Politik Partisipan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/politik-partisipan Fri, 10 Nov 2023 02:50:17 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Politik Partisipan - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/politik-partisipan 32 32 13 Contoh Budaya Politik Partisipan di Indonesia https://haloedukasi.com/contoh-budaya-politik-partisipan Thu, 09 Nov 2023 00:30:38 +0000 https://haloedukasi.com/?p=46500 Budaya politik partisipan adalah suatu konsep yang mengacu pada pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang mendorong individu dan kelompok dalam masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses politik. Dalam budaya politik partisipan, warga negara cenderung berpartisipasi dalam berbagai aktivitas politik, seperti pemilihan umum, kampanye politik, diskusi isu-isu politik, aksi protes, dan berbagai bentuk partisipasi politik lainnya. […]

The post 13 Contoh Budaya Politik Partisipan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Budaya politik partisipan adalah suatu konsep yang mengacu pada pola perilaku, sikap, dan nilai-nilai yang mendorong individu dan kelompok dalam masyarakat untuk aktif terlibat dalam proses politik. Dalam budaya politik partisipan, warga negara cenderung berpartisipasi dalam berbagai aktivitas politik, seperti pemilihan umum, kampanye politik, diskusi isu-isu politik, aksi protes, dan berbagai bentuk partisipasi politik lainnya.

Budaya politik partisipan mencerminkan tingkat keterlibatan masyarakat dalam urusan politik dan pemerintahan negara. Hal tersebut berkontribusi pada pembentukan demokrasi yang kuat, karena partisipasi aktif warga negara adalah salah satu aspek penting dalam menjalankan sistem politik demokratis.

Konsep ini sering dibagi menjadi tiga tipe budaya politik partisipan utama seperti budaya politik partisipan parokial, di mana partisipasi sangat terbatas. Kemudian budaya politik partisipan subjektif, di mana individu terlibat dengan cara yang lebih terbatas dan sesuai dengan kepentingan pribadi.

Dan budaya politik partisipan kewarganegaraan, di mana partisipasi aktif dalam proses politik dianggap sebagai kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap negara. Budaya politik partisipan dapat berbeda-beda di berbagai negara dan budaya politiknya dapat dipengaruhi oleh faktor sejarah, sosial, ekonomi, dan politik.

Berikut contoh budaya politik partisipan

1. Ikut memilih dalam pemilihan umum

Ikut memilih dalam pemilihan umum adalah salah satu contoh paling umum dari budaya politik partisipan. Ketika warga negara aktif memberikan suara mereka dalam pemilihan umum, mereka berpartisipasi dalam proses politik dengan cara yang sangat fundamental.

Semua itu adalah tindakan partisipasi politik yang paling dasar dan penting dalam sistem demokratis, di mana warga negara memiliki hak untuk memilih wakil-wakil mereka dalam pemerintahan. Melalui pemilihan umum, individu dapat memberikan suara rakyat untuk calon yang mewakili pandangan dan kepentingan mereka.

Dengan cara ini, pemilih memiliki kesempatan untuk mempengaruhi pembentukan kebijakan, perwakilan politik, dan arah pemerintahan negara mereka. Oleh karena itu, ikut memilih adalah contoh paling klasik dari budaya politik partisipan, yang mencerminkan keterlibatan aktif warga negara dalam proses politik.

2. Aktif berpartisipasi dalam kampanye politik

Masyarakat yang aktif berpartisipasi dalam kampanye politik adalah contoh yang sangat kuat dari budaya politik partisipan. Ketika seseorang terlibat dalam kampanye politik serta secara aktif mendukung calon politik atau isu-isu tertentu.

Partipasi tersebut dapat mencakup berbagai bentuk partisipasi, seperti berkeliling untuk mengumpulkan dukungan, membantu dalam acara kampanye, berbicara dengan pemilih, melakukan panggilan telepon, menyebarkan materi kampanye, dan sebagainya.

Melalui partisipasi aktif dalam kampanye politik, individu dan kelompok memiliki kesempatan untuk memengaruhi hasil pemilihan dan mempromosikan pandangan atau perubahan yang dianggap penting.

Sehingga, menjadi contoh nyata dari bagaimana budaya politik partisipan mencerminkan keterlibatan warga negara dalam proses politik di luar pemilihan umum. Aktivitas kampanye politik menjadi salah satu cara efektif untuk memajukan tujuan dan nilai-nilai politik tertentu.

