persebaran penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/persebaran-penduduk Mon, 05 Sep 2022 02:13:42 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico persebaran penduduk - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/persebaran-penduduk 32 32 8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk https://haloedukasi.com/faktor-yang-memengaruhi-persebaran-penduduk Mon, 05 Sep 2022 02:09:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38404 Pada dasarnya, persebaran penduduk pada suatu daerah menjelaskan mengenai dimana persebaran manusia hidup pada permukaan bumi. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di daerah manapun, dan salah satunya di Indonesia. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduknya yang tergolong besar, sehingga masalah kependudukan menjadi tugas berat bagi para pejabat pemerintahan. […]

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pada dasarnya, persebaran penduduk pada suatu daerah menjelaskan mengenai dimana persebaran manusia hidup pada permukaan bumi. Masalah kependudukan merupakan salah satu masalah serius yang sering terjadi di daerah manapun, dan salah satunya di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduknya yang tergolong besar, sehingga masalah kependudukan menjadi tugas berat bagi para pejabat pemerintahan. Persebaran penduduk seharusnya bisa merata di tiap daerah, namun persebaran penduduk di Indonesia berjalan tidak baik karena beberapa faktor.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), persebaran penduduk sendiri merupakan sebuah bentuk penyebaran penduduk di suatu daerah maupun negara yang seharusnya bisa dilakukan secara merata persebarannya.

Persebaran penduduk dapat menjadi sebuah indikator untuk mengetahui merata tidaknya jumlah penduduk di suatu daerah. Apabila suatu daerah mengalami persebaran penduduk yang tidak merata, maka daerah tersebut akan merasakan beberapa dampak negatif dari penyimpangan sosial, seperti adanya kemiskinan dan kriminalitas.

Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk

  • Kondisi Alam

Daerah yang mempunyai bentang alam seperti dataran rendah cenderung akan memiliki jumlah penduduk yang lebih banyak dibandingkan dengan daerah yang sukar untuk ditinggali. Hal itu karena akan memudahkan akses bagi para pemborong untuk membangun dan melengkapi segala fasilitas yang diperlukan masyarakat untuk menjalan aktivitas tiap harinya.

Salah satu contoh daerah yang yang biasa dijadikan sebagai tempat tinggal diantaranya, yaitu daerah dataran rendah, padang rumput, dan pinggir sungai. Tempat-tempat seperti itu lebih mudah dibagun dan dikelola untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dibandingkan tempat seperti dataran tinggi, pegunungan dengan lereng yang terjal, kawasan vulkanik aktif, dan lain sebagainya.

  • Faktor Iklim

Suatu daerah dengan kondisi iklim yang ideal akan mempunyai kepadatan penduduk yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daerah dengan kondisi iklim yang ekstrim. Iklim yang pas bisa menunjang segala aktivitas dengan baik sehingga banyak orang yang dapat tinggal di tempat tersebut, contohnya cocok untuk aktivitas pertanian, perkebunan, peternakan, dan lain sebagainya.

Iklim yang ideal dapat membuat masyarakat merasa nyaman tinggal di tempat itu, sehingga banyak sekali penduduk yang menempati wilayah tersebut. Kondisi iklim yang ideal menyebabkan masyarakatnya dapat melakukan aktivitas sehari-harinya dengan jauh lebih baik.

  • Kualitas Tanah yang Tinggi

Setiap daerah pasti mempunyai perbedaan kualitas tanah yang bisa digunakan sebagai lahan pertanian dengan kualitas yang berbeda. Daerah dengan kualitas tanah yang lebih baik dapat menampung banyak penduduk dibandingkan dengan daerah yang mempunyai kualitas tanah lebih rendah. 

Kondisi tanah yang mempunyai  banyak material organiknya (humus), yang ada di setiap saat, dan mempunyai air yang cukup akan cocok untuk dijadikan lahan pertanian. Kondisi tanah yang baik bisa menunjang segala aktivitas agrikultur yang intensif sehingga sangat memungkinkan terdapat banyak penduduk untuk menempati wilayah itu.

  • Ketersediaan Suplai Air 

Ketersediaannya suplai air tidak harus selalu berasal dari alam seperti sungai maupun air tanah. Curah hujan yang tinggi juga dapat meningkatkan ketersediaan air bagi masyarakat dengan proses groundwater recharge ataupun dengan cara menampung air di bak dan kontainer.

