peninggalan sejarah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/peninggalan-sejarah Tue, 07 Mar 2023 04:28:03 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico peninggalan sejarah - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/peninggalan-sejarah 32 32 13 Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-yang-bercorak-islam Tue, 07 Mar 2023 04:26:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41680 Islam merupakan agama yang diperkirakan telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 atau abad ke-8 dan berkembang secara masif pada abad ke-13. Masuknya agama Islam ke nusantara awalnya dibawa oleh pedagang Arab muslim, kemudian mereka menyebar hingga mulai berdirinya kesultanan Islam. Keberadaan penyebaran agama Islam pada masa lalu dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan sejarah bercorak islam […]

The post 13 Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Islam merupakan agama yang diperkirakan telah masuk ke Nusantara sejak abad ke-7 atau abad ke-8 dan berkembang secara masif pada abad ke-13. Masuknya agama Islam ke nusantara awalnya dibawa oleh pedagang Arab muslim, kemudian mereka menyebar hingga mulai berdirinya kesultanan Islam.

Keberadaan penyebaran agama Islam pada masa lalu dapat dibuktikan dengan peninggalan-peninggalan sejarah bercorak islam yang masih tetap ada dan berdiri kokoh sampai saat ini, walaupun sudah berusia ratusan tahun.

Berikut ini 13 peninggalan sejarah bercorak Islam yang perlu diketahui, diantaranya

1. Masjid Agung Demak

Masjid Agung Demak

Keberadaan Masjid Agung Demak merupakan salah satu peninggalan sejarah bercorak Islam dan menjadi jejak keberadaan penyebaran agama islam pada masa lalu. Masjid agung demak menjadi salah satu masjid tertua yang ada di Indonesia.

Masjid ini didirikan oleh Raden Patah pada masa Kerajaan Demak di abad ke-15 Masehi. Dahulu, lokasi Masjid Agung Demak menjadi tempat berkumpulnya para wali songo sebagai penyebar agama Islam di pulau Jawa.

Tidak hanya Masjid Agung Demak saja, terdapat beberapa peninggalan dari kerajaan demak seperti pintu bledeg, makam sunan kalijaga, soko guru dan pesantren.

2. Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel

Masjid Sunan Ampel merupakan peninggalan sejarah bercorak Islam yang terletak di Surabaya dan sudah berdiri sejak 1421 silam. Masjid Sunan Ampel ini menjadi saksi sejarah syiar agama Islam di tanah air. Masjid ini didirikan oleh Sunan Ampel dan sahabatnya, mbah Sonhaji dan mbah Sholeh.

Masjid Sunan Ampel ini memiliki arsitektur bangunan yang unik, dimana arsitekturnya menggabungkan corak Tiongkok dan juga Arab. Hal inilah yang menjadi bukti adanya toleransi yang tinggi saat itu.

3. Istana Kerajaan Ternate

Istana Kerajaan Ternate

Kerajaan ternate merupakan kerajaan Islam tertua yang berada di Kepulauan Maluku. Salah satu peninggalan sejarah yang bercorak Islam yaitu Istana Kerajaan Ternate yang merupakan kediaman Sultan Ternate yang bergaya abad ke-19.

Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan ketika masa Sultan Baabullah yang sudah memerintah sejak 1432 Masehi sampai 1486 Masehi. Istana Kerajaan Ternate ini masih ada sampai saat ini, bahkan ada beberapa peninggalan lainnya yaitu Masjid Jami Sultan Ternate, Makam Sultan Baabullah, dan Benteng Tolukko.

4. Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta

Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta

Peninggalan sejarah bercorak Islam selanjutnya yaitu Masjid Gedhe Kauman Ngayogyakarta yang terletak di sebelah barat alun-alun utara Yogyakarta. Masjid ini dahulu menjadi tempat ibadah umat Islam dari Kerajaan Mataram Islam atau Kesultanan Yogyakarta.

Keunikan dari Masjid Gedhe Kauman ini terletak dari dinding masjid yang terdapat batu kali putih yang pemasangannya tidak menggunakan semen dan unsur perekat lain, dan juga penggunaan kayu jati utuh yang telah berusia 200 tahun lebih.

5. Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman

Masjid Raya Baiturrahman adalah peninggalan sejarah bercorak Islam yang menjadi saksi dari penyebaran agama Islam di salah satu kerajaan Islam terbesar, Kerajaan Aceh Darussalam.

Masjid Baiturrahman didirikan pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda sebagai simbol agama, budaya, semangat, kekuatan, dan perjuangan serta nasionalisme rakyat Aceh.

6. Makam Fatimah Binti Maimun

Makam Fatimah Binti Maimun

Tidak hanya masjid saja, peninggalan sejarah yang bercorak Islam selanjutnya yaitu Makam Fatimah Binti Maimun. Makam ini menjadi bukti paling tua mengenai awal kedatangan dan perkembangan Islam di Pulau Jawa, bahkan batu nisannya ditulis dalam bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya kufi, dan menjadi batu nisan tertua yang ditemukan di nusantara.

7. Koin Emas

Koin emas

Peninggalan sejarah bercorak Islam selanjutnya yaitu Koin Emas. Koin emas ini berasal dari Kerajaan Aceh yang terbuat dari emas murni dan menjadi koin emas tertua di Nusantara. Dalam koin emas ini, bertuliskan nama sultan pada masa itu dengan menggunakan huruf arab

Koin emas ini membuktikan perkembangan Islam di Aceh. Koin emas ini digunakan sebagai alat pembayaran pada masa Kerajaan Aceh dan dicetak oleh Sultan Muhammad yang memerintah sekitar 1297-1326 Masehi.

8. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat

Salah satu peninggalan kerajaan islam selanjutnya yaitu Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat. Keraton ini merupakan istana resmi kesultanan Ngayogyakarta hadiningrat yang berada di kota Yogyakarta. Keraton ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1755.

Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai keraton Yogyakarta yang baru berdiri dari pecahan keraton Surakarta Hadiningrat dari Mataram Islam Surakarta atau Kerajaan Surakarta.  Pada kompleks bangunan keraton sampai saat ini masih digunakan sebagai tempat tinggal sultan. Saat ini keraton ini menjadi salah satu objek wisata di kota Yogyakarta.

9. Pesantren

Pesantren

Peninggalan kerajaan islam yang bercorak islam yaitu pesantren. Pesantren menjadi salah satu tempat dalam menyebarkan dan memberi pengajaran mengenai islam di indonesia. Pesantren pertama kali didirikan pada masa Sunan Ampel di tanah jawa dan daerah madura.

Kemudian seiring berjalannya waktu, pesantren berkembang dengan pesat di indonesia saat ini dan melahirkan santri dan santriwati terpelajar.

10. Hikayat Raja Pasai

Hikayat Raja Pasai

Peninggalan selanjutnya yaitu Hikayat Raja Pasai. Hikayat Raja Pasai adalah sebuah karya dalam bahasa Melayu yang menceritakan kerajaan Islam pertama di Nusantara, yaitu Samudera Pasai yang berada di Aceh.

Dalam hikayat ini diceritakan bahwa Merah Silu bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad yang mengislamkannya. Kemudian, Merah Silu menjadi Sultan Pasai pertama dengan nama Malik al-Saleh.

11. Babad Demak

Babad Demak

Babad Demak merupakan sebuah buku yang menceritakan sejarah Demak dimulai dari silsilah Nabi Adam yang mempunyai putra Nabi Sis. Tidak hanya itu, babad demak juga menjelaskan Brawijaya Majapahit mempunyai putra Raden Patah yang naik tahta di Demak sampai dengan runtuhnya kerajaan tersebut. Buku ini ditulis dengan menggunakan bahasa pengantar dan aksara Jawa.

12. Babad Tanah Jawa

Babad Tanah Jawa

Babad Tanah Jawa adalah kumpulan naskah yang berisi sejarah raja-raja yang pernah berkuasa di Pulau Jawa, dan silsilah raja-raja kerajaan Mataram Islam, raja-raja Pajajaran, Majapahit, Demak, dan Pajang. Buku ini dibuat dalam bentuk tembang Jawa dan buku ini selalu terlibat dalam setiap kajian mengenai hal-hal yang terjadi di tanah Jawa, sehingga buku ini disebut sebagai Babon Kerajaan Mataram Islam.

13. Babad Cirebon

Babad Cirebon

Babad Cirebon merupakan sebuah buku yang menceritakan perkembangan kesultanan Cirebon dari awal sampai masa penjajahan Inggris di Pulau Jawa. Babad Cirebon juga menceritakan tentang tokoh sunan Gunung Jati yang merupakan seorang penyebar agama Islam di Jawa Barat dan pendiri kesultanan Cirebon.

The post 13 Peninggalan Sejarah yang Bercorak Islam di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-dinasti-warmadewa Wed, 26 Oct 2022 06:32:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39313 Dinasti Warmadewa merupakan dinasti yang mendirikan kerajaan Bali. Sebagian besar raja Bali berasal dari Dinasti Warmadewa. Kerajaan Bali adalah Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha dan telah ada sejak abad ke-10. Saat itu, agama yang berkembang di Bali adalah agama Buddha. Namun, beberapa tahun kemudian agama Hindu mulai masuk dan dianut oleh banyak warga. Kerajaan Bali memiliki […]

The post 7 Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dinasti Warmadewa merupakan dinasti yang mendirikan kerajaan Bali. Sebagian besar raja Bali berasal dari Dinasti Warmadewa. Kerajaan Bali adalah Kerajaan yang bercorak Hindu-Budha dan telah ada sejak abad ke-10.

Saat itu, agama yang berkembang di Bali adalah agama Buddha. Namun, beberapa tahun kemudian agama Hindu mulai masuk dan dianut oleh banyak warga. Kerajaan Bali memiliki pusat kerajaan yang ada di Bedulu, Gianyar.

Letak Kerajaan Bali sendiri dekat dengan Jawa Timur. Kedekatan lokasi ini membuat keduanya memiliki kedekatan hubungan budaya. Hal ini juga berakibat dengan adanya kedekatan antara ikatan dinasti Warma dewa dengan dinasti Isyana yang ada di Jawa Timur.

Berikut, benda bersejarah yang ditinggalkan adalah sebagai berikut.

1. Prasasti Blanjong

Prasasti Blanjong, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Prasasti Blanjong berada di Pura Blanjong yang ada di wilayah Banjar Blanjong, Desa Sanur Kauh, Denpasar Selatan, Bali. Prasasti terbuat dari bahan batu Padas yang disebut dengan sila prasasti. Bentuk prasasti ini adalah tiang batu atau berwujud bunga teratai.

