Pengumpulan data - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengumpulan-data Wed, 17 May 2023 07:59:43 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Pengumpulan data - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pengumpulan-data 32 32 Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh https://haloedukasi.com/instrumen-penelitian Wed, 17 May 2023 07:59:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43189 Melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah diperlukan untuk menentukan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian adalah salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian diperlukan untuk memahami instrumen penelitian.  Instrumen penelitian menjadi salah satu hal yang harus dipelajari, melihat dari […]

The post Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Melakukan penelitian atau menulis karya ilmiah diperlukan untuk menentukan instrumen penelitian terlebih dahulu. Instrumen penelitian adalah salah satu bagian yang tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan proses penulisan karya ilmiah seperti skripsi, tesis, disertasi, atau laporan penelitian diperlukan untuk memahami instrumen penelitian. 

Instrumen penelitian menjadi salah satu hal yang harus dipelajari, melihat dari begitu penting dan erat kaitannya dengan karya tulis ilmiah. Sebab, instrumen penelitian tentunya dibutuhkan oleh berbagai kalangan yang berhubungan dengan penulisan karya ilmiah atau penelitian, terutama bagi mahasiswa dan peneliti. Maka mempelajari instrumen penelitian merupakan sebuah keharusan.

Untuk memahami instrumen penelitian, di bawah ini kami berikan penjelasan lengkapnya: 

Pengertian Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian secara umum adalah metode yang digunakan untuk mengukur serta melakukan pengumpulan data pada karya ilmiah. Instrumen penelitian berpengaruh pada validitas data yang digunakan pada penelitian. Sebab apabila tidak sesuai atau salah, maka akan mempengaruhi hasil dari penelitian tersebut.

Instrumen penelitian merupakan sebuah alat bantu untuk mendapatkan data penelitian. Jika tidak ada instrumen penelitian, maka data-data yang dibutuhkan bagi penelitian tidak akan bisa didapatkan. Apabila datanya tidak didapatkan, penelitian tidak dapat untuk dilakukan.

Sebuah karya ilmiah atau penelitian tentunya bersifat ilmiah, sehingga memerlukan data yang sesuai atau valid. Dengan demikian, instrumen penelitian diharuskan terukur dan teruji secara ilmiah pula. Sebab apabila instrumen penelitian yang digunakan tidak terukur dan teruji secara ilmiah, penelitian atau karya ilmiah tersebut akan dipertanyakan bahkan dipatahkan. 

Pengertian Instrumen Penelitian Menurut Para Ahli

Beberapa ahli pernah mengungkapkan pengertian dari instrumen penelitian. Berikut ini beberapa pengertian instrumen penelitian menurut para ahli:

1. Ibnu Hajar

Instrumen penelitian menurut Ibnu Hajar merupakan suatu alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi kuantitatif yang isinya berupa variabel berkarakter dan objektif. Data informasi yang dimaksud meliputi hal-hal berikut:

  • Data kuantitatif, yaitu jenis data yang berkaitan dengan kuantitas atau jumlah berupa angka, maka data ini dihitung dan disimbolkan berupa ukuran-ukuran tertentu
  • Data kualitatif, yaitu jenis data yang berhubungan dengan kualitas atau nilai, seperti sangat baik, baik, sedang, cukup, kurang, dan lain-lain
  • Data nominal, data ordinal, dan data interval atau rasio
  • Data primer atau data sekunder

2. Suharsimi Arikunto

Menurut Suharsimi Arikunto instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti saat mengumpulkan data, yang bertujuan supaya penelitian menjadi lebih sistematis dan mudah dilakukan.

3. Notoatmodjo

Menurut Notoatmodjo, instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mendapatkan dan mengumpulkan data dengan menggunakan kuesioner, formulir observasi, atau formulir lain yang berhubungan dengan pencatatan data, dan lain-lain.

4. Sukmadinata

Menurut Sukmadinata, instrumen penelitian yaitu suatu tes yang berkarakteristik bisa mengukur subjek penelitian melalui serangkaian pertanyaan pada penelitian.

5. Sanjaya

Instrumen penelitian menurut Sanjaya merupakan alat yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi untuk penelitian. Kegiatan penelitian adalah kegiatan sebagai tolak ukur, maka alat ukur atau instrumen yang digunakan harus valid dan baik.

