pendidikan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pendidikan Tue, 02 Jan 2024 09:15:59 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pendidikan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pendidikan 32 32 4 Peran Pendidikan Vokasi Dalam Ekonomi https://haloedukasi.com/peran-pendidikan-vokasi Tue, 02 Jan 2024 09:15:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43993 Pendidikan vokasi merupakan jenis pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan skill atau keahlian terapan. Pendidikan vokasi dapat mengembangkan sumber daya manusia yang diterapkan dalam dunia kerja karena mampu menumbuhkan pemahaman yang lebih praktis agar dapat diterapkan dalam dunia kerja. Adapun peran Pendidikan Vokasi dalam Perkembangan Ekonomi ialah 1. Membantu pembangunan perekonomian indonesia Pendidikan vokasi mampu membantu […]

The post 4 Peran Pendidikan Vokasi Dalam Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pendidikan vokasi merupakan jenis pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan skill atau keahlian terapan. Pendidikan vokasi dapat mengembangkan sumber daya manusia yang diterapkan dalam dunia kerja karena mampu menumbuhkan pemahaman yang lebih praktis agar dapat diterapkan dalam dunia kerja.

Adapun peran Pendidikan Vokasi dalam Perkembangan Ekonomi ialah

1. Membantu pembangunan perekonomian indonesia

Pendidikan vokasi mampu membantu pembangunan perekonomian indonesia karena dalam pendidikan ini menekankan pada skill yang akan dipelajari dibandingkan dengan teori. Pendidikan vokasi memiliki peranan penting dalam meningkatkan standar etos kerja di era globalisasi.

2. Menciptakan sumber daya manusia

Pendidikan vokasi mampu menciptakan sumber daya manusia yang mampu bersaing dan dapat menciptakan hal baru. Pendidikan vokasi ditekankan kepada mahasiswa untuk menjadi lebih paham mengenai teknologi dan nilai jual yang lebih baik dari orang lain.

3. Memiliki peranan yang sangat penting

Pendidikan vokasi juga memiliki peranan yang sangat penting yaitu dapat mengembangkan manusia secara keseluruhan. Adapun tujuan pendidikan vokasi ini untuk meningkatkan sumber daya manusia meliputi kualitas fisik dan mental.

4. Meningkatkan kualitas instrumental

Meningkatkan kualitas instrumental seperti halnya pengetahuan, teknologi, olahraga, dan juga seni. Dengan adanya kualitas ini dapat memperkuat jati diri sebagai bangsa indonesia dan menjaga keberlangsungan hidup dan perkembangan dunia.

Pendidikan vokasi dilakukan untuk mengupayakan suatu sistem yang utuh dan juga benar. Sehingga memiliki keterkaitan dengan perekonomian dan juga ketenagakerjaan yang memiliki keselarasan didalamnya.

Pendidikan memiliki kontribusi yang besar dalam pembangunan ekonomi. Karena dengan memiliki sumber daya manusia yang unggul dapat membuat ekonomi suatu negara menjadi maju meski sumber daya alam yang dimilikinya terbatas.

Hal ini seperti pada negara-negara maju seperti Jepang, Korea Selatan, Singapore, dan China. Seperti halnya yang telah dipaparkan (Boediono dan MacMahon (2001)) bahwa pendidikan memiliki kontribusi besar dalam pembangunan ekonomi.

Adapun peran pendidikan vokasi dalam ekonomi, seperti halnya yang tercantum pada tujuan pendidikan vokasi ini untuk memaksimalkan pengembangan pembangunan ekonomi yang dilakukan dengan upaya-upaya berikut ini :

  • Ilmu yang diajarkan sesuai dengan ilmu yang memfasilitasi pengembangan manusia agar sesuai dengan karakteristik warga indonesia.
  • Memperkuat kemampuan soft skill dengan berbagai cara yang ditempuhnya.
  • Membangun sebuah keselarasan dengan menggunakan sistem-sistem yang lain sebagaimana sistem ekonomi yang berada dalam dunia kerja.
  • Mengajarkan kewirausahaan kepada individu yang menempuh pendidikan vokasi melalui pengetahuan, penyadaran, dan juga praktek-praktek nyata atau aktual tentang kewirausahaan.

The post 4 Peran Pendidikan Vokasi Dalam Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Portofolio: Pengertian, Fungsi dan Contoh https://haloedukasi.com/portofolio Tue, 12 Dec 2023 07:11:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47026 Apa itu Portofolio? Portofolio memiliki pengertian yang bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, “portofolio” merujuk pada kumpulan atau koleksi dari sesuatu. Namun, dalam pembahasan kali ini portofolio merujuk pada konteks karir dan pendidikan. Dalam konteks karir dan pendidikan, “portofolio” adalah kumpulan dokumen, sertifikat, dan bukti pencapaian yang mencerminkan kemampuan, keterampilan, dan pengalaman seseorang. Portofolio ini […]

The post Portofolio: Pengertian, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Portofolio?

Portofolio memiliki pengertian yang bervariasi tergantung pada konteksnya. Secara umum, “portofolio” merujuk pada kumpulan atau koleksi dari sesuatu. Namun, dalam pembahasan kali ini portofolio merujuk pada konteks karir dan pendidikan.

Dalam konteks karir dan pendidikan, “portofolio” adalah kumpulan dokumen, sertifikat, dan bukti pencapaian yang mencerminkan kemampuan, keterampilan, dan pengalaman seseorang. Portofolio ini sering digunakan sebagai alat untuk menunjukkan kredensial atau untuk mendukung aplikasi pekerjaan atau pendaftaran ke institusi pendidikan.

Portofolio adalah kumpulan dokumen, contoh pekerjaan, dan bukti pencapaian yang dirancang untuk memperlihatkan kemampuan, keterampilan, dan pengalaman seorang individu dalam konteks karir atau pekerjaan. 

Portofolio berfungsi sebagai alat untuk mempresentasikan diri dengan lebih komprehensif dan mendalam daripada sekadar resume atau curriculum vitae (CV). Tujuan utama dari portofolio adalah untuk memperkuat profil seorang individu di mata calon pemberi kerja, rekan kerja, atau klien. 

Portofolio membantu membuktikan dan memberikan gambaran yang lebih kaya tentang kemampuan dan kontribusi seorang individu di tempat kerja. Penggunaan portofolio dapat menjadi strategi yang efektif dalam menjawab pertanyaan wawancara kerja, mendukung aplikasi pekerjaan, atau membangun merek pribadi dalam karir profesional.

Perbedaan CV dan Portofolio

CV (Curriculum Vitae) dan portofolio adalah dua bentuk dokumen yang digunakan dalam konteks karir, tetapi keduanya memiliki tujuan dan konten yang berbeda. Berikut adalah perbedaan antara CV dan portofolio:

1. Tujuan

CV (Curriculum Vitae)

CV digunakan untuk memberikan ringkasan singkat tentang pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan kualifikasi seorang individu. Ini memberikan pandangan umum tentang latar belakang profesional dan pendidikan seseorang.

Portofolio

Portofolio bertujuan untuk menyajikan contoh konkret dari pekerjaan atau proyek yang telah dilakukan oleh seseorang. Ini memberikan wawasan mendalam tentang kemampuan, kreativitas, dan kontribusi seorang individu melalui sampel pekerjaan nyata.

2. Konten

CV (Curriculum Vitae)

CV mencakup informasi seperti pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, sertifikasi, dan penghargaan. Ini biasanya terstruktur dalam format yang jelas dan singkat.

Portofolio

Portofolio berisi contoh-contoh nyata dari pekerjaan yang telah dilakukan, seperti laporan proyek, desain grafis, kode program, presentasi, atau materi kreatif lainnya. Ini bisa mencakup dokumen tertulis, gambar, atau karya visual.

3. Struktur

CV (Curriculum Vitae)

CV memiliki struktur yang relatif kaku dan terorganisir dengan jelas. Biasanya, CV mencakup bagian-bagian seperti pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, dan informasi kontak.

Portofolio

Portofolio sering kali lebih fleksibel dalam strukturnya. Ini dapat berbentuk situs web, dokumen digital, atau bahkan presentasi multimedia yang menampilkan berbagai jenis karya.

4. Fokus

CV (Curriculum Vitae)

Fokus CV adalah memberikan gambaran umum dan ringkas tentang latar belakang profesional dan pendidikan seseorang. Ini dirancang untuk memberikan informasi cepat kepada pemberi kerja atau rekruter.

Portofolio

Fokus portofolio adalah memberikan bukti konkret dari kemampuan dan kualitas pekerjaan seseorang. Ini memungkinkan para pemberi kerja untuk melihat pekerjaan aktual yang telah dilakukan dan mengevaluasi kualitasnya.

5. Penggunaan

CV (Curriculum Vitae)

CV digunakan secara umum untuk melamar pekerjaan, pengajuan beasiswa, atau keperluan formal lainnya yang memerlukan ringkasan latar belakang.

Portofolio

Portofolio digunakan untuk menunjukkan contoh-contoh pekerjaan atau proyek secara lebih rinci, biasanya dalam situasi di mana bukti konkret dibutuhkan, seperti dalam industri kreatif, desain, atau pengembangan perangkat lunak.

Fungsi Portofolio

Portofolio memiliki beberapa fungsi penting, terutama dalam konteks karir dan profesional. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari portofolio:

1. Menyajikan Pekerjaan atau Proyek

Portofolio memungkinkan seseorang untuk menyajikan contoh-contoh konkret dari pekerjaan atau proyek yang telah mereka lakukan. Ini memberikan gambaran mendalam tentang kemampuan, kreativitas, dan kualitas pekerjaan seseorang.

2. Mendemonstrasikan Keterampilan dan KompetensI

Melalui portofolio, individu dapat mendemonstrasikan keterampilan dan kompetensi mereka dalam suatu bidang tertentu. Contoh pekerjaan nyata membuktikan kemampuan praktis dan aplikatif.

3. Membuktikan Pengalaman dan Pendidikan

Portofolio dapat digunakan untuk membuktikan pengalaman kerja dan pendidikan seseorang. Ini memberikan pemberi kerja atau rekruter pemahaman yang lebih mendalam tentang perjalanan karir dan pencapaian pendidikan seseorang.

4. Menunjukkan Proses Kreatif atau Pekerjaan Kolaboratif

Jika pekerjaan atau proyek melibatkan proses kreatif atau kolaboratif, portofolio dapat membantu menjelaskan bagaimana ide dikembangkan, bagaimana solusi ditemukan, dan bagaimana individu berkontribusi dalam konteks tim.

