Penjualan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penjualan Sat, 15 Apr 2023 02:51:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Penjualan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/penjualan 32 32 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar https://haloedukasi.com/contoh-invoice-penjualan Fri, 14 Apr 2023 23:00:10 +0000 https://haloedukasi.com/?p=42622 Invoice penjualan merupakan sebuah dokumen yang mencatat aktivitas transaksi penjualan dan pembelian sekaligus menjadi bukti yang valid dari penjual kepada pembeli. Bukti tersebut dapat digunakan sebagai rujukan yang menyatakan bahwa benar telah terjadi transaksi. Invoice penjualan dapat  disebut juga dengan faktur penjualan, yang dipahami sebagai bukti transaksi berupa tagihan yang dibuat oleh penjual dan diberikan […]

The post 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Invoice penjualan merupakan sebuah dokumen yang mencatat aktivitas transaksi penjualan dan pembelian sekaligus menjadi bukti yang valid dari penjual kepada pembeli. Bukti tersebut dapat digunakan sebagai rujukan yang menyatakan bahwa benar telah terjadi transaksi.

Invoice penjualan dapat  disebut juga dengan faktur penjualan, yang dipahami sebagai bukti transaksi berupa tagihan yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Adapun isi dalam invoice penjualan antara lain data-data penting mulai dari nama barang, tanggal transaksi, harga barang, dan metode pembayaran yang dilakukan oleh pembeli.

Fungsi Invoice Penjualan

Dokumen tersebut juga dapat dijadikan sebagai instrumen bukti yang sah apabila terjadi komplain produk yang dilakukan oleh pembeli. Seiring dengan kemajuan teknologi, saat ini invoice tidak hanya berupa lembaran kertas namun juga dapat berupa invoice digital yang dapat disampaikan melalui media elektronik seperti email.

Invoice penjualan memiliki beragam fungsi dalam bidang bisnis. Terutama dalam aspek aliran finansial yang diterapkan dalam periode tertentu oleh setiap badan usaha. Berikut fungsi-fungsi invoice penjualan yang perlu diketahui, diantaranya:

1. Menguatkan Laporan Pajak

Dalam proses penyusunan laporan pajak, invoice penjualan menjadi dokumen sah yang dapat mendukung keautentikan informasi. Jika bisnis yang sedang berjalan berskala besar atau dikenai Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), maka invoice penjualan menjadi dokumen yang sangat penting.

2. Menjadi Salah Satu Bentuk Pelayanan Pelanggan

Dalam menjalankan bisnis sangat wajar apabila terdapat komplain dari pelanggan. Melalui dokumen ini maka pelanggan dapat dengan mudah melakukan komplain. Selain pelanggan, pengusaha juga dimudahkan dalam melakukan pemeriksaan transaksi dan detail penjualan.

Secara tidak langsung, hal tersebut juga dapat menjadi salah satu bentuk pelayanan pelanggan yang dibutuhkan. Invoice penjualan dapat menjadi bukti valid yang kuat apabila ada pembeli yang akan menjual kembali barang yang telah dibeli tersebut.

3. Meyakinkan Pembeli

Invoice penjualan menjadi bagian yang penting dalam berbisnis dengan jumlah transaksi yang besar. Dokumen tersebut menjadi bukti yang kuat bahwa aktivitas transaksi benar-benar telah selesai dilakukan.

Dalam bidang pemasaran, invoice penjualan yang dikelola dengan baik dapat menjadi ulasan positif yang langsung diberikan oleh pelanggan atau pembeli. Hal tersebut pun juga dapat mendorong peningkatan strategi pemasaran yang lebih kuat dan penjualan meningkat.

4. Meningkatkan Kepercayaan Pelanggan

Transaksi yang sah secara hukum dapat memiliki manfaat, salah satunya dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan atau pembeli terhadap manajemen bisnis. Secara tidak langsung, pembeli akan dapat menilai profesionalitas dan kredibilitas bisnis melalui invoice penjualan tersebut.

5. Mempermudah Urusan Administrasi

Invoice penjualan dapat sangat membantu terhadap urusan administrasi. Salah satunya ketika menyusun laporan keuangan, laporan pajak, laporan profit, dan lain-lain. Termasuk pada saat bisnis yang dijalankan memiliki sistem pembayaran kredit. Transaksi jual beli menjadi sah secara administratif dan hukum dengan adanya dokumen tersebut.

Contoh Invoice Penjualan

1. Contoh Invoice Jasa Desain

Biasanya penyedia jasa desain menerima pembayaran di awal, baik dengan uang muka maupun sesuai dengan kesepakatan nominal antara kedua belah pihak. Meskipun demikian, sebagian penyedia jasa juga ada yang memperbolehkan klien untuk melakukan pembayaran pada saat pengerjaan selesai.

jasa desain

2. Contoh Invoice Down Payment

Apabila pembeli membuat pesanan terhadap barang dalam jumlah besar biasanya penjual dan pembeli sepakat untuk membuat invoice down payment untuk pembayaran uang muka. Down Payment menjadi dokumen penting yang menandai bahwa telah benar-benar terjadi transaksi.

invoice down payment

3. Contoh Invoice Penjualan

Invoice penjualan biasanya berisikan data keterangan mengenai pembeli, rincian barang atau jasa, detail harga, tanggal pemesanan, tanggal tenggat waktu, nomor rekening penjual, dan lain sebagainya. Data-data tersebut dapat mempermudah pembeli dalam melakukan pemeriksaan dan pembayaran.

invoice penjualan

4. Contoh Faktur Pembayaran

Faktur pembayaran atau yang dapat disebut juga sebagai invoice penjualan merupakan dokumen yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli setelah melakukan pemesanan barang atau jasa. Faktur pembayaran berisikan hal-hal yang sama dalam invoice penjualan.

faktur pembayaran

5. Contoh Invoice Toko Online

Seiring dengan kemajuan teknologi, aktivitas belanja online semakin banyak diminati. Hal tersebut juga dilatarbelakangi karena keefektifitasan, kemudahan, dan kepraktisan dalam membuat pesanan produk. Sama dengan toko konvensional, toko online juga memerlukan invoice penjualan.

invoice toko online

6. Contoh Invoice Travel

Agen travel merupakan penyedia jasa perjalanan beserta akomodasi dan fasilitasnya. Biasanya agen travel juga melayani pemesanan tiket mulai dari tiket bus, kereta api, kapal laut, mobil pribadi, tiket pesawat, dan lain sebagainya. 

