pakaian adat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pakaian-adat Thu, 28 Jul 2022 10:02:25 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pakaian adat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pakaian-adat 32 32 11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  https://haloedukasi.com/jenis-pakaian-dan-aksesoris-adat-papua Thu, 28 Jul 2022 10:02:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37506 Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang berasal dari suatu daerah yang sama dan umumnya memiliki berbagai kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut hanya dimiliki kelompok tersebut dan tentu berbeda dengan tempat lainnya. Hal itu lah yang disebutkan sebagai budaya dan kemudian menjadikannya identitas masyarakat itu sendiri.  Bentuk budaya sangat beragam bisa berupa makanan khas, rumah adat, trai tradisional, […]

The post 11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang berasal dari suatu daerah yang sama dan umumnya memiliki berbagai kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut hanya dimiliki kelompok tersebut dan tentu berbeda dengan tempat lainnya. Hal itu lah yang disebutkan sebagai budaya dan kemudian menjadikannya identitas masyarakat itu sendiri. 

Bentuk budaya sangat beragam bisa berupa makanan khas, rumah adat, trai tradisional, senjata adat, lagu daerah, dan juga pakaian adat. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang apa saja pakaian adat yang dimiliki oleh masyarakat di Papua. 

1. Koteka

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Dari sekian banyaknya jenis pakaian tradisional Papua, nama koteka tentu tidak asing lagi. Pakaian ini khusus digunakan oleh para pria saja dan cara penggunaannya hanya pada alat kemaluannya saja. Koteka digunakan oleh kaum pria yang hidup di Pegunungan Tengah yakni meliputi wilayah Jayawijaya, Puncak Jaya, Yalimo, Dogiyai, Deyai, Nabire, Intan Jaya, Paniai dan Mimika. 

Nama lain dari koteka adalah holim yang diambil dari bahasa Pianai yang artinya pakaian. Bahan yang digunakan untuk membuat koteka adalah labu cina atau kalabasah yang telah dikeluarkan isi dan dikeringkan. Jenis koteka bergantung pada ukurannya yakni pendek digunakan untuk bekerja dan panjang dipakai pada upacara atau ritual. Selain sebagai pakaian koteka juga bisa digunakan untuk menyimpan uang. 

2. Baju Kurung 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika pawa laki-laki Papua mengenakan koteka maka yang perempuan mengenakan baju kurung. Pakaian adat ini terbuat dari kain beludru untuk bagian atasannya. Sedangkan untuk bagian bawahan menggunakan rok rumbai. 

Pakaian adat ini umum dikenakan oleh orang-orang di Manokwari. Ketika mengenakan baju kurung biasanya dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti rumbai-rumbai bulu yang dipasangkan di pinggang, tepi leher dan juga bagian lengan. Aksesoris lainnya adalah kalung dan gelang yang terbuat dari biji-bijian. 

3. Pakaian Adat Sali 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Pakaian Sali adalah pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat Papua yang masih muda atau belum berkeluarga. Dibandingkan dengan pakaian adat Papua lainnya yang cenderung terbuka pakaian ini lebih tertutup.

Ciri khas orang-orang Papua adalah memanfaatkan alam sekitar untuk kebutuhan mereka begitu juga dengan pakaian Sali yang terbuat dari kulit pohon. 

Karena terbuat dari kulit pohon maka warnanya pun coklat alami. Namun seiring perkembangan zaman kini pakaian sali pun memiliki warna yang lebih bervariasi. Cara mengenakan pakaian sali adalah dengan melilitkan pakaian ke tubuh sebanyak dua kali untuk bagian dalam dan bagian luar. Untuk bagian dalam dibuat lebih panjang dari pada bagian luar. 

4. Pakaian Adat Yokal

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika Sali adalah pakaian yang diperuntukkan orang-orang Papua yang belum berkeluarga, pakaian adat Yokal dibuat untuk mereka yang sudah berkeluarga. Pakaian sali hanya boleh dikenakan oleh mereka yang masih gadis begitu juga pakaian yokal hanya diperbolehkan untuk yang sudah menikah saja. 

