Pemberdayaan Komunitas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemberdayaan-komunitas Mon, 25 Jul 2022 09:31:08 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Pemberdayaan Komunitas - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemberdayaan-komunitas 32 32 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/tujuan-pemberdayaan-komunitas Mon, 25 Jul 2022 09:31:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37427 Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pemberdayaan terdapat berbagai aktivitas, pelatihan, dan pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi dan keterampilan anggota komunitas. Dengan adanya kegiatan pemberdayaan, masyarakat diharapakan mampu hidup mandiri baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Selain itu, pemberdayaan juga dapat membantu […]

The post 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pemberdayaan merupakan suatu kegiatan yang mulia dan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut dikarenakan dalam proses pemberdayaan terdapat berbagai aktivitas, pelatihan, dan pendidikan yang dapat membantu mengembangkan potensi dan keterampilan anggota komunitas.

Dengan adanya kegiatan pemberdayaan, masyarakat diharapakan mampu hidup mandiri baik dari segi ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, maupun kesehatan. Selain itu, pemberdayaan juga dapat membantu menidentifikasi dan menyelesaikan masalah, serta memenuhi kebutuhan komunitas.

Pemberdayaan memiliki tujuan utama yaitu membentuk individu dan masyarakat yang berdaya atau dengan kata lain memiliki kemampuan untuk bertindak, mengambil keputusan, dan mampu memanfaatkan kesempatan yang ada.

Tidak hanya itu, pemberdayaan juga mengarah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, kesehatan, dan membuka lapangan pekerjaan yang sebanyak-banyaknya. Dengan demikian, masalah kemiskinan dan kesenjangan sosial sedikit demi sedikit akan terurai.

Agar lebih mengetahui dan memahami tujuan pemberdayaan komunitas secara lengkap, berikut adalah beberapa tujuan pemberdayaan komunitas yang dijelaskan oleh Mardikanto dkk.

1. Perbaikan Kehidupan (better living)

Tujuan pemberdayaan yakni untuk memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat. Di mulai dari tingkat individu, keluarga, hingga masyarakat. Perbaikan kehidupan berarti bahwa adanya perbaikan dalam seluruh aspek, seperti pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, dan kesehatan.

2. Perbaikan Aksesabilitas (better accesability)

Salah satu tujuan pemberdayaan komunitas yaitu untuk mendapatkan akses yang dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat. Aksesabilitas yang ingin ditingkatkan yakni mengenai kemudahan mendapatkan informasi, ilmu pengetahuan, dan keterampilan.

Dengan adanya kemudahan memperoleh akses-akses tersebut, masyarakat akan mampu mencari solusi untuk setiap permasalahan, berani mengambil keputusan, dan menambah wawasan untuk meningkatkan kreativitas.

3. Perbaikan Pendidikan (better education)

Selain perbaikan kehidupan dan aksesabilitas, pemberdayaan komunitas juga bertujuan untuk memperbaiki kualitas pendidikan masyarakat. Pendidikan tidak hanya perkara transfer ilmu pengetahuan antara guru dengan murid, tetapi pendidikan hendaknya juga sanggup memberikan kemampuan bagi masyarakat untuk mengetahui pangkal permasalahan dan cara untuk mendapatkan solusi yang terbaik.

Perbaikan pendidikan tidak hanya meningkatkan fasilitas yang dibutuhkan, tetapi juga merekrut para pendidik yang profesional agar dapat mendidik siswa dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ketika semua aspek pendidikan sudah sesuai standar, maka siswa yang sudah menyelesaikan pendidikannya akan menjadi individu yang kritis dan tanggap menyelesaikan masalah.

4. Perbaikan Tindakan (better action)

Pendidikan yang berkualitas akan menciptakan perubahan pola pikir, perilaku, dan tindakan pada masyarakat. Individu atau masyarakat yang memiliki tindakan baik akan memahami kondisi lingkungan sosial di sekitarnya, menyadari kelemahan dan ketidakberdayaannya, dan tidak langsung menerima informasi yang belum jelas sumbernya.

Adanya perbaikan tindakan diharapkan dapat mendorong anggota masyarakat untuk bersama-sama melakukan aksi nyata mengubah kelemahan menjadi kekuatan.

5. Perbaikan Kelembagaan (better institution)

Kegiatan pemberdayaan tidak hanya untuk memperbaiki kehidupan setiap individu, tetapi juga memberikan daya atau kekuatan bagi masyarakat luas. Dengan demikian, program pemberdayaan akan memberi dampak perubahan yang berarti dan merata bagi seluruh masyarakat.

