pemecahan masalah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemecahan-masalah Mon, 28 Mar 2022 06:54:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pemecahan masalah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pemecahan-masalah 32 32 Model Pembelajaran Problem Solving https://haloedukasi.com/model-pembelajaran-problem-solving Mon, 28 Mar 2022 06:18:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33086 Apa itu Model Pembelajaran Problem Solving Model pembelajaran problem solving merupakan metode pembelajaran dengan sistem pemecahan masalah. Dengan metode ini akan memberikan kemudahan bagi pelajar untuk belajar mencari upaya penyelesaian masalah di lingkungan sekitar. Model pembelajaran problem solving menerapkan pembelajaran berbasis masalah guna melatih para pelajar untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dengan sumber valid dan […]

The post Model Pembelajaran Problem Solving appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Model Pembelajaran Problem Solving

Model pembelajaran problem solving merupakan metode pembelajaran dengan sistem pemecahan masalah. Dengan metode ini akan memberikan kemudahan bagi pelajar untuk belajar mencari upaya penyelesaian masalah di lingkungan sekitar.

Model pembelajaran problem solving menerapkan pembelajaran berbasis masalah guna melatih para pelajar untuk mengumpulkan lebih banyak informasi dengan sumber valid dan untuk melatih para pelajar mengembangkan pola pikir kritis dan memecahkan dilema.

Cara memberikan pendekatan pembelajaran problem solving terhadap adalah dengan cara menstimulasi para pelajar untuk memperhatikan, menelaah, dan berpikir kritis terhadap suatu permasalahan, setelah itu mengajak untuk menganalisis suatu permasalahan guna mencari solusinya. 

Model pembelajaran problem solving diharapkan dapat mengembangkan kreativitas dan pola pikir kritis bagi pelajar agar mampu memecahkan masalah sebab dalam model pembelajaran ini terlibat beberapa aspek antara lain kognitif, afektif, dan psikomotor. Harapan lain yakni menciptakan interaksi belajar yang dinamis dan mampu bekerja sama dalam tim maupun secara individu.

Manfaat yang dapat diperoleh dari model pembelajaran problem solving adalah membantu pelajar atau siswa untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, memiliki wawasan lebih baik, belajar memposisikan diri sebagai orang dewasa melalui simulasi untuk menyelesaikan suatu permasalahan, serta dapat secara mandiri mendapatkan pembelajaran sesuai dengan cara masing-masing.

Tujuan Model Pembelajaran Problem Solving

Beberapa tujuan yang ingin diharapkan dengan adanya model pembelajaran problem solving, antara lain:

  1. Meningkatkan output atau hasil pembelajaran bagi pelajar.
  2. Meningkatkan kemampuan pola berpikir pelajar atau anak didik.
  3. Memperkuat daya ingat terhadap materi yang disampaikan oleh pengajar.
  4. Meningkatkan kreativitas pelajar dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
  5. Melatih pelajar atau siswa dalam menentukan sebuah keputusan dengan bijak.
  6. Melatih pelajar untuk mengetahui langkah-langkah dalam memecahkan suatu permasalahan dengan baik.
  7. Menguasai cara bekerja yang sistematis dalam suatu hal sehingga permasalahan lebih mudah terselesaikan.
  8. Menyelidiki dasar problem solving dengan indikator pengetahuan, keterampilan kerja, serta output yang dimiliki oleh pelajar.
  9. Mengonstruksikan pelajar agar menjadi independen dalam berpikir dan berpegang teguh pada pendirian agar dapat berdiri sendiri.
  10. Memberikan pemahaman untuk sadar bahwa setiap permasalahan pasti ada jalan keluar asal ada keinginan dan berusaha untuk berproses mencari solusi.
  11. Menyalurkan pengetahuan dalam memecahkan masalah dan kecakapan praktis yang dapat diimplementasikan terhadap permasalahan realistis di tengah masyarakat demi mencapai pendidikan yang dialogis.

Langkah-Langkah

Berikut langkah-langkah penerapan model pembelajaran problem solving.

