pemasaran digital - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemasaran-digital Wed, 05 Apr 2023 00:40:20 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pemasaran digital - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemasaran-digital 32 32 Iklan Online: Pengertian, Jenis dan Kelebihan https://haloedukasi.com/iklan-online Wed, 05 Apr 2023 00:40:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42381 Teknologi masa kini yang berkembang sangat pesat mulai banyak dimanfaatkan dalam banyak bidang. Salah satunya dalam bidang pemasaran, iklan online kini menjamur bahkan menjadi strategi pemasaran yang digunakan hampir semua jenis usaha. Berbagai bidang usaha yang dijalankan strategi pemasaran menggunakan iklan online dapat memberikan manfaat yang tidak bisa didapatkan dibandingkan dengan jenis iklan yang lain.  […]

The post Iklan Online: Pengertian, Jenis dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teknologi masa kini yang berkembang sangat pesat mulai banyak dimanfaatkan dalam banyak bidang. Salah satunya dalam bidang pemasaran, iklan online kini menjamur bahkan menjadi strategi pemasaran yang digunakan hampir semua jenis usaha.

Berbagai bidang usaha yang dijalankan strategi pemasaran menggunakan iklan online dapat memberikan manfaat yang tidak bisa didapatkan dibandingkan dengan jenis iklan yang lain. 

Strategi pemasaran dengan iklan online dinilai lebih mudah dikelola dan lebih terjangkau. Selain itu karena cakupannya sangat luas sehingga banyak pengelola bisnis yang sudah beralih dari iklan konvensional menjadi iklan online.

Sebelum membahas lebih detail alangkah baiknya untuk memahami apa itu iklan online beserta jenisnya 

Pengertian Iklan Online

Iklan online merupakan salah satu strategi pemasaran dengan mempromosikan sebuah produk atau jasa melalui jaringan internet. Tak hanya itu iklan online juga digunakan untuk menawarkan barang atau jasa untuk mendapatkan keuntungan.

Dikatakan Technopedia pengertian iklan online adalah strategi pemasaran yang menggunakan internet sebagai media untuk meraih trafik atau kunjungan ke situs penjualan serta menargetkan pemasaran ke pelanggan yang tepat. 

Pemasaran menggunakan media online mulai berkembang pada tahun 1990 an. Seiring dengan pertumbuhan dunia digital dan teknologi yang pesat, iklan online juga disebut dengan iklan digital atau iklan internet.

Pemasangan iklan di internet tampak mudah dan sederhana namun nyatanya pemasangan iklan di internet perlu adanya strategi agar tujuan pemasangan iklan tersebut tercapai. Karena cakupannya yang luas sehingga banyak kompetisi antar usaha untuk dapat memasarkan produknya lewat iklan online. 

Iklan online sendiri tidak hanya dipasang dengan tujuan untuk mendatangkan penjualan, beberapa iklan online dibuat untuk meningkatkan kesadaran public terhadap suatu merk atau usaha, mendatangkan konsumen baru serta menjaga loyalitas terhadap pelanggan.

Dengan adanya internet marketing yang menjadi metode pemasaran paling efisien dalam penjualan produk atau jasa saat ini terdapat juga profesi yang berkaitan dengan pemasaran online.

Jenis Iklan Online

Iklan online sendiri terdiri dari berbagai jenis diantaranya

  • Paid per Click (PPC)

Paid per click merupakan jenis iklan online yang popular. Iklan ini merupakan iklan dengan cara pengiklan memasang link di internet kemudian jika ada pengguna yang tertarik dan mengklik link tersebut maka pengiklan harus membayar biaya iklan. Untuk itu semakin banyak link dikunjungi maka biaya iklan juga lebih besar. Iklan online jenis ini biasanya disediakan dari search engine seperti Google Ads

  • Banner Digital

Selain banner yang bisa dicetak dan dipasang di berbagai tempat, terdapat juga jenis banner digital atau banner yang ditampilkan di internet. Banner digital ini memiliki link yang nantinya jika ada yang mengklik banner tersebut akan diarahkan ke situs pengiklan.

  • Google Shopping

Google shopping ini bermanfaat untuk para pemilik toko online baik di marketplace atau memiliki situs sendiri. Iklan ini akan ditampilkan pada halaman pencarian Google saat pengguna mencari keyword tertentu yang berkaitan.
Misalnya sebuah toko online menjual pakaian kemudian ada pengguna yang mencari dengan keyword jaket kulit, maka link iklan toko online tersebut juga bisa muncul di halaman pencarian.

  • Video Sela

Video sela merupakan iklan yang mana iklan ini akan muncul saat sebuah video dimainkan oleh pengguna. Sama halnya dengan jeda iklan di televisi, ketika menonton sebuah acara kemudian ada iklan di sela siaran tv tersebut.

  • Media Sosial

Saat ini media sosial menjadi salah satu media iklan online yang banyak digunakan. Selain banyaknya media sosial yang ada juga karena penggunanya yang cukup banyak dan memiliki cakupan yang luas. 
Bahkan saat ini beragam sosial media memiliki fitur khusus untuk mengiklankan suatu produk yang nantinya akan tampil di halaman penggunanya.

  • Teaser 

Secara singkatnya teaser merupakan kombinasi antara banner digital dan iklan paid per click. Dimana iklan ini ditampilkan berupa gambar dengan tulisan pendek yang muncul di halaman suatu website.

  • Affiliate 

Iklan online yang belakangan ini digemari yaitu affiliate marketing. Iklan ini dijalankan dengan menaruh link untuk pembelian suatu produk di situs atau media sosial. Jika ada pengguna yang tertarik dengan mengklik link tersebut dan melakukan pembelian maka pemilik situs atau media sosial tersebut akan mendapatkan komisi.
Contoh dari penerapan jenis iklan ini yang banyak dilakukan saat ini yaitu skema endorsement atau paid promote.

  • Iklan Mobile

Sesuai dengan namanya iklan ini ditampilkan kepada pengguna ponsel. Karena saat ini hampir semua orang memiliki ponsel dan mengaksesnya setiap hari maka iklan ini dapat menjangkau banyak pengguna.

  • Iklan Berbasis Lokasi

Iklan berbasis lokasi ini akan muncul jika pengguna mengaktifkan fitur GPS pada ponsel mereka. Iklan online ini muncul dengan menawarkan tempat makan, produk atau layanan tertentu yang berada di lokasi sekitar pengguna.

  • Email Marketing

Email marketing juga merupakan salah satu pelopor yang menjadi awal munculnya iklan online. Email marketing biasanya berisi mengenai penawaran produk dengan program atau diskon tertentu. Atau terkadang berupa pemberitahuan produk yang akan diluncurkan. Seperti namanya iklan ini ditujukan kepada pengguna melalui pengiriman email.

  • Pop-up

Iklan pop-up merupakan iklan yang tiba-tiba muncul saat pengguna sedang mengakses halaman web tertentu. Tak sedikit pengguna yang merasa terganggu dengan iklan yang tiba-tiba muncul ini. Namun pada praktiknya masih banyak yang menggunakan iklan jenis pop-up.

