perpindahan penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perpindahan-penduduk Wed, 28 Dec 2022 04:19:54 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico perpindahan penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perpindahan-penduduk 32 32 7 Jenis Transmigrasi yang Penting untuk Diketahui https://haloedukasi.com/jenis-transmigrasi Wed, 28 Dec 2022 03:50:36 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40438 Kebijakan pemerintah Indonesia mengenai kependudukan ternyata telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda, salah satu kebijakannya adalah memindahkan penduduk dari daerah Pulau Jawa ke desa-desa yang berada di daerah luar Jawa. Bentuk pergerakan penduduk semacam ini disebut dengan mobilitas permanen atau migrasi yang secara umum di Indonesia, terdapat dua macam mobilitas permanen yang terjadi antar wilayah, […]

The post 7 Jenis Transmigrasi yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kebijakan pemerintah Indonesia mengenai kependudukan ternyata telah dibangun sejak zaman Hindia Belanda, salah satu kebijakannya adalah memindahkan penduduk dari daerah Pulau Jawa ke desa-desa yang berada di daerah luar Jawa.

Bentuk pergerakan penduduk semacam ini disebut dengan mobilitas permanen atau migrasi yang secara umum di Indonesia, terdapat dua macam mobilitas permanen yang terjadi antar wilayah, bak melalui migrasi internasional dan migrasi internal.

Dengan alasan untuk memenuhi kebutuhan hidup, seperti kebutuhan ekonomis, pendidikan, atau alasan sosial lainnya, manusia sering kali  pindah dari suatu wilayah ke wilayah lainnya dan akhirnya kemudian menetap di tempat tujuan. Proses transmigrasi bisa dilakukan oleh siapa saja dengan syarat harus memenuhi persyaratan yang telah ditentukan pemerintah setempat.

Transmigrasi bisa dilakukan oleh satu orang saja, bisa satu keluarga, atau bahkan satu desa pun bisa melakukan transmigrasi secara bersamaan dengan pengurus atau perangkat desanya. Jenis transmigrasi ini biasanya disebut dengan transmigrasi bedol desa dimana satu penduduk desa akan berpindah ke daerah yang lebih layak.

Pengertian Transmigrasi 

Transmigrasi adalah suatu proses perpindahan penduduk dari suatu wilayah yang padat penduduknya ke area wilayah atau pulau lain yang penduduknya masih sedikit dan bahkan bisa jadi belum ada penduduknya sama sekali. Seperti yang telah diketahui jika manusia merupakan makhluk yang memiliki kemampuan atau daya mobilitas yang paling tinggi dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya di muka bumi.

Transmigrasi menjadi suatu aktivitas yang dilakukan manusia yang berupa mobilitas atau perpindahan dengan istilah transmigrasi yang digunakan sebagai sebuah sebutan untuk perpindahan penduduk dari suatu daerah menuju ke daerah lainnya. Transmigrasi ini biasanya dilakukan dari daerah yang memiliki penduduk padat menuju ke daerah yang jarang penduduknya.

Di Indonesia biasanya transmigrasi akan dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk pemerataan penduduk, contohnya perpindahan penduduk dari Pulau Jawa ke Pulau Kalimantan sebagai upaya dari pemerintah untuk pengurangan penduduk di Pulau Jawa dan penambahan di Pulau Kalimantan.

Tujuan Transmigrasi

Tujuan dilakukannya kegiatan transmigrasi ini yaitu sebagai upaya untuk kesejahteraan dan pemerataan pembangunan dan juga bertujuan untuk kesatuan dan persatuan masyarakat. Transmigrasi juga ditujukan untuk meningkatkan persebaran penduduk dan tenaga kerja yang dapat berguna dalam membuka dan mengembangkan daerah produksi baru terutama daerah pertanian di luar Jawa dan Bali. 

Pelaksanaan transmigrasi menjadi upaya penataan kembali penggunaan, penguasaan, dan kepemilikan tanah, baik di daerah asal maupun daerah tujuan untuk mendukung program transmigrasi swakarsa. Pelaksanaan transmigrasi ini tentunya sudah memperhatikan kepentingan pertahanan dan keamanan nasional. Pelaksanaan transmigrasi akan mengutamakan para petani dan pedagang untuk mengerjakan tanah yang seharusnya berfungsi sebagai hutan lindung dan suaka alam. 

Dalam rangka memulihkan kembali fungsi sumber alam dan memelihara kelestarian lingkungan hidup, transmigrasi juga berfungsi sebagai pembinaan usaha tani transmigran dan penduduk setempat. Dengan pengembangan dan peningkatan usaha industri perdagangan, maka diharapkan akan ada peningkatan jumlah dan koordinasi penetapan dan penyediaan daerah transmigrasinya menjadi penyelesaian masalah prasarana jalan dan sosial yang dibutuhkan di daerah transmigrasi.

Jenis Transmigrasi

  • Transmigrasi Sektoral

Jenis transmigrasi sektoral merupakan satu di antara jenis transmigrasi yang dibedakan dalam hal pembiayaan, sehingga untuk biayanya akan ditanggung oleh para transmigran itu sendiri. Transmigran akan membayar segala biaya yang dibutuhkan dalam perjalanan transmigrasi tersebut.

  • Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum dilakukan karena adanya faktor pendorong yang berasal dari wilayah atau daerah asal, sebagai contoh yaitu adanya sumber daya alam di daerah yang tak begitu luas. Atau mungkin saja karena tersedianya sedikit lapangan pekerjaan di daerah tersebut.

Program ini diselenggarakan oleh pemerintah serta biayanya dari pemberdayaan, penyediaan ruang, sampai perpindahan transmigran yang tentunya akan menjadi tanggung jawab pemerintah. Para transmigran akan diberikan subsidi dan mendapat bantuan dari pemerintah untuk transmigrasi umum direncanakan dan dibiayai pemerintah.

  • Transmigrasi Keluarga

Transmigrasi keluarga merupakan salah satu transmigrasi yang pembiayaannya akan ditanggung oleh keluarganya yang sudah berada di daerah transmigrasi. Jenis transmigrasi ini akan dibiayai sendiri serta ditanggung oleh pihak keluarga yang tinggal di daerah yang akan dituju tersebut.

  • Transmigrasi Swa Mandiri (TSM)

Sama halnya transmigrasi keluarga, jenis transmigrasi spontan ini dilakukan secara mandiri bedanya transmigrasi ini dilakukan berdasarkan bimbingan dan fasilitas yang sudah disediakan oleh pemerintah. Transmigrasi swakarsa ditanggung sendiri oleh para pendaftar dimana program ini dilakukan untuk memberikan kesadaran masyarakat yang ingin beralih dan mengembangkan potensi di daerah yang baru. 

  • Transmigrasi Swa Bantuan (TSB)

Transmigrasi Swa Bantuan ini dirancang oleh pihak pemerintah sebagai mitra usaha bagi para transmigran penduduk yang mempunyai potensi berkembang untuk maju. Transmigrasi jenis ini, akan diajari pentingnya wirausaha, penanaman gagasan nilai ekonomi, dan pentingnya perbankan.

Biaya ini memang tergolong mahal, tetapi layak untuk menjadi bentuk investasi dan biasanya transmigran yang mengikuti transmigrasi ini adalah yang berpotensi dan telah mendapatkan kesempatan kerja. Para transmigran ini juga memiliki kemampuan untuk bermitra usaha dengan kalangan badan usaha.

  • Transmigrasi Bedol Desa

Jenis transmigrasi bedol desa biasa dilakukan secara bersama-sama atau massal dan disebut sebagai bedol desa karena daerah tersebut terkena rencana proyek pemerintah. Jenis transmigrasi ini dilakukan banyak orang, bisa dari satu desa dan bersama aparatur pemerintah di daerah tersebut, sehingga biaya dan fasilitas ditanggung oleh pemerintah.

Transmigrasi bedol desa biasanya disebut dengan transmigrasi massal dan pelakunya berjumlah banyak yang dilakukan oleh warga satu desa lengkap dengan aparatur pemerintahan di desa yang pindah.

  • Transmigrasi Lokal

Transmigrasi penduduk ini dilakukan dari daerah yang padat penduduk ke wilayah yang jarang penduduk yang ditetapkan pemerintah. Transmigrasi ini dilakukan oleh penduduk yang tinggal dalam satu kawasan, khususnya yang masih tinggal di satu provinsi dan dengan kata lain, transmigrasi lokal merupakan jenis transmigrasi yang dilakukan dari satu provinsi ke provinsi yang lain.

The post 7 Jenis Transmigrasi yang Penting untuk Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Upaya Meminimalisir Laju Urbanisasi https://haloedukasi.com/upaya-meminimalisir-laju-urbanisasi Mon, 19 Dec 2022 06:56:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40241 Terdapat 6.577.916 kali peristiwa perpindahan yang yang tercatat oleh Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri pada tahun 2021. Sedangkan, pada tahun 2020 tercatat ada sekitar 9.890 laporan penduduk yang pindah ke DKI Jakarta. Perpindahan masyarakat dari desa ke kota ini sering disebut sebagai urbanisasi. Umumnya, urbanisasi ini terjadi secara musiman karena kebanyakan masyarakat Indonesia akan melakukan urbanisasi […]

The post 7 Upaya Meminimalisir Laju Urbanisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Terdapat 6.577.916 kali peristiwa perpindahan yang yang tercatat oleh Direktorat Jenderal Dukcapil Kemendagri pada tahun 2021. Sedangkan, pada tahun 2020 tercatat ada sekitar 9.890 laporan penduduk yang pindah ke DKI Jakarta. Perpindahan masyarakat dari desa ke kota ini sering disebut sebagai urbanisasi.

Umumnya, urbanisasi ini terjadi secara musiman karena kebanyakan masyarakat Indonesia akan melakukan urbanisasi secara besar-besaran pasca Lebaran sekaligus dengan arus balik balik Lebaran. Alasan dibalik terjadinya urbanisasi ini sendiri adalah karena masyarkat ingin mencari lapangan pekerjaan.

