pendapatan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pendapatan Mon, 29 Jan 2024 09:00:37 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pendapatan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pendapatan 32 32 3 Sumber Pendapatan Negara di Indonesia https://haloedukasi.com/sumber-pendapatan-negara Mon, 29 Jan 2024 09:00:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47966 Pendapatan negara merupakan semua dana yang masuk ke dalam kas negara. Untuk membiayai pengeluaran negara, maka dibutuhkan pendapatan negara. Pendapatan negara tidak hanya berasal dari satu sumber saja melainkan beberapa sumber. Di mana sumber pendapatan negara inilah yang menjadi pemasukan negara. Seperti halnya rumah tangga, negara juga perlu membeli sejumlah barang-barang atau alat yang diperlukan […]

The post 3 Sumber Pendapatan Negara di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pendapatan negara merupakan semua dana yang masuk ke dalam kas negara. Untuk membiayai pengeluaran negara, maka dibutuhkan pendapatan negara. Pendapatan negara tidak hanya berasal dari satu sumber saja melainkan beberapa sumber. Di mana sumber pendapatan negara inilah yang menjadi pemasukan negara.

Seperti halnya rumah tangga, negara juga perlu membeli sejumlah barang-barang atau alat yang diperlukan negara. Baik itu untuk pertumbuhan maupun pembangunan negara. Pada dasarnya pendapatan negara itu sebagian besar berasal dari rakyat. Di mana pendapatan negara ini akan dirasakan manfaatnya pula oleh rakyat.

Oleh karena itu, konsep dari pendapatan negara adalah dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Pendapatan yang dimiliki oleh negara begitu besar. Bisa dibayangkan jika negara yang memiliki penduduk yang banyak, maka tidak menutup kemungkinan pendapatan yang dihasilkan pun akan banyak.

Oleh karena itu tidak heran jika pendapatan negara ini menggiurkan sejumlah pihak. Berikut ini sumber pendapatan negara.

1. Pajak

Pajak menjadi sumber pendapatan yang utama di Indonesia. Bahkan lebih dari 70% pajak menjadi sumber pendapatan negara. Pajak merupakan pungutan resmi yang ditujukan kepada rakyat tanpa imbalan balas jasa langsung.

Saat seseorang membayar pajak, maka manfaat yang dihasilkan tidak akan didapatkan secara langsung melainkan di lain waktu. Pajak dipungut oleh petugas pajak baik itu pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Pada pemerintah pusat, pihak yang berwenang untuk memungut pajak adalah direktorat jenderal pajak. Sementara itu, di pemerintah daerah yang berwewenang memungut pajak adalah dinas pendapatan Daerah. Pajak tidak hanya menyangkut barang saja melainkan juga jasa. Oleh karena itu, ada banyak jenis pajak yang dipungut di Indonesia.

1.1 Pajak Pendapatan (PPH)

Pajak Pendapatan merupakan pajak yang dibebankan kepada individu maupun perusahaan atas pendapatan yang diterimanya selama satu tahun masa pajak. Adapun objek yang dijadikan pada pajak pendapatan adalah bonus, gaji, hadiah, honorium dan lainnya. Tarif pajak penghasilan berbeda tergantung dengan besar pajak. Oleh karena itu, tarif pajak penghasilan adalah dikenakan tarif pajak progresif.

Dasar pengenaan pajak pendapatan gaji adalah pendapatan kotor yang telah dikurangi dengan pendapatan tidak kena pajak. Pendapatan kotor ini akan disetahunkan atau satu tahun masa pajak. Pendapatan tidak kena pajak merupakan pendapatan yang tidak termasuk ke dalam bagian yang dikenakan pajak.

Secara sederhana, PTKP ini merupakan potongan dari penghasilan yang didapatkan. Adapun penghasilan tidak kena pajak adalah tanggungan seperti istri dan anak (maksimal 3 orang). Setelah dikurangi dengan pendapatan tidak kena pajak, maka akan didapatkan pendapatan kena pajak yang dikalikan dengan tarif pajak.

1.2 Pendapatan PPN

Pendapatan pajak pertambahan nilai merupakan pajak dikenakan atas barang-barang yang kena pajak. Biasanya PPN ini dibebankan pada transaksi barang maupun jasa. Namun, dengan catatan orang yang melakukan transaksi adalah pengusaha yang kena pajak.

Dan juga barang ataupun jasa yang ditawarkan termasuk barang yang kena pajak. Sebab, tidak semua pengusaha akan dikenakan pajak. Begitupun dengan barang dan jasa, hanya barang tertentu saja yang dikenakan pajak.

1.3 Pendapatan Cukai

Pajak cukai merupakan pajak yang dikenakan atas barang tertentu yang sudah terdapat pada Undang-undang cukai. Ada banyak jenis barang yang terkena pajak cukai. Seperti tembakau yang digunakan untuk rokok serta minuman keras. Kedua barang ini akan terkena pajak cukai.

1.4 Pajak Bea Masuk dan Keluar

Setiap transaksi impor dan ekspor akan dikenalkan pajak bea. Pajak bea masuk dibebankan atas setiap transaksi impor yang masuk ke Indonesia. Sementara itu, pajak keluar adalah pajak yang dibebankan atas transaksi ekspor. Hal ini berdasarkan ketentuan dalam Undang-undang Kepabeanan.

Keberadaan pajak bea masuk dan keluar juga memiliki tujuan agar harga-harga di dalam negeri tidak ikut anjlok. Oleh karena itu, dengan adanya pajak ini barang impor yang cenderung murah akan meningkat harganya sehingga tidak menggeser kedudukan barang lokal. Begitupun dengan adanya pajak keluar agar barang lokal mampu bersaing dengan produk luar.

Pendapatan dari pajak yang dihasilkan begitu besar. Namun, sayangnya pendapatan ini sering sekali dicurangi. Pada beberapa kasus pendapatan negara dicurangi oleh beberapa pejabat sehingga negara masih kekurangan keuangan. Alhasil, negara meminjam uang kepada negara lain atau instansi lain.