Fungsi dari pakaian ini adalah untuk menutupi bagian atas. Perbedaan antara yokal dengan sali dapat dilihat dari warnanya. Warna sali adalah coklat kayu alami sedangkan yokal coklat kemerahan. Baju sali biasanya digunakan oleh orang Papua Barat dan yang ada di pedalaman. Dari baju ini terlihat kedekatan antara masyarakat di Papua dengan alam sekitarnya. 

5. Rok Rumbai

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Rok rumbai adalah pakaian adat Papua yang digunakan sebagai bawahan. Tentunya rok ini berfungsi untuk melindungi dan menutupi bagian bawah tubuh. Meskipun rok rumbah lebih sering digunakan oleh perempuan namun kaum laki-laki juga diperbolehkan untuk menggunakan pakaian ini. 

Bahan yang digunakan untuk membuat rok ini adalah daun pohon sagu yang dikeringkan. Setelah kering kemudian disusun satu persatu hingga membentuk rok.

Terdapat tradisi unik ketika mengenakan rok rumbai yakni apabila laki-laki mengenakan koteka maka yang perempuan akan mengenakan rok rumbah tanpa menggunakan atasan. Apabila pria mengenakan rok rumbai maka mereka tidak mengenakan atasan seperti para wanita. 

6. Baju Kain Rumput 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Di antara pakaian adat Papua lainnya baju kain rumput adalah yang sudah lebih modern. Meski sudah tersentuh modernisasi namun baju ini tetap mendapatkan sentuhan alam. Karena baju kain rumput menggunakan pucuk daun sagu sebagai bahan baku pakaian.

Sebelum dijahit menjadi pakaian, daun sagu dikeringkan terlebih dahulu agar tidak mudah rusak. Setelah kering barula dianyam dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu. 

Untuk menyatukan daun satu dengan daun yang lainnya menggunakan rumput yang fungsinya seperti benang. Setelah tersusun baju kain rumput di pilin dan dikeringkan kembali. Baik perempuan maupun laki-laki diperbolehkan untuk mengenakan pakaian ini. 

7. Tato

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika kita perhatikan tubuh masyarakat Papua dihiasi oleh berbagai macam tato. Ternyata salah satu fungsi tato tersebut adalah untuk menutupi tubuh yang tidak menggunakan pakaian. Biasanya terdapat di bagain atas tubuh. 

Diperkirakan masyarakat Papua sudah mengenal tato sejak 3000 tahun yang lalu. Mereka membuat tato dengan menggunakan arang yang dicampur dengan getah. Untuk mengukur tato biasanya menggunakan duri pohon sagu atau siapu. Tato biasanya terletak di tubuh bagian pipi, dadan, kelopak mata, betis, dan pinggul. 

Biasa masyarakat Papua akan membuat tato di tubuh mereka menjelang pernikahannya. Motif yang digunakan pun berbagai macam seperti ornamen, binatang, ataupun simbol-simbol suku. Tato ini juga digunakan baik perempuan maupun laki-laki namun di Waropen lebih banyak dilakukan oleh wanita. 

8. Mahkota Kasuari

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Ketika melihat orang-orang Papua mengenakan pakaian adat mereka biasa tak tertinggal hiasan di atas kepala mereka yang mirip seperti mahkota.

Aksesoris tersebut terbuat dari bulu binatang dan kulit kayu yang kering. Bulu yang digunakan adalah bulu kasuari dan bulu kambing atau buku kelinci yang ditempelkan pada mahkota bagain atas. 

Mahkota ini memiliki arti penting bagi masyarakat Papua. Bagi mereka ini adalah simbol kehormatan sehingga letaknya pun di atas kepala. Tak selalu pakai bulu binatang, mahkota ini juga tekadang menggunakan rumput ilalang. 

9. Batik Khas Papua 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Batik juga bisa temuka di wilayah Papua dan tentu saja berbeda dengan yang ada di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya. Batik khas Papua yang memiliki ciri khas perpaduan corak asimetris khas kelompok nya masing-masing. 