Urbanisasi ini dianggap memiliki dampak positif dan juga dampak negatifnya masing-masing. Namun, peristiwa ini lebih identik dengan dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Untuk dampak positifnya sendiri, taraf hidup masyarakat menjadi lebih terangkat jika mereka bekerja di kota.

Sedangkan, untuk dampak negatifnya adalah seperti ledakan jumlah penduduk yang kemudian akan mengarah pada bertambahnya lingkungan dan meningkatnya kriminalitas. Selain itu, kemacetan yang ada di kota menjadi lebih parah lagi sehingga tak jaranga angka kemacetan pun meningkat.

Cara Meminimalisir Laju Urbanisasi

  • Pemerataan Pembangunan

Salah satu upaya meminimalisir laju urbanisasi, diperlukan adanya pembangunan fasilitas-fasilitas umum yang merata baik di kota maupun di desa.

Jangan sampai masyarakat merasakan adanya ketimpangan pembangunan dan berbondong-bondong pindah ke kota yang akan memperparah kondisi kota yang sudah padat.

Dengan adanya fasilitas-fasilitas umum yang memadai, maka diharapkan pula tingkat produktivitas masyarakat di desa akan jauh lebih meningkat.

  • Pemerataan Pendidikan

Selain pemerataan pembangunan, perlu juga adanya pemerataan pendidikan agar masyarakat di desa menjadi lebih terdidik dan diharapkan dapat memikirkan caranya tersendiri tentang bagaimana ia memajukan kesejahteraannya meskipun tetap tinggal di pedesaan. Selain itu, alasan utama masyarakat melakukan urbanisasi adalah untuk memperoleh pendidikan yang lebih tinggi dan lebih baik.

Universitas-universitas yang kebanyakan hanya berada di kota-kota besar membuat banyak orang pergi merantau sehingga urbanisasi menjadi tidak terelakkan. Fasilitas pendidikan yang lebih baik di kota pun menjadi alasan mereka melakukan urbanisasi.

  • Penyediaan Fasilitas Kesehatan

Hal ini mempermudah masyarakat pedesaan untuk mendapatkan perawatan dan berobat. Jadi, mereka tidak perlu bersusah payah pergi ke kota untuk berobat.

Selain itu, dengan hadirnya fasilitas kesehatan yang memadai di desa diharapkan dapat menurunkan angka kematian dan menjadikan indeks ketahanan kesehatan Indonesia meningkat.

  • Menciptakan dan Memperluas Lapangan Pekerjaan di Desa

Alasan utama masyarakat melakukan urbanisasi adalah untuk mencari lapangan pekerjaan. Jika ingin meminimalisir laju urbanisasi, maka lapangan pekerjaan yang ada di desa perlu ditingkatkan lagi dengan cara membuka lapangan pekerjaan baru.

Jika desanya memiliki potensi pariwisata, hal ini dapat dimanfaatkan karena sektor pariwisata biasanya memerlukan tenaga kerja yang cukup banyak. Selain itu, perluasan industri-industri kecil padat karya juga dapat dilakukan untuk meraup tenaga kerja sebanyak mungkin.

  • Membatasi Jumlah Masyarakat yang Melakukan Perpindahan

Diperlukan adanya regulasi yang jelas dan tegas dari pemerintah unuk membatasi populasi yang meningkat melalui pembatasan jumlah masyarakat yang melakukan perpindahan.

Cara ini dapat dilakukan dengan pembatasan masa tinggal atau harus memiliki bukti berupa kartu identitas jika seseorang ingin tinggal dalam waktu yang lama di kota.

  • Pengurangan Laju Pertumbuhan Penduduk

Jika ingin meminimalisir laju urbanisasi, maka akan diperlukan upaya untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk. Pengurangan laju pertumbuhan ini dapat dilakukan dengan cara memperbaiki distribusi pendapatan dan berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan secara absolut. Penggalakan-penggalakan program seperti keluarga berencana merupakan salah satu contohnya.

  • Desentralisasi Kewenangan ke Daerah

Desentralisasi ini terbukti dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik yang ada di daerah-daerah. Hal tersebut dikarenakan pemerintah daerah lebih paham dengan kondisi masyarakatnya dan solusi apa yang ampuh untuk diterapkan agar masalah-masalah yang ada di daerahnya dapat teratasi.

Kondisi kota kecil yang berbeda dengan kota besar juga membuat kebijakan-kebijakan pemerintah pusat tidak selamanya cocok untuk masing-masing daerah.

The post 7 Upaya Meminimalisir Laju Urbanisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya https://haloedukasi.com/jenis-perpindahan-penduduk Thu, 29 Sep 2022 02:48:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38879 Sudahkah tahu bahwasannya pada tahun 1885 banyak pengkaji yang membahas tentang jenis-jenis perpindahan penduduk? Awal mulanya, jenis perpindahan penduduk dibagi ke dalam dua bentuk. Sudah tahu dengan hal itu? Menurut pembagian awal pepindahan ada dua bagian, perpindahan antar bangsa dan perpindahan dalaman. Perpindahan antar bangsa sudah dapat diambil garisnya bahwa perpindahan ini terjadi oleh masyarakat […]

The post 2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudahkah tahu bahwasannya pada tahun 1885 banyak pengkaji yang membahas tentang jenis-jenis perpindahan penduduk? Awal mulanya, jenis perpindahan penduduk dibagi ke dalam dua bentuk. Sudah tahu dengan hal itu?

Menurut pembagian awal pepindahan ada dua bagian, perpindahan antar bangsa dan perpindahan dalaman. Perpindahan antar bangsa sudah dapat diambil garisnya bahwa perpindahan ini terjadi oleh masyarakat yang berkelahiran di negara A namun berpindah ke negara B. Sedangkan, perpindahan dalaman adalah migrasi yang berlaku dengan beberapa cara.

Mengulik perihal perpindahan penduduk. Kali ini, ada beberapa jenis perpindahan penduduk yang harus diketahui, diantaranya sebagai berikut:

Migrasi Nasional

Sudahkah tahu dengan migrasi nasional? Migrasi nasional adalah perpindahan yang terjadi di dalam negara. Selain migrasi nasional, sebutan lain perpindahan ini adalah migrasi nasional. Inilah beberapa macam migrasi nasional, diantaranya sebagai berikut:

  • Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk desa ke kota. Sebenarnya, untuk perpindahan ini menjadi permasalahan yang begitu serius di Indonesia.

Dengan adanya urbanisasi, tentu penyebaran penduduk di desa dan kota kurang merata. Pertumbuhan penduduk kota semakin membengkak sedangkan pendudukan desa makin terpangkas seiring berjalannya waktu.

Ada berbagai macam dampak hadirnya urbanisasi, baik dampak positif dan dampak negatif masa kini. Dampak positif urbanisasi adalah pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di kota terpenuhi, sedangkan dampak negatifnya adalah menimbulkan pembengkakan angka pengangguran. Mengingat tidak semua tenaga kerja dari desa memenuhi kualifikasi yang diinginkan oleh perusahaan.

  • Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya. Sederhananya, seseorang dari Jawa pindah ke Sulawesi.

Sebenarnya, untuk transmigrasi sendiri termasuk ke dalam sistem yang terpadu. Sistem ini mempermudah mengetahui pelaksanaan suatu kehidupan dan kondisi masyarakat yang memenuhi suatu pemukiman terbaru.

Ada dampak positif adanya transmigrasi diantaranya yaitu lahan kosong bisa dimanfaatkan dengan baik oleh penduduk. Sedangkan, dampak negatifnya adalah cukup banyak menghabiskan biaya perpindahan.

  • Evakuasi

Evakuasi adalah perpindahan kepada seseorang yang wilayahnya kurang aman agar terhindar dari segala marabahaya. Hal ini terjadi apabila ada bencana alam, seperti banjir, tanah longsor, maupun tsunami.

Ada berbagai macam bentuk evakuasi, diantaranya yaitu evakuasi dengan skala kecil dan skala besar. Tujuan adanya evakuasi saat ini adalah menyelamatkan seseorang ke tempat yang lebih aman.

  • Forensen

Forensen adalah perpindahan sementara, penduduk yang ada di desa namun mempunyai pekerjaan di kota. Sederhananya adalah penduduk yang melakukan PP (Pulang Pergi) setiap harinya.

  • Ruralisasi

Ruralisasi adalah perpindahan penduduk kota ke desa. Sebenarnya di Indonesia sendiri masih jarang ada ruralisasi, tanpa ada alasan yang jelas.

Padahal ruralisasi memberikan dampak positif diantaranya yaitu masyarakat mampu menciptakan bisnis baru di pedesaan dan mampu mempengaruhi kondisi pemikiran orang-orang di desa. Namun, dampak negatifnya adalah harga kebutuhan pokok di pedesaan akan meningkat secara signifikan.

  • Migrasi Musiman/Migran Sikuler

Migrasi musiman adalah orang-orang yang melakukan perpindahan namun tidak mempunyai tujuan menetap.

Migrasi Internasional

Migrasi internasional adalah perpindahan pendudukan dari negara satu ke negara lainnya. Migrasi yang satu ini lebih terfokus pada dimensi ruang. Ada beberapa macam migrasi internasional, diantaranya sebagai berikut:

  • Imigrasi

Imigrasi adalah perpindahan seseorang dari negara lain ke negara tertentu untuk menetap. Di Indonesia, hal seperti imigrasi telah diatur dalam UU No. 6 Tahun 2011.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi imigrasi diantaranya yaitu kondisi perekonomian, kondisi sosial budaya, dan tingkat stabilitas suatu politik dalam negara.

Dalam imigrasi terdapat dampak, dampak positif dan negatif, bagi negara maupun pelaku. Sudah tahu belum?

Dampak positif dari imigrasi adalah menjadi sumber pajak negara, peningkatan pertemanan yang solid di antara kedua negara, dan peningkatan jumlah tenaga kerja asing di negara yang terpilih.

