perubahan sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perubahan-sosial Mon, 27 Nov 2023 02:50:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico perubahan sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/perubahan-sosial 32 32 7 Contoh Teori Fungsional dalam Perubahan Sosial https://haloedukasi.com/contoh-teori-fungsional-dalam-perubahan-sosial Mon, 27 Nov 2023 02:50:02 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46672 Dalam kehidupan masyarakat, terdapat banyak hal yang dapat dikaji, terutama karena kehidupan sosial selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Menurut Bagja Waluya dari buku bertajuk “Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah”, kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan (bisa dalam bentuk material dan/atau nonmaterial) disebut dengan perubahan sosial. […]

The post 7 Contoh Teori Fungsional dalam Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam kehidupan masyarakat, terdapat banyak hal yang dapat dikaji, terutama karena kehidupan sosial selalu mengalami perubahan dan perkembangan dari waktu ke waktu. Menurut Bagja Waluya dari buku bertajuk “Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk Kelas X Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah”, kehidupan masyarakat yang mengalami perubahan (bisa dalam bentuk material dan/atau nonmaterial) disebut dengan perubahan sosial.

Salah satu teori yang dijumpai dalam pembahasan kehidupan sosial yang dinamis adalah teori, yakni penggambaran dan penjabaran perilaku masyarakat yang memiliki susunan sistematis dan yang merupakan dampak dari tindakan seseorang.

Keberadaan teori fungsional adalah untuk membantu menjelaskan tentang perubahan sosial dalam masyarakat, terutama ketika seseorang atau suatu kelompok bertindak sesuatu yang kemudian memicu suatu perkembangan dalam kehidupan sosial.

Teori fungsional juga menunjukkan bahwa terjadinya perubahan sosial yang akan selalu ada pada zaman apapun kita ada sangat mampu memengaruhi masyarakat. Sikap dan reaksi masyarakat terhadap perubahan tersebut beragam, mulai dari menerima dengan cepat, menolak, membiarkan atau bahkan meninggalkannya bila dirasa tidak bermanfaat, atau bisa juga menerima dalam waktu yang lama.

Berikut contoh teori fungsional dalam perubahan sosial yang sebenarnya bisa kita jumpai sehari-hari di sekitar kita.

1. Sekolah

Sekolah merupakan salah satu bentuk perubahan sosial yang mengubah status pendidikan dan keterampilan seseorang. Adanya sekolah adalah sebagai wadah pembekalan keterampilan bagi para siswanya sehingga saat lulus dari sekolah tersebut para siswa ini dapat memperoleh pekerjaan yang layak.

Tidak sekadar memperoleh pekerjaan, keterampilan yang dimiliki pun dapat menjadi sebuah modal untuk mendirikan usaha mereka sendiri demi menafkahi diri sendiri maupun menafkahi keluarga mereka. Pemerintah mendukung perkembangan sekolah dan pendidikan dengan adanya program magang hingga adanya mata pelajaran kewirausahaan yang akan berguna bagi individu manapun yang berpartisipasi di masa depan.

2. Agama

Keberadaan agama untuk setiap individu peluk merupakan sebuah pengendali dalam kehidupan manusia yang penuh cela. Agama apapun selalu mengajarkan yang baik kepada penganutnya dan hal ini menjadi satu faktor yang mampu mendukung norma-norma sosial untuk mengatur masyarakat dalam berperilaku dan bersikap.

Ajaran agama manapun menyatakan bahwa beberapa hal seperti berbohong, mencuri, membunuh, dan tidak menghormati orang tua adalah suatu dosa. Meski manusia beragama tidak serta-merta bersih dari dosa dan hidup suci sepenuhnya, masih banyak orang yang berhasil hidup benar atas dasar ajaran agama yang mereka yakini sehingga menjaga kerapian tatanan masyarakat.

3. Alat Kontrasepsi

Pada awal keberadaan alat kontrasepsi, tidak sedikit dari masyarakat yang tidak setuju mengenai penggunaan maupun tujuan pemakaiannya. Padahal pada zaman alat kontrasepsi diperkenalkan, alat ini diumumkan efektif sebagai pengendali pertumbuhan penduduk.

Sekalipun memberi pengertian kepada masyarakat akan manfaat dan tujuannya yang baik, perubahan seperti ini tidak mudah diterima. Tidak sekadar tidak menyetujui, masyarakat sempat melakukan penolakan terhadap alat kontrasepsi. Alasan dibalik penolakan tersebut berkaitan dengan hak asasi maupun keyakinan yang mereka peluk.

Namun semakin edukasi mengenai alat kontrasepsi menyebar lebih luas, masyarakat ini lebih memahami dan menyadari arti pentingnya penggunaan alat kontrasepsi demi kesehatan mental para pasangan yang telah menjadi orang tua serta menstabilkan kondisi ekonomi.

4. Lembaga Pemerintahan

Perubahan sosial juga terjadi pada lembaga pemerintahan di Indonesia di mana dalam hal ini pun dapat terlihat teori fungsional di dalamnya. Indonesia pernah menganut demokrasi parlementer di mana sistem pemerintahan ini melibatkan pemilihan oleh rakyat untuk anggota/badan legislatif sebagai pemegang kekuasaan politik.

Sistem pemerintahan parlementer lebih kepada kekuasaan sepenuhnya ada pada perdana menteri karena ia merupakan kepala pemerintahan. Meski demikian, raja atau presiden tetap menduduki posisi sebagai kepala negara.

Namun tidak lama setelah itu, sistem pemerintahan presidensial menggantikan sistem pemerintahan parlementer, khususnya usai kemerdekaan Indonesia dinyatakan. Perubahan ini cukup signifikan, sebab presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, sehingga artinya tidak ada lagi perdana menteri yang menjadi kepala pemerintahan.

Sementara itu, rakyat memegang kekuasaan penuh  dalam politik dan dalam pemilihan kepala negara; pemilihan tersebut dilakukan bisa melalui badan perwakilan rakyat ataupun secara langsung. Lembaga pemerintahan tidak hanya berubah dari segi bentuk kekuasaan presiden yang semula hanya kepala negara.

Namun kemudian, sekaligus menjadi kepala pemerintahan dan partisipasi rakyat yang semula tidak penuh dan kemudian menjadi penuh. Pada pemerintahan parlementer, sistem ini memakan biaya lebih sedikit dalam penyelenggaraan pemilihan umum oleh rakyat, sedangkan pada pemerintahan presidensial biaya yang dibutuhkan lebih besar.

5. Konflik

Konflik merupakan suatu situasi dan kondisi yang kerap kali perlu dicegah atau dihindari agar tidak menimbulkan dampak yang lebih buruk dari segi material maupun nonmaterial. Meski konflik adalah suatu hal yang tidak diinginkan, bahkan di dalam masyarakat, konflik tidak selalu berujung pada hal buruk dan merugikan.

Konflik yang terlihat melalui beberapa tindakan kalangan masyarakat tertentu justru berakhir dengan penyelesaian yang positif, salah satunya adalah demonstrasi para buruh dalam tuntutan kepada pemerintah untuk menaikkan gaji mereka.

Penyuaraan aspirasi ini kerap dianggap cukup mengganggu, terutama ketika tiba tanggal 1 Mei (Hari Buruh Dunia), namun demonstrasi ini memperoleh hasil yang baik bagi yang berkepentingan.

6. Pembangunan Jalan Tol

Teori fungsional dalam perubahan sosial juga dapat terlihat pada pembangunan jalan, entah itu jalan raya ataupun jalan tol. Jalan tol kini telah dibangun di banyak wilayah di Indonesia yang menunjukkan bahwa pemerintah begitu peduli terhadap kehidupan masyarakat sekalipun pembangunan ini juga merupakan cara pemerintah dalam meningkatkan ekonomi negara.

Pembangunan jalan tol memang dilakukan agar beban dana pemerintah dapat teringankan berkat pengguna jalan yang terlibat melalui pembayaran saat menggunakan jalan tol, namun masyarakat sendiri tetap bisa mengambil manfaat dari adanya jalan tol ini. Mobilitas kendaraan yang lebih cepat, peningkatan keamanan, hingga kelancaran lalu lintas adalah fungsi jalan tol dalam masyarakat.

7. Media Sosial

Teori fungsional dalam perubahan sosial ditunjukkan pula dari keberadaan media sosial yang kini menjadi wadah bagi masyarakat untuk mampu memberi saran dan kritik kepada lembaga pemerintahan. Zaman sebelum adanya internet dan media sosial, masyarakat lebih banyak mengadakan demonstrasi dengan cara mengumpulkan banyak anggota.

Dan juga membentuk kelompok dan berdiri di depan gedung pemerintahan sambil membawa papan bertuliskan protes masyarakat tentang hal tertentu dan berteriak-teriak. Kini dengan adanya media sosial sebagai bagian dari perkembangan teknologi dan informasi, masyarakat bebas mengritik maupun memberi saran secara langsung kepada pemerintah daerah maupun pusat.

Pemerintah sendiri pun kini memiliki akun media sosial untuk dapat berkomunikasi langsung dengan rakyatnya. Hal ini memudahkan dalam menyampaikan aturan dan kebijakan baru kepada masyarakat maupun menerima aspirasi dan keluhan rakyat secara terbuka.

The post 7 Contoh Teori Fungsional dalam Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
20 Penyebab Perubahan Sosial dan Contoh https://haloedukasi.com/penyebab-perubahan-sosial Tue, 17 Oct 2023 06:17:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46070 Apa itu Perubahan Sosial? Perubahan sosial mengacu pada transformasi atau pergeseran dalam struktur, norma, nilai, dan interaksi sosial di dalam suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini meliputi berbagai bentuk perubahan, termasuk perubahan dalam kebudayaan, struktur sosial, ekonomi, politik, dan teknologi. Perubahan sosial dapat bersifat lambat dan terjadi secara bertahap atau dapat juga bersifat mendadak dan […]

The post 20 Penyebab Perubahan Sosial dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Perubahan Sosial?

Perubahan sosial mengacu pada transformasi atau pergeseran dalam struktur, norma, nilai, dan interaksi sosial di dalam suatu masyarakat atau kelompok masyarakat. Ini meliputi berbagai bentuk perubahan, termasuk perubahan dalam kebudayaan, struktur sosial, ekonomi, politik, dan teknologi.

Perubahan sosial dapat bersifat lambat dan terjadi secara bertahap atau dapat juga bersifat mendadak dan drastis. Mereka dapat dipicu oleh berbagai faktor seperti inovasi teknologi, perubahan demografis, konflik sosial atau politik, atau faktor-faktor ekonomi.

Perubahan sosial memiliki dampak yang luas terhadap masyarakat. Beberapa dampak positif dari perubahan sosial termasuk kemajuan teknologi, peningkatan taraf hidup, dan meningkatnya kesadaran tentang hak-hak individu. Namun, perubahan sosial juga dapat menimbulkan tantangan dan konflik, terutama jika tidak dikelola dengan baik.

