Pemberdayaan Masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemberdayaan-masyarakat Fri, 24 Jun 2022 02:02:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Pemberdayaan Masyarakat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemberdayaan-masyarakat 32 32 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/strategi-pelaksanaan-pemberdayaan-komunitas Fri, 24 Jun 2022 02:02:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35997 Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan […]

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang jumlah penduduknya tidak sedikit. Oleh karena itu, pemerintah harus mampu membuat berbagai kebijakan dan program yang bisa meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal tersebut dilakukan demi mendorong terciptanya potensi yang ada pada setiap individu agar dapat hidup mandiri dan sejahtera.

Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu dengan melaksanakan pemberdayaan komunitas di berbagai daerah di seluruh Indonesia. Permberdayaan diartikan sebagai suatu proses pemberian daya atau kemampuan. Sementara itu, komunitas adalah sekelompok masyarakat yang terikat dalam suatu identitas yang sama, seperti adanya kesamaan hobi, kegemaran, profesi, asal daerah, dan sebagainya.

Menurut Talcott Parsons, pemberdayaan adalah proses dimana individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai pengontrolan atas berbagai kejadian dan lembaga yang memengaruhi kehidupannya. Sehingga dalam proses pemberdayaan tersebut, individu yang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup dapat memengaruhi kehidupannya dan individu lain.

Pemberdayaan komunitas ini memiliki tujuan yaitu untuk membentuk individu dan masyarakat untuk mandiri. Kemandirian yang dimaksud meliputi kemandirian bertindak, berpikir, dan mengendalikan apa yang mereka lakukan.

Pemberdayaan komunitas merupakan suatu kegiatan yang berkelanjutan dan dilakukan secara terus menerus. Maka dari itu, dengan adanya pemberdayaan komunitas diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Setiap kegiatan membutuhkan berbagai strategi atau cara agar dapat berjalan dengan baik dan mencegah terjadinya suatu masalah. Berikut adalah 6 strategi pemberdayaan komunitas yang sangat perlu untuk diketahui dan dipahami.

1. Mempertimbangkan Potensi Masyarakat

Dalam proses kegiatan pemberdayaan masyarakat terdapat fasilitator yang memiliki tugas untuk memberikan bimbingan, bantuan, dan pendampingan bagi seluruh anggota komunitas mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksaan, hingga evaluasi.

Pada tahap awal fasilitator harus mempertimbangkan segala potensi yang ada dalam masyarakat. Selanjutnya, pihak pemberdaya harus menghargai dan menerima pandangan, pendapat, pengetahuan, dan pengalaman yang dimiliki masyarakat.

Fasilitator tidak boleh mengesampingkan atau bahkan menghilangkan segala potensi tersebut. Hal ini dikarenakan dalam program pemberdayaan komunitas, potensi masyarakat merupakan sumber ide utama dalam kegiatan pemberdayaan.

Selain itu, fasilitator wajib mempertahankan aspek kearifan lokal setempat agar anggota komunitas bisa dengan mudah menyambut perubahan-perubahan dalam proses pemberdayaan.

2. Memberikan Pendampingan Secara Berkelompok

Pelaksanaan program pemberdayaan komunitas disarankan agar dilakukan secara berkelompok. Selain karena lebih efektif, pendampingan secara berkelompok juga dapat menghemat waktu, tenaga, dan biaya.

Misalnya, dalam program pemberdayaan perempuan di suatu desa tidak perlu menjumpai satu per satu peserta. Cukup dikumpulkan dalam satu tempat (seperti balai desa) sehingga pihak pemberdaya dapat melakukan sosialisasi sekaligus pendampingan secara langsung.

3. Memberikan Pelatihan Khusus

Fasilitator sebagai pihak pemberdaya hendaknya dapat menampung berbagai usulan atau masukan yang datang dari masyarakat. Dengan adanya usulan tersebut, menunjukkan bahwa peserta pemberdayaan mampu mengetahui serta menganalisa kebutuhan yang ingin dicapai.

Contohnya, dalam program pelatihan wirausaha, ada beberapa ibu rumah tangga yang mengajukan usul untuk diberi pelatihan membuat roti dan kue.

4. Mengangkat Kearifan Lokal

Banyak pihak yang berpikir bahwa norma dan kebiasaan masyarakat setempat dapat menghalangi proses pemberdayaan. Namun, dalam proses pemberdayaan komunitas diharapkan fasilitator dapat memanfaatkan berbagai kearifan lokal yang ada.

