pergerakan nasional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pergerakan-nasional Tue, 31 Oct 2023 08:07:12 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pergerakan nasional - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pergerakan-nasional 32 32 3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional https://haloedukasi.com/peran-soekarno-pada-masa-pergerakan-nasional Tue, 31 Oct 2023 08:07:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46288 Jika mengurutkan satu per satu peristiwa dan fase dalam sejarah Indonesia, maka akan ada banyak sekali bila dirunut sejak awal. Salah satu fase yang ada adalah kemunculan dan pembentukan organisasi pergerakan nasional yang termasuk sebagai awal perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan di bawah penjajahan Belanda. Pergerakan Nasional terbentuk pada tahun 1908 sampai pada tahun […]

The post 3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Jika mengurutkan satu per satu peristiwa dan fase dalam sejarah Indonesia, maka akan ada banyak sekali bila dirunut sejak awal. Salah satu fase yang ada adalah kemunculan dan pembentukan organisasi pergerakan nasional yang termasuk sebagai awal perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan di bawah penjajahan Belanda.

Pergerakan Nasional terbentuk pada tahun 1908 sampai pada tahun kemerdekaan RI, yakni tahun 1945. Pergerakan ini adalah usaha perjuangan rakyat Indonesia dalam melawan penjajah melalui organisasi modern dan didasari oleh semangat nasional untuk bangkit dari penindasan.

Tujuan dari pembentukan organisasi Pergerakan Nasional adalah untuk menunjukkan bahwa rakyat Indonesia tidak setuju dan tidak puas dengan kondisi penindasan yang membuat mereka tidak berdaya. Kondisi dan situasi rakyat Indonesia sempat mengalami hal-hal memprihatinkan ketika penjajah berkuasa, maka organisasi ini ada sebagai wadah perjuangan dan perlawanan.

Organisasi Pergerakan Nasional pun tidak hanya satu atau dua, melainkan ada sederet organisasi yang silih berganti memperjuangkan dan mengembangkan cita-cita nasional. Peran Soekarno pada masa pergerakan nasional sendiri dimulai pada tahun 1915, diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Menjadi Anggota Jong Java

Peran Soekarno yang terlihat di awal pergerakan nasional adalah dengan menjadi salah satu anggota Jong Java, yakni organisasi yang didirikan 7 Maret 1915. Satiman Wirjosandjojo adalah pendiri organisasi yang bertujua menyatukan para pelajar pribumi sehingga anggotanya semua berisikan para pemuda.

Selain itu, organisasi ini ada sebagai wadah bagi para pemuda yang berminat pada kesenian dan bahasa nasional untuk mengembangkannya. Para anggota organisasi ini juga diajarkan pengetahuan umum, diberi kesempatan untuk meraih beasiswa, dan diberi kesempatan juga untuk terlibat sebagai penyelenggara sekaligus peserta dalam berbagai pertunjukan seni.

Sebagai organisasi yang bersifat Jawa-sentris dan berfokus pada pengembangan seni dan budaya, Soekarno menghadapi tantangan cukup besar sebagai salah satu anggotanya yang menempati cabang Surabaya.

Organisasi yang tiap tahunnya mengadakan rapat pleno menjadi kesempatan bagi Soekarno yang pada waktu itu menggunakan bahasa Jawa kasar (ngoko) saat berpidato dalam sidang. Setelah kejadian menggemparkan ini, terkait surat kabar Jong Java Soekarno sempat memberi usul agar penerbitan tidak lagi menggunakan bahasa Belanda, melainkan menggantinya dengan bahasa Melayu.

Sesuai namanya, Jong Java, mayoritas anggota organisasi ini adalah pemuda atau pelajar Jawa dan mengadakan kongres.

  • Pertama di Solo pada tahun 1918
  • Kedua di Yogyakarta pada tahun 1919
  • Ketiga di Solo lagi pada tahun 1920
  • Keempat di Bandung di tahun 1921, dan kongres kelimanya di Solo tahun 1922.

Meski bertujuan mempersatukan suku-suku di Indonesia, tujuan organisasi ini tidak berkaitan sama sekali dengan politik di awal. Namun setelah Haji Agus Salim memimpin Serikat Islam, Jong Java pada akhirnya mendapat pengaruh politik, khususnya dalam kongres di tahun 1924.