  • Search Engine Optimization (SEO)

Search engine optimization atau yang biasa disebut SEO merupakan jenis iklan digital dengan tujuan meningkatkan visibilitas suatu halaman situs dengan menargetkan keyword tertentu pada halaman pencarian. Search engine optimization juga berguna untuk meningkatkan trafik kunjungan pada suatu situs. Iklan ini menggunakan penulisan artikel dengan keyword yang ditargetkan di dalamnya. 

Kelebihan Iklan Online

Beberapa kelebihan dari penggunaan iklan online antara lain

  • Jangkauan Luas

Dengan banyaknya media digital yang beredar ditambah strategi pemasaran yang efektif, produk atau jasa yang dipasarkan melalui iklan online dapat menjangkau pengguna yang lebih luas. 

Selain itu karena media online saat ini memiliki jangkauan global maka tak menutup kemungkinan untuk memasarkan produk atau jasa ke luar negeri. Karena penggunaan internet yang tak terbatas dan mampu menembus belahan dunia, menempatkan iklan di internet tentunya menjadi lebih efektif.

  • Biaya Terjangkau

Secara umum penggunaan iklan online lebih terjangkau jika dibandingkan dengan cara pemasaran konvensional. Misalnya untuk pemasangan banner di pinggir jalan tentunya perlu jumlah yang banyak serta biaya untuk pencetakkannya akan lebih tinggi. 

Terjangkaunya suatu biaya iklan tentunya perlu dikuti dengan strategi pemasaran yang tepat agar hasil yang didapatkan sesuai dengan keinginan. Selain itu strategi pemasaran diperlukan untuk suatu usaha dengan budget terbatas.

  • Akses Data

Dengan menggunakan iklan online pemilik usaha dapat dengan mudah mengakses dan mengumpulkan data pemasaran dan pengguna. Informasi hasil pemasaran iklan online ini juga lebih mudah diakses.

Kemudahan dalam akses data ini tentunya akan mempermudah dalam analisis data pemasaran sehingga dapat digunakan untuk evaluasi promosi kedepannya.    

  • Target Spesifik

Iklan digital dapat dibuat dengan mentargetkan pengguna tertentu. Berbeda dengan iklan konvensional yang dibuat untuk semua kalangan. Terdapat berbagai macam tools dalam media iklan digital yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi target pengguna. 

Dengan target yang spesifik ini tentunya informasi produk atau jasa yang ditawarkan dapat tersampaikan kepada customer yang tepat. Seiring dengan peluang iklan dapat disampaikan pada pengguna yang tepat maka peluang penjualan juga akan meningkat.

  • Hemat Waktu

Karena semua informasi mengenai produk atau jasa ditampilkan di internet yang dapat diakses dengan mudah maka iklan online juga efektif untuk menghemat waktu pemilik iklan. Customer dapat mengakses informasi produk kapan saja dan dimana saja begitu juga dengan penjual.

Selain itu karena akses internet dapat dilakukan 24 jam, dengan itu cara pemasaran menggunakan iklan digital dapat menghasilkan penjualan kapan saja. Selain internet juga akan membantu untuk terhubung dengan pelanggan secara real time. Yang mana pelanggan dapat memberikan umpan balik secara instan.

  • Cepat dan Mudah

Seiring dengan mudahnya akses dan banyaknya tools dalam penggunaan iklan online maka proses pemasaran akan lebih cepat dan mudah. Berbeda dari iklan konvensional yang memerlukan berbagai prosedur, iklan online umumnya dapat langsung tayang bahkan kurang dari hitungan jam.

Kekurangan Iklan Online

Selain beberapa kelebihannya, iklan online juga memiliki kekurangan diantaranya

  • Biaya Awal Cukup Tinggi

Umumnya pemasaran menggunakan media digital tidak memerlukan biaya yang besar tergantung pada platform digital yang digunakan. Beberapa biaya terkait pemasaran online antara lain digunakan untuk perangkat lunak, hardware yang diperlukan hingga biaya pemeliharaan.

Namun seiring suksesnya pemasaran online maka biaya marketing akan diturunkan. Untuk itu perlunya memberikan pelayanan yang terbaik dan menjual produk berkualitas. Sehingga kemungkinan mendapatkan status di marketplace jadi lebih tinggi dan umumnya biaya iklan akan diturunkan.

  • Salah Persepsi Pemula

Beberapa anggapan pemula bahwa dengan mudahnya iklan online akan mendapatkan hasil langsung disini masih salah. Iklan online tak lebih merupakan media untuk mempromosikan. Sehingga banyak faktor pendukung untuk bisa mendapatkan penjualan dari hasil pemasaran tersebut.

  • Iklan Gratis

Selain iklan berbayar terdapat iklan gratis atau Free Ads yang seringkali menarik para pengusaha skala kecil. Dengan pengkilan pemula yang memanfaatkan iklan gratis seringkali pengusaha lupa perlunya mengembangkan bisnis dan target pasar untuk skala yang lebih besar.

  • Belum Terbiasa

Tak jarang pemilik bisnis yang belum terbiasa menggunakan internet, sehingga agak sulit untuk melakukan promosi melalui iklan online. Misalnya kurangnya pemahaman terkait konten marketing, sosial media marketing atau search engine optimization. Keterbatasan pengetahuan mengenai iklan online akan menambah biaya menyewa jasa iklan online tersebut. Selain itu beberapa kalangan usia lebih memilih membeli langsung karena belum terlalu familiar dengan marketing online.

  • Rentan Penipuan

Banyak sekali website yang tidak sah terlihat menjanjikan bahkan kadang terlihat di situs asli. Kurangnya pemahaman akan hal ini menjadi tantangan pada pemasaran menggunakan media digital. Salah satunya spamming yang banyak beredar dan mencuri uang pelanggan atau hacker dengan mudah mencuri data pribadi pelanggan. 

The post Iklan Online: Pengertian, Jenis dan Kelebihan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Monetisasi dan Contoh Penerapannya https://haloedukasi.com/jenis-monetisasi Sat, 17 Dec 2022 03:34:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39819 Monetisasi, secara umum didefinisikan sebagai proses mengubah sesuatu menjadi sumber penghasilan. Selain itu, monetisasi juga dapat merujuk pada kegiatan likuidasi aset atau objek untuk mendapatkan uang tunai. Namun, penggunaan istilah “monetisasi” dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteksnya. Dalam ranah media, monetisasi bukanlah hal baru. Selama beberapa dekade, siaran TV dan radio telah didanai oleh iklan selama beberapa dekade. Selama […]

The post 4 Jenis Monetisasi dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Monetisasi, secara umum didefinisikan sebagai proses mengubah sesuatu menjadi sumber penghasilan. Selain itu, monetisasi juga dapat merujuk pada kegiatan likuidasi aset atau objek untuk mendapatkan uang tunai.

Namun, penggunaan istilah “monetisasi” dapat memiliki arti yang berbeda tergantung pada konteksnya. Dalam ranah media, monetisasi bukanlah hal baru. Selama beberapa dekade, siaran TV dan radio telah didanai oleh iklan selama beberapa dekade. Selama beberapa dekade sebelumnya pula, surat kabar banyak mengandalkan iklan cetak selain langganan berbayar.