Dalam invoice travel berisikan kode booking yang berfungsi sebagai nomor invoice, data pesanan, tanggal pembayaran, rincian pesanan, dan metode pembayaran.

invoice travel

7. Contoh Invoice Tagihan

Invoice tagihan dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli yang tidak melakukan pembayaran utang sesuai dengan waktu yang telah disepakati sebelumnya. Penjual akan mengirimkan dokumen ini kepada pembeli, dokumen tersebut berisikan tanggal jatuh tempo baru untuk pelunasan.

invoice tagihan

8. Contoh Invoice Standar

Invoice standar merupakan faktur yang paling banyak digunakan dan paling sederhana. Dokumen ini biasanya digunakan dalam suatu bisnis yang menggunakan transaksi penjualan, pembelian, atau lainnya.

invoice standar

9. Contoh Invoice Proforma

Invoice proforma merupakan salah satu jenis faktur penjualan yang harus diserahkan kepada pembeli sebelum barang dan jasa dikirimkan kepada pembeli. Dokumen ini menjadi pengingat pembeli bukan sebagai tagihan.

invoice proforma

10. Contoh Invoice Komersial

Invoice komersial biasanya dibuat khusus bagi pembeli yang berada di luar negeri dan berfungsi sebagai dokumentasi perdagangan luar negeri. Selain itu, dokumen ini juga dapat digunakan sebagai informasi pajak dari suatu produk yang sudah melalui perbatasan internasional.

invoice komersial

11. Contoh Invoice Berulang

Biasanya invoice berulang digunakan sebagai penagihan kepada pembeli yang secara tidak langsung melakukan transaksi secara periode bulanan maupun tahunan. Invoice berulang dapat dibuat secara otomatis dan sudah terjadwal.

invoice berulang

12. Contoh Invoice Penjualan Mesin

Mesin memiliki peranan yang penting dalam dunia industri yaitu sebagai penggerak otomatis selama proses produksi dengan tujuan untuk meningkatkan keefektifitasan dalam mencapai industri otomatis yang berkelanjutan

penjualan mesin

The post 12 Contoh Invoice Penjualan yang Baik dan Benar appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fixed Cost (Biaya Tetap): Pengertian – Ciri dan Jenisnya https://haloedukasi.com/fixed-cost Thu, 16 Jun 2022 01:50:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35717 Di antara komponen biaya yang sangat mempengaruhi analisis Break Even Point (BEP) dan perencanaan pejualan dan produksi sebuah produk adalah biaya tetap atau Fixed Cost. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang fixed cost,  yang meliputi pengertian, ciri-ciri, fungsi, maupun jenisnya. Pengertian Fixed Cost Secara bahasa fixed cost diartikan sebagai biaya tetap. Maksudnya adalah jenis […]

The post Fixed Cost (Biaya Tetap): Pengertian – Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di antara komponen biaya yang sangat mempengaruhi analisis Break Even Point (BEP) dan perencanaan pejualan dan produksi sebuah produk adalah biaya tetap atau Fixed Cost.

Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut tentang fixed cost,  yang meliputi pengertian, ciri-ciri, fungsi, maupun jenisnya.

Pengertian Fixed Cost

Secara bahasa fixed cost diartikan sebagai biaya tetap. Maksudnya adalah jenis biaya yang besarnya tetap, stabil dan tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume produksi suatu barang/produk.

Keberadaan biaya tetap tidak dipengaruhi oleh perubahan jumlah dan aktivitas produksi pada tingkat tertentu. Berapapun besarnya kapasitas produksi, maka biaya tetap atau fixed cost akan selalu sama.

Namun, fixed cost bisa dipengaruhi oleh sebuah kondisi dalam jangka panjang, misalnya asuransi serta gaji karyawan, serta pajak bumi dan bangunan.

Pada penyununan laporan akuntansi keuangan, fixed cost atau biaya tetap dicatat pada laporan laba rugi di bagian pengeluaran tidak langsung. Hal ini karena fixed cost ini merupakan biaya yang berkaitan secara langsung dengan laba operasi.

Ciri-ciri Fixed Cost

Fixed cost memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

  • Jumlah atau besarnya relatif tetap dan tidak dipengaruhi besaran produksi yang dilakukan.
  • Pada tingkat tertentu tidak dipengaruhi oleh kondisi atau aktivitas apapun.
  • Besarnya biaya tetap per unit barang berbanding terbalik dengan perubahan volumenya. Jadi, apabila volume atau kapasitasnya tinggi, maka fixed cost per unitnya akan rendah. Sebaliknya, apabila volume atau kapasitasnya rendah, maka fixed cost per unitnya akan tinggi.

Fungsi Fixed Cost

Sebagai bagian dari komponen biaya produksi sebuah barang atau produk, biaya tetap atau fixed cost memiliki sejumlah fungsi penting, yakni sebagai berikut:

  • Sebagai bagian dari komponen biaya produksi total pada perhitungan analisis Break Even Point (BEP). Selain fixed cost, komponen biaya produksi lainnya adalah biaya variabel atau variable cost.
  • Menjadi komponen biaya total yang menentukan harga penjualan produk.
  • Membantu untuk mengetahui apakah perusahaan sudah balik modal atau belum.
  • Membantu dalam penentuan laba perusahaan.
  • Membantu dalam menentukan kebijakan perusahaan terkait dengan alat produksi.

Jenis Fixed Cost

Fixed cost atau biaya tetap dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

1. Committed Fixed Cost

Committed fixed cost atau biaya tetap ditentukan merupakan biaya tetap yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menjaga eksistensi perusahaan. Biaya tetap ini ditetapkan berkaitan dengan investasi pada fasilitas dan struktur organisasi perusahaan.

Contoh dari committed fixed cost antara lain biaya asuransi, pajak bangunan, gaji karyawan, dan sebagainya.

2. Discretionary Fixed Cost

Discretionary fixed cost atau biaya tetap kebijakan merupakan jenis biaya tetap yang dikeluarkan terkait dengan kebijakan manajemen perusahaan.

Biaya tetap jenis ini bersifat jangka pendek serta bisa dilakukan perubahan sewaktu diperlukan apabila terjadi hal-hal diluar perkiraan manajemen.

Contoh discretionary fixed cost adalah biaya iklan, biaya riset, biaya pelatihan karyawan, dan sebagainya.

Contoh Soal Fixed Cost

Biaya tetap merupakan komponen dari biaya total. Perhitungannya menggunakan rumus sebagai berikut:

FC = TC – UVC x Q

Di mana:

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

TC = Total Cost (Biaya Total)

UVC = Unit Variable Cost (Biaya Variabel per Unit)

Q = Quantity (Jumlah unit)

Berikut adalah contoh soal Fixed Cost:

PT  Samudera mencatatkan biaya produksi mereka selama periode Mei 2022 sebesar Rp 500.000.000,00. Apabila kuantitas produksi yang dihasilkan sebesar 25.000 barang dengan biaya variabel Rp 15.000,00 per produk. Tentukan besarnya biaya tetap dari produksi yang dilakukan?

