Pengertian Zat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengertian-zat Tue, 07 Jan 2020 02:40:41 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Pengertian Zat - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengertian-zat 32 32 Pengertian Zat Pengatur Tumbuh Secara Umum https://haloedukasi.com/pengertian-zat-pengatur-tumbuh Tue, 07 Jan 2020 02:40:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3041 Zat pengatur tumbuh bukanlah hal yang asing dalam bidang pertanian. Zat pengatur tumbuh atau ZPT juga dikenal dengan nama PGR (Plant Growth Regulator) dalam bahasa Inggris. Dalam ZPT mengandung unsur hormon yang secara alami terdapat pada bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang dan buah sehingga juga disebut fitohormon. Konsep ZPT berawal dari konsep hormon tanaman, […]

The post Pengertian Zat Pengatur Tumbuh Secara Umum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Zat pengatur tumbuh bukanlah hal yang asing dalam bidang pertanian. Zat pengatur tumbuh atau ZPT juga dikenal dengan nama PGR (Plant Growth Regulator) dalam bahasa Inggris. Dalam ZPT mengandung unsur hormon yang secara alami terdapat pada bagian tumbuhan seperti akar, daun, batang dan buah sehingga juga disebut fitohormon.

Konsep ZPT berawal dari konsep hormon tanaman, yaitu senyawa – senyawa organik tanaman yang memiliki konsentrasi rendah dan mempengaruhi proses – proses fisiologis tanaman yang utamanya tentang proses pertumbuhan, differensiasi dan perkembangan tanaman. Pada umumnya hormon berfungsi untuk mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dan mempengaruhi pembelahan sel, perpanjangan sel, dan differensiasi sel.

Beberapa dari jenis hormon juga menengahi respon fisiologis berjangka pendek dari tumbuhan terhadap stimulus dari lingkungan. Setiap hormon memiliki efek ganda, tergantung pada tempat kegiatannya, konsentrasinya, dan tingkatan perkembangan tumbuhan.

Konsep Zat Pengatur Tumbuh

Untuk dapat memahami mengenai proses ZPT sepenuhnya perlu juga diketahui mengenai apa itu ilmu kimia mari belajar kimia dasar agar dapat memahami sifat – sifat materi dalam kimia dasar dengan mudah. Beberapa ilmuwan memberikan definisi yang lebih rinci terhadap istilah hormon atau senyawa kimia yang disekresi oleh suatu organ atau jaringan yang dapat mempengaruhi organ dan jaringan lain secara khusus. Konsep ZPT berawal dari konsep hormon.

Hormon tanaman atau fitohormon merupakan senyawa – senyawa organik tanaman yang dalam konsentrasi rendah telah dapat mempengaruhi proses fisiologis. Batasan dalam pengertian zat pengatur tumbuh secara umum pada tanaman adalah suatu senyawa organik yang tidak termasuk unsur hara atau nutrisi. ZPT memiliki dua fungsi, yaitu untuk menstimulasi atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Konsep ZPT juga berkaitan dengan perubahan wujud zat pengertian contoh dan pengertian zat pengatur dalam tubuh manusia yang berkaitan dengan pengolahan makanan dalam tubuh. Zat pengatur tumbuh dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu:

1. Auksin

Merupakan hormon pengatur tumbuhan yang fungsinya untuk mengatur pembesaran sel dan memicu pemanjangan sel di daerah bagian belakang meristem. Auksin dalam pengertian zat pengatur tumbuh secara umum digunakan untuk memacu pertumbuhan tanaman, hormon auksin secara alami dapat ditemukan pada bagian akar, ujung batang dan bunga dari tanaman. Fungsi auksin pada tanaman antara lain:

  • Merangsang proses perkecambahan pada biji. Auksin dapat memecah dormansi biji atau benih apabila diberikan pada benih, dengan cara merendam benih bersama auksin.
  • Merangsang proses pembentukan dan pertumbuhan akar.
  • Merangsang pembentukan bunga dan buah sehingga produksi tanaman berlangsung maksimal.
  • Merangsang pertenokarpi, kondisi dimana tanaman dapat membentuk buah tanpa penyerbukan sehingga dapat menghasilkan buah tanpa biji.
  • Mencegah kerontokan buah
  • Memecah dormansi pucuk atau apikal yang tidak mau berkembang.

