permukaan bumi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/permukaan-bumi Mon, 29 Jan 2024 07:35:09 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico permukaan bumi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/permukaan-bumi 32 32 Topografi : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, dan Bentuknya https://haloedukasi.com/topografi Mon, 29 Jan 2024 07:35:03 +0000 https://haloedukasi.com/?p=47874 Topografi adalah studi tentang bentuk dan fitur permukaan bumi, termasuk segala sesuatu yang terjadi pada suatu wilayah atau daerah. Kata “topografi” berasal dari bahasa Yunani, di mana “topos” berarti tempat dan “graphia” berarti tulisan. Oleh karena itu, topografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi suatu tempat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, ciri, fungsi, […]

The post Topografi : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, dan Bentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Topografi adalah studi tentang bentuk dan fitur permukaan bumi, termasuk segala sesuatu yang terjadi pada suatu wilayah atau daerah. Kata “topografi” berasal dari bahasa Yunani, di mana “topos” berarti tempat dan “graphia” berarti tulisan.

Oleh karena itu, topografi dapat diartikan sebagai gambaran atau deskripsi suatu tempat. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pengertian, ciri, fungsi, tujuan, dan bentuk topografi. Topografi mencakup segala sesuatu yang berkaitan d engan permukaan bumi.

Ini melibatkan pengukuran dan pencatatan rincian geografi suatu wilayah, seperti elevasi, lembah, sungai, dan perubahan bentuk tanah lainnya. Tujuan utama topografi adalah untuk menghasilkan peta yang akurat dan mendetail.

Ciri – Ciri Topografi

Ciri-ciri topografi mencakup berbagai fitur dan karakteristik yang terdapat pada permukaan bumi. Berikut adalah beberapa ciri khas topografi:

  • Elevasi:
    • Menunjukkan ketinggian suatu daerah di atas permukaan laut.
    • Dapat dinyatakan dalam meter atau kaki.
  • Bukit dan Lembah:
    • Identifikasi elevasi yang lebih tinggi (bukit) dan lebih rendah (lembah) pada permukaan tanah.
    • Memberikan gambaran tentang keragaman bentuk lahan.
  • Sungai dan Danau:
    • Mencatat sistem air seperti sungai, danau, atau waduk.
    • Menunjukkan arah aliran air dan keragaman perairan.
  • Bentang Alam:
    • Menyajikan jenis tanah, vegetasi, dan penggunaan lahan.
    • Memberikan informasi tentang karakteristik lingkungan alami.
  • Curah Hujan:
    • Menyediakan data mengenai pola curah hujan di suatu wilayah.
    • Berpengaruh pada bentuk tanah dan jenis vegetasi yang dapat tumbuh.
  • Tebing dan Jurang:
    • Menunjukkan keberadaan lereng curam (tebing) atau depresi dalam tanah (jurang).
    • Memberikan gambaran tentang ketidakrataan permukaan.
  • Pegunungan:
    • Mengidentifikasi wilayah dengan elevasi tinggi dan kemiringan yang signifikan.
    • Menunjukkan area dengan kontur tanah yang berlipat-lipat.
  • Garis Kontur:
    • Garis-garis yang menghubungkan titik-titik yang memiliki ketinggian yang sama di peta topografi.
    • Membantu visualisasi elevasi dan bentuk permukaan bumi.
  • Kontur Tanah:
    • Menunjukkan pola perubahan elevasi pada tanah.
    • Berguna untuk memahami topografi area tertentu.
  • Kurva Sepanjang Garis Kontur:
    • Menyajikan perubahan elevasi di sepanjang suatu garis kontur.
    • Membantu dalam memahami kemiringan dan karakteristik lereng.
  • Depresi dan Pangkalan Air:
    • Wilayah dengan elevasi yang lebih rendah dari sekitarnya.
    • Menyediakan informasi tentang cekungan air dan struktur tanah yang cekung.
  • Dataran Rendah:
    • Daerah dengan elevasi yang relatif datar dan rendah.
    • Mungkin terletak di dekat pantai atau merupakan dataran luas.

Ciri-ciri topografi ini membentuk gambaran yang komprehensif tentang karakteristik suatu wilayah. Pemahaman yang mendalam terhadap topografi sangat penting dalam berbagai bidang, seperti perencanaan lingkungan, pembangunan infrastruktur, dan mitigasi bencana alam.

Fungsi Topografi

Topografi memiliki berbagai fungsi yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia. Fungsi-fungsi ini melibatkan pemahaman dan pemanfaatan informasi tentang bentuk permukaan bumi. Berikut adalah beberapa fungsi topografi secara lengkap:

  • Pembuatan Peta: Salah satu fungsi utama topografi adalah untuk menciptakan peta yang akurat dan mendetail. Peta topografi menyajikan informasi visual tentang elevasi, bentuk tanah, dan fitur geografis lainnya.
  • Perencanaan Wilayah dan Pengembangan Kota: Topografi digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan dan pembangunan wilayah. Informasi topografi membantu merencanakan pembangunan infrastruktur, pemukiman, dan ruang terbuka.
  • Manajemen Sumber Daya Alam: Dengan menyajikan informasi tentang jenis tanah, vegetasi, dan pola air, topografi mendukung manajemen yang berkelanjutan dari sumber daya alam, termasuk kehutanan, pertanian, dan perikanan.
  • Pemantauan Lingkungan: Topografi membantu dalam pemantauan perubahan lingkungan. Melalui pemetaan berulang, kita dapat mengamati perubahan dalam vegetasi, pola air, dan bentuk tanah yang dapat berdampak pada ekosistem.
  • Manajemen Bencana Alam: Informasi topografi membantu dalam penilaian risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Pemahaman topografi memungkinkan perencanaan mitigasi yang lebih efektif.
  • Pengembangan Infrastruktur: Dalam pembangunan jalan, jembatan, bendungan, dan proyek infrastruktur lainnya, topografi digunakan untuk merencanakan rute yang optimal dan memahami tantangan konstruksi.
  • Penelitian Ilmiah: Ilmuwan menggunakan data topografi untuk penelitian di berbagai bidang, termasuk geologi, ekologi, hidrologi, dan klimatologi. Informasi ini membantu memahami proses alam dan dinamika lingkungan.
  • Navigasi dan Survey: Topografi memberikan panduan untuk navigasi darat. Pengukuran topografi juga digunakan dalam survei lahan untuk menentukan batas properti dan pengukuran lainnya.
  • Analisis Hidrologi: Dalam pengelolaan air, topografi digunakan untuk memahami pola aliran sungai, penampang sungai, dan distribusi air permukaan lainnya.
  • Penelitian Arkeologi: Dalam penelitian arkeologi, topografi membantu mengidentifikasi situs-situs bersejarah dan mengeksplorasi perubahan dalam penggunaan lahan sepanjang waktu.
  • Pemantauan Pemanasan Global: Topografi juga digunakan untuk memantau perubahan yang terkait dengan pemanasan global, seperti perubahan ketinggian es gletser dan peningkatan permukaan air laut.
  • Pemetaan Bawah Permukaan: Dalam rekayasa geoteknik, topografi dapat digunakan untuk memahami karakteristik tanah dan batuan di bawah permukaan, mendukung perencanaan proyek konstruksi.

Fungsi-fungsi ini menunjukkan bahwa topografi bukan hanya sekadar gambaran permukaan bumi, tetapi juga alat yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia dan pemahaman kita tentang lingkungan.

Tujuan Topografi

Tujuan topografi mencakup sejumlah aspek yang berkaitan dengan pemahaman dan pemanfaatan informasi tentang bentuk permukaan bumi. Berikut adalah beberapa tujuan utama topografi:

  • Pembuatan Peta yang Akurat:
    • Salah satu tujuan utama topografi adalah untuk menciptakan peta yang akurat dan mendetail. Peta topografi menyajikan informasi visual tentang elevasi, bentuk tanah, dan fitur geografis lainnya.
  • Perencanaan Penggunaan Lahan:
    • Topografi digunakan dalam perencanaan penggunaan lahan dan pengembangan wilayah. Informasi topografi membantu merencanakan pembangunan infrastruktur, pemukiman, dan ruang terbuka.
  • Penelitian Ilmiah:
    • Ilmuwan menggunakan data topografi untuk penelitian di berbagai bidang, termasuk geologi, ekologi, hidrologi, dan klimatologi. Informasi ini membantu memahami proses alam dan dinamika lingkungan.
  • Manajemen Sumber Daya Alam:
    • Topografi mendukung manajemen yang berkelanjutan dari sumber daya alam, termasuk kehutanan, pertanian, dan perikanan, dengan menyediakan informasi tentang jenis tanah, vegetasi, dan pola air.
  • Analisis Hidrologi:
    • Dalam pengelolaan air, topografi digunakan untuk memahami pola aliran sungai, penampang sungai, dan distribusi air permukaan lainnya.
  • Manajemen Bencana Alam:
    • Informasi topografi membantu dalam penilaian risiko bencana alam seperti banjir, tanah longsor, dan gempa bumi. Pemahaman topografi memungkinkan perencanaan mitigasi yang lebih efektif.
  • Pemantauan Lingkungan:
    • Topografi membantu dalam pemantauan perubahan lingkungan. Melalui pemetaan berulang, kita dapat mengamati perubahan dalam vegetasi, pola air, dan bentuk tanah yang dapat berdampak pada ekosistem.
  • Navigasi dan Survey:
    • Topografi memberikan panduan untuk navigasi darat dan digunakan dalam survei lahan untuk menentukan batas properti dan pengukuran lainnya.
  • Pengembangan Infrastruktur:
    • Dalam pembangunan jalan, jembatan, bendungan, dan proyek infrastruktur lainnya, topografi digunakan untuk merencanakan rute yang optimal dan memahami tantangan konstruksi.
  • Penelitian Arkeologi:
    • Topografi membantu mengidentifikasi situs-situs bersejarah dan mengeksplorasi perubahan dalam penggunaan lahan sepanjang waktu.
  • Pemantauan Pemanasan Global:
    • Topografi digunakan untuk memantau perubahan yang terkait dengan pemanasan global, seperti perubahan ketinggian es gletser dan peningkatan permukaan air laut.
  • Pemetaan Bawah Permukaan:
    • Dalam rekayasa geoteknik, topografi dapat digunakan untuk memahami karakteristik tanah dan batuan di bawah permukaan, mendukung perencanaan proyek konstruksi.

Tujuan-tujuan ini menunjukkan bahwa topografi memiliki peran kunci dalam memahami dan mengelola lingkungan, wilayah, dan sumber daya alam untuk keberlanjutan dan pengembangan yang berkelanjutan.