5. Peningkatan Kredibilitas dan Kepercayaan Diri

Mempunyai portofolio yang baik dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan diri seseorang. Ini memberikan bukti konkret yang dapat dilihat oleh orang lain untuk mendukung klaim atau pernyataan yang dibuat oleh individu.

6. Meningkatkan Peluang Kerja

Portofolio yang kuat dapat menjadi alat yang efektif dalam mencari pekerjaan atau peluang karir. Memberi pemberi kerja gambaran yang lebih baik tentang kualifikasi dan kualitas pekerjaan seseorang.

7. Peningkatan Keterlibatan Komunitas

Dalam beberapa konteks, seperti di bidang seni atau desain, portofolio dapat menjadi alat untuk berbagi karya dengan komunitas atau audiens. Ini memungkinkan para profesional untuk membangun koneksi dan mendapatkan umpan balik.

8. Pembangunan Merek Pribadi

Portofolio membantu dalam membangun merek pribadi atau identitas profesional. Ini menciptakan gambaran yang konsisten dan positif tentang kemampuan dan kontribusi seseorang di tempat kerja.

9. Proses Pembelajaran dan Peningkatan Diri

Merancang portofolio memerlukan refleksi terhadap pekerjaan dan pencapaian, membantu individu untuk lebih memahami perkembangan karir mereka dan menetapkan tujuan masa depan.

10. Menyampaikan Kisah Pekerjaan atau Karir

Portofolio memungkinkan seseorang untuk menyampaikan kisahnya sendiri dalam karir atau pekerjaan. Ini membantu menciptakan narasi yang kohesif dan meyakinkan.

Contoh Portofolio

Berikut adalah contoh potongan-potongan yang dapat dimasukkan dalam sebuah portofolio. Ingatlah bahwa konten portofolio dapat bervariasi tergantung pada bidang pekerjaan atau industri.

Contoh Portofolio Lamaran Kerja

Sebuah portofolio lamaran kerja dapat berisi berbagai elemen yang mencerminkan kemampuan, keterampilan, dan pengalaman seorang pelamar. Berikut adalah contoh elemen-elemen yang dapat dimasukkan dalam portofolio lamaran kerja:

1. Halaman Depan atau Sampul

Nama lengkap, judul “Portofolio Lamaran Kerja,” dan informasi kontak.

2. Ringkasan Eksekutif

Pernyataan singkat yang merangkum latar belakang, tujuan karir, dan kelebihan yang dimiliki oleh pelamar.

3. Resume atau Curriculum Vitae (CV)

Rangkuman singkat pendidikan, pengalaman kerja, keterampilan, sertifikasi, dan informasi kontak.

4. Portofolio Online (Opsional)

Jika memungkinkan, sertakan tautan ke portofolio online yang berisi contoh-contoh pekerjaan atau proyek yang relevan.

5. Contoh Pekerjaan atau Proyek

Beberapa contoh pekerjaan atau proyek yang mencerminkan kemampuan dan keterampilan pelamar. Ini bisa berupa laporan proyek, desain, presentasi, atau kode program.

6. Sertifikat atau Penghargaan

Dokumen yang mencatat sertifikasi, pelatihan, atau penghargaan yang mendukung kualifikasi dan keterampilan pelamar.

7. Rekomendasi atau Testimoni

Surat rekomendasi atau testimoni dari atasan, kolega, atau klien yang memberikan referensi positif tentang pekerjaan pelamar.

8. Tanggung Jawab dan Pencapaian

Deskripsi rinci tentang tanggung jawab dan pencapaian selama bekerja di posisi tertentu. Berfokus pada kontribusi positif dan dampak yang dihasilkan.

9. Pendidikan dan Pelatihan

Rincian tentang pendidikan formal, kursus, atau pelatihan yang mendukung kualifikasi dan keterampilan yang dimiliki.

10. Evaluasi Kinerja atau Ulasan

Jika tersedia, masukkan dokumen atau ringkasan evaluasi kinerja yang memberikan gambaran tentang kualitas pekerjaan dan kinerja pelamar.

11. Halaman Kontak

Informasi kontak tambahan, seperti alamat email, nomor telepon, atau tautan ke profil media sosial profesional.

12. Ringkasan Tautan Media Sosial (Opsional)

Jika relevan, sertakan tautan ke profil media sosial profesional, seperti LinkedIn, yang menunjukkan jaringan dan keterlibatan profesional.

13. Surat Pengantar (Opsional)

Surat pengantar singkat yang merinci minat dan motivasi pelamar terhadap pekerjaan yang diinginkan.

Tips Membuat Portofolio

Membuat portofolio yang efektif dapat meningkatkan peluang Anda dalam dunia profesional. Berikut adalah beberapa tips untuk membuat portofolio yang menonjol:

1. Tentukan Tujuan Portofolio Anda

Pahami tujuan utama Anda membuat portofolio. Apakah untuk mencari pekerjaan baru, mendemonstrasikan keterampilan, atau mempromosikan diri secara umum?

2. Identifikasi Target Audience

Ketahui siapa yang akan melihat portofolio Anda. Sesuaikan presentasi dan kontennya agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan target audiens Anda.

3. Pilih Elemen Kunci

Pilih elemen-elemen kunci yang ingin Anda sertakan dalam portofolio, seperti proyek-proyek terbaik, sertifikat, testimoni, dan informasi kontak.

4. Pilih Format yang Tepat

Pilih format yang sesuai dengan bidang pekerjaan Anda. Ini bisa berupa situs web, dokumen PDF, atau presentasi visual, tergantung pada jenis pekerjaan atau industri Anda.

5. Tampilkan Keragaman

Sertakan contoh pekerjaan yang mencakup berbagai jenis proyek atau keterampilan untuk menunjukkan keragaman dan fleksibilitas Anda.

6. Fokus pada Kualitas daripada Kuantitas

Pilih konten berkualitas tinggi. Sertakan pekerjaan yang menonjol dan mencerminkan kemampuan dan kreativitas terbaik Anda.

7. Berikan Konteks dan Cerita

Jelaskan konteks setiap proyek dan sertakan cerita di sekitar pencapaian Anda. Bagikan tantangan yang dihadapi, solusi yang diberikan, dan hasil yang dicapai.

8. Tampilkan Proses Kerja

Jika memungkinkan, sertakan cuplikan atau penjelasan tentang proses kerja Anda. Ini dapat memberikan wawasan tambahan tentang pendekatan dan metodologi Anda.

9. Desain yang Menarik

Berikan perhatian pada desain portofolio. Pastikan tata letak, warna, dan tipografi sesuai dan menarik. Gunakan desain yang mencerminkan kepribadian dan gaya profesional Anda.

10. Sederhana dan Mudah Dinavigasi

Portofolio sebaiknya sederhana dan mudah dinavigasi. Gunakan struktur yang terorganisir dengan baik, sehingga orang dapat dengan mudah menemukan informasi yang mereka cari.

11. Tampilkan Feedback atau Testimoni

Jika Anda memiliki testimoni atau ulasan positif dari klien atau rekan kerja, pertimbangkan untuk menyertakannya. Ini dapat meningkatkan kredibilitas Anda.

12. Tampilkan Kemajuan dan Perkembangan

Jika memungkinkan, sertakan portofolio yang mencerminkan perkembangan dan kemajuan Anda seiring waktu. Ini menunjukkan bahwa Anda terus berkembang dan meningkat.

13. Perhatikan Rincian Kontak

Pastikan informasi kontak Anda mudah diakses. Jika Anda memiliki profil media sosial profesional atau situs web, sertakan juga tautannya.

14. Perbarui Secara Berkala

Perbarui portofolio Anda secara berkala. Tambahkan proyek terbaru dan pastikan semua informasi tetap relevan.

15. Uji Kelayakan

Sebelum membagikan portofolio Anda, uji kelayakan dengan meminta teman atau rekan kerja memberikan umpan balik. Pastikan semuanya berfungsi dengan baik dan memberikan kesan yang baik.

16. Perhatikan Hak Cipta

Pastikan Anda mematuhi hak cipta dan izin penggunaan untuk setiap proyek yang Anda sertakan dalam portofolio.

The post Portofolio: Pengertian, Fungsi dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Penerapan Hak Asasi Manusia dalam Bidang Pendidikan Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/penerapan-hak-asasi-manusia-dalam-bidang-pendidikan Tue, 30 May 2023 07:21:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43442 Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang fundamental dan memiliki peran penting dalam pembangunan individu dan masyarakat. Penerapan hak asasi manusia dalam bidang pendidikan bertujuan untuk menjamin setiap individu mendapatkan akses, kesempatan, dan kualitas pendidikan yang setara, tanpa diskriminasi. Berikut beberapa poin detail penjelasan tentang penerapan hak asasi manusia dalam bidang pendidikan 1. Akses […]

The post 3 Penerapan Hak Asasi Manusia dalam Bidang Pendidikan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pendidikan merupakan salah satu hak asasi manusia yang fundamental dan memiliki peran penting dalam pembangunan individu dan masyarakat. Penerapan hak asasi manusia dalam bidang pendidikan bertujuan untuk menjamin setiap individu mendapatkan akses, kesempatan, dan kualitas pendidikan yang setara, tanpa diskriminasi.

Berikut beberapa poin detail penjelasan tentang penerapan hak asasi manusia dalam bidang pendidikan

1. Akses Pendidikan yang Merata

Penerapan hak asasi manusia dalam pendidikan mencakup upaya untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua individu tanpa memandang latar belakang, suku, agama, gender, atau status ekonomi.

Pemerintah dapat melaksanakan kebijakan inklusif yang memastikan anak-anak dari keluarga miskin, anak-anak berkebutuhan khusus, atau anak-anak dari kelompok minoritas diberikan kesempatan yang sama untuk mengenyam pendidikan dengan menyiapkan beasiswa, fasilitas aksesibilitas, dan program pendidikan khusus.

2. Kualitas Pendidikan yang Berkualitas

Penerapan hak asasi manusia juga menekankan pentingnya pendidikan yang berkualitas. Hal ini melibatkan penyediaan fasilitas dan sumber daya yang memadai, guru yang berkualitas, kurikulum yang relevan, dan proses pembelajaran yang efektif.

Sebuah negara dapat melaksanakan program peningkatan kualitas guru melalui pelatihan, pengembangan profesional, dan insentif untuk memastikan bahwa guru memiliki keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada para siswa.

3. Perlindungan Terhadap Diskriminasi

Penerapan hak asasi manusia dalam pendidikan juga berarti melindungi individu dari diskriminasi dalam lingkungan pendidikan. Hal ini melibatkan penegakan hukum yang kuat untuk melawan segala bentuk diskriminasi berbasis gender, ras, agama, atau kelompok minoritas lainnya.