Tujuan organisasi semakin jelas dan berkemban di tahun 1925, yakni dengan adanya gagasan persatuan Indonesia sekaligus meraih kemerdekaan sebelum kemudian tahun 1928 dibubarkan demi tanah air.

2. Mendirikan ASC (Algemeene Studie Club)

Pada masa pergerakan nasional, peran Soekarno lainnya adalah menjadi salah satu pendiri dari sebuah klab kuliah umum. Klab tersebut dinamakan ASC, yakni singkatan dari Algemeene Studieclub atau Algemeene Studie Club pada tahun 1926.

Klab ini berisikan anggota-anggota intelektual nasionalis Bumiputera dan Bumiputeri di Bandung dengan tujuan menjadi sebuah tempat kelompok studi. Pada tahun 1927, tepatnya tanggal 4 Juli, Soekarno kemudian melanjutkan keaktifannya di masa pergerakan nasional dengan mendirikan Perserikatan Nasional Indonesia (PNI) bersama kawan-kawannya.

Popularitas Soekarno sejak menjadi anggota Jong Java, ASC dan kemudian PNI semakin meningkat dan sempat menggoyahkan pemerintah kolonial Belanda kala itu. Perserikatan Nasional Indonesia kemudian berubah menjadi Partai Nasional Indonesia yang dikembangkan secara pesat tidak hanya oleh Soekarno. Supriadinata, Maskun, serta Gatot Mangkupradja turut serta pula dalam pembangunan partai.

Namun pada akhir tahun 1929, para aktivis PNI yang berjumlah ratusan sempat tertangkap oleh pemerintah Belanda yang masih menjajah Indonesia. Tujuan penangkapan tersebut oleh Belanda adalah agar situasi tetap aman dan tertib di mana hal ini kemudian disusul dengan aktivitas pembelaan Indonesia Menggugat saat para pemuda tersebut diadili tahun 1930.

3. Menjadi Bagian dari Partindo

Sempat dipenjarakan di Penjara Banceuy, Soekarno dan aktivis PNI lainnya kemudian dipindahkan ke Sukamiskin pada tahun 1930 dan diadili di pengadilan Landraad Bandung. Di tahun yang sama, mereka membuat pembelaan Indonesia Menggugat melalui pembacaan pleidoi oleh Soekarno sendiri di mana acara ini menjadi sangat fenomenal pada masanya.

Pembebasan Soekarno terjadi pada akhir tahun 1931 yang disusul dengan partisipasi dan keterlibatannya dalam Partindo (Partai Indonesia) di tahun 1932. Setelah masa penangkapan dan pemenjaraan aktivis atau anggota-anggota PNI oleh pemerintah Belanda, PNI kemudian pecah.

Partindo ini merupakan hasil pecahan dari PNI yang menjadi awal penangkapan kembali Soekarno dan pengasingannya ke Flores di tahun 1933. Pengasingan Soekarno termasuk dalam fase akhir peran Soekarno pada masa pergerakan nasional.

Dan walaupun para tokoh nasional sempat hampir melupakan Soekarno, beliau tetap bersemangat untuk Indonesia yang nampak dari surat-surat yang dikirimkan ke Ahmad Hasan (guru Persatuan Islam). Pengasingan di Flores pun tidak cukup singkat karena Soekarno harus melanjutkan pengasingannya di Bengkulu selama sekitar 4 tahun (1938-1942) sebelum kembali berjuang untuk kemerdekaan Indonesia yang kali itu sudah berada di bawah pemerintahan Jepang.

The post 3 Peran Soekarno pada Masa Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional https://haloedukasi.com/peran-soekarno-dalam-pergerakan-nasional Mon, 02 Oct 2023 08:09:39 +0000 https://haloedukasi.com/?p=45712 Sebelum Indonesia merdeka, invasi beberapa Negara Barat seperti pemerintah kolonial Belanda yang berlarut-larut melahirkan suatu organisasi di kalangan pribumi yang disebut pergerakan nasional. Pergerakan nasional pertama kali muncul di sekitar tahun 1908 diawali oleh munculmya organisasi Budi Utomo. Organisasi yang didirikan oleh mahasiswa para pejuang nasionalis ini menyebar dengan cepat dan mampu menumbuhkan semangat perjuangan […]

The post 8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum Indonesia merdeka, invasi beberapa Negara Barat seperti pemerintah kolonial Belanda yang berlarut-larut melahirkan suatu organisasi di kalangan pribumi yang disebut pergerakan nasional.