Jawab:

FC = TC – (UVC x Quantity)

FC  = Rp500.000.000 – (25.000 X Rp15.000)

FC = Rp500.000.000 – Rp375.000.000 = Rp125.000.000

Perbedaan Fixed Cost dan Variabel Cost

Komponen biaya total produksi terdiri dari biaya fixed cost  (biaya tetap) dan variabel cost (biaya variabel). Perbedaan antara kedua jenis biaya ini bisa dilihat dari berbagai segi sebagai berikut:

  • Fokus Penilaian
    Pada perhitungan biaya tetap, fokus penilaiannya ditentukan berdasarkan waktu. Sementara fokus penilaian pada biaya variabel lebih ditentukan oleh jumlah produksinya.
  • Biaya Satuan
    Biaya satuan pada biaya tetap berbanding terbalik dengan produksi per unitnya, dimana semakin meningkat produksi per unit maka akan semakin rendah biaya tetap yang dikeluarkan.
    Sedangkan biaya variabel berbanding lurus dengan jumlah produksi per unit, dimana semakin banya produksi yang dilakukan, maka biaya variabel juga semakin tinggi.
  • Waktu Pengeluaran
    Biaya tetap merupakan jenis biaya yang akan selalu dikeluarkan secara rutin selama periode usaha meskipun tidak ada produksi. Sementara itu, biaya varibel merupakan jenis biaya yang hanya dikeluarkan pada saat ada proses produksi saja, sedangkan apabila tidak ada produksi maka biaya variabel tidak dikeluarkan.
  • Kuantitas Unit Produksi
    Biaya tetap jumlahnya akan selalu tetap walaupun mengalami perubahan kuantitas unitnya mengalami perubahan. Sedangkan biaya variabel jumlahnya berubah-ubah tergantung jumlah unit yang diproduksi.

Kesimpulan Pembahasan

Fixed cost atau biaya tetap merupakan salah satu komponen dalam perhitungan biaya total produksi. Fixed cost merupakan jenis biaya yang besarnya tetap, stabil dan tidak berubah meskipun terjadi perubahan volume produksi suatu barang/produk. Ciri utama dari fixed cost adalah besarnya selalu tetap dan tidak dipengaruhi oleh volume atau kapasitas produksi serta selalu dikeluarkan walaupun tidak ada proses produksi yang berjalan.

Ada dua jenis fixed cost, yaitu committed fixed cost atau biaya tetap ditentukan merupakan biaya tetap yang dikeluarkan dengan tujuan untuk menjaga eksistensi perusahaan dan discretionary fixed cost atau biaya tetap kebijakan merupakan jenis biaya tetap yang dikeluarkan terkait dengan kebijakan manajemen perusahaan.

The post Fixed Cost (Biaya Tetap): Pengertian – Ciri dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh https://haloedukasi.com/eksportir Mon, 14 Mar 2022 03:07:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32248 Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke pihak luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan bisnis. Salah satu pihak yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan ekspor adalah eksportir. Pengertian Eksportir Eksportir merupakan perseorangan maupun badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021, eksportir adalah […]

The post Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekspor adalah kegiatan menjual barang atau jasa dari dalam negeri ke pihak luar negeri dengan tujuan mendapatkan keuntungan bisnis. Salah satu pihak yang berperan penting dalam menjalankan kegiatan ekspor adalah eksportir.

Pengertian Eksportir

Eksportir merupakan perseorangan maupun badan hukum yang melakukan kegiatan ekspor. Berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2021, eksportir adalah perseorangan atau lembaga atau badan usaha, baik yang berbentuk badan hukum maupun bukan badan hukum, yang melakukan ekspor.

Seorang yang ingin menjadi eksportir harus mengetahui syarat-syarat menjadi eksportir seperti memiliki legalitas atau berbadan hukum, memiliki nomor wajib pajak dan memiliki izin berupa Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).

Seorang eksportir juga harus mengetahui pengelompokkan barang ekspor sesuai Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 13/M-DAG/PER/3/2012 tentang Ketentuan Umum Bidang Ekspor. Dalam peraturan tersebut terdapat tiga kategori barang yaitu barang bebas ekspor, barang dibatasi ekspor dan barang dilarang ekspor.

Jenis-jenis Eksportir

Eksportir dapat dikategorikan menjadi dua yaitu eksportir produsen dan eksportir non produsen.

  • Eksportir Produsen

Perseorangan/ badan hukum yang menjual barang atau jasa sekaligus sebagai produsen. Eksportir jenis ini dapat memilih apakah akan menjual barang dengan merek sendiri atau tanpa merek.

  • Eksportir Non Podusen

Perseorangan/ badan hukum yang hanya menjual barang milik perusahaan lain atau dapat dikatakan sebagai eksportir umum. Eksportir jenis ini fokus terhadap marketing karena berperan dalam memasarkan produk. Eksportir non produsen dapat menjualkan barang lebih dari satu produsen.

Manfaat Eksportir

  • Menstimulasi Pertumbuhan Industri dalam Negeri

Kegiatan ekspor menjadi stimulan terhadap peningkatan produksi dalam negeri sehingga muncul industri pabrik-pabrik besar. Dengan demikian akan tercipta iklim usaha yang kondusif dengan penyerapan tenaga kerja yang masiv.

  • Menambah Devisa Negara

Setiap komoditas yang diekspor ke negara lain akan berkontribusi terhadap devisa negara. Semakin banyak komoditas yang diekspor semakin bertambah devisa suatu negara.

  • Mengendalikan Harga Produk

Ketika suatu barang atau jasa ketersediaannya melimpah maka harganya menjadi rendah karena mudah dicari. Oleh karena itu, eksportir dapat menjual barang dan jasa tersebut ke luar negeri untuk mengurangi stok dalam negeri sehingga harga dapat dikendalikan.

  • Melatih Persaingan di Pasar Internasional

Frekuensi kegiatan ekspor yang tinggi menimbulkan persaingan yang ketat dengan negara lain/sesama eksportir. Kondisi tersebut membuat eksportir harus melakukan inovasi dengan cepat dan tepat agar dapat bertahan dalam arus pasar global.

Peran Eksportir

Eksportir memiliki beberapa peran yang harus dilakukan seperti:

  • Menjual dan menyalurkan barang ke luar negeri
  • Menjadi negosiator yang berkomunikasi dengan perusahaan asing atau negara lain
  • Menyediakan lapangan kerja yang luas khususnya dalam proses produksi
  • Memastikan kualitas produk yang dikirim sampai ke tangan konsumen sesuai dengan standar yang telah disepakati
  • Memperkenalkan dan mempresentasikan produk ke pasar global
  • Memperluas jaringan ekspor dengan perusahaan baru atau negara lain

Contoh Komoditas Eksportir di Indonesia

Berdasarkan ketentuan Badan Pusat Statistik (BPS), komoditas eksportir di Indonesia dibagi menjadi komoditas migas dan komoditas non migas.

  • Komoditas Migas

Komoditas yang termasuk dalam bahan ini adalah bensin, solar, gas dan minyak tanah. Komoditas migas yang diekspor jauh lebih sedikit daripada komoditas non migas.

Salah satu komoditas migas unggulan Indonesia adalah minyak bumi. Minyak bumi adalah bahan bakar fosil yang dihasilkan dari proses pengeboran. Minyak bumi masih menjadi bahan bakar utama di dunia meskipun mulai dikembangkan bahan bakar alternatif.

  • Komoditas Non Migas

Komoditas yang termasuk dalam bahan ini adalah hasil pertanian, perikanan dan kelautan, perkebunan dan industri. Beberapa komoditas non migas yang mendominasi ekspor Indonesia adalah sebagai berikut:

  • Crude Palm Oil (CPO)

CPO adalah minyak nabati yang diproses dari tanaman kelapa sawit dengan cara ektraksi atau pengempaan daging buah. CPO dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti sebagai bahan pangan, industri kimia, industri pakan ternak, industri kosmetik, dan lain-lain.

