peperangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/peperangan Fri, 10 Feb 2023 04:42:35 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico peperangan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/peperangan 32 32 Perjanjian Breda: Latar Belakang – Hasil Kesepakatan dan Dampak https://haloedukasi.com/perjanjian-breda Fri, 10 Feb 2023 04:42:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41310 Perjanjian Breda atau Treaty of Breda ditandatangani pada 31 Juli 1667 di kota Breda, Belanda. Ini merupakan perjanjian antara Inggris, Belanda, Prancis, dan Denmark, yang menjadi tanda berakhirnya Perang Inggris-Belanda Kedua (1665-1667), di mana Prancis dan Denmark sebelumnya mendukung Belanda. Setelah melalui negosiasi panjang dan berbelit-belit sejak akhir 1666, salah satunya didapatkan kesepakatan tukar guling. […]

The post Perjanjian Breda: Latar Belakang – Hasil Kesepakatan dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perjanjian Breda atau Treaty of Breda ditandatangani pada 31 Juli 1667 di kota Breda, Belanda. Ini merupakan perjanjian antara Inggris, Belanda, Prancis, dan Denmark, yang menjadi tanda berakhirnya Perang Inggris-Belanda Kedua (1665-1667), di mana Prancis dan Denmark sebelumnya mendukung Belanda.

Setelah melalui negosiasi panjang dan berbelit-belit sejak akhir 1666, salah satunya didapatkan kesepakatan tukar guling. Inggris mendapatkan New Netherlands (sekarang New York), sementara Belanda mendapatkan Pulau Run, Kepulauan Banda, Maluku Tengah.

Latar Belakang

Kecemburuan pemerintah Inggris pada Belanda atas keuntungan besar dari rempah-rempah Asia menyebabkan tercetusnya Perang Inggris-Belanda Kedua pada 1665. Perusahaan Hindia Timur Belanda atau VOC mampu menciptakan, menegakkan, dan memonopoli atas produksi dan perdagangan rempah-rempah di Asia, terutama Indonesia.

Pada 1616, telah didirikan sebuah perusahaan milik pemerintah Inggris, yaitu British East India Company di Pulau Run setelah mengusir penduduk pribumi dan Portugis, namun pada 1620 digusur oleh VOC. Pada akhir 1664, Inggris kembali menduduki Pulau Run, namun berhasil diusir kembali oleh Belanda lagi dengan merusak seluruh perkebunan pala.

Pada waktu yang sama, ada perebutan serupa atas perdagangan Atlantik antara pemerintah Belanda, West Indische Compagnie (WIC), dan pesaingnya Spanyol, Denmark, Swedia, Portugal, dan Inggris. Termasuk perebutan perkebunan gula di Amerika Serikat yang dikelola oleh budak dari Afrika, di mana semuanya diberi makan oleh koloni di Amerika Utara.

Pada Agustus 1664, Inggris berhasil merebut dan menduduki New Netherlands, serta melakukan berbagai serangan lain untuk merebut pos perdagangan budak WIC di Ghana. Serangan balik terus dilakukan oleh Belanda hingga RAC bangkrut. Selain itu, Belanda juga melakukan berbagai invasi di Lowestoft, Inggris dan Munster, Jerman, yang mengakibatkan Inggris kalah telak.

Pada awal 1665, Inggris menandatangani aliansi dengan Swedia guna melawan Belanda. Selain Swedia, Prancis dan Denmark diam-diam ikut setuju untuk membantu Inggris merebut armada dagang Belanda dengan imbalan sebagian dari keuntungan.

Pada akhir 1666, pemerintah Inggris mengalami krisis keuangan, sebagian besar disebabkan karena Charles II menolak kembali ke parlemen, sedangkan perdagangan Inggris sangat dipengaruhi oleh perang dan bencana domestik. Sebaliknya, sebagian besar ekonomi Belanda mulai pulih meski telah menghabiskan banyak anggaran untuk membiayai perang melawan Inggris, terutama perang di perairan.

Pada Oktober 1666, Charles II mengundang Jenderal Serikat Belanda di London dengan dalih pengaturan pengembalian jenazah Wakil Laksamana William Berkeley, yang terbunuh dalam Pertempuran Empat Hari. Namun yang terjadi adalah pihak Inggris mengajak Belanda bernegosiasi mengenai pencabutan tuntutan penunjukan William of Orange sebagai stadtholder, pembayaran ganti rugi, pengembalian Pulau Run, dan kesepakatan perdagangan di Hindia Belanda.

Namun pihak Belanda menolak menghadiri diskusi perdamaian tanpa kehadiran Prancis. Sementara terkait klaim teritorial, Belanda menawarkan untuk melanjutkan situasi seperti saat ini atau kembali ke posisi seperti sebelum berperang. Sebuah opsi yang jelas tidak dapat diterima oleh pemerintah Inggris.