Prasasti Blanjong memiliki tinggi 177 cm dengan garis tengah berukuran 62 cm. Pada kedua sisinya terdapat sebuah tulisan yang dipahatkan. Sementara itu, pada bagian barat laut ditulis 6 baris tulisan dengan menggunakan aksara Pee Negari, aksara yang digunakan di India Utara dan Bahasa Bali Kuna.

Sedangkan pada bagian tenggara, terdapat 13 baris tulisan dengan menggunakan huruf Bali Kuna atau Kawi dan memakai bahasa Sansekerta. Prasasti Blanjong dikeluarkan oleh Raja Sri Kesari Warmadewa pada bulan Phalguna atau bulan ke-12 tahun Caka.

Tahun Caka yang tertulis saat itu adalah 835 Caka atau sekitar tahun 911 Masehi. Jika dilihat dari paleografinya, bentuk huruf yang dipakai pada prasasti ini sama dengan prasasti yang ditemukan pada Candi Kalasan yang ada di Jawa Tengah.

Umumnya, huruf tersebut digunakan di India Utara sedangkan di Indonesia sendiri pengguna huruf tersebut berkembang pada abad ke VIII dan IX. Prasasti Blanjong merupakan prasasti tanda kemenangan atau Jaya Stamba atas musuhnya yang ada di daerah Gurun dan Swal.

Jika dilihat dari bahasa, tulisan serta isi prasasti, menunjukkan bahwa prasasti ini mencerminkan sebuah kearifan lokal di bidang IPTEK dan politik. Penggunaan dua bahasa serta dua huruf yang berbeda menunjukkan adanya penguasaan, kemahiran serta pengetahuan masyarakat pada masa Sri Kesari Warmadewa.

Prasasti ini tergolong prasasti yang unik dan hanya satu-satunya yang ditemukan di Bali. Sebab, biasanya prasasti di Bali hanya ditulis menggunakan bahasa Sanskerta huruf Pre Negari atau menggunakan bahasa Bali Kuna. Sementara prasasti Blanjong dibuat dengan menggunakan dua bahasa dan dua aksara.

Prasasti Blanjong memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh prasasti lainnya. Pada prasasti ini penggunaan huruf dan bahasa menggunakan sistem silang. Di mana bahasa Sanskerta ditulis dengan menggunakan huruf Bali Kuna sementara bahasa Bali Kuna ditulis menggunakan huruf Per Negari.

Dengan adanya hal tersebut menunjukkan bahwa orang yang membuat prasasti mempunyai pengetahuan bahasa dan tata tulis. Isi prasasti menunjukkan bahwa raja telah berhasil mengalahkan musuhnya yang ada di Gurun dan Swal.

Hal ini mengindikasikan bahwa kekuasaan raja pada saat itu cukup luas atau mungkin hampir seluruh wilayah Bali. Selain menceritakan mengenai kemenangan peperangan, prasasti ini menulis sebuah kutukan yang ditujukan kepada orang yang melanggar isi prasasti.

Adanya kutukan tersebut menunjukkan bahwa raja Sri Kesari Warmadewa merupakan sosok raja yang tegas dan bijaksana dalam menjunjung kesamaan hukum.

2. Prasasti Panglapuan

Prasasti Panglapuan, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Peninggalan sejarah selanjutnya adalah prasasti panglapuan. Prasasti ini mengisahkan para penguasa yang memimpin kerajaan dan pernah berkuasa pada masa itu seperti Udayana, Jayapangus, Jayasaktu dan Anak Wungsu.

Anak wungsu adalah adik dari Airlangga yang menggantikan kedudukannya sebagai seorang raja Bali dan Jawa. Ia merupakan raja yang terkenal dengan rasa belas kasihnya kepada rakyat. Begitu baiknya Anak Wungsu sehingga masyarakat menganggap bahwa raja yang masih memiliki satu garis keturunan dengan Raja Udayana ini sebagai penjelmaan dari Dewa Kebaikan atau Dewa Hari.

Pada masa pemerintahan nya, Anak Wungsu meninggalkan banyak peninggalan sejarah yakni sekitar 28 prasasti yang ditemukan di Goa Gajah, Gunung Kawu serta Gunung Panulisan dan Sangit. Prasasti Panglapuan sendiri merupakan salah satu peninggalan sejarah yang sangat penting.

Sebab, prasastu ini memberikan informasi yang lengkap mengenai sejarah kepemimpinan para raja Bali dari awal hingga akhir masa kejayaannya. Sehingga, prasasti menjadi salah satu sumber sejarah yang dicari oleh para sejarawan untuk mengetahui keadaan Kerajaan Bali.

3. Pura Puncak Penulisan

Pura Puncak Penulisan, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Pura Puncak Penulisan merupakan sebuah pura yang berdiri di atas ketinggian sekitar 1.745 mdpl. Pura ini dikenal juga dengan nama Pura Tegeh Koripan. Pura Puncak Penulisan merupakan salah satu pura tertua dan menyimpan banyak sejarah mengenai kerajaan Bali.

Di tempat bersejarah ini, terdapat juga beberapa peninggalan kerajaan Bali lainnya yang masih ada. Seperti arca hingga bangunan yang memiliki nilai arsitektur yang tinggi dan canggih.

Para ahli berpendapat bahwa pura ini diperkirakan dibangun sekitar tahun 300 Masehi atau pada zaman perunggu. Kemudian, pembangunan pura dilanjutkan sekitar abad ke-10 sampai tahun 1343 Masehi.

4. Candi di Gunung Kawi

Candi di Gunung Kawi, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Candi di Gunung Kawi berada di Sungai Pakerisan, Kabupaten Gianyar, Desa Tampak siring, Dusun Penaka, Bali. Candi ini merupakan sebuah candi yang diukir di sebuah tebing batu padas.

Candi di Gunung Kawi diperkirakan sudah ada sejak abad ke- 11 Masehi atau saat masa pemerintahan Raja Udayana sampai Anak Wungsu.

Candi di Gunung Kawi menarik banyak perhatian masyarakat yang berkunjung karena pahatannya yang unik dan berada di tempat yang asri.

5. Candi Wasan

Candi Wasan, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Candi Wasan berada di daerah Wasan, Sukawati, Gianyar, Bali. Setelah kedatangan J.C Krishman seorang peneliti asal Belanda, candi ini mulai mendapatkan banyak perhatian. Konon, candi pada mulanya ini digunakan untuk tempat pemujaan oleh masyarakat. Candi Wasan diperkirakan dibangun sejak abad ke-15.

6. Pura Agung Besakih

Pura Agung Besakih, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Pura Agung Beskaih adalah komplek pura yang diberikan nama Agung Besakih. Pura ini berada di Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Karangasem, Bali. Hingga saat ini, pura ini masih digunakan untuk tempat pemujaan.

Pura Agung Besakih diketahui merupakan tempat peribadatan Hindu yang biasanya menjadi destinasi para wisatawan lokal maupun mancanegara. Di dalam komplek puranya sendiri terdapat satu pura Penataran Agung Besakih dan 18 pura kecil yang mengelilinginya.

7. Candi Penegil Dharma

Candi Penegil Dharma, Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa

Candi Penegil Dharma terletak di Desa Kubutambahan, Buleleng, Bali. Candi ini dibangun sekitar tahun 915 Masehi. Candi ini kerap disambungkan dengan Ugrasena yakni anggora keluarga Mataram 1 dan kedatangan Maha Rai Markandeya yang ada di Bali. Menurut pada pakar sejarah, Candi ini sudah ada sebelum kerajaan Majapahit datang ke Bali.

Pada abad ke-10, masyarakat Bali sudah mengenal sistem pertanian yang kemudian menjadi sumber mata pencaharian penduduk sekitar. Hal ini pun dilakukan oleh Raja-raja Bali yang memusatkan sektor ekonomi kerajaan pada bidang pertanian.

Sebagain besar masyarakat pada masa itu, berkerja sebagai pengelola sawah, ladang ataupun perkebunan. Selain itu, sama seperti kegiatan perekonomian yang berkembang pada zaman dulu, sektor peternakan dan perburuan juga menjadi alternatif sektor kegiatan ekonomi. Tidak hanya itu, beberapa warga sekitar kerajaan juga bekerja sebagai pengrajin emas dan perak.

Kehidupan sosial masyarakat saat itu tidak bisa dilepaskan dengan adat istiadat yang sudah mengakar. Bahkan sampai detik ini, Bali terkenal kental dengan hal tersebut. Beberapa peninggalan sejarah seperti prasasti yang ditemukan menjelaskan bahwa adat istiadat masyarakat saat itu sama dengan masyarakat Ho-ling atau Kalingga.

Terdapat salah satu tradisi yang masih dipertahankan sampai saat ini yakni upacara ngaben. Ngaben merupakan ritual pemakaman secara Hindu dengan berupa upacara kremasi tradisional kepada orang yang sudah meninggal.

Ngaben ini sudah ada sejak zaman kerajaan Bali. Selain meninggalkan banyak tradisi, kerajaan Bali yang dalam hal ini banyak diisi oleh dinasti Warma dewa juga meninggalkan banyak benda bersejarah.

The post 7 Peninggalan Sejarah Dinasti Warmadewa appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-sunan-giri Mon, 08 Aug 2022 03:30:23 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37786 Sunan Giri adalah salah satu seorang ulama di daerah jawa yang juga termasuk kedalam Wali Songo. Nama asli Sunan Giri yaitu Muhammad Ainul Yaqin, namun beliau juga memiliki nama lain seperti Raden Paku, ataupun Joko Samudro. Sunan Giri merupakan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berada di daerah Gresik, Jawa Timur. Selain sebagai seorang ulama dan […]

The post 4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sunan Giri adalah salah satu seorang ulama di daerah jawa yang juga termasuk kedalam Wali Songo. Nama asli Sunan Giri yaitu Muhammad Ainul Yaqin, namun beliau juga memiliki nama lain seperti Raden Paku, ataupun Joko Samudro.

Sunan Giri merupakan pendiri kerajaan Giri Kedaton, yang berada di daerah Gresik, Jawa Timur. Selain sebagai seorang ulama dan pendakwah yang tidak pernah lelah dalam menyebarkan syiar islam, Sunan Giri juga seorang raja bersama Prabu Satmoto di Kerajaan Giri Kedaton yang berliau dirikan.