1.5 Pendapatan PBB

Pajak PBB dikenakan atas kepemilikan tanah maupun bangunan. Contoh pajak atas kepemilikan tanah adalah kebun, halaman rumah, sawah dan lainnya. Sementara itu, pajak atas bangunan adalah pajak rumah, mall, gedung, dan lainnya.

Namun, terdapat beberapa pengecualian pajak tanah yakni tanah yang digunakan sebagai fasilitas umum seperti kuburan, tempat ibadah dan lainnya. Selain pajak di atas, terdapat beberapa pajak lainnya seperti pajak kendaraan bermotor dan lainnya.

Sumber pendapatan negara bukan hanya bersumber dari pajak saja melainkan beberapa sumber lain. Namun, pajak menjadi salah sumber pendapatan yang paling berkontribusi.

2. Penerimaan Negara Bukan Pajak

Selain pajak, sumber pendapatan negara lainnya berasal dari objek non pajak. Pendapatan non pajak ini dapatkan atas manfaat yang dirasakan dari penggunaan sumber daya atau objek non pajak. Terdapat beberapa jenis pendapatan bukan pajak yakni sebagai berikut.

2.1 Pemanfaatan Sumber Daya Alam

Pemanfaatan sumber daya alam termasuk sumber pendapatan negara karena memanfaatkan sumber daya alam yang dikuasai oleh negara seperti air, minyak dan gas. Di Indonesia bidang yang menguasai sumber daya alam adalah Badan Usaha Milik Negara.

Oleh karena itu, BUMN harus membayar deviden atas pemanfaatan sumber daya alam dan mengelola lahan migas sert membayar lisensi. Setiap sumber kekayaan alam milik negara akan dikuasai dan dimanfaatkan oleh BUMN. Di mana nantinya BUMN ini akan membayar deviden atau bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam kepada negara.

2.2 Pendapatan Atas Kekayaan yang Dipisahkan

Sumber pendapatan negara selanjutnya berasal dari pendapatan kekayaan yang telah dipisahkan. Dalam hal ini adalah pengelolaan kekayaan milik negara yang berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Di mana pengelolaan kekayaan ini dijadikan sebagai penyertaan modal ataupun perolehan lain yang dianggap sah. Contoh dari kekayaan yang dipisahkan adalah pendapatan atau keuntungan dari sektor pemerintah. Pemerintah bukan hanya bertindak sebagai konsumen melainkan juga produsen.

Oleh karena itu, pemerintah akan mendapatkan laba dari kekayaan yang dikelola. Selain mendapatkan laba, pemerintah juga menjual saham atau surat-surat berharga. Penjualan surat berharga ini termasuk ke dalam kekayaan yang dipisahkan.

2.3 Pendapatan Badan Layanan Umum

Sumber pendapatan negara lainnya berasal dari pendapatan badan layanan umum. Negara bukan hanya dapat menjadi pelaku konsumsi melainkan juga produsen. Negara dapat menyediakan berbagai barang dan jasa serta pelayanan. Dari sinilah negara akan mendapatkan pendapatan.

Contohnya negara memiliki perusahaan BUMN yang di mana perusahaan ini melayani masyarakat dan mendapatkan keuntungan. Seperti adanya PT kereta api yang memberikan jasa pelayanan transportasi. Masyarakat dapat merasakan manfaat penggunaan jasa transportasi sedangkan negara merasakan manfaat dari hasil yang didapatkan.

2.4 Pengelolaan Barang Milik Negara

Sumber pendapatan selanjutnya yakni berasal dari pengelolaan barang yang dimiliki oleh negara. Setiap barang yang berasal dari dana APBN kemudian dimanfaatkan, digunakan atau dipindahtangankan maka harus membayar kepada negara.

Negara memiliki hak atas penggunaan barang tersebut karena menggunakan sumber dana dari APBN. Oleh karena itu, siapa saja yang memanfaatkannya maka akan membayar kepada negara.

2.5 Pengelolaan Dana

Selain mengelola barang, negara juga memiliki dana yang dihimpun. Dana ini kemudian dikelola dengan baik agar dapat digunakan di kemudian hari. Contohnya seperti penerimaan dari jasa giro serta anggaran dari sisa pembangunan.

Pembangunan yang dilakukan biasanya menggunakan dana yang berasal dari negara. Oleh karena itu, ketika ada sisa uang dari pembangunan maka wajib dikembalikan kepada negara. Uang inilah yang kemudian akan dikelola dan menjadi sumber pendapatan negara.

3. Hibah

Sumber pendapatan negara selain pajak dan PNBP adalah hibah. Hibah termasuk pendapatan negara yang berbeda dengan penerimaan negara bukan pajak. Keberadaan hibah di Indonesia telah diatur oleh peraturan pemerintah yang dikeluarkan tahun 2011.

Hibah merupakan pendapatan negara yang bisa berupa devisa, surat berharga, barang, dan lainnya baik yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Keberadaan hibah ini memiliki tujuan untuk mendorong adanya pembangunan nasional.

Biasanya hibah ini diberikan ketika dalam keadaan yang genting. Misalnya saat terjadinya bencana alam yang mengakibatkan sejumlah fasilitas. Rusaknya sejumlah fasilitas ini harus dibangun kembali nantinya. Dana pembangunan inilah biasanya berasal dari dana hibah.

Hibah memiliki beberapa jenis yakni sebagai berikut.

3.1 Hibah Terencana

Hibah Terencana adalah hibah yang telah direncanakan sebelumnya. Biasanya hibah ini sudah tercatat dalam daftar rencana kegiatan hibah. Mekanisme hibah juga biasanya telah direncanakan secara matang sehingga nantinya ketika pelaksanaan tinggal menyerahkan dana hibah.

3.2 Hibah Langsung

Selain hibah Terencana, ada pula hibah langsung. Seperti namanya hibah ini langsung diberikan tanpa adanya perencanaan. Mekanisme Hibah langsung tidak tercatat dalam daftar rencana kegiatan hibah.

3.3 Hibah Melalui KPN

Hibah Melalui KPN merupakan hibah yang dilakukan oleh bendahara umum negara atau kantor pelayanan perbendaharaan negara. Sebaliknya ada pula hibah tanpa melalui kpn yang di mana proses penarikannya tidak melibatkan bendahara umum negara maupun KPPN.

