pertanian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pertanian Wed, 21 Jun 2023 04:09:46 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pertanian - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pertanian 32 32 10 Peran Ekonomi Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi https://haloedukasi.com/peran-ekonomi-pertanian Wed, 21 Jun 2023 04:09:42 +0000 https://haloedukasi.com/?p=43778 Ekonomi pertanian merupakan perekonomian yang membantu masyarakat dikarenakan Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani. Peran pertanian dalam pembangunan ekonomi memiliki peranan yang sangat besar. Sektor pertanian dijadikan masyarakat sebagai mata pencaharian sehingga mereka menggantungkan hidupnya pada sektor ini. Sektor pertanian dijadikan sebagai sebuah modal utama bagi pertumbuhan […]

The post 10 Peran Ekonomi Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ekonomi pertanian merupakan perekonomian yang membantu masyarakat dikarenakan Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki mata pencaharian sebagai seorang petani.

Peran pertanian dalam pembangunan ekonomi memiliki peranan yang sangat besar. Sektor pertanian dijadikan masyarakat sebagai mata pencaharian sehingga mereka menggantungkan hidupnya pada sektor ini.

Sektor pertanian dijadikan sebagai sebuah modal utama bagi pertumbuhan ekonomi modern. Dengan melakukan cara berupa meningkatkan produksi tanaman pangan dan juga pada produksi tanaman perdagangan serta menaikkan harga pada produk-produk yang telah dihasilkan.

Namun, dengan lahirnya sistem mekanisme, juga terdapat perkebunan-perkebunan besar hanya menguntungkan para petani besar atau kaya. Hal ini, menjadikan kenaikan output bukan sebagai kesejahteraan oleh masyarakat, tetapi menjadi sebuah syarat yang penting.

Berdasarkan Repelita VI terdapat peranan sektor pertanian pada perekonomian yang terdiri atas berikut ini,

1. Menyediakan pangan

Peranan ekonomi pertanian yang pertama sebagai penyedia pangan. Dengan penyedia pangan yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia ini membuat bangsa Indonesia memiliki penyedia pangan yang harganya relatif lebih murah. Hal ini, dapat membuat Indonesia menjadi negara yang memiliki biaya hidup yang rendah dan mampu bersaing dengan negara lain.

Keberhasilan dalam penyediaan pangan juga memiliki pengaruh dalam pembangunan ekonomi, seperti halnya dapat memiliki ketahanan atau kestabilan pangan nasional. Keberhasilan pangan sebagai kestabilan pangan nasional ini memiliki sebuah keterkaitan dengan stabilitas ekonomi, politik, dan juga sosial.

2. Sebagai pemerataan pembangunan

Sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan yang terjadi antar masyarakat ataupun wilayah. Pembangunan yang terjadi di kota secara besar-besaran dapat menyebabkan kecemburuan sosial dan juga ketidakmerataannya sebuah pembangunan itu sendiri.

Pembangunan di wilayah pedesaan juga harus dilakukan terlebih lagi pada sektor pertanian, karena dengan adanya pembangunan wilayah baik berupa infrastruktur ataupun pembangunan sosial ekonomi pada masyarakatnya dapat menjadikan pemerataan pada pembangunan yang dilakukan.

3. Memberikan kesejahteraan kepada para petani

Peran ekonomi pertanian untuk para petani dapat mensejahterakan petani karena dengan sektor pertanian dapat menjadi sumber utama kehidupan bagi seorang para petani. Karena menjadi seorang petani merupakan mata pencaharian untuknya yang memberikan sumber kehidupan kepadanya.

Mensejahterakan memiliki makna yang kompleks sehingga dalam hal ini dapat menumbuhkan dan juga mengembangkan sektor pertanian agar dapat meningkatkan keadaan sosial pada masyarakat khususnya para petani itu sendiri.

Dengan bantuan teknologi, modal, dan juga pasar yang terus ditingkatkan juga dapat memberikan kesejahteraan bagi para petani itu sendiri. Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan hasil panen yang berkualitas dan dapat meningkatkan produksi serta produktivitas hasil panen dari sektor pertanian.

4. Menyediakan lapangan pekerjaan

Sektor pertanian merupakan sektor yang memiliki peranan penting, di antaranya dapat membuka lapangan kerja dan merekrut banyak masyarakat untuk bekerja pada sektor ini. Hal ini, dapat mengurangi angka pengangguran yang berada dalam masyarakat.

Penyediaan lapangan kerja memberikan nilai tersendiri karena dapat menyediakan lapangan pekerjaan baik yang berada di desa sekalipun. Selain memberikan lapangan kerja, juga dapat menetralisir terjadinya peristiwa urbanisasi yang sering terjadi.

5. Menghasilkan devisa

Sektor pertanian sebagai peran ekonomi pertanian dalam pembangunan ekonomi ini dapat menghasilkan devisa yang berada di Indonesia. Dengan adanya subsektor perkebunan yang sering kali dilakukannya ekspor komoditas seperti kopi, karet, teh, kakao, juga minyak sawit yang menjadi hasil perkebunan yang sering diekspor dapat menambah devisa negara dengan melakukan aktivitas ekonomi ini.

6. Sebagai pasar input pengembangan agroindustri

Pertanian merupakan sektor yang sangat besar terlebih di negara Indonesia ini. Sektor pertanian yang besar ini memerlukan lahan yang besar juga, tanaman yang mudah membusuk, serta sebagai sektor musiman.

Pada era globalisasi peran agroindustri sangat mendominasi karena banyak masyarakat yang lebih menyukai mengkonsumsi nabati alami yang tidak mudah membusuk, juga kualitas yang cukup baik, terlebih lagi tidak begitu memakan banyak tempat.

Meningkatkan sektor pertanian diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pangan dan bahan mentah sehingga dapat meningkatkan daya beli masyarakat juga dapat melanjutkan proses aktivitas industrialisasi.

7. Mempertahankan kelestarian sumber daya alam

Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam kekayaan termasuk sumber daya alam yang berada didalamnya. Sumber daya alam ink wajib untuk dijaga dan juga dilestarikan agar tidak mengalami hal yang tidak diinginkan. Terutama pada sektor pertanian yang menjadi sumber pangan utama bagi masyarakat.

Penggunaan sumber daya alam ini khususnya pada sektor pertanian diharapkan dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Hal ini dikarenakan agar tetap terciptanya dan berlangsungnya kelestarian sumber daya alam tersebut.

8. Meningkatkan pendapatan nasional

Peran ekonomi pertanian untuk pembangunan ekonomi dapat meningkatkan pendapatan nasional dan dapat membentuk produk domestik bruto. Perkebunan sebagai bagian dari sektor pertanian ini memiliki kontribusi yang sangat penting dalam menciptakan nilai tambah dari produk domestik bruto.

Produk domestik bruto pada sektor perkebunan mengalami peningkatan setiap tahunnya berdasarkan dengan nilai absolut harga yang telah ditentukan oleh produk domestik bruto.

9. Sebagai instrumen pengentasan dari kemiskinan

Peran sektor ekonomi pertanian salah satunya yaitu sebagai alat atau instrumen untuk pengentasan kemiskinan. Dengan sektor pertanian ink diharapkan kemiskinan yang terjadi dapat berkurang karena dengan sektor pertanian akan memberikan banyak lapangan kerja kepada para penduduk desa sehingga dengan terciptanya lapangan kerja ini tidak lagi terdapat seseorang yang menganggur.

Minimnya orang yang menganggur dan dapat memenuhi kebutuhan primer dan juga sekundernya dapat meminimalisir angka kemiskinan yang terjadi. Hal ini membuktikan bahwa sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi dapat menjadi instrumen pengentasan kemiskinan yang ada.

Pertumbuhan ekonomi ini dapat mengurangi angka kemiskinan karena langsung dialihkan pada sektor sentral yang merupakan mata pencaharian orang yang kurang mampu. Dengan begitu, angka kemiskinan yang terjadi di desa dapat teratasi karena penurunan jumlah penduduk miskin.

10. Sebagai sumber utama penghasilan warga desa

Sektor pertanian yang merupakan sebagain besar mata pencaharian warga negara agraris seperti Indonesia menjadi penghasilan utama untuk warga desa yang menjadikan sektor pertanian sebagai pekerjaannya.

Dengan menjadikan sektor pertanian sebagai pekerjaan dan menghasilkan hasil yang optimal dapat membantu warga desa mendapatkan penghasilan yang sangat cukup dan membantu kebutuhan sehari-harinya.

Sektor pertanian sebagai sumber penyedia bahan pangan ini yang menjadi instrumen bagi para petani untuk menghasilkan penghasilan dari hasil taninya, sehingga peran ekonomi pertanian untuk pembangunan ekonomi salah satunya sebagai penghasil utama bagi para warga desa yang memiliki pekerjaan sebagai seorang petani.

The post 10 Peran Ekonomi Pertanian Dalam Pembangunan Ekonomi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
17 Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli https://haloedukasi.com/pengertian-agribisnis-menurut-para-ahli Tue, 30 Aug 2022 08:37:52 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38348 Beberapa orang mungkin pernah mendengar kata agribisnis. Agribisnis sendiri merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari kata Agribusiness. Agri memiliki arti pertanian dan business memiliki arti kegiatan yang berorientasi keuntungan. Dengan kata lain, agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi suatu usaha penyedia pangan dengan objek berupa hewan, tumbuhan, ataupun organisme lainnya. Agribisnis sangat penting untuk […]

The post 17 Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Beberapa orang mungkin pernah mendengar kata agribisnis. Agribisnis sendiri merupakan sebuah kata serapan yang berasal dari kata Agribusiness. Agri memiliki arti pertanian dan business memiliki arti kegiatan yang berorientasi keuntungan.

Dengan kata lain, agribisnis adalah cara pandang ekonomi bagi suatu usaha penyedia pangan dengan objek berupa hewan, tumbuhan, ataupun organisme lainnya. Agribisnis sangat penting untuk menunjukan arah pengembangan suatu usaha yang dapat menarik dan mendorong beberapa industri baru di sektor pertanian.

Untuk memahami agribisnis secara lebih lanjut, berikut adalah pengertian agribisnis menurut beberapa ahli.

1. Menurut E. Paul Roy

Agribisnis merupakan suatu proses pengkoordinasian berbagai subsistem sehingga bisa saling berinteraksi. Beberapa interaksi yang berlangsung dalam agribisnis adalah pemasokan input pertanian, pemrosesan produksi dan produk pertanian, serta pemasaran produk pertanian.