Sudah tahu dengan dampak negatif adanya imigrasi? Dampak negatifnya adalah peningkatkan tingkat kepadatan pada suatu negara dan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh imigran illegal.

  • Emigrasi

Emigrasi adalah perpindahan penduduk yang keluar dari suatu negara ke negara baru. Lebih sederhananya adalah berganti kewarganegaraan.

Ada banyak orang yang melakukan emigrasi di Indonesia. Salah satu orang yang melakukan emigrasi adalah Anggun (Penyanyi asal Indonesia). Anggun lebih memilih untuk memiliki kewarganegaraan di Prancis.

  • Repatriasi

Repatriasi bisa disebut juga dengan remigrasi. Apa itu remigrasi? Remigrasi adalah perpindahan yang mana seseorang kembali ke negara asal, padahal seseorang itu habis dari negara lain.

Hal ini banyak sekali terjadi di Indonesia, contoh sederhananya adalah TKI yang kerja di Saudi Arabia. TKI ini akan kembali ke Indonesia ketika masa kerja atau masa kontraknya habis.

  • Turisme

Sudah sering mendengar kata turisme? Jadi, Turisme adalah perginya penduduk luar negeri ke negara lain hanya untuk berwisata, waktunya terkesan sementara.

Contoh sederhananya adalah banyak bule yang berlibur ke Bali untuk menikmati hari-hari libur di Indonesia, mereka banyak berlibur ke pantai ataupun ke destinasi lainnya.

Itulah jenis-jenis perpindahan yang terjadi, tidak hanya di Indonesia melainkan juga di negara lainnya. Masing-masing jenis perpindahan memiliki macam-macam perpindahan. Setiap perpindahan memiliki dampak positif dan negatif bagi sekitar.

The post 2 Jenis Perpindahan Penduduk dan Klasifikasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-migrasi Mon, 19 Sep 2022 02:32:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38652 Dalam memilih tempat tinggal, setiap orang akan mempertimbangkan berbagai faktor yang melatarbelakangi, seperti tempat pekerjaan, dekat dengan keluarga, atau yang lainnya, karena faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk mempertimbangkan melakukan perpindahan yang disebut dengan migrasi. Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap yang disebabkan karena memiliki tujuan […]

The post Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam memilih tempat tinggal, setiap orang akan mempertimbangkan berbagai faktor yang melatarbelakangi, seperti tempat pekerjaan, dekat dengan keluarga, atau yang lainnya, karena faktor tersebut dapat menyebabkan seseorang untuk mempertimbangkan melakukan perpindahan yang disebut dengan migrasi.

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan untuk menetap yang disebabkan karena memiliki tujuan tertentu. Migrasi dapat bersifat permanen maupun sementara dan umumnya dilakukan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun religius.

Migrasi menjadi salah satu faktor utama dalam mempengaruhi kepadatan dan persebaran penduduk karena wilayah yang menarik untuk para migran mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Setiap manusia menginginkan kehidupan yang lebih layak untuk meningkatkan kesejahteraannya, sehingga migrasi mempengaruhi pertumbuhan penduduk.

Dampak Positif Migrasi

  • Berkurangnya Jumlah Penduduk bagi Daerah yang Ditinggalkan

Bagi daerah yang mempunyai kepadatan yang tinggi, adanya proses migrasi ini memberikan dampak yang positif karena kepadatan penduduk di daerah tersebut bisa berkurang dan tekanan penduduknya berkurang, sehingga pemerintah daerah tersebut dapat lebih fokus untuk mengatasi masalah sosial masyarakatnya karena masyarakat yang akan diatur telah berkurang.

  • Berkurangnya Jumlah Pengangguran 

Untuk daerah yang ditinggalkan yang tadinya mempunyai masalah sosial banyaknya pengangguran di daerah tersebut menjadi berkurang karena mereka telah bermigrasi ke wilayah lain untuk mencari pekerjaan yang akan mengangkat status sosial hidupnya.

Migrasi yang dilakukan oleh penduduk biasanya menjadi sebuah solusi untuk meningkatkan taraf hidup dengan mencari pekerjaan di daerah lain, sehingga pengangguran yang tadinya menumpuk di daerah asal migrasi akan berkurang dan akan membuat kesejahteraan penduduk di daerah tersebut akan meningkat seiring berjalannya waktu.

  • Meratakan Persebaran Penduduk

Suatu dengan daerah yang memiliki penduduk yang padat dari suatu wilayah menyebabkan banyaknya masalah sosial yang akan muncul, maka untuk menghindarinya maka pemerintah mengadakan sebuah program migrasi bagi wilayah yang padat ke daerah yang kurang penduduk, sehingga persebaran penduduk akan tersebar secara merata. 

  • Meningkatkan Kesejahteraan Ekonomi Penduduk

Penduduk yang tinggal di suatu wilayah yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi biasanya memiliki kehidupan yang kurang sejahtera, maka pemerintah mengadakan program migrasi sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap rakyatnya.

Karena dengan jumlah penduduk yang lebih sedikit maka pemerintah akan lebih dimudahkan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi penduduknya, sehingga masyarakat mempunyai kehidupan yang lebih layak.

  • Mengurangi Masalah Sosial dalam Masyarakat

Dengan adanya migrasi, maka jumlah pengangguran, penduduk yang padat, kemiskinan, kriminalitas, dan sebagainya akan berkurang karena mereka telah bermigrasi untuk mencari kehidupan yang lebih layak.

Penduduk yang padat akan banyak menimbulkan menimbulkan berbagai masalah, maka dari itu program migrasi menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan permasalah sosial yang terjadi di lingkungan masyarakat

Dampak Negatif Migrasi 

  • Berkurangnya Tenaga Kerja Muda di Desa

Para tenaga kerja muda dan penggerak pembangunan di daerah asal semakin berkurang karena sebagian besar penduduk usia kerja banyak yang bermigrasi ke wilayah perkotaan dengan harapan bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih layak di kota, sehingga di daerah asal penduduk para pemuda berusia layak kerja akan berkurang.

Apabila mereka tinggal di desa, maka mereka bisa berkarya dan membangun desa nya menjadi lebih maju dengan pemikiran yang kreatif, inovatif, dan berjiwa muda dengan semangat yang tinggi. 

  • Menurunnya Stabilitas Keamanan

Stabilitas keamanan baik di daerah asal maupun daerah tujuan akan terganggu. Bagi daerah asal stabilitas keamanan akan menurun karena banyaknya penduduk muda yang melakukan migrasi ke daerah lain, sehingga tidak ada yang mampu untuk menjaga desanya.

Orang yang tersisa tinggal di desa kebanyakan adalah orang tua yang sudah rapuh dan tidak sekuat dan secerdas para pemuda yang pindah ke kota. Bagi daerah tujuan stabilitas keamanan akan terganggu karena banyaknya orang asing yang datang dengan latar belakang berbeda yang dapat bertindak kriminal dan tingkat kejahatan di kota menjadi semakin tinggi.

  • Tenaga Penggarap Lahan Pertanian Berkurang

Daerah yang ditinggalkan oleh para penduduknya pada umumnya merupakan daerah agraris yang digunakan sebagai lahan pertanian yang harus digarap untuk menghasilkan produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti nasi.

Apabila banyak petani penggarap lahan pertanian yang bermigrasi ke kota, maka tenaga penggarap berkurang dan lahan pertanian tidak ada yang mengerjakannya.

Jika kondisi ini terjadi maka menimbulkan masalah sosial kesulitan dan kekurangan bahan pangan karena para petaninya memilih untuk bekerja di kota dan lebih senang menjadi pegawai kantoran.

  • Terbentuknya Daerah Padat Penduduk dan Lingkungan yang Kumuh

Banyaknya penduduk desa yang bermigrasi ke kota untuk meningkatkan kualitas hidupnya justru akan semakin membuat kota yang dituju menjadi lebih padat penduduk dan membuat daerahnya menjadi lingkungan yang kumuh.

Masyarakat yang padat akan menghasilkan jumlah sampah dan limbah yang lebih banyak sehingga tempat penampungan sampah menjadi meluap. Apabila banyak penduduk yang membuang sampah secara sembarangan maka akan membuat lingkungan menjadi lebih kotor, kumuh, dan bau sehingga menimbulkan berbagai penyakit yang mengancam kesehatan masyarakat yang lain.

  • Terjadinya Konflik Antara Penduduk Asli dengan Penduduk Pindahan

Para penduduk asli bagi daerah yang dituju untuk migrasi merasa kenyamanan dan keamanan daerah menjadi terganggu karena adanya penduduk pindahan yang berlatar belakang berbeda. Mereka akan khawatir karena lingkungannya kedatangan orang asing baru.

Berbagai konflik sering terjadi dan tidak dapat dihindari, contohnya seperti terjadinya sengketa lahan antara kedua belah pihak yang memperebutkan lahan untuk ditinggalinya sehingga konflik sengketa ini akan pecah dan kadang akan menimbulkan korban jiwa serta rusaknya fasilitas masyarakat.

The post Ketahui 5 Dampak Positif dan Negatif Migrasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Faktor Pendorong Urbanisasi yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/faktor-pendorong-urbanisasi Mon, 12 Sep 2022 04:54:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38584 Interaksi antar-wilayah dapat menimbulkan gejala, kenampakan, maupun permasalahan baru yang tidak hanya terbatas pada pergerakan manusia saja namun juga menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia. Urbanisasi merupakan sebuah interaksi wilayah yang paling sering dijumpai dan mempunyai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih dimana terdapat sebuah peristiwa perpindahan […]

The post 10 Faktor Pendorong Urbanisasi yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interaksi antar-wilayah dapat menimbulkan gejala, kenampakan, maupun permasalahan baru yang tidak hanya terbatas pada pergerakan manusia saja namun juga menyangkut barang dan informasi yang menyertai tingkah laku manusia.