Penting untuk memahami perubahan sosial karena hal ini memungkinkan kita untuk mengerti dan mengatasi tantangan serta memanfaatkan peluang yang muncul dari perubahan tersebut. Ilmu sosiologi dan bidang-bidang terkait mempelajari proses dan dampak dari perubahan sosial dalam masyarakat.

Penyebab Perubahan Sosial

Penyebab perubahan sosial dibedakan menjadi dua yakni faktor internal dan faktor eksternal, berikut diantaranya:

A. Faktor Internal Penyebab Perubahan Sosial

Faktor internal menyiratkan pengaruh dari dalam masyarakat itu sendiri yang dapat memicu perubahan sosial. Berikut adalah beberapa faktor internal yang dapat menyebabkan perubahan sosial:

1. Inovasi dan Teknologi

Adopsi dan pengembangan teknologi baru di dalam masyarakat dapat memicu perubahan signifikan. Inovasi dalam produksi, komunikasi, atau teknologi informasi, misalnya, dapat mengubah cara orang bekerja, berinteraksi, dan hidup sehari-hari.

2. Perubahan Nilai dan Norma

Perubahan dalam nilai-nilai, keyakinan, dan norma-norma sosial dapat mempengaruhi perilaku dan pandangan masyarakat terhadap berbagai aspek kehidupan, seperti keluarga, pendidikan, dan moral.

3. Perubahan Struktur Sosial

Perubahan dalam struktur sosial, seperti perubahan dalam sistem politik, sistem ekonomi, atau sistem pendidikan, dapat mempengaruhi distribusi kekuasaan, kesempatan, dan sumber daya di masyarakat.

4. Gerakan Sosial dan Politik

Gerakan sosial atau politik yang muncul dari dalam masyarakat dapat memperjuangkan perubahan dalam kebijakan, hukum, dan norma-norma yang ada. Contohnya termasuk gerakan hak sipil, gerakan feminis, atau gerakan lingkungan.

5. Perubahan Demografis

Perubahan dalam komposisi penduduk, seperti pertambahan penduduk muda atau penuaan populasi, dapat mempengaruhi struktur keluarga, ekonomi, dan budaya di dalam masyarakat.

6. Pendidikan dan Pengetahuan

Pendidikan yang lebih baik dan akses yang lebih besar terhadap informasi dan pengetahuan dapat membentuk pandangan dunia dan perilaku masyarakat, memungkinkan adopsi pola perilaku baru.

7. Perubahan dalam Organisasi Sosial

Perubahan dalam organisasi sosial, seperti perubahan dalam struktur keluarga atau organisasi masyarakat sipil, dapat mempengaruhi interaksi sosial dan pola perilaku.

8. Dinamika Kelompok Kecil

Interaksi dan dinamika di dalam kelompok kecil, seperti keluarga, teman sebaya, atau komunitas lokal, dapat mempengaruhi norma-norma dan nilai-nilai yang dianut oleh individu.

9. Kebutuhan dan Tuntutan Sosial

Perubahan dalam kebutuhan atau tuntutan masyarakat terhadap layanan atau sumber daya tertentu dapat memicu perubahan dalam sistem atau struktur yang ada.

10. Proses Pembelajaran dan Difusi Budaya

Proses pembelajaran dan penyebaran budaya dapat membawa ide, nilai, dan praktik baru ke dalam masyarakat, mempengaruhi cara masyarakat berperilaku dan berinteraksi.

B. Faktor Eksternal Penyebab Perubahan Sosial

Faktor eksternal mengacu pada pengaruh dari luar masyarakat yang dapat memicu perubahan sosial. Berikut adalah beberapa faktor eksternal yang dapat menyebabkan perubahan sosial:

1. Globalisasi

Integrasi ekonomi, politik, dan budaya antar negara dan wilayah dapat membawa perubahan signifikan dalam masyarakat. Globalisasi mempengaruhi pola konsumsi, budaya populer, dan interaksi antarbudaya.

2. Invasi dan Pendudukan

Invasi atau pendudukan oleh kekuatan asing dapat mengubah struktur sosial, politik, dan ekonomi suatu masyarakat. Hal ini dapat memicu perubahan dalam nilai-nilai, kebijakan, dan norma-norma yang ada.

3. Perdagangan Internasional

Perubahan dalam hubungan perdagangan internasional dan akses terhadap pasar global dapat mempengaruhi ekonomi dan pola konsumsi di dalam masyarakat.

4. Konflik dan Perang

Konflik bersenjata atau perang dapat membawa perubahan dramatis dalam struktur sosial, politik, dan ekonomi suatu masyarakat. Hal ini juga dapat mempengaruhi nilai-nilai, norma, dan tatanan sosial.

5. Pengaruh Teknologi Asing

Adopsi atau pengaruh teknologi, ideologi, atau budaya dari luar negeri dapat membawa perubahan dalam cara masyarakat bekerja, berkomunikasi, dan hidup sehari-hari.

6. Bantuan dan Investasi Asing

Bantuan luar negeri atau investasi asing dapat membawa perubahan dalam ekonomi, infrastruktur, dan sistem politik suatu negara.

7. Perubahan Lingkungan Global

Perubahan lingkungan seperti perubahan iklim atau krisis lingkungan dapat mempengaruhi cara masyarakat beradaptasi dan mengatasi tantangan lingkungan.

8. Pengaruh Media Massa Internasional

Media massa internasional dapat membawa pengaruh besar terhadap cara pandang dan nilai-nilai masyarakat. Berita, hiburan, dan tren budaya dari luar negeri dapat mempengaruhi pola perilaku dan konsumsi.

9. Migrasi dan Mobilitas Antar Negara

Migrasi manusia dan mobilitas antar negara dapat membawa perubahan dalam komposisi demografis, budaya, dan ekonomi di dalam masyarakat.

10. Pengaruh Organisasi Internasional

Keterlibatan atau pengaruh organisasi internasional, seperti PBB atau organisasi perdagangan dunia, dapat membawa perubahan dalam kebijakan, norma-norma internasional, dan interaksi antar negara.

Bentuk Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat terjadi dalam berbagai bentuk dan tingkat, tergantung pada skala dan dampaknya. Berikut adalah beberapa bentuk umum dari perubahan sosial:

1. Perubahan Struktural

Meliputi perubahan dalam struktur sosial, seperti perubahan dalam sistem politik, ekonomi, dan organisasi masyarakat. Contohnya adalah transisi dari monarki ke sistem demokrasi atau dari ekonomi agraris ke ekonomi industri.

2. Perubahan Kultural

Terjadi ketika nilai-nilai, norma-norma, bahasa, dan tradisi dalam suatu masyarakat berubah. Hal ini bisa meliputi perubahan dalam kepercayaan agama, norma-norma perkawinan, atau adat istiadat.

3. Perubahan Teknologi

Meliputi inovasi dan perkembangan baru dalam teknologi yang mempengaruhi cara masyarakat bekerja, berkomunikasi, dan hidup sehari-hari. Misalnya, revolusi industri atau perkembangan internet dan komunikasi digital.

4. Perubahan Demografis

Terjadi ketika terjadi perubahan dalam struktur populasi seperti pertumbuhan penduduk, penurunan angka kelahiran, atau perubahan dalam distribusi usia.

5. Perubahan Ekonomi

Melibatkan perubahan dalam aktivitas ekonomi suatu masyarakat, termasuk transisi dari pertanian ke industri atau dari industri ke sektor jasa.

6. Perubahan Politik

Meliputi perubahan dalam sistem politik, pemerintahan, dan kebijakan masyarakat. Contohnya adalah transisi dari rezim otoriter ke sistem demokratis.

7. Perubahan Lingkungan

Terjadi ketika ada perubahan dalam kondisi lingkungan fisik, seperti perubahan iklim atau kerusakan lingkungan, yang dapat mempengaruhi cara masyarakat beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan.

8. Perubahan Sosial Kecil

Merujuk pada perubahan dalam kelompok kecil seperti keluarga atau komunitas lokal. Ini termasuk perubahan dalam struktur keluarga, norma-norma keluarga, atau dinamika sosial dalam komunitas.

9. Perubahan Budaya Populer

Melibatkan perubahan dalam tren, hiburan, dan gaya hidup yang mempengaruhi cara masyarakat menghabiskan waktu dan mengkonsumsi barang dan jasa.

10. Perubahan Sosial Mendadak atau Krisis

Terjadi karena peristiwa tak terduga atau situasi krisis seperti konflik bersenjata, bencana alam, atau krisis ekonomi global.

11. Perubahan Sosial Lambat dan Bertahap

Merujuk pada perubahan sosial yang terjadi secara evolusioner dan tidak terlalu drastis, seperti perubahan dalam norma-norma sosial atau gaya hidup.

Contoh Perubahan Sosial

Berikut adalah beberapa contoh nyata dari perubahan sosial yang telah terjadi atau sedang terjadi di masyarakat:

1. Revolusi Industri

Pada abad ke-18 dan ke-19, terjadi perubahan besar dalam produksi dan ekonomi dengan beralihnya masyarakat dari pertanian ke industri. Ini membawa perkembangan teknologi, urbanisasi, dan perubahan dalam struktur pekerjaan.

2. Revitalisasi Hak Sipil

Gerakan hak sipil di Amerika Serikat pada abad ke-20 membawa perubahan besar dalam hukum dan norma-norma terkait dengan hak dan perlakuan yang adil bagi semua warga negara, terutama bagi kelompok yang sebelumnya terdiskriminasi.

3. Revolusi Digital dan Internet

Perkembangan teknologi informasi dan internet telah mengubah cara masyarakat berkomunikasi, mendapatkan informasi, dan melakukan bisnis. Ini telah membawa perubahan dalam budaya, pendidikan, dan kehidupan sehari-hari.

4. Transisi Demografi di Jepang

Jepang mengalami perubahan drastis dalam struktur demografis dengan populasi yang menua dan tingkat kelahiran yang rendah. Hal ini mempengaruhi ekonomi, sistem kesehatan, dan sistem pensiun.

5. Perubahan Iklim Global

Perubahan iklim global mempengaruhi cuaca, pola musim, dan lingkungan secara keseluruhan. Hal ini memicu perubahan dalam strategi pertanian, ketersediaan sumber daya alam, dan tindakan mitigasi lingkungan.

6. Perubahan Sosial di Timur Tengah

Serangkaian revolusi dan perubahan politik di negara-negara Timur Tengah, seperti Revolusi Mesir atau Perang Saudara Suriah, telah membawa perubahan besar dalam politik, pemerintahan, dan norma-norma sosial.

7. Gerakan Lingkungan Global

Gerakan lingkungan, seperti Greta Thunberg’s Fridays for Future, telah mempengaruhi kesadaran global terhadap isu-isu lingkungan dan memicu tindakan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.