2. Sitokinin

Fungsi sitokinin pada pengertian zat pengatur tumbuh secara umum adalah pemicu pembelahan sel pada tumbuhan. Senyawa kinetin dan zeatin adalah senyawa yang dapat berfungsi sebagai sitokinin. Kinetin pada awalnya ditemukan pada ekstrak sperma dari burung bangkai, sedangkan zeatin alami didapatkan pada biji jagung muda. Fungsi sitokinin:

  • Merangsang proses pembelahan dan pembesaran sel tanaman.
  • Merangsang proses perkecambahan biji.
  • Merangsang pertumbuhan tunas.
  • Menghambat proses penuaan pada hasil panen sehingga memiliki daya tahan lebih lama.
  • Mempercepat penyebaran nutrisi pada tumbuhan.
  • Meningkatkan sintesis pembentukan protein tanaman.

3. Giberelin

Giberelin juga dikenal dengan GA (Gibberelic Acid) atau asam giberelat. Giberelin memiliki sifat yang mirip dengan sitokinin dan bisa ditemukan pada hampir semua siklus hidup tanaman. Giberelin secara alami bisa didapatkan pada tumbuhan paku – pakuan atau pakis, jamur, lumut, gymnospermae dan angiospermae yang ada pada biji muda, pucuk batang, ujung akar dan daun muda tanaman.

Ada dua fase utama giberelin  yaitu giberelin aktif (GA Bioaktif) yang mengontrol pertumbuhan dan perkembangan seluruh tumbuhan seperti akar, batang, daun, pengembangan benih, biji, tunas, daun, bunga, buah, batang dan diferensiasi akar. Fase utama giberelin lainnya adalah giberelin non aktif. Banyaknya jenis zat yang beragam membutuhkan pengetahuan mengenai macam – macam wujud benda dan jenisnya materi fisika agar dapat membedakan satu dengan lainnya.

4. Etilena/etena/gas etilen

ZPT etilen ini sering digunakan dalam kehidupan sehari – hari ketika sedang memeram buah. Penggunaan ethrel dapat mempercepat pematangan cabe atau juga karbit yang digunakan untuk peram buah. Etilen dapat membantu pematangan buah, memacu pertumbuhan bunga, akar dan batang, pengguguran buah dan daun, merangsang perkecambahan biji, menghambat perpanjangan batang kecambah, mengokohkan batang tanaman dan mengakhiri masa dormant pada tanaman. Etilen dapat mengatur perbandingan bunga jantan dan betina pada tumbuhan berumah satu jika digunakan bersamaan dengan giberelin.

5. Triakontanol

Cara kerja hormon pada pengertian zat pengatur tumbuh ini sampai saat ini belum diketahui sepenuhnya namun pada berbagai pengertian, triakontanol dapat meningkatkan rasio gula asam tanaman jeruk dan meningkatkan produksi teh. Pemberian dalam dosis rendah pada jagung, tomat dan padi mampu meningkatkan pertumbuhan berdasarkan hasil penelitian. Triakontanol merupakan senyawa yang tidak larut dalam air, merupakan alkohol primer jenuh dan senyawa yang tidak larut dalam air.

6. Inhibitor

ZPT ini berperan untuk menghambat pertumbuhan batang, yang dimanfaatkan pada jenis tanaman umbi yaitu untuk membantu pembesaran umbi. Contohnya pada tanaman kentang, wortel, bawang dan lainnya, dilakukan pada saat akan mencegah pertumbuhan tunas baru agar dapat memperbesar umbi tanaman.

7. Paclobutrazol

Pemakaian ZPT jenis ini ditujukan untuk membuat pohon berbuah diluar musimnya. Hormon paclobutrazol berfungsi untuk menghambat biosintesis giberelin sehingga pertumbuhan vegetatif tanaman dihambat dan dapat memicu pertumbuhan generatif. Ketika pertumbuhan vegetatif terhambat, maka bunga juga akan bermunculan dan dapat menghasilkan buah.