Namun peninggalan sejarah dari Sunan Giri hanya diketahui oleh beberapa orang saja, padahal beliau memiliki pengaruh sangat besar dalam perkembangan islma di Nusantara. Berikut ini 4 peninggalan sejarah dari sunan Giri yang masih ada sejak saat ini yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Kerajaan Giri Kedaton

Kerajaan Giri Kedaton

Peninggalan sejarah Sunan Giri yang pertama yaitu Kerajaan Giri Kedaton. Giri Kedaton merupakan salah satu kerajaan yang di dirikan oleh Sunan Giri. Tidak hanya sebagai sebuah keraton saja, namun Giri Kedaton juga digunakan sebagai pesantren yang berada di atas perbukitan.

Namun Giri kedaton hanya bertahan beberapa generasi saja sebagai kerajaan, lalu kemudian menjadi pesantren. Giri Kedaton berada di Gresik, tepatnya di desa Sidomukti.

Namun sayangnya, kedaton ini saat ini hanya tersisa reruntuhan dan sisa-sisa lainnya serta Giri Kedaton sudahh tidak terlihat orsinil. Hal ini dikarenakan pada bagian atas bangunan ini telah dibangun sebuah mushola dan jalan yang menuju bukit bangunan ini telah dirombak menjadi tangga.

2. Masjid Sunan Giri

Masjid Sunan Giri

Peninggalan sejarah Sunan Giri yang selanjutnya yaitu Masjid Sunan Giri. Masjid Sunan Giri yang terletak di sebelah makam Sunan Giri ini menjadi peninggalan sejarah sunan Giri yang sudah banyak diketahui oleh banyak orang. Arsitektur dari  masjid Sunan Giri ini cukup unik yaitu perpaduan antara budaya Hindu dan budaya Islam yang tepatnya terlihat pada bagian atap atau bagian tengah dari masjid Sunan Giri ini.

3. Telogo Pegat

Telogo Pegat

Telogo Pegat adalah sebuah telaga yang berada dikawasan Giri, Kebomas. Telaga Telogo Pegat ini juga menjadi salah satu peninggalan Sunan Giri. Telogo Pegat dalam bahasa jawa memiliki arti danau cerai.

Telaga ini dibangun Sunan Giri untuk memenuhi kebutuhan air para santri beliau dan juga telaga ini sampai sekarang tidak pernah surut walaupun terjadi musim kemarau berkepanjangan. Oleh karena itu, telaga ini menjadi salah satu telaga yang harus dijaga dan dilestarikan.

4. Museum Sunan Giri

Museum Sunan Giri

Peninggalan sejarah Sunan Giri selanjutnya yaitu Museum Sunan Giri. Museum Sunan Giri terletak di  dekat alun-alun kota Gresik. Di dalam museum ini tersimpan rapih beberapa peninggalan Sunan Giri lainya yang tidak banyak orang yang tahu, namun sayangnya museum ini kurang terawatt dan terjaga dengan baik.

The post 4 Peninggalan Sejarah Sunan Giri appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Peninggalan Sejarah Kota Tangerang https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-kota-tangerang Fri, 29 Jul 2022 02:47:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37497 Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Banten. Kota Tangerang memiliki banyak bangunan atau peninggalan sejarah yang bisa dikunjungi. Berikut ini 9 peninggalan sejarah yang ada di kota Tangerang. 1. Masjid Jami Kali Pasir Peninggalan sejarah yang ada di kota Tangerang yang pertama akan dibahas yaitu Masjid Jami Kali Pasir. Masjid Jami […]

The post 9 Peninggalan Sejarah Kota Tangerang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kota Tangerang merupakan salah satu kota yang terletak di provinsi Banten. Kota Tangerang memiliki banyak bangunan atau peninggalan sejarah yang bisa dikunjungi. Berikut ini 9 peninggalan sejarah yang ada di kota Tangerang.

1. Masjid Jami Kali Pasir

Masjid Jami Kali Pasir

Peninggalan sejarah yang ada di kota Tangerang yang pertama akan dibahas yaitu Masjid Jami Kali Pasir. Masjid Jami Kali Pasir ini terletak di tengah pemukiman warga Tionghoa yang berada di sebelah timur bantaran sungai Cisadane.

Masjid Jami Kali Pasir ini merupakan bangunan tua peninggalan sejarah kota Tangerang yang menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Padjadjaran. Bangunan Masjid ini didirikan sekitar tahun 1700 oleh Tumenggung Pamit Wijaya dari Kahuripan Bogor dan memiliki corak China.

2. Kelenteng Boen Tek Bio

Kelenteng Boen Tek Bio

Peninggalan selanjutnya yaitu Kelenteng Boen Tek Bio. Kelenteng Boen Tek Bio ini dibangun sekitar pada tahun 1684. Kelenteng Boen Tek Bio ini dibangun dengan tujuan untuk mendedikasikan untuk menghormati Dewi Kwan Im, salah satu Shen Ming yang dihormati oleh umat Khonghucu.

Kelenteng Boen Tek Bio berada di Jalan Bhakti, Kawasan Pasar Lama, Kota Tangerang dan menjadi salah satu bangunan tertua di Tangerang sekaligus kelenteng Tionghoa tertua di Tangerang.

3. Museum Benteng Heritage

Museum Benteng Heritage

Selanjutnya ada Museum Benteng Heritage. Peninggalan yang satu ini memiliki bentuk bangunan yang hampir mirip dengan Klenteng. Museum Benteng Heritage sama seperti dengan Kelenteng Boen Tek Bio sebagai bangunan tua peninggalan sejarah kota Tangerang yang menjadi saksi perkembangan peradaban masyarakat etnis Tionghoa di Tangerang.

Dahulu bangunan ini ditempati oleh beberapa masyarakat sekitar, namun kondisi bangunan ini tidak terawat dan cukup memprihatinkan. Akhirnya padah tahun 2009, nbangunan tersebut direnovasi menjadi sebuah restoran sekaligus museum peranakan Tionghoa satu-satunya di Indonesia.

4. Bendungan Pintu Air Sepuluh

Bendungan Pintu Air Sepuluh

Bendungan Pintu Air Sepuluh merupakan salah satu peninggalan sejarah kota Tangerang yang terletak di Kelurahan Koang Jaya, Karawaci, Tangerang. Bendungan Pintu Air Sepuluh ini pertama dibangun pada tahun 1927 dan mulai beroperasi sekitar tahun 1932 pada masa penjajahan Belanda.

Alasan dibuatnya bendungan ini yaitu sebagai bentuk manifestasi atau balas budi yang dijalankan oleh pemerintah Kolonial Belanda kepada rakyat Indonesia. Keunikan bendungan ini terbuat dari beton berinti baja yang berfungsi untuk membendung Sungai Cisadane dan juga menjaga serta mengontrol ketinggian dari air Sungai Cisadane tersebut.

5. Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita

 Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita

Bangunan selanjutnya yaitu bangunan lembaga pemasyarakatan anak Wanita yang terletak di Daan Mogot, Kota Tangerang. Bangunan tua peninggalan sejarah kota Tangerang ini dahulunya didirikan oleh pemerintah Kolonial Belanda sekitar tahun 1928. Tepatnya pada masa pemerintahan Belanda, bangunan ini dijadikan sebagai tempat pengasihan anak-anak yang melanggar peraturan.

Lalu pada masa pemerintahan Jepang, bangunan ini digunakan sebagai rumah tahanan perang bagi anak-anak dan Wanita Belanda yang akan dipulangkan ke Negara asalnya. Pada tahun 1964, bangunan ini akhirnya menjadi Lembaga Pemasyarakatan Anak Wanita.

6. Pasar Lama Tangerang

Pasar Lama

Peninggalan selanjutnya yaitu Pasar Lama. Pasar Lama ini merupakan bangunan tua yang terletak di Tangerang sekaligus menjadi ikon dari Kota Tangerang. Bangunan ini berada tidak terlalu jauh dari sungai cisadane. Walaupun merupakan salah satu pasar yang sudah tua, namun sampai detik ini pasar lama tidak pernah sepi pengunjung.

7. Stasiun Kereta Api Tangerang

Stasiun Kereta Api Tangerang

Stasiun Kereta Api Tangerang merupakan salah satu peninggalan sejarah kota Tangerang yang menjadi bukti sejarah pembangunan di Kota Tangerang. Stasiun ini terletak di Sukarasa, Kota Tangerang. Stasiun ini telah berdiri sejak tahun 1889, bahkan sampai saat ini stasiun ini menjadi salah satu stasiun kereta api yang ada di daerah jabodetabek yang masih aktif digunakan sebagai stasiun Kereta Api.

8. Vihara Padumuttara

Vihara Padumuttara

Vihara Padumuttara juga menjadi salah satu peninggalan sejarah kota Tangerang. Letak vihara ini tepat di belakang Kelenteng Boen Tek Bio. Vihara Padumuttara adalah tempat ibadah umat buddha yang memiliki ukuran cukup besar.  Tidak hanya itu, vihara ini sangat bersih sehingga membuat siapa saja yang  berkunjung merasakan sejuk dan nyaman.

9. Monumen Lengkong

Monumen Lengkong

Peninggalan berikutnya yaitu Monumen Lengkong yang dibangun sebagai bentuk untuk mengenang pertempuran Lengkong. Monumen ini berada di Jalan Bukit Golf Utara, kecamatan serpong, Kota Tangerang.

Awal mula dibangunnya monument ini  yaitu untuk mengingat tentang sejarah perjuangan dari Mayor Elias Daniel Mogot dan para pejuang lainnya yang wafat dalam pertempuran melawan tentara Jepang pada perundingan di Lengkong. Terdapat ukiran “Taman Daan Mogot” yang berada di monumen tersebut. Hal tersebut karena nama panggilan Mayor Elias Daniel Mogot yaitu Daan Mogot.

