Polusi Air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/polusi-air Thu, 10 Mar 2022 02:48:00 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Polusi Air - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/polusi-air 32 32 8 Jenis Polusi, Penyebab dan Dampaknya https://haloedukasi.com/jenis-polusi Thu, 10 Mar 2022 02:47:57 +0000 https://haloedukasi.com/?p=32082 Seiring bertambahnya usia bumi, tidak bisa dipungkiri jika pencemaran lingkungan juga akan berkembang semakin serius. kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan ini, mendapat sumbangsih yang sangat besar dari berbagai macam polusi yang terjadi di lingkungan. Untuk mengenal lebih jauh mengenai bahaya dan dampak dari polusi yang mencemari lingkungan, berikut adalah pembahasan mengenai jenis-jenis polusi. 1. Polusi […]

The post 8 Jenis Polusi, Penyebab dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Seiring bertambahnya usia bumi, tidak bisa dipungkiri jika pencemaran lingkungan juga akan berkembang semakin serius.

kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan ini, mendapat sumbangsih yang sangat besar dari berbagai macam polusi yang terjadi di lingkungan.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai bahaya dan dampak dari polusi yang mencemari lingkungan, berikut adalah pembahasan mengenai jenis-jenis polusi.

1. Polusi Udara

Polusi udara adalah pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh proses pembuangan dari aktivitas manusia dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya, yang mencakup berbagai macam kegiatan produksi maupun mobilitas sehari-hari.

Polusi udara disebabkan oleh berbagai macam hal, misalnya seperti asap kendaraan bermotor, limbah asap dari kegiatan produksi, kebakaran hutan, efek timbunan sampah, aktivitas rumah tangga, dan lainnya.

Polusi udara berdampak sangat bahaya untuk manusia dan lingkungan. Dampak yang paling signifikan adalah di bidang kesehatan.

Polusi udara menyumbang cukup banyak sebaran penyakit kepada manusia diantaranya adalah penyakit yang berhubungan langsung dengan pernapasan seperti ISPA dan asma.

Selain itu, Polusi udara juga menyebabkan berkurangnya jarak pandang manusia.

Disamping merugikan manusia, polusi udara juga bisa mengganggu kelangsungan hidup beberapa jenis tumbuhan. Terkadang gangguan penyakit seperti bintik hitam, klorosis, dan nekrosis menghambat perkembangan tumbuhan.

2. Polusi Air

Polusi air adalah pencemaran lingkungan yang menyebabkan menurunnya kualitas air, baik air laut, sungai, danau, dan perairan lainnya karena aktivitas yang dilakukan manusia.

Pada dasarnya polusi yang terjadi di perairan disebabkan oleh tingkah laku manusia yang tidak bertanggung jawab dalam melestarikan ekosistem lingkungan yang sehat.

biasanya air bisa tercemar karena beberapa hal, seperti kebiasaan membuang sampah sembarangan, aktivitas pertambangan, limbah industri, penggunaan bom ikan di laut lepas, tumpahan minyak laut, penggunaan detergen yang tidak ramah lingkungan, dan lainnya.

Dampak dari polusi air yang sangat signifikan adalah keseimbangan lingkungan perairan yang terganggu, kepunahan spesies hewan dan tumbuhan yang ada di dasar laut, dan meningkatnya populasi hama.

Selain berdampak pada ekosistem kehidupan di dalam air, polusi air juga sangat merusak keindahan alam, sering kali kita lihat pantai atau laut yang penuh dengan sampah.

Kondisi air yang kotor akan terhubung kepada penularan penyakit yang disebabkan oleh lalat, nyamuk, dan serangga.

3. Polusi Tanah

Polusi tanah adalah pencemaran yang terjadi karena adanya bahan-bahan kimia yang memiliki konsentrasi sangat tinggi di dalam tanah, yang bisa menimbulkan dampak gangguan kesehatan pada ekosistem yang berhubungan langsung dengan tanah.

Faktor penyebab polusi tanah biasanya terbagi menjadi dua, yaitu polutan alami seperti tumpukan bahan kimia beracun.

Selain itu ada juga polutan non alami, seperti pembuangan limbah padat dan cair atau akumulasi penggunaan bahan pestisida pada area pertanian.

Polusi tanah biasanya berdampak pada komponen makhluk hidup yang tinggal di lingkungan yang tercemar. Misalnya, merusak ekosistem, menyebabkan wabah penyakit, tanah yang kurang subur, erosi tanah, serta merusak estetika dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

4. Polusi Panas

Polusi panas adalah polusi yang terjadi karena adanya perubahan temperatur suhu yang disebabkan oleh aktivitas yang dilakukan oleh manusia.

