pengetahuan alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengetahuan-alam Thu, 16 Apr 2020 05:09:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pengetahuan alam - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengetahuan-alam 32 32 Perubahan Wujud Benda: Pengertian dan Macamnya https://haloedukasi.com/perubahan-wujud-benda Thu, 16 Apr 2020 05:09:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5584 Bentuk perubahan wujud benda dapat berupa mencair, menguap, menyublim, mengkristal atau membeku, dan lain-lain. Berikut pembahasannya. Pengertian Perubahan Wujud Benda Perubahan wujud benda merupakan peristiwa perubahan bentuk suatu benda menjadi bentuk benda lain. Perubahan wujud benda dapat terjadi karena benda menerima atau melepas kalor karena tindakan seperti pemanasan, pendinginan dan pengembunan. Macam-macam Perubahan Wujud Benda […]

The post Perubahan Wujud Benda: Pengertian dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bentuk perubahan wujud benda dapat berupa mencair, menguap, menyublim, mengkristal atau membeku, dan lain-lain. Berikut pembahasannya.

Pengertian Perubahan Wujud Benda

Perubahan wujud benda merupakan peristiwa perubahan bentuk suatu benda menjadi bentuk benda lain.

Perubahan wujud benda dapat terjadi karena benda menerima atau melepas kalor karena tindakan seperti pemanasan, pendinginan dan pengembunan.

Macam-macam Perubahan Wujud Benda

Berikut ini macam-macam perubahannya:

1. Mencair

mencair

Mencair merupakan proses perubahan wujud benda dari padat menjadi cair.

Dalam proses mencair, benda padat akan menerima energi panas atau kalor untuk membuat benda padat tersebut menjadi cair. Khusus untuk logam pencairan dilakukan menggunakan solder.

Contoh benda yang mencair yaitu, air yang membeku atau es bila dipanaskan akan berubah menjadi air dan mentega bila diletakkan di atas panic panas akan berubah menjadi cair seperti minyak.

2. Menguap

menguap

Menguap merupakan proses perubahan wujud benda dari cair menjadi gas.

Dalam proses menguap, benda yang berupa cairan akan menerima energi panas atau kalor untuk merubah air menjadi uap air.

Contoh benda yang menguap yaitu, air bila dimasak akan menjadi uap air dan bensin yang dibiarkan ditempat terbuka akan berubah menjadi gas.

3. Menyublim

menyublim

Menyublim merupakan proses perubahan wujud benda dari padat ke gas. Dalam proses menyublin, benda padat memerlukan energi panas atau kalor untuk berubah menjadi gas.

Contoh benda yang menyublim kapur barus yang disimpan pada lemari pakaian akan menjadi habis dan berubah menjadi gas.

4. Mengkristal

mengkristal

Mengkristal merupakan proses perubahan wujud benda dari gas ke padat. Dalam proses mengkristal, perubahan wujud benda dari gas terjadi karena adanya pelepasan energi panas lalu berubah menjadi padat.

Perubahan wujud benda mengkristal bisa juga dipengaruhi oleh perubahan senyawa dalam benda.

Contoh benda yang mengkristal, yaitu uap akan berubah  menjadi butiran es di dalam freezer dan gula pasir yang berubah cairan gula.

5. Membeku

membeku

Membeku merupakan proses perubahan wujud benda dari cair menjadi padat.

Dalam proses membeku, wujud benda cair akan melepaskan energi panas untuk menjadi pada atau di perlukan suhu dingin agar benda cair bisa menjadi padat.

Contoh benda yang membeku, yaitu air di dalam freezer akan berubah es batu, lilin cair yang didinginkan akan menjadi padat, dan perubahan kue agar-agar dari cairan menjadi padat.

6. Mengembun

mengembun

Mengembun merupakan proses perubahan wujud benda dari gas menjadi cair.

Dalam proses mengembun, wujud benda gas akan melepaskan energi panas agar dapat menjadi cair.