Masyarakat atau komunitas yang sudah berdaya dan mandiri diharapkan juga mampu memberdayakan kelompok-kelompok lain yang belum tersentuh program pemberdayaan secara langsung. Kelembagaan yang baik akan menciptakan masyarakat yang aktif dan ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan. Misalnya melalui koperasi, dan badan usaha kelompok.

6. Perbaikan Usaha (better business)

Apabila akses informasi, jaringan, sumber daya, pengetahuan, dan keterampilan sudah baik, maka akan menggerakkan perbaikan usaha masyarakat. Perbaikan usaha dapat dinilai dari sisi kualitas, seperti mutu produk atau jasa yang ditawarkan. Selain itu, juga bisa dinilai dari sisi kuantitas, seperti volume penjualan, jumlah konsumen, dan laba yang diperoleh.

7. Perbaikan Pendapatan (better income)

Bukan rahasia lagi, jika kegiatan pemberdayaan memiliki tujuan utama yakni memperbaiki pendapatan masyarakat. Demi mewujudkan perbaikan pendapatan tersebut, masyarakat harus melalui proses dan tahapan yang tidak singkat.

Dibutuhkan program yang mampu menggerakkan roda perekonomian masyarakat, misalnya pelatihan wirausaha, pemberdayaan UMKM, pendristibusian hasil pertanian, dan menyelenggarakan badan usaha.

8. Perbaikan Lingkungan (better environment)

Salah satu faktor penghalang masyarakat menjadi tidak berdaya yaitu aspek lingkungan yang tidak mendukung. Lingkungan fisik seperti jalan yang kurang memadai atau rusak akan menghambat akses transportasi sehingga roda perekonomian masyarakat menjadi tidak berkembang.

Selain faktor lingkungan fisik, faktor penghalang lainnya yaitu timbul dari aspek lingkungan sosial. Masyarakat yang memiliki keberagaman, seperti agama, suku, ras, dan golongan cenderung sulit untuk berkembang.

Hal ini dikarenakan pada masyarakat plural masih memiliki sikap entrosentris dan primordialis yang tinggi sehingga sukar untuk dapat berkembang bersama-sama.

Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan pemberdayaan komunitas diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut dan menjadi tujuan utama pemberdayaan. Sehingga seluruh masyarakat bisa hidup mandiri dan sejahtera.

9. Perbaikan Masyarakat (better community)

Pada umumnya, pemberdayaan memiliki tujuan untuk memberpaiki kehidupan masyarakat agar menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Perbaikan-perbaikan tersebut terdiri dari, pola pikir, pola tindakan, pola perilaku, perekonomian, budaya, kesehatan, dan pendidikan.

The post 9 Tujuan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/prinsip-evaluasi-pemberdayaan-komunitas Tue, 05 Jul 2022 08:37:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36017 Pernahkah kamu mengikuti suatu kegiatan di mana kamu menjadi salah satu panitianya? Jika pernah, pasti kamu juga mengikuti proses kegiatan tersebut dari mulai tahap perencanaan hingga evaluasi. Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dalam proses evaluasi dapat mendeskripsikan kesuksesan atau kegagalan suatu kegiatan. Evaluasi juga dilakukan untuk memberi penilaian, kritik, serta […]

The post 5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernahkah kamu mengikuti suatu kegiatan di mana kamu menjadi salah satu panitianya? Jika pernah, pasti kamu juga mengikuti proses kegiatan tersebut dari mulai tahap perencanaan hingga evaluasi.

Tahap evaluasi merupakan tahap yang sangat penting. Hal tersebut dikarenakan dalam proses evaluasi dapat mendeskripsikan kesuksesan atau kegagalan suatu kegiatan. Evaluasi juga dilakukan untuk memberi penilaian, kritik, serta saran yang dapat mendorong adanya perbaikan pada kegiatan selanjutkan.

Evaluasi wajib dilakukan pada setiap kegiatan, tak terkecuali kegiatan pemberdayaan komunitas. Evaluasi pemberdayaan dilakukan secara sistematis, mulai dari pengamatan (observasi), pengumpulan data empiris, pengukuran, analisis data, sampai pada tahap penilaian dan pengambilan keputusan.

Dalam kegiatan evaluasi pemberdayaan komunitas terdapat beberapa prinsip yang harus dilaksanakan. Prinsip dapat diartikan sebagai ketentuan atau aturan dalam melakukan suatu tindakan. Berikut adalah penjelasan mengenai lima prinsip pemberdayaan komunitas yang perlu diketahui.