3.4 Hibah Dalam dan Luar Negeri

Pelaku Hibah bisa dilakukan oleh orang-orang yang berada di dalam negeri. Biasanya hibah ini dilakukan oleh pemerintah ataupun lembaga keuangan dan non keuangan yang ada di dalam negeri. Selain di kalangan pemerintah, hibah juga dapat dilakukan oleh perusahaan ataupun orang asing yang sedang melakukan kegiatan di Indonesia. Selain hibah dalam negeri, hibah juga bisa berasal dari luar negeri. Hibah ini didapatkan dari lembaga internasional ataupun orang Indonesia yang telah tinggal di luar negeri.

3.5 Hibah Daerah

Hibah Daerah merupakan hibah yang diberikan oleh pemerintah daerah. Hibah ini sengaja diberikan untuk membantu pembangunan daerah. Biasanya hibah diberikan oleh jajaran pemerintah provinsi kepada kabupaten atau kota yang ada di bawahnya. Hibah yang diberikan pemerintah daerah biasanya telah jelas kegunaannya untuk apa. Sebab, hal ini sudah tertuang dalam surat perjanjian.

The post 3 Sumber Pendapatan Negara di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/omset Tue, 01 Mar 2022 02:16:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31718 Pengertian Omset Menurut KBBI, omset atau omzet adalah jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk atau barang pada jangka waktu tertentu. Lebih jelasnya, omset adalah hasil penjualan produk dalam jangka waktu tertentu, bisa dalam per bulan atau per minggu, sesuai dengan periode penjualan. Omset disebut juga pendapatan kotor, karena jumlahnya belum dikurangi biaya modal maupun operasional. […]

The post Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Omset

Menurut KBBI, omset atau omzet adalah jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk atau barang pada jangka waktu tertentu.

Lebih jelasnya, omset adalah hasil penjualan produk dalam jangka waktu tertentu, bisa dalam per bulan atau per minggu, sesuai dengan periode penjualan.

Omset disebut juga pendapatan kotor, karena jumlahnya belum dikurangi biaya modal maupun operasional. Oleh karenanya, besar-kecilnya perusahaan tidak bisa diukur melalui seberapa besar omsetnya.

Sebuah perusahaan bisa saja memiliki pendapatan yang besar setiap bulannya, tetapi keesokan hari gulung tikar.

Hal ini dapat terjadi karena omset yang besar belum tentu mencerminkan profit yang besar. Maka, selain mengetahui apa itu omset, kita juga harus mengenal apa itu profit.

Perbedaan Omset dan Profit

Profit adalah hasil penjualan produk yang telah dikurangi biaya modal dan operasional.

Secara singkat, berikut perbedaan keduanya:

  1. Berbeda Cara Hitungnya

Cara menghitung omset adalah dengan mengakumulasi seluruh hasil penjualan yang didapat perusahaan pada periode tertentu, tanpa terkecuali dan tanpa dikurangi biaya apapun.

Sementara cara menghitung profit adalah dengan mengurangi jumlah omset yang didapat dengan biaya modal dan operasional perusahaan.

Contoh :

Sebuah perusahaan A berhasil menjual 200 pasang sepatu seharga Rp 250.000 dalam waktu seminggu, dengan modal dan operasional Rp 30.000.000,-. Berapa jumlah omset dan profitnya?

Omset = hasil penjualan

            = 200 × Rp 250.000

            = 50.000.000

Omsetnya adalah Rp 50.000.000,-

Profit     = Omset ─ Biaya Modal dan Operasional

              = Rp 50.000.000 – Rp 30.000.000

              = Rp 20.000.000,-

  1. Pendapatan dan Keuntungan

Omset adalah keseluruhan pendapatan perusahaan dari produk yang dijual, sedangkan profit adalah keuntungan bersih yang diraih perusahaan dari pedapatan tersebut.

  1. Pendapatan Kotor dan Bersih

Seperti yang tertulis di awal, omset adalah pendapatan kotor perusahaan, sementara profit adalah pendapatan bersihnya.

Manfaat Memahami Omset Penjualan

Sebagai pebisnis, tentu mempelajari omset penjualan adalah suatu hal yang penting. Omset serupa nyawa perusahaan, jika tidak dikelola dengan baik, tak heran bisnisnya berada di ambang kehancuran.

Secara rinci, berikut manfaat mempelajari omset penjualan:

  • Mengetahui Target Pasar

Omset penjualan dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat seberapa besar produk suatu perusahaan dapat diterima di pasar.

Hal tersebut penting untuk menentukan strategi pemasaran ke depan.

  • Mudah Mendeteksi Adanya Masalah

Pergerakan omset penjualan biasanya fluktuatif, ada kalanya penjualan melonjak tinggi dan ada kalanya rendah.

Dengan mengetahui pergerakan tersebut, perusahaan dapat mendeteksi apa yang salah dan harus diperbaiki, entah dalam hal produksi maupun manajerial perusahaan.

  • Pengelolaan Anggaran Lebih Efisien

Perusahaan dapat mengefisiensi pengeluaran anggaran dengan melihat pergerakan omset penjualan.

Hal ini dapat meminimalisir kerugian dan kebangkrutan, ketika penjualan tidak mencapai target atau bahkan minus.

  • Menambah Aset dari Profit

Dengan memahami omset penjualan, perusahaan dapat mengatur timing yang tepat untuk mengalokasikan profit menjadi aset agar bisnisnya semakin berkembang.

Jenis Omset

Omset terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Uang Tunai, aset perusahaan yang dapat dihitung dalam jumlah nominal.
  2. Inventaris atau Stok, persediaan barang yang dimiliki perusahaan. Ini juga dapat berupa gedung, fasilitas, peralatan, produk/layanan dan sebagainya.
  3. Tenaga Kerja, karyawan atau orang yang bekerja untuk mencapai visi-misi perusahaan.

Cara Meningkatkan Omset

Seperti yang kita ketahui, omset sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan. Berikut ada beberapa cara untuk meningkatkan omset perusahaan, yakni:

  • Mengoptimalkan Brand Perusahaan

Produk apapun yang dijual oleh brand yang familiar di masyarakat pasti akan lebih mudah diterima.