8. Pandemi COVID-19

Pandemi global COVID-19 telah membawa perubahan besar dalam cara masyarakat bekerja, belajar, dan berinteraksi. Ini juga memicu perubahan dalam sistem kesehatan dan kebijakan publik.

9. Revitalisasi Gerakan Feminis

Gerakan feminis baru-baru ini telah mempengaruhi norma-norma dan kebijakan terkait kesetaraan gender, termasuk isu-isu seperti kekerasan seksual dan kesetaraan dalam tempat kerja.

10. Perubahan Gaya Hidup dan Kebiasaan Konsumsi

Pergeseran dalam gaya hidup dan kebiasaan konsumsi, seperti meningkatnya popularitas veganisme atau minat dalam gaya hidup berkelanjutan, telah mempengaruhi cara orang memilih makanan, berbelanja, dan menghabiskan waktu luang.

The post 20 Penyebab Perubahan Sosial dan Contoh appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Direncanakan https://haloedukasi.com/contoh-perubahan-sosial-budaya-yang-tidak-direncanakan Thu, 02 Feb 2023 02:15:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41136 Manusia merupakan makhluk sosial, karena di dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain membutuhkan bantuan manusia lain untuk bertahan hidup. Untuk itu, manusia juga lekat dengan aspek sosial dan budaya serta perubahannya. Berdampingan dengan individu lain melibatkan adanya komunikasi, pola pikir yang berbeda, hingga mungkin tidak jarang dapat mengakibatkan […]

The post 5 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Direncanakan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Manusia merupakan makhluk sosial, karena di dalam menjalani kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau dengan kata lain membutuhkan bantuan manusia lain untuk bertahan hidup. Untuk itu, manusia juga lekat dengan aspek sosial dan budaya serta perubahannya.

Berdampingan dengan individu lain melibatkan adanya komunikasi, pola pikir yang berbeda, hingga mungkin tidak jarang dapat mengakibatkan konflik.

Hubungan sosial antara individu tersebut pada akhirnya membentuk perubahan sosial budaya menjadi dua, yaitu direncanakan dan tidak direncanakan.

Bentuk Perubahan Sosial Budaya

Perubahan sosial budaya yang jarang disadari oleh individu karena dipengaruhi beragam faktor dibagi menjadi 2 bentuk, yaitu:

  • Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan

Perubahan sosial budaya jenis ini dapat terjadi karena adanya perubahan yang sebelumnya telah diperkirakan oleh agen perubahan (agent of change) pada lingkungan masyarakat.

  • Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Direncanakan

Sementara itu, perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan adalah perubahan yang sebelumnya tidak diperkirakan dan memiliki kecenderungan untuk ditolak oleh lingkungan masyarakat.

Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Direncanakan

Setelah mengetahui bentuk perubahan sosial budaya, berikut ini adalah contoh dari perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan:

  • Bencana Alam

Tsunami Aceh pada tahun 2004 disebabkan oleh gempa berkekuatan 9.1-9,3 M yang terjadi di dasar Samudera Hindia memakan hingga 230.000 korban jiwa. National Science Foundation menyebut peristiwa ini sebagai peristiwa tsunami terpanjang dalam sejarah dunia.

Gempa yang disebabkan oleh patahan antara lempeng benua Eurasia dan Indo-Australia terjadi dari perairan barat Aceh hingga Laut Andaman, dengan pusat gempa dangkal sejauh 10 kilometer. Akibatnya, gelombang tsunami menjalar dari pusat gempa hingga ke pantai Aceh dalam jangka waktu singkat, yaitu 6 menit.

Adanya bencana tersebut mengakibatkan terjadinya perubahan aspek sosial pada masyarakat, khususnya pengetahuan masyarakat terhadap penanganan gempa hingga tsunami dan juga rekonstruksi pada daerah tersebut, karena terjadinya kerusakan fisik yang sangat besar.

  • Modernisasi Terhadap Pola Pikir Akibat Teknologi

Cara berpikir modern adalah berpikir dengan menggunakan pandangan terbaru atau pola pikir yang baru. Pandangan maupun pola pikir yang baru tersebut disebabkan adanya pengetahuan baru yang kita terima, baik dari komunikasi antar individu, hingga informasi yang kita terima melalui media elektronik.

Modernisasi tersebut ditandai dengan kemudahan individu untuk berkomunikasi melalui telepon genggam, sehingga setiap saat kita dapat berkomunikasi.

Tidak hanya itu, kemudahan dalam mengakses informasi diseluruh dunia juga dapat diakses dengan cepat, sehingga secara otomatis kita juga mengalami kemudahan dalam mempelajari hal-hal baru yang terjadi disekitar.

Misalnya, gerhana bulan identik dengan kedatangan roh-roh jahat yang akan mengganggu perempuan yang sedang hamil. Padahal, penjelasan ilmiahnya adalah terjadinya gerhana bulan disebabkan karena posisi matahari, bumi, dan bulan yang sejajar. Dalam posisi tersebut, bulan juga sedang berada pada fase purnama.

  • Gerakan Reformasi Tahun 1998 di Indonesia

Pada tahun 1998 di Indonesia, terjadi gerakan sosial dan politik yang terbilang monumental karena berhasil membuat Bapak Soeharto berhenti menjabat sebagai Presiden Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Adanya gerakan reformasi tersebut sekaligus mengakhiri periode orde baru yang telah dijalankan selama 32 tahun.

Terjadinya gerakan reformasi sebagai puncak dari gerakan mahasiswa dan gerayakan rakyat pendukung demokrasi. Akibatnya, terjadinya perubahan sosial dan budaya yang besar di Indonesia.

Reformasi yang terjadi pada tahun 1998 memberikan sistem politik yang lebih demokratis untuk masyarakat, pemikiran yang lebih kritis, dan peningkatan terhadap sarana pendidikan serta kesehatan.

  • Pandemi Penyakit Akibat Virus

Corona Virus Disease (Covid-19) muncul pertama kali di Wuhan, China pada tahun 2019. Penyebaran virus yang cepat hingga ke berbagai negara termasuk Indonesia, sehingga WHO (World Health Organization) menetapkan covid-19 sebagai pandemi global pada tanggal 11 Maret 2020.

Pandemi global covid-19 membawa dampak besar untuk seluruh lapisan masyarakat diberbagai aspek, seperti ekonomi, sosial, dan budaya. Masyarakat yang terbiasa untuk beraktivitas dengan bebas harus membatasi kontak fisik antar individu, menggunakan masker ketika berbicara, kebiasaan mencuci tangan dengan menggunakan sabun, hingga menerapkan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.

Covid-19 juga membuat perubahan besar dalam aspek ekonomi, khususnya bidang travel. Ada banyak perusahaan travel yang mengalami kerugian besar karena sulitnya mendapatkan penumpang yang akan travelling di saat dunia sedang terjangkit penyakit covid-19, bahkan tidak jarang perusahaan menjadi gulung tikar dan harus memotong gaji karyawannya karena pandemi yang terjadi menghambat perputaran ekonomi.

  • Urbanisasi Masyarakat Desa ke Kota yang Tidak Terkendali

Urbanisasi adalah suatu perpindahana populasi dari wilayah pedesaan menuju ke kota, sehingga membuat penduduk di desa berkurang dan sebaliknya pendudk di kota menjadi bertambah.

Perpindahan penduduk desa ke kota tersebut dilatar belakangi oleh banyak hal, di antara lain adalah standar upah yang lebih besar, lowongan pekerjaan yang lebih banyak, kemudahan akses transportasi, hingga kemudahan akses dalam aspek pendidikan dan kesehatan.

Tingginya pertumbuhan penduduk karena urbanisasi mengakibatkan terjadinya variasi sosial dan budaya dalam lingkungan masyarakat. Budaya yang beragam disertai dengan aktivitas yang padat dan beragam pada akhirnya membentuk pola budaya dan nilai-nilai sosial yang juga berbeda. Padatnya penduduk juga berpengaruh terhadap aspek ekonomi yang berakibat berkurangnya jiwa sosial.

Sebagai contoh, karena padatnya penduduk maka semakin kompetitif juga kualitas pekerja yang akan mendapatkan pekerjaan sehingga membuat peningkaan pada jumlah pengangguran di suatu kota atau daerah.

Generasi muda yang cenderung lebih menyukai uang dibandingkan pelestarian budaya Indonesia maupun kesenjangan interaksi antara satu generasi dengan generasi lainnya.

Demikianlah contoh perubahan sosial budaya yang tidak direncanakan, semoga artikel ini dapat membantu, ya!

The post 5 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Tidak Direncanakan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Gejala Sosial Akibat Perubahan Sosial https://haloedukasi.com/contoh-gejala-sosial-akibat-perubahan-sosial Wed, 04 Jan 2023 08:24:53 +0000 https://haloedukasi.com/?p=40496 Ketimpangan atau kesenjangan sosial merupakan salah satu contoh gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ketimpangan sosial dapat menyebabkan berbagai permasalah sosial, seperti meningkatnya angka kemiskinan, tindak kriminalitas semakin merajalela, timbulnya pemukiman kumuh (slum area), dan pengangguran. Gejala sosial dapat diartikan sebagai sebuah fenomena atau kejadian yang menjadi faktor penyebab terjadinya masalah-masalah sosial di masyarakat. […]

The post 8 Contoh Gejala Sosial Akibat Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketimpangan atau kesenjangan sosial merupakan salah satu contoh gejala sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Ketimpangan sosial dapat menyebabkan berbagai permasalah sosial, seperti meningkatnya angka kemiskinan, tindak kriminalitas semakin merajalela, timbulnya pemukiman kumuh (slum area), dan pengangguran.

Gejala sosial dapat diartikan sebagai sebuah fenomena atau kejadian yang menjadi faktor penyebab terjadinya masalah-masalah sosial di masyarakat. Aspek yang menimbulkan terjadinya gejala sosial yaitu adanya pengaruh dari pola perilaku dan tindakan individu atau kelompok.

Gejala sosial dapat muncul secara tiba-tiba, tidak direncanakan, dan terkadang tidak dikehendaki oleh masyarakat. Salah satu faktor lahirnya berbagai gejala sosial yaitu akibat pengaruh perubahan sosial.

Menurut Kingsley Davis, perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.  Kingsley Davis juga mengemukakan bahwa perubahan sosial merupakan bagian dari perubahan kebudayaan yang mencakup semua bagiannya, seperti kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, ideologi, dan filsafat.

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat didorong oleh berbagai faktor, seperti masyarakat memiliki sikap yang terbuka untuk menerima unsur budaya lain dan sistem pendidikan yang maju.

Berikut adalah delapan contoh gejala sosial yang timbul akibat pengaruh perubahan sosial.

1. Pergeseran Sosialisasi

Robert M. Z. Lawang mengartikan sosialisasi sebagai suatu proses belajar norma, nilai, peran, dan semua persyaratan lainnya yang diperlukan untuk memungkinkan partisipasi yang efektif dalam kehidupan sosial.