3. Bergabung dengan kelompok advokasi atau kepentingan politik

Dengan bergabung dengan kelompok advokasi atau kepentingan politik adalah contoh lain dari budaya politik partisipan. Dalam hal tersebut, individu atau kelompok bersatu dalam organisasi atau kelompok yang berfokus pada isu-isu tertentu atau tujuan politik yang mereka anggap penting.

Kemudian berpartisipasi dalam upaya advokasi, lobi, dan aktivitas politik lainnya untuk memajukan atau mempertahankan pandangannya masing-masing. Melalui keterlibatan dalam kelompok advokasi atau kepentingan politik, individu memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan orang lain yang memiliki minat politik yang serupa.

Selain itu juga dapat bekerja sama untuk memengaruhi pembuat kebijakan, memobilisasi dukungan untuk isu tertentu, atau memperjuangkan perubahan dalam masyarakat. Sehingga menjadi salah satu contoh yang penting dari bagaimana budaya politik partisipan dapat diwujudkan melalui partisipasi dalam organisasi politik atau advokasi.

4. Menghadiri pertemuan komunitas atau forum politik

Ketika individu aktif menghadiri pertemuan komunitas atau forum politik, maka akan memiliki kesempatan untuk berbicara, mendengarkan, dan berdiskusi tentang isu-isu politik yang relevan dengan masyarakat.

Partisipasi dalam pertemuan-pertemuan semacam itu memungkinkan warga negara untuk mengungkapkan pandangannya, mendengarkan pandangan orang lain, dan mungkin berkolaborasi dalam pencarian solusi untuk masalah-masalah tertentu.

Sehingga hal itu menjadi contoh nyata dari bagaimana budaya politik partisipan mencerminkan keterlibatan aktif warga negara dalam proses politik di tingkat komunitas atau lokal.

5. Berpartisipasi dalam aksi protes atau demonstrasi

Dalam aksi protes atau demonstrasi, individu atau kelompok orang berkumpul secara terorganisir untuk menyuarakan ketidakpuasan mereka terhadap kebijakan, tindakan pemerintah, atau isu-isu tertentu. Protes dan demonstrasi adalah cara bagi warga negara untuk mengekspresikan ketidaksetujuan mereka dan memperjuangkan perubahan politik atau sosial.

Hal itu adalah bentuk partisipasi politik yang melibatkan pengorganisasian, berbicara di depan umum, dan seringkali melibatkan tindakan simbolis atau peradilan sipil. Demonstrasi tersebut memiliki peran penting dalam mempengaruhi opini publik dan mendorong perubahan dalam kebijakan atau tindakan pemerintah.

6. Menggunakan media sosial untuk berbicara tentang isu politik

Menggunakan media sosial untuk berbicara tentang isu politik adalah contoh yang signifikan dari budaya politik partisipan dalam era digital yang mencakup aktivitas seperti berbagi pendapat, memposting informasi, atau berdiskusi tentang isu-isu politik melalui platform media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan lainnya.

Dengan menggunakan media sosial, individu dapat mengungkapkan pendapat mereka tentang masalah politik dan berpartisipasi dalam diskusi publik. Mereka dapat menciptakan atau mengikuti tagar (hashtag) yang terkait dengan isu politik tertentu, yang memungkinkan mereka untuk terlibat dalam percakapan yang lebih luas.

Media sosial memungkinkan orang untuk membagikan berita, artikel, studi, atau informasi penting seputar isu politik dengan cepat dan luas serta dapat membantu dalam penyebaran informasi yang akurat dan relevan kepada orang lain.

Dengan memobilisasi dukungan dan mengorganisir melalui media sosial, individu dan kelompok dapat berusaha mempengaruhi perubahan dalam kebijakan atau tindakan pemerintah.

7. Mencari informasi politik melalui berita dan sumber terpercaya

Dengan mencari informasi politik, sesorang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang isu-isu politik, perkembangan terkini, dan peristiwa politik yang sedang berlangsung. Hal tersebut memungkinkan warga negara untuk menjadi lebih sadar dan terinformasi tentang realitas politik.

Informasi politik yang akurat membantu individu dalam mengambil keputusan politik yang bijaksana, terutama ketika mereka harus memilih antara calon politik atau mendukung atau menentang kebijakan tertentu.

Informasi politik yang baik juga memungkinkan masyarakat untuk melakukan pengawasan terhadap tindakan pemerintah dan menjalankan peran kontrol terhadap kebijakan dan tindakan pemerintah yang mungkin memengaruhi pendapatnya.