Daerah dengan suplai air yang banyak dan terjaga kebersihannya akan mampu menunjang lebih banyak kebutuhan air penduduk dibandingkan dengan daerah yang tidak mempunyai sumber daya air.

Semua makhluk hidup didunia ini memerlukan air untuk bertahan hidup, tanpa adanya air makhluk hidup ini akan mengalami dehidrasi termasuk juga dengan manusia. Maka dari itu, umumnya kota-kota besar di Indonesia dibuat pada daerah yang memiliki suplai air alami dari sistem daur bumi yang mumpuni sehingga mampu untuk mencukupi kebutuhan air penduduknya.

  • Bencana dan Penyakit

Masyarakat tentu akan memilih tempat yang aman dan nyaman untuk dijadikan sebagai tempat tinggal. Daerah yang berada dalam kawasan rawan bencana maupun epidemi penyakit tentunya akan memiliki sedikit penduduk yang tinggal di tempat tersebut dibandingkan dengan daerah yang aman dari segala marabahaya.

Keberadaan epidemi dan bencana bisa menyebabkan penduduk merasa ketakutan untuk tinggal di tempat tersebut sehingga lebih memilih untuk meninggalkan daerahnya dan berpindah ketempat yang lebih aman untuk melindungi dirinya dan keluarganya.

  • Sumber Daya Alam yang Berbeda

Setiap daerah tentu memiliki berbagai ketersediaan sumber daya alam melimpah yang berbeda. Daerah dengan ketersediaan sumber daya alam yang melimpah cenderung akan mempunyai kepadatan penduduk yang lebih tinggi dibandingkan dengan daerah yang miskin akan sumber daya alam.

Manusia cenderung akan berpindah ke arah daerah yang memiliki aktivitas ekonomi yang lebih tinggi yang bisa menjamin terpenuhinya kebutuhan hidup.

Maka dari itu, daerah yang kaya SDA akan  memiliki penduduk yang lebih banyak, karena SDA dapat menarik investasi dan para pekerja dari luar, contohnya seperti Tembagapura di Papua yang menjadi markas Freeport.

  • Kemudahan Sarana Komunikasi dan Transportasi

Di zaman yang sudah modern seperti sekarang ini manusia sering melakukan mobilitas dari tempat yang satu ketempat yang lainnya. Suatu daerah yang lebih mudah untuk dibangun berbagai fasilitas komunikasi dan transportasi cenderung mempunyai  penduduk yang lebih banyak dibandingkan daerah yang terpencil.

  • Tingkat Ekonomi

Berbagai kegiatan ekonomi cenderung memerlukan wilayah yang luas dan mudah diakses untuk menjalankan segala aktivitas sektor ekonomi untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Kota yang dipenuhi dengan gedung perkantoran dan pabrik-pabrik akan memiliki kepadatan penduduk yang lebih tinggi.

Karena kota itu berarti mampu untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di kota tersebut dan membuka peluang lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Semakin banyak lapangan pekerjaan yang tersedia dalam suatu wilayah, semakin banyak pula insentif ketertarikan bagi orang-orang untuk pindah ke daerah tersebut.

The post 8 Faktor yang Memengaruhi Persebaran Penduduk appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata https://haloedukasi.com/cara-mengatasi-persebaran-penduduk-yang-tidak-merata Fri, 26 Aug 2022 02:55:34 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38279 Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya pulau yang Indonesia miliki, kepadatan penduduk antar wilayah pun berbeda. Kebanyakan penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa sedangkan selebihnya tersebar di pulau-pulau lainnya. Persebaran penduduk yang tidak merata menjadi salah satu masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia. Sebagai negara dengan […]

The post 5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan jumlah pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Dari banyaknya pulau yang Indonesia miliki, kepadatan penduduk antar wilayah pun berbeda. Kebanyakan penduduk Indonesia tinggal di pulau Jawa sedangkan selebihnya tersebar di pulau-pulau lainnya.

Persebaran penduduk yang tidak merata menjadi salah satu masalah kependudukan yang dialami oleh Indonesia. Sebagai negara dengan banyaknya penduduk nomor 4 di dunia menyebabkan ledakan jumlah penduduk yang begitu pesat. Tentunya hal itu menimbulkan berbagai permasalahan sosial yang berdampak pada aspek ekonomi, politik, hingga sosial kebudayaan.