Hormon tumbuhan diproduksi dalam jumlah yang sangat rendah tetapi sejumlah kecil hormon bisa membawa efek sangat besar terhadap pertumbuhan serta perkembangan organ tumbuhan. Hormon bisa mengubah ekspresi gen dengan mempengaruhi aktivitas enzimnya atau dengan mengubah sifat membran. Hasilnya dapat mengalihkan metabolisme dan perkembangan sel terhadap sejumlah kecil molekul hormon. Respon terhadap hormon akan tergantung pada konsentrasinya secara relatif jika dibandingkan dengan hormon lainnya.

Pada dasarnya, secara alami setiap tanaman dapat memproduksi sendiri hormon endogen untuk pertumbuhannya tetapi terkadang tidak maksimal. Berdasarkan hal tersebut, maka dibuatlah ZPT yang dibuat secara organik untuk memicu eksogen atau pertumbuhan tanaman dari luar. Pengaplikasian ZPT secara nyata dapat memacu, menghambat atau mengubah pertumbuhan, pergerakan dan perkembangan tanaman.

Seiring dengan kemajuan teknologi, ZPT dapat dibuat oleh manusia berupa ZPT sintetis. Para petani dalam prakteknya lebih menyukai penggunaan ZPT sintetis karena daya kerjanya lebih cepat daripada ZPT alami yang diekstrak dari bagian – bagian tanaman.

The post Pengertian Zat Pengatur Tumbuh Secara Umum appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-zat-psikotropika Mon, 06 Jan 2020 07:50:54 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3025 Psikotropika merupakan suatu zat atau obat alami dan sintetis non narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh secara selektif pada susunan saraf pusat yang dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika bukan sejenis narkoba, tetapi efeknya dapat menyebabkan kecanduan yang bisa berakibat pada kematian. Psikotropika adalah obat atau zat yang cara kerjanya menurunkan […]

The post 7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Psikotropika merupakan suatu zat atau obat alami dan sintetis non narkotika, yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh secara selektif pada susunan saraf pusat yang dapat menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku. Psikotropika bukan sejenis narkoba, tetapi efeknya dapat menyebabkan kecanduan yang bisa berakibat pada kematian. Psikotropika adalah obat atau zat yang cara kerjanya menurunkan fungsi otak dan merangsang susunan saraf pusat sehingga menimbulkan reaksi seperti halusinasi, ilusi, gangguan berpikir, perubahan perasaan mendadak, dan kecanduan.

Psikotropika diperkenalkan sebagai istilah sejak kelahiran cabang ilmu farmakologi yaitu psikofarmakologi yang khusus mempelajari psikofarma atau psikotropik. Sejak dikeluarkannya Convention on psycotropic substance pada 1971 oleh General Assembly, psikotropika ditempatkan di bawah kontrol badan internasional.

Jenis Psikotropika Berdasarkan Ketergantungan

Pada United Nation Conference for Adoption of Protocol on Psychotropic Substance, disebutkan bahwa batasan – batasan untuk zat psikotropika berupa keadaan ketergantungan, depresi dan stimulan susunan saraf pusat (SSP), menyebabkan halusinasi, menyebabkan gangguan fungsi motorik atau gangguan persepsi. Peramu zat psikotropika ini sudah tentu harus memahami mengenai perubahan wujud zat pengertian contoh, apa itu ilmu kimia mari mempelajari kimia dasar, dan memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah. Berdasarkan pada resiko efek kecanduan yang dihasilkan jika mengonsumsinya, psikotropika terbagi menjadi empat golongan yaitu:

1. Psikotropika Golongan I

Pengertian zat psikotropika dan contohnya pada golongan I ini termasuk memiliki potensi tinggi dan sangat kuat untuk menyebabkan kecanduan. Zat ini juga termasuk pada obat – obatan terlarang yang jika disalah gunakan bisa dikenai sanksi hukum. Psikotropika golongan I tidak diperuntukkan bagi pengobatan namun hanya ditujukan untuk pengetahuan umum saja.

Sebab jika digunakan akan memberikan efek halusinasi bagi penggunanya dan merubah suasana hati secara drastis. Efek buruknya bisa menimbulkan kecanduan hingga kematian. Contoh : LSD, DOM, broloamfetamine,DMA, DMT, dan lainnya.