Ketulusan dari penawaran Charles dipertanyakan, karena salah satu utusannya di Paris, Earl of St Albans, pada waktu yang sama sedang melakukan diskusi rahasia mengenai aliansi Anglo-Prancis. Di sisi lain, Louis XIV selalu memastikan Belanda memenuhi tuntutan Inggris, sebagai imbalan atas kebebasan dominasi wilayah Spanish Netherlands.

Perundingan

Negosiasi awalnya akan dilakukan di Den Haag, namun pihak Belanda yang diwakili oleh Johan de Witt menolak. Den Haag didominasi oleh oposisi Orangist, di mana mereka didukung oleh Louis XIV sehingga memandang Orangist sebagai agen Inggris. Negosiasi pun ditunda hingga ditentukan waktu dan tempat yang tempat untuk berdiskusi.

Marah dengan penundaan tersebut, oposisi Orangist di beberapa negara bagian seperti Zeeland, Groningen, Gerderland, Friesland, dan Overijssel mengancam akan berhenti membayar upeti perang, hanya karena sikap keras kepala dari pihak Belanda.

Pembentukan aliansi anti-Spanyol antara Prancis dan Portugal pada Maret 1667, menempatkan De Witt dan pihak Belanda berada di bawah tekanan untuk mencapai kesepakatan. Pada 24 Mei, Louis melancarkan Perang Devolusi, di mana pasukan Prancis dengan cepat menduduki sebagian besar kawasan Spanish Netherlands dan Franche-Comte.

Agar kependudukan Prancis di Belanda berakhir, Spanyol terlebih dahulu harus mengakhiri Perang Restorasi Portugis yang telah berlangsung lama. Pada 27 Mei, Perjanjian Anglo-Spanyol Madrid secara resmi mengakhiri perang yang telah berlangsung dari 1654-1660. Sebagai imbalan atas konsesi komersial, Inggris setuju untuk menjadi penengah bersama dengan Portugal.

Sementara itu, ekspansi Prancis yang mengancam kestabilan perekonomian Belanda mengakibatkan penghentian Perang Inggris-Belanda Kedua. Louis XIV memaksa Belanda untuk menyetujui konsesi, agar Inggris dapat meningkatkan tuntutan mereka kepada pihak Belanda bahwa kemenangan militer besar diperlukan untuk meningkatkan posisi mereka.

Meski sedang dalam keadaan mendesak, Belanda mampu mengambil keuntungan penuh dalam Serangan Medway pada Juni 1667. Dampak strategis paling terlihat dalam tindakan tersebut adalah penghinaan yang tidak akan pernah dilipakan oleh pihak Inggris, terutama Charles. Bagi beberapa pihak, hal ini akan memperpanjang proses negosiasi.

Namun pembentukan aliansi untuk melawan Prancis yang telah mendominasi kawasan Spanish-Netherlands, yang juga didukung oleh Leopold I. Ditambah dengan kerugian ekonomi akibat perang dan kebakaran besar di London, Clarendon menginstruksikan Holles untuk setuju dengan persyaratan “memenangkan pikiran rakyat” dan “membebaskan raja dari beban yang sulit ditanggungnya”.

Setelah melewati berbagai peristiwa dan perjanjian damai, oleh beberapa pihak dipilih Breda sebagai tempat untuk bernegosiasi tentang Perang Inggris-Belanda Kedua. Namun, oposisi Orangist menuduh De Witt sengaja mengulur-ulur waktu guna memberikan kebebasan bagi Louis XIV dan pasukannya di kawasan Spanish-Netherlands.

Selama perundingan, para mediator memberikan prestise dan kesempatan pada semua pihak untuk membangun hubungan. Swedia diwakili oleh Goran Fleming dan Count Dohna, Belanda oleh Hieronymus van Beverningh dan Johan de Witt, Inggris diwakili Denzil Holles dan Henry Coventry, serta dari oposisi Orangist tepatnya Zeeland yang diwakili Pensionary Pieter de Huybert, dan van Jongestall dari Friesland.