2. Menurut Jose D. Dorillon Jr.

Agribisnis merupakan suatu mega sektor yang meliputi segala kegiatan yang berhubungan dengan pembuatan dan distribusi suatu produksi, kegiatan, penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi produk pertanian.

3. Menurut W David Downey dan Stephen P. Ericsson

Agribisnis merupakan sebuah kegiatan yang berikatan secara luas dengan penanganan produk pertanian. Kegiatan agribisnis mencakup salah satu atau seluruh rantai produksi produk pertanian, termasuk pemrosesan input dan output, pemasaran produk pertanian, dan kegiatan kelembagaan.

4. Menurut John H. Davis dan Ray A. Goldbird

Agribisnis merupakan seluruh proses bisnis yang terlibat dalam produksi, distribusi, dan kegiatan lainnya dalam pertanian. Agribisnis juga mencakup penyimpanan, pemrosesan, dan distribusi produk pertanian dan produk sampingan lain yang diproduksi.

5. Menurut G. I. Krammer dan C. W. Jensen

Agribisnis merupakan sebuah kegiatan kompleks yang meliputi pertanian, industri pemasaran pertanian, industri pengolahan dan pertanian, serta pendistribusian makanan ke pengguna atau konsumen.

6. Menurut Austin

Agribisnis merupakan suatu kegiatan bisnis yang melakukan berbagai kegiatan sekaligus, termasuk produksi pertanian, pemasaran, transportasi, perdagangan, stabilitias, dan distribusi bahan makanan ke konsumen, pertanian, manajemen makanan, dan bisnis infrastruktur.

7. Menurut Arshad

Agribisnis merupakan sebuah kesatuan dari berbagai kegiatan bisnis. Kegiatan tersebut dapat meliputi salah satu atau seluruh rantai produksi di kegiatan pertanian, termasuk produksi, pengolahan, dan pemasaran produk terkait sektor pertanian yang lebih luas.

8. Menurut Sjarkowi dan Surfi

Agribisnis merupakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan produksi pertanian. Kondisi tersebut dapat termasuk input dan konsensi produk pertanian, baik dari segi produksi ataupun manajerial.

9. Menurut Skartawi

Agribisnis merupakan gabungan dari 2 kata, yaitu agri dan bisnis. Secara sederhana, agribisnis merupakan pertanian dan bisnis yang terhubung dalam usaha komersial.

10. Menurut Wibowo, dkk.

Agribisnis merupakan segala kegiatan, mulai dari pengadaan, pemrosesan, distribusi, dan pemasaran produk, yang dihasilkan oleh pertanian dan saling berhubungan satu sama lain. Agribisnis dapat dipandang sebagai sistem pertanian dengan beberapa komponen subsistem, diantaranya adalah :

  • Subsistem usaha tani yang memproduksi bahan baku
  • Subsistem pengolahan hasil pertanian
  • Subsistem pemasaran hasil pertanian

11. Menurut Hadi

Agribisnis merupakan serangkaian kegiatan yang terdiri dari beberapa subsistem yang saling bergantung. Subsistem-subsistem tersebut saling dipengaruhi oleh kinerja keseluruhan koordinator agribisnis. Beberapa subsistem yang menjadi bagian dari agribisnis adalah sebagai berikut, yaitu :

  • Subsistem pasokan input pertanian
  • Subsistem produksi pertanian
  • Subsistem pemrosesan hasil
  • Subsistem pemasaran hasil

12. Menurut Sohardjo

Agribisnis merupakan sistem yang terdiri dari beragam subsistem yang berkesinambungan. Saat salah satu sistem mengalami gangguan, maka sistem lain akan mengalami gangguan fungsi juga.

13. Menurut Sutawi

Agribisnis dapat diartikan menjadi :

  • Sebuah kesatuan aktivitias bisnis yang mencakup salah satu atau keseluruhan pertanian dalam arti luas, termasuk produksi, pemrosesan dan pemasaran. Kegiatan agribisnis dapat mendukung kegiatan pertanian dan bisnis yang berlangsung secara bersamaan.
  • Sebuah sistem aktivitas yang memiliki 3 komponen utama, yaitu sektor input pertanian, sektor pertanian, dan sektor pemasaran produk jadi.
  • Sebuah kesatuan organisasi dan kegiatan di lahan pertanian, baik dari produksi, distribusi fasilitas, dan kegiatan produksi lainnya. Kesatuan ini memiliki fungsi untuk pengumpulan, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi hasil proses akhir pertanian kepada konsumen.

14. Menurut Bayu Krisnamurthi

Agribisnis merupakan suatu sistem rangkaian usaha-usaha atau bisnis-bisnis, termasuk :

  • Usaha Pengadaan sarana, yaitu :
    • Produksi pertanian
    • Usaha tani
    • Usaha pasca panen
    • Usaha sortasi
    • Penyimpanan dan pengemasan produk pertanian
  • Usaha industri pengolahan produk pertanian
  • Usaha penghantaran produk berbasis pertanian sampai ke konsumen
  • Sejumlah kegiatan lainnya untuk menunjang sistem rangkaian utama, termasuk :
    • Lembaga pelayanan pembiayaan
    • Lembaga pelayanan informasi
    • Lembaga pemerintah yang mengeluarkan kebijakan dan peraturan terkait

15. Menurut Keneth Harling

Agribisnis merupakan sebuah kegiatan yang mencakup seluruh usaha terkait dengan produksi, distribusi, dan pasokan input pertanian, seperti bibit, pupuk, alat, dan mesin. Kegiatan agribisnis juga termasuk kegiatan usaha tani, penyimpanan, pengolahan, dan distribusi pertanian yang dihasilkan ke pedangang besar ataupun eceran.

16. Menurut Wikipedia

Agribisnis merupakan sebuah bisnis berbasis usaha pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, mulai dari sektor hulu maupun sektor hilir.

17. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Agribisnis merupakan suatu usaha yang berhubungan dengan tanah atau pertanian.

The post 17 Pengertian Agribisnis Menurut Para Ahli appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
15 Prospek Kerja Teknik Pertanian dan Gajinya https://haloedukasi.com/prospek-kerja-teknik-pertanian Tue, 02 Aug 2022 17:26:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=37622 Teknik pertanian (agricultural engineering) merupakan program studi yang menggabungkan dasar-dasar teknik dalam bidang ilmu pertanian dengan teknik mesin budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, lingkungan dan bangun pertama, dan lainnya. Banyaknya bidang yang dipelajari seharusnya membuat prospek kerja teknik pertanian luas terlebih di negara agraris seperti Indonesia. Namun banyak yang belum memahami prospek kerja […]

The post 15 Prospek Kerja Teknik Pertanian dan Gajinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Teknik pertanian (agricultural engineering) merupakan program studi yang menggabungkan dasar-dasar teknik dalam bidang ilmu pertanian dengan teknik mesin budidaya pertanian, teknik sumber daya alam pertanian, lingkungan dan bangun pertama, dan lainnya.

Banyaknya bidang yang dipelajari seharusnya membuat prospek kerja teknik pertanian luas terlebih di negara agraris seperti Indonesia. Namun banyak yang belum memahami prospek kerja teknik pertanian.

Berikut prospek kerja Teknik Pertanian:

1. Bekerja di Sektor Pertanian

Lulusan pertanian secara umum dapat bekerja di sektor pertanian. Mengembangkan teknik bertani, mengelola hasil pertanian dan menjadi petani di negara agraris sangat dibutuhkan untuk kemakmuran pangan bangsa. Mengembangkan sektor pertanian sangat penting agar tidak bergantung hasil pertanian negara lain atau melakukan impor dan mampu bersaing di pasar internasional.

2. Entrepreuner (Wirausaha)

Lulusan teknik pertanian dapat mendirikan usaha berbekal dari ilmu yang dipelajari. Membuka usaha atau berdagang hasil pertanian dapat menjadi prospek kerja. Bisnis ekspor dari hasil pertanian juga dapat menjadi pilihan berwirausaha.

3. Bekerja di Instansi Pemerintahan

Bergelar sarjana teknik pertanian dapat membawa peluang kerja di instansi pemerintahan. Instansi pemerintahan tersebut meliputi dinas pertanian, BUMN dan lainnya. Selain itu juga dapat mengabdi menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti PNS maupun PPPK.

4. Research and Development (RnD)

Profesi sebagai RnD atau peneliti menjadi peluang kerja bagi lulusan teknik pertanian terlebih yang telah telah banyak melakukan eksperimen dan penelitian semasa berkuliah. Profesi ini dibutuhkan di perusahaan swasta, instansi pemerintahan dan institusi pendidikan tinggi.

5. Konsultan Pertanian

Selama menempuh program studi teknik pertanian, banyak ilmu yang dipelajari untuk memberikan konsultasi dan saran terhadap pemecahan berbagai masalah mengenai efisiensi mesin, penggunaan struktur dan fasilitas, polusi dan masalah lingkungan dan juga penyimpanan serta pengelolaan produk pertanian.

6. Bekerja di Perkebunan

Banyak perkebunan yang pengolahan hasil tanamnya menggunakan teknologi mesin. Lulusan teknik pertanian dapat mengaplikasikan ilmunya di perkebunan perkebunan swasta maupun milik BUMN.

7. Guru

Terdapat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pertanian yang tentunya membutuhkan banyak tenaga pengajar lulusan dari program studi teknik pertanian. Menjadi tenaga pengajar atau guru dapat mentransformasikan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan, baik di dalam kelas maupun praktik lapangan.

8. Dosen

Selain SMK Pertanian, tentunya terdapat fakultas Pertanian dengan berbagai program studi termasuk teknik pertanian yang membutuhkan tenaga pendidik di perguruan tinggi yaitu dosen.

Namun menjadi dosen saat ini memang dibutuhkan jenjang pendidikan minimal yaitu strata 2. Menjadi dosen sangat cocok untuk lulusan teknik pertanian terhadap 1 yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan selanjutnya.

9. Bekerja di Sektor Industri Pangan

Industri pangan memiliki banyak peluang pekerjaan karena kebutuhan pangan akan selalu dibutuhkan. Pengolahan produk pertanian yang dikembangkan menjadi usaha kecil di bidang pangan menjadi salah satu contoh yang bisa dilakukan lulusan teknik pertanian di sektor industri pangan.