Jenis Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dibedakan menjadi beberapa jenis. Jenis instrumen penelitian yang dimaksud adalah:

1. Kuesioner

Kuesioner adalah sebuah instrumen yang isinya berupa daftar pertanyaan. Pada umumnya digunakan dalam pengumpulan data penelitian dari responden. Isi kuesioner adalah berbagai pertanyaan yang dibuat secara terstruktur dan tidak. 

Apabila kuesionernya salah, maka hasil penelitian juga akan salah. Maka dari itu kuesioner harus valid, reliabel, dan tidak palsu. Supaya data yang dihasilkan tersebut dapat divalidasi.

Kuesioner yang baik menurut Popoola memiliki kriteria berikut ini:

  • Pertanyaan dalam kuesioner tidak boleh ambigu dan harus memiliki satu interpretasi
  • Pertanyaan yang dibuat harus mudah dipahami
  • Pertanyaan harus dapat memiliki jawaban yang tepat
  • Pertanyaan tidak boleh berisi kata-kata yang artinya tidak jelas
  • Pertanyaan seharusnya tidak membutuhkan perhitungan yang ketat
  • Pertanyaan tidak boleh mengharuskan responden untuk memutuskan klasifikasi
  • Pertanyaan tidak boleh mengarahkan responden pada jawaban yang bias
  • Kuesioner tidak boleh terlalu panjang
  • Pertanyaan tidak boleh bertele-tele
  • Kuesioner harus mencakup pada objek yang tepat

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu instrumen penelitian yang sering digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian kualitatif. Dengan wawancara, peneliti mengumpulkan informasi dari responden dengan interaksi secara verbal. 

Peneliti akan menyiapkan sejumlah pertanyaan terstruktur yang berhubungan dengan penelitian. Kemudian peneliti akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut kepada narasumber.

3. Observasi

Observasi adalah sebuah metode yang digunakan oleh peneliti dengan cara mengamati perilaku atau situasi individu. Observasi terdiri dari dua jenis yaitu observasi partisipan dan observasi non-partisipan. Untuk observasi partisipan, peneliti merupakan anggota dari kelompok yang diamati.

Metode observasi ini membutuhkan keahlian khusus dalam membuat dan menilai hasil pengamatan perilaku pada penelitian. 

4. Diskusi Kelompok Terfokus

Instrumen penelitian diskusi kelompok terfokus yaitu sebuah metode pengumpulan data dengan cara diskusi. Bedanya dengan wawancara, jika wawancara hanya berfokus mengajukan pertanyaan pada satu orang, diskusi kelompok dilakukan terhadap sekelompok orang secara terarah. Dengan diskusi kelompok, peneliti dapat mengumpulkan data dari banyak orang sekaligus.

5. Eksperimen atau Percobaan

Jenis instrumen penelitian eksperimen atau percobaan adalah peneliti melakukan beberapa percobaan yang ditujukan untuk menguji beberapa reaksi yang mungkin atau bisa terjadi pada objek yang diteliti. Metode eksperimen atau percobaan biasanya dilakukan dalam penelitian sains murni dan terapan. Percobaan biasanya dilakukan dalam pengaturan laboratorium.

Metode ini memiliki keunggulan karena dapat menghasilkan data langsung. Hasilnya akan bebas dari kesalahan apabila percobaan dijalankan secara benar.

6. Tes

Tes adalah instrumen penelitian yang biasanya berupa sejumlah pertanyaan, latihan, lembar kerja, atau lainnya yang bertujuan menjadi alat ukur keterampilan, intelegensi, kemampuan, juga bakat yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian. Dalam metode tes ini, subjek penelitian akan diberikan pertanyaan  atau soal yang terstandarisasi dan harus dijawab.

7. Skala Bertingkat

Instrumen penelitian selanjutnya yaitu skala bertingkat. Istilah lain dari skala bertingkat yaitu rating. Skala bertingkat atau rating merupakan suatu alat ukur objektif yang dibuat dengan berskala atau bertingkat. 

Instrumen penelitian skala bertingkat juga dapat digunakan untuk mendapatkan gambaran kuantitatif aspek tertentu dari suatu objek atau barang dengan bentuk skala yang bersifat ordinal. Misalnya skalanya sangat baik, baik, sedang, tidak baik, dan sangat tidak baik.

