Papua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/papua Fri, 05 May 2023 03:38:42 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Papua - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/papua 32 32 3 Peninggalan Kerajaan Namatota Semenanjung Bomberai, Papua Barat https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-namatota Fri, 05 May 2023 03:38:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42935 Kerajaan Namatota berada di Semenanjung Bomberai, Papua Barat. Kerajaan ini biasa dikenal dengan kerajaan Koiwai. Kerajaan Namatota memiliki peranan yang penting dalam perdagangan karena daerahnya termasuk ke dalam bagian jalur perdagangan. Adapun komoditas yang biasa diperjualbelikan berasal dari pedalaman Papua seperti bulu burung cendrawasih, papa, teripang atau sisik penyu dan kayu Masohi. Kerajaan Namatota mayoritas […]

The post 3 Peninggalan Kerajaan Namatota Semenanjung Bomberai, Papua Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajaan Namatota berada di Semenanjung Bomberai, Papua Barat. Kerajaan ini biasa dikenal dengan kerajaan Koiwai. Kerajaan Namatota memiliki peranan yang penting dalam perdagangan karena daerahnya termasuk ke dalam bagian jalur perdagangan. Adapun komoditas yang biasa diperjualbelikan berasal dari pedalaman Papua seperti bulu burung cendrawasih, papa, teripang atau sisik penyu dan kayu Masohi.

Kerajaan Namatota mayoritas dihuni oleh Suku Koiwai. Suku Koiwai dikenal sebagai masyarakat yang menghuni wilayah pesisir dan pulau-pulu kecil yang ada di Kaimana. Menurut sumber sejarah pada Semenanjung Onin dan Semenanjung Bomberai terdapat sebuah kerajaan. Di mana salah satunya yakni kerajaan Namatota yang ada di Semenanjung Bomberai.

Berbeda dengan kerajaan lainnya, sistem kerajaan Namatota hingga saat ini masih bertahan. Bahkan keberadaan rajanya masih diakui oleh masyarakat Koiwai. Meskipun begitu, tidak terdapat banyak situs peninggalan dari kerajaan ini. Hany terdapat rumah ada yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan pernak-pernik atau aksesoris raja-raja Namatota. Berikut ini peninggalan kerajaan Namatota.

1. Rumah adat

Rumah adat kerajaan Namatota

Menurut sejarah kerajaan Namatota berbeda dengan kerajaan lainnya. Di mana kerajaan ini tidak memiliki istana yang megah melainkan hanya terdapat sebuah rumah raja yang biasa dinamakan dengan rumah adat.

Rumah adat ini tidak ditinggali raja melainkan dijadikan sebagai tempat untuk menyimpan pernak-pernik atau aksesoris raja-raja Koiwai. Rumah adat atau balai adat dalam bahasa Irarutu dinamakan dengan istilah siras. Sementara rumah sebagai tempat tinggal dinamakan dengan fide.

Selain digunakan sebagai tempat penyimpanan pernak-pernik, rumah adat juga biasa digunakan sebagai tempat untuk merembukan masalah. Saat membicarakan atau membahas masalah di rumah adat, akan diawali dengan menggelar tikar.

Biasanya saat menggelar tikar akan dilakukan oleh sosok yang dituakan dan memang sudah ditugaskan. Posisi duduk akan membentuk huruf U yang disesuaikan dengan lebar Siras. Nahrid Nadad akan duduk di depan ada tua-tua adat lain dengan kaki bersila.

2. Makam Raja Namatota

Makam raja Namatota yang akan diperbaiki

Selain terdapat rumah adat terdapat pula makam raja yang berasal di depan rumah raja. Di mana makam raja tersebut menyatu dengan masjid yang berada di sampingnya. Keturunan raja-raja Namatota berasal dari gunung baik. Di mana saja Namatota yang pertama diketahui bernama Ulan Tua.

Ulan Tua memeluk agama Islam sehingga kerajaan ini bercorak Islam. Pada pulau kecil dibdekat pemukiman terdapat sebuah kawasan hutan keramat yang merupakan gua berisi tengkorak. Kawasan hutan keramat ini diperkirakan lebih tua usianya dari kerajaan Namatota.

Peninggalan sejarah itu diperkirakan berasal dari zaman Pra sejarah. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya dinding-dinding cadas di seberang Selat Namatota dalam membentuk lukisan yang menggambarkan keadaan pra sejarah.

3. Tradisi Sasi

Tradisi sisi Nggama kerajaan Namatota

Di Kampung Namatota terdapat sejumlah norma dan kebiasaan. Silsilah raja atau kerajaan Namatota hanya boleh diceritakan oleh Raja Namatota dan hanya sampai kepada enam keturunan ke belakang. Norma tersebut dipegang oleh masyarakat bahkan hingga saat ini.

Salah satu kebiasaan yang masih bertahan hingga saat ini adalah tradisi Sasi. Secara turun temurun ada umumnya penduduk kampung Namatota memiliki mata pencaharian sebagai nelayan. Dalam praktiknya mereka masih memegang teguh dat istiadat dengan mempertahankan kearifan lokal.

Tradisi Sasi Nggama ini merupakan bentuk kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam agar kekayaan sumber daya perairan di Namatota tetap terjaga. Suatu daerah akan ditutup dalam jangka waktu yang sudah ditentukan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.

Penutupan daerah tersebut akan diawali dengan upacara adat yang menggunakan simbol buah kelapa. Ritual ini melambangkan sebuah ucapan terima kasih kepada Sang Pencipta atas keberkahan hasil laut dan simbol pembayaran kepada alam.

Sasi Nggama ini akan berlangsung selama dua pekan dan ukuran hewan yang dapat diambil diatur oleh Raja Namatota. Saat pemanenan hewan laut akan dilakukan menggunakan metode tradisional yakni molo.

Molo merupakan kegiatan menyelam untuk mengambil hasil di dasar laut tanpa menggunakan alat bantu pernapasan seperti tabung untuk menyelam. Biasanya molo laut dilakukan dengan menggunakan peralatan sederhana seperti kacang mata molo yang terbuat dari kayu sebagai bingkainya dan kaca yang diambil dari tutup botol.

Berbeda halnya dengan Sasi Ikan Lompa. Tradisi ini akan dijumpai oleh setiap wisatawan saat berkunjung ke Namatota. Ikan Lompa terdapat banyak dan hidup bebas di pantai depan dan belakang Namatota. Raja akan memerintahkan untuk mengambil secukupnya ikan yang dapat dikonsumsi saat tidak ada lagi auk di rumah atau diambil untuk umpan saat memancing.

Namun hal ini dengan catatan tidak boleh mengambil menggunakan wadah melainkan menggunakan tangan kosong. Ikan Lompa ini dipercaya memiliki legenda yang mengikat masyarakat Namatota. Siapa saja yang memakan ikan Lompa akan terikat selamanya dengan Kampung Namatota.

The post 3 Peninggalan Kerajaan Namatota Semenanjung Bomberai, Papua Barat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Gunung Tertinggi di Papua https://haloedukasi.com/gunung-tertinggi-di-papua Fri, 24 Mar 2023 05:20:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42197 Dari sekian ribuan pulau di Indonesia, Pulau Papua atau yang lebih dikenal dengan sebutan New Guinea menjadi pulau terbesar di Indonesia yang berada di ujung paling timur Indonesia. Bentuk pulau Papua menyerupai burung Cendrawasih dengan luas setara dengan Negara Turkiye dan luasnya lebih dari dua kali Negara Jepang.  Total luas Pulau Papua sebesar 785.753 km², […]

The post 12 Gunung Tertinggi di Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dari sekian ribuan pulau di Indonesia, Pulau Papua atau yang lebih dikenal dengan sebutan New Guinea menjadi pulau terbesar di Indonesia yang berada di ujung paling timur Indonesia. Bentuk pulau Papua menyerupai burung Cendrawasih dengan luas setara dengan Negara Turkiye dan luasnya lebih dari dua kali Negara Jepang. 

Total luas Pulau Papua sebesar 785.753 km², dengan luas tersebut Pulau Papua menjadi daerah yang memiliki area hutan lindung terluas dan habitat besar bagi semua makhluk hidup seperti berbagai jenis tumbuhan, burung, mamalia, hingga reptilia. Bahkan, disini terdapat puncak tertinggi di Indonesia yakni Puncak Jaya dengan ketinggian 4.884 mdpl.

Berikut ini 12 daftar gunung tertinggi yang ada di Papua.

1. Puncak Jayawijaya – 4.884 mdpl

Puncak Jayawijaya memiliki nama lain yaitu Carstensz Pyramid menjadi salah satu dari tujuh puncak incaran para pendaki gunung. Nama tersebut diambil dari salah seorang penjelajah Belanda yang menemukan Puncak Jayawijaya yang bernama Jan Carstenszoon sekitar tahun 1623.

Puncak Jayawijaya berada di Taman Nasional Lorentz yang memiliki ketinggian mencapai 4.884 mdpl menjadikan salju abadi selalu menutupi puncak gunung ini. Carstensz Pyramid menjadi salah satu rangkaian dari pegunungan Sudirman, selain itu keistimewaan lain yang dimiliki Puncak Jayawijaya adalah tergolong sebagai salah satu warisan dunia UNESCO.