Hasil Kesepakatan

Setelah melalui proses diskusi dan negosiasi yang panjang, dihasilkan sebuah perjanjian perdamaian antara pihak Inggris dan Belanda yang disebut dengan Perjanjian Breda atau Treaty of Breda (1667). Terdapat beberapa poin penting yang menjadi pertanda perdamaian diantara keduanya, antara lain:

  • Pasal 1, menetapkan sistem aliansi militer terbatas, yaitu armada atau kapal tunggal yang berlayar di jalur yang sama wajib saling membela guna melawan pihak ketiga.
  • Pasal 3, menetapkan prinsip ”uti possidetis” atau “apa yang Anda miliki, Anda pertahankan”. dengan demikian, Belanda mendapatkan kembali Suriname dan Pulau Run. Sementara Inggris tetap mempertahankan New Netherlands, yang sekarang terbagi menjadi New York City, New Jersey, Pennsylvania, Delaware, dan Connecticut.
  • Pasal 4 sampai 8, berisikan prinsip yang sama terhadap peristiwa kehilangan barang atau kapal, termasuk yang terjadi sebelum perang. Tidak ada ganti rugi yang dapat dikenakan atau hukuman dijatuhkan pada pihak mana pun. Serta semua Letter of Marque yang ada dinyatakan batal.
  • Untuk memberikan waktu guna mengomunikasikan instruksi Pasal 4-8, dalam Pasal 7 berisikan tentang perubahan tanggal pelaksanaannya, yaitu 5 September 1667 untuk selat Inggris dan Laut Utara, 5 Oktober 1667 untuk laut Eropa lainnya, 2 November 1667 untuk pantai Afrika di utara Khatulistiwa, dan 24 April 1668 untuk seluruh dunia.
  • Pasal 10, berisikan tentang kewajiban bagi penukaran semua tahanan tanpa uang tebusan, meski pada akhirnya Belanda menuntut penggantian biaya hidup mereka, dan Inggris juga melakukan hal serupa.
  • Pasal 13 dan 17, berisikan perjanjian bahwa kedua belah pihak tidak akan saling melindungi pemberontak. Pasal ini dibuat setelah kudeta 1666, banyak dari oposisi Orangist yang mencari perlindungan di Inggris, sementara pemberontak dari Inggris dan Skotlandia pergi ke arah lain. Namun dalam praktiknya, Pasal ini banyak diabaikan, dalam catatan rahasia, Belanda berusaha mengekstradisi para pembunuh bayaran dalam eksekusi Charles I.

Dalam sebuah perjanjian terpisah, terdapat perubahan dalam Undang-Undang Navigasi. Setiap barang yang diangkut melalui sungai Rhine atau Scheldt menuju Amsterdam, dapat diangkut dengan kapal Belanda ke Inggris tanpa dikenakan tarif.

Inggris juga memberlakukan prinsip “kapal dan barang gratis”, guna mencegah pasukan Angkatan Laut Bersenjata Kerajaan mencegat kapal Belanda selama keduanya di bawah bendera netral. Istilah-istilah menjadi pendahuluan dalam perjanjian, yang ditulis dengan teks definitif dan ditandatangani pada 17 Februari 1668.

Sementara perjanjian antara Denmark dan Prancis mengikuti versi Anglo-Belanda, dengan mengesampingkan klaim terhadap restitusi kerugian. Inggris juga mengembalikan Cayenne dan Acadia yang merupakan milik Prancis, yang masing-masing direbut pada tahun 1667 dan tahun 1654. Namun, batas pastinya kapan tidak ditentukan, serta penyerahan ditunda hingga 1670.

Di sisi lain, Inggris tetap melakukan invasi ke wilayah lain, seperti perebutan kembali wilayah Montserrat dan Antigua, dengan pulau Karibia Saint Kitts yang terbagi di antara kedua negara. Setelah penandatanganan Perjanjian Breda 31 Juli 1667, mereka kembali ke negaranya masing-masing guna proses ratifikasi, sebuah proses yang selesai pada 24 Agustus 1667, diikuti perayaan publik di Breda.

Dampak Perjanjian Breda

Kesepakatan tukar guling antara New Netherlands dan Pulau Run dalam Perjanjian Breda, menghilangkan dua alasan utama dalam perselisihan. Secara keseluruhan, ketegangan Anglo-Belanda juga berkurang, dan membuka jalan bagi Triple Alliance 1668, yaitu antara Belanda, Swedia, dan Inggris.

Triple Alliance 1668 sering dikreditkan dengan memaksa Prancis untuk mengembalikan sebagian besar keuntungan mereka di Aix-la-Chapelle atau Aachen, di mana semua persyaratan di dalamnya telah disetujui oleh Louis XIV dan Leopold pada Januari 1668.

Perjanjian Breda, dalam jangka panjang menjadi titik balik ketika Inggris dan Belanda melihat Prancis sebagai musuh dan ancaman besar. Preferensi Charles I terhadap aliansi Prancis yang menyebabkan terciptanya Perjanjian Rahasia Dover 1670, juga merupakan tren jangka panjang yang ia tentang. Penegasan kembali terhadap kekuatan laut Inggris oleh Prancis dengan memberikan dukungan terbatas dalam Perang Inggris-Belanda Ketiga berakhir.