8. Dokumentasi Instrumen Penelitian

Dokumentasi instrumen penelitian biasanya berupa tulisan, gambar, atau video. Melalui dokumentasi, peneliti dapat memperoleh data dari buku, majalah, artefak, catatan harian, foto, video dan sebagainya. Instrumen ini pada umumnya digunakan untuk meneliti bukti-bukti sejarah, landasan hukum sebuah peraturan, dan lain-lain.

Fungsi Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berfungsi sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian. Melalui instrumen penelitian dapat diketahui beberapa hal berikut:

  • Sumber daya data yang diteliti
  • Jenis datanya
  • Teknik pengumpulan datanya
  • Instrumen pengumpulan datanya
  • Langkah penyusunan instrumen penelitiannya 
  • Validitas datanya
  • Reliabilitas, tingkat kesukaran, dan distraktor suatu data dalam penelitian

Contoh Instrumen Penelitian

Berikut ini contoh instrumen penelitian dengan metode wawancara:

Lampiran 1. Draf Wawancara (Instrumen Penelitian)

Peneliti berperan sebagai instrumen pengumpulan data. Dalam pengumpulan data tersebut juga digunakan alat bantu yang berupa interview guide (panduan wawancara). Pada contoh ini, peneliti melakukan wawancara dengan Bapak H. Abu Bakar selaku manajer Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum dan Nina Zuliani selaku staff pembukuan. Di bawah ini draf wawancara yang digunakan:

Draft Wawancara untuk Bapak H. Abu Bakar

  • Terkait dengan produk pembiayaan yang ada di Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum, pembiayaan bagi hasil manakah yang mampu mendominasi seluruh pembiayaan yang ada?
  • Bagaimanakah proses melakukan pembiayaan mudharabah di Koperasi Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum?
  • Apa maksud dan tujuan penerapan konsep mudharabah?
  • Apa yang menjadi target pasar dari penyaluran mudharabah?
  • Jenis pembiayaan apa (usaha) saja yang dibiayai pembiayaan mudharabah?
  • Kebijakan apa yang diambil untuk menghindari risiko pembiayaan mudharabah?
  • Bagaimanakah sistem pembagian hasil pembiayaan mudharabah? Apakah untuk masing-masing jenis usaha berbeda, serta apakah jangka waktu pembiayaan juga akan memengaruhi bagi hasil atas usaha?
  • Dalam perhitungan pembagian margin, apakah dalam bentuk prosentase atau nominal?
  • Bagaimana sistem dan prosedur pembayaran dan pelunasan pembiayaan mudharabah?
  • Selama menerapkan konsep mudharabah, kendala apa saja yang cukup menghambat proses pelaksanaan?

The post Instrumen Penelitian: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya https://haloedukasi.com/sumber-data-kependudukan Tue, 11 Oct 2022 03:33:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39067 Setiap negara di seluruh dunia, pasti mempunyai data tentang kependudukan yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk mengumpulkan berbagai data mengenai kependudukan pemerintah Indonesia yang menggunakan beberapa metode khusus. Di Indonesia, lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengumpulan data penduduk yaitu Badan Pusat Statistik atau BPS. Keberadaan sebuah data menjadi sebuah aspek […]

The post Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap negara di seluruh dunia, pasti mempunyai data tentang kependudukan yang mempunyai fungsi dan peran yang sangat penting untuk mengumpulkan berbagai data mengenai kependudukan pemerintah Indonesia yang menggunakan beberapa metode khusus.

Di Indonesia, lembaga khusus yang bertanggung jawab dalam kegiatan pengumpulan data penduduk yaitu Badan Pusat Statistik atau BPS.

Keberadaan sebuah data menjadi sebuah aspek yang sangat penting untuk mengkaji sebuah permasalahan kependudukan dimana akan mempermudah berbagai penyusunan kebijakan terkait pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan sosial.

BPS akan bertanggung jawab untuk melaksanakan survei statistik termasuk dengan  menyediakan data untuk lembaga pemerintah lain maupun publik. Lembaga ini secara berkala akan menerbitkan statistik mengenai ekonomi, perubahan, dan pembangunan di Indonesia agar data yang digunakan sudah akurat.