The post 9 Peninggalan Sejarah Kota Tangerang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Peninggalan Kerajaan Cirebon dan Gambarnya https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-cirebon Sat, 02 Jul 2022 00:37:19 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36033 Sebagai salah satu kerajaan bercorak islam yang berdiri pada abad ke 15 dan 16 Masehi Kerajaan Cirebon sarat akan sejarah yang perlu diketahui dan dikenang, termasuk dengan mengetahui peninggalannya. Peninggalan Kerajaan Cirebon diketahui ada dalam beberapa bentuk yang beragam, termasuk diantaranya : 1. Keraton Kasepuhan Cirebon Keraton Kesepuhan Cirebon merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Cirebon. […]

The post 15 Peninggalan Kerajaan Cirebon dan Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai salah satu kerajaan bercorak islam yang berdiri pada abad ke 15 dan 16 Masehi Kerajaan Cirebon sarat akan sejarah yang perlu diketahui dan dikenang, termasuk dengan mengetahui peninggalannya. Peninggalan Kerajaan Cirebon diketahui ada dalam beberapa bentuk yang beragam, termasuk diantaranya :

1. Keraton Kasepuhan Cirebon

Keraton Kesepuhan Cirebon
Keraton Kesepuhan Cirebon

Keraton Kesepuhan Cirebon merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Cirebon. Keraton Kesepuhan Cirebon ini dibangun oleh Mbah Kuwu Cerbon atau Pangeran Cakrabuana.

Keraton Kasepuhan Cirebon ini dulunya pernah juga diberi nama keraton Pakungwati yang diambil dari nama anak dari Pangeran Cakrabuana yaitu Ratu Ayu Pakungwati. Anak perempuan Pangeran ini nantinya akan menikah dengan Sunan Gunung Jati.

2. Keraton Kanoman

Keraton Kanoman
Keraton Kanoman

Keraton Kanoman juga merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Cirebon yang didirikan oleh Pangeran Kertawijaya atau disebut juga dengan nama lain Pangeran Mohammad Badridin.

Keraton ini menyimpan dua kereta kuno yang juga merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon. Kereta tersebut antara lain :

  • Kereta Paksi Naga Liman
  • Kereta Jempana

3. Keraton Kacirebon

Keraton Kacirebon
Keraton Kacirebon

Keraton Kacirebon adalah bangunan kuno peninggalan Kerajaan Cirebon yang menyimpan banyak barang kuno lain, termasuk keris, wayang, alat perang hingga alat musik gamelan.

Keraton Kacirebon ini merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon yang cukup besar dengan luas tanah mencapai 46.500 m persegi.

4. Keraton Keprabon

Keraton Keprabon
Keraton Keprabon

Ada juga peninggalan Kerajaan Cirebon yang disebut dengan Keraton Keprabon. Peninggalan ini berupa bangunan yang dulunya difungsikan sebagai tempat pembelajaran untuk mendalami agama islam seperti Thareqat.

5. Kereta Singa Barong Kasepuhan

Kereta Singa Barong Kasepuhan
Kereta Singa Barong Kasepuhan

Ada juga peninggalan berupa Kereta Singa Barong Kasepuhan yang memiliki bentuk unik. Bagian depan kereta ini, seperti bentuk belalai gajah. Bentuk ini memiliki arti sebagai lambing dari persahabatan Kesultanan Cirebo dengan India.

Ada juga bentuk kepala naga yang menggambarkan persahabatan dengan negara Tiongkok. Kereta ini juga memiliki bendera kuning yang namanya Blandrang.

6. Masjid Sang Cipta Rasa

Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Masjid Agung Sang Cipta Rasa

Peninggalan Kerajaan Cirebon ada juga yang berupa bangunan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Ini merupakan masjid yang usianya paling tua di Cirebon.

Konon arsitek dari masjid ini adalah Sunan Kalijaga dengan dibantu juga oleh Raden Sepat seorang arsitek Majapahit.

7. Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati
Makam Sunan Gunung Jati

Makam Sunan Gunung Jati yang terletak di Cirebon juga satu dari beberapa peninggalan Kerajaan Cirebon yang selalu dipadati pengunjung.

Selain sebagai sunan penyebar agama islam, Sunan Gunung Jati juga memiliki darah kerajaan. Mengingat, beliau adalah anak dari Nyari Rara Santang yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang.

8. Patung Macan Putih

patung macam putih
patung macam putih

Peninggalan Kerajaan Cirebon ada juga yang berupa patung macam putih yang berjumlah dua ekor. Biasanya patung macan putih ini dapat dilihat di depan Keraton Kasepuhan.

Adapun patung macan putih ini merupakan lambang dari keluarga keturunan Prabu Siliwangi dan penjaga yang memiliki sisi magis.

9. Alun – Alun Sangkala Buana atau Saptonan

Alun-Alun Sangkala Buana
Alun-Alun Sangkala Buana

Alun-Alun Sangkala Buana atau disebut juga sebagai Saptoman adalah peninggalan Kerajaan Cirebon yang terletak di sebelah barat Masjif Agung Sang Cipta Rasa.

Alun-alun ini dulunya digunakan untuk acara resmi keraton dan latihan keprajuritan setiap hari tertentu, seperti hari sabtu.

10. Bangunan Mande Pengiring

Bangunan Mande Pengiring
Bangunan Mande Pengiring

Bangunan Mande Pengiring yang ada di dalam Keraton Kasepuhan juga merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Bangunan ini dulunya difungsikan sebagai tempat bersantai bagi pengiring Sultan.

11. Bangunan Mande Karesmen

Mande Karesmen
Mande Karesmen

Bangunan Mande Karesmen hingga kini masih digunakan sebagai tempat menyimpan gamelan Sekaten. Gamelan ini diketahui akan disembunyikan pada hari hari tertentu saja, yaitu ketika Idul Fitri dan Idul Adha.

12. Regol Pengada

Regol Pengada
Regol Pengada

Regol Pengada merupakan suatu peninggalan Kerajaan Cirebon yang berbentuk pintu gerbang paduraksa. Di depan gerbang Regol Pengada ini terdapat bangunan Pengada. Regol Pengada terbentuk dari batu namun daun pintunya dari kayu.

13. Tajuq Agung dan Beduq Samogiri

Taruq Agung dan Beduq Samogiri
Taruq Agung dan Beduq Samogiri

Taruq Agung dan Beduq Samogiri merupakan bangunan mushola peninggalan Kerajaan Corebon yeng terletak di dalam Keraton Kasepuhan. Bangunan mushola ini tidak memiliki dinding, sedangkan atapnya sendiri berbentu limas.

14. Kutagara Wadasan dan Kuncung

Kutagara Wadasan dan Kuncung
Kutagara Wadasan dan Kuncung

Kutagara Wadasan dan Kuncung merupakan bangunan peninggalan Kerajaan Cirebon yang memiliki ukiran yang unik berupa Wadasan di bagian bawah kaki gapura, dengan ukiran mega mendung di bagian atas.

Untuk kuncung sendiri, juga merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon yang dulunya difungsikan sebagai tempat parkir kendaraan Sultan. Kuncung ini dibangun oleh Sultan Sepuh I Syamsuddin Martawidjaja sekitar tahun 1678.

15. Mangkok Kayu Berukir

Mangkok Kayu Berukir
Mangkok Kayu Berukir

Mangkok Kayu Berukir merupakan peninggalan Kerajaan Cirebon yang dulunya berfungsi sebagai nampan dengan beragam warna dan corak. Mangkok ini sekarang disimpan di museum Tropen Belanda.

Sebenarnya, mangkok ini banyak warna dan coraknya namun sekarang hanya tersisa yang berwarna coklat. Mangkok Kayu Berukir ini biasanya akan digunakan sebagai nampan untuk membawakan makanan dan hal lain kepada keluarga raja.

Ukiran pada mangkok itu memiliki arti khusus di mana dapat melambangkan silsilah sebuah kehidupan panjang yang akan dijalani oleh manusia selama hidup di dunia.

The post 15 Peninggalan Kerajaan Cirebon dan Gambarnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Peninggalan Sejarah Sultan Hasanudin https://haloedukasi.com/peninggalan-sejarah-sultan-hasanudin Mon, 27 Jun 2022 03:27:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=36009 Sultan Hasanudin merupakan pahlawan nasional sekaligus pemimpin kesultanan islam di kerajaan Gowa-Tallo. Beliau memimpin Kesultanan Gowa sejak tahun 1653 hingga tahun 1669. Setelah ayahnya meninggal dunia pada tahun 1655, Sultan Hasanuddin kemudian dinobatkan sebagai Raja. Pemilihan pemimpin ini berdasarkan prestasi yang ia raih ketika ayahnya memerintah kerajaan Gowa-Tallo. Sultan Hasanuddin lahir 12 Januari 1631 di […]

The post 6 Peninggalan Sejarah Sultan Hasanudin appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sultan Hasanudin merupakan pahlawan nasional sekaligus pemimpin kesultanan islam di kerajaan Gowa-Tallo. Beliau memimpin Kesultanan Gowa sejak tahun 1653 hingga tahun 1669. Setelah ayahnya meninggal dunia pada tahun 1655, Sultan Hasanuddin kemudian dinobatkan sebagai Raja.

Pemilihan pemimpin ini berdasarkan prestasi yang ia raih ketika ayahnya memerintah kerajaan Gowa-Tallo. Sultan Hasanuddin lahir 12 Januari 1631 di Makassar, Sulawesi.

Sultan Hasanudin lahir dengan nama Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape dan mendapat julukan “Ayam Jantan dari Timur”. Beliau mendapat julukan seperti itu karena sosoknya yang berani dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Berikut ini peninggalan sejarah Sultan Hasanuddin di kerajaan Gowa Tallo, di antaranya:

1. Museum Balla Lompoa

Peninggalan pertama yaitu istana tua yang sekarang dikenal sebagai Museum Balla Lompoa.  Museum Balla Lompoa merupakan rekonstruksi dari istana Kerajaan Gowa yang didirikan pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-31, sekitar tahun 1936.

Museum Balla Lompoa memiliki fungsi sebagai tempat menyimpan berbagai koleksi benda-benda peninggalan sejarah Kerajaan Gowa.

Benda-benda bersejarah tersebut dipajang berdasarkan fungsi umum dalam setiap ruangan pada bangunan museum. Tidak hanya itu museum ini juga menjadi tempat makam Sultan Hasanudin

2. Benteng Fort Rotterdam

Benteng Ujung Pandang atau yang dikenal juga sebagai Benteng Fort Rotterdam merupakan salah satu peninggalan sejarah Sultan Hasanudin. Bangunan bersejarah ini terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Bangunan ini lalu menjadi benteng Fort Rotterdam yang berfungsi sebagai markas komando pertahanan, kantor perdagangan, pusat pemerintahan di wilayah timur Nusantara, dan di sekitar benteng juga terdapat pemukiman penduduk. 

