paru-paru - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/paru-paru Sat, 09 Dec 2023 05:35:31 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico paru-paru - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/paru-paru 32 32 3 Fungsi Saraf Parasimpatik Paru-Paru https://haloedukasi.com/fungsi-saraf-parasimpatik-paru-paru Sat, 09 Dec 2023 03:19:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47003 Saraf parasimpatik merupakan salah satu dari jenis saraf otonom yang memiliki reaksi untuk mencerna serta memberikan istirahat pada organ. Sistem saraf parasimpatik memiliki peranan untuk mengatur tubuh untuk rileks setelah adanya ketegangan yang terjadi karena saraf simpatik. Cara kerja sistem saraf parasimpatik lebih lembut dibandingkan saraf simpatik. Oleh karena itu, sistem parasimpatik di kenal dengan […]

The post 3 Fungsi Saraf Parasimpatik Paru-Paru appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saraf parasimpatik merupakan salah satu dari jenis saraf otonom yang memiliki reaksi untuk mencerna serta memberikan istirahat pada organ. Sistem saraf parasimpatik memiliki peranan untuk mengatur tubuh untuk rileks setelah adanya ketegangan yang terjadi karena saraf simpatik.

Cara kerja sistem saraf parasimpatik lebih lembut dibandingkan saraf simpatik. Oleh karena itu, sistem parasimpatik di kenal dengan saraf untuk rileks atau istirahat.

Fungsi saraf parasimpatik paru-paru

4 dari 12 saraf kranial yang terhubung dengan otak juga terhubung dengan sistem saraf parasimpatik. Saraf kranial sendiri merupakan saraf yang berpasangan serta memiliki peranan dalam banyaknya gerakan pada area kepala dan leher.

Sistem saraf parasimpatik dikenal sebagai saraf yang mengatur ulang kondisi tubuh setelah saraf simpatik bekerja. Sistem saraf parasimpatik akan melepaskan suatu zat yakni astekolin yang berguna ketika tubuh sedang rileks atau istirahat.

Zat astekolin yang dilepaskan akan menghambat cara kerja organ dengan begitu tubuh dalam keadaan rileks. Cara kerja sistem saraf parasimpatik ini berlainan dengan sistem saraf simpatik. Keduanya saling melengkapi satu sama lain.

Sistem saraf parasimpatik akan membawa tubuh menjadi lebih tenang. Di mana sistem saraf parasimpatik memiliki tanggung jawab pada sejumlah organ penting seperti paru-paru. Paru-paru termasuk organ vital yang memiliki kerja berat. Oleh karena itu, keberadaan saraf parasimpatik sangat penting bagi paru-paru.

Berikut fungsi saraf parasimpatik pada paru-paru.

1. Mengencangkan Otot-Otot Saluran Pernapasan

Salah satu fungsi dari saraf parasimpatik paru-paru adalah untuk mengencangkan otot pernapasan. Otot pernapasan yang dikencangkan akan menghambat kinerja paru-paru. Paru-paru adalah organ utama yang memiliki tanggung jawab dalam pertukaran gas oksigen dan karbondioksida.

Oksigen akan masuk ke dalam tubuh lewat darah kemudian karbondioksida yang dihasilkan akan dikeluarkan. Untuk membantu sistem kerja pernapasan, di dalam paru-paru terdapat otot polos. Otot polos merupakan salah satu jaringan otot yang ditemukan hampir di seluruh bagian tubuh.

Otot polos ini akan bereaksi secara tidak sadar serta bekerja atas permintaan tubuh. Sekalipun dalam keadaan tidur, otot polos ini akan terus bekerja. Meskipun begitu, energi yang dibutuhkan oleh otot polos tidak terlalu banyak. Hal ini dikarenakan otot polos kerja dengan cara melambat.

Cara kerja otot polos ini diatur oleh saraf otonom yakni saraf parasimpatik. Otot polos yang terdapat pada paru-paru dinamakan dengan otot saluran napas. Otot polos saluran napas (ASM) merupakan sel efektor utama yang memiliki tanggung jawab untuk mengatur kaliber saluran napas dan resistensi terhadap aliran udara di seluruh pohon trakeobronkial.

Otot polos ini akan mengatur lebar serta sempitnya saluran pernapasan. Dengan begitu, udara dapat masuk serta keluar dengan lancar. Pada sistem saraf parasimpatik, otot polos akan dikencangkan. Hal ini berguna untuk menghambat kinerja paru-paru ketika istirahat. Otot polos saluran napas ini dapat mengalami masalah yakni salah satunya penyakit asma.

