Parasimpatik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/parasimpatik Fri, 22 Dec 2023 04:03:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Parasimpatik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/parasimpatik 32 32 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-kelenjar-ludah Fri, 22 Dec 2023 04:03:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47154 sistem saraf otomatis atau bisa disebut dengan otonom terbagi menjadi dua yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik berfungsi untuk mengatur respon tubuh saat terjadi tekanan. Sedangkan saraf parasimpatik berfungsi untuk merespon tubuh dalam keadaan rileks atau santai. Fungsi saraf parasimpatik tidak hanya mengecilkan pupil, meningkatkan kadar urin, melambatkan detak jantung, meningkatkan produksi mukosa hidung, […]

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

sistem saraf otomatis atau bisa disebut dengan otonom terbagi menjadi dua yaitu saraf simpatik dan parasimpatik. Saraf simpatik berfungsi untuk mengatur respon tubuh saat terjadi tekanan. Sedangkan saraf parasimpatik berfungsi untuk merespon tubuh dalam keadaan rileks atau santai.

Fungsi saraf parasimpatik tidak hanya mengecilkan pupil, meningkatkan kadar urin, melambatkan detak jantung, meningkatkan produksi mukosa hidung, dan melebarkan arteri. Saraf parasimpatik juga bekerja menyarafi kelenjar ludah dengan fungsi berkebalikan dari saraf simpatik.

Berikut ini adalah dua fungsi utama dari saraf parasimpatik kelenjar ludah yang perlu diketahui.

1. Merangsang Produksi Air Liur

Jika saraf simpatik bekerja untuk mengurangi sekresi ludah, maka saraf parasimpatik berfungsi sebaliknya. Fungsi saraf parasimpatik kelenjar ludah adalah merangsang kelenjar ludah agar dapat memroduksi air ludah atau air liur lebih banyak atau setidaknya dalam kadar normal.

Contoh kinerja saraf parasimpatik dalam meningkatkan produksi air liur adalah saat kita mengunyah makanan atau setidaknya mengunyah permen karet. Hal ini disebut sebagai rangsangan mekanis pada lidah yang kemudian membuat kelenjar ludah menghasilkan air liur lebih banyak.

Contoh lain pengaruh saraf parasimpatik yang menyarafi kelenjar ludah adalah saat kita mengonsumsi makanan pedas, asin, dan asam. Meskipun rasa pahit dan manis pun turut dapat merangsang produksi air liur lebih banyak namun ketiga rangsangan kimiawi tadi (rasa pedas, asin dan asam) biasanya paling berpengaruh.

Dalam kedua hal tersebut, sinyal listrik akan dikirimkan oleh sistem parasimpatik ke nukleus salivarius. Nukleus salivarius ini terdiri dari dua, yakni nukleus salivarius superior dan nukleus salivarius inferior dengan tugas yang berbeda.

Nukleus salivarius superior berperan melanjutkan sinyal rangsangan yang diterima sistem parasimpatik ke kelenjar submandibular dan kelenjar sublingual. Belum selesai, rangsang saraf tadi harus sampai ke kelenjar parotis, dan ini merupakan tugas nukleus salivarius inferior sebagai pengirimnya.

Untuk menyempurnakan sekresi kelenjar ludah, terdapat pula saraf fasial (asal dari serabut jaringan parasimpatik) yang menyarafi kelenjar ludah/saliva minor.

2. Meningkatkan Kadar Enzim Ptialin

Saraf parasimpatik tidak sekadar membantu agar air liur terproduksi secara normal atau meningkat. Ketika produksi air liur meningkat, maka enzim ptialin yang merupakan kandungan air liur ikut bertambah di mana enzim ini turut memengaruhi pencernaan dan berperan menjadi indikator kanker.

Ketika kelenjar ludah terangsang dengan baik oleh saraf parasimpatik untuk menghasilkan air liur lebih banyak, enzim ptialin yang mendukung proses pencernaan pada mulut ikut bekerja secara maksimal. Enzim ptialin pada dasarnya memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah mendukung proses pencernaan.

Kandungan zat pati serta berbagai nutrisi yang terdapat di dalam makanan yang kita makan bisa dicerna dan diserap oleh usus dengan baik berkat enzim ptialin. Dengan kelenjar ludah berfungsi seperti seharusnya dan menghasilkan air liur dalam kadar normal dan meningkat.

Enzim ptialin pada air liur turut berperan dalam mengindikasikan adanya risiko kanker. Kadar air liur meningkat artinya kadar enzim ptialin juga lebih tinggi dan hal ini dapat menjadi tanda tubuh sedang merespon timbulnya kanker.

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Kelenjar Ludah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-pembuluh-darah Fri, 22 Dec 2023 03:55:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47156 Saraf parasimpatik adalah saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Selain dari saraf simpatik, ada pula saraf parasimpatik di mana keduanya disebut juga adrenergik dan kolinergik, dengan cara kerja keduanya yang disebut bersifat antagonis. Ketika satu sistem menghambat fungsi organ tertentu, maka sistem lainnya justru berperan menjadi stimulator atau bertugas merangsang. Seperti ketika saraf […]

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Saraf parasimpatik adalah saraf yang merupakan bagian dari sistem saraf otonom. Selain dari saraf simpatik, ada pula saraf parasimpatik di mana keduanya disebut juga adrenergik dan kolinergik, dengan cara kerja keduanya yang disebut bersifat antagonis.

