penilaian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penilaian Tue, 04 Jan 2022 04:01:40 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico penilaian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penilaian 32 32 Penilaian Proyek: Tujuan, Fungsi dan Cara Melakukan https://haloedukasi.com/penilaian-proyek Mon, 03 Jan 2022 02:47:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30112 Jika di dalam pendekatan belajar ada pembelajaran berbasis proyek, maka di dalam penilaian pun ada penilaian berbasis proyek. Lalu, apa itu penilaian berbasis proyek dan hal apa saja yang menjadi bahan penilaian tersebut? Selengkapnya akan diulas di bawah ini. Pengertian Penilaian Proyek Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap suatu tugas yang […]

The post Penilaian Proyek: Tujuan, Fungsi dan Cara Melakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika di dalam pendekatan belajar ada pembelajaran berbasis proyek, maka di dalam penilaian pun ada penilaian berbasis proyek. Lalu, apa itu penilaian berbasis proyek dan hal apa saja yang menjadi bahan penilaian tersebut? Selengkapnya akan diulas di bawah ini.

Pengertian Penilaian Proyek

Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap suatu tugas yang harus dikerjakan dalam periode tertentu. Tugas tersebut dapat berupa investigasi mulai dari tahap perencanaan, mengumpulkan data, pengorganisasian, pengolahan serta penyajian data.

Penilaian proyek ini dapat dilakukan untuk mengetahui pemahaman kemampuan mengaplikasikan, kemampuan menyelidiki, dan kemampuan menginformasikan siswa pada mata pelajaran tertentu secara jelas.

Dalam penilaian proyek ini biasanya menerapkan metode belajar yang memecahkan masalah sebagai langkah awal untuk mengumpulkan serta mengintegrasikan pengetahuan baru atas pengalamannya dalam kegiatan secara nyata.

Ciri-Ciri Penilaian Proyek

Sebagaimana penilaian lain pada umumnya, penilaian proyek memiliki ciri-ciri yang membedakan antara penilaian ini dan penilaian lain. Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menggabungkan antara pengetahuan serta keterampilan atau skill

Dalam penilaian proyek, seorang guru akan mengintegrasikan antara pengetahuan serta keterampilan siswanya. Dengan begitu, guru mendapatkan dua objek penilaian sekaligus. Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang baik karena tidak semua jenis penilaian dapat menggabungkan antara pengetahuan serta penilaian.

  1. Kerap digunakan dengan metode kooperatif learning

Dalam praktiknya, penilaian proyek ini kerap menggunakan metode kooperatif learning. Metode kooperatif learning adalah sebuah metode yang didalamnya mengharuskan siswa untuk dapat berperilaku kooperatif selama pembelajaran berlangsung.

  1. Penilaian dapat digunakan untuk individu maupun kelompok

Penilaian proyek dapat digunakan untuk perseorangan maupun kelompok. Dengan begitu, guru dapat melakukan dua penilaian sekaligus yakni secara individu dan kelompok. Hal ini tentunya jauh lebih efisien dan tidak memakan waktu yang lama.

Fungsi Penilaian Proyek

Penilaian proyek memiliki fungsi sebagai berikut ini:

  1. Menyelediki kemampuan secara umum
  2. Pemahaman serta pengetahuan pada bidang tertentu.
  3. Menilai kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dalam penyelidikan
  4. Menilai kemampuan menginformasi secara jelas
  5. Penilaian ini dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan, pengaplikasian, kemampuan menyelidiki dan kemampuan menginformasikan siswa dalam mata pelajaran secara jelas.

Tujuan Penilaian Proyek

Penilaian proyek memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada para guru mengenai apa yang mereka butuhkan untuk pembelajaran yang lebih berkualitas. Penilaian yang dilakukan secara mendalam serta berkelanjutan merupakan jantungnya pelajaran berbasis proyek.

Dengan melakukan penilaian guru dapat meningkatkan kualitas pendidikan menjadi lebih baik. Selain itu, guru dapat membenahi apa saja yang dirasa kurang selama ini. Sehingga, nantinya pembelajaran akan semakin menarik dan berkesan bagi siswa.

Langkah-langkah Penilaian Proyek

  1. Menentukan berbagai jenis proyek yang akan digunakan

Guru terlebih dahulu proyek apa saja yang akan siswa jalankan selama satu tahun ini. Hal ini berguna untuk memberikan kejelasan pada pembelajaran.

  1. Membuat jadwal kegiatan pada setiap proyek

Guru perlu menjadwalkan kapan proyek dimulai, kapan proyek harus diselesaikan. Hal ini berguna agar siswa menjadi lebih disiplin dengan proyek yang diberikan. Selain itu juga untuk mengefisiensi waktu pembelajaran.

  1. Menunjukkan jenis atau sample proyek

Sebelum siswa diberikan proyek, guru perlu menjelaskan terlebih dahulu terkait proyek yang akan dikerjakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menunjukkan salah satu contoh proyek yang sebelumnya telah dibuat. Dengan begitu, siswa akan paham dengan apa yang akan dikerjakannya.

  1. Mengupayakan siswa untuk mengembangkan kriteria dalam menilai kualitas

Guru perlu mendorong siswa agar mengembangkan kriteria dalam penilaian kualitas proyek yang telah selesai dibuat. Penilaian itu dapat dilakukan baik itu dari segi penampilan penemuan serta pemberian informasi.

