Penginderaan jauh - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penginderaan-jauh Fri, 10 Feb 2023 09:48:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Penginderaan jauh - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penginderaan-jauh 32 32 4 Tahapan Interpretasi Citra dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/tahapan-interpretasi-citra Fri, 10 Feb 2023 07:56:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41333 Interpretasi citra adalah proses analisis visual dari sebuah citra digital. Ini melibatkan identifikasi dan pemahaman fitur-fitur yang terdapat dalam citra tersebut, seperti objek, bentuk, warna, dan tekstur. Proses ini dilakukan dengan menggunakan teknologi pengolahan citra digital dan algoritma analisis citra. Mari kita bahas bersama tahapan interpretasi citra. Tahapan interpretasi citra digunakan dalam berbagai bidang, seperti survei […]

The post 4 Tahapan Interpretasi Citra dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interpretasi citra adalah proses analisis visual dari sebuah citra digital. Ini melibatkan identifikasi dan pemahaman fitur-fitur yang terdapat dalam citra tersebut, seperti objek, bentuk, warna, dan tekstur.

Proses ini dilakukan dengan menggunakan teknologi pengolahan citra digital dan algoritma analisis citra. Mari kita bahas bersama tahapan interpretasi citra.

Tahapan interpretasi citra digunakan dalam berbagai bidang, seperti survei geologi, pengelolaan sumber daya alam, pengawasan kualitas lingkungan, dan pemetaan. Dalam survei geologi, interpretasi citra digunakan untuk mengidentifikasi formasi batuan, struktur geologi, dan endapan mineral.

Melalui tahapan ini, banyak ilmuan bisa mengaplikasikannya bahkan untuk hal seperti mengetahui karakteristik benua Antartika.

Tahapan Interpretasi Citra

1. Deteksi

Deteksi merupakan sebuah metode awal dari tahapan interpretasi citra. Pada tahap awal ini, objek yang ingin dipahami harus dideteksi sehingga bisa terlihat dengan jelas. Beberapa aplikasi dari ini adalah seperti pada lahan luas, pemukiman, dan banyak kegunaan lain.

Terdapat juga beberapa aplikasinya yang tidak bisa dilihat seperti pada lempeng dibawah bumi. Sehingga harus dilakukan metode deteksi juga. Para ahli menggunakan metode ini untuk menentukan standar dan juga keberadaan sebuah obyek.

Deteksi daerah yang tidak terjangkau bisa dilakukan juga melalui satelit seperti untuk mengetahui karakteristik benua Amerika.

  • Interpretasi citra deteksi adalah proses menentukan dan memahami makna informasi yang terdapat pada citra digital. Ini melibatkan beberapa tahap yang saling terkait dan membutuhkan teknik dan algoritma yang kompleks. Tahap-tahap interpretasi citra deteksi meliputi:
  • Acquiring Image: Tahap ini melibatkan pengambilan citra yang dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai macam perangkat, seperti kamera, satelit, atau pemindai. Acquiring image juga merupakan proses penting untuk mendeteksi hutan.
  • Pre-processing: Tahap ini melibatkan pembersihan dan pengolahan citra sebelum dilakukan analisis lebih lanjut. Ini termasuk tahap seperti pemotongan, pembesaran, dan koreksi warna.
  • Feature Extraction: Tahap ini melibatkan pengidentifikasian fitur penting dalam citra, seperti titik, garis, dan bentuk. Ini membutuhkan teknik seperti deteksi tepi, transformasi Fourier, dan deteksi titik.
  • Object Recognition: Tahap ini melibatkan pengidentifikasian objek spesifik dalam citra, seperti manusia, bangunan, atau alat transportasi. Ini membutuhkan teknik seperti deteksi wajah, pengenalan pola, dan pembelajaran mesin.
  • Image Understanding: Tahap terakhir adalah memahami informasi yang terdapat dalam citra dan menentukan bagaimana informasi tersebut berkaitan satu sama lain. Ini melibatkan analisis konsep, pengenalan aktivitas, dan pengenalan hubungan.

Interpretasi citra deteksi memiliki banyak aplikasi, termasuk pengenalan objek, analisis spasial, pemantauan lingkungan, dan banyak lagi. Ini membutuhkan teknologi dan algoritma yang kompleks, tetapi hasilnya sangat berguna dan memberikan banyak informasi yang berguna.

2. Identifikasi

Tahap selanjutnya adalah identifikasi yang merupakan proses untuk mengidentifikasi object yang ada. Identifikasi penting dengan tujuan untuk mengenal sebuah obyek yang sudah dideteksi tadi.

Identifikasi dapat diaplikasikan menjadi beberapa cara yaitu seperti mengambil citra foto atau juga melalui citra tanpa harus foto. Salah satu alat yang identik dengan identifikasi tahapan interpretasi citra adalah seperti menggunakan kamera, video kamera, dan beberapa alat visualisasi lainnya.

Pada tahap ini, perlu diingat bahwa obyek yang diamati belum sepenuhnya terdeteksi atau sudah diketahui. Melainkan hanya mendapatkan gambaran secara garis besar dan juga secara visual saja. Sehingga menjadikan tahap ini tahap awal dalam melakukan visualisasi. Berikut adalah beberapa ciri ciri identifikasi citra.

Ciri spektral adalah interaksi antara objek dan energi elektromagnetik yang menghasilkan gambar. Ini menentukan apakah gambar dapat menyajikan rona dan warna objek dengan benar. Rona adalah bentuk dasar, sementara warna adalah tampilan dominan.

Ciri spasial mengikuti ciri spektral dan meliputi rona, warna, pola, ukuran, bayangan, tekstur, dan asosiasi. Karena persebarannya dapat diamati secara nyata, pengenalan ciri spasial membuat penafsiran interpretasi citra menjadi lebih mudah.

Ciri temporal adalah objek yang diamati pada saat perekaman gambar. Ini menentukan objek yang jelas pada waktu pengambilan gambar. Contohnya, dalam analisis interpretasi citra lahan, lahan yang subur akan memiliki warna hijau, sedangkan lahan kering akan memiliki warna coklat.

Dengan demikian, analisis citra adalah proses menggabungkan tiga ciri utama untuk memahami informasi dalam gambar dan membuat penafsiran yang akurat.

3. Analisis Citra

Analisis citra adalah tahapan penting dalam interpretasi citra yang mengkombinasikan tahapan deteksi dan identifikasi. Pada tahap ini, fokus ditempatkan pada deskripsi yang jelas dan mendetail tentang interpretasi citra.

Dalam upaya mempermudah presentasi, hasil analisis biasanya dikemas dalam berbagai bentuk seperti peta, tabel, grafik, diagram, dan lain sebagainya.

