Plastida - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/plastida Tue, 31 Oct 2023 04:02:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Plastida - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/plastida 32 32 10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan https://haloedukasi.com/perbedaan-plastida-pada-sel-hewan-dan-sel-tumbuhan Tue, 31 Oct 2023 04:02:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46235 Plastida adalah organel sel tumbuhan yang memiliki peran utama dalam proses fotosintesis dan penyimpanan energi. Organel ini ditemukan dalam sel tumbuhan, serta beberapa mikroorganisme seperti alga dan protista. Plastida adalah salah satu karakteristik utama yang membedakan sel tumbuhan dari sel hewan. Ada beberapa jenis plastida, di antaranya plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, lekukan yang […]

The post 10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Plastida pada Sel hewan dan sel tumbuhan

Plastida adalah organel sel tumbuhan yang memiliki peran utama dalam proses fotosintesis dan penyimpanan energi. Organel ini ditemukan dalam sel tumbuhan, serta beberapa mikroorganisme seperti alga dan protista. Plastida adalah salah satu karakteristik utama yang membedakan sel tumbuhan dari sel hewan.

Ada beberapa jenis plastida, di antaranya plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, lekukan yang mengandung pigmen hijau, klorofil. Kloroplas adalah pusat fotosintesis, proses yang memungkinkan tumbuhan dan organisme autotrof lainnya mengubah energi cahaya matahari menjadi glukosa dan oksigen. Glukosa adalah sumber energi utama tumbuhan.

Selain kloroplas, ada dua jenis plastida lain yang penting, yaitu:

  • Kromoplas: Kromoplas mengandung pigmen-pigmen yang memberikan warna pada buah-buahan dan bunga tumbuhan. Mereka berperan dalam pembentukan warna pada berbagai bagian tumbuhan. Contohnya, tomat merah dan wortel oranye adalah hasil dari pigmen dalam kromoplas.
  • Leukoplas: Leukoplas adalah plastida yang tidak memiliki pigmen, dan mereka berperan dalam penyimpanan zat-zat cadangan seperti pati dan minyak dalam sel tumbuhan. Leukoplas adalah plastida tak berwarna dan membantu tumbuhan meyimpan sumber daya untuk digunakan saat dibutuhkan, seperti dalam biji dan umbi.

Plastida memiliki struktur membran ganda, mirip dengan mitokondria. Ini memungkinkan mereka untuk mengatur berbagai proses seluler dengan cara yang efisien. Selama fotosintesis, kloroplas mengambil cahaya matahari dan karbon dioksida untuk menghasilkan glukosa, yang kemudian digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka.

Plastida adalah organel sel tumbuhan yang kritis dalam proses fotosintesis dan penyimpanan zat-zat penting. Mereka termasuk kloroplas, kromoplas, dan leukoplas, masing-masing dengan peran unik dalam metabolisme dan fungsi tumbuhan.

Plastida memungkinkan tumbuhan untuk menghasilkan makanan dan pigmen yang memberikan warna pada berbagai bagian tumbuhan, menjadikannya salah satu organel paling penting dalam biologi tumbuhan.

Namun, Plastida juga ada di sel hewan, dan berikut ini adalah perbedaannya

1. Plastida pada Sel Tumbuhan dan Kehadirannya pada Sel Hewan

Plastida adalah organel yang hadir dalam sel tumbuhan. Jenis plastida yang paling terkenal adalah kloroplas, yang berperan dalam fotosintesis. Plastida juga dapat mengandung pigmen lain, seperti kromoplas yang memberikan warna pada buah-buahan.

Dan leukoplas yang berfungsi dalam penyimpanan karbohidrat. Namun, pada sel hewan, plastida tidak hadir, kecuali pada tahap awal evolusi ketika hewan masih memiliki plastida sebagai sisa sejarah evolusi.

2. Fungsi Fotosintesis

Kloroplas adalah plastida yang paling terkenal dan berperan utama dalam fotosintesis. Sel tumbuhan menggunakan kloroplas untuk mengubah energi matahari menjadi energi kimia dalam bentuk glukosa. Sel hewan tidak memiliki kemampuan fotosintesis karena mereka tidak memiliki kloroplas.

Sebagai gantinya, hewan bergantung pada organisme yang melakukan fotosintesis, seperti tumbuhan, untuk memasok makanan.

