pakaian adat tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pakaian-adat-tradisional Fri, 20 May 2022 03:45:41 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pakaian adat tradisional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pakaian-adat-tradisional 32 32 7 Pakaian Adat Riau, Filosofi dan Keunikannya https://haloedukasi.com/pakaian-adat-riau Fri, 20 May 2022 03:45:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34717 Indonesia memiliki beragam kebudayaan, salah satunya adalah pakaian adat. Berikut adalah sejarah tentang pakaian adat Riau, keunikan, filosofi, dan nilai nilainya. Sama seperti busana adat di daerah Sumatera lainnya, untuk pakaian adat Riau masih dipengaruhi dengan kebudayaan Melayu. Beberapa busana Melayu yang sering digunakan mulai dari baju kurung, baju teluk belanga hingga baju cekak musang, sering […]

The post 7 Pakaian Adat Riau, Filosofi dan Keunikannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia memiliki beragam kebudayaan, salah satunya adalah pakaian adat. Berikut adalah sejarah tentang pakaian adat Riau, keunikan, filosofi, dan nilai nilainya.

Sama seperti busana adat di daerah Sumatera lainnya, untuk pakaian adat Riau masih dipengaruhi dengan kebudayaan Melayu.

Beberapa busana Melayu yang sering digunakan mulai dari baju kurung, baju teluk belanga hingga baju cekak musang, sering digunakan masyarakat Riau saat upacara adat atau dalam acara resmi lainnya.

Sejarah Pakaian Adat Riau

Pakaian Adat Riau adalah salah satu simbol kebudayaan yang menandai akulturasi, perkembangan, serta kekhasan budaya.

Pakaian adat juga menandakan identitas atau simbol suatu masyarakat didalam suatu daerah, salah satunya yaitu pakaian adat Riau. Beragam pakaian adat riau yang sering digunakan yaitu kebaya labuh serta teluk belanga.

Banyak masyarakat Riau yang masih memegang teguh adat orang pribumi yang sering dirasakan pada perilaku serta sikap bagi mayoritas masyarakat, apalagi yang tinggal di daerah pedalaman atau pedesaan.

Kebiasaan dari masyarakat Melayu Riau adalah memegang teguh norma islam serta adat melayu. Perpaduan agama islam dengan Melayu kemudian akan membentuk suatu budaya baru, dimana semuanya tercermin didalam pakaian masyarakat Riau yang sering dipakai.

Sehingga perhiasan dan pakaian tidak hanya digunakan untuk mempercantik penampilan serta memenuhi persyaratan penampila dan juga mengandung suatu semangat tertentu. Rasa semangat ini yang akan menyelimuti nilai kejujuran dan rasa syukur hidup dalam masyarakat Riau serta telah menjadi bagian dari filosofi pakaian adat Riau.

Pakaian Adat Riau

1. Baju Kurung

Baju kurung merupakan salah satu pakaian adat Riau yang dipakai kaum perempuan untuk segala umur. Pakaian ini memilki lengan panjang, serta panjang yang berada di atas lutut.

Baju kurung sering dipakai sehari-hari didalam rumah dengan panjangnya yang sepinggang, atau bisa juga panjangnya sedikit di bawah pinggang. Untuk model pakaiannya tidak boleh ketat serta longgar agar tidak memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya.

Bahan kain yang digunakan bervariasi serta memiliki bunga-bunga atau bisa juga motif polos. Kain yang digunakan tidak boleh memakai kain tipis ataupun tembus pandang.

Untuk warna baju kurungnya juga bermacam-macam. Tapi untuk orang tua biasanya akan memakai baju kurung yang berwarna tidak terlalu mencolok.

Sedangkan, atribut pelengkapnya seringkali berupa kain tudung atau selendang yang digunakan pada bahu serta buat menutupi kepalanya.

2. Baju Kebaya Labuh

Baju kebaya labuh sering juga disebut sebagai kebaya panjang ataupun belah labuh, mempunyai panjang sedikit di bawah lutut atau bisa sampai betis.