10. Pengolahan Penanganan dan Penyimpanan Hasil Pertanian

Banyaknya hasil pertanian belum dikelola secara produktif sehingga pengolahan dan penyimpanan nya terbatas pada cara-cara tradisional. Lulusan teknik pertanian dapat mengembangkan pengolahan penanganan dan penyimpanan hasil pertanian diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia dapat menjadi pilihan peluang karir.

11. Bekerja di Sektor Industri Manufaktur

Salah satu output skill dari lulusan teknik pertanian adalah skill manajerial dan melakukan analisis sehingga dapat bekerja di sektor industri manufaktur.

12. Perdagangan dan Pemasaran Hasil Pertanian

Banyaknya hasil pertanian terkadang tidak diimbangi dengan daya beli dan harga yang baik bagi banyak petani. Lulusan teknik pertanian yang mempelajari dasar-dasar ilmu pertanian dapat memahami dan membuka peluang perdagangan dan pemasaran seperti membuat sarana yang efektif untuk menyalurkan hasil pertanian.

13. Perancang Alat dan Mesin Pertanian

Lulusan teknik pertanian juga dibutuhkan kemampuannya untuk berinovasi dalam merancang berbagai alat dan mesin pertanian. Mulai dari alat dan mesin perkebunan, pengelolaan lahan dan pasca panen.

14. Quality Assurance (QA) and Quality Control (QC)

Ilmu dan keahlian yang didapatkan selama masa perkuliahan dapat membuka peluang kerja menjadi quality assurance dan quality control yaitu sebagai penjamin kualitas dan pengendalian kualitas tanda suatu produk yang dihasilkan perusahaan.

15. Data Scientist

Lulusan teknik pertanian di era digitalisasi dapat menjadi data Scientist khususnya pada pengemasan pengembangan bisnis di sektor pertanian, industri pangan dan manufaktur.

Data Scientist memiliki tugas untuk menganalisis berbagai macam data dalam jumlah yang besar untuk memudahkan para pengambil keputusan dengan memvisualisasikan data dalam bentuk tabulasi.

Berapa Kisaran Gaji Lulusan Teknik Pertanian

Prospek kerja lulusan teknik pertanian terbilang menjanjikan sehingga memiliki gaji yang menjanjikan. Gaji yang ditawarkan tergantung pada strata pendidikan pengalaman dan kemampuan yang dimiliki.

Area kerja atau daerah tempat bekerja pun mempengaruhi besaran gaji yang diterima. Terdapat UMR yang besarannya berbeda di setiap kota atau Kabupaten di Indonesia.

Gaji lulusan teknik pertanian berkisar mulai dari dua hingga belasan juta rupiah setiap bulannya. Misalnya profesi RnD mendapatkan range gaji 4- 6 juta per bulan dengan pendidikan strata 1. Gaji QA dan QC berkisar 3,5 – 5 juta rupiah. Perancang alat dan mesin pertanian memiliki gaji berkisar 4- 8 juta per bulan.

Kampus Terbaik dengan Teknik Pertanian

Menurut QS World University Rankings 2022, kampus terbaik dunia dengan subjek atau jurusan agriculture and forestry adalah Wageningen University & Reasearch, Belanda. Sementara di Indonesia, terdapat kampus terbaik dengan fakultas pertanian dan jurusan teknik pertanian.

Berikut kampus terbaik dengan teknik pertanian:

1. Institut Pertanian Bogor (IPB University)

IPB menempati urutan nomor 41 di dunia dan termasuk dalam Top 10 universitas terbaik di Asia berdasarkan subject atau bidang keilmuan Agriculture and Forestry menurut QS WUR. IPB menjadi nomor 6 di Asia, dan menjadi nomor 1 di Asia Tenggara dan di Indonesia.

Penilaian QS WUR didasarkan pada reputasi akademik, international research network, sitasi per paper, employer reputation dan H-indeks. IPB memperoleh 73 score dari keseluruhan indikator tersebut.

2. Universitas Gadjah Mada (UGM)

UGM salah satu universitas unggulan di Indonesia masuk pada peringkat 151-200 untuk subject pertanian dan kehutanan.

3. Institut Teknologi Bandung (ITB)

ITB menjadi salah satu kampus dengan fakultas pertanian yang berada di peringkat 301-350 untuk subject pertanian dan kehutanan.

4. Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya yang terletak di Malang Jawa Timur berada di peringkat 301-350 dunia.

5. Universitas Hasanuddin

Universitas Hasanudin fakultas pertanian berada di kisaran peringkat 350-400 dunia.

The post 15 Prospek Kerja Teknik Pertanian dan Gajinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Negara Agraris: Pengertian – Karakteristik dan Contohnya https://haloedukasi.com/negara-agraris Fri, 11 Feb 2022 02:48:15 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31213 Bagi kita masyarakat Indonesia tentu sudah sering mendengar tentang negara kita yang mendapat julukan sebagai negara agraris. Namun apakah kamu sudah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan negara agraris itu? Jika belum, perhatikan penjelasannya berikut ini.  Apa yang dimaksud Negara Agraris? Agraris diambil dari kata agraria yakni sektor pertanian. Sehingga dapat dikatakan negara agraris […]

The post Negara Agraris: Pengertian – Karakteristik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bagi kita masyarakat Indonesia tentu sudah sering mendengar tentang negara kita yang mendapat julukan sebagai negara agraris. Namun apakah kamu sudah memahami dengan baik apa yang dimaksud dengan negara agraris itu? Jika belum, perhatikan penjelasannya berikut ini. 

Apa yang dimaksud Negara Agraris?

Agraris diambil dari kata agraria yakni sektor pertanian. Sehingga dapat dikatakan negara agraris adalah negara yang masyarakatnya mengandalkan bidang pertanian mereka. Dengan kata lain sebagian penduduk di negara agraris memiliki mata pencaharian sebagai petani. 

Bidang pertanian dalam negara agraris bukan hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan pangan per individu saja melainkan turut menyumbang ekonomi negara. Biasanya negara agraris akan menggantikan salah satu hasil pertaniannya sebagai penunjang ekonomi negara. 

Sumber Pertanian Negara

Berdasarkan para ahli beberapa sumber daya alam  juga bisa menjadi sumber agraria atau pertanian dari sebuah negara. Sumber agraria diantaranya adalah sebagai berikut:

  • Tanah

Sektor pertanian tentu sangat mengandalkan keberadaan tanah sebab hal tersebut adalah media utama untuk menanam tanaman mereka. Disamping dibutuhkan dalam pertanian, tanah juga dibutuhkan dalam peternakan untuk menanam rumput sebagai pakan binatang ternak mereka. 

  • Perairan 

Tentu saja air sangat dibutuhkan dalam segala bidang kehidupan termasuk peternakan dan pertanian. Oleh sebab itu negara yang memiliki cukup air ditambah dengan faktor pendukung lainnya maka bisa menjadi negara agraris. 

  • Hutan 

Adanya hutan menandakan bahwa negara tersebut memiliki tanah dan sumber daya alam yang subur. Hutan yang dimaksud adalah segala kesatuan flora dan fauna yang tidak termasuk dalam sektor pertanian. 

  • Bahan Tambang

Negara agraris juga dapat mengandalkan dari sektor pertambangannya seperti minyak, gas, emas, bijih besi, timah, intan, batu-batu mulia, fosfat, pasir, batu, dan lain sebagainya. 

  • Udara

Udara termasuk kedalam sumber agraria dimana kualitas udara yang baik maka akan menghasilkan suasana yang nyaman dan menjaga kesehatan warga di sekitarnya. 

Karakteristik Negara Agraris 

Negara agraris memiliki ciri-ciri atau karakteristik sendiri yang berbeda dengan yang bukan negara agraris. Karakteristik negara agraris dapat terlihat dari hal-hal berikut ini:

  • Produsen Berbagai Jenis Pertanian

Ciri pertama dan yang utama dari sebuah negara agraris adalah bangsa tersebut mampu menghasilkan lebih dari satu jenis hasil pertanian. Hasil pertanian yang didapatkan pun dalam jumlah yang relatif besar sehingga mampu untuk mengekspor hasil tersebut ke berbagai negara lainnya. 

  • Sebagian Besar Penduduknya Petani

Ciri utama lain dari sebuah negara agraris adalah warga negaranya mayoritas bekerja sebagai petani. Hal ini berkaitan dengan poin pertama yakni negara agraris menghasilkan banyak hasil pertanian yang artinya semakin besar hasilnya makan akan semakin banyak membutuhkan sumber daya manusia untuk membantu mengelola agrarianya. 

  • Lahan yang Luas dan Subur

Sektor agraria tentu sangat bergantung pada tanah atau lahan yang luas dan juga subur. Semakin luas tanah yang dimiliki maka semakin banyak tanaman pertanian yang dihasilkan. Selain itu semakin subur tanah maka akan memudahkan petani dalam mengelola ladang dan hasilnya pun akan semakin berkualitas. 

Oleh sebab itu negara agraris pada umumnya adalah negara-negara yang besar dan luas. 

  • Air yang Berlimpah dan Berkualitas  

Meski sebagian besar dari permukaan bumi adalah wilaya perairan namun tidak semua negara memiliki air yang cukup bahkan ada yang terus mengalami kekeringan. Negara yang mendapatkan air pun belum tentu memiliki air yang berkualitas. Sedangkan untuk menjadi negara agraris harus memiliki air yang berlimpah serta berkualitas. 

Hal tersebut karena tentunya tanaman memerlukan air yang baik agar hasilnya pun berlimpah. Sebab air yang berkualitas buruk atau tercemar dapat membuat tanaman tersebut mati dan merusak tanah. 

  • Memiliki Ketahanan Pangan 

Sektor pertanian berkaitan erat dengan bahan-bahan pangan yang dibutuhkan oleh manusia. Sebagaimana negara agraris mampu menghasilkan bahan-bahan pangan tersebut artinya tidak memerlukan impor dari negara lain karena sudah menghasilkannya sendiri. Negara agraris sudah bisa memenuhi kebutuhan pangan warga negaranya sendiri dan bahkan memasok kebutuhan pangan negara lain. 

Keuntungan Menjadi Negara Agraris

Menjadi negara agraris tidak bisa dimiliki oleh semua negara di dunia karena sangat bergantung pada kondisi alamnya. Menjadi negara agraris juga memiliki keuntungan atau keunggulan seeti di bawah ini. 