3. Batu Pallantikan

Peninggalan Sultan Hasanudin yang selanjutnya yaitu Batu Pallantikan. Batu Pallantikan merupakan batu yang terletak di sebelah tenggara kompleks makam Tamalate.

Batu Pallantikan dahulu dijadikan sebagai tempat sumpah oleh setiap penguasa baru Gowa-Tallo. Batu pallantikang adalah batu alami tanpa pembentukan, terdiri dari satu batu andesit yang diapit 2 batu kapur.

4. Masjid Katangka

Masjid Katangka atau dikenal juga sebagai Masjid Al-hilal merupakan salah satu peninggalan sejarah Sultan Hasanudin, Masjid katangka ini terletak di provinsi Sulawesi Selatan dan menjadi salah satu masjid tertua di provinsi tersebut.

Dinamakan Masjid Katangka karena lokasi masjid ini berada di kelurahan Katangka, kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa. Masjid Katangka digunakan sebagai tempat beribadat dan dahulu digunakan juga  sebagai kediaman para aristokrat yang berasal dari Pulau Jawa. 

5. Benteng Somba Opu

Benteng Somba Opu merupakan benteng kerajaan Gowa yang dibangun oleh Sultan Gowa ke-9, pada tahun 1525. Kemudian, pembangunan dilanjutkan kembali oleh Raja Gowa ke-12 dan Sultan Alaudin.

Lalu pada masa Sultan hasanuddin, benteng ini disempurnakan dan dijadikan sebagai benteng induk, pusat perniagaan, tempat berlabuhnya kapal, serta pusat pemerintahan Kerajaan Gowa.

6. Nisan dengan Seni dan Kaligrafi

Pada makam Sultan Hasanuddin yang berada di dalam satu kompleks dengan pemakaman raja-raja Gowa dan Tallo, terdapat sebuah batu nisan yang dibangun di atas makam raja Makasar. Batu nisan tersebut terdapat seni ukir yang indah dan juga ada beberapa kaligrafi di batu nisan Sultan Hasanuddin.

The post 6 Peninggalan Sejarah Sultan Hasanudin appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-pajajaran Tue, 14 Jun 2022 00:31:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35603 Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda Galuh adalah sebuah kerajaan bergaya Hindu yang terletak di Parahyangan Sunda. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota. Kerajaan ini dibangun oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923 sebagaimana tertuang dalam prasasti Sanghyang Tapak tahun 1030 M, terletak di tepi Sungai Citatih, Cibadak Sukabumi. Sejarah Kerajaan Pajajaran Sebelum […]

The post 9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kerajaan Pajajaran atau Kerajaan Sunda Galuh adalah sebuah kerajaan bergaya Hindu yang terletak di Parahyangan Sunda. Kata Pakuan sendiri berasal dari kata Pakuwuan yang berarti kota.

Kerajaan ini dibangun oleh Sri Jayabhupati pada tahun 923 sebagaimana tertuang dalam prasasti Sanghyang Tapak tahun 1030 M, terletak di tepi Sungai Citatih, Cibadak Sukabumi.

Sejarah Kerajaan Pajajaran

Sebelum berdirinya kerajaan, beberapa kerajaan ada di wilayah Jawa Barat. Seperti Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Galuh dan Kerajaan Kawali. Kerajaan ini juga merupakan cikal bakal berdirinya kerajaan Pajajaran.

Secara historis, kerajaan ini didirikan pada tahun 923 oleh Sri Jayabuphati sebagaimana tertulis dalam prasasti Sang Hyang Tapak di desa Bantar Muncang dan Pancilakan Sukabumi.

Dari runtuhnya kerajaan Majapahit, anggota kerajaan dan rakyatnya melarikan diri ke kerajaan Galuh, yang terletak di Kuningan, Jawa Barat, pada masa pemerintahan Raja Dewa Niskala.

Pada saat itu, Raja Dewa Niskala menyambut para pengungsi dari kerajaan Majapahit dengan tangan terbuka. Raja Dewa Niskala pun jatuh cinta dan menikah dengan salah satu pengungsi dari rombongan Raden Barinbin.

Namun, pernikahan Raja Dewa Niskala dengan pengungsi dari kerajaan Majapahit ditolak oleh Raja Susuktunggal, saudaranya yang juga raja kerajaan Galuh.

Karena Raja Dewa Niskala  melanggar aturan turun temurun, yaitu dilarang menikah antara orang Sunda dan orang Galuh, dilarang menikah dengan orang asal Majapahit. Terjadi perselisihan antara Raja Dewa Niskala dan Raja Susuktunggal.

Penasehat kerajaan mendamaikan keduanya, akibatnya kedua raja harus turun takhta, dan diganti Jayadewata atau Prabu Siliwangi, putra Dewa Niskala dan menantu Susuktunggal. Akhirnya Jayadevata menyatukan dua kerajaan di Pajajaran. Sejak tahun 1475 Kerajaan Sunda  resmi terbentuk.

  • Puncak Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi. Demi kerajaan dan rakyatnya, Prabu Siliwangi lebih mementingkan pemuka agama. Selain itu, Prabu Siliwangi juga telah mendesain ulang sistem pengumpulan upeti.

Prabu Siliwangi juga meningkatkan kekuatan senapan. Ia juga membangun dan memperkuat pertahanan ibu kota dengan membuat parit agar tidak mudah diserang oleh kerajaan lain.

  • Hancurnya Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran hancur setelah diserang oleh beberapa kesultanan, yaitu Kerajaan Banten dengan bantuan Kerajaan Cirebon dan Kerajaan Demak. Awal kehancuran kerajaan Pajajaran terjadi ketika pengaruh ajaran Islam mulai menyebar di negeri Pasundan dan membuat Prabu Siliwangi resah.

Upaya untuk membatasi pedagang Muslim masuk dan berhenti di pelabuhan Kerajaan Sunda juga dilakukan. Namun, upaya ini tidak berhasil, Pada tahun 1527, Kesultanan Banten dan Cirebon meningkatkan tekanan terhadap kerajaan Pajajaran dengan merebut pelabuhan Sunda Kelapa, melemahkan Pajajaran dan Portugis.

Kemudian, pada tahun 1570, raja Banten, Maulana Yusuf berhasil menaklukkan kerajaan Pajajaran. Kerajaan Pajajaran adalah kerajaan bergaya Hindu terakhir yang ada di pulau Jawa.

  • Raja Kerajaan Pajajaran

Ketika berdiri, Kerajaan Pajajaran hanya diperintah oleh enam raja sebelum akhirnya dihancurkan. Keenam raja itu adalah:

  1. Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi (1482 – 1521 M)
  2. Surawisesa (1521 – 1535 M)
  3. Reine Dewata (1535 – 1543 M)
  4. Reine Sakti (1531 – 1551 M)
  5. Reine Nilakendra (1551 – 1567 M)
  6. Raga Mulya (1567 – 1579 M)

Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Selain sejarah kerajaannya yang menarik, kerajaan ini juga meninggalkan jejak situs sejarah yang masih terpelihara hingga saat ini. Disini akan menceritakan kepada teman-temannya tentang 9 peninggalan sejarah dan legenda Kerajaan Pajajaran (SundaGaluh).

1. Prasasti Batu Tulis

Prasasti Batu Tulis

Prasasti ini terletak di Desa Batu Tulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Prasasti ini terletak di sebuah kompleks dengan luas 17×15 meter. Prasasti dipelajari pertama kali pada tahun 1806 oleh karya tangan Universitas Leiden, sebuah universitas yang terletak di Belanda.

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Pajajaran, sebuah kerajaan bergaya Hindu pada abad 1116. Prasasti ini ditulis di atas batu loncatan, sejenis batu karang yang terletak di sepanjang Sungai Cisadane.

Perlu diketahui bahwa prasasti ini ditulis dalam aksara Pallawan dan menggunakan bahasa Sansekerta. Ukiran itu dibuat oleh Raja Surawisesa, penguasa kerajaan. Diduga tujuan prasasti ini untuk meneguhkan jasa Prabu Siliwangi yang tidak lain adalah ayah dari Prabu Surawisesa. Pakar juga menduga jika prasasti ini dibuat setelah wafatnya raja Siliwangi.

Selain pendapat di atas ada juga versi lain yang menyebutkan bahwa tujuan pembuatan dari prasasti ini adalah sebagai wujud penyesalan prabu Surawisesa yang tidak sanggup dalam mempertahankan utuhnya wilayah Pakuan Pajajaran.

Tidak mampunya prabu Surawisesa dikarenakan pada zaman itu pasukan yang dipimpinnya dalam berperang kalah saat bertempur melawan kesultanan Cirebon yang menyebabkan lepasnya sebagian wilayah dari kekusaaan kerajaan Pajajaran.

2. Prasasti Huludayeuh

Prasasti Huludayeuh

Prasasti ini berada di kampung Huludayeuh, desa Cikalahang, kecamatan Dukupuntang, Cirebon. Pada dasarnya prasasti ini telah dikenal di seluruh dunia sejak lama, namun para sejarawan dan arkeolog tidak mendengar tentang prasasti ini sampai 11 September 1991.

Isi baris Aksara ini terdiri dari  11 baris yang ditulis dalam bahasa Sunda Kuno. Prasasti ini pertama kali ditemukan dalam keadaan belum selesai sehingga beberapa karakternya hilang.

Meskipun ada yang hilang, garis besar prasasti ini berbicara tentang Sri Maharaja Ratu Haji dari Pakwan Sya, ratu para dewa, yang erat kaitannya dengan upaya untuk membuat negaranya besar, makmur. Prasasti itu sendiri dipahat di atas batu alam dengan ukuran tinggi 75 cm, lebar 36 cm, dan tebal 20 cm.

3. Prasasti Ulubelu

 Prasasti Ulubelu

Prasasti Ulubelu adalah salah satu prasasti yang diyakini sejarawan milik Kerajaan Sunda pada abad ke-15 Masehi. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1936 di Ulubelu, Desa Rebangbunggung, Kota Agung, Lampung. Prasasti Ulubelu ditemukan kemudian disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris D.15

  • .Aksara Prasasti

Terdapat pendapat sejarawan yang menganggap aksara yang ditulis pada prasasti ini merupakan aksara Sunda Kuno. Oleh karena itu prasasti ini dianggap sebagai peninggalan yang berasal dari kerajaan Sunda.