  1. Fasilitator atau pendidik memberikan pengantar mengenai pembelajaran menggunakan metode problem solving, seperti menjelaskan prosedur problem solving yang benar.
  2. Fasilitator memberikan penjelasan mengenai suatu permasalahan.
  3. Kemudian peserta atau pelajar membaca dan berpikir dengan cara mengidentifikasi masalah, menggambarkan situasi, dan mendeskripsikan perencanaan pemecah masalah.
  4. Selanjutnya peserta mengeksplorasi dan mengumpulkan informasi valid yang dapat dipercaya yang berkaitan dengan persoalan yang sedang diidentifikasi.
  5. Setelah itu peserta dapat merencanakan strategi penyelesaian masalah, seperti bereksperimen, simulasi, ekspansi, deduksi logis, membuat diagram pemecahan masalah, dan lain sebagainya.
  6. Setelah mendapatkan strategi penyelesaian masalah, pelajar dapat mengoreksi kembali, merefleksikan, memperluas konsep, serta memformulasikan permasalahan variatif yang orisinil.
  7. Lalu pelajar diharapkan mampu mempresentasikan hasil kepada fasilitator.
  8. Terakhir fasilitator atau pendidik melakukan penilaian terhadap hasil problem solving yang telah disusun oleh pelajar.

Kelebihan Model Pembelajaran Problem Solving

Beberapa kelebihan penerapan model pembelajaran problem solving, antara lain:

  • Pelajar dapat memiliki sikap inisiatif dan inovatif.
  • Meningkatkan daya berpikir kritis dalam kegiatan penyelidikan.
  • Dalam kehidupan akan didominasi oleh ruang lingkup pendidikan.
  • Melatih pelajar untuk membuat perencanaan terhadap suatu penemuan.
  • Meningkatkan kemampuan berpikir analitis dan kritis dalam penyelesaian masalah.
  • Menciptakan pendidikan yang dialogis, belajar berdasarkan realitas yang ada di sekitar.
  • Dapat menyelesaikan suatu permasalahan secara logis, terstruktur, efektif, dan strategis.
  • Menjadikan pendidikan berhubungan dengan kegiatan sehari-hari, terutama dalam dunia kerja.
  • Menjadikan pelajar memiliki sikap aktif, kreatif, dan bertanggungjawab terhadap tugas dan peran.
  • Membantu menganalisis dan mengevaluasi output penelitian dan observasi terhadap suatu permasalahan.
  • Meningkatkan rasa percaya diri dalam setiap keputusan dan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan.
  • Memberikan wawasan kepada pelajar untuk mengatasi suatu permasalahan yang sulit yang datang secara spontan.
  • Kemampuan problem solving dibutuhkan oleh pelajar atau siswa kelak ketika sudah memasuki usia dewasa dan hidup di tengah masyarakat, dalam keluarga, serta dalam dunia kerja.

Kekurangan Model Pembelajaran Problem Solving

Beberapa kekurangan penerapan model pembelajaran problem solving, antara lain:

  • Memerlukan perencanaan yang baik dan matang.
  • Membutuhkan banyak peserta agar diskusi dapat berjalan.
  • Tidak mudah untuk melakukan pengoordinasian bahan pelajaran.
  • Memakan banyak waktu sebab memiliki beberapa serangkaian proses.
  • Hanya sebagian materi pembelajaran yang dapat dibahas atau memiliki masalah.
  • Siswa yang pasif tidak akan mendorong kelancaran kegiatan pembelajaran problem solving.
  • Dibutuhkan tingkat kemampuan dan keterampilan guru sebagai pengajar atau fasilitator yang mumpuni.
  • Sulit menentukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat pemahaman dan kemampuan penyelesaian masalah bagi pelajar.
  • Pelajar terkadang mengalami kesulitan untuk menemukan sumber informasi valid dan sesuai digunakan untuk bahan pembelajaran problem solving.
  • Pelajar akan mengerti alasan untuk mempelajari suatu hal jika tidak didasarkan oleh pemahaman untuk memecahkan permasalahan yang sedang dihadapi dan dipelajari.

The post Model Pembelajaran Problem Solving appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Berpikir Kritis: Pengertian, Cara dan Manfaatnya https://haloedukasi.com/berpikir-kritis Sun, 29 Nov 2020 10:34:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15980 Dalam kehidupan sehari hari seringkali kita penasaran terhadap sebuah hal yang belum kita ketahui sama sekali. Hal tersebut pun menuntut kita untuk melakukan sebuah penelitian secara tidak langsung. Hal itu seringkali disebut dengan berpikir kritis. Berikut pemaparan mengenai berpikir kritis. Pengertian Berpikir Kritis Berpikir kritis merupakan sebuah proses disiplin secara intelektual untuk secara aktif dan […]

The post Berpikir Kritis: Pengertian, Cara dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari hari seringkali kita penasaran terhadap sebuah hal yang belum kita ketahui sama sekali. Hal tersebut pun menuntut kita untuk melakukan sebuah penelitian secara tidak langsung.