Sementara itu menurut M. Sitorus, sosialisasi adalah proses individu mempelajari pola-pola hidup dalam masyarakat sesuai dengan nilai-nilai, norma, dan kebiasaan yang berlaku untuk berkembang sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu.

Salah satu bentuk sosialisasi yang berkembang dalam masyarakat yaitu sosialisasi primer. Bentuk sosialisasi ini dapat diartikan sebagai suatu proses belajar untuk menghayati pola perilaku, sistem nilai, serta norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. Proses sosialisasi ini dilakukan oleh keluarga khususnya orang tua sebagai tempat pertama anak tumbuh dan mengenal berbagai kebiasaan, nilai, serta norma sosial.

Namun seiring dengan perkembangan masyarakat, sosialisasi primer mengalami pergeseran. Orang tua yang memiliki kewajiban untuk melakukan proses sosialisasi primer justru digantikan oleh pihak-pihak lain.

Banyak sekali aspek yang menjadi pemicu terjadinya hal tersebut, salah satu contohnya yaitu disebabkan oleh kesibukan kedua orang tua yang bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Oleh karena itu, pengasuhan diserahkan kepada pihak ketiga seperti nenek, kakek, asisten rumah tangga, pengasuh, atau tempat penitipan anak.

2. Konsumerisme

Konsumerisme merupakan suatu paham atau pandangan yang merujuk pada pola perilaku boros (konsumtif). Hal ini ditandai dengan membeli barang atau jasa secara berlebihan dan cenderung lebih mendahulukan keinginan daripada kebutuhan.

Perilaku konsumtif tidak luput dari pengaruh globalisasi dan gaya hidup kebarat-baratan (westernisasi). Selain itu, konsumerisme dalam masyarakat juga diakibatkan dari adanya trend gaya hidup yang sedang berkembang.

Konsumerisme merupakan sikap yang tidak baik, tetapi konsumerisme juga dapat membawa efek positif bagi kehidupan masyarakat. Misalnya, dengan adanya daya beli/konsumsi masyarakat yang semakin tinggi banyak perusahaan asing yang beroperasi di dalam negeri sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal.

3. Globalisasi

Definisi globalisasi menurut Anthony Giddens adalah suatu proses radikalisasi dan universalisasi nilai-nilai modernitas peradaban Barat ke seluruh penjuru dunia. Hal ini ditandai dengan selera dan rasa ketertarikan terhadap hal yang sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang mungkin terjadi.

Globalisasi dapat menimbulkan berbagai dampak negatif khususnya di bidang sosial budaya, seperti munculnya pandangan etnosentrisme. Pandangan ini tumbuh dan melekat pada diri individu atau kelompok dengan menilai kebudayaan kelompok lain tidak lebih baik daripada budaya sendiri.

Dampak negatif lainnya dari globalisasi yaitu terkikisnya nilai-nilai agama, berkurangnya penjiwaan terhadap kepercayaan, berkembangnya aliran sesat, dan sekularisasi agama. Seiring dengan berjalannya waktu, peran agama akan digantikan oleh lembaga-lembaga sosial yang dibentuk masyarakat dengan dalih kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

4. Hilangnya Rasa Nasionalisme

Secara sederhana, nasionalisme dapat diartikan sebagai pandangan cinta terhadap tanah air dan bangsa yang diwujudkan dalam pikiran, perilaku, dan tindakan.

Derasnya arus budaya asing yang masuk ke dalam negeri sebagai dampak adanya globalisasi dan perubahan sosial dapat menjadi penyebab lunturnya atau bahkan hilangnya rasa nasionalisme dalam diri individu.

Perkembangnya budaya populer juga dapat melunturkan rasa cinta terhadap budaya sendiri. Generasi muda saat ini cenderung lebih menyukai budaya populer yang berasal dari luar negeri, seperti musik K-pop dan film Hollywood. Hal tersebut dapat menyebabkan budaya lokal semakin terpuruk dan terpinggirkan.

Upaya yang bisa dilakukan oleh semua pihak untuk mengatasi tantangan tersebut adalah menjaga, melestarikan, dan mengukuhkan eksistensi budaya lokal di era globalisasi. Pihak-pihak yang memiliki kewajiban melakukan upaya tersebut yaitu pemerintah, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan setiap warga negara.

5. Hedonisme

Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme merupakan pandangan yang menganggap kesenangan atau kenikmatan materi merupakan tujuan utama dalam hidup.

Contoh hedonisme yaitu gemar berbelanja, judi, gemar minum minuman beralkohol, serta, mengoleksi barang-barang mewah seperti mobil, jam tangan, tas, sepatu, dan sebagainya.

Pandangan ini dapat membuat individu tidak taat terhadap nilai dan norma sosial, karena dianggap menjadi penghalang untuk memuaskan rasa senang. Hedonisme adalah sikap yang tidak baik dan sebaiknya dihindari oleh semua kalangan masyarakat.

Ciri-ciri individu yang terpengaruh paham hedonisme yakni sebagai berikut;

  • Memiliki sifat egois, yaitu mengutamakan diri sendiri dan tidak peduli dengan orang-orang di sekitarnya, khususnya orang yang membutuhkan.
  • Selalu menganggap dirinya paling mengerti dan memiliki segalanya.
  • Boros atau konsumtif, ditandai dengan membeli barang hanya berdasarkan keinginan semata bukan kebutuhan.
  • Tidak mempunyai perencanaan atau tujuan hidup yang pasti dan hanya fokus menghabiskan uang.

6. Westernisasi

Westernisasi merupakan sikap meniru dan mengadaptasi unsur kebudayaan Barat, tanpa adanya seleksi atau penyaringan. Westernisasi dapat berdampak positif maupun negatif bagi kehidupan masyarakat.

Berikut adalah dampak negatif westernasasi bagi kehidupan masyarakat, yaitu:

  • Menghargai orang lain hanya karena faktor ekonomi (kekayaan dan kemapanan).
  • Timbul sikap sombong dalam diri individu.
  • Memiliki pola kehidupan boros (konsumtif).
  • Berkembangnya sifat individualisme dan materialistik.
  • Timbul sikap hedonisme (mengutamakan kesenangan pribadi).

Sementara itu, dampak positif atau sikap-sikap orang Barat yang bisa terapkan yaitu, budaya tepat waktu, disiplin, pekerja keras, menghargai waktu, berorientasi terhadap masa depan, selalu berpikir optimis dan rasional, serta memiliki etos kerja tinggi.

7. Modernisasi

Soerjono Soekanto mendefinisikan modernisasi sebagai suatu bentuk dari perubahan sosial dan biasanya merupakan perubahan sosial yang terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan.

Secara umum, karakteristik masyarakat modern adalah sebagai berikut:

  • Memiliki pemikiran maju dan rasional.
  • Terbuka terhadap berbagai perubahan baru.
  • Memiliki sikap individualis yang tinggi.
  • Memiliki keyakinan yang besar terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.
  • Dapat memahami masalah yang terjadi di sekitarnya.
  • Terbuka terhadap berbagai kritikan yang bersifat membangun.

8. Dekadensi Moral

Apabila berbicara mengenai moral, maka berhubungan erat dengan sikap, perilaku, kepribadian, dan tindakan yang positif atau sesuai dengan nilai serta norma sosial yang ada dalam masyarakat.

Sementara itu, dekadensi dapat dimaknai sebagai kemerosotan atau kemunduran yang biasanya ditujukan untuk menyatakan moral, akhlak, sikap, seni, dan sastra.

Dengan demikian, dekadensi moral merupakan penurunan sikap dan perilaku dari mulanya baik/positif berubah menjadi buruk yakni menyimpang dari aturan yang berlaku.

Moral harus diajarkan kepada individu sejak usia kanak-kanak. Hal tersebut dilakukan agar anak mengetahui dan mengerti perilaku-perilaku apa saja yang boleh/tidak boleh dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Jadi, ketika dewasa anak tidak akan melakukan perilaku yang menyimpang dan selalu patuh terhadap norma sosial.

Contoh dekadensi moral yang saat ini marak terjadi adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang disebabkan oleh memudarnya rasa kasih sayang antaranggota keluarga.

The post 8 Contoh Gejala Sosial Akibat Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi https://haloedukasi.com/dampak-positif-dan-negatif-globalisasi Thu, 10 Nov 2022 03:33:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39453 Istilah globalisasi tentu tidak asing lagi di telinga publik. Globalisasi berasal dari kata ‘global’ yang berarti meliputi seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Selain itu, ada pula definisi globalisasi yang berkaitan dengan jangkauan seluruh aspek kehidupan, baik bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan. Seorang […]

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Istilah globalisasi tentu tidak asing lagi di telinga publik. Globalisasi berasal dari kata ‘global’ yang berarti meliputi seluruh dunia. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), globalisasi merupakan proses masuknya ke ruang lingkup dunia. Selain itu, ada pula definisi globalisasi yang berkaitan dengan jangkauan seluruh aspek kehidupan, baik bidang ekonomi, politik, budaya, teknologi, maupun lingkungan.

Seorang ilmuwan Jan Aart Scholte menjelaskan definisi globalisasi adalah proses meningkatnya interdependensi atau saling ketergantungan antara aktor negara dan non-negara pada skala global. Dengan begitu, hubungan sosial dalam kehidupan masyarakat saling terpengaruhi di skala dunia.

Globalisasi sendiri sudah muncul di dunia sejak abad ke-15 Masehi. Kala itu, bangsa Eropa melakukan penjelajahan besar-besaran dengan berlayar mengarungi samudera. Pertemuan antar bangsa dalam penjelajahan tersebut mengantarkan pada penjajahan di daerah yang disinggahi dengan misi 3G, yakni gold, glory, dan gospel.

Saat ini, globalisasi sudah marak terjadi di berbagai negara karena kemajuan teknologi yang sangat pesat. Contoh dari globalisasi adalah penggunaan jaringan internet yang dapat menghubungkan satu orang dengan orang yang lain di daerah berbeda. Dengan kemajuan tersebut, koneksi antar manusia menjadi lebih mudah tanpa terhalang jarak.

Globalisasi juga memiliki beberapa ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:

  • Batas antar negara semakin menipis karena globalisasi dapat menembus setiap wilayahnya
  • Informasi mudah menyebar karena adanya media seperti internet dan televisi
  • Kegiatan perdagangan semakin luas karena terbukanya batas-batas wilayah sebuah negara yang berpengaruh bagi bidang ekonomi

Arus globalisasi terus meningkat karena beberapa penyebab, dimulai dari perkembangan teknologi informasi dan transportasi yang pesat, meningkatnya kerja sama internasional, serta sistem perekonomian yang semakin terbuka.

Dampak Positif Globalisasi

Proses globalisasi yang terus berkembang di seluruh dunia tentu membawa dampak positif. Lantas, apa dampak positif dari globalisasi?

