Persaingan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/persaingan Mon, 05 Sep 2022 06:56:34 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Persaingan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/persaingan 32 32 4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/bentuk-persaingan-dalam-interaksi-sosial Mon, 05 Sep 2022 06:56:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34056 Interkasi sosial yang terjadi secara dinamis dan timbal balik mendorong berkembangnya proses sosial dalam masyarakat. proses sosial merupakan aktivitas hubungan sosial yang berlangsung dalam periode waktu tertentu. Dalam interaksi sosial, proses sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses sosial asosiatif adalah hubungan sosial yang dapat mendorong atau memperkuat persatuan antaranggota […]

The post 4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Interkasi sosial yang terjadi secara dinamis dan timbal balik mendorong berkembangnya proses sosial dalam masyarakat. proses sosial merupakan aktivitas hubungan sosial yang berlangsung dalam periode waktu tertentu.

Dalam interaksi sosial, proses sosial dibagi menjadi dua bentuk, yaitu proses sosial asosiatif dan disosiatif. Proses sosial asosiatif adalah hubungan sosial yang dapat mendorong atau memperkuat persatuan antaranggota masyarakat. sementara itu, proses sosial disosiatif merupakan hubungan sosial yang dapat menimbulkan disintegrasi atau perpecahan dalam masyarakat.

Salah satu bentuk proses sosial disosiatif adalah persaingan atau kompetisi. Persaingan merupakan proses sosial yang dilakukan oleh individu atau kelompok untuk meraih kemenangan dan keuntungan dengan cara yang adil, tanpa konflik atau kekerasan.

Terdapat empat bentuk persaingan dalam interaksi sosial disosiatif, yaitu sebagai berikut:

1. Persaingan Ekonomi

Faktor penyebab terjadinya persaingan di bidang ekonomi adalah terbatasnya penawaran dibandingkan permintaan. Agar persaingan dilakukan secara adil, setiap produsen harus memiliki berbagai macam strategi dalam memasarkan barang atau jasanya.

Bagi konsumen, persaingan ini berdampak positif, karena produsen-produsen yang berhasil memperoleh kemenangan akan memproduksi komoditas yang berkualitas baik dengan harga jual yang cukup terjangkau.

2. Persaingan Mencapai Kedudukan

Setiap individu dalam masyarakat pasti mempunyai keinginan atau harapan untuk diakui dan dihargai oleh individu lain melalui status sosial atau kedudukan yang dimilikinya. Berbagai cara dan uapaya dilakukan oleh individu atau kelompok untuk mewujudkan keinginan tersebut.

Misalnya, melalui jalur pendidikan, semakin tinggi jenjang pendidikan yang diraih seseorang, semakin tinggi pula status sosialnya dalam masyarakat. Individu yang berhasil meraih pendidikan sarjana atau pasca sarjana cenderung lebih disegani dan dihormati oleh masyarakat karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya.

3. Persaingan Budaya

Budaya diartikan oleh Koentjaraningrat sebagai hasil seluruh sistem gagasan, karya, rasa, serta tindakan yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.

Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang memiliki berbegai jenis kebudayaan yang tersebar dari ujung barat hingga ujung timur. Bentuk kebudayaannya beragam dari mulai adat istiadat, kebiasaan, kuliner, pakaian, hingga kesenian.

Namun, pada abad ke-15 datanglah budaya barat yang dibawa oleh Belanda dan bangsa-bangsa barat lainnya ketika pertama kali menginjakkan kaki di tanah air. Budaya barat dianggap sebagai budaya dominan, sehingga banyak orang yang menyukai dan menirukannya.

Akibatnya, banyak masyarakat Indonesia yang melupakan budaya sendiri dan cenderung menilai budaya barat lebih baik dan modern. Hal tersebut merupakan dampak negatif dari perkembangnya budaya asing khususnya budaya barat di dalam negeri.