Batik Papua biasanya memiliki corak dan warna yang mencolok dan menonjolkan alam Papua. Masyarakat Papua mengenakan batik tidak hanya pada acara tertentu saja melainkan dalam keseharian mereka. Kain yang digunakan sebagai bahan dasar batik Papua berbagai macam seperti kain katu, kain sutra dan juga kain santung. 

10. Gigi Babi 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Tak hanya bagian kepala, leher ataupun lengan saja yang mendapat aksesoris. Masyarakat Papua juga kerap menambahkan aksesoris pada hidung mereka. Aksesoris tersebut umumnya terbuat dari gigi hewan yakni babi. Namun aksesoris ini hanya digunakan oleh mereka yang merupakan anggota perang atau seorang prajurit. 

11. Koyonoo

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Sama seperti aksesoris pada poin sebelumnya koyonoo juga terbuat dari gigi binatang yakni gigi anjing. Namun gigi tersebut tidak diletakkan pada hidung melainkan dijadikan kalung. Kalung ini memiliki nilai jual sesuai dengan kondisinya apabila gigi masih alami yakni tanpa cat dan masih utuh maka harganya semakin mahal. Bahkan koyonoo juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran denda di beberapa suku. 

The post 11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Maknanya https://haloedukasi.com/jenis-pakaian-adat-bali Wed, 20 Jul 2022 02:55:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37136 Pakaian adat adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh kelompok etnis tertentu. Umumnya jenis pakaian yang dikenakan akan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, budaya dan geografis kelompok tersebut. Masing-masing etnis memiliki ciri khas yang kemudian menjadi identitas mereka.  Perbedaan pakaian adat antar kelompok ini lah yang menjadi pembeda sekaligus kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tak jarang […]

The post 11 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pakaian adat adalah pakaian tradisional yang digunakan oleh kelompok etnis tertentu. Umumnya jenis pakaian yang dikenakan akan menyesuaikan dengan kondisi lingkungan, budaya dan geografis kelompok tersebut. Masing-masing etnis memiliki ciri khas yang kemudian menjadi identitas mereka. 

Perbedaan pakaian adat antar kelompok ini lah yang menjadi pembeda sekaligus kekayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Tak jarang dalam satu kelompok etnis tertentu memiliki lebih dari satu jenis pakaian adat. Berikut ini adalah pakaian adat yang ada di Bali beserta penjelasannya. 

1. Payas Agung 

Jenis Pakaian Adat Bali

Salah satu pakaian adat Bali yang umum dikenal banyak orang adalah Payas Agung yakni sebuah pakaian tradisional yang hanya digunakan pada waktu tertentu seperti pernikahan, ritual potong gigi atau mesagih, munggah dhewa, ngaben, dan ritual lainnya.

Payas Agung memiliki ciri khas yakni pada warnanya yang dominan emas serta mahkota yang tinggi untuk sang wanita. Sementara itu kain pakaiannya didominasi oleh warna merah menyalah dan terkesan mewah. 

Ketika mengenakan pakaian adat Payas Agung mempelai wanita akan dilengkapi dengan riasan khas yang mana terdapat simbol agama Hindu (Bindi) di kedua alisnya. Pada zaman dahulu Payas Agung hanya dikenakan oleh para bangsawan saja namun kini semua kalangan boleh memakainya. 

2. Payas Jangkep

Jenis Pakaian Adat Bali

Jangkep dalam bahasa lokal Bali artinya adalah lengkap. Sehingga maksud dari pakaian adat Payas Jangkep adalah pakaian adat Bali yang lebih lengkap daripada pakaian Payas Agung baik dari segi riasan maupun aksesorisnya. Meski lebih lengkap namun mahkota yang dikenakan pada pakaian ini tidak seberat yang ada di Payas Agung. 

Wanita akan mengenakan atasan berupa kebaya brokat khas Bali lengkap dengan korsetnya. Para lelaki akan mengenakan baju safari dan dilengkapi dengan keris khas Bali dan kain tenun songket. Payas Jangkep biasanya digunakan pada waktu lamaran. 