2. Puncak Mandala – 4.760 mdpl

Gunung tertinggi di Papua selanjutnya adalah Puncak Mandala. Pada zaman dahulu ketika masih dibawah penjajahan Belanda, gunung ini dikenal dengan nama Gunung Juliana Top. Puncak ketinggian Gunung Mandala berada di sekitar 4.760 meter di atas permukaan laut.

Pada tanggal 9 September 1959 terdapat beberapa pendaki pertama yang berhasil mencapai puncak Mandala, para pendaki tersebut antara lain Arthur Escher, Max Tissing, Piet Ter Laag, Jan De Wijn, dan Herman Verstappen.

3. Puncak Trikora – 4.751 mdpl

Puncak Trikora memiliki nama lain yaitu Ettiakup menjadi salah satu gunung tertinggi di Papua karena memiliki puncak ketinggian mencapai 4.751 mdpl. Puncak Trikora terletak di Kawasan Pegunungan Maoke dan mempunyai beberapa jenis hutan seperti Ericaceous, Montane, dan Dipterokarp.

Pada zaman penjajahan Belanda, Puncak Trikora lebih dikenal dengan nama Gunung Wilhelmina Top. Terdapat beberapa pendaki yang berhasil menaklukan Puncak Trikora antara lian J.B. Sintala, Paul Francois, Gerard Martinus Vestegg, August Adrian Pulle, dan Alphons Franssen Herderschee.

4. Puncak Ngga Pilimsit – 4.717 mdpl

Pada zaman penjajahan Belanda, Puncak Ngga Pilimsit lebih dikenal dengan nama lain yakni Mount Idenberg. Nama tersebut diambil berdasarkan nama seorang Gubernur Hindia Belanda pada tahun 1906 hingga 1916 yang bernama Alexander Willem Frederik Idenburg.

Jarak antara Puncak Ngga Pilimsit dengan Puncak Jayawijaya sekitar 21 km ke arah timur laut sehingga puncak ini masih termasuk dalam rangkaian pegunungan Maoke. Adapun pendaki pertama yang pernah menaklukkan Puncak Ngga Pilimsit adalah Philip Temple dan Heinrich Harrer.

5. Gunung Bijih – 3.600 mdpl

Pada zaman penjajahan Belanda, Gunung Bijih lebih dikenal dengan nama Ertsberg. Gunung Bijih terkenal karena mengandung banyak emas sehingga membuat perusahaan Freeport dari Amerika Serikat tertarik untuk menjadikan wilayah tersebut menjadi wilayah pertambangan.

Puncak ketinggian Gunung Bijih mencapai 3.600 meter di atas permukaan laut. Pada tahun 1936 untuk pertama kalinya, gunung ini berhasil ditaklukkan oleh seorang pendaki bernama Anton Colijn bersama dengan rekan-rekannya.

6. Puncak Yamin – 4.535 mdpl

Puncak Yamin termasuk dalam daftar gunung tertinggi di Papua yang berada di kawasan Pegunungan Bintang. Hal tersebut didukung oleh fakta bahwa Puncak Yamin memiliki ketinggian mencapai 4.535 meter di atas permukaan laut. Puncak Yamin disebut juga dengan Prinks Hendrik Top.

Selain disebut Prinks Hendrik Top, Puncak Yamin juga memiliki nama lain yang diberikan oleh masyarakat sekitar dengan nama Olso Vamin atau Gunung Lim. Pada tanggal 1 Oktober 2018 Puncak Yamin berhasil ditaklukkan oleh Tim Ekspedisi Puncak Yamin Wanadri.

7. Gunung Togwomeri – 2.680 mdpl

Gunung Togwomeri merupakan sebuah gunung yang memiliki puncak ketinggian mencapai 2680 meter di atas permukaan laut, atau setara dengan 8793 kaki. Dataran tinggi ini berada di wilayah Asia, tepatnya di Kabupaten Manokwari, Papua,Indonesia.

8. Gunung Derabaro – 4.150 mdpl

Gunung Derabaro merupakan sebuah gunung yang berada di Papua yang mempunyai ketinggian mencapai 4.150 meter diatas permukaan laut atau setara dengan 13615 kaki. 

9. Gunung Sumantri – 4.870 mdpl

Gunung Sumantri memiliki nama lengkap Gunung SUmantri Brodjonegoro. Gunung ini menjadi salah satu gunung tertinggi di Papua yang tercatat memiliki ketinggian mencapai 4.870 meter di atas permukaan laut. Gunung ini termasuk dalam salah satu rangkaian dari pegunungan Jayawijaya. 

10. Gunung Ngga Pulu – 4.862 mdpl

Gunung tertinggi di Papua berikutnya adalah Gunung Ngga Pulu. Gunung ini menjadi nominasi posisi urutan ketiga gunung tertinggi di Indonesia yang memiliki puncak ketinggian mencapai 4.862 meter di atas permukaan laut.

Gunung Ngga Pulu berada di bagian barat Papua dan berdekatan dengan tepi utara Gunung Jayawijaya. Gunung ini mempunyai titik tertinggi yang ada di tanah Papua bahkan hingga menjangkau Oseania.

11. Gunung Osua Sukarno Timur – 4.820 mdpl

Gunung Osua Sukarno Timur mendapatkan nominasi sebagai gunung dengan urutan posisi keempat dengan puncak ketinggian mencapai 4.820 meter di atas permukaan laut. Gunung ini berada di Kabupaten Mimika dan biasanya dikenal dengan nama Gunung Carstensz ast karena berdekatan dengan Gunung Jayawijaya.

12. Gunung Osua Annin – 4.087 mdpl

Gunung tertinggi di Papua dalam daftar terakhir ini bernama Gunung Osua Annin. Gunung ini menempati posisi ke delapan sebagai gunung tertinggi yang berada di Indonesia. Gunung ini memiliki puncak ketinggian mencapai 4.087 meter di atas permukaan laut.

Gunung Osua Annin berada di dekat pemukiman kaki Puncak Yamin yang terletak di Distrik Bime, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.

The post 12 Gunung Tertinggi di Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Macam Motif Batik Papua serta Maknanya https://haloedukasi.com/macam-motif-batik-papua Mon, 01 Aug 2022 07:39:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37546 Unesco telah resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia sejak 2 Oktober 2009 silam. Batik bukan sekedar pakaian bercorak indah saja melainkan banyak makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Meski batik yang terkenal sebagian besar berasal dari tanah Jawa saja tetapi sebenarnya pakaian khas ini menyebarkan ke seluruh wilayah Indonesia.  Begitu juga di […]

The post 10 Macam Motif Batik Papua serta Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Unesco telah resmi menetapkan batik sebagai warisan budaya dari Indonesia sejak 2 Oktober 2009 silam. Batik bukan sekedar pakaian bercorak indah saja melainkan banyak makna dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Meski batik yang terkenal sebagian besar berasal dari tanah Jawa saja tetapi sebenarnya pakaian khas ini menyebarkan ke seluruh wilayah Indonesia. 

Begitu juga di Papua yang memiliki kain batik dengan ciri khas nya sendiri. Batik di Papua tergolong baru karena masuk pada tahun 1985. Papua mulai mengenal batik melalui program yang diadakan oleh The United Nations Development Programme (UNDP) bersama dengan pemerintah Indonesia untuk memberdayakan budaya di wilayah timur. Dalam program ini pemerintah Indonesia menghadirkan langsung pelatih batik dari Jawa. 

Oleh sebab itu lah gaya batik Papua adalah perpaduan antara budaya Papua dengan Jawa khususnya Pekalongan. 

Serupa dengan batik di wilayah Indonesia lainnya batik dari Papua juga mempunyai motif yang beragam. Berikut adalah berbagai motif yang terdapat pada batik Papua serta maknanya. 

1. Motif Asmat 

Macam Motif Batik Papua

Asmat adalah salah satu suku terbesar di Papua dan merupakan pribumi dari pulau terbesar di dunia ini. Suku Asmat dikenal dengan kerajinan ukiran kayunya yang unik. Namun selain itu Asmat juga memiliki motif batik yang cantik yakni batik Asmat. 

Di dalam batik Asmat menggambarkan kebudayaannya yang paling menonjol yakni kerajinan patung kayu. Batik Asmat identik dengan warnanya yang lebih coklat berpadu dengan warna merah tanah dan merah kecoklatan. 

Keunikan dari batik Asmat adalah motifnya yang cenderung asimetris. Masyarakat Asmat menggunakan patung kayu duduk sebagai motif mereka untuk menjunjung tinggi kebudayaan Asmat. 

2. Motif Sentani 

Macam Motif Batik Papua

Sentani adalah nama salah satu daerah sekaligus danau terbesar di Papua. Nama ini juga disematkan untuk salah satu motif batik di tanah Papua yang ada di Sentani. Ciri khas dari batik ini adalah perpaduan dua sampai 3 warna yang tidak begitu mencolok. 