2. Psikotropika Golongan II

Pada zat golongan ini masih terdapat resiko ketergantungan yang cukup tinggi walaupun tidak terlalu parah seperti golongan pertama. Pemakaian obat – obatan yang termasuk pada psikotropika golongan II kerap ditujukan untuk penyembuhan berbagai penyakit, berkhasiat untuk terapi tetapi tetap beresiko menimbulkan kecanduan. Itu berarti penggunaannya dibolehkan dengan resep dokter untuk menghindari efek kecanduan. Namun golongan II termasuk jenis obat – obatan yang kerap disalah gunakan dan merusak pengertian zat pengatur dalam tubuh manusia, misalnya sabu, amfetamin, fenetilin, levamphetamine.

3. Psikotropika Golongan III

Efek kecanduan pada psikotropika golongan III termasuk sedang, tetapi penggunaannya tetap harus sesuai dengan resep dokter untuk menghindari bahaya terhadap kesehatan. Dosis berlebih dari psikotropika golongan ini bisa menyebabkan kematian. Contoh : Magadon, Brupronorfina,Amorbarbital, buprenorphine,cyclobarbital, pentobarbital, dan lainnya.

4. Psikotropika Golongan IV

Resiko kecanduan pada golongan empat psikotropika memang lebih kecil dibandingkan yang lainnya, tetapi tidak membuatnya dapat dikonsumsi secara bebas dan harus tetap menggunakan resep dokter. Penyalahgunaan obat – obatan yang termasuk pada golongan ketergantungan sedang ini cukup tinggi, bahkan beberapa jenis diantaranya dapat ditemukan dengan mudah dan dikonsumsi secara bebas. Contoh : Lexotan, pil koplo, sedativa atau obat penenang, obat tidur, Diazepam, Nitrazepam, aminorex, allobarbital, alprazolam dan lainnya.

Jenis Psikotropika Berdasarkan Efeknya

Berikut ini adalah pengelompokan psikotropika berdasarkan efek yang ditimbulkan yaitu:

1. Stimulan

Pengertian zat psikotropika dan contohnya ini termasuk obat untuk merangsang sistem syaraf sehingga dapat menimbulkan efek lebih percaya diri. Contoh : kafein, kokain, ganja dan amfetamin yang biasa terdapat pada pil ekstasi.

2. Depresan

Termasuk obat yang bisa memberikan efek berupa berkurangnya kerja sistem saraf, menurunkan kesadaran dan mengantuk. Contoh : Alkohol, sedatif atau pil BK, magadon, valium, mandrak (MX), ganja atau cannabis, barbiturat. Pengertian pencemaran lingkungan bisa juga disebabkan oleh proses pembuatan psikotropika ini yang tidak dilakukan tanpa prosedur yang benar atau sesuai ketentuan hukum.

3. Halusinogen

Jenis obat psikotropika ini konon bisa menimbulkan halusinasi seperti melihat dan mendengar sesuatu yang tidak pernah ada atau tidak nyata. Contoh : Licercik Acid Dhietilamide (LSD), psylocibine, micraline, dan mariyuana.

Obat – obatan ini bisa didapatkan di apotek tetapi harus digunakan sesuai resep dokter. Walaupun efek kecanduan yang ditimbulkan dari suatu obat – obatan relatif rendah, namun penggunaannya harus sesuai dengan anjuran dokter. Sayangnya banyak orang yang menyalah gunakan psikotropika hingga tahap ketergantungan parah yang mengancam nyawa atau terancam hukuman penjara. Dampak penyalahgunaan yang bisa ditimbulkan antara lain berupa gangguan saraf, ketagihan, rasa takut berlebihan, depresi, kantuk, gangguan pernapasan, euforia, kelelahan, ketenangan berlebihan, dan kematian.

Psikotropika bisa menurunkan aktivitas otak dan merangsang susunan saraf pusat, kelainan perilaku disertai halusinasi, ilusi, gangguan berpikir, dan sebagainya. Penyalahgunaan psikotropika dalam jangka waktu panjang bisa menimbulkan berbagai macam penyakit bahkan kelainan fisik dan psikis pemakainya. Untuk mencegahnya, perlu ditingkatkan sarana hukum yang lebih efektif termasuk di tingkat internasional untuk membasmi peredaran psikotropika terlarang.