Pengertian Sumber Data Kependudukan

Sumber data merupakan sebuah data mengenai statistik yang telah dikeluarkan oleh instansi resmi, pemerintahan, dan juga badan swasta maupun perorangan yang dapat berupa berbagai macam bentuk, grafik, angka, tabel maupun berbagai macam data statistik lainnya.

Umumnya sumber data kependudukan di Indonesia berasal dari sebuah badan resmi pemerintah yang bertugas untuk mengumpulkan, menerbitkan, dan juga mengolahnya.

BPS sebagai badan resmi statistik pemerintah Indonesia mempunyai beberapa metode yang digunakan untuk pengumpulan data yang dipisahkan menjadi dua cara pengumpulan data, yaitu metode data primer yang merupakan sebuah data yang diperoleh secara langsung dan data sekunder yang diambil dari berbagai sumber resmi lainnya.

Cara Pengumpulan Data Kependudukan

1. Sensus Penduduk

Salah satu langkah untuk mengetahui jumlah penduduk baik digunakan di Indonesia maupun digunakan di beberapa negara lain adalah metode sensus penduduk yang merupakan suatu proses yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, maupun menyebarkan data penduduk yang ada dalam suatu wilayah.

Di Indonesia sendiri, pengadaan sensus penduduk diadakan pada tahun yang berakhiran nol atau diadakan setiap 10 tahun sekali dan mempunyai manfaat menentukan kondisi suatu wilayah untuk kedepannya. 

Sensus kependudukan mempunyai banyak sekali macamnya, berdasarkan jenisnya terdiri dari sensus penduduk, sensus tempat tinggal, sensus pabrik dan industri, hingga sensus pertanian. Berdasarkan tempat tinggalnya sensus dibagi menjadi de facto dan de jure. Kemudian, berdasarkan cara pengumpulan datanya, dibagi menjadi householder dan Canvasser. 

Dengan diadakannya sensus penduduk ini, tentu mempunyai tujuan untuk mengetahui berbagai perubahan yang terjadi dalam penduduk dari waktu ke waktu dalam satu periode pengambilan data sensus tersebut. Kemudian untuk mengetahui jumlah, sebaran, dan kepadatan penduduk yang ada di setiap daerah.

Selain itu, sensus digunakan untuk mengetahui berbagai informasi seperti angka kelahiran, kematian, migrasi, dan faktor yang mempengaruhinya dan sebagai sumber data yang valid untuk perencanaan dan penentuan kebijakan pembangunan nasional kedepannya. 

2. Registrasi Penduduk

Di Indonesia sendiri, metode registrasi penduduk sudah dilakukan sejak abad ke-19, dengan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah setempat yang bekerja sama dengan keluarga untuk mencatat peristiwa penting mengenai kelahiran, kematian, pernikahan, pengangkatan anak, maupun peristiwa penting lainnya.

Tujuan dari metode registrasi ini yaitu sebagai pengumpulan data yang dapat diproses sebagai perencanaan lebih lanjut dalam sebuah pemerintahan. Namun, proses registrasi penduduk ini masih mempunyai berbagai kelemahan yang terjadi seperti, data yang kurang valid sehingga tidak mencerminkan data sebenarnya terjadi.

Cara ini akan mengumpulkan berbagai keterangan tentang kejadian penting yang dialami oleh manusia dalam suatu wilayah dimana data-data tersebut kemudian akan dikumpulkan dan digunakan sebagai sumber data resmi untuk menghitung semua peristiwa demografi.

Cakupan data yang didapat dengan metode registrasi penduduk ini tentu sangat tergantung dengan kesadaran dan kepedulian masyarakat untuk melaporkan kejadian penting dalam keluarga mereka secara lengkap, tepat, dan rinci.  

3. Survei Penduduk

Survei penduduk merupakan sebuah proses dalam pengambilan data penduduk dengan menggunakan sampel data yang menggunakan perhitungan statistik data sampel yang diambil untuk mewakili beberapa kelompok penduduk.

Survei penduduk melakukan dengan cara seperti itu untuk mendapatkan sumber data kependudukan kemudian langkah selanjutnya yaitu dengan menyajikan data dari berbagai analisanya untuk ditampilkan dan diumumkan kepada khalayak umum.