4. Deduksi Interpretasi

Deduksi interpretasi adalah proses pembuatan kesimpulan yang berdasarkan hasil analisis. Pada tahap ini, hubungan antara deteksi, identifikasi, dan analisis dianalisis dan ditarik kesimpulan.

Proses ini membutuhkan pengamatan objek yang berulang, identifikasi yang rinci, dan analisis deskripsi yang akurat agar hasil presentasi interpretasi citra diakui sebagai baik dan akurat.

Untuk memastikan bahwa deduksi interpretasi yang dibuat adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan, tahap analisis harus dilakukan dengan cermat dan metodologi yang benar. Dengan demikian, hasil deduksi akan memenuhi standar dan membantu membuat keputusan yang bijaksana dan akurat.

The post 4 Tahapan Interpretasi Citra dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Keunggulan dan Kelemahan Penginderaan Jauh https://haloedukasi.com/keunggulan-dan-kelemahan-penginderaan-jauh Tue, 24 Jan 2023 02:46:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41053 Penginderaan jauh merupakan sebuah ilmu dan seni mendapatkan informasi, pengukuran data suatu objek, area atau fenomena dalam jarak jauh menggunakan suatu alat tanpa adanya kontak fisik dengan objek yang sedang diamati. Penginderaan jauh ini contohnya ialah pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal, dan lain sebagainya. Penggunaan penginderaan jauh dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Penginderaan jauh […]

The post 8 Keunggulan dan Kelemahan Penginderaan Jauh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penginderaan jauh merupakan sebuah ilmu dan seni mendapatkan informasi, pengukuran data suatu objek, area atau fenomena dalam jarak jauh menggunakan suatu alat tanpa adanya kontak fisik dengan objek yang sedang diamati. Penginderaan jauh ini contohnya ialah pesawat, pesawat luar angkasa, satelit, kapal, dan lain sebagainya.

Penggunaan penginderaan jauh dalam kehidupan sehari-hari sangatlah penting. Penginderaan jauh ini memiliki keunggulan dan kelemahan yang diberikan. Sebelum membahas keunggulan dan kelemahan penginderaan jauh, sebaiknya kamu harus mengetahui terlebih dulu apa itu penginderaan jauh.

Pengertian Penginderaan Jauh

Pengeinderaan jauh juga disebut dengan istilah inderaja. Inderaja berasal dari bahasa Inggris yang artinya remote sensing. Istilah penginderaan jauh diketahui oleh sebagian besar orang dengan ilmu yang berhubungan tentang pengamatan cuaca serta teknik yang melibatkan instrumen pengamatan luar angkasa. Namun, beberapa ahli mendefinisikan penginderaan jauh ini berbeda-beda.

Menurut American Society of Photogrammetry, penginderaan jauh merupakan pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau fenomena, dengan menggunakan alat perekam yang secara fisik terjadi kontak dengan objek yang diamati.

Curran berpendapat bahwa penginderaan jauh adalah penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.

Sedangkan penginderaan jauh menurut Lillesand dan Kiefer adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah, atau gejala dengan cara menganalisa data yang diperoleh menggunakan beberapa alat tanpa adanya kontak langsung terhadap obyek, wilayah, atau gejala yang dikaji.

Penggunaan penginderaan jauh untuk mengamati sebuah objek jarak jauh seperti luar angkasa, planet, permukaan bumi, sedimentasi tanah, gunung, aktivitas bawah laut hingga memonitor janin dengan ultrasonik dan lain sebagainya.

Keunggulan dan Kelemahan Penginderaan Jarak Jauh

Penggunaan inderaja yang amat penting ini tentu memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan. Berikut ini keunggulan dan kelemahan pengggunaan penginderaan jauh.

Keunggulan Penginderaan Jauh

Kegunaan penginderaan jauh dalam beberapa aspek memberikan keunggulan dan manfaat tersendiri. Adapun keunggulan penginderaan jauh antara lain:

  • Menggambarkan Permukaan Bumi Lengkap

Karena beberapa alat penginderaan jauh digunakan untuk mengamati obyek yang terletak di ketinggian hingga mencapai atmosfer bahkan luar angkasa seperti satelit membantu menggambarkan permukaan bumi. Apabila penginderaan jauh dilakukan, peneliti dapat mengetahui permukaan bumi karena citra yang dihasilkan

Penggunaan penginderaan jauh menggambarkan permukaan secara lengkap sehingga data dan informasi yang diperoleh dalam penginderaan jauh berfungsi untuk menambah informasi geografis dan pengetahuan lebih banyak terkait gejala yang ada di atmosfer bumi atau luar angkasa.

  • Mengetahui Gejala Cuaca dan Iklim

Selain digunakan untuk mengamati permukaan bumi, penginderaan jauh berfungsi untuk mengamati gejala cuaca dan iklim di suatu wilayah. Pengamatan semacam ini dilakukan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Cuaca maupun iklim dapat diamati menggunakan beberapa alat meteorologi yang berguna untuk melakukan pengamatan tekanan udara, suhu, kelembapan udara, kecepatan angin, curah hujan dan tingkat kebasaan atmosfer.

Penggunaan penginderaan jauh, bermanfaat untuk mengamati gejala cuaca maupun iklim yang akan terjadi sehingga dapat di analisa dan diprediksi terlebih dahulu, seperti ramalan cuaca harian yang menginformasikan cuaca di setiap harinya.

Begitu juga dengan iklim, pengamatan ini dapat memberikan informasi awal ketika akan adanya perubahan iklim.

  • Memudahkan untuk Memetakan Daerah Bencana

Dalam bidang Geologi, penginderaan jauh dapat dilakukan untuk memudahkan pemataan daerah bencana.

Pemantauan daerah bencana (gempa bumi, gunung meletus, kebakaran, atau tsunami) dilakukan menggunakan pesawat terbang serta aplikasi sistem informasi geografis (SIG), sehingga ketika terjadi bencana di suatu daerah penginderaan jauh akan memudahkan untuk memetakan daerah bencana.

Dengan demikian, penginderaan jauh akan menginformasikan daerah mana saja yang kemungkinan terdampak bencana susulan sehingga bisa melakukan upaya pencegahan dan penyelamatan daerah lainnya di sekitarnya.

  • Membantu Perencanaan Proyek Pembangunan

Keunggulan lainnya yang bisa diperoleh yaitu membantu perencanaan proyek pembangunan. Hal ini dikarenakan proyek pembangunan memerlukan pengamatan terhadap daerah tertentu mulai dari struktur tanah, hingga cuaca. Oleh sebab itu, penginderaan jauh berguna untuk membantu perencanaan proyek pembangunan.