1. Berorientasi pada Peningkatan Kualitas

Observasi dan evaluasi kegiatan pemberdayaan komunitas wajib mengutamakan pada peningkatan mutu atau kualitas setiap anggota. Kegiatan ini harus dilakukan secara terus-menerus, agar setiap pihak baik fasilitator maupun anggota komunitas memperoleh manfaat dan pengetahuan yang baik.

Peningkatan kualitas anggota komunitas dapat dinilai melalui berbagai aspek, seperti jumlah produksi, pendapatan masyarakat, kemandirian, kesejahteraan, kesetaraan, dan ketahanan sosial masyarakat.

2. Partisipasi

Dalam kegiatan evaluasi dan observasi pemberdayaan komunitas diperlukan partisipasi atau keikutsertaan semua pihak. Mulai dari anggota komunitas, lembaga pemerintah, LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat), dan perusahaan.

Selain bisa menciptakan hubungan kerja sama yang baik, dengan adanya partisipasi, setiap pihak dapat menyampaikan ide, saran, dan gagasan yang berguna untuk mengembangkan kegiatan. Partisipasi dapat pula mendorong timbulnya sikap peduli sosial, simpati, empati, dan gotong royong.

Anggota masyarakat tidak hanya ikut serta dalam proses pelaksanaan pemberdayaan saja, tetapi juga berpartisipasi dalam menyusun rencana, mengawasi jalannya kegiatan, dan melakukan evaluasi. Jadi, partisipasi seluruh pihak sangat dibutuhkan demi kesuksesan dan keberhasilan suatu program pemberdayaan.

3. Transparansi

Segala data dan informasi mengenai pemberdayaan komunitas harus dipantau dan dibeberkan secara terbuka. Transparansi merupakan salah satu prinsip evaluasi pemberdayaan yang mesti dilakukan dengan rasa tanggung jawab, jujur, dan penuh integritas.

Misalnya, dalam menulis laporan keuangan, hendaknya disusun secara relevan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak ada jumlah data yang berkurang maupun bertambah.

4. Akurasi Informasi

Akurasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan evalusi pemberdayaan komunitas, agar informasi yang diperoleh tidak bias atau tidak cenderung hanya menguntungkan satu pihak saja. Oleh karena itu, setiap proses kegiatan pemberdayaan harus dipantau secara tepat, cermat, dan teliti.

Jika informasi yang diperoleh akurat dan lengkap, maka dapat berpengaruh pada pengambilan keputusan serta tindakan yang akan dilakukan selajutnya. Selain itu, pentingnya akurasi informasi dapat mengontrol dan menyelesaikan masalah dengan baik.

5. Berkelanjutan

Pemberdayaan komunitas merupakan kegiatan yang berkelanjutan dengan tujuan agar masyrakat dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Pada awal kegiatan pendampingan pemberdayaan, fasilitator memiliki peran yang dominan karena harus membimbing dan mengarahkan anggota komunitas secara jelas. Namun, seiring dengan berjalannya program, peran fasilitator makin sedikit.

Hal ini dikarenakan anggota komunitas yang diharapkan sanggup untuk mengelola dan melanjutkan kegiatan yang sudah dilaksanakan.

The post 5 Prinsip Evaluasi Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/strategi-pelaksanaan-pemberdayaan-komunitas Fri, 24 Jun 2022 02:02:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35997 Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan […]

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan pemberdayaan komunitas di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Permberdayaan diartikan sebagai suatu proses pemberian daya atau kemampuan. Sementara itu, komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu identitas yang sama, seperti adanya kesamaan hobi, kegemaran, profesi, asal daerah, dan sebagainya.

Menurut Talcott Parsons, pemberdayaan adalah proses dimana individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas berbagai kejadian dan lembaga yang memengaruhi kehidupannya. Sehingga dalam proses pemberdayaan tersebut, individu yang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup dapat memengaruhi kehidupannya dan individu lain.

Pemberdayaan komunitas ini memiliki tujuan yaitu untuk membentuk individu dan masyarakat untuk mandiri. Kemandirian yang dimaksud meliputi kemandirian bertindak, berpikir, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.

Pemberdayaan komunitas merupakan suatu kegiatan yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus. Maka dari itu, dengan adanya pemberdayaan komunitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Setiap kegiatan membutuhkan berbagai strategi atau cara agar dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya suatu masalah. Berikut adalah 6 strategi pemberdayaan komunitas yang sangat perlu untuk diketahui dan dipahami.

1. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat

Dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat terdapat fasilitator yang memiliki tugas untuk memberikan bimbingan, bantuan, dan pendampingan bagi seluruh anggota komunitas mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksaan, hingga evaluasi.

Pada tahap awal fasilitator harus mempertimbangkan segala potensi yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya, pihak pemberdaya harus menghargai dan menerima pandangan, pendapat, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki masyarakat.