Hal tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan Nielsen, 60% konsumen lebih tertarik membeli produk dari brand yang sudah dikenal.

Maka dari itu, salah satu cara untuk meningkatkan omset adalah dengan mengoptimalkan brand dan membuat banyak orang lebih aware dengan brand yang kita miliki.

  • Mengutamakan Kualitas dan Inovasi Produk

Produk yang berkualitas pasti mendapat tempat terbaik di hati pembeli. Dengan menjaga kualitas produk, tak heran jika pembeli akan datang kembali tanpa diminta.

Meski begitu, akan jauh lebih baik jika perusahaan terus melakukan inovasi terhadap produk yang dijual. Sebagai penyedia produk/layanan, inovasi adalah suatu hal yang mutlak dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan.

Hal ini juga berlaku untuk menghadapi permintaan pasar yang berubah dengan cepat.

  • Promosi yang Efektif dan Tepat Sasaran

Salah satu cara untuk menggaet pembeli yang potensial adalah dengan melakukan promosi yang tepat sasaran.

Perusahaan juga harus membuat strategi marketing yang menarik pembeli. Misalnya, membuat promo spesial hari raya, promo beli 2 gratis 1, atau paket bundling lainnya yang dapat merangsang minat beli.

  • Memberikan Pelayanan Terbaik

Semua cara di atas akan terasa sia-sia jika dilakukan tanpa pelayanan yang terbaik.

Jika brand, produk dan promosinya sudah dirancang sedemikian hebat, maka hal tersebut harus dilengkapi dengan pelayanan terbaik ke customer. Pelayanan yang ramah dan cepat pasti akan lebih menarik hati pembeli.

Contoh Omset

Perusahaan Kosmetik XYZ menjual 3 jenis barang. Produknya adalah Lip Cream seharga Rp 75.000, Body Lotion seharga Rp 100.000, dan Body Scrub seharga Rp 120.000.

Dalam 1 bulan, produk Lip Cream-nya terjual sebanyak 45 buah, Body Lotion sebanyak 50 buah, dan Body Scrub sebanyak 45 buah. Berapa omsetnya dalam sebulan?

Omset = Hasil Keseluruhan Penjualan

                = (Penjualan Lip Cream) + (Penjualan Body Lotion) + (Penjualan Body Scrub)

                = (75.000 × 45) + (100.000 × 50) + (120.000 × 45)

                = 3.375.000 + 5.000.000 + 5.400.000

                = 13.775.000

Maka, omset Perusahaan Kometik XYZ dalam sebulan adalah Rp 13.775.000,-.

The post Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Revenue https://haloedukasi.com/revenue Sat, 11 Dec 2021 02:38:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=29333 Istilah revenue mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka yang banyak bergelut di bidang ekonomi, terutama akuntansi keuangan. Kata revenue ini biasanya sering dijumpai dalam berbagai laporan keuangan untuk mencatat pendapatan. Perlu diketahui bahwa revenue berbeda dengan income. Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai revenue dan apa perbedaannya dengan income, mari simak artikel berikut ini. […]

The post Revenue appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Istilah revenue mungkin sudah tidak asing lagi bagi mereka yang banyak bergelut di bidang ekonomi, terutama akuntansi keuangan. Kata revenue ini biasanya sering dijumpai dalam berbagai laporan keuangan untuk mencatat pendapatan.

Perlu diketahui bahwa revenue berbeda dengan income. Untuk lebih memahami dengan jelas mengenai revenue dan apa perbedaannya dengan income, mari simak artikel berikut ini.

Pengertian Revenue

Dalam bahasa Indonesia, revenue bisa diartikan sebagai pendapatan. Revenue bisa diartikan sebagai hasil dari kegiatan operasional utama yang dijalankan oleh sebuah perusahaan.

Dalam penulisan laporan keuangan, revenue akan dicantumkan pada bagian atas laporan keuangan dan masuk ke dalam perhitungan keuntungan perusahaan.

Pengertian lain dari revenue adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh beberapa ahli sebagai berikut:

  • Lam dan Lau (2014:317) menyatakan bahwa pendapatan atau revenue adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomis selama periode berjalan yang muncul dalam rangkaian kegiatan biasa dari sebuah entitas ketika arus masuk dihasilkan  dalam penambahan modal, selain yang berkaitan dengan kontribusi pemegang ekuitas.
  • Ikatan Akuntan Indonesia (2015:23.1) mendefinisikan revenue sebagai penghasilan yang timbul dari pelaksanaan aktivitas entitas yang normal dan dikenal dengan sebutan yang berbeda, seperti penjualan, penghasilan jasa, bunga, dividen, royalti, dan sewa.
  • Martani, dkk (2016:204) mendefinisikan revenue sebagai penghasilan yang berasal dari aktivitas normal dari suatu entitas dan merujuk kepada istilah yang berbeda-beda seperti penjualan, pendapatan jasa, bunga, dividen, dan royalti.
  • John J. Wild mengartikan revenue atau pendapatan sebagai pertumbuhan atau peningkatan aktiva sebagai hasil dari kegiatan operasional perusahaan dengan pendekatan dan menekankan pada arus kas.  
  • Kieso, Warfield, dan Weygantd (2011) menyatakan bahwa revenue adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang muncul dari kegiatan operasional sebuah entitas dalam satu periode yang berakibat pada kenaikan ekuitas, namun tidak bersumber dari penanaman modal.
  • Theodorus M. Tuanakotta (2000) menyebutkan revenue atau pendapatan merupakan hasil yang diperoleh perusahaan yang menjadi sumber utama kegiatan operasional perusahaan.

Revenue atau pendapatan yang diterima perusahaan bisa berasal dari dua sumber sebagai berikut:

  • Operating Revenues 
    Operating revenues merupakan pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan operasional usaha secara langsung aktivitas bisnis. Contohnya adalah pendapatan yang diterima dari hasil penjualan barang atau jasa.
  • Non Operating Revenues 
    Non Operating revenues merupakan pendapatan yang dihasilkan dari selain kegiatan operasional bisnis. Contohnya adalah  pendapatan dari saham (dividen), bunga deposit dari bank, dan selainnya.