Motif yang tergambar pada batik Sentani juga begitu rapi. Pola yang terukir di atas kain batik Sentani berupa alur batang kayu yang melingkar atau ada juga yang berpola garis emas. Motif ini mengandung makna bahwa Papua adalah tanah yang subur dengan hutannya yang asri dan alam yang begitu melimpah. Makna lainnya yang terdapat pada batik ini adalah tanah Papua adalah tempat tinggal yang membawa kedamaian. 

3. Motif Prada 

Macam Motif Batik Papua

Batik Papua dengan motif Prada adalah kain batik yang paling mahal di antara jenis lainnya. Batik ini memiliki corak bergaris dengan warna emas yang membuat tampilannya menjadi mewah dan elegan. Kain batik prada pada umumnya memiliki warna dasar hitam dengan perpaduan warna merah.

Motif emas tersebut melambangkan salah satu hasil tambang paling kaya yang dimiliki oleh Papua yaitu emas yang ada di Gunung Grasberg. Jika pada umumnya orang-orang Papua menggunakan batik dalam keseharian mereka, batik Prada digunakan dalam acara-acara formal seperti pernikahan. 

4. Motif Cendrawasih

Macam Motif Batik Papua

Jika berbicara mengenai Papua maka erat kaitannya dengan burung surga yakni Cendrawasih yang terkenal akan keindahannya. Burung yang amat langka ini asli berasal dari Papua. Oleh sebab itu satwa ini masuk sebagai kekayaan alam mereka. 

Gambar burung Cendrawasih pun menjadi salah satu motif dari kain batik khas Papua. Warna yang digunakan adalah warna-warna cerah seperti merah, hijau, kuning dan merah. Motif ini juga umumnya dikombinasikan dengan pola lainnya seperti tumbuhan dan alat musik khas Papua yakni tifa. 

Burung cendrawasih selain cantik juga berpenampilan gagah dan menawan. Dengan adanya cendrawasih pada kain batik maka akan menambah kesan elegan dan tegas bagi si pemakainya. Dari motif ini tergambarkan kedekatan antara masyarakat Papua dengan alam dan makhluk lainnya . 

5. Motif Tifa Honai 

Macam Motif Batik Papua

Batik Tifa Honai adalah motif dari Papua yang mengkombinasikan antara honai yakni rumah adat suku Dani Papua dan alat musik tradisional Papua yakni Tifa. 

Perpaduan motif ini mengandung nilai yakni rumah sebagai rumah sebagai tempat pulang dan alat musik yang menciptakan kegembiraan. Sehingga batik ini dimaknai sebagai rumah kebahagiaan. 

6. Motif Kamoro 

Macam Motif Batik Papua

Batik Kamoro adalah batik khas Papua yang berasal dari Timika. Oleh sebab itu batik ini juga dikenal sebagai batik Timika. Sama halnya dengan batik Sentani, batik Kamoro juga menampilkan salah satu kebudayaan paling menonjol di Timika. Kebudayaan tersebut adalah kerajinan patung berdiri dengan memegang tombak. 

Uniknya lagi motif patung-patung tersebut memiliki ekspresi wajah yang berbeda-beda. Ciri khas lainnya dari batik ini adalah perpaduan warnanya yang cukup berani seperti biru dan hijau, hitam dan kuning, merah dan merah jambu. 

7. Motif Asimetris

Macam Motif Batik Papua

Motif Asimetris adalah pola yang berbeda antara sisi kanan dan sisi kiri. Pada umumnya motif tersebut diambil dari beberapa motif khas dari berbagai macam suku di Papua dengan perpaduan warna-warna yang cerah. 

Dari batik ini tergambar keanekaragaman budaya yang dimiliki Papua. Karena bahan yang digunakan adalah bahan satin yang tidak mudah kusut maka batik ini adalah yang paling sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. 

8. Motif Honai 

Macam Motif Batik Papua

Pada kain batik motif honai menggunakan pola rumah adat Papua yakni honai sebagai coraknya. Rumah honai berbentuk mini membulat dengan atap setengah bola dan lebih besar daripada bagian dindingnya. 

Dengan adanya motif ini pada kain batik khas Papua memberikan makna bahwa di Papua lah mereka dilahirkan dan dibesarkan. Dari rumah honai lah mereka belajar hubungan antar manusia dan kekerabatan. Motif honai terdiri dari dua macam yakni honai besar dan honai kecil yang membedakan hanyalah ukuran pola nya saja. 

9. Motif Tifa 

Macam Motif Batik Papua

Tifa adalah alat musik khas Papua yang bentuknya mirip seperti gendang pada umumnya namun memiliki suara yang lebih ringan. Alat musik ini sering kali menjadi instrumen pengiring pada acara dan ritual seperti tari tradisional. 

Namun bentuk tufa juga ditorehkan di atas kain batik yang kemudian dikenal sebagai batik tifa. Biasanya batik tifa dipadudankan dengan pola lain seperti tombak, panah atau perisai. Motif ini mengandung pesan yakni hidup harus memiliki kekuatan untuk menghadapi musuh. Untuk mewujudkan kekuatan tersebut bisa melalui keindahan seperti alunan musik. 

10. Motif Tambal Ukir

Macam Motif Batik Papua

Motif tambal ukir adalah motif batik yang pola nya merupakan gabungan dari berbagai macam seni ukiran yang berasal dari Papua. Pola seperti ini juga terinspirasi dari motif tambal jawa. 

Kata “tambal” memiliki makna memperbaiki. Maksudnya adalah dalah kehidupannya seseorang sepatutnya terus memperbaiki diri menuju ke arah yang lebih baik lagi baik dari segi lahir maupun batin. 

The post 10 Macam Motif Batik Papua serta Maknanya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fakta Menarik Rumah Honai dari Papua https://haloedukasi.com/fakta-menarik-rumah-honai Mon, 01 Aug 2022 07:26:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37495 Kelompok masyarakat yang kemudian kita kenal sebagai suku bangsa pada umumnya tinggal dalam sebuah hunian tradisional. Hunian tradisional tersebut lah yang kita kenal sebagai rumah adat atau rumah tradisional. Biasanya mereka akan membangun rumah-rumah mereka dengan gaya yang khas berdasarkan pada keyakinan, kepercayaan, lingkungan dan adat istiadat setempat.  Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara […]

The post 8 Fakta Menarik Rumah Honai dari Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kelompok masyarakat yang kemudian kita kenal sebagai suku bangsa pada umumnya tinggal dalam sebuah hunian tradisional. Hunian tradisional tersebut lah yang kita kenal sebagai rumah adat atau rumah tradisional.

Biasanya mereka akan membangun rumah-rumah mereka dengan gaya yang khas berdasarkan pada keyakinan, kepercayaan, lingkungan dan adat istiadat setempat. 

Seperti yang kita ketahui Indonesia adalah negara dengan masyarakat yang heterogen dari Sabang sampai Merauke. Sepanjang itu lah banyak berdiri rumah-rumah tradisional yang unik. Pada kesempatan kali ini kita akan berfokus pada pembahasan mengenai rumah adat Honai yang dimiliki oleh masyarakat di Papua.

1. Perempuan Tidak Boleh Masuk

Rumah Honai adalah rumah adat milik suku terbesar di Papua yakni suku Dani yang mendiami lembah Baliem, Kabupaten Jayawijaya.

Namun tidak semua masyarakat Dani tinggal di rumah ini sebab Honai dibangun khusus untuk kaum laki-laki saja. Sedangkan kaum wanita memiliki rumah khusu sendiri yang disebut dengan rumah Ebeai atau disebut juga dengan nama Ebei. 

Laki-laki yang diperbolehkan untuk tinggal di sini adalah mereka yang sudah dewasa. Rumah Honai juga memiliki nama lain yang rumah Honai yang artinya “rumah” dalam bahasa lokal dan terkadang disebut juga sebagai rumah Onai Pilamo. 

2. Asal Usul Rumah Honai

Masyarakat Suku Dani tidak serta merta membangun rumah. Sebelum mengenal rumah mereka hidup dan tinggal di bawah pohon rindang dan besar untuk berteduh dan menghindari hawa dingin. Namun karena cuaca yang tidak menentu mereka merasa memerlukan sebuah tempat yang lebih kokoh dan kuat. 

Suku Dani mendapatkan inspirasi dari burung yang membangun sarang mereka. Mereka kemudian mengumpulkan bahan material alami untuk membuat rumah mereka. Setelah terkumpul, kelompok suku Dani ini akan membangun rumahnya secara gotong royong. 

3. Rumah Honai Tidak Memiliki Sekat

Pada umumnya rumah akan memiliki sekat-sekat yang membagi bangunan menjadi beberapa ruangan. Tetapi rumah Honai dibiarkan menyatu tanpa ada sekat dengan tiga bagian rumah. Ketiga bagian tersebut adalah ruang tamu, ruang tidur, dan dapur. 

Walaupun terlihat mini namun sebenarnya Honai terdiri dari dua lantai. Masing-masing lantai dihubungkan dengan menggunakan tangga kayu. Pada lantai bawah difungsikan sebagai ruang tamu dan berkumpul. Sedangkan lantai atas difungsikan sebagai tempat tidur pemilik rumah. 