  • Menghemat Waktu, Tenaga dan Biaya

Penggunaan penginderaan jauh akan lebih menghemat waktu, tenaga, juga pengeluaran biaya. Karena pengamatan dalam penginderaan jauh lebih cepat dalam menangkap citra obyek yang diamati, sehingga informasi yang dibutuhkan datang lebih cepat.

Dengan penginderaan jauh, peneliti akan lebih menghemat waktu, tenaga, juga biaya ketika melakukan sebuah penelitian atau pengamatan suatu obyek.

Kelemahan Penginderaan Jauh

Selain memiliki keunggulan, penggunaan penginderaan jarak jauh juga memiliki kelemahan. Berikut beberapa kelemahan penggunaan penginderaan jauh.

  • Membutuhkan biaya mahal

Kelemahan penginderaan jauh yang pertama ialah kebutuhan biaya yang mahal. Karena alat-alat penginderaan jauh hanya digunakan untuk pengamatan obyek tertentu mulai dari bencana, pemantauan debu vulkanik, pemantauan cuaca di atmosfer bumi, hingga pemantauan di dalam laut yang membutuhkan alat-alat canggih. Untuk mendapatkan alat-alat inderaja ini, biaya yang dikeluarkan tidak sedikit.

  • Memerlukan Keahlian Khusus

Selain biaya mahal, kelemahan inderaja atau penginderaan jauh yaitu membutuhkan seseorang dengan keahlian khusus. Hal ini dikarenakan penggunaan alat inderaja tidak dapat digunakan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian khusus atau mereka yang berkecimpung di bidang tersebut.

Oleh sebab itu, ketika akan melakukan pengamatan suatu obyek perlu mendatangkan para ahli di bidangnya seperti ketika melakukan penginderaan jauh untuk melakukan pengamatan sifat fisis air laut, harus bekerja sama dengan para ahli di Bidang Oseanografi.

  • Data Citra Foto dan Non-foto Sulit Didapatkan

Meski keunggulan penginderaan jauh akan memperoleh data yang cepat, namun tidak menutup kemungkinan data citra foto maupun non-foto sulit didapatkan.

Beberapa hal yang menjadi faktor sulitnya mendapat citra atau gambaran obyek yang diamati ialah karena alat-alat inderaja tidak melakukan kontak secara langsung dengan obyek tersebut. Maka dari itu, citra yang ingin didapatkan juga tidak selalu berjalan dengan lancar.

The post 8 Keunggulan dan Kelemahan Penginderaan Jauh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Interpretasi Citra berserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-interpretasi-citra Wed, 28 Dec 2022 03:38:18 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40437 Geografi merupakan salah satu cabang ilmu yang akan mempelajari mengenai kebumian dari mulai langit, permukaan, hingga selimut bumi bahkan hingga ke inti bumi. Ilmu geografi paling banyak akan mengkaji tentang permukaan bumi yang disebabkan karena di dalam permukaan bumi tentunya terdapat berbagai macam objek yang bisa dikaji lebih dalam dan tidak akan ada habisnya.  Untuk […]

The post 8 Contoh Interpretasi Citra berserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Geografi merupakan salah satu cabang ilmu yang akan mempelajari mengenai kebumian dari mulai langit, permukaan, hingga selimut bumi bahkan hingga ke inti bumi. Ilmu geografi paling banyak akan mengkaji tentang permukaan bumi yang disebabkan karena di dalam permukaan bumi tentunya terdapat berbagai macam objek yang bisa dikaji lebih dalam dan tidak akan ada habisnya. 

Untuk mempelajari suatu ilmu, hal yang paling mudah adalah dengan bantuan kenampakan secara visual yang dapat berbentuk gambar, peta, grafik, video, dan lain sebagainya. Untuk pembelajaran ilmu geografi sendiri umumnya yang paling banyak adalah menggunakan bantuan sebuah media peta.

Media peta akan sangat cocok disertakan dalam semua pembelajaran geografi karena ilmu inilah yang mengandung seluruh aspek dasar dalam pendekatan spasial dan pendekatan keruangan. Pemetaan objek tersebut tentunya mengandung 3 unsur dasar yang utama yaitu data, analisis, dan tahapan interpretasi citra. 

Interpretasi Citra

Interpretasi citra adalah sebuah kegiatan yang merangkum hasil mengenai data dan analisis lapangan yang kemudian akan dijadikan sebagai wujud dari sebuah pembelajaran dalam bentuk peta.

Interpretasi citra merupakan penginderaan jauh di mana pada intinya lebih mengutamakan suatu kejelasan data dan analisis secara lebih mendalam. Tentunya agar peta yang disajikan dapat dibuat sesuai oleh kartografer dengan baik. Hal itu sangat bermanfaat bagi para pembaca supaya peta tersebut bisa diterima informasinya secara maksimal. 

Interpretasi citra menjadi kegiatan untuk mengkaji foto udara atau citra penginderaan jauh lainnya dengan maksud untuk mengidentifikasi sebuah objek dan menilai arti penting dari objek tersebut. Interpretasi citra penginderaan jauh dilakukan dengan mengamati unsur-unsur interpretasi yang dilakukan melalui tahapan proses deteksi, identifikasi dan analisis, dan klasifikasi.

Interpretasi citra memiliki fungsi mengidentifikasi suatu objek yang nampak pada citra dan juga yang tidak nampak. Interpretasi citra melengkapi berbagai macam unsur peta yang berdasarkan bentuknya, interpretasi citra dibedakan menjadi 2 macam, yaitu bentang alam dan bentang sosial budaya. 

Contoh Interpretasi Citra

  • Sungai

Sungai adalah contoh interpretasi citra yang merupakan sebuah daerah perairan yang memanjang menjadi berbagai macam bentuk dengan hulu sungai sebagai sumbernya dan hilir atau muara sungai sebagai tujuan dari alirannya. Hulu sungai ditandai dengan adanya daerah pegunungan, bukit, dataran tinggi, lalu hilir atau muara sungai ditandai dengan adanya dataran rendah, pesisir pantai, dan juga laut.

Daerah aliran sungai pada suatu kenampakan peta ditandai dengan warna biru dengan permukiman penduduk yang dilalui bersifat memanjang mengikuti arus sungai. Tentunya berbeda dengan permukiman penduduk yang terdapat di pusat kota yang memiliki sifat untuk lebih mengelompok.

  • Dataran Banjir

Bentang alam dataran banjir bukanlah suatu dataran yang sedang terjadi banjir karena pada dasarnya definisi dari dataran banjir adalah kawasan dataran rendah yang dilalui oleh daerah aliran sungai. Potensi terjadinya banjir di kawasan tersebut membuat daerah ini dinamakan sebagai dataran banjir dengan kenampakan pada peta yang ditandai dengan warna hijau muda. Sehingga dataran banjir menjadi salah satu contoh interpretasi citra.