Dalam sistem pemerintahan, bank nasional dari setiap negara melakukan monetisasi utang negara sebagai upaya mempertahankan suku bunga atas uang pinjaman tetap rendah. Seiring berjalannya waktu, aktivitas monetisasi menjadi cara baru bagi sebuah bisnis untuk mengubah lalu lintas sebuah platform atau situs web tertentu guna menjadikannya sebagai sumber pendapatan ekonomi.  

Jenis Monetisasi

Ada sekitar empat jenis monetisasi paling populer dalam website blog, di antaranya:

  • Paid Per Survey (PPS)

Jenis monetisasi paid per survey dilakukan dengan menjadi seorang responden dan melakukan pengisian survei di website milik broker. Setelah itu, Anda akan mendapatkan bayaran setelah menyelesaikan pengisian survei.

  • Paid Per Click (PPC)

Paid per click merupakan jenis monetisasi yang memungkinkan pemilik blog mendapatkan uang hanya dengan satu kali klik dari audiens.

Caranya dengan memasang banner atau iklan baris di dalam website, kemudian apabila ada pengunjung blog yang mengklik banner atau iklan tersebut, secara otomatis akan ada komisi masuk ke rekening pemilik blog.

  • Paid to Click (PTC)

Cara kerja paid to click berkebalikan dengan paid per click, yaitu pemilik website akan mendapatkan bayaran atau komisi hanya dengan membuka tautan yang telah disediakan oleh situs broker sebelumnya. Namun, pendapatan PTC cenderung lebih sedikit dari PPC dikarenakan adanya pemberlakuan batasan jumlah dalam mengeklik tautan. 

  • Paid Per Review (PPR)

Paid per review merupakan monetisasi yang mendapatkan bayaran setelah memberikan ulasan berupa terhadap suatu produk atau jasa. Setelah itu, user diwajibkan memasang sebuah tautan menggunakan anchor text dan otomatis bayaran akan masuk ke rekening Anda. Namun, dalam jenis monetisasi ini, pengguna wajib memiliki blog pribadi dengan pagerank atau Alexa Rank yang tinggi.

Contoh Penerapan Monetisasi Website

  • Menjual Produk Info

Produk info yang bisa kita jual diantaranya berupa e-book, kursus online, dan panduan dengan konten eksklusif dan masih banyak lagi. Terlebih lagi jika situs web kita sudah memiliki banyak pengikut, akan lebih banyak audiens yang dijangkau.

  • Mendaftar ke Google Adsense

Beberapa dekade sebelumnya, pendaftaran ke sebuah Adsense mudah untuk dilakukan karena tidak terlalu banyaknya persyaratan. Namun, saat ini banyak perubahan aturan yang dilakukan oleh Google sehingga tidak banyak yang bisa mendaftarkan situs web-nya.

Sistem monetisasi ini memungkinkan kita menjual ruang di situs web pribadi kita untuk iklan dari perusahaan lain, dan akan mendapatkan bayaran sesuai jumlah klik yang dilakukan oleh pengunjung pada iklan tersebut.

  • Membuat Tautan di Situs Web Pribadi

Sistem monetisasi di sini dilakukan dengan menjual link ke pihak ketiga. Imbalan yang didapatkan merupakan hasil dari pemasangan sebuah tautan atau link ke situs lain di situs web pribadi kita. Ada banyak platform yang menyediakan sistem monetisasi ini, diantaranya Publisuites, Unancoe, dan Prensarank.

  • Menjadi Partner Afiliasi

Afiliasi adalah salah satu cara paling umum dalam dunia monetisasi website. Ada banyak perusahaan besar yang bisa dijadikan partner afiliasi untuk produknya, diantaranya Aliexpress, Amazon, El Corte Ingle, Ebay. Salah satu syarat menjadi partner afiliasi perusahaan-perusahaan di atas adalah memiliki situs web dengan konten asli dengan tampilan yang sudah cukup menarik.

Keuntungan Penerapan Monetisasi

Dengan menerapkan berbagai upaya monetisasi, baik pada website maupun media sosial, memang sudah terbukti dapat memberikan banyak keuntungan. 

Beberapa keuntungan dari monetisasi adalah:

  • Adanya Penghasilan Tambahan

Keuntungan yang sudah pasti didapatkan dari monetisasi tentu saja adalah adanya penghasilan tambahan yang nilainya cukup besar. Misalnya, Anda ada adalah seorang pekerja kantoran dengan gaji bulanan yang mana anda rasa gaji tersebut tidak mampu menutup semua kebutuhan Anda. Monetisasi bisa menjadi salah satu solusi masalah keuangan Anda tersebut, asalkan Anda adalah pribadi yang kreatif dan tekun.

  • Menambah Pengalaman dan Wawasan di Dunia Digital

Selain mendapatkan penghasilan tambahan, dengan melakukan monetisasi hal ini juga dapat membantu kita menambah wawasan dan pengalaman mengenai dunia digital lebih luas lagi. Kita akan semakin paham mengenai cara mendapatkan penghasilan selain bekerja sebagai karyawan kantoran, namun juga bisa secara online.

  • Bisa Memberikan Ilmu dan Manfaat bagi Audiens

Untuk bisa melakukan sebuah monetisasi, kita harus membuat sebuah konten. Entah konten apapun itu, asalkan konten tersebut memiliki value tersendiri. Dari value tersebut, audiens akan mendapatkan insight yang bermanfaat bagi kehidupan mereka.

The post 4 Jenis Monetisasi dan Contoh Penerapannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Drip Marketing: Pengertian – Jenis dan Cara Menerapkannya https://haloedukasi.com/drip-marketing Thu, 21 Jul 2022 03:48:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37252 Sebenarnya sebuah strategi marketing lebih mudah menjangkau sisi emosional target konsumen apabila bisa dilakukan dengan menggunakan upaya pendekatan personal. Upaya pendekatan secara personal ini semakin mudah untuk dilakukan dengan bantuan teknologi digital yang semakin berkembang. Pendekatan marketing ini dikenal dengan istilah drip marketing. Mekanisme pendekatannya lebih ditekankan pada sisi personal, kebanyakan marketer lebih menggunakan media […]

The post Drip Marketing: Pengertian – Jenis dan Cara Menerapkannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebenarnya sebuah strategi marketing lebih mudah menjangkau sisi emosional target konsumen apabila bisa dilakukan dengan menggunakan upaya pendekatan personal. Upaya pendekatan secara personal ini semakin mudah untuk dilakukan dengan bantuan teknologi digital yang semakin berkembang.

Pendekatan marketing ini dikenal dengan istilah drip marketing. Mekanisme pendekatannya lebih ditekankan pada sisi personal, kebanyakan marketer lebih menggunakan media email sebagai perantaranya.

Lalu apa sebenarnya drip marketing itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai drip marketing yang perlu diketahui.

Pengertian Drip Marketing

Secara umum, drip marketing merupakan salah satu strategi marketing yang gencar diterapkan oleh perusahaan produk karena keuntungannya yang sangat efektif. Strategi ini lebih sering diterapkan oleh pihak marketing yang memang lebih cenderung membawa konsep marketing ke arah direct marketing.

Untuk memudahkan melakukan direct marketing tentunya pihak perusahaan memerlukan data atau informasi yang sifatnya personal seperti sebuah e-mail. E-mail inilah yang nantinya menjembatani pihak perusahaan untuk bisa berkomunikasi dengan para konsumennya.