Suatu lembaga pendidikan harus memiliki kebijakan anti-diskriminasi yang jelas dan menerapkan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran tersebut. Selain itu, program-program kesadaran dan penghormatan terhadap keragaman juga dapat diimplementasikan untuk mempromosikan inklusi dan toleransi di lingkungan pendidikan.

Penerapan hak asasi manusia dalam bidang pendidikan menjadi landasan untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan setara. Dengan memberikan akses pendidikan yang merata, kualitas pendidikan yang berkualitas, dan melindungi individu dari diskriminasi, setiap individu akan memiliki kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi mereka dan berpartisipasi dalam pembangunan sosial dan ekonomi.

Contoh hak asasi manusia dalam bidang pendidikan

  • Contoh hak atas pendidikan

Seorang anak perempuan memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas dan akses ke lembaga pendidikan tanpa adanya diskriminasi gender.

  • Hak atas kesetaraan pendidikan

Seorang siswa dengan kebutuhan khusus memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan inklusif di sekolah yang sama dengan siswa lainnya, dengan penyesuaian dan dukungan yang diperlukan sesuai dengan kebutuhan individu tersebut.

  • Hak atas kebebasan berpendapat dan menyampaikan ide

Seorang mahasiswa memiliki hak untuk berpartisipasi dalam diskusi kelas, mengemukakan pendapat, dan menyampaikan ide secara terbuka tanpa takut adanya represi atau hukuman.

  • Hak untuk tidak disiksa atau dihukum secara tidak manusiawi

Seorang siswa tidak boleh dikenakan hukuman fisik seperti pukulan atau tendangan oleh guru atau staf sekolah sebagai bentuk disiplin.

  • Hak atas akses informasi

Seorang siswa memiliki hak untuk mengakses buku teks, materi pelajaran, perpustakaan, dan sumber daya pendidikan lainnya yang diperlukan untuk mendukung pembelajaran dan pengembangan pengetahuan.

  • Hak atas pendidikan inklusif

Seorang anak dengan cacat fisik diberikan akses ke sarana dan prasarana yang dibutuhkan, seperti rampanya aksesibilitas, peralatan khusus, dan dukungan pendidikan tambahan, untuk memastikan partisipasinya dalam lingkungan pendidikan yang inklusif.

  • hak atas kebebasan beragama dan berkeyakinan

Seorang siswa memiliki hak untuk mengikuti agama atau keyakinan sesuai dengan kepercayaannya sendiri tanpa tekanan atau diskriminasi dari pihak sekolah atau teman sekelas.

  • Hak atas perlindungan dari diskriminasi

Seorang siswa tidak boleh dihina atau diabaikan oleh guru atau siswa lainnya berdasarkan ras, agama, orientasi seksual, atau atribut pribadi lainnya. Setiap individu harus diperlakukan dengan hormat dan adil dalam lingkungan pendidikan.

The post 3 Penerapan Hak Asasi Manusia dalam Bidang Pendidikan Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Teorinya https://haloedukasi.com/tokoh-sosiologi-indonesia-dan-teorinya Mon, 06 Feb 2023 08:14:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41183 Sosiologi merupakan cabang ilmu pengetahun sosial yang mempelajari tentang masyarakat, perilaku sosial, hubungan sosial, dan aspek budaya yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Sosiologi memiliki tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya. Tokoh sosiologi Indonesia dan juga teori yang dikemukakan, antara lain: 1. Selo Soemardjan Selo Soemardjan lahir di Yogyakarta apda tanggal 23 Mei 1915, Selo Soemardjan dikenal sebagai […]

The post 4 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sosiologi merupakan cabang ilmu pengetahun sosial yang mempelajari tentang masyarakat, perilaku sosial, hubungan sosial, dan aspek budaya yang terkait dengan kehidupan sehari-hari. Sosiologi memiliki tokoh-tokoh yang mengemukakan teorinya.

Tokoh sosiologi Indonesia dan juga teori yang dikemukakan, antara lain:

1. Selo Soemardjan

Selo Soemardjan lahir di Yogyakarta apda tanggal 23 Mei 1915, Selo Soemardjan dikenal sebagai bapak sosiologi Indonesia karena latar belakang keilmuan yang dimiliki. Selo Soemardjan besar di lingkungan dalem kesultanan Yogyakarta karena beliau putra dadi Raden Ngabehi Sastrodjemiko abdi dalem juru tulis Keraton Yogyakarta.

Selo Soemardjan menempuh pendidikan menengah atas untuk birokrat pada masa kolonial yang dikenal dengan Mosvia. Kemudian, Selo Soemardjan melanjutkan pendidikannya di Universitas Cornell dengan bidang studi Sosiologi dengan mendapatkan beasiswa dari Pemerintah Amerika.

Selo Soemardjan menjadi seorang pengajar di Universitas Indonesia, dan pada saat itulah Selo Soemardjan membangun kariernya sebagai seorang sosiolog. Pada tahun 1994, Selo Soemardjan mendapatkan gelar sebagai ilmuwan utama sosiologi dari Pemerintah Indonesia.

Pengaruh Sosiologi Amerika yang personian pada saat itu, dibawa oleh Selo Soemardjan ke Indonesia dengan hasil riset yang telah dipublikasikan dengan judul “Perubahan Sosial di Yogyakarta”. Selo Soemardjan banyak melakukan penelitian di Indonesia yaitu mengenai bidang sosiologi.

Beliau menggali ilmu langsung dari kehidupan masyarakat agar dapat dimanfaatkan oleh kesejahteraan masyarakat. Adapun perspektif fungsionalisme struktural dalam melihat perubahan sosial mendominasi sosiologi pada awal masuknya disiplin ke Indonesia.

Selo Soemardjan lebih banyak melakukan studi tentang perubahan sosial, integrasi sosial, juga sistem pemerintahan yang berada di Indonesia. Adopsi teori fungsionalisme parsonian dalam analisisnya membantj pemerintah dalam agenda pembangunan.

Berikut ini, beberapa pemikiran Selo Soemardjan tentang sosiologi, yaitu

  • Struktur sosial merupakan keseluruhan jalinan antara unsur sosial seperti halnya norma yang menjadi aturan umum dalam sebuah masyarakat.
  • Proses sosial, merupakan pengaruh timbal balik dalam kehidupan sosial.
  • Perubahan sosial, menurut Selo Soemardjan adalah perubahan pada berbagai lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem Sosial masyarakat.

Selo Soemardjan wafat pada saat berumur 88 tahun tepatnya pada tanggal 11 Juni 2003 akibat komplikasi jantung dan juga stroke. Selo Soemardjan dimakamkan di pemakaman Kuncen, Yogyakarta.

2. Pudjiwati Sajogyo

Pudjiwati Sajogyo lahir pada tanggal 21 Mei 1926 di Kebumen, Jawa Barat. Pudjiwati Sajogyo dikenal sebagai ahli sosiologi pedesaan dengan latar belakang pendidikan sebagai sarjana pertanian. Pudjiwati Sajogyo berkarier sebagai seorang sosiologi pedesaan dan ekonomi pedesaan di Institut Pertanian Bogor yang sebelumnya merupakan fakultas pertanian Universitas Indonesia di Bogor.

Penelitian intensif yang dilakukan di pedesaan di Cibodas menarik perhatian Pudjiwati Sajogyo untuk mempelajari lebih lanjut mengenai struktur sosial pedesaan dan keterkaitannya dengan perubahan sosial yang terjadi. Sajogyo berhasil mengembangkan sosiologi terapan berorientasi emansipatoris tentang masyarakat pedesaan.

Kontribusi Sajogyo yang utama untuk perkembangan sosiologi di Indonesia, ialah pengenalan subdisiplin sosiologi pedesaan di berbagai institusi perguruan tinggi. Pudjiwati Sajogyo banyak mengkritik perubahan sosial yang disebabkan oleh modernisasi yang terjadi di pedesaan di pulau Jawa.

Menurut Pudjiwati Sajogyo, proses modernisasi yang terjadi tidak sejalan dengan agenda pembangunan yang berorientasi pada sebuah kesejahteraan

Sosial dan juga ekonomi pada masyarakat desa. Perkembangan modernisasi di jawa tidak diimbangi dengan pembangunan masyarakat di desa.

Selain itu, Pudjiwati Sajogyo dikenal sebagai inovator pusat studi wanita di Indonesia yang awalnya memprakarsai berdirinya pusat studi wanita di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1990-an. Karena seiring dengan kontribusi yang dilakukan Pudjiwati Sajogyo di Dewan Riset Nasional dan staf ahli menteri urusan peranan wanita, Pusat Studi Wanita tidak hanya didirikan di IPB saja tetapi di Perguruan tinggi lainnya di seluruh Indonesia.

3. Soerjono Soekanto

Soerjono Soekanto lahir di Jakarta pada tanggal 30 Januari 1942, Soerjono Soekanto akrab dikenal dengan tokoh sosiologi hukum karena dengan latar belakang pendidikan yang telah ditempuhnya yaitu sarjana hukum. Soerjono Soekanto melanjutkan studinya di tingkat master pada bidang studi sosiologi di Universitas California, Berkeley, Amerika.

Pendidikan doktornya diselesaikan di Indonesia, yaitu Universitas Indonesia di Fakultas Hukum. Kariernya sebagai seorang akademisi berkembang di Universitas Indonesia yaitu sebagai Guru Besar Sosiologi Hukum yang diperoleh pada tahun 1983.

Soerjono Soekanto merupakan seseorang yang selalu berbicara terbuka. Beliau sangat prihatin karena banyak sarjana yang malas dalam bidang menulis. Beliau mengharapkan agar kebiasaan menulis digalakkan di kalangan mahasiswa.

Namun, beliau juga melihat, ada beberapa dosen muda yang berhenti menulis dhanya karena dosen seniornya tidak ingin dilangkahi. Celakanya, justru dosen senior itu pun jarang menulis. Sorjono Soekanto mengaku memegang disiplin dalam menulis, yaitu paling tidak satu halaman dalam sehari.

Kontribusi Soerjono Soekanto pada perkembangan sosiologi di Indonesia yaitu pengenalan sosiologi hukum sebagai subdisiplin sosiologi. Adapun karya yang telah diterbitkan Soerjono Soekanto yaitu berupa buku dengan judul “Sosiologi Suatu Pengantar” yang sebagai rujukan utama kuliah pengantar sosiologi di banyak Universitas di Indonesia.

Soerjono Soekanto banyak menulis perihal masalah-masalah hukum dengan menggunakan pendekatan sosiologis. Adapun karya dari Soerjono Soekanto, yaitu Mengenal 7 Tokoh Sosiologi, Pokok-Pokok Sosiologi Hukum, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat.