Dengan ketinggian berkisar antara rentang 0 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut, dataran banjir juga bisa ditemukan di pesisir sungai. Dalam kehidupan nyata, daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa rentan terjadi rob dengan naiknya permukaan air sehingga lebih tinggi dari daratan.

  • Gumuk Pasir

Gumuk pasir adalah bentang alam yang terdapat di Parangtritis, Yogyakarta yang terbentuk karena hancurnya batuan sedimen akibat dari proses pelapukan komponen abiotik dalam jumlah yang besar.

Pada kenampakan peta, gumuk pasir ditandai dengan warna coklat gelap yang ternyata tidak hanya terdapat di Parangtritis, Yogyakarta, namun persebarannya terdapat di berbagai macam belahan dunia. Gumuk pasir masuk dalam bioma gurun yang dengan mudah bisa ditemukan di Afrika, Tiongkok, Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Meksiko.

  • Hutan Bakau

Hutan bakau merupakan sebuah kawasan pantai yang banyak ditumbuhi dengan tanaman bakau yang bermanfaat untuk mencegah terjadinya abrasi. Abrasi terjadi karena adanya pengikisan tanah oleh air laut yang ditandai dengan mundurnya garis pantai yang menjadi semakin menjorok ke dalam dan membentuk sebuah teluk. Hutan bakau akan ditandai dengan simbol semak-semak dalam interpretasi citra di pemetaan.

  • Hutan Rawa

Hutan rawa adalah suatu bentuk rawa di tengah hutan yang dalam interpretasi citra di pemetaan, hutan rawa akan ditandai dengan wujud rerumputan sebagai simbolnya.

Hutan rawa terbentuk karena adanya kandungan air yang terlalu banyak aibat dari proses hidrologi di tengah hutan, sehingga akan membuat tanah tidak dapat menyerap air dengan baik.

Rawa memiliki kedalaman berkisar dalam antara 0 sampai dengan 1 meter yang biasanya terletak di dataran rendah dan memungkinkan air akan menjangkaunya.

  • Jalan Raya

Pada kenampakan peta, jalan raya ditandai dengan jalur yang memanjang dan berkelok-kelok dengan warna dan bentuk yang beragam dikarenakan jalan raya dapat dibagi menjadi jalan tol, jalan kota, jalan kolektor, jalan desa, dan jalan setapak. Ciri dari interpretasi citra jalan raya tidak memiliki simbol khusus selain dari bentuk memanjang dan berkelok dengan pembedaan berbagai jenis simbol jalan yang hendak dibubuhkan.

  • Terowongan

Terowongan dalam interpretasi citra biasanya terdapat dalam jalur rel yang memiliki rona gelap serta bentuk yang kecil di dalam peta. Terowongan menjadi sebuah pelengkap yang manis dalam kenampakan jalur kereta pada sebuah peta.

  • Stasiun

Stasiun merupakan salah satu contoh interpretasi citra yang berdasarkan bentuknya dari objek sosial budaya dengan stasiun pada kenampakan peta yang disimbolkan dengan menjadi wujud sebuah kereta api.

Keunikan dari adanya interpretasi citra stasiun adalah tidak ditemukannya pada kawasan dataran tinggi, dimana hal ini dikarenakan kemustahilan sebuah kereta dalam yang akan melalui daerah dataran tinggi.

The post 8 Contoh Interpretasi Citra berserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
12 Unsur Penyusun Peta dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/unsur-penyusun-peta Mon, 24 Oct 2022 03:04:28 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39251 Terdapat berbagai jenis peta yang dibuat menurut fungsi dan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat misalnya saja peta topografi, peta tematik, peta khusus, dan lainnya yang digunakan untuk melihat letak geografis suatu wilayah. Peta dibuat dengan tujuan untuk memberikan suatu informasi mengenai penggambaran data mengenai sebuah wilayah, contohnya seperti perhitungan luas dan jarak suatu wilayah. Gambaran secara […]

The post 12 Unsur Penyusun Peta dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Terdapat berbagai jenis peta yang dibuat menurut fungsi dan kebutuhan yang dibutuhkan masyarakat misalnya saja peta topografi, peta tematik, peta khusus, dan lainnya yang digunakan untuk melihat letak geografis suatu wilayah.

Peta dibuat dengan tujuan untuk memberikan suatu informasi mengenai penggambaran data mengenai sebuah wilayah, contohnya seperti perhitungan luas dan jarak suatu wilayah.

Gambaran secara konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dalam peta akan sesuai dengan ketampakannya dari atas yang berguna untuk menjadi sumber informasi pada perencanaan dan pengambilan keputusan pada tahapan dan tingkatan pembangunan.

Pengertian Peta

Istilah peta berasal dari bahasa Yunani, yaitu mappa dengan artinya yang berarti taplak atau kain penutup meja dan ilmu yang mempelajari tentang pembuatan peta adalah kartografi.

Peta merupakan sebuah gambaran dari permukaan bumi yang menunjukkan keseluruhan maupun sebagian wilayah pada bidang datar dengan menggunakan unsur-unsur peta yang diperkecil dengan skala tertentu dan umumnya dibuat dalam berbagai bentuk di antaranya, peta konvensional dan peta digital yang bisa ditampilkan pada komputer maupun smartphone.

Dengan memanfaatkan penggunaan peta, kita bisa melihat sebagian atau seluruh permukaan Bumi dalam suatu wilayah dengan jelas yang dibuat dengan menggambarkan berbagai tanda dan keterangan serta isinya yang sangat mudah dipahami melalui sistem proyeksi yang kaitannya dengan permukaan bumi atau benda-benda angkasa.

Unsur Penyusun Peta

  • Judul Peta

Judul peta menjadi salah satu unsur penyusun peta karena biasanya memuat informasi yang ada dalam sebuah peta di mana peran dari sebuah judul peta sangat penting sebab itu merupakan hal pertama yang dilihat oleh pembaca ketika melihat suatu peta.

Judul peta perlu menggambarkan isi dan jenis peta yang biasanya ditulis menggunakan huruf kapital. Dari judul kita dapat mengetahui secara keseluruhan apa yang dimuat dari isi peta tersebut dan informasinya juga harus sesuai dengan isi informasi dalam peta yang biasanya terletak di atas tengah atau di tempat lain namun tidak mengganggu tampilan seluruh peta.