Bentuk Topografi

Bentuk topografi mencakup berbagai karakteristik permukaan bumi yang dapat diamati dan diukur. Berikut adalah beberapa bentuk topografi umum:

  • Pegunungan:
    • Wilayah dengan elevasi tinggi dan kemiringan yang signifikan.
    • Pegunungan sering kali memiliki puncak-puncak yang tajam dan lembah-lembah yang dalam.
  • Lembah:
    • Area yang cenderung lebih rendah di antara dua pegunungan atau perbukitan.
    • Lembah seringkali memiliki aliran sungai dan tanah yang subur.
  • Bukit:
    • Elevasi yang lebih rendah daripada pegunungan, tetapi lebih tinggi daripada dataran rendah di sekitarnya.
    • Bukit seringkali memiliki lereng yang curam.
  • Dataran Tinggi:
    • Wilayah dengan elevasi yang lebih tinggi daripada dataran rendah di sekitarnya.
    • Dataran tinggi dapat memiliki punggung gunung dan penebangan tajam.
  • Dataran Rendah:
    • Daerah dengan elevasi yang relatif datar dan rendah.
    • Dataran rendah seringkali berdekatan dengan pantai.
  • Tebing:
    • Lereng atau dinding vertikal di dataran tinggi atau pegunungan.
    • Tebing terbentuk oleh proses erosi dan tektonik.
  • Delta:
    • Daerah di muara sungai di mana endapan lumpur dan material sedimen membentuk daratan berbentuk segitiga.
    • Delta seringkali sangat subur dan cocok untuk pertanian.
  • Gunung Berapi:
    • Puncak yang terbentuk oleh letusan dan pelepasan magma dari bawah permukaan bumi.
    • Gunung berapi dapat memiliki bentuk kerucut atau kubah.
  • Pulau:
    • Daratan yang dikelilingi oleh air di semua sisinya.
    • Pulau dapat bervariasi dari ukuran kecil hingga besar.
  • Tundra:
    • Daerah dataran tinggi yang terletak di utara batas pohon utama, seringkali ditandai oleh tanah yang beku sepanjang tahun (permafrost).
    • Tundra memiliki vegetasi rendah dan subur.
  • Stepa:
    • Daerah dataran rendah yang ditandai oleh vegetasi rerumputan dan sedikit atau tidak ada pepohonan.
    • Stepa terletak di antara hutan dan padang rumput.
  • Gua:
    • Ruang bawah tanah yang terbentuk oleh erosi air atau proses geologi lainnya.
    • Gua seringkali memiliki stalaktit dan stalagmit yang terbentuk dari endapan mineral.
  • Danau:
    • Badan air besar yang terbentuk oleh aliran sungai, proses tektonik, atau gletser.
    • Danau dapat memiliki berbagai ukuran dan kedalaman.
  • Lembah Sungai:
    • Daerah di sepanjang sungai yang sering kali memiliki elevasi yang lebih rendah daripada tanah di sekitarnya.
    • Lembah sungai seringkali menjadi jalur aliran air yang penting.
  • Rawa:
    • Daerah berawa yang terdiri dari tanah yang lembab atau terendam air.
    • Rawa dapat menjadi habitat unik untuk flora dan fauna khusus.

Bentuk-bentuk ini memberikan gambaran tentang keragaman topografi di seluruh dunia dan memainkan peran penting dalam membentuk lingkungan geografis dan ekologis suatu wilayah.

Teknologi Topografi Modern

  • Pemetaan Satelit: Menggunakan citra satelit untuk membuat peta dan mengukur elevasi permukaan bumi.
  • LIDAR (Light Detection and Ranging): Menggunakan pulsa laser untuk mengukur elevasi dan membuat pemodelan permukaan bumi.
  • GPS (Global Positioning System): Membantu dalam menentukan koordinat dan elevasi dengan tingkat akurasi tinggi.
  • Perangkat Lunak GIS (Geographic Information System): Memproses dan menganalisis data topografi secara efisien.
  • Drone Mapping: Penggunaan drone untuk memetakan wilayah dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Topografi memainkan peran kunci dalam pemahaman dan pengelolaan permukaan bumi. Dengan teknologi modern, studi topografi menjadi lebih akurat dan efisien, memungkinkan kita untuk lebih baik memahami dunia di sekitar kita.

Membuat keputusan yang lebih baik dalam perencanaan dan pengembangan wilayah. Sebagai ilmu yang berkembang, topografi terus memberikan kontribusi yang signifikan terhadap berbagai bidang, dari perencanaan kota hingga pemantauan lingkungan.

The post Topografi : Pengertian, Ciri, Fungsi, Tujuan, dan Bentuknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Jenis Dataran Berdasarkan Ketinggiannya https://haloedukasi.com/jenis-dataran-berdasarkan-ketinggiannya Thu, 03 Nov 2022 02:29:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39490 Bentuk muka bumi atau relief bumi terbentuk akibat tenaga geologi yaitu tenaga endogen maupun tenaga eksogen. Tenaga tersebut memunculkan berbagai macam relief seperti permukaan bumi yang melengkung ke atas, perbukitan, gunung dan sebagainya. Bentuk muka bumi atau relief bumi dibedakan menjadi dua, yaitu relief daratan dan relief lautan. Daratan merupakan sebuah bentuk muka bumi yang […]

The post 3 Jenis Dataran Berdasarkan Ketinggiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bentuk muka bumi atau relief bumi terbentuk akibat tenaga geologi yaitu tenaga endogen maupun tenaga eksogen. Tenaga tersebut memunculkan berbagai macam relief seperti permukaan bumi yang melengkung ke atas, perbukitan, gunung dan sebagainya.

Bentuk muka bumi atau relief bumi dibedakan menjadi dua, yaitu relief daratan dan relief lautan. Daratan merupakan sebuah bentuk muka bumi yang kering atau tidak tertutup air, di atas daratan terdapat bentang alam yang disebut dataran.