4. Nasikun

Nasikun lahir di cilacap pada 28 Oktober 1941, merupakan seorang guru besar dari Universitas Gadjah Mada. Nasikun memperoleh gelar doktoralnya dari Michigan State University, Amerika Serikat. kariernya sebagai seorang Sosiolog dimulai sebagai staf pengajar di Jurusan Sosiologi Universitas Gadjah Mada yaitu sejak tahun 1967.

Nasikun aktif diberbagai organisasi dan berkomitmen pada pengembangan ilmu-ilmu sosial di Indonesia. Nasikun juga pernah menjadi bagian dari keanggotaan Himpunan Ilmuwan dan juga Peminat Ilmu-ilmu Sosial dan Ikatan Sosiologi Indonesia.

Salah satu karya dari Nasikun yang banyak dikutip yaitu buku beliau dengan judul Sistem Sosial Indonesia. Nasikun mengkaji struktur dan sistem sosial di Indonesia dari pendekatan konflik dan fungsionalisme.

Nasikun berpendapat bahwa setelah pasca reformasi, kapitalisme dan neoliberalisme, diikuti oleh fundamnetalisme etnik dan juga agama yang akan menjadi tantangan solidaritas sosial bangsa Indonesia. Nasikun dikenal sebagai sosok tokoh sosiologi Indonesia yang selalu mengingatkan pentingnya integrasi sosial pada masyarakat majemuk.

The post 4 Tokoh Sosiologi Indonesia dan Teorinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
13 Dampak Modernisasi pada Bidang Pendidikan https://haloedukasi.com/dampak-modernisasi-pada-bidang-pendidikan Tue, 13 Dec 2022 03:02:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40030 Kalian merasa gak sih kalau makin ke sini pekerjaan manusia semakin dipermudah? Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas segala penemuan-penemuan fantastis yang sangat meringankan pekerjaan kita, misalnya smartphone. Bayangkan jika kita hidup di zaman kakek nenek kita yang masih menggunakan telepon rumah, tentu kita pasti akan sangat kesusahan untuk beradaptasi karena hampir setiap hari […]

The post 13 Dampak Modernisasi pada Bidang Pendidikan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kalian merasa gak sih kalau makin ke sini pekerjaan manusia semakin dipermudah? Kita patut bersyukur dan berterima kasih atas segala penemuan-penemuan fantastis yang sangat meringankan pekerjaan kita, misalnya smartphone.

Bayangkan jika kita hidup di zaman kakek nenek kita yang masih menggunakan telepon rumah, tentu kita pasti akan sangat kesusahan untuk beradaptasi karena hampir setiap hari kinerja kita dibantu oleh smartphone ini.

Semua bisa dilakukan di genggaman tangan dengan hanya beberapa kali klik saja. Kemudahan-kemudahan yang kita dapat dari teknologi tersebutlah yang disebut sebagai modernisasi.

Apa itu Modernisasi?

Secara etimologi, modernisasi berasal dari bahasa Latin, yaitu modo yang berarti cara dan ernus yang berarti masa kini. Menurut KBBI sendiri, modernisasi didefinisikan sebagai proses pergeseran sikap dan mentalitas sebagai warga masyarakaat untuk dapat hidup sesuai dengan tuntutan masa kini.

Pengertian Modernisasi Menurut para Ahli

  • Willbert E. Moore (Sosiolog Amerika Serikat)

“Modernisasi merupakan perubahan kehidupan secara menyeluruh dalam arti teknologi, organisasi sosial, sampai ke pola ekonomi dan politik sehingga menandai negara-negara Barat yang stabil”

  • Koentjaraningrat (antropolog Indonesia)

“Modernisasi merupakan sebuah upaya untuk beradaptasi agar bisa menyesuaikan zaman di dunia”

  • Soerjono Soekanto (Guru Besar Sosiologi Hukum Universitas Indonesia)

“Modernisasi merupakan perubahan sosial yang teratur berdasarkan perencanaan sebelumnya”

  • Anthony Giddens (Sosiolog Britania Raya)

Menganggap modernitas sebagai sebagai sebuah kendaran besar yang akan terus melaju, menggiring masyarakat untuk terus berlari menuju masa depan.

Modernisasi di Bidang Pendidikan

Tidak dapat dipungkiri, modernisasi telah membawa banyak dampak ke semua aspek kehidupan manusia, tidak terkecuali pendidikan. Sistem pendidikan di zaman sekarang tidak lepas dari pengaruh modernisasi, bahkan sulit dipisahkan.

Hal tersebut dikarenakan sistem pendidikan yang ada sekarang telah banyak menggunakan teknologi-teknologi terkini untuk memudahkan kinerja lembaga pendidikan. Namun, perlu diketahui pula bahwa selain membawa dampak positif, modernisasi juga membawa dampak negatifnya

Dampak Modernisasi di Bidang Pendidikan

  • Pendidikan Menjadi Lebih Komprehensif

Menurut KBBI, komprehensif berarti luas dan lengkap (tentang ruang lingkup atau isi), bersifat mampu menangkap (menerima) dengan baik, serta mempunyai dan memperlihatkan wawasan yang luas.

Dengan adanya modernisasi, maka diharapkan sistem pendidikan akan lebih mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat.

Sistem pendidikan diharapkan dapat diselenggarakan dengan lebih imbang antara nilai dan sikap, pengetahuan dan keterampilan, serta kemampuan berkomunikasi dan kesadaran terhadap lingkungannya.

  • Kemudahan Akses

Modernisasi di bidang pendidikan memungkinkan terlibatnya teknologi sistem informasi ke dalam sistem pendidikan. Hanya dengan bermodalkan internet, seseorang dapat mengakses pendidikan dengan mudah dimana saja dan kapan saja.

Dengan hanya membuka internet dan memasukkan kata kunci yang diinginkan, informasi terkait materi pembelajaran sudah dapat diakses.

  • Kemudahan dalam Pengajaran

Selain memudahkan para siswa, modernisasi dalam bidang pendidikan juga dapat memudahkan tenaga pengajar. Hal tersebut dikarenakan jika terjadi sesuatu yang tidak bisa dielakkan maka mereka tetap bisa membagikan ilmunya.

Contohnya pada Pandemi Covid-19 dimana guru dan tenaga pengajar masih bisa melakukan aktivitas menagajar melalui Zoom.

  • Sarana Prasarana yang Lebih Menunjang

Modernisasi menghasilkan sejumlah temuan-temuan baru yang mendukung sarana dan prasarana untuk mengajar.

Misalnya, komputer yang mendukung proses belajar siswa, proyektor yang memudahkan guru untuk menjelaskan materi, hingga laman web atau aplikasi untuk menyimpan data.

  • Keringanan dari Segi Mobilitas

Dari rumah saja, seseorang sudah dapat mengakses pendidikan. Hal ini memberikan manfaat dari segi ekonomi karena seseorang tidak perlu repot-repot lagi mengeluarkan biaya transportasi untuk sampai ke tempat diselenggarakannya proses belajar mengajar.

  • Kualitas Pendidikan yang Lebih Baik

Modernisasi juga membuat kualitas pendidikan menjadi semakin baik. Hal ini karena banyak sekolah yang berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan yang terbaik melalui sarana dan prasarana yang mumpuni bagi siswanya agar sekolah mereka menjadi lebih terpandang dan dipilih oleh masyarakat sebagai tempat anaknya untuk menuntut ilmu.

  • Membentuk Pribadi yang Dapat Berpikir Rasional dan Terbuka

Salah satu ciri orang modern adalah berpikir secara rasional dan terbuka. Sekolah diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan umum terhadap siswanya namun juga melatih mereka untuk dapat berpikir lebih rasional dalam mengambil keputusan dan terbuka dengan adanya perbedaan.

  • Menghasilkan Lulusan yang Ahli dan Terampil

Jika sarana dan prasarana menunjang, maka proses belajar mengajar akan lancar. Maka, lembaga pendidikan pun akan menghasilkan lulusan ahli di berbagai bidang yang akan mengarah pada perkembangan dan pembangunan nasional.

  • Kerentanan Informasi

Hal ini merupakan salah satu dampak negatif modernisasi. Dengan semakin majunya perkembangan teknologi informasi, maka semakin banyak pula kejahatan siber yang beredar.

Apabila keamanan penyimpanan data kita kurang, maka bukan tidak mungkin data-data penting akan dicuri dan dimanfaatkan untuk hal yang salah.

  • Ketergantungan Terhadap Gadget

Seorang anak haruslah mengerti kapan waktu untuk bermain gadget dan kapan waktu untuk belajar. Jika tidak diawasi, maka ditakutkan anak akan menjadi ketergantungan dan tidak mau berpisah dengan gadget yang mana merupakan salah satu dampak negatif dari modernisasi. Hal tersebut akan mengakibatkan jam belajar dan aktivitas anak terganggu.

  • Kemalasan Meningkat

Dampak negatif dari modernisasi di bidang pendidikan yang lainnya adalah tingkat kemalasan siswa yang meningkat. Hal tersebut disebabkan karena para siswa telah mengalami ketergantungan terhadap gadget sehingga membuat mereka ingin terus bermain dengan gadget tersebut.

  • Berkurangnya Kreativitas

Kemudian, ada pula dampak negatif dimana kemampuan berpikir kreatif siswa dalam memecahkan masalah berkurang. Hal tersebut karena mereka dapat dengan mudahnya mencari informasi dan jawaban-jawaban atas pesoalan yang diberikan oleh guru di internet.

  • Perubahan Iklim

Penggunaan teknologi di bidang pendidikan seperti komputer tentunya membutuhkan tenaga listrik yang besar dimana tenaga listrik ini dihasilkan dari pembakaran batu bara.

Selain menyebabkan polusi, hal tersebut juga menyumbang emisi gas karbon di udara yang akan mengarah pada perubahan iklim ekstrem yang merupakan salah satu dampak negatif dari modernisasi.

The post 13 Dampak Modernisasi pada Bidang Pendidikan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dampak Negatif Dan Positif Teknologi dalam Pendidikan yang Perlu dipahami https://haloedukasi.com/dampak-negatif-dan-positif-teknologi-dalam-pendidikan Mon, 25 Apr 2022 04:45:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33650 Perkembangan teknologi saat ini membawa banyak perubahan pada sistem pendidikan kita. Dahulu, akses teknologi sangat terbatas, beberapa dekade lalu hanya segelintir orang yang dapat memiliki komputer secara pribadi. Komputer termasuk barang yang mewah saat itu. Jika cukup beruntung generasi dahulu mungkin hanya dapat menggunakan komputer di laboratorium sekolah. Teknologi internet yang muncul kemudian juga tidak […]

The post Dampak Negatif Dan Positif Teknologi dalam Pendidikan yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perkembangan teknologi saat ini membawa banyak perubahan pada sistem pendidikan kita. Dahulu, akses teknologi sangat terbatas, beberapa dekade lalu hanya segelintir orang yang dapat memiliki komputer secara pribadi.