3. Pigmen Klorofil

Klorofil adalah pigmen hijau yang terlibat dalam fotosintesis. Ini hanya ditemukan dalam kloroplas sel tumbuhan dan memberikan warna hijau pada tumbuhan. Klorofil tidak ada dalam sel hewan karena sel hewan tidak melakukan fotosintesis.

4. Jenis Plastida yang Terdapat pada Sel Hewan

Meskipun plastida umumnya tidak hadir dalam sel hewan, beberapa penelitian telah menunjukkan keberadaan plastida yang sangat tereduksi dalam beberapa jenis hewan. Namun, peran plastida dalam sel hewan ini masih belum sepenuhnya dipahami.

5. Peran Kromoplas dan Leukoplas

Kromoplas dan leukoplas adalah jenis plastida lain yang hadir dalam sel tumbuhan. Kromoplas mengandung pigmen berwarna seperti karotenoid yang memberikan warna pada buah dan bunga. Leukoplas adalah plastida tanpa pigmen yang berfungsi dalam penyimpanan karbohidrat dan lemak. Sel hewan tidak memiliki plastida yang berspesialisasi seperti ini.

6. Fungsi Penyimpanan dan Sintesis Lemak

Sel tumbuhan menggunakan plastida untuk menyimpan lemak dalam bentuk oleum. Plastida ini, dikenal sebagai oleumplas, terutama ditemukan dalam biji dan biji-bijian. Selain itu, plastida juga berperan dalam sintesis lemak. Sementara sel hewan juga memiliki kemampuan sintesis lemak, mereka tidak memiliki plastida khusus untuk tugas ini.

7. Perbedaan dalam Kandungan DNA

Perbedaan utama dalam kandungan DNA plastida di sel tumbuhan dan sel hewan adalah bahwa sel tumbuhan memiliki plastida, seperti kloroplas, yang mengandung DNA plastida, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida atau DNA plastida.

Sel Tumbuhan:

  • Sel tumbuhan memiliki plastida, seperti kloroplas, yang mengandung DNA plastida. DNA plastida dalam kloroplas memiliki peran penting dalam pengaturan fotosintesis dan sintesis beberapa molekul penting.
  • DNA plastida dalam sel tumbuhan bersifat sirkuler, serupa dengan DNA bakteri. Ini mengisyaratkan bahwa kloroplas memiliki asal usul endosimbiosis dengan bakteri fotosintetik pada tahap evolusi sel tumbuhan.
  • Sel tumbuhan juga memiliki nukleus yang mengandung DNA inti sel yang mengatur seluruh fungsi sel.

Sel Hewan:

  • Sel hewan tidak memiliki plastida, termasuk kloroplas, sehingga tidak mengandung DNA plastida. Sel hewan mengandalkan mitokondria untuk produksi energi.
  • DNA dalam sel hewan terkonsentrasi di dalam nukleus sel dan mengatur berbagai fungsi sel termasuk sintesis protein dan regulasi genetik.

Dalam perbandingan ini, perbedaan utama adalah bahwa DNA plastida hadir dalam sel tumbuhan melalui plastida, sementara sel hewan tidak memiliki plastida dan oleh karena itu tidak memiliki DNA plastida. Sel tumbuhan memiliki sistem dual DNA.

Dengan DNA nukleus yang mengatur seluruh fungsi sel, dan DNA plastida yang terlibat dalam pengaturan fotosintesis. Sel hewan hanya memiliki DNA nukleus yang mengendalikan sebagian besar proses sel.

Plastida memiliki DNA sendiri, yang disebut DNA plastida. DNA plastida pada sel tumbuhan terus diwariskan dari generasi ke generasi, sementara sel hewan tidak memiliki DNA plastida.

8. Perbedaan dalam Pembelahan Sel

Pembelahan sel plastida, khususnya kloroplas dalam sel tumbuhan, memiliki perbedaan yang signifikan dengan sel hewan. Proses ini disebut pembelahan biner dalam kloroplas sel tumbuhan, sementara sel hewan tidak memiliki kloroplas dan tidak mengalami proses ini.

Pembelahan biner kloroplas adalah cara di mana kloroplas dalam sel tumbuhan bereproduksi. Ini mirip dengan pembelahan sel secara keseluruhan yang dikenal sebagai mitosis atau meiosis, tetapi fokus pada replikasi dan pembelahan kloroplas.

