiswa identik dengan agen perubahan. Untuk menjadi seorang agen perubahan tentunya harus memilki pengalaman yang mumpuni. Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari berorganisasi. Di kampus, ada banyak jenis organisasi yang bisa diikuti seperti organisasi intra dan ekstra kampus. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan […]

The post 10 Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan oleh seorang mahasiswa. Salah satunya adalah organisasi. Mahasiswa identik dengan agen perubahan. Untuk menjadi seorang agen perubahan tentunya harus memilki pengalaman yang mumpuni.

Pengalaman tersebut bisa didapatkan dari berorganisasi. Di kampus, ada banyak jenis organisasi yang bisa diikuti seperti organisasi intra dan ekstra kampus. Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Organisasi intra kampus biasanya hanya berlaku bagi lingkungan atau sekitar kampus. Organisasi ini masih berada di bawah naungan universitas. Lain halnya dengan organisasi ekstra kampus yang berada di luar wilayah kampus.

Biasanya organisasi ekstra kampus ini memilki cakupan yang lebih luas. Mahasiswa bisa memiliki kesempatan untuk banyak mengenal orang lain dari berbagai kampus. Namun, baik organisasi intra maupun ekstra kampus sama-sama memiliki manfaat bagi mahasiswa.

Organisasi identik dengan sebuah perkumpulan orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Organisasi ini sengaja dibentuk untuk mencapai beberapa tujuan yang telah ditetapkan. Biasanya di organisasi memiliki sejumlah peraturan yang mengikat anggotanya.

Dengan melakukan organisasi, mahasiswa akan mengenal banyak orang selain teman-teman satu kelas. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi perluasan relasi bagi dirinya nanti. Selain itu, ada banyak manfaat organisasi bagi mahasiswa.

Berikut ini manfaat berorganisasi bagi mahasiswa.

1. Memperluas Pergaulan

Dengan mengikuti organisasi, mahasiswa mengenal banyak orang lain. Entah itu, teman satu angkatan, kakak tingkat atau bahkan adik tingkat. Bahkan tidak hanya memiliki banyak teman saja, dengan berorganisasi juga berkesempatan dikenal dosen.

Dosen biasanya menyukai mahasiswa yang aktif dalam mengikuti kegiatan namun tidak mengabaikan kegiatan perkuliahan. Tentunya hal tersebut menjadi kesempatan untuk menambah relasi. Relasi yang luas ini sangat penting baik dalam dunia perkuliahan maupun setelah masa perkuliahan.

Terlebih lagi nanti ketika mencari pekerjaan, relasi sangat dibutuhkan. Dengan memiliki koneksi yang luas, akan mempercepat mendapatkan pekerjaan. Apalagi di Indonesia pengaruh orang dalam sangat kuat dalam mendapatkan pekerjaan.

Oleh karena itu, sangat penting untuk memperluas relasi selama menjadi mahasiswa. Relasi ini bisa didapatkan ketika mahasiswa berorganisasi. Bahkan tidak hanya mendapatkan relasi mahasiswa antar fakultas dan jurusan saja. Dengan berorganisasi, biasanya akan membuat seseorang banyak mengenal mahasiswa di kampus lain.

Hal ini biasa terjadi ketika adanya kegiatan bersama yang dilakukan di organisasi. Dua organisasi antar kampus sudah terbiasa melakukan kolaborasi program kerja. Dengan begitu, menambah relasi pertemanan mahasiswa.

2. Meningkatkan Wawasan dan Pengetahuan

Manfaat selanjutnya dengan mengikuti organisasi, dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa. Biasanya hal ini terjadi ketika mahasiswa yang mengikuti organisasi sering mengadakan diskusi. Dari diskusi inilah wawasan dan pengetahuan yang dimiliki oleh mahasiswa dapat berkembang.

Selain wawasan dan pengetahuan, skill sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Di mana skill ini bisa didapatkan dari berorganisasi. Skill ini perlu diasah dan dikembangkan sejak duduk di bangku kuliah. Skill dapat dikembangkan ketika mahasiswa mengikuti organisasi.

Misalnya, mahasiswa yang semula tidak pandai berbicara di muka umum, setelah mengikuti organisasi dia akan terbiasa berbicara di muka umum. Secara tidak langsung, hal ini telah mengasah kemampuan public speaking yang dimiliki oleh dirinya.

Public speaking termasuk skill yang harus dimiliki dan dikuasai oleh mahasiswa. Di ruang kelas sekalipun, skill public speaking sangat dibutuhkan. Ketika mahasiswa melakukan presentasi mata kuliah, skill public speaking dibutuhkan.

Tidak hanya dibutuhkan saat menjadi mahasiswa, skill yang satu itu juga dibutuhkan ketika memasuki dunia pekerjaan. Public speaking menjadi nilai tambah bagi seseorang ketika melamar pekerjaan. Pada kenyatannya, masih banyak mahasiswa yang tidak memiliki skill yang satu ini. Akibatnya, mereka merasa gugup ketika dihadapkan dengan presentasi seperti sidang.

Padahal, seharusnya hal tersebut menjadi sebuah hal yang biasa. Selain mengasah skill, biasanya di organisasi juga diadakan berbagai pelatihan yang dapat menambah skill baru bagi mahasiswa. Skill baru juga menambah poin plus bagi mahasiswa.

3. Membentuk Pola Pikir yang Lebih Baik

Manfaat mahasiswa mengikuti organisasi adalah untuk membentuk pola pikir yang lebih baik. Mahasiwa yang mengukuti organisasi terbiasa untuk melakukan diskusi. Biasanya topik diskusi ini beragam baik masalah isu sosial hingga politik. Dengan adanya diskusi yang dilakukan akan membuat seorang mahasiswa memiliki pola pikir yang lebih baik.

Diskusi membuat seseorang memiliki kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah. Mereka akan memiliki pola pikir yang lebih matang dalam kehidupan. Sebab, mereka terbiasa bertukar pikiran baik dengan sesama angkatan maupun kakak tingkat. Bertukarnya pikiran dengan kakak tingkat membuat seseorang memiliki wawasan yang lebih terbuka.

Orang akan mengambil pengalaman yang diberikan dari kakak tingkat sehingga mereka akan lebih berhati-hati dalam berperilaku. Selain melakukan diskusi berat, biasanya mahasiswa juga melakukan diskusi mengenai perkuliahan. Mereka akan diberikan wejangan oleh kakak tingkat agar tidak mengikuti jejak atau langkah buruk yang telah dilakukan kakak tingkatnya.

Hal inilah yang akan menjadi evaluasi bagi seorang mahasiswa. Pengalaman yang diberikan di organisasi dapat membuka pola pikir mereka menjadi lebih baik. Mereka akan menjadi pribadi yang tenang dan mengedepankan logika saat dihadapkan permasalahan.

4. Menjadi Kuat dalam Menghadapi Tekanan

Manfaat mengikuti organisasi adalah tahan terhadap tekanan baik yang berasal dari dalam maupun luar. Orang-orang yang mengikuti organisasi akan terlatih mentalnya. Mereka terbiasa menghadapi berbagai masalah yang hadir. Mereka juga akan memiliki kemampuan pemecahan masalah yang baik.

Hal inilah yang akan dibutuhkan saat memasuki dunia kerja. Kemampuan menghadapi tekanan akan membuat seseorang bertahan. Orang-orang yang kuat menghadapi tekanan akan berani menghadapi berbagai risiko dan ancaman. Baik itu risiko yang berasal dari dalam maupun luar.

Tekanan dalam kehidupan akan selalu ada terutama di dunia kerja. Mahasiswa yang mengikuti organisasi terbiasa ditekan dengan deadline program kerja yang telah ditentukan. Selain itu, mereka terbiasa menghadapi tekanan yang diberikan oleh kakak tingkat atau demisioner.

5. Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi

Mahasiswa yang mengikuti organisasi memiliki kesempatan untuk meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Mereka akan terbiasa berbicara dengan banyak orang. Orang-orang yang ditemui di organisasi bisa menjadi jembatan meningkatnya kemampuan berkomunikasi.

Hal ini dikarenakan dalam berorganisasi, secara tidak langsung kemampuan public speaking seseorang akan terasah. Saat melakukan rapat, seorang mahasiswa akan diminta aktif untuk menyuarakan saran maupun kritikannya.

Begitupun ketika adanya kegiatan, mahasiswa diharuskan melakukan komunikasi dengan anggota organisasi lain. Hal ini bertujuan agar kegiatan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya komunikasi, kegiatan dalam organisasi tidak akan berjalan.

Oleh karena itulah, tidak heran jika mahasiswa yang mengikuti organisasi akan pandai berbicara di depan umum. Biasanya saat di kelas, mereka akan menguasai presentasi dan menjadi mahasiswa yang paling menonjol dibandingkan dengan mahasiswa lain. Sebab, mereka terbiasa melakukan presentasi atau berbicara di depan forum saat berorganisasi.

Kemampuan berkomunikasi menjadi salah satu skill yang harus dikuasai oleh mahasiswa. Seorang mahasiswa harus pandai menyampaikan pendapat dan kritikan di depan umum. Terlebih lagi jika sewaktu-waktu di masyarakat mereka diminta untuk memimpin kegiatan. Mahasiswa harus terbiasa untuk melakukan semua itu.

