perkembangbiakan virus - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perkembangbiakan-virus Thu, 02 Jan 2020 08:00:19 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico perkembangbiakan virus - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perkembangbiakan-virus 32 32 Pengertian Replikasi Virus https://haloedukasi.com/pengertian-replikasi-virus Thu, 02 Jan 2020 08:00:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2963 Virus tidak bisa berkembang biak sendiri tanpa bantuan ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan. Virus membutuhkan sel inang untuk melakukan replikasi. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berarti virus tidak dapat berkembang biak tanpa adanya sel inang yang masih hidup dan memiliki ciri-ciri makhluk hidup. Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan […]

The post Pengertian Replikasi Virus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Virus tidak bisa berkembang biak sendiri tanpa bantuan ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan. Virus membutuhkan sel inang untuk melakukan replikasi. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang berarti virus tidak dapat berkembang biak tanpa adanya sel inang yang masih hidup dan memiliki ciri-ciri makhluk hidup.

Virus tidak memiliki enzim untuk melakukan metabolisme dan tidak memiliki ribosom atau perlengkapan selular untuk membuat protein sendiri. Oleh karena itu, virus yang terisolasi hanya merupakan paket-paket yang berisi sekumpulan gen yang berpindah dari satu sel inang ke sel inang lainnya. Inang dari virus dapat berupa sel manusia, sel ciri-ciri kingdom animalia, sel ciri-ciri kehidupan tumbuhan, dan sel ciri-ciri kingdom monera.

Virus memiliki salah satu dari asam nukleat DNA atau RNA. Asam nukleat tersebut merupakan materi genetik yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid, glikoprotein atau kombinasi ketiganya. Setiap tipe virus hanya dapat menginfeksi beberapa jenis sel inang tertentu. Proses replikasi virus dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Berikut penjelasannya:

  1. Siklus litik

Siklus litik merupakan bentuk replikasi virus yang puncaknya ditandai dengan matinya sel inang. Siklus litik terdiri dari 5 fase, yaitu:

  • Adsorpsi: menempelnya ujung ekor virus pada dinding sel inang. Setelah berhasil menempel pada sel inang, kemudian virus mengeluarkan enzim penghancur berupa lisozim untuk membentuk lubang pada dinding sel inang.
  • Penetrasi: virus tersebut kemudian menginjeksikan DNA ke dalam sel inang. Hanya DNA virus yang masuk ke dalam sel inang. Bagian virus lain seperti kepala dan ekor tetap tertinggal di luar sel dan selanjutnya akan terlepas dan tidak berfungsi lagi.
  • Sintesis: DNA virus yang telah diinjeksikan ke sel inang akan menghancurkan DNA sel inang dan kemudian DNA virus mengambil alih peran DNA sel inang. DNA virus akan mereplikasi diri berulang-ulang dengan cara menggandakan diri dalam jumlah yang banyak. Pada tahap ini terbentuk komponen virus seperti kepala, ekor, dan serabut ekor virus.
  • Perakitan: bagian-bagian kapsid yang awalnya terpisah selanjutnya dirakit menjadi kapsid virus baru kemudian DNA virus masuk ke dalamnya. Terbentuklah tubuh virus yang utuh.
  • Litik: sel inang mati dan dinding sel inang pecah, kemudian virus-virus hasil dari replikasi pun keluar dan siap menginfeksi sel inang yang lain.
  1. Siklus lisogenik

Pada pengertian dan contoh siklus lisogenik, sel inang tidak segera mengalami litik atau pecah. Asam nukleat virus yang menginfeksi akan melakukan replikasi di dalam sel inang, dari satu generasi ke generasi yang lain. Siklus lisogenik terdiri dari 6 fase, yaitu:

  • Adsorpsi: sama seperti siklus litik, awal mula replikasi virus ditandai dengan ujung ekor virus yang menempel pada dinding sel inang. Setelah itu, virus akan menggunakan enzim lisozim untuk melubangi dinding sel inang. 
  • Penggabungan: DNA dari sel inang terlepas, lalu DNA dari virus menggabungkan diri pada antara rantai DNA inang yang lepas. Terbentuklah DNA baru yang sudah disisipi oleh DNA virus.
  • Pembelahan: saat DNA bakteri melakukan replikasi, maka DNA virus yang tidak aktif atau disebut profage juga ikut melakukan replikasi. Jumlah profage DNA virus akan mengikuti jumlah sel inangnya.
  • Sintesis: apabila ada zat kimia tertentu atau radiasi tinggi, maka DNA virus akan menjadi aktif kemudian dapat menghancurkan DNA sel inang dan akan memisahkan diri. Selanjutnya, virus membentuk kapsid baru dan melakukan replikasi.
  • Perakitan: Kapsid baru virus terbentuk dan DNA hasil replikasi masuk ke dalam kapsid tersebut untuk membentuk virus-virus baru.
  • Litik: setelah terbentuk virus baru, sel inang akan litik atau pecah. Virus-virus baru akan keluar dari sel inang dan siap untuk menyerang sel inang baru.

Demikian informasi mengenai replikasi atau perkembangbiakan virus. Proses replikasi virus dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik.