  1. Mengupayakan siswa untuk mempelajari rubrik sebelumnya

Guru memerintahkan siswa untuk mempelajari rubrik yang sebelumnya telah diberikan. Hal ini berguna untuk mengembalikan pengetahuan pada diri siswa. Jangan sampai apa yang telah dipelajari dilupakan begitu saja.

  1. Guru mendorong sisaa untuk menyelesaikan proyek

Guru seharusnya dapat mendorong siswa untuk menyelesaikan proyek sesuai dengan tanggal yang telah ditentukan. Selain itu, siswa dapat menyelesaikan proyek ini dengan meminta bantuan sekolah.

  1. Siswa menyajikan proyek yang telah selesai

Banyak sekali siswa yang merasa tak percaya diri dengan proyek yang telah dikerjakannya. Mereka cenderung malu untuk menyajikan hasil proyek. Maka dari itu, guru sudah seharusnya dapat mendorong siswa untuk percaya diri atas apa yang telah mereka hasilkan.

  1. Siswa mengumpulkan proyek untuk dinilai

Tahap terakhir merupakan tahap penilaian. Siswa menyerahkan hasil proyek untuk dinilai oleh guru. Kemudian guru melakukan penilaian sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan sebelumnya.

Contoh Penilaian Proyek

Berikut ini contoh penilaian proyek yang dapat dilakukan pada mata pelajaran IPA Kelas 6 SD:

  1. Standar Kompetensi

Memahami mengenai pentingnya menghemat energi

  1. Kompetensi Dasar

Membuat suatu proyek dengan menggunakan energi listrik misalnya dapat berupa bel listrik, alarm, model lampu ataupun mobil-mobilan.

  1. Indikator
  • Perancangan karya yang akan dibuat
  • Identifikasi alat serta bahan yang akan digunakan sesuai yang telah direncanakan.
  • Identifikasi hubungan antara benda atau bahan yang akan digunakan
  • Menguji hasil rancangan
  1. Langkah Kerja

Guru beserta peserta didik menentukan bersama karya apa yang akan dibuat misalnya pembuatan lampu lalu lintas. Kemudian siswa membagi tugas pada kelompok masing-masing.

Setelah itu, siswa menyiapkan bahan, peralatan ataupun aksesoris yang akan digunakan dalam pembuatan proyek. Siswa melakukan rancangan dan membuat model proyek. Terakhir, siswa merakit rangkaian listrik pada model lampu lalu lintas.

Cara Melakukan Penilaian Proyek

Setelah pemberian tugas dan penentuan proyek apa yang akan digunakan, guru dapat melakukan penilaian. Misalnya saat siswa melakukan diskusi dengan anggota kelompoknya.

Atau dapat pula saat sedang mengerjakan, menyajikan dan hasil akhir dari proyek. Saat melakukan penilaian guru harus berpedoman pada kriteria penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.

Kelebihan Penilaian Proyek

  1. Dengan melakukan penilaian, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat untuk belajar agar mendapatkan nilai yang maksimal.
  2. Dapat meningkatkan pemecahan masalah. Penilaian berbasis proyek dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam memecahkan masalah.
  3. Dapat meningkatkan kolaborasi. Penilaian proyek dapat meningkatkan kolaborasi yang baik bagi siswa maupun guru.
  4. Dapat meningkatkan keterampilan sumber.
  5. Terakhir, dapat meningkatkan skill atau keterampilan. Seperti kita ketahui, pembelajaran proyek ini meningkatkan keterampilan siswa. Dengan diadakannya penilaian, siswa mau tak mau berusaha untuk meningkatkan keterampilan yang dimilikinya.

Kekurangan Penilaian Proyek

Penilaian proyek berkaitan erat dengan pembelajaran berbasis proyek. Maka dari itu, kekurangan pada penilaian ini masih ada kaitannya dengan kekurangan pada pembelajaran berbasis proyek. Adapun kelemahan pada penilaian ini adalah sebagai berikut.

  1. Memerlukan waktu yang relatif banyak sehingga dianggap tidak efisien
  2. Memerlukan biaya yang tak sedikit untuk pengadaan peralatan
  3. Membutuhkan banyak peralatan yang harus dipersiapkan.

Kesimpulan Pembahasan

Penilaian proyek adalah kegiatan penilaian yang dilakukan oleh guru terhadap suatu tugas yang harus dikerjakan dalam periode tertentu. Dalam penilaian proyek, seorang guru akan mengintegrasikan antara pengetahuan serta keterampilan siswanya.

Dengan begitu, guru mendapatkan dua objek penilaian sekaligus. Tentunya hal ini merupakan sesuatu yang baik karena tidak semua jenis penilaian dapat menggabungkan antara pengetahuan serta penilaian.

Penilaian proyek memiliki tujuan untuk memberikan informasi kepada para guru mengenai apa yang mereka butuhkan untuk pembelajaran yang lebih berkualitas. Penilaian proyek berkaitan erat dengan pembelajaran berbasis proyek.

Maka dari itu, guru terlebih dahulu menentukan proyek apa saja yang akan siswa jalankan selama satu tahun ini. Hal ini berguna untuk memberikan kejelasan pada pembelajaran.

Dengan melakukan penilaian, dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Siswa akan lebih bersemangat untuk belajar agar mendapatkan nilai yang maksimal. Namun, di samping itu, penilaian ini memerlukan waktu yang relatif banyak sehingga dianggap tidak efisien.