Baik hanya sekedar untuk mengenalkan produknya atau memberikan diskon terkait event yang sedang diselenggarakan oleh pihak perusahaan. Dalam penerapannya pihak marketer akan mengirimkan beberapa pesan yang berisikan informasi kepada setiap target konsumennya dengan data e-mail yang telah terdaftar sebelumnya.

Sebisa mungkin pihak marketer harus bisa mengemas informasi promosinya dengan baik untuk nantinya dikirimkan pada konsumen. Perlu diketahui bahwa proses pengiriman terkait produk ini tidaklah dilakukan sekali, melainkan dilakukan secara berkala.

Hal ini merupakan sebuah strategi untuk bisa membujuk calon konsumen untuk nantinya membeli produk. Namun, tidak hanya menggunakan e-mail sebagai media untuk melakukan pendekatan personal pihak perusahaan juga bisa memanfaatkan sosial media yang ada pula untuk semakin memperluas jangkauan konsumennya.

Jenis Drip Marketing

Adapun beberapa jenis dari drip marketing:

  • Top of mind drip, drip marketing jenis ini lebih ditujukan untuk membuat konsumen semakin tertarik dengan perusahaan. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan campaign secara terus menerus dengan mengirimkan penawaran.
  • Educational drip, sesuai dengan namanya drip yang satu ini lebih dibuat untuk memberikan informasi dan pengetahuan kepada konsumen terkait dengan produk.
  • Re-engagement drip, melakukan penjangkauan konsumen yang memang sudah lama tidak mengunjungi situs resmi yang dimiliki produk.
  • Competitive drip, jenis drip marketing yang digunakan untuk meyakinkan konsumen terkait produk yang dimiliki perusahaan sehingga tidak akan berpaling ke produk lainnya.
  • Promotional drip, drip marketing yang dilakukan ketika perusahaan mengadakan event besar besaran yang membuat mereka mengeluarkan harga diskon dan promosi.
  • Training drip, informasi marketing awal yang diberikan kepada pengguna baru.

Cara Melakukan Drip Marketing

Berikut merupakan beberapa cara atau tahapan yang bisa dilakukan guna menerapkan drip marketing.

  • Menentukan target konsumennya dahulu lalu mengelompokkannya ke dalam beberapa segmentasi target yang lebih khusus yang nantinya bisa memudahkan perusahaan meraih konsumennya.
  • Mulai menyusun konten yang nantinya akan disebarluaskan atau dikirim oleh pihak marketing ke konsumennya. Entah itu melalui e-mail ataupun melalui media sosial.
  • Melakukan perencanaan terkait dengan campaign. Hal ini seringkali berkaitan dengan timetable konten yang nantinya harus secara berurutan dikirimkan ke konsumen.
  • Mulai menerapkan drip marketing dengan menggunakan media otomatis yang sudah diaktivasi.
  • Melakukan evaluasi untuk bisa memperbaiki dan mengembangkan metode marketing produknya.

The post Drip Marketing: Pengertian – Jenis dan Cara Menerapkannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Marketing Automation: Pengertian – Cara Kerja dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/marketing-automation Thu, 21 Jul 2022 03:34:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37208 Perkembangan teknologi nyatanya sangat mempengaruhi perkembangan dalam bidang ekonomi, terlebih pada aspek pemasaran. Hal ini bisa dilihat dari berkembangnya strategi marketing menuju ranah digital, salah satunya adalah dengan diterapkannya marketing automation. Dalam penerapan marketing automation memanfaatkan media digital seperti e-mail, media sosial, website, ataupun bentuk pesan media personal lainnya. Hal ini dipilih sebagai metode yang […]

The post Marketing Automation: Pengertian – Cara Kerja dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perkembangan teknologi nyatanya sangat mempengaruhi perkembangan dalam bidang ekonomi, terlebih pada aspek pemasaran. Hal ini bisa dilihat dari berkembangnya strategi marketing menuju ranah digital, salah satunya adalah dengan diterapkannya marketing automation.

Dalam penerapan marketing automation memanfaatkan media digital seperti e-mail, media sosial, website, ataupun bentuk pesan media personal lainnya.

Hal ini dipilih sebagai metode yang dinilai lebih efektif untuk digunakan. Lalu, apa sebenarnya marketing automation ini? Berikut pemaparan mengenai marketing automation yang perlu diketahui.

Pengertian Marketing Automation

Secara umum, marketing asutomation merupakan salah satu pengembangan dari strategi marketing yang ada di ranah digital. Sesuai dengan namanya mekanisme kerja strategi marketing yang satu ini berjalan secara otomatis dengan menggunakan perangkat digital yang sudah diaktivitasi untuk bisa bekerja secara otomatis.

Strategi marketing yang satu ini mempermudah pihak perusahaan untuk bisa melakukan promosi dan pemasaran terkait produknya ke konsumen. Terlebih sistem promosi yang dilakukan bisa melalui pendekatan secara personal, yakni dengan menggunakan media e-mail, media sosial ataupun memanfaatkan notifikasi dari sebuah website ataupun platform media digital yang ada.

Insight konsumen terhadap produk lah yang mempermudah pihak perusahaan untuk menjangkau kembali konsumen agar bisa membeli produk. Entah itu melalui sambungan e-mail yang sebelumnya telah dimasukkan oleh konsumen ataupun melalui jejak digital kunjungan konsumen.

Cara Kerja Marketing Automation

Proses marketing atau pemasaran terkait dengan produk dilakukan secara otomatis dengan menggunakan media digital yang sudah diaktivasi untuk nantinya bisa mengirimkan informasi terkait dengan promosi produk ke audience.

Kelompok audience yang nantinya bisa dijangkau ini bisa diidentifikasi melalui kumpulan data dan informasi yang sebelumnya telah didapatkan oleh perusahaan, entah melalui sambungan e-mail yang telah dihubungkan oleh audience ataupun dengan data personal yang pernah digunakan pengguna untuk mencari tahu tentang produk.

Data personal itulah yang nantinya dikelompokkan oleh pihak perusahaan dan secara berkala akan dikirimkan informasi terkait dengan pemasaran produk, entah itu nantinya yang berkaitan dengan harga promo, anniversary perusahaan dan lain sebagainya.

Manfaat Marketing Automation

Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan marketing automation ini:

  • Meminimalisir Pengguaan Biaya untuk Marketing

Hal ini karena strategi marketing automation, proses pemasaran dan promosi produk dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital yang ada.

Pihak marketing hanya perlu mengemas konsep pemasaran produknya dengan kreatif dan menarik, sehingga membuat biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan marketing ini bisa ditekan adanya.

Karena dalam hal ini proses marketing hanya dilakukan secara digital tidak dilakukan dengan menggunakan metode konvensional seperti biasanya yang memakan banyak sekali biaya.

  • Meningkatkan Pendapatan

Penerapan marketing automation bisa membantu pihak marketing untuk melakukan pemasaran secara personal terhadap setiap target konsumennya, walaupun hanya memanfaatkan teknologi digital.

Namun nyatanya tidak bisa dipungkiri jika dampaknya juga sangat besar untuk tingkat pendapatan perusahaan. Bahkan tidak hanya itu, dengan marketing automation perusahaan bisa menjangkau konsumennya dengan luas tanpa batasan sama sekali.