Ketika satu sistem menghambat fungsi organ tertentu, maka sistem lainnya justru berperan menjadi stimulator atau bertugas merangsang. Seperti ketika saraf simpatik pencernaan membuat kinerja pencernaan melambat, namun saraf parasimpatik justru mempercepat.

Contoh lainnya dari perbedaan kedua saraf yang saling melengkapi adalah saraf simpatik pada organ reproduksi pria. Jika saraf simpatik menghambat ereksi, maka fungsi saraf parasimpatik akan memberikan rangsangan.

Tidak hanya sistem pencernaan dan reproduksi yang diatur oleh saraf simpatik dan saraf parasimpatik. Pembuluh darah adalah bagian dari tubuh yang juga disarafi oleh keduanya. Untuk lebih mengenal fungsi saraf parasimpatik pembuluh darah, berikut penjelasannya.

Jika saraf simpatik berkaitan dengan respon fight or flight, maka saraf parasimpatik bekerja usai adanya ketegangan pada tubuh. Saraf parasimpatik dan pengaturannya terhadap respon tubuh untuk beristirahat juga terjadi pada pembuluh darah dengan fungsi di bawah ini.

1. Melebarkan Diameter Pembuluh Darah/Pembuluh Arteri

Jika saraf simpatik berfungsi utama memperkecil atau menyempitkan pembuluh darah, maka saraf parasimpatik berfungsi kebalikannya. Parasimpatik adalah saraf yang akan memperlebar diameter pembuluh darah, khususnya arteri yang biasanya difaktori oleh kadar oksigen rendah atau peningkatan suhu tubuh.

Kadar oksigen rendah biasanya terjadi ketika seseorang terpapar udara di dataran tinggi. Sementara itu, peningkatan suhu tubuh bisa disebabkan oleh perubahan suhu lingkungan atau efek sehabis beraktivitas fisik seperti olahraga.

Istilah untuk proses pelebaran pembuluh darah ini adalah vasodilatasi. Vasodilatasi pembuluh darah memengaruhi peredaran darah yang semakin lancar dan maksimal ke beberapa organ tubuh yang perlu berfungsi dengan baik, seperti mata (badan siliaris) dan jantung.

2. Meningkatkan Peredaran Darah dan Penyuplaian Oksigen

Ketika diameter pembuluh darah lebih besar, otomatis aliran atau peredaran darah semakin lancar. Hal ini juga yang menjadi tujuan atau fungsi vasodilatasi, yakni meningkatkan peredaran darah dan membuat penyuplaian oksigen (yang dibawa oleh darah) menuju organ-organ tubuh tertentu yang memerlukannya lebih baik.

The post 2 Fungsi Saraf Parasimpatik Pembuluh Darah appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik Mon, 20 Nov 2023 03:06:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46560 Di dalam tubuh setiap manusia memiliki sistem saraf otonom, yakni sistem saraf yang mengatur dan mengendalikan aktivitas tubuh sehari-hari, dan sistem saraf ini terbagi menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik untuk melakukan tugas berbeda namun pada dasarnya saling bekerja sama. Bila saraf simpatik adalah sistem saraf membuat tubuh lebih waspada atau siap saat […]

The post 8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Di dalam tubuh setiap manusia memiliki sistem saraf otonom, yakni sistem saraf yang mengatur dan mengendalikan aktivitas tubuh sehari-hari, dan sistem saraf ini terbagi menjadi dua, yaitu saraf simpatik dan saraf parasimpatik untuk melakukan tugas berbeda namun pada dasarnya saling bekerja sama.

Bila saraf simpatik adalah sistem saraf membuat tubuh lebih waspada atau siap saat harus bertahan atau mengeluarkan respon berupa fight or flight di situasi tertentu, maka saat tubuh dapat lebih tenang dan terkendali artinya sistem saraf parasimpatik tengah bekerja dengan baik.

Sistem saraf otonom sendiri merupakan saraf otomatis yang memiliki dua cabang sistem saraf lain, yakni simpatik dan parasimpatik seperti telah dijelaskan. Saraf parasimpatik merupakan saraf pengontrol tubuh dalam respon terkait dengan “istirahat dan mencerna”, yakni respon tubuh saat dalam keadaan rileks usai saraf simpatik membuat tubuh berkontraksi atau tegang.

Berikut deretan fungsi saraf parasimpatik yang perlu diketahui.

1. Mengecilkan Pupil Mata

Pupil mata manusia dapat membesar maupun mengecil tergantung dari sebuah kondisi di mana kita berada. Saat pupil mata membesar/melebar, maka ini adalah kinerja dari saraf simpatik yang membuat kontraksi otot radial iris aktif.