4. Memiliki Banyak Keunikan

Setiap rumah adat akan memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing. Ciri khas yang dapat kita temukan pada rumah milik suku Dani ini adalah bentuknya yang mirip seperti jamur yakni kecil, melingkar setengah bola dan atap yang membulat dan sedikit mengerucut.

Rumah Honai memang pada umumnya berukuran mini dan sempit . Ukurannya berkisar antara luas 5 meter persegi dan tinggi 2,5 meter. Rumah Honai memang dibangun dengan ukuran yang kecil dan sempit agar penghuninya tetap merasa hangat. 

Ciri khas lainnya ada pada bahan yang digunakan untuk mendirikan rumah Honai. Suku Dani memanfaat bahan alami seperti papan kayu, rotan dan dedaunan. Papan kayu digunakan untuk bagian dindingnya. Papan kayu yang disebut sebagai papan cincang ini digunakan biasanya yang memiliki tekstur kasar dan dibentuk mengerucut bagian bawah untuk ditancapkan ke tanah. 

Pada bagian atapnya terbuat dari jerami atau ilalang. Sementara itu di dalam rumah tepatnya di bagian tengah terdapat balok kayu yang fungsinya untuk menyangga rumah. Jika kamu menyadari bentuk rumah Honai hanya memiliki satu pintu dan tidak ada jendela sama sekali. 

Hal itu dibuat untuk mencegah hawa dingin masuk. Karena lokasinya yang berada di hutan atau lembah, suhu sekitar rumah Honai pada saat malam hari bisa mencapai 10–15°C.

Karena suhu dingin tersebutlah terdapat ruangan yang menyimpan tungku agar suhu ruangan tetap hangat. Untuk setiap bagian-bagian rumah Honai tidak dihubungkan menggunakan paku melainkan rotan.

Keunikan juga terdapat pada bagian pintu dimana penempatannya tidak bisa sembarangan. Pintu rumah honai harus menghadap ke arah matahari baik saat terbit maupun saat tenggelam. Hal ini dikarenakan agar mudah memantau lingkungan apabila terjadi bahaya seperti kebakaran.

5. Memiliki Banyak Fungsinya

Sebagaimana fungsi rumah, rumah adat Honai dibangun dengan tujuan sebagai tempat tinggal yang mampu memuat 5-10 orang. Namun masyarakat suku Dani tidak membatasi rumah Honai hanya untuk tempat tinggal saja melain beberapa fungsi lainnya.

Selain untuk tempat tinggal rumah Honai juga digunakan untuk menyimpan hasil pertanian dan juga sebagai lumbung padi. Ada pun fungsi lainnya yakni untuk menyimpan simbol-simbol adat dan senjata perang.

Rumah Honai juga digunakan sebagai sarana pendidikan atau pengajaran. Biasanya para sesepuh suku Dani akan mendidik anak keturunan mereka di dalam rumah ini. Ketika memberikan pendidikan maka baik laki-laki maupun perempuan boleh memasuki rumah Honai. 

Pendidikan yang diberikan biasanya terkait urusan rumah tangga dan tradisi-tradisi mereka. Kegiatan lainnya selain pendidikan adalah menyusun strategi perang. Para kaum laki-laki suku Dani biasanya akan menyiapkan peperangan mereka di dalam rumah Honai. 

Selain hasil pertanian, masyarakat suku Dani juga menyimpan hasil buruan di rumah ini. Bahkan jenazah yang sudah diawetkan terkadang disimpan di dalam rumah Honai. 

Fungsi lainnya dari rumah Honai adalah sebagai kandang untuk binatang ternak seperti mereka. Karena rumah ini dikhususkan untuk laki-laki maka para perempuan suku Dani dilarang untuk masuk meskipun ia adalah istrinya. Berbeda dengan rumah Ebei, laki-laki diperbolehkan untuk masuk ke rumah mereka.

6. Syarat Akan Makna yang Mendalam

Setiap bagian dari rumah Honai mengandung filosofi atau makna tersendiri. Bagian atap yang terbuat dari jerami memiliki makna kuat, mandiri dan kritis namun tetap mudah menyesuaikan diri. Hal tersebut sesuai dengan sifat jerami yang terlihat lemah namun sebenarnya kuat dan tajam. 

Jerami juga digunakan pada bagian lantai rumah Honai. Pada bagian ini digunakan untuk memberikan makna kesederhanaan. Hal ini juga memudahkan mereka untuk berpindah-pindah tempat mengingat suku Dani adalah masih menerapkan sistem nomaden. 

Bagian rumah Honai lainnya adalah dinding kayu yang melingkar. Bentuk tersebut adalah simbol persatuan dan kesatuan untuk tetap melestarikan adat istiadat mereka serta nilai dan harga diri dan tujuan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. 

Di dalam rumah Honai juga tidak terdapat kursi sehingga setiap tamu akan duduk lesehan. Posisi duduk seperti ini dianggap akan memberikan kebersamaan yang lebih erat lagi. 

7. Memiliki Keunggulan atau Kelebihan

Rumah honai unggul dalam beberapa hal diantaranya seperti berikut.

  • Pondasi rumah Honai terbuat dari kayu sage yang menancap ke dalam tanah membuat rumah menjadi kokoh dan fleksibel. Sehingga aman ketika terjadi gempa. 
  • Papan yang digunakan untuk menyusun dinding rumah sehingga mampu menerima getaran gempa dengan baik. Kayu ini juga sangat bagus untuk menyerap suhu dingin dan panas. 
  • Kayu atau rotan yang digunakan untuk menghubungkan bagian rumah cukup kuat dan praktis. 

8. Memiliki Kelemahan

Dibalik kelebihan yang dimiliki, rumah honai memiliki kelemahan diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Rumah Honai memang mampu menahan gempa namun kurang mampu untuk menghindari longsor. Lokasinya yang berada di pegunungan rawan longsoran tanah yang perlahan mengikis pondasi rumah. 
  • Kayu memang mampu menyerap suhu baik panas maupun dingin namun karena perbedaan suhu inilah kayu akan semakin cepat menyusut. 
  • Kayu rotan atau tali yang digunakan untuk mengikat hanya akan kuat di awal saja. Semakin lama akan semakin melemah sehingga kaitan pun akan melemah juga 

The post 8 Fakta Menarik Rumah Honai dari Papua appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  https://haloedukasi.com/jenis-pakaian-dan-aksesoris-adat-papua Thu, 28 Jul 2022 10:02:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37506 Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang berasal dari suatu daerah yang sama dan umumnya memiliki berbagai kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut hanya dimiliki kelompok tersebut dan tentu berbeda dengan tempat lainnya. Hal itu lah yang disebutkan sebagai budaya dan kemudian menjadikannya identitas masyarakat itu sendiri.  Bentuk budaya sangat beragam bisa berupa makanan khas, rumah adat, trai tradisional, […]

The post 11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Suku bangsa adalah kelompok masyarakat yang berasal dari suatu daerah yang sama dan umumnya memiliki berbagai kesamaan. Kesamaan-kesamaan tersebut hanya dimiliki kelompok tersebut dan tentu berbeda dengan tempat lainnya. Hal itu lah yang disebutkan sebagai budaya dan kemudian menjadikannya identitas masyarakat itu sendiri. 

Bentuk budaya sangat beragam bisa berupa makanan khas, rumah adat, trai tradisional, senjata adat, lagu daerah, dan juga pakaian adat. Pada pembahasan kali ini kita akan mengulas tentang apa saja pakaian adat yang dimiliki oleh masyarakat di Papua. 

1. Koteka

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Dari sekian banyaknya jenis pakaian tradisional Papua, nama koteka tentu tidak asing lagi. Pakaian ini khusus digunakan oleh para pria saja dan cara penggunaannya hanya pada alat kemaluannya saja. Koteka digunakan oleh kaum pria yang hidup di Pegunungan Tengah yakni meliputi wilayah Jayawijaya, Puncak Jaya, Yalimo, Dogiyai, Deyai, Nabire, Intan Jaya, Paniai dan Mimika. 

Nama lain dari koteka adalah holim yang diambil dari bahasa Pianai yang artinya pakaian. Bahan yang digunakan untuk membuat koteka adalah labu cina atau kalabasah yang telah dikeluarkan isi dan dikeringkan. Jenis koteka bergantung pada ukurannya yakni pendek digunakan untuk bekerja dan panjang dipakai pada upacara atau ritual. Selain sebagai pakaian koteka juga bisa digunakan untuk menyimpan uang. 

2. Baju Kurung 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika pawa laki-laki Papua mengenakan koteka maka yang perempuan mengenakan baju kurung. Pakaian adat ini terbuat dari kain beludru untuk bagian atasannya. Sedangkan untuk bagian bawahan menggunakan rok rumbai. 

Pakaian adat ini umum dikenakan oleh orang-orang di Manokwari. Ketika mengenakan baju kurung biasanya dilengkapi dengan berbagai macam aksesoris seperti rumbai-rumbai bulu yang dipasangkan di pinggang, tepi leher dan juga bagian lengan. Aksesoris lainnya adalah kalung dan gelang yang terbuat dari biji-bijian. 