Komputer termasuk barang yang mewah saat itu. Jika cukup beruntung generasi dahulu mungkin hanya dapat menggunakan komputer di laboratorium sekolah. Teknologi internet yang muncul kemudian juga tidak dapat diakses oleh semua murid di penjuru negeri.

Untuk mencari informasi dan data harus dilakukan secara manual di perpustakaan tentu itu semua memakan waktu, membutuhkan ketelitian serta kejelian. Kemunculan internet membuat jendela informasi terbuka lebar.

Di pertengahan 90-an banyak bermunculan warung-warung internet yang bisa digunakan oleh masyarakat untuk mencari informasi dan data. Tidak hanya data dan berita dari dalam negeri, berita dan data dari luar negeri pun dapat diakses dengan mudah berkat internet.

Perkembangan ini membawa dampak yang luar biasa bagi dunia pendidikan. Semua menjadi serba cepat dan mudah, generasi X dan millenial adalah anak-anak yang melek teknologi, karena sejak pendidikan dasar dan dalam kehidupan sehari-harinya mereka sudah diperkenalkan dengan perangkat telekomunikasi yang canggih serta komputer.

Mereka terbiasa menggunakan komputer dalam kegiatan sekolah seperti mengerjakan tugas, membuat presentasi, dan masih banyak lainnya. Tidak seperti generasi-generasi sebelumnya, generasi Y dan baby boomers yang masih belum banyak menggunakan teknologi di masa mereka.

Namun perkembangan pendidikan, dalam hal ini pengaplikasian teknologi dalam pendidikan tidak hanya membawa dampak positif, seperti semakin terbukanya informasi, semakin menariknya proses belajar mengajar karena lebih menarik dan interaktif dengan banyaknya program-program pembelajaran berbasis teknologi.

Resiko potensial yang negatif juga mengintai di balik semua kelebihan teknologi dalam proses belajar mengajar. Untuk itu kali ini kita akan membahas berbagai dampak positif maupun negatif teknologi dalam pendidikan.

Dampak Positif Teknologi

Tersedianya berbagai informasi secara langsung

Beberapa waktu lalu kita masih melihat pemandangan siswa yang membawa buku-buku tebal saat sekolah maupun kuliah, saat ini banyak yang beralih ke buku-buku, diktat maupun jurnal yang tersedia secara daring.

Tanpa harus membawa buku para siswa bisa memperoleh berbagai informasi yang berhubungan dengan pelajaran dengan cepat melalui laptop maupun ponsel pintar mereka. Berkat kemajuan dan aksesibilitas teknologi semuanya menjadi mudah.

Mencari data pembanding serta teori pendukung untuk penelitian juga lebih mudah sehingga proses penelitian bisa menjadi lebih singkat. Informasi yang diperoleh tidak hanya informasi dari dalam negeri saja melainkan dari berbagai penjuru dunia.

Pendekatan mengajar menjadi mudah dan kolaboratif

Dengan pembelajaran tradisional di mana guru menjelaskan di depan kelas dan siswa mendengarkan penjelasan tersebut, ternyata tingkat penyerapan siswa hanya mencapai sekitar 5% saja.

Dengan metode pembelajaran kolaboratif di dalam kelas penyerapan materi dapat meningkat hingga mencapai 80%. Bahkan dengan teknologi yang diaplikasikan dalam proses belajar mengajar tingkat penyerapan bisa mencapai 95% karena siswa dan guru bisa berinteraksi lebih baik dan luwes.

Proses penilaian siswa juga menjadi lebih mudah karena ada perangkat lunak yang dapat digunakan oleh para guru untuk melihat tingkat penyerapan, nilai mata pelajaran serta seberapa besar tingkat interaksi antara guru dan siswa di kelas. Hal ini tentu membantu guru atau pengajar untuk bisa lebih fokus pada bagaimana menyampaikan materi dengan baik.

Siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing

Setiap manusia mempunyai kecepatan dan caranya sendiri dalam memahami suatu materi. Sistem Pendidikan tradisional yang kaku tidak memungkinkan siswa yang mempunyai cara belajar yang berbeda untuk berkembang.

Tidak jarang hal tersebut menimbulkan keenganan siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan sudah barang tentu akan berimbas pada hasil penyerapan materi serta pencapaian prestasi siswa. Siswa yang mempunyai cara belajar yang berbeda bisa dicap lambat atau bahkan pembangkang karena tidak bisa mengikuti kegiatan belajar di kelas dengan tenang.

Pembelajaran daring bisa jadi jawaban untuk siswa-siswa tersebut karena mereka bisa mempelajari materi yang disajikan sesuai dengan kecepatan dan gaya mereka masing-masing.

Memberikan kemampuan vokasional

Mayoritas siswa saat ini memiliki aplikasi yang memungkinkan mereka berinteraksi dengan orang lain secara daring. Dengan pengenalan teknologi informasi dalam pendidikan di sekolah siswa diajarkan untuk membatasi informasi pribadi apa yang semestinya ditampilkan dalam akun mereka demi keamanan.

Para siswa belajar menulis, melakukan penelitian, mencari data di sumber yang terpercaya serta mempresentasikan hasil pembelajaran mereka dengan pedoman yang tepat, hal-hal tersebut tentunya akan sangat berguna bagi para siswa dikemudian hari terutama di dunia kerja.

Memberikan kesempatan pada siswa untuk belajar dengan cara yang berbeda

Teknologi membantu siswa untuk mengikuti pembelajaran tidak hanya di dalam ruang kelas. Siswa mempunyai kontrol atas kegiatan belajar dengan bantuan teknologi mereka bisa mencari banyak ilmu yang mudah dilakukan di masa lampau. Mereka juga bisa mengatur strategi pembelajaran dengan cara mereka sendiri.

Dampak Negatif Teknologi

Dapat mengganggu siswa

Pembelajaran daring membantu siswa untuk melakukan pekerjaan secara multitasking, di mana mereka bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus di saat yang sama. Mereka bisa membuka berbagai materi serta informasi di saat yang bersamaan.

Jika ini tidak diatur dengan baik maka hal ini akan menjadi kontra-produktif. Karena saat memperhatikan guru yang sedang menjelaskan materi pembelajaran siswa juga dapat membuka layar lain untuk menonton hiburan alhasil siswa akan terdistraksi dan tidak fokus dalam kegiatan belajar.

Mengurangi hubungan secara langsung antara siswa

Kemampuan komunikasi siswa secara langsung dengan guru serta siswa lainnya tidak terlatih dengan baik. Komunikasi secara online membuat manusia merasa anonim dan anonimitas itu terkadang membuat manusia berbicara seenaknya, tanpa disaring terlebih dahulu karena tidak bertatap muka secara langsung sehingga tidak bisa merasakan reaksi yang timbul akibat perkataan yang dilontarkan.

Ada banyak fenomena dimana seseorang sangat lancar berbicara dan berdebat bahkan agresif dibalik layar namun saat bertatap muka dia diam seribu bahasa karena merasa terekspos dan tidak anonim lagi.

Lebih mudah melakukan kecurangan

Teknologi membantu kita untuk berkomunikasi dengan orang lain yang terpisah jarak dengan kita, hal tersebut tentu baik. Namun hal tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh para murid untuk saling berbagi jawaban meski mereka tampak di layar saat ujian.

Mereka juga bisa mencari jawaban ujian dengan membuka buku ataupun secara daring. Untuk mengurangi ini guru dapat menyiasati dengan memberikan tugas-tugas yang sifatnya pribadi.

Tidak semua siswa dapat mengaksesnya

Meski teknologi menjad semakin murah dan mudah dijangkau, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Saat pandemi melanda negeri kita, semua sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar pun diubah menjadi daring untuk mengurangi penularan virus yang sangat cepat.

Saat itu banyak sekali siswa yang tidak dapat mengikuti pembelajaran secara daring karena tidak semua siswa memiliki perangkat yang dapat digunakan untuk belajar daring seperti komputer, laptop dan bahkan telepon pintar.

Kadang satu gawai digunakan bergantian, ditambah lagi koneksi internet yang bermasalah. Mulai dari kuota yang tidak terbeli sampai jaringan internet yang belum menjangkau seluruh daerah.

Terkadang sumber informasi yang didapat tidak dapat dipercaya

Ada banyak informasi yang dengan mudah kita temui secara daring. Namun tidak semua informasi dan materi yang kita dapat diinternet adalah informasi yang benar. Tidak jarang informasi dan materi tersebut salah, tidak tepat, tidak lengkap atau bahkan kebohongan.

Siswa harus belajar untuk memilah dan memilih sumber informasi yang digunakannya. Karena pemilihan sumber yang salah akan membuat apa yang dikerjakan menjadi tidak valid dan yang lebih berbahaya siswa menerima info yang tidak akurat.

The post Dampak Negatif Dan Positif Teknologi dalam Pendidikan yang Perlu dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Dimensi Kurikulum Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/dimensi-kurikulum Thu, 17 Mar 2022 03:13:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32683 Kurikulum merupakan pedoman dalam terlaksana nya pembelajaran dan merupakan salah satu hal yang penting dalam pendidikan dalam semua jenjang pendidikan. Dalam sebuah pembelajaran, kurikulum merupakan jantung dari pendidikan, jika kurikulum tidak ada maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan semestinya, karena tidak ada nya tujuan yang akan dicapai dan tidak tau proses yang akan dilakukan. Kurikulum […]

The post 6 Dimensi Kurikulum Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Kurikulum merupakan pedoman dalam terlaksana nya pembelajaran dan merupakan salah satu hal yang penting dalam pendidikan dalam semua jenjang pendidikan.

Dalam sebuah pembelajaran, kurikulum merupakan jantung dari pendidikan, jika kurikulum tidak ada maka pembelajaran tidak akan berjalan dengan semestinya, karena tidak ada nya tujuan yang akan dicapai dan tidak tau proses yang akan dilakukan.

Kurikulum adalah kumpulan semua kegiatan yang akan dilakukan dalam pendidikan, baik itu yang terjadi dalam kelas maupun luar kelas, untuk memperoleh ijazah dan mencaapi tujuan dari pendidikan.