Urbanisasi merupakan sebuah interaksi wilayah yang paling sering dijumpai dan mempunyai hubungan timbal balik yang saling berpengaruh antara dua wilayah atau lebih dimana terdapat sebuah peristiwa perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Adapun pengertian urbanisasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah perpindahan penduduk secara berduyun-duyun dari daerah desa ke kota besar yang biasanya sebagai pusat pemerintahan. Kota-kota besar yang ada di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Medan, Jogja, Pekanbaru, dan Surabaya dijadikan tujuan utama bagi masyarakat untuk perbaikan status hidup yang bisa memberikan sebuah dampak bagi kota yang dikunjungi dan desa yang ditinggalkan karena adanya faktor utama yang umum yaitu kemiskinan pada daerah pedesaan. 

Secara umum, urbanisasi mengacu pada terjadinya sebuah pergeseran populasi penduduk dari daerah pedesaan menuju ke daerah perkotaan yang tidak hanya pada perpindahan penduduk secara fisiknya saja, namun urbanisasi juga bisa merujuk pada perubahan cara dan pola pikir yang lebih menyesuaikan dengan kondisi terkini yang lebih modern.

Adanya urbanisasi bisa mengakibatkan beberapa dampak positif, misalnya warga desa menjadi lebih modern dan menambah wawasan para warga desa. Namun disisi lain juga terdapat dampak negatif yang dapat dirasakan warga, misalnya meningkatnya pengangguran, kemacetan, dan angka kriminalitas di perkotaan.

Faktor Pendorong Urbanisasi

  • Lahan Pertanian yang Semakin Sempit

Lahan pertanian yang mulai menyempit karena adanya pembangunan desa yang akhirnya membuat peluang kerja petani semakin menurun di pedesaan. Akibatnya karena lahan pertanian yang semakin sedikit menyebabkan warga desa yang tadinya sebagian besar bekerja di sektor agraris jadi memutuskan untuk pindah ke perkotaan.

  • Kurang Bervariasinya Lapangan Pekerjaan di Luar Bidang Pertanian

Kebanyakan dari masyarakat pedesaan mempunyai pekerjaan dalam bidang pertanian, karena banyak lahan di desa yang kebanyakan dimanfaatkan untuk sawah, kebun, dan lainnya.

Karena kondisi ini yang menyebabkan profesi lainnya tidak terlalu banyak karena warga desa lebih memilih untuk mengerjakan lahan garapannya. Hal ini tentunya tidak memberikan kesempatan lain bagi warga desa untuk mendapatkan skill lainnya sehingga mereka dapat berkembang. 

  • Merasa Tidak Sesuai dengan Budaya di Desanya

Banyak warga yang merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya sehingga melakukan urbanisasi. Seperti diketahui jika . Warga merasa tidak cocok dengan pengaruh adat istiadat desa yang masih kuat karena faktor budaya tentunya sangat penting untuk mempengaruhi kualitas hidup seseorang, maka warga lebih memilih pindah ke kota.

Adat istiadat yang masih sangat mengekang dan masih menjunjung tinggi adat istiadat yang berlaku bahkan di masa modern seperti sekarang yang  nyatanya malah menyebabkan masyarakat tidak berkembang dan tidak maju.

  • Sempitnya Lapangan Pekerjaan di Desa

Dampak dari pembangunan di kota-kota besar akan menjadi daya tarik bagi penduduk yang lain untuk saling berdatangan mencari pekerjaan dan akhirnya memutuskan untuk menetap.

Faktor ekonomi tentu menjadi salah satu faktor pendorong urbanisasi dari desa ke kota karena di desa hanya tersedia sedikit sekali lapangan kerja yang kebanyakan hanya warga desa yang bekerja di sektor pertanian saja, sehingga dengan pindah ke kota, maka banyak lapangan kerja yang tersedia dalam berbagai bidang.

  • Fasilitas Sarana dan Prasarana di Desa yang Kurang Memadai

Sarana dan prasarana pedesaan sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan sarana dan prasarana yang ada di perkotaan, misalnya di sektor pendidikan dan kesehatan, tak banyak sekolah dan rumah sakit di desa, serta kemudahan untuk mengaksesnya, sedangkan di kota sarana yang ada pun sangat komplit.

  • Diusir dari Desa Asalnya

Meski tidak banyak, tapi terdapat  warga desa yang melakukan urbanisasi karena diusir dari desa atau kampung asalnya karena ia melakukan sebuah kesalahan atau hal yang tabu, sehingga hukumannya adalah diusir dari pemukiman desa asalnya.

Seseorang yang telah melakukan kesalahan akan dianggap sebagai sampah masyarakat oleh warga desa sehingga orang itu merasa tak nyaman dan memilih untuk pindah dari desa itu. 

  • Adanya Keinginan Kuat Untuk Mengubah Hidupnya

Faktor pendorong lainnya dalam mendorong masyarakat desa berkeinginan untuk pindah ke kota yaitu adanya keinginan yang sangat kuat untuk mengubah hidupnya. Karena kondisi di desa yang tak memungkinkan, sehingga menyebabkan orang-orang berharap dengan pindah ke kota dapat mengubah kehidupannya menjadi lebih baik lagi.

  • Mempunyai Impian Menjadi Orang Kaya

Faktor yang melandasi terjadinya proses urbanisasi salah satunya adalah karena banyak lapangan kerja yang tersedia di kota dan ingin mengejar impian menjadi orang kaya. Impian itu tidak bisa ia wujudkan jika ia terus saja tinggal di desa, sehingga ia memutuskan merantau ke kota untuk mengejar impian dan cita-citanya menjadi orang sukses.

  • Rendahnya Upah Kerja di Desa dan Kehidupan yang Monoton

Berbanding terbalik dengan kota-kota besar dimana upah yang didapatkan dari pekerjaan di desa berpenghasilan cukup rendah, sehingga menyebabkan kebanyakan orang berkeinginan untuk mengubah kondisi kehidupan mereka dengan merantau ke kota. Karena kondisi desa yang serba terbatas membuat kehidupan di desa cenderung monoton bagi seseorang yang berkeinginan untuk hidup lebih maju lagi.

  • Adanya Bencana Alam

Hal lainnya yang menjadi faktor pendorong urbanisasi yaitu terjadinya bencana alam yang melanda wilayah pedesaan tersebut, mulai dari banjir, kemarau panjang, gempa bumi, hingga wabah penyakit. Karena kondisi ekonomi yang terganggu dan lingkungan yang tak aman untuk ditinggali akibat terdampaknya bencana alam itu sehingga masyarakat memilih untuk pindah dari wilayahnya.

The post 10 Faktor Pendorong Urbanisasi yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/jenis-migrasi-nasional Tue, 26 Jul 2022 03:49:27 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37463 Migrasi adalah perpindahan suatu organisai, sekelompok masa, atau penduduk dari satu tempat menuju tempat yang baru, pada dasarnya migrasi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional, dilihat dari namanya tentu kita bisa memhami bahwa migrasi nasional adalah perpendahan suatu kelompok orang dari suatu daerah menuju daerah yang baru. Sedangkan migrasi internasional melibatkan […]

The post 4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Migrasi adalah perpindahan suatu organisai, sekelompok masa, atau penduduk dari satu tempat menuju tempat yang baru, pada dasarnya migrasi dibedakan menjadi dua kelompok yaitu migrasi nasional dan migrasi internasional, dilihat dari namanya tentu kita bisa memhami bahwa migrasi nasional adalah perpendahan suatu kelompok orang dari suatu daerah menuju daerah yang baru.

Sedangkan migrasi internasional melibatkan suatu negara atau bahkan benua. Perpindahan penduduk seperti ini sering terjadi dengan tujuan untuk mencari tempat tinggal yang lebih baik atau lebih aman untuk ditinggali.

Berbicara tentang migrasi nasional, artinya sekelompok orang atau perorangan yang pindah dari suatu daerah menuju daerah baru, hal ini terjadi karena adanya beberapa faktor diantaranya kurangnya lapangan pekerjaan dari suatu daerah, kurangnya sumber daya alam yang tersedia, pemerataan penduduk serta seseorang atau kelompok yang melanjutkan pendidikan.

Sebenarnya migrasi nasional ini banyak sekali terjadi di kalangan masyarakat, yang intinya apabila seseorang atau kelompok berpindah kesuatu daerah dalam kurun waktu sementara, maka itu bisa diartikan kedalam migrasi nasional.

Migrasi nasional memiliki sifat dan jenisnya tersendiri, simak penjelasannya di bawah ini

Sirkulasi

Sirkulasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, dimana yang membedakannya adalah waktu yang di gunakan dalam aktivitas tersebut, sirkulasi memanfaatkan waktu yang sementara, kemudian dapat kembali lagi dalam kurung waktu tertentu. Sirkulasi di bedakan berdasarkan waktunya sebagai berikut,

  • Sirkulasi Migrasi Harian

Mobilitas ulang alik, merupakan nama lain dari sirkulasi migrasi harian ini, contoh kegiatan sirkulasi harian ini adalah, seseorang yang pergi bekerja dari kota yogyakarta menuju ke kota Solo menggunakan kereta api, sore hari atau hitungan harian para karyawan kembali lagi ke kota yogyakarta, hitungan hari ini disebut sirkulasi migrasi harian.

  • Sirkulasi Migrasi Mingguan

Perpindahan suatu kelompok atau perorangan dari suatu daerah ke daerah lain dalam kurun waktu mingguan, contoh dari aktivitas ini adalah sekelompok keluarga yang pergi ke suatu daerah untuk liburan atau urusan pekerjaan, kemudian kembali lagi ke kota asal apabila pekerjaan atau liburannya telah selesai.

  • Sirkulasi Migrasi Bulanan

Perpindahan suatu kelompok atau perorangan dari satu daerah menuju daerah lainnya, hal ini dikarenakan adanya pekerjaan atau suatu acara yang mengharuskan sesorang menetap selama sebulan, kemudian kembali ke kota asal setelah kegiatan dan pekerjaan itu selesai.