Pendapat sejarawan tersebut diperkuat dengan adanya fakta bahwa wilayah kerajaan Sunda juga melingkupi wilayah Lampung.

  • Bahan Prasasti

Prasasti ini ditulis dengan bahan batu alam yang berukuran kecil. Karakter yang tertulis pada prasasti ini sangat kecil dan dalam kondisi buruk. Selain itu, terdapat patahan di tengah prasasti, namun aksara Sunda kuno pada prasasti tersebut masih dapat dikenali.

4. Prasasti Kebon Kopi II

Prasasti Kebon Kopi II

Prasasti ini merupakan salah satu peninggalan kerajaan Sunda Galuh yang ditemukan tidak jauh dari Prasasti Kebon Kopi I. Pada tahun 1940-an, prasasti tersebut kemudian hilang karena dicuri.

Sebelum ukiran itu hilang, ia dipelajari oleh seorang ahli bernama F.D.K Bosch. Peneliti menjelaskan bahwa di dalam prasasti tersebut terdapat bagian Alkitab Melayu kuno tentang seorang raja Sunda yang mendapatkan kembali tahtanya, diperkirakan terjadi pada tahun 932 M

5. Situs Karangmulyan

Situs Karangmulyan

Situs ini merupakan  situs arkeologi yang sangat bersejarah yang terletak di Cijeungjing, Ciamis, Jawa Barat, lebih tepatnya di desa Karangmulyan. Situs tersebut merupakan peninggalan Kerajaan Galuh dengan gaya Hindu-Budha.

  • Legenda Situs Karangmulyan

Situs Karangmulyan menceritakan kisah Ciung Wanara yang memiliki ikatan dengan kerajaan Galuh. Legenda ini banyak berbicara tentang kekuatan dan sihir, yang tentu saja bukan milik orang biasa.

Kisah Ciung Wanara merupakan kisah yang sangat menarik untuk diketahui lebih mendalam. Pada zaman dahulu, ada seorang raja Galuh bernama Prabu Adimulya Sanghyang Cipta Permanadi Kusumah yang memiliki dua istri, Dewi Pangrenyep dan Dewi Naganingrum.

Saat kematiannya semakin dekat, raja pergi ke pengasingan dengan kekuasaan dipegang oleh Gubernur Bondan Sarati karena raja tidak memiliki keturunan dari istri pertamanya, Dewi Naganingrum. Ketika diberi kekuasaan oleh Raja Bondan, raja pun tidak peduli dengan rakyatnya.

Dengan kuasa Tuhan, Dewi Naganingrum kemudian menerima seorang putra bernama Ciung Wanara. Ciung Wanara ini nantinya akan menjadi penerus kerajaan Galuh dengan sistem kerajaan yang adil dan bijaksana.

  • Proses Penyelidikan

Berdasarkan hasil penyelidikan oleh Kelompok Arkeologi Balar, yang ditugaskan pada tahun 1997 oleh Dr. Toni Jubiantoro, telah dinyatakan bahwa situs Karangmulyan adalah monumen Galuh pertama.

Di daerah tempat ditemukannya situs tersebut disimpulkan bahwa kehidupan telah berlangsung sejak abad ke-9, hal ini diketahui karena pada saat penggalian ditemukan keramik dari Dinasti Ming.

  • Identifikasi Situs

Situs ini merupakan lokasi yang sangat strategis karena berbatasan langsung dengan pertemuan dua sungai, yaitu Sungai Cimuntur dan Sungai Citanduy. Sebagai warisan sejarah  yang sangat berharga,  kawasan ini ditetapkan sebagai situs warisan budaya oleh pemerintah Indonesia.

6. Prasasti Cikapundung

Prasasti Cikapundung

Prasasti ini merupakan  peninggalan Kerajaan Sunda. Prasasti ini ditemukan pada tahun 1884 di lokasi perkebunan kina Cikapundung Ujungberung. Saat ini, ukiran pada patung Cikapundung disimpan di Museum Nasional dengan nomor inventaris 479c/D18. Prasasti ini diukir pada patung megalitik (batu besar).

Pada prasasti ini terdapat beberapa gambar seperti wajah, telapak tangan dan telapak kaki. Dalam prasasti tersebut juga terdapat dua baris dalam bahasa Sunda Kuna dengan tulisan “unggal jagat jalmah hendap”.

Memiliki arti semua manusia di dunia ini dapat melalui peristiwa apapun. Berdasarkan pendapat seorang arkeolog di Bandung, Lutfi Yondri, menurutnya prasasti tersebut adalah Prasasti Cikapundung.

7. Prasasti Perjanjian Sunda Portugis

 Prasasti Perjanjian Sunda Portugis

Prasasti ini merupakan prasasti yang berbentuk prasasti (Padrão). Prasasti ini ditemukan di Batavia, Hindia Belanda pada tahun 1918. Prasasti ini menggambarkan adanya kesepakatan antara kerajaan Sunda dan kerajaan Portugal.

Perjanjian ini ditandatangani oleh seorang utusan perdagangan Portugis dari Malaka dan pemimpinnya, Enrique Leme. Padrão sendiri dibangun di atas tanah yang diperuntukkan sebagai lokasi pembangunan gudang dan benteng bagi Portugis.

Pencarian prasasti tersebut dilakukan dengan menggali pada saat pembangunan lumbung di sudut Jalan Prizentraat yang kini menjadi Jalan Cengkeh dan juga Puls Gronestraat, disulap menjadi Kali Besar Timur I, kawasan Jakarta Barat. Replikanya sendiri dipajang di Museum Sejarah Jakarta.

8. Prasasti Pasir Datar

Prasasti Pasir Datar

Prasasti Pasir Datar merupakan salah satu peninggalan Kerajaan Pajajaran. Prasasti Pasir Datar pertama kali ditemukan di kawasan perkebunan kopi Pasir Datar, desa Cisande, kecamatan, Cicantayan, Kab. Tepatnya pada tahun 1872.

Menurut N.J. Krom, seorang sejarawan dari Belanda, prasasti ini disimpan di Museum Nasional di Jakarta. Prasasti ini terbuat dari batu alam. Prasasti Pasir Datar belum ditranskripsikan, sehingga belum ditemukan isi dan makna dari prasasti tersebut.

9. Kompleks Makom Keramat

Kompleks Makom Keramat

Kompleks Makom Keramat juga mencakup peninggalan kerajaan Pajajaran. Di makam ini terdapat makam Ratu Galuh Mangkualam, istri kedua Sri Baduga Maharaja, juga dikenal sebagai Prabu Siliwangi,  salah satu raja  kerajaan Pajajaran. Makam ini terletak di Kebun Raya Bogor, Desa Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat.

Makam Ratu Galuh Mangkualam sudah ada sebelum Kebun Raya Bogor didirikan. Jika dicermati lebih detail, makam tersebut berusia sekitar 600 tahun. Jika diperhatikan dengan seksama, di atas makam Ratu Galuh terdapat replika emas dan mahkota semen yang  membuktikan bahwa ratu memiliki kedudukan pada masanya.

Tidak hanya makam Ratu Galuh, dua makam lain yang dapat ditemukan di kompleks makam ini adalah Mbah Jepra, salah satu penguasa Pajajaran dan pendiri desa Peledang, dan Mbah Baul, gubernur Prabu Siliwangi.

Demikian Penjelasan tentang 9 Peninggalan Sejarah dan Legenda Kerajaan Pajajaran (Sunda Galuh). Penting sekali kita mengetahui sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia agar kita bisa lebih mencintai negeri ini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Jika ada kesalahan informasi, silahkan tulis di kolom komentar.

The post 9 Peninggalan Kerajaan Pajajaran appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Peninggalan Firaun Paling Terkenal https://haloedukasi.com/peninggalan-firaun Thu, 09 Jun 2022 00:52:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35398 Negara Mesir adalah sebuah wilayah peradaban kuno yang dikenal juga memiliki peninggalan sejarah yang sangat kaya. Rumah bagi awal mula peradaban modern dan para raja-raja yang kerap kali disebut dengan nama Firaun ini memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang sangat terkenal. Peninggalan Firaun yang sangat populer dari Mesir adalah makam-makan dan kuil kuno yang selalu […]

The post 8 Peninggalan Firaun Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Negara Mesir adalah sebuah wilayah peradaban kuno yang dikenal juga memiliki peninggalan sejarah yang sangat kaya.

Rumah bagi awal mula peradaban modern dan para raja-raja yang kerap kali disebut dengan nama Firaun ini memiliki banyak destinasi wisata sejarah yang sangat terkenal.

Peninggalan Firaun yang sangat populer dari Mesir adalah makam-makan dan kuil kuno yang selalu mendapatkan kekaguman dari para pengunjung.

Mesir merupakan wilayah yang dipenuhi dengan potongan sejarah yang sangat bernilai, sebagian sudah banyak yang telah ditemukan dan berhasil diidentifikasi.

Namun, dipercayai bahwa masih banyak peninggalan firaun yang belum berhasil ditemukan hingga saat ini.

Ada keajaiban dunia dan landmark populer di Mesir menjadi tujuan wisata dunia, yang selalu disukai oleh orang-orang yang tertarik dengan sejarah dan peradaban dunia.

Berikut adalah sembilan peninggalan Firaun yang sangat terkenal di dunia beserta gambarnya.

1. Piramida Giza

Warisan budaya dan peradaban dunia yang sangat terkenal dari Negara Mesir adalah Piramida Giza, piramida ini berdampingan dengan patung Sphinx yang juga sangat populer.

Piramida Giza tercatat masuk sebagai salah satu warisan budaya yang tergabung dalam Tujuh Keajaiban Dunia yang telah ditetapkan oleh UNESCO.

Piramida Giza
Piramida Giza

Berdasarkan penelitiannya, Piramida Giza adalah sebuah bangunan yang diperuntukkan sebagai makam raja-raja Firaun.

Setiap orang yang berkunjung ke Mesir rasanya tidak mungkin melewatkan destinasi wisata sejarah dan budaya ini.

Keajaiban dunia yang diperkirakan sudah dibangun sejak berabad-abad silam ini memiliki banyak teori konspirasi yang banyak dibicarakan.

Piramida Giza juga masih sering digunakan untuk peringatan megah mengenang raja-raja Firaun.

2. Abu Simbel

Salah satu peninggalan Firaun yang tidak kalah menarik adalah Abu Simbel, Abu Simbel merupakan salah satu kuil yang ada di Mesir yang cukup banyak diperbincangkan.