  • Masyarakat Semakin Kreatif dan Inovatif

Adanya globalisasi membuat masyarakat mudah mendapatkan teknologi baru dari negara lain. Kemudahan mengakses teknologi tersebut tentu menjadikan pola pikir masyarakat lebih kreatif dan inovatif. Dengan begitu, masyarakat akan terpacu untuk bersaing di ranah global karena akses yang mudah.

Misalnya saja inovasi para produsen lokal untuk mengadaptasi barang-barang dari produsen luar negeri. Dengan harga yang terjangkau namun tidak menghilangkan kualitas, produk-produk lokal sekarang ini dapat bersaing di ranah global.

  • Meningkatnya Semangat Berkerja

Persaingan yang semakin cepat di era globalisasi ini membuat masyarakat harus lebih giat dalam bekerja. Masyarakat tentu tidak ingin kalah saing dengan negara lain yang lebih maju. Oleh karena itu, semangat bekerja pada masyarakat zaman sekarang lebih tinggi karena perkembangan globalisasi yang pesat.

Terutama bagi anak-anak muda, biasanya akan berlomba-lomba untuk mencetak prestasi sebanyak mungkin agar dapat bertahan di tengah arus globalisasi. Memanfaatkan internet termasuk strategi untuk mencetak prestasi.

  • Ruang Sosial Semakin terbuka

Salah satu dampak positif lainnya dari globalisasi adalah terbukanya ruang sosial. Kemajuan teknologi mengantarkan manusia lebih mudah dalam berkomunikasi dengan manusia lain. Kehadiran media sosial di era sekarang ini membuat seseorang dapat berkomunikasi dengan orang di belahan dunia lain. Contoh media sosial yang ramai digunakan sekarang ini adalah Instagram, Twitter, dan WhatsApp. Fitur-fitur canggih seperti chating, telepon, hingga video call pun dapat digunakan dengan mudah.

  • Pertukaran Budaya

Kemajuan teknologi di era globalisasi ini juga berdampak pada pertukaran budaya antar negara. Budaya asing dari negara lain mudah masuk ke satu negara karena arus globalisasi yang terus terjadi.

  • Pasar Semakin Luas

Tidak hanya bidang budaya saja, dampak positif globaliasi juga masuk ke bidang ekonomi. Dengan berbagai kemudahan, produk-produk lokal yang biasanya dipasarkan di dalam negeri saja, kini bisa menyasar konsumen di luar negeri. Namun tentu saja produsen tidak boleh melupakan kualitas dari produk agar dapat bersaing dengan produk dari negara lain.

Dampak Negatif Globalisasi

Selain dampak positif, tidak dipungkiri globalisasi dapat memberi dampak negatif. Apa saja dampak negatif dari globalisasi?

  • Banjirnya Produk Impor

Perkembangan globalisasi memudahkan masuknya berbagai produk luar negeri, seperti barang elektronik, mobil, dan motor yang merupakan buatan perusahaan luar negeri. Jumlah penduduk Indonesia juga berpotensi sebagai target pasar produk luar negeri.

Namun di tengah melonjaknya produk luar negeri yang mudah masuk, produk dalam negeri tentu semakin tergeser. Barang lokal akan terabaikan karena kehadiran produk dari luar negeri yang lebih diminati oleh penduduk Indonesia. Maka dari itu, era globalisasi yang cepat masuk ke dalam negeri juga berdampak buruk bagi produsen lokal.

  • Ketergantungan Negara Berkembang Terhadap Negara Maju

Dampak negatif globalisasi yang berikutnya adalah ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju. Biasanya, negara berkembang seperti Indonesia belum siap untuk menerima kemunculan globalisasi. Hal itu disebabkan oleh sarana dan prasarana di negara berkembang yang belum memadai.

Ketergantungan tersebut akhirnya dimanfaatkan oleh negara maju untuk mengelola sumber daya di negara berkembang dengan bebas. Akibatnya, negara berkembang menjadi ‘korban’ dari negara maju.

  • Mudah Terpengaruh Budaya Luar

Di bidang budaya, maraknya penyebaran antar budaya juga berdampak buruk bagi negara yang menerimanya. Sebagai contoh seperti Indonesia yang menerima budaya Korea. Banyak remaja yang mulai mencintai segala hal berbau Korea, seperti musik, drama, baju, hingga makanan.

Kondisi ini tentu dikhawatirkan karena para remaja Indonesia akan kehilangan pengetahuan terkait budayanya sendiri. Mereka juga bisa melupakan budaya lokal hingga bahkan meninggalkannya karena sudah terpengaruh budaya Korea.

  • Kerusakan Lingkungan

Tidak hanya budaya, lingkungan turut menerima dampak buruk dari perkembangan globalisasi. Era globalisasi yang menuntut negara-negara untuk maju sangat berpengaruh terhadap lingkungan. Banyak negara yang akhirnya mengeksploitasi sumber daya alam tanpa melihat dampak buruknya. Alhasil, pencemaran semakin meluas karena sumber daya alam yang semakin rusak.

  • Nilai Sosial yang Memudar

Masuknya budaya Barat karena arus globalisasi yang bergerak cepat membuat masyarakat kehilangan jatidirinya. Nilai-nilai sosial dalam kehidupan sehari-hari akan memudar. Contohnya seperti aktivitas gotong royong dan musyawarah yang saat ini mulai pudar karena sifat individual masyarakat.

The post 5 Dampak Positif dan Negatif Globalisasi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
16 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan https://haloedukasi.com/contoh-perubahan-sosial-budaya-yang-direncanakan Thu, 10 Nov 2022 02:29:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39552 Apa itu Perubahan Sosial Budaya? Sebelum mengenal contoh dari perubahan sosial budaya, ada baiknya kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya. Sosial budaya dapat disebut juga sebagai sosiokultural. Sosiokultural adalah istilah yang berkaitan dengan faktor sosial dan budaya, yang berarti tradisi, kebiasaan, pola, dan kepercayaan bersama yang ada dalam suatu kelompok penduduk. […]

The post 16 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Apa itu Perubahan Sosial Budaya?

Sebelum mengenal contoh dari perubahan sosial budaya, ada baiknya kenali terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya.

Sosial budaya dapat disebut juga sebagai sosiokultural. Sosiokultural adalah istilah yang berkaitan dengan faktor sosial dan budaya, yang berarti tradisi, kebiasaan, pola, dan kepercayaan bersama yang ada dalam suatu kelompok penduduk. Istilah ini banyak digunakan dalam konteks sosiologis dan pemasaran dan mengacu pada pendorong paling luar biasa di balik cara orang membuat keputusan dalam masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan sosial budaya adalah perubahan yang mengacu pada cara orang memandang dan bereaksi terhadap situasi berbeda yang melibatkan perbedaan budaya. Masyarakat yang memiliki pemikiran terbuka memiliki lebih banyak peluang untuk menyelesaikan masalah yang sulit melalui cara persuasif.

Dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat seperti media sosial memungkinkan untuk mendiskusikan masalah sensitif atau mendiskusikan serta memberikan solusi pada masalah dengan penyelesaian kreatif.

Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan adalah hasil dari intervensi oleh individu atau organisasi yang berusaha untuk mendorong perubahan dan mengubah sifat komunitas manusia.

Penyebab dari terjadinya perubahan sosial budaya yang direncanakan diakibatkan dari terjadinya suatu problematika yang terjadi pada kehidupan masyarakat. Seperti ketidakstabilan politik, krisis ekonomi, infrastruktur yang tidak berkembang, dan pemulihan dari bencana alam.

Dengan demikian, ada berbagai konteks di mana perubahan sosial yang direncanakan dipraktikkan dalam komunikasi kesehatan, transformasi politik, manajemen krisis, inovasi teknologi, dan modernisasi. Pada masing-masing bidang ini, tujuan utama adalah untuk meningkatkan kualitas hidup dan standar hidup dalam sistem sosial tertentu.

Sebagian besar perubahan sosial yang direncanakan dapat dibagi menjadi tiga fase dasar. yaitu;

  • Tahap perencanaan di mana semua informasi situasional yang relevan dinilai dan strategi mulai dirumuskan.
  • Tahap implementasi di mana strategi perubahan diterapkan.
  • Tahap evaluasi di mana kinerja perubahan dinilai sehingga kedepannya orang orang dapat mengambil manfaat dari perubahan yang didapat.

Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan

Ada banyak contoh perubahan sosial budaya yang direncanakan. Diantaranya dapat dijabarkan melalui daftar berikut ini.

  • Penggunaan media elektronik dari cara manual dalam menyampaikan bentuk komunikasi kepada individu lain maupun kelompok lain.
  • Hadirnya alat transportasi modern seperti mobil, sepeda motor, kereta untuk mengangkut orang maupun barang sebagai pengganti dari gerobak yang ditarik menggunakan kuda maupun keledai.
  • Munculnya e-book sebagai pengganti buku untuk memudahkan pembaca menyimpan dan membaca buku sebanyak apapun di sebuah ponsel yang mereka miliki.
  • Pengalihan penggunaan televisi ke media sosial dalam sarana berbagi informasi kepada khalayak ramai. Penggunaan media sosial dinilai cukup efektif untuk menyampaikan aspirasi kepada orang orang dengan target yang lebih tinggi dibandingakan dengan televisi.
  • Mengajak orang orang untuk beralih menggunakan mobil listrik dari mobil konvensional untuk mengurangi polusi dan pencemaran lingkungan.
  • Adanya sistem pembayaran digital yang memudahkan orang orang untuk melakukan transaksi. Sehingga orang orang tidak perlu menyimpan uang lagi di dompet mereka.
  • Pembentukan program Keluarga Berencana dalam upaya untuk menekan jumlah ledakan penduduk sekaligus mengatur jumlah kelahiran dan mengatasi kepadatan penduduk.
  • Pemberian Vaksin COVID-19 terhadap semua orang untuk menekan tingkat kematian akibat penyakit korona.
  • Pembangunan infrastruktur secara merata seperti jalan tol, pembangunan bandara, pelabuhan, rel kereta, waduk, dan sebagainya untuk mendukung laju pertumbuhan baik dalam sektor ekonomi, pengelolaan sumber daya, pemberdayaan masyarakat sekitar dan kesejahteraan masyarakat.
  • Program beasiswa oleh pemerintah yang memberikan kesempatan bagi orang yang kurang mampu untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi sekaligus mendukung program pemerintah dalam memperbaiki kualitas sumber daya manusia di negaranya.
  • Hadirnya program pelayanan kesehatan gratis untuk mempermudah masyarakat mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang lebih baik sekaligus membantu program pemerintah dalam perencanaan menuju masyarakat yang sehat dan sejahtera.
  • Membentuk lembaga anti korupsi independen untuk mengatasi dan menanggulangi perbuatan maupun tindakan korupsi di masyarakat maupun di dalam lingkar pemerintahan.
  • Pemasangan kamera pengawas di setiap lampu merah maupun di tempat yang sring teradi pelanggaran maupun kecelakaan lalu lintas untuk mengawasi, mencegah, dan menindak berbagai macam pelanggaran lalulintas yang dilakukan oleh masyarakat dapat memberikan efek kepada masyarakat mengenai pentingnya untuk tertib dalam lalu lintas.
  • Aksi demo yang mengumpulkan massa yang cukup banyak. Masyarakat melakukan demo agar aspirasinya tercapai, dalam hal ini ditujukan ke pemerintah. Harapan dilaksanakannya demo agar pemerintah berpihak kepada rakyat, sehingga peraturan yang dibuatnya tidak serta merta merugikan masyarakat.
  • Mengeluarkan peraturan tentang pelarangan penggunaan kantong plastik diberbagai toko swalayan dan usaha lainnya untuk menekan tingkat volume sampah plastik yang semakin meningkat serta mengedukasi masyarakat bahwa sampah plastik yang sulit terurai dapat merusak lingkungan. Dan mengeluarkan himbauan menggunakan tas belanja yang lebih ramah lingkungan dan dapat digunakan berulang kali.
  • Mereformasi alur birokrasi di layanan kepemerintahan menjadi lebih terstruktur dan teratur dengan harapan dapat mengatasi korupsi dan pungli serta memudahkan masyarakat lebih mudah dalam mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kebutuhan pelayanan masyarakat, misalnya pembuatan e-KTP, mengurus BPJS beserta pencairannya, membuat akta kelahiran, membuat surat izin mengemudi, dan sebagainya.