Urbanisasi

Perpindahan penduduk dari desa ke kota dalam satu pulau, pada dasarnya perpindahan ini bersifat menetap sehingga berdampak terhadap jumlah penduduk dalam kota baru yang di tempati, beberapa faktor yang dapat menimbulkan terjadinya urbanisasi adalah sulitnya lapangan kerja bagi masyarakat.

Rendahnya upah terhadap tenaga kerja, serta lingkungan yang di baik untuk pertumbuhan anak dan sosial yang tidak memberikan kenyamanan bagi masyarakat. Serta didorong oleh daya tarik terhadap suatu daerah hal itu disebabkan karena suatu daerah tersebut memiliki peluang kerja yang bagus, pola hidup dan lingkungan yang sehat dan aman.

Ruralisasi

Berbeda dengan urbanisasi, ruralisasi merupakan kebalikannya yaitu dimana seseorang atau kelompok berpindah dari suatu kota ke desa, hal ini disebabkan karena beberapa hal di antaranya:

  • Perasaan jenuh di kota, merasa bosan dengan keramaian dan ingin mendapatkan hidup yang lebih sejuk dan menyehatkan.
  • Meningkatnya harga lahan sebagai tempat tinggal
  • Keinginan memajukan desa sebagai tempat dan asal seseorang, biasanya di sebut juga dengan perantau, seseorang yang kembali dari kota memiliki pemikiran yang lebih luas dalam memajukan desa atau asalnya.
  • Gagal menyesuaikan diri dengan keadaan di kota yang serba cepat dan sangat praktis.

Ruralisasi juga memiliki faktor penarik terhadap seseorang atau sekelompok orang, di antaranya:

  • Tertarik dengan pola kehidupan yang sederhana.
  • Tersedianya lahan yang lebih murah dan layak dihuni.
  • Suasana dan suhu daerah yang bersih untuk kesehatan.

Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang diselenggarakan oleh pemerintah, hal ini dilakukan demi menstabilkan kepadatan penduduk dari suatu daerah ke daerah lainnya, transmigrasi dibedakan menjadi beberapa jenis:

  • Transmigrasi Umum

Transmigrasi ini dilakukan oleh pemerintah yang mana seluruh biaya perpindahan dari kota asal ke kota barunya di tanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.

  • Transmigrasi Spontan

Merupakan kebalikan dari transmigrasi umum, yang mana seluruh biaya di tanggung oleh pribadi berdasarkan kemauan dan kesadaran sendiri.

  • Transmigrasi Sektoral

Transmigrasi ini dilakukan atas persetujuan antara pemerintah kota asal dan pemerintah kota tujuan, yang mana seluruh biaya yang diperlukan di tanggung oleh masing masing pihak, dalam artian ini merupakan pemerintah kota asal dan pemerintahan kota tujuan.

  • Transmigrasi Swakarsa

Transmigrasi ini dilakukan dan dibiayai oleh suatu organisasi swasta di luar instansi pemerintahan.

  • Transmigrasi Khusus

Transmigrasi ini dilakukan dalam rangka pembangunan suatu proyek-proyek tertentu, seperti pelebaran jalan, pembangunan transportasi bagi masyarakat dan bencana alam yang merugikan dan menghancurkan masyarakat.

Migrasi merupakan salah satu langkah yang sering dilakukan oleh manusia, perkembangan dann meningkatnya jumlah penduduk sangat berdampak terhadap migrasi ini, perpindahan dari satu daerah yang padat menuju daerah yang dapat menampung kehidupan, merupakan salah satu bentuk dan tujuan terpenting dalam melakukan migrasi.

The post 4 Jenis Migrasi Nasional Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Urbanisasi: Penyebab – Tujuan dan Dampaknya https://haloedukasi.com/urbanisasi Tue, 16 Feb 2021 01:42:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21353 Di setiap negara bisa saja terjadi sebuah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya. Apalagi Indonesia yang merupakan negara dengan pula terbesar dan penduduk juga salah satu yang terbanyak di dunia, wajar jika terjadi suatu perpindahan penduduk. Indonesia memiliki banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk membuka perumahan baru, kantor baru, sekolah baru dan […]

The post Urbanisasi: Penyebab – Tujuan dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di setiap negara bisa saja terjadi sebuah perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya. Apalagi Indonesia yang merupakan negara dengan pula terbesar dan penduduk juga salah satu yang terbanyak di dunia, wajar jika terjadi suatu perpindahan penduduk.

Indonesia memiliki banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk membuka perumahan baru, kantor baru, sekolah baru dan lainnya. Karena adanya lahan yang baru terbuka, hal tersebut yang menjadikan perpindahan penduduk atau urbanisasi.

Pengertian Urbanisasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

Urbanisasi adalah perpindahan penduudk secara berduyun-duyun dari desa ke kota besar.

Menurut Para Ahli

  • Shryyock dan Siegel (1976)
    Urbanisasi merupakan suatu pertambahan penduduk perkotaan.
  • Kantsebovskaya (1976)
    Urbanisasi dapat diartikan sebagai gejala atau proses yang sifatnya multi-sekotral, baik ditinjau dari sebab maupun akibat yang ditimbulkan.
  • Daldjoeni (1998)
    Urbanisasi merupakan permukiman kota cenderung tumbuh terus baik dalam luasnya, maupun jumlahnya, bersama ini sudah semestinya bahwa proporsi penduduk dunia kita yang tinggal di kota kecil maupun kota besar meningkat. Pertambahan proporsi tersebut disebut juga sebagai urbanisasi.
  • Ir. Triatno Yudo Harjoko
    Urbanisasi merupakan proses perubahan masyarakat dan kawasan dalam suatu wilayah yang non urban menjadi urban.
  • J. H de goede
    Urbanisasi merupakan sebagai proses pertambahan penduduk pada suatu wilayah perkotaan ataupun proses transformasi suatu wilayah berkarakter perdesaan (rural) menjadi urban.

Secara Umum

Urbanisasi adalah perpindahan yang dilakukan penduduk desa ke kota, baik untuk melanjutkan pendidikan, bekerja atau bertempat tinggal di perkotaan.

Penyebab Terjadinya Urbanisasi

Latar belakang terjadinya urbanisasi pada negara berkembang dan negara maju memiliki beberapa perbedaan.

  • Negara Industri Berkembang
    Urbanisasi di negara berkembang dimulai pertama kali sejak Perang Dunia ke-dua. Urbanisasi ini merupakan titik tolak terjadinya industri, para penduduk kota meningkat secara cepat dan pesat sehingga urbanisasi tidak merata. Semakin besar kota, semakin cepat juga proses dari urbanisasi. Hal seperti ini lah yang terjadi di Indonesia, karena Indonesia merupakan salah satu dari negara berkembang. Masyarakatnya dari desa berpindah ke kota, sehingga kota bertambah padat penduduknya.
  • Negara Industri Maju
    Di negara industri maju, urbanisasi dimulai pertama kali sejak industrialisasi. Industri sendiri merupakan titik tolak dari terjadinya urbanisasi di negara maju. Penduduk kota meningkat lebih lambat dibandingkan dengan negara berkembang. Pertumbuhan kota relatif lebih seimbang dan tidak ada perbedaan yang besar seperti di negara berkembang.

Tujuan Urbanisasi

  • Mendapatkan Kepuasan
    Tujuan dari para masyarakan yang melakukan urbanisasi yaitu ingin mendapatkan kepuasan. Beberapa orang mendambakan kehidupan yang lebih baik di perkotaan. Semua yang di perkotaan serba ramai, canggih, instan, modern maka masyarakat desa akan lebih senang jika tinggal di perkotaan.
  • Memperoleh Kesejahteraan Hidup
    Seseorang yang lama menganggur di desa memilih datang ke perkotaan dengan alasan ingin mendapatkan pekerjaan. Jika sudah mendapatkan pekerjaan maka akan mendapatkan gaji yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
  • Memperoleh Kesenangan
    Apabila suatu kepuasan telah dicapai maka seseorang akan memperoleh sebuah kesenangan. Orang orang yang menyukai lingkungan hidup di perkotaan akan merasa tidak betah jika tinggal di pedesaan. Maka dari itu, orang orang ini akan nyaman jika tinggal di kota.
  • Mendapatkan Pekerjaan
    Tujuan masyarakat desa pergu ke kota salah satunya ingin mendapatkan pekerjaan. Dan hal inilah yang paling banyak digunakan oleh seseorang untuk melakukan urbanisasi.
  • Tidak Ingin Ketinggalan Zaman
    Rasa ingin selalu tampil membuat seseorang dengan hati yang ikhlas meninggalkan tempat tinggalnya demi tinggal dan berpindah ke kota. Hal ini dikarenakan perkotaan adalah tempat yang bisa memenuhi keinginan mereka.
  • Mendapatkan Pelayanan yang Lebuh Baik dan Cepat
    Di perkotaan memang pelayanannya lebih besar dan canggih dibandingkan dengan apa yang ada di pedesaan. Hal ini terutama di dalam hal pendidikan dan kesehatan. Banyak orang yang menyukai tinggal di kota daripada di desa, karen bisa mendapatkan pelayanan yang baik dan juga cepat.

Faktor yang Mempengaruhi Urbanisasi

Faktor yang utama pendorong dari terjadinya urbanisasi yaitu kemiskinan di daerah pedesaan. Faktor utama tersebut melahirkan dua faktor penyebab dari adanya urbanisasi, diantaranya sebagai berikut yaitu:

Faktor Penarik

Ada beberapa alasan orang orang dari desa ingin berpindah ke kota, diantaranya yaitu:

  • Menganggur dikarenakan tidak ada banyak lapangan pekerjaan di desa asal mereka.
  • Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya.
  • Terbatasnya sarana dan prasarana yang berada di desa.
  • Lahan pertanian yang semakin lama semakin sempit.
  • Diusir dari desa asal, sehingga kota menjadi tujuannya.
  • Melanjutkan sekolah di perkotaan, dikarenakan di desa fasilitasnya tidak memadai.
  • Karena tingkat upah di kota lebih tinggi daripada di desa, mereka memiliki impian yang kuat bahwa jika berpindah ke kota akan menjadi orang kaya.
  • Pengaruh cerita dari orang orang, bahwa hidup di kota lebih gampang dalam mencari pekerjaan dibandingkan di desa.