Jenis-jenis survei demografi dikelompokkan menjadi tiga, yakni survei tahap tunggal untuk mendapatkan data dari berbagai peristiwa demografi dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada responden mengenai berbagai kejadian demografi dalam periode tertentu.

Kemudian, survei tahap ganda yang dilakukan dengan mengunjungi beberapa responden secara berulang untuk mencatat peristiwa dalam kurun waktu tertentu. Terakhir yaitu survei tipe kombinasi dengan menggabungkan cara survei tahap tunggal atau ganda dengan cara registrasi.

Fungsi Sumber Data Kependudukan

Sumber data kependudukan tentu sangat penting karena digunakan untuk berbagai keperluan dan sangat berfungsi untuk mendukung berbagai keperluan di pemerintahan pada masa yang akan mendatang. Beberapa fungsi dari sumber data kependudukan yang dikumpulkan adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui Sebaran Jumlah Penduduk

Dengan survei yang dilakukan pemerintah akan lebih banyak mengetahui tentang wilayah dan daerah mana yang mempunyai penduduk yang lebih banyak dan sedikit, sehingga pemerintah dapat lebih memaksimalkan lagi pengembangan dalam suatu daerah.

2. Kesehatan Penduduk Lebih Terjamin

Dengan data penduduk, akan sangat memungkinkan bagi pemerintah untuk mengetahui kesejahteraan di bidang kesehatan, mengenai jumlah rumah sakit di daerah tertentu juga akan terlihat melalui data ini.

3. Total Jumlah Penduduk Akan Diketahui Dengan Jelas

Sensus penduduk tentunya mempunyai tujuan untuk mengetahui total jumlah penduduk yang ada termasuk jumlah pria, wanita, umur, dan juga semua data yang lainnya.

4. Fasilitas Pendidikan yang Lebih Merata

Pemerintah tentunya akan mengetahui tentang banyaknya sekolah yang ada dalam setiap wilayahnya. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa daerah terpencil yang masih sangat minim dengan fasilitas sekolah yang masih kurang layak sebagai tempat belajar bagi para generasi bangsa.

Dengan diadakannya sensus ini pemerintah tentu akan memberikan fasilitas yang sama pada setiap wilayah demi terwujudnya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

5. Kesejahteraan Para Penduduknya

Kesejahteraan penduduk Indonesia pada setiap wilayah mempunyai tingkat kesejahteraan yang tentunya berbeda-beda. Dengan diadakannya data mengenai kependudukan pemerintah dapat memberikan subsidi dan bantuan dengan tepat kepada warganya di daerah-daerah yang membutuhkan tersebut.

The post Sumber Data Kependudukan: Pengertian – Metode Pengumpulan dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Metode Pengumpulan Data Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/metode-pengumpulan-data Tue, 16 Feb 2021 04:06:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21145 Data merupakan bentuk jamak dari bahasa latin “datum” artinya sesuatu yang diberikan. Seringkali data diartikan sebagai hasil pengukuran atau pengamatan mengenai suatu hal yang bentuknya dapat berupa simbol, warna, kata-kata atau angka. Data juga dapat dijadikan dasar suatu kesimpulan. Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan data sebagai dasar untuk membuat suatu kesimpulan. Pengumpulan data dapat dilakukan […]

The post 3 Metode Pengumpulan Data Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Data merupakan bentuk jamak dari bahasa latin “datum” artinya sesuatu yang diberikan. Seringkali data diartikan sebagai hasil pengukuran atau pengamatan mengenai suatu hal yang bentuknya dapat berupa simbol, warna, kata-kata atau angka. Data juga dapat dijadikan dasar suatu kesimpulan.

Pengumpulan data adalah kegiatan mengumpulkan data sebagai dasar untuk membuat suatu kesimpulan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara melakukan pengamatan, wawancara, tanya jawab, dan mengedarkan lembar isian atau angket atau kuesioner. Berikut ini berbagai metode pengumpulan data.