  • Garis Tepi

Garis tepi dalam peta merupakan sebuah garis yang terletak di bagian tepi peta dengan ujung dari setiap garis itu bertemu dengan ujung garis yang lain. Manfaat garis tepi ialah untuk membantu gambar peta terlihat lebih rapi, sehingga ketika membaca peta dapat enak untuk dilihat.

  • Garis Astronomi atau Koordinat

Garis astronomi atau koordinat dalam peta adalah unsur penyusun peta berikutnya dan biasanya ada di dalam tepi peta yang berbentuk angka-angka koordinat dalam satuan derajat, menit, dan detik yang berguna untuk menentukan lokasi suatu tempat di peta. Garis bujur dan garis lintang disebut sebagai garis astronomi yang mempunyai fungsi untuk menunjukkan satuan derajat dan menentukan lokasi suatu tempat.

  • Legenda

Legenda adalah sebuah keterangan dari simbol-simbol yang menjadi kunci untuk pembaca agar dapat memahami peta. Keberadaan legenda sangat penting karena peta umumnya memiliki beberapa simbol yang menunjukkan karakteristik sebuah wilayah.

Fungsi dari penulisan legenda pada peta ini agar peta lebih mudah dipahami oleh pembacanya, ditambah tidak adanya aturan mengenai penggunaan simbol maupun warna untuk menerjemahkan informasi di peta, sehingga digunakanlah simbol-simbol legenda ini.

  • Simbol

Simbol pada peta digunakan untuk mewakili objek yang sebenarnya agar informasi dan fenomena yang informatif dapat ditunjukkan dengan penggunaan simbol yang harus sederhana dan bersifat umum sehingga mudah dimengerti oleh para pembaca.

Simbol dalam peta menggunakan tanda atau gambar yang mewakili ketampakan permukaan bumi di suatu wilayah yang umumnya menggunakan 3 jenis simbol yang biasanya dikenal dalam peta. Simbol tersebut di antaranya, yaitu simbol titik yang digunakan untuk menyajikan informasi terkait tempat ataupun data posisional.

Serta yang ketiga, simbol area yang biasa dimanfaatkan untuk menunjukkan suatu jenis area tertentu dengan gambar, misalnya simbol untuk menggambarkan danau, sawah, rawa-rawa dan lain sebagainya.

  • Inset

Dalam peta terdapat komponen inset yang menunjukan kedudukan daerah yang dipetakan terhadap daerah sekitarnya dengan fungsi untuk menjelaskan gambaran wilayah di peta utama dan perbedaannya dengan wilayah lain di sekelilingnya.

Sebagai contoh, ketika membuat gambar Pulau Jawa sebagai peta utama, dibutuhkan peta Indonesia sebagai insetnya agar posisi Pulau Sumatera dan pulau lainnya juga dapat terlihat.

  • Skala

Skala merupakan sebuah perbandingan antara jarak 2 titik di peta dengan jarak sesungguhnya di permukaan bumi atau lapangan, yang dihitung dengan menggunakan satuan yang sama. Terdapat 3 jenis skala dalam peta, yang pertama yaitu skala angka, skala grafis, dan skala verbal.

  • Orientasi

Orientasi merupakan salah satu unsur dalam peta yang digunakan sebagai penunjuk arah yang menunjukkan letak posisi dan arah suatu titik/wilayah di mana biasanya, orientasi dalam peta berbentuk sebuah tanda panah yang menunjuk ke arah utara.

  • Sumber Data Peta

Dalam peta, sumber peta menjadi salah satu unsur yang paling penting juga karena menunjukkan asal informasi yang digunakan ketika peta tersebut dibuat. Sumber peta juga bisa digunakan untuk memperjelas rujukan sumber yang dipakai oleh si pembuat peta.

  • Tahun Pembuatan Peta

Adapun tahun pembuatan peta digunakan untuk dapat membantu para pembaca agar bisa menganalisis berbagai kecenderungan perubahan dari waktu ke waktu yang terjadi dalam suatu wilayah.

Info tahun itu pun bisa digunakan untuk memberikan informasi terkait keakuratan data yang digunakan per tahun dalam pembuatan peta.

  • Lettering

Dalam peta, lettering merupakan semua tulisan bermakna yang terdapat di peta dengan bentuk hurufnya meliputi huruf kapital, huruf kecil, kombinasi huruf kapital-kecil, maupun huruf tegak dan miring. Semua penggunaan lettering tersebut mempunyai fungsi tersendiri yang digunakan untuk memperjelas peta.

  • Warna Peta

Umumnya, warna peta dimanfaatkan untuk memberikan perbedaan antar objek yang tergambar di dalam peta di mana sejumlah penggunaan warna yang berbeda tersebut mempunyai maksudnya dalam peta.

Warna-warna yang digunakan di antaranya, yaitu cokelat, biru, hijau, merah dan hitam, serta warna putih yang menggambarkan berbagai ketampakan permukaan bumi.

The post 12 Unsur Penyusun Peta dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Komponen Penginderaan Jauh yang Penting Diketahui https://haloedukasi.com/komponen-penginderaan-jauh Wed, 20 Jul 2022 02:06:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37255 Pernah terpikir tidak, bagaimana caranya memotret bumi dari luar angkasa? Apakah menggunakan lensa kamera atau justru ada alat yang lainnya? Bagi yang belum tau, memotret bumi dari luar angkasa itu bisa dilakukan dengan bantuan teknologi penginderaan jauh.  Agar proses penginderaan jauh ini bisa berjalan dengan baik, setidaknya ada 6 komponen penting yang harus tersedia. Jika […]

The post 6 Komponen Penginderaan Jauh yang Penting Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernah terpikir tidak, bagaimana caranya memotret bumi dari luar angkasa? Apakah menggunakan lensa kamera atau justru ada alat yang lainnya? Bagi yang belum tau, memotret bumi dari luar angkasa itu bisa dilakukan dengan bantuan teknologi penginderaan jauh. 

Agar proses penginderaan jauh ini bisa berjalan dengan baik, setidaknya ada 6 komponen penting yang harus tersedia. Jika salah satunya tidak ada, maka bisa dipastikan proses penginderaan jarak jauh tidak akan bisa dilaksanakan.

Namun sebagian orang juga mungkin bertanya-tanya. Sebenarnya apa sih penginderaan jarak jauh itu? Apa saja komponen-komponen penginderaan jauh yang ada di dalamnya? Nah apabila ingin mengetahuinya secara lebih mendalam, silahkan langsung simak aja paparannya berikut ini.

Pengertian Penginderaan Jauh

Jika melihat dari definisinya, penginderaan jarak jauh ini bisa diartikan sebagai teknik atau cara mendapatkan informasi dari jarak jauh melalui bantuan sensor. Artinya, tidak ada kontak fisik antara alat yang digunakan dengan objek yang akan di capture atau diambil.