Prosesnya melibatkan beberapa langkah seperti pertambahan organel seluler, duplikasi DNA kloroplas, pembelahan, dan redistribusi kloroplas ke dalam sel-sel anak. Dengan cara ini, sel tumbuhan dapat mempertahankan jumlah kloroplas yang diperlukan untuk fotosintesis yang efisien.

Namun, sel hewan tidak memiliki kloroplas atau plastida lainnya yang dapat mengalami pembelahan biner seperti ini. Sebaliknya, sel hewan memiliki mitokondria yang memainkan peran serupa dengan kloroplas dalam hal memproses energi, tetapi mitokondria bereproduksi melalui pembelahan sel secara keseluruhan, yang berbeda dari pembelahan biner kloroplas.

Jadi, perbedaan utama adalah bahwa pembelahan sel plastida, khususnya kloroplas, adalah proses unik dalam sel tumbuhan untuk memperbanyak organel tersebut, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida dan oleh karena itu tidak mengalami proses tersebut.

9. Peran dalam Sintesis Pigmen dan Aroma

Plastida juga berperan dalam sintesis pigmen dan senyawa aroma yang memberikan rasa dan aroma pada tanaman dan buah. Misalnya, plastida dalam sel tumbuhan menghasilkan senyawa seperti anthocyanin yang memberi warna pada buah dan bunga, serta senyawa aroma seperti terpenoid.

10. Sumber Energi dalam Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan menggunakan plastida untuk menghasilkan energi dalam bentuk glukosa melalui fotosintesis. Di sisi lain, sel hewan mengandalkan mitokondria untuk menghasilkan energi dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP) melalui respirasi selular.

Perbedaan antara plastida pada sel hewan dan sel tumbuhan mencerminkan peran kunci yang dimainkan oleh plastida dalam fotosintesis, penyimpanan energi, dan pembentukan pigmen dan senyawa aroma dalam tumbuhan.

Sementara plastida adalah organel esensial dalam sel tumbuhan, sel hewan tidak bergantung pada plastida dan menghasilkan energi mereka melalui mitokondria. Memahami perbedaan ini adalah kunci untuk memahami dasar biologis dari kehidupan tanaman dan hewan serta memahami bagaimana interaksi di alam semesta ini dapat membentuk ekosistem yang beragam dan kaya.

The post 10 Perbedaan Plastida Pada Sel Hewan dan Sel Tumbuhan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya https://haloedukasi.com/plastida-pengertian-karakteristik-dan-fungsinya Sat, 16 Oct 2021 01:09:47 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27650 Plastida merupakan salah satu organel sel spesifik yang ada pada sel tumbuhan yang mana di dalamnya terdapat zat pigmen. Selain pada tumbuhan, plastida juga ditemukan dalam alga.  Berikut akan dijelaskan mengenai organel plastida. Pengertian Plastida Plastida merupakan organel sel pada tumbuhan yang bersifat dinamis, memiliki kemampuan membelah diri, tumbuh, dan juga berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. […]

The post Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Plastida merupakan salah satu organel sel spesifik yang ada pada sel tumbuhan yang mana di dalamnya terdapat zat pigmen. Selain pada tumbuhan, plastida juga ditemukan dalam alga.  Berikut akan dijelaskan mengenai organel plastida.

Pengertian Plastida

Plastida merupakan organel sel pada tumbuhan yang bersifat dinamis, memiliki kemampuan membelah diri, tumbuh, dan juga berdeferensiasi menjadi berbagai bentuk. Misalnya, pada sel muda plastida biasanya tidak berwarna (berupa leukoplas dan proplastida), pada daun hijau plastida menjadi kloroplas, pada buah plastida menjadi kromoplas yang berwarna merah ataupun kuning.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), plastida didefinisikan sebagai struktur yang hanya terdapat pada sel tumbuhan yang mengandung pigmen hijau daun.