The post 16 Contoh Perubahan Sosial Budaya yang Direncanakan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
3 Bentuk Perubahan Sosial dan Contohnya https://haloedukasi.com/bentuk-perubahan-sosial Mon, 31 Oct 2022 07:55:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39441 Perubahan sosial merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari adanya gejala pergeseran atau perubuhan pola budaya. Secara singkat, perubahan sosial disebut sebagai transformasi budaya dan struktur sosial. Artinya, adanya perubahan sosial menandakan adanya perbedaan budaya dari masa sebelumnya menuju masa kini dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Secara tidak langsung dengan adanya perubahan sosial tersebut memberikan pengaruh […]

The post 3 Bentuk Perubahan Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perubahan sosial merupakan suatu hal yang tidak terlepas dari adanya gejala pergeseran atau perubuhan pola budaya. Secara singkat, perubahan sosial disebut sebagai transformasi budaya dan struktur sosial.

Artinya, adanya perubahan sosial menandakan adanya perbedaan budaya dari masa sebelumnya menuju masa kini dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Secara tidak langsung dengan adanya perubahan sosial tersebut memberikan pengaruh pada fungsi kebudayaan dan perilaku sosial masyarakat.

Menurut sosiolog Emile Durkheim, perubahan sosial terjadi sebagai akibat dari adanya faktor ekologi dan demografi yang mengubah masyarakat dari kondisi tradisional  solidaritas mekanik menjadi masyarakat modern dengan solidaritas organik. Penjelasan di atas menunjukkan bahwa perubahan sosial melibatkan dimensi yang luas.

Mengutip sudut pandang sosiolog William Ogburn, yang dijelaskan dalam modul Sosiologi terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (2016: 8-85),  perubahan sosial juga mencakup unsur budaya, baik material maupun immaterial. Namun, ia menekankan sejauh mana pengaruh unsur-unsur budaya material terhadap non-material.

Perubahan sosial terkait erat dengan perubahan budaya dan sering kali adanya perubahan sosial berkesinambungan dengan perubahan budaya. Dari sisi perubahan sosial, tentunya akan mempengaruhi terwujudnya perubahan budaya juga.

Perubahan budaya mencakup semua bagiannya yaitu seni, ilmu pengetahuan, teknologi, filsafat, dll. Bagian kebudayaan ini tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sosial seseorang dalam masyarakat. Meskipun perubahan sosial dan budaya terkait erat, ada juga perbedaan di antara keduanya.

Perbedaan perubahan sosial dan budaya dapat dilihat pada arahnya, perubahan sosial adalah perubahan  struktur dan hubungan sosial, sedangkan perubahan budaya adalah perubahan pengertian budaya masyarakat.

Bentuk Perubahan Sosial dan Kebudayaan

Perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat atas beberapa bentuk sebagai berikut:

Perubahan Evolusi dan Revolusi

  • Perubahan Evolusi

Perubahan evolusi adalah perubahan-perubahan sosial yang terjadi secara perlahan dan dalam jangka waktu yang  lama tanpa adanya kehendak khusus dari  yang bersangkutan. Perubahan ini disebabkan upaya masyarakat untuk menyesuaikan diri dengan Kebutuhan-kebutuhan hidup perkembangan masyarakat  pada saat tertentu, misalnya adanya modernisasi menyebabkan perubahan transportasi. sistem, dan sistem perbankan.

  • Perubahan Revolusi

adalah perubahan yang terjadi dengan cepat dan tidak direncanakan atau  direncanakan sebelumnya.  Perubahan ini bisa terjadi  karena itu sebelumnya direncanakan atau tidak sama sekali.

Revolusi  biasanya didahului oleh ketegangan atau konflik dalam masyarakat. Misalnya peristiwa Revolusi Industri Inggris yang terjadi pada tahap produksi  yang semula tanpa mesin, kemudian berubah menjadi tahap produksi dengan mesin.

Perubahan yang Dikehendaki dan Tidak Dikehendaki

  • Perubahan yang Direncanakan

Perubahan yang direncanakan adalah  perubahan yang dihasilkan dari penilaian atau rencana pihak (agen perubahan) yang mengupayakan perubahan. Misalnya, amandemen undang-undang pemerintah melarang anggota dewan secara bersamaan menjabat sebagai pejabat

  • Perubahan yang Tidak Direncanakan

Perubahan ini biasanya mengarah pada konflik yang merusak kehidupan mereka yang terlibat. Misalnya, masalah memperpendek prosesi pernikahan yang biasa, yang membutuhkan biaya besar dan berlangsung lama, meskipun perubahan ini tidak diinginkan oleh masyarakat, tetapi tidak dapat menahannya.

Perubahan Kecil dan Besar

Perubahan kecil dan besar memiliki batas yang sangat relatif. Perubahan kecil berarti perubahan unsur-unsur struktur sosial yang tidak berdampak langsung atau besar terhadap orang. Misalnya, perubahan desain pakaian, rambut, sepatu, dll yang tidak berdampak signifikan pada masyarakat secara keseluruhan, karena tidak menyebabkan perubahan di lembaga sosial.

Perubahan penting adalah perubahan yang terjadi pada elemen-elemen struktur sosial yang berdampak langsung atau  signifikan terhadap masyarakat. Misalnya pengelolaan pertanian dan penggunaan alat pertanian dari mesin (traktor) dalam masyarakat pertanian adalah perubahan yang membawa dampak besar, perubahan sosial budaya tidak mungkin terjadi dengan sendirinya.

Perubahan sosial budaya dapat terjadi  karena berbagai alasan. Kemungkinan perubahan  karena beberapa baru dan beberapa lama dianggap mati.

Contoh Perubahan Sosial

  • Perubahan Struktur dan Fungsi Masyarakat

Perubahan struktur keluarga dari  keluarga  agraris menjadi  masyarakat industri menyebabkan perubahan fungsi ekonomi keluarga yaitu, ke keluarga yang  sebelumnya memiliki fungsi  produksi, di mana semua anggota keluarga berpartisipasi dalam  produksi pertanian.

Proses dan kebutuhan produksi yang berbeda dari rumah tangga lainnya menjadi satu keluarga dengan fungsi konsumen.

Alasan perubahan tersebut karena anggota keluarga (bukan lagi petani) berpindah pekerjaan di industri, bahkan perempuan mulai  bekerja di luar rumah, sehingga sebagian besar kebutuhan anggota keluarga ditutupi oleh pembelian, bukan lagi produksi anggota keluarga itu sendiri.

Hal ini juga menyebabkan munculnya pranata sosial baru di bidang ekonomi yang mengatur  upaya pemenuhan berbagai kebutuhan keluarga tersebut.

  • Perubahan Kondisi Geografis, Budaya, Ideologi, dan Penyebaran Baru dalam Masyarakat

Perubahan kondisi geografis, seperti bencana alam  yang memaksa penduduk pindah ke daerah lain yang lebih aman dan harus beradaptasi dengan lingkungan geografis dan sosial budaya tempat tinggal baru, akan mengikuti banyak perubahan. orang-orang dalam hidupnya.

  • Perubahan Hubungan Sosial

Adanya kebijakan otonomi daerah ditandai dengan adanya perubahan  hubungan antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi dari semula sentralisasi menjadi desentralisasi.

Pada mulanya kondisi ini  sering menimbulkan ketimpangan hubungan antara pusat dan daerah dengan daerah otonom (lahirnya persaingan  tidak sehat), meskipun lama  kelamaan stabilitas dan keseimbangan dipulihkan, diwarnai dengan lahirnya berbagai yang baru institusi sosial.

The post 3 Bentuk Perubahan Sosial dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial https://haloedukasi.com/contoh-bentuk-perubahan-sosial Mon, 31 Oct 2022 03:43:09 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39390 Perubahan sosial mengacu pada suatu perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dalam beberapa pola perilaku dan nilai budaya serta norma masyarakat dimana kata “perubahan” telah menunjukkan adanya perbedaan dalam semua hal yang dapat diamati selama beberapa kurun periode waktu. Karena itulah, maka perubahan sosial dapat berarti sebagai perbedaan yang diamati dalam beberapa fenomena sosial […]

The post 7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perubahan sosial mengacu pada suatu perubahan yang signifikan dari waktu ke waktu dalam beberapa pola perilaku dan nilai budaya serta norma masyarakat dimana kata “perubahan” telah menunjukkan adanya perbedaan dalam semua hal yang dapat diamati selama beberapa kurun periode waktu.

Karena itulah, maka perubahan sosial dapat berarti sebagai perbedaan yang diamati dalam beberapa fenomena sosial apapun selama periode waktu tertentu. 

Perubahan sosial menjadi sebuah variasi dari setiap aspek proses sosial, pola sosial, interaksi sosial, maupun organisasi sosial dalam struktur kelembagaan dan normatif masyarakat.

Perubahan menjadi suatu hal yang pasti terjadi dalam suatu komunitas masyarakat di tingkat apapun dalam tatanan sosial tertentu yang tidak berlanjut selama beberapa dekade pasti terdapat beberapa perubahan.

Pengertian Perubahan Sosial 

Perubahan sosial merupakan kajian studi sosiologi yang dipahami sebagai proses dengan artian jika perubahan sosial akan selalu terjadi sepanjang masa dimana mengingat masyarakat pun terus bergerak, berkembang, dan berubah.