Perjanjian Breda juga melahirkan kekecewaan bagi oposisi Orangist, karena telah gagal memulihkan House of Orange atau mengizinkan orang buangan kembali, seperti yang dijanjikan Charles I. Zeeland dan Friesland, yang menjadi perpanjangan tangan Prancis, mengusulkan William diangkat menjadi Kapten Jenderal Angkatan Darat Belanda, pemerintah Belanda menanggapinya dengan Dekrit Abadi (5 Agustus 1668).

Treaty of Breda menghapuskan posisi Stadholder of Holland. Sementara pada resolusi kedua, juga terjadi penentangan terhadap Laksamana Jenderal Konfederasi mana pun. Para tentara tersebut dianggap sebagai basis keuatan Orangist, sehingga pengeluaran untuk itu sengaja diminimalkan, yang menimbulkan efek bencana pada 1672.

Perjanjian Breda 1667 juga berhasil membuat Swedia, yang pada negosiasi menjadi mediator, memperbaiki ketentuan Elbing, memutuskan perjanjian Belanda-Denmark, dan bergabung dengan Triple Alliance. Sementara Spanyol kembali mendapatkan Franche-Comte dan sebagian besar wilayah Spanish-Netherlands.

Hal paling penting lainnya, sekarang Belanda memandang Spanyol sebagai tetangga yang lebih baik daripada Prancis yang dinilai terlalu ambisius. Secara keseluruhan, Belanda menganggap Perjanjian Breda dan pembentukan Triple Alliance sebagai kemenangan diplomatik.

The post Perjanjian Breda: Latar Belakang – Hasil Kesepakatan dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perang: Pengertian – Penyebab dan Jenisnya https://haloedukasi.com/perang Thu, 13 Jan 2022 02:48:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30657 Ketika membahas sejarah erat kaitannya dengan sebuah peperangan. Namun apa itu peperangan dan mengapa bisa timbul peperangan dan apa saja jenisnya? simak pembahasannya berikut ini.  Apa itu Perang? Perang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu permusuhan yang dialami oleh dua negara, agama, bangsa, suku, dan lainnya. Di antara kedua negara tersebut saling adu […]

The post Perang: Pengertian – Penyebab dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketika membahas sejarah erat kaitannya dengan sebuah peperangan. Namun apa itu peperangan dan mengapa bisa timbul peperangan dan apa saja jenisnya? simak pembahasannya berikut ini. 

Apa itu Perang?

Perang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah suatu permusuhan yang dialami oleh dua negara, agama, bangsa, suku, dan lainnya. Di antara kedua negara tersebut saling adu senjata dan pasukan dalam skala besar.

Sedangkan berdasarkan Kusumaatmadja adalah keadaan dua negara atau lebih berada dalam konflik sengketa bersenjata yang disertai dengan pernyataan niat dari salah satu pihak.

Secara umum perang adalah sebuah tindakan atau aksi baik fisik maupun non-fisik yang terjadi antar manusia, suku, ras, negara, bangsa, atau kelompok dengan tujuan untuk mendominasi suatu wilayah yang diperebutkan. 

Perang di masa modern seperti saat ini memiliki maknanya sendiri yaitu merujuk kepada superioritas teknologi dan industri. 

Sejarah Peperangan 

Sejatinya manusia sejak dahulu kala sudah menunjukkan rasa ingin menguasai sesuatu baik benda, harta, tahta  maupun wilayah. Tak heran jika sebuah konflik hingga peperangan sudah terjadi sejak dahulu kala. 

Salah satu peperangan tertua yang tercatat dalam sejarah adalah perang Kadesh yang terjadi di Mesir. Perang ini terjadi pada tahun 1274  sebelum Masehi yang melibatkan antara Kekaisaran Mesir yang dipimpin oleh Firaun Ramses II dengan Kekaisaran Het yang dipimpin oleh Muwatalli II di Sungai Orontes, kota Kadesh atau saat ini lebih dikenal sebagai Republik Arab Suriah. 

Sedangkan perang terbesar sepanjang sejarah terjadi selama kurang lebih 6 tahun dimulai sejak  1 September 1939 hingga 2 September 1945 yang kita sebut sebagai perang dunia II. Dampak dari perang dunia II dirasakan oleh seluruh warga Bumi di hampir berbagai bidang kehidupan. 

Peperangan selalu terjadi di sepanjang peradaban manusia bahkan hingga saat ini. Menurut Jean Pictet yang merupakan ahli hukum dari swiss menyatakan bahwa dunia dalam catatan sejarah selama 3400 tahun hanya merasakan kedamaian selama 250 tahun. Selama 5600 tahun terakhir sudah terjadi 14.600 perang meski di setiap masanya memiliki situasi, derajat, dan penyebab yang berbeda dengan masa sekarang. 