Karakteristik Plastida

Karakteristik atau ciri-ciri plastida adalah sebagai berikut:

  1. Hanya terdapat pada sel tumbuhan
  2. Berbentuk bulat, cakram, oval dan berdiameter sekitar 4 hingga 6 mikron
  3. Memiliki membran rangkap yang didalamnya terdapat sistem membran dan matriks
  4. Mengandung pigmen

Fungsi Plastida

Plastida memiliki sejumlah fungsi penting bagi tumbuhan, diantaranya adalah:

  1. Plastida dalam bentuk kloroplas menghasilkan pigmen klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis tumbuhan untuk pembentukan makanan bagi tumbuhan
  2. Perubahan plastida dalam bentuk kloroplas menjadi kromoplas, ternyata menyebabkan meningkatnya kemampuan jaringan dan sel dalam menyerap bahan larut air seperti karbohidrat. Sehingga, plastida dalam bentuk kromoplas dan leukoplas berfungsi menjadi tempat penyimpanan cadangan makanan.
  3. Plastida dalam bentum leukoplas berfungsi untuk memproduksi asam amino dan protein.
  4. Plastida dalam bentu kromoplas pada bunga mampu menghasilkan berbagai zat warna yang bisa menarik serangga sehingga dapat membantu dalam proses penyerbukan dan penyebaran biji.

Peranan Plastida Pada Fotosintesis

Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhan hijau merupakan organisme auotrof, yaitu organisme yang memiliki kemampuan untuk memproduksi makanannya sendiri. Dalam proses fotosintesis, tumbuhan akan menyerap air dan karbondioksida dari lingkungannya untuk kemudian diproses dengan bantian cahaya matahari menjadi gula dan oksigen.

Secara singkat, reaksi yang terjadi dalam proses fotosintesis adalah sebagai berikut:

6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2

Peranan plastida dalam proses fotosintesis tumbuhan ini adalah:

  1. Sebagai penghasil klorofil atau zat hijau (pigmen hijau) yang mampu menyerap cahaya matahari
  2. Sebagai tempat terjadinya proses fotosintesis, baik reaksi terang (yang membutuhkan cahaya matahari) maupun reaksi gelap (yang tidak memerlukan cahaya matahari tetapi memerlukan karbondioksida)
  3. Sebagai tempat menyimpan hasil proses fotosintesis dalam bentuk pati atau amilum.

Struktur Plastida

Struktur dari plastida adalah sebagai berikut:

  1. Membran luar, yang berfungsi untuk mengatur transportasi keluar masuknya zat
  2. Ruang antar membran, yang bersifat permeable terhadap zat yang masuk
  3. Membran dalam, yang berfungsi membungkus cairan kloroplas (stroma)
  4. Stroma, adalah cairan kloroplas yang berfungsi sebagai tempat proses siklus calvin atau reaksi gelap fotosintesis dan menyimpan hasil fotosintesis berupa amilum
  5. Lumen tilakoid, yaitu membran dalam berlipat yang mengandung protein dan digunakan untuk memproses protein, fotosintesis, metabolisme, reaksi redoks,dan pertahanan
  6. Membran tilakoid, yang berfungsi dalam membantu reaksi terang fotosintesis
  7. Granum, merupakan tumpukan dari tilakoid dan berfungsi sebagai tempat terjadinya reaksi terang fotosintesis
  8. Tilakoid atau lamella, yaitu tempat dimana terdapat sekumpulan kuatosom yang merupakan tempat klorofil berada.
  9. Ribosom, sebagai tenpat terjadinya sintesis protein
  10. DNA plastida, sebagai pengatur kegiatan di dalam sel
  11. Plastoglobula

Jenis Plastida

Secara garis besar, jenis-jenis atau klasifikasi plastida adalah sebagai berikut:

1. Proplas

Proplast akan melakukan pembelahan dan menjadi:

a.  Etioplas

Etioplas yaitu bentuk semi aktif yang merupakan adaptasi kloroplas terhadap lingkungan kurang cahaya. Etioplas bisa segera aktif dan membentuk klorofil dalam beberapa jam setelah terkena cahaya.

b. Kloroplas

kloroplas bisa  berasal dari proplas maupun dari etioplas. Kloroplas adalah organel dengan kandungan klorofil yang berwarna hijau dan berfungsi pada saat proses fotosintesis.