Membuat perusahaan memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa meraih banyak sekali pendapatan terkait penjualan produknya.

  • Pemasaran Dilakukan dengan Efektif

Walaupun dana yang dipergunakan untuk kepentingan marketing ini cukup minim, namun hasilnya yang bisa didapatkan oleh perusahaan bukan main.

Perusahaan bisa mengalami peningkatan dari jumlah pembelian terkait dengan produk karena jangkauan konsumennya yang luas.

Bahkan tidak hanya itu promosi secara personal dengan menghubungi konsumen melalui email atau kontak pribadinya membuat perusahaan memiliki peluang yang besar untuk membuat produknya dibeli oleh konsumen.

Contoh Marketing Automation

Penerapan dari marketing automation ini bisa dilihat dari beberapa jenis, seperti:

  • Welcome e-mail yang mana seringkali diberikan harga promo kepada pengunjung baru yang baru mencari tahu mengenai produk
  • E-mail reminder, seringkali dikirimkan saat sebuah perusahaan sedang mengadakan sebuah event atau sedang mengadakan diskon besar besaran terkait dengan produknya.
  • Feedback, memberikan konsumen beberapa kuisoner untuk bisa diisi guna memberikan evaluasi terkait dengan produk perusahaan.

The post Marketing Automation: Pengertian – Cara Kerja dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Display Advertising (Iklan Display): Pengertian – Jenis dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/display-advertising Mon, 18 Jul 2022 02:37:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36823 Periklanan merupakan unsur terpenting yang mendukung proses pemasaran suatu produk. Banyak sekali jenis metode periklanan yang bisa digunakan sekarang ini, terlebih dengan perkembangan teknologi yang ada berdampak pula pada perkembangan metode periklanan sekarang. Salah satunya adalah iklan display. Iklan display atau display advertising merupakan salah satu bentuk pengembangan dari digital ads atau iklan digital. Yang […]

The post Display Advertising (Iklan Display): Pengertian – Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Periklanan merupakan unsur terpenting yang mendukung proses pemasaran suatu produk. Banyak sekali jenis metode periklanan yang bisa digunakan sekarang ini, terlebih dengan perkembangan teknologi yang ada berdampak pula pada perkembangan metode periklanan sekarang.

Salah satunya adalah iklan display. Iklan display atau display advertising merupakan salah satu bentuk pengembangan dari digital ads atau iklan digital. Yang mana jenis iklan yang satu ini didukung dengan penggunaan jaringan internet tentunya, karena kaitannya dengan dunia digital.

Lalu, apa sih sebenarnya iklan display itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai iklan display yang perlu diketahui.

Pengertian Iklan Display

Secara umum, iklan display merupakan salah satu bentuk media iklan yang banyak digunakan oleh beberapa perusahaan untuk memasarkan produknya ke khalayak umum. Iklan display ini membawa dampak yang begitu besar pada pemasaran produk.

Hal tersebut karena penayangannya yang dilakukan di media display seperti smartphone, layar LCD dan lain sebagainya.

Bahkan tidak hanya itu, sebagian besar konsumen sekarang pun lebih banyak yang menghabiskan waktunya dengan menggunakan ponsel atau sekedar berselancar di dunia maya yang mana hal tersebut bisa dijadikan sebagai kesempatan atau peluang bagi perusahaan tertentu untuk menarik perhatian konsumennya.

Produk yang menggunakan media iklan display ini sebagai media periklanannya haruslah mengemas iklan atau proses promosinya dalam bentuk format video atau format grafis yang menarik untuk nantinya disebarluaskan dalam sebuah media internet.

Seringkali bentuk iklan display ini muncul pada website website tertentu yang memang sebelumnya telah menjadi kerja sama dengan pihak produk terkait untuk dipromosikan. Iklan yang dikemas dalam bentuk Iklan Display ini nantinya bisa diklik dan mengarahkan audience pada laman produk terkait.

Jenis Iklan Display

Berikut merupakan beberapa jenis dari iklan display yang perlu untuk diketahui.

Iklan Display Berdasarkan Formatnya

Tidak bisa dipungkiri bahwa perkembangan teknologi sekarang ini berpengaruh terhadap perkembangan iklan digital yang ada sekarang, membuat iklan display semakin hari semakin bervariasi tentunya. Berikut jenis iklan display menurut formatnya.

  • Banner Ads

Banner ads ini dalam realisasinya bisa dibedakan menjadi dua, yaitu banner ads yang berbentuk grafis statis atau hanya sekedar gambar dan grafis bergerak yang berupa animasi.

Dalam jenis iklan display yang satu ini, baik statis grafis ataupun animasi grafis yang diperuntukkan guna kepentingan promosi ini diatur untuk nantinya ketika diklik oleh audience secara otomatis akan mengarah pada landing page website yang terkait dengan produk tersebut.

Tentunya untuk bisa menyita perhatian audience untuk nantinya bisa mengeklik ads, memerlukan desain visual grafis yang menarik. Baik dari segi pemilihan color warnanya atau desain dari setiap objeknya.

  • Interstitial Ads

Bisa dibilang iklan display yang satu ini seringkali muncul pada aplikasi aplikasi non-premium yang digunakan oleh para audience. Seringkali interstitial ads ini berbentuk video yang akan ditayangkan penuh pada layar display mobile yang akan digunakan.

Ketika iklan belum selesai untuk ditayangkan interstitial ads ini tidak akan bisa dilewati oleh pengguna. Dalam kata lain, interstitial ads ini merupakan iklan yang menjadi jeda pada sebuah aplikasi non-premium.

  • Rich Media Ads

Rich media ads merupakan jenis iklan display yang bisa terbilang lebih interaktif dibandingkan dengan jenis iklan display yang lainnya. Tampilannya tidak hanya menyajikan sebuah video animasi grafis atau gambar statis yang menjelaskan produk. Melainkan pihak pengelola marketingnya menggunakan fitur interaktif seperti pengambilan polling, voting, menggunakan countdown dan lain sebagainya.

  • Video Ads

Sesuai dengan istilahnya jenis iklan display yang satu ini menggunakan media berformat video sebagai media promosinya. Untuk display iklan dengan jenis yang seperti ini seringkali muncul pada beberapa platform internet atau aplikasi unggulan yang menayangkan video pula, seperti YouTube, VIU, Netflix dan platform penyaji video lainnya.

Iklan Display Berdasarkan Penempatannya

Berikut merupakan jenis Iklan Display yang dikelompokkan berdasarkan dengan penempatannya.

  • Site Placement Advertising

Jenis iklan display yang satu ini lebih condong menggunakakn sebuah artikel sebagai media promosinya untuk nantinya bisa diunggah pada website yang mereka inginkan.

Namun, tentunya tidak sembarangan website, karena untuk bisa mendapatkan keuntungan dalam proses promosi ini pihak perusahaan harus pandai pandai dalam memilih website memiliki kreadibilitas yang tinggi dan yang memiliki insight yang tinggi pula.

  • Contextual Advertising

Publikasi konten yang terkait dengan promosi produknya akan ditayangkan pada website yang memiliki kategori yang sama dengan kategori produk yang diiklankan itu.