Polusi panas biasanya disebabkan oleh perubahan temperatur suhu karena limbah instalasi pembangkit listrik. Polusi ini juga bisa terjadi karena banyaknya jumlah kendaraan bermotor dan aktivitas industri yang kurang bertanggung jawab.

Polusi panas menimbulkan dampak yang tidak main-main bagi kelangsungan hidup manusia, hewan, dan tumbuhan karena bisa menyebabkan pemanasan global.

5. Polusi Suara

Polusi suara adalah pencemaran yang terjadi karena adanya paparan rutin dari suara tingkat tinggi, yang menimbulkan efek buruk bagi manusia dan makhluk hidup lainnya.

Polusi suara biasanya disebabkan oleh bisingnya lalu lintas kota, suara-suara pada situs konstruksi seperti bor atau alat pemotong keramik, juga lalu lintas udara seperti bunyi yang dihasilkan oleh pesawat.

Polusi suara menyebabkan beberapa dampak yang berbahaya bagi kesehatan, contoh yang paling serius adalah hilangnya pendengaran, hipertensi, gangguan tidur, dan lainnya.

6. Polusi Cahaya

Polusi cahaya adalah gangguan yang timbul karena adanya efek cahaya buatan yang terlalu dominan sehingga keindahan cahaya alami seperti bulan dan bintang terhalangi.

Faktor yang menyebabkan polusi cahaya antara lain adalah cahaya-cahaya artifisial yang terlalu mendominasi, misalnya lampu gedung yang terang benderang, pemakaian cahaya lampu hias yang berlebihan, atau sinar dari kendaraan yang terlalu banyak.

Polusi cahaya berdampak pada berkurangnya visibilitas cahaya dari benda-benda langit seperti bulan dan bintang. Selain itu, polusi cahaya juga menyebabkan gangguan pada observasi benda-benda langit oleh para ilmuan.

7. Polusi Radioaktif

Polusi radioaktif adalah pencemaran lingkungan yang terjadi karena adanya pengaruh dari zat-zat yang mengandung radioaktif sehingga merugikan ekosistem disekitarnya.

Polusi radioaktif disebabkan oleh paparan bahan radioaktif yang terus menerus terjadi sehingga berdampak buruk pada sekitar.

Polusi radioaktif menimbulkan dampak yang sangat berbahaya, karena menyebabkan penyakit yang serius kepada manusia, seperti kanker dan mutasi genetik.

Selain berdampak pada kesehatan manusia, polusi radioaktif juga mengakibatkan kelumpuhan wilayah yang terpapar, contohnya pada tragedi Chernobyl.

8. Polusi Visual

Polusi visual adalah pencemaran yang mengacu pada terganggunya pemandangan atau nilai estetik suatu wilayah, yang biasanya disebabkan oleh tingkah laku manusia yang kurang tertib dan tidak bertanggung jawab.

Polusi visual yang nyata terlihat, misalnya seperti kurang teraturnya konsep penanaman kabel listrik di suatu daerah, atau banyaknya banner, baliho besar, atau iklan-iklan yang berada di kawasan perdagangan yang dinilai bisa merusak pemandangan.

Dampak yang dihasilkan dari polusi visual ini biasanya adalah tingkat kesehatan mental orang-orang yang kerap melihatnya akan merasa stress dan tidak nyaman.

Berikut adalah pembahan mengenai jenis-jenis polusi yang berdampak pada kelangsungan hidup di bumi, semoga informasi diatas bisa menambah informasi dan wawasan.

The post 8 Jenis Polusi, Penyebab dan Dampaknya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Eutrofikasi: Penyebab – Dampak dan Pencegahannya https://haloedukasi.com/eutrofikasi Wed, 26 Jan 2022 02:14:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=30885 Baik udara, tanah, bahkan hingga air yang merupakan benda paling dibutuhkan oleh manusia memiliki sejumlah permasalahannya sendiri. Salah satu masalah yang dialami oleh air adalah eutrofikasi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai eutrofikasi.  Apa itu Eutrofikasi? Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan eutrofikasi sebagai sebuah proses berkembangnya tumbuhan air secara cepat akibat dari zat makanan […]

The post Eutrofikasi: Penyebab – Dampak dan Pencegahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>

Baik udara, tanah, bahkan hingga air yang merupakan benda paling dibutuhkan oleh manusia memiliki sejumlah permasalahannya sendiri. Salah satu masalah yang dialami oleh air adalah eutrofikasi. Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai eutrofikasi. 