Penyakit ini disebabkan karena adanya penyempitan jalan napas yang diakibatkan oleh kontraksi otot polos saluran napas. Pada penderita asma, kinerja otot polos ini mengalami gangguan. Udara yang seharusnya dapat keluar masuk dengan lancar, justru mengalami penghambatan. Akibatnya, manusia mengalami sesak ketika mengambil nafas karena saluran nafas mengalami penyimpatan.

2. Mengatur Sekresi Lendir

Fungsi saraf parasimpatik dalam paru-paru adalah untuk mengatur sekresi lendir. Sekresi lendir adalah proses pengeluaran lendir yang terdapat pada udara. Udara yang terhirup, tidak sepenuhnya bersih. Terkadang membawa debu, mikroba bahkan jegala.

Hal-hal inilah yang perlu dikeluarkan oleh organ pernapasan agar tidak mengalami iritasi. Iritasi ini akan menyebabkan beberapa penyakit pernapasan yang serius. Sekresi lendir adalah pertahanan baris utama dalam melawan serangan iritan yang dibawa oleh inhalasi sekitar 500 L udara per jam ke paru-paru.

Jelaga, debu, mikroba, dan gas yang terhirup semuanya dapat merusak lapisan epitel saluran napas. Akibatnya, sekresi lendir terjadi sangat cepat, terjadi dalam waktu puluhan milidetik. Jika terlalu banyak udara kotor yang terhirup maka akan semakin banyak lendir yang dikeluarkan.

Lendir terdiri dari air serta musin. Musin merupakan protein yang terglikasi dengan memiliki kapasitas untuk menahan air yang besar. Musin ini dihasilkan oleh sel epitel khusus dan lebih banyak terdapat pada organ pencernaan.

Hal ini dikarenakan organ pencernaan membutuhkan musin untuk dapat membantu kinerja metabolisme agar berjalan lancar. Sebenarnya lendir berfungsi untuk melindungi sel epitel dari berbagai bakteri dan virus yang terdapat pada saluran pernapasan.

Oleh karena itu, lendir ini harus dikeluarkan karena sudah terkontaminasi dengan virus serta bakteri. Sebab, jika tidak dikeluarkan maka akan membuat iritasi. Jika proses sekresi berjalan tidak normal, lendir akan menumpuk dan dapat menyumbat lumen saluran napas.

Produksi lendir yang berlebihan dan berkepanjangan dinamakan dengan hipersekresi lendir kronis. Hipersekresi lendir dapat mengakibatkan keterbatasan aliran udara yang signifikan pada sejumlah kondisi pernapasan parah termasuk asma.

Sementara itu, adanya penumpukan lendir pada paru-paru dapat mengakibatkan penyakit bronkitis. Penumpukan lendir di paru-paru akan mengakibatkan batuk yang berdahak.

3. Mengatur Lebar Saluran Udara

Fungsi selanjutnya dari saraf parasimpatik paru-paru adalah untuk mengatur lebar saluran udara. Saluran udara merupakan organ yang berfungsi sebagai tempat lintasan untuk bertukarnya udara yang masuk dalam pernapasan.

Saluran udara ini bermula dari hidung kemudian berakhir di paru-paru. Saluran udara terbagi menjadi dua jenis yakni saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Pada saluran udara bagian bawah terdiri dari trakea, laring dan pita suara.

Sementara itu, pada saluran pernapasan bagian atas terdiri dari rongga hidung, faring, dam sinus paranasal. Selain itu, terdapat pula organ vital bernama bronkus. Bronkus merupakan cabang saluran udara dari trakea.

Bronkus memiliki fungsi sebagai saluran keluar masuknya udara yang berasal dari tenggorokan menuju ke paru-paru. Bronkus ini memiliki 2 buah jumlah yakni bronkus kiri dan kanan yang memiliki sejumlah perbedaan.

Bronkus pada paru-paru kanan memiliki panjang yang lebih pendek dari pada bronkus kiri-kiri yakni hanya 2,5 cm serta memiliki 3 cabang. Sementara itu, bronkus kiri memiliki panjang 5 cm dan terdapat dua buah cabang. Namun, pada bronkus kanan diameternya lebih lebar dan vertikal dibandingkan bronkus kiri.