Persebaran Penduduk Tidak Merata

Persebaran penduduk dikenali berdasarkan kepadatan penduduk yang ada dalam suatu wilayah atau daerah. Kepadatan penduduk merupakan sebuah ukuran yang menunjukkan jumlah penduduk yang tinggal di wilayah tertentu. Dampak dari kepadatan itu juga yang menjadi indikator adanya perbedaan sumber daya yang terdapat di suatu wilayah.

Wilayah dengan sumber daya yang melimpah akan lebih banyak memiliki penduduk, karena mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan lebih baik. Luas lahan pertanian di wilayah Jawa semakin sempit diakibatkan dari tidak meratanya persebaran penduduk untuk dijadikan pemukiman dan industri.

Sedangkan lahan di luar Jawa belum bisa dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan sumber daya manusia. Kebanyakan tanah di luar Jawa seperti di Kalimantan dan pulau-pulau yang lainnya dibiarkan begitu saja tanpa adanya kegiatan pertanian maupun kegiatan apapun yang dapat memberikan manfaat. 

Keadaan yang seperti itu tentunya tidak memberikan manfaat dalam melaksanakan pembangunan wilayah. Persebaran penduduk yang tidak merata mengakibatkan tidak meratanya pembangunan pula.

Dengan terjadinya ketimpangan perbedaan yang sangat signifikan, pemerintah perlu melakukan tindakan lebih lanjut. Berikut beberapa cara untuk mengatasi persebaran penduduk yang bisa diupayakan pemerintah.

Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata

1. Pemerataan Pembangunan Infrastruktur

Daerah yang mempunyai kemajuan dalam hal pembangunan dan pelayanan publik layaknya perkotaan lebih dipilih masyarakat sebagai tempat tinggal. Sebaliknya dengan daerah yang minim sarana kesehatan, pendidikan, transportasi dan hiburan membuat masyarakat akan mempertimbangkan untuk tinggal di sana. 

Pemerataan pembangunan menjadi salah satu cara untuk mengatasi persebaran penduduk yang tidak merata. Hal ini dikarenakan pembangunan yang merata maka bisa mengurangi jumlah penduduk yang memiliki niatan untuk merantau agar tetap berada di daerah asalnya.

Dengan pembangunan sarana dan prasarana yang lengkap terutama di daerah pelosok mampu membuat masyarakat merasakan fasilitas yang sudah seharusnya mereka dapatkan. Hal ini mampu memberikan kenyamanan bagi masyarakat dan penduduk daerah lain agar bisa bertransmigrasi ke pelosok yang fasilitasnya sudah baik.

2. Penyuluhan Kepada Masyarakat Tentang Sosialisasi Program Keluarga Berencana

Program keluarga berencana bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pentingnya dampak dari angka kelahiran yang semakin tinggi. Harapannya agar setiap keluarga mampu merencanakan dengan baik dan matang untuk memiliki buah hati.

Setiap keluarga diberikan penyuluhan ataupun sosialisasi tentang cara untuk mengatasi persebaran jumlah penduduk melalui program keluarga berencana. Dengan begitu tingkat kelahiran bisa dibatasi dan mencegah terjadinya kelebihan populasi yang dapat memicu kepadatan penduduk.

3. Transmigrasi Penduduk ke Wilayah Tertentu

Proses transmigrasi mempunyai tujuan yang jelas agar masyarakat memahami dengan betul pentingnya dan keuntungan dari proses transmigrasi itu sendiri.

Informasi dapat disampaikan kepada masyarakat dengan cara penyuluhan agar masyarakat bisa lebih terbuka wawasannya mengenai transmigrasi. 

Dengan adanya transmigrasi mampu memberikan tingkat kesejahteraan yang lebih baik lagi bagi masyarakat. Perpindahan ini dimaksudkan wilayah yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk yang tinggi menjadi lebih berkurang.

4. Membuka Banyak Lapangan Pekerjaan dengan Membangun Industri Kecil di Pedesaan

Dibukanya lapangan kerja di pedesaan bisa mencegah warga desa untuk merantau ke kota yang mempunyai kepadatan penduduk yang tinggi.

Pemerintah perlu mengembangkan industri di daerah dan perlu mempertimbangkan kemudahan akses untuk memasarkan produknya. Contohnya dengan pembangunan jalan untuk kemudahan distribusi, keringanan pajak, dan lain sebagainya.