6. Melatih Jiwa Kepemimpinan (Leadership)

Dengan melakukan organisasi, dapat melatih jiwa kepemimpinan yang dimiliki oleh mahasiswa. Saat mengikuti organisasi, mahasiswa akan dihadapkan dengan berbagai tanggung jawab. Baik itu program kerja maupun koordinasi dengan beberapa bidang terkait.

Secara tidak langsung, hal ini dapat meningkatkan jiwa kepemimpinan. Leadership menjadi suatu hal yang penting dan harus ada dalam diri mahasiswa. Terlebih lagi dengan sebutan agen of change pada diri mahasiswa membuat leadership menjadi hal yang tidak bisa dipisahkan.

Namun, tidak semua mahasiswa memiliki jiwa kepemimpinan. Oleh karena itu, leadership perlu ditumbuhkan. Mahasiswa yang mengikuti organisasi akan diberikan sejumlah tanggung jawab untuk mengemban amanah.

Mahasiswa tersebut harus menuntaskan amanah tersebut dengan baik. Mahasiswa akan berusaha untuk menjalankan amanah tersebut meskipun banyak sekali cobaan yang harus dilaluinya. Tumbuhnya jiwa kepemimpinan tidak hanya terjadi pada mahasiswa yang memiliki jabatan mahasiswa.

Sekalipun menjadi anggota, mahasiswa juga bisa menumbuhkan skill yang satu ini. Dengan melakukan koordinasi, dapat mengutarakan pendapat, menuntaskan tanggung jawab program kerja termasuk melatih jiwa kepemimpinan.

Namun, sayangnya tidak banyak mahasiswa yang menyadarinya. Mereka lebih banyak menyerahkan tanggung jawab kepada ketua. Akibatnya, jiwa kepemimpinan tersebut tidak tumbuh dan terasah.

7. Belajar Mengatur Waktu

Mahasiswa yang mengikuti organisasi harus bisa mengatur waktu antara perkuliahan dengan kegiatan di organisasi. Semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka akan semakin sibuk mahasiswa tersebut. Di tengah kesibukan tersebut, kuliah harus tetap berjalan.

Sekalipun organisasi itu penting, namun tugas kuliah jauh lebih penting. Jika mahasiswa tidak memiliki manajemen waktu yang baik, maka akan berantakan kegiatannya. Entah itu kuliah yang tidak sesuai target atau bahkan tidak aktif di organisasi.

Ketika seseorang mengikuti organisasi artinya dia paham bahwa akan bertambah banyak kegiatannya. Mereka juga seharusnya paham bahwa sewaktu-waktu bisa dihadapkan dengan banyaknya tugas kuliah sedangkan program kerja harus dijalankan.

Baik organisasi maupun tugas kuliah seharusnya bukan menjadi sebuah pilihan. Keduanya masih bisa dijalankan sesuai dengan porsinya. Hal ini dapat berlaku jika seseorang memiliki manajemen waktu yang baik.

Semakin sering dihadapkan dengan kondisi tersebut, akan membuat mahasiswa menjadi terbiasa. Mereka akan lebih pandai untuk memprioritaskan kegiatan. Tentunya hal ini sangat bermanfaat ketika nanti setelah lulus kuliah.

Saat bekerja, seseorang akan dihadapkan dengan banyaknya tugas yang diselesaikan. Jika tidak memiliki manajemen waktu yang baik, pekerjaan tersebut tidak akan selesai. Namun, jika sudah terbiasa, mereka akan mudah menyelesaikan banyaknya pekerjaan.

8. Mengasah Kemampuan Sosial

Manfaat selanjutnya dari mengikuti organisasi bagi mahasiswa adalah meningkatkan kemampuan sosial. Saat seseorang mengikuti organisasi, dia akan dihadapkan dengan banyak orang. Biasanya seorang mahasiswa akan dilatih untuk mengajak senior ataupun pihak lain untuk bekerja sama menyukseskan acara.

Suksesnya acara di dalam organisasi tentu membutuhkan dana. Dana tersebut biasanya didapatkan dari pihak lain dengan cara mengirim proposal. Tanpa skill bernegosiasi yang baik, proposal tersebut tidak akan diterima. Oleh sebab itu, sangat penting sekali memiliki skill bernegosiasi. Skill bernegosiasi ini bisa didapatkan dari kegiatan organisasi.

Biasanya mahasiswa yang memilki skill ini adalah bagian humas. Hal ini dikarenakan humas sering berhubungan dengan pihak luar. Humas menjadi penyambung lidah antara kepentingan organisasi dengan alumni ataupun pihak sponsor. Sponsor yang masuk ke dalam kegiatan organisasi merupakan buah dari kemampuan negosiasi.

Orang tidak akan mau menjadi sponsor jika tidak mendapatkan keuntungan. Kemampuan bernegosiasi ini juga diperlukan ketika kerja nanti. Saat memiliki bisnis, seseorang harus memiliki kemampuan untuk melakukan negosiasi. Ia harus mampu meyakinkan pembeli maupun investor. Jika tidak memiliki kemampuan ini, maka bisnis tidak akan berjalan.

9. Ajang Latihan Dunia Kerja

Dengan mengikuti organisasi, maka akan seseorang akan dihadapkan dengan kerja sama. Naik itu menjadi seorang anggota maupun ketua, orang yang mengikuti organisasi akan terbiasa dengan team work.

Kemampuan kerja sama dengan orang lain akan dibutuhkan nanti ketika memasuki dunia kerja. Oleh karena itu, saat memasuki dunia kerja tidak akan lagi canggung atau kebingungan. Dengan aktif berorganisasi dapat dipastikan banyak pengalaman serta skill yang didapatkan.

Hal tersebut dapat menunjang bagi karir ke depannya. Tidak hanya pengalaman saja yang dapat dicantumkan di dalam CV. Tetapi juga skill yang dimiliki oleh seseorang. Skill dan pengalaman ini didapatkan dari organisasi.

Dengan mengikuti organisasi, akan semakin banyak hal-hal yang ditambahkan di dalam CV. Tentunya, hal tersebut menjadi nilai tambah bagi seseorang. Berbeda dengan orang yang tidak memiliki organisasi. Terkadang seorang perekrut tidak begitu tertarik dengannya.

Maka dari itu, ketika mengikuti organisasi banyak mengikuti kegiatan yang menambah skill. Kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dapat menjadi nilai tambah dan dicantumkan di CV. Namun, terkadang tidak semua mahasiswa yang ikut organisasi aktif mengikuti kegiatan.

Biasanya mereka hanya ikut mendaftar sebatas anggota saja. Selebihnya, tidak terlalu aktif dalam organisasi. Akibatnya, pengalaman dan skill yang seharusnya didapatkan, tidak bisa dimiliki. Esensi dari mengikuti organisasi tidak akan dirasakan oleh anggota yang tidak aktif. Sebab, manfaat berorganisasi ini akan dirasakan ketika mengikuti organisasi secara penuh.

Jenis organisasi di lingkungan memiliki banyak ragamnya. Tidak hanya sebatas pada himpunan saja, unit kegiatan mahasiswa juga termasuk ke dalam organisasi mahasiswa. Unit kegiatan mahasiswa biasanya terdiri dari orang-orang yang memiliki bakat serta minat yang sama. Tidak hanya di bidang seni saja, melainkan juga di bidang olahraga.

10. Tempat Mengembangkan Minat dan Bakat

Orang-orang yang mengikuti unit kegiatan mahasiswa ini biasanya bergabung dengan alasan untuk mengembangkan minat dan bakat. Sebab, unit kegiatan mahasiswa dapat menjadi wadah bagi perkembangan minat dan bakat seseorang.

Sama seperti organisasi pada umumnya, unit kegiatan mahasiswa juga memiliki sejumlah peraturan. Di mana mahasiswa tetap diberikan tanggung jawab untuk menjalankan program kerja. Selain itu, mahasiswa juga akan terbagi ke dalam beberapa divisi.

Biasanya pemilihan divisi ini sesuai dengan minat dan bakat yang dimilikinya. Dengan begitu, mahasiswa tidak hanya bisa meningkatkan bakat dan minat saja melainkan juga diajarkan untuk berorganisasi dengan baik. Selain di dalam UKM, pengembangan bakat dan minat juga bisa terjadi di organisasi sekelas himpunan bahkan BEM.

Biasanya mereka memiliki program kerja yang mendukung penyaluran minat dan bakat. Hal tersebut bisa menjadi momentum penting seseorang untuk menggali dan meningkatkan bakat serta minatnya. Selain itu, biasanya bakat dan minat akan dikembangkan melalui divisi dan program kerja.

Seseorang masuk ke dalam divisi, biasanya sesuai dengan minat yang dimilikinya. Misalnya, orang yang menyukai desain, dia akan ditempatkan di bidang media. Hal ini akan menjadi wadah bagi orang tersebut untuk meningkatkan bakatnya lewat program kerja. Contohnya dengan diberikannya tanggung jawab membuat poster acara atau dokumentasi.