Kearifan lokal diartikan sebagai pandangan atau gagasan yang berisi nilai-nilai kebijaksanaan yang telah diyakini, dianut, dan dipraktikkan oleh suatu masyarakat suatu tempat secara turun temurun.

Fungsi kearifan lokal yaitu untuk membentengi masyarakat dari berbagai pengaruh buruk budaya asing. Selain itu, kearifan lokal juga dimanfaatkan untuk menjaga kebudayaan asli masyarakat agar selalu eksis dan mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Contoh kearifan lokal yang berkembang di daerah Muara Enim, Sumatera Selatan yaitu Bebie. Bentuk kearifan lokal ini yaitu melakukan kegiatan menanam sekaligus memanen padi bersama-sama.

Berdasarkan contoh di atas, pihak pemberdaya dapat mengadakan program penyuluhan pertanian, seperti pencegahan dan penanggulangan penyakit serta hama.

5. Memberikan Bantuan Sarana

Salah satu tujuan pemberdayaan komunitas adalah memandirikan masyarakat khususnya secara ekonomi. Namun, pada tahap awal, fasilitator hendaknya dapat memberikan bantuan sarana dan prasarana yang mampu mendukung proses pemberdayaan.

Misalnya, agar program pemberdayaan perempuan di bidang wirausaha pembuatan kue dapat berhasil dengan baik, maka diperlukan bantuan berupa alat dan bahan membuat kue, seperti oven, mixer, timbangan, tepung, telur, mentega, dan lain-lain.

6. Melaksanakan Pemberdayaan Secara Bertahap

Dalam pelaksanaannya, pemberdayaan komunitas harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Hal tersebut karena, proses pemberdayaan harus dimulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, sampai dengan terminasi.

Berikut adalah penjelasan mengenai tahap-tahap pemberdayaan komunitas.

  • Perencanaan

Pada tahap ini dimulai dari persiapan pihak pemberdaya (fasilitator) dan masyarakat atau komunitas yang menjadi sasaran pemberdayaan.

Selain itu, dalam tahap ini pihak pemberdaya juga mengidentifikasi masalah, menggali potensi, dan sumber daya yang terdapat dalam kelompok sasaran.

  • Pelaksanaan

Ada beberapa aspek yang harus dilakukan pada tahap pelaksanaan, seperti menyadarkan masyarakat akan potensi yang dimiliki, memberikan pemahaman mengenai siapa diri mereka, memanfaatkan potensi yang ada untuk kepentingan komunitas, dan menggunakan potensi tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

  • Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai proses untuk mengukur atau menilai keberhasilan suatu program yang telah dilaksanakan. Dengan adanya tahap ini, berbagai informasi dapat diketahui, seperti tingkat pencapaian dan masalah yang dihadapi masyarakat selama proses pemberdayaan. Sehingga baik pihak pemberdaya dan masyarakat dapat menemukan solusi terkait masalah yang dihadapi.

  • Terminasi

Apabila program pemberdayaan dianggap sukses dan berjalan sesuai dengan tujuan awal, maka seluruh kegiatan dapat diakhiri. Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah mampu mandiri dan melaksanakan seluruh proses pemberdayaan dengan baik.

The post 6 Strategi Pelaksanaan Pemberdayaan Komunitas yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Upaya Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan https://haloedukasi.com/upaya-pengembangan-pemberdayaan-masyarakat Tue, 30 Nov 2021 03:27:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29231 Talcott Parsons mendefinisikan pemberdayaan sebagai proses yang mengubah individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai kontrol atas berbagai kejadian dan lembaga yang memengaruhi kehidupannya. Individu yang berpartisipasi dalam proses pemberdayaan tersebut memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup sehingga dapat memengaruhi kehidupannya dan individu lain. Pemberdayaan komunitas bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi […]

The post 6 Upaya Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Talcott Parsons mendefinisikan pemberdayaan sebagai proses yang mengubah individu menjadi cukup kuat untuk berpartisipasi dalam berbagai kontrol atas berbagai kejadian dan lembaga yang memengaruhi kehidupannya. Individu yang berpartisipasi dalam proses pemberdayaan tersebut memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan yang cukup sehingga dapat memengaruhi kehidupannya dan individu lain.