Contoh benda yang mengembun, yaitu es batu dalam gelas akan membuat bagian luar gelas menjadi basah, rumput di lapangan pada pagi hari berubah menjadi basah padahal tidak ada hujan, dan titik embun air yang memburamkan kaca mobil saat hujan.

The post Perubahan Wujud Benda: Pengertian dan Macamnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Keseimbangan Ekosistem: Komponen – Faktor dan Cara menjaganya https://haloedukasi.com/keseimbangan-ekosistem Mon, 06 Apr 2020 02:54:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5296 Makhluk hidup yang ada di bumi tidak bisa hidup sendiri. Mereka memerlukan bantuan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sama seperti manusia dan sapi peliharaan, manusia memerlukan daging sapi untuk makan sedangkan sapi peliharaan memerlukan manusia untuk memberikan mereka makanan. Hal tersebut menciptakan suatu hubungan timbal balik atau yang disebut dengan ekosistem. Dalam sebuah […]

The post Keseimbangan Ekosistem: Komponen – Faktor dan Cara menjaganya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Makhluk hidup yang ada di bumi tidak bisa hidup sendiri. Mereka memerlukan bantuan makhluk hidup lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Sama seperti manusia dan sapi peliharaan, manusia memerlukan daging sapi untuk makan sedangkan sapi peliharaan memerlukan manusia untuk memberikan mereka makanan.

Hal tersebut menciptakan suatu hubungan timbal balik atau yang disebut dengan ekosistem.

Dalam sebuah ekosistem ada yang saling menguntungkan atau saling merugikan. Maka dari itu pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem.

Pengertian Ekosistem

Ekosistem merupakan tatanan kesatuan yang terbentuk akibat adanya hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.

Agar hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dapat terus berjalan, diperlukan ekosistem yang seimbang.

Ekosistem dapat dikatakan seimbang apabila semua komponen seimbang dan keberadaanya dapat bertahan lama.

Keseimbangan ekosistem dapat memberikan kesejahteraan pada makhluk hidup lainnya.

Perubahan ekosistem dapat mempengaruhi keseimbangannya. Ketidakseimbangan ekosistem dapat terjadi apabila salah satu komponen pada ekosistem tersebut rusak.

Apabila keseimbangan ini tidak diperoleh maka akan mendorong terjadinya dinamika perubahan ekosistem untuk mencapai keseimbangan baru.

Komponen Ekosistem

Komponen merupakan bagian dari ekosistem yang menyusun hingga menjadi sebuah ekosistem. Komponen ekosistem ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Komponen Abiotik

Komponen Abiotik disebut juga sebagai komponen tak hidup. Artinya komponen ini terdiri dari benda- benda yang tidak hidup namun bukan makhluk hidup dan ada di sekitar kita untuk mempengaruhi kelangsungan hidup para makhluk hidup.

Komponen abiotik yang ada di sekitar kehidupan makhluk hidup terdiri dari:

  • Air

Air memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah ekosistem. Contohnya air dalam kehidupan manusia memiliki banyak fungsi sebagai untuk minum, memasak dan mencuci baju.

Tanpa adanya air manusia tidak akan bisa bertahan hidup. Sama hal nya dengan hewan tanpa ada air, hewan tidak akan bisa minum begitu juga pada tumbuhan.

Tumbuhan memerlukan air untuk menunjang proses fotosintesis dan metabolisme jaringan.

Maka dari itulah ketersediaan air penting bagi kelangsungan hidup makhluk hidup baik organisme autotrof, heterotrof, maupun lain sebagainya.

  • Udara

Udara merupakan sekumpulan gas yang menyelimuti lapisan atmosfer bumi.

Udara tersusun atas berbagai macam gas, salah satunya gas oksigen (O2) dan gas karbondioksida (CO2).

Gas oksigen (O2) merupakan gas yang paling penting untuk menunjangan kehidupan di bumi.

Tanpa adanya gas oksigen, manusia dan binatang tidak akan bisa bertahan hidup dalam beberapa jangka waktu tertentu. Sementara tanpa karbondioksida pepohonan tidak akan bisa berfotosintesis.