3. Payas Madya

Jenis Pakaian Adat Bali

Payas Madya adalah turunan dari Payang Jangkep namun lebih sederhana tetapi tetap formal. Pakaian ini umum digunakan untuk menghadiri upacara atau ibadah ke pura. Pakaian ini adalah pakaian kelas menengah yang artinya tidak begitu mewah namun juga tidak terlalu sederhana. 

Pakaian ini didominasi oleh warna putih dengan konsep Swastika atau tapak dara. Bagian kepala hingga leher disebut dengan Dewa Angga, bagian leher ke pusar disebut Manusia Angga dan pusar ke kaki disebut Buta Angga. 

4. Payas Alit 

Jenis Pakaian Adat Bali

Payas Alit adalah pakaian adat Payas Madya namun lebih sederhana lagi dan terkesan lebih santai namun tetap menjunjung nilai kesopanan.

Pada pakaian ini boleh diperkenankan kaos atau kemeja putih sebagai atasan namun bagian bawah tetap menggunakan kain tradisional. Untuk sang wanita umumnya menggunakan kebaya berwarna putih. 

Pakaian ini boleh digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan juga kerap digunakan untuk pergi sembahyang ke pura dan untuk pakaian sehari-hari

Dibandingkan dengan pakaian Payas lainnya, pakaian yang disebut juga dengan nama Payas Nista ini adalah yang paling rendah tingkatannya. Pada zaman dahulu pakaian ini adalah pakaian yang biasa digunakan oleh golongan rakyat biasa. 

5. Kebaya Bali 

Jenis Pakaian Adat Bali

Kebaya adalah pakaian yang lekat dengan kebudayaan Indonesia termasuk Bali. Pakaian ini dikhususkan untuk wanita dan umumnya terbuat dari kain renda. Bagian yang membedakan kebaya Bali dengan kebaya Jawa adalah lengan bajunya yang lebih terbuka serta memiliki warna yang lebih cerah. 

Namun pada saat acara berduka kebaya yang digunakan cenderung berwarna gelap untuk menunjukkan rasa berduka. Ciri khas lainnya dari kebaya Bali adalah ketika mengenakannya akan dikombinasikan dengan selendang prada yang dililitkan ke pinggang. 

6. Kain Kamen 

Jenis Pakaian Adat Bali

Kain Kamen adalah kain yang digunakan oleh orang-orang Bali untuk bagian bawah baik wanita maupun laki-laki. Kamen laki-laki hampir mirip dengan kain sarung namun memiliki corak persegi yang lebih mencolok. Sementara itu Kamen yang dikenakan oleh wanita memiki warna yang lebih bervariasi. 

Tak hanya motif yang berbeda, cara menggunakan kain Kamen antara wanita dan laki-laki juga berbeda. Pada laki-laki harus diberi jarak satu jengkal dengan diatas telapak kaki.

Hal ini bermakna seorang pria adalah pemimpin yang memiliki tanggung jawab yang besar sehingga harus selangkah lebih jauh dari wanita. Sedangkan Kamen wanita berjarak satu telapak tangan dari telapak kaki karena langkah perempuan lebih pendek. 

Adapun cara melilitkan kain ini adalah dari kiri ke kanan untuk pria dengan membiarkan ujung simpul menyentuh tanah untuk melambangkan bakti kepada tanah air. Sementara itu perempuan menggunakannya dari kanan ke kiri yang dimaksudkan agar menjadi penyeimbang laki-laki. 

7. Kain Saput 

Jenis Pakaian Adat Bali

Saput adalah kain yang ada di bagian luar dari kain Kamen dengan ciri khas dari kain ini yakni motifnya yang kotak-kotak. Kain ini digunakan dalam ritual-ritual keagamaan dan juga upacara pernikahan.

Sama halnya seperti kain Kamen, kain saput juga memiliki cara penggunaannya sendiri yakni berlawanan dengan arah jarum jam. Jarak antara tinggi Kamen dengan Saput yakni sekita satu jengkal.  

Kain Saput memiliki tiga jenis berdasarkan warnanya. Jenis yang pertama hanya memiliki dua warna yakni hitam dan putih yang disebut dengan Saput poleng Rawa Bhineda.