Daratan dan dataran memiliki definisi yang berbeda, meskipun ke duanya terletak di area yang kering, dataran adalah salah satu bagian yang letaknya berada di daratan. Berikut beberapa pembeda antara daratan dan dataran:

  • Karakteristiknya: Daratan merupakan bagian bumi yang kering atau tidak tertutup air laut sedangkan dataran merupakan bagian dari daratan dan wilayahnya relatif landai.
  • Ketinggiannya: Disebut daratan tanpa melihat ketinggiannya, asal sifat permukaannya kering. Sedangkan dataran diklasifikasikan berdasarkan ketinggiannya.

Pengertian bentang alam dataran menurut Djauhari Noor di dalam buku Pengantar Geologi (2014), adalah suatu daerah yang tersusun dari batuan dengan lapisan horizontal. Dataran terbentuk dari proses yang terjadi pada lapisan-lapisan batuan yang tadinya ada di bawah laut lalu terangkat karena adanya daya endogen.

Dataran memiliki wilayah yang landai atau rata, sehingga mudah dicapai dan dimanfaatkan menjadi tempat tinggal bagi manusia. Jenis-jenis dataran dapat dikategorikan berdasarkan ketinggiannya, yaiu dataran rendah, dataran tinggi dan dataran pantai. Berikut adalah jenis-jenis dataran beserta penjelasannya.

1. Dataran Rendah

Dataran rendah berada di ketinggian 200-300 meter di atas permukaan laut, dataran rendah memiliki ciri-ciri suhu udara 23-30 derajat celsius. Dataran rendah memiliki relief permukaan yang luas dan datar, merupakan wilayah pengendapan dan memiliki ketersediaan air yang cukup. Itulah mengapa dataran rendah banyak dimanfaatkan untuk tempat tinggal.

Dataran rendah banyak dijumpai di wilayah Indonesia terutama di Sulawesi, salah satu dataran rendah yang terkenal di Indonesia adalah dataran rendah Maros di Sulawesi Selatan. Selain sebagai tujuan wisata, area Maros yang subur dimanfaatkan sebagai lahan pertanian.

Dataran rendah sendiri ada beberapa macam, yaitu:

  • Coastal Plains

Coastal Plains adalah dataran pantai yang terbentu dari lapisan-lapisan tanah yang dulu berada di bawah permukaan laut lalu terangkat dan muncul di atas permukaan laut.

  • Alluvial Plains

Alluvial plains adalah dataran yang terbentuk dari batuan-batuan yang terbawa aliran air dari lereng pegunungan atau dataran tinggi.

  • Delta Plains

Delta plains terbentuk di muara sungai, karena aliran air yang melambat kemudian material-material yang terbawa aliran sungai mengendap di muara sungai.

  • Flood Plains

Sedangkan Flood plains terbentuk dari material-material yang terbawa oleh aliran sungai yang meluap karena banjir. Setelah banjir surut, material-material tersebut akan tertinggal di wilayah tersebut dan menjadi dataran yang subur.

  • Lake Plains

Lake plains adalah dataran yang terbentuk akibat sebuah danau atau aliran pembuangan danau mengering. Material-material yang berada di bawah air pada akhirnya nampak dan terbentuk dataran lake plains.

  • Glacial Drift

Glacial drift adalah dataran yang terbentuk dari endapan-endapan sungai glacial yang menutupi wilayah yang luas. Bisa juga terbentuk dari tumpukan yang disebut Till atau batuan yang ditinggalkan aliran gletser jika es mencair.

  • Outwahs Plains

Outwash plains proses terbentuknya mirip dengan alluvial plains namun berasal dari material-material yang diendapkan oleh aliran es yang mencair.

  • Lava Plains

Lava plains adalah dataran yang proses terbentuknya mirip dengan lava plateau (terbentuk dari aliran lava), namun lava plains letak atau ketinggiannya lebih rendah.

  • Loss

Dataran Loss adalah dataran yang terbentuk dari tanah yang terbawa angin, tanah yang dibawa angin tersebut dalam jumlah besar sehingga dapat membentuk dataran rendah. Salah satu contoh dataran rendah loss adalah tanah Kuning di Cina bagian Tenggara.

2. Dataran Pantai

Dataran pantai letaknya tak jauh dari dataran rendah, lokasinya berada dekat dengan laut dan memiliki ketinggian 0-200 meter dari permukaan air laut. Suhu udara dataran pantai tak jauh berbeda dengan suhu di laut dan banyak dilewati angin.

Berbeda dengan dataran rendah, air di dataran pantai cenderung merupakan air payau sehingga sedikit sulit untuk dijadikan tempat tinggal. Namun dataran pantai banyak dimanfaatkan untuk tambak udang dan ikan serta tambak garam.

3. Dataran Tinggi

Dataran tinggi merupakan permukaan bumi yang ketinggiannya berada antara 500 hingga 1.500 meter di atas permukaan laut namun memiliki relief yang relatif datar. Dengan ciri-ciri suhu udara 10-20 derajat celsius, dataran tinggi banyak dimanfaatkan sebagai area perkebunan sayuran.

Dataran tinggi disebut juga dengan Plato terbentuk dari tenaga tektonik, erosi atau sedimentasi. Dataran tinggi banyak dijadikan tempat wisata oleh orang-orang kota karena suhunya yang sejuk dan dingin serta pemandangannya yang indah.

Salah satu dataran tinggi yang terkenal di Jawa Tengah yaitu dataran tinggi Dieng dan dataran tinggi Gayo di Aceh.