1. Pengamatan

Pengamatan dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap objek baik secara langsung maupun tidak langsung. Contoh dari mengumpulkan data yaitu Mila mengumpulkan data perkembangan panjang batang kecambah dengan hasil sebagai berikut

Hari ke-Panjang Batang Kecambah
12 cm
25 cm
310 cm

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Data yang dapat diperoleh melalui wawancara antara lain data tinggi badan atau data jumlah anggota keluarga. Sebagai contoh, Selly akan mengumpulkan data dengan cara wawancara mengenai tinggi badan dengan teman sekelasnya. Hasil pengumpulan data yang diperoleh sandi sebagai berikut.

NamaTinggi Badan (cm)
Nilla140
Brina138
Niken130

3. Lembar Isian/Angket/Kuesioner

Teknik pengumpulan data juga dapat menggunakan alat bantu berupa lembar isian/angket/kuesioner. Teknik ini dapat disebut juga sebagai wawancara secara tertulis. Teknik pengumpulan data dengan alat bantu ini dilakukan secara langsung oleh sumber data dengan cara mengisi lembar isian/angket/kuesioner.

The post 3 Metode Pengumpulan Data Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Data Berkala: Pengertian – Komponen dan Contohnya https://haloedukasi.com/data-berkala Sat, 06 Feb 2021 06:59:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20829 Dalam pengumpulan data, akan melalui tahap penganalisisan. Pada tahap analisa data, terdapat analisa data bertahap. Lalu apa pengertian dari data bertahap? Berikut penjelasannya. Pengertian Data berkala Data Berkala (time series) adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa minggu, bulan, tahun, dan sebagainya. […]

The post Data Berkala: Pengertian – Komponen dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam pengumpulan data, akan melalui tahap penganalisisan. Pada tahap analisa data, terdapat analisa data bertahap. Lalu apa pengertian dari data bertahap? Berikut penjelasannya.

Pengertian Data berkala

Data Berkala (time series) adalah data yang disusun berdasarkan urutan waktu atau data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu. Waktu yang digunakan dapat berupa minggu, bulan, tahun, dan sebagainya.

Analisis data berkala adalah analisis yang menerangkan dan mengukur berbagai perubahan atau perkembangan data selama satu periode.

Ciri-ciri Data Berkala

Pada hasil penggambaran data berkala dari grafik, dapat menunjukkan bahwa terdapat gerakan– gerakan khas tertentu atau variasi-variasi (variations). Analisis gerakan ini dapat meramalkan (forchasing) gerakan berikutnya.

Komponen Data Berkala

komponen data berkala

Sesuai penjelasan di atas, analisis data berkala menyebabkan munculnya 4 komponen data berkala.

Berikut ini akan kami ulas secara rinci ke empat komponen tersebut.

  • Gerakan Trend Jangka Panjang atau Sekuler
    Gerakan Trend Jangka Panjang adalah suatu gerakan yang menunjukkan arah perkembangan atau kecenderungan secara umum dari data berkala yang menunjukkan jangka waktu yang panjang. Atau suatu garis halus/ kurva yang menunjukkan suatu kecenderungan umum dari suatu data berkala.
  • Gerakan Siklis
    Gerakan Siklis adalah gerakan naik turun di sekitar garis trend dalam jangka panjang. Gerakan disekitar rata – rata nilai data berkala. Bisnis siklis adalah salah satu contoh gerakan siklis yang menunjukkan jangka waktu terjadinya kemakmuran, kemunduran, depresi, dan pemulihan.
  • Gerakan Musiman
    Gerakan Musiman adalah gerakan yang mempunyai pola-pola tetap atau identik dari waktu ke waktu dengan jangka waktu kurang dari 1 tahun.
  • Gerakan Acak
    Gerakan Acak adalah gerakan yang bersifat sporadis/ gerakan dengan pola tidak teratur dan tidak dapat diperkirakan yang terjadi dalam waktu singkat.

Kegunaan Data Berkala

Kegunaannya adalah sebagai alat analisis forcasting kondisi masa mendatang berdasarkan trend data yang tersedia.

Contoh Data Berkala

Contoh data berkala adalah sebagai berikut:

  • Pertumbuhan ekonomi per tahun
  • Nilai ekspor tekstil per tahun
  • Jumlah produksi minyak per bulan
  • Indeks harga saham per hari
  • Jumlah keuntungan perusahaan tiap tahun.
  • Pertumbuhan penduduk per tahun
  • Harga barang konsumsi rumah tangga per bulan
  • Perkembangan Produksi per tahun.