Hal ini dikarenakan pada bronkus kanan lebih mudah untuk dimasuki oleh kuman yang membuat timbulnya penyakit paru-paru. Meskipun memiliki ukuran serta diameter yang berbeda, susunan keduanya tetap sama yakni terdiri dari otot polos dan tulang rawan.

Tulang rawan memiliki fungsi untuk menjaga struktur bronkus tetap tegak ketika sedang bernapas. Sementara itu, otot polos berfungsi untuk mengatur lebar serta sempitnya saluran pernapasan agar udara tetap masuk dengan lancar.

Otot polos pada saluran pernapasan ini akan bergerak secara tidak sadar. Cara kerja otot polos pada saraf parasimpatik adalah untuk mengurangi kinerja paru-paru. Oleh karena itu, otot polos ini akan dikencangkan untuk mengurangi kinerja paru-paru.

The post 3 Fungsi Saraf Parasimpatik Paru-Paru appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Fungsi Paru-paru dalam Sistem Ekskresi https://haloedukasi.com/fungsi-paru-paru-dalam-sistem-ekskresi Mon, 04 Dec 2023 03:39:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46895 Paru-paru menjadi organ pernapasan utama pada vertebrata, termasuk manusia. Organ tersebut terbagi menjadi dua bagian utama yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Fungsi utama paru-paru adalah pertukaran gas, di mana oksigen dari udara dihirup masuk ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida, sebagai produk sampingan metabolisme, dikeluarkan dari darah ke udara. Proses pertukaran gas terjadi di […]

The post 5 Fungsi Paru-paru dalam Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Paru-paru menjadi organ pernapasan utama pada vertebrata, termasuk manusia. Organ tersebut terbagi menjadi dua bagian utama yaitu paru-paru kanan dan paru-paru kiri. Fungsi utama paru-paru adalah pertukaran gas, di mana oksigen dari udara dihirup masuk ke dalam darah, sedangkan karbon dioksida, sebagai produk sampingan metabolisme, dikeluarkan dari darah ke udara.

Proses pertukaran gas terjadi di dalam alveolus, yaitu struktur mirip kantung udara di ujung bronkiolus. Oksigen melewati dinding alveolus dan diambil oleh pembuluh darah kapiler, sementara karbon dioksida berpindah dari darah ke dalam alveolus untuk dikeluarkan melalui napas.

Selain itu, paru-paru juga berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa dalam tubuh dan membantu dalam regulasi tekanan darah. Proses tersebut sangat penting untuk memastikan tubuh mendapatkan cukup oksigen untuk menjalankan fungsi-fungsi vital.

Sistem ekskresi secara garis besar adalah sistem dalam tubuh yang bertanggung jawab untuk menghilangkan limbah metabolik dan zat-zat yang berlebihan dari darah. Organ utama dalam sistem ekskresi adalah ginjal, yang berperan menyaring darah dan membentuk urine.

Selain ginjal, kandung kemih, ureter, dan uretra juga terlibat dalam proses pengeluaran urine dari tubuh. Sistem ekskresi membantu menjaga keseimbangan air, elektrolit, dan zat-zat kimia dalam tubuh, serta mengeluarkan sisa-sisa metabolisme yang tidak diperlukan.

1. Mengeliminasi Karbon Dioksida (CO2)

Selama proses inhalasi, oksigen diambil dari udara melalui hidung atau mulut dan mencapai alveoli, kantung udara kecil di paru-paru. Oksigen berpindah dari alveoli ke dalam pembuluh darah kapiler yang melingkupinya.

Kemudian, darah membawa oksigen yang diambil dari paru-paru ke seluruh tubuh. Pada saat yang bersamaan, darah membawa karbon dioksida dari seluruh tubuh kembali ke paru-paru. Selanjutnya proses eliminasi karbon dioksida, di dalam alveoli terjadi pertukaran gas di mana karbon dioksida bermigrasi dari darah ke udara di paru-paru.

Setelah itu, saat proses eksalasi (menghembuskan udara), CO2 dan uap air dikeluarkan dari paru-paru melalui hidung atau mulut. Proses tersebut memastikan bahwa CO2, yang dihasilkan oleh sel-sel tubuh selama respirasi seluler, dikeluarkan dari tubuh melalui paru-paru.