The post Penilaian Proyek: Tujuan, Fungsi dan Cara Melakukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penilaian Portofolio: Pengertian, Prinsip dan Ciri-Ciri https://haloedukasi.com/penilaian-portofolio Thu, 30 Dec 2021 07:43:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30111 Pernah mendengar penilaian portofolio? Tentunya, kata portofolio sudah tak asing lagi di telinga. Portofolio kerap diartikan sebagai kumpulan karya seseorang. Lalu, apa jadinya jika portofolio menjadi bahan penilaian bagi peserta didik? Selengkapnya akan diulas berikut ini Pengertian Penilaian Portofolio Pengertian Portofolio secara etimologi terdiri dari dua kata yakni port dan folio. Port memiliki arti laporan […]

The post Penilaian Portofolio: Pengertian, Prinsip dan Ciri-Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pernah mendengar penilaian portofolio? Tentunya, kata portofolio sudah tak asing lagi di telinga. Portofolio kerap diartikan sebagai kumpulan karya seseorang. Lalu, apa jadinya jika portofolio menjadi bahan penilaian bagi peserta didik? Selengkapnya akan diulas berikut ini

Pengertian Penilaian Portofolio

Pengertian Portofolio secara etimologi terdiri dari dua kata yakni port dan folio. Port memiliki arti laporan sedangkan folio memiliki arti lengkap atau penuh. Maka, portofolio dapat diartikan sebagai laporan lengkap dari seluruh kegiatan seseorang.

Sementara itu, jika dikaitkan dengan penilaian hasil belajar, penilaian portofolio dapat diartikan sebagai teknik penilaian yang menggunakan bukti hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang dikuasai.

Portofolio dalam penilaian dapat diartikan sebagai usaha untuk mendapatkan informasi secara berkala, berkesinambungan menyeluruh mengenai proses, hasil pertumbuhan, perkembangan wawasan pengetahuan, sikap serta keterampilan peserta didik yang bersumber dari catatan dan dokumen pengalaman pribadi.

Ciri-ciri Penilaian Portofolio

Berikut ini adalah ciri khas dari penilaian portofolio:

  1. Menggunakan amplop, tas atau folder sebagai tempat menyimpan dokumen penting sesorang yang ingin dinilai.
  2. Dokumen penting yang dimaksud misalnya surat keputusan, jurnal atau publikasi ilmiah, surat keterangan atau sertifikat bahwa yang bersangkutan telah mengerjakan sesuatu selama waktu yang telah ditentukan.
  3. Menerapkan penilaian persepsi diri sendiri, yaitu yang bersangkutan menilai atau melaporkan diri sendiri tentang tindakan, prestasi atau tindak produktif penting yang didukung dengan bukti fisik yang relevan.
  4. Memakai penilaian bertingkat untuk menempatkan bobot penilaian yang lebih objektif terhadap siswa, guru atau dosen pengusul.
  5. Menggunakan penilaian bertingkat misalnya pada penilaian dosen, penilaian di tingkat universitas untuk dosen universitas negeri.
  6. Dapat beradaptasi dengan media teknologi informasi, misalnya internet.

Fungsi Penilaian Portofolio

Portofolio tidak hanya memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan hasil pekerjaan peserta didik melainkan juga menjadi sumber informasi bagi guru dan siswa. Portofolio memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kompetensi pada diri siswa. Portofolio menjadi bahan lanjutan dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa sehingga guru dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya.

Portofolio kerja memiliki fungsi sebagai formatif dan diagnostik. Untuk peserta didik, portofolio kerja digunakan sebagai refleksi. Sementara itu, untuk guru, portofolio memiliki fungsi sebagai masukan guru dalam membantu untuk mengidentifikasi kelemahan, kelebihan, dan merancang strategi untuk mencapai kompetensi peserta didik.

Tujuan Penilaian Portofolio

Penilaian Portofolio memiliki beberapa tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan. Tujuan tersebut berdasarkan atas apa yang dikerjakan dan siapa yang menggunakannya. Adapun tujuan penilaian portofolio digunakan untuk mencapai beberapa tujuan berikut.

  1. Untuk mengetahui perkembangan yang dialami peserta didik.
  2. Untuk mendokumentasikan proses pembelajaran yang berlangsung.
  3. Memberikan perhatian pada prestasi kerja peserta didik.
  4. Merefleksikan kesanggupan untuk mengambil risiko dan melakukan eksperimen.
  5. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran.
  6. Dapat bertukar informasi dengan orang tua/ wali murid dengan guru lain.
  7. Dapat membina dan mempercepat pertumbuhan konsep diri positif pada peserta didik.
  8. Dapat meningkatkan kemampuan refleksi diri.
  9. Dapat membantu peserta didik dalan merumuskan tujuan.

Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio

  1. Antara guru dan peserta didik saling percaya (mutual trust).

Didalam proses penilaian portofolio, guru dan peserta didik harus memiliki rasa saling memercayai. Mereka harus merasa berpihak sebagai pihak yang saling membutuhkan dan memiliki semangat untuk saling membantu

2. Adanya kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik

Kerahasiaan hasil pengumpulkan bahan dan hasil penilaiannya perlu dijaga dengan baik, tidak disampaikan kepada pihak-pihak lain yang tidak memiliki kepentingan.

  1. Milik bersama antara peserta didik dan guru

Guru dan siswa perlu memiliki bersama dokumen portofolio. Oleh karena itu, guru serta siswa perlu menyepakati bersama dimana hasil karya akan disimpan dan bagian baru yang akan dimasukkan.

  1. Kepuasan

Hasil kerja portofolio seharusnya berisi keterangan serta bukti yang dapat memuaskan bagi guru serta peserta didik. Portofolio seharusnya merupakan bukti prestasi peserta didik dan keberhasilan pembinaan guru.