The post 3 Jenis Dataran Berdasarkan Ketinggiannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi https://haloedukasi.com/macam-macam-bentuk-muka-bumi Mon, 08 Aug 2022 06:08:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37826 Bentuk muka bumi disebut juga relief muka bumi yang terbentuk karena adanya proses endogen dan eksogen. Endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi sedangkan eksogen adalah gaya yang berasal dari luar bumi. Gaya endogen yang berasal dari dalam perut bumi memiliki sifat yang membangun,seperti aktivitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan gaya eksogen yang berasal dari […]

The post Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bentuk muka bumi disebut juga relief muka bumi yang terbentuk karena adanya proses endogen dan eksogen. Endogen adalah gaya yang berasal dari dalam bumi sedangkan eksogen adalah gaya yang berasal dari luar bumi.

Gaya endogen yang berasal dari dalam perut bumi memiliki sifat yang membangun,seperti aktivitas tektonik dan vulkanik. Sedangkan gaya eksogen yang berasal dari udara, angin, hujan dan temperatur memiliki sifat yang merusak. Kedua gaya inilah yang menyebabkan bentuk muka bumi berubah dalam perjalanan sejarahnya, hingga memunculkan kenampakan bumi saat ini (siklus geologi).

Gaya endogen dan eksogen inilah yang membuat bentuk permukaan bumi berbeda-beda, ada dua jenis bentuk muka bumi yaitu relief daratan dan relief lautan. Berikut macam bentuk muka bumi beserta penjelasannya.

Bentuk Muka Bumi Daratan

Bentuk muka bumi di daratan ada banyak jenisnya beberapa di antaranya adalah gunung, dataran tinggi, lembah dan sebagainya. Danau dan sungai meskipun tergolong perairan termasuk juga bentuk muka bumi daratan. Berikut macam relief bumi di daratan beserta penjelasannya.

  • Gunung

Seperti kita ketahui, gunung adalah bentuk muka bumi yang tinggi dan paling mudah kita kenali. Tinggi gunung biasanya mencapai ribuan meter, disebut juga dengan satuan Meter Diatas Permukaan Laut (Mdpl).

Gunung terbentuk dari gaya endogen seperti aktivitas tektonik dan vulkanis. Gunung memiliki 3 bagian yaitu puncak gunung, lereng gunung dan kaki gunung. Indonesia sendiri memiliki banyak gunung sebut saja beberapa gunung besar seperti gunung Semeru, Gunung Gamalama, Gunung Agung dan Gunung Merapi.

  • Pengunungan

Pegunungan merupakan sekumpulan gunung yang menyambung, selain memiliki beberapa gunung yang berederet dan menyatu perbedaan pegunungan dengan gunung yaitu pegunungan biasanya sudah tidak memiliki aktivitas vulkanik.

Pegunungan terbentuk karena adanya gaya endogen yaitu proses patahan dan lipatan dari dalam bumi. Pegunungan sendiri ada yang merupakan pegunungan tinggi dan pegunungan rendah, pegunungan memiliki bentuk memanjang.

Beberapa contoh pegunungan di Indonesia yaitu pegunungan Dieng, pegunungan Bukit Barisan dan pegunungan Meratus.

  • Perbukitan

Sedikit berbeda dengan pegunungan, meskipun memiliki ketinggian yang lebih dari dataran di area sekitarnya, namun perbukitan lebih rendah dibandingkan pegunungan. Perbukitan adalah bentuk muka bumi yang terdiri dari deretan bukit-bukit yang memanjang.

Perbukitan memiliki ketinggian sekitar 20 hingga 300 meter, contoh perbukitan antara lain bukit Tinggi dan bukit Sumedang.

  • Dataran Tinggi

Dataran tinggi dalah tanah datar dan luas namun berada di daerah yang tinggi, dataran tinggi atau Plato memiliki ketinggian 200 hingga 1500 Mdpl. Dataran tinggi terbentuk akibat erosi dan sedimentasi dan bisa juga terbentuk dari bekas kaldera atau kawah gunung berapi yang luas.

Contoh dataran tinggi yang ada di Indonesia antara lain dataran tinggi Gayo Aceh, Dataran tinggi Dieng Jawa Tengah dan dataran tinggi Malang Jawa Timur.

  • Dataran Rendah

Dataran rendah adalah bentuk muka bumi jenis daratan berupa tanah luas dengan ketinggian 0 atau setara dengan permukaan laut hingga 200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah menjadi tempat yang umum dijadikan pemukiman penduduk serta memiliki tanah yang dapat digunakan untuk bercocok tanam.

Contoh dataran rendah di Indonesia antara lain dataran rendah pantai utara Jawa dan dataran rendah pantai Timur Sumatera.

  • Lembah

Lembah merupakan bagian dari dataran rendah yang letaknya di antara perbukitan atau pegunungan, atau bisa dikatakan lembah berada di antara kaki perbukitan dan kaki pegunungan. Lembah memiliki bentuk seperti cekungan.

Karena terletak di antara perbukitan atau pegunungan, maka lembah juga terbentuk dari gaya endogen yang berupa lipatan atau patahan yang terbentuk bersamaan dengan perbukitan atau pegunungan. Contoh lembah antara lain lembah Baliem, lembah Bada dan Lembah Anai serta lembah yang terkenal yaitau lembah Ngarai Sianok di Summatera.

Bentuk Muka Bumi Lautan

Muka bumi relief lautan adalah permukaan bumi yang dikelilingi dan tertutup oleh perairan. Bentuk muka bumi lautan ada beberapa macam, berikut penjelasannya.