Dari fenomena di atas, dapat dilihat bahwa persaingan budaya sudah ada dari awal kedatangan bangsa asing ke Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa persaingan budaya masih terjadi hingga saat ini. Setiap negara berlomba-lomba menunjukkan dan memperkenalkan kebudayaan mereka. Wujud kebudayaannya pun beraneka macam, dari mulai kuliner, pakaian tradisional, hingga musik dan film.

Contohnya, pada saat ini budaya Korea menjadi budaya yang mendominasi di hampir seluruh dunia. Fenomena ini dikenal dengan istilah Korean Wave atau gelombang budaya populer Korea. Tidak hanya musik popnya saja, hampir segala hal berbau Korea masyarakat dan khususnya kaum milenial menyukainya.

4. Persaingan Ras

Ras merupakan pengolompokkan manusia berdasarkan persamaan ciri fisik, seperti warna kulit, bentuk wajah, corak rambut, dan tinggi badan. Secara umum, terdapat lima macam ras manusia yang tersebar di seluruh dunia, yaitu mongoloid, negroid, australoid, kaukasoid, dan khoisan.

Suatu negara tidak hanya didiami oleh satu jenis ras saja, tetapi berbagai jenis ras berbaur menjadi satu. Banyak faktor yang mendukung penyebaran ras, seperti pernikahan antarsuku bangsa, perdaganga, kolonialisme dan migrasi.

Adanya keberagaman ras di suatu wilayah mengakibatkan terjadinya persaingan atau bahkan konflik antarras. Terdapat individu atau kelompok yang merasa rasnya lebih baik dari ras lain, sehingga tidak menghormati dan menghargai orang lain yang berbeda ras.

The post 4 Bentuk Persaingan (Competition) dalam Interaksi Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri dan Contohnya https://haloedukasi.com/pasar-monopolistik Mon, 28 Feb 2022 11:21:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31738 Pengertian Pasar Monopolistik Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki jenis persaingan tidak sempurna. Adanya sistem pasar monopolistik ini bertujuan karena tidak terdapat kepuasan pada sistem analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Jika kita melihat dari strukturnya, pasar monopolistik ini memiliki sistem yang lebih mendekati dengan pasar persaingan sempurna. Di mana para penjual atau […]

The post Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki jenis persaingan tidak sempurna. Adanya sistem pasar monopolistik ini bertujuan karena tidak terdapat kepuasan pada sistem analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli.

Jika kita melihat dari strukturnya, pasar monopolistik ini memiliki sistem yang lebih mendekati dengan pasar persaingan sempurna. Di mana para penjual atau produsen akan lebih berpartisipasi aktif dalam menghasilkan sebuah produk yang memiliki karakteristik tersendiri.

Pasar ini memiliki banyak konsumen yang bisa menghasilkan sebuah komoditas yang berbeda. Sering kali kita kenal sebagai pasar yang terdiri atas banyak penjual dan hanya menawarkan sebuah produk dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang tentunya berbeda.

Setiap penjual memiliki perbedaan dari ciri khas pada setiap produk yang ditawarkan. Namun perbedaan yang bisa dirasakan konsumen berbeda-beda tergantung pada persepsi setiap konsumen.

Perbedaan itu bisa terlihat dari bentuk kemasan atau fisiknya. Dari ukuran, fungsi, ataupun kualitas produk di tambah jangka waktu kredit penjualan produk tersebut, ketersediaan komoditas, dan lokasi untuk mendapatkannya.

Dalam artian pasar ini terdapat banyak sekali penjual yang menjual barang dagangan homogen. Namun barang tersebut bisa dibedakan dari pengemasan, kualitas, dan ukuran produk.

Ciri-ciri Pasar Monopolistik

Berikut ini merupakan beberapa ciri-ciri dari pasar monopolistik :

1. Memiliki Jumlah Produsen Atau Penjual Yang Sangat Banyak

Produsen yang ada dalam pasar ini cukup beragam dan jumlahnya tidak sedikit. Setiap penjual harus merasa puas dan menerima setiap pembagian pasar yang relatif kecil.