The post 10 Manfaat Berorganisasi Bagi Mahasiswa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Komunikasi dalam Organisasi https://haloedukasi.com/jenis-komunikasi-dalam-organisasi Sat, 30 Dec 2023 02:04:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47299 Organisasi adalah suatu kelompok atau himpunan yang terdiri dari banyak orang dengan visi dan misi yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Salah satu kunci keberhasilan dan kekompakan sebuah organisasi adalah dengan adanya komunikasi yang baik. Komunikasi sendiri merupakan sebuah cara untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan orang […]

The post 5 Jenis Komunikasi dalam Organisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi adalah suatu kelompok atau himpunan yang terdiri dari banyak orang dengan visi dan misi yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Salah satu kunci keberhasilan dan kekompakan sebuah organisasi adalah dengan adanya komunikasi yang baik.

Komunikasi sendiri merupakan sebuah cara untuk berinteraksi dengan orang-orang di sekitar kita. Ada banyak cara untuk berkomunikasi dengan orang lain, entah secara langsung maupun tidak langsung. Cara komunikasi dalam organisasi serta komunikasi yang dilakukan bersama anggota keluarga maupun teman bisa cukup berbeda.

Namun bagaimanapun caranya, komunikasi merupakan sebuah upaya untuk memperlancar dan mempererat hubungan antar anggota keluarga, teman, saudara, dan juga anggota organisasi. Komunikasi yang baik dengan sesama anggota organisasi akan mempermudah proses untuk pencapaian tujuan bersama.

Berikut lima jenis komunikasi dalam organisasi yang umumnya diterapkan

1. Komunikasi Internal

Komunikasi internal adalah jenis komunikasi dalam organisasi yang mengutamakan interaksi antar sesama anggota. Komunikasi ini bertujuan utama mempererat hubungan dengan orang-orang yang khusus ada di dalam organisasi saja dan bukan dengan orang di luar organisasi sekalipun orang tersebut terlibat.

Salah satu contoh komunikasi internal adalah tindakan mengubah visi organisasi apabila ketika terdapat perbedaan pendapat antar anggota. Visi yang diubah merupakan bentuk penyesuaian demi kesatuan anggota organisasi sehingga terjalin diskusi sehat yang berujung pada kekuatan relasi.

Alih-alih melakukan debat panas hingga terjadi konflik yang bisa saja merusak hubungan atau bahkan menghancurkan organisasi itu sendiri hanya karena perbedaan pendapat, komunikasi internal dibutuhkan untuk penyatuan antar anggota lebih lagi.

2. Komunikasi Eksternal

Komunikasi eksternal adalah jenis komunikasi dalam organisasi yang mengutamakan interaksi dengan pihak dari luar organisasi. Bila komunikasi internal hanya melibatkan interaksi dan diskusi antar anggota organisasi saja, maka komunikasi eksternal bisa saja melibatkan sponsor atau tenaga bantuan dari luar organisasi.

Sebuah organisasi untuk setidaknya bisa tetap berjalan maupun mencapai tujuan adalah dengan melalui keberadaan donatur, sponsor, iklan, dan faktor eksternal lainnya. Tujuan dari komunikasi jenis eksternal adalah juga demi pencapaian tujuan bersama, namun melalui hubungan kerja sama dengan pihak luar organisasi.

3. Komunikasi Vertikal

Komunikasi vertikal adalah jenis komunikasi dalam organisasi yang terjadi antara atasan ke bawahan dan bawahan ke atasan. Seperti halnya ketua dan wakil ketua yang berkomunikasi dengan sekretaris, bendahara, maupun seksi lainnya untuk kepentingan organisasi itu sendiri.

Komunikasi vertikal penting bagi jalannya suatu organisasi agar segala prosedur kerja terlaksana dengan baik sesuai rencana. Pimpinan organisasi yang berinteraksi dengan bawahannya biasanya untuk memberi instruksi, memperjelas aturan yang berlaku, memastikan prosedur kerja lancar dan pelaksanaan segala kebijakan sudah benar.

Namun tidak hanya itu, komunikasi vertikal juga berguna untuk atasan dapat mengawasi prosedur kerja dari awal hingga akhir yang dilakukan oleh para anggotanya. Bahkan untuk segala informasi tambahan yang diberikan oleh atasan ke bawahan maupun bawahan kepada atasan juga termasuk dalam komunikasi vertikal.

Atasan atau pimpinan organisasi memang sudah seharusnya memerhatikan komunikasi vertikal supaya terjalin hubungan kerja sama yang baik dan menghindari konflik atau kesalahpahaman. Penyampaian evaluasi, arahan, hingga teguran kepada bawahan juga tergolong sebagai komunikasi vertikal.

Komunikasi vertikal dari sudut pandang bawahan biasanya adalah berupa penyampaian laporan kerja kepada atasan untuk atasan bisa tindaklanjuti. Laporan kerja tersebut umumnya meliputi kegiatan yang sedang diupayakan maupun sedang berlangsung, serta informasi-informasi terkait proses kerja tersebut.

Adanya permohonan bantuan yang disampaikan oleh bawahan ke atasan dalam organisasi juga merupakan bentuk komunikasi vertikal. Lainnya, penyampaian keluhan serta pendapat (baik kritik maupun saran) oleh bawahan ke atasan juga sama pentingnya bagi keberlangsungan organisasi.

4. Komunikasi Horisontal

Komunikasi horisontal adalah jenis komunikasi dalam organisasi yang terjadi antara sesama bawahan atau karyawan organisasi. Bila komunikasi vertikal bersifat lebih formal karena adanya interaksi antara atasan dan bawahan, maka komunikasi horisontal lebih bersifat informal.

Situasi komunikasi horisontal cenderung tidak formal karena merupakan interaksi orang-orang yang posisinya setara dalam organisasi tersebut. Komunikasi horisontal dapat diterapkan dalam bentuk apa saja, baik itu komunikasi melalui pesan tertulis, pesan suara, maupun tatap muka secara langsung.

5. Komunikasi Diagonal

Komunikasi diagonal adalah jenis komunikasi dalam organisasi yang juga sering disebut sebagai komunikasi silang. Komunikasi seperti ini adalah bentuk interaksi yang meningkatkan efektivitas kerja sama antar anggota organisasi mulai dari atasan hingga bawahan.

Proses komunikasi diagonal biasanya terjadi antara seseorang dengan orang lain yang memiliki posisi atau status berbeda dalam organisasi yang sama. Komunikasi diagonal juga berperan penting dalam sebuah proses pencapaian tujuan bersama suatu organisasi.

Komunikasi jenis diagonal adalah salah satu cara yang dapat mengembangkan potensi setiap anggota atau karyawan organisasi. Suasana di dalam proses kerja suatu organisasi juga akan menjadi lebih sehat dan suportif, terutama bila penyampaian dan penerimaan informasi berjalan dengan baik.

Komunikasi diagonal juga berguna sebagai pencegah suatu konflik antar anggota organisasi karena adanya interaksi secara merata dan efektif. Lebih dari itu, komunikasi jenis ini juga mendorong agar setiap orang bekerja secara produktif.

The post 5 Jenis Komunikasi dalam Organisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi Jong Celebes : Tujuan dan Pendirinya https://haloedukasi.com/organisasi-jong-celebes Wed, 08 Feb 2023 04:38:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41323 Jong Celebes merupakan organisasi pemuda yang menyatukan para pelajar yang berasal dari Selebes atau Sulawesi. Jong Celebes didirikan pada tahun 1919 oleh para pemuda Minahasa. Munculnya elite baru pada kaum terpelajar telah melahirkan pemahaman baru mengenai kebangsaan. Sebelum terjadinya peristiwa sumpah pemuda telah lahir organisasi-organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan, salah satunya yaitu Jong Celebes. Organisasi […]

The post Organisasi Jong Celebes : Tujuan dan Pendirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jong Celebes merupakan organisasi pemuda yang menyatukan para pelajar yang berasal dari Selebes atau Sulawesi. Jong Celebes didirikan pada tahun 1919 oleh para pemuda Minahasa.

Munculnya elite baru pada kaum terpelajar telah melahirkan pemahaman baru mengenai kebangsaan. Sebelum terjadinya peristiwa sumpah pemuda telah lahir organisasi-organisasi pemuda yang bersifat kedaerahan, salah satunya yaitu Jong Celebes.

Organisasi pemuda menjadi wadah untuk membina generasi muda supaya menjadi pemimpin yang memiliki rasa cinta terhadap tanah air. Sementara itu perkembangan organisasi pemuda semakin pesat dan memunculkan keinginan untuk mencapai persatuan bangsa.

Dalam usaha untuk mewujudkan persatuan bangsa semua organisasi pemuda akan bergabung dalam satu organisasi besar dan kemudian sepakat untuk menyelenggarakan kongres pemuda. Jong Celebes menjadi salah satu organisasi pemuda Sulawesi yang mendukung dan ikut serta dalam terselenggaranya kongres pemuda I dan II.

Tujuan berdirinya Jong Celebes

Tujuan didirikannya Jong Celebes yaitu untuk mempererat rasa persatuan dan juga tali persaudaraan kalangan pemuda/pelajar yang berasal dari Sulawesi baik dari Suku Minahasa, Suku Sangir, Suku Gorontalo dan suku-suku lainnya yang berada di Pulau Sulawesi.