Pemberdayaan komunitas bertujuan untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian dalam bertindak, berpikir, dan mengendalikan apa yang dilakukan. Masyarakat dapat ikut berperan dan berpartisipasi dalam setiap kegiatan pemberdayaan, yaitu dengan memberikan pendapat, saran, kritik, dan dukungan terhadap suatu kebijakan.

Upaya pemberdayaan komunitas atau masyarakat sangat diperlukan, sebab anggota masyarakat tidak memiliki kekuatan dan akses untuk menuntut hak dan kewajiban terhadap berbagai fasilitas dan sarana yang berkembang pesat, seperti hukum, kesehatan, pendidikan, informasi, dan teknologi. Oleh karena itu, diperlukan berbagai upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat yang disesuaikan dengan keadaan dan potensi yang ada di dalam masyarakat, yaitu:

1. Peningkatan Kualitas Pendidikan

Tidak dapat dipungkiri bahwa keterbatasan masyarakat dalam mengakses sarana penunjang kehidupan disebabkan oleh tingkat pendidikan yang masih rendah dan belum merata. Peningkatan mutu pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menambah pengetahuan dan keahlian individu sesuai dengan bakat yang dimiliki ataupun bidang keahlian yang sedang dibutuhkan.

Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan dengan berbagai cara, antara lain; memperbaiki sarana dan prasarana, merekrut tenaga pendidik profesional, dan pemerataan pendidikan di setiap daerah. Selain dapat diperoleh melalui pendidikan formal, seperti SD, SMP, SMA, dan universitas. Ilmu pengetahuan serta keterampilan juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal, yaitu dengan mengikuti pelatihan, kursus, penyuluhan, seminar, dan workshop.

2. Peningkatan Kualitas dan Frekuensi Penyuluhan

Secara umum, kegiatan penyuluhan merupakan upaya sistematis dan terorganisir untuk berbagi dan mengembangkan pengetahuan serta keterampilan yang dibutuhkan masyarakat demi meningkatkan kualitas hidup. Penyuluhan juga merupakan tindakan praktis yang dilakukan guna mendorong terjadinya perubahan sikap dan perilaku individu maupun kelompok dalam masyarakat agar mampu menyelesaikan permasalah yang terjadi di sekitarnya.

Penyuluhan dapat dilaksanakan dengan berbagai metode atau cara, misalnya dengan ceramah, diskusi, panel, demonstrasi, simposium, dan seminar. Tingkat kualitas suatu penyuluhan bergantung kepada tingkat profesional dan kemampuan tenaga penyuluh. Hal tersebut dapat dilihat melalui sikap, penguasaan materi, kajian lapangan, dan kesedian untuk belajar hal baru.

Frekuensi kegiatan penyuluhan dalam proses pemberdayaan masyarakat dapat dilaksanakan secara rutin dan terjadwal, yakni bisa satu minggu atau dua minggu sekali.

3. Kegiatan Pendampingan

Pendampingan dilakukan untuk mendukung anggota masyarakat menemukan dan mengembangkan potensi yang ada di dalam diri. Kegiatan pendampingan bertujuan untuk menjembatani masyarakat dalam mengakses berbagai kebutuhan, baik yang bersifat material (tempat tinggal, makanan, pakaian, dan peralatan sekolah) dan non material (hiburan, motivasi, saran, dan nasihat).

Kegiatan pendampingan dilakukan oleh tenaga pendamping yang memiliki peran sebagai fasilitator yang memberi solusi dalam menghadapi berbagai permasalahan dan kendala selama proses pemberdayaan. Selain itu, tenaga pendamping juga bertugas untuk mendekatkan masyarakat kepada fasilitas-fasilitas yang diperuntukkan guna pengembangan usaha dan produktivitas masyarakat.

4. Penyebaran Informasi

Ada dua faktor penyebab masyarakat tidak dapat mengakses informasi yang dibutuhkan, karena:

  • Informasi masih bersifat ekslusif sehingga belum bisa disebarluaskan. Contohnya, informasi mengenai komoditas unggulan, sumber bahan baku, dan strategi pemasaran. Pemerintah dan lembaga terkait harus lebih bisa mensosialisasikan jenis informasi tersebut kepada masyarakat melalui media sosial, massa, elektronik. Oleh karena itu, pemerintah diharapkan dapat membuka jaringan layanan internet yang mudah, murah, dan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat di setiap daerah.
  • Kurangnya motivasi dalam diri masyarakat untuk mengakses informasi yang sebenarnya sudah ada di wilayah mereka. Hal tersebut dapat terjadi karena keterbatasan pengetahuan dan literasi masyarakat. Oleh karena itu, kegiatan pemberdayaan dapat dilakukan dengan memprioritaskan kampanye pentingnya informasi bagi masyarakat.