  • Gunung Laut

Gunung laut merupakan gunung yang bagian kaki gunungnya berada di dasar laut namun bagian puncaknya biasanya terlihat di atas permukaan laut.

Sama dengan gunung yang berada di daratan, gunung laut terbentuk dari aktivitas endogen dari dalam bumi yaitu aktivitas vulkanis dan tektonik. Gunung Anak Krakatau adalah salah satu contoh gunung laut.

  • Paparan Benua

Paparan benua atau disebut juga continental shelf adalag dasar laut paling tepi, memiliki bentuk relief menurun dan melandai dari daratan benua menuju ke dalam laut.Paparan benua termasuk laut dangkal yang memiliki kedalaman 200 meter.

Beberapa contoh paparan benua antara lain dangkalan Sunda, dangkalan laut Barents dan dangkalan Korea di Laut Kuning.

  • Lereng Benua

Lereng benua disebut juga continental slope, letaknya di pinggir dangkalan, lereng benua memiliki kedalaman hingga 1500 meter dengan sudut kemiringan kurang dari 5 derajat. Relief ini merupakan relief dasar laut yang turun dan curam.

Lereng benua terbentuk gaya endogen dari dalam bumi berupa patahan atau gerakan tektonik. Contoh lereng benua yaitu Laut Cina Selatan.

  • Punggung Laut

Punggung laut bisa dikatakan mirip dengan pegunungan atau perbukitan namun ada di dalam laut, relief dasar laut ini letaknya ada di kedalaman lebih dari 1500 meter. Bentuk relief punggung laut ini merupakan relief yang banyak terdapat di dasar laut. Contoh punggung laut yaitu punggung atlantik Tengah.

  • Ambang Laut

Ambang laut adalah punggung laut yang memisahkan 2 bagian laut, ambang laut adalah dasar laut uang muncul sehingga memisahkan perairan satu dengan lainnya. Contoh ambang laut antara lain Ambang laut Sulu dan ambang laut Gibraltar.

  • Lubuk Laut

Lubuk laut adalah dasar laut dalam dengan bentuk bulat cekung, lubuk laut terbentuk akibat adanya tenaga endogen yaitu aktivitas tektonik. Contoh lubuk laut yaitu lubuk laut Sulu yang memiliki kedalaman hingga 5000 meter.

The post Ketahui Macam-macam Bentuk Muka Bumi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
24 Pengertian Tanah menurut para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-tanah-menurut-para-ahli Tue, 01 Mar 2022 08:29:20 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31843 Tanah tempat kita berpijak di permukaan bumi ini sejatinya memiliki beberapa penamaan yang dalam artiannya dapat diketahui secara berbeda-beda. Perbedaan dari sudut pandang ini tentu nya sangat bermacam-macam jenis dan juga artian. Berikut ini adalah pengertian dari istilah tanah itu sendiri yang memiliki pemahaman dari beberapa sudut pandang oleh para ahli antara lain sebagai berikut. […]

The post 24 Pengertian Tanah menurut para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Tanah tempat kita berpijak di permukaan bumi ini sejatinya memiliki beberapa penamaan yang dalam artiannya dapat diketahui secara berbeda-beda.

Perbedaan dari sudut pandang ini tentu nya sangat bermacam-macam jenis dan juga artian.

Berikut ini adalah pengertian dari istilah tanah itu sendiri yang memiliki pemahaman dari beberapa sudut pandang oleh para ahli antara lain sebagai berikut.

1. Pengertian Tanah menurut J. J. Berzelius

Suatu tempat dan juga lingkungan yang tidak terlihat secara langsung atau pun juga tersembunyi, dimana di dalamnya terdapat suatu proses dekomposisi dan atau pun juga suatu reaksi kimia, merupakan apa yang dinamakan dengan sebutan tanah.

2. Pengertian Tanah menurut Justus Von Liebig

Suatu tabung yang di dalamnya terdapat proses reaksi, dengan memuat informasi mengenai jumlah dan juga jenis hara tanaman merupakan suatu artian dari istilah tanah.

Hal ini sesuai denga teori dari keseimbangan hara tanaman atau disebut juga dengan “Theory Balance of the Plan Naturation”.

3. Pengertian Tanah menurut Friedrich Fallou

Hasil daripada suatu proses yang berkaitan erat dengan pelapukan oleh parameter waktu yang secara pasti akan menggerus bebatuan yang keras dan juga proses dekomposisi pada daun merupakan apa yang disebut dengan istilah tanah.

4. Pengertian Tanah menurut Dokuchaiev

Koneksi antara suatu pengartian daripada tanah itu sendiri yang tidak lepas dengan komposisi iklim, dan juga penggambaran sebagai suatu luasan pada zona geografis yang secara erat terhubung pula pula dengan lingkungan dan atau pun juga habitat dari tumbuhan yang ada.

5. Pengertian Tanah menurut A. S. Thaer

Remah yang terlepas dan juga memiliki suatu komposisi unsur alam.

6. Pengertian Tanah menurut Humphry Davy

Penyediaan unsur hara bagi tanaman yang dinamakan dengan laboraturium tanah.

7. Pengertian Tanah menurut C. F. Marbut

Lapisan terluar pada kerak planet bumi itu sendiri.

8. Pengertian Tanah menurut Ramman Jermana

Bahan batuan yang berubah secara morfologi menjadi partikel kecil.

9. Pengertian Tanah menurut Werner

Bahan padar kering yang tertutup dengan lapisan hitam tipis.

10. Pengertian Tanah menurut Alfred Mistscherlich

Campuran bahan cair dan juga padat serta tidak terkecuali juga udara.