Organisasi-organisasi pemuda terus mengalami perkembangan menjadi organisasi yang berfaham persatuan untuk mencapai tujuan kemerdekaan Indonesia. Persatuan kesukuan ataupun kedaerahan masing-masing organisasi berganti dengan rasa kebangsaan dan menimbulkan kesadaran untuk mempersatukan pemuda di tanah air.

Tokoh Pendiri Jong Celebes

Pendiri Jong Celebes adalah para pemuda yang berasal dari Sulawesi, adapun beberapa pemuda dari Jong Celebes yang terkenal karena terlibat ataupun memiliki peranan penting dalam kongres pemuda dan dalam peristiwa sumpah pemuda, diantaranya yaitu:

1. Arnlod Monotutu

Arnlod Monotutu terlibat dalam kegiatan politik dalam melawan pemerintah kolonial. Selama berada di Batavia Arnlod Monotutu bertemu dengan pemimpin Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia yang kemudian menambah wawasan dan pandangannya terhadap perjuangan kemerdekaan sehingga Arnlod Monotutu menjadi aktivis Jong Celebes.

2. Rumondo Cornelis Letrand Senduk

RCL Senduk merupakan anggota Jong Celebes menjadi salah satu panitia pada kongres pemuda II. RCL Senduk aktif dalam mengikuti organisasi dan bergabung dalam pergerakan nasional.

3. Waworuntu

Agustine Magdalena Waworuntu merupakan wanita yang aktif mengikuti kegiatan organisasi, salah satunya yaitu Jong Celebes. Agustine Magdalena Waworuntu juga ikut berpartisipasi dalam kongres pemuda II dan mendukung peristiwa sumpah pemuda.

The post Organisasi Jong Celebes : Tujuan dan Pendirinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Tokoh Organisasi Gerakan Perempuan https://haloedukasi.com/tokoh-organisasi-gerakan-perempuan Wed, 08 Feb 2023 02:40:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41335 Pada era kolonialisme dan kultur budaya pada saat itu menempatkan kaum perempuan memiliki hak yang sempit dibandingkan dengan kaum laki-laki. Ruang gerak kaum perempuan dibatasi, kaum perempuan harus tinggal di dalam rumah, tidak boleh bekerja di luar rumah dan tidak diberikan hak untuk mendapatkan pendidikan. Terbatasnya ruang gerak bagi kaum perempuan memunculkan gagasan emansipasi terhadap […]

The post 5 Tokoh Organisasi Gerakan Perempuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada era kolonialisme dan kultur budaya pada saat itu menempatkan kaum perempuan memiliki hak yang sempit dibandingkan dengan kaum laki-laki. Ruang gerak kaum perempuan dibatasi, kaum perempuan harus tinggal di dalam rumah, tidak boleh bekerja di luar rumah dan tidak diberikan hak untuk mendapatkan pendidikan.

Terbatasnya ruang gerak bagi kaum perempuan memunculkan gagasan emansipasi terhadap perempuan yang mengidealkan kemajuan diantara kaum laki-laki dan kaum perempuan harus sama. Kaum perempuan mulai mekakukan gerakan untuk memperbaiki keadaan perempuan.

Pada awalnya dilakukan secara individu/perorangan kemudian mengalami perkembangan dan selanjutnya perjuangan kaum perempuan dilakukan dengan membentuk organisasi. Atau, perkumpulan yang memiliki pandangan, tujuan ataupun cita-cita yang sama. Yaitu untuk memajukan keadaan perempuan, memperjuangkan hak-hak perempuan termasuk hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Adapun tokoh-tokoh dalam organisasi gerakan perempuan yang memiliki peran penting dalam berdirinya organisasi gerakan perempuan di Indonesia diantaranya yaitu:

1. R.A. Kartini

Raden Ajeng Kartini Djojo Adiningrat lahir pada tahun 1879 di Jepara, Jawa Tengah. Keluarga R.A. Kartini merupakan kelompok bangsawan yang memiliki pemikiran maju. Ayah R.A. Kartini yaitu Sosroningrat sangat memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Dan membiasakan anak-anaknya sejak kecil untuk ikut ke tengah-tengah masyarakat supaya dapat mengenal kehidupan rakyat kecil.

Ketika R.A. Kartini sudah menginjak usia 12 tahun, maka R.A. Kartini harus dikurung di dalam rumah dan tidak boleh berhubungan dengan dunia luar bahkan tidak boleh melanjutkan pendidikannya sampai ada pria yang menikahinya.

Adat kebiasaan tersebut membuat dunia R.A. Kartini sangat sempit dan terbatas, sehingga R.A. Kartini memiliki tekad yang kuat untuk melawat tradisi tersebut. R.A. Kartini menyadari bahwa adat kebiasaan tersebut membuat kaum perempuan selalu menerima nasibnya dan berdiam diri, tidak ada yang berani menentang karena takut akan dicerai dan terlantar.

R.A. Kartini berfikir bahwa perempuan tidak dapat berdiri sendiri karena bodoh, kaum perempuan tidak mendapatkan pendidikan seperti kaum laki-laki dan dalam kondisi seperti itu kaum laki-laki menganggap bahwa kaum perempuan sebagai makhluk rendah.

R.A. Kartini mulai mencari jalan untuk membuka kemajuan bagi kaum perempuan, khususnya di Jawa. R.A. Kartini bertekad untuk belajar dan berfikiran maju dan modern. Setelah 4 tahun dikurung R.A. Kartini dibebaskan kembali.

Hal tersebut dimanfaatkan oleh R.A. Kartini untuk memperjuankan kaum perempuan supaya mendapatkan pendidikan. Kemandirian perempuan dan menumbuhkan rasa percaya diri merupakan pondasi yang harus dimiliki oleh kaum perempuan supaya perempuan di Indonesia dapat maju.

Perjuangan R.A. Kartini memberikan semangat dan pemikiran bagi bangsa Indonesia, khususnya kaum perempuan untuk dapat maju dalam segala bidang. Semangat dan buah dari pemikirannya didirikanlah sekolah-sekolah perempuan.

2. Raden Ajeng Sutartinah

Raden Ajeng Sutartinah merupakan pelopor berdirinya organisasi Wanita Taman Siswa yang memperjuangkan hak pendidikan perempuan.

Nama Raden Ajeng Sutartinah tidak dapat dipisahkan dari organisasi Wanita Taman Siswa. Setelah satu windu terbentuknya organisasi Wanita Taman Siswa kemudian dibentuklah struktur organisasi dan dibentuk juga pengurus pusat di Yogyakarta.

Raden Ajeng Sutartinah membina gerakan perempuan melalui organisasi baru yaitu wanita Taman Siswa yang berkedudukan di dalam lingkungan Taman Siswa untuk membantu organisasi Taman Siswa dalam hal memperjuangkan hak-hak kaum perempuan salah satunya yaitu hak pendidikan bagi kaum perempuan.

3. R.A. Theresia Sabaroedien

Awal berdirinya organisasi Putri Mardika diketuai oleh R.A. Theresia Sabaroedien yang merupakan salah satu perempuan pribumi dari golongan elit atau golongan terpelajar, namun pada tahun 1915 R.A.

Theresia Sabaroedien mengundurkan diri dari jabatannya dikarenakan harus pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat.

R.A. Theresia Sabaroedien melalui pidatonya memberikan pandangannya menganai pentingnya memuliakan perempuan pribumi yang memberi kekuatan bagi organisasi Putri Mardika.

4. Dewi Sartika

Dewi Sartika lahir pada tahun 1884 di Bandung, Jawa Barat. Dewi Sartika mendapatkan pendidikan barat dan menjadi perempuan bumiputra generasi awal yang menempuh pendidikan barat. Dewi Sartika sering berinteraksi dengan rakyat biasa.

Pada saat itu para perempuan belum mengenal pendidikan dan hanya dapat menuruti keinginan dari ornag tua mereka, sehingga membuat Dewi Sartika tergerak untuk melakukan perbaikan. Menurutnya hanya pendidikan yang dapat merubah dan memperbaiki nasib kaum perempuan.

Semangat emansipasi Dewi Sartika diwujudkan melalui tindakan nyata di bidang pendidikan dengan didirikannya sekolah untuk kaum perempuan yaitu Sekolah Istri yang didirikan pada tahun 1904. Pendidikan di Sekolah Istri meliputi  belajar tugas rumah tangga seperti mencuci, memasak, kemudian mempelajari adat dan tata cara sesuai dengan kedudukan, belajar merawat orang sakit dan belajar agama.

Sekolah Istri kemudian berubah nama menjadi Sekolah Keutamaan Istri pada tahun 1910 dan semakin berkembang.

5. Rohanna Kuddus

Rohanna Kuddus memiliki catatan kiprah yang panjang dalam memperjuangkan nasib kaum perempuan, beliau membuka pikiran mengenai pembebasan dan ketidaksetaraan gender antara kaum laki-laki dan kaum perempuan.