5. Pemberdayaan Lembaga Kemasyarakatan

Pemberdayaan lembaga kemasyarkatan di tingkat Desa / Kelurahan merupakan upaya pengembangan kemandirian lembaga dengan mendorong terjadinya peningkatan pengetahuan, keterampilan, perilaku, kesadaran, kemampuan, serta dapat memanfaatkan sumber daya dengan bijak sesuai dengan prioritas dan kebutuhan masyarakat.

Lembaga Kemasyarakatan Desa terdiri dari RT, RW, PKK, Karang Taruna, Posyandu, dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM). Salah satu peran yang dimiliki oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) adalah untuk meningkatkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat terhadap program-program yang telah disusun berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

6. Penggalangan Kemitraan

Kemitraan diartikan sebagai kerjasama antara dua pihak atau lebih untuk mencapai tujuan dan kepentingan tertentu. Pihak-pihak yang bermitra memiliki hak dan tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kesepakatan bersama.

Kemitraan memiliki tiga prinsip dasar yang harus dilaksanakan, yaitu kesetaraan, keterbukaan, dan saling menguntungkan.

Kesetaraan, memiliki arti bahwa setiap pihak memiliki kedudukan dan peran yang sejajar dan penting dalam kegiatan kemitraan. Pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah dilakukan secara demokratis yaitu dengan musyawarah. Prinsip kesetaraan juga akan mendorong integrasi dan rasa tanggung jawab setiap pihak yang terlibat.

Keterbukaan merupakan pelaksanaan kegiatan kemitraan secara terbuka dan aktif dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam proses penyuluhan. Konsensus yang telah disetujui dapat diterapkan secara transparan dan jujur. Sementara itu, saling menguntungkan diartikan bahwa setiap pihak yang bermitra memiliki tujuan dan target yang sama dalam upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat.

Upaya menggalang kemitraan harus dilaksanakan dengan berbagai langkah sistematis, meliputi:

  • Menentukan gagasan kemitraan.
  • Identifikasi calon mitra potensial.
  • Merumuskan tujuan dan peran mitra.
  • Menyiapkan diri.
  • Membangun kesepakatan kerjasama kemitraan.
  • Merumuskan rencana kerja kemitraan.
  • Melaksanakan kerjasama.
  • Pemantauan dan penilaian kegiatan kemitraan.

The post 6 Upaya Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat yang Harus Dilakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pemberdayaan Masyarakat: Pengertian – Tahapan dan Contohnya https://haloedukasi.com/pemberdayaan-masyarakat Mon, 22 Mar 2021 03:14:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22892 Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai pemberdayaan masyarakat yang dimulai dari pengertian, tujuan, prinsip, indikator, tahapan dan contoh dari pemberdayaan masyarakat. Pengertian Pemberdayaan Masyarakat Menurut Para Ahli Payne (1997)Pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri dari […]

The post Pemberdayaan Masyarakat: Pengertian – Tahapan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada materi kali ini kita akan mempelajari mengenai pemberdayaan masyarakat yang dimulai dari pengertian, tujuan, prinsip, indikator, tahapan dan contoh dari pemberdayaan masyarakat.

Pengertian Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Para Ahli

  • Payne (1997)
    Pemberdayaan pada hakekatnya bertujuan untuk membantu klien mendapatkan daya, kekuatan dan kemampuan untuk mengambil keputusan dan tindakan yang akan dilakukan dan berhubungan dengan diri dari klien tersebut, termasuk mengurangi kendala pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.
  • Robinson (1994)
    Pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial; suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak.

Secara Umum

Pemberdayaan Masyarakat yaitu proses di dalam membangun yang mana masyarakat yang memiliki inisiatif untuk aktivitas sosial di dalam memperbaiki situasi dan kondisi pada diri sendiri.