Banyaknya isu-isu politik adalah sebuah masalah yang kompleks. Dengan mencari informasi melalui berita dan sumber terpercaya, individu dapat memahami nuansa dan berbagai perspektif yang terkait dengan isu-isu tersebut.

8. Berdiskusi dengan tetangga dan teman-teman tentang isu politik

Melakukan diskusi politik dengan tetangga dan teman-teman memberikan kesempatan bagi individu untuk berbagi pandangan dan pendapat mereka tentang isu-isu politik akan membantu dalam memahami berbagai perspektif dan sudut pandang.

Selain itu juga, dengan berbicara tentang isu-isu politik, individu dapat meningkatkan pemahamannya tentang apa yang sedang terjadi di dunia politik dan dampaknya terhadap masyarakat. Berdiskusi tentang politik juga dapat digunakan untuk mencari solusi terhadap masalah-masalah tertentu.

Teman-teman dan tetangga dapat bekerja sama untuk mencari ide atau rekomendasi yang bisa membantu dalam menyelesaikan masalah politik yang mereka anggap penting. Diskusi politik dengan orang-orang di sekitar kita dapat memperkuat hubungan sosial dan menciptakan koneksi yang lebih dalam antara individu dalam komunitas.

Kemudian juga dalam budaya politik partisipan menjadi hal yang penting karena itu adalah cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran politik, melibatkan masyarakat dalam diskusi yang relevan, dan merangsang tindakan politik yang lebih aktif serta mendukung konsep demokrasi, di mana pendapat dan partisipasi masyarakat dianggap penting dalam pengambilan keputusan politik.

9. Menjadi anggota partai politik dan aktif dalam kegiatan partai

Menjadi anggota partai politik menunjukkan keterlibatan yang lebih mendalam dalam proses politik. Anggota partai memiliki pengaruh dan peran dalam menentukan kebijakan partai dan pencalonan calon politik.

Anggota partai politik dapat memengaruhi pembuatan kebijakan partai, yang pada gilirannya dapat memengaruhi kebijakan yang diadopsi oleh pemerintah jika partai tersebut memegang kekuasaan serta memiliki hak suara dalam pemilihan internal untuk menentukan calon partai untuk pemilihan umum.

Dengan demikian, anggota tersebut berpartisipasi dalam proses penominasian calon politik. Melalui keterlibatan dalam partai politik dan partisipasi aktif dalam kegiatan partai, seseorang dapat memengaruhi proses politik secara lebih langsung dan terorganisir serta menjadi salah satu cara terpenting dalam budaya politik partisipan untuk mencapai perubahan dan memengaruhi kebijakan politik.

10. Menghadiri rapat umum pemerintah atau dewan kota

Ikut menghadiri rapat umum pemerintah atau dewan kota memberikan warga negara akses langsung ke proses pengambilan keputusan. Kemudian juga mendukung prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan, karena masyarakat dapat mengawasi tindakan dan keputusan yang dibuat oleh pejabat terpilih.

Rapat umum pemerintah sering membuka kesempatan bagi warga negara untuk memberikan masukan, pertanyaan, atau komentar tentang isu-isu tertentu yang sedang dibahas serta memungkinkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan.

Terkadang, partisipasi dalam rapat-rapat pemerintah dapat memengaruhi keputusan yang akan diambil oleh pemerintah atau dewan kota. Dengan memberikan suara dan mengungkapkan pendapat mereka, warga negara dapat mempengaruhi perubahan dalam kebijakan atau tindakan pemerintah.

Dengan menghadiri rapat umum pemerintah atau dewan kota, individu memberikan kontribusi nyata dalam budaya politik partisipan di tingkat lokal, yang merupakan aspek penting dalam menjalankan sistem politik yang inklusif dan demokratis dalam komunitasnya.

11. Mengikuti program pendidikan tentang politik

Program pendidikan politik memberikan kesempatan bagi sesorang untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih dalam tentang sistem politik, pemerintahan, dan isu-isu politik yang relevan. Hal tersebut membantu dalam meningkatkan kesadaran politik.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang proses politik, sesorang cenderung lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses politik. Selain itu mungkin lebih percaya diri dalam memberikan suaranya dalam pemilihan umum dan aktif dalam aktivitas politik lainnya.

Adanya program tersebut dapat menekankan pentingnya partisipasi warga negara dalam demokrasi, menjelaskan hak dan tanggung jawab warga negara, dan mengingatkan tentang pentingnya keterlibatan dalam proses politik.