Atau dalam kata lain, produk yang diiklankan atau dipromosikan  memiliki konteks yang sama. Entah itu yang berkaitan dengan fashion, skincare ataupun mengenai furniture.

  • Remarketing

Konten yang terkait dengan produk akan muncul pada pengguna atau audience yang sebelumnya pernah mengunjungi website tersebut namun belum sama sekali melakukan pembelian.

Dalam kata lain, jenis promosi yang satu ini lebih menjual dan mempromosikan produk pada website terkait untuk mengajak audience membeli produk.

Manfaat Penggunaan Iklan Display

Adapun beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh pengguna iklan display ketika mempromosikan produknya ke khalayak umum.

  • Membangun Kesadaran Produk

Promosi adalah hal penting yang memiliki pengaruh besar terhadap tingkat kesadaran produk konsumen. Karena semakin gencar pihak perusahaan mempromosikan produknya membuat konsumen dengan mudah saja mengetahui detail informasi yang berkaitan dengan produk yang bisa menjadi sebuah pengaruh terhadap konsumen untuk membeli produk.

  • Menjangkau Luas Target Konsumen

Penggunaan iklan display ini nyatanya bisa membantu pihak perusahaan untuk menjangkau semua target konsumennya, bahkan lebih luas dari itu.

Hal ini tentunya dipengaruhi oleh seberapa canggih media yang digunakan, seperti media digital ini yang sangat memungkinkan jutaan pasang mata untuk melihat dan mengetahui tentang promosi produk tersebut.

Hal ini nantinya tinggal disesuaikan saja dengan segmentasi atau orientasi konsumen yang diinginkan oleh perusahaan untuk produknya.

Contoh Iklan Display

Berikut merupakan contoh dari iklan display yang perlu diketahui.

  • Marketplace Shopee yang seringkali menggunakan display advertising ini untuk mempromosikan setiap promo atau diskon yang diberikan. Bahkan tidak hanya itu, tak jarang pihak Shopee juga berusaha untuk mempromosikan produknya yang best seller kepada khalayak umum.
  • Aplikasi Gojek yang menggunakan video ads sebagai jenis iklan display yang format video promosinya ini dikemas dalam sebuah vide pendek yang berdurasi 30 detik dengan cerita yang cukup menarik. Iklan ini seringkali muncul pada platform penayang video seperti YouTube.

The post Display Advertising (Iklan Display): Pengertian – Jenis dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Branded Content: Pengertian – Karakteristik dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/branded-content Mon, 18 Jul 2022 02:09:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36895 Metode pemasaran semakin bervariasi dari menggunakan metode yang berfokus pada produknya secara langsung ataupun metode pemasaran yang sifatnya tersirat. Tersirat dalam hal ini adalah metode promosi produk yang dilakukan tidak langsung menyoroti produknya atau menyoroti pelayanan apa saja yang ditawarkan oleh pihak perusahaan. Melainkan konsep pemasaran dan promosinya lebih dikemas dalam sebuah narasi dan cerita […]

The post Branded Content: Pengertian – Karakteristik dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Metode pemasaran semakin bervariasi dari menggunakan metode yang berfokus pada produknya secara langsung ataupun metode pemasaran yang sifatnya tersirat. Tersirat dalam hal ini adalah metode promosi produk yang dilakukan tidak langsung menyoroti produknya atau menyoroti pelayanan apa saja yang ditawarkan oleh pihak perusahaan.

Melainkan konsep pemasaran dan promosinya lebih dikemas dalam sebuah narasi dan cerita yang mengandung konsep dan tujuan dari perusahaan memproduksi produk tersebut. Dalam kata lain walaupun tujuannya adalah untuk mengenalkan produk pada khalayak umum, namun branded content ini sama sekali tidak melibatkan unsur periklanan sedikit pun di dalamnya.

Pengertian Branded Content

Secara umum, branded content merupakan salah satu metode pemasaran produk yang dilakukan tanpa melibatkan untuk beriklan di dalamnya. Promosi produk dilakukan secara tersirat dalam sebuah konten yang sengaja dibuat oleh pihak perusahaan.

Konten tersebut bisa berbentukfilm pendek, podcast, ataupun video pendek lainnya yang memiliki esensi cerita yang sama dengan tujuan perusahaan.

Dalam branded content ini pihak perusahaan hanya ingin mengambil sisi emosional dari konsumen terhadap konten yang telah dibuat untuk bisa mengarahkan konsumen kepada produk.

Dengan tujuan tersebut, konten yang dibuat dan dijadikan sebagai branded content harus menarik dan memiliki alur ataupun konsep yang memang sesuai dengan visi misi perusahaan.

Seringkali dibuatnya sebuah branded content ini memiliki makna tersirat yang sebenarnya merupakan makna murni dari tujuan diproduksinya produk.

Sehingga dengan adanya branded content ini diharapkan konsumen bisa melihat sisi lain produk, baik dari segi kualitasnya, latar belakangnya dan lain sebagainya walaupun tidak disajikan secara langsung melalui sebuah konten promosi.

Karakteristik Branded Content

Adapun beberapa karakteristik branded content yang membedakannya dengan metode pemasaran dan promosi yang ada sebelumnya.

  • Mengenalkan Nilai Brand

Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya bahwa branded content bukanlah sebuah content publikasi promosi produk yang menyoroti produk dan brandnya secara langsung melainkan berfokus pada pengenalan nilai produk.

Dalam penyampaiannya agar tidak terkesan monoton seringkali dikemas dalam sebuah shortmovie, podcast dan video video berdurasi pendek lainnya.

Namun, tetap bertumpu pada nilai produk, visi misi perusahaan dan informasi tersirat lainnya yang perlu diketahui oleh konsumen.

  • Meningkatkan Popularitas Produk

Hal ini bisa tercapai apabila perusahaan berhasil untuk mengemas konsep konten promosinya dengan baik dan menarik, sehingga benar benar bisa menyentuh sisi emosional yang dimiliki oleh konsumen.

Bisa dibilang bahwa content branded adalah sebuah konten yang sengaja dibuat oleh perusahaan untuk melakukan pendekatan dengan konsumen, bukan melalui pemaparan sedemikian rupa mengenai produk dan berbagai pelayanan yang nantinya diberikan.

Melainkan pendekatan yang dilakukan ditekankan pada penyampaian nilai produk atau brand. Selain bisa menyampaikan nilai dari produk, adanya branded content ini bisa memberikan pengaruh terhadap daya beli konsumen atau secara tidak langsung mempengaruhi popularitas produk. Terlebih ketika nilai produk dirasa sesuai dengan kondisi yang ada sekarang ini.

  • Lebih Dekat dengan Pelanggan

Karena metode pemasaran yang satu ini menyasar sisi emosional dari pelanggannya. Oleh karenanya bisa dibilang bahwa branded content termasuk ke dalam metode promosi yang menggunakan pendekatan yang lebih intim.

Namun, dalam hal ini yang perlu diperhatikan adalah perusahaan harus mengetahui apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan dan konsumen, sehingga sisi emosional yang akan diraih bisa dengan mudah saja disentuh oleh cerita dan narasi produk yang dibuat.