  1. Kesesuaian

Hasil kerja yang dikumpulan merupakan hasil kerja yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang berkaitan dengan tujuan pembelajaran dalam kurikulum.

  1. Penilaian proses dan hasil

Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses serta hasil. Proses belajar yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan perilaku harian siswa mengenai sikap belajar, tingkat antusias siswa dalam pembelajaran.

Jenis Penilaian Portofolio

  1. Hasil proyek
  2. Laporan hasil pengamatan peserta didik
  3. Analisis situasi yang sesuai dengan mata pelajaran
  4. Deskripsi pemecahan suatu masalah
  5. Laporan hasil penyelidikan
  6. Penyelesaian soal terbuka
  7. Hasil pekerjaan rumah
  8. Laporan hasil kerja kelompok
  9. Hasil rekaman belajar dapat berupa video, audio, dan komputer
  10. Fotokopi piagam peserta didik
  11. Hasil karya dari mata pelajaran yang bersangkutan
  12. Cerita terhadap mata pelajaran
  13. Cerita tentang usaha siswa dalam mempelajari mata pelajaran yang bersangkutan

Langkah-Langkah Penilaian Portofolio

  1. Menjelaskan kepada siswa tentang maksud dan tujuan pembelajaran
  2. Menjelaskan sampel portofolio yang dipakai
  3. Peserta didik diwajibkan untuk mengumpulkan dan mengarsipkan portofolio
  4. Peserta didik diharuskan mencantumkan tanggal pembuatan
  5. Penentuan kriteria penilaian sampel
  6. Revisi terhadap portofolio yang tidak sesuai kriteria

Contoh Penerapan Penilaian Portofolio

Contoh portofolio siswa untuk penilaian atau assessment bisa berbentuk produksi siswa yang berisi karya, hasil proyek, penyelidikan ataupun praktik yang dilakukan siswa disajikan secara tertulis, gambar atau laporan pengamatan, analisis situasi, laporan kerja kelompok, hasil kerja menggunakan alat rekam video, dan lainnya sesuai dengan mata pelajaran yang bersangkutan.

Portofolio kerja terdiri dari pengantar, daftar isi, hasil penilaian diri atau refleksi, dan jurnal atau catatan harian siswa tentang topik.

Cara Melakukan Penilaian Portofolio

Sesudah peserta didik mengumpulkan portofolio maka tugas guru selanjutnya adalah menyimpan berkas tersebut. Namun, sebelum itu terdapat dua tahapan yang dapat dilakukan dalam pembuatan portofolio yakni sebagai berikut.

  1. Tahap I

Pada tahap 1 ini adalah tahap mengembangkan portofolio proses, di mana guru mengamati perkembangan hasil belajar siswa selama beberapa periode tertentu.

  1. Tahap II

Pada tahapan ini, kegiatan pengembangan portofolio prodik atau terbaik. Portofolio atau hasil terbaik akan menunjukkan perubahan hasil belajarnya.

Kelebihan dan Kekurangan Penilaian Portofolio

Kelebihan

  1. Dapat melihat perkembanhan serta pertumbuhan kemampian siswa dari waktu ke waktu
  2. Dapat membantu guru melakukan kegiatan penilaian adil, objek, dan dapat dipertanggungjawabkan
  3. Mengajak peserta didik belajar bertanggung jawab atas apa yang dikerjakan
  4. Terjadinya peningkatan peran peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
  5. Memberikan kesempayan peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
  6. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang siswanya heterogen

Kekurangan

  1. Membutuhkan waktu serta kerja yang ekstra
  2. Penilaian ini dianggap kurang reliable dibandingkan dengan penilaian lain
  3. Terdapat kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir saja.
  4. Tidak adanya kriteria penilaian yang jelas
  5. Guru dan siswa belum terlalu memahami penilaian ini karena penilaian portofolio ini dianggap masih baru
  6. Penilaian ini sulit dilakukan
  7. Dapat menjebak peserta didik jika terlalu sering menggunakan format yang lengkap dan detail.

Kesimpulan Pembahasan

Portofolio secara etimologi terdiri dari dua kata yakni port dan folio. Port memiliki arti laporan sedangkan folio memiliki arti lengkap atau penuh. Maka, portofolio dapat diartikan sebagai laporan lengkap dari seluruh kegiatan seseorang.

Portofolio memiliki fungsi untuk mengetahui sejauh mana perkembangan kompetensi pada diri siswa. Portofolio menjadi bahan lanjutan dari suatu pekerjaan yang telah dilakukan oleh siswa sehingga guru dan siswa dapat mengembangkan kemampuannya.

Dengan penilaian portofolio dapat melihat perkembangan serta pertumbuhan kemampuan siswa dari waktu ke waktu. Selain itu, dapat membantu guru melakukan kegiatan penilaian adil, objek, dan dapat dipertanggungjawabkan. Namun, disamping itu, penilaian ini memerlukan waktu yang ekstra sehingga dinilai tidak efektif

The post Penilaian Portofolio: Pengertian, Prinsip dan Ciri-Ciri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penilaian Autentik: Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis https://haloedukasi.com/penilaian-autentik Thu, 30 Dec 2021 07:30:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30110 Penilaian merupakan salah satu hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian ini memiliki beragam jenisnya. Salah satu jenis dari penilaian adalah penilaian autentik. Lalu, apa itu penilaian autentik dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran? Selengkapnya akan kita ulas berikut ini. Pengertian Penilaian Autentik Menurut Newton Public School mendefinisikan penilaian autentik adalah pengukuran hasil dari […]

The post Penilaian Autentik: Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penilaian merupakan salah satu hal yang harus dilakukan dalam kegiatan pembelajaran. Penilaian ini memiliki beragam jenisnya. Salah satu jenis dari penilaian adalah penilaian autentik.