Indonesia mampu menjadi Eksportir CPO karena merupakan penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Negara tujuan ekspor CPO Indonesia terbesar adalah Tiongkok, India, Pakistan, Amerika Serikat dan Banglades

  • Batu Bara

Batu bara adalah salah satu jenis bahan bakar fosil yang murah dan murah untuk diditribusikan. Batu bara berwujud batuan sedimen yang terbentuk dari endapan organik. Negara tujuan ekspor batubara Indonesia terbesar adalah Tiongkok, India, Filipina, Jepang dan Malaysia.

  • Besi dan Baja

Negara tujuan ekspor besi dan baja buatan Indonesia terbesar adalah China, Korea Selatan, India, Singapura, Thailand, Australia, Malaysia, UEA, Taiwan, AS, dan lainnya.

  • Karet

Karet merupakan salah satu komoditas perkebunan yang dimanfaatkan getahnya melalui proses penyadapan. Indonesia merupakan penghasil karet terbesar kedua di dunia namun produktivitasnya tergolong rendah. Selain itu, 80% karet yang diekspor Indonesia masih dalam kondisi mentah. Negara tujuan ekspor karet terbesar adalah Amerika Serikat, Jepang dan Tiongkok.

Beberapa komoditas ekspor Indonesia ada yang bersifat tidak dapat diperbaharui. Komoditas tersebut lama kelamaan akan habis dan tidak dapat digunakan kembali. Penggunaan yang bijak dan sesuai regulasi menjadi kunci keselarasan hidup antara manusia dan komoditas yang tidak dapat diperbaharui.

The post Eksportir: Pengertian, Jenis dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh https://haloedukasi.com/omset Tue, 01 Mar 2022 02:16:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31718 Pengertian Omset Menurut KBBI, omset atau omzet adalah jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk atau barang pada jangka waktu tertentu. Lebih jelasnya, omset adalah hasil penjualan produk dalam jangka waktu tertentu, bisa dalam per bulan atau per minggu, sesuai dengan periode penjualan. Omset disebut juga pendapatan kotor, karena jumlahnya belum dikurangi biaya modal maupun operasional. […]

The post Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Omset

Menurut KBBI, omset atau omzet adalah jumlah pendapatan dari hasil penjualan produk atau barang pada jangka waktu tertentu.

Lebih jelasnya, omset adalah hasil penjualan produk dalam jangka waktu tertentu, bisa dalam per bulan atau per minggu, sesuai dengan periode penjualan.

Omset disebut juga pendapatan kotor, karena jumlahnya belum dikurangi biaya modal maupun operasional. Oleh karenanya, besar-kecilnya perusahaan tidak bisa diukur melalui seberapa besar omsetnya.

Sebuah perusahaan bisa saja memiliki pendapatan yang besar setiap bulannya, tetapi keesokan hari gulung tikar.

Hal ini dapat terjadi karena omset yang besar belum tentu mencerminkan profit yang besar. Maka, selain mengetahui apa itu omset, kita juga harus mengenal apa itu profit.

Perbedaan Omset dan Profit

Profit adalah hasil penjualan produk yang telah dikurangi biaya modal dan operasional.

Secara singkat, berikut perbedaan keduanya:

  1. Berbeda Cara Hitungnya

Cara menghitung omset adalah dengan mengakumulasi seluruh hasil penjualan yang didapat perusahaan pada periode tertentu, tanpa terkecuali dan tanpa dikurangi biaya apapun.

Sementara cara menghitung profit adalah dengan mengurangi jumlah omset yang didapat dengan biaya modal dan operasional perusahaan.

Contoh :

Sebuah perusahaan A berhasil menjual 200 pasang sepatu seharga Rp 250.000 dalam waktu seminggu, dengan modal dan operasional Rp 30.000.000,-. Berapa jumlah omset dan profitnya?

Omset = hasil penjualan

            = 200 × Rp 250.000

            = 50.000.000

Omsetnya adalah Rp 50.000.000,-

Profit     = Omset ─ Biaya Modal dan Operasional

              = Rp 50.000.000 – Rp 30.000.000

              = Rp 20.000.000,-

  1. Pendapatan dan Keuntungan

Omset adalah keseluruhan pendapatan perusahaan dari produk yang dijual, sedangkan profit adalah keuntungan bersih yang diraih perusahaan dari pedapatan tersebut.

  1. Pendapatan Kotor dan Bersih

Seperti yang tertulis di awal, omset adalah pendapatan kotor perusahaan, sementara profit adalah pendapatan bersihnya.

Manfaat Memahami Omset Penjualan

Sebagai pebisnis, tentu mempelajari omset penjualan adalah suatu hal yang penting. Omset serupa nyawa perusahaan, jika tidak dikelola dengan baik, tak heran bisnisnya berada di ambang kehancuran.

Secara rinci, berikut manfaat mempelajari omset penjualan:

  • Mengetahui Target Pasar

Omset penjualan dapat digunakan sebagai acuan untuk melihat seberapa besar produk suatu perusahaan dapat diterima di pasar.

Hal tersebut penting untuk menentukan strategi pemasaran ke depan.

  • Mudah Mendeteksi Adanya Masalah

Pergerakan omset penjualan biasanya fluktuatif, ada kalanya penjualan melonjak tinggi dan ada kalanya rendah.

Dengan mengetahui pergerakan tersebut, perusahaan dapat mendeteksi apa yang salah dan harus diperbaiki, entah dalam hal produksi maupun manajerial perusahaan.

  • Pengelolaan Anggaran Lebih Efisien

Perusahaan dapat mengefisiensi pengeluaran anggaran dengan melihat pergerakan omset penjualan.

Hal ini dapat meminimalisir kerugian dan kebangkrutan, ketika penjualan tidak mencapai target atau bahkan minus.

  • Menambah Aset dari Profit

Dengan memahami omset penjualan, perusahaan dapat mengatur timing yang tepat untuk mengalokasikan profit menjadi aset agar bisnisnya semakin berkembang.

Jenis Omset

Omset terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

  1. Uang Tunai, aset perusahaan yang dapat dihitung dalam jumlah nominal.
  2. Inventaris atau Stok, persediaan barang yang dimiliki perusahaan. Ini juga dapat berupa gedung, fasilitas, peralatan, produk/layanan dan sebagainya.
  3. Tenaga Kerja, karyawan atau orang yang bekerja untuk mencapai visi-misi perusahaan.

Cara Meningkatkan Omset

Seperti yang kita ketahui, omset sangat penting untuk keberlangsungan perusahaan. Berikut ada beberapa cara untuk meningkatkan omset perusahaan, yakni:

  • Mengoptimalkan Brand Perusahaan

Produk apapun yang dijual oleh brand yang familiar di masyarakat pasti akan lebih mudah diterima.

Hal tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan Nielsen, 60% konsumen lebih tertarik membeli produk dari brand yang sudah dikenal.