  • Negara agraris sangat diuntungkan dengan hasil pertaniannya untuk menunjang ekonomi. Negara-negara lain yang tidak mampu menghasilkan bahan pangannya sendiri tentu akan bergantung pada negara agraris.  Hal tersebut tentu akan menambah pendapatan negara serta menjalin hubungan baik dengan bangsa lain. 
  • Mampu menghasilkan bahan pangan sendiri dan tidak perlu bergantung dengan negara lain.
  • Menciptakan lapangan pekerjaan baru di sektor pertanian dan peternakan. Kedua sektor ini membutuhkan banyak sumber daya manusia. 
  • Masyarakatnya berkontribusi secara langsung dalam mensejahterakan penduduk lainnya. 
  • Mencintai produk dalam negeri karena bahan pangan yang dibutuhkan setiap hari berasal dari negara sendiri. Sehingga secara tidak langsung membuktikan bahwa produk dalam negeri sama bagusnya dengan produk luar negeri. 
  • Sangat kecil kemungkinan negara agraris mengalami krisis pangan mengingat sumber daya alam yang dimilikinya sudah cukup untuk menghasilkan bahan pangan. 

Contoh Negara Agraris 

Saat ini ada 195 negara yang diakui secara internasional. Dari negara-negara tersebut tidak semuanya merupakan negara agraris melainkan hanya beberapa saja. Berikut ini adalah contoh negara-negara agraris dari seluruh dunia. 

Indonesia 

Negara yang sudah tersohor ke berbagai penjuru dunia sebagai negara agraris adalah negara kita sendiri yakni Republik Indonesia. Bangsa kita sudah sejak lama dikenal mampu menghasilkan berbagai hasil pertanian yang berlimpah. Hal tersebut tak lepas dari citra negara kita yang memiliki tanah subur dan kaya akan sumber daya alamnya. 

Berdasarkan data dari Asian Development Bank, Indonesia memiliki 55 juta hektar lahan pertanian. Sementara itu Badan Pusat Statistik mencatat sebanyak 33,4 juta penduduk Indonesia merupakan petani. Adapun hasil unggulan dari sektor agraria bangsa kita adalah  kopi, udang, kakao, karet, tembakau, tebu, dan kelapa sawit. Hasil pertanian ini juga diekspor ke luar negeri seperti ke China hingga ke Amerika Serikat. 

Australia

Negara sekaligus benua ini juga memiliki sumber daya alam yang mendukung untuk sektor pertanian dan peternakan sehingga dapat dikatakan sebagai negara agraris. Sebesar 61 persen dari total daratan di Australia adalah lahan agricultural. Sepanjang tahun 2018-2019 setidaknya ada 89.400 bisnis yang bergerak di bidang pertanian. 

Sektor pertanian Australia justru meningkat semasa pandemi covid-19. Hasil utama dari pertanian Australia antara lain barley, oat, sorgum, jagung, beras, minyak sayur, tebu, kapas, buah-buahan, anggur, dan tembakau. Sementara itu dari sektor peternakan Australia ada susu dan daging. 

China 

Negara di Asia Timur ini merupakan salah satu negara agraris dengan memiliki lahan pertanian seluas 1.385.905 km persegi. Sebagian besar penduduk China yakni 60 persen atau sekitar 700 juta penduduk pada dekade lalu. 

Produk utama dari peranian di China adalah beras, gandum, serat, minyak, kentang, tomat, sorgum, kapas dan biji-bijian. China juga menjadi memenuhi kebutuhan bawang putih dunia. 

Brazil 

Negara paling timur dari Amerika Serikat ini mempunyai 46 juta hektar lahan pertanian. Negara ini pun berhasil mengelola lahan tersebut dengan menghasilkan beberapa produk pertanian seperti kopi, gula, kedelai, ubi kayu, beras, jagung, kapas, kacang, beras.Brazil juga menghasilkan 20 miliar liter susu per tahun dan merupakan yang terbesar ke 6 di dunia. 

Sebanyak 85 persen usaha di Brazil bahkan bergerak di bidang agrikultur. 

Amerika Serikat

Amerika Serikat tak hanya menjadi negara adidaya yang maju dalam bidang teknologi tetapi juga bidang pertaniannya. Amerika Serikat termasuk negara agraris karena memiliki ladang pertanian seluas 897 juta hektar yang dikelola oleh sebanyak 2,2 juta petani. 

Produk andalan negeri Paman Sam dari sektor pertanian adalah jagung, kedelai, produk susu, aneka tanaman, ayam pedaging, babi, gandum, dan telur ayam. 

Jepang 

Bersama dengan China, Jepang menjadi negara agraris yang ada di Asia bagian Timur. Jepang memiliki lahan pertanian seluas 100 ribu hektar dengan produk utamanya yaitu beras, kedelai, gandum, barley, berbagai macam buah dan sayuran, daging sapi dan produknya. Sayangnya saat ini jumlah petani di negeri sakura ini sudah menurun drastis. Sebanyak 65 persen dari petani adalah mereka yang berusia lanjut. 

India 

Negara yang kaya akan keragaman budaya ini juga merupakan negara agraris karena memiliki lahan pertanian seluas 1.451.810 km persegi. Sementara itu jumrah sebanyak 40 persen penduduk di India menggantungkan kehidupannya pada sektor agricultural. 

Hasil utama dari pertanian India adalah susu, kacang-kacangan, beras, gandum, tebu, rempah-rempah, ikan, unggas, ternak dan tanaman perkebunan lainnya. 

Rwanda

Rwanda adalah negara di Afrika Timur yang mengandalkan sektor pertaniannya. Sebanyak 70 persen penduduknya bermata pencaharian sebagai petani serta total luas lahan pertanian yakni 52 persen dari total seluruh wilayah negaranya. 

Hasil utama dari pertanian di Rwanda adalah kopi, piretrum, teh, bunga, kacang-kacangan, pisang, singkong, kentang, beras, gandum, tebu. 

The post Negara Agraris: Pengertian – Karakteristik dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/contoh-limbah-pertanian Mon, 07 Feb 2022 03:35:17 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31071 Pengertian Limbah Pertanian Limbah pertanian merupakan bahan buangan dari serangkaian proses pengolahan hasil-hasil pertanian. Limbah pertanian menurut istilah dapat juga disebut dengan hasil samping pertanian seperti limbah industri hasil pertanian. Limbah industri hasil pertanian merupakan hasil dari suatu proses industri yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka secara makna kata buangan disini mengacu pada pengertian belum […]

The post Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Limbah Pertanian

Limbah pertanian merupakan bahan buangan dari serangkaian proses pengolahan hasil-hasil pertanian. Limbah pertanian menurut istilah dapat juga disebut dengan hasil samping pertanian seperti limbah industri hasil pertanian.

Limbah industri hasil pertanian merupakan hasil dari suatu proses industri yang belum memiliki nilai ekonomis. Maka secara makna kata buangan disini mengacu pada pengertian belum memiliki nilai ekonomis. Dapat ditarik kesimpulan mengenai pengertian limbah pertanian. Limbah pertanian merupakan produk yang belum memiliki nilai ekonomis.

Limbah pertanian merupakan sisa dari hasil produksi pertanian yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Pupuk ini dapat digunakan untuk menunjang pembangunan pertanian yang berkelanjutan, selain berfungsi sebagai perbaikan struktur tanah dan produktivitas lahan.

Jenis – Jenis Limbah Pertanian

Jenis limbah pertanian dibedakan menjadi tiga klasifikasi, yakni berdasarkan wujud, sumber, dan waktu.

Limbah Pertanian Berdasarkan Wujud

Limbah pertanian berdasarkan wujudnya terdiri dari tiga klasifikasi, yakni limbah gas, limbah padat, dan limbah cair.

1. Limbah Gas Pertanian

Limbah ini telah dihasilkan dari serangkaian proses pengolahan hasil pertanian, agar tidak menimbulkan bahaya atau pencemaran udara limbah gas ini perlu disalurkan agar melalui cerobong asap.

Pengelolaan limbah gas memiliki beberapa metode yang terus dikembangkan guna menyederhanakan pembuangan gas. Metode-metode tersebut antara lain pembersihan partikel, kolan netralisasi, pembakaran, penyerap ion, dan absorbsi.

2. Limbah Padat Pertanian

Limbah padat telah dihasilkan dari limbah pada masa sebelum panen, pada saat panen, limbah setelah panen, dan limbah industri pada pertanian.

Limbah padat jika tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan pencemaran lingkungan dan mengundang banyak hama yang dapat membawa kuman penyakit. Contoh limbah padat adalah tempurung kelapa, sabut, jerami, daun kering, dan lain-lain.

3. Limbah Cair Pertanian

Limbah cair telah dihasilkan dari serangkaian proses pembersihan bahan pangan dan peralatan pengolahan hasil pertanian. Limbah ini berasal dari bahan kotoran maupun sisa pupuk cair yang dihanyutkan.

Pupuk cair terdiri dari bahan organik bureau nutrien yang dapat menyebabkan mikroorganisme berkembang biak lebih cepat. Jika hal tersebut terjadi maka air akan menjadi kotor akibat kekurangan oksigen dan akan menimbulkan bau busuk.

Limbah Pertanian Berdasarkan Sumber

Limbah berdasarkan sumber dapat dibedakan menjadi lima kategori, antara lain limbah organik perkotaan, limbah peternakan, limbah tanaman perkebunan, limbah tanaman pangan, dan limbah tanaman hortikultura.

1. Limbah Organik Perkotaan

Limbah organik perkotaan berasal dari bahan pembuatan pupuk organik dan bahan pembuatan bioenergi.

Perlu diketahui bahwa terdapat beberapa kota yang telah menghasilkan limbah paling banyak, berikut kota-kota yang ada di Indonesia yang menghasilkan limbah terbanyak: Surakarta, Semarang, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Limbah perkotaan dari hari ke hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan penambahan jumlah penduduk.

2. Limbah Peternakan

Peternakan merupakan tempat penghasil limbah paling banyak dan terus-menerus meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah hewan ternak. Limbah peternakan berasal dari kotoran hewan ternak seperti unggas, babi, kambing, sapi, kerbau, kuda, dan hewan ternak lainnya.