Lalu, apa itu penilaian autentik dan bagaimana cara menerapkannya dalam pembelajaran? Selengkapnya akan kita ulas berikut ini.

Pengertian Penilaian Autentik

Menurut Newton Public School mendefinisikan penilaian autentik adalah pengukuran hasil dari kapasitas yang berhubungan dengan kegiatan sehari-hari siswa.

Sementara itu, Wiginis, mendefinisikan penilaian autentik adalah usaha memberikan tugas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran kepada peserta didik yang meliputi menyimak, meneliti, analisis, merevisi, menulis dan menjelaskan setiap permasalahan secara lisan.

Dengan penilaian autentik guru dapat menguraikan hasil belajar siswa dalam mengembangkan potensi mereka dalam menalar, meningkatkan koneksi serta investigasi. Dengan penilaian autentik ini juga guru dapat mengetahui kelemahan, kekuatan serta potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga bakat dan minat siswa dapat tersalurkan dengan baik.

Ciri-Ciri Penilaian Autentik

Penilaian autentik memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut ini.

  1. Belajar tuntas

Penilaian ini berkonsep pada belajar tuntas yang artinya kegiatan pembelajaran harus dilakukan secara tuntas.

  1. Autentik

Penilaian yang dilakukan harus autentik. Tidak boleh ada unsur manipulatif dan terpengaruh karena hal-hal lain. Guru harus memberikan penilaian yang seadil-adilnya.

  1. Terus menerus atau berkesinambungan

Penilaian autentik dilakukan secara berkesinambungan yang artinya tidak hanya satu kali tuntas. Penilaian ini akan terus berlanjut dan berkesinambungan.

  1. Berdasarkan parameter tertentu.

Penilaian autentik dilakukan berdasarkan atas paramater tertentu. Artinya, penilaian ini tidak dilakukan sembarangan.

  1. Menggunakan beragam cara dan alat penilaian

Penilaian autentik dilakukan dengan menggunakan beragam cara serta alat penilaian.

Tujuan Penilaian Autentik

Kegiatan penilaian dalam dunia pendidikan dan kegiatan pembelajaran merupakan hal yang sangat penting dilakukan. Kegiatan penilaian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa.

Guru bisa mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun selain itu, penilaian autentik ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kelebihan serta bakat dan minat yang ada dalam diri siswa.

Selain hasil, minat dan bakat adalah hal yang harus diperhatikan oleh guru agar potensi yang ada dalam diri siswa dapat dikembangkan.

Jenis-Jenis Penilaian Autentik

  1. Penilaian Proyek

Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian proyek adalah penyelesaian tugas dengan sistem deadline. Inti dari penilaian ini adalah pelaksanaan serta hasil dari proyek. Hasil proyek memiliki penilaian yang spesifik. Penilaian ini terdiri dari penilaian kinerja sisa dalam memproduksi hasil proyek.

  1. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio adalah penilaian dari seluruh kumpulan karya yang telah dihasilkan oleh siswa baik secara individu maupun kelompok. Contoh dari penilaian ini adalah karya seni, lukisan, web desain dan lain sebagainya.

  1. Penilaian Tertulis

Penilaian tertulis dilakukan secara tertulis yakni dengan menentukan jawaban dari pilihan ganda, sebab akibat, ya atau tidak, benar dan salah.

Penilaian tertulis ini biasanya merupakan gabungan dari pilihan ganda serta esai yang biasanya disisipkan dengan soal tipe HOTS (high order thinking skill). Hal ini bertujuan agar dapat menerjemahkan ilmu afektif, kognitif serta psikomotorik siswa.

  1. Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja merupakan penilaian pada seluruh kegiatan atau aktivitas yang berkaitan dengan kinerja seseorang. Adapun langkah yang dapat dilaksanakan pada penilaian ini adalah daftar cek, catatan narasi, skala penilaian serta pendekatan hafalan. Daftar cek biasanya dipakai untuk mengetahui adanya faktor tertentu dari parameter yang ada dalam sebuah fenomena.

Sementara itu, catatan narasi dan anekdot digunakan untuk menjelaskan laporan narasi dari apa yang telah dilaksanakan siswa. Skala penilaian merupakan skala yang dijadikan sebagai rujukan dalam menilai. Biasanya diberikan penomoran dengan ditambah penjelasan. Terakhir, pendekatan hafalan, digunakan dengan cara memperhatikan siswa saat sedang melaksanakan tugas.

Langkah-langkah Penilaian Autentik

Saat menentukan penilaian autentik haruslah berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan. Adapun prosedur tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Menentukan Standar

Terlebih dahulu, guru harus menentukan standar kompetensi yang akan dinilai. Baik itu dari sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penentuan standar inilah yang akan dijadikan patokan saat dilakukannya penilaian.

  1. Menentukan Tugas Autentik

Setelah menentukan standar apa saja yang akan dinilai, maka selanjutnya adalah pemberian tugas. Guru memberikan tugas pada siswa. Pemberian tugas ini menjadi salah satu media dalam penilaian auntentik. Misalnya, guru memberikan tugas berupa presentasi atau melakukan eksperimen. Tugas eksperimen inilah yang akan menjadi bahan penilaian guru kepada siswa.