The post 7 Pengertian Zat Psikotropika Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya https://haloedukasi.com/pengertian-zat-aditif-pada-makanan Mon, 06 Jan 2020 04:47:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=3026 Pada dasarnya hampir setiap orang pasti pernah menggunakan atau mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif. Zat aditif didefinisikan sebagai suatu bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu, rasa, aroma, warna dan daya tahan makanan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 003 tahun 2012, definisi zat aditif makanan adalah bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam pangan […]

The post Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya hampir setiap orang pasti pernah menggunakan atau mengonsumsi makanan yang mengandung zat aditif. Zat aditif didefinisikan sebagai suatu bahan yang ditambahkan untuk meningkatkan mutu, rasa, aroma, warna dan daya tahan makanan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 003 tahun 2012, definisi zat aditif makanan adalah bahan – bahan yang ditambahkan ke dalam pangan untuk mempengaruhi sifat atau bentuknya. Disebut juga sebagai Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang artinya sebagai bahan yang ditambahkan atau dicampurkan sewaktu pengolahan makanan untuk meningkatkan mutu, sifat atau bentuk pangan dalam Permenkes RI no.329/Menkes/PER/XII/76.

Oleh karena itu bisa disimpulkan bahwa zat aditif adalah bahan yang ditambahkan pada pangan dalam pemrosesan, pengolahan, pengemasan atau penyimpanan makanan untuk meningkatkan mutu makanan. Pemakaian zat aditif di Indonesia sudah diatur oleh Departemen Kesehatan dan diawasi oleh Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM).

Aturan Penggunaan Zat Aditif

Penggunaan zat aditif perlu ditetapkan oleh pihak – pihak yang memahami mengenai perubahan wujud zat pengertian contoh, memahami sifat – sifat materi kimia dasar dengan mudah dan telah paham mengenai apa itu ilu kimia mari mempelajari kimia dasar. Penggunaan zat tambahan pada makanan untuk tujuan tertentu terikat pada norma – norma yang harus ditaati seperti berikut :

  • Dapat mempertahankan nilai gizi dalam makanan.
  • Tidak mengurangi kandungan zat – zat esensial dalam makanan.
  • Mempertahankan atau memperbaiki mutu dari makanan tersebut.
  • Penampilan makanan menarik tetapi tidak mengandung unsur penipuan.

Jenis Zat Aditif Dalam Makanan

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya dibedakan menjadi zat aditif alami dan sintetis. Zat aditif alami adalah yang dihasilkan dari proses alami dan bahan dari alam sementara zat aditif sintetis adalah yang dihasilkan dari proses kimia atau non alami. Beberapa jenis dari pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya yaitu:

1. Penyedap Rasa

Bahan tambahan dalam makanan yang fungsinya menambah cita rasa dan mengembalikan cita rasa yang mungkin hilang saat proses pemasakan. Contoh penyedap rasa alami adalah bawang putih, garam dapur, cabe, dan lainnya. sedangkan contoh penyedap rasa sintetis adalah MSG  atau vetsin, nukleotida seperti guanosin monofosfat (GMP).

2. Pewarna

Pewarna bisa berasal dari alam ataupun buatan. Pewarna alami berasal dari hewan atau tumbuhan, contohnya kunyit, daun pandan, buah naga, bit, dan lainnya. Contoh pewarna sintetis adalah Brilliant Blue FCF, Karmoisin, Eritrosin, dan Ponceau 4R. Rhodamin B dan Methanyl Yellow adalah pewarna sintetis yang dilarang.

3. Pemanis

Digunakan untuk menambah rasa manis pada makanan. Pemanis alami didapatkan dari tumbuhan seperti gula pasir dari sari tebu, gula jawa, gula aren, madu lebah atau madu bunga, dan kulit kayu. Contoh pemanis sintetis adalah siklamat, sakarin dan aspartam.