Faktor Penyebab Perang 

Pecahnya sebuah perang terjadi karena beberapa hal yang kompleks dan luas. Namun secara umum dapat disebabkan oleh beberapa faktor penyebab seperti berikut ini. 

Perbedaan Ideologi 

Ideologi adalah sebuah gagasan atau ide yang menyeluruh dan sistematis dan berkaitan dengan berbagai aspek dan bidang kehidupan. Sebuah kelompok pada umumnya akan memiliki satu ideologi yang dipegang teguh. Namun dalam kelompok dapat terjadi sebuah perbedaan ideologi yang memicu timbulnya konflik hingga peperangan kecil hingga besar. 

Contoh dari perang yang terjadi akibat perbedaan ideologi adalah perang salib yang terjadi antar pemeluk agama di Asia Barat dan Eropa sekitar abad ke-11 sampai abad ke-17.

Di Indonesia juga pernah terjadi konflik akibat perbedaan ideologi yaitu peristiwa G30SPKI.  

Perbedaan Kepentingan

Setiap manusia merupakan makhluk sosial artinya saling membutuhkan dan berinteraksi satu sama lain. Namun tak jarang dalam hubungan antar manusia menemui sebuah konflik atau perselisihan yang tidak sejalan. Apabila perselisihan tersebut terjadi dalam skala besar maka akan memungkinkan terjadinya sebuah peperangan. 

Kepentingan-kepentingan yang dimaksud mencakup berbagai bidang kehidupan seperti ekonomi, politik, jabatan, tahta dan lainnya. 

Contoh dari perang akibat perbedaan kepentingan adalah perang perebutan tahta oleh raja-raja di pulau Jawa pada masa lalu. Sedangkan di masa modern lebih dikenal dengan adanya kudeta yakni perebutan kursi jabatan secara paksa seperti yang terjadi di Myanmar pada 1 Februari 2021. 

Keinginan Memperluas Wilayah

Pada zaman dahulu dunia didominasi oleh sistem pemerintahan monarki atau kerajaan. Hakikatnya sebuah kerajaan selalu menginginkan kekuasaan yang besar salah satunya adalah wilayah yang luas. 

Namun terkadang suatu wilayah yang diinginkan sudah dikuasai oleh kelompok atau kerajaan tertentu. Untuk merebut wilayah tersebut maka harus melalui sebuah peperangan agar salah satu pihak dapat ditaklukan atau bahkan di usir. 

Sebab perebutan wilayah ini lah yang paling banyak memicu pecahnya perang di masa lalu. Contohnya adalah perang antara Iran dan Irak pada tahun 1980 sampai 1988 yang memperebutkan Sungai Shatt Al Arab.

Perampasan Sumber Daya Alam

Tidak setiap bangsa atau negara memiliki kekayaan sumber daya yang melimpah. Padahal sumber daya alam ini yang mendorong kesejahteraan rakyat. Satu bangsa yang memiliki sumber daya yang berlimpah akan menarik bangsa lain yang tidak memiliki sumber daya alam. 

Hal tersebut akan memicu keinginan untuk merebut sumber daya alam dengan cara paksa atau peperangan. Contoh peperangan perebutan sumber daya alam terjadi di bangsa Asia termasuk Indonesia pada masa lampau oleh bangsa barat seperti Portugis, Belanda, Inggris bahkan dari sesama Asia yakni Jepang. 

Tingkat Perencanaan Perang 

Sebuah peperangan tidak bisa dilakukan begitu saja melainkan harus memikirkan berbagai banyak hal. Segala persiapan yang dilakukan sebelum perang disebut dengan tingkat perencanaan perang. Lalu apa saja tingkat perencanaan perang itu? berikut penjelasannya. 

  • Strategi Raya

Strategi raya dalam dunia internasional disebut dengan grand strategy yakni sebuah tingkat perencanaan yang paling tinggi dan paling besar. Strategi ini adalah yang digunakan oleh sebuah organisasi besar, bangsa, negara, konfederasi, atau aliansi internasional. 

  • Strategi Militer

Pada tingkat perencanaan perang yang kedua adalah strategi militer yaitu sebuah peraturan atau kebijakan yang dijalankan oleh organisasi militer untuk mendapatkan target dan sasaran yang diinginkan. Dengan kata lain strategi militer adalah tujuan yang telah ditetapkan oleh suatu kelompok, organisasi, politik yang dilakukan secara militer. 

  • Operasi Militer 

Operasi militer adalah sebuah aksi dari strategi militer atau sebuah tindakan dari  perencanaan dan pengaturan angkatan militer. Operasi militer dikenal juga sebagai tujuan operasional.