Jenis-Jenis Revenue

Total Revenue

Total Revenue (TR) adalah total keseluruhan penerimaan atau pendapatan perusahaan dari hasil penjualan. Nilai dari total revenue bisa berubah tergantung pada besarnya penjualan barang yang diraih perusahaan.

Pada pasar persaingan sempurna, total revenue digambarkan dalam bentuk garis lurus dari titik asal karena harga yang ada di pasar termasuk semua perubahan yang ada adalah sesuatu yang tidak dapat dipengaruhi. Hal ini berarti bahwa jumlah pendapatan akan senantiasa berbanding lurus dengan jumlah barang dan jasa yang dijual. Dengan kata lain, semakin besar penjualan barang atau jasa maka akan semakin besar pula revenue yang diperoleh perusahaan tersebut.

Sementara itu,  pada pasar tidak sempurna, total revenue digambarkan sebagai garis melengkung dari titik awal karena harga barang bisa ditentukan sendiri oleh masing-masing perusahaan. Pada awalnya total revenue bisa naik secara signifikan karena adanya monopoli, akan tetapi pada suatu titik kurva tertentu, total revenue akan mulai menurun karena adanya persaingan dan substansi.

Marginal Revenue

Marginal revenue merupakan kenaikan atau penurunan penerimaan yang disebabkan oleh adanya penambahan atau pengurangan satu unit output. Marginal revenue digunakan untuk mengukur perubahan pada pendapatan (revenue) yang diakibatkan oleh adanya perubahan jumlah barang atau jasa yang dijual. Marginal revenue bisa menjadi indikator seberapa besar pendapatan meningkat ketika ada penjualan unit tambahan dari barang atau jasa perusahaan.

Pada pasar persaingan sempurna, marginal revenue digambarkan konstan dan sama dengan harga. Garis kurva marginal revenue berhimpitan dngan kurva average revenue atau kurva permintaan dan berbentuk horizontal.

Average Revenue

Average revenue adalah penerimaan per unit dari penjualan output. Bisa dikatakan average revenue merupakan harga produk itu sendiri.

Faktor yang Mempengaruhi Revenue

Ada sejumlah faktor yang dapat memengaruhi revenue atau pendapatan yang diterima oleh perusahaan. Faktor utama yang memengaruhi revenue tentu saja adalah penjualan barang dan jasa
Penjualan barang dan jasa merupakan faktor utama yang memengaruhi pendapatan atau revenue dari sebuah usaha. Semakin besar hasil penjualan barang maupun jasa, maka artinya semakin besar pula revenue yang diterima perusahaan

Tingkat penjualan barang maupun jasa sendiri juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti harga barang dan jasa, variasi produk yang ditawarkan, diskon, pelayanan, maupun promosi.

Disamping itu, faktor lain yang juga memengaruhi revenue perusahaan adalah tingkat suku bunga serta nilai tukar mata uang. Perubahan tingkat suku bunga akan berdampak pada pendapatan non operasional perusahaan.

Rumus Revenue

Setidaknya ada 3 jenis rumus yang bisa digunakan untuk menentukan revenue perusahaan, yakni total revenue, average revenue, dan marginal revenue.

Rumus Total Revenue

Total revenue adalah rumus paling pokok yang digunakan dan akan menjadi dasar untuk menghitung jenis pendapatan lainnya. Untuk menentukan total revenue adalah dengan cara mengalikan harga jual per unit produk dengan jumlah keseluruhan produk yang terjual. Rumusnya adalah:

TR = P x Q

TR = Total Revenue

P = Price atau harga

Q = Quantity atau Jumlah produk terjual

Rumus Average Revenue

Pendapatan rata-rata merupakan total pendapatan dibagi dengan jumlah produk yang terjual. Rumus perhitungannya adalah:

AR = TR : Q

AR = Average Revenue

TR = Total Revenue

Q = Quantiy atau Jumlah produk

Rumus Marginal Revenue

Yang dimaksud dengan marginal revenue adalah pendapatan tambahan akibat tambahan setiap unit barang terjual. Rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan marjinal adalah sebagai berikut:

MR = ∆ TR : ∆ Q

MR = Marginal Revenue

∆ TR = Tambahan Total Revenue

∆ Q = Tambahan Barang terjual

Cara Meningkatkan Revenue

Untuk meningkatan revenue perusahaan maka yang perlu dilakukan tentu saja adalah dengan cara meningkatkan jumlah penjualan produk barang maupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut. Dengan meningkatnya penjualan maka keuntungan perusahaan juga akan meningkat, yang artinya pendapatan yang diterima perusahaan juga meningkat.

Beberapa cara yang bisa dilakukan oleh sebuah perusahaan untuk meningkatkan penjualan adalah sebagai berikut:

  • Menentuka target tujuan yang lebih jelas serta strategi untuk mencapainya.
  • Membangun hubungan baik dengan pelanggan
  • Melakukan promosi atau pemasaran dengan berbagai jenis media pemasaran yang ada
  • Memberikan layanan yang baik kepada pelanggan, baik sebelum disaat, maupun setelah transaksi berlangsung
  • Berikan diskon dan produk gratis
  • Menentukan strategi pemasaran yang tepat

Perbedaan Revenue dan Income

Sebagaimana telah disinggung di awal bahwasanya revenue tidaklah sama dengan income. Dalam bahasa Indonesia revenue diartikan sebagai pendapatan, sedangkan income adalah penghasilan. Berikut adalah perbedaan antara revenue dan income:

  1. Berdasarkan Pengertian
    Dalam bisnis, revenue atau pendapatan merupakan hasil yang diterima perusahaan dari penjualan produk dan selainnya. Sementara income atau penghasilan adalah keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan.
  2. Berdasarkan Sumbernya
    Berdasarkan sumbernya, selain dari hasil penjualan revenue juga bisa diterima dari sumber lainnya seperti bunga deposito, investasi modal, dan selainnya. Sementara itu, income hanya diperhitungkan dari hasil bisnis atau operasional perusahaan.
  3. Berdasarkan Cara Perhitungannya
    Cara perhitungan revenue adalah dengan menjumlahkan komponen biaya atau komponen penerimaannya. Adapun perhitungan income lebih kompleks lagi dan melibatkan lebih banyak komponen.