Limbah ini cocok untuk dijadikan pupuk organik atau pupuk kompos baik dalam bentuk cair maupun padat. Selain itu limbah ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan biogas.

3. Limbah Tanaman Perkebunan

Limbah tanaman perkebunan merupakan sisa produk buangan dari hasil proses perkebunan seperti tebu, cengkeh, kopi, kelapa sawit, dan sebagainya.

Limbah tanaman perkebunan, khususnya pada tanaman kelapa dapat dimanfaatkan untuk bahan baku industri rumah tangga, seperti sabut kelapa dapat dijadikan sebagai keset dan arang. Limbah hasil tanaman lainnya juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.

4. Limbah Tanaman Pangan

Limbah tanaman pangan merupakan sisa buangan hasil proses pengelolaan dari tanaman-tanaman pangan seperti jagung, padi, ketela pohon, kedelai, kacang tanah, dan lain-lain. Limbah tanaman pangan ini dapat dimanfaatkan untuk penunjang bahan baku pengelolaan pupuk seperti pupuk organik.

Biasanya pupuk organik ini berasal dari tanaman singkong dan padi. Selain dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik, limbah ini dapat dimanfaatkan sebagai tempat pengemasan makanan tradisional.

5. Limbah Tanaman Hortikultura

Limbah tanaman hortikultura merupakan sisa uangan sayuran dan buah-buahan yang tidak memenuhi standar kualitas untuk dijual. Limbah tanaman hortikultura berasal dari tanaman sayuran dan tanaman buah-buahan. Limbah dari tanaman sayuran berasal dari pengelolaan hasil pertanian dari tanaman kacang merah, wortel, kubis, paprika, dan lain sebagainya. 

Sedangkan limbah tanaman buah-buahan berasal dari pengelolaan hasil pertanian dari tanaman pepaya, manggis, mangga, alpukat, dan lain sebagainya. Limbah tanaman hortikultura dapat dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan pupuk kompos maupun pupuk organik, selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai pakan hewan-hewan ternak.

Limbah Pertanian Berdasarkan Waktu

Limbah pertanian berdasarkan waktu dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yakni pra panen, pada saat panen, dan pasca panen.

1. Limbah Pertanian Pra Panen

Limbah pertanian pra panen merupakan limbah yang terkumpul sebelum masa panen. Limbah ini merupakan sisa produk yang tidak memiliki standar pemilahan panen dihasilkan oleh tanaman. Limbah ini terkumpul sebelum panen atau pada saat hasil pertanian sedang diambil, seperti ranting tanaman, kotoran hewan, daun, batang, dan lain-lain.

2. Limbah Pertanian Saat Panen

Limbah pertanian saat panen merupakan limbah yang terkumpul dari hasil musim panen, seperti jerami kacang tanah jerami jagung, jerami padi, pelepah pisang, sorghum, dan lain sebagainya.

3. Limbah Pertanian Pasca Panen

Limbah pertanian pascapanen merupakan sisa buangan yang terkumpul pada saat setelah proses panen. Limbah hasil industri pertanian juga termasuk limbah pertanian pascapanen yang berasal dari pabrik ataupun industri pengolahan hasil pertanian. Limbah ini seperti sayuran yang kurang berkualitas, meni, dedak, sabut kelapa, jeroan, dan lain sebagainya.

Contoh Limbah Pertanian dan Pemanfaatan

1. Kayu

Kayu yang dikategorikan tidak memiliki nilai ekonomis dapat dimanfaatkan menjadi sumber bahan bakar bagi para penduduk desa. Kayu ini digunakan sebagai bahan bakar untuk keperluan memasak, pemasan, dan penerangan. Kayu yang tidak terpilih untuk dipanen ataupun dijual merupakan limbah hasil pertanian yang masih dapat bermanfaat untuk bahan bakar.

2. Kotoran Hewan

Dalam pemeliharaan hewan ternak, salah satu limbah yang ada dengan jumlah yang cukup banyak ialah kotoran hewan. Meskipun kotoran hewan tidak memiliki nilai ekonomis tapi jika diolah dengan baik akan memiliki kegunaan lain yakni dapat dimanfaatkan sebagai biogas.

Penyebab kotoran hewan dapat dimanfaatkan menjadi biogas karena kotoran hewan memiliki kandungan N cukup tinggi, mudah dicampur menjadi slurry dan memungkinkan diproses secara berkelanjutan, yaitu dengan perencanaan khusus untuk kandang.

3. Onggok Singkong

Onggok singkong merupakan limbah yang berasal dari bahan organik singkong yang telah diekstrak atau diambil patinya. Onggok ini masih mengandung sejumlah pati, gula reduksi, selulosa, dan belerang. Dari beberapa kandungan tersebut maka sebenarnya air onggok masih dapat didaur ulang atau dimanfaatkan secara aman untuk dikelola ke alam.

4. Jerami Padi 

Jerami padi merupakan hasil limbah pertanian yang dapat diolah menjadi kompos. Kompos dapat meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki struktur tanah.

Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Maka dari itu, tanaman yang dipupuk dengan kompos akan lebih berkualitas dibanding dengan tanaman yang dipupuk dengan bahan kimia.

5. Pucuk Ubi Kayu

Pucuk ubi kayu merupakan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Selain digunakan sebagai pakan ternak, pucuk ubi kayu juga dapat dijadikan sumber pakan berbagai jenis unggas melalui teknologi fermentasi substrat limbah. teknologi fermentasi tersebut ditujukan untuk menurunkan kadar serat yang tinggi untuk meningkatkan nilai nutrisi bahan terfermentasi.

The post Contoh Limbah Pertanian dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Agrikultur : Pengertian-Sektor dan Jenisnya https://haloedukasi.com/agrikultur-pengertian-sektor-dan-jenisnya Wed, 06 Oct 2021 14:45:01 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27391 Indonesia merupakan negara yang mempunyai julukan Gemah Ripah Loh Jinawi, yang sangat berkaitan erat dengan kemakmuran negeri ini di bidang pertanian. Selain itu, negara ini juga berjuluk negara agraris, karena sektor pertaniannya yang cukup besar mencakup di seluruh negeri. Pengertian Agrikultur Agrikultur atau dapat diartikan sebagai pertanian adalah seni dan ilmu mengolah tanah, menanam tanaman […]

The post Agrikultur : Pengertian-Sektor dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Indonesia merupakan negara yang mempunyai julukan Gemah Ripah Loh Jinawi, yang sangat berkaitan erat dengan kemakmuran negeri ini di bidang pertanian. Selain itu, negara ini juga berjuluk negara agraris, karena sektor pertaniannya yang cukup besar mencakup di seluruh negeri.

Pengertian Agrikultur

Agrikultur atau dapat diartikan sebagai pertanian adalah seni dan ilmu mengolah tanah, menanam tanaman dan memelihara ternak. Ini mencakup penyiapan produk tumbuhan dan hewan untuk digunakan masyarakat dan distribusinya ke pasar.

Pertanian menyediakan sebagian besar makanan dan kain dunia. Kapas, wol, dan kulit semuanya adalah produk pertanian. Pertanian juga menyediakan kayu untuk konstruksi dan produk kertas.

Produk-produk ini, serta metode pertanian yang digunakan, dapat bervariasi dari satu bagian dunia ke bagian dunia lainnya.

Sektor Agrikultur

1. Tanaman Pangan

Padi adalah salah satu sektor tanaman yang termasuk dalam bidang agrikultur. Pada adalah salah satu produk tanaman yang dengan hasil panen paling mendominasi di Indonesia. Selain padi, tanaman pangan lainnya yang besar juga adalah ubi, jagung, sayuran, buah-buahan, dll.

2. Perkebunan

Salah satu sektor yang paling banyak mengalami pertumbuhan konsisten daripada sektor lainnya adalah sektor perkebunan yang mana areal perkebunan selalu dan hasil produksi selalu hampir berbanding lurus antara yang satu dengan yang lainnya. Untuk di Indonesia sendiri, sektor perkebunan ini mencakup komoditi ekspor, seperti kelapa sawit, coklat, karet, teh, dan juga kelapa.

3. Kehutanan

Salah satu hasil dari sektor kehutanan adalah kayu. Produk dari kayu di negara Indonesia ini mengikuti arus regulasi dari berbagai pihak terkait, seperti kementrian lingkungan hidup dan kehutanan. Karena, jika produksi kayu di Indonesia tidak dikendalikan secara sempurna atau sembarangan, maka dampaknya adalah punahnya kelestarian alam di Indonesia.

4. Peternakan

Peternakan merupakan sektor agrikultur yang menjadi salah satu usaha kecil yang banyak dilakukan oleh masyarakat.

Untuk di Indonesia sendiri, peternakan dibedakan menjadi dua berdasarkan ukurannya, yaitu peternakan sapi,kuda, kerbau dan uyang sebagai peternakan besar, serta peternakan kecil yang mencakup ayam, bebek, angsa, burung, dan jenis unggas lain. Hasilnya bisa berbentuk daging, susu, dan telur.

5. Perikanan

Seperti yang kita sudah ketahui bersama, bahwa Indonesia adalah salah satu negara maritim dengan luas perairan mencapai 3,25 juta km2. Nah, salah satu sektor agrikultur yang memiliki peranan penting dalam struktur sosial dan ekonomi di Indonesia adalah perikanan.

Selain itu, ikan juga bisa dijadikan sebagai objek komoditas ekspor. Produk lainnya yang termasuk di dalamnya juga adalah udang, rumput laut, mutiara, dll.

Walaupun beberapa sektor dalam agrikultur masih terpecah-pecah, namun hektar tanaman pangan masih menjadi fokus utama pemerintah untuk saat ini dalam hal menghasilkan dan meningkatkan hasil pangan, karena walaupun Indonesia adalah negara penghasil padi terbesar, nyatanya Indonesia masih mengandalkan impor beras dari negara lain.

Jenis Agrikultur

Pertanian Terindustrialisasi

Pertanian industri adalah jenis pertanian di mana sejumlah besar tanaman dan ternak diproduksi melalui teknik industri untuk tujuan penjualan. Tujuan dari pertanian industri adalah untuk meningkatkan hasil panen, yang merupakan jumlah makanan yang diproduksi untuk setiap unit lahan.

Tanaman dan ternak yang dibuat melalui jenis pertanian ini diproduksi untuk memberi makan massa dan produknya dijual ke seluruh dunia.