Bentuk busananya juga tidak terlalu longgar tapi tidak terlalu sesak juga. Kebaya labuh memiliki panjang lengan dua jari dari pergelangan tangan, jadi perhiasan seperti gelang masih dapat terlihat.

Lalu untuk lebar lengannya sekitar tiga jari dari atas permukaan lengan tangannya. Sedangkan pada bagian permukaan baju akan menggunakan 4-5 kancing.

Sama seperti baju kurung, untuk baju kebaya labuh akan digunakan bersama dengan kain tudung ataupun selendang.

Sangat dianjurkan untuk mengenakan kain lejo, kain pelekat dan kain sarung yang digunakan sesuai dengan warna kebaya labuh.

3. Baju Teluk Belanga

Pakaian adat Riau yang dipakai laki-laki sering disebut sebagai baju teluk belanga. Pakaian ini memiliki model yang berkancing dan berkerah, menggunakan kancing emas, kancing tep, atau bisa juga menggunakan kancing permata.

Untuk lengan bajunya agak lebar, longgar serta panjangnya yang sedikit menutup pergelangan tangan. Biasanya busana teluk belanga akan dibuat satu setelan termasuk celananya.

Pakaian ini sering menggunakan kain katun ataupun bahan lain dengan warna polos. Dilengkapi dengan atribut seperti kain samping yaitu kain songket atau kain pelekat.

Cara menggunakan kain samping juga bervariasi. Bisa digunakan seperti kain biasanya, bisa juga dipunjut ke samping, atau bisa juga ditarik ke samping kiri pinggang.

Sedangkan untuk pakaian adat Riau menggunakan baju teluk belanga disertai penutup kepala seperti ikat kepala, songkok, atau tanjak. Tanjak merupakan ikat kepala dengan menggunakan kain sama seperti celana dan baju.

4. Baju Cekak Musang

Untuk baju adat Riau cekak musang memiliki bentuk seperti pakaian teluk belanga. Memiliki model baju berkerah, tapi tidak berkancing serta bagian leher yang berbelah ke bawah dengan panjang kurang lebih 5 cm.

Supaya memudahkan saat digunakan bisa dengan cata dimasukkan dari atas kepala. Selain itu ada 3 kantong di bagian muka baju. Terletak di sebelah kiri atas serta dua buah kantong berada di bagian bawah.

Biasanya, baju cekak musang dilengkapi dengan celana panjang yang panjangnya sampai ke mata kaki. Untuk setlan celanan dan bajunya seringkali polos atau tidak bermotif, serta variasi warna yang bermacam-macam sesuai selera pemakainya.

Saat digunakan terutama didalam acara resmi, untuk baju cekak musang biasanya dilengkapi penutup kepala berbentuk kopiah berwarna hitam.

5. Busana Pengantin Wanita

Pakaian pengantin adat Riau untuk perempuan cukup bervariasi disesuaikan dengan upacara pernikahannya.

Saay upacara pernikahan, mempelai perempuan bisa menggunakan busana kurung atau setelan kebaya labuh.

Seringkali, pakaian pengantin adar riau dibuay dari kain tenun khas Riau yang memiliki corak serta warna yang sama.

Sedangkan untuk aksesoris pelengkap busana bagi pengantin perempuan, biasanya berupa:

  • Hiasan kepala seperti perkakasan andam
  • Dilengkapi kalung emas serta dukoh atau rantai papan bertingkat 3, 5, 7 yang akan menghiasi leher
  • Menggunakan gelang berbentuk kepala burung merak
  • Pada bagian bahu kiri akan diberi sebai atau tampan-tampan.
  • Canggai pada pengantin wanita terbuat dari bahan emas atau perak pada jari tangan
  • Sedangkan pada bagian pinggang pengantin akan diikat menggunakan pending emas
  • Pada bagian kaki kanan dan kiri akan menggunakan gelang kaki perak atau emas berbentuk kuntum bunga cempaka
  • Sedangkan kaki akan menggunakan kasut ataupun selepa yang menggunakan bahan beledru yang berhiaskan manik dan kelingkan.