Rohanna berfikir bahwa perempuan harus bangkit dari ketertinggalannya selama ini. Rohanna menawarkan konsep kesetaraan gender yang menekankan pada fungsi  dan karakter alamiah dari kaum perempuan. Perempuan sejati adalah perempuan yang berdaya sehingga perempuan membutuhkan ilmu pengetahuan/pendidikan dan keterampilan.

Berbagai gerakan pemberdayaan kaum perempuan dicptakan oleh Rohanna Kuddus seperti Roehana School, Kerajinan Amai Setia (KAS), pemberdayaan ekonomi hingga pelopor jurnalis perempuan pertama di Sumatera Barat.

Organisasi atau perkumpulan merupakan salah satu upaya yang diharapkan lebih efisien untuk mencapai tujuan karena didalam organisasi masing-masing anggotanya memiliki peran yang berkaitan dengan tujuannya.

Pada abad abad ke-20 mulai berdiri organisasi-organisasi perempuan. Putri Mardika menjadi organisasi perempuan pertama di Indonesia yang didirikan pada tahun 1912. Setelah lahirnya organisasi Putri Mardika lahirlah organisasi-organisasi gerakan perempuan lainnya seperti Aisyiyah, Wanito Hadi, Wanita Taman Siswa dan organisasi-organisasi lainnya yang tersebar di wilayah Indonesia.

The post 5 Tokoh Organisasi Gerakan Perempuan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi Perempuan Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Tokohnya https://haloedukasi.com/organisasi-perempuan-putri-mardika Fri, 03 Feb 2023 02:07:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41175 Putri Mardika merupakan organisasi perempuan yang didirikan pada tahun 1912 di Jakarta. Sebelum awal abad ke-20 perempuan pribumi sulit untuk mendapatkan pendidikan karena adanya pemikiran bahwa perempuan pribumi hanya memiliki tugas untuk mengurus dapur atau memasak, mencuci sehingga pendidikan untuk kaum perempuan pribumi tidak diutamakan. Latar Belakang Berdirinya Organisasi Putri Mardika Pada awal abad ke-20 […]

The post Organisasi Perempuan Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Tokohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Putri Mardika merupakan organisasi perempuan yang didirikan pada tahun 1912 di Jakarta. Sebelum awal abad ke-20 perempuan pribumi sulit untuk mendapatkan pendidikan karena adanya pemikiran bahwa perempuan pribumi hanya memiliki tugas untuk mengurus dapur atau memasak, mencuci sehingga pendidikan untuk kaum perempuan pribumi tidak diutamakan.

Latar Belakang Berdirinya Organisasi Putri Mardika

Pada awal abad ke-20 banyak perubahan di dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat pribumi. Terjadinya perubahan tersebut menambah pengetahuan masyarakat sehingga memunculkan pandangan baru, salah satunya yaitu mengenai pendidikan bagi kaum perempuan pribumi. Perubahan dalam berbagai kehidupan diakibatkan karena munculnya pemikiran mengenai politik etis.

Berdirinya organisasi “Poetri Mardika” atas bantuan dari Budi Utomo yang didasrkan dari ide dan gagasan dari R.A Kartini  membuka kesempatan bagi kaum perempuan pribumi untuk memperoleh pendidikan yang layak dan merubah nasib kaum perempuan pribumi. Selain memperjuangkan hak perempuan dalam bidang pendidikan namun juga memperjuangkan hak poligami dan perkawinan.

Peran Organisasi Puti Mardika

Organisasi Putri Mardika memiliki peranan yang penting untuk membantu kaum perempuan pribumi memberantas atau bahkan menghilangkan pandangan kebodohan dalam perempuan untuk mencapai persamaan derajat dengan cara memberikan bagi kaum perempuan pribumi.

Kaum bangsawan yang telah tergabung dalam organisasi Putri Mardika dan sudah mengetahui tujuan didirikannya organisasi Putri Mardika memberikan bantuan berupa beasiswa untuk perempuan pribumi yang keadaan ekonominya kurang atau bahkan tidak baik.

Berbagai artikel yang diterbitkan menjadi majalah ditulis dalam 3 bahasa yaitu bahasa Melayu, bahasa Belanda dan bahasa Jawa, dimana majalah tersebut digunakan sebagai alat komunikasi, alat penghubung serta alat penunjang.

Isi dari majalah tersebut yaitu mengenai permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat dan keluarga dan menyajikan nilai-nilai yang sedang berkembang sebagai bahan pengajaran. Adapun hal yang menghambat organisasi Putri Mardika untuk mencapai tujuannya.

Tujuannya yaitu dikarenakan masih banyak masyarakat di Batavia yang menganggap bahwa organisasi Putri Mardika hanya untuk perempuan terpelajar dan kaum intelektual, padahal anggota yang ada di dalam organisasi Putri Mardika bukan hanya kaum terpelajar saja.

Organisasi Putri Mardika memiliki perkiraan bahwa masih banyak orang tua yang tidak mengerti perubahan zaman yang masih memaksakan perkawinan kepada anak-anaknya. Sehingga, organisasi Putri Mardika memberikan pendidikian mengenai perkawinan baik bagi orang tua maupun kepada anak-anak.

Dengan harapan kaum perempuan dapat hidup secara mandiri dan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri atau menjadi perempuan yang mandiri.

Tokoh Penting dalam Organisasi Putri Mardika

1. R.A. Theresia Sabaroedien

Awal berdirinya organisasi Putri Mardika diketuai oleh R.A. Theresia Sabaroedien yang merupakan salah satu perempuan pribumi dari golongan elit atau golongan terpelajar.

Pada tahun 1915 R.A. Theresia Sabaroedien mengundurkan diri dari jabatannya dikarenakan harus pulang ke kampung halamannya di Sumatera Barat.

R.A. Theresia Sabaroedien melalui pidatonya memberikan pandangannya menganai pentingnya memuliakan perempuan pribumi yang memberi kekuatan bagi organisasi Putri Mardika.

2. R.R. Roekmini

Salah satu tokoh penting yang mendirikan organisasi Putri Mardika adalah R.R. Roekmini yang merupakan saudara tiri dari R.A. Kartini. R.R. Roekmini memperjuangkan kesetaraan perempuan pribumi melalui keikutsertaannya dalam beberapa organisasi ataupun komunitas dan salah satunya yaitu organisasi Putri Mardika.

3. R.A. Sutinah Joyopranoto

R.A. Sutinah Joyopranoto juga menjadi salah satu pelopor berdirinya organisasi Putri Mardika dan juga menjadi wakil dari organisasi Putri Mardika.

The post Organisasi Perempuan Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Tokohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Pengurus https://haloedukasi.com/putri-mardika Mon, 02 Jan 2023 05:39:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40439 Organisasi Putri Mardika adalah organisasi wanita yang dibentuk untuk membantu dan membimbing para gadis bumiputera ketika sedang menuntut ilmu dan berpendapat di depan umum. Organisasi Putri Mardika didirikan di Jakarta pada tahun 1912. Organisasi ini juga memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Indonesia yang dikatakan sebagai manusia mulia. Berikut ini pembahasan mengenai organisasi Putri […]

The post Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Pengurus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Organisasi Putri Mardika adalah organisasi wanita yang dibentuk untuk membantu dan membimbing para gadis bumiputera ketika sedang menuntut ilmu dan berpendapat di depan umum. Organisasi Putri Mardika didirikan di Jakarta pada tahun 1912.

Organisasi ini juga memiliki tujuan untuk memperbaiki kehidupan perempuan di Indonesia yang dikatakan sebagai manusia mulia. Berikut ini pembahasan mengenai organisasi Putri Mahardika mulai dari Latar belakang, peran dan pengurus, simak pembahasannya:

Latar Belakang

Latar belakang terbentuknya organisasi Putri Mahardika ini, yaitu dimulai ketika rakyat pribumi memiliki kesadaran dalam memajukan status dan peran wanita pada masa penjajahan saat itu. Akhirnya upaya dilakukan dengan membentuk sebuah organisasi. Organisasi tersebut bernama Putri Mahardika yang memiliki tujuan untuk memperbaiki status sosial atau kedudukan wanita. Organisasi ini didirikan pada tahun 1912 tepatnya di Jakarta.

Organisasi Putri Mardika bertujuan untuk membantu dalam membimbing para gadis bumiputera dalam menuntut ilmu dan menyatakan pendapatnya di depan umum.

Tokoh yang mempelopori organisasi Putri Mahardika ini yaitu R.R Rukmini, R.A Sutinah Joyopranoto, P.A Sabarudin, dan Sadikun Tondokusumo.

Peran Organisasi Putri Mardika

Berikut ini peran dari organisasi Putri Mardika, yaitu:

Memberikan beasiswa

Organisasi Putri Mardika ini berperan dalam meningkatkan kualitas pendidikan terhadap perempuan, sesuai dengan tujuannya yaitu membantu dalam meningkatkan pendidikan pada kaum wanita. Organisasi ini berperan dengan memberikan beasiswa terhadap anak-anak yang tidak mampu menempuh pendidikan, terutama anak perempuan.

Bahkan dengan adanya pengaruh dari gagasan R.A Kartini mengenai pendidikan non diskriminatif menjadi sebuah acuan dari visi-misi organisasi Putri Mardika dalam memperhatikan akses pendidikan untuk perempuan.