Pertanian industri mampu menghasilkan makanan dalam jumlah besar karena metode pertanian yang digunakan. Alih-alih menggunakan hewan dan tenaga kerja untuk bekerja di ladang, pertanian industri menggunakan mesin-mesin besar, yang lebih bertenaga dan dapat bekerja lebih cepat dan lebih keras.

Pergeseran ke arah mesin telah meningkatkan penggunaan bahan bakar fosil di pertanian industri, dan, oleh karena itu, harga makanan dapat berfluktuasi seiring dengan perubahan harga minyak. Pertanian industri juga meningkatkan hasil panen dengan berinvestasi dalam sistem irigasi yang besar dan dengan menggunakan pupuk kimia dan pestisida.

Pupuk kimia yang digunakan dalam pertanian industri sering menambahkan nutrisi anorganik ke dalam tanah untuk meningkatkan hasil dan ukuran tanaman. Penggunaan pestisida juga umum di industri pertanian, dan sebagian besar pestisida membantu meningkatkan hasil dengan membunuh hama yang merugikan atau memakan tanaman.

Teknik pertanian lain yang digunakan dalam pertanian industri adalah metode menanam monokultur, yaitu ketika satu tanaman ditanam dalam skala besar. Meskipun penanaman monokultur dapat meningkatkan hasil keseluruhan, metode pertanian ini juga lebih rentan terhadap penyakit dan menyebabkan pengurangan variasi pola makan konsumen.

Pertanian Subsisten

Meskipun pertanian industri diperlukan untuk memberi makan populasi manusia yang terus bertambah, ada jenis pertanian lain yang secara teratur dipraktikkan saat ini. Pertanian subsisten adalah ketika seorang petani tinggal di sejumlah kecil tanah dan menghasilkan cukup makanan untuk memberi makan rumah tangganya dan memiliki hasil panen yang kecil.

Tujuan pertanian subsisten adalah untuk menghasilkan makanan yang cukup untuk menjamin kelangsungan hidup keluarga individu. Jika ada kelebihan makanan yang diproduksi, itu dijual secara lokal ke keluarga atau individu lain.

Pertanian subsisten sangat bervariasi dari pertanian industri dalam hal metode pertanian yang digunakan. Jenis pertanian ini sangat padat karya karena semua pekerjaan dilakukan oleh manusia dan hewan dan hanya perkakas tangan dan mesin sederhana yang digunakan untuk mengolah tanah.

Pertanian subsisten tidak bergantung pada pupuk kimia atau pestisida dan sebaliknya menggunakan teknik yang lebih alami. Sebagian besar petani memiliki hewan, termasuk ayam, kambing dan sapi, dan kotoran dari hewan ini digunakan untuk menyuburkan tanaman.

Tanaman yang dihasilkan kemudian dikonsumsi atau dijual, dan bagian tanaman yang tidak dapat dimakan digunakan untuk memberi makan ternak. Ini menciptakan sirkuit tertutup di dalam pertanian di mana tidak ada yang sia-sia.

Alih-alih menggunakan pestisida kimia, petani subsisten mengandalkan predator alami hama untuk mengendalikan populasi hama. Perbedaan utama lainnya antara pertanian industri dan pertanian subsisten adalah apa yang ditanam.

Tidak seperti pertanian industri yang menggunakan monokultur, pertanian subsisten mengandalkan polikultur , yaitu ketika berbagai jenis tanaman ditanam di satu area. Penanaman polikultur adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan hasil panen yang maksimal dari lahan yang sempit.

Produk Agrikultur

  • Tanaman pangan yang mencakup padi, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, sayur-sayuran, buah-buahan, dan seluruh produk olahan dari tanaman pangan.
  • Perkebunan yang mencakup teh, coklat, kopi, karet, kelapa, sawit, tebu, dan seluruh produk olahan dari perkebunan.
  • Kehutanan yang mencakup kayu, gaharu, gondorukem, madu, rotan, dan seluruh produk olahan dari hutan.
  • Peternakan yang mencakup daging, susu, telur, bulu hewan ternak, dan seluruh produk olahan dari peternakan.
  • Perikanan; ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan hasil perikanan.

Kesimpulan

Pengertian agrikultur secara luas adalah suatu upaya untuk memproduksi atau membuat makanan, pangan, serat dan hasil lainnya dalam bidang pertanian yang memerlukan tenaga manusia, yang di dalamnya pun termasuk berbagai jenis tanaman tertentu serta pertambahan pada berbagai hewan lokal.

Para ahli juga ada yang berpendapat bahwa pengertian agrikultur adalah suatu ilmu dan praktik di dalam dunia pertanian, termasuk di dalamnya budidaya untuk menanam tanaman dan menernak hewan agar bisa menghasilkan berbagai bahan makanan dan produk lainnya yang diperlukan untuk hidup manusia.

Jadi, pengertian agrikultur adalah cabang dari ilmu biologi untuk mampu menggunakan sumber daya hayati secara lebih maksimal dan optimal.

The post Agrikultur : Pengertian-Sektor dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pupuk Kandang: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan https://haloedukasi.com/pupuk-kandang Fri, 15 Jan 2021 09:46:50 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19349 Pupuk kandang sangat diperlukan atau dibutuhkan sekali oleh tanaman agar ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Seperti namanya, pupuk kandang ini terbuat dari bahan dasar yaitu kotoran binatang. Pupuk kandang biasanya digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Tanaman yang diberi pupuk kandang ini nantinya akan menghasilkan panen yang alami dan bagus. Pengertian Pupuk Kandang […]

The post Pupuk Kandang: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pupuk kandang sangat diperlukan atau dibutuhkan sekali oleh tanaman agar ia bisa tumbuh dan berkembang dengan baik. Seperti namanya, pupuk kandang ini terbuat dari bahan dasar yaitu kotoran binatang.

Pupuk kandang biasanya digunakan para petani untuk merawat tanamannya. Tanaman yang diberi pupuk kandang ini nantinya akan menghasilkan panen yang alami dan bagus.

Pengertian Pupuk Kandang

Pupuk kandang merupakan pupuk yang digunakan untuk menyuburkan tanaman karena di dalamnya tersedia unsur hara dan berasal dari kotoran binatang. Pupuk kandang berguna untuk memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi dari tanah.

Penggunaan pupuk kandang bagi tanaman mendukung terciptanya sistem pertanian yang organik dan dapat menghasilkan produk produk yang alami dan lebih sehat.

Manfaat Pupuk Kandang

Penggunaan pupuk kandang bagi pertanian memberikan beberapa manfaat yaitu ketersediaan unsur hara makro dan mikro dan daya ikat ion tinggi yang berada dalam tanah.

Selain itu juga unsur dalam tanah dapat dengan mudah diperbaiki dengan penggunaan pupuk kandang.

Manfaat yang lainnya yaitu mudah untuk ditembus akar tanaman dan juga mengandung sejumlah mikroba yang berfungsi untuk dekomposisi bahan organik.

Kelebihan Pupuk Kandang

Kelebihan dari menggunakan pupuk kandang dalam pertanian yaitu dapat merangsang aktivitas biologi pada tanah dan juga meningkatkan daya dalam menahan air dan memperbaiki struktur pada tanah.

Kelebihan yang lainnya yaitu pupuk kandang mendukung kehidupan mikroorganisme yang ada di dalam tanah agar semakin berkembang. Karena mikroorganisme memiliki peran yang penting dalam mengubah sisa dari tanaman menjadi humus.

Kekurangan Pupuk Kandang

Kekurangan dari menggunakan pupuk kandang yaitu pupuk kandang merupakan pupuk organik yang tidak dapat memberikan hasil yang cepat atau instan.

Jika pada pupuk kimia biasanya akan lebih cepat, dikarenakan kadar dari pupuk kandang masih jauh lebih kecil dibandingkan dengan pupuk kimia.

Untuk hasil yang maksimal juga diperlukan banyak pupuk kandang bila ingin menyamai kinerja dari pupuk kimia.

Jenis-Jenis Pupuk Kandang

Pupuk kandang dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya, yaitu:

  • Kotoran Sapi

Pupuk kandang yang berasal dari kotoran sapi ini memiliki kandungan serat yang tinggi. Serat dari kotoran sapi merupakan senyawa rantai karbon yang nantinya mengalami proses dekomposisi lebih lanjut.

Dalam proses dekomposisi memerlukan unsur N yang terdapat dalam kotoran sapi tersebut. Maka harusnya tidak menggunakan kotoran sapi yang masih segar, namun perlu dalam pematangan atau pengomposan terlebih dahulu.

Para petani sering menyebut pupuk kandang dari sapi ini sebagai pupuk dingin dikarenakan kotoran sapi memiliki kadar air yang tinggi.

Kotoran sapi yang dikomposkan dengan sempurna jika warnanya sudah hitam gelap, bertekstur gembur, tidak berbau dan juga tidak lengket.

  • Kotoran Kambing

Kotoran kambing pada umumnya memiliki bentuk butiran bulat. Kotoran kambing juga harus dikompos terlebih dahulu sebelum digunakan. Ciri ciri kotoran kambing yang sudah matang yaitu kering, tidak berbau dan juga memiliki suhu yang dingin.

Di dalam kotoran kambing terdapat kandungan K yang lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk lainnya. Pupuk ini cocok untuk diterapkan pada pemupukan kedua yaitu untuk merangsang tumbuhnya buah dan juga bunga.

  • Kotoran Ayam

Biasanya kotoran ayam ini diminati oleh petani sayuran daun dikarenakan reaksinya yang begitu cepat dan cocok dengan karakter sayuran daun. Pada kotoran ayam terdapat kandungan unsur hara N yang tinggi dibandingkan dengan kotoran hewan lainnya.

Unsur N pada kotoran ayam juga bisa diserap tanaman secara langsung dan tidak perlu melalui proses pengomposan. Disamping beberapa kelebihan dari kotoran ayam, ia juga rentan membawa bibit penyakit.

Oleh karena hal tersebut, pemanfaatan dari kotoran ayam ini harus hati hati dan digunakan sesuai dengan kebutuhan.

  • Air Kencing

Selain kotoran beberapa hewan yang digunakan untuk bahan dasar dari pupuk kandang, air kencing juga bisa digunakan sebagai pupuk tanaman. Di dalam urine atau air kencing mengandung nitrogen yang tinggi.