Faktor Pendorong

  • Keadaan kemiskinan desa yang seakan akan berlangsung abadi.
  • Lapangan pekerjaan yang hampir tidak ada, dikarenakan mayoritas penduduk desa bergantung dari hasil pertanian.
  • Pendapatan di desa yang rendah.
  • Fasilitas dari pendidikan sekolah atau perguruan tinggi yang kurang berkualitas.
  • Keamanan di desa yang kurang.

Dampak Urbanisasi

Dampak Positif Urbanisasi

  • Desa yang memiliki jumlah penduduk banyak akan dapat dikurangi dengan adanya urbanisasi.
  • Semakin meningkat kesejahteraan dari penduduk desa, dikarenakan masyarakat yang melakukan urbanisasi mengirimkan uang hasil dari kerja di kota kepada keluarganya yang ada di desa.
  • Berkurangnya jumlah masyarakat yang menganggur di pedesaan.
  • Mendorong terjadinya pembangunan desa, dikarenakan adanya informasi pengetahuan dari masyarakat yang berada di kota untuk memajukan sebuah desa.

Dampak Negatif Urbanisasi

  • Kota menjadi Terlalu Padat
    Tanpa adanya program urbanisasi, sebenarnya perkotaan sudah cukup padat dan kurang nyaman untuk dijadikan tempat tinggal. Jika urbanisasi terus dilakukan, maka kota akan semakin menjadi padat dan juga tingkat pengangguran akan terus bertambah. Biaya di kota sangat tinggi dan menjadikan masyarakat dari desa yang tidak memiliki keahlian dan pengalamn kerja sebelumnya menjadi sulit dalam meningkatkan harapan hidup yang lebih baik.
  • Terbatasnya Hunian di daerah Perkotaan
    Pada umumnya, di daerah perkotaan terdapat lebih sedikit huan atau tempat tinggal dan lebih banyak jumlah perusahaan atau kantor. Dengan beberapa keterbatasan tersebut menjadikan banyak orang yang tidak memiliki tempat tinggal yang layak di kota. Dan dengan adanya keterbatasan dari tempat tinggal, menjadikan beberapa properti mengalami kenaikan harga dan hanya sebagian kecil orang saja yang sanggup dalam membeli tempat tinggal.
  • Muncul daerah Kumuh
    Dengan adanya hunian yang minim, menjadikan kota kota bermunculan hunian atau tempat tinggal kumuh yang sebenarnya tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Banyak rumah yang dibangun di bantaran kali dan tidak memiliki izin pembangunan. Rumah yang berada di bantaran sungai tersebut biasanya yang menjadikan banjir, karena seharusnya sungai menjadi aliran air malah tercemari oleh masyarakat yang tinggal di sekitaran sungai.
  • Terjadinya Kemacetan
    Jika urbanisasi terjadi, maka kemacetan di suatu kota akan dapat meningkat secara drastis. Dibutuhkan waktu lama untuk dapat bepergian, seperti pergi ke kantor, sekolah dan lainnya jika terjadi kemacetan.
  • Penyebaran Penyakit yang Berbahaya
    Urbanisasi di perkotaan menjadikan banyak daerah kumuh yang dibangun dan menjadikan kebersihan tidak dijaga oleh para masyarakatnya. Hal tersebut dapat menimbulkan penyakit yang berbahaya dan menular.
  • Berkurangnya Penduduk Usia Produktif di Desa
    Kondisi kota yang terlihat seperti menjanjikan nampak menarik bagi para penduduk desa yang masih berada pada usia produktif dan tertarik untuk pindah ke kota. Jika seperti itu, maka desa akan mengalami kekurangan tenaga yang bisa membantu dalam menjalankan pertanian atau perkebunan di daerah desa.

Cara Mencegah Urbanisasi

Cara mencegah agar masyarakat tidak berpindahan ke kota atau urbanisasi ada beberapa caranya diantaranya yaitu:

  • Membatasi peningkatan populasi dengan cara yaitu melarang perpindahan dari desa ke kota. Caranya yaitu dengan harus memiliki identitas agar bisa tinggal di kota dengan waktu yang lama.
  • Diperlukan adanya pemerataan di daerah daerah pedesaan, misalnya menyediakan sarana pendidikan, kesehatan, transportasi yang memadai dan layak untuk digunakan oleh masyarakat desa.
  • Menyediakan berbagai lapangan pekerjaan baru dan menyesuaikan kondisi di lingkungan pedesaan yang ada.
  • Membuka industri kecil rumah tangga di berbagai daerah di pedesaan.
  • Mengembangkan program inovasi desa untuk membangun desa agar menjadi lebih baik.
  • Lebih menggalakkan program keluarga bencana di desa maupun di kota, agar tidak terjadi penambahan penduduk secara drastis.

The post Urbanisasi: Penyebab – Tujuan dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Transmigrasi: Pengertian – Tujuan dan Dampaknya https://haloedukasi.com/transmigrasi Sun, 24 Jan 2021 22:19:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19925 Untuk masalah kepadatan penduduk, pemerintah Indonesia sampai sekarang ini masih menjalankan program transmigrasi antar pulau. Program transmigrasi ini dianggap efektif untuk menangani kepadatan penduduk, terutama yang ada di Pulau Jawa. Untuk meratakan dan menyeimbangkan jumlah kependudukannya, pemerintah Indonesia memindahkan sebagian penduduk dari Pulau Jawa menuju Pulau Kalimantan yang relatif jarang sekali penduduknya. Namun, tak jarang […]

The post Transmigrasi: Pengertian – Tujuan dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk masalah kepadatan penduduk, pemerintah Indonesia sampai sekarang ini masih menjalankan program transmigrasi antar pulau. Program transmigrasi ini dianggap efektif untuk menangani kepadatan penduduk, terutama yang ada di Pulau Jawa.

Untuk meratakan dan menyeimbangkan jumlah kependudukannya, pemerintah Indonesia memindahkan sebagian penduduk dari Pulau Jawa menuju Pulau Kalimantan yang relatif jarang sekali penduduknya.

Namun, tak jarang program transmigrasi ini juga memicu adanya kesenjangan sosial antara penduduk asal terhadap para transmigran.

Pengertian Transmigrasi

Transmigrasi merupakan perpindahan penduduk yang berasal dari suatu pulau, menuju ke pulau lainnya yang masih jarang sekali penduduknya.

Semua yang berkaitan dengan program transmigrasi ini difasilitasi oleh pemerintah secara keseluruhan. Sehingga dengan digalakkannya program transmigrasi ini diharapkan tidak menimbulkan suatu permasalahan yang baru.

Objek dari program transmigrasi pemerintah ini adalah masyarakat golongan menengah dan golongan bawah yang hidup di pulau padat penduduk. Sampai saat ini, tercatat Pulau Jawa lah yang memiliki tingkat kependudukan yang sangat besar dibandingkan dengan pulau lainnya.

Program transmigrasi ini tidak lain dan tidak bukan diperuntukan untuk mengatasi pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dan juga untuk meratakan serta menyeimbangkan jumlah penduduk antar pulau.

Namun, tujuan utama dari pelaksanaan program transmigrasi in adalah untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang ada di Pulau Jawa.

Untuk mendukung program transmigrasi ini, pemerintah telah menyiapkan berbagai fasilitas untuk meningkatkan kualitas hidup dari para transmigran, seperti sebidang tanah, tempat tinggal dan peralatan lainnya. Tapi pada kenyataan program transmigrasi ini tidak berjalan dengan lancar seperti perencanaannya.

Tak jarang banyak sekali permasalahan atau konflik di dalam pulau yang terjadi selepas program transmigrasi ini dilaksanakan.

Faktor Penyebab Transmigrasi

Program transmigrasi ini tidak mungkin digalakkan apabila tidak dilatarbelakangi dengan adanya beberapa faktor yang mendukungnya. Berikut merupakan faktor faktor penyebab dilaksanakannya transmigrasi.

  • Banyak sekali permasalahan kependudukan yang muncul akibat persebaran penduduk yang tidak merata.
  • Kualitas kehidupan masyarakat yang berada di Pulau Jawa menurun.
  • Permasalahan kependudukan semakin tidak terkendalikan oleh pemerintah,terutama perihal peningkatan angka kriminalitas.
  • Persebaran penduduk yang tidak seimbang atau tidak merata antara pulau satu dengan pulau lainnya.
  • Sebagian besar masyarakat pulau jawa yang bekerja di bidang pertanian tidak terfasilitasi dengan lahan pertanian yang luas.
  • Terhambatnya beberapa pembangunan proyek negara.

Tujuan Pelaksanaan Transmigrasi

Adapun beberapa tujuan dari pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia:

  • Mengendalikan berbagai permasalahan kependudukan yang ada di Pulau yang padat penduduknya.
  • Untuk menyeimbangkan dan meratakan persebaran penduduk di seluruh wilayah Indonesia.
  • Mengatasi ketimpangan pertumbuhan antar pulau.
  • Mempermudah pemerintah untuk mengatasi permasalahan pembangunan di tiap wilayah di Indonesia.
  • Meningkatkan pertahanan dan keamanan nasional.
  • Meningkatkan kualitas hidup masyarakat golongan menengah dan golongan bawah.
  • Mengurangi permasalahan yang timbul akibat kepadatan penduduk.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia di seluruh wilayah.
  • Meminimalisir timbulnya kesenjangan sosial antar pulau pulau di Indonesia.
  • Memaksimalkan pengolahan sumber daya alam yang ada di tiap pulau di Indonesia.
  • Mempererat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

Jenis Transmigrasi

Berikut merupakan jenis jenis dari transmigrasi yang diklasifikasikan berdasarkan kepentingannya.