11. Pengertian Tanah menurut Jacob S. Joffe

Benda alam yang tersusun secara horizon atas bahan kimia mineral dan organik.

12. Pengertian Tanah menurut Thornbury

Lapisan yang sejajar dengan permukaan bumi itu sendiri merupakan hal yang secara beriringan terjadi akibat dari proses fisika dan juga kimia yang tidak terelakkan.

13. Pengertian Tanah menurut E. Saifudin Sarief

Pelapukan pada sisa tumbuhan dan juga pelapukan pada sisa hewan yang menjadikan suatu media untuk terbentuknya cakupan pada apa yang disebut dengan tanah itu sendiri.

14. Pengertian Tanah menurut M. Isa Darmawijaya

Padatan alam bebas yang secara berkesinambungan terbentuk dan juga terakumulasi di dalamnya akan membentuk suatu luasan penampang yang disebut juga dengan tanah.

15. Pengertian Tanah menurut James

Sistem bumi yang di dalamnya terdiri dari air yang secara alami, kemudian atmosfer yang menjadi inti fungsi, pada perubahan, dan juga kemantapan ekosistem itu sendiri.

16. Pengertian Tanah menurut Bremmer

Tempat terjadinya suatu peristiwa pelapukan yang terjadi secara kimia dan fisik pada tumbuhan dan juga pada hewan itu sendiri.

17. Pengertian Tanah menurut Ensiklopedia Indonesia

Pencampuran dari bebatuan yang ada pada bumi itu sendiri serta merupakan suatu sisa pada proses erosi dan juga pelapukan yang sifatnya sangat ditentukan oleh waktu itu sendiri, merupakan definisi dari tanah tersebut.

18. Pengertian Tanah menurut Hilgard

Material yang digunakan untuk dapat menjadi tempat tanaman, bersifat lepas dan juga bersifat agak kering merupakan apa yang dinamakan dengan tanah.

19. Pengertian Tanah menurut Holo Simon

Proses pengindukan dari penampang luas daratan pada permukaan kerak bumi yang tidak terkecuali berada pada suatu penghalang merupakan suatu bentuk yang tidak terpisahkan dari apa yang kita sebut dengan tanah.

20. Pengertian Tanah menurut Ramann

Lapisan terluar dari bumi itu sendiri yang merupakan suatu bentuk kepadatan dari sisa-sisa bahan organik dan juga beberapa campuran material batuan, merupakan suatu artian dari istilah yang dikenal dengan sebutan tanah.

21. Pengertian Tanah menurut Jafee

Lapisan penyusun dari mineral dan juga bahan organik yang ada di dalamnya, merupakan suatu bentuk dari penampang tanah yang ada tersebut.

Terlepas dari kedalaman yang sifatnya bermacam-macam, dan juga mempertimbangkan faktor morfologi pada penampang daratan yang ada tersebut.

22. Pengertian Tanah menurut Soil Survey Staff

Penyusunan dari padatan, tidak terkecuali pula pada cairan dan juga gas, yang menempati suatu luasan dari penampang permukaan daratan merupakan  apa yang dinamakan dengan istilah tanah itu sendiri.

23. Pengertian Tanah menurut Schoeder

Perumpamaan media yang digunakan untuk tempat hidup dan juga berkembang dari berbagai macam faktor lingkungan yang ada pada permukaan bumi sendiri.

Schoeder mengemukakan bahwa tanah tersebut tidak terlepas dari tiga fase dasar yang dari kesemuanya akan membawa suatu komposisi air, udara, bahan mineral, dan juga organik yang ada di dalamnya.

24. Pengertian Tanah menurut Jooffe dan Marbut

Pembentukan dan atau pun juga perwujudan dari alam khususnya daratan yang secara berkesinambungan membentuk suatu horizon dengan membawa suatu komposisi alam yang bermacam-macam merupakan pengartian dari istilah tanah itu sendiri.

Tidak terlepas dengan adanya suatu kondisi morfologi alam, kehidupan secara kategori biologisnya, dan juga terkait erat dengan sifat dasar dari komposisi kimia yang ada pada tanah itu sendiri.

The post 24 Pengertian Tanah menurut para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jenis-jenis Peta dan Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-jenis-peta Wed, 01 Apr 2020 03:05:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5020 Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala yang telah ditentukan melalui suatu sistem proyeksi. Peta menggambarkan wilayah permukaan bumi dengan skala yang diperkecil. Dalam geografi, Ilmu yang mempelajari cara membuat peta disebut kartografi. Sementara kumpulan dari beberapa peta disebut atlas. Tujuan pembuatan peta adalah untuk keperluan navigasi, perencanaan, analisis data, keperluan desain, […]

The post Jenis-jenis Peta dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Peta merupakan gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala yang telah ditentukan melalui suatu sistem proyeksi.

Peta menggambarkan wilayah permukaan bumi dengan skala yang diperkecil.

Dalam geografi, Ilmu yang mempelajari cara membuat peta disebut kartografi. Sementara kumpulan dari beberapa peta disebut atlas.

Tujuan pembuatan peta adalah untuk keperluan navigasi, perencanaan, analisis data, keperluan desain, hingga memberi informasi. Berikut jenis jenis peta.

Jenis Peta Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, terdapat 2 jenis peta yaitu peta umum dan peta khusus (tematik).

Berikut ini macam-macam peta menurut isinya beserta contoh dan penjelasannya.

1. Peta Umum

Jenis peta yang pertama adalah peta umum. Jenis peta ini menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan bumi secara umum.