Menerbitkan surat kabar Putri Mardika

Peran selanjutnya organisasi ini yaitu menerbitkan surat kabar yang memuat gagasan pemikiran para wanita yang kemudian akan dirundingkan bersama. Dalam surat kabar ini juga berisi mengenai informasi pengajaran supaya perempuan cakap dalam berumah tangga, informasi pendidikan, dan informasi kegiatan didalam organisasi Putri Mardika. Tidak hanya wanita saja yang dapat menulis surat kabar ini, laki-laki juga dapat menulis dan memuat gagasan serta pemikiran mereka.

Aktif dalam kegiatan bersama organisasi lain maupun masyarakat

Organisasi Putri Mardika berperan aktif dalam kegiatan bersama dengan organisasi yang lain maupun dengan masyarakat. Hal ini dapat memperkuat kedudukan organisasi dan dapat memberikan pengaruh serta perubahan terhadap masyarakat. Oleh karena itu, tidak heran jika organisasi Putri Mardika ini bekermbang pesat dan dikatakan sebagai pelopor serta penggerak organisasi perempuan yang berhasil mengusung kesadaran emansipasi terhadap kaum perempuan.

Pengurus Organisasi Putri Mardika

pengurus putri mardika

Putri Mardika merupakan sebuah organisasi yang diprakarsai oleh Boedi Oetomo. Organisasi Putri Mardika dipimpin oleh R.A Theresia Saburudin. Sebagai seorang yang memimpin organisasi Putri Mardika, R.A Theresia Saburudin juga dibantu oleh wakilnya R.A Sutinah Joyopranoto dan para pengurus lainnya.

Ada 7 tokoh pengurus organisasi putri Mardika, diantaranya

  1. R.A Theresia Saburudin,
  2. R.A Sutinah Joyopranoto,
  3. R.K Rukmini,
  4. Sabaruddin,
  5. Abdul Rahman,
  6. Sadikun Tondokusumo,
  7. R.A.J Nurbaiti.

The post Putri Mardika : Latar Belakang, Peran dan Pengurus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-organisasi-sosial Fri, 16 Dec 2022 03:12:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40176 Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal tersebut mengakibatkan manusia disebut sebagai makhluk sosial karena selalu membutuhkan orang lain untuk berintertaksi dalam kehidupannya. Selain untuk berinteraksi, manusia juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuan dan keinginannya. Ia tidak bisa mewujudkan tujuan atau keinginannya dengan sendirinya karena manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan, baik pikiran, […]

The post 13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan, manusia tidak dapat hidup sendiri. Hal tersebut mengakibatkan manusia disebut sebagai makhluk sosial karena selalu membutuhkan orang lain untuk berintertaksi dalam kehidupannya. Selain untuk berinteraksi, manusia juga membutuhkan bantuan orang lain untuk mewujudkan tujuan dan keinginannya.

Ia tidak bisa mewujudkan tujuan atau keinginannya dengan sendirinya karena manusia memiliki keterbatasan dalam kemampuan, baik pikiran, fisik, pendidikan, tempat, waktu, maupun faktor lainnya. Oleh karena itu, manusia memerlukan adanya kerja sama dengan manusia lain untuk mencapai tujuannya yang dapat ditemukan dan dilakukan di organisasi sosial.

Organisasi menurut KBBI sendiri berarti kelompok kerja sama antara orang-orang yang diadakan untuk mencapai tujuan bersama. Hal tersebut berarti bahwa para anggota dari suatu organisasi sosial memiliki kesamaan dan keselarasan dalam suatu hal, yaitu mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Organisasi Sosial Menurut Para Ahli

  • Soerjono Soekanto (Tokoh Sosiologi Hukum Indonesia)

“Organisasi sosial adalah kesatuan-kesatuan hidup atas dasar kepentingan yang sama dengan otganisasi yang tetap sebagai sebuah asosiasi”

  • Soedjono Dirdjosisworo (Guru Besar Hukum Pidana-Kriminologi)

“Organisasi sosial merupakan suatu wadah pergaulan kelompok yang disusun secara jelas antara para petugas dan tugas-tugasnya yang berhubungan dengan usaha mencapai tujuan tertentu, yang umumnya berhubungan dengan aspek keamanan anggota organisasi tersebut.”

  • Amitai Etzioni (Sosiolog Israel-Amerika)

“Organisasi sosial adalah unit sosial (atau pengelompokan manusia) yang sengaja dibentuk atau dibentuk kembali dengan penuh pertimbangan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan tertentu.”

Contoh Organisasi Sosial

  • Partai Politik

Menurut Miriam Budiardjo, partai politik adalah sekelompok orang yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai, dan cita-cita yang sama.

Organisasi ini bertujuan untuk memperoleh kekuasaan dan kedudukan politik sehingga mereka mampu mewujudkan dan melaksanakan programnya.

Organisasi ini biasanya berfungsi sebagai sarana bagi masyarakat untuk menyalurkan aspirasinya dan sarana bagi rakyat untuk menjadi pemimpin dalam pemerintahan.

  • Rukun Tetangga dan Rukun Warga (RT/RW)

Contoh organisasi sosial yang satu ini biasanya berada di lingkup desa/kelurahan sehingga mempunyai hubungan langsung dengan masyarakat sekitar.

Karena hubungannya dengan masyarakat secara langsung, maka organisasi ini berfungsi untuk menyampaikan aspirasi warga dan menyampaikan kebijakan atau program yang dimiliki oleh pemerintah desa/kelurahan.

  • Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Posyandu sendiri merupakan contoh organisasi sosial di bidang kesehatan yang bertujuan untuk memberikan pelayanan dasar kesehatan dan mengurangi angka kematian ibu dan bayi.

Organisasi ini adalah salah satu organisasi yang berbasis masyarakat sehingga pengelolaan dan penyelenggaraannya murni dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat.

  • Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis)

Pokdarwis sebagai kelompok swadaya dan swakarsa masyarakat memiliki tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan pariwisata yang ada di tingkat desa/kelurahan yang akan mengarah pada suksesnya pembangunan pariwisata di tingkat daerah/nasional.

  • Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

Organisasi sosial ini biasanya bergerak di bidang tertentu seperti lingkungan, HAM, perdamaian, konservasi, pembangunan, dan bidang sosial lainnya. Organisasi ini dibentuk untuk memberikan pelayanan secara sukarela kepada masyarakat tanpa meminta imbalan seperserpun.

  • Koperasi Simpan Pinjam

Salah satu organisasi sosial di bidang ekonomi ini memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan mensejahterakan anggotanya.

Koperasi dapat diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki kegiatan usaha untuk menghimpun dan menyalurkan dana dengan bunga yang rendah kepada anggotanya.

Dengan adanya koperasi simpan pinjam ini maka diharapkan rakyat akan terbebas dari praktik-praktik peminjaman seperti rentenir.

  • Karang Taruna

Karang taruna merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang ada di Indonesia. Biasanya, mereka bergerak di bidang kesejahteraan sosial yang menyasar generasi muda di daerahnya, baik bersifat preventif (pencegahan), rehabilitatif (pemulihan), atau bahkan pengembangan dan pemberdayaan potensi.

  • Panti Asuhan

Organisasi ini berperan dalam membantu negara mengurusi anak-anak terlantar. Biasanya, di dalam organisasi ini, anak-anak tersebut akan diberi pendidikan karakter agar mampu mengembangkan potensi yang dimiliki dan mampu bertindak dengan baik sesuai dengan norma dan aturan yang ada dalam masyarakat.

  • Panti Jompo

Panti jompo tidak hanya menampung lansia saja melainkan juga orang-orang terlantar yang tidak mempunyai keluarga atau sanak saudara. UUD 1945 dengan tegas mengatakan bahwa penduduk yang terlantar merupakan tanggung jawab negara. Namun, donatur organisasi ini tidak hanya berasal dari negara saja, masyarakat pun bisa turut membantu organisasi ini dengan menjadi donatur.

  • Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling)

Siskamling dibentuk untuk menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat di suatu daerah, biasanya di tingkat RT atau desa/kelurahan.

Hal ini sangat membantu pekerjaan kepolisian karena seringkali mereka susah menjaga ketertiban dan keamanan di daerah yang lebih terpencil.

  • Lembaga Bantuan Hukum

Organisasi ini bertujuan untuk menawarkan bantuan hukum kepada masyarakat kurang mampu yang terjerat kasus hukum. Seperti yang kita ketahui, tidak semua orang mampu menyewa bantuan hukum karena harganya yang mahal. Maka, organisasi ini hadir sebagai solusi atas masalah tersebut.

  • Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)

Organisasi ini bertujuan untuk melindungi hak-hak konsumen di Indonesia. Hal tersebut karena seperti yang kita ketahui bahwa kesadaran masyarakat Indonesia sebagai konsumen masih rendah sehingga tugas utama dari organisasi ini adalah untuk mencerdaskan konsumen Indonesia.

  • Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

PKK merupakan salah satu contoh organisasi sosial yang dijalankan oleh pemerintah di mana tujuannya adalah untuk mencapai kesejahteraan keluarga di Indonesia.