  • Melibatkan Kerja Sama Banyak Pihak

Hal ini karena format dari branded content yang cukup beragam, pemaparan atau narasi yang berkaitan dengan produk ini bisa dikemas dengan menggunakan format film pendedk, podcast, atau bahkan sebuah video musik tergantung dari kemauan perusahaan dan sasaran dari konsumen atau pelanggan yang henda diraih.

Sehingga membuka peluang yang besar untuk bisa bekerja sama dengan pihak lainnya yang ada di luar sana. Yang tentunya memiliki tujuan yang sama.

Manfaat Branded Content

Berikut manfaat penerapan branded content yang perlu diketahui.

  • Membangun Hubungan Emosional dengan Pelanggan

Hal ini berkaitan dengan tujuan utama dari dibentuknya branded content yang tidak terlalu fokus dan menyoroti produk itu sendiri melainkan lebih menekankan pada sisi pengenalan nilai produk.

Tujuan itu dikemas melalui sebuah konten yang menggunakan pendekatan emosional dalam penyampaiannya. Entah dikemas dalam bentuk sebuah podcast ataupun shortmovie.

  • Menciptakan Peluang Kerja Sama

Karena seperti yang kita ketahui bahwa branded content ini bisa dikemas menjadi berbagai macam format, oleh karenanya sangat berpeluang bagi pihak perusahaan untuk bisa menjalin kerja sama untuk bisa mendukung pembuatan dari branded content ini.

  • Meningkatkan Nama Produk

Bahan atau media yang nantinya terlibat dalam branded content ini seringkali disesuaikan dengan trend yang ada, sehingga akan lebih mudah bagi produk untuk menarik perhatian dari konsumen.

Bahkan tidak sedikit pula perusahaan yang memiliki menggunakan beberapa trend baru yang sebelumnya belum pernah sama sekali digunakan oleh perusahaan lainnya.

Hal inilah yang nantinya membuat produk berbeda dengan jenis produk lainnya, atau dalam kata lain memiliki ciri khasnya sendiri. Apabila peluang peluang tersebut bisa diolah dan dikembangkan dengan baik bisa meningkatkan nama produk di kalangan konsumen tentunya.

The post Branded Content: Pengertian – Karakteristik dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Call to Action (CTA): Fungsi – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/call-to-action Mon, 18 Apr 2022 00:27:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33814 Kegiatan marketing bisa dibilang berkembang setara dengan perkembangan teknologi yang ada. Dulu kegiatan marketing sendiri hanya bisa dilakukan secara tradisional dengan menggunakan banner, door to door dan lain sebagainya. Kini kegiatan marketing sudah mulai berkembang pesat, bahkan bisa dibilang kegiatan marketing sekarang ini lebih banyak yang menggunakan media digital atau internet dibandingkan secara tradisional. Hal […]

The post Call to Action (CTA): Fungsi – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kegiatan marketing bisa dibilang berkembang setara dengan perkembangan teknologi yang ada. Dulu kegiatan marketing sendiri hanya bisa dilakukan secara tradisional dengan menggunakan banner, door to door dan lain sebagainya. Kini kegiatan marketing sudah mulai berkembang pesat, bahkan bisa dibilang kegiatan marketing sekarang ini lebih banyak yang menggunakan media digital atau internet dibandingkan secara tradisional.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena penggunaan media digital sebagai media marketing bisa menekan anggaran yang biasa digunakan untuk melakukan promosi. Sehingga bisa dialokasikan ke hal lainnya yang juga tak kalah pentingnya. Salah satu strategi digital marketing yang belakangan ini banyak sekali digunakan oleh perusahaan perusahaan besar lainnya adalah Call to Action atau CTA.

Teknik marketing yang satu ini lebih tepatnya seringkali digunakan pada metode marketing digital yang menggunakan platform online sebagai medianya.  Lalu apa sih sebenarnya Call to Action itu? Berikut merupakan pemaparan mengenai Call to Action yang perlu diketahui.

Pengertian Call to Action

Secara umum, call to acton atau CTA diartikan sebagai sebuah teknik marketing digital yang seringkali muncul dengan suatu kalimat pendek didalamnya. Kalimat pendek yang mengandung ajakan ataupun tawaran agar pembaca bisa terpengaruhi untuk bisa menuju ke halaman website selanjutnya.

Call to Action ini sengaja direncanakan dan dirancang sebagai sebuah instruksi yang ditujukan pada audience sehingga mereka bisa memberikan tanggapannya secara langsung ataupun melakukan aktifitas yang sesuai dengan keinginannya.

Bisa dibilang audience yang menekan tombol Call to Action (CTA) ini memiliki tujuan khusus ketika mengunjungi suatu website ataupun suatu platform online tertentu. Karena mereka menekan tombol tersebut dengan sadar sehingga bisa diarahkan ke halaman yang ingin mereka tuju secara langsung. Entah untuk melakukan pengunduhan, pembelian, dan aktifitas lainnya.

Fungsi Call to Action

Berikut merupakan fungsi dari penggunaan Call to Action (CTA) yang perlu diketahui.

  • Meningkatkan pemahaman audience
    Seperti yang telah dipaparkan sebelumnya, bahwa call to action atau CTA ini berisikan kalimat pendek yang mengantarkan  audience untuk bisa menuju laman yang diinginkannya. Hanya dengan membaca Call to Action (CTA) ini sebenarnya audience secara garis besar sudah mengetahui isi dari laman yang hendak dirinya tuju itu secara tidak langsung.
  • Meningkatkan Lead
    Call to Action juga memiliki fungsi untuk bisa meningkatkan lead yang ada. Lead yang dimaksudkan disini adalah data atau identitas dari audience yang mengunjungi halaman website atau platform tersebut dengan bantuan Call to Action atau CTA ini tentunya. Data dan informasi yang didapatkan inilah yang nantinya bisa digunakan untuk menentukan target audience dan target konsumen selanjutnya. Tentunya tujuannya tidak lain dan tidak bukan untuk bisa memasarkan produk seluas luasnya.
  • Membantu Membuat Daftar Kontak Email
    Nyatanya penggunaan dari Call to Action (CTA) ini tidak selalu berkaitan untuk kepentingan marketing saja, seperti pembelian produk, penawaran produk, ajakan untuk mengikuti blog dan lain sebagainya. Karena Call to Action ini bisa juga membantu membuat sebuah daftar kontak email yang nantinya berguna untuk meningkatkan daya tarik dari website itu sendiri.
  • Melakukan evaluasi
    Call to Action (CTA) juga bisa membantu pihak pemilik untuk melakukan evaluasi terkait dengan semua kekurangan dari strategi promosi atau marketing yang telah digunakan sebelumnya. Dengan menggunakan Call to Action ini, sebagai pemilik website atau blog kita bisa mencari tahu tentang kesalahan dari penerapan digital marketing yang telah kita terapkan. Karena hal itu sangat mempengaruhi hasil akhir dari strategi pemasaran yang telah ditetapkan.

Jenis Call to Action

Berikut merupakan jenis Call to Action yang perlu dipahami.