Selain nitrogen, urin juga mengandung sulfur dan juga pospat. Urine yang populer dan sering digunakan yaitu urine dari kelinci dikarenakan mengandung unsur hara N yang tinggi, mencapai 2,72%.

Cara penggunaan dari urine kelinci ini juga cukup mudah, yaitu mengencerkan 1 liter urine ke dalam 20 liter air bersih. Campuran air dan urine kelinci tersebut disemprotkan pada tanaman dan sebagai pupu daun.

Pupuk kandang dari urine juga bisa dicampurkan dengan pupuk kandang lainnya yang berbentuk padat.

Pengomposan Pupuk Kandang

Pengomposan pupuk kandang memberikan beberapa manfaat, diantaranya menguraikan bahan bahan organik yang berada di dalam kotoran. Sehingga nantinya akan menjadi sumber sumber hara yang stabil dan bisa diserap oleh tanaman yang diberikan pupuk kandang tersebut.

Pada proses pengomposan pupuk kandang nantinya menghasilkan energi panas, energi panas tersebut bermanfaat untuk membunuh bibit penyakit dan juga mematikan biji-bijian gulma.

Biasanya pupuk kandang yang sudah melalui proses pengomposan akan lebih aman dari beberapa penyakit dan juga hama tanaman.

Pengomposan pupuk kandang akan lebih efektif jika ditambahkan dengan inokulan yaitu EM3 dan dibolak balikkan setiap harinya.

Pengaplikasian Pupuk Kandang

Pengaplikasian dari pupuk kandang berbeda beda baik di lahan kering maupun persawahan. Penggunaan pupuk kandang di lahan kering diberikan dengan cara yaitu ditebarkan di atas tanah, dicampur pada saat melakukan pengolahan tanah dan bisa juga diberikan di lubang tanam.

Para petani sayuran biasanya memberikan pupuk kandang dalam jumlah yang besar, yaitu dengan dosis 20-70 ton per ha. Sedangkan untuk tanaman seperti jagung dan kacang dosisnya lebih sedikit.

Pemberian pupuk kandang tidak langsung efektif saat musim tanam pertama, namun hasilnya akan diberikan setelah musim tanam kedua dan juga selanjutnya. Biasanya jenis kotoran dari hewan unggas lebih memberikan hasil yang cepat dibandingkan dengan kotoran hewan lainnya.

Penggunaan pupuk kandang di lahan sawah lebih sedikit dibandingkan dengan lahan yang kering. Petani biasanya menggunakan tambahan dari pupuk kimia untuk di lahan sawah dengan dosis yaitu kuran dari 2 ton per ha.

The post Pupuk Kandang: Jenis, Kelebihan dan Kekurangan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sistem Pertanian Berkelanjutan: Pengertian, Fungsi dan Konsepnya https://haloedukasi.com/sistem-pertanian-berkelanjutan Mon, 11 Jan 2021 16:32:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19107 Pengertian Pertanian Berkelanjutan Kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh penduduk Indonesia. Pertanian adalah suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Dalam dunia pertanian dikenal juga adanya istilah pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah suatu gerakan di bidang […]

The post Sistem Pertanian Berkelanjutan: Pengertian, Fungsi dan Konsepnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Pertanian Berkelanjutan

Kegiatan pertanian merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh penduduk Indonesia. Pertanian adalah suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau sumber energi serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.

Dalam dunia pertanian dikenal juga adanya istilah pertanian berkelanjutan. Pertanian berkelanjutan adalah suatu gerakan di bidang pertanian yang memanfaatkan sumber daya alam dalam proses produksi dengan menerapkan prinsip ekologi atau studi yang erat kaitannya dengan organisme serta lingkungan guna meminimalisir kerusakan lingkungan.

Fungsi dan Tujuan Pertanian Berkelanjutan

Adapun fungsi dan tujuan dari pertanian berkelanjutan adalah:

  • Meningkatkan kualitas hidup para petani
  • Memenuhi kebutuhan pangan dan serat manusia
  • Meningkatkan kualitas lingkungan serta sumber daya alam
  • Memanfaatkan sumber daya yang ada pada lahan pertanian

Ciri-Ciri Pertanian Berkelanjutan

Beberapa ciri-ciri dari pertanian berkelanjutan adalah sebagai berikut;

  • Berwawasan ekologis
  • Tidak membutuhkan modal yang besar
  • Sistem tanam diversifikasi
  • Kurangnya penggunaan pestisida kimiawi
  • Penggunaan bahan bakar fosil yang minim

Manfaat Pertanian Berkelanjutan

Berikut beberapa manfaat yang di didapatkan dari pertanian berkelanjutan:

  • Dapat mencegah terjadinya kerusakan lingkungan
  • Penghematan biaya
  • Tingkat kelestarian ekologi jauh lebih terjaga
  • Produksi hasil tani jadi lebih stabil
  • Hasil produksi lebih sehat

Konsep Pertanian Berkelanjutan

Konsep yang diterapkan pada pertanian berkelanjutan akan bertumpu pada 3 pilar, yakni:

  • Dimensi Ekonomi

Segitiga pilar pertanian berkelanjutan ada kaitannya dengan konsep maksimasi aliran pendapatan yang bisa didapatkan dengan mempertahankan aset produktif, yang dapat dijadikan sebagai basis dalam mendapatkan penghasilan.

  • Dimensi Sosial

Dimensi ini berkaitan dengan kesejahteraan sosial yang dicerminkan kehidupan sosial yang harmonis.

  • Dimensi Lingkungan

Dimensi ini akan memperhatikan dan menekankan kepada terpeliharanya keberagaman hayati dan daya lentur biologis, sumber air, kenyamanan lingkungan serta sumber daya tanah.

The post Sistem Pertanian Berkelanjutan: Pengertian, Fungsi dan Konsepnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Revolusi Hijau: Manfaat, Program dan Dampaknya https://haloedukasi.com/revolusi-hijau Sat, 09 Jan 2021 17:38:48 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18920 Orde baru merupakan masa pemerintahan yang dapat dibilang lebih berbeda dengan sebelumnya. Dalam pelaksanaannya, masa orde baru diupayakan dapat memperbaiki berbagai kesalahan yang pernah dilakukan pemerintah masa orde lama. Berbagai perubahan mulai digalakan di berbagai aspek kehidupan berbangsa. Perubahan-perubahan itu tentunya dibarengi dengan penetapan kebijakan yang tepat. Salah satu kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah […]

The post Revolusi Hijau: Manfaat, Program dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Orde baru merupakan masa pemerintahan yang dapat dibilang lebih berbeda dengan sebelumnya.

Dalam pelaksanaannya, masa orde baru diupayakan dapat memperbaiki berbagai kesalahan yang pernah dilakukan pemerintah masa orde lama. Berbagai perubahan mulai digalakan di berbagai aspek kehidupan berbangsa.

Perubahan-perubahan itu tentunya dibarengi dengan penetapan kebijakan yang tepat. Salah satu kebijakan baru yang ditetapkan oleh pemerintah orde baru adalah kebijakan revolusi hijau. Kebijakan ini diupayakan untuk dapat mengembangkan sektor pertanian yang ada di Indonesia.

Pengertian Revolusi Hijau

Revolusi hijau merupakan kebijakan pemerintah orde baru yang berkaitan dengan pengembangan sektor pertanian Indonesia.

Pengembangan pertanian ini didukung dengan berbagai pengembangan teknologi pertanian yang ada. Untuk dapat mengoptimalkan hasil pertanian, tentunya tidak bisa hanya dengan menggunakan metode lama.

Untuk itu adanya dukungan dari berbagai sistem teknologi yang canggih, diharapkan dapat mendukung upaya pemerintah untuk mengoptimalkan pengelolaan hasil pertanian. Upaya revolusi hijau ini digalakkan untuk dapat menopang peningkatan hasil produksi baik dari segi kualitas dan kuantitasnya.

Kebijakan revolusi hijau ini juga dapat dikatakan sebagai upaya pengembangan metode pertanian dengan menggunakan cara yang lebih modern.

Dalam hal ini, pemerintah masa orde baru hanya menginginkan adanya peningkatan produktivitas pertanian dengan menggunakan berbagai metode penelitian yang lebih modern.

Ciri-Ciri Revolusi Hijau

Adapun beberapa karakteristik khusus yang menggambarkan revolusi hijau ini. Karakteristik ini tentunya membantu kita untuk lebih memahami kebijakan pertanian milik pemerintah orde baru ini.

Berikut merupakan ciri ciri dari revolusi hijau.

  • Jenis tumbuhan yang ditanam lebih bersifat terspesialisasi atau dapat diartikan sebagai monokultur. Metode ini diharapkan lebih memudahkan pemerintah dalam proses perawatan dan pengelolaannya.
  • Semua jenis bibit tumbuhan yang dipergunakan merupakan bibit unggul pilihan.Yang mana bibit ini tahan akan berbagai jenis penyakit ataupun hama.
  • Pengelolaannya menggunakan teknologi yang canggih. Teknologi ini tentunya telah melewati serangkaian proses untuk dapat meningkatkan hasil produksi pertanian.
  • Lebih optimal dalam hal pemanfaatan lahan kosong.
  • Sangat berorientasi terhadap hasil pertanian yang optimal.

Manfaat Revolusi Hijau

Kebijakan ini dipilih oleh pemerintah orde baru karena manfaatnya yang besar pada peningkatan produktivitas pertanian. Berikut merupakan manfaat yang terkandung dalam kebijakan revolusi hijau.

  • Jenis tumbuhan yang dipilih merupakan tumbuhan jenis unggul yang berumur pendek. Sehingga intesitas penanaman yang harus dilakukan oleh pemerintah menjadi bertambah. Oleh karena itu,banyak tenaga kerja yang diperlukan dalam hal penanaman ini.
  • Sangat membantu petani dalam meningkatkan hasil produktivitasnya.
  • Dukungan teknologi yang canggih dalam peningkatan hasil pertanian ini semakin memotivasi para petani untuk bekerja semakin optimal. Hal ini tidak lain  dan tidak bukan dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  • Dengan dukungan berbagai metode modern dan juga teknologi yang canggih, semakin membuat perekonomian masyarakat menjadi lebih maju dari sebelumnya. Hal itu juga dapat terlihat dari pemanfaatan sumber daya alam yang lebih optimal dan maksimal.