Pergerakan nasional pertama kali muncul di sekitar tahun 1908 diawali oleh munculmya organisasi Budi Utomo. Organisasi yang didirikan oleh mahasiswa para pejuang nasionalis ini menyebar dengan cepat dan mampu menumbuhkan semangat perjuangan pribumi hingga pelosok negeri.

Sejak saat itu, di masa pergerakan nasional muncul berbagai organisasi lainnya yang berkaitan dengan perjuangan kemerdekaan. Beberapa tokoh penting seperti Soekarno juga ikut serta dalam perjuangan tersebut.

Selain membentuk organisasi serupa, Soekarno juga memiliki beberapa peran penting dalam pergerakan nasional yang berlangsung dari 1908 hingga runtuhnya pemerintah colonial Belanda dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Berikut terdapat beberapa diantaranya yang dirangkum dalam penjelasan singkat berikut.

1. Menjadi anggota Jong Java

Sebelum berdirinya Budi Utomo, perjuangan kemerdekaan yang muncul untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia cenderung bersifat kedaerahan. Budi Utomo merupakan tanda bahwa perjuangan mereka bersifat nasional, untuk Indonesia Merdeka.

Salah satu organisasi kedaerahan yang cukup populer kala itu adalah Jong Java dimana Soekarno menjadi anggotanya. Beliau bergabung di Jong Java di sekitar tahun 1915 dan mulai berperan dan berpartisipasi aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui Jong Java.

Dalam mengikuti kegiatan Jong Java, Soekarno juga berperan aktif dalam membuat tulisan tentang perjuangan di harian Oetoesan Hindia. Melalui tulisannya bahkan mampu menginspirasi para pribumi hingga tergerak untuk melakukan perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Tidak hanya itu, Soekarno menjadi satu-satunya anggota yang membuat gebrakan pada Jong Java dengan idenya untuk menggunakan bahasa Melayu dalam kehidupan sehari-hari termasuk dalam majalah harian Jong Java dari pada penggunaan bahasa Belanda.

2. Menjadi anggota Sarekat Islam

Masa pererakan nasional identik dengan masa-masa perjuangan kemerdekaan bagi Soekarno sejak masa mudanya. Setelah menjadi anggota Jong Java, beliau juga terjun ke dunia politik dengan bergabung di Sarekat Islam.

Setelah berhasil menjadi anggota Sarekat Islam di sekitar tahun 1921, Soekarno memberikan peran yang lebih leluasa dalam menyampaikan aspirasinya terkait perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau melanjutkan perjuangannya untuk konsisten menggunakan bahasa Melayu dibanding bahasa Belanda.

Hal tersebut mampu menumbuhkan nasionalisme bagi pribumi dan membuat mereka tersadar akan pentingnya identitas bangsa yang merdeka melalui bahasa yang dimiliki pribumi.

3. Mendirikan partai nasional Indonesia (PNI)

Tahun 1927 menjadi salah satu tahun yang berperan penting bagi Soekarno dimana beliau mendirikan partai nasional Indonesia (PNI). Partai tersebut didirikan sekitar 19 tahun setelah organisasi Budi Utomo yang fokus pada kemerdekaan muncul.

Tidak jauh berbeda dengan Budi Utomo, partai nasional Indonesia juga bertujuan mewujudkan Indonesia Merdeka dengan system perjuangan yang lebih tegas dan cenderung bersifat radikal melawan kaum penjajah.

Hal tersebut menjadikan beberapa perbedaan mendasar terkait partai nasional Indonesia dengan organisasi perjuangan kemerdekaan yang lainnya. Dalam praktiknya, Partai Nasional Indonesia juga lebih fokus terhadap bidang yang berkaitan dengan politik.

4. Menggagas paham Marhaenisme

Dalam peran Soekarno memperjuangkan usaha meraih kemerdekaan Indonesia sejak era pergerakan nasional, Soekarno bersama partai nasional Indonesia (PNI) menggagas paham Marhaenisme yang disampaikan bagi seluruh pribumi.

Paham tersebut fokus pada kegiatan memperjuangkan keadilan termasuk membela hak-hak kaum tertindas pribumi untuk mendapatkan keadilan menuju kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dalam paham tersebut juga dijadikan sebagai wadah politik yang bersifat sosio-nasionalis namun tetap dalam lingkup demokratis.

