perilaku konsumen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perilaku-konsumen Thu, 10 Dec 2020 05:25:26 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico perilaku konsumen - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perilaku-konsumen 32 32 Konsumerisme: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampak https://haloedukasi.com/konsumerisme Thu, 10 Dec 2020 05:23:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=16375 Setiap individu tentu memiliki pandangan hidup dan ideologi yang berbeda-beda. Perbedaan pandangan dan keyakinan tersebut akan memperlihatkan gaya hidup dan tingkah laku masing-masing individu. Salah satu pandangan yang sedang mencuri perhatian banyak masyarakat sekarang ini adalah konsumerisme. Pengertian Konsumerisme Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “konsumerisme” adalah gaya hidup atau paham yang dimiliki oleh konsumen […]

The post Konsumerisme: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Setiap individu tentu memiliki pandangan hidup dan ideologi yang berbeda-beda. Perbedaan pandangan dan keyakinan tersebut akan memperlihatkan gaya hidup dan tingkah laku masing-masing individu.

Salah satu pandangan yang sedang mencuri perhatian banyak masyarakat sekarang ini adalah konsumerisme.

Pengertian Konsumerisme

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “konsumerisme” adalah gaya hidup atau paham yang dimiliki oleh konsumen dalam menganggap bahwa barang-barang mewah menjadi tolok ukur sebuah kebahagiaan dan kesenangan dalam hidup.

Secara umum, konsumerisme merupakan sebuah ideologi atau keyakinan akan paham atas gaya hidup individu, kelompok, dan organisasi dalam menggunakan barang-barang hasil produksi tanpa memikirkan manfaat barang tersebut melainkan hanya dijadikan sebagai simbol kesenangan semata.

Sedangkan pengertian konsumerisme menurut para ahli, yaitu:

  • Collin Campbell (1990) mendefinisikan bahwa konsumerisme adalah sebuah kondisi sosial yang dialami oleh individu maupun kelompok ketika aktivitas konsumsi menjadi tujuan hidup dan pusat kehidupan.
  • Sassateli (2007) mengartikan bahwa konsumerisme adalah serangkaian aktivitas yang menentukan orientasi individu untuk mengoleksi barang-barang yang dianggap modern, akan tetapi tidak termasuk dalam kebutuhan.
  • Zygmunt Bauman (2007) menyatakan bahwa konsumerisme adalah keadaan individu dalam memutuskan melakukan pembelian dengan hasrat keinginan untuk mengkonsumsi yang semata-mata hanya demi kesenaangan bukan karena kebutuhan.
  • Robert G. Dunn (2008) menjelaskan bahwa konsumerisme adalah suatu paham yang diyakini dan menarik perhatian di tengah-tengah masyarakat mengenai memproduksi barang secara massal hingga dapat mengubah pola subjetif dalam hal konsumsi.
  • Braudillard (2013) menjelaskan bahwa konsumerisme adalah ide dan inovasi individu dalam menentukan pola kebahagiaan yang membuat tolok ukur dengan aktivitas konsumsi sebagai acuan dasarnya.

Ciri-Ciri Konsumerisme

  • Adanya keinginan diri konsumen untuk tampil berbeda dan tidak ingin disamakan dengan orang lain.
  • Terdapat sebuah usaha untuk selalu memiliki barang yang tidak banyak ditemukan di pasaran atau dengan kata lain limited edition.
  • Munculnya rasa bangga saat mengenakan atau memiliki barang tersebut dan cenderung ingin dipamerkan kepada masyarakat umum.
  • Terkandung sifat ingin meniru gaya hidup seseorang yang dianggap sebagai pedoman hidupnya.
  • Mempunyai kecenderungan ingin selalu tampil menarik di depan umum dan menjadi pusat perhatian.