Beberapa program pendidikan politik juga fokus pada pengembangan keterampilan kepemimpinan, yang dapat membantu individu terlibat dalam politik sebagai pemimpin komunitas atau sebagai pejabat terpilih.

Dengan mengikuti program pendidikan tentang politik adalah langkah penting dalam mempersiapkan individu untuk berpartisipasi aktif dalam budaya politik partisipan. Dengan demikian, program pendidikan politik berkontribusi pada pemantapan demokrasi dan peningkatan keterlibatan warga negara dalam proses politik.

12. Mengikuti proses legislasi dan memberikan masukan kepada legislator

Mengikuti proses legislasi memungkinkan seseorang untuk mengawasi dan memahami perkembangan kebijakan yang akan memengaruhi masyarakat, termasuk pemahaman tentang undang-undang yang diajukan, amendemen yang diajukan, dan isu-isu yang sedang dibahas.

Apabila telah berhasil masuk, maka dapat memberikan masukan, pendapat, dan rekomendasi mereka kepada legislator atau komite yang terlibat dalam pembuatan undang-undang. Hal tersebut juga memungkinkan partisipasi dalam proses pengambilan keputusan.

Partisipasi dalam proses legislasi sangat penting dalam budaya politik partisipan karena itu adalah salah satu cara yang paling langsung untuk mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan hukum yang memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.

Dan juga mempromosikan prinsip-prinsip demokrasi dan partisipasi warga negara dalam pengambilan keputusan pemerintah.

13. Berpartisipasi dalam pemilihan kepemimpinan dalam organisasi non-profit atau komunitas

Proses pemilihan kepemimpinan dalam organisasi non-profit atau komunitas mencerminkan prinsip-prinsip demokrasi di tingkat lokal. Anggota atau anggota komunitas memiliki hak untuk memilih pemimpin komunitas.

Berpartisipasi dalam pemilihan kepemimpinan adalah tindakan aktif yang menunjukkan keterlibatan dan tanggung jawab individu terhadap komunitas atau organisasinya. Bagi seseorang yang terpilih sebagai pemimpin, pemilihan kepemimpinan juga bisa menjadi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan tanggung jawab.

Pemimpin yang terpilih dalam organisasi non-profit atau komunitas biasanya memiliki pengaruh dalam menentukan kebijakan dan arah organisasi. Oleh karena itu, partisipasi dalam pemilihan kepemimpinan memungkinkan individu untuk membentuk perubahan dalam organisasi.

Partisipasi dalam pemilihan kepemimpinan dalam organisasi non-profit atau komunitas adalah contoh yang kuat dari bagaimana individu dapat aktif dalam budaya politik partisipan di tingkat lokal, serta juga merupakan cara untuk memajukan tujuan dan nilai-nilai yang dianggap penting dalam komunitas atau organisasi tersebut.

Budaya politik partisipan dapat bervariasi dari satu negara ke negara lainnya tergantung pada sistem politik dan budaya masyarakatnya.

The post 13 Contoh Budaya Politik Partisipan di Indonesia appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
22 Contoh Budaya Politik diberbagai Lingkungan https://haloedukasi.com/contoh-budaya-politik Fri, 15 Apr 2022 04:13:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33696 Budaya politik dalam suatu bangsa ditandai dengan keberagaman cara pandang masyarakat dalam melalui aturan kenegaraan, Kebudayaan dalam berpolitik kemudian tergambarkan melalui penerapan kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan dalam hidup bermasyarakat. Berikut adalah pembahasan mengenai contoh budaya politik baik parokial, kausal, atau partisipan. Pengertian Budaya Politik Budaya politik merupakan elemen politik yang terbentuk dati nilai, ide, pengetahuan, adat […]

The post 22 Contoh Budaya Politik diberbagai Lingkungan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Budaya politik dalam suatu bangsa ditandai dengan keberagaman cara pandang masyarakat dalam melalui aturan kenegaraan,

Kebudayaan dalam berpolitik kemudian tergambarkan melalui penerapan kebiasaan-kebiasaan yang diterapkan dalam hidup bermasyarakat.

Berikut adalah pembahasan mengenai contoh budaya politik baik parokial, kausal, atau partisipan.

Pengertian Budaya Politik

Budaya politik merupakan elemen politik yang terbentuk dati nilai, ide, pengetahuan, adat istiadat, dan situasi kehidupan secara umum yang di taati oleh sebuah komunitas masyarakat di suatu tempat (negara).