Peta umum juga menunjukkan kenampakan alam dan buatan manusia.

Terdapat 3 jenis peta umum antara lain yaitu:

  • Peta Dunia, yakni peta yang menggambarkan bentuk, letak dan wilayah negara-negara di dunia.
  • Peta Korografi, yakni peta yang menjelaskan seluruh atau sebagian permukaan dengan skala kecil.
  • Peta Topografi, yakni peta yang menjelaskan permukaan relief bumi dengan garis-garis kontur sebagai penjelasannya, seperti jalan, sunga, dan sebagainya.

2. Peta Khusus

Selanjutnya juga ada peta khusus atau peta tematik. Jenis peta ini menggambarkan dan menjelaskan tentang suatu aspek atau gejala khusus pada permukaan bumi di wilayah tertentu.

Contoh peta khusus ini misalnya:

  • Peta persebaran flora dan fauna di Indonesia
  • Peta kepadatan penduduk
  • Peta curah hujan di suatu daerah.

Jenis Peta Berdasarkan Skala

Berikut ini macam-macam peta menurut skalanya beserta contoh dan penjelasannya:

1. Peta Kadaster

Peta kadaster adalah jenis peta yang menunjukkan wilayah peta tanah atau peta yang ada di dalam sertifikat tanah.

Ukuran peta kadaster atau peta teknik ini skalanya antara 1:100 sampai 1:5000.

2. Peta Berskala Besar

Peta berskala besar digunakan untuk menggambarkan wilayah yang kecil seperti kelurahan, desa, atau kecamatan.

Ukuran peta berskala kecil ini skalanya antara 1:5000 sampai 1:250000.

3. Peta Berskala Menengah

Peta berskala menengah digunakan untuk menggambarkan wilayah yang luas medium seperti kabupaten, kota, atau provinsi di Indonesia.

Ukuran peta berskala menengah ini skalanya antara 1:250000 sampai 1:500000.

4. Peta Berskala Kecil

Peta berskala kecil digunakan untuk menggambarkan wilayah yang paling luas seperti negara, benua, atau bahkan seluruh dunia.

Ukuran peta berskala kecil ini skalanya lebih dari 1:500000.

Jenis Peta Berdasarkan Bentuknya

Berdasarkan bentuknya, terdapat 3 jenis peta yaitu peta datar, peta timbul, dan peta digital.

Berikut ini macam-macam peta menurut bentuknya beserta contoh dan penjelasannya.

1. Peta Datar

Peta datar merupakan jenis peta yang dibuat pada bidang datar, bisa berupa kertas, kain, kanvas, papan, dan sebagainya.

Jenis peta ini paling sering ditemui dan digunakan. Seperti peta pada umumnya, terdapat berbagai macam simbol yang digambarkan dengan bentuk dan warna yang berbeda-beda.

2. Peta Timbul

Peta timbul merupakan jenis peta yang dibuat secara 3 dimensi sehingga terlihat mirip dengan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya.

Karena itulah, permukaan timbul seperti gunung dan dataran tinggi terlihat menonjol, begitu pula pada kedalaman laut akan tampak perbedaannya.

3. Peta Digital

Peta digital merupakan jenis peta yang dibuat menggunakan bantuan komputer secara digital.

Jenis peta ini tidak nyata dan bisa dilihat lewat perangkat teknologi seperti hp atau komputer.

Contoh peta digital misalnya Google Maps yang kini sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Jenis Peta Berdasarkan Keadaan Objek

Berikut ini macam-macam peta menurut keadaan objeknya beserta contoh dan penjelasannya:

1. Peta Dinamik

Peta dinamik merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan yang tidak stabil dan berubah-ubah pada suatu wilayah.

Contoh peta dinamik misalnya adalah peta perpindahan penduduk, peta aliran sungai, peta perluasan wilayah, dan lain-lain.

2. Peta Stasioner

Peta stasioner merupakan jenis peta yang menggambarkan keadaan yang stabil atau tetap pada suatu wilayah.

Contoh peta stasioner misalnya adalah peta tanah, peta wilayah tertentu, peta geologis, dan lain-lain.

Jenis Peta Berdasarkan Sumber Data

Berikut ini macam-macam peta menurut sumber datanya beserta contoh dan penjelasannya.

1. Peta Induk

Peta induk merupakan jenis peta yang dihasilkan dari kegiatan survei langsung di lapangan.

Umumnya jenis peta ini digunakan sebagai dasar pembuatan peta topografi.

Peta induk pun digunakan sebagai referensi untuk peta-peta lainnya.

2. Peta Turunan

Peta turunan merupakan jenis peta yang dibuat berdasarkan acuan peta yang sudah ada.

Oleh karena itu, pembuatan peta turunan tidak memerlukan kegiatan survei secara langsung ke lapangan.

Jenis Peta Berdasarkan Statistiknya

Berikut ini macam-macam peta menurut statistiknya beserta contoh dan penjelasannya:

1. Peta Statistik Distributif Kualitatif

Peta statistik distribusi kualitatif merupakan jenis peta yang menggambarkan kevariasian jenis data, tanpa memperhitungkan jumlahnya.

Contoh jenis peta ini adalah peta tanah, peta budaya, peta agama, dan lain-lain.

2. Peta Statistik Distributif Kuantitatif

Peta statistik distribusi kualitatif merupakan jenis peta yang menggambarkan jumlah data, yang biasanya berdasarkan perhitungan persentase.

Contoh jenis peta ini adalah peta penduduk, peta curah hujan, peta penghasilan penduduk, dan lain-lain.

The post Jenis-jenis Peta dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>