Pemerintah dapat mempromosikan celah investasi agar dapat dilakukan di daerah-daerah di Indonesia. Dengan tertariknya investor terhadap suatu daerah di Indonesia, maka pemerataan penduduk lambat laun  bisa tercapai.

Maka hal itu akan menciptakan lapangan kerja, memajukan perekonomian di daerah tersebut dan mengundang pendatang untuk tinggal di wilayahnya.

Dengan adanya investor yang tertarik untuk menanamkan modalnya maka bisa memajukan usaha di daerah-daerah yang masih berkembang di Indonesia. Pembangunan industri daerah dengan memanfaatkan sumber daya unggulannya diharapkan bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat di pedesaan.

Sumber daya unggulan yang dimanfaatkan dengan benar dan tepat maka bisa menghasilkan sesuatu dengan maksimal. Sehingga mereka bisa maju dan berkembang di desanya tanpa harus pindah ke perkotaan.

5. Memberikan Tempat Pelatihan Khusus untuk Meningkatkan Keterampilan Masyarakat 

Program pelatihan khusus akan memberikan pengaruh yang positif bagi masyarakat untuk meningkatkan keterampilan mereka. Masyarakat akan mempunyai sikap mandiri untuk berwirausaha sendiri.

Berbagai potensi yang dimiliki dalam setiap individu akan memberikan keuntungan untuk daerah tersebut apabila diasah lebih tajam lagi. 

Dengan program pelatihan yang dilakukan pemerintah akan membuat masyarakat lebih kreatif dan mumpuni dalam mengasah skill untuk memberikan kesejahteraan sosial yang lebih baik.

Sehingga masyarakat akan berusaha untuk berkembang di desana tanpa harus berpindah ke daerah yang sudah padat penduduk. 

The post 5 Cara Mengatasi Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi https://haloedukasi.com/jenis-migrasi-berdasarkan-durasi Fri, 22 Jul 2022 06:54:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37286 Sebelum membahas tentang apa saja macam atau jenis migrasi berdasarkan durasi atau lama waktunya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu migrasi. Migrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu perpindahan penduduk dari satu pemukiman ke pemukiman lainnya. Perpindahan disebut migrasi apabila telah melewati batas negara atau wilayah tempat tinggal sebelumnya dan memiliki maksud […]

The post Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebelum membahas tentang apa saja macam atau jenis migrasi berdasarkan durasi atau lama waktunya ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu apa itu migrasi. Migrasi adalah istilah yang digunakan untuk menyebut suatu perpindahan penduduk dari satu pemukiman ke pemukiman lainnya.

Perpindahan disebut migrasi apabila telah melewati batas negara atau wilayah tempat tinggal sebelumnya dan memiliki maksud untuk menetap di tempat yang baru. Pelaku migrasi disebut sebagai emigran.

Namun ada pula teori yang mengatakan bahwa migrasi adalah perpindahan penduduk yang melewati batas wilayah meskipun tidak dalam jangka waktu yang lama. Jika dilihat dari durasinya maka migrasi dibedakan menjadi beberapa jenis seperti berikut ini. 

1. Migrasi Permanen

Migrasi permanen adalah perpindahan penduduk yang dilakukan dengan tujuan untuk menetap secara permanen atau selamanya atau dalam kurun waktu yang lama. Terdapat dua jenis migrasi permanen yakni migrasi nasional dan migrasi internasional. 

  • Migrasi Nasional  adalah perpindahan penduduk yang dilakukan masih dalam lingkup negara tersebut. Contohnya adalah perpindahan dari desa ke kota (urbanisasi), perpindahan dari kota ke desa (ruralisasi) dan perpindahan dari pulau ke pulau (transmigrasi). 
  • Migrasi internasional yakni perpindahan penduduk antar negara seperti imigrasi, emigrasi dan remigrasi. 

2. Migrasi Semi Permanen 

Migrasi semi permanen adalah ketika orang tersebut berpindah ke tempat lainnya hanya untuk sementara waktu saja. Biasanya dalam kurun waktu beberapa tahun. Contoh orang-orang yang dianggap melakukan migrasi semi permanen adalah pelajar yang merantau di kota lain atau di luar negeri. Begitu juga dengan para pekerja yang merantau dan diplomat. 