Tujuan Pemberdayaan Masyarakat

  • Perbaikan Usaha
    Perbaikan pendidikan di dalam semangat belajar, aktivitas, perbaikan kelembagaan dan bisa diharapkan untuk memperbaiki bisnis yang dijalankan.
  • Perbaikan Kelembagaan
    Tindakan atau kegiatan yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat diharapkan bisa memperbaiki kelembagaan di wilayah pemberdayaan.
  • Perbaikan Pendapatan
    Adanya suatu kegiatan di dalam memperbaiki suatu usaha atau bisnis maka diharapkan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat binaan.
  • Perbaikan Lingkungan
    Adanya suatu usaha untuk memperbaiki pendapatan, maka diharapkan masyarakat bisa juga dalam memperbaiki lingkungan. Kerusakan dari lingkungan biasanya sering disebabkan karena kemiskinan.
  • Perbaikan Masyarakat
    Tujuan dari pemberdayaan masyarakat pada akhrinya juga untuk memperbaiki secara keseluruhan pada setiap elemen masyarakat.
  • Perbaikan Kehidupan
    Pada saat pendapatan dan lingkungan sudah membaik, maka diharapkan pola hidup dari masyarakat juga ikut membaik.

Prinsip Pemberdayaan Masyarakat

Ada 4 prinsip dari pemberdayaan masyarakat diantaranya yaitu prinsip kesetaraan, prinsip partisipasi, prinsip kemandirian dan prinsip berkelanjutan. Berikut ini penjelasan dari keempat prinsip pemberdayaan masyarakat yaitu:

  • Prinsip Kesetaraan
    Prinsip utama yang harus ada dan dipegang oleh masyarakat di dalam proses pemberdayaan masyarakat yaitu adanya suatu kesetaraan diantara masyarakat dengan lembaga yang melaksanakan program pemberdayaan masyarakat. Dinamika yang dibangun merupakan keterkaitan kesetaraan atau kesejajaran dengan pengembangan dari pengetahuan, keahlian dan pengalaman. Masing masing itu saling mengakui kelebihan dan kekurangan.
  • Prinsip Partisipasi
    Program pemberdayaan masyarakat adalah program yang memiliki sifat terencana, partisipasif, dilakukan, diawasi dan dievaluasi oleh masyarakat. Untuk sampai pada tingkat tersebut membutuhkan waktu dan proses yang memiliki komitmen tinggi kepada pemberdayaan masyarakat.
  • Prinsip Kemandirian
    Prinsip kemandirian atau keswadayaan merupakan mengutamakan dan menghargai kemampuan dari masyarakat daripada bantuan dari pihak lainnya. Prinsip ini memandang orang sebagai subjek yang memiliki kemampuan walaupun hanya sedikit.
  • Prinsip Berkelanjutan
    Program pemberdayaan masyarakat harus dirancang agar berkelanjutan, meskipun pada awalnya peran dari pendamping lebih dominan daripada masyarakatnya sendiri. Namun, secara perlahan peran dari pendamping akan semakin berkurang dan masyarakat sudah bisa mengelola beberapa kegiatan atau aktivitasnya sendiri.

Indikator Pemberdayaan Masyarakat

Untuk dapat mengukur berhasil atau tidaknya suatu pemberdayaan masyarakat dapat menggunakan 4 indikator yaitu input, proses, output dan outcome. Berikut penjelasan dari keempat indikator tersebut yaitu:

Input

  • Sumber daya manusia yaitu beberapa tokoh atau pemimpin di dalam masyarakat baik itu tokoh formal atau informal.
  • Besarnya dana yang digunakan, baik itu dana yang berasal dari kontribusi masyarakat atau dana yang didapatkan dari luar masyarakat atau benatuan.
  • Bahan, alat atau materi yang digunakan untuk mendukung dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.

Proses

  • Jumlah dari beberapa penyuluhan yang dilaksanakan.
  • Jenis dari pelatihan atau penyuluhan yang dilaksanakan.
  • Jumlah dari tokoh masyarakat yang dilatih sebagai motivator.
  • Pertemuan masyarakat di dalam perencanaan dan mengambil suatu keputusan.

Output

  • Jumlah dan jenis dari pemberdayaan masyarakat.
  • Jumlah dari orang atau masyarakat yang telah meningkat pengetahuan atau perilakunya mengenai bidang yang sudah dilakukan penyuluhan.
  • Jumlah dari anggota keluarga yang memiliki usaha untuk dapat meningkatkan pendapatan di dalam keluarga.
  • Meningkatkan beberapa fasilitas umum yang ada di masyarakat.