Hal itu seringkali disebut dengan berpikir kritis. Berikut pemaparan mengenai berpikir kritis.

Pengertian Berpikir Kritis

Berpikir kritis merupakan sebuah proses disiplin secara intelektual untuk secara aktif dan terampil membuat konsep, menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang dikumpulkan. Yang mana informasi tersebut dapat berasal dari hasil observasi, pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi.

Informasi yang telah dikumpulkan akan dijadikan sebagai panduan untuk menentukan sebuah tindakan yang belum diketahui sebelumnya.

Secara umum, berpikir kritis juga dapat diartikan sebagai sebuah tindakan memproses informasi secara sengaja dan sistematis. Yang dengan hal tersebut kita dapat membuat sebuah keputusan yang lebih baik.

Selain itu keputusan yang akan kita buat sjuga harus mampu secara umum kita pahami dengan baik. Hal tersebut bertujuan untuk menambah pengetahuan kita secara lebih baik terhadap berbagai hal.

Dengan adanya beberapa definisi di atas, kita mengetahui bahwa begitu banyak kata yang mengharuskan kita untuk berpikir kritis dengan menggunakan alat intelektual yang dan juga pada informasi yang beragam.

Cara Berpikir Kritis

Terdapat beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk dapat berpikir kritis mengenai informasi yang kita dapatkan.

1. Konseptualisasi

Konseptualisasi merupakan  suatu proses pembentukan konsep dengan berdasarkan kepada hal hal yang sedang diamati.

Proses konseptualisasi ini berjalan secara induktif, dengan melakukan pengamatan terhadap sejumlah gejala gejala alam, sosial, kesehatan dan lain sebagainya secara individual.

Yang mana nantinya gejala gejala tersebut dirumuskan ke dalam bentuk konsep yang masih bersifat abstrak. Abstrak dalam artian masih memerlukan penjelasan dan penjabaran yang lebih detail lagi.

2. Menganalisa

Secara bahasa, menganalisa berasal dari kata analisa. Yang mana analisa sendiri merupakan sebuah kemampuan untuk mengklasifikasikan materi materi yang sedang diamati menjadi beberapa bagian yang lebih spesifik.

Selain itu, analisa juga merupakan sebuah kemampuan melacak dan mengindentifikasi sebuah hubungan yang ada dari masing masing bagian yang telah diklasifikasikan.

Oleh karenanya, dengan pengertian dari analisa, menganalisa merupakan sebuah kegiatan yang mana disitu kita mempergunakan kemampuan kita secara intelektual untuk mengklasifikasikan dan mengidentifikasi sebuah permasalahan yang ada di sekitar kita.

Penganalisaan ini sendiri lebih bertujuan untuk memudahkan kita dalam melakukan pengamatan lebih lanjut mengenai sebab akibat sebuah peristiwa yang terjadi.

3. Mensintesis

Sintesis merupakan kemampuan untuk dapat menyatukan bagian bagian tertentu. Yang mana hal tersebut bertujuan untuk dapat membentuk suatu yang baru. Adapun beberapa indikator mengenai sintesis sendiri. Indikator tersebut mencakup:

  • Kemampuan untuk menggunakan pengetahuan atau ide lama menjadi hal baru.
  • Adanya kemampuan untuk mengombinasikan beberapa ide yang ada untuk menjadi sebuah hal yang baru
  • Menggunakan pengetahuan pada konteks baru ataupun berbeda.

4. Mengevaluasi

Evaluasi merupakan sebuah kegiatan  membandingkan hasil implementasi dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Yang  mana standar tersebut telah menjadi patokan tercapai atau tidaknya tujuan.

Dari kegiatan evaluasi sendiri kita akan mendapatkan beberapa informasi mengenai sejauh mana kegiatan pengamatan atau penelitian yang kita laukan telah mencapai target.

Manfaat Berpikir Kritis

Berpikir kritis sangat penting dalam kehidupan sehari hari kita. Dengan berpikir kritis kita dapat meningkatkan kepekaan kita terhadap suatu hal yang telah terjadi di lingkungan sekitar kita.