Apa itu Eutrofikasi?

Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan eutrofikasi sebagai sebuah proses berkembangnya tumbuhan air secara cepat akibat dari zat makanan yang terlalu banyak. Zat makanan tersebut berasal dari penggunaan pupuk yang berlebihan. 

Menurut Soeprobowati & Suedy eutrofikasi yaitu perairan yang kaya akan unsur hara khususnya nitrogen dan fosfor sehingga pertumbuhan tidak terkendali dari tumbuhan air. Sementara itu Welch berpendapat bahwa eutrofikasi adalah sebuah perairan yang kaya unsur haranya bukan hanya nitrogen dan fosfor tetapi juga elemen lain seperti silikon, potasium, kalsium dan mangan sehingga menyebabkan tanaman air tumbuh tak terkendali kemudian dikenal dengan istilah blooming.

Secara umum eutrofikasi adalah masalah yang terjadi di alam sekitar terutama pada ekosistem air tawar dan disebabkan oleh limbah fosfat (PO43-). Sumber mata air yang beresiko tinggi terkena eutrofikasi adalah perairan air tawar seperti danau dan rawa terlebih yang berada di dekat kawasan pertanian. 

Latar Belakang Eutrofikasi

Eutrofikasi tergolong masalah lingkungan yang baru karena keberadaannya baru ditemukan pada abad ke-20. Masalah ini terdeteksi ketika danau dan wilayah perairan lainnya berubah menjadi banyak ditumbuhi alga. Dugaan sementara saat itu adalah disebabkan karena tercemar limbah domestik

Setelah dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi unsur kimia yang paling berperan dalam masalah ini akhirnya terungkap. Hasil penelitian dalam kurun waktu lama ini menyimpulkan bahwa eutrofikasi disebabkan oleh fosfor. 

Dalam penelitian besar yang dilakukan pada tahun 1968 ini Amerika Serikat menggunakan danau Erie sebagai lokasi uji coba. Danau seluas 25.744 km² diberi zat karbon, nitrogen, dan fosfor di bagian danau yang berbeda. Hasilnya adalah bagian danau yang diberi karbon dan nitrogen tidak menunjukkan indikasi tumbuhnya alga atau alga bloom.

Sementara itu bagian danau yang diberi fosfor lebih tepat nya dalam bentuk senyawa fosfat mengalami blooming atau eutrofikasi. 

Eutrofikasi sebenarnya adalah proses penuaan sebuah danau yang terjadi secara bertahap dan menjadikan biomassa danau tumbuh lebih produktif. Proses ini akan membutuhkan waktu ribuan tahun lamanya namun dikarenakan adanya aktivitas modern sehingga mempercepat proses ini menjadi hitungan dekade bahkan tahun. 

Penyebab Eutrofikasi

Sebagian besar penyumbang terjadinya eutrofikasi berasal dari limbah manusia meskipun ada juga yang dihasilkan oleh alam itu sendiri namun sangat sedikit.

Beberapa aktivitas manusia mengandung bahan-bahan yang tidak ramah lingkungan bahkan membawa emisi nutrisi dan industri contohnya adalah pupuk pertanian, limbah industri, deterjen, limbah peternakan. 

Zat-zat tersebut akan menyebabkan alga menjadi tumbuh sangat subur ketika mendapat cahaya matahari, suhu panas dan tertiup angin yang kencang. 

Dampak Buruk Eutrofikasi

Eutrofikasi adalah salah satu masalah lingkungan sehingga tentu saja keberadaannya membawa dampak buruk bagi kehidupan. Berikut ini adalah dampak buruk akibat eutrofikasi baik untuk manusia maupun makhluk hidup lainnya.

  • Kematian Mendadak Bagi Ikan

Ikan-ikan yang tinggal di dalam danau eutrofik akan mengalami kematian secara mendadak. Hal tersebut dikarenakan gotakan air yang terjadi karena tiupan angin kencang menyebabkan air di bawah permukaan danau atau rawa naik ke atas. 

Air tersebut mengandung racun yang mengendap sehingga ketika bagian ini naik akan menurunkan kadar oksigen. Inilah yang menyebabkan kematian bagi ikan-ikan yang jumlahnya bisa mencapai ribuan. 