Pada awal penemuannya, teknologi yang satu ini memang dikhususkan untuk memotret atau melihat kondisi bumi dari luar angkasa.Akibatnya pengumpulan atau pengukuran data yang dilakukannya pun harus menggunakan pesawat luar angkasa, satelit, pesawat terbang, dan lain sebagainya. Hal ini dikarenakan proses pemotretannya hanya bisa dilakukan dari udara saja.

Namun seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, saat ini penggunaan penginderaan jarak jauh sudah semakin canggih dan dapat diaplikasikan untuk berbagai keperluan. Salah satu contohnya saja yaitu untuk keperluan kesehatan. Di dalam dunia medis, penginderaan jarak jauh ini dapat digunakan oleh dokter untuk memeriksa kondisi pasien yang di dalam tubuhnya mengalami kelainan.

Sementara itu contoh lainnya yang sangat erat dengan kehidupan manusia di zaman modern ini yaitu penggunaan penginderaan jauh untuk perkiraan cuaca. Badan Meteorologi dan Klimatologi (BMKG) biasanya memanfaatkan teknologi ini untuk melaporkan ramalan cuaca yang akan terjadi sehingga masyarakat bisa antisipasi sejak dini apabila diperkirakan akan ada perubahan cuaca yang cukup ekstrem.

Komponen Penginderaan Jauh

Setelah memahami pengertiannya, maka langkah selanjutnya yang harus diketahui adalah berbagai komponen yang wajib ada dalam penerapan teknologi penginderaan jauh ini. Setidaknya ada 6 komponen utama yang menyusun teknologi yang satu ini. Apa sajakah itu? Yuk langsung saja simak selengkapnya dibawah ini.

  • Energi Sebagai Sumber Tenaga

Komponen pertama yang wajib ada dalam penginderaan jarak jauh yaitu energi. Tanpa suplai energi yang cukup, maka proses penginderaan jarak jauh tidak bisa terjadi karena sensor tidak akan mampu merekam objek yang diharapkan.

Jika dibagi berdasar jenisnya, sumber tenaga yang nantinya akan menjadi energi ini dapat dibagi dua. Pertama yaitu sumber tenaga pasif/alami yang berasal dari sinar matahari, dan yang kedua sumber tenaga aktif/buatan yang bersumber dari radar yang dipancarkan dalam gelombang elektromagnetik.

  • Atmosfer

Atmosfer menjadi komponen kedua dalam penginderaan jauh. Sebagaimana diketahui bahwa tidak semua gelombang elektromagnetik bisa sampai ke bumi. Hanya sebagian gelombang sajalah yang bisa sampai ke bumi dan bisa digunakan untuk penginderaan jarak jauh. 

Hal ini disebabkan oleh adanya gas dan uap air di atmosfer itu sendiri yang bisa menghambat gelombang elektromagnetik untuk bisa masuk ke bumi. Sementara itu bagian gelombang elektromagnetik yang bisa masuk ke bumi ini disebut juga sebagai jendela atmosfer. Gelombang inilah yang pada akhirnya bisa digunakan untuk proses penginderaan jauh.

  • Sensor dan Wahana

Komponen selanjutnya yang berperan dalam proses penginderaan jauh adalah sensor. Keberadaan sensor ini sangat vital karena berfungsi untuk merekam dan memotret objek yang dibutuhkan atau ingin dicari.

Sensor ini biasanya akan dibawah oleh sebuah alat atau wahana tertentu dan memiliki jangkauan tertentu untuk bisa mencapai suatu objek.

Beberapa wahana atau tempat dimana sensor bisa dipasang adalah satelit, pesawat, balon udara, ataupun benda yang lainnya. Sensor yang dipasang pada wahana ini saat mendeteksi sebuah objek akan memberikan sebuah tanda tertentu yang bisa diterima oleh siapapun yang mengamatinya.

  • Objek

Objek merupakan sebuah komponen dalam penginderaan jauh dijadikan sasaran pengamatan. Objek ini memang menjadi salah satu hal yang sudah sangat sering sekali disebut dalam proses penginderaan jauh ini. Setidaknya ada 4 hal yang termasuk ke dalam objek yakni atmosfer, biosfer, hidrosfer, dan litosfer.

Keempat objek diatas akan memantulkan panjang gelombang yang berbeda pada sensor. Hal ini dikarenakan setiap objek hanya mampu menyerap atau memantulkan gelombang dalam jumlah tertentu saja sehingga setiap objek akan menampilkan penampakan yang berbeda pula.

  • Perolehan Data

Komponen penginderaan jauh yang kelima adalah perolehan data. Setidaknya ada dua cara memperoleh data dalam penginderaan jauh ini. Pertama dengan cara manual dan yang kedua secara digital.

Perolehan data secara manual dilakukan apabila suatu citra berbentuk cetakan, outputnya yaitu interpretasi visual. Apabila suatu citra berbentuk digital, maka perolehan datanya bisa dilakukan secara digital yang dapat dihasilkan melalui perekaman elektronik.

  • Pengguna Data 

Pengguna data adalah komponen terakhir dari penginderaan jauh. Komponen yang satu ini akan menentukan apakah proses penginderaan jauh dikatakan berhasil atau tidak.

Apabila hasil yang didapatkan dari penginderaan tidak bisa dibaca dan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan pengguna data, maka bisa dikatakan bahwa proses penginderaan jauh belum berhasil.

Itulah penjelasan mengenai pengertian dan komponen apa saja yang ada di dalam penginderaan jauh. Melalui informasi yang telah disajikan diatas, semoga bisa semakin menambah wawasan dan pengetahuan kamu seputar dunia geografi.

The post 6 Komponen Penginderaan Jauh yang Penting Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penginderaan Jauh: Pengertian – Manfaat dan Komponennya https://haloedukasi.com/penginderaan-jauh Tue, 02 Feb 2021 03:08:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20556 Diantara kita pasti sudah pernah mendengar mengenai penginderaan jauh dan ada juga yang belum sama sekali. Penginderaan jauh sendiri yaitu suatu ilmu untuk mengumpulkan informasi tanpa bersentuhan langsung dengan objeknya. Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai penginderaan jauh mulai dari apa itu penginderaan jauh hingga kelebihan dan kelemahan dari penginderaan jauh. Pengertian Penginderaan […]

The post Penginderaan Jauh: Pengertian – Manfaat dan Komponennya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Diantara kita pasti sudah pernah mendengar mengenai penginderaan jauh dan ada juga yang belum sama sekali. Penginderaan jauh sendiri yaitu suatu ilmu untuk mengumpulkan informasi tanpa bersentuhan langsung dengan objeknya.