Diantara ratusan kuil yang ada di Mesir, Abu Simbel adalah sebuah kuil yang terbilang cukup spesial. Memiliki interior yang sangat megah dan dipenuhi dengan lukisan-lukisan disepanjang dindingnya.

Pada Kuil besar Ramses II, bangunannya dipenuhi dengan patung-patung indah yang ada di sekelilingnya seperti penjaga.

Abu Simbel
Abu Simbel

Abu Simbel pernah mengalami relokasi, yaitu tepatnya terjadi pada tahun 1960-an. Perpindahan tempat ini disebabkan oleh beberapa faktor,

Salah satu faktor utamanya adalah karena adanya kemungkinan Sungai Nil yang akan naik dan bisa menenggelamkan Abu SImbel.

Pada saat itu, seluruh candi direlokasi atau dipindahkan ke tempat baru yang sekarang menjadi lokasi Abu Simbel.

Pada saat pemindahan Abu Simbel yang diprakarsai oleh UNESCO, prosesnya mengalami waktu yang terbilang lama, yaitu sekitar empat tahun.

3. Kuil Karnak Luxor dan Lembah Para Raja

Peninggalan Firaun yang juga tidak kalah populer adalah sebuah landmark dengan sebutan Kuil Karnak dan Lembah Para Raja.

Sepanjang aliran Sungai Nil, di Kota Luxor ada banyak destinasi wisata populer yang layak dikunjungi oleh para wisatawan yang berlibur di Mesir.

Kuil Karnak
Kuil Karnak Luxor dan Lembah Para Raja

Ada sebuah kuil yang dipergunakan untuk sebuah upacara peringatan Hatshepsut.

Para sejarawan dan peneliti budaya dunia turut melanggengkan bahwa di wilayah ini ada Thebes kuno yang dahulu dijadikan pangkalan raja Firaun.

Sampai saat ini, Loxor masih menjadi sebuah misteri yang terus digali sejarahnya oleh para arkeolog dan sejarawan karena keberadaan makam mistik dan kuil kolosalnya.

4. Kairo Islami

Selain Mesir, Kairo adalah salah satu wilayah yang banyak menyimpan peninggalan sejarah dan budaya dari Raja Firaun.

Kota Kairo yang memiliki gang-gang sempit dan dipenuhi dengan pusat pendidikan islam seperti masjid dan monumen-monumen islami.

Kairo Islami
Kairo Islami

Kairo Islami dibangun pada masa Fatimiyah sampai era Mameluke, Tempat ini adalah salah satu destinasi yang sangat wajib dikunjungi.

Ada banyak pedagang yang menjual printilan khas seperti parfum eksotis, tekstik, dan rempah-rempah yang terikat dengan kerajaan islam.

Di Kairo Islami, pengunjung juga bisa menikmati keindahan arsitektur dengan gaya yang khas dan menarik.

Ada banyak tempat yang bisa dikunjungi, salah satunya adalah Masjid Al-Azhar dan Masjid Sultan Hassan.

5. Museum Mesir

Ada peninggalan Firaun yang jua sangat populer, yaitu Museum Mesir. Museum ini banyak dikunjungi oleh para turis karena bisa menawarkan pengalaman tur ke dalam dunia firaun.

Dalam museum ini terdapat banyak koleksi yang bisa dinikmati seperti kemuliaan emas Firaun Tutankhamun,

Museum Mesir
Museum Mesir

Juga terdapat beberapa mumi kerajaan yang masih tersimpan dari masa lalu yang bisa membuat pengunjung kagum.

6. Kuil Abydos

Kuil Abydos adalah sebuah kuil yang sangat populer dan luar biasa sehingga bisa membuat Kota tua Abydos banyak dikunjungi oleh para wisatawan.

Kuil Abydos
Kuil Abydos

Di dalam Kuil Abydos ada pajangan yang sangat menarik di Mesir, banyak sekali peninggalan karya seni hieroglif dan lukisan detail.

Pada umumnya pengunjung yang datang ke tempat ini menghabiskan waktu berjam-jam untuk menikmati keindahan dan pemandangan yang luar biasa.

7. Situs menyelam Thistlegorm

Salah satu peninggalan Firaun yang bisa dikunjungi adalah Thistlegorm, yaitu sebuah kapal kargo perang dari Inggris yang dipakai pada masa Perang Dunia ke-II.

Situs Thistlegorm
Situs menyelam Thistlegorm

Situs bersejarah ini dikenal sebagai salah satu bangkai kapal terbaik yang bisa diselami karena banyak hal yang bisa dilihat di dalamnya.

Dari mulai bangkai kapal, mobil, sepeda motor, dan hal-hal menakjubkan lainnya.

8. Saqqara Piramid

Selain Piramida Giza, Mesir juga terkenal karena memiliki nekropolis Kerajaan Lama yang dinamakan Saqqara.

Saqqara Piramid
Saqqara Piramid

Saat mengunjungi Saqqara , para wisatawan bisa disuguhkan dengan hasil-hasil dari keterampilan orang Mesir Kuno.

9. Biara St. Catherine

Peninggalan Firaun lainnya yang populer adalah Biara St. Catherine, yang merupakan biara tertua yang ada di dunia.

St. Catherine
Biara St. Catherine

Peninggalan sejarah ini berlokasi di bawah Gunung Sinai, tempat ini dikenal dengan legenda yang menyatakan bahwa lokasi ini adalah tempat Musa menerima sepuluh perintah.

Uraian di atas merupakan beberapa contoh peninggalan Firaun yang masih sangat populer sampai saat ini. Semoga informasi diatas bisa bermanfaat.

The post 8 Peninggalan Firaun Paling Terkenal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Peninggalan Kerajaan Singasari dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/peninggalan-kerajaan-singasari Thu, 02 Jun 2022 03:42:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35102 Jika mendengar kisah tentang Ken Arok dan ken Dedes dalam sejarah kerajaan di Indonesia, pasti tidak lepas dari Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia, Kerajaan ini memiliki pusat pemerintahan di daerah Malang, Jawa Timur. Kerajaan yang diperkirakan berdiri pada tahun 1222 Masehi ini, memiliki banyak sekali peninggalan sejarah […]

The post 15 Peninggalan Kerajaan Singasari dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jika mendengar kisah tentang Ken Arok dan ken Dedes dalam sejarah kerajaan di Indonesia, pasti tidak lepas dari Kerajaan Singasari.

Kerajaan Singasari adalah salah satu kerajaan Hindu-Budha yang ada di Indonesia, Kerajaan ini memiliki pusat pemerintahan di daerah Malang, Jawa Timur.

Kerajaan yang diperkirakan berdiri pada tahun 1222 Masehi ini, memiliki banyak sekali peninggalan sejarah yang masih ada hingga sekarang.

Peninggalan Kerajaan Singasari tidak hanya berupa candi, namun banyak sekali prasasti, juga pemandian yang menjadi napak tilas keberadaan kerajaan ini.

Simak langsung pembahasan mengenai peninggalan Kerajaan Singasari yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Sejarah Kerajaan Singasari

Sejarah Kerajaan Singasari yang juga sering disebut dengan berbagai versi nama seperti Singosari atau ejaan Singhasari diperkirakan dimulai pada tahun 1222 Masehi.

Keberadaan kerajaan ini, bisa dibilang cukup singkat karena seringnya terjadi sengketa dan perebutan kekuasaan didalam wilayah internal kerajaan.

Kerajaan Singasari merupakan salah satu kerajaan Hindu-Budha yang pernah berjaya di bumi Indonesia, Kerajaan ini memiliki banyak raja-raja yang cukup dikenal dalam sejarah.

Nama-nama seperti Ken Arok, Anusapati, Tohjaya, Wisnuwhardana, juga Kertanegara adalah raja-raja yang pernah menjadi pemegang tahta Kerajaan Singasari.

Pada tahun 1292 di Kerajaan Singasari timbul pemberontakan Jayakatwang, Bupati Gelang Gelang, saudara sepupu, saudara ipar, dan besan Kertanegara.

Pemberontakan itu terjadi pada saat Kerajaan Singasari sedang disibukkan dengan pengiriman prajurit-prajurit perang keluar wilayah Jawa.

Pada masa itu, Kerajaan Singasari benar-benar mengalami kemunduran, apalagi sejak terbunuhnya Kertanegara.

Sejak saat itu, Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan. Kemudian Jayakatwang menggantikan Kertanegara sebagai pemegang tahta.

Kerajaan Singasari berakhir, karena Jayakatwang membangun sebuah pusat pemerintahan dan ibukota baru di wilayah Kediri.

Namun, dalam catatan sejarah ada perbedaan versi urutan raja-raja yang memimpin Kerajaan Singasari, yaitu menurut Kitab Pararaton dan Kitab Nagarakertagama.

Berikut adalah perbedaan catatan sejarah tentang urutan pemimpin yang pernah menjadi raja Kerajaan Singasari.

  • Urutan Raja Kerajaan Singasari Versi Kitab Pararaton
  1. Ken Arok (1222 sampai 1247 Masehi)
  2. Anusapati (1247 sampai 1249 Masehi)
  3. Tohjaya (1249 sampai 1250 masehi)
  4. Ranggawuni atau Wisnuwardhana (1250 sampai 1272 Masehi)
  5. Kertanegara (1272-1292 Masehi)
  • Urutan Raja Kerajaan Singasari Versi Kitab Nagarakartagama
  1. Rangga Rajasa Sang Girinathaputra (1222-1227 Masehi)
  2. Anusapati (1227 sampai 1248 Masehi)
  3. Wisnuwardhana (1248 sampai 1254 Masehi)
  4. Kertanegara (1254 sampai 1292 Masehi)

Peninggalan Kerajaan Singasari

Banyak sekali peninggalan Kerajaan Singasari yang berupa situs sejarah, dalam bentuk candi, prasasti arca, kita-kitab kuno, dan situs arkeologi.

Berikut adalah 15 peninggalan Kerajaan Singasari yang dilengkapi dengan penampakan gambar dari situs-situs bersejarah tersebut.

1. Candi Singasari

Situs sejarah peninggalan Kerajaan Singasari yang sangat terkenal adalah Candi Singasari, candi ini terletak di sebuah lembah diantara Pegunungan Tengger dan Gunung Arjuna.

Candi SIngasari berada pada wilayah Desa Renggi, Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, di provinsi Jawa Timur.