Sifat Soekarno yang berjuang tanpa pamrih dalam menyampaikan gagasannya mengenai keadilan dan kemerdekaan dengan mudah mendapatkan perhatian dari pribumi. Hal tersebut membuat mereka turut berjuang bersama Soekarno dalam meraih kemerdekaan.

5. Mengadakan Kongres PNI

Kongres PNI yang pertama dilaksanakan pada 27 – 30 Mei 1928 dihadiri lebih dari seribu pemuda dari berbagai suku dan ras pribumi. Dengan tegas, peran Soekarno kala itu menyampaikan pidatonya terkait tujuan PNI dalam usaha meraih kemerdekaan Indonesia yang meliputi bidang sosial, ekonomi, hingga politik.

Fokus PNI menjadi lebih jelas dan terarah sehingga dapat diterima dengan mudah oleh anggota PNI yang kemudian memutuskan untuk turut bergabung memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

6.Mendirikan surat kabar Persatuan Indonesia

Selain fokus pada kongres PNI, Soekarno juga tetap aktif menulis dalam surat kabar yang berisi tentang usaha mencapai keadilan dan kemerdekaan Indonesia. Tulisan beliau sebelumnya yang didukung oleh HOS Tjokroaminoto dalam Jong Java telah berperan penting dalam keberhasilannya memupuk rasa perjuangan di kalangan pribumi.

Perjuangan melalui tulisan yang dilakukan oleh Soekarno dilanjutkan kembali saat partai nasional Indonesia berdiri dan berhasil mendirikan surat kabar bernama Persatuan Indonesia pada Juli 1928.

Dalam surat kabar tersebut, Soekarno tidak henti-hentinya menuliskan pentingnya keadilan termasuk gerakan perjuangan kemerdekaan. Tidak luput juga, paham Marhaenisme yang sebelumnya beliau gagaskan terus diperjuangkan demi tercapainya keadilan para kaum kecil seperti petani maupun pedagang pribumi yang selalu ditindas oleh pemerintah kolonial Belanda.

7. Menyampaikan pledoi Indonesia Menggugat

Perjuangan Soekarno bersama PNI meraih simpati pribumi lebih dari yang diduga siapapun. Hal tersebut menyebabkan kekhawatiran bagi pemerintah colonial Belanda sehingga menyebabkan adanya pengintaian khusus bagi Soekarno.

Pada Mei 1928, salah seorang Gubernur dari pemerintah colonial Belanda telah memberikan peringatan keras bagi PNI dan pemimpinnya untuk menjaga setiap ucapan dan pidatonya yang mengarah terkait kemerdekaan Indonesia.

Hal tersebut membuat gerakan Soekarno bersama PNI menjadi lebih radikal dibanding sebelumnya dan membuat pemerintah colonial Belanda memberikan perintah untuk membatasi gerakan PNI hingga melakukan penangkapan terhadap Soekarno beserta Gatot Mangkupradja.

Pada Agustus 1930, Soekarno melakukan sidang pembelaannya dan menyampaikan pledoinya yang bertajuk Indonesia Menggugat. Dalam pledoi tersebut, peran Soekarno dalam menyampaikan keburukan yang dilakukan pemerintah kolonial Belanda dimana mereka telah menjalankan ketidakadilan pada rakyat Indonesia tersampaikan dengan jelas hingga diketahui oleh seluruh dunia.

8. Bergabung dengan pejuang revolusioner

Setelah ditangkap dan diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda dan kembali dipenjara di tahun 1930, perjuangan Soekarno tidak berhenti dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di masa pergerakan nasional.

Saat pemerintah Jepang menggantikan pemerintah kolonial Belanda, Soakarno dibebaskan dari penjara sekitar tahun 1942. Sejak saat itu, beliau bergabung dengan para pejuang revolusioner untuk kembali memberikan perannya dalam usaha meraih kemerdekaan hingga mempersiapkan hal-hal yang harus dilakukan setelah kemerdekaan.

Beberapa hal di atas merupakan peran Soekarno dalam pergerakan nasional yang mampu menginspirasi para pejuang nasionalis untuk meraih kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya itu, bahkan setelah kemerdekaan diproklamirkan, Soekarno masih berperan dalam upaya mempertahankan kemerdekaan bersama para nasionalis lainnya.

The post 8 Peran Soekarno dalam Pergerakan Nasional appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>