Hal ini membantu menjaga keseimbangan asam-basa dalam darah dan mencegah penumpukan CO2 yang dapat menjadi toksik jika tidak dieliminasi secara efisien.

2. Pertukaran Gas untuk Homeostasis

Paru-paru memberikan oksigen yang diperlukan untuk proses metabolisme seluler di seluruh tubuh. Proses ini menghasilkan produk limbah yang kemudian dieliminasi oleh sistem ekskresi lainnya. Selanjutnya, dalam alveoli oksigen berpindah dari udara ke dalam darah melalui dinding kapiler.

Oksigen yang terikat pada hemoglobin dalam sel darah merah dan dibawa ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Darah membawa oksigen ke jaringan dan sel-sel tubuh untuk mendukung proses respirasi seluler.

Sel-sel menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi, dan sebagai hasilnya, CO2 dihasilkan sebagai produk sampingan.

3. Memberikan Oksigen untuk proses Metabolisme

Paru-paru memberikan oksigen ke darah melalui pertukaran gas di alveoli. Oksigen ini dibawa oleh darah ke seluruh tubuh untuk mendukung proses metabolisme seluler, di mana sel-sel menggunakan oksigen untuk menghasilkan energi (ATP) dari glukosa.

Sebagai hasilnya, karbon dioksida dihasilkan dan diangkut kembali ke paru-paru oleh darah. Melalui eksalasi, paru-paru mengeluarkan karbon dioksida dan uap air dari tubuh. Proses tersebut memastikan suplai oksigen yang cukup untuk metabolisme dan penghilangan produk sampingan dari tubuh.

4. Bekerja sama dengan Ginjal

Paru-paru membantu menjaga keseimbangan gas dalam darah, termasuk mengatur kadar CO2. Konsentrasi CO2 dalam darah dapat mempengaruhi pH darah, karena CO2 berinteraksi dengan air untuk membentuk asam karbonat.

Ginjal berperan dalam menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Jika pH darah terlalu rendah (asidosis), ginjal dapat meningkatkan reabsorpsi bikarbonat dan mengeluarkan ion hidrogen untuk meningkatkan pH.

Sebaliknya, jika pH darah terlalu tinggi (alkalosis), ginjal dapat meningkatkan ekskresi bikarbonat dan merespons untuk menurunkan pH. Perubahan dalam keseimbangan gas dan pH darah dapat memicu respons ginjal untuk mempertahankan homeostasis.

Sistem pernapasan (paru-paru) dan sistem ekskresi (ginjal) bekerja bersama untuk menjaga keseimbangan kimia dan pH dalam tubuh. Dengan demikian, perubahan dalam komposisi gas darah, terutama terkait dengan keseimbangan asam-basa, dapat memengaruhi respons ginjal dan fungsi ekskresinya.

5. Sistem Respirasi

Sistem respirasi, termasuk paru-paru secara tidak langsung dapat memengaruhi homeostasis umum tubuh, yang melibatkan berbagai sistem termasuk ekskresi. Paru-paru membantu mengeluarkan CO2 yang dihasilkan selama respirasi seluler.

CO2 adalah asam lemah ketika larut dalam darah, dan pengeluarannya melalui paru-paru membantu menjaga keseimbangan asam-basa tubuh. Pertukaran gas di paru-paru mempengaruhi konsentrasi CO2 dan pH dalam darah.

Keseimbangan asam-basa dalam darah sangat penting untuk fungsi normal sel dan enzim. Dengan demikian, melalui pengeluaran CO2 dan pengaruhnya terhadap keseimbangan asam-basa, paru-paru secara tidak langsung dapat berinteraksi dengan sistem ekskresi untuk menjaga homeostasis tubuh.

Meskipun paru-paru bukan bagian dari sistem ekskresi utama, eliminasi CO2 dapat memengaruhi keseimbangan ion bikarbonat dan ion hidrogen dalam darah. Perubahan dalam pH darah dapat memicu respons ginjal untuk menjaga homeostasis asam-basa melalui sistem ekskresi, termasuk penyesuaian ekskresi ion bikarbonat dan ion hidrogen.