Setiap individu maupun kelompok dalam lingkup masyarakat pasti akan mengalami sebuah perubahan yang terjadi karena setiap individu dalam anggota kelompok masyarakat memiliki pemikiran dan kemampuan untuk terus berkembang dari masa ke masa. Perubahan yang terjadi di masyarakat disebabkan karena adanya unsur-unsur yang harus dilakukan untuk mencapai kehidupan lebih layak di masa depan. 

Perubahan biasanya dipicu oleh keinginan untuk menjalankan kehidupan yang lebih baik sebagai bentuk dari hakikat dan sifat manusia yang selalu ingin membuat perubahan dengan menciptakan hal yang baru.

Seiring berjalannya waktu, hal-hal baru tersebut terus berkembang hingga akhirnya mengubah sistem yang lama pada kebudayaan maupun kebiasaan yang terjadi dalam masyarakat. Perubahan ini dapat terjadi pada salah satu anggota masyarakat ataupun seluruh lapisan masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya termasuk di dalamnya nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok masyarakat.

Perubahan sosial menjadi bentuk peralihan yang mengubah gaya hidup masyarakat dan dapat terus terjadi dan berubah akibat adanya dinamika kehidupan sosial agar dapat dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan tanpa merasa kesulitan.

Berawal dari munculnya bentuk perubahan sosial yang dimungkinkan terjadinya suatu perubahan gejala dan struktur masyarakat baik yang disadari maupun tidak. Kita dapat melihat jika proses perubahan tersebut merupakan suatu hal yang wajar dan sesuai dengan fitrah kita sebagai manusia.

Contoh Bentuk Perubahan Sosial

  • Pakaian

Salah satu contoh bentuk perubahan sosial dalam model pakaian atau fashion kerap terjadi dalam periode-periode tertentu yang selalu berubah disesuaikan dengan perubahan tren yang sedang terjadi.

Apabila sebelumnya hampir seluruh masyarakat menggunakan pakaian adat dalam kehidupan sehari-hari, maka seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman masyarakat kini secara perlahan mulai meninggalkan pakaian adat dan memakai pakaian yang jadi tren.

Sebagai contoh, pada awal-awal pandemi pakaian dengan gaya serba-Korea banyak digemari oleh masyarakat karena dianggap sebagai pakaian yang trendy, sehingga banyak orang yang berbondong-bondong untuk mengikuti memakai pakaian itu. Namun, orang-orang tidak serta merta meninggalkan pakaian adat mereka karena tetap akan menggunakannya dalam acara tertentu yang berbau kedaerahan.

  • Model Rambut

Selain pakaian, contoh bentuk perubahan sosial yang dapat kita rasakan dan kita lihat yaitu dari adanya perkembangan potongan model rambut dari waktu ke waktu yang selalu mengalami perubahan.

Seiring dengan majunya perkembangan zaman, terdapat berbagai macam pilihan model rambut yang dapat dipilih, mulai dari undercut, classy haircut, caesar fade, dan masih banyak lagi.

Apabila dilihat lebih jauh lagi, pasti gaya rambut tahun 90-an dengan gaya rambut sekarang tentunya sangat berbeda sekali dengan gaya rambut sekarang yang jauh lebih trendy.

  • Bangunan Rumah

Apabila melihat dan mengamati perbedaan antara bangunan rumah zaman dulu dengan zaman sekarang tentunya terdapat perbedaan yang sangat mencolok sekali baik dari perbedaan gaya entah dari sisi interior maupun eksterior bangunan rumah zaman dulu dan dengan bangunan rumah masa kini.

Bangunan rumah zaman dahulu umumnya terbuat dari anyaman bambu yang beratapkan daun kering dan tentunya sangat jauh berbeda sekali dengan bangunan rumah masa kini dimana dibangun dengan hunian yang terbuat dari bahan semen dan pasir terbaik dengan macam model yang beragam.

Tak jarang pula kita dengan mudah menemui rumah yang berlantai 2 atau rumah yang lebih bergaya dengan ragam bentuk yang variatif.

  • Alat Komunikasi

Alat komunikasi juga telah mengalami perubahan yang sangat cepat di mana pada zaman dahulu, manusia biasanya memanfaatkan surat atau telepon umum untuk dapat dengan mudah berkomunikasi dengan orang lain yang berjarak cukup jauh darinya.

Namun, sekarang, umumnya masyarakat telah menggunakan smartphone yang mampu untuk membuat komunikasi jauh lebih mudah dan cepat yang tentunya dibantu dengan sarana internet dengan akses yang jauh lebih memadai.

  • Bidang Pendidikan

Bidang pendidikan juga mengalami perubahan sosial yang saling terpengaruh dengan adanya kemajuan teknologi yang lebih memudahkan dalam akses untuk mendapatkan ilmu.

Apalagi, di era pandemi Covid-19 yang menerpa dalam beberapa tahun terakhir yang mengharuskan untuk membuat gaya belajar menjadi berubah dan lebih sering dilalui lewat daring dibandingkan dengan tatap muka langsung, sehingga tentunya terdapat perbedaan pada cara ajar para peserta didik.

Selain itu di zaman yang sudah canggih, siswa juga bisa dengan mudah mencari referensi dari internet dari sebelumnya dimana banyak orang yang hanya mencari referensi dari mengandalkan buku berbentuk fisik saja.

  • Kendaraan

Pada zaman dahulu, manusia jika ingin bepergian maka akan menggunakan kereta roda dengan memanfaatkan tenaga dari hewan seperti kerbau, sapi, atau kuda sehingga mempunyai kelemahan jika akan bepergian dengan perjalanan yang jauh karena sangat terbatas pada waktu dan tenaga hewan yang ditempuh.

Namun, dengan perkembangan teknologi yang berubah seiring dengan perubahan zaman, kini kendaraan bermesin menjadi andalan dengan inovasi teknologi yang dapat dikatakan sudah canggih. Sekarang, manusia dapat pergi dengan mudah dan cepat hanya dengan menggunakan motor atau mobil bahkan dapat menggunakan pesawat terbang.

  • Bahasa

Bahasa menjadi salah satu komunikasi yang digunakan agar dapat berinteraksi dengan manusia yang lain dimana terdapat berbagai macam bahasa yang ada. Mayoritas masyarakat Indonesia pada zaman dahulu hanya mengandalkan bahasa daerah yang digunakan sebagai alat komunikasi langsung antar sesama.

Namun kini, kondisi tersebut telah berubah banyak masyarakat yang mulai menguasai lebih dari 2 bahasa selain bahasa daerah dan bahasa Indonesia. Banyak masyarakat yang mulai menguasai berbagai bahasa dari negara lain, seperti bahasa Inggris, bahasa Korea, bahasa Jepang, dan lainnya yang dapat memperkaya kemampuannya.

The post 7 Contoh Bentuk Perubahan Sosial appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Jenis Dinamika Sosial di Masyarakat beserta Dampaknya https://haloedukasi.com/jenis-dinamika-sosial Tue, 18 Oct 2022 09:27:26 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39172 Kehidupan bermasyarakat yang penduduknya terdiri dari beragam latar belakang budaya, suku, ras, agama, pendidikan dan sebagainya, tidak dapat lepas dari dinamika yang terjadi dalam proses sosial. Dinamika sosial adalah kumpulan dari berbagai permasalahan kehidupan yang dialami oleh individu atau kelompok dan dapat mengubah keteraturan sosial yang sudah ada sebelumnya di masyarakat. Pengertian dinamika sosial diutarakan […]

The post 4 Jenis Dinamika Sosial di Masyarakat beserta Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan bermasyarakat yang penduduknya terdiri dari beragam latar belakang budaya, suku, ras, agama, pendidikan dan sebagainya, tidak dapat lepas dari dinamika yang terjadi dalam proses sosial. Dinamika sosial adalah kumpulan dari berbagai permasalahan kehidupan yang dialami oleh individu atau kelompok dan dapat mengubah keteraturan sosial yang sudah ada sebelumnya di masyarakat.

Pengertian dinamika sosial diutarakan juga oleh para ahli seperti Sorjono Soekanto yang menjelaskan pengertian dinamika sosial sebagai perubahan sosial di masyarakat yang mengalami berbagai permasalahan baik individu atau kelompok. Dinamika sosial membuat keteraturan sosial yang tidak berjalan sesuai keteraturan yang sudah ada.

Sedangkan pengertian dinamika sosial menurut F. Ogburn adalah kelompok perubahan sosial yang lebih luas dan di dalamnya terdapat aspek-aspek spesifik seperti aspek kebudayaan. Aspek kebudayaan adalah bentuk aspek yang memiliki peranan penting sebagai acuan masyarakat untuk menghadapi perubahan dari waktu ke waktu.

Karakteristik Dinamika Sosial

Dinamika memiliki ciri-ciri atau karakteristik tertentu, antara lain:

  • Memiliki Motif yang Sama

Adanya kesamaan motif di antara individu dapat mendorong sebuah interaksi di dalam kehidupan sosial. Kesamaan motif dan tujuan dapat mendorong jalinan kerjasama antar individu maupun kelompok untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama.

  • Memunculkan Dampak Interaksi

Dari interaksi sosial yang terjadi antara individu kemudian akan memunculkan berbagai dampak. Dampaknya beragam, dan dampak interaksi ini terkait dengan faktor perasaan dan kapasitas masing-masing individu.

  • Tercipta Tatanan atau Kelompok Sosial

Dinamika sosial akan berkaitan dengan struktur, di dalamnya ada sistem, nilai dan norma yang jelas yang usdah tersistem. Aspek-aspek tersebut saling berkelanjutan dan akan membentuk sebuah tatanan atau struktur sosial.

  • Berlandaskan Norma

Secara umum norma dikenal sebagai pedoman perilaku di dalam masyarakat, tujuannya untuk mengatur interaksi yang terjadi di masyarakat untuk mencapai tujuan bersama.

Fungsi Dinamika Sosial

Dinamika sosial yang terjadi di kehidupan sosial bermasyarakat juga memiliki fungsi di dalam kehidupan sosial individu, beberapa fungsi dinamika sosial antara lain:

  • Membentuk kelompok kerjasama untuk mengatasi permasalahan, ada asaz saling menguntungkan di dalam kelompok tersebut.
  • Memudahkan penyelesaian permasalahan atau pekerjaan lebih efektif dan efisien serta dapat memecah beban individu dalam sebuah pekerjaan
  • Menciptakan iklim demokratis pada masyarakat, sehingga memunculkan ide, interaksi dan peranan individu di dalam masyarakat.

Dinamika sosial tak terjadi begitu saja, ada beberapa aspek yang terlibat di dalam dinamika sosial, antara lain pola umum, sistem sosial, tingkat perhitungan yang jelas, tingkat keseimbangan dan tuntutan terhadap perubahan sosial.

Jenis Dinamika Sosial

Ada beberapa jenis dinamika sosial yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat, berikut penjelasannya:

1. Pengawasan Sosial

Pengawasan sosial atau pengendalian sosial adalah cara yang dilakukan sekelompok individu dan masyarakat sehingga anggota kelompok tersebut dapat bertindak sesuai harapan masyarakat.