  1. Membuat Kriteria

Selanjutnya adalah guru menentukan kriteria atau aturan main yang akan dinilai. Kriteria ini adalah hal apa saja yang akan guru nilai dalam diri siswa. Misalnya guru memberikan penugasan berupa presentasi. Maka dari tugas itu, guru ingin menilai apa.

Apakah kepercayaan diri siswa, pemahaman siswa, atau cara menjelaskan siswa. Hal inilah yang dinamakan dengan kriteria penilaian. Kriteria penilaian berkaitan erat dengan tujuan dilakukannya penilaian.

  1. Membuat Rubrik

Rubrik merupakan panduan dari kriteria yang telah ditentukan. Setelah kriteria dibuat, maka guru harus membuat panduan yang menjelaskan kriteria penilaian tersebut.

Contohnya, guru ingin menilai penampilan presentasi siswa. Maka guru dapat menjelaskan hal-hal kecil dari penjelasan. Entah itu, intonasi suara, artikulasi, penyampaian atau bahasa tubuh siswa.

Kemudian setelah itu, guru membuat papan skor kriteria. Papan skor ini berupa angka yang dapat menunjukkan kemampuan siswa daru angka 1 sampai 10 poin atau dari 10 sampai 100 poin.

Contoh Penilaian Autentik

Berikut ini beberapa contoh penilaian autentik dalam pembelajaran.

  1. Dalam mata pelajaran ekonomi, guru dapat melakukan penilaian kepada siswa dalam hal mengembangkan rencana bisnis atau target penjualan dan pemasaran.
  2. Mata pelajaran TIK, guru dapat memberikan tugas berupa permasalahan yang kerap terjadi pada web. Kemudian tugas tersebut diberikan kepada siswa untuk dipecahkan.
  3. Dalam mata pelajaran sejarah, guru dapat memerintahkan siswa untuk menjelaskan rentetan peristiwa sejarah penjajahan di Indonesia yang dilakukan oleh Belanda.

Dengan memberikan tugas seperti itu, guru dapat mengetahui beberapa aspek atau kriteria yang akan dinilai. Pemberian tugas sejatinya harus relevan dengan aspek yang ingin dinilai.

Misal jika ingin menilai keterampilan sebaiknya guru memberikan tugas berupa praktik. Berbeda halnya jika ingin mengetahui pengetahuan siswa. Maka guru dapat memberikan tugas berupa tes atau presentasi.

Kelebihan Penilaian Autentik

  1. Berfokus pada keterampilan, menganalisis serta mengintegrasi pengetahuan.
  2. Dapat meningkatkan kreativitas.
  3. Merefleksikan keterampilan dalam dunia nyata dengan pengetahuan yang dimiliki siswa.
  4. Dapat memotivasi siswa untuk melakukan kerja sama secara kolaboratif.
  5. Dapat meningkatkan keterampilan presentasi lisan maupun tulisan.
  6. Penilaian ini dapat dilakukan secara langsung dalam kegiatan pembelajaran.

Kekurangan Penilaian Autentik

  1. Mengalami kesulitan jika dikaitkan dengan standar baku yang telah ada.
  2. Dapat terjadi bias saat memberikan nilai yang subjektif seperti gambar dan seni
  3. Kemungkinan kurang praktis jika diterapkan dalam kelas yang besar.

Kesimpulan Pembahasan

Penilaian autentik adalah usaha memberikan tugas sesuai dengan permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran kepada peserta didik.

Dengan penilaian autentik guru dapat menguraikan hasil belajar siswa dalam mengembangkan potensi mereka dalam menalar, meningkatkan koneksi serta investigasi. Dengan penilaian autentik ini juga guru dapat mengetahui kelemahan, kekuatan serta potensi yang dimiliki oleh siswa sehingga bakat dan minat siswa dapat tersalurkan dengan baik.

Kegiatan penilaian dilakukan bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Guru bisa mengukur sejauh mana kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Namun selain itu, penilaian autentik ini bertujuan untuk mengetahui kelemahan, kelebihan serta bakat dan minat yang ada dalam diri siswa.

Penilaian autentik memiliki beragam jenis seperti penilaian proyek, penilaian portofolio, penilaian kinerja dan tulis. Semua penilaian itu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing.

Itulah informasi mengenai penilaian autentik. Semoga dapat membantu para guru untuk menambah pengetahuan mengenai penilaian tersebut

The post Penilaian Autentik: Pengertian, Ciri-Ciri dan Jenis appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Penilaian Pembelajaran: Pengertian – Tujuan dan Tekniknya https://haloedukasi.com/penilaian-pembelajaran Fri, 22 May 2020 03:36:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6616 Kali ini kita akan membahas mengenai penilaian pembelajaran. Berikut pembahasannya. Pengertian Penilaian Pembelajaran Pengertian Secara Umum Penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik. Agar mengetahui informasi mengenai penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik itu menggunakan instrumen tes maupun non tes. Tes sendiri artinya adalah […]

The post Penilaian Pembelajaran: Pengertian – Tujuan dan Tekniknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan membahas mengenai penilaian pembelajaran. Berikut pembahasannya.

Pengertian Penilaian Pembelajaran

Pengertian Secara Umum

Penilaian merupakan proses kegiatan untuk mengetahui apakah suatu program yang sudah ditetapkan sebelumnya berhasil dengan baik atau tidak baik.

Agar mengetahui informasi mengenai penilaian tersebut, digunakan pengukuran, baik itu menggunakan instrumen tes maupun non tes.

Tes sendiri artinya adalah penyajian seperangkat pertanyaan atau tugas untuk dijawab atau dikerjakan.