Pada materi kali ini kita akan membahas mengenai penginderaan jauh mulai dari apa itu penginderaan jauh hingga kelebihan dan kelemahan dari penginderaan jauh.

Pengertian Penginderaan Jauh

Menurut Para Ahli

  • Colwell (1984)
    Penginderaan jauh yaitu suatu pengukuran atau perolehan data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain di atas atau jauh dari objek yang diindera.
  • Curran (1985)
    Penginderaan jauh yaitu penggunaan sensor radiasi elektromagnetik untuk merekam gambar lingkungan bumi yang dapat diinterpretasikan sehingga menghasilkan informasi yang berguna.
  • Avery (1985)
    Penginderaan jauh merupakan upaya untuk memperoleh, menunjukkan dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah kajian.
  • Lindgren (1985)
    Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi rentang bumi.
  • Lillesand dan Kiefer (1979 dan 2007)
    Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek, wilayah atau gejala dengan cara menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak lansung terhadap obyek, wilayah atau gejala yang dikaji.

Secara Umum

Penginderaan jauh adalah sebuah pengukuran dari obyek menggunakan alat yang tidak dilakukan secara kontak langsung dengan obyek tersebut. Di masa modern seperti sekarang ini, penginderaan jauh menggunakan pesawat luar angkasa, balon udara atau satelit.

Penginderaan jauh ini lebih banyak dimanfaatkan oleh berbagai kepentingan, misalnya di bidang kelautan, ilmu bumi dan lainnya.

Sejarah Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh merupakan teknik atau ilmu untuk mengambil objek di permukaan bumi dari udara dibantu dengan sensor. Penginderaan jauh mulai dikenal oleh manusia di tahun 1858. Pada saat itu ada orang yang pertama kali memotret kota Paris menggunakan balon udara yaitu Gaspard Felix Tournachon.

Penginderaan jauh kemudian dignuakan lagi pada saat perang dunia 1 dan 2. Para negara yang berperang menggunakan data penginderaan jauh sebagai bagian dari misi pertempuran. Lambat laun perkembangan penginderaan jauh semakin pesat pada tahun 1960 saat pertama kali TIRROS diluncurkan.

Pada jaman dahulu penginderaan hanya menghasilkan citra hitam putih dan belum berwarna seperti saat sekarang ini. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, sensor yang digunakan juga beragam.

Pada awalnya penginderaan jauh ini berfungsi untuk kepentingan militer kini sudah berganti sebagai peningkatan kesejahteraan masyarakat. Penginderaan jauh digunakan dalam banyak bidang. Indonesia juga negara yang memerlukan penginderaan jauh.

Hal tersebut digunakan untuk menginvertarisasi sumber daya alam yang ada di seluruh pulau dalam waktu yang cepat dan biayanya yang efisien. Saat ini penginderaan jauh telah dimanfaatkan untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.

Manfaat Penginderaan Jauh

Penginderaan jauh memiliki banyak manfaat pada masing masing bidang, misalnya bidang kelautan, bidang geologi, bidang meteorologi dan klimatologi, bidang oseanografi dan bidang hidrologi.

Manfaat di Bidang Kelautan

  • Penginderaan jauh digunakan untuk pengamatan pasang surut air laut serta gelombang laut.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk melakukan pengamatan sifat fisis dari air laut.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk melakukan perubahan abrasi, sedimentasi dan pantai.

Manfaat di Bidang Geologi

  • Penginderaan jauh digunakan untuk menentukan struktur geologi.
  • Penginderaan jauh digunakan dalam pemantauan distribusi sumber daya alam.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk pemantauan pencemaran laut dan lapisan dari minyak di laut.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk pemantauan daerah bencana dan pemantauan debu vulkanik.
  • Penginderaan jauh digunakan pada pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.

Manfaat di Bidang Meteorologi dan Klimatologi

  • Penginderaan jauh digunakan dalam permodelan meteorologi dan data klimatologi.
  • Penginderaan jauh membantu menganalisis cuaca dengan cara menentukan daerah tekanan rendah dan tinggi dan daerah hujan.
  • Penginderaan jauh dapat mengetahui sistem angin permukaan.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk pengamatan iklim pada suatu daerah.

Manfaat di Bidang Oseanografi

  • Penginderaan jauh digunakan untuk mencari distribusi suhu pada permukaan.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk studi pada perbuahan pasir pantai yang diakibatkan erosi dan sedimentasi.
  • Penginderaan jauh digunakan untuk pengamatan pasang surut dan gelombang laut.
  • Penginderaan jauh digunakan dalam pengamatan sifat fisis air seperti warna, suhu, kadar garam dan arus laut.

Manfaat di Bidang Hidrologi

  • Penginderaan jauh digunakan dalam pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
  • Penginderaan jauh digunakan dalam pemanfaatan daerah aliran sungai.
  • Penginderaan jauh digunakan pada pemanfaatan luas daerah dan intesitas banjir.

Komponen Penginderaan Jauh

Sumber Tenaga

Tenaga yang dibutuhkan pada penginderaan jauh yaitu sumber pencahayaan di dalam menerangi suatu objek. Sumber tenaga yang utama dari penginderaan jauh adalah sinar matahari yang digunakan sebagai tenaga yang alami.

Jika perekaman dilakukan pada malam hari, maka proses penginderaan menggunakan tenaga buatan yaitu tenaga elektromagnetuk yang disebut sistem aktif.

Atmosfer

Sebagian kecil tenaga elektromagnetik dari radiasi sinar matahari yang dapat mencapai hingga ke permukaan bumi. Jendela atmosfer merupakan bagian spektrum yang mampu melalui atmosfer dan mencapai pada permukaan bumi.

Interaksi Tenaga dan Objek

Interaksi dari tenaga elektromagnetik dengan objek atau benda yang terdapat pada permukaan bumi terjadi dalam 4 bentuk yaitu penerusan, pantulan, scattering dan penyerapan. Interaksi inilah yang nantinya akan direkam oleh sensor.

Interaksi dari tenaga elektromagnetik dan objek biasanya dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu:

  • Jenis material
  • Kelembaban objek
  • Waktu
  • Permukaan objek

Interaksi tersebut nantinya akan mempengaruhi kecerahan gambar benda atau objek pada citra. Apabila ciri ciri dari objek yang berada di permukaan bumi memiliki tekstur halus, maka permukaan objek akan memiliki sifat seperti cermin, dipantulkan dengan arah yang sama yang disebut sebagai specular reflection.

Sedangkan jika permukaan objek memiliki tekstur yang kasar, maka semua tenaga dipantulkan ke berbagai arah dan disebut sebagai diffuse reflection.