Contoh Soal Revenue dan Pembahasannya

  • Diketahui harga produk saat ini adalah 5.000. pada harga tersebut sebuah perusahaan mampu menjual  sebanyak 1.000 produk. Tentukan total pendapatannya!

    Jawab:
    TR = P x Q =  5.000 x 1.000 = 5.000.000

  • Diketahui fungsi permintaan adalah Q = 6- 0,25 P. Maka tentukan besarnya Total Revenue (TR) pada saat permintaan barang sebanyak 4 unit.

Jawab:

Q= 6- 0,25 P

4 = 6-0,25 P

0.25 P = 6-4

P = 2 : 0,25 à P = 4

maka ke TR = PxQ = 16x 4 = 64.

Kesimpulan Pembahasan

Revenue atau pendapatan merupakan hasil yang diperoleh oleh sebuah perusahaan yang muncul dari kegiatan operasional perusahaan selama kurun waktu tertentu. Pendapatan perusahaan ini bisa diperoleh dari kegiatan operasional langsung  maupun dari kegiatan non operasional.

Dalam ilmu ekonomi, ada tiga jenis revenue yaitu total revenue atau pendapatan total, average revenue atau pendapatan rata-rata, dan marginal revenue atau pendapatan marginal. Masing-masing jenis revenue ini memiliki rumus perhitungan yang berbeda-beda.

Untuk meningkatkan revenue perusahaan caranya adalah dengan meningkatkan jumlah penjualan perusahaan. Perlu diketahui bahwa revenue tidaklah sama dengan income. Perbedaan antara revenue dan income bisa dilihat dari beberapa aspek, seperti dari pengertiannya, sumbernya, maupun dari cara perhitungan dan komponen yang terlibat di dalamnya.

The post Revenue appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pendapatan Nasional: Pengertian, Jenis dan Metode Penghitungannya https://haloedukasi.com/pendapatan-nasional Mon, 11 Jan 2021 14:33:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19103 Pengertian Pendapatan Nasional Pendapatan Nasional (National Income) adalah salah satu indikator kemampuan dan kualitas sumber daya alam ataupun manusia suatu negara. Semakin berkualitas sumber daya suatu negara, maka akan semakin tinggi pendapatan nasionalnya. Pendapatan Nasional adalah besarnya produk nasional yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun. Jenis Pendapatan Nasional Berikut jenis-jenis pendapatan nasional, yaitu: Produk […]

The post Pendapatan Nasional: Pengertian, Jenis dan Metode Penghitungannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Pendapatan Nasional

Pendapatan Nasional (National Income) adalah salah satu indikator kemampuan dan kualitas sumber daya alam ataupun manusia suatu negara.

Semakin berkualitas sumber daya suatu negara, maka akan semakin tinggi pendapatan nasionalnya. Pendapatan Nasional adalah besarnya produk nasional yang dihasilkan suatu negara dalam satu tahun.

Jenis Pendapatan Nasional

Berikut jenis-jenis pendapatan nasional, yaitu:

  • Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)

Yaitu jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing yang berada dalam negara tersebut dalam waktu satu tahun.

Rumus perhitungan GDP = Produk Masyarakat + Produk WNA
  • Produk Nasional Bruto (Gross National Product)

Yaitu jumlah seluruh produk yang dihasilkan oleh masyarakat suatu negara termasuk produk warga masyarakat yang berada di luar negeri, tetapi tanpa menghitung produk yang dihasilkan oleh masyarakat asing di dalam negeri dalam waktu satu tahun.

Rumus perhitungan GNP = GDP – Pendapatan faktor neto dari luar negeri
  • NNP (Net National Product/Produk Nasional Bersih)

Yaitu GNP setelah dikurangi penyusutan modal.

Rumus perhitungan NNP = GNP – penyusutan modal
  • NNI (Net National Income/Pendapatan Nasional Bersih)

Yaitu NNP dikurangi pajak tidak langsung.

Rumus perhitungan NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
  • PI (Personal Income/Pendapatan Perseorangan)

Yaitu pendapatan yang secara formal diterima oleh masyarakat. PI adalah NNI dikurangi dana sosial, pajak perusahaan, laba tidak dibagikan dan ditambah dengan transfer payment pemerintah.

Rumus perhitungan PI = NNI – Dana Sosial – Pajak Perusahaan – Laba Tidak Dibagi + Transfer Payment
  • DI (Disposible Income)

Yaitu Pendapatan Perseorangan dikurangi pajak langsung.

Rumus perhitungan DI = PI – Pajak Langsung

Metode Penghitungan Pendapatan Nasional

Berikut metode atau cara perhitungan perhitungan nasional:

  • Pendekatan Produksi

Yaitu menghitung jumlah pendapatan nasional dengan menjumlahkan seluruh nilai tambah produksi dalam satu tahun.

GNP = P1Q1 + P2Q2 +…..+ PnQn
  • Pendekatan Pendapatan

Yaitu menghitung jumlah pendapatan nasional dengan menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor produksi dalam suatu masyarakat selama satu tahun.

GNP = r + w + i + p

Keterangan:
r = sewa
w = upah
i = bunga
p = laba

  • Pendekatan Pengeluaran

Yaitu menghitung pendapatan nasional dengan cara menjumlahkan seluruh pengeluaran yang dilakukan oleh pelaku ekonomi.