Maka dari itu, salah satu cara untuk meningkatkan omset adalah dengan mengoptimalkan brand dan membuat banyak orang lebih aware dengan brand yang kita miliki.

  • Mengutamakan Kualitas dan Inovasi Produk

Produk yang berkualitas pasti mendapat tempat terbaik di hati pembeli. Dengan menjaga kualitas produk, tak heran jika pembeli akan datang kembali tanpa diminta.

Meski begitu, akan jauh lebih baik jika perusahaan terus melakukan inovasi terhadap produk yang dijual. Sebagai penyedia produk/layanan, inovasi adalah suatu hal yang mutlak dilakukan untuk menjaga eksistensi perusahaan.

Hal ini juga berlaku untuk menghadapi permintaan pasar yang berubah dengan cepat.

  • Promosi yang Efektif dan Tepat Sasaran

Salah satu cara untuk menggaet pembeli yang potensial adalah dengan melakukan promosi yang tepat sasaran.

Perusahaan juga harus membuat strategi marketing yang menarik pembeli. Misalnya, membuat promo spesial hari raya, promo beli 2 gratis 1, atau paket bundling lainnya yang dapat merangsang minat beli.

  • Memberikan Pelayanan Terbaik

Semua cara di atas akan terasa sia-sia jika dilakukan tanpa pelayanan yang terbaik.

Jika brand, produk dan promosinya sudah dirancang sedemikian hebat, maka hal tersebut harus dilengkapi dengan pelayanan terbaik ke customer. Pelayanan yang ramah dan cepat pasti akan lebih menarik hati pembeli.

Contoh Omset

Perusahaan Kosmetik XYZ menjual 3 jenis barang. Produknya adalah Lip Cream seharga Rp 75.000, Body Lotion seharga Rp 100.000, dan Body Scrub seharga Rp 120.000.

Dalam 1 bulan, produk Lip Cream-nya terjual sebanyak 45 buah, Body Lotion sebanyak 50 buah, dan Body Scrub sebanyak 45 buah. Berapa omsetnya dalam sebulan?

Omset = Hasil Keseluruhan Penjualan

                = (Penjualan Lip Cream) + (Penjualan Body Lotion) + (Penjualan Body Scrub)

                = (75.000 × 45) + (100.000 × 50) + (120.000 × 45)

                = 3.375.000 + 5.000.000 + 5.400.000

                = 13.775.000

Maka, omset Perusahaan Kometik XYZ dalam sebulan adalah Rp 13.775.000,-.

The post Omset: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Target Pasar: Pengertian, Manfaat, Strategi dan Contohnya https://haloedukasi.com/target-pasar Tue, 22 Feb 2022 02:56:35 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31450 Saat membangun sebuah bisnis sendiri tentu bukan hal yang mudah buat dilakukan. Akan ada berbagai macam hal yang perlu dipertimbangkan dan dilakukan supaya bisnis rintisan dapat berkembang serta menjadi sukses. Hal ini akan menjadi kepuasaan tersendiri bagi para pemiliknya.  Tapi seringkali, cuma karena sebuah kesalahan saja saat mengambil keputusan berbisnis, usaha seseorang bisa tidak berkembang […]

The post Target Pasar: Pengertian, Manfaat, Strategi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Saat membangun sebuah bisnis sendiri tentu bukan hal yang mudah buat dilakukan. Akan ada berbagai macam hal yang perlu dipertimbangkan dan dilakukan supaya bisnis rintisan dapat berkembang serta menjadi sukses. Hal ini akan menjadi kepuasaan tersendiri bagi para pemiliknya. 

Tapi seringkali, cuma karena sebuah kesalahan saja saat mengambil keputusan berbisnis, usaha seseorang bisa tidak berkembang dan berjalan di tempat. Tidak menutup kemungkinan jika bisnis yang dikembangkan bisa bangkrut bahkan sebelum memberikan keuntungan sekalipun. Tentu hal ini sangat ingin dihindari, untuk itulah sebelum mengambil keputusan bisnis, pelajari lebih dulu faktor yang wajib dipahami dan disiapkan dengan teliti.

Apa Itu Target Pasar?

Target pasar adalah kelompok konsumen atau pelanggan yang menjadi sasaran bisnis untuk melakukan pendekatan. Penetapan target pasar perlu dilakukan agar kelompok konsumen tertarik memakai dan membeli jasa atau produk yang ditawarkan. Penentuan, target pasar seringkali dikelompokan menurut, karakter, kebiasaan, rentang umur, hingga sifat yang mirip.

Saat menentukan target pasar, pelaku bisnis wajib mengelompokkan masyarakat berdasarkan segmentasi yang diharapkan. Dengan kegiatan segmentasi yang dilakukan, akan diperoleh data yang bisa diolah agar mempermudah menarget pasar atau konsumen yang sesuai dengan produk bisnis yang akan diluncurkan.

Jadi, bisa dibilang bahwa target pasar adalah istilah fundamental dan wajib diketahui oleh para pelaku usaha atau pebisnis. Target pasar juga dapat diartikan suatu kelompok konsumen atau pelanggan yang diburu pelaku bisnis ataupun perusahaan supaya produk atau jasa mereka laku.

Tentunya, target pasar tidak akan bisa dipilih atau ditentukan tanpa melakukan apa yang disebut dengan segmentasi pasar. Yang dimaksud dengan segmentasi market adalah kegiatan membagi kelompok heterogen atas calon pembeli ke kelompok homogen yang lebih kecil. 

Oleh karena itu, kegiatan segmentasi pasar ini harus dilakukan terlebih dahulu oleh pembisnis sebelum mampu menentukan target pasar bisnisnya secara akurat. 

Mengapa Penting Menentukan Target Pasar

Menentukan target dalam pemasaran menjadi strategi untuk menentukan pasaran agar menjadi lebih kecil. Hal ini bertujuan agar pemasaran fokus pada kelompok pelanggan yang sesuai. Hal ini mengelompokan segmen pelanggan sesuai dengan karakteristik unik dan lebih fokus melayani mereka.

Jadi daripada berusaha menjangkau semua pasar, bisnis yang menggunakan target pemasaran akan mempermudah dan lebih terhubung dengan kelompok yang sesuai pasar tersebut. Jika memasarkannya tanpa menggunakan target malah bisa membuatnya tidak terhubung kepada siapa pun

Sehingga sangat penting untuk menentukan target pasar dari awal merintis bisnis karena merupakan suatu hal penting. Ada banyak sekali manfaat yang diperoleh pebisnis jika menentukan target pasar sejak awal memulai bisnis.

  • Agar promosi marketing atau pemasaran untuk bisnis menjadi jelas. 
  • Mempermudah pengaturan produk yang akan ditawarkan serta supaya menarik perhatian calon konsumen. 
  • Mempermudah target marketing dengan menemukan dan mempertimbangkan peluang yang di butuhkan atau beredar di pasar.

Hampir semua orang pasti setuju jika membangun bisnis sendiri bukanlah suatu perkara yang mudah untuk dilakukan. Ada banyak sekali hal yang harus dilakukan dan dipertimbangkan agar bisnis yang sedang dirintis bisa berkembang dan memberikan kesuksesan kepada pemiliknya. 