Ada beberapa dimensi di dalam kurikulum, dimensi tersebut menyangkut peran kurikulum dalam pendidikan dan pelajaran, ada 6 dimensi dalam kurikulum, yaitu:

1. Kurikulum Sebagai Ide

Ide dalam kurikulum bersifat dinamis, yang berarti akan selalu berubah mengikuti perkembangan zaman, kebutuhan dan minat iswa, tuntutan masyarakat, teknologi dan ilmu pengetahuan.

Ide dalam kurikulum hanya ada dalam seseorang yang terlibat dalam pendidikan, seperti kepala dinas -pendidikan, kepala sekolah, guru, pengawas, peserta didik, akademis, orang tua, dan sebagainya.Dari sekian banyak ide yang dikumpulkan, akan dipilih ide yang paling menarik, kreatif, inovatif sesuai dengan visi-misi dan tujuan pendidikan. Ide-ide setiap orang tentu berbeda-beda. Perbedaan tersebut harus dianalisis agar dapat menjadi landasan pengembangan kurikulum.

2. Kurikulum Sebagai Rencana Tertulis

Dimensi kurikulum sebagai rencana akan ditulis dalam suatu dokumen tertulis, sehingga dapat dilihat, dianalisis. Dimensi kurikulum ini pada dasarnya merupakan versi nyata dari dimensi ide kurikulum. Aspek yang perlu dibahas, seperti: struktur kurikulum, mengembangkan tujuan dan kompetensi, manajemen kurikulum, hasil belajar, sistem evaluasi. Kurikulum sebagai ide harus mengikuti ketentuan dan pola kurikulum, dalam perencanaan kurikulum mengalami kesulitan karena ide yang disampaikan kebanyakan terlalu umum dan susah dimengerti oleh para pelaksana kurikulum.

3. Kurikulum Sebagai Suatu Kegiatan

Kurikulum dalam kegiatab merupakan yang sebenarnya terjadi dilapangan. Peserta didik akan mengaggap kurikulum sebagai ide, namun pada kenyataan nya berbanding terbalik dengan yang dialaminya. Ide dan pengalaman mungkin sejalan, tetapi tidak menutup kemungkinan akan saling bertentangan.

Kurikulum harus diartikan dalam satu kesatuan yang utuh. Jika suatu kegiatan tidak termasuk dalam kurikulum, maka hasil belajar siswa di sekolah maupun di luar sekolah merupakan refleksi dan kenyataan dari dimensi kurikulum tertulis. Semua kegiatan yang dilakukan siswa dikelas merupakan implementasi kurikulum. Artinya, kurikulum ide dan kurikulum sebagai kegiatan merupakan rangkaian yang berkesinambungan. Tidak ada alasan untuk mengatakan bahwa kurikulum kegiatan bukan bagian dari kurikulum, karena semua kegiatan yang dilakukan siswa di dalam maupun diluar sekolah termasuk bagian dari kurikulum.

4. Kurikulum Sebagai Hasil Belajar

Hasil merupakan kurikulum, tetapi kurikulum bukan hasil dari belajar. Banyak orang yang keliru tentang hal ini,mereka hanya tau bahwa hasil dari belajar adalah bagian dari kurikulum, tetapi yang tidak banyak orang tau bahwa kurikulum bukan hanya tentang hasil belajar. Ketika melakukan evaluasi tentang kurikulum ,umumnya orang akan mengaitkannya dengan hasil belajar. Walaupun pada kenyatan nya evaluasi kurikulum jauh lebih luas daripada penilaian hasil belajar.

Hasil belajar bukan satu-satunya hal yang ada dalam evaluasi kurikulum,tetapi bisa menjadi salah satu dimensi kurikulum. Hasil belajar terdiri dari berbagai domain, seperti, keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai. Tujuan evaluasi kurikulum untuk mengetahui efisien dan efektivitas kurikulum, ada pun fungsi dari kurikulum yaitu untuk menyempurnakan, mengganti kurikulum dalam dimensi. Hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor seperti, guru, peserta didik, lingkungan dan sumber belajar.

5. Kurikulum Sebagai Suatu Disiplin Ilmu

Kurikulum Sebagai Disiplin Ilmu memiliki konsep, Prinsip, asumsi, dan prosedur yang dapat dianalsisoleh pakar kurikulum,guru, kepala sekolah, peneliti kurikulum, tenaga pendidikan lainnya yang ingin mempelajari kurikulum.

Di indonesia memiliki beberapa sekolah seperti, Sekolah Pendidikan Guru (SPG), Sekolah Guru Agama (SGA),pada tingkat perguruan tinggi juga ada program studi pengembangan kurikulum. Semua siswa wajib mempelajari kurikulum. Tujuan kurikulum disini untuk mengembangkan ilmmu tentang kurikulum dan sistem nya.

6. Kurikulum Sebagai Suatu Sistem

Sistem berasal dari bahasa yunani (systema) dan bahasa yunani (sustema) yang berarti satu kesatuan yang berisi elemen atau komponen yang dihubungkan untuk mempermudah aliran informasi, energi atau materi untuk mencapai tujuan.

Sistem kurikulum merupakan salah satu bagian yang penting dan tak terpisahkan dari sistem pendidikan dan sistem persekolahan. Sistem yang ada di sekolah terfokus pada kurikulum apa yang akan di susun dan bagaimana kurikulum dilaksanakan.

Sistem kurikulum mencakup tahap-tahap pengembangan dari kurikulum itu sendiri, baik itu dari perencanaan,pelaksanaan, evaluasi, perbaikan dan penyempurnaan kurikulum. Dimensi ini juga menggambarkan tentang komponen-komponen yang terdapat dalam kurikulum.

Kurikulum memiliki tujuan yang satu dan memiliki komponen yang berkaitan satu dengan yang lainnya, hal ini bisa dikatakan bahwa kurikulum merupakan suatu sistem.Sistem memiliki beberapa elemen seperti, manusia, objek, kegiatan, yang terkait dengan proses dan berfungsi sebagai kesatuan organisasi dalam satu tujuan.

Kurikulum diharuskan untuk mengikuti perkembangan zaman, itulah sebabnya kurikulum diperlukan dan dituntut untuk sesuai dengan apa yang dibutuhkan saat ini. Selain sebagai sistem di sekolah, kurikulum juga sebagai sistem di dalam masyarakat.

The post 6 Dimensi Kurikulum Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Teknik Mengajar Anak SMA yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/teknik-mengajar-anak-sma Thu, 17 Mar 2022 02:50:41 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32477 Memahami setiap emosi siswa menjadi salah satu hal yang harus dilakukan guru. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala yang dihadapi guru, terlebih ketika mengajar siswa SMA. Karena dimasa remaja, salah satu kendala tambahan yaitu murid sudah memiliki emosional yang lebih banyak. Tidak seperti mengajar siswa SD, SMP yang hanya harus mencari cara menghilangkan […]

The post 10 Teknik Mengajar Anak SMA yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Memahami setiap emosi siswa menjadi salah satu hal yang harus dilakukan guru. Menjadi guru bukanlah hal yang mudah. Banyak kendala yang dihadapi guru, terlebih ketika mengajar siswa SMA. Karena dimasa remaja, salah satu kendala tambahan yaitu murid sudah memiliki emosional yang lebih banyak. Tidak seperti mengajar siswa SD, SMP yang hanya harus mencari cara menghilangkan bosan.Mengajar siswa SMA harus memiliki cara tersendiri, dan guru harus mampu memahami semua itu.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi emosi siswa dimasa remaja,seperti:

  • Masalah atau konflik di rumah, jika sebelum sekolah si anak mendapatkan hal yang memancing emosi anak tersebut, seperti:diomeli karena belum mengerjakan tugas sekolah dikarenakan anak lupa. Maka anak akan membawa emosi tersebut ke sekolah yang akhir nya membuat anak tersebut tidak dapat mengikui pembelajaran dengan baik. Sebaiknya orang tua jangan membuat sesuatu yang membuat si anak emosi sebelum sekolah, usahakan membuat anak senang. Seperti memberikan anak bekal untuk dibawa ke sekolah.
  • Masalah percintaan, diusia yang remaja tentu siswa akan mengalami yang nama nya percintaan anak SMA. Masalah ini tentu sangat mempengaruhi konsentrasi siswa.

Maka guru harus memiliki solusi untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, berikut teknik mengajar anak SMA yang mungkin bisa menjadi salah satu solusi untuk permasalahan siswa:

1. Berikan Perhatian Kepada Siswa

Guru bisa mengajarkan siswa melalui perhatian, guru harus memberikan perhatian-perhatian nya kepada murid nya, karena jika guru tidak memperhatikan setiap masalah yang ada pada murid nya, maka guru tersebut gagal lulus dalam salah satu menjadi guru yang baik.

2. Kejujuran

Kejujuran dalam pelajaran salah satu hal yang penting, jujur ketika tidak memahami pelajaran yang di bahas.Karena jika murid tidak memahami pelajaran karena mereka tidak jujur, maka pelajaran yang diajarkann sia-sia.Maka ketika pelajaran selesai tanyakan kepada murid apakah mereka mengerti materi yang diajarkan, dan minta lah mereka untuk jujur ketika tidak memahami nya agar bisa dibahas kembali oleh guru.

3. Hargai Setiap Jawaban yang Siswa Ajukan

Dalam belajar mengajar ada sesi tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana materi yang murid pahami. Maka ketika mendengar jawaban murid, jangan men judge jawaban murid walaupun itu salah.Biarkan siswa menyampaikan pendapat dan gagasan nya, karena ketika guru mengabaikan dan men judge jawaban murid, kedepan nya siswa tidak akan berani untuk menyampaikan pendapat nya karena takut di judge oleh guru. Jika jawaban murid salah, berikan lah jawaban yang benar dengan bahasa yang baik, berikan juga apresiasi terhadap jawaban nya.

4. Gunakan Teknologi

Zaman semakin berkembang, banyak teknologi yang bisa digunakan untuk menjadi media untuk belajar. Jika belajar dengan menggunakan metode itu-itu saja, maka murid akan bosan.

Gunakan lah power point untuk menjelaskan materi yang diberikan kepada murid. Cara ini selain untuk membuat siswa tertarik belajar, tetapi juga untuk meringkas materi menjadi point-point penting saja, sehingga tidak bertele-tele dan membuang waktu. Tema yang beragam dari power point juga bisa menjadi hal yang menarik untuk menambah semangat belajar.

5. Menguasai Kelas

Ketika mengajar dan menjelaskan materi, guru tidak harus selalu duduk di kursi atau hanya di depan papan tulis. Guru bisa berjalan perlahan memutari kelas sambil menjelaskan materi, baik itu secara lisan atau menggunakan media seperti proyektor. Cara ini juga berguna untuk mengawasi siswa agar serius memperhatikan apa yang dijelaskan.