3. Pakaian Adat Sali 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Pakaian Sali adalah pakaian adat yang digunakan oleh masyarakat Papua yang masih muda atau belum berkeluarga. Dibandingkan dengan pakaian adat Papua lainnya yang cenderung terbuka pakaian ini lebih tertutup.

Ciri khas orang-orang Papua adalah memanfaatkan alam sekitar untuk kebutuhan mereka begitu juga dengan pakaian Sali yang terbuat dari kulit pohon. 

Karena terbuat dari kulit pohon maka warnanya pun coklat alami. Namun seiring perkembangan zaman kini pakaian sali pun memiliki warna yang lebih bervariasi. Cara mengenakan pakaian sali adalah dengan melilitkan pakaian ke tubuh sebanyak dua kali untuk bagian dalam dan bagian luar. Untuk bagian dalam dibuat lebih panjang dari pada bagian luar. 

4. Pakaian Adat Yokal

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika Sali adalah pakaian yang diperuntukkan orang-orang Papua yang belum berkeluarga, pakaian adat Yokal dibuat untuk mereka yang sudah berkeluarga. Pakaian sali hanya boleh dikenakan oleh mereka yang masih gadis begitu juga pakaian yokal hanya diperbolehkan untuk yang sudah menikah saja. 

Fungsi dari pakaian ini adalah untuk menutupi bagian atas. Perbedaan antara yokal dengan sali dapat dilihat dari warnanya. Warna sali adalah coklat kayu alami sedangkan yokal coklat kemerahan. Baju sali biasanya digunakan oleh orang Papua Barat dan yang ada di pedalaman. Dari baju ini terlihat kedekatan antara masyarakat di Papua dengan alam sekitarnya. 

5. Rok Rumbai

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Rok rumbai adalah pakaian adat Papua yang digunakan sebagai bawahan. Tentunya rok ini berfungsi untuk melindungi dan menutupi bagian bawah tubuh. Meskipun rok rumbah lebih sering digunakan oleh perempuan namun kaum laki-laki juga diperbolehkan untuk menggunakan pakaian ini. 

Bahan yang digunakan untuk membuat rok ini adalah daun pohon sagu yang dikeringkan. Setelah kering kemudian disusun satu persatu hingga membentuk rok.

Terdapat tradisi unik ketika mengenakan rok rumbai yakni apabila laki-laki mengenakan koteka maka yang perempuan akan mengenakan rok rumbah tanpa menggunakan atasan. Apabila pria mengenakan rok rumbai maka mereka tidak mengenakan atasan seperti para wanita. 

6. Baju Kain Rumput 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Di antara pakaian adat Papua lainnya baju kain rumput adalah yang sudah lebih modern. Meski sudah tersentuh modernisasi namun baju ini tetap mendapatkan sentuhan alam. Karena baju kain rumput menggunakan pucuk daun sagu sebagai bahan baku pakaian.

Sebelum dijahit menjadi pakaian, daun sagu dikeringkan terlebih dahulu agar tidak mudah rusak. Setelah kering barula dianyam dengan menggunakan alat yang terbuat dari kayu. 

Untuk menyatukan daun satu dengan daun yang lainnya menggunakan rumput yang fungsinya seperti benang. Setelah tersusun baju kain rumput di pilin dan dikeringkan kembali. Baik perempuan maupun laki-laki diperbolehkan untuk mengenakan pakaian ini. 

7. Tato

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Jika kita perhatikan tubuh masyarakat Papua dihiasi oleh berbagai macam tato. Ternyata salah satu fungsi tato tersebut adalah untuk menutupi tubuh yang tidak menggunakan pakaian. Biasanya terdapat di bagain atas tubuh. 

Diperkirakan masyarakat Papua sudah mengenal tato sejak 3000 tahun yang lalu. Mereka membuat tato dengan menggunakan arang yang dicampur dengan getah. Untuk mengukur tato biasanya menggunakan duri pohon sagu atau siapu. Tato biasanya terletak di tubuh bagian pipi, dadan, kelopak mata, betis, dan pinggul. 

Biasa masyarakat Papua akan membuat tato di tubuh mereka menjelang pernikahannya. Motif yang digunakan pun berbagai macam seperti ornamen, binatang, ataupun simbol-simbol suku. Tato ini juga digunakan baik perempuan maupun laki-laki namun di Waropen lebih banyak dilakukan oleh wanita. 

8. Mahkota Kasuari

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Ketika melihat orang-orang Papua mengenakan pakaian adat mereka biasa tak tertinggal hiasan di atas kepala mereka yang mirip seperti mahkota.

Aksesoris tersebut terbuat dari bulu binatang dan kulit kayu yang kering. Bulu yang digunakan adalah bulu kasuari dan bulu kambing atau buku kelinci yang ditempelkan pada mahkota bagain atas. 

Mahkota ini memiliki arti penting bagi masyarakat Papua. Bagi mereka ini adalah simbol kehormatan sehingga letaknya pun di atas kepala. Tak selalu pakai bulu binatang, mahkota ini juga tekadang menggunakan rumput ilalang. 

9. Batik Khas Papua 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Batik juga bisa temuka di wilayah Papua dan tentu saja berbeda dengan yang ada di Jawa dan wilayah Indonesia lainnya. Batik khas Papua yang memiliki ciri khas perpaduan corak asimetris khas kelompok nya masing-masing. 

Batik Papua biasanya memiliki corak dan warna yang mencolok dan menonjolkan alam Papua. Masyarakat Papua mengenakan batik tidak hanya pada acara tertentu saja melainkan dalam keseharian mereka. Kain yang digunakan sebagai bahan dasar batik Papua berbagai macam seperti kain katu, kain sutra dan juga kain santung. 

10. Gigi Babi 

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Tak hanya bagian kepala, leher ataupun lengan saja yang mendapat aksesoris. Masyarakat Papua juga kerap menambahkan aksesoris pada hidung mereka. Aksesoris tersebut umumnya terbuat dari gigi hewan yakni babi. Namun aksesoris ini hanya digunakan oleh mereka yang merupakan anggota perang atau seorang prajurit. 

11. Koyonoo

Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua

Sama seperti aksesoris pada poin sebelumnya koyonoo juga terbuat dari gigi binatang yakni gigi anjing. Namun gigi tersebut tidak diletakkan pada hidung melainkan dijadikan kalung. Kalung ini memiliki nilai jual sesuai dengan kondisinya apabila gigi masih alami yakni tanpa cat dan masih utuh maka harganya semakin mahal. Bahkan koyonoo juga bisa digunakan sebagai alat pembayaran denda di beberapa suku. 

The post 11 Jenis Pakaian dan Aksesoris Adat Papua  appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Provinsi di Indonesia yang Baru Diresmikan Tahun 2022 https://haloedukasi.com/provinsi-di-indonesia-yang-baru-diresmikan-tahun-2022 Mon, 04 Jul 2022 02:45:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36306 Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang terdiri dari jajaran ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Setelah merdeka dari penjajahan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia segera membenahi dari dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjadi negara yang berdaulat. Salah satunya adalah dengan membagi daerah-daerah menjadi sebuah provinsi.  Indonesia pertama kali membagi wilayahnya menjadi provinsi pada tanggal […]

The post 3 Provinsi di Indonesia yang Baru Diresmikan Tahun 2022 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia adalah sebuah bangsa besar yang terdiri dari jajaran ribuan pulau dari Sabang sampai Merauke. Setelah merdeka dari penjajahan pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia segera membenahi dari dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjadi negara yang berdaulat. Salah satunya adalah dengan membagi daerah-daerah menjadi sebuah provinsi. 

Indonesia pertama kali membagi wilayahnya menjadi provinsi pada tanggal 19 Agustus 1945 kemudian diresmikan oleh PPKI. Awalnya berjumlah 8 provinsi saja namun setelah mengalami pemekaran, Indonesia saat ini terdiri dari 37 provinsi. 3 di antara provinsi tersebut baru saja diresmikan pada 30 Juni 2022. Berikut adalah penjelasan mengenai ke tiga provinsi baru tersebut.

1. Papua Selatan 

Papua Selatan resmi menjadi sebuah provinsi yang berdiri sendiri setelah mengajukan permintaan ini pada tahun 2002 dan 2020 silam. Wilayah pemekaran dari provinsi Papua ini memiliki kota Merauke sebagai ibukota dan terdiri dari 4 kabupaten yakni Kabupaten Merauke, Kabupaten Mappi, Kabupaten Asmat, dan Kabupaten Boven Digoel. 

Luas wilayah dari Provinsi Papua Selatan yakni 127,280 km persegi dengan jumlah penduduk 500 ribu jiwa. Mereka adalah suku-suku besar di Papua seperti suku Asmat, Suku Marind, Suku Mandobo, Suku Muyu, Suku Mappi dan lainnya.

Daerah perbatasan dari Papua Selatan adalah Papua Pegunungan di bagian utara, Papua Tengah dan Laut Arafuru di sebelah barat, Laut Arafuru di sebelah selatan dan Papua Nugini di bagian timur.