Faktor Penyebab Konsumerisme

Faktor Internal

Merupakan faktor yang dapat memicu timbulnya tindakan konsumerisme individu atau konsumen yang berasal dari diri sendiri, diantaranya:

  • Inovasi dan motivasi yang dibentuk di dalam diri konsumen.
  • Pemahaman yang dipikirkan oleh konsumen.
  • Keyakinan yang telah dipercaya.
  • Kontrol diri dan hasrat atau pengendalian diri konsumen.
  • Pandangan hidup dan tolok ukur dalam menentukan kehidupannya.

Faktor Eksternal

Merupakan faktor dari luar yang mempengaruhi perilaku kosnumerisme yang dilakukan individu atau konsumen, diantaranya:

  • Sugesti yang didapat dari keluarga, teman, dan orang-orang terdekat.
  • Keadaan masyarakat dan lingkungan sekitar.
  • Kondisi sosial yang sedang terjadi atau dengan kata lain trend.
  • Tindakan stimulus dari marketing untuk menciptakan situasi yang menguntungkan.
  • Tekanan dari luar yang mengharuskan untuk mengkonsumsi secara berlebihan.

Proses Pokok Konsumerisme

Komoditisasi

Berbagai tempat perbelanjaan merupakan pusat untuk memperlihatkan atau mensosialisasikan aktivitas konsumsi yang dilakukan bermacam-macam konsumen.

Hal tersebut karena terdapat sebuah product display yang ditunjukan memiliki makna ganda yaitu, bukan hanya sekedar untuk dijual melainkan demi mengenalkan bagaimana gaya hidup konsumen lain dalam menggunakan barang-barang hasil produksi.

Di sisi lain, hal itulah yang memicu timbulnya kesenangan, persaingan, dan perubahan pola pandang yang akan direspon oleh konsumen.

Dekomoditisasi

Di dalam aktivitas mengkonsumsi terdapat makna yang luas dimana tidak hanya sebatas menggunakan dan menghabiskan suatu barang hasil produksi.

Melainkan terdapat makna lain yang dapat membuat konsumen berimajinasi dan timbul fantasi dalam dirinya.

Hal tersebut karena ada penggunaan ulang dan sebuah kebudayaan material seperti menghilangkan kebosanan, refreshing, memperlihatkan kasih sayang, hingga dapat menjadikan simbol serta tolok ukur hidup.

Dampak Konsumerisme

Dampak Positif Konsumerisme

  • Membuka dan memperluas lapangan pekerjaan sehingga mengurangi pengangguran.
  • Meningkatkan motivasi untuk lebih bekerja keras demi menambah jumlah pemasukan atau pendapatan.
  • Bertambahnya tingkat permintaan konsumen yang memberi keuntungan bagi produsen dalam memperluas pangsa pasarnya.

Dampak Negatif Konsumerisme

  • Mengurangi makna dari dana atau uang itu sendiri.
  • Memicu tekanan sosial.
  • Timbulnya ketimpangan kelas sosial.
  • Menambah angka kemiskinan.
  • Menciptakan gaya hidup tidak hemat atau boros.
  • Rasa ketidakpuasan yang tidak terkendali sehingga memicu munculnya sifat ambisius.

Tips Meminimalisir Konsumerisme

  • Belajar cara bagaimana mengatur keuangan pribadi mulai dari pemasukan hingga pengeluaran.
  • Mulai melakukan kebiasaan menyisihkan dana atau uang penghasilan untuk ditabung.
  • Menetapkan prioritas dalam memenuhi kebutuhan.
  • Meningkatkan rasa percaya diri agar tidak mudah terseret dalam gaya hidup orang lain.
  • Mencermati dan mempertimbangkan kegunaan dan manfaat yang didapat setiap barang atau produk yang akan dibeli.

Contoh Konsumerisme

Perayaan Hari-Hari Besar

Setiap tahunnya tentu kita akan menghadapi perayaan hari-hari besar seperti tahun baru, hari keagamaan, atau hari pernikahan dan lain sebagainya.

Namun tanpa disadari setiap akan menghadap hari besar tersebut, mayoritas individu atau konsumen akan membeli barang-barang diluar kebutuhannya atau kebiasaannya demi terlihat menarik di hari itu.