  • Kelembaban Udara

Kelembaban udara dapat mempengaruhi berbagai hal. Salah satu makhluk hidup yang terpengaruhi adalah pertumbuhan tanaman.

Pertumbuhan tanaman karena kelembaban udara dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti intensitas, angin, curah hujan serta sinar matahari.

Tiap daerah yang mempunyai tingkat kelembaban berbeda, akan menghasilkan sebuah ekosistem yang juga memiliki komposisi yang berbeda- beda.

  • Cahaya Matahari

Cahaya matahari memiliki peran yang besar pada tumbuhan karena menjadi penentu terjadinya proses fotosintesi bagi tumbuhan.

Fotosintesis pada tumbuhan terjadi disekitar permukaan yang terjangkau oleh cahaya matahari. Lalu cahaya matahari diserap oleh air.

  • Tanah

Tanah merupakan termpat hidup para organisme yang terbentuk oleh proses pelapukan batuan dan pembusukan senyawa organik.

Tanah mempunyai komponen utama yaitu mineral, bahan organik, air dan udara.

Tanpa tanah, tumbuhan tidak bisa hidup. Tumbuhan mengambil air dan garam mineral dari tanah.

Sementara manusia dan binatang memanfaatkan tanah sebagai tempat tinggal.

Selain itu, manusia juga memanfaatkan tanah sebagai lahan pertanian, perkebunan dan peternakan.

  • Suhu atau Temperatur

Suhu atau temperature merupakan energi panas yang berasal dari cahaya matahari.

Suhu udara berbeda- beda di setiap ekosistem tergantung pada garis lintang dan ketinggian tempat.

Makhluk hidup dapat bertahan hidup pada suhu sekitar 0° hingga 40° Celcius.

Namun beberapa makhluk hidup bisa hidup di suhu yang lebih rendah dari itu, seperti makhluk hidup yang tinggal di daerah kutub bumi.

2. Komponen Biotik

Komponen biotik disebut juga sebagai komponen hidup. Komponen biotik merupakan semua makhluk hidup yang terdapat dalam sebuah ekosistem, baik itu tumbuhan, hewan, dan manusia.

Komponen ini akan membentuk sebuah rantai makanan untuk menjaga kestabilan sebuah ekosistem. Secara umum komponen biotik dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Produsen

Produsen atau yang dikenal sebagai Organisme Autotrof merupakan tingkat pertama dalam komponen biotik.

Produsen dikatakan sebagai produsen karena makhluk hidup ini dapat membuat makanan untuk diri sendiri atau bahkan bisa membuat makanan untuk makhluk hidup lain.

Dalam hal ini makhluk hidup tersebut adalah tumbuhan. Tumbuhan dikatakan sebagai produsen yang dapat menghasilkan makanannya sendiri karena mempunyai 2 hal, yaitu memiliki klorofil dalam tubuhnya dan dapat melakukan proses fotosintesis.

  • Konsumen

Konsumen atau yang di kenal sebagai Organisme Heterotrof merupakan tingkatan setelah produsen dalam komponen biotik.

Konsumen merupakan makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan untuk diri sendiri atau untuk makhluk hidup lainnya.

Konsumen dapat memperoleh makanan dari produsen atau memakan sesama konsumen lainnya, contohnya manusia dan hewan. Berdasarkan tingkatan nya, konsumen dibagai menjadi 4 yaitu

Konsumen I atau primer merupakan konsumen yang memakan produsen. Contohnya herbivora atau hewan pemakan tumbuhan.

Konsumen II atau sekunder adalah konsumen yang memakan konsumen I. Contohnya karnivora atau hewan pemakan daging.

Konsumen III atau tertier adalah konsumen yang memakan konsumen II. Contohnya omnivore atau hewan pemakan segala.

Konsumen puncak merupakan konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.

  • Pengurai

Pengurai atau disebut sebagai decomposer merupakan makhluk hidup yang mempunyai tugas untuk menguraikan sisa- sisa makhluk hidup lainnya yang telah mati.

Pengurai memiliki tingkatan terakhir namun juga penting dalam sebuah rantai makanan.