Jenis kedua memiliki tiga warna yakni putih, hitam, dan abu-abu yang disebut dengan Saput poleng Sudhamala. Jenis yang terakhir adalah yang memiliki warna putih, hitam dan merah disebut sebagai saput Poleng Tridatu. 

8. Baju Safari 

Jenis Pakaian Adat Bali

Baju Safari adalah pakaian khas Bali khusus untuk pria. Baju Safari mirip seperti kemeja dengan warna putih bersih pada umumnya. Namun bagi masyarakat Bali baju safari kental akan filosofinya.

Selama mengabaikan pakaian ini pemakai nya harus menjaga kesopanan dan kebersihan diri. Meski terlihat sederhana namun pakaian ini umum digunakan dalam upacara dan ritual keagamaan. 

9. Sabuk Prada

Jenis Pakaian Adat Bali

Sabuk Prada adalah kain yang melilit pada bagian pinggang baik pria maupun wanita. Pada pria sabuk Prada digunakan untuk menahan kain Kamen sedangkan pada wanita digunakan untuk memperindah agar lebih terlihat anggun. 

Sabuk Prada pada wanita memiliki filosofi yakni melindungi diri dan bagian rahim. Pada umumnya sabuk Prada memiliki warna yang kontras dan cenderung mencolok. 

10. Umpal 

Jenis Pakaian Adat Bali

Umpal adalah selendang kecil dan terkadang disebut juga sebagai senteng. Selendang ini digunakan pada pria untuk mengikat kain Kamen dan Saput.

Ada tata cara tersendiri dalam mengenakan umpal yakni dengan menggunakan simpul hidup di sebelah kiri dan harus terlihat tidak tertutup pakaian. Makna dari selendang ini adalah untuk menahan diri dari segala nafsu duniawi. 

11. Udeng

Jenis Pakaian Adat Bali

Ketika membahas  pakaian tradisional Bali maka lekat kaitannya dengan penutup kepala yang disebut dengan udeng. Penutup kepala ini khusu dikenakan untuk para laki-laki untuk menghadiri acara tertentu seperti dan juga dalam kehidupan sehari-hari. 

Namun jika hendak beribadah ke pura maka diwajibkan untuk mengenakan udeng yang berwarna putih. Warna tersebut melambangkan kembalinya jiwa manusia ke fitrahnya, kejernihan, kemurnian, dan ketenangan batin. Sedangkan untuk acara kematian berwarna hitam sedangkan untuk sehari-hari bisa selain dari dua warna tersebut. 

The post 11 Jenis Pakaian Adat Bali Beserta Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
17 Pakaian Adat Sumatera Barat https://haloedukasi.com/pakaian-adat-sumatera-barat Thu, 21 Apr 2022 02:20:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33970 Selain terkenal dengan rendangnya, Tanah Minang atau Sumatera Barat juga memiliki banyak kekayaan, ciri khas, dan kebudayaan salah satunya adalah pakaian adatnya. Daerah yang terletak di bagian barat pesisir di tengah Pulau Sumatera ini memiliki luas area kurang lebih 42.012,89 km2 dan didiami oleh 5 juta penduduk. Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang berasal dari […]

The post 17 Pakaian Adat Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Selain terkenal dengan rendangnya, Tanah Minang atau Sumatera Barat juga memiliki banyak kekayaan, ciri khas, dan kebudayaan salah satunya adalah pakaian adatnya. Daerah yang terletak di bagian barat pesisir di tengah Pulau Sumatera ini memiliki luas area kurang lebih 42.012,89 km2 dan didiami oleh 5 juta penduduk.

Sebagian besar penduduknya merupakan masyarakat yang berasal dari Suku Minangkabau. Selain Suku Minangkabau, juga terdapat suku lain seperti suku Tompar, Biduanda, Bodi, Bendang, Domo, Guci, Melayu, Caniago, dan lainnya yang membuat Sumatera Barat menjadi beragam.

Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas mengenai pakaian adat Sumatera Barat supaya kita dapat memahami bersama – sama apa saja fungsi pakaian adat Sumatera Barat serta jenis pakaian adat Sumatera Barat yang digunakan untuk pria dan wanita. Mari kita simak pembahasan berikut ini!