6. Busana Pengantin Pria

Pakaian adat Riau untuk pengantin laki-laki berupa busana teluk belanga ataupun cekak musang bermotif.

Pakaian tersebut dipadukan dengan aksesoris yang membuat tampilannya terlihat megah dan berkelas.

Adapun perlengkapan busana pengantin untuk laki-laki antara lain:

  • Satu setelan busana kurung cekak musang terdiri atas baju dengan celana yang warnanya sama
  • Motif busana pengantinnya berupa bunga cengkeh dan tampuk manggis berkilau bertabur benang emas
  • Dilengkapi kain samping yang memiliki motif sama seperti dengan celananya
  • Penganti menggunakan hiasan kepala berupa distar yang berbentuk seperti mahkota
  • Memakai sebai di bahu sebelah kirinya dan biasanya berwarna kuning bersulamkan kelingan
  • Pada bagian leher pengantin diberikan kalung rantai panjang berbelit dua sebagai simbolis ikatan ayah dan ibu
  • Memakai pending atau bengkong warna kuning sesuai derajat statusnya
  • Memakai canggai pada bagian ibu jari kelingking
  • Memakai sepatu runcing atau capal kulit
  • Memakai keris pendek dengan hiasan burung selindit.
  • Memegang sirih telat ataupun sirih pemanis

7. Tenun Songket Riau

Tenun songket riau menjadi salah satu kain kebanggaan bagi masyarakat Riau. Sehingga kain ini sering digunakan sebagai oleh-oleh, kain songket ini pun dipakai dalam pakaian adat.

Songket Riau biasanya mempunyai corak motif yang khas karena ditenun memakain kapas atau benang sutra.

Selain itu songket akan ditenun serta diselingi dengan tenunan motif khusus memakai benang perak atau emas. Selain itu ada beberapa jenis songket khas Riau yang sering digunakan yaitu:

  • Tenun songket Indragiri
  • Tenun songket Melayu Siak
  • Tenun songket Melayu Pekanbaru

Masing-masing songket mempunyai corak motif yang berbeda-beda. Biasanya, motif tenun akan berhubungan dengan alam, hewan serta tumbuhan.

Keunikan dan Filosofi Warna Pakaian Adat Riau

Pakaian adat riau memiliki beragam bentuk, model, serta warna seringkali diturunkan serta diwariskan dengan cara turun temurun dari nenek moyang orang Riau Melayu.

Pada umumnya warna dominan yang sering dipakai masyarakat Riau Melayu adalah hijau lumut, kuning keemasan, serya merah darah.

Beragam warna itu tidak cuma dipakai sebagai hiasan saja, namun semua itu memiliki nilai-nilai filosofi yang ada pada pakaian adat tersebut.

1. Hijau Lumut

Warna hijau lumut mempunyai arti taat, kesetiaan, kesuburan, serta patuh kepada ajaran agama. Biasanya warna hijau lumut dipakai tengku, para kaum bangsawan, serta wan.

2. Kuning Keemasan

Warna kuning keemasn memiliki arti kemegahan, kebesaran, dan otoritas. Hal ini membuat warna kuning emas adalah warna yang tidak bisa dipakai oleh sembarang orang.

3. Hitam

Warna hitam memiliki berarti tanggung jawab, kesetiaan, kejujuran serta ketabahan. Warna hitam sering digunakan untuk gaun serta dikenakan orang hebat kerajaan untuk acara-acara kerajaan.

4. Merah Darah

Warna merah darah memiliki arti keberanian, taat, kepahlawanan serta setia kepada raja dan juga rakyatnya. Warna merah mempunyai arti patriotik untuk masyarakat Riau.

Nilai-Nilai dalam Pakaian Adat Riau

Pakaian adat riau mengandung nilai-nilai estetika yang melekat langsung. Berikut adalah nilai-nilai dalam pakaian adat riau :

1. Nilai Tradisi

Pakaian adat Riau akan selalu hadir pada setiap upacara tradisional serta sudah menjadi tradisi semenjak dahulu kala.

Tradisi ini juga menjadi simbol dari komunitas serta keunikan didalam masyarakat. Sehingga pakaian adat bisa dipakai buat mempelajari tradisi yang berada di masyarakat.