3. Migrasi Musiman

Migrasi musiman yakni pindahnya penduduk ke tempat lain hanya pada waktu tertentu saja. Umumnya mereka hanya menetap dalam hitungan minggu atau bulan saja. C

ontoh dari migrasi musiman adalah para petani yang pindah ke daerah lain yang sedang panen dan membutuhkan tenaga kerja dan setelah panen selesai mereka kembali ke tempat asalnya. 

4. Migrasi Sirkuler

Migrasi sirkuler yakni perpindahan yang dilakukan bukan untuk menetap tetapi hanya beberapa kali saja atau dalam kurun waktu 24 jam. Contohnya adalah para pekerja yang tempat kerjanya berada di luar tempat tinggalnya namun tidak terlalu jauh. Orang yang sedang berlibur dalam kurun waktu tertentu juga termasuk ke dalam migrasi sekuler. 

5. Migrasi Ulang-Alik 

Migrasi ulang-alik adalah pindahnya penduduk yang dilakukan hanya dilakukan kurang dari 24 jam dan dilakukan beberapa kali dalam seminggu. Contohnya adalah pengguna komuter atau kendaraan jarak jauh lainnya. Tujuannya yakni karena jarak tempuh antara rumah dengan tempat kerja atau kampusnya jauh. 

The post Ketahui 5 Jenis Migrasi Berdasarkan Durasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata https://haloedukasi.com/dampak-persebaran-penduduk-yang-tidak-merata Wed, 29 Dec 2021 02:35:55 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30102 Dewasa ini kegiatan transmigrasi merupakan hal yang lumrah, seiring dengan kemudahan moda transportasi dan iming-iming kemudahan untuk memperoleh pendapatan pada daerah tujuan kerap kali memancing kegiatan persebaran penduduk ini menjadi sesuatu hal yang biasa. Namun demikian tidak semua daerah memiliki keunggulan yang sama satu dengan yang lainnya. Hal ini yang memicu terjadinya persebaran penduduk yang […]

The post 10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dewasa ini kegiatan transmigrasi merupakan hal yang lumrah, seiring dengan kemudahan moda transportasi dan iming-iming kemudahan untuk memperoleh pendapatan pada daerah tujuan kerap kali memancing kegiatan persebaran penduduk ini menjadi sesuatu hal yang biasa.

Namun demikian tidak semua daerah memiliki keunggulan yang sama satu dengan yang lainnya. Hal ini yang memicu terjadinya persebaran penduduk yang tidak merata, yang memiliki dampak antara lain:

1. Potensi Timbulnya Pengangguran pada Daerah Tertentu

Tidak meratanya persebaran penduduk dapat memicu terjadinya pengangguran yang berimbas negatif pada perekonomian suatu negara. Hal ini diakibatkan karena jumlah pekerjaan yang tersedia di daerah tersebut lebih sedikit dari jumlah pencari kerja yang ada.

Ketimpangan inilah kemudian yang memicu muncul banyaknya para pengangguran yang ada di daerah tersebut. Menumpuknya para pengangguran tersebut diperparah oleh iming-iming ketersediaan pekerjaan yang banyak pada suatu daerah tertentu.

Sehingga banyak sekali orang yang datang ke suatu daerah dalam rangka untuk dapat mencari pekerjaan bagi dirinya sendiri.

2. Potensi Timbulnya Kemiskinan pada suatu Daerah

Akibat dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut salah satunya adalah kemiskinan.

Hal ini dimungkinan oleh karena para pencari kerja yang berbondong-bondong datang ke daerah tertentu tersebut tidak memperoleh pekerjaan, sedangkan di satu sisi dari segi keuangan para pencari kerja yang berubah menjadi pengangguran tersebut makin menipis.

Dikarenakan kebutuhan seperti misalkan pangan harus tetap tersedia, maka bekal keuangan dari para pengangguran tersebut lambat laun semakin menipis dan akhirnya habis.

Menyisakan hanya kemiskinan yang ada para daerah tersebut.

3. Kemacetan akibat Kendaraan yang Menumpuk

Kemacetan menjadi salah satu permasalahan yang timbul akibat persebaran penduduk yang tidak merata. Kemacetan tersebut diakibatkan dari jumlah kendaraan yang banyak akibat penumpukkan dari jumlah orang atau warga daerah tertentu yang semakin banyak.