Candi Singasari
Candi Singasari

Menurut pada ahli arkeologi, Candi Singasari diperkirakan dibuat sekitar tahun 1300 masehi untuk peringatan dan penghormatan Raja Kertanegara.

Candi Singasari oleh sebagian masyarakat juga disebut dengan Candi Menara dan Candi Cungkup.

Ciri khas dari Candi Singasari ini dibagian tengah halaman mempunyai corak Syiwa, dimana beberapa arca Syiwa mengelilingi sebuah taman.

Menurut keterangan para ahli, diyakini bahwa Candi Singasari ini memang tidak pernah selesai dibangun.

Candi Singasari sempat mengalami masa pemugaran pada masa kependudukan pemerintah Belanda pada tahun 1930.

2. Candi Jago

Candi jago adalah salah satu situs bersejarah peninggalan Kerajaan Singasari, Candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-13 Masehi.

Lokasi Candi Jago terletak di Dusun Jago, Desa Tumpang, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Pada Candi Jago, terdapat relief Kunjarakarna dan Pancatantra yang disusun dari bahan batu andhesit.

Candi Jago
Candi jago

Peninggalan sejarah ini sudah mengalami banyak kerusakan, misalnya pada bagian atap Candi jago hanya tersisa sebagian saja.

Kerusakan ini terjadi karena sebuah sambaran petir yang pernah menerpa atap Candi jago, desain dari Candi Jago dibuat seperti punden berundak.

berdasarkan kisah-kisah yang turun temurun diceritakan di masyarakat, Candi jago ini merupakan candi yang pada masanya dipakai untuk kegiatan beribadah Raja Kertanegara.

3. Candi Kidal

Candi peninggalan Kerajaan Singasari lainnya adalah Candi Kidal, yang terletak di lokasi Desa Kidalrejo, Kecamatan Tumpang, Kabupaten Malang.

Candi Kidal terbuat dari material batu andhesit, bangunannya berdimensi geometris vertikal dan memiliki tiga atap yang bertingkat.

Candi Kidal
Candi Kidal

Atapnya bertingkat seperti Ratna sebagai representasi dari karakteristik candi Hindu, atau stupa yang merupakan ciri khas candi Budha.

Candi Kidal dibuat untuk menghormati raja kedua Kerajaan Singosari, yaitu Raja Anusapati, yang memerintah pada rentang waktu sejak tahun 1227 hingga 1248.

Raja Anusapati mengalami kematian yang malang,yaitu dibunuh oleh Patih Tohjaya yang ikut dalam perebutan kekuasaan Kerajaan Singosari.

4. Candi Sumberawan

Situs peninggalan sejarah Candi Sumberawan adalah bangunan candi yang terletak pada lokasi Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Candi Sumberawan memiliki bangunan yang berbentuk menyerupai stupa yang terbuat dari material batu andhesit.

Candi Sumberawan
Candi Sumberawan

Candi Sumberawan digunakan untuk kegiatan beribadah umat Budha pada masa lalu, bangunan ini adalah satu-satunya candi stupa yang ada di Jawa Timur.

Candi Sumberawan memiliki pemandangan yang sangat indah karena terletak di dekat telaga yang memiliki air jernih.

5. Candi Jawi

Candi Jawi adalah salah satu situs bersejarah dan budaya warisan dari Kerajaan Singasari, Candi ini diperkirakan dibuat pada abad ke-13 dan diberi nama Candi Jajawa.

Candi Jawi berada di lokasi kaki Gunung Welirang, Desa Candi Wates pada pertengahan jalan raya antara Kecamatan Pandaan, Kecamatan Prigen dan Pringebukan.

Situs sejarah ini digunakan sebagai tempat pedharmaan atau tempat menyimpan abu raja terakhir Singasari, yaitu Raja Kertanegara.

Candi Jawi
Candi Jawi

Candi ini memiliki material pembangun yang bisa dibilang cukup unik, yaitu bagian kaki candi menggunakan batu berwarna gelap.

Kemudian bagian tubuh candi yang menggunakan batu berwarna putih, dan bagian atap candi yang menggunakan campuran batu gelap dan putih.

6. Arca Dwarapala

Selain candi, Kerajaan Singasari juga mewariskan peninggalan sejarah berbentuk arca. Salah satunya adalah Arca Dwarapala.

Arca Dwarapala

Arca Dwarapala memiliki bentuk berupa sebuah patung penjaga gerbang dalam ajaran Siwa dan Ajaran Budha.

Bentuknya menyerupai sebuah monster yang memiliki ukuran yang sangat besar yang dibangun dengan bahan yang terbuat dari batu monolitik.

Seperti yang diungkapkan penjaga situs Arca Dwarapala bahwa arca ini adalah sebuah tanda bahwa sudah masuk dalam wilayah Kotaraja dan peninggalan reruntuhan Singosari.

7. Arca Ganesha

Selain Arca Dwarapala Kerajaan Singosari juga memiliki peninggalan arca lain yang diberi nama Arca Ganesha.

Arca ini cukup populer, memiliki bentuk Ganesha yang dikenal sebagai patung seorang manusia yang berkepala gajah.

Arca Ganesha
Arca Ganesha

Ganesha dalam arca ini memiliki rambut yang disanggul ke bagian atas yang membuatnya menyerupai bentuk mahkota.

8. Arca Pajnaparamita

Situs sejarah lainnya dari Kerajaan Singosari adalah Arca Pajnaparamita, yang berdasarkan penelitian para ahli dibuat pada abad ke-13 Masehi.

Arca Pajnaparamita ditemukan dalam reruntuhan Cungkup Putri di dekat Candi Singasari.

Arca Prajnaparamita
Arca Prajnaparamita

Arca ini diperkirakan adalah perwujudan dari seorang tokoh terkenal Kerajaan Singasari, yaitu Ken Dedes yang merupakan Ratu pertama Kerajaan Singasari.

9. Arca Amoghapasa

Arca Amoghapasa adalah situs peninggalan Kerajaan Singasari yang berupa sebuah patung paduka Amoghapasa yang merupakan salah satu perwujudan Lokeswara.

Arca Amoghapasa
Arca Amoghapasa

Arca ini berhubungan dengan cerita yang ada di prasasti Padang Roco. Arca ini juga dikenal sebagai hadiah dari Kertanagara raja Singhasari kepada Tribhuwanaraja raja Melayu di Dharmasraya pada tahun 1286 Masehi.

10. Prasasti Singasari

Selain candi dan arca, situs peninggalan sejarah dan budaya dari Kerajaan Singasari juga berbentuk prasasti.

Menurut penelitian, Prasasti Singasari dibuat pada tahun 1351 Masehi yang menggunakan Aksara Jawa dalam penulisan prasastinya.

Prasasti Singasari
Prasasti Singasari

Prasasti Singasari ditemukan terletak di lokasi di Kecamatan Singasari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kemungkinan besar, prasasti ini dibuat untuk mengenang pembangunan candi pemakaman yang dilakukan oleh Mahapatih Gajah Mada.

Dalam prasasti ini terdapat tanggal penggambaran telak benda angkasa serta maksud dan arti dari Prasasti Singasari ini.

11. Prasasti Wurare

Prasasti Wurare adalah peninggalan Kerajaan Singasari yang ditulis dengan menggunakan Bahasa Sansekerta.

Prasasti ini, berdasarkan tanggalnya tertulis pada 21 November 1289, dinamakan Prasasti Wurare berdasarkan sebuah peringatan penobatan arca Mahaksobhya di tempat yang juga disebut Wurare.

Prasasti Wurare
Prasasti Wurare

Prasasti Wurare dibuat sebagai bentuk penghormatan dan lambang seorang Raja Kertanegara yang telah dianggap mencapai derajat Jina.

Prasasti ini terdiri dari 19 bait sajak yang ditulis dengan tulisan yang melingkar pada bagian prasastinya.

12. Prasasti Manjusri

Prasasti Manjusri adalah sebuah manuskrip yang dibaut pada bagian belakang Arca manjusri, prasasti ini dibuat pada tahun 1343 Masehi.

Prasasti Manjusri
Prasasti Manjusri

Prasasti ini ditulis dengan menggunakan akasara Jawa Kuno dan Bahasa Sansekerta, Prasasti ini pada mulanya disimpan di Candi Jago.

Namun pada perkembangannya, prasasti ini ditempatkan di Museum Nasional di Ibukota Jakarta.

13. Prasasti Mula Malurung

Prasasti Mula malurung adalah sebuah piagam pengesahan dan penganugerahan untuk dua desa, yaitu Desa Mula dan Desa Malurung yang diberikan kepada Pranaraja.

Prasasti Mula Malurung disahkan oleh Raja Singosari, yaitu Kertanegara pada tahun 1255 Masehi berdasarkan perintah dari ayahnya, Wisnuwardhana.

Prasasti Mula Malurung
Prasasti Mula Malurung

Prasasti Mula Malurung memiliki bentuk lempengan tembaga yang pada saat ini ditemukan di dua waktu, yaitu pada tahun 1975 dan tahun 2001.

Prasasti yang ditemukan di kota Kediri, Jawa Timur ini sudah berpindah tempat dan disimpan di Museum Nasional di Jakarta.

14. Prasasti Kudadu

Salah satu peninggalan sejarah dari Kerajaan Singosari adalah Prasasti Kudadu, yang diperkirakan dibuat pada masa tahun 1293 Masehi.

Prasasti ini memuat fakta sejarah yang salah satunya menyebutkan bahwa pada awalnya Kerajaan Singasari dikenal dengan nama Kerajaan Tumapel.

Prasasti Kudadu
Prasasti Kudadu

Prasasti ini juga menyebutkan bahwa Kerajaan Singasari pada masa pemerintahan Kertanegara pada awalnya mendapat serangan dari tentara Kediri.

15. Prasasti Amoghapasa

Dan yang terakhir adalah Prasasti Amoghapasa yang merupakan peninggalan Kerajaan Singasari yang pada bagian belakangnya terdapat pahatan aksara.

Prasasti Amoghapasa
Prasasti Amoghapasa

Prasasti ini ditulis sebuah stela patung batu yang disebut paduka Amoghapasa, yang pada saat ini sudah dipindahkan dan disimpan di Museum Nasional di Jakarta.

Itulah 15 peninggalan Kerajaan Singasari yang tidak hanya berupa candi, namun ada juga yang berbentuk sebuah arca dan juga prasasti.

The post 15 Peninggalan Kerajaan Singasari dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>