2. Nilai Budaya

Dalam pakaian adat tradisional Riau adalah salah satu kebudayaan yang sudah diwariskan turun-temurun bahkan dari setiap generasi ke generasi.

Sehingga bisa digunakan untuk melestarikan pakaian adat dan sebagai salah satu upaya buat pelestarian kebudayaan masyarakat Riau.

3. Nilai Sosial

Pakaian adat riau yang dikenakan juga menjadi lambang status untuk seseorang yang memakainya. Biasanya akan terlihat dari corak, warna, serta aksesoris yang dipakai.

Tidak hanya itu busana adat juga bisa dijadikan salah satu media untuk menyatukan masyarakatnya.

Itulah sejarah serta nilai-nilai dari pakaian adat tradisional Riau. Pakaian adat ini akan menjadi cerminan ciri khas dari adat istiadat masyarakat Riau Melayu.

Bahkan mengandung nilai-nilai Islam pada penerapan pakaian adat riau. Apalagi ada makna filosofis sehingga pakaian ini jadi lebih istimewa.

The post 7 Pakaian Adat Riau, Filosofi dan Keunikannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
34 Pakaian Adat Tradisional Indonesia dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/pakaian-adat-tradisional-indonesia Thu, 28 May 2020 04:14:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6783 Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, ras, hingga adat istiadat. Indonesia memiliki 34 Provinsi saat ini yang setiap provinsinya memiliki ciri khas masing-masing. Baik dari segi kebiasaan masyarakat, makanan hingga pakaiannya yang beragam. Kali ini kita akan membahas mengenai berbagai pakaian adat tradisional Indonesia. 1. Nanggroe Aceh Darussalam (Ulee Balang) Ulee Balang merupakan pakaian […]

The post 34 Pakaian Adat Tradisional Indonesia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang memiliki beragam budaya, ras, hingga adat istiadat.

Indonesia memiliki 34 Provinsi saat ini yang setiap provinsinya memiliki ciri khas masing-masing.

Baik dari segi kebiasaan masyarakat, makanan hingga pakaiannya yang beragam.

Kali ini kita akan membahas mengenai berbagai pakaian adat tradisional Indonesia.

1. Nanggroe Aceh Darussalam (Ulee Balang)

pakaian adat ulee balang

Ulee Balang merupakan pakaian adat asal Nanggroe Aceh Darussalam. Pakaian ini memiliki ciri khas topi pria yang membentuk segitiga.

Pakaian adat tersebut diadaptasi dari berbagai kebudayaan mulai dari Melayu, Tiongkok, dan Arab.

2. Sumatera Barat (Bundo Kanduang)

pakaian adat bundo kanduang

Pakaian adat ini berasal dari sumatera barat.

Bundo Kanduang terdiri dari celana panjang dan atasan berupa Teluk Belanga, serta penutup kepala atau peci untuk pria.

Sedangkan, wanita memakai kain sarung, kebaya panjang, dan penutup kepala berupa kain yang dililitkan ke kepala.

3. Sumatera Utara (Ulos)

pakaian adat ulos

Kain ulos ini terbuat dari bahan sutra yang ditenun menggunakan alat tradisional dengan motif khas yaitu gorga.

Bagi masyarakat suku Batak, biasanya ulos dipakai sebagai selempang baju.

Pria memakai atasan seperti kemeja dan jas hitam. Sedangkan, wanita mengenakan kebaya berwarna cerah seperti merah.

4. Riau (Melayu)

pakaian adat riau

Pakaian adat riau ini memiliki nama Melayu. Karena suku terbesar di provinsi Riau adalah Melayu.

Maka dari itu, baju adat dari Riau juga identik dengan budaya Melayu.

5. Sumatera Selatan (Aesan Gede)

aesan gede

Pakaian adat Sumatera Selatan yang dipakai dalam upacara pernikahan adalah Aesan Gede.

Aesan gede berkaitan dengan julukan Sumatera sebagai swarnadwipa atau pulau emas.