  • Transmigrasi Umum

Transmigrasi umum merupakan proses perpindahan masyarakat yang berlaku untuk semua masyarakat yang mendiami pulau padat penduduk.

Semua yang berkaitan dengan proses perpindahan ini ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah. Selain itu, pemerintah juga menyediakan berbagai fasilitas pendukung untuk masyarakat yang berperan seperti transmigran.

  • Transmigrasi Spontan

Transmigrasi spontan merupakan proses perpindahan masyarakat yang dilatarbelakangi dengan keinginan pribadi. Masyarakat yang berkeinginan untuk mengubah nasib dan pekerjaan seringkali memilih untuk menempuh program transmigrasi ini.

Namun, program transmigrasi yang dilatarbelakangi dengan keinginan pribadi ini tidak lagi dibantu oleh dana pemerintah, melainkan harus didanai secara pribadi.

Hal itu berkaitan dengan tujuan awalnya, yaitu untuk kepentingan pribadi juga.

  • Transmigrasi Sektoral

Transmigrasi sektoral merupakan jenis dari migrasi yang dilakukan oleh para imigran dengan biaya bersama.

  • Transmigrasi Swakarsa

Transmigrasi swakarsa merupakan proses transmigrasi yang dilaksanakan secara sistematis dan juga terorganisir dengan tepat. Lembaga yang berkaitan untuk mengatur pola perpindahan masyarakat ini disebut dengan departemen migrasi.

Departemen migrasi juga yang memfasilitasi masyarakat transmigran untuk dapat meningkatkan kualitas hidupnya di wilayah barunya. Fasilitas itu berupa sebidang tanah yang dapat dikembangkan.

  • Transmigrasi Khusus

Transmigrasi khusus merupakan suatu program transmigrasi yang digalakan oleh masyarakat dengan tujuan khusus, seperti untuk melancarkan proses pembangunan dan pengimplementasian proyek tertentu.

  • Transmigrasi Pedesaan

Transmigrasi pedesaan merupakan proses perpindahan transmigran yang berkeinginan untuk kembali ke daerah asalnya.

  • Transmigrasi dari Forensen

Transmigrasi forensen merupakan proses transmigrasi yang dilakukan oleh seseorang yang tempat tinggalnya berubah ubah. Transmigrasi ini seringkali berkaitan dengan para pekerja desa yang bekerja di daerah perkotaan.

  • Transmigrasi Keluarga

Transmigarsi keluarga merupakan proses perpindahan penduduk ke pulau lain dengan dana dan fasilitas yang telah ditanggung oleh keluarga. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam masalah pendanaan ini.

  • Transmigrasi Bedol Desa

Transmigrasi bedol desa merupakan proses transmigrasi yang dilakukan dengan mengikutsertakan berbagai populasi dan peralatan desa untuk kepentingan tertentu.

  • Transmigrasi Lokal

Transmigrasi lokal merupakan proses perpindahan imigran yang berasal dari pulau ke pulau dengan pendanaan yang berasal dari departemen migrasi.

  • Transmigrasi Mantan Prajurit

Transmigrasi mantan prajurit merupakan proses transmigrasi yang dilakukan oleh mantan tentara yang sudah pensiun dari tugasnya.

Dampak Pelaksanaan Transmigrasi

Adapun dampak dari pelaksanaan program transmigrasi ini bagi kehidupan masyarakat dan perkembangan pembangunan nasional. Berikut merupakan dampak negatif dan positif dari program transmigrasi.

Dampak Positif Transmigrasi

Berikut merupakan dampak positif dari pelaksanaan program transmigrasi.

  • Pemaksimalan pengelolaan potensi lahan kosong yang ada di wilayah jarang penduduk.
  • Adanya peningkatan kualitas hidup dari masyarakat yang menjadi transmigran.
  • Meningkatkan perkembangan sektor produksi di bidang pertanian.
  • Permasalahan penduduk dapat teratasi dengan baik oleh pemerintah.
  • Tingkat pembangunan infrastruktur dan fasilitas negara lainnya juga merata.
  • Meminimalisir angka kriminalitas yang ada di wilayah yang padat penduduknya.
  • Memberikan kesempatan untuk masyarakat golongan menengah dan golongan ke bawah untuk dapat mengembangkan dirinya.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Meningkatkan persatuan dan kesatuan.
  • Mengembangkan kemampuan transmigran.

Dampak Negatif Transmigrasi

Berikut merupakan dampak negatif dari pelaksanaan program transmigrasi.

  • Banyak sekali keuangan  negara yag harus dikeluarkan untuk melaksanakan program transmigrasi ini.
  • Memicu timbulnya kesenjangan sosial antara masyarakat setempat dengan penduduk transmigran yang datang.
  • Banyak sekali faktor yang menyebabkan pelaksanaan transmigrasi ini menjadi terhambat, sehingga pemerintah mengalami kerugian keuangan.
  • Banyak dari transmigran yang ingin kembali ke daerah asalnya.
  • Adanya pandangan buruk masyarakat setempat terhadap para transmigran.
  • Menimbulkan konflik dan persamalahan internal.
  • Penduduk setempat akan merasa teralinealisasi dengan kedatangan para transmigran.

Upaya Mengatasi Dampak Transmigrasi

Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi berbagai dampak yang muncul pasca pelaksanaan program transmigrasi ini. Berikut merupakan upaya upayanya.

  • Sebaiknya pendanaan yang berhubungan dengan transmigrasi lebih diprioritaskan untuk transmigrasi spontan dan transmigrasi swakarsa saja.
  • Untuk meminimalisir kegagalan dari pelaksanaan program transmigrasi ini, pemerintah dapat melakukan seleksi ketat terhadap masyarakat yang berkeinginan untuk melakukan transmigrasi.
  • Menyiapkan lahan yang layak untuk masyarakat tempati.
  • Melakukan kerja sama dan sosialisasi terhadap masyarakat mengenai proses transmigrasi ini.
  • Memberikan perlakuan yang sama terhadap masyarakat setempat dan para transmigran.

The post Transmigrasi: Pengertian – Tujuan dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya https://haloedukasi.com/migrasi Wed, 06 May 2020 02:54:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=6276 Kali ini kita akan mempelajari apa itu migrasi. Berikut penjelasan lengkapnya. Pengertian Migrasi Pengertian Menurut KBBI Migrasi menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap. Pengertian Menurut Para Ahli Rutman (1970)Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena permasalahan kependudukan. Yaitu […]

The post Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kali ini kita akan mempelajari apa itu migrasi. Berikut penjelasan lengkapnya.

Pengertian Migrasi

Pengertian Menurut KBBI

Migrasi menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu perpindahan penduduk dari satu tempat (negara dan sebagainya) ke tempat (negara dan sebagainya) lain untuk menetap.

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Rutman (1970)
    Migrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan karena permasalahan kependudukan. Yaitu permasalahan ekonomi, sosial dan budaya pada wilayah tertentu. Tujuan migrasi ini untuk memperbaiki kehidupan dan mencapai taraf kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya.
  • Rozy Munir (1981)
    Migrasi diartikan sebagai perpindahan penduduk yang memiliki tujuan untuk menetap pada satu tempat. Perpindahan tempat ini melewati batas politik atau negara. Termasuk juga yang dimaksud yaitu melewati batas administratif suatu Negara. Pengertian migrasi menurut Rozy Munir dikatakan sebagai perpindahan yang cukup permanen.
  • La Ode Syarifuddin (1985)
    Pengertian migrasi diartikan sebagai bentuk respon manusia terhadap kondisi atau peristiwa yang tidak menyenangkan atau merugikan di daerah asal manusia tersebut. Salah satu contohnya sistem kepemilikan tanah yang tidak menguntungkan pemilik dan lain sebagainya.

Tujuan Migrasi

Migrasi memiliki tujuan, diantaranya:

  • Meratakan persebaran penduduk
  • Meningkatkan kehidupan ekonomi seseorang
  • Mengurangi kepadatan penduduk di suatu wilayah
  • Memanfaatkan SDA yang ada di daerah yang sedikit sumber daya manusia nya.

Fungsi Migrasi

Migrasi memiliki fungsi sebagai berikut:

  • Agar persebaran penduduk merata
  • Agar tingkat pendidikan yang diinginkan tercapai
  • Mendapatkan SDA yang mencukupi
  • Mencari lapangan pekerjaan.

Penyebab Terjadinya Migrasi

Penyebab terjadinya migrasi juga berhubungan dengan masalah ekonomi suatu daerah. Berikut diantaranya:

  • Tidak Ada Lapangan Pekerjaan

Sedikitnya lapangan pekerjaan di daerah asal yang tersedia menjadi salah satu faktor Salah satu penyebab terjadinya migrasi.

Permasalahan lapangan pekerjaan ini mendorong seseorang untuk meninggalkan daerah asalnya dan bermigrasi ke daerah lain yang memiliki lapangan pekerjaan sesuai harapannya.

  • Kepadatan Penduduk

Faktor kepadatan penduduk di daerah asal adalah alasan terjadinya migrasi.

Kepadatan penduduk memicu berbagai permasalahan kehidupan antara lain banyaknya pengangguran.

Jumlah manusia dengan usia produktif tidak sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia maka dapat berpengaruh pada tingginya tindak kejahatan di masyarakat.

Maka dari itu pentingnya mengetahui dinamika penduduk suatu wilayah dengan mengadakan sensus penduduk.

  • Sumber Daya Alam Yang Tidak Mendukung

Sumber daya alam merupakan faktor penting yang menunjang kehidupan manusia.

Alasan ini menjadi pendorong manusia untuk bermigrasi ke daerah lain.

Jenis tanah yang gersang dan sumber air sedikit memberikan kesusahan seseorang untuk hidup sehari-hari apalagi untuk bercocok tanam.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan untuk migrasi ke desa lain yang memiliki curah hujan lebih tinggi agar mereka mendapatkan hasil pertanian yang baik.