The post 5 Fungsi Paru-paru dalam Sistem Ekskresi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Paru-Paru : Pengertian, Fungsi dan Anatomi https://haloedukasi.com/paru-paru Mon, 26 Sep 2022 02:57:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38836 Manusia memiliki berbagai sistem yang membantunya untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah sistem pernapasan. Organ utama dari sistem pernapasan dikenal dengan paru-paru. Pada kali ini kita akan membahas tentang pengertian, fungsi dan anatomi paru-paru. Pengertian Paru-paru Paru-paru merupakan organ pusat dari sistem pernapasan yang terdiri dari sepasang organ bertekstur kenyal dan berisi udara. Organ pernapasan […]

The post Paru-Paru : Pengertian, Fungsi dan Anatomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia memiliki berbagai sistem yang membantunya untuk bertahan hidup. Salah satunya adalah sistem pernapasan. Organ utama dari sistem pernapasan dikenal dengan paru-paru. Pada kali ini kita akan membahas tentang pengertian, fungsi dan anatomi paru-paru.

Pengertian Paru-paru

Paru-paru merupakan organ pusat dari sistem pernapasan yang terdiri dari sepasang organ bertekstur kenyal dan berisi udara. Organ pernapasan ini dibantu oleh trakea dalam menghantarkan udara masuk ke alveolus. Paru-paru akan menukar oksigen dan karbon dioksida.

Paru-paru manusia dilindungi oleh tulang rusuk dan terletak di bagian atas diafragma. Jika diihat, paru-paru berwarna merah seperti spon dan terlihat seperti dua kerucut yang terbalik di area dada.

Fungsi Paru-paru

Fungsi utama dari paruparu yaitu untuk mengolah udara agar dapat masuk ke aliran darah. setelah udara yang mengandung oksigen tersebut masuk ke aliran darah, maka oksigen akan beredar ke seluruh tubuh. Selain itu, paru-paru juga memiliki fungsi lain seperti:

1. Melindungi jantung

Tidak hanya untuk mengolah udara, paru-paru memiliki hubungan dengan organ di sekelilingnya. Ukuran paru-paru yang besar dan empuk ini berfungsi sebagai bantalan pelindung. Khususnya untuk melindungi jantung jika terjadi benturan.

2. Mengatur keseimbangan pH

Apabila terdapat banyak karbon dioksida, maka area di dalam tubuh akan menjadi asam. Saat hal ini terjadi, maka paru-paru akan mendeteksinya dengan meningkatkan ritme pernapasan. Tujuannya adalah karbon dioksida lebih cepat dan mudah terbuang dari tubuh.

3. Sebagai penyaring

Selain melindungi jantung, paru-paru juga berperan sebagai penyaring. Paru-paru dapat menyaring gumpalan darah kecil dan gelembung udara yang menjadi pemicu kondisi emboli paru.

Emboli merupakan penyumbatan aliran darah di mana dapat menyebabkan penyebaran oksigen ke seluruh tubuh menjadi terganggu.

4. Sebagai tempat penampung darah

Paru-paru mampu menampung darah dalam jumlah tertentu sesuai pada kondisi tubuh. Bahkan paru-paru dapat berguna ketika seang melakukan aktivitas fisik yang berat. Misalnya, saat olahraga di mana paru-paru akan membantu jantung agar dapat bekerja lebih efisien.

5. Melindungi tubuh dari infeksi

Fungsi paru-paru selanjutnya adalah melindungi tubuh dari segala infeksi. Di dalam paru-paru terdapat suatu membran yang dapat mengeluarkan imunoglobulin A.

Imunoglobulin ini merupakan bagian dari sistem pertahan tubuh dan dapat menjaga fungsi paru-paru serta melindunginya dari infeksi tertentu.

6. Membantu artikulasi bicara

Tubuh tentunya memerlukan aliran udara supaya kita dapat mengucapkan huruf-huruf tertentu. Maka dari itu, bila paru-paru ini terganggu maka akan menganggu aliran udara juga.

7. Melancarkan fungsi mukosiliar

Paru-paru juga membantu dalam melancarkan fungsi mukosiliar. Mukus atau cairan lengket beserta silia yang terletak di jalur pernapasan berperan sebagai penangkap debu dan bakteri.

Kemudian partikel-partikel akan bergerak ke atas untuk keluar melalui batuk, atau dapat juga dihancurkan melalui sistem perncernaan.

Anatomi Paru-paru

paru-paru

Pada dasarnya, paru-paru memiliki dua bagian yaitu paru-paru bagian kanan dan kiri di mana memiliki ciri yang berbeda-beda. Paru-paru bagian kiri orang dewasa mempunyai berat berkisar 325-550 gram. Sedangkan, paru-paru kanan berkisar 375-600 gram.