  • Lead generation, call to action yang digunakan untuk mengumpulkan sekelompok orang atau perusahaan yang memiliki ketertarikan terkait produk dan jasa yang telah ditawarkan.
  • Event promotion, jenis call to action yang digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran dari pengunjung tentang apa yang sedang ditawarkan melalui website atau blog yang telah dikunjungi.
  • Social sharing, jenis call to action yang ditujukan untuk mengajak para pengunjung untuk bisa membagikan konten yang kita miliki, sebagai pemilik website. Hal ini didukung dengan adanya tombol sosial media sharing yang digunakan untuk menyebarkan konten yang ada.
  • Tombol baca selengkapnya, Call to Action yang seringkali dipasang pada sebuah bacaan ataupun artikel yang disajikan dengan tidak lengkap. Hal itu berguna untuk memancing pengunjung untuk menekan tombol baca selengkapnya untuk bisa mengetahui semua informasi.
  • Ajakan untuk melihat layanan atau produk, jenis Call to Action ang satu ini bisa ditambahkan pada website guna memberikan informasi detail dan terperinci kepada pengunjung yang memiliki keingintahuan tentang website tersebut.
  • Pengisian formular, jenis call to action yang satu ini biasanya berisikan mengenai data yang berkaitan dengan email, nomer telepin, dan identitas pribadi lainnya yang harus disubmit terlebih dahulu sebelum nantinya bisa mengakses website.
  • Penawaran suatu produk, jenis call to action yang satu ini lebih bertujuan untuk mengajak pengunjung untuk membeli dan melihat produk yang tengah ditawarkan oleh perusahaan. Entah itu produk berupa barang ataupun jasa.

Contoh Call to Action

Berikut contoh Call to Action atau CTA yang sering ditemui.

  • Read more
  • Sign up
  • Download now
  • Join now
  • Click here
  • Register now
  • Buy now.

The post Call to Action (CTA): Fungsi – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Perbedaan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Digital yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-pemasaran-tradisional-dan-pemasaran-digital Mon, 18 Apr 2022 00:26:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33856 Pemasaran merupakan bagian dari proses pasca produksi yang berpengaruh sangat besar terhadap bagian lainnya. Dalam artian, tahapan pemasaran adalah tahapan penentu, apakah proses produksi produk yang telah dilakukan menghasilkan produk yang digemari dan sesuai dengan keinginan konsumen, apakah semua rencana pra produksi yang telah dirancang sedemikian rupa menghasilkan hasil yang sepadan bahkan diluar ekspektasi dan […]

The post 5 Perbedaan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Digital yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pemasaran merupakan bagian dari proses pasca produksi yang berpengaruh sangat besar terhadap bagian lainnya. Dalam artian, tahapan pemasaran adalah tahapan penentu, apakah proses produksi produk yang telah dilakukan menghasilkan produk yang digemari dan sesuai dengan keinginan konsumen, apakah semua rencana pra produksi yang telah dirancang sedemikian rupa menghasilkan hasil yang sepadan bahkan diluar ekspektasi dan lain sebagainya.

Oleh karenanya, bisa dikatakan pada proses pemasaran ini, pihak perusahaan tentunya sudah merencanakan berbagai hal lainnya dengan sangat matang. Terlebih ini kaitannya dengan pemasaran dan proses pendistribusian produk ke konsumen.

Yang mana target konsumennya sendiri tentunya sangat luas bukan. Tidak hanya satu ataupun dua saja, melainkan perusahaan perlu benar benar mempersiapkan strategi pemasaran yang tepat dan dirasa sesuai dengan karakter produk dan segmentasi pasarnya. Pemasaran sendiri terbagi menjadi dua, yakni pemasaran tradisional dan pemasaran digital.

Tentunya dua istilah tersebut sudah menjadi hal yang familiar oleh kita. Pemasaran tradisional tentunya merupakan proses pemasaran produk yang tidak terlepas dari penggunaan alat promosi yang sifatnya fisik atau dicetak.

Sedangkan untuk pemasaran digital merupakan proses pemasaran yang benar benar memanfaatkan pengembangan teknologi yang ada sekarang ini. Lalu, apa saja sih perbedaan dari pemasaran tradisional dan pemasaran digital?

Berikut merupakan pemaparan mengenai perbedaan pemasaran tradisional dan pemasaran digital yang perlu diketahui.

No.Pemasaran TradisionalPemasaran Digital
1.Seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya, bahwa pemasaran tradisional lebih menggunakan media media komunikasi penyiaran seperti televisi, radio, bahkan tidak hanya itu strategi pemasaran tradisional juga tak luput menggunakan media cetak lainnya, seperti surat kabar, reklame, banner dan lain sebagainya. Penggunaan media dari pemasaran tradisional lebih kea rah media cetak dan media komunikasi yang sifatnya massa.Karena perkembanngan teknologi semakin hari semakin canggih, tentunya media yang digunakan untuk melakukan pemasaran digital ini kian hari semakin beragam. Oleh karenanya bisa dibilang jika penggunaan media sendiri dalam pemasaran digital lebih kreatif dan lebih menarik adanya. Pemasaran digital menggunakan media pemasaran seperti media sosial, website, platform e-commerce dan media online lainnya yang sekarang semakin marak digunakan.
2.Karena penggunaan media pemasarannya masih terbatas hanya menggunakan media komunikasi penyiaran dan beberapa media cetak seperti surat kabar, jangkauan dari strategi pemasaran yang satu ini juga relative terbatas. Terbatas hanya dalam lingkup nasional dan lokal saja, belum meluas.Berbeda dengan media pemasaran tradisional yang masih sangat terbatas dalam menjangkau audiencenya, pemasaran digital malah sangat luas jika urusannya dengan menjangkau konsumen. Karena memang tidak bisa dipungkiri lagi dengan teknologi media sosial sekarang ini semua yang jauh bisa dijangkau dengan mudah, bahkan ke skala internasional pun bisa.
3.Pemasaran tradisional bisa dibilang lebih membutuhkan banyak sekali anggaran dan dana untuk bisa merealisasikannya. Belum lagi semua media pemasaran yang digunakan harus disesuaikan dengan segmentasi pasar dan konsumen yang akan ditargetkan.Untuk pemasaran digital sendiri lebih meminimalisir penggunaan dana pemasaran, terlebih dana promosi. Karena bisa dibilang semua media yang digunakan menggunakan media online yang hanya menggunakan sedikit anggaran saja.
4.Pemasaran tradisional dirasa lebih sulit jika untuk dilakukan evaluasi soal keefektifitasan dari penggunaan media promosi dan pemasaran yang ada. Karena lebih seringnya media apapun yang digunakan hasil akhirnya, tidak dilakukan evaluasi lagi dan lebih diterima saja adanya.Sedangkan untuk media pemasaran digital, pihak pemilik masih bisa melakukan proses evaluasi terkait semua media dan strategi pemasaran yang telah digunakan. Apakah strategi tersebut sesuai dan efektif untuk bisa menjangkau semua target konsumennya, lalu apa yang perlu ditingkatkan lagi. Semuanya masih bisa dilakukan pemantauan dan proses pengevaluasian.
5.Pemasaran tradisional sangat ampuh jika digunakan untuk menjangkau pasar lokal dengan semua strategi yang ada.Pemasaran digital dirasa sangat efektif untuk digunakan dalam memasarkan segala macam jenis produk, terlebih kemampuannya untuk bisa menjangkau lebih banyak dan lebih luas audience.

The post 5 Perbedaan Pemasaran Tradisional dan Pemasaran Digital yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>