Budaya politik juga diartikan sebagai nilai dan sistem yang dipakai di masyarakat yang secara sadar digunakan untuk pengambilan keputusan kolektif untuk kesejahteraan bersama.

Contoh Budaya Politik Parokial Pada Kehidupan Sehari-hari

Dalam budaya politik yang menganut sistem parokial, yang pada umumnya digunakan oleh kelompok masyarakat yang tinggal di daerah terpencil.

Beberapa contoh budaya politik dibawah ini sering diterapkan oleh anggota masyarakat dengan budaya politik apatis (parokial).

  • Masyarakatnya Abai dan Tidak Ikut Serta dalam Pemilu

Kelompok masyarakat yang pandangan politiknya parokial, pada umumnya enggan untuk berpartisipasi dalam pemilihan umum.

Hal ini disebabkan oleh rendahnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pelaksanaan pemilihan pemimpin melalui cara demokrasi.

  • Satu Pemimpin untuk Semua Bidang Kepemimpinan

Salah satu contoh dari budaya politik parokial dalam kehidupan masyarakatnya, mereka memiliki pemimpin tunggal untuk memimpin semua bidang.

Terpusatnya kepemimpinan yang terjadi dalam budaya politik parokial ini dinilai bisa menguntungkan karena semua keputusan yang diambil merupakan hasil integrasi dari pemimpin yang menaungi tanggung jawab di semua bidang.

  • Jarang Mengadakan Diskusi Politik

Salah satu perilaku yang mencolok dari budaya politik parokial adalah sedikitnya ruang-ruang publik untuk berdiskusi tentang permasalahan politik.

Hal tersebut dikarenakan pengetahuan masyarakat yang masih kurang sehingga perkembangan politik di budaya parokial cenderung terlambat.

  • Menaruh Kepercayaan Besar Pada Pemimpin

Contoh dari perilaku masyarakat dengan budaya politik parokial adalah besarnya kepercayaan mereka pada pemimpin.

Hal ini memiliki dua sisi yang saling bertentangan, Di sisi lain kepercayaan masyarakat adalah hal baik karena sebuah bentuk dukungan untuk pemimpin.

Namun di lain sisi, kepercayaan yang besar juga sering disalah gunakan oleh oknum pemimpin yang tidak bertanggung jawab, misalnya seperti praktek korupsi.

  • Apatis Terhadap Siapa yang Memimpin

Pada masyarakat parokial, masyarakat sudah terbiasa abai dan tidak menaruh perhatian pada siapa yang akan memimpin.

Mereka hanya akan menerima dan percaya pada siapa saja yang memimpin tanpa mencari tahu seluk beluk dari calon pemimpinnya.

  • Tidak Fokus pada Pelaksanaan Kebijakan Publik

Contoh lain dari budaya masyarakat parokial adalah kelompok masyarakatnya abai terhadap pelaksanaan kebijakan publik.

Hal itu dipicu karena besarnya kepercayaan pada pemimpin sehingga mereka selalu berpikiran positif pada semua kegiatan atau kebijakan publik yang dilaksanakan oleh pemimpin.

  • Masyarakat Tidak Bisa Bergabung dalam Dunia Politik

Dalam budaya politik parokial, masyarakatnya akan terbatasi atau bahkan tidak bisa masuk dalam ruang politik yang dijalankan oleh pemerintah.

Masyarakat tidak memiliki kesempatan untuk menjadi badan eksekutif, legislatif, ataupun yudikatif dalam sebuah sistem pemerintahan.

Contoh Budaya Politik Subjek atau Kaula Pada Kehidupan Sehari-hari

Pada budaya politik subjek atau kaula, yang masyarakatnya memiliki tingkat kepedulian lebih tinggi dari parokial, walau hanya sebatas pengetahuan umum saja.

Namun budaya masyarakat dalam memandang politik bisa dilihat dalam pola kegiatan sehari-hari masyarakat seperti berikut.

  • Golput

Pada masyarakat dengan pandangan politik budaya subjek, saat diadakan pemilihan umum masyarakatnya akan datang untuk memilih tetapi mereka akan menunjukkan bahwa dirinya golput, atau tidak memilih salah satu pemimpin yang dicalonkan.

Golongan masyarakat subjek atau kaula adalah gambaran orang-orang politik yang tidak tertarik dengan penyelenggaraan kegiatan politik.

  • Tidak Tertarik dengan Demokrasi

Masyarakat kaula pada umumya kurang tertarik dengan kegiatan demokrasi dan pemilihan umum.