Dikarenakan kebanyakan penjual yang menjual produk sama. Di tambah, setiap penjual dalam pasar ini tidak memiliki kewenangan dalam menentukan kekuasaan penuh terhadap suatu harga di pasaran.

2. Diferensiasi Produk

Merupakan produk serupa yang memiliki karakteristik dan ciri yang berbeda. Konsumen bisa melihat perbedaan hal itu dari segi bentuk, ukuran, kualitas, corak, dan lainnya.

Produsen bisa memberikan ciri pada setiap produknya untuk meningkatkan daya tarik konsumen. Seperti hal nya pabrik alat-alat olahraga seperti Adidas, Nike, dan Puma yang memproduksi barang yang sejenis.

Meskipun setiap jenis produk yang mereka hasilkan sama, namun setiap produk yang mereka keluarga akan bisa dibedakan oleh konsumen dengan baik. Sehingga setiap perusahaan tidak bisa menentukan harga pasaran sesuai kehendak pribadi.

3. Kebebasan Produsen Baru Untuk Keluar dan Masuk Pasar

Setiap penjual memiliki hak untuk masuk dan keluar dari pasar. Sebab, produk yang mereka tawarkan bisa tergantikan dengan produk serupa dari produsen lainnya yang bertahan dalam pasar tersebut.

Apabila ada salah satu produsen yang keluar pasar, maka hal itu tidak akan menyebabkan kelangkaan pasar. Untuk produsen baru juga memiliki kesempatan besar untuk bergabung dalam pasar ini.

Dengan syarat, produsen baru bisa menawarkan harga yang terjangkau dan barang yang berkualitas baik. Maka bisa dipastikan produsen itu bisa bersaing dalam pasar ini.

4. Persaingan Produsen Tidak Berdasarkan Pada Harga

Pada pasar ini, produsen dan penjual tidak akan bisa memainkan harga pasaran. Kecuali jika adanya kesepakatan dari banyak penjual lain yang ingin menaikkan harganya.

Persaingan yang ada dalam pasar monopolistik ini lebih ke arah marketing, kualitas, dan kelebihan pada masing-masing produk. Apabila ada seorang penjual yang ingin memainkan harganya dengan menetapkan harga yang tinggi, maka penjual juga harus bisa meyakinkan konsumen untuk membeli barang dagangannya.

5. Perkembangan Teknologi dan Inovasi

Tiap produsen yang ada dalam pasar monopolistik ini harus pintar dalam melakukan inovasi produk. Produsen dan penjual juga harus bisa mengikuti perkembangan zaman.

Semakin berkembangnya teknologi saat ini, membuat para produsen dan penjual bisa dengan cepat melakukan penyesuaian terhadap inovasi teknologi yang ada saat ini. Dengan menawarkan produk yang menarik juga bisa menaikan jumlah konsumen.

Ketidakefisienan Di Dalam Pasar Persaingan Monopolistik

Ketidakefisienan pasar persaingan monopolistik ini terdapat dua penyebab utama. Yang pertama yaitu karena adanya harga jual yang memiliki nilai lebih tinggi jika dibandingkan dengan biaya marginal.

Kedua, yaitu adanya kapasitas yang terlalu berlebihan. Apabila perusahaan mengalami kerugian yang minimum, maka kemungkinan besar mereka akan keluar dari pasar tersebut.

Jumlah produsen dan penjual yang berkurang akan meningkatkan permintaan yang didapat oleh produsen dan penjual yang masih bertahan. Keluarnya produsen akan terus berlangsung hingga produsen bisa memperoleh keuntungan yang normal.

Sehingga kejadian ini menyebabkan tidak adanya para produsen yang masuk ke dalam pasar serta tidak ada lagi yang keluar dari pasar. Hal itulah yang sering dikenal sebagai keseimbangan jangka panjang perusahaan di dalam pasar monopolistik.