  • Taktik Perang

Taktik adalah sebuah tingkat perencanaan perang yang paling rendah yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Taktik perang adalah ilmu untuk menggunakan senjata agar dapat memenangkan pertempuran. 

Meski berada di tingkatan paling rendah namun namun taktik perang sangat berpengaruh terhadap hasil perang. 

  • Logistik Perang 

Logistik perang adalah sebuah pengetahuan mengenai perencanaan dan pendanaan suatu gerakan dan memelihara kekuatan seperti transportasi dari materil, fasilitas dan jasa. 

Jenis Perang 

Perang secara umum dapat dibedakan ke dalam beberapa kelompok seperti berikut ini. 

Perang Terbatas

Perang terbatas adalah perang yang tidak banyak melibatkan banyak pihak. Dapat dikatakan hanya ada dua negara atau kelompok saja dalam peperangan ini. Berikut adalah yang termasuk perang terbatas.

  • Perang Saudara

Perang saudara adalah sebuah peperangan yang terjadi dengan melibatkan antar kubu di dalam satu kelompok itu sendiri. Adanya perang saudara menjadi tanda awal dari disintegrasi kelompok tersebut. Contoh perang saudara adalah Perang Sipil China pada 1945-1949, Perang Korea Selatan dan Korea Utara sejak 1950, Perang Saudara Amerika pada tahun 1861–1865, Perang Saudara Vietnam pada 1955-1975 dan masih banyak lagi.

  • Perang Suku

Perang suku adalah suatu peperangan yang melibatkan dua pihak yang saling bersekutu ataupun tidak dengan pihak lain yang dilatarbelakangi atas dasar nilai-nilai kesukuan. Perang jenis ini banyak terjadi di Indonesia seperti yang terjadi antara suku Dayak dengan suku Sampit di Sampit, konflik antar suku di Papua, konflik antar suku Lampung dan suku Bali di Lampung.

  • Perang antar Negara

Perang antar negara mirip dengan perang suku namun dalam skala lebih luas yakni melibatkan dua negara. Contoh dari perang antar negara adalah Konflik Ethiopia-Sudan, konflik Iran dan Irak, Perang Israel dan Palestina. 

  • Perang Ekspansi

Perang ekspansi adalah suatu peperangan yang dilakukan untuk memperluas wilayah kekuasaannya. Contohnya adalah Jepang yang melakukan ekspansi di kawasan Asia Tenggara pada masa perang dunia II. 

Perang Umum 

Perang umum adalah sebuah konflik yang melibatkan berbagai pihak yang lebih luas dan tujuan yang lebih besar dengan mengerahkan seluruh kemampuan pihak tersebut. Perang umum biasanya melibatkan pihak-pihak di seluruh dunia. Adapun yang termasuk perang umum adalah sebagai berikut.

  • Perang Dunia

Perang dunia adalah perang yang terjadi dengan melibatkan berbagai negara di dunia dalam jangkauan antar benua bahkan persekutuan militer. Dalam sejarahnya perang dunia pernah terjadi sebanyak dua kali yakni perang dunia I pada  28 Juli 1914 sampai 11 November 1918 dan perang dunia II yang terjadi pada 1 September 1939 – 2 September 1945. 

  • Perang Ekonomi

Perang ekonomi adalah perang yang dilakukan oleh berbagai negara dengan tidak menggunakan senjata melainkan saling menghancur ekonomi negara musuhnya. Contoh dari negara yang terlibat perang ekonomi adalah Amerika Serikat dengan China saat ini. 

  • Perang Agama 

Sesuai dengan namanya, perang agama adalah peran yang melibatkan antar agama satu dengan agama lainnya yang berbeda. Contohnya adalah Konflik Poso, Konflik Ambon, Konflik Aceh, perang salib dan lainnya.

  • Perang Nuklir

Perang nuklir adalah sebuah konflik yang melibatkan nuklir sebagai senjatanya. Hanya ada satu contoh perang nuklir di dunia yaitu dalam tragedi Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat pada Agustus 1945.

Perang Dingin

Istilah perang dingin tentu sudah sangat sering kita dengar. Sebutan ini digunakan untuk menggambarkan keadaan dunia setelah perang dunia II berakhir.  Perang ini melibatkan antara Amerika Serikat sebagai blok barat dengan Uni Soviet sebagai blok timur. 