2. Papua Tengah 

Provinsi selanjutnya hasil pemekaran dari Papua adalah Papua Tengah. Provinsi ini memiliki cakupan wilayah seluas 52.957,18 km persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 1,5 juta jiwa. Awalnya provinsi ini direncanakan akan beribukota di Mimika namun realisasinya berada di kota Nabire karena dianggap lebih mudah diakses. Penduduk di Provinsi Papua Tengah adalah suku Mee dan Suku Moni.

Usulan pemekaran provinsi ini sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 1999 namun baru dikabulkan pada tahun 2022. Sebelumnya pada tahun 2003 lalu Papua Tengah melakukan pemekaran sepihak. Saat ini ada 8 kabupaten yang masuk ke dalam Provinsi Papua Tengah di antaranya adalah Kabupaten Deiyai, Kabupaten Dogiyai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Mimika, Kabupaten Nabire, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak, dan Kabupaten Puncak Jaya.

3. Provinsi Papua Pegunungan

Pemerakarn ke tiga dari Provinsi Papua adalah Papua Pegunungan dengan ibukotanya yakni Kabupaten Jayawijaya. Provinsi seluas ini dihuni oleh beragam suku.  Diperkirakan ada 23 suku yang tinggal di sana diantaranya adalah suku Dani, Suku Dem, Suku Ndugwa, suku Ngalik, suku Ngalum, Suku Nimboran, suku Pesekhem, suku Pyeh, suku Una, suku Uria, suku Himanggona, suku Karfasia, suku Korapan, suku Kupel, suku Timorini, suku,Wanam. Suku Biksi, suku Momuna, suku Murop, suku Sela Sarmi, suku Nayak, suku Nduga, suku Yali. 

Sementara itu pembagian wilayah provinsi ini dipecah menjadi 7 daerah yakni Kabupaten Jayawijaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Mamberamo Tengah, Kabupaten Nduga, Kabupaten Tolikara, Kabupaten Yalimo, dan Kabupaten Yahukimo. Papua Pegunungan berbatasan dengan Provinsi Papua di bagian utara, Papua Tengah di sisi barat, Papua Selatan di bagian selatan, serta di bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini.

The post 3 Provinsi di Indonesia yang Baru Diresmikan Tahun 2022 appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Pahlawan dari Papua Beserta Biografinya https://haloedukasi.com/pahlawan-dari-papua Mon, 11 Apr 2022 09:06:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33575 Papua kerap kali diidentikkan dengan surga dunianya Indonesia. Kekayaan alam yang indah membuat mata siapapun terpukau melihatnya. Namun, di samping itu, Papua kerap kali dihampiri isu konflik antar suku hingga isu ingin memisahkan diri dari Indonesia. Keinginan memisahkan diri ini sudah ada sejak lama, namun hingga sekarang Papua masih menjadi bagian dari Indonesia. Di samping […]

The post 5 Pahlawan dari Papua Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Papua kerap kali diidentikkan dengan surga dunianya Indonesia. Kekayaan alam yang indah membuat mata siapapun terpukau melihatnya. Namun, di samping itu, Papua kerap kali dihampiri isu konflik antar suku hingga isu ingin memisahkan diri dari Indonesia. Keinginan memisahkan diri ini sudah ada sejak lama, namun hingga sekarang Papua masih menjadi bagian dari Indonesia.

Di samping banyak sekali isu yang beredar terkait pemisahan diri dari NKRI, tahukah kamu ternyata di tanah Papua ini terdapat beberapa pahlawan nasional. Pahlawan tersebut ikut memerjuangkan kemerdekaan Indonesia pada masa itu. Siapa saja mereka dan bagaimana peranannya dalam mempertahankan Indonesia? Selengkapnya akan kita bahas berikut ini.

1. Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo

Frans Kaisiepo merupakan pahlawan yang lahir di Wardo, Biak Papua pada tanggal 10 Oktober 1921. Ia terlibat dalam Konferensi Malino yang di mana saat itu ia menjadi wakil dari Papua. Saat Konferensi tersebut, Frans Kaisiepo mengusulkan nama Irian yang dalam Bahasa Biak memiliki arti tempat yang panas. Selain itu, Frans juga terlibat dalam menyembunyikan lagu kebangsaan Indonesia Raua di Kampung Harapan Jayapura saat tiga hari menjelang proklamasi atau lebih tepatnya pada tanggal 14 Agustus 1945.

Setelah proklamasi atau pada tanggal 31 Agustus 1945, ia beserta teman-temannya mengadakan upacara dan pengibaran bendera merah putih yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Tidak hanya terlibat saat proklamasi saja, Frans juga pernah menjabat sebagai Gubernur Papua pada tahun 1964.

Pada tanggal 10 April 1979, Frans Kaisiepo menghembuskan nafas terakhirnya dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Cenderawasih, Jayapura. Untuk mengenang atas jasa-jasa yang telah diberikannya, nama beliau diabadikan di sebuah bandar udara bernama Bandar Udara Frans Kaisiepo yang berada di Biak. Tidak hanya itu, namanya juga diabadikan di salah satu KRI yakni KRI Frans Kaisiepo. Selain itu juga, pada tanggal 19 Desember 2016, pahlawan asal Biak ini diabadikan di dalam uang kertas rupiah pecahan baru senilai Rp10.000,00.

2. Johannes Abraham Dimara

Johannes Abraham Dimara

Johannes Abraham Dimara lahir di Korem, Biak Utara pada tanggal 16 April 1916. Perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan adalah terlibat dalam pengibaran bendera merah putih di Namlem Pualu Buru, Maluku. Tidak hanya itu, ia juga ikut memperjuangkan upaya mengembalikan wilayah Irian Barat ke pangkuan Republik Indonesia.

Berkat hal inilah, pada tahun 1950, Johannes diangkat menjadi Ketua OPI atau Organisasi Pembebasan Irian Barat. Selanjutnya pada tahun 1954, Johannes menjadi anggota TNI dan melakukan Infiltrasi. Sayangnya, ia berhasil tertangkan oleh tentara Belanda dan dibuang ke Digul. Johannes baru dibebaskan pada tahun 1960.

Kegigihannya dalam mengembalikan Irian Barat ke tangan Republkk Indonesia tidak hanya sampai di situ. Saat presiden Soekarno mengumumkan Trikora, ia ikut serta bersama Soekarno untuk menyerukan dan mendukung penyatuan wilayah Irian Barat ke dalam Republik Indonesia. Hingga, perjuangannya menemukan titik terang dengan adanya perjanjian New York pada tahun 1962. Dalam perjanjian itu, ia didaulat menjadi salah satu delegasi bersama Menlu Indonesia.

Perjanjian New York memiliki isi, yang mengharuskan pemerintah Kerajaan Belanda untuk menyerahkan wilayah Irian Barat ke tangan Republik Indonesia. Mulai saat itulah, wilayah Irian Barat kembali menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bakti Johannes kepada NKRI harus berhenti sampai tahun 2000 sebab ia menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 20 oktober 2000. Johannes meninggal di Jakarta. Atas semua jasa-jasanya ia mendapatkan penghargaan berupa Satyalancana Perang Kemerdekaan Kesatuan dan Satyalancana Bhakti. Tidak hanya itu, ia juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional berdasarkan Keppres No. 113/TK/2011.

3. Silas Papare

Silas Papare

Pahlawan selanjutnya yang berasal dari tanah Papua adalah Silas Papare. Ia lahir pada tanggal 18 Desember 1918 di Serui. Perannya dalam memperjuangkan kemerdekaan adalah dengan menyatukan Irian Jaya ke dalan wilayah Indonesia. Kegigihannya memperjuangkan kemerdekaan, membuat dirinya kerap berurusan dengan keamanan Belanda. Hingga akhirnga, ditangkap dan dipenjarakan di Jayapura karena mempengaruhi Batalyon Papua untuk memberontak pemerintahan Belanda.

Saat diasingkan, Silas Papare berkenalan dengan Sam Ratulangi, salah seorang pejuang dari Sulawesi. Sam Ratulangi bernasib sama dengan Silas Papare yakni sama-sama diasingjan. Perkenalannya dengan Sam Ratulangi, semakin membuat Silas Papare bertekad untuk membebaskan Papua.

Pada tahun 1949, Silas Papare mendirikan sebuah Badan Perjuangan Irian yang berada di Yogyakarta. Badan ini bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mengembalikan Irian Barat ke NKRI. Tidak hanya itu, Silas diminta menjadi salah satu delegasi dalam perjanjian New York. Perjanjian yang membuat Irian Barat kembali ke dalam NKRI dan mengakhiri sengketa tersebut. Setelah Irian Barat kembali menyatu dengan NKRI, ia diangkat menjadi anggota MPRS.

Untuk mengenang semua jasa-jasanya, nama Silas Papare diabadikan dalam salah satu Kapal Perang Lorvet kelas Parchim TNI AL KRI Silas Papare. Tidak hanya itu, didirikan pula Monumen Silas Papare yang berada dekat pantai dan pelabuhan laut Serui. Di Jayapura, namanya diabadikan di Sekolah Tinggi Sosial Politik Silas Papare.