6. Diskusi

Siswa kelas tentu tidak semua aktif dalam belajar, baik dalam bertanya maupun menjawab.Maka dari itu, guru harus mengadakan diskusi untuk membahas materi yang diajarkan, agar terjadi umpan balik dari siswa. Hal ini berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam siswa, sehingga siswa bisa lebih berkembang, bukan hanya dalam pelajaran tetapi dalam pribadi siswa itu sendiri.

7. Berinteraksi Bersama Siswa

Interaksi antara siswa dan guru berguna untuk pendekatan 2 arah. Guru bisa lebih mengerti siswa, mengerti karakter tiap siswa, mudah memahami permasalahan yang dialami siswa. Siswa dapat leluasa menanyakan materi yang belum dipahami kepada guru tanpa rasa segan, canggung atau takut.

8. Outdoor

Cara ini sangat ampuh untuk mengajar baik itu tingkat SD,SMP atau SMA. Selain memberikan suasana yang berbeda, mengajak siswa belajar diluar juga bisa membuat siswa lebih semangat, dan tentu tetap bisa mendapatkan ilmu, seperti, mengamati hewan, tumbuhan.Guru juga dapat mengawasi langsung.

9. Beri Nasehat

Memberikan nasehat menjadi salah satu hal yang harus dilakukan oleh guru jika murid melakukan kesalahan.Tentu nasehat harus dilakukan dengan cara yang baik seperti, menggunakan bahasa yang baik agar tidak menyinggung perasaan siswa, tidak men judge siswa.

Seperti yang kita ketahui, guru bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga sebagai orang tua disekolah, maka jangan ragu untuk memberikan nasehat kepada murid, agar siswa menyadari kesalahan nya dan menjadi pribadi lebih baik untuk kedepannya.

10. Berikan Motivasi

Berikan motivasi kepada murid agar murid lebih semangat memulai pembelajaran. Cara ini bisa digunakan jika ada siswa yang terlihat bosan dan malas untuk belajar. salah satu contoh nya seperti memberi tahu jika siswa belajar dengan baik, maka siswa bisa mencapai cita-cita yang ingin digapai. Dorongan dan Motivasi tentu di butuhkan untuk siswa, karena dengan ada nya motivasi bisa menimbulkan keinginan siswa untuk belajar.

The post 10 Teknik Mengajar Anak SMA yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Teknik Mengajar anak SMP yang Tepat https://haloedukasi.com/teknik-mengajar-anak-smp Thu, 17 Mar 2022 02:47:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32470 Sangat penting bagi guru untuk mengetahui teknik dan cara untuk mengajar, mengetahui cara untuk mengatasi masalah murid, seperti ketika murid mulai bosan, guru harus tau cara untuk mengembalikan semangat murid. Tugas guru disekolah sangat sulit. Mulai dari membimbing siswa, mengajar dan melatih siswa. Guru memiliki tanggung jawab untuk mengajar dan membina murid mulai dari pembelajaran […]

The post 10 Teknik Mengajar anak SMP yang Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Sangat penting bagi guru untuk mengetahui teknik dan cara untuk mengajar, mengetahui cara untuk mengatasi masalah murid, seperti ketika murid mulai bosan, guru harus tau cara untuk mengembalikan semangat murid.

Tugas guru disekolah sangat sulit. Mulai dari membimbing siswa, mengajar dan melatih siswa. Guru memiliki tanggung jawab untuk mengajar dan membina murid mulai dari pembelajaran hingga membina terhadap diri murid itu sendiri.

Guru harus memiliki sikap yang tenang, sabar karena siswa memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda, jika guru memiliki sikap yang cenderung kasar dan tidak sabar, maka murid akan susah mengerti pembelajaran dan takut untuk bertanya, yang akan membuat tidak terlaksananya pembelajaran dengan baik.

Guru juga harus memiliki kemampuan untuk memotivasi dan memberikan semangat kepada murid. Mampu membantu murid untuk menyelesaikan masalah baik itu secara akademik maupun non-akademik.

Guru merupakan Orang tua murid di sekolah, maka dari itu guru harus bisa membuat murid nyaman dengan sikap dan sifat nya. Tidak jarang guru menjadi tempat untuk murid mencurahkan uneg-uneg yang dia bawa ke sekolah, sehingga guru harus bisa dan mau mendengarkan keluh kesah murid, dan memberikan nasihat yang baik tanpa men judge murid tersebut. Berikut ini teknik-teknik yang dapat kamu lakukan untuk mengajar murid SMP :

1. Kuasai Materi

Seorang guru tentu harus membagikan ilmu kepada muridnya, dan dalam proses belajar mengajar ada yang namanya tanya jawab, ketika murid menanyakan pertanyaan dan guru memberikan jawaban. Karena itu guru harus menguasai materi yang akan dipelajari dan dibagikan kepada murid agar mampu menjawab pertanyaan siswa dengan baik dan dimengerti oleh murid.

2. Menjelaskan Materi Secara Tepat

Guru harus pandai dalam menjelaskan materi kepada murid, selain agar murid paham dengan materi yang diberikan, tetapi guru harus bisa meringkas materi secara singkat tetapi mencakup semua materi yang akan diberikan. Berikan point-point penting dari materi itu dan juga garis besar nya sehingga tidak menghabiskan banyak waktu dan membuat murid bosan dengan pembahasan yang bertele-tele.

Berikan point-point penting saja kepada murid, lalu biarkan murid memproses ilmu tersebut dengan sendiri nya, jika murid kurang paham, maka tugas guru untuk menjelaskan dengan singkat, padat dan jelas tetapi mencakup semua penjelasan.

3. Mengadakan Kuis

Dalam pelajaran tidak jarang murid akan merasa bosan. Lakukan lah kuis, bukan hanya untuk mengusir bosan tetapi untuk menjaga fokus murid dan mengasah pengetahuan murid tentang materi yang diajarkan, sehingga guru tahu sejauh mana perkembangan murid.

4. Memberikan Tugas

Cara ini bisa menjadi solusi untuk mengetahui perkembangan siswa, memberikan tugas kepada siswa seperti tugas yang dikerjakan dan dikumpulkan di hari yang sama atau memberikan PR yang dikumpukan besok nya. Periksa masing-masing tugas siswa agar tidak terjadi kecurangan seperti menyontek, jika ada siswa yang menyontek maka dikurangi nilai nya dan di tegur agar siswa tidak mengulangi yang sama.

5. Sesuaikan Metode Belajar

Guru juga harus tau bagaimana kondisi kelas dan metode belajar yang harus di pakai dan diterapkan. Misalkan pada waktu yang mendekati pulang, biasanya murid sudah tidak bisa berkonsentrasi dengan baik, maka jangan memberikan murid materi yang baru, tetapi berikan lah motivasi kepada siswa agar bisa lebih baik, misal dengan mengecek hasil tugas siswa, lalu berikan lah motivasi untuk siswa yang memiliki nilai kecil dan beri penjelasan mengenai jawaban yang benar dari tugas yang siswa kerjakan tersebut.

6. Berikan Rangkuman

Berikan rangkuman materi yang telah diajarkan kepada siswa, karena biasanya siswa tidak jarang hanya mendengarkan tanpa mencatat point-pointt penting dari materi yang diajarkan, maka solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan rangkuman agar siswa dapat tetap megerti semua materi yang diajarkan, atau jika menggunakan LKS, berikan tugas kepada siswa untuk meragkum materi yang terdapat di LKS tersebut.

7. Membangun Komunikasi Antar Guru dan Murid

Dengan komunikasi yang baik antara guru dan murid akan memudahkan tidak hanya untuk guru yang dapat dengan mudah mendekati siswa jika mengalami masalah tetapi juga memudahkan siswa untuk bertanya jika siswa belum memahami materi dengan baik. Jika komunikasi antara guru dan murid tidak baik dan kaku, maka siswa akan segan dan takut untuk bertanya.

8. Gunakan Media

Menggunakan media audio atau visual, menjadi salah satu cara untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Biasa nya dengan cara ini murid lebih tertarik dengan materi yang disampaikan, karena jika hanya menggunakan buku bacaan sebagai media belajar, maka murid akan bosan. Anda bisa menggunakan video atau audio yang berisi pelajaran.

9. Belajar di Luar Ruangan

Belajar tidak hanya bisa dilakukan di dalam ruangan saja. Ajak lah siswa untuk belajar diluar agar murid tidak bosan, seperti mengajak siswa untuk mengamati hewan dan tumbuhan. Selain menyenangkan siswa juga tetap bisa mendapat ilmu dengan belajar diluar.

10. Evaluasi

Sebelum mengakhiri pelajaran, lakukanlah evaluasi terhadap siswa untuk mengetahui sejauh mana siswa memahami materi pembelajaran.Berikan kembali penjelasan materi secara singkat kepada siswa untuk mengakhiri pembelajaran.

The post 10 Teknik Mengajar anak SMP yang Tepat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-hasil-belajar-menurut-para-ahli Mon, 14 Mar 2022 03:26:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32225 Belajar adalah proses memperoleh ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan, melatih kemampuan berpikir dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola informasi menjadi lebih baik. Setelah selesai belajar, maka kita sebagai siswa biasanya akan memperoleh hasil belajar tersebut. Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai oleh seorang pelajar. Berikut adalah pengertian hasil belajar menurut […]

The post 9 Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Belajar adalah proses memperoleh ilmu yang bertujuan untuk mengembangkan kecerdasan, melatih kemampuan berpikir dan meningkatkan kemampuan dalam mengelola informasi menjadi lebih baik.

Setelah selesai belajar, maka kita sebagai siswa biasanya akan memperoleh hasil belajar tersebut. Pada dasarnya hasil belajar merupakan hasil akhir yang diharapkan dapat dicapai oleh seorang pelajar. Berikut adalah pengertian hasil belajar menurut para ahli :

1. Menurut Dimyanti dan Mudjiono

Dimyanti dan Mudjiono mengungkapkan bahwa pengertian hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindakan belajar dan tindakan mengajar.

2. Menurut Anni

Anni menyatakan bahwa pengertian hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh peserta didik setelah mengalami kegiatan pembelajaran.

3. Menurut Sudijono

Sudijono mengungkapkan bahwa pengertian hasil belajar merupakan sebuah tindakan evaluasi yang dapat mengungkap aspek proses berpikir juga dapat mengungkap aspek kejiwaan lainnya yaitu aspek sikap atau nilai dan aspek keterampilan yang melekat pada diri setiap individu peserta didik.