Berikut beberapa manfaat kita dalam berfikir kritis:

Manfaat Berpikir Kritis di Perguruan Tinggi

Di dunia pendidikan, terutama di perguruan tinggi, mahasiswa telah disajikan berbagai mata kuliah yang disesuaikan dengan bidangnya. Lantas hal tersebut tidak membuat mahasiswa menerima materi tersebut secara cuma-cuma.

Dalam hal ini mereka dituntut untuk dapat berpikir kritis dalam mengembangkan materi perkuliahan yang ada. Berikut manfaat berpikir kritis di dunia pendidikan:

  • Memungkinkan Anda untuk membentuk opini Anda sendiri dan terlibat dengan materi di luar tingkat yang dangkal

Hal ini sangat penting untuk mahasiswa dalam hal menyusun esai yang bagus dan melakukan diskusi yang cerdas dengan profesor atau teman sekelas.

Sehingga, dalam perkembangannya kita dapat berkembang secara pesat mengenai pengetahuan yang belum kita ketahui sama sekali.

Untuk dapat melatih hal ini, kita dapat mencoba untuk membaca beberapa referensi buku yang bersesuaian dengan bidang yang sedang kita tekuni. Terutama mengenai sebuah hal yang belum kita ketahui sama sekali mengenai bidang itu.

  • Memungkinkan Anda menyusun argumen yang layak dan mendukungnya

Dengan berpikir kritis dapat mengembangkan kosakata kita mengenai berbagai topik yang ada.

Dengan begitu, dalam kegiatan yang menuntut kita untuk beropini, kita dapat dengan mudah untuk mengeluarkan opini. Yang mana opini tersebut telah didukung oleh beberapa sumber yang akurat.

  • Membantu Anda mengevaluasi pekerjaan Anda sendiri

Apabila kita sering berpikir kritis mengenai suatu hal, kita tidak akan mudah puas terhadap apa yang sudah kita kerjakan.

Dengan kebiasaan kita untuk berpikir kritis menumbuhkan standar kinerja yang lebih tinggi tentunya.

Hal tersebut disebabkan karena banyaknya referensi hal yang pernah kita lihat sebelumnya. Hal hal tersebutlah yang mendorong kita untuk bersikap perfeksionis dalam mengerjakan suatu hal.

Manfaat Berpikir Kritis di Dunia Nyata

Berpikir kritis tentunya sangat berguna di dunia nyata. Berikut beberapa manfaat berpikir kritis di dunia nyata.

  • Memungkinkan Anda untuk terus berkembang secara intelektual setelah Anda lulus

Kemampuan dalam berpikir kritis membantu kita untuk senantiasa berkembang dalam dunia luar. Kita akan terus merasa penasaran terhadap sebuah hal yang baru. Yang mana sangat menuntut kita untuk melakukan penelitian lebih lanjut.

  • Membantu Anda membuat keputusan sulit

Berpikir kritis juga membantu kita dalam menyelesaikan sebuah permasalahan yang sulit. Yang mana dalam permasalahan tersebut kita dituntut untuk dapat mengambil keputusan secara tepat.

Dengan kemampuan berpikir kritis kita dapat melihat sebuah masalah dalam berbagai sudut pandang, yang mana kemampuan tersebut sangat mampu membantu dalam pengambilan keputusan yang sulit yang membutuhkan berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya.

  • Orang lain tidak dapat memanipulasi Anda

Seseorang yang tidak terbiasa berpikir kritis akan dengan mudahnya membiarkan dan menerima segala sesuatu yang terjadi. Kebanyakan orang seperti ini berpikiran bahwa semua yang terjadi sudah digariskan dan tidak perlu untuk diketahui lebih lanjut.

Hal ini pun juga terjadi dalam kegiatan sehari hari, misalnya dalam hal iklan. Hal ini bergantung pada ketidaktahuan dan harapan palsu untuk membuat orang membeli sesuatu yang paling tidak berguna sebenarnya.

Ketika kita mengevaluasi sebuah informasi secara kritis (terutama informasi yang dimaksudkan untuk menjual sesuatu), kita dapat menghindari rayuan iklan barang yang sebenarnya kita tidak membutuhkannya.

  • Membuat Anda lebih siap kerja

Karyawan terbaik tidak hanya tahu bagaimana memecahkan masalah yang ada. Selain itu juga mereka tahu bagaimana caranya untuk menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi berbagai permasalahan yang ada yang tidak pernah dibayangkan siapa pun.

The post Berpikir Kritis: Pengertian, Cara dan Manfaatnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>