4. Marthen Indey

Marthen Indey lahir pada tanggal 14 Maret 1912 di Doromena. Ia merupakan polisi Belanda yang mendukung Indonesia. Pada tahun 1946, ia bergabung dengan organisasi politik yang bernana Komite Indonesia Merdeka atau KIM yang kemudian dikenal dengan Partai Indonesia Merdeka atau PIM. Ia pernah menjabat sebagai ketua dan beberapa kali menyampaiakna protesnya terhadap pemerintahan Belanda mengenai rencana pemisahan Irian Barat dari NKRI. Oleh sebab inilah, ia ditangkap dan dipenjara selama tuga tahun di hulu digul.

Tidak hanya itu menjabat sebagai ketua PIM, Marthen juga diangkat menjadi anggota MPRS dan diangkat menjadi kontrolir yang diperbantukan pada resuden Jayapura dengan pangkat Mayor.

5. Machmud Singgirei Rumagesan

Pria bernama lengkap Machmud Singgirei Rumagesan ini lahir pada tanggal 27 Desember 1885 di Kokas, Fakfak, Papua Barat. Pada tahun 1915, ia pernah ditunjuk ssbagai kepala distrik Kokas oleh Belanda. Meskipun demikian, pada praktiknya Rumagesan justru bertentangan dengan keinginan pemerintah Belanda. Ia bahkan menuntut maskapai minyak Belanda yang berbuat semena-mena pada penduduk Kokas. Sebab hal inilah, dirinya berkali-kali ditangkap dan dipenjara oleh pemerintah Belanda.

Pada tahun 1953, Rumagesan mendirikan sebuah organisasi pembebasan Irian Barat di Makassar yang bernama Gerakan Tjenderawas Revolusioner Irian Barat (GTRIB). Tujuan pendirian organisasi adalah untuk membantu pemerintah RI dalam memperjuangkan Irian Barat dari cengkraman Belanda. Kemudian, Rumagesan juga pernah diangjat menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung di Papua pada tahun 1954.

Begitu sungguh-sungguhnya perjuangan Rumagesan sehingga membuat Presiden Soekarno memberinya julukan “Si Jago Tua” dari Irian Barat. Sayangnya, gerak perjuangan Si Jago Tua dari Irian Barat harus terhenti. Sebab, ia wafat pada tanggal 5 juli 1964

Itulah kelima tokoh pahlawan nasional di tanah dengan julukan mutiara hitam. Meskipun bentuk perjuangan mereka dalam mempertahankan kemerdekaan berbeda-beda, namun perjuangan mereka sama besarnya. Ada yang berjuang melalui pemberontakan secara langsung, ada yang menggunakan jabatan yang diembannya dan ada yang melalui jalur pendirian organisasi. Jika dilihat dari motif perjuangannya, mereka sama-sama memperjuangkan Irian Barat yang di mana saat itu berada di cengkraman Belanda. Melalui berbagai cara, mereka berusaha mengembalikan Irian Barar ke dalam pelukan NKRI.

The post 5 Pahlawan dari Papua Beserta Biografinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Sumber Daya Alam Papua dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/sumber-daya-alam-papua Sat, 22 May 2021 06:16:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=24870 Indonesia merupakan negara dengan tanah yang baik dan subur. Indonesia sendiri kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki alam serta bisa dikembangkan dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan makhluk hidup. Salah satu provinsi di Indonesia yang tidak kalah dengan sumber daya alam yaitu Papua. Berikut ini akan dibahas mengenai sumber […]

The post 5 Sumber Daya Alam Papua dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara dengan tanah yang baik dan subur. Indonesia sendiri kaya akan sumber daya alam. Sumber daya alam adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki alam serta bisa dikembangkan dan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan makhluk hidup. Salah satu provinsi di Indonesia yang tidak kalah dengan sumber daya alam yaitu Papua. Berikut ini akan dibahas mengenai sumber daya alam di wilayah Papua.

Papua yang terletak di tanah Indonesia di bagian Timur mempunyai berbagai sumber daya alam, seperti flora, fauna, bahari, serta sumber daya mineral logam. Papua juga memiliki keindahan alam yang memesona. Rawa-rawa, hutan bakau, serta aliran sungai menghiasi daratan Papua. Selain itu, ada juga Pegunungan Sudirman dan Pegunungan Jayawijaya yang indah terbentang. Berikut sumber daya alamnya.

1. Sumber Daya Mineral Logam

Tanah Papua mengandung keistimewaannya sendiri. Wilayah Papua dipenuhi dengan kekayaan alam mineral logam, seperti emas, batu bara, nikel serta pasir bumi. Selain itu, wilayah Papua Barat di Teluk Bintuni menyimpan sumber daya alam berupa minyak dan gas bumi.

2. Sumber Daya Hewani dan Nabati

Wilayah Papua memiliki tanah yang subur untuk menjalankan pertanian. Sumber daya yang dapat diperoleh dari hasil bertani atau nabati yaitu seperti daun bawang, kubis, wortel, kacang tanah, kacang hijau, kentang, serta kedelai.

Ada pula hasil sumber daya hasil laut yang paling banyak yaitu ikan emas dan ikan nila. Wilayah Papua juga mempunyai sungai yaitu sungai Turitatu, sungai Baliem, sungai Lorentz, serta sungai Membaramo yang merupakan sungai terpanjang di wilayah Papua.

Dengan adanya sungai dan tanah yang baik dapat dimanfaatkan sebagai potensi alam untuk kepentingan mahkluk hidup.

3. Sumber Daya Alam Hutan

Sebagian luas wilayah Papua dipenuhi dengan hutan. Tentunya, hutan-hutan tersebut menyimpan keistimewaan hayati di dalamnya, yakni berbagai jenis tumbuhan, burung, mamalia, serta reptil.

Salah satu kayu terbaik yang berasal dari kekayaan hutan Papua yakni kayu merbau. Kayu merbau atau yang biasanya dengan kayu besi dapat dimanfaatkan sebagai bahan utama pembuatan jembatan serta perabotan perlengkapan rumah.

4. Sumber Daya Alam Flora

Keanekaragaman flora menghiasi keindaham alam Papua. Salah satu flora yang terkenal di wilayah ini yakni anggrek. Selain itu ada pula Auranlaris, Librocolnus, grevillea, ebny-dium.

Terdapat pula tumbuhan lain yakni seperti pohon arancia, Librecedus, Metrosideres, Tristanio, Melaleuca, Darydium. Selain anggrek, flora yang khas dari tanah Papua yaitu Cedrum Sp dan Podacarpus Papuanus.

5. Sumber Daya Alam Fauna

Salah satu fauna yang terkenal di wilayah Papua yaitu burung Cenderawasi. Keluarga fauna burung seperti Kasuari, elang, merpati, beo, serta nuri terbang indah di hamparan langit Papua.

Beberapa jenis burung lainnya juga terdapat di wilayah Papua, yaitu Red Throated bee Eater, Black Headed Gonolek, serta Red Chested Sunbird.

The post 5 Sumber Daya Alam Papua dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Fakta Danau Sentani yang Jarang diketahui https://haloedukasi.com/fakta-danau-sentani Wed, 24 Mar 2021 05:10:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23093 Pulau Papua menyimpan banyak sekali keindahan di dalamnya. Tak hanya Raja Ampat, Papua juga memiliki sebuah danau yang tak kalah indahnya dengan danau Toba. Namanya adalah danau Sentani, untuk mengenal lebih dekat danau Sentani mari simak fakta menariknya berikut ini. Danau Sentani Memiliki luas 9.360 Hektar dengan kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut. Danau […]

The post 12 Fakta Danau Sentani yang Jarang diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Danau Sentani

Pulau Papua menyimpan banyak sekali keindahan di dalamnya. Tak hanya Raja Ampat, Papua juga memiliki sebuah danau yang tak kalah indahnya dengan danau Toba. Namanya adalah danau Sentani, untuk mengenal lebih dekat danau Sentani mari simak fakta menariknya berikut ini.