2. Penyimpangan Sosial

Jenis dinamika sosial di masyarakat termasuk juga penyimpangan sosial atau munculnya perilaku yang tidak sesuai dengan norma, nilai dan kepantasan sosial. Penyimpangan sosial yang sering kita jumpai misalnya tingginya angka kriminalitas pencurian kendaraan bermotor.

3. Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial mencakup beragam peristiwa sosial individu maupun kelompok yang berpindah dari lapisan sosial satu ke lapisan sosial lainnya. Pergerakan ini bisa terjadi mengarah ke lapisan yang lebih rendah atau lebih tinggi dan pergerakan dua arah.

4. Perubahan Sosial

Sebuah masyarakat sudah pasti mengalami bentuk-bentuk perubahan, perubahan ini dapat berkaitan dengan nilai-nilai, norma sosial, pola perilaku, susunan kelembagaan masyarakat, lapisan masyarakat, kekuasaan dan sebagainya.

Dinamika sosial yang terjadi lama-kelamaan akan memberikan dampak bagi kehidupan sosial masyarakat, secara luas dampak positif dari dinamika sosial antara lain:

  • Adanya pemerataan dalam hal pendidikan, dampak positif ini sudah mulai terasa perbedaannya dibandingkan puluhan tahun ke belakang. Pendidikan semakin mudah didapatkan dan kesadaran masyarakat akan pendidikan juga semakin tinggi.
  • Semakin banyak tenaga profesional, dengan adanya pemerataan pendidikan bagi masyarakat luas selanjutkan muncul banyak tenaga profesional yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing.
  • Akses informasi dan teknologi yang cepat dan mudah, saat ini teknologi dan kecepatan berkomunikasi jarak jauh telah banyak membantu dalam segala aspek kehidupan.
  • Pembangunan fasilitas yang lebih maju dan merata, jalan aspal tak hanya ditemui di kota besar, namun pembangunannya sudah sampai ke desa-desa dan memudahkan sistem transportasi. Pembangunan perumahan, ruko dan kantor-kantor juga sudah dapat ditemui di wilayah-wilayah kabupaten.

Mengulang sedikit definisi dinamika sosial yaitu perubahan-perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat dalam kurun waktu tertentu, dan biasanya diakibatkan adanya sebuah permasalahan individu-individu maupun kelompok.

Contoh dinamika sosial dapat kita temui di hari ini misalnya saja terbentuknya organisasi-organisasi yang mengedepankan Hak Asasi Manusia (HAM), yang muncul satu-persatu dengan tujuan menegakkan HAM dan menghapuskan disrkiminasi.

Contoh lainnya yaitu munculnya organisasi serikat buruh yang mewadahi tuntutan buruh dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup buruh. Di bidang pendidikan, saat ini banyak juga bermunculan home schooling yang memberikan pendidikan formal, hal ini untuk mewadahi orang tua dan siswa yang ingin belajar dari rumah namun mendapatkan pendidikan formal.

The post 4 Jenis Dinamika Sosial di Masyarakat beserta Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kenali 13 Dampak Negatif dan Positif Perubahan Sosial Budaya https://haloedukasi.com/dampak-negatif-dan-positif-perubahan-sosial-budaya Fri, 14 Oct 2022 02:32:21 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39113 Masyarakat hidup dengan bersosialisasi dan membentuk suatu kebudayaan. Namun, karena ada beberapa faktor tertentu maka dapat terjadi perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya adalah situasi ketidaksamaan pada unsur-unsur atau susunan kebudayaan yang terjadi di suatu struktur dan fungsi masyarakat. Faktor penyebabnya dapat dipengaruhi oleh internal maupun eksternal antara lain berupa terjadinya konflik, jumlah penduduk yang […]

The post Kenali 13 Dampak Negatif dan Positif Perubahan Sosial Budaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Masyarakat hidup dengan bersosialisasi dan membentuk suatu kebudayaan. Namun, karena ada beberapa faktor tertentu maka dapat terjadi perubahan sosial budaya. Perubahan sosial budaya adalah situasi ketidaksamaan pada unsur-unsur atau susunan kebudayaan yang terjadi di suatu struktur dan fungsi masyarakat.

Faktor penyebabnya dapat dipengaruhi oleh internal maupun eksternal antara lain berupa terjadinya konflik, jumlah penduduk yang berubah, penemuan baru, terjadi revolusi, pengaruh budaya lain, bencana alam, peperangan, perubahan iklim, motivasi untuk maju atau berprestasi, asimilasi, akulturasi, dan sistem pendidikan yang sudah semakin maju.

Beberapa contoh perubahan tersebut antara lain:

  • Sistem pertanian yang dahulu masih menggunakan tenaga manusia dan alat manual, saat ini sudah menggunakan mesin otomotif misalnya traktor sehingga waktu menjadi lebih efisien.
  • Adanya perubahan penampilan dan cara berpakaian pada zaman dahulu dengan saat ini.
  • Beberapa bangunan dibangun dengan makna tertentu dan perpaduan bentuk bangunan zaman tradisional dengan modern.
  • Media komunikasi zaman dahulu menggunakan surat, saat ini sudah banyak menggunakan digital.
  • Sudah semakin banyak masyarakat yang mampu berkomunikasi dengan lebih dari satu Bahasa karena adanya kemudahan akses pendidikan maupun sumber informasi yang didapatkan seiring berkembangnya teknologi.
  • Adanya perubahan minat dari mengurus area pertanian menjadi lebih banyak membangun bangunan.
  • Adanya perubahan permainan atau game dari tradisional menjadi digital misalnya video game.

Perubahan struktur sosial dan kebudayaan di suatu masyarakat tentu akan memberikan beberapa dampak baik dampak positif maupun negatif.

Dampak Positif Perubahan Sosial Budaya

  • Meningkatnya Efisiensi dan Efektivitas Kerja

Terciptanya alat dan mesin modern dari perkembangan teknologi dan adanya tenaga kerja yang terampil dapat membantu industri kerja untuk lebih efisien dan efektif dalam menyelesaikan produksi produk atau jasa dan meningkatkan eksistensi industri kerja.

  • Menciptakan Lapangan Kerja Baru

Adanya perkembangan teknologi yang juga berpengaruh pada perubahan industri kerja yang kecil menjadi lebih besar dan lebih banyak menjangkau banyak wilayah. Hal ini menjadi peluang terciptanya lapangan kerja baru untuk keberlangsungan industri supaya menghasilkan produk atau jasa menjadi lebih optimal.

  • Adanya Perkembangan Teknologi dan Ilmu Pengetahuan

Perubahan sosial akan memicu untuk meningkatnya ilmu pengetahuan yang akhirnya banyak menemukan penemuan-penemuan baru, termasuk juga berkembangnya teknologi.

Hasil dari penemuan-penemuan tersebut dapat berupa adanya alat-alat atau mesin-mesin yang membantu atau mempermudah pekerjaan sehari-hari, alat komunikasi yang semakin canggih dan mempermudah komunikasi, adanya kemudahan dalam mengakses sumber pengetahuan dan berbagi ilmu, dan lain sebagainya.

  • Perwujudan Kesetaraan Gender dan Meningkatnya Pemberdayaan Perempuan

Kesetaraan gender dapat tercipta dengan lebih fleksibelnya laki-laki dan perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan akses kesehatan yang memadai. Adanya keadilan gender untuk mendapatkan hak akses pendidikan dan kesehatan juga mampu meningkatkan ekonomi individu/keluarga/negara, pembangunan dapat tercapai dengan baik, meningkatkan status kesehatan, mengurangi kemiskinan, menciptakan masyarakat yang lebih berpendidikan, dan seterusnya.

  • Menciptakan Tenaga Kerja yang Profesional

Industri kerja yang semakin berkembang maka akan menimbulkan kompetesi antar industri. Sehingga industri membutuhkan karyawan yang cakap, terampil, ahli, berlatar belakang pendidikan tertentu, dan lain-lainnya yang mampu untuk berkontribusi mengembangkan industri kerja.

  • Membentuk Tata Cara dan Nilai Baru

Adanya pergantian nilai dan budaya lama menjadi lebih baru yang dapat mensejahterakan dan berkepribadian yang lebih humanis.

  • Adanya Diferensiasi Struktural

Berbagai individu, kelompok, maupun budaya dapat membentuk komunitas atau lembaga masyarakat yang lebih bervariasi sesuai tujuan dan minat. Karena semakin kompleks kelompok masyarakat yang terbentuk, maka kebutuhan individu atau kelompok semakin banyak yang dapat dipenuhi.

Dampak Negatif Perubahan Sosial Budaya

  • Munculnya Sifat Individualisme dan Disorientasi Norma

Hilangnya nilai budaya yang dapat mengakibatkan seseorang mengesampingkan norma hukum, norma sosial, dan norma budaya.

  • Meningkatnya Budaya Konsumtif

Hal ini dikarenakan keinginan untuk meningkatkan status sosial, adanya kemudahan akses toko barang atau jasa dan pembayarannya, berbagai jenis makanan yang diciptakan sehingga ada rasa ingin mencicipi, mendatangi tempat-tempat terkenal di digital, dan sebagainya.

  • Terjadinya Peningkatan Pengangguran dan Kriminalitas

Tingkat pengangguran dapat meningkat karena ada ketidaksiapan lapangan kerja yang tercipta yang tidak seimbang dengan kebutuhan, atau skill yang dimiliki.

Selain itu, adanya peningkatan krimininalitas terjadi karena adanya perubahan budaya yang mengubah sudut pandang beberapa orang, ingin diterima dalam suatu kelompok, dan dapat juga karena masalah ekonomi sehingga mendorong seseorang untuk melakukan kriminalitas.

  • Timbulnya Bencana Akibat Ulah Manusia

Perubahan sosial budaya juga dapat menimbulkan berbagai bentuk bencana alam karena ulah manusia. Karena berbagai macam teknologi yang tercipta sehingga bisa menimbulkan tumpukan sampah baru, mengambil alih area perhutanan, membangun bangunan di area sumber pangan, menggusur habitat binatang, dan sebagainya.

  • Memunculkan Konflik Sosial

Konflik sosial yang muncul bisa berupa internal maupun eksternal. Hal ini dapat terjadi jika ada perbedaan kepentingan, sikap sosial dalam menghadapi perubahan, perubahan nilai dan budaya pada suatu komunitas, serta perbedaan sudut pandang yang minim toleransi.

  • Munculnya Kesenjangan Sosial

Kesanggupan setiap masyarakat berbeda-beda dalam adaptasi terhadap suatu perubahan. Jika tidak dapat beradaptasi maka akan semakin tertinggal dan kualitas hidup semakin menurun. Kesenjangan sosial dapat terjadi pada ekonomi, kesehatan, pendidikan, kebudayaan, maupun psikologis.

The post Kenali 13 Dampak Negatif dan Positif Perubahan Sosial Budaya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>