Beberapa jenis klorofil adalah:

  • Klorofil A yang memantulkan warna hijau-biru dan terdapat pada semua organisme autotrof
  • Klorofil B yang memantulkan warna kuning-hijau dan terdapat pada alga hijau dan tumbuhan darat
  • Klorofil C yang memantulkan warna hijau-cokelat dan dimiliki oleh Phaeophyta, Chrysophyta, dan diatom.
  • Klorofil D yang memantulkan warna hijau-merah dan dimiliki oleh Rhodophyta.

c. Kromoplas

kromoplas berasal dari klorofil. Kromoplas adalah plastida yang menghasilkan warna selain hijau. Diantara zat warna yang dihasilkan oleh kromoplas adalah:

  • Karotiri yang berwarna kuning
  • Xantofil yang berwarna kuning pada daun tua
  • Fikosantin yang berwatna coklat pada ganggang Phaeophyta
  • Fikosianin yang berwarna biru pada ganggang Cyanophyta
  • Fikoeritin yang berwarna merah pada ganggang Rhodophyta
  • Antosianin yang memberi warna merah hingga kuning pada bunga.

d. Gerontoplas

Gerontoplas adalah plastida yang berasal dari kloroplas akan tetapi mengalami penuaan karena tidak adanya proses fotosintesis pada bagian tumbuhan tersebut

2. Leukoplas

Leukoplas merupakan plastida yang terdapat pada jaringan yang tidak terkena sinar serta  tidak mengandung pigmen. Leukoplas biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan hasil metabolisme.

Jenis-jenis leukoplas antara lain:

a. Amiloplas yang berfungsi menyimpan amilum

b. Elaioplas yang berfungsi menyimpan lemak

c. Proteinoplas yang berfungsi menyimpan protein

Selain apa yang telah diuraikan diatas, plastida juga bisa dibedakan berdasarkan:

A. Keberadaan pigmen

Berdasarkan keberadaan pigmennya, plastida dibedakan menjadi:

  1. Leukoplas, yakni plastida yang tidak mengandung warna
  2. Kloroplas, yaitu plastida yang menghasilkan pigmen hijau (klorofil), kuning (xantin), dan kuning kemerahan (xantofil)
  3. Kromoplas, yaitu plastida yang banyak mengandung karoten sehingga bisa menghasilkan warna selain hijau, seperti merah atau merah bata.

B. Fungsi

Berdasarkan fungsinya, secara garis besar plastida dibedakan menjadi:

  1. Amiloplas, yakni plastida yang berfungsi untuk meyimpan amilum
  2. Etioplas, yakni kloroplas yang belum terkena cahaya
  3. Kromoplas, yaitu plastida yang berfungsi untuk sintesis dan menyimpan lemak
  4. Elaioplas, yaitu plastida yang berfungsi untuk menyimpan lemak
  5. Leukoplas, yakni plastida yang berfungsi untuk sintesis monoterpen yang akan bersama-sama asam leman akan digunakan untuk pertumbuhan sel tumbuhan.
  6. Kloroplas, yakni plastida yang digunakan untuk proses fotosintesis

Kesimpulan Pembahasan

Plastida merupakan organel sel khusus yang hanya ditemukan dalam sel tumbuhan. Organel ini berfungsi terutama dalam proses fotosintesis tumbuhan. Peranan plastida dalam fotosintesis sendiri dikarenakan plastida mampu menghasilkan zat hijau daun yang disebut klorofil yang memiliki kemampuan untuk menyerap cahaya matahari. Selain menyerap cahaya matahari, peranan plastida dalam fotosintesis juga sebagai tempat terjadinya reaksi terang dan reaksi gelap fotosintesis. Plastida juga menjadi tempat untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk amilum atau pati.

Diantara karakteristik dari plastida adalah ia merupakan organel yang memiliki membran rangkap, berbentuk bulat, oval atau cakram dengan diameter berkisar antara 4 hingga 6 mikron, serta memiliki pigmen warna.

Jenis-jenis plastida sendiri secara garis besar dibedakan menjadi proplas dan leukoplas. Proplas merupakan plastida yang mengandung pigmen warna dan bisa berubah menjadi beberapa bentuk seperti kloroplas, kromoplas, etioplas, dan gerontoplas. Sementara leukoplas merupakan plastida yang tidak memiliki pigmen warna serta biasanya berfungsi dalam penyimpanan cadangan makanan. Jenis-jenis plastida juga bisa dibedakan menurut keberadaan pigmen dan fungsinya.

The post Plastida: Pengertian – Karakteristik dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>