Sehingga, pupil mata membesar/melebar dan membantu agar mata bisa menerima lebih banyak cahaya masuk ke mata. Salah satu contoh dari kondisi pupil mata membesar adalah sewaktu kita berada di tempat gelap dan kesulitan melihat karena minim pencahayaan.

Sementara itu, pupil mata akan mengecil karena kinerja dari saraf parasimpatik di mana hal ini terjadi ketika kita berada di tempat yang pencahayaannya maksimal atau terlalu terang. Namun khusus bagi orang-orang penderita kelainan pupil mata, pencahayaan rendah maupun tinggi tidak mampu memengaruhi pupil mata.

2. Meningkatkan Proses Pengosongan Kandung Kemih

Jika sistem saraf simpatik bekerja untuk menghambat pengosongan kandung kemih, maka saraf parasimpatik bekerja sebaliknya, yakni membuat kandung kemih berkontraksi. Tujuan dari proses ini adalah agar urine bisa mengalir ke uretra dan terbuang melalui uretra tersebut; hal ini disertai dengan relaksasi pada sfingter.

3. Merangsang Kantong Empedu, Lambung dan Usus

Saraf simpatik memiliki fungsi untuk menghambat aktivitas lambung, usus dan kantung empedu, namun saraf parasimpatik bekerja sebaliknya. Saraf parasimpatik berperan sebagai perangsang atau pengaktif ketiga organ tersebut.

Proses oleh saraf parasimpatik tersebut merupakan bagian dari pengendali homeostasis pada tubuh (mekanisme tubuh sebagai cara bertahan terlepas dari adanya perubahan lingkungan di luar dan di dalam tubuh supaya fungsi tubuh tetap normal).

Saraf parasimpatik juga memiliki fungsi merangsang gerak peristaltik; artinya, berkat saraf ini maka lambung dan usus bisa bergerak untuk proses pencernaan makanan yang normal. Setelah itu, makanan tersalurkan ke saluran cerna karena adanya kontraksi atau penyempitan sfingter oleh saraf parasimpatik sehingga seseorang bisa buang air besar dengan lancar.

4. Merangsang Aktivitas Pankreas

Bila saraf simpatik bekerja menghambat aktivitas pankreas, saraf parasimpatik justru berfungsi membuat pankreas lebih aktif. Organ pankreas merupakan penghasil enzim pencernaan yang berguna dalam proses pengolahan makanan yang sudah masuk ke dalam perut.

Terutama saat enzim sudah mencapai saluran pencernaan. Selain itu, aktivitas pankreas yang juga utama dan sama pentingnya adalah perannya sebagai penghasil hormon glukagon (peningkat gula darah) dan insulin (penurun gula darah).

5. Melambatkan Detak Jantung

Detak jantung manusia dalam berbagai kondisi tertentu dapat melambat atau justru menjadi sangat cepat. Untuk kasus detak jantung lebih cepat, hal ini dapat terjadi karena fungsi saraf simpatik sebagai perangsang dan peningkat frekuensi detak jantung.

Namun untuk kasus detak jantung lebih lambat, ini merupakan peran utama dari rangsangan saraf parasimpatik yang melepaskan asetilkolin (sebuah zat kimia) ke organ jantung.

6. Merangsang Kelenjar Air Liur dan Air Mata

Saraf parasimpatik merupakan saraf yang mengaktivasi produksi air liur agar terhasilkan pada kadar yang normal atau sekitar 2-3 liter per hari. Produksi normal air liur pada dasarnya memiliki kandungan enzim yang berguna untuk proses pencernaan.

Selain merangsang kelenjar air liur agar bekerja optimal, saraf parasimpatik juga membuat jaringan mata tidak kering dan terus mampu mengeluarkan air mata melalui proses rangsangan terhadap kelenjar air mata.

7. Memicu Kontraksi Bronkiolus Paru-paru

Bila saraf simpatik menyebabkan pelebaran bronkiolus agar aliran oksigen berjalan dengan lancar, saraf parasimpatik bekerja kebalikan untuk memicu kontraksi atau penyempitan pada bronkiolus. Bronkiolus mampu berkontraksi, tergantung dari situasi yang ada, khususnya saat ada alergen yang masuk ke sistem pernapasan.

8. Meningkatkan Ereksi

Ereksi adalah suatu hal alami yang menandakan bahwa fungsi seksual seorang pria dalam keadaan normal di mana ereksi biasanya ditandai dengan peningkatan aliran darah menuju penis. Sebagai efeknya, penis akan membesar, mengeras, dan menegang di mana ereksi ini bisa terjadi baik karena adanya rangsangan maupun tidak.

Namun perlu diketahui, saraf parasimpatik berfungsi sebagai saraf yang mengatur pembuluh darah agar aliran darah ke penis lancar dan ereksi bisa terjadi.

Fungsi saraf parasimpatik sama pentingnya dengan fungsi saraf simpatik sebagai golongan sistem saraf otonom di dalam tubuh manusia walaupun cara kerja saraf parasimpatik diketahui lebih lambat bila dibandingkan dengan sistem saraf simpatik.

The post 8 Fungsi Saraf Parasimpatik pada Tubuh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>