Meski dikatakan perang namun kedua negara tersebut tidak pernah terlibat langsung dalam baku militer. Persaingan dilakukan dengan cara meningkatkan kekuatan militer, teknologi nuklir, dan pengiriman ekspedisi luar angkasa

The post Perang: Pengertian – Penyebab dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perang Ambarawa: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya https://haloedukasi.com/perang-ambarawa Sun, 24 Jan 2021 23:14:56 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19893 Pertempuran Ambarawa memiliki nama lain yaitu Palagan Ambarawa. Sesuai dengan namanya peperangan ini terjadi di Ambarawa yaitu sebuah kota yang berada di sebelah selatan Semarang. Perang ini dilakukan setelah kemerdekaan NKRI tepatnya pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945. Perlawanan ini dilakukan oleh warga Ambarawa sebagai bentuk perlawanan kembalinya pasukan sekutu ke Indonesia. Pada […]

The post Perang Ambarawa: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pertempuran Ambarawa memiliki nama lain yaitu Palagan Ambarawa. Sesuai dengan namanya peperangan ini terjadi di Ambarawa yaitu sebuah kota yang berada di sebelah selatan Semarang.

Perang ini dilakukan setelah kemerdekaan NKRI tepatnya pada tanggal 20 November sampai 15 Desember 1945.

Perlawanan ini dilakukan oleh warga Ambarawa sebagai bentuk perlawanan kembalinya pasukan sekutu ke Indonesia.

Pada saat penjajahan Jepang, Ambarawa adalah tempat bagi perempuan dan anak-anak Belanda. Di Ambarawa juga pasukan Hindia-Belanda ditahan. Inilah yang menyebabkan pasukan sekutu datang ke Ambarawa untuk membebaskan para tawanan,

Latar Belakang Perang Ambarawa

Bukan tanpa sebab warga Ambarawa melakukan perlawanan terhadap sekutu. Hal ini disebabkan oleh pengkhianatan yang dilakukan oleh pasukan sekutu.

Sekutu melanggar janji yang disepakati kedua belah pihak yaitu sekutu dan Indonesia. Isi perjanjian tersebut adalah:

  • Pembebasan lalu lintas di sepanjang jalan Ambarawa-Magelang baik bagi pihak Indonesia maupun Sekutu.
  • Pihak Sekutu tetap akan menempatkan pasukan di kota Magelang. Hal ini bertujuan untuk mengurus evakuasi dan melindungi pasukan Sekutu yang ditawan pada saat penjajahan Jepang.
  • Pihak Sekutu sepakat untuk tidak mengakui aktivitas badan-badan yang dibawanya, termasuk pasukan NICA.
  • Dilakukannya pembatasan terhadap jumlah pasukan Sekutu.

Kronologi Perang Ambarawa

Kekalahan pasukan Jepang pada perang dunia II membuat Belanda dan Inggris atau disebut juga dengan pasukan sekutu datang kembali ke Indonesia. Tepatnya pada tanggal 20 Oktober 1945 sekutu berhasil menginjakkan kaki di Kota Semarang.

Tujuan sekutu datang ke Semarang adalah untuk membebaskan tawanan perang yang berada di Ambarawa dan Magelang. Pasukan sekutu ini dipimpin oleh Brigadier R.G Bethell.

Kedatangan sekutu pun disambut baik oleh pemerintah setempat. Bahkan Gubernur Jawa Tengah pada saat itu yaitu Wongsonegoro bersedia untuk menyediakan bahan makan dan kebutuhan lainnya demi kelancaran tugas pasukan sekutu.

Kebaikan pemerintah Jawa Tengah pada saat itu dilandasi oleh perjanjian yang sudah disepakati kedua belah pihak.

Pada 26 Oktober 1945 tentara sekutu berada di Magelang untuk membawa pulang para tawanan. Namun ternyata di sinilah pengkhianatan dimulai. Para tawanan yang sudah dibebaskan diberi senjata bahkan melucuti persenjataan yang dimiliki oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR).

Melihat hal in terjadi M. Sarbini yang pada saat itu menjabat sebagai Letnan Kolonel Resimen Magelang berusaha menghentikan sekutu dengan cara mengepung mereka dari segala penjuru.

Pengepungan ini dilakukan pada tanggal 21 November 1946. Namun upaya M. Sarbini gagal dilakukan sehingga sekutu berhasil meloloskan diri menuju ke Ambarawa.   

Mengetahui adanya penyerangan sekutu Ono Sastrodiharjo langsung memimpin pasukan muda beserta pasukan gabungan Ambawara, suruh, dan Surakarta menghadang sekutu di desa Jambu. Pasukan sekutupun berhasil dilemahkan di sana.

Selain Sastrodiharjo, pasukan I Suryosumpeno juga melakukan penyerangan balik di daerah Ngipik. Namun tentara sekutu berhasil menguasai dua desa yang ada di Ambarawa

Jatuhnya dua desa di Ambarawa membangkitkan semangat Kolonel Isdiman dan pasukannya untuk menyerang sekutu dan membebaskan ke dua desa tersebut. Pertempuran ini dilakukan pada tanggal 26 November 1946.