Non tes meliputi kuisioner, wawancara, pengamatan, penugasan dan portofolio.

Jadi, penilaian adalah sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dan dalam hal apa, bagaimana ketercapaian tujuan pendidikan, apa dan bagaimana yang belum tercapai dan apa yang menjadi penyebabnya, serta apa tindak lanjutnya.

Pengertian Menurut Para Ahli

Jika di atas tadi pengertian secara umum, berikut ini pengertian penilaian menurut para ahli, adapun para ahli tersebut diantaranya:

  • Cangelosi (1995: 21)
    Penilaian merupakan keputusan tentang nilai. Oleh sebab itu, langkah selanjutnya sesudah melaksanakan pengukuran adalah penilaian. Penilaian dilakukan setelah siswa menjawab beberapa soal yang terdapat pada tes. Kemudian hasil jawaban siswa tersebut ditafsirkan dalam bentuk nilai.
  • Suharsimi Arikunto (2009)
    Penilaian adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk. Penilaian bersifat kualitatif.
  • NAEYC & NAESC/ SDE, 1991
    Penilaian adalah proses mengamati, merekam dan mengumpulkan berbagai data atau dokumentasi dari hasil karya yang sudah dikerjakan oleh anak dan bagaimana cara mereka mengerjakannya.
  • NSW Departement of Education (dikutip Arthur, 1996: 324)
    Penilaian merupakan proses mengumpulkan fakta-fakta dan membuat keputusan mengenai kebutuhan siswa, kekuatan, kemampuan, dan kemajuannya.
  • Bonnie Campbell Hill & Cynthia Ruptic (1994)
    Penilaian merupakan proses mengumpulkan peristiwa dan mendokumentasikan pertumbuhan dan pembelajaran anak.
  • Djadja Rahardja
    Penilaian merupakan sebuah proses pengumpulan informasi dengan mempergunakan alat dan teknik yang sesuai, untuk membuat keputusan pendidikan tentang penempatan dan program pendidikan bagi siswa tertentu.
  • S. Eko Putro Widoyoko, 2012 : 3
    Penilaian ialah sebagai kegiatan menafsirkan data hasil pengukuran berdasarkan kriteria dan aturan-aturan tertentu.
  • James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994).
    Penilaian merupakan proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang fungsinya untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan dalam menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut para guru bisa menyusun berbagai macam program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan yang objektif.
  • Hargrove dan Poteet (1984)
    Penilaian merupakan proses mengumpulkan informasi, dengan menggunakan alat dan teknik yang sesuai dan layak.

Pengertian Menurut KBBI

Menurut KBBI artinya adalah mengevaluasi pekerjaan yang dilakukan yang kemudian akan menghasilkan nilai sesuai dengan yang dikerjakan.

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:

  • Penilaian hasil belajar oleh pendidik
  • Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan
  • Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
  • Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien.

Kriteria Penilaian Pembelajaran

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan pembelajaran atau tingkat ketuntasan pembelajaran perlu dilakukan tindakan penilaian. Berikut ini adalah kriterianya:

1. Kesesuaian dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator

Kompetensi dasar merupakan hal yang harus dicapai oleh siswa, diharapkan hasil belajar siswa akan terjadi perubahan karakter dan mental siswa sesuai dengan kompetensi dasar.

Untuk itu dalam merumuskan indikator perlu dibuat semata-mata guna mencapai kompetensi dasar.

2. Kesesuaian dengan tujuan dan fungsi penilaian

Dalam melaksanakan penilaian, terlebih dahulu menentukan tujuan dilaksanakannya penilaian.

Tujuan itu akan mengarahkan proses pelaksanaannya agar lebih fokus pada aspek yang akan dinilai. 

3. Kesesuaian dengan unsur penilaian

Sebelum melaksanakan penilaian, unsur-unsur yang menunjang proses penilaian harus diperhatikan agar menghasilkan data dan informasi yang akurat, valid dan obyektif. 

4. Kesesuaian dengan aspek-aspek yang dinilai

Data seperti apa yang ingin anda peroleh? Aspek-aspek penilaian akan menjawab kebutuhan tujuan dilaksanakannya penilaian.

Olehnya itu, aspek yang akan dinilai harus dipertegas sehingga dapat diperoleh data yang diharapkan.

5. Kesesuaian dengan tingkat perkembangan peserta didik

Perkembangan peserta didik merupakan salah satu faktor penting penentu keberhasilan pembelajaran karena berkaitan erat dengan kompetensi yang dimiliki.

Olehnya itu dalam menyusun alat atau instrumen penilaian baik tes maupun non-tes, tingkat perkembangan peserta didik menjadi salah satu yang harus dipertimbangkan.

6. Kesesuaian dengan jenis dan alat penilaian

Mengukur proses dan hasil belajar siswa tergantung alat dan jenis penilaian yang digunakan baik tes maupun non-tes.

Tujuan Penilaian

  • Menilai kebutuhan individual
  • Menentukan kebutuhan pembelajaran
  • Membantu dan mendorong siswa
  • Menentukan strategi pembelajaran
  • Akuntabilitas lembaga
  • Meningkatkan kualitas pendidikan
  • Mengetahui kemajuan dan kesulitan belajar siswa
  • Memberikan umpan balik   
  • Melakukan perbaikan kegiatan pembelajaran
  • Memotivasi guru mengajar lebih baik
  • Memotivasi siswa belajar lebih giat.