Fasilitator tidak boleh mengesampingkan atau bahkan menghilangkan segala potensi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam program pemberdayaan komunitas, potensi masyarakat merupakan sumber ide utama dalam kegiatan pemberdayaan.

Selain itu, fasilitator wajib mempertahankan aspek kearifan lokal setempat agar anggota komunitas bisa dengan mudah menyambut perubahan-perubahan dalam proses pemberdayaan.

2. Memberikan Pendampingan Secara Berkelompok

Pelaksanaan program pemberdayaan komunitas disarankan agar dilakukan secara berkelompok. Selain karena lebih efektif, pendampingan secara berkelompok juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Misalnya, dalam program pemberdayaan perempuan di suatu desa tidak perlu menjumpai satu per satu peserta. Cukup dikumpulkan dalam satu tempat (seperti balai desa) sehingga pihak pemberdaya dapat melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan secara langsung.

3. Memberikan Pelatihan Khusus

Fasilitator sebagai pihak pemberdaya hendaknya dapat menampung berbagai usulan atau masukan yang datang dari masyarakat. Dengan adanya usulan tersebut, menunjukkan bahwa peserta pemberdayaan mampu mengetahui serta menganalisa kebutuhan yang ingin dicapai.

Contohnya, dalam program pelatihan wirausaha, ada beberapa ibu rumah tangga yang mengajukan usul untuk diberi pelatihan membuat roti dan kue.

4. Mengangkat Kearifan Lokal

Banyak pihak yang berpikir bahwa norma dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menghalangi proses pemberdayaan. Namun, dalam proses pemberdayaan komunitas diharapkan fasilitator dapat memanfaatkan berbagai kearifan lokal yang ada.

Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan atau gagasan yang berisi nilai-nilai kebijaksanaan yang telah diyakini, dianut, dan dipraktikkan oleh suatu masyarakat suatu tempat secara turun temurun.

Fungsi kearifan lokal yaitu untuk membentengi masyarakat dari berbagai pengaruh buruk budaya asing. Selain itu, kearifan lokal juga dimanfaatkan untuk menjaga kebudayaan asli masyarakat agar selalu eksis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Contoh kearifan lokal yang berkembang di daerah Muara Enim, Sumatera Selatan yaitu Bebie. Bentuk kearifan lokal ini yaitu melakukan kegiatan menanam sekaligus memanen padi bersama-sama.

Berdasarkan contoh di atas, pihak pemberdaya dapat mengadakan program penyuluhan pertanian, seperti pencegahan dan penanggulangan penyakit serta hama.

5. Memberikan Bantuan Sarana

Salah satu tujuan pemberdayaan komunitas adalah memandirikan masyarakat khususnya secara ekonomi. Namun, pada tahap awal, fasilitator hendaknya dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana yang mampu mendukung proses pemberdayaan.

Misalnya, agar program pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha pembuatan kue dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan bantuan berupa alat dan bahan membuat kue, seperti oven, mixer, timbangan, tepung, telur, mentega, dan lain-lain.

6. Melaksanakan Pemberdayaan Secara Bertahap

Dalam pelaksanaannya, pemberdayaan komunitas harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Hal tersebut karena, proses pemberdayaan harus dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, sampai dengan terminasi.

Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap pemberdayaan komunitas.

  • Perencanaan

Pada tahap ini dimulai dari persiapan pihak pemberdaya (fasilitator) dan masyarakat atau komunitas yang menjadi sasaran pemberdayaan.

Selain itu, dalam tahap ini pihak pemberdaya juga mengidentifikasi masalah, menggali potensi, dan sumber daya yang terdapat dalam kelompok sasaran.

  • Pelaksanaan

Ada beberapa aspek yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan, seperti menyadarkan masyarakat akan potensi yang dimiliki, memberikan pemahaman mengenai siapa diri mereka, memanfaatkan potensi yang ada untuk kepentingan komunitas, dan menggunakan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

  • Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai proses untuk mengukur atau menilai keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan. Dengan adanya tahap ini, berbagai informasi dapat diketahui, seperti tingkat pencapaian dan masalah yang dihadapi masyarakat selama proses pemberdayaan. Sehingga baik pihak pemberdaya dan masyarakat dapat menemukan solusi terkait masalah yang dihadapi.

  • Terminasi

Apabila program pemberdayaan dianggap sukses dan berjalan sesuai dengan tujuan awal, maka seluruh kegiatan dapat diakhiri. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah mampu mandiri dan melaksanakan seluruh proses pemberdayaan dengan baik.

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>