Fungsi Pakaian Adat Sumatera Barat

Keragaman Sumatera Barat tak hanya dalam hal sukunya saja, melainkan juga rumah aday, tarian, nyanyian, hingga pakaian adatnya. Pakaian adat yang beragam juga biasanya tidak sembarangan, tetapi berbeda – beda penggunaannya sesuai dengan kebutuhan. Tak hanya itu, kadang kala pakaian adat digunakan untuk menggambarkan karakter masyarakatnya.

Beberapa karakter masyarakat Sumatera Barat sesuai pakaian adat yang digunakannya antara lain cinta terhadap budaya dan tanah air, mahir dalam berbahasa Minangkabau, adat pernikahan yang unik, loyal dengan teman karena adanya ikatan persaudaraan yang kuat, suka dengan perantauan, serta taat sekali dengan agama.

Pakaian adat Sumatera Barat memiliki arti dan fungsi khusus yakni sebagai sarana untuk mengenalkan identitas budaya dari Sumatera Barat yang sedang ditampilkan. Selain itu, pakaian adat Sumatera Barat biasanya berfungsi sebagai simbol budaya, penuh dengan histori, sebagai bentuk keyakinan penduduk daerah serta menunjukkan karakter penduduk daerah Sumatera Barat.

Pakaian adat Sumatera Barat memiliki ciri khas tampilan yang nampak mewah dengan tenunan kain yang biasanya melibatkan emas. Pada pakaian adat wanitanya, biasanya terdapat penutup kepala yang bentuknya menyerupai atap rumah gadang.

Hal tersebut membuat siapapun yang melihatnya pasti dapat menebak bahwa pakaian tersebut berasal dari Sumatera Barat.

Kalian sudah tahu belum bahwa ada beberapa pakaian adat Sumatera Barat untuk pria dan wanita loh! Berikut penjelasannya.

Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Pria

Secara umum, gambaran pakaian adat Sumatera Barat pria terdapat atasan, celana, selendang, penutup kepala, ikat pinggang, beserta dengan senjata yang melengkapinya. Berikut tujuh pakaian adat Sumatera Barat beserta dengan penjelasannya.

1. Baju Penghulu

Baju yang pertama ini merupakan atasan yang dikenakan oleh kaum pria Minang yang dapat juga disebut dengan Baju Pemangku Adat. Sesuai dengan namanya, dahulu kala baju ini hanya digunakan oleh kepala suku saja.

Pada zaman dahulu, pakaian yang hanya dapat dikenakan oleh kepala suku ini menggambarkan arti kepemimpinan dari suku tersebut.

Biasanya warna hitam menjadi warna yang mendominasi pakaian adat yang satu ini yang melambangkan ketegasan atau kepemimpinan. Bahwasanya laki – laki dianggap sebagai pemimpin perempuan.

Baju penghulu biasa digunakan oleh mempelai pria dalam acara pernikahan. Dalam detail yang lebih sederhana, pakaian adat ini juga bisa digunakan. Biasanya sebagai pelengkap Baju penghulu, para pria juga menggabungkan pemakaian dengan model celana longgar.

2. Sasampiang

Baju adat pria yang selanjutnya adalah sasampiang yang biasanya dilengkapi dengan hiasan selendang di bahu yang dikenakan menyilang. Tak hanya wanita yang menggunakan selendang, melainkan di sini para pria juga menggunakan selendang yang menjadi kain songket khas Sumatera Barat dengan warna khas yang beragam.

Sasampiang mengandung makna ilmu pengetahuan dan juga keberanian yang ada dalam diri kaum pria yang menjadikannya layak sebagai pemimpin.

3. Cawek

Seperti yang sudah dikatakan di atas, bahwa Baju Penghulu biasanya berpasangan dengan celana yang longgar. Biasanya celana longgar yang digunakan dikuatkan dengan ikat pinggang yang disebut dengan Cawek.

Cawek merupakan ikat pinggang yang memiliki makna sebagai mempererat tali persaudaraan antar Suku Minang baik yang sedang berada di Sumatera Barat atau yang sedang merantau di luar.