Sensor

Sensor ini merupakan sebuah alat yang digunakan untuk melacak, mendeteksi dan merekam objek di dalam daerah dengan jangkauan tertentu. Jika semakin kecil objek yang dapat direkam oleh sensor, maka semakin baik resolusi dari citra yang dihasilkan.

Perolehan Data

Perolehan data dilakukan dengan cara manual yaitu dengan interpretasi secara visual yaitu foto udara. Ada juga perolehan data yang dilakukan secara digital yaitu menggunakan komputer.

Hasil dari penginderaan jauh secara elektromagnetik dapat dilakukan secara manual atau dengan cara digital.

Pengguna Data

Keberhasilan dari proses penginderaan jauh tergantung pada diterima atau tidaknya hasil dari penginderaan jauh oleh para pengguna data. Pengguna data biasanya bisa secara perseorangan, kelompok, badan hingga pemerintahan.

Contoh dari lembaga yang menggunakan penginderaan jauh yaitu:

  • Bidang militer
  • Bidang pemetaan
  • Bidang meteorologi dan klimatologi
  • Bidang kependudukan

Cara Kerja Penginderaan Jauh

Cara kerja dari penginderaan jauh ini dimulai pada saat melakukan perekaman objek atau benda yang ada pada permukaan bumi. Penginderaan dihubungkan oleh tenaga yang membawa data menuju ke sensor, misalnya bunyi, gaya berat dan lainnya.

Biasanya energi yang digunakan pada proses ini yaitu tenaga elektromagnetik misalnya cahaya matahari. Sinar matahari akan mengenai objek permukaan bumi dan kemudian diserap dan dipancarkan sehingga sensor akan menangkap gelombang elektromagnetik yang berasal dari permukaan bumi.

Sensor elektromagnetik dipasang pada satelit. Sensor akan menangkap gelombang elektromagnetik, selanjutnya akan diolah menjadi sebuah sinyal digital yang tersimpan di ruangan penyimpan data.

Hasil Penginderaan Jauh

Hasil dari penginderaan jauh berupa citra. Citra sendiri dapat dibedakan menjadi 2 yaitu citra foto dan citra non foto.

Citra Foto

Citra Foto berdasarkan Spektrum Elektromagnetik dibagi menjadi 4, yaitu:

  • Foto Ultraviolet
    Foto yang dibuat menggunakan spektrum ultraviolet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. Jenis foto ini tidak banyak informasi yang disadap, namun foto ini sangat baik dalam pengenalannya, seperti untuk mendeteksi tumpahan minyak di laut, daerah batuan kapur.
  • Foto Pankromatik
    Foto jenis ini menggunakan spektrum yang tampak mata dan hampir sama dengan kepekaan mata manusia. Jenis foto ini memiliki ciri warna objek yang sama dengan kesamaan mata manusia. Foto jenis ini baik untuk mendeteksi pencemaran, kerusakan banjir dan lainnya.
  • Foto Ortokromatik
    Foto jenis ini dibuat menggunakan spektrum dari saluran biru hingga hijau. Ciri dari foto jenis ini yaitu objek yang nampak jelas. Jenis foto ini sangat baik digunakan untuk survei vegetasi dan studi pantai.
  • Foto Inframerah Ali
    Ciri dari foto jenis ini dapat mencapai bagian dalam dari daun dan jenis foto ini ditentukan oleh sifat jaringan daun bukan warnanya. Foto inframerah baik digunakan untuk mendeteksi jenis tanaman yang sehat atau sakit.

Citra Foto berdasarkan Jenis Kamera

  • Foto Tunggal
    Foto yang dibuat menggunakan kamera tunggal dan setiap daerah liputan foto hanya tergambar satu lembar foto saja.
  • Foto Jamak
    Beberapa foto yang dibuat pada saat bersamaan dan menggambarkan liputan yang sama.
  • Foto Multispektral
    Beberapa foto untuk daerah yang sama menggunakan beberapa kamera atau satu kamera namun beberapa lensa.
  • Foto dengan Kamera Ganda
    Foto ini digunakan di suatu daerah menggunakan beberapa kamera dengan jenis film yang berbeda.

Citra Foto berdasarkan Wahana

  • Foto udara yaitu foto yang dibuat dari balon udara atau pesawat.
  • Foto satelit yaitu foto yang dibuat dari satelit.

Citra Non Foto

  • Citra Radar dan Citra Gelombang Mikro
    Citra yang dibuat menggunakan sektrum gelombang mikro. Citra radar adalah hasil penginderaan dengan sistem aktif dengan sumber tenaga buatan. Sedangkan citra gelombang mikro dihasilkan dengan sistem pasif dengan sumber tenaga alamiah.
  • Citra Infra Merah Thermal
    Citra yang dibuat menggunakan spektrum infra merah thermal. Penginderaan pada spektrum ini didasarkan pada beda suhu objek dan daya pancarnya.

Wahana Penginderaan Jauh

  • Pesawat terbang rendah hingga menengah
    Yaitu pesawat dengan ketinggian pendaratan diantara 1000 – 9000 m di atas permukaan bumi.
  • Pesawat terbang tinggi
    Pesawat yang memiliki ketinggian lebih dari 18000 m diatas permukaan bumi.
  • Satelit
    Wahana dengan ketinggian peredarannya hingga 900 km diatas permukaan bumi.

Contoh Penginderaan Jauh

Beberapa contoh dari penginderaan jauh yaitu:

  • Satelit pengamatan bumi
  • Memonitor janin menggunakan ultrasonik
  • Satelit cuaca
  • Wahana luar angkasa yang memantau planet dari orbit

Kelebihan dan Kekurangan Penginderaan Jauh

Kelebihan Penginderaan Jauh

  • Penginderaan jauh merupakan satu satunya cara untuk melakukan pemetaan daerah bencana.
  • Citra sering dibuat dengan periode ulang pendek.
  • Citra menggambarkan suatu objek, daerah dan juga gejala pada permukaan bumi dengan wujud dan letak objek yang mirip.
  • Karakteristik dari objek yang tidak kelihatan dapat diwujudkan dalam bentuk citra, sehingga nantinya dimungkinkan pengenalan pada objek.
  • Citra dapat dibuat secara cepat meskipun untuk daerah yang sulit dijelajahi secara terestrial.

Kekurangan Penginderaan Jauh

  • Orang yang menggunakan penginderaan jauh harus memiliki keahlian yang khusus.
  • Peralatan yang digunakan untuk penginderaan jauh memiliki harga yang tidak murah, namun mahal.
  • Sulit untuk mendapatkan citra foto maupun citra nonfoto.

The post Penginderaan Jauh: Pengertian – Manfaat dan Komponennya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>