The post Data Berkala: Pengertian – Komponen dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Data Sekunder: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/data-sekunder Sat, 06 Feb 2021 05:22:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20827 Setelah tadi kami membahas tentang pengertian data primer, sekarang akan kami bahas tentang data sekunder. Apa pengertian dan bagaimana Ciri-cirinya? Berikut penjelasannya. Pengertian Data Sekunder Data sekunder adalah jenis data tambahan yang tidak diperoleh dari sumber utama, tetapi sudah melalui sumber kesekian. Artinya, orang-orang tersebut tidak merasakan secara langsung fenomena yang sedang diteliti, tetapi mendapatkan […]

The post Data Sekunder: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setelah tadi kami membahas tentang pengertian data primer, sekarang akan kami bahas tentang data sekunder. Apa pengertian dan bagaimana Ciri-cirinya? Berikut penjelasannya.

Pengertian Data Sekunder

Data sekunder adalah jenis data tambahan yang tidak diperoleh dari sumber utama, tetapi sudah melalui sumber kesekian. Artinya, orang-orang tersebut tidak merasakan secara langsung fenomena yang sedang diteliti, tetapi mendapatkan informasinya dari sumber-sumber primer lainnya.

Memperoleh jenis data ini sangatlah mudah dan tidak membutuhkan proses yang rumit. Kalian hanya perlu melakukan studi pustaka, meliaht berita, dan mewawancarai para ahli untuk mengetahui pendapat mereka. Kegunaannya adalah untuk mendukung dan memperkuat informasi primer yang sebelumnya telah didapatkan.

Sebenarnya, data sekunder ini memiliki banyak sekali sumber, mulai dari buku, jurnal, artikel, dan hingga penelitian sebelumnya. Semua bisa digunakan sebagai sumber data satu ini. Yang terpenting adalah harus memastikan apabila data yang diperoleh memang benar-benar valid.

Ciri-ciri Data Sekunder

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri yang umumnya melekat pada data sekunder.

  • Bersifat Pendukung
    Dalam sebuah penelitian, data ini umumnya tidak difungsikan sebagai data utama, melainkan hanya sebagai pendukung dari data-data sebelumnya. Data ini biasanya digunakan untuk mendukung kredibilitas dari data-data primer yang sudah dikumpulkan sebelumnya.
  • Bersumber dari Pihak Ketiga
    Maksud data yang ditulis oleh pihak ketiga adalah mengenai masalah pemerolehannya. Mengapa disebut sebagai data pihak ketiga? Hal ini karena sebagian besar sumber data jenis ini menggunakan dokumen ataupun pendapat ahli. Contohnya saja dokumen yang telah ditulis oleh wartawan atau informan lainnya.
  • Diambil dan Dianalisis Tanpa Harus Mendatangi Lokasi
    Karena memanfaatkan dokumen dan pendapat-pendapat ahli yang biasanya tersebar di media atau wadah lainnya, tidak ada kewajiban untuk mendatangi secara langsung lokasi dimana fenomena tersebut berada. Untuk daerah-daerah yang sangat sulit untuk didatangi, studi data sekunder ini sangat penting sebagai basis data awal dalam penelitian. Terutama jika sangat sulit untuk mendapatkan data primer dan mengakses daerah tersebut. Bisa dilakukan dari mana saja inilah yang menyebabkan penelitian data sekunder disebut sebagai desk study karena dapat dilakukan dari meja belajar masing-masing.

Contoh Data Sekunder

Sebagai sumber data pendukung, data sekunder umumnya menyajikan data-data yang umum.

Berikut ini adalah beberapa contoh-contoh data sekunder yang sering digunakan dalam penelitian.

  • Data kependudukan yang diambil dari Badan Pusat StatistikNasional ataupun BPS regional
  • Data impor-ekspor yang diambil dari Bea Cukai dan otoritas pelabuhan terkait
  • Isu-isu suatu daerah yang didapatkan dari liputan di koran atau wawancara di kanal berita nasional
  • Data-data spesifik yang didapatkan dari riset terdahulu yang sudah diterbitkan dalam jurnal ilmiah
  • Isu-isu suatu daerah yang didapatkan dari kritik-kritik di media sosial seperti Twitter, Facebook, ataupun Instagram
  • Gambaran kondisi fisik suatu wilayah yang didapatkan dari peta
  • Arahan pengembangan suatu kawasan didapatkan dari RT/RW dan RPJMD wilayah.