Pengurai biasanya hidup di tanah dan mulai bekerja apabila ada makhluk hidup yang sudah tidak ada bernyawa lagi.

Proses sering disebut dengan pembusukan. Contoh pengurai yang sering ditemukan di lingkungan sekitar yaitu jamur, bakteri, ganggang, cacing dan kutu kayu

Faktor yang mempengaruhi Kesimbangan Ekosistem

Ekosistem tidak selalu seimbang karena sering terjadi Perubahan. Perubahan dalam ekosistem terpengaruh oleh beberapa faktor, seperti:

1. Faktor Alam

Faktor alam menjadi salah satu faktor yang paling mempengaruhi ekosistem.

Biasanya faktor alam terjadi karena bencana alam, seperti Gunung meletus, tsunami, gempa, dan banjir.

Faktor alam dapat menyebabkan salah satu komponen pada ekosistem rusak.

2. Faktor Perilaku Manusia

Faktor perilaku manusia dapat menyebabkan rusaknya ekosistem alami maupun buatan dikarenakan pertumbuhan penduduk sangat pesat.

Pertumbuhan penduduk yang pesat membuat manusia menjadi mengeksploitasi alam secara berlebihan.

Eksploitasi terhadap alam secara berlebihan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup, misalnya seperti: Penebangan Liar.

Selain berpotensi sebagai penyebab longsor serta banjir, penebangan liar, pencemaran, penggunaan pupuk anorganik & pestisida, dan pembuangan limbah sembarangan.

Manfaat Menjaga Keseimbangan Ekosistem

Manfaat menjaga keseimbangan ekosistem adalah untuk menyeimbangkan kebutuhan antara makhluk hidup satu dengan yang lainnya.

Dikarenakan didalam ekosistem terdapat rantai makanan dan untuk kelangsungan berbagai makhluk hidup agar tidak terjadi kepunahan.

Ancaman Keseimbangan Ekosistem

Ancaman keseimbangan ekosistem disebabkan karena adanya kelangkaan pada hewan dan tumbuhan akibat tingkat reproduksi yang rendah, bencana alam, dan aktivitas manusia yang merugikan lingkungan.

Cara Menjaga Keseimbangan Ekosistem

  1. Membuang sampah di tempat nya.
  2. Tidak memakai bahan berbahaya untuk menangkap hewan.
  3. Melakukan tebang pilih.
  4. Menjaga kelestarian laut, salah satunya dengan tidak merusak terumbu karang.
  5. Mengurangi bahan bakar fosil.
  6. Menjadi konsumen yang bijak.

The post Keseimbangan Ekosistem: Komponen – Faktor dan Cara menjaganya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jaringan Tumbuhan: Pengertian dan Strukturnya https://haloedukasi.com/jaringan-tumbuhan Wed, 01 Apr 2020 04:27:49 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5061 Jaringan pada tumbuhan memiliki struktur yang berbeda dengan jaringan hewan. Kali ini akan dibahas mengenai jaringan tumbuhan berdasarkan pengertian dan strukturnya. Pengertian Jaringan Tumbuhan Pengertian Menurut KBBI Jaringan bila dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan fungsi biologis tertentu. Pengertian Menurut Para Ahli […]

The post Jaringan Tumbuhan: Pengertian dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jaringan pada tumbuhan memiliki struktur yang berbeda dengan jaringan hewan.

Kali ini akan dibahas mengenai jaringan tumbuhan berdasarkan pengertian dan strukturnya.

Pengertian Jaringan Tumbuhan

Pengertian Menurut KBBI

Jaringan bila dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti susunan sel-sel khusus yang sama pada tubuh dan bersatu dalam menjalankan fungsi biologis tertentu.

Pengertian Menurut Para Ahli

Sedangkan jaringan tumbuhan menurut para ahli memiliki pengertian sebagai berikut:

  • Soerdikoesomo

Menurut Soerdikoesomo (2007), Jaringan tumbuhan merupakan sekumpulan sel tumbuhan yang mempunyai bentuk, asal, fungsi dan struktur yang sama.