Outcome

  • Meningkatnya keberhasilan dari pemberdayaan atau penyuluhan tersebut.
  • Menurunnya hal hal yang meresahkan sebelum adanya pemberdayaan atau penyuluhan tersebut.

Tahapan Pemberdayaan Masyarakat

Ada 7 tahapan di dalam melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat yaitu persiapan, pengkajian, perencanaan alternatif, formalisasi rencana aksi, pelaksanaan program, evaluasi dan yang terakhir yaitu terminasi. Berikut ini penjelasan dari ketujuh tahapan pemberdayaan masyarakat yaitu:

  • Tahap Persiapan
    Pada tahap persiapan ini ada 2 hal yang harus dilakukan yaitu penyiapan sumber daya manusia dan penyediaan lapangan. Penyiapan sumber daya manusia ini dapat dilakukan oleh community worker, sedangkan untuk penyediaan lapangan diusahakan secara non direktif.
  • Tahap Pengkajian
    Tahap pengkajian ini merupakan tahap di dalam penilaian suatu daerah atau wilayah yang akan dibina. Tahapan pengkajian ini bertujuan untuk mengidentifikasi masalah yang diperlukan di dalam suatu daerah atau wilayah yang nantinya akan dibina.
  • Tahap Perencanaan Alternatif
    Tahap yang ketiga yaitu perencanaan alternatif yang merupakan pihak akan melakukan pemberdayaan yang nantinya akan melibatkan masyarakat untuk dapat berpikir mengenai masalah yang mereka alami dan mencari solusinya.
  • Tahap Formalisasi Rencana Aksi
    Tahap selanjutnya yaitu formalisasi rencana aksi yang akan melakukan pemberdayaan yaitu membentuk kelompok dan melakukan rancangan mengenai program apa saja yang dilaksanakan dan juga untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
  • Tahap Pelaksanaan Program
    Tahapan selanjutnya yaitu pelaksanaan program dan tahapan ini termasuk ke dalam tahap eksekusi. Beberapa program yang sudah direncanakan dan dirancang mulai diterapkan pada masyarakat yang diberdayakan.
  • Tahap Evaluasi
    Selanjutnya, setelah melakukan tahapan program yaitu mengevaluasi masalah yang terjadi pada saat melakukan program agar kedepannya bisa lebih baik lagi.
  • Tahap Terminasi
    Tahap terakhir yaitu tahap terminasi, tahap ini dimana pihak yang memberdayakan melakukan pemutusan hubungan secara forma dengan masyarakat yang dibina.

Contoh Pemberdayaan Masyarakat

  • Pendidikan

Contoh dari pemberdayaan masyarakat yaitu terjadi di dalam bidang pendidikan. Ini terjadi di Indonesia yaitu berdirinya Kampung Inggris yang berada di Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Pada mulanya desa ini merupakan desa pada umumnya, masyarakatnya tidak bisa berbahasa inggris sama sekali.

Kemudian selama perkembangannya, nama dari Kampung English ini diciptakan oleh Mr. Kalen yang merupakan pendiri dan pelopor dari desa Inggris. Mr. Kalen ini mendirikan BEC, memperkuat masyarakat di desa tersebut dengan melatih masyarakat untuk belajar bahasa inggris.

Hingga pada akhirnya, keberadaan dari kampung inggris ini menjadi tempat dukungan di dalam masyarakat belajar bahasa inggris di seluruh nusantara. Baik orang yang ingin belajar bahasa inggris, melanjutkan pendidikan dan lainnya semua belajar di kampung inggris ini.

  • Wisata

Contoh pemberdayaan masyarakat lainnya yaitu pada bidang wisata. Salah satu contohnya yaitu berdirinya desa penuh warna di Malang, Jawa Timur. Desa ini sangat terkenal dengan keunikan dan ciri khasnya, maka dari itu desa penuh warna ini dijadikan sebagai tempat wisata dan untuk berfoto foto.

Pemerintahan setempat bekerja secara aktif bersama dengan Avitex Paints untuk menciptakan kondisi dan keindahan dari rumah rumah warga tersebut. Pada akhirnya, desa penuh warna telah menjadi salah satu desa yang sukses di dalam mempromosikan kekreativitasan warganya dan mendapatkan tambahan pendapatan.

The post Pemberdayaan Masyarakat: Pengertian – Tahapan dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>