Peningkatan jumlah kendaraan tersebut tidak didukung oleh perkembangan jalur transportasi dari daerah itu sendiri. Sehingga terciptalah kemacetan yang melanda sepanjang waktu dan sangat menimbulkan efek yang negatif bagi daerah tersebut.

4. Kecenderungan Gesekan Politik yang Mencuat

Potensi timbulnya gesekan dari segi politik semakin besar seiring dengan semakin tidak meratanya persebaran penduduk yang terjadi.

Hal ini dimungkinkan karena dengan terjadinya suatu penumpukan jumlah penduduk pada suatu daerah, akan mudah menimbulkan polemik pada daerah itu sendiri.

Dengan banyaknya jumlah penduduk pada suatu daerah, sedikit percikan kecil saja mampu menimbulkan gesekan besar yang berpotensi terjadinya kericuhan pada daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata tersebut.

5. Kriminalitas makin Meningkat yang Menimbulkan Keresahan

Dengan banyaknya jumlah pengangguran yang ada pada suatu daerah yang terdampak dari persebaran penduduk yang tidak merata, menimbulkan kemiskinan akibat lapangan pekerjaan yang tersedia tidak mencukupi untuk sebagian orang yang datang demi mencari pekerjaan di daerah tersebut.

Akibat dari kemiskinan tersebut dan dengan didorong oleh kebutuhan hidup khususnya segi ekonomi dan kebutuhan primer berupa makanan, maka mendorong kecenderungan dari para pengangguran tersebut untuk berbuat kejahatan seperti menodong, merampok, menjambret, mencuri demi memenuhi kebutuhannya tersebut.

6. Timbulnya banyak Pemukiman Kumuh

Salah satu dari dampak akibat persebaran penduduk yang tidak merata adalah hilangnya estetika tatanan keindahan daerah akibat pembangunan bangunan semi permanen dan bahkan tumpukan sampah dari orang-orang para pengangguran tersebut.

Para pengangguran tersebut yang terpaksa harus membangun tempat tinggal sendiri karena tidak memiliki biaya untuk menyewa tempat tinggal alih-alih membeli tempat tinggal semakin mengurangi keindahan dari suatu daerah akibat penumpukkan pemukiman kumuh.

7. Pembangunan yang tidak Merata antar Daerah

Pembangunan dan dorongan ekonomi pun menjadi tidak lancer dan timbulnya kesenjangan pembangunan daerah yang berakibat pada timpangnya tingkat pembangunan dari satu daerah dengan daerah yang lain.

Pada daerah yang menjadi tujuan dari persebaran penduduk tersebut, cenderung lebih cepat dalam proses pembangunan yang ada.

Sebaliknya pada daerah yang kurang diminati, pembangunan dari daerah tersebut cenderung lebih lambat akibat tidak meratanya persebaran penduduk di antara daerah-daerah tersebut.

8. Kemungkinan Pencemaran Lingkungan makin Besar

Akibat lain dari persebaran penduduk yang tidak merata adalah kecenderungan untuk terjadinya pecemaran lingkungan, baik pada sungai maupun lahan-lahan yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Hal ini cenderung terjadi karena penumpukan jumlah orang yang kian besar dari hari ke harinya, akan semakin memperbesar jumlah sampah dan limbah rumah tangga yang dihasilkan per harinya.

Ditambah dengan kurangnya wawasan akan kepedulian lingkungan menjadikan lingkungan semakin tercemar.

9. Kelestarian Alam yang makin Terancam

Akibat semakin banyaknya penumpukan jumlah warga di suatu daerah karena persebaran penduduk yang tidak merata, maka kebutuhan lahan dan perumahan akan semakin meningkat.

Hal ini menyebabkan penggundulan hutan dan area hijau lainnya yang digunakan untuk lokasi pemukiman para penduduk tersebut.

10. Kesenjangan Tingkat Pendidikan antar Daerah

Dengan munculnya perbedaan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan antar daerah, memicu pula perbedaan dari segi Pendidikan.

Hal ini dapat terjadi lantaran pada daerah yang ramai penduduk, tingkat kemajuan akan makin pesat didukung pula dengan pembangunan sekolah dan yayasan pendidikan lainnya.

Sebaliknya pada daerah yang sepi penduduk, tingkat pendidikan akan menjadi lebih lambat perkembangannya.

The post 10 Dampak Persebaran Penduduk yang Tidak Merata appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>