Seperti pakaian, make-up, atau barang-barang perlengkapan pesta. Bahkan setiap hari besar individu atau konsumen akan mengenakan pakaian dan barang yang berbeda setiap tahunnya. Padahal pakaian dan barang tahun lalu yang dibeli terbilang masih dapat digunakan.

Sementara itu, banyak individu atau konsumen yang rela mengoleksi barang-barang mewah demi dapat diperlihatkan kepada sanak saudara saat berkunjung ke rumahnya waktu hari perayaan besar itu tiba.

Di sinilah pemicu perilaku konsumerisme mulai timbul dan sayangnya mayoritas membenarkan hal tersebut karena dianggap sebagai bentuk dari pertahanan diri dan memberikan kesenangan hingga kebahagiaan tersendiri untuk individu atau konsumen.

The post Konsumerisme: Pengertian, Ciri-Ciri dan Dampak appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perilaku Konsumen: Pengertian – Faktor dan Contohnya https://haloedukasi.com/perilaku-konsumen Fri, 27 Nov 2020 16:57:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=15933 Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan yang harus dipilih. Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen terkait kebutuhan mana yang harus dipilih akan membentuk pola perilaku konsumen. Pengertian Perilaku Konsumen Pengertian Secara Umum Secara umum, yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen terhadap suatu barang dan jasa. Pengertian Menurut KBBI […]

The post Perilaku Konsumen: Pengertian – Faktor dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapkan pada berbagai macam kebutuhan yang harus dipilih. Pengambilan keputusan yang dilakukan konsumen terkait kebutuhan mana yang harus dipilih akan membentuk pola perilaku konsumen.

Pengertian Perilaku Konsumen

Pengertian Secara Umum

Secara umum, yang dimaksud dengan perilaku konsumen adalah perilaku yang ditunjukkan konsumen terhadap suatu barang dan jasa.

Pengertian Menurut KBBI

Perilaku menurut KBBI adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan.  Adapun pengertian konsumen menurut KBBI adalah pemakai barang hasil produksi, penerima pesan iklan, atau pemakai jasa.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan perilaku konsumen menurut KBBI adalah tanggapan atau reaksi konsumen terhadap suatu produk baik barang maupun jasa.  

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun pengertian perilaku konsumen menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Gerald Zaldman dan Melanie Wallendorf (1979) dalam Dwiastuti dkk (2012) mendefinisikan perilaku konsumen sebagai tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan sumber-sumber lainnya.
  • Imamul Arifin (2009) menyatakan bahwa perilaku konsumen pada dasarnya menjelaskan bagaimana konsumen mendayagunakan sumber daya yang ada (uang) dalam memuaskan keinginan atau kebutuhan dari suatu atau beberapa produk. 

Teori Perilaku Konsumen

Teori perilaku konsumen adalah teori yang menganalisis perilaku konsumen. Ada dua teori utama yang menjelaskan perilaku konsumen yaitu teori nilai guna cardinal dan teori nilai guna ordinal.

1. Teori Nilai Guna Kardinal (Cardinal Theory)

Teori ini berpendapat bahwa utilitas atau kegunaan suatu barang dan jasa dapat diujkur dengan satuan util dan tinggi rendahnya utilitas hanya dapat diukur oleh orang yang bersangkutan.

2. Teori Nilai Guna Ordinal (Ordinal Theory)

Teori ini berpendapat bahwa utilitas suatu barang tidak perlu diukur, tetapi cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya utilitas yang diperoleh dari mengonsumsi sejumlah barang atau jasa.

Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Pendapatan.
    • Semakin besar pendapatan seseorang, semakin besar daya belinya. Sebaliknya, semakin kecil pendapatan seseorang, semakin kecil pula daya belinya.  
    • Semakin besar pendapatan yang mungkin diterima di masa mendatang maka akan semakin besar pola konsumsinya.
    • Pendapatan bertambah maka konsumsi dan tabungan akan bertambah.
    • Naiknya suku bunga akan mendorong tabungan dan mengurangi konsumsi. Atau, naiknya tingkat bunga pendapatan akan menaikkan tingkat konsumsi.
  • Tingkat harga barang dan jasa
    • Harga barang naik maka orang akan memperkecil konsumsinya. Sebaliknya, jika harga barang turun, orang akan memperbesar konsumsinya.  
  • Ketersediaan barang dan jasa
    • Jika barang dan jasa tidak tersedia di pasar, konsumen tidak dapat membeli barang dan jasa yang diinginkan.
  • Selera konsumen
    • Jika selera konsumsi masyarakat menurun maka tingkat konsumsi juga akan menurun. Sebaliknya, jika selera masyarakat naik maka tingkat konsumsi juga akan naik.
  • Lingkungan sosial budaya
    • Lingkungan sosial budaya seperti adat istiadat dan lain sebagainya dapat menimbulkan pola perilaku konsumsi yang berbeda. Misalnya, upacara adat yang tidak jarang membutuhkan biaya yang sangat besar sehingga dapat meningkatkan permintaan akan barang tertentu.
  • Prakiraan harga di masa mendatang
    • Jika diperkirakan harga barang di masa mendatang akan naik maka orang akan sesegera mungkin untuk membelanjakan uangnya untuk membeli barang tersebut. Begitupun sebaliknya.

Faktor-faktor lainnya adalah pendidikan, tempat tinggal, jumlah anak dalam keluarga, usia keluarga, dan lain sebagainya.

Manfaat Perilaku Konsumen

Manfaat perilaku konsumen antara lain sebagai berikut.

  • Membantu para manajer untuk mengambil keputusan yang tepat.
  • Analisis konsumen dapat dijadikan dasar pengetahuan bagi para peneliti pemasaran dalam melakukan penelitian.
  • Membantu konsumen dalam membuat keputusan pembelian.
  • Membantu legislator dan regulator dalam membuat regulasi dan hukum yang berkaitan dengan jual beli barang dan jasa.  

Jenis Perilaku Konsumen

Paling tidak ada dua jenis perilaku konsumen berdasarkan perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang yaitu perilaku konsumen rasional dan perilaku konsumen tidak rasional.

Perilaku Konsumen Rasional

Perilaku konsumen dikatakan rasional jika konsumen membeli barang memerhatikan beberapa hal berikut.

  • Barang yang akan dibeli dapat memberikan manfaat atau kegunaan optimal bagi konsumen.
  • Barang yang akan dibeli merupakan barang yang benar-benar dibutuhkan konsumen.
  • Barang yang akan dibeli memiliki mutu yang terjamin.
  • Harga barang yang akan dibeli sesuai dengan kemampuan konsumen.

Perilaku Konsumen Tidak Rasional

Perilaku konsumen dikatakan tidak rasional jika konsumen membeli barang tanpa memerhatikan manfaat barang yang akan dibeli bagi konsumen. Dengan kata lain, konsumen membeli barang karena alasan tertentu seperti :

  • Presitise atau gengsi.
  • Terpengaruh iklan atau promosi yang disajikan diberbagai platform media.
  • Ada banjir diskon.
  • Lebih memilih membeli barang yang bermerek.

Contoh Perilaku Konsumen

Berikut adalah beberapa contoh perilaku konsumen.

  • Seorang pemain bulutangkis akan lebih memilih membeli raket bulutangkis dibandingkan bola sepak.
  • Seseorang yang merasa kehausan ketika berada dalam perjalanan, ia akan membeli minum  yang dapat membuat dirinya kembali segar.
  • Seseorang yang tidak puas dengan produk atau jasa merek tertentu yang dibelinya, ia akan beralih ke produk atau jasa sejenis dengan merek yang lain.
  • Seseorang akan lebih membeli beras untuk makan sehari-hari dibandingkan mobil.

The post Perilaku Konsumen: Pengertian – Faktor dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>