The post Data Sekunder: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Data Primer: Pengertian – Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/data-primer Thu, 04 Feb 2021 14:01:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20731 Biasanya didalam suatu penelitian, memerlukan data yang valid. Agar tidak meragukan keabsahan data yang didapat, maka dari itu dibutuhkan pengumpulan data primer dan sekunder. Untuk pembahasan kali ini kita akan membahas tentang data primer, agar lebih memahami dengan jelas, berikut pembahasannya. Pengertian Data Primer Pengertian Secara Umum Data primer adalah jenis data utama atau pokok […]

The post Data Primer: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Biasanya didalam suatu penelitian, memerlukan data yang valid. Agar tidak meragukan keabsahan data yang didapat, maka dari itu dibutuhkan pengumpulan data primer dan sekunder.

Untuk pembahasan kali ini kita akan membahas tentang data primer, agar lebih memahami dengan jelas, berikut pembahasannya.

Pengertian Data Primer

Pengertian Secara Umum

Data primer adalah jenis data utama atau pokok di dalam suatu penelitian. Proses pemerolehan data ini didapatkan langsung dari tangan pertama, atau sumber utama dari fenomena yang sedang dikaji.

Biasanya, sumber akan diperoleh dari sumber primer secara langsung, tanpa perantara. Sumber primer ini maksudnya adalah orang-orang yang mengalami secara langsung peristiwa tersebut.

Pengertian Menurut KBBI

Jika di cari pada KBBI, data primer sendiri mempunyai arti; “data” : hal/suatu kumpulan cerita faktual. “primer” : utama atau pokok.

Dan jika digabungkan suatu hal pokok yang ditemukan dan didasarkan pada kejadian faktual.

Ciri-ciri Data Primer

  • Bersifat Utama
    Perlu diketahui bahwa jenis data satu ini memang tidak bisa dikesampingkan. Maksudnya, data primer tidak akan mungkin digantikan dengan jenis data lainnya karena keberadaannya umumnya memegang posisi utama dalam sebuah penelitian. Maka, tidak heran apabila data yang digunakan akan bersifat tunggal dan tidak dapat diubah. Hal ini terjadi karena data primer dianggap memiliki validitas tertinggi dan dapat menggambarkan secara utuh suatu fenomena.
  • Data Dihasilkan Secara Langsung
    Perbedaan yang cukup menonjol antara data sekunder dan primer terletak pada cara mengambil datanya. Dalam hal ini, data diperoleh tanpa perlu menggunakan perantara ketiga atau bisa diperoleh secara langsung. Seperti contoh kita pada analisis kebencanaan longsor, data-data yang digunakan dalam penelitian langsung diambil dari sumbernya. Pada kasus ini, data tanah, geofisika, serta wawancara tersebut tidak melewati perantara apapun. Hal ini secara tidak langsung juga akan mempengaruhi proses akuisisi datanya. Terkadang, data primer ini mudah diambil karena semua sumbernya tersedia dengan baik. Terkadang pula, data primer ini sangat sulit untuk diakses karena sumber-sumber data tersebut tidak tersedia dengan baik.

Contoh Data Primer

Berikut ini beberapa contoh dari data-data yang bersifat primer dan digunakan dalam suatu penelitian.

  • Observasi bahwa kondisi kelas saat proses pembelajaran di SMPN 4 Ponorogo terbilang sangat kondusif karena siswa mendapatkan semangat belajar tinggi.
  • Pendataan data parkir di Unbraw menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya yang membawa motor di tahun 2017 lebih sedikit dibandingkan di tahun 2019.
  • Survey jajak pendapatmenyatakan bahwa elektabilitas calon kepala daerah tersebut cukup tinggi
  • Wawancara kepada perangkat daerah Majalengka menunjukkan bahwa bandara Kertajati banyak menyebabkan dampak positif pada perekonomian lokal
  • Foto udara suatu lokasi yang didapatkan dengan menggunakan penginderaan jauh (INDERAJA) satelit.

The post Data Primer: Pengertian – Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>