4. Sandang

Pakaian adat pria yang selanjutnya adalah sandang yang merupakan ikat pinggang yang digunakan bersamaan dengan Cawek. Sandang memiliki bentuk segi empat dan biasanya berwarna merah yang memberi makna akan ketaatan hukum adat Minang yang berlaku.

5. Deta

Deta merupakan penutup kepala yang dikenakan di kepala pria saat menggunakan baju adat Sumatera Barat. Deta ini berbentuk segitiga yang mana kainnya dililitkan di kepala dan bagian depannya harus lancip. Sebagian besar delta biasanya berwarna hitam, namun tak jarang ada juga warna lain.

Uniknya, variasi Deta ditentukan dari tingkat sosial yang memakainya. Deta yang paling tinggi dan dibuat dari bahan terbaik biasanya dikenakan oleh seorang raja. Adapun Deta Saluak Batimbo yang biasanya dikenakan oleh para pemangku adat. Sedangkan untuk masyarakat biasa biasanya menggunakan Deta Cilien Manurun dan Deta Ameh.

6. Senjata Tradisional

Pelengkap pakaian adat pria Sumatera Barat selanjutnya adalah senjata tradisional. Dalam mengenakan Baju Penghulu ada dua jenis senjata yang digunakan.

Senjata tradisional itu ialah keris yang menggambarkan kesabaran dan selalu berpikir rasional atas segala hal. Pemakaiannya biasanya disematkan pada bagian pinggang.

7. Tungkek

Tungkek merupakan tongkat yang biasanya digenggam dengan menggunakan tanggung jawab serta menggambarkan tanggung jawab serta dapat dipercaya untuk menjaga amanah. Biasanya yang menggunakannya ialah para pemimpim adat maupun pemimpin keluarga yang tengah menjalankan tugasnya.

Pakaian Adat Sumatera Barat Untuk Wanita

Jika tadi kita sudah mengetahui apa saja baju adat Sumatera Barat yang dikenakan oleh kaum pria, mari beralih pada baju adat Sumatera Barat untuk wanita. Baju adat Sumatera Utara yang dikenakan oleh wanita biasanya disebut juga dengan Bundo Kanduang.

Bundo Kanduang ini dapat digunakan dalam aktivitas sehari – hari maupun acara khusus mulai dari upacara adat maupun pernikahan dengan menggunakan bahan dan juga detailnya berbeda.

Untuk melengkapi pakaian adat Bundo Kanduang ini biasanya para wanita mengenakan atasan, selendang, sarung, serta perhiasan. Berikut beberapa istilah pakaian adat Sumatera Barat wanita beserta dengan penjelasannya.

1. Baju Limpapeh Rumah Nan Gadang

Baju adat yang pertama ini dipercaya sebagai baju kebesaran bagi para wanita Minang di Sumatera Barat yang mengartikan adanya tiang di bagian tengah sebuah bangunan yang mana menjadi pusat kekuatan dari segala tiang – tiang yang ada.

Hal tersebut dimaksudkan bahwa wanita menjadi tiang utama di dalam sebuah keluarga dan masyarakat minang terutama masyarakat minang menonjolkan sisi kekerabatan matrilineal.

2. Suntiang

Suntiang merupakan salah satu aksesoris yang menjadi pelengkap baju adat Minangkabau. Suntiang berfungsi sebagai hiasan penutup kepala yang biasanya dikenakan di kepala dalam melaksanakan berbagai acara adat mulai dari pentas tari tradisional, drama teater, bahkan upacara sekalipun hingga upacara – upacara adat penting yang lain.

3. Baju Batabue

Baju Batabue merupakan atasan dari Bundo Kanduang yang memiliki warna bervariasi. Ada yang berwarna merah, biru, hitam, hingga lembayung. Baju Batabue yang digunakan dalam acara pernikahan biasanya berwarna merah dengan menggunakan kain berkualitas. Sedangkan untuk acara lain biasanya dapat menggunakan warna yang lainnya.