Pasalnya, hanya karena satu kesalahan saja dalam menentukan keputusan berbisnis, sebuah usaha dapat menjadi stagnan dan tidak berkembang. Bahkan, bukan tidak mungkin bisnis tersebut akan bangkrut ketika belum berhasil memberikan keuntungan materiil sama sekali.

Supaya tidak merugi dan bangkrut, sebelum memulai bisnis, lebih baik memahami lebih dulu faktor apa saja yang perlu dipersiapkan dengan baik dan teliti.

Manfaat Target Pasar

Biasanya, target pasar dibuat demi memastikan jika semua pemasaran yang dilakukan bisa tepat sasaran. Target pasar sangat penting agar penjualan semakin meningkat dan membantu mengukur keberhasilan. 

Berikut beberapa manfaat menentukan target pasar dari awal:

1. Menaikkan Penjualan

Jika berhasil menentukan target pasar akan membuat penjualan semakin meningkat, serta membuat produk jadi cepat terjual dan berhasil memasarkan lebih cepat dibandingkan kompetitor. Dengan begini, penjualan produk juga semakin meningkat. 

Produk juga akan mudah untuk dikembangkan, dengan memiliki semua data mengenai target pasar. Akan semakin mempermudah untuk menentukan produk mana yang paling disenangi pelanggan.

Tapi kemampuan ini akan memenuhi kebutuhan customer dengan baik sehingga membuat customer lebih loyalty. Perlu diingat jika 65% keuntungan suatu usaha berasal dari customer setianya. 

Sehingga, kalau berhasil menentukan target pasar pada setiap produk, akan membuat hasil menjadi lebih baik. 

2. Memastikan Anggaran yang Diperlukan

Dalam pemasaran yang perlu dilakukan yaitu mengetahui biaya. Jika tidak bisa menentukan target pasar lebih dulu tentu pemasaran akan menyasar ke semua orang. Ini membuat, anggaran yang diperlukan menjadi lebih besar.

Memang hasil akhir penjualan akan banyak, tapi keuntungan yang didapatkan menjadi relatif kecil karena biaya pemasaran sudah terlalu besar.   

3. Mencegah Konflik Persaingan

Dalam berbisnis tentu akan terjadi persaingan usaha, lain halnya jika jenis bisnisnya sangatlah spesifik. Tidak perlu khawatir dengan bisnis punya kompetitor, cukup di antisipasi saja. Dengan kemampuan untuk mengantisipasi persaingan tentu ada keuntungan yang didapatkan.

Dengan mencari tahu target pasar serta melihat yang ditawarkan kompetitor pada pasar tersebut. Untuk itulah, ciptakan dan perkenalkan kelebihan produkmu yang belum pernah ditawarkan kompetitor lain. 

Dengan mengetahui target pasar bisnis yang dibangun bisa “tampil beda” dibandingkan kompetitor. Inilah yang sering dilakukan perusahaan besar yang bisa menjual beragam produknya serta mendapatkan ratusan konsumen yang loyal

4. Mempermudah Membuat Konten Promosi

Dalam memasarkan produk seringkali berhasil karena pengaruh konten promosi yang dibuat. Jika promosi yang dibuat sesuai target pasar, tentu akan semakin menarik konsumen. Dengan inilah, penjualan produk dapat ditingkatkan dengan semaksimal mungkin.

Target pasar sangat menentukan promosi yang dibuat bisa disebar dengan media cetak seperti majalah ataupun koran. Bisa juga melakukan pemasaran dengan menggunakan media sosial saja. Sehingga dibutuhkan pertimbangan dengan menggunakan data, seperti target audiens.   

5. Memperat Komunikasi Terhadap Pelanggan

Dengan memahami target pasar, akan mempermudah komunikasi dan terhubung pelanggan. Hal ini bertujuan untuk lebih mengerti kebutuhan pelanggan.  

Komunikasi yang dilakukan dapat melalui beragam cara seperti survei ataupun metode lainnya. Karena telah memahami target pasar, akan didapatkan data siapa saja yang bisa terlibat didalam kegiatan itu.

Kumpulan informasi yang didapatkan akan menjadi lebih presisi. Hal ini sangat penting dalam menentukan produk yang akan diluncurkan. Sehingga produk yang diperlukan akan semakin mudah untuk dijual.

6. Memperbesar Investasi Terhadap Usaha Kecil

Investasi menjadi salah satu cara paling efektif untuk mengembangkan sebuah bisnis, apalagi bisnis kecil serta menengah. 

Jika ingin pihak lainnya berinvestasi dalam bisnismu, tunjukkan jika bisnis dapat terencana dengan baik. Dengan menunjukkan visi serta misi yang jelas, akan semakin memahami target pasarnya.

Sehingga para investor bisa lebih yakin saat menjalin kerja sama dan juga mengembangkan bisnismu.

Faktor Yang Menentukan Target Pasar

Setelah mengetahui manfaat menentukan target pasar. Langkah selanjutnya adalah mengetahui faktor yang menentukan target pasar.

Lokasi Penjualan Produk

Lokasi menjadi salah satu faktor saat memastikan target pasar berdasarkan geografis. Perlu diketahui jika semua produk tidak dapat dijual ke sembarang tempat. 

Misalkan dalam bisnis kuliner, seperti Bakpia khas Yogyakarta, memang dapat dijual ke seluruh Indonesia dengan media online. Tapi, saat membuka bisnis seperti jasa pencucian kendaraan ataupun laundry, tentu saja target pasar menjadi terbatas hanya di satu wilayah saja.

Demografi Calon Konsumen Produk

Demografi merupakan hal yang berkaitan dengan dinamika penduduk. Yang meliputi beragam ham seperti usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lainnya.

Dengan mengetahui demografi calon konsumen, tentu akan semakin paham mengenai target pasar serta pendekatan pemasaran yang cocok untuk dilakukan. 

Misalkan, saat berbisnis mainan anak-anak, tujuan pemasaran produk tentu saja para orang tua. Sehingga konten promosi yang dibuat haruslah menunjukan dunia anak, mulai dari desainnya, jenis huruf, pemilihan warna, serta cara penyampaiannya. 

Kebiasaan Calon Konsumen Produk

Wajib untuk mencari tahu kebiasaan dari calon konsumen, hal ini tidak hanya untuk menentukan produk apa yang perlu diluncurkan. Tapi juga mencari tahu waktu yang tepat saat memasarkannya. 

Misalkan saat berbisnis kue, tentu saja konsumen akan lebih cenderung memilih produk yang terjangkau, sehingga bisa membuat produk menggunakan kemasan yang ekonomis. Kemudian, pusatkan promosi pada sisi ekonomis serta harga yang ditawarkan. 

Daya Beli Konsumen

Kebanyakan konsumen akan memperhatikan harga suatu produk serta menjadikannya pertimbangan utama. Tapi, ada juga bisnis yang mengutamakan kualitas produk, tanpa mementingkan harga. Seperti wedding organizer, ataupun jasa perencanaan suatu event.