4. Pengawet

Digunakan untuk mengawetkan pangan agar bertahan lebih lama supaya tetap dapat dikonsumsi dalam kondisi yang baik. Pengawetan bisa dilakukan secara alami menggunakan garam dapur, gula. Bawang putih, dan cuka. Pengawetan secara kimia menggunakan natrium benzoat, asam benzoat, natrium nitrit, asam propionat, asam sorbat dan lainnya atau secara biologis dengan penambahan enzim papain dan bromelin.

5. Penambah aroma

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya ini adalah berupa tambahan aroma tertentu pada makanan sehingga menggugah selera untuk dinikmati. Contoh pemberi aroma alami adalah daun jeruk, minyak atsiri, vanili, sereh. Contoh aroma sintetis adalah Etil Butirat, Amil Valerat, Oktil Asetat, Butil Asetat, Isobutil Propionat, Benzaldehida.

6. Penambah Asam

Pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya untuk mengatur keasaman pada makanan untuk menghilangkan rasa mual ketika mengonsumsi makanan. Contoh penambah asam alami adalah jeruk nipis. Sedangkan contoh penambah asam sintetis adalah asam asetat, asam sitrat, asam laktat, asam tartrat, natrium bikarbonat dan amonium bikarbonat.

7. Antioksidan

Merupakan bahan tambahan pangan untuk menghambat, menunda atau mencegah kerusakan makanan secara oksidatif. Contoh antioksidan biasanya terbuat dari bahan kimia, yaitu Tokoferol, Alfa Tokoferol, Gama Tokoferol, Propil Galat, Asam Eritorbat dan garam natriumnya, Butil Hidrokuinon Tersier, BHT, BHA dan banyak lagi.

8. Pengemulsi, Pemantap dan Pengental

Zat aditif golongan ini ditambahkan pada makanan untuk membantu pembentukan sistem dispersi homogen. Contohnya Gom Arab, bahan aditif alami yang fungsinya dapat mengemulsi minyak dan air agar menyatu. Ada pula garam alginat dan gliserin sebagai bahan aditif buatan yang fungsinya untuk membuat makanan menjadi lebih pekat dan stabil sehingga teksturnya lembut.

9. Pengeras

Zat aditif yang ditambahkan untuk membantu membuat makanan menjadi lebih keras. Contoh dari pengeras buatan adalah kalium glukonat pada buah kalengan, alumunium amonium sulfat yang digunakan untuk acar ketimun yang dibotolkan.

10. Sekuestran

Zat ini berfungsi untuk mengikat ion logam polivalen jika ditambahkan pada makanan. Contohnya adalah asam fosfat pada lemak dan minyak makanan, kalium sitrat pada es krim, dan kalsium dinatrium EDTA.

11. Antikempal

Berupa bahan tambahan yang dapat mencegah proses penggumpalan atau pengempalan pada makanan seperti serbuk, tepung dan bubuk agar lebih mudah dikemas dan dikonsumsi. Biasanya antikempal ditemukan dalam susu berupa alumunium silikat, garam meja (kalsium alumunium silikat) dan sebagainya.

12. Pemutih

Zat pemutih digunakan untuk memutihkan bahan makanan, misalnya pada proses pembuatan tepung untuk mempercepat proses pemanggangan dan pemutihan tepung sehingga meningkatkan kualitas tepung. Contoh : asam askorbat, aseton peroksida, dan kalium bromat.

13. Penambah gizi

Zat yang ditambahkan pada suatu produk untuk meningkatkan nilai gizi dalam produk, dapat berupa mineral dan vitamin. Contoh : asam askorbat dalam minuman kemasan, feri fosfat, vitamin A, vitamin D dan sebagainya.

Selain pengertian zat aditif pada makanan dan contohnya yang memang diperuntukkan bagi bahan pangan, kerap kali ada oknum tidak bertanggung jawab yang juga menambahkan bahan aditif non pangan pada makanan. Beberapa bahan aditif non pangan yang dilarang penggunaannya adalah boraks, pewarna tekstil seperti rhodamin B, dan formalin yang semuanya bisa menimbulkan dampak buruk bagi tubuh dan pengertian zat pengatur dalam tubuh terutama masalah kesehatan serius bahkan hingga menimbulkan pengertian pencemaran lingkungan.

The post Pengertian Zat Aditif Pada Makanan Dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>