The post Pengertian Replikasi Virus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian dan Contoh Siklus Lisogenik https://haloedukasi.com/pengertian-dan-contoh-siklus-lisogenik Tue, 31 Dec 2019 05:07:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=2958 Salah satu ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan adalah berkembang biak. Siklus perkembangbiakan virus terdiri dari dua, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Untuk dapat berkembang biak dan memperbanyak diri, virus memerlukan inang berupa sel hidup. Bentuk sel hidup tersebut dapat berupa sel manusia, sel yang ada pada ciri-ciri yang dimiliki kingdom animalia, […]

The post Pengertian dan Contoh Siklus Lisogenik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Salah satu ciri-ciri kelompok makhluk hidup dan perannya dalam kehidupan adalah berkembang biak. Siklus perkembangbiakan virus terdiri dari dua, yaitu siklus litik dan siklus lisogenik. Untuk dapat berkembang biak dan memperbanyak diri, virus memerlukan inang berupa sel hidup. Bentuk sel hidup tersebut dapat berupa sel manusia, sel yang ada pada ciri-ciri yang dimiliki kingdom animalia, sel yang juga ada pada ciri-ciri kehidupan tumbuhan, atau sel yang ada pada ciri-ciri kingdom monera

Bagian penting dari tubuh virus adalah kepala, ekor, dan bagian inti. Virus memiliki kepala yang berbentuk segi banyak atau polihedral. Di kepala tersebut, virus menyimpan materi genetik berupa salah satu dari DNA atau RNA. Di bawah kepala, terdapat selubung memanjang yang disebut ekor. Ekor pada virus berfungsi untuk alat penginfeksi.

Kepala dan ekor virus diselubungi oleh kapsid. Selubung tersebut tersusun atas molekul protein. Kapsid berfungsi untuk melindungi materi genetik yang ada di virus. Bagian inti dari virus adalah DNA dan RNA yang merupakan materi genetik.  Setelah proses infeksi melalui ekor virus, DNA dan RNA akan bertanggung jawab pada perkembangbiakan virus. 

Pada siklus lisogenik, asam nukleat dari virus yang menginfeksi sel inang akan mereplikasi atau memperbanyak diri di dalam sel. Tahap awal dari siklus lisogenik diawali dengan virus bakteriofage yang menempel pada dinding sel inang. Kemudian, DNA virus masuk pada sel inang melalui ekor virus. Selanjutnya, DNA virus akan menyisip ke dalam DNA inang.

Pada fase ini, DNA virus tidak aktif membelah atau disebut laten, DNA baru tersebut dinamakan profage. Profage kemudian mengadakan replikasi. Virus yang melakukan siklus lisogenik sewaktu-waktu dapat aktif dan melakukan siklus litik. Aktifnya virus yang melakukan siklus lisogenik  dipicu oleh faktor kimia atau fisika misalnya karena radiasi ultraviolet. Apabila keadaan lingkungan menguntungkan, profage akan memasuki tahap selanjutnya, yakni siklus litik. Ada 6 fase yang terjadi di siklus lisogenik, yaitu:

  1. Adsorpsi

Fase adsorpsi atau penempelan ditandai dengan adanya ujung ekor virus yang menempel atau melekat pada dinding sel inang. Setelah berhasil menempel pada sel inang, kemudian virus mengeluarkan enzim penghancur yang disebut lisozim/enzim untuk membentuk lubang pada dinding bakteri atau inang.

  1. Penggabungan

Setelah DNA sel inang terinfeksi DNA virus, rantai ganda dari DNA akan lepas. DNA dari virus kemudian akan menyisip di antara DNA sel inang yang lepas. Akibatnya, sel inang yang terinfeksi akan memiliki DNA virus.

  1. Pembelahan

Setelah DNA bakteri melakukan replikasi, maka DNA virus yang tidak aktif (profage) juga ikut melakukan replikasi. Jumlah profage DNA virus akan mengikuti jumlah sel inangnya.

  1. Sintesis

DNA virus akan mensintesis protein sel inangnya untuk digunakan sebagai kapsid bagi virus – virus baru dan sekaligus melakukan replikasi diri menjadi banyak.

  1. Perakitan

Kapsid baru yang dibentuk dari sintesis protein sel inang akan dirakit menjadi kapsid virus yang utuh, yang berfungsi sebagai selubung virus. Kapsid baru virus terbentuk dan DNA hasil replikasi masuk ke dalamnya guna membentuk virus – virus baru.

  1. Litik

Setelah pembentukan virus baru selesai, terjadilah litik atau pecahnya sel. Virus – virus baru yang terbentuk akan keluar dari sel inang dan siap untuk menyerang sel inang baru. 

Contoh virus yang berkembang biak menggunakan siklus lisogenik adalah Corynebacterium diphtheriae, Vibrio cholerae, Shigella dysenteriae, dan Streptococcus pyogenes. Demikian informasi mengenai siklus lisogenik pada virus beserta contohnya. Semoga bermanfaat.

The post Pengertian dan Contoh Siklus Lisogenik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>