  • Avivi

Menurut Avivi (2004), Jaringan tumbuhan merupakan sistem jaringan dasar mesintesis senyawa organik yang mendukung pabrik dan menyediakan penyimpanan untuk tanaman.

  • Nurhayati

Menurut Nurhayati (2012), Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang terdiri dari sel-sel yang memiliki kemampuan titopotensial yang berbeda dengan jaringan hewan.

Struktur Jaringan Tumbuhan

Jaringan pada tumbuhan terdiri atas dua macam yaitu, jaringan meristem dan jaringan permanen.

1. Jaringan Meristem

jaringan meristem

Jaringan meristem merupakan jaringan muda yang sel-sel nya aktif membelah untuk membentuk sel-sel baru.

Sel hasil dari pembelahan akan tetap berada di dalam Jaringan meristem.

Sel hasil pembelahan disebut dengan Sel permulaan atau inisial. Sel baru yang digantikan kedudukannya disebut dengan derivatif atau turunan.

Jaringan meristem terdapat pada bagian tertentu saja pada tumbuh-tumbuhan.

Ciri-ciri Jaringan Meristem

Jaringan Meristem memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Bentuk dan ukuran selnya sama (kubus atau lingkaran).
  • Struktur jaringannya padat sehingga tidak terdapat ruang atau rongga antara sel satu dengan yang lainnya.
  • Memiliki protoplasma yang terdapat di sel dengan jumlah yang banyak.
  • Memiliki vakola pada sel berukuran kecil.
  • Tidak memiliki kandungan zat makanan pada bagian dalam sel.
  • Platisida dalam jaringan belum matang.

Fungsi Jaringan Meristem

Jaringan Meristem memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Untuk menyokong pertumbuhan pada batang ke arah atas (meninggi) dan ke arah samping (memanjang).
  • Untuk menyokong pertumbuhan pada akar secara memanjang pada akar serta membantu mencari nutrisi.
  • Untuk menyimpan cadangan makanan pada tumbuhan.
  • Untuk membentuk cabang serta membantu bertumbuhnya sel-sel.

Macam-macam Jaringan Meristem

Jaringan Meristem dikelompokkan menjadi dua dasar, berdasarkan posisi dalam tumbuhan dan asal usulnya.

1. Jaringan Meristem berdasarkan posisi

Dalam tumbuhan dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Jaringan Meristem Apikal

Jaringan Meristem Apikal terletak pada bagian ujung akar, ujung batang utama, dan ujung batang lateral sehingga disebut sebagai Maristem Ujung.

Jaringan Meristem Apikal menghasilkan sel baru yang membuat tanaman semakin panjang karena berada di bagian ujung sehingga proses pertumbuhan menghasilkan daun bunga dan tunas apikal.

  • Jaringan Meristem Interkalar

Jaringan Meristem Interkalar terletak diantara Jaringan Meristem Sekunder dan Jaringan Meristem Primer sehingga disebut sebagai Maristem Antara.

Jaringan Meristem Interkalar berperan dalam mempercepat pertumbuhan diameter batang dan pembentukan bunga.

  • Jaringan Meristem Lateral

Jaringan Meristem Lateral terletak sejajar dengan permukaan organ tempat ditemukannya, seperti Kambium Pembuluh dan Kambium Gabus sehingga disebut sebagai Maristem Samping.

Jaringan Meristem Lateral berperan sebagai jaringan yang membelah dan memperbesar diameter batang atau akar pada tanaman.

2. Jaringan Meristem berdasarkan asal usulnya

Dibagi menjadi tiga macam, yaitu:

  • Jaringan Meristem Primer

Jaringan Meristem Primer terbentuk dari sel embrional. Jaringan ini berpengaruh pada sistem pertumbuhan pada tanaman bertambah tinggi, meliputi akar semakin memanjang dan batang semakin meninggi.

  • Jaringan Meristem Sekunder

Jaringan Meristem Sekunder merupakan jaringan yang sudah dewasa, tidak dapat berkembang, dan sudah mengalami deferensiasi.