GNP = C + I + G + (X-M)

Keterangan:
C = Konsumsi
I = Investasi
G = Pengeluaran Konsumsi Pemerintah
X = Ekspor
M = Impor

Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional

Adapun manfaat yang diperoleh dari penghitungan pendapatan nasional adalah:

  • Mengetahui perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun
  • Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
  • Membandingkan perekonomian antar negara
  • Referensi bagi pemerintah dalam suatu negara untuk menetapkan suatu kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi

The post Pendapatan Nasional: Pengertian, Jenis dan Metode Penghitungannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Circular Flow Diagram: Pengertian, Manfaat dan Macam-macamnya https://haloedukasi.com/circular-flow-diagram Sat, 09 Jan 2021 17:12:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18688 Pengertian Circular Flow Diagram Circular flow diagram merupakan hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi dalam perekonomian Indonesia. Bagi pemerintah, circular flow diagram memiliki manfaat untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengawasi dan mengatur kebutuhan barang, sebagai media pengawasan neraca pembayaran, mengetahui pengeluaran dan produksi barang atau jasa serta membangun struktur ekonomi negara. Manfaat circular flow diagram bagi […]

The post Circular Flow Diagram: Pengertian, Manfaat dan Macam-macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Circular Flow Diagram

Circular flow diagram merupakan hubungan timbal balik antar pelaku ekonomi dalam perekonomian Indonesia.

Bagi pemerintah, circular flow diagram memiliki manfaat untuk menjaga stabilitas ekonomi, mengawasi dan mengatur kebutuhan barang, sebagai media pengawasan neraca pembayaran, mengetahui pengeluaran dan produksi barang atau jasa serta membangun struktur ekonomi negara.

Manfaat circular flow diagram bagi masyarakat yaitu mengetahui sumber produksi barang dan jasa, sumber penghasil produksi, dan menentukan lokasi yang tepat.

Macam-Macam Circular Flow Diagram

Berikut macam-macam circular flow diagram:

Circular Flow Diagram Perekonomian Dua Sektor

Diagram ini menggambarkan interaksi dua pelaku ekonomi yaitu RTK (Rumah Tangga Konsumen) dan RTP (Rumah Tangga Produsen).

Dimana konsumen menyerahkan faktor-faktor produksi kepada perusahaan dan perusahaan menggunakan faktor produksi yang disediakan konsumen, kemudian membayar balas jasa atas penggunaan faktor produksi tersebut.

Kemudian perusahaan menawarkan barang atau jasa kepada RTK sebagai balasannya, RTK memberikan uang untuk membayar keperluan rumah tangga.

Circular Flow Diagram Perekonomian Tiga Sektor

Perekonomian tiga sektor menggambarkan interaksi antara rumah tangga konsumen, perusahaan, dan pemerintah.

Pemerintah menyediakan fasilitas publik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk RTP dan RTK. Pemerintah menerima pembayaran pajak dari RTK dan RTP atas penyediaan fasillitas yang sudah digunakan.

Sementara untuk menghasilkan barang dan jasa, pemerintah memerlukan faktor produksi yang berasal dari RTK dan RTP.

Faktor produksi yang disediakan RTK berupa tenaga kerja dan modal sementara RTP menyediakan peralatan dan perlengkapan operasional.

Circular Flow Diagram Perekonomian Empat Faktor

Perekonomian ini menggambarkan interaksi antara pelaku ekonomi dalam negeri dan luar negeri. Pelaku ekonomi dalam dan luar negeri terdiri dari rumah tangga konsumen, perusahaan, konsumen, pemerintah.

Interaksi pasar output diwujudkan dengan kegiatan ekspor dan impor. Dan interaksi pasar input contohnya pengiriman Tenaga Kerja Indonesia dan pengiriman bahan baku.

Perekonomian empat sektor ini terjadi pada aliran faktor produksi berupa tenaga kerja. Kemudian, penggunaan faktor produksi tenaga kerja di luar negeri, pelaku ekonomi dalam negeri akan memperoleh balas jasa berupa upah dalam bentuk devisa.

Sama seperti halnya di pasar barang, yang mana barang yang sudah selesai diproduksi dapat dikirimkan ke luar negeri sehingga dalam negeri akan mendapatkan balas jasa dalam bentuk devisa.

The post Circular Flow Diagram: Pengertian, Manfaat dan Macam-macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Devisa: Pengertian – Fungsi dan Sumbernya https://haloedukasi.com/devisa Wed, 25 Mar 2020 08:48:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=4874 Dalam suatu kegiatan ekonomi tentunya menghasilkan devisa. Lalu apa itu devisa? Berikut pembahasannya. Pengertian Devisa Pengertian Menurut KBBI de·vi·sa/ /dévisa/ n alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri. Pengertian Secara Umum Suatu negara pasti saling berhubungan dengan negara lainnya, terutama dalam ekonomi. Salah satu hubungan ekonomi yang sering terjadi adalah hubungan […]

The post Devisa: Pengertian – Fungsi dan Sumbernya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam suatu kegiatan ekonomi tentunya menghasilkan devisa. Lalu apa itu devisa? Berikut pembahasannya.

Pengertian Devisa

  • Pengertian Menurut KBBI

de·vi·sa/ /dévisa/ n alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri.

  • Pengertian Secara Umum

Suatu negara pasti saling berhubungan dengan negara lainnya, terutama dalam ekonomi.

Salah satu hubungan ekonomi yang sering terjadi adalah hubungan dagang, yaitu ekspor dan impor.

Misalnya, jika Indonesia membeli barang yang diproduksi oleh negara China. Maka pembayarannya menggunakan mata uang negara China tersebut.

Mata uang yen, dollar, atau euro merupakan devisa bagi bangsa Indonesia.

Maka dengan itu disimpulkan, devisa adalah alat pembayaran berupa mata uang asing yang beredar di dalam negeri suatu negara.

Devisa berbeda dengan valuta asing. Devisa merupakan valuta asing yang sudah memiliki catatan resmi di Bank Sentral.

Sedangkan valuta asing belum tentu devisa, jika belum memiliki catatan di Bank Sentral.

Devisa biasa didapatkan melalui kegiatan ekspor dan impor. Yang perlu diketahui meski tercatat merupakan mata uang asing, namun tidak semua mata uang asing adalah devisa.

Fungsi Devisa

Setelah mempelajari pengertian devisa, kali ini kita bahas fungsi devisa. Diantaranya:

1. Alat Tukar Internasional

Fungsi devisa yang pertama ialah merupakan alat tukar yang dapat digunakan secara global antar negara satu dengan negara lain.