Demi memastikan agar momen istimewanya dapat berjalan lancar, banyak orang memilih memakai jasa wedding event ataupun organizer daripada merencanakan sendiri. Alasannya adalah karena pengalaman saat mengatur rangkaian proses menjadi kuncinya.

Tidak heran jika konsumen mau mengeluarkan uang demi memperoleh pelayanan terbaik. Jadi, jika ingin menggeluti bisnis jasa seperti itu, pastikan teliti saat menentukan harga atas jasa yang ditawarkan. Salah satunya seperti menawarkan beragam pilihan paket buat target pasar yang berbeda.

Strategi Target Pasar

Setelah mengetahui pentingnya menentukan target pasar serta beragam faktor. Langkah selanjutnya adalah memilih strategi yang tepat untuk suatu bisnis. Ada empat strategi target pasar yang dapat di pilih, seperti berikut :

1. Mass Marketing

Mass marketing merupakan upaya menjual suatu produk ke semua orang. Strategi ini yaitu dengan tidak membuat segmentasi khusus dalam menentukan konsumennya. Sehingga, produk yang akan dijual bersifat umum serta buat semua orang.

Misalkan sebuah produk buat penggunaan sehari-hari seperti sikat gigi, sabun, dan lainnya. Jika produk yang diluncurkan bersifat umum, strategi ini dapat digunakan. Fokusnya akan lebih membuat promosi agar semakin banyak orang yang mengetahui serta membeli produknya.

2. Differentiated Marketing

Jika produk yang diluncurkan ditujukan ke pengguna khusus, maka bisa memilih memakai differentiated marketing

Ini merupakan strategi yang menciptakan produk berbeda dengan target pasar yang berbeda juga. Misalkan, dengan membedakan sabun pria serta wanita. Bisa juga dengan membuat shampoo dewasa dan anak-anak.

Biasanya target pasar differentiated marketing akan ditentukan dari faktor-faktor demografis.

3. Niche Marketing

Niche marketing merupakan strategi target pasar dengan target yang lebih sempit karena berkaitan dengan karakteristik konsumen khusus. Misalkan penjualan suatu produk pasta gigi buat gigi sensitif. 

Walaupun mempunyai target pasar yang lebih kecil, tidak jarang niche marketing justru membuat penetrasi pasar menjadi lebih baik. Jika berhasil menentukan strategi yang sesuai, justru dapay menjadi market leader di niche tersebut.

4. Micro Marketing

Micro marketing ditunjukan untuk target pasar yang lebih kecil. Penggunaan strategi ini sangat cocok ditunjukan untuk produk yang mempunyai keterbatasan dalam hal lokasi, waktu ataupun jenis barangnya.

Misalkan produk yang dapat menggunakan micro marketing yaitu seperti pertunjukan musik, hotel, restoran, sampai dengan souvenir unik.

Contoh Target Pasar?

Berikut adalah contoh perihal target pasar, Misalkan saat seorang pengusaha membuka bisnis pakaian wanita, ada beberapa contoh target pasar yang dapat ditentukan sebagai berikut:

  • Produk yang akan dijual: semua pakaian wanita akan dijual dengan online.
  • Target lokasi: menentukan lokasi seperti kota-kota besar : Bandung, Jakarta, Medan, Surabaya, Semarang, Palembang, Yogyakarta, seeta lainya yang bisa dijangkau jasa pengiriman 2-3 hari kerja.
  • Target Demografi: menargetkan perempuan dengan usia 17-30 tahun dan mempunyai penghasilan di atas 2 juta per bulan.
  • Karakteristik Psikologis: menargetkan yang sering memakai sosial media dan internet serta mengikuti trend fashion.

Itulah pentingnya menentukan target pasar dari awal saat memulai bisnis. Tapi semua itu juga harus diiringi dengan pengelolaan keuangan bisnis yang baik agar bisnis bisa tetap maju dan terus berkembang.

The post Target Pasar: Pengertian, Manfaat, Strategi dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/faktor-yang-mempengaruhi-volume-penjualan Thu, 29 Jul 2021 14:03:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=25960 Perkembangan dunia usaha sekarang ini membuat peranan pemasaran menjadi sangat penting dalam menunjang kemajuan perusahaan. Berhasil atau tidaknya suatu bisnis sangat ditentukan oleh kegiatan pemasaran perusahaan tersebut, karena pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Untuk mencapai keberhasilan dalam target penjualan. Berikut faktor yang dapat mempengaruhi volume penjualan : 1. Harga Harga merupakan […]

The post 4 Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perkembangan dunia usaha sekarang ini membuat peranan pemasaran menjadi sangat penting dalam menunjang kemajuan perusahaan. Berhasil atau tidaknya suatu bisnis sangat ditentukan oleh kegiatan pemasaran perusahaan tersebut, karena pemasaran merupakan kegiatan perusahaan yang langsung berhubungan dengan konsumen.

Untuk mencapai keberhasilan dalam target penjualan. Berikut faktor yang dapat mempengaruhi volume penjualan :

1. Harga

Harga merupakan salah satu dari variabel Marketing yang sangat penting dalam memberikan penilaian terhadap produk yang akan dilaksanakan. Adapun pengertian harga adalah jumlah uang yang dibutuhkan untuk memperoleh berbagai kombinasi sebuah produk dan pelayanan yang
menyertainya.

2. Promosi

Faktor promosi sangat berperan penting dalam meningkatkan volume penjualan barang. Karena itu promosi digunakan seefektif dan semaksimal mungkin dalam menarik minat para pembeli.

Inti dalam promosi adalah membangun komunikasi dengan para calon pembeli dengan cara yang meyakinkan tentang produk atau jasa yang dijual.

3. Distribusi

Dari berbagai macam kebijaksanaan pemasaran yang telah berhasil dilaksanakan dalam rangka mencapai volume penjualan yang ditargetkan dari suatu perusahaan yaitu kebijaksanaan distribusi.

Yang dimaksud dengan distribusi disini adalah sebuah jalur yang dilalui oleh arus barang-barang dari produsen ke perantara dan akhirnya sampai kepada pemakai atau struktur inti organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan terdiri atas : agen, dialer, pedagang besar dan pengecer.

4. Pelayanan

Pelayanan yang bergerak baik dalam bidang barang dan jasa mau tidak mau harus memberikan pelayanan memuaskan terhadap pelangganya. Dikarenakan hal ini adalah sebuah kunci sukses suatu perusahaan untuk mengikat pelanggannya agar merasa betah dan percaya untuk memakai produk barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.

Pepatah mengatakan “pembeli adalah raja”, filosofi ini secara tidak langsung mengharuskan produsen memberikan pelayanan yang baik dan memuaskan kepada pelanggannya.