Jaringan ini dapat menyebabkan tumbuhan bertumbuh besar dan lebar pada bagian batang dan cabangnya, sehingga pertumbuhan seperti ini tidak dapat pada tumbuhan monokotil.

  • Jaringan Promeristem

Jaringan Promeristem merupakan pembentuk bagi jaringan meristem primer, telah ada ketika masih dalam berbentuk sebagai embrio dan dapat ditemui pada lembaga biji tumbuhan.

2. Jaringan Permanen

jaringan permanen

Jaringan permanen disebut juga sebagai jaringan dewasa yang tersusun atas sel-sel yang berhenti membelah dan telah mengalami defensiasi.

Ciri-ciri Jaringan Permanen

  • Bentuk tetap dan ukurannya lebih besar dari sel meristematik.
  • Memiliki ruang antar sel.
  • Memiliki vakuola yang berukuran besar sehingga sedikit terdapat plasma sel.
  • Dinding pada sel telah mengalami penebalan sesuai dengan fungsinya.

Fungsi Jaringan Permanen

Fungsi Jaringan Permanen dibedakan menjadi empat bagian, yaitu :

1. Jaringan Pelindung

Jaringan Pelindung memiliki fungsi untuk melindungi tumbuhan dari pengaruh luar yang merugikan.

Jaringan Pelindung tersusun atas Jaringan Epidermis dan Jaringan Gabus.

  • Jaringan Epidermis

Jaringan Epidermis merupakan jaringan terluar yang berfungsi menyelubungi permukaan tubuh pada tumbuhan.

Jaringan ini terdiri atas sel-sel yang rapat, berbentuk pipih, dan hampir tidak ada ruang antar sel.

Biasanya dapat ditemukan pada permukaan organ tumbuhan, seperti akar, batang, daun, dan bunga.

  • Jaringan Gabus

Jaringan Gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel gabus yang berbentuk memanjang terdapat diluar permukaan batang.

Jaringan gabus memiliki fungsi melindungi jaringan dibawahnya agar tidak terlalu banyak kehilangan air.

2. Jaringan Dasar

Jaringan Dasar memiliki sel berukuran besar, berdinding tipis, dan tersusun dari sel yang renggang sehingga ada ruang antar sel.

Jaringan dasar memiliki fungsi sebagai jaringan pengisi, maka dari itu jaringan dasar terletak di semua bagian pada tumbuhan.

3. Jaringan Penguat

Jaringan Penguat memiliki fungsi sebagai penyokong bagian-bagian tumbuhan seperti daun dan batang agar tumbuhan dapat berdiri dengan tegak.

Jaringan Penguat dilihat dari bentuk dan sifatnya dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Jaringan Kolenkim

Jaringan Kolenkim terdiri dari sel-sel dimana dinding sel primernya mengalami penebalan pada sudut sel namun tidak berlignin, sehingga jaringan ini menjadi penopang bagi organ-organ muda.

  • Jaringan Sklerenkim

Jaringan Sklerenkim memiliki dinding sel yang kuat, tebal dan mengandung lignin, sehingga berfungsi sebagai penopang bagi organ-organ tua. Jaringan ini terdiri dari serabut dan sklereid (sel batu).

Serabut terdiri dari sel-sel panjang dan berkelompok membentuk anyaman atau pita seperti pelepah daun pisang.

Sedangkan sklereid bentuk sel nya bulat dengan dinding sel mengalami penebalan seperti tempurung kelapa.

4. Jaringan Pengangkut

Jaringan Pengangkut memiliki fungsi sebagai pengangkut air, mineral, dan zat-zat makanan hasil dari fotosintesis. Jaringan ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

  • Xilem

Xilem berfungsi sebagai pengangkut zat makanan dengan air dan mineral dari akar menuju ke daun dan bagian tubuh lainnnya untuk diolah menjadi makanan melalui proses fotosintesis.

  • Floem

Floem berfungsi sebagai pengangkut dan pengedar zat makanan hasil fotosintesis dari daun menuju bagian tubuh lainnya.

The post Jaringan Tumbuhan: Pengertian dan Strukturnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>