Tujuan Revolusi Hijau

Program revolusi hijau ini secara umum ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Namun, ternyata masih banyak lagi tujuan dari pelaksanaan kebijakan revolusi hijau ini.

Berikut merupakan tujuan dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Mendapatkan jenis tumbuhan dengan bibit unggul dalam durasi waktu yang lumayan singkat.
  • Menekankan pada variasi jumlah dari tumbuhan bibit unggul.
  • Mengoptimalkan berbagai lahan kosong untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.
  • Meningkatkan produktivitas beras baik dari sisi kualitas dan kuantitasnya.
  • Lebih meminimalisir pengolahan bibit tumbuhan yang kurang berkualitas.
  • Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui sektor pertanian.
  • Mengembangkan dinamika perekonomian masyarakat.

Program Revolusi Hijau

Kebijakan mengenai revolusi hijau ini telah berjalan mulai dari tahun 1969. Saat itu kebijakan revolusi hijau ini masih berkaitan dengan periode pembangunan lima tahun I (Pelita). Untuk mencapai tujuan dari kebijakan revolusi hijau ini, telah disusun 4 program yang berkaitan dengan hal ini.

Tentunya berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian, yaitu beras. Berikut ini merupakan empat program yang telah disusun untuk mendukung kebijakan revolusi hijau ini.

  • Intensifikasi Pertanian

Program pertama dari kebijakan revolusi yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas pertanian yang ada di Indonesia. Metode peningkatan ini didukung dengan pelaksanan panca usaha tani.

Yang mana dalam pelaksanaannya, panca usaha tani terdiri atas perbaikan terhadap teknik pengolahan lahan, pengaturan sistem pengairan yang ada di lahan, pemilihan bibit unggul, proses pemupukan, dan juga upaya pemberantasan hama pertanian.

  • Eksistensifikasi Pertanian

Metode ini tetap berfokus pada peningkatan produk pertanian yang ada di Indonesia, terutama beras. Metode peningkatan ini dilaksanakan dengan melakukan perluasan terhadap lahan pertanian.

Beberapa lahan hutan yang minim sekali pemakaiannya, lebih dialihfungsikan untuk dijadikan sebagai lahan pertanian.

Tidak hanya hutan, lahan lainnya seperti lahan gambut, padang rumput, dan lainnya yang masih minim penggunaannya akan dialihfungsikan untuk menjadi lahan pertanian. Upaya ini dilakukan untuk lebih memaksimalkan kuantitas dari produk pertanian.

  • Diversifikasi Pertanian

Upaya peningkatan hasil pertanian yang ini, lebih ditekankan pada upaya pengoptimalan penggunaan lahan. Supaya produk yang dihasilkan lebih banyak dan juga beragam, pemerintah lebih memilih untuk menanam berbagai jenis tanaman pokok dalam satu lahan.

  • Rehabilitasi Pertanian

Rehabilitasi pertanian merupakan metode peningkatan yang terakhir. Dimana upaya peningkatan produk pertanian ini dilakukan dengan upaya perbaikan sumber daya pertanian yang ada.

Dalam hal ini pemerintah berharap dapat melakukan perbaikan yang menyeluruh terhadap hasil pertanian.

Yang mana hasil pertanian yang belum optimal atau cacat dapat diperbaiki lagi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal.  Sehingga semua hasil pertanian dapat dipergunakan dengan maksimal tanpa ada yang terbuang sia sia.

Dampak Revolusi Hijau

Kebijakan besar ini, tentunya membawa dampak besar terhadap perkembangan sektor perekonomian dari masyarakat, terutama lebih terfokus dalam sektor pertanian. Berikut merupakan dampak dari revolusi hijau.

Dampak Positif Revolusi Hijau

Berikut merupakan dampak positif dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Lebih meningkakan produktivitas pertanian.
  • Meningkatkan perekonomian bangsa Indonesia.
  • Mengoptimalkan penggunaan lahan kosong.

Dampak Negatif Revolusi Hijau

Berikut merupakan dampak negatif dari pelaksanaan revolusi hijau.

  • Menurunkan kandungan protein yang ada dalam hasil pertanian.
  • Adanya penurunan dari keanekaragaman hayati.
  • Jenis tanaman unggul yang akan diproduksi cenderung sangat bergantung dengan penggunaan pupuk.
  • Penggunaan pestisida yang berlebihan menyebabkan hama yang resisten.
  • Semakin banyak munculnya kerusakan ekosistem.
  • Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus menyebabkan kerusakan pada struktur tanah.

The post Revolusi Hijau: Manfaat, Program dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pertanian Berkelanjutan: Pengertian – Konsep dan Contohnya https://haloedukasi.com/pertanian-berkelanjutan Thu, 01 Oct 2020 03:17:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=10849 Pertanian merupakan salah satu sektor pemanfaatan sumber daya hayati yang telah ada sejak jaman dulu. Pertanian dijalankan untuk menghasilkan bahan baku, bahan pangan, sumber energi dan pengelolaan lingkungan hidup. Kegiatan bercocok tanam dan melakukan budidaya tanaman menjadi kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati. Berikut ini pembahasan mengenai pertanian berkelanjutan. Pengertian Pertanian Berkelanjutan Pertanian berkelanjutan adalah suatu […]

The post Pertanian Berkelanjutan: Pengertian – Konsep dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pertanian merupakan salah satu sektor pemanfaatan sumber daya hayati yang telah ada sejak jaman dulu.

Pertanian dijalankan untuk menghasilkan bahan baku, bahan pangan, sumber energi dan pengelolaan lingkungan hidup.

Kegiatan bercocok tanam dan melakukan budidaya tanaman menjadi kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati.

Berikut ini pembahasan mengenai pertanian berkelanjutan.

Pengertian Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan adalah suatu metode pertanian yang memanfaatkan prinsip ekologi, karena berkaitan dengan hubungan organisme dengan lingkungan.

Pertanian berkelanjutan juga menjadi suatu sistem yang telah terintegrasi antara produksi tanaman dengan hewan.

Pertanian berkelanjutan akan membuat kualitas lingkungan menjadi baik dan sumber daya alam di dalamnya berkembangan dengan efektif.

Pertanian berkelanjutan juga bisa memanfaatkan sumber daya alam terbarukan dengan sangat baik.

Tujuan Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan bertujuan untuk melestarikan lingkungan, agar tidak adanya pencemaran lingkungan yang sangat merugikan.

Lingkungan yang sehat untuk bertani, akan membuat kehidupan para petani menjadi lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit berbahaya.

Pertanian berkelanjutan juga bertujuan untuk menjadikan pertanian sebagai budaya, sehingga para petani bisa menjalankan pertanian dengan sepenuh hati.

Dengan pertanian berkelanjutan, akan banyak manfaat yang bisa dirasakan petani secara langsung.

Manfaat Pertanian Berkelanjutan

Pertanian berkelanjutan bermanfaat untuk menjaga hasil panen yang stabil atau bahkan meningkat setiap tahunnya.

Pertanian berkelanjutan juga mampu mencegah berbagai kerusakan lingkungan, sehingga keseimbangan ekosistem terjaga dengan baik.

Pertanian berkelanjutan juga mampu mengurangi biaya untuk operasional, sehingga petani bisa lebih irit.

Berdasarkan ilmu pengetahuan alam, pertanian berkelanjutan juga bisa meningkatkan hasil produksi pertanian dan menjaga kelestarian ekologi.

Konsep Pertanian Berkelanjutan

Berbeda dengan pertanian organik, pertanian modern dan pertanian terpadu. Konsep pertanian berkelanjutan terdiri dari dimensi kehidupan manusia, dimensi sosial dan dimensi lingkungan alam.

Pertanian berkelanjutan memang sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia, karena banyak aspek yang dibutuhkan tubuh berasal dari hasil pertanian.

Konsep pertanian berkelanjutan juga bisa membuat masyarakat memiliki kesejahteraan sosial yang terlihat atau tercermin dari kehidupan sosialnya.

Pertanian berkelanjutan yang dijalankan dengan baik, akan membuat kehidupan sosial masyarakat lebih teratur.

Pertanian berkelanjutan juga bisa membuat stabilitas ekosistem yang ada di alam, sehingga lingkungan alam akan lebih subur dan akan meningkatkan produksi hasil panen.

Keanekaragaman hayati juga yang terdiri dari komponen biotik dan komponen abiotik bisa terpelihara dengan konsep pertanian berkelanjutan.

Indikator Pertanian Berkelanjutan

Indikator keberhasilan pertanian berkelanjutan terlihat dari 3 aspek penting yaitu aspek ilmu ekonomi, aspek soaial dan aspek lingkungan atau biofisik.

Aspek biofisik juga memiliki 3 indikator keberhasilannya seperti air, karbon dan biodiversitas.

Kualitas air bisa menentukan hasil tanaman nantinya, sehingga kualitas air harus bisa terjaga dengan baik.

Dengan kualitas air yang bersih, maka pengelolaan lahan sudah dilakukan dengan tepat.

Pada dasarnya indikator biodiversitas akan menggambarkan keanekaragaman hayati seperti adanya fauna dengan flora.

Dengan biodiversitas, maka penggunaan berbagai bahan kimia akan terkurangi dengan sendirinya.

Indikator karbon memang sangat berhubungan dengan adanya isu pemanasan global.

Emisi karbon memang bisa dicegah dengan cara menguranggi penebangan pohon sembarangan, sehingga penyerapan air oleh pohon bisa dilakukan dengan efektif.

Contoh Pertanian Berkelanjutan

Pengendalian hama

Pengendalian hama sangatlah penting untuk dilakukan dan salah satu caranya dengan memakai musuh alaminya.

Apabila di sawah banyak ditemukan tikus yang merusak padi, maka petani bisa menyimpan ular sawah untuk berantas tikus.

Budidaya Rumput

Budidaya rumput menjadi hal yang bisa dilakukan para petani, agar lahan bisa bermanfaat.

Apabila petani memiliki hewan ternak domba atau sapi, maka bisa menanam rumput di sawah dan rumputnya bisa dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Tanaman Pelindung

Tanaman pelindung sangatlah diperlukan untuk menjaga kualitas lahan, agar tetap subur.

Misalnya dengan menanam pohon semanggi, karena pohon ino mampu menjaga kualitas nutrisi suatu tanah.

The post Pertanian Berkelanjutan: Pengertian – Konsep dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>