Masyarakat lebih memilih untuk pasif dan tidak peduli pada pelaksanaan demokrasi, pada dasarnya mereka adalah kelompok yang tidak ingin terlibat dengan politik.

  • Suka Memperhatikan Berita Politik

Masyarakat dengan budaya politik kaula seringkali mengikuti perkembangan politik yang ada di wilayahnya.

Namun kegiatan tersebut hanya pantauan saja tanpa ingin terlibat dalam sistemnya.

  • Taat Kepada Pemimpin

Contoh lain dari budaya masyarakat kaula adalah anggotanya selalu patuh kepada para pemimpin.

Mereka menganggap peraturan sebagai sesuatu yang harus ditaati dan menjadi sebuah ketetapan.

  • Menaruhkan Politik Pada Satu Tokoh Berpengaruh

Salah satu budaya politik kaula adalah menitik beratkan pandangan politik pada satu sosok yang dianggap baik.

Mereka akan condong pada satu tokoh saja dan tidak menghiraukan tokoh lain walaupun memiliki visi misi dan kemampuan yang mungkin lebih baik.

  • Tidak Ikut Serta dalam Memecahkan Permasalahan Negara

Para anggota masyarakat subjek biasanya tidak menaruh perhatian besar pada masalah kenegaraan yang dimilikinya.

Mereka cenderung hanya menjadi pengamat sampai pemerintah memutuskan sebuah tindakan yang akan dilakukan.

  • Jarang Terjadi Tindakan Anarkis

Masyarakat kaula akan lebih fokus pada tingkat keamanan mereka secara pribadi dan sebisa mungkin menghindar dari segala bentuk tindakan anarkis dalam memberikan sebuah kritik pada pemerintah.

  • Jarang Adanya Diskusi Politik

Dengan pengetahuan politik yang dimiliki masyarakat kaula yang cukup baik, ternyata tidak memberikan dampak masyarakatnya akan berminat pada diskusi-diskusi politik.

  • Tidak Memiliki Keberanian Mengkritik Pemimpin

Masyarakat kaula tidak memiliki gairah dan minat untuk mengkritik para pemimpinnya, mereka adalah tipe masyarakat yang lebih suka diam dan cari aman.

Contoh Budaya Politik Partisipan Pada Kehidupan Sehari-hari

Masyarakat yang memiliki budaya politik partisipan biasanya melaksanakan kegiatan politiknya dalam kesehariannya melalui cara-cara berikut.

  • Mengikuti Kegiatan Demokrasi

Masyarakat sudah memiliki kepekaan tentang pentingnya demokrasi, Mereka akan berperan sebagai pengawal kegiatan demokrasi dalam suatu negara.

  • Melibatkan Diri dalam Pesta Demokrasi

Pada saat dilaksanakan pemilu, masyarakat partisipan akan ikut serta dalam kegiatan pemilihan umum yang dilakukan.

Misalnya mereka akan terlibat menjadi petugas pemilihan umum di tempat pemungutan suara.

  • Ikut Berpartisipasi dalam Menyuarakan Pandangan Politiknya

Masyarakat partisipan akan secara aktif mengemukakan kritik dan pandangan politiknya melalui berbagai media, salah satunya adalah mengkritik kebijakan pemerintah melalui media sosial.

  • Berpartisiapasi Saat Pelaksanaan Pemilu

Budaya masyarakat yang memiliki pandangan politik partisipan bisa ditandai dengan keikutsertaannya dalam proses pemilihan umum.

Masyarakat partisipan akan terlibat aktif dalam peran pemilihan pemimpin untuk negaranya.

  • Mengawasi Jalannya Pemerintahan

Budaya masyarakat partisipan yang lain adalah dari pola kegiatannya yang selalu peduli dan mengamati kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah.

Mereka akan memantau kegiatan yang dilakukan oleh pemimpin dan akan membandingkannya degan janji pada masa awal pemilihan umum, sebagai bentuk kendali sosial untuk para pemimpin.

  • Aktif dan Patuh pada Peraturan

Masyarakat partisipan adalah kumpulan orang-orang yang menyadari arti penting pemerintahan dalam suatu negara, maka dari itu mereka sangat menghargai peraturan yang dibuat dan secara maksimal ingin patuh pada aturan yang sudah disepakati.

Uraian di atas adalah contoh dari budaya politik yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Semoga informasi tersebut dapat bermanfaat.

The post 22 Contoh Budaya Politik diberbagai Lingkungan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>