Ada 10 program pokok PKK yang terdiri dari penghayatan dan pengamalan Pancasila, gotong royong, sandang, pangan, perumahan dan tata laksana rumah tangga, pendidikan ketrampilan, kesehatan, pengembangan kehidupan berkoperasi, kelestarian lingkungan hidup, dan perencanaan sehat.

The post 13 Contoh Organisasi Sosial yang ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Jenis Lembaga Sosial dan Fungsinya https://haloedukasi.com/jenis-lembaga-sosial Thu, 01 Dec 2022 02:15:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39831 Lembaga sosial merupakan sebuah lembaga yang mempunyai anggota dan terbentuk dari kumpulan individu yang berkumpul karena adanya kesamaan visi dan misi. Setiap anggota lembaga sosial terikat dengan aturan yang telah ditetapkan dan harus mengikutinya. Jadi ada beberapa lembaga sosial yang bersifat regulasi.  Institusi sosial muncul, didorong oleh sudut pandang yang sama dan keinginan bersama untuk […]

The post 5 Jenis Lembaga Sosial dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lembaga sosial merupakan sebuah lembaga yang mempunyai anggota dan terbentuk dari kumpulan individu yang berkumpul karena adanya kesamaan visi dan misi. Setiap anggota lembaga sosial terikat dengan aturan yang telah ditetapkan dan harus mengikutinya. Jadi ada beberapa lembaga sosial yang bersifat regulasi. 

Institusi sosial muncul, didorong oleh sudut pandang yang sama dan keinginan bersama untuk hidup teratur. Oleh karena itu, akan ada aturan yang disepakati bersama dalam lembaga untuk mencapai tujuannya.

Pada artikel ini akan dibahas mengenai jenis lembaga sosial serta fungsinya di masyarakat.

Jenis Lembaga Sosial

Lembaga pendidikan adalah lembaga tempat berlangsungnya proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah perilaku menjadi lebih baik. Lembaga pendidikan berkisar dari prasekolah hingga universitas.

  1. Lembaga Pendidikan

Lembaga ini dibagi menjadi tiga bagian:

  • Pendidikan Formal 

Pendidikan formal adalah pendidikan yang diberikan di sekolah yang diperoleh dengan cara sistematis, metodis, berjenjang dan sesuai dengan persyaratan yang jelas. Contohnya meliputi pendidikan umum, profesi, kejuruan, kejuruan, agama dan khusus.

  • Pendidikan Informal

Pendidikan nonformal berfungsi sebagai alternatif, pelengkap, atau pelengkap pendidikan formal untuk mendukung pembelajaran sepanjang hayat. Contohnya termasuk lembaga kursus, kelompok belajar, lembaga pelatihan, pusat kegiatan pembelajaran, Majelis Takurim, dan unit pendidikan serupa.

  • Pendidikan Non Formal

Pendidikan nonformal berperan sebagai pengganti, pelengkap atau pelengkap pendidikan formal untuk menunjang pembelajaran sepanjang hayat. Contohnya adalah lembaga kursus, kelompok belajar, lembaga pendidikan, pusat kegiatan pembelajaran, pertemuan taklim dan satuan pendidikan sejenis.

2. Lembaga Keluarga

Keluarga merupakan unit sosial terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga menghasilkan individu dengan tipe kepribadian yang berbeda dalam masyarakat. Peran keluarga adalah mendidik dan membimbing anggota keluarga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan fisik dan budaya di mana mereka tinggal.

Agar kehidupan masyarakat tenteram, aman dan damai. Suatu keluarga dibentuk oleh perkawinan yang sah menurut agama, adat istiadat, dan pemerintahan. Di dalam keluarga, hubungan antar anggota keluarga diatur sedemikian rupa sehingga setiap anggota keluarga memiliki peran dan tugas yang jelas.

Misalnya, ayah bertindak sebagai kepala keluarga dan bertanggung jawab mengurus keluarganya. Seorang ibu bertindak sebagai pengatur, wali, dan pendidik anak-anaknya. Anak-anak memiliki peran mereka sendiri untuk bermain dalam mendukung orang tua.

Adapun fungsi lembaga keluarga: 

  • Fungsi ekonomi, di mana ayah menjadi tulang punggung keluarga yang berkewajiban membiayai kebutuhan primer dan sekunder keluarga.
  • Fungsi reproduksi, di mana pernikahan yang terjadi diharapkan dapat memberikan keturunan
  • Fungsi afeksi, di mana keluarga menjadi sumber pemberi kasih sayang atau rasa cinta
  • Fungsi proteksi, keluarga memberikan perlindungan antara anggota keluarga
  • Fungsi sosialisasi, di mana orang tua mendidik dan membangun karakter anak sesuai dengan norma yang berlaku dimasyarakat.
  • Fungsi pengawasan sosial, setiap anggota keluarga mengontrol atau mendominasi yang lain karena mereka bertanggung jawab untuk menjaga nama baik keluarga
  • Fungsi status, melalui lembaga perkawinan ini, seseorang memperoleh status atau kedudukan baru dalam masyarakat sebagai suami atau istri.

3. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan manusia untuk memenuhi kebutuhan dasar semua individu dalam masyarakat. Institusi ekonomi muncul dari usaha manusia beradaptasi dengan alam untuk memenuhi kebutuhan kelangsungan hidupnya.

Tujuan lembaga ekonomi adalah mengatur sektor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sistem ekonomi juga bertujuan untuk mencapai kesejahteraan sosial.

Adapun fungsi lembaga ekonomi, sebagai berikut: 

  • Memberikan instruksi untuk menguji bahan gizi.
  • Memberikan instruksi penukaran/penukaran barang.
  • Memberikan instruksi harga untuk membeli dan menjual barang.
  • Memberikan instruksi untuk penempatan tenaga kerja.
  • Memberikan instruksi untuk pembayaran upah. memberikan instruksi pemutusan hubungan kerja.
  • Memberikan identitas kepada masyarakat.

4. Lembaga Agama

Lembaga selanjutnya yang terkait dengan lembaga sosial adalah lembaga keagamaan. Ini adalah lembaga yang mengatur kehidupan atau perilaku masyarakat dalam kaitannya dengan kehidupan beragama.

Agama sendiri merupakan sistem atau ajaran yang mengatur tatanan kepercayaan masyarakat terhadap Tuhan dan aturan perilaku dalam masyarakat masyarakat. Lembaga keagamaan memiliki beberapa fungsi, yaitu:

  • Simbol menjadi unsur lembaga keagamaan yang dapat berwujud bahasa, pakaian, tulisan atau tindakan.
  • Setiap pemeluk suatu agama tentunya memiliki unsur pengalaman keagamaan yang pernah dijalaninya.
  • Iman di mana setiap agama memiliki keyakinan yang jelas kepada Tuhan, Kitab dan para Nabi.
  • Unsur-unsur praktik keagamaan ini seperti shalat, puasa, ibadah dan meditasi.

5. Lembaga Politik

Institusi sosial terakhir yang akan dibahas adalah institusi politik. Ini adalah institusi yang diciptakan untuk menyatukan dan mewujudkan kepentingan bersama. Tujuan utamanya adalah agar manusia dalam berbangsa, bermasyarakat dan bernegara dapat hidup tertib.

Indonesia memiliki lembaga politik seperti MPR, DPR dan Presiden. Institusi-institusi itu membantu kita menangani masalah aturan, tata kelola, dan tatanan sosial. Untuk membantu Anda lebih mengenal institusi politik, berikut adalah beberapa fungsi lembaga politik:

  • Laten : Institusi politik juga dapat meningkatkan jiwa patriotik dalam berbangsa dan bernegara dalam menjalankan tugasnya.
  • Manifes : Lembaga politik bertugas menyalurkan keinginan rakyat dan melindungi rakyat melalui diplomasi. Selain itu, lembaga politik juga berfungsi mengatur, mengendalikan, dan mengajak masyarakat untuk mematuhi hukum yang berlaku.

The post 5 Jenis Lembaga Sosial dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Aliansi Tiga: Pengertian – Latar Belakang dan Pembubarannya https://haloedukasi.com/aliansi-tiga Fri, 18 Feb 2022 02:31:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31422 Aliansi adalah sebuah ikatan, perjanjian atau pun hubungan yang dijalin oleh individu, kelompok atau bangsa untuk tujuan politik yang saling menguntungkan dan memiliki tujuan yang sama.  Salah satu aliansi yang peranah ada dalam sejarah adalah Aliansi Tiga yang akan menjadi topik dalam ulasan berikut ini.  Pengertian Aliansi Tiga Aliansi Tiga adalah sebuah perjanjian rahasia yang […]

The post Aliansi Tiga: Pengertian – Latar Belakang dan Pembubarannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Aliansi adalah sebuah ikatan, perjanjian atau pun hubungan yang dijalin oleh individu, kelompok atau bangsa untuk tujuan politik yang saling menguntungkan dan memiliki tujuan yang sama. 

Salah satu aliansi yang peranah ada dalam sejarah adalah Aliansi Tiga yang akan menjadi topik dalam ulasan berikut ini. 