Namun sayangnya pasukan ini gagal dan Letnan Kolonel Isdiman pun gugur dalam pertempuran tersebut.  Pertempuran yang dipimpin Isdiman mengalami kekalahan akibat pesawat tempur sekutu yang menjatuhkan bom. Sedangkan alat perang Indonesia pada saat itu masih kalah canggih.

Letnan Kolonel Isdiman adalah Komandan Resimen purwokerto andalan Kolonel Soedirman. Tentu saja hal ini membuat amarah Soedirman. Soedirman dan pasukannya pun turun langsung untuk memukul mundur sekutu yang berada di Ambarawa.

Sebelum melakukan penyerangan, Soedirman melakukan perundingan terlebih dahulu bersama dengan seluruh komandan TKR pada 11 Desember 1946. Perundingan ini guna membahas strategi yang digunakan untuk penyerangan.

Hasil dari perundingan tersebut adalah melakukan serangan secara besar-besaran dan serentak. Serangan ini pun dilakukan pada keesokan harinya yaitu 12 Desember 1945 pada pukul 04.30 pagi hari.

Strategis penyerangan ini berhasil mengepung sekutu hingga mereka tidak berkutik. Sekutu yang berada di Benteng Willem tidak dapat melakukan komunikasi dengan pasukan induk mereka. Pertempuran ini berlangsung selama 4 hari.

Pada tanggal 15 Desember 1946 Soedirman dengan pasukannya berhasil mengembalikan Ambarawa ke tangan Indonesia. Sekutu pun mau tidak mau harus kembali ke Semarang.

Tokoh Perang Ambarawa

  • Letnan Kolonel Gatot Subroto

Beliau merupakan Komandan TKR Divisi V. Beliau gigih melakukan pengejaran pasukan sekutu pada saat pertempuran di Magelang. Gatot Subroto juga memberikan masukan dan strategi selama masa pertempuran. Jasanya dikenang dalam sebuah patung berkuda yang berlokasi di kota kelahirannya yaitu Purwokerto.

  • Letnan Kolonel Isdiman

Isdiman lahir pada 12 Juli 1913 di Pontianak. Ia merupakan salah satu komandan perang Ambarawa namun gugur ketika mengemban tugas. Jasa Isdiman tetap dikenang hingga saat ini dengan namanya dijadikan sebagai nama jalan di Purwokerto yaitu Jalan Overste Isdiman (Ovis).

  • Kolonel GPH Jati Kusumo

Selain Gatot Subroto, Jati kusumo juga gigih dalam melakukan pengejaran tentara sekutu. Pejuang kelahiran Surakarta 1 Juli 1917 ini merupakan komandan TKR Divisi-IV.

Beliau juga aktif dalam Agresi Militer Belanda di Jogjakarta, Jawa Tengah. Bahkan pria berdarah keraton ini rela mengorbankan jabatannya demi ikut membela negerinya.

  • Kolonel Soedirman

Lahir di Purbalingga pada 24 Januari 1916 ia tumbuh dipenuhi dengan rasa nasionalisme dan patriotism yang tinggi. Di usianya yang masih sangat muda ia diangkat menjadi panglima.

Soedriman menjadi panglima TKR yang pertama dan yang termuda. Sosoknya sangat dihormati dalam dunia ketentaraan Indonesia. Beliau juga yang pertama menerima bintang 5 sebagai jendral besar pada masa pemerintahan Soeharto.

Dampak Perang Ambarawa

Akibat dari pertempuran ini banyak prajurit bahkan warga sipil menjadi korban. Dalam perang ini setidaknya Indonesia kehilangan 2.000 nyawa. Namun ini membuktikan kepada dunia bahwa kekuatan tentara Indonesia patut diperhitungkan terlebih Indonesia baru saja merdeka.

Keberhasilan perang Ambarawa ini menjadi penyemangat di daerah lain untuk melakukan perlawanan dan mengusir sekutu.

Monumen Palagan Ambarawa

monumen palagan ambarawa

Untung mengenang para korban dan pahlawan perang Ambarawa pemerintah membuat monumen yang bernama Monumen Palagan Ambarawa. Monumen ini berada di Jl. Mgr. Sugiyopranoto, Panjang Lor, Panjang, Kec. Ambarawa, Semarang.

Dalam monumen ini kamu bisa menyaksikan relief pada dinding-dindingnya yang menggambarkan bagaimana peristiwa tersebut terjadi. Monumen ini juga mempunyai benda bersejarah lainnya seperti seragam, senjata perang, bahkan pesawat mustang milik Belanda.

The post Perang Ambarawa: Latar Belakang, Kronologi, dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>