Kedua paru-paru tersebut dibagi lagi ke dalam beberapa bagian yang disebut dengan lobus. Adapun penjelasannya yaitu:

  • Paru-paru kanan terdiri dari tiga lobus. Inilah mengapa ukuran paru-paru kanan lebih besar daripada bagian kiri.
  • Paru-paru kiri memiliki dua lobus. Jantung terletak di dalam alur yang berada di lobus bawah.

Paru-paru kanan dan paru-paru kiri dipisahkan oleh area yang dikenal dengan mediastinum. Area ini terdapat jantung, trakea, esofagus dan juga kelenjar getah bening.

Selain itu, paru-paru juga ditutupi dengan seliput pelindung atau pleura dan dipisahkan dari rongga mulut oleh diafragma otot. Berikut ini susunan dari paru-paru:

1. Pleura

Pleura merupakan membran atau selaput tipis berlapis ganda yang melapisi paru-paru. Selaput ini akan mengeluarkan cairan yang dikenal dengan cairan serous dan berfungsi untuk melumasi bagian dalam dari rongga paru-paru.

Hal ini supaya tidak mengiritasi paru-paru ketika mengembang dan berkontraksi saat bernapas. Pleura sendiri memiliki dua lapisan yaitu pleura dalam (visceral) yang merupakan lapisan di sebelah paru-paru dan pleura luar (parietal) yang merupakan lapisan pelapis dinding dada.

Ada pula area yang terletak di antara dua lapisan tersebut yang dinamakan rongga pleura. Jika bagian paru-paru ini bermasalah, maka akan timbul beberapa penyakit seperti Pleuritis, Efusi pleura, Penumotoraks, Hemotoraks dan Tumor pleura.

2. Bronkus

Bronkus (Bronchi) merupakan bagian batang tenggorokan yang berada tepat setelah tenggorokan namun sebelum paru-paru. Dengan arti lain, bronkus terletak di antara trakea dan paru-paru. Bronkus adalah saluran udara yang berfungsi untuk memastikan udara masuk dengan baik dari trakea hingga ke alveolus.

Tidak hanya itu, bronkus juga dapat mencegah infeksi. Hal ini disebabkan karena bronkus dilapisi oleh beragam macam sel termasuk sel yang bersilia dan berlendir.

Sel-sel inilah yang akan menangkap bakteri penyakit agar tidak masuk ke dalam paru-paru. Jika bronkus mengalami masalah, maka akan menimbulkan berbagai penyakit seperti Displasia bronkopulmonalis, Bronkiolitis, Bronkiektasis, dan juga Bronkospasme.

3. Bronkiolus

Bronkiolus merupakan bagian paru-paru lainnya yang merupakan cabang dari bronkus. Bronkiolus ini membentang hampir ke seluruh bagian paru-paru. Bagian paru-paru ini tidak mempunyai kelenjar atau tulang rawan dan berfungsi untuk menyalurkan udara dari bronkus menuju alveoli.

Selain itu, bronkiolus juga berperan dalam mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar ketika proses bernapas berlangsung. Bila bronkiolusmu bermasalah, maka akan timbul berbagai penyakit seperti Asma dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

4. Alveoli

Alveoli merupakan bagian paru-paru terkecil yang terletak di ujung bronkiolus. Setiap alveoli merupakan rongga cekung yang dikelilingi oleh banyak kapiler kecil.  

Paru-paru menghasilkan campuran lemak dan protein (surfaktan paru-paru) yang akan melapisi permukaan alveoli serta membuatnya lebih mudah mengembang dan mengempis setiap bernapas.

Bagian paru-paru ini berfungsi untuk menukar oksigen dan karbon dioksida. Alveoli akan menyerap oksigen dari udara yang dibawa bronkulios kemudian mengalirkan oksigen tersebut ke dalam darah. Setelah itu, karbon dioksida mengalir dari darah ke alveoli untuk dikeluarkan.

Pertukaran gas tersebut terjadi melalui dinding alveoli dan kapiler yang sangat tipis. Bila bagian ini mengalami masalah, maka akan menyebabkan penyakit seperti Pneumonia, Perdarahan paru, Karsinoma bronchoalveolar, Protienosis alveolar, dan banyak lagi.

The post Paru-Paru : Pengertian, Fungsi dan Anatomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>