Keuntungan Pasar Monopolistik

Tingkat permintaan yang dimiliki oleh produsen dalam pasar monopolistik ini lebih elastis jika dibandingkan dengan tingkat permintaan pada pasar monopoli. Tingkat permintaan pasar ini tidak mencapai keelastisan sempurna seperti halnya pada pasar persaingan sempurna.

Namun, ada beberapa keuntungan yang hanya bisa dirasakan oleh pasar monopolistik ini, yaitu :

1. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Pendek

Hal ini terjadi karena adanya pemintaan yang dihadapi oleh hampir semua produsen di dalam pasar persaingan monopolistik. Di mana mayoritas permintaan dari konsumen ataupun pasar.

Perusahaan akan mendapatkan keuntungan tinggi bisa diperoleh apabila produsen terus memproduksi barang hingga tercapainya MC dan MR yang setara. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan di atas rata-rata pada jangka waktu yang tergolong pendek.

2. Memaksimalkan Keuntungan Jangka Panjang

Apabila perusahaan memiliki keuntungan yang melebihi batas rata-rata, maka hal tersebut akan menyebabkan perkembangan produsen di dalam pasar. Tiap produsen yang ada harus selalu siap menghadapi permintaan yang makin sedikit.

Sehingga, keuntungan yang diperoleh akan semakin menurun ke nilai normal.

Faktor Pasar Monopoli

Berikut ini beberapa penyebab adanya pasar monopoli, yaitu :

1. Skala Yang Ekonomis

Perusahaan memiliki peluang besar dalam memperoleh keuntungan secara maksimum bila terjadi tingkat produksi dalam skala yang besar. Ketika suatu perusahaan mencapai kondisi di mana biaya produksi minimum, sehingga jumlah produksi bisa hampir sama dengan permintaan yang ada pada pasar.

Hal ini bisa memberikan dampak yang siginifikan pada penurunan harga produk. Apabila produk memiliki tingkat produksi yang tinggi serta tingkat produksi yang tinggi pula.

Sementara, untuk produk yang memiliki harga yang cukup rendah, bertujuan agar perusahaan yang mau bergabung menjadi tidak bisa bersaing dengan perusahaan yang sudah lama berkembang.

2. Mendapatkan Hak Monopoli Dari Pemerintah

Hak monopoli dari pemerintah ini mengakibatkan terciptanya kekuatan monopoli khusus bagi pasar ini. Hal ini bisa kita lihat dari adanya hak cipta dan hak paten yang merupakan jaminan hukum yang bisa bermanfaat untuk menghindari terjadinya penjiplakan.

Inovasi untuk mengembangkan jenis teknologi dalam menciptakan produk baru. Bertujuan untuk meningkatkan daya beli produk perusahaan tersebut.

Di mana tidak boleh dilakukan penjiplakan atau plagiat. Jika terbukti ada perusahaan lain yang melakukan plagiat maka akan dikenakan sanksi hukum.

3. Sumber Daya Yang Tinggi

Adanya sumber daya yang istimewa dalam pasar monopolistik ini. Entah sumber daya itu hanya dimiliki oleh satu perusahaan saja atau beberapa perusahaan yang berkuasa.

Perusahaan tersebut akan memegang kekuasaan penuh terhadap hampir semua bahan mentah atau sebagian bahan mentah.