Hal ini terlihat dari beberapa aksesoris yang dikenakan dalam aesan gede yaitu berupa perhiasan berwarna keemasan.

6. Kepulauan Riau (Teluk Belanga)

teluk belanga

Provinsi Kepulauan Riau berupa teluk belanga (untuk pria) dan kebaya laboh (untuk wanita).

Hal itu dikarenakan kebudayaan yang mendominasi wilayah Riau dan Kepulauan Riau berdekatan dengan etnis Melayu.

7. Jambi (Melayu Jambi)

melayu jambi

Pakaian adat tradisional dari Jambi berupa setelan kain beludru, digunakan bagi pria maupun wanita.

8. Bangka Belitung (Paksian)

paksian

Untuk wanita biasanya mengenakan baju kurung berbahan sutra atau beludru, serta mahkota Paksian.

Sementara, untuk kaum pria memakai baju tertutup, lengkap dengan sorban sungkon.

9. Bengkulu (Melayu)

pakaian adat melayu

Pakaian adat dari Bengkulu mirip layaknya busana Melayu Jambi. Hanya saja, Melayu Bengkulu lebih identik dengan warna merah.

10. Lampung (Tulang Bawang)

pakaian adat tulang bawang

Setelan busana daerah ‘Tulang Bawang’ dari provinsi Lampung, umumnya didominasi dengan warna putih.

Lilitan kain tapis serta penutup kepala untuk pria. Kemudian, ada siger (mahkota) berhiaskan emas untuk dikenakan wanita.

11. DKI Jakarta (Betawi)

pakaian adat betawi

Pakaian adat DKI Jakarta ini identik dengan tirai penutup wajah bagi wanita.

12. Banten (Pangsi)

pakaian adat pangsi

Pakaian adat ini memiliki ciri khas konde menjulang bagi wanita. Dan jas hitam bagi pria.

13. Jawa Barat (Kebaya Sunda)

pakian adat jawa barat

Ciri khas pakaian adat kebaya Sunda dari Jawa Barat yakni berwarna terang seperti putih cerah, ungu, dan merah maron.

Sementara itu, pria Sunda menggunakan jas beludru sulam benang emas.

14. Jawa Tengah (Kebaya Jawa)

pakaian adat jawa tengah

Didominasi warna cokelat dan hitam, seperti itulah ciri khas tampilan dari baju adat khas Jawa Tengah.

15. Jawa Timur (Pesa’an)

pakaian adat jawa timur

Pesa’an adalah baju adat khas dari Madura, provinsi Jawa Timur.

Baju Pesa’an ini bisa digunakan pada acara-acara penting masyarakat Madura seperti acara upacara pernikahan atau pun acara penting lainnya.

16. DIY Yogyakarta (Kesatrian Ageng)

kessatrian ageng

Kesatrian Ageng merupakan baju tradisional dari Yogyakarta, terdiri dari kain batik yang dililitkan ke tubuh hingga bagian dada.

Dalam versi yang lebih tertutup, Kesantrian mengenakan kain beludru hitam panjang dengan sulaman benang berwarna emas yang khas.

17. Bali (Safari dan Kebaya)

pakaian adat bali

Pakaian adat Safari untuk pria berupa jas berlengan pendek dengan warna netral seperti putih, krem, dan cokelat.

Sedangkan, untuk wanita memakai kebaya berwarna cerah. Semakin anggun pula dengan tambahan lilitan kain di pinggang.

18. Nusa Tenggara Barat (Sasak)

pakaian adat NTB

Pulau Lombok di provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), didiami oleh sebagian besar suku Sasak.

Karena itu pula, salah satu yang identik dari NTB adalah pakaian adat dari suku Sasak.

19. Nusa Tenggara Timur

pakaian adat NTT

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memiliki beberapa suku, seperti suku Sabu, Rote, Helong, Dawan, Sumba, Manggarai, dan Lio. Masing-masing suku punya baju adatnya sendiri.

20. Kalimantan Barat (King baba dan king bibinge)

pakaian adat kalimantan barat

King Baba bentuknya seperti rompi dengan kain khas dari kulit kayu kapuo, serta dihias manik-manik berwarna jingga dan merah.