Baju ini dibuat spesial dengan taburan benang emas untuk menonjolkan kesan mewah dan khas budaya Sumatera Barat. Model baju ini serupa dengan Baju Kurung Khas Aceh yang masih serumpun melayu dengan Minang.

Pada bagian lengannya biasanya dibuat panjang dan longgar supaya lekukan tubuh tidak terbentuk.

4. Lambak

Jika Baju Batabue merupakan atasan, lambak digunakan sebagai bawahan yang terbuat dari kain songket bermotif khas Sumatera Barat dengan sulaman benang emas dihiasi beragam warna mulai dari yang gelap, cerah, hingga pastel sekalipun.

Tak jauh berbeda dengan Baju Batabue, warna dari Lambak juga bervariasi dan warna merah biasanya dikhususkan untuk digunakan dalam acara pernikahan. Sedangkan warna lain dapat digunakan dalam acara yang lainnya.

5. Tengkolong Bertanduk

Pakaian yang kelima ini berguna sebagai penutup kepala yang biasanya dikenakan oleh pemilik Rumah Gadang karena bentuknya yang unik menyerupai atap Rumah Gadang. Hanya dengan memakainya, kita sudah mengetahui dari mana asal pakaian adat tersebut.

6. Balapak

Selanjutnya ada balapak yang merupakan selendang yang memiliki makna bahwa seorang wanit sudah siap untuk menikah dan melanjutkan keturunan. Pada zaman dahulu, yang menggunakan Balapak hanya wanita yang umurnya sudah cukup untuk menikah.

7. Salempang

Selanjutnya terdapat salempang yang menajdi pelengkap Bundo Kanduang. Salempang juga merupakan selendang, namun dikenakan hanya untuk wanita yang sudah menikah dan berkeluarga. Diharapkan para wanita yang menggunakan salempang ini dapat menjadi suri yang baik dan tauladan bagi keturunannya.

8. Minsie

Pakaian adat Sumatera Barat yang dikenakan wanita selanjutnya adalah Minsie. Minsie ini merupakan bis tepi yang dikenakan pada baju yang ditambahkan dengan kain maupun dengan benang emas.

Minsie itu sendiri juga mengandung arti sebagai penunjuk demokrasi yang ada di dalam sebuah adat istiadat yang dipercaya dan dilakukan secara turun temurun oleh masyarakat Minang itu sendiri. Akan tetapi, masih ada aturan maupun hukum adat yang berlaku yang membatasinya.

9. Dukuah

Dukuah berfungsi sebagai pelengkap pakaian adat wanita, karena pastinya tak lengkap jika tanpa perhiasan. Dukuah merupakan perhiasan yang berupa kalung emas dengan ukuran yang cukup besar dan panjang dan menutupi dada.

Kesan mewah ditunjukkan kepada wanita yang memakainya bersama dengan pakaian adat Sumateran Barat. Terutama di dalam acara pernikahan, ukuran dan tampilan dari Dukuah semakin menunjukkan kesan mewah.

10. Galang

Selain perhiasan kalung, adapun galang yang merupakan pelengkap Bundo Kanduang yang berupa gelang. Galang memiliki variasi model dan ukuran yang disesuaikan dengan selera para wanita yang memakainya.

Ada galang yang tipis, ada juga yang berukuran besar dan tebal. Biasanya dapat digunakan hanya salah satu sisi tangan saja atau dapat digunakan pada kedua pergelangan tangan sekaligus.

Baju Batubue dan juga Lambak yang berhias dengan benang emas sudah memberikan kesan kemewahan dan meriah, oleh karena itu aksesoris wanita yang dikenakan juga biasanya tidak terlalu banyak.

Adapun perhiasan yang biasanya menghiasi para pengantin wanita di dalam upacara pernikahan seperti cincin, gelang, dan kalung yang berwarna kuning.

Pakaian adat wanita Sumatera Barat ini kaya akan nilai dan filosofi masyarakat Minang, sama halnya dengan pakaian adat dari daerah lain. Selain itu, pakaian adat merupakan warisan turun temurun dari nenek moyang yang harus selalu dijaga dan dilestarikan.

The post 17 Pakaian Adat Sumatera Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>