  • Memperbaiki Taraf Hidup

Faktor ekonomi adalah permasalahan yang dominan dan menjadi alasan utama untuk bermigrasi.

Keinginan seseorang untuk meningkatkan taraf hidup agar mencapai kesejahteraan hidup mendorong seseorang untuk berpindah ke tempat lain yang lebih menjanjikan.

Contoh: Berpindah dari kota kecil ke ibukota untuk bekerja di perusahaan multi nasional yang memberikan gaji lebih tinggi dan jenjang karir yang menjanjikan.

  •  Melanjutkan Pendidikan

Faktor lain yang mendorong untuk bermigrasi yaitu tujuan mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi.

Tidak semua sekolah dengan jenjang atas mencapai beberapa pelosok atau desa, sementara keinginan individu memiliki pendidikan yang berkelanjutan.

Hal ini menjadi penyebab terjadinya migrasi atau perpindahan ke tempat lain demi mendapatkan pendidikan yang dituju.

Sebagai contoh, seorang pemuda dari Papua merantau ke Jawa untuk melanjutkan kuliah di suatu jurusan, jurusan yang ia pilih tidak tersedia di universitas di Papua.

  • Alasan Politik

Alasan perbedaan pandangan politik sehingga menimbulkan keputusan untuk bermigrasi, sebenarnya jarang terjadi.

Tetapi tetap ada individualisme yang melakukan migrasi dengan alasan politik.

Alasan tidak lagi nyaman hidup berdampingan karena berbeda pandangan politik dengan warga atau masyarakat menjadi alasan seseorang meninggalkan daerah asalnya.

Contoh: Pada tahun 1998 banyak warga dari Timor Leste (dulu adalah provinsi Timor-timur) yang memilih bermigrasi ke wilayah Indonesia Timur.

Hal ini disebabkan pengaruh keadaan politik setelah Timor Leste memisahkan diri dari Indonesia.

  • Hubungan Sosial

Faktor hubungan sosial menjadi alasan lain bagi individu untuk berpindah dari tempat asalnya.

Karena memiliki hubungan sosial yang tidak baik dan tidak dapat ditemukan penyelesaiannya dan mungkin merasa terkucilkan. Faktor-faktor ini dapat menjadi alasan bermigrasi.

Contoh: Sebuah keluarga memutuskan pindah ke kota lain untuk mencari kehidupan sosial yang dirasa nyaman bagi kehidupan keluarganya.

Jenis-jenis Migrasi

Migrasi Nasional

Migrasi nasional adalah perpindahan penduduk di dalam satu wilayah negara yang dilakukan dengan tidak adanya keterpaksaaan dengan tujuan mendapatkan kehidupan yang lebih baik.

Migrasi nasional terbagi menjadi 6, diantaranya:

1. Transmigrasi

Transmigrasi adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dari daerah yang padat penduduk menuju ke daerah yang memiliki jumlah populasi penduduk sangat sedikit.

Ada beberapa jenis transmigrasi:

  • Transmigrasi umum
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah pusat.
  • Transmigrasi sektoral
    Diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah daerah.
  • Transmigrasi Swakarsa
    Dilakukan mandiri dan menggunakan biaya transmigran sendiri.

Contoh: Pemerintah mengadakan program transmigrasi besar-besaran pada era orde baru.

Transmigran berasal dari pulau jawa disebar ke kalimantan dan sumatra, bertujuan untuk mengurangi kepadatan penduduk di pulau jawa sekaligus membuka lapangan pekerjaan di Kalimantan dan Sumatra.

2. Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa menuju kota. Urbanisasi ini banyak dilakukan penduduk desa untuk mencari upah yang lebih tinggi, fasilitas umum yang baik dan gaya hidup yang lebih modern.

Secara keseluruhan urbanisasi ini dilakukan penduduk desa dengan alasan meningkatkan taraf hidup.

Contoh: Seorang pemuda dari desa datang ke kota industri untuk bekerja sebagai buruh pabrik.

3. Ruralisasi

Pengertian rulalisasi adalah perpindahan penduduk dari kota ke desa atau ke tempat asalnya, setelah lama tinggal di kota.

Contoh: Setelah menyelesaikan studinya di universitas, seorang pemuda pulang dan menetap di desanya.

Pemuda itu turut memberikan ilmunya untuk memajukan pertanian di desanya.

4. Forensen

Forensen dapat diartikan dengan istilah yang umum dipakai yaitu melaju. Contoh: Orang yang setiap hari bekerja di luar kota, berangkat dari kota asal ke kota lain dan langsung pulang ke kota asal setelah jam kerja usai.

5. Turisme

Turisme adalah perpindahan sementara dengan tujuan berwisata ke sebuah tempat. Perpindahan ini sifatnya tidak permanen.

Contoh: Sebuah keluarga melakukan perjalanan wisata ke pulau Bali selama satu minggu.

6. Evakuasi

Perpindahan penduduk yang dilakukan karena adanya bencana. Bencana alam dan perang termasuk akibat terjadinya evakuasi.

Perpindahan penduduk evakuasi ini hanya sementara hingga keadaan di daerah asal sudah kondusif untuk kembali ditinggali.

Contoh: Evakuasi penduduk desa di Kaliurang ke daerah kota Jogyakarta akibat meletusnya gunung Merapi.

Migrasi Internasional

Migrasi internasional merupakan perpindahan penduduk dari satu negara ke negara lain.

Migrasi Internasional atau Antar negara terdiri dari 4 jenis. Berikut penjelasannya.

1. Imigrasi

Imigrasi artinya masuknya penduduk dari sebuah negara ke negara lain. Tujuan perpindahan penduduk tersebut adalah menjadi bagian dari negara tersebut.

Contoh: Para pemain sepak bola dari luar negeri yang menetap dan bekerja bagi klub bola nasional. Pemain bola ini mendapatkan naturalisasi dari negara.

2. Emigrasi

Emigrasi adalah penduduk yang keluar dari sebuah negara ke negara lain. Penduduk yang keluar ini menetap dan memiliki tujuan untuk menjadi warga negara permanen.

Contoh: Seorang ilmuwan dari Indonesia yang memilih tidak kembali ke negaranya.

Memilih menetap dan menjadi warga negara Australia karena mendapatkan pekerjaan sesuai dengan tujuan hidupnya.

3. Remigrasi (repatriasi)

Memiliki pengertian kembalinya penduduk dari negara lain ke negara asalnya.

Contoh: Sekelompok anak muda yang sudah menyelesaikan studinya di luar negeri kembali pulang ke negara asalnya.

4. Turisme

Perpindahan penduduk ini hanya sementara dan dalam waktu yang singkat. Tujuannya untuk berwisata ke luar negeri

Contoh: Melakukan umroh ke tanah suci.

Dampak terjadinya Migrasi

1. Sirkulasi

Migrasi memiliki dampak positif terhadap sirkulasi yaitu:

  • Penyerapan tenaga kerja dari luar daerah
  • Upah tenaga kerja lebih murah
  • Sarana transportasi meningkat karena pekerja forensen (penglaju)
  • Terjadi pemerataan pendapatan.

Migrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Menimbulkan kepadatan lalu lintas
  • Peluang kerja bagi penduduk asli berkurang
  • Kenaikan jumlah penduduk mengakibatkan kepadatan penduduk yang berimbas pada beban pada wilayah tersebut.

2. Urbanisasi

Urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke kota memiliki dampak positif yaitu:

  • Angka pengangguran di desa menurun
  • Kesejahteraan keluarga di desa meningkat
  • Pelaku ekonomi dalam urbanisasi dapat membuka usaha/lapangan kerja di desa asalnya.

Sedangkan dampak negatif urbanisasi antara lain:

  • Berkurangnya individu dengan usia produktif di desa.
  • Semakin sempitnya peluang kerja di kota
  • Semakin banyak terbentuk kawasan kumuh di kota
  • Kesenjangan sosial di masyarakat kota
  • Banyak muncul sektor informal di kota seperti pedagang asongan, pedagang kaki lima dan lain-lain.
  • Sarana dan prasarana sosial yang tidak sebanding dengan jumlah penduduk yang meningkat.
  • Pengangguran yang menyebabkan naiknya angka kriminalitas.

3. Transmigrasi

Transmigrasi memiliki dampak positif antara lain:

  • Pemerataan kepadatan penduduk
  • Hasil pertanian dan kesejahteraan masyarakat meningkat
  • Memunculkan pembangunan di berbagai sektor di daerah baru.
  • Menambah rasa persatuan dan kesatuan dipicu dengan berbaurnya suku dan agama dari luar daerah.

Transmigrasi juga memiliki dampak negatif antara lain:

  • Area hutan yang berkurang karena berubah menjadi pemukiman
  • Habitat hewan liar terganggu
  • Isu sosial, terutama munculnya kecemburuan sosial yang menyebabkan konflik antara penduduk asli dan transmigran.

Cara Mengatasi Migrasi yang Berlebihan

Dampak-dampak yang terjadi akibat terjadinya migrasi tidak dapat dihindari, maka pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengatasi dampak migrasi.

Berikut cara-cara mengatasi dampak migrasi:

  • Pemerataan pembangunan ekonomi antar daerah agar tidak terjadi kesenjangan pembangunan di daerah yang satu dengan yang lain
  • Merealisasikan program pembangunan desa. sebagai contoh IDT (Inpres Desa Tertinggal) dan program Bangga Suka Desa.
  • Memberikan bantuan dan program bagi petani untuk meningkatkan hasil pertanian.
  • Memunculkan kegiatan industri yang berlokasi di pinggiran kota. Dengan tujuan dapat menyerap tenaga kerja dari desa.
  • Memberlakukan aturan administratif yang mengatur kependudukan. Khususnya kebijakan tertentu yang mengatur hak bagi pendatang.
  • Melaksanakan pembangunan terpadu antar daerah dalam satu kawasan.


The post Migrasi: Pengertian – Tujuan dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>