Sedangkan untuk King Bibinge bagi wanita, bahan dan proses pembuatannya tidak jauh berbeda dengan King Baba.

21. Kalimantan Tengah (Upak nyamu)

pakaian adat kalimantan tengah

Pakaian adat upak nyamu adalah baju tradisional yang terbuat dari kulit kayu nyamu.

Baju daerah ini terkadang dibentuk seperti rompi, kadang juga dibentuk seperti baju tanpa lengan.

22. Kalimantan Selatan

pakaian adat kalimantan selatan

Bagajah Gamuling Baular Lulut merupakan pakaian pengantin tradisional dari adat Banjar, Kalimantan Selatan.

23. Kalimantan Utara

pakaian adat kalimantan utara

Kalimantan Utara memiliki busana tradisional yang disebut sapei sapaq untuk kaum laki-laki dan ta’a untuk kaum wanita.

Pakaian ta’a terdiri dari semacam ikat kepala yang disebut da’a, dibuat dari pandan.

24. Kalimantan Timur (Kustin)

pakian adat kalimantan timur

Pakaian adat Kustin dari Kalimantan Timur memiliki tampilan yang hampir sama dengan Upak Nyamu.

Kustin ini terbuat dari kulit kayu yang dihias manik-manik.

25. Sulawesi Barat(Lipa saqbe mandar)

pakaian adat sulaweisi barat

Pakaian mandar terdiri dari jas untuk pria dan baju lengan pendek untuk wanita.

Biasanya, mandar dipakai dengan warna hijau, ungu, putih, dan merah, serta kain tenun senada yang dililit di bagian pinggang sebagai bawahan.

26. Sulawesi Tengah (Nggembe)

pakian adatsulawesi tengah

Suku Kaili dari Sulawesi Tengah disebut Nggembe. Pakaian suku Kaili berbahan kain lembut yang dibentuk baju lengan panjang.

27. Sulawesi Utara (Laku Tepu)

laku tepu

Pakaian adat Laku Tepu dari Sulawesi Utara biasa dikenakan pada upacara Tulude, terbuat dari serat pisang bernama serat kofo.

28. Sulawesi Tenggara (Kinawo)

pakian adat sulaesi tenggara

Baju adat Kinawo adalah pakaian adat dari Sulawesi Tenggara dan hasil karya dari suku Tolaki, biasa dikenakan untuk pakaian sehari-hari.

29. Sulawesi Selatan (Bodo)

pakaian adat sulawesi selatan

Baju bodo merupakan pakaian adat tradisional perempuan suku Bugis dari provinsi Sulawesi Selatan.

Ciri khas baju bodo ini yaitu berbahan organza dengan potongan sederhana dan berlengan pendek.

30. Gorontalo (Biliu dan Makuta)

pakian adat gorontalo

Pakaian adat tradisional dari Gorontalo yang diberi nama Makuta (untuk pengantin pria) dan Biliu (pengantin putri).

Baju daerah asal Gorontalo ini terdiri dari 3 jenis warna dan punya arti berbeda, di antaranya hijau, merah, kuning keemasan, dan ungu.

31. Maluku

pakian adat maluku

Warna dari pakaian adat Maluku Cele didominasi merah dan putih. Motif khasnya yaitu garis-garis geometris dan dipakai saat upacara adat.

32. Maluku Utara

pakaian adat maluku utara

Manteren Lamo adalah pakaian adat tradisional Maluku Utara, terdiri dari celana hitam panjang dan bis merah memanjang dari atas sampai ke bawah.

33. Papua Barat

pakaian adat papua barat

Nama pakaian adat Papua Barat adalah pakaian adat Ewer. Pakaian ini murni terbuat dari bahan alami yaitu jerami yang dikeringkan.

34. Papua

pakaiana adat papua

Koteka adalah pakaian untuk menutup kemaluan laki-laki dalam budaya sebagian penduduk asli Pulau Papua.

The post 34 Pakaian Adat Tradisional Indonesia dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>