The post 4 Faktor yang Mempengaruhi Volume Penjualan Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Syarat Penyerahan Barang Dagang https://haloedukasi.com/syarat-penyerahan-barang Sat, 02 Jan 2021 00:29:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18199 Syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang dapat diartikan suatu kesepakatan yang dibuat bersama antara penjual dan pembeli tentang tempat penyerahan barang dagang yang akan diserahterimakan serta membahas penyerahan tanggung jawab terhadap barang yang dijual kepada pembeli. Dalam kesepakatan ini ditentukan siapa yang akan menanggung biaya pengiriman dan resiko terhadap barang dari gudang penjual sampai di […]

The post 5 Syarat Penyerahan Barang Dagang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Syarat penyerahan barang dalam perusahaan dagang dapat diartikan suatu kesepakatan yang dibuat bersama antara penjual dan pembeli tentang tempat penyerahan barang dagang yang akan diserahterimakan serta membahas penyerahan tanggung jawab terhadap barang yang dijual kepada pembeli.

Dalam kesepakatan ini ditentukan siapa yang akan menanggung biaya pengiriman dan resiko terhadap barang dari gudang penjual sampai di gudang pembeli.

Berikut ini syarat penyerahan barang:

1. Franko Gudang Pembeli

Maksudnya barang yang diperjual belikan akan menjadi hak pembeli apabila barang tersebut sudah sampai di gudang pembeli, sehingga biaya pengangkutan dan resiko yang timbul di perjalanan murni tanggung jawab penjual .

2. Frangko Gudang Penjual

Maksudnya barang yang diperjual belikan menjadi hak pembeli pada saat keluar dari gudang penjual, sehingga seluruh resiko dan biaya pengangkutan barang seluruhnya ditanggung pembeli.

3. FOB (Free On Board) Shipping Point

Syarat penyerahan barang satu ini berlaku untuk pengiriman barang yang menggunakan kapal laut. FOB Shipping point ini mensyaratkan bahwa biaya angkut dari gudang penjual ke gudang pembeli adalah tanggung jawab pembeli .

Sehingga status kepemilikan barang berubah setelah barang keluar dari gudang penjual.

Saat barang dagang sudah keluar dari gudang penjual, baik penjual maupun pembeli dapat melakukan pencatatan atau penjurnalan persediaan barang dagang dalam proses jual beli meskipun barang belum sampai di gudang pembeli.

4. FOB (Free On Board) Destination Point

Syarat penyerahan barang ini juga biasanya berlaku untuk pengiriman yang menggunakan kapal laut. Dimana serah terima barang yang diperjualbelikan menjadi milik pembeli ketika barang tersebut sudah sampai di pelabuhan pembeli.

Sehingga segala bentuk resiko yang timbul di perjalanan dan biaya pengiriman semua ditanggung penjual .

Dalam hal ini pembeli tidak mengetahui total biaya pengiriman sehingga dalam pembukuan pihak pembeli hanya mencatat harga beli barang tersebut. Untuk pencatatannya bisa dilakukan setelah barang sampai di gudang pembeli.

5. Cost Insurance and Freight (CIF)

Artinya dalam kesepakatan ini pihak penjual menyetujui untuk menanggung semua biaya angkut dan premi asuransi barang dalam perjalanan. penyerahan barang dengan syarat ini hanya dapat dilakukan untuk pengangkutan laut dan antar pulau saja.

The post 5 Syarat Penyerahan Barang Dagang appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Perbedaan Pemasaran dan Penjualan yang Harus dipahami https://haloedukasi.com/perbedaan-pemasaran-dan-penjualan Tue, 21 Jul 2020 04:08:13 +0000 https://haloedukasi.com/?p=9068 Seringkali kita menyamakan arti antara pemasaran dan penjualan, padahal keduanya merupakan dua istilah yang berbeda. Perbedaan pemasaran dan penjualan dapat kita lihat dari pengertian, tujuan, falsafah, staf yang terlibat, orientasi, dan perencanaan. 1. Berdasarkan Pengertian Yang dimaksud dengan pemasaran atau marketing menurut American Marketing Association adalah sebagai berikut. “Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk […]

The post 8 Perbedaan Pemasaran dan Penjualan yang Harus dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seringkali kita menyamakan arti antara pemasaran dan penjualan, padahal keduanya merupakan dua istilah yang berbeda.

Perbedaan pemasaran dan penjualan dapat kita lihat dari pengertian, tujuan, falsafah, staf yang terlibat, orientasi, dan perencanaan.

1. Berdasarkan Pengertian

Yang dimaksud dengan pemasaran atau marketing menurut American Marketing Association adalah sebagai berikut.

“Suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.”

Adapun yang dimaksud dengan penjualan atau selling adalah Menurut Moekijat dalam buku Kamus istilah ekonomi menyatakan bahwa

“Selling (melakukan penjualan) adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak”.

2. Berdasarkan Titik Awal

Perusahaan yang berorientasi pada pemasaran, hal pertama yang dilakukan adalah menentukan pasar sasaran dengan cermat dan menyiapkan program pemasaran yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Adapun perusahaan yang berorientasi pada penjualan, akan memulai kegiatan dengan membuat produk di pabrik karena tujuannya adalah menjual produk yang dihasilkan.

3. Berdasarkan Tujuan

Umumnya, kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh sebuah organisasi bertujuan untuk melayani kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mendapatkan laba.

Adapun tujuan kegiatan penjualan adalah untuk melayani keinginan perusahaan, terutama untuk meningkatkan pendapatan perusahaan.

4. Berdasarkan Cara Mencapai Tujuan

Dalam konsep pemasaran, cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan pemasaran adalah dengan melakukan pemasaran terpadu atau marketing mix.

Adapun dalam konsep penjualan, cara yang paling efektif untuk mencapai tujuan penjualan adalah melalui kegiatan promosi yang gencar dilakukan oleh perusahaan.

5. Berdasarkan Falsafah

Berdasarkan falsafah, pemasaran umumnya berusaha untuk mengetahui apa yang menjadi keinginan dan kebutuhan konsumen kemudian berupaya untuk memuaskan dan memenuhi keinginan dan kebutuhan mereka.

Hal ini berbeda dengan falsafah penjualan yang lebih menitikberatkan pada produk yang dijual dan melakukan berbagai macam upaya untuk meyakinkan konsumen agar bersedia membeli produk yang ditawarkan.

6. Berdasarkan Staf yang Terlibat

Dalam konsep pemasaran, seluruh staf yang ada dalam lembaga memiliki tanggung jawab yang sama untuk mendorong agar terjadi pertukaran antara konsumen dan lembaga.

Adapun dalam konsep penjualan, hanya tenaga penjualan saja yang bertanggung jawab atas penjualan produk.

7. Berdasarkan Perencanaan

Berdasarkan perencanaan, pemasaran yang dilakukan umumnya berorientasi jangka panjang berdasar pada produk baru, pasar hari besuk, dan pertumbuhan yang akan datang.

Adapun dalam konsep penjualan, perencanaan yang dilakukan umumnya berorientasi pada hasil jangka pendek berdasar pada produk dan pasar.

8. Berdasarkan Hasil Akhir

Dalam pemasaran, hasil akhir yang diinginkan berupa keuntungan yang diperoleh melalui volume kepuasan konsumen.

Adapun hasil akhir kegiatan penjualan adalah keuntungan yang diperoleh melalui kegiatan penjualan.

The post 8 Perbedaan Pemasaran dan Penjualan yang Harus dipahami appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>