  1. Danau Sentani Memiliki luas 9.360 Hektar dengan kedalaman 70 meter di bawah permukaan laut. Danau ini terletak di provinsi Jayapura serta menyatu dengan wilayah cagar alam cycloops
  2. Sama seperti danau Toba, danau ini juga memiliki legenda yaitu dahulu kala para manusia purba berencana untuk mencari tempat tinggal baru dengan menunggangi seekor naga. Sayangnya di tengah perjalanan mereka, naga tersebut jatuh ke danau hingga terendam dan meninggal. Namun semua manusia selamat dan melakukan aktivitas seperti biasa di punggung naga tersebut. Kepala naga di yakini berubah menjadi sebuah pulau yang terletak di timur danau, bagian ekor menjadi pulau di bagian barat, dan tubuhnya menjadi pulau yang terletak di tengah tengah danau.
  3. Danau yang menjadi tempat tujuan wisata yang paling populer di Jayapura ini besarnya mencakup 24 desa di Jayapura.
  4. Danau Sentani menjadi rumah bagi 30 spesies ikan air tawar bahkan empat spesies diantaranya adalah ikan endemik danau Sentani yang artinya tidak ditemukan di tempat lain. Ikan tersebut adalah spesies ikan gabus Danau Sentani (Oxyeleotris heterodon), ikan pelangi Sentani (Chilatherina sentaniensis), ikan pelangi merah (Glossolepis incisus) dan hiu gergaji (Pristis microdon).
  5. Tidak hanya ikan air tawar, Danau  Sentani ini juga menyimpan keanekaragaman hayati fauna seperti Pohon Matoa, Pohon Pinang maupun Kayu Putih menjadi tanaman khas yang banyak dijumpai di sekitar danau.
  6. Bagi masyarakat yang lahir tahun 90an mungkin masih mengingat serial anak-anak berjudul teletubbies yang terkenal dengan bukit hijaunya. Ternyata Danau Sentani memiliki bukit yang mirip dengan bukit tersebut lho. Bukit itu juga diberi nama dengan bukit Teletubbies. Bukit Teletubbies ini terletak di Pegunungan Cyclop, Komplek Rindam Jaya Kodam 8 Trikora, markas TNI.
  7. Selain indah, danau ini juga kental dengan nilai-nilai budaya dan keseniannya. Setiap bulan Juni akan diadakan sebuah pesta di danau tersebut. Festival Sentani tersebut dimeriahkan dengan berbagai pertunjukkan seperti tarian adat Jayapura yang dilakukan di atas perahu, Tarian Perang khas Papua, ritual adat seperti penobatan Ondoafi, serta menyuguhkan berbagai makanan khas Jayapura. Festival ini biasanya dilangsungkan di wilayah Kalkote di tepi danau Sentani dan akan diikuti oleh seluruh desa di Jayapura.
  8. Kata “Sentani” memiliki makna yang sangat dalam yaitu “di sini kami tinggal dengan”. Nama tersebut merupakan pemberian dari seorang pendeta Kristen BL Bin pada tahun 1898.
  9. Danau Sentani memiliki 22 pulau di sekitarnya yang juga dimanfaatkan sebagai destinasi wisata oleh warga setempat. Diantara 22 pulau tersebut yang paling terkenal adalah Pulau Asei yang diyakini oleh warga lokal sebagai tubuh dari naga. Pulau Asei tersebut terkenal dengan hasil kerajinan tangannya yaitu lukisan kulit kayu.
  10. Legenda perang dunia dari Amerika yang sangat terkenal yaitu Jenderal MacArthur diperkirakan pernah tinggal di sekitar danau Sentani. Oleh sebab itu terdapat tugu MacArthur dan jika kamu berada di puncak menara tugu ini kamu bisa menikmati keindahan bukit teletubbies yang hijau.
  11. Badan Arkeolog Papua menemukan menemukan tiang rumah yang diperkirakan berasal dari masa prasejarah, Tiang rumah tersebut ditemukan di  perairan Danau Sentani bagian barat, Kampung Doyo Lama, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura, Papua.
  12. Air Danau Sentani pernah mengalami masa surut yaitu pada tahun 2020 yang menyebabkan benda-benda prasejarah yang terendam air danau nampak di permukaan. Diketahui benda-benda tersebut merupakan benda purbakala dari zaman megalitikum. 

The post 12 Fakta Danau Sentani yang Jarang diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Kerajinan Tangan khas Papua Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/kerajinan-tangan-khas-papua Mon, 15 Mar 2021 02:30:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22599 Kerajinan tangan adalah kerajinan yang dalam pengerjaannya menggunakan tangan. Setiap daerah biasanya memiliki kerajinan tangan yang khas dan tidak dapat ditemukan di tempat lain. Tak terkecuali daerah Papua. Wilayah paling timur Indonesia ini mempunyai kerajinan khas yang unik, diantaranya adalah 1. Noken Raja Ampat dan Wamena Noken adalah tas rajut yang terbuat dari serat kayu […]

The post 4 Kerajinan Tangan khas Papua Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajinan tangan adalah kerajinan yang dalam pengerjaannya menggunakan tangan. Setiap daerah biasanya memiliki kerajinan tangan yang khas dan tidak dapat ditemukan di tempat lain. Tak terkecuali daerah Papua. Wilayah paling timur Indonesia ini mempunyai kerajinan khas yang unik, diantaranya adalah

1. Noken Raja Ampat dan Wamena

Noken Raja Ampat dan Wamena

Noken adalah tas rajut yang terbuat dari serat kayu maupun benang kasur warna-warni. Cara menggunakan tas ini juga sangat unik. Masyarakat Papua menggunakan tas ini dengan cara diselempangkan di kepala. Tas selempang ini terdiri dari berbagai macam ukuran. Tas yang berukuran kecil biasanya digunakan untuk menyimpan dompet ataupun alat sekolah. Tas yang lebih besar mampu menyimpan barang seberat 20 kg.

Proses pembuatan tas ini memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi sehingga membutuhkan waktu lama. Untuk membuat satu tas noken, pengrajin menghabiskan waktu satu bulan. Noken ini dihargai 100 ribu hingga 350 ribu. Papua memiliki dua tas noken yang paling terkenal yaitu noken Wamena dan noken Raja Ampat.

Kedua noken tersebut memiliki perbedaan yaitu pada noken Raja Ampat terbuat dari daun pandan pesisir, ilalang rawa, dan juga kulit kayu. Noken Raja ampat memiliki bentuk seperti totebag modern yaitu berbentuk kotak. Noken ini memiliki warna alam yang unik dan bervariasi, teksturnya pun kaku saat digunakan. Noken ini juga dilengkapi dengan penutup. Cara menggunakan noken Raja Ampat yaitu dengan digantungkan di leher dan menghadap ke depan.

Sedangkan noken Wamena dibuat dari akar anggrek dan juga daun pandan besar. Bentuknya pun sangat unik yaitu seperti kantong banyak juga yang mengatakan seperti jaring penangkap ikan. Noken Wamena juga lebih fleksibel. Cara menggunakannya pun berbeda dari tas biasanya, masyarakat Wamena menggunakan tas ini dengan cara diikat ke kepala kemudian menggantung ke belakang punggung.

2. Lukisan di Atas Kulit Kayu

Lukisan di Atas Kulit Kayu

Lukisan kayu di atas kulit kayu ini sudah menjadi tradisi sejak tahun 1600 an. Kerajinan tangan ini berpusat di kampung Asei, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura. Tradisi ini dilakukan secara turun menurun dan tidak sembarang orang boleh melakukan tradisi ini.  Pada awalnya, tradisi ini merupakan simbol sekaligus peringatan terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan di desa tersebut. Mereka menggunakan kayu-kayu ini sebagai pakaian mereka.

Kayu-kayu yang digunakan biasanya berasal dari pohon bergetah seperti beringin, pohon nangka, dan pohon sukun. Proses pembuatannya diawali dengan menguliti kayu tersebut setipis mungkin, kemudian kulit kayu tersebut ditumbuk . Setelah ditumbuk, kulit di bilas dan dijemur untuk kemudian diberi motif atau dilukis.

Lukisan ini memiliki motif seperti ikan, burung cendrawasih, buaya, tifa, dan karang. Namun seiring berjalannya waktu tradisi ini mulai menghilang karena masyarakat beralih ke pakaian bahan kain.  Beruntungnya sejak tahun 1975 tradisi ini dilestarikan kembali oleh seorang antropologi Papua bernama Corry Ohee. Kerajinan ini bahkan menjadi kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Peminatnya pun tidak hanya dari domestik tetapi juga mancanegara.

3. Aksesoris Kerang

Aksesori Kerang

Papua memiliki hasil alam yang bisa kita nikmati dalam bentuk aksesori. Salah satu aksesori tersebut  menggunakan kerang sebagai bahan dasar pembuatannya. Pengunjung bisa langsung melihat proses pembuatannya di pusat industri yang terletak di Manokwari, Papua Barat. Kerang-kerang tersebut diambil dari berbagai jenis kerang seperti siput biasa, kerang mangkuk atau piring, hingga siput lola yang berukuran besar.

 Kerang tersebut diubah menjadi aksesori dengan berbagai macam bentuk seperti kalung berliontin kerang, sirkam dengan hiasangan kerang kecil, dan juga bros dari kerang. Kerang tersebut juga dikombinasikan dengan bahan lainnya seperti bulu, manik-manik, bebatuan, hingga kain.

4. Topi Pandan

 Topi Pandan

Bila sebuah anyaman biasanya terbuat dari rotan maupun daun tikar, Raja Ampat mempunyai anyaman yang terbuat dari bahan pandan. Anyaman pandan dari Raja Ampat yang paling terkenal adalah topi atau dalam bahasa setempat disebut dengan kayafyof. Ayaman ini berpusat di Arborek yang sudah dimulai sejak 12 tahun lalu. Meski tergolong baru, topi ini sudah memiliki banyak peminat dari berbagai kalangan.

Daun pandan memiliki warna dasar kehijauan, namun di tangan para pengrajin Arborek dapat diubah menjadi warna yang menarik. Pewarna untuk topi pandan ini memanfaatkan baha-bahan yang disediakan oleh alam seperti warna merah didapat dari rebusan daun pandang dengan akar mengkudu dan daun ketapang. Anyam topi ini dihargai mulai dari 100 ribu hingga 300 ribu menyesuaikan tingkat kerumitannya.

The post 4 Kerajinan Tangan khas Papua Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>