Kelebihan Pasar Monopolistik

Berikut ini merupakan beberapa kelebihan pasar monopolistik :

  1. Memiliki kebebasan keluar masuk bagi para produsen. Jadi hal itu bisa mendorong para produsen agar bisa selalu mengembangkan inovasi baru bagi setiap produknya. Hal ini bertujuan agar produk yang mereka hasilkan bisa tetap terus dinikmati oleh masyarakat.
  2. Pasar persaingan monopolistik relatif mudah kita jumpai sebab sebagian besar kebutuhan kita sehari-hari dijual dalam pasar monopolistik.
  3. Memiliki diferensiasi produk yang mana bisa mendorong para konsumen untuk bisa lebih teliti dalam memilih produk yang nantinya dibeli dan bisa digunakan. Untuk membuat masing-masing konsumen akan lebih selektif terhadap setiap produk yang mereka akan beli.
  4. Terdapat banyak perusahaan yang bisa memberikan keuntungan sendiri bagi para konsumen dalam memilih produk atau barang yang paling baik untuk kebutuhan mereka.

Kekurangan Pasar Monopolistik

Berikut ini merupakan beberapa kekurangan pasar monopolistik :

  1. Membutuhkan modal yang lumayan besar agar produsen atau penjual bisa masuk ke dalam pasar ini. Sebab, masing-masing pemilik usaha yang ada dalam pasar monopolistik ini memiliki tingkat ekonomi yang cukup tinggi.
  2. Dalam pasar monopolistik ini mendorong berbagai jenis perusahaan agar selalu bisa memberikan inovasi terbaik bagi produk mereka. Karena hal itu bisa menyebabkan pemilik usaha dalam pasar ini memiliki tingkat ekonomi yang tinggi.
  3. Tingginya tingkat persaingan yang ada dalam pasar ini. Dalam berbagai hal seperti harga, kualitas, ataupun layanan. Untuk produsen yang memiliki modal pas-pasan dan pengalaman yang cukup bisa dengan mudah keluar dari pasar ini.

Contoh Pasar Monopolistik

1. Pabrik Sepeda Motor

Pabrik sepeda motor yang ada di Indonesia antara lain yaitu seperti Honda, Yamaha, atau jenis produk motor lainnya. Kebanyakan orang memandang bahwa merek honda akan lebih irit jika dibandingkan dengan merek lainnya.

Di sisi lain, Yamaha memiliki tenaga yang lebih tinggi jika dari pada sepeda motor dengan merek lain. Honda dan Yamaha termasuk ke dalam pasar monopolistik karena sama-sama memproduksi motor namun dengan spesifikasi dan kualitas yang berbeda.

2. Pabrik Rokok

Setiap perusahaan berhak menggunakan produknya untuk mempengaruhi pasar. Namun, mereka tidak dapat mempengaruhi harga pasar secara keseluruhan atau harga yang ditetapkan oleh pesaing.

Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe dan lain-lain memproduksi rokok. Tetapi setiap perusahaan memiliki karakteristiknya sendiri.

Bahkan, harga yang ditetapkan oleh masing-masing perusahaan juga berbeda. Tidak ada standar untuk menentukan bahwa harga suatu produk harus sama atau seragam.

Hal lain yang bisa kita lihat yaitu tentang tampilan desain rokok, kemasan rokok, dan varian rasa rokok yang berbeda. Pabrik juga menentukan jumlah banyaknya rokok yang ada dalam kemasan.

3. Pabrik Air Mineral

Contoh selanjutnya ada pabrik air mineral. Di mana kita tahu, air mineral saat ini terdapat banyak merek, serti Aqua, Vit, Le Minerale, Pristin, dan lainnya.

Seperti merek Aqua yang saat ini sudah banyak dikenal orang. bahkan banyak orang yang mengartikan Aqua adalah air minerl.

Padahal Aqua merupakan salah satu produk air mineral. Di sisi lain ada produk Le Minerale yang saat ini juga mulai banyak dikenal orang.

Le Minerale dikenal sebagai air minum yang memiliki rasa manis. Sedangkan Vit merupakan air minum yang memiliki harga terjangkau namun masih berkualitas.

Lalu ada pristin yang merupakan air minum dengan pH 8 yang diklaim sangat menyehatkan tubuh. Meskipun terdiri atas beberapa merek yang berbeda, namun semua perusahaan tersebut sama-sama menjual air mineral.

The post Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>