Devisa dibutuhkan untuk melancarkan transaksi ekonomi. Dengan adanya devisa maka pertumbuhan ekonomi suatu negara akan membaik.

Contohnya, beberapa pedagang melakukan impor barang dari negara Singapura.

Tentunya, pedagang tersebut harus membayar transaksinya menggunakan mata uang negara Singapura.

Pedagang tersebut mendapatkan mata uang Singapura dari Bank Sentral yang memfasilitasinya.

2. Alat Pembayaran Utang Negara

Selain sebagai alat tukar Internasional, devisa juga memiliki fungsi sebagai alat pembayaran utang negara.

Meski fungsinya adalah sebagai media pembayaran utang, tetapi tidak semua devisa negara digunakan untuk membayar utang.

Devisa harus digunakan dengan bijak, agar kelak negara menjadi lebih sejahtera secara ekonomi.

3. Alat Pembiayaan Hubungan Luar Negeri

Fungsi lain devisa adalah sebagai media hubungan internasional antar negara.

Contohnya adalah:

  • Perjalanan dinas
  • Kegiatan diplomatik luar negeri
  • Sera bantuan-bantuan luar negeri.

4. Sumber Pendapatan Negara

Devisa juga berfungsi sebagai sumber kekayaan negara. Karena pendapatan devisa seringkali dihubungkan dengan pendapatan negara.

Tujuan Devisa

Tujuan devisa, diantaranya:

  • Membayar impor barang terutama mesin industri
  • Mengimpor jasa dari luar negeri
  • Membiayai pengiriman anak-anak enegri yang sedang menempuh pendidikan diluar negeri
  • Membiayai pengiriman duta olahraga, kesenian dan kebudayaan keluar negeri
  • Membiayai perwakilan diplomatik diluar negeri
  • Membantu negara lain yang kekurangan dana
  • Membangun fasilitas umum
  • Membiayai program pembangunan.

Sistem Devisa

Kegunaan sistem devisa yaitu mengatur pergerakan lalu lintas devisa (valuta asing) dari suatu negara ke negara lain. Devisa memiliki beberapa sistem, yaitu:

1. Sistem Kurs Mengambang

Pada sistem ini, nilai mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran pada valas.

Sistem Kurs Mengambang dibagi menjadi 2, yaitu:

  • Sistem kurs mengambang murni
    Merupakan penentuan nilai tukar di pasar yang tidak dicampuri oleh tangan pemerintah.
  • Sistem kurs mengambang tidak murni
    Dimana penentuan nilai tukar dipasar dicampuri oleh tangan pemerintah dalam hal penawaran dan permintaan, Dampaknya adalah mempengaruhi nilai tukar di pasar uang.

2. Sistem Kurs Tambatan

Pada sistem ini, nilai tukar dikaitkan dengan nilai mata uang suatu negara dengan negara lain.

3. Sistem Standar Emas

Dalam sistem ini terdapat beberapa asumsi, yaitu:

  • Nilai mata uang dinyatakan dengan emas
  • Jumlah emas yang tidak terbatas boleh keluar masuk negara secara bebas
  • Badan moneter negara bersedia membeli dan menual emas menurut perbandingan yang etlah disepakati.

4. Sistem Pengawasan Devisa

Dalam sistem ini, pemerinah menerapkan monopoli ekonomi untuk seluruh transaksi dengan mata uang asing.

Tujuan memonopoli ini adalah untuk mencegah adanya modal yang mengalir keluar negeri.

Di Indonesia yang bertugas mengawasi devisa adalah Biro Lalu Lintas Devisa (BLLD).

Sumber Penghasil Devisa

Banyak sedikitnya suatu devisa, tergantung dari sumbernya. Berikut sumber devisa:

  • Ekspor

Kegiatan ekspor menjadi salah satu sumber devisa yang besar dan sangat diandalkan.

Semakin tinggi nilai ekspor yang diajukan, maka semakin tinggi juga devisa yang didapatkan.

  • Pariwisata

Bidang pariwisata juga merupakan salah satu sumber devisa yang memiliki pengaruh yang besar.

Negara dengan potensi wisata yang tinggi dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk menambah devisanya.

Semakin banyak wisatawan yang berkunjung, maka semakin banyak pula devisa yang didapat.

  • Pinjaman Luar Negeri

Sumber devisa yang satu ini biasanya sering diajukan oleh negara-negara berkembang yang mana mereka masih sangat bergantung pada bantuan dari negara-negara lain.

  • Hadiah dari Negara Lain

Hadiah atau bantuan engara lain juga termasuk kedalam devisa yang tidak mengikat.

  • Pendapatan Warga yang Bekerja diluar Negeri

Sumber pendapatan devisa lainnya berasal dari pekerja yang berada diluar negeri.

Contohnya TKI yang berada di Arab Saudi, TKI yang benar-benar berperan besar dalam meningkatkan jumlah cadangan devisa negara.

Macam-macam Devisa

Devisa memiliki beberapa macam, diantaranya:

Berdasarkan Sumbernya

Berdasarkan sumbernya , devisa terbagi menjadi 2, yaitu:

  • Devisa Umum

Merupakan devisa yang diperoleh dari hasil ekspor barang dan penjualan jasa.

  • Devisa Kredit

Merupakan devisa yang berasal dari pinjaman negara lain.

Berdasarkan Wujudnya

  • Devisa Kartal

Devisa yang berwujud uang logam dan uang kertas.

  • Devisa Giral

Merupakan devisa yang berwujud barang-barang berharga. Contohnya adalah wesel, cek perjalanan, dan IMO (International Money Order).

Contoh Devisa

Kita ambil contoh di Indonesia. Mata uang asing yang bisa dijadikan nilai devisa adalah mata uang seperti Dollar (Amerika), Yen (Jepang), Yuan (Tiongkok), Euro (negara-negara eropa), dan Poundsterling (Inggris).

Sementara mata uang dari negara seperti Honduras tidak bisa dijadikan nilai devisa negara Indonesia karena mata uang tersebut tidak memiliki catatan resmi di Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia.

The post Devisa: Pengertian – Fungsi dan Sumbernya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>