Pengertian Aliansi Tiga

Aliansi Tiga adalah sebuah perjanjian rahasia yang dilakukan pada tahun 1882 oleh Jerman, Austria-Hongaria dan Italia. Aliansi ini berlangsung sejak tanggal 20 Mei 1882 dan berakhir pada saat perang dunia I meletus yakni pada tanggal 28 Juli 1914. Aliansi ini juga dikenal sebagai Triple Alliance  dan Triple Aliansi. 

Aliansi ini dibentuk aliansi ini adalah untuk mencari perlindungan jika salah satu negara yang tergabung mendapat serangan dari negara lain. Aliansi ini terus diperbaharui secara berkala namun harus terhenti karena sebuah penghianatan salah satu negara anggota. Adanya aliansi ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya Perang Dunia I.

Latar Belakang Aliansi Tiga 

Aliansi Tiga dibentuk lantaran pada masa tersebut masih terjadi peperangan di negara-negara Eropa. Terutama Jerman dengan Perancis yang merupakan musuh bebuyutan. Untuk itu Jerman melalui Kanselir Otto von Bismarck memprakarsai adanya perjanjian ini. 

Sebelum bergabungnya Italia, Jerman sudah lebih dulu menjalin aliansi dengan Austria-Hongaria sejak 1879. Kedua negara ini memiliki tujuan yang sama yaitu untuk menyingkirkan Perancis. 

Austria-Hongaria bersama dengan Jerman  sebelumnya beraliansi dengan Rusia dalam Pakta Dreikaiserbund. Namun kerjasama tersebut berakhir karena adanya perselisihan dengan Rusia di Balkan. Kedua negara tersebut akhirnya membentuk aliansi lainnya yakni dengan mengundang Italia untuk bergabung 

Pada saat yang sama Negeri Menara Pisa telah kehilangan Afrika Utara. Sementara itu, Prancis sedang berambisi untuk meningkatkan kekuasaan dengan menaklukkan Tunisia sehingga Italia pun merasa terancam. Karena memiliki tujuan yang sama sekaligus untuk mencari perlindungan maka Italia pun setuju untuk bergabung dengan aliansi ini.

Isi Perjanjian Aliansi Tiga

Setelah Italia sepakat untuk bergabung dengan Austria-Hongaria dan Jerman maka terbentuklah Aliansi Tiga secara resmi. Dalam perjanjian ketiga negara ini berjanji akan saling membantu di mana Jerman dan Austria-Hongaria akan membantu Italia jika diserang oleh Prancis tanpa adanya provokasi. Begitu pun sebaliknya Italia akan membantu Jerman jika Jerman diserang oleh Prancis. Namun Jika Austria-Hongaria dan Rusia terjadi perang maka Italia berjanji untuk tetap netral. 

Pembaharuan Perjanjian Aliansi Tiga 

Perjanjian Aliansi Tiga selalu diperbaharui secara berkala. Namun pada pembaharuan tahun Februrai1887 terjadi perselisihan diantara ketiga negara tersebut. Italia tidak mendapat dukungan dari Jerman dalam melakukan kolonialisasi nya di Afrika Utara.

Sementara itu Austria-Hongaria juga dengan Italia  ditekan untuk menyepakati perubahan teritorial di Balkan atau pulau-pulau di Laut Adriatik dan Laut Aegea dan setiap prinsip dan perjanjian yang terbaru. 

Meski terjadi perselisihan namun perjanjian aliansi ini kembali diperbaharui pada pertengahan 1902. 

Pengkhianatan Italia

Dalam perjanjian yang dilakukan oleh dua kelompok atau lebih bisa saja terjadi penghianatan. Begitu juga dengan aliansi ini dimana setelah pembaharuan pada pertengahan 1902, Italian melakukan pengkhianatan yaitu dengan membuat perjanjian lain dengan Perancis. Pengkhianatan Italia ini dilatarbelakangi oleh Jerman yang mengingkari kesepakatan mereka pada Februari 1887.

Perjanjian yang disepakati pada 1 November 1902 berisi bahwa baik Perancis dan Italia akan mengambil langkah netral ketika negaranya mendapat serangan. Jika dalam perjanjian Aliansi Tiga Italia mendapat janji, kesepakatan dengan Perancis benar-benar terlaksana. 

Hal tersebut dapat terlihat pada saat Austria-Hongaria berperang dengan Triple Entente pada 1914. Baik Pernancis ataupun Italia sama-sama tidak mendukung pihak mana. Triple Entente adalah rival dari Aliansi Tiga yang terdiri dari Rusia, Inggris dan Perancis

Pada tahun 1915 yakni terjadinya perang dunia I, Italia bukan lag anggota Triple Alliance melainkan pindah ke rivanya yaitu Triple Entente. Alasan bergabungnya Italia dengan Triple Entente adalah karena dinilai sekutu akan memberikan keuntungan wilayah yang substansial. Selain itu Italia lebih berpeluang untuk mendapatkan Adriatik Utara dan juga sebagian Dalmatia. 

Pembubaran Aliansi Tiga 

Aliansi Tiga dibubarkan ketika Kaisar Wilhelm II yakni kaisar terakhir Prusia (Jerman) yang terakhir naik tahta. Kaisar Wilhelm II memaksa Kanselir Otto von Bismarck untuk mundur dari jabatannya. Tak hanya melepas jabatan Otto, kaisar juga membubarkan seluruh aliansi yang dibuat oleh Kanselir Otto termasuk Aliansi Tiga. 

Negara Anggota Aliansi Tiga 

Aliansi Tiga atau Triple Alliance merupakan perjanjian yang dilakukan oleh tiga negara dengan masing-masing memiliki alasannya seperti berikut ini. 

Jerman 

Otto von Bismarck yang merupakan Kanselir Jerman pertama yang menjabat sejak tahun 1871. Ia adalah penggagas sekaligus menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas terbentuknya Aliansi Tiga. Alasannya adalah untuk mempertahankan status quo di Eropa setelh dirinya berhasil menyatukan dan membangun Jerman. Ia khawatir karena Perancis menemukan sekutunya untuk bekerjasama dalam menaklukan Alsace-Lorraine yang sudah menjadi sasarannya sejak 1870. 

Oleh sebab itu Kanselir Otto mencari sekutu dengan berjanji akan membantu negara sekutunya jika terjadi serangan terhadap mereka.  

Austria-Hongaria 

Pada akhir tahun 1870 an, Austria-Hongaria kehilangan ambisinya untuk menaklukan wilayah di Semenanjung Italia dan Eropa Tengah  Kegagalannya tersebut diakibatkan oleh munculnya Jerman sebagai kekuatan yang baru.

Pada saat itu juga Kekaisaran Ottoman mulai mengalami kemunduran yang mengakibatkan pihak oposisi Slavia di Balkan berkembang dengan baik. 

Kedua negara yakni Austria-Hongaria dan Rusia sama-sama ingin menguasai Balkan. Pada tahun 1876, Rusia menawarkan kerja sama dengan membagi wilayah Balkan namun ditolak. 

Hal itulah yang menjadi awal perselisihan antara Rusia dengan Austria-Hongaria. Untuk Austria-Hongaria mencari dukungan untuk memperkuat pasukannya. 

Italia 

Bergabung Italia dengan Aliansi Astro-Jerman yang kemudian menjadi Aliansi Tiga berdasarkan oleh berbagai motivasi. Motivasi tersebut adalah kala itu Italia dikuasai oleh para kaum konservatif yang bersimpati kepada kedua negara monarki tersebut. Selain itu juga dikarenakan Austria Katolik merupakan pelindung dari Vatikan yakni wilayah sasaran Italia.

Disamping itu Italia sedang mencari kekuatan tambahan untuk melawan Perancis serta memiliki ambisi untuk melakukan kolonial di Afrika Utara. Kekhawatiran Italia semakin menjadi setelah Perancis berhasil menduduki wilayah potensial yaitu Tunisia pada tahun 1881. Hal ini semakin menguatkan keinginan Italia untuk bersekutu dan pilihannya jatuh kepada Austria-Hongaria dan Jerman. 

Rumania

Tak banyak yang mengetahui bahwa Rumania adalah anggota dari Triple Aliansi. Pada saat itu Rumania dipimpin oleh Raja Carol I yang merupakan ketua Jerman. Pada 18 Oktober 1883, Rumania bergabung dengan Aliansi Tiga secara rahasia dan hanya diketahui oleh sang Raja dan politik saja.

Tujuan bergabungnya Rumania dengan Aliansi Tiga adalah keinginan Raja untuk menjadikan negaranya sebagai pusat stabilitas di kawasan Eropa Tenggara. Namun keinginan tersebut dibayang-bayangi oleh kekuatan ekspansi Rusia. 

Namun gabungnya Rumania dengan Aliansi Tiga tidak berlangsung lama. Hal ini disebabkan adanya perselisihan antara Rumania dengan Hongaria pada tahun 1913 perihal hak komunitas orang Rumania di Transylvania.  Pada saat perang dunia I Rumania memilih untuk berpihak kepada sekutu Triple Entente. 

The post Aliansi Tiga: Pengertian – Latar Belakang dan Pembubarannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>