Manfaat Penilaian Pembelajaran

Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:

  • Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.
  • Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
  • Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan, kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
  • Untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan pembelajaran.
  • Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah tentang efektivitas pendidikan.
  • Untuk memberi umpan balik bagi pengambil kebijakan (Diknas Daerah) dalam mempertimbangkan konsep penilaian kelas.

Prinsip-prinsip Penilaian

Hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian berdasarkan kebijakan kurikulum berbasis 2001 adalah:

  • Valid
    Artinya penilaian harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar siswa.
  • Mendidik
    Artinya penilaian harus memberikan sumbangan positif terhadap pencapaian belajar siswa.
  • Berorientasi
    Pada kompetensi, artinya penilaian harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam kurikulum.
  • Adil
    Artinya penilaian adil terhadap semua siswa dengan tidak membedakan latar belakang sosial-ekonomi ,budaya, bahasa, dan gender.
  • Terbuka
    Artinya kriteria penilaian dan dasar pengambilan keputusan harus jelas dan terbuka bagi semua pihak (siswa, guru, sekolah, orang tua, dan pihak lain yang terkait).
  • Berkesinambungan
    Artinya penilaian dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan belajar siswa sebagai hasil kegiatan belajarnya.
  • Menyeluruh
    Artinya penilaian dapat dilakukan dengan berbagai teknik dan prosedur termasuk mengumpulkan berbagai bukti hasil belajar siswa.
  • Bermakna
    Artinya penilaian hendaknya mudah dipahami, mempunyai arti, berguna, dan bisa ditindaklanjuti oleh semua pihak (Fajar, 2002: 184). Dalam melaksanakan penilaian hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain, sebagai berikut:
    • Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.
    • Penilaian menggunakan acuan kriteria. Yaitu berdasarkan apa yang biasa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
    • Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
    • Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
    • Sistem penilaian har­­­­­­­­­­us disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran.

Teknik Penilaian Pembelajaran

Penilaian hasil belajar dapat menggunakan berbagai teknik penilaian sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.

Teknik Tes

Teknik tes merupakan teknik yang digunakan dengan cara melaksanakan tes berupa pertanyaan yang harus dijawab, pertanyaan yang harus ditanggapi atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang di tes.

Dalam hal tes hasil belajar yang hendak diukur adalah kemampuan peserta didik dalam menguasai pelajaran yang disampaikan meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan.

Berdasarkan alat pelaksanaannya secara garis besar alat penilaian dengan teknik tes dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Tes Tertulis

Tes tertulis adalah suatu teknik penilaian yang menuntut jawaban secara tertulis, baik berupa pilihan maupun isian

  • Tes Lisan

Tes lisan adalah teknik penilaian hasil belajar yang pertanyaan dan jawabannya atau pernyataannya atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan dan spontan. Tes jenis ini memerlukan daftar pertanyaan dan pedoman pensekoran.

  • Tes Praktik/Perbuatan

Tes praktik/perbuatan adalah teknik  penilaian hasil belajar yang menuntut peserta didik mendemontrasikan kemahirannya atau menampilkan hasil belajarnya dalam bentuk unjuk kerja.

Teknik Non Tes

Teknik non tes merupakan teknik penilaian untuk memperoleh gambaran terutama mengenai karakteristik, sikap, atau kepribadian.

Teknik penilaian non tes dapat dikelompokkan sebagai berikut:

  • Pengamatan / observasi

Pengamatan / observasi adalah teknik penilaian yang dilakukan oleh pendidik dengan menggunakan indera secara langsung.

Observasi dilakukan dengan cara menggunakan instrumen yang sudah dirancang sebelumnya.

  • Penugasan

Penilaian dengan penugasan adalah suatu teknik penilaian yang menuntut peserta didik melakukan kegiatan tertentu di luar kegiatan pembelajaran di kelas.

Penilaian dengan penugasan dapat diberikan dalam bentuk individual atau kelompok. Penilaian dengan penugasan dapat berupa tugas atau proyek.

  • Produk

Penilaian produk adalah suatu penilaian terhadap keterampilan menghasilkan suatu produk dalam waktu tertentu sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan baik dari segi proses maupun hasil akhir

  • Portofolio

Portofolio merupakan kumpulan karya siswa yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang diambil selama proses pembelajaran. Portofolio digunakan oleh pendidik dan siswa untuk memantau perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa dalam mata pelajaran tertentu.

Portofolio menggambarkan perkembangan prestasi, kelebihan dan kekurangan kinerja siswa, seperti kreasi kerja dan karya siswa lainnya.Adapun bagian-bagian dari portofolio adalah halaman Judul, daftar isi, dokumen, dokumen portofolio, pengelompokan dokumen, catatan pendidik dan orangtua.

Bentuk Penilaian Pembelajaran

Selanjutnya bentuk-bentuk penilaian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penilaian otentik

Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output) pembelajaran. Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan

2. Penilaian Diri

Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang telah ditetapkan.

Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.

3. Penilaian Portofolio

Project adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran

4. Ulangan Harian

Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih.

5. Ulangan Tengah Semester (UTS)

Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran.

Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut

6. Ulangan Akhir Semester

Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada semester tersebut.

7. Ujian Tingkat Kompetensi

Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah.

Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

8. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui pencapaian tingkat kompetensi.

Cakupan UMTK meliputi sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi tersebut.

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).

9. Ujian Nasional

Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.

10. Ujian Sekolah/Madrasah 

Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh satuan pendidikan.

Contoh Penilaian Pembelajaran

laporan-hasil-belajar
Laporan hasil belajar

The post Penilaian Pembelajaran: Pengertian – Tujuan dan Tekniknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>