4. Menurut Suprijono

Suprijono mengungkapkan bahwa pengertian hasil belajar adalah pola-pola, perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan.

5. Menurut Susanto

Susanto mengemukakan bahwa hasil belajar merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa baik yang menyangkut psikomotorik dan afektif sebagai hasil dari kegiatan belajar.

6. Menurut Poerwanto

Purwanto mengemukakan bahwa pengertian hasil belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar yang dinyatakan dalam rapot.

7. Menurut Febryananda

Febryananda menyatakan bahwa hasil belajar adalah penguasaan yang sudah di dapat seseorang atau siswa selepas siswa menyerap pengalaman belajar.

8. Menurut Rusman

Rusman mengungkapkan bahwa hasil belajar merupakan sejumlah pengalaman yang diperoleh siswa yang mencakup ranah kognitif, efektif dan psikomotorik

9. Menurut Achdiyat dan Utomo

Achdiyat dan Utama mengemukakan bahwa hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang ditenttukan dalam bentuk angka setelah menjalani proses pembelajaran.

Fungsi Hasil Belajar

Secara umum hasil belajar merupakan perubahan perilaku  dan kemampuan secara keseluruhan yang dimiliki siswa setelah proses belajar yang wujudnya dapat berupa kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor yang disebabkan oleh pengalaman. Berikut adalah fungsi hasil belajar :

1. Fungsi Hasil Belajar Bagi Guru

Hasil belajar dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan peserta didik dan juga perbaikan untuk proses pembelajaran selanjutnya. Fungsi hasil belajar bagi guru adalah sebagai berikut :

  • Mengetahui peserta didik mana yang sudah menguasai materi dan peserta didik mana yang belum menguasai materi.
  • Mengetahui metode pembelajaran yang digunakan sudah tepat atau belum.
  • Mengetahui apakah materi yang diberikan sudah tepat bagi peserta didik sehingga tidak perlu perubahan.
  • Hasil belajar digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan kenaikan kelas.
  • Hasil belajar dianggap sebagai umpan balik dalam perbaikan proses pembelajaran.
  • Hasil belajar digunakan untuk mengetahui atau menilai sejauh mana keberhasilan pengajaran yang telah dilakukan oleh guru.

2. Fungsi Hasil Belajar Bagi Peserta didik

Hasil belajar dapat memberikan gambaran tentang peserta didik setelah menjalani proses pembelajaran. Gambaran tersebut akan menjadi dasar atau acuan untuk kegiatan pembelajaran selanjutnya. Berikut ini fungsi hasil belajar bagi peserta didik:

  • Meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga dapat meningkatkan nilai dan semangat belajarnya tersebut
  • Hasil belajar digunakan sebagai evaluasi diri terhadap kinerja siswa
  • Mengetahui kemajuan belajar peserta didik
  • Hasil belajar digunakan untuk mengetahui kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik

3. Fungsi Hasil Belajar Bagi Pihak Lain

Hasil belajar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan peserta didik sehingga dapat memperlakukan peserta didik secara tepat untuk pihak lain seperti pemerintah, sekolah, orang tua dan masyarakat. Berikut ini fungsi hasil belajar bagi pihak lain :

  • Hasil belajar digunakan sebagai umpan balik dalam meningkatkan mutu pendidikan
  • Memperkuat kegiatan belajar.
  • Menguji pemahaman dan kemampuan peserta didik.
  • Hasil belajar digunakan untuk menentukan kelulusan.
  • Hasil belajar digunakan untuk penempatan kelas seperti kelas anak paling pintar atau unggul dengan anak biasa.
  • Hasil belajar digunakan sebagai laporan untuk orang tua, sekolah dan masyarakat.
  • Hasil belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan berdasarkan prestasi belajar.
  • Hasil belajar digunakan untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum sekolah yang bersangkutan.

Tujuan Hasil Belajar

Secara singkat hasil belajar merupakan prestasi belajar yang telah dicapai oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang membawa suatu perubahan dan pembentukan tingkah laku seseorang dalam sistem pendidikan tertentu. Berikut adalah tujuan hasil belajar :

  • Menilai pencapaian kompetensi peserta didik.
  • Mediagnosis kesulitan belajar peserta didik.
  • Memperbaiki proses pembelajaran dalam suatu instansi pendidikan atau sekolah.
  • Sebagai deskrispsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan atau untuk menunjukkan bahwa proses belajar telah dilalui dan diselesaikan oleh peserta didik.
  • Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses pendidikan serta pengajaran di sekolah.
  • Untuk menentukan sebuah tindak lanjut dari hasil penilaian.
  • Untuk dapat memberikan sebuah accountability atau pertanggungjawaban dari pihak sekolah kepada para pihak yang berkepentingan.
  • Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan peserta didik dalam berbagai bidang studi yang telah ditempuhnya.
  • Mendeskripsikan kecakapan belajar siswa sehingga diketahui pula posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan siswa lain.

Jenis Jenis Hasil Belajar

Secara sederhana hasil belajar diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pembelajaran. Berikut adalah jenis-jenis hasil belajar :

1. Informasi Verbal

Jenis hasil belajar ini adalah kemampuan mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tulisan. Informasi verbal dapat diperoleh secara lisan, membaca buku dan sebagainya. Informasi ini dapat diklasifikasikan sebagai fakta, prinsip, nama generalisasi.

2. Keterampilan Intelektual

Jenis hasil belajar ini adalah kemampuan mempresentasikan lambang dan konsep. Keterampilan intelektual adalah kemampuan melakukan aktivitas kognitif yang bersifat khas. Keterampilan ini digunakan untuk dapat membedakan, menguasai konsep, dan memecahkan masalah

3. Strategi Kognitif

Jenis hasil belajar ini adalah kemampuan dalam menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri. Kemampuan kognitif meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan atau menyelesaikan masalah. Kemampuan ini digunakan untuk mengkoordinasikan serta mengembangkan proses berpikir dengan cara merekam, membuat analisis dan rangkuman.

4. Keterampilan Motorik

Jenis hasil belajar ini adalah kemampuan motorik. Kemampuan motorik merupakan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi.

Kemampuan keterampilan motorik dapat dilihat dari segi kecepatan, ketepatan dan kelancaran gerakan otot-otot serta anggota badan yang diperlihat orang tersebut seperti kemampuan menggunakan penggaris atau jangka dalam proses pembelajaran.

5. Sikap

Jenis hasil belajar ini adalah sikap menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian kepada objek tersebut. Sikap ini dapat berupa kemampuan internalisasi.

Sikap dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. Kemampuan sikap merupakan kecenderungan untuk merespon secara tepat terhadap dorongan atau rangsangan atas dasar penilaian terhadap dorongan atau rangsangan tersebut.

Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Setelah selesai melakukan proses pembelajaran maka peserta didik dapat memperoleh hasil belajar. Namun, tahukah anda bahwa hasil belajar dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi hasil belajar :

1. Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam diri orang yang belajar sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Berikut adalah faktor internal yang mempengaruhi hasil belajar :

a. Kesehatan

Kesehatan jasmani dan rohani memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kemampuan belajar seseorang. Hal ini terjadi disebabkan bila seseorang sedang sakit dapat mengakibatkan ketidakmampuan seseorang untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Demikin pula dengan kesehatan rohani atau jiwa jika kurang baik maka proses belajar pun akan terhambat.

b. Intelegensi dan Bakat

Seseorang yang memiliki intelegensi baik atau IQ-nya tinggi umumnya akan mudah belajar dan mendapat hasil belajar yang cenderung baik. Sedangkan bakat juga memberi pengaruh terhadap hasil belajar karena jika seseorang itu memiliki bakat dalam bidang yang dipelajari maka proses belajar akan lebih mudah.

Sehingga jika seseorang memiliki intelegensi baik dan bakat maka pada proses pembelajaran orang tersebut akan lebih mudah memperoleh hasil baik dibandingkan dengan orang yang hanya memiliki bakat saja atau intelegensi baik saja.

c. Minat dan Motivasi

Minat dapat timbul karena adanya daya tarik dari luar dan dalam diri sendiri. Pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar adalah dapat mendorong pelajar untuk memperoleh nilai yang baik dan bagus di sekolah atau dimanapun dia belajar.

Selain orang belajar dengan minat, pelajar juga belajar dengan motivasi. Motivasi adalah daya penggerak atau pendorong seseorang dalam belajar sehingga belajarnya lebih semangat lagi.

d. Cara Belajar

Setiap orang yang belajar tentu memiliki cara belajar masing-masing tergantung tingkat kemampuannya tersebut. Cara belajar dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Cara belajar dapat disesuaikan dengan gaya belajarnya. Gaya belajar dibagi menjadi tiga tipe yaitu visual (melihat), auditori (mendengar) dan kinestetik (bergerak).

e. Kemampuan Kognitif

Setiap orang yang belajar selalu dituntut untuk menguasai materi karena kemampuan pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan. Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang melibatkan pengetahuan dan pengembangan keterampilan intelektual pelajar.

2. Faktor Eksternal

Merupakan faktor yang berasal dari luar diri orang yang belajar sehingga dapat berpengaruh pada hasil belajarnya. Berikut adalah faktor eksternal yang mempengaruhi hasil belajar :

a. Keluarga

Merupakan faktor eksternal yang berpengaruh besar terhadap hasil belajar anak, seperti tinggi rendahnya pendidikan bergantung pada besar kecilnya penghasilan serta perhatian orang tua terhadap pentingnya pendidikan anak tersebut.

b. Sekolah

Keadaan sekolah sebagai tempat belajar juga turut mempengaruhi tingkat keberhasilan anak, seperti kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan kemampuan pelajar, fasilitas sekolah dan sebagainya. Jika sekolah banyak mendukung kegiatan belajar pelajar tersebut maka semakin mudah pelajar dalam memperoleh prestasi disekolah maupun diluar sekolah.

c. Masyarakat

Keadaan masyarakat dapat berpengaruh dalam hasil belajar karena bila seseorang tinggal di lingkungan yang berpendidikan maka rata-rata anak-anaknya akan bersekolah tinggi dan bermoral baik. Karena masyarakat juga mampu mendorong anak untuk giat belajar.

d. Lingkungan Sekitar

Keadaan lingkungan tempat tinggal juga memberikan pengaruh terhadap hasil belajar seperti suasana sekitar, bangunan rumah dan sebagainya. Jika pelajar memperoleh lingkungan yang baik dan tepat maka pelajar akan lebih mendapat dukungan untuk memperoleh hasil baik dan lebih fokus belajar ketika menjelang ujian sebab tidak ada yang menggangu proses belajarnya tersebut.

The post 9 Pengertian Hasil Belajar Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>