  • Munculnya Cyanobacteria   

Danau eutrofik memicu pertumbuhan bakteri cyanobacteria yakni sebuah bakteri yang mengandung racun. Racun yang dihasilkan oleh bakteri ini adalah neurotoksin yaitu racun yang menyerang hati, sel dan memproduksi endotoksin yang dapat mengganggu kesehatan hewan dan juga manusia.  

  • Rusaknya Ekosistem Air

Karena kandungan-kandungan senyawa yang ada pada danau eutrofik terlalu tinggi sehingga banyak hewan-hewan air yang sulit berkemban bahkan mati. Tentu hal ini dapat memicu kerusakan ekosistem air. 

  • Menurunnya Kualitas Air

Kandungan fosfat dalam kadar terlalu tinggi sangat tidak ramah terhadap air. Adanya fosfat dalam air dapat menjadi indikator kualitas air. Apabila terlalu tinggi maka berarti kualitasnya tidak baik. 

Ciri-Ciri Eutrofikasi

Sebuah danau atau perairan eutrofik akan menampilkan ciri-ciri sebagai berikut. 

  • Warna Air Keruh

Ciri pertama dan paling mudah dikenali  dari danau yang mengalami eutrofikasi adalah airnya tidak jernih atau keruh. Hal ini disebabkan adanya fitoplankton yang produktif dan dalam jumlah besar. Selain keruh air di danau seperti ini juga mengeluarkan bau tidak sedap.

  • Banyak Organisme

Organisme pasti akan menyukai tempat-tempat yang banyak menyimpan cadangan makanannya. Salah satu yang dapat memproduksi makanan adalah fitoplankton. Seperti yang kita ketahui bahwa air yang mengalami eutrofikasi kaya akan fitoplankton sehingga menjadi favorit bagi banyak organisme. 

  • Adanya Oksigen di Daerah Profundal

Oksigen adalah hal yang paling dibutuhkan oleh makhluk hidup tak terkecuali bagi mereka yang hidup di air. Namun pada danau eutrofik oksigen yang seharusnya berada di permukaan air justru ditemukan di daerah sangat dalam hingga sinar matahari tidak bisa menembus di tempat ini. Daerah ini disebut dengan nama daerah profundal. 

Cara Menangani Eutrofikasi

Semenjak ditemukannya masalah ini maka tugas selanjutnya adalah menemukan cara mengatasi eutrofikasi. Beberapa cara tersebut antara lain sebagai berikut. 

  • Mengurangi Penggunaan Fosfat

Fosfat adalah senyawa fosfor yang sangat berperan dalam eutrofikasi sehingga zat ini harus dikurangi penggunaannya. Pemerintah sebaiknya mengeluarkan aturan tentang batas penggunaan fosfat untuk semua bidang industri, pertanian dan peternakan. 

Sebagai gantinya para petani bisa menggunakan pupuk organik dan zat ramah lingkungan lainnya. Masyarakat juga bisa memilih makanan dan minuman yang bebas fosfat dan nitrat.  

  • Menggunakan Parasitoid

Para petani biasanya menggunakan pupuk untuk mengusir hama dan juga agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, Akan tetapi sebagian besar petani menggunakan pupuk anorganik yang justru mengandung fosfat. 

Padahal ada bahan lainnya yang lebih ramah lingkungan yaitu parasitoid. Kelebihan parasitoid adalah dapat meminimalisir hama tanpa meninggalkan sisa pestisida baik di tanah ataupun pada tanaman. Sayang parasitoid ini belum banyak digunakan terutama di negara-negara berkembang.

  • Tidak Menggunakan Bahan Peledak dan Racun

Selain petani, nelayan juga turut menyumbang pemicu eutrofikasi. Sebagian dari mereka menggunakan bahan peledak dan juga racun untuk mendapatkan banyak ikan. 

Bahan peledak yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan pada umumnya mengandung potasium. Zat ini akan larut bersama dengan air dan bersifat racun sehingga akan mencemari lingkungan. 

  • Tidak Membuang Limbah ke Sungai

Sektor industri adalah salah satu penyumbang limbah terbesar. Oleh sebab itu mereka terkadang menjadi penyebab utama pencemaran lingkungan. Sebagian dari mereka asal membuang limbah begitu saja ke sungai tanpa menetralisirnya terlebih dahulu. Seharusnya mereka tidak membuang limbah ke sungai secara langsung

  • Mengolah Limbah Rumah Tangga

Industri bukanlah satu-satunya yang dapat menghasilkan limbah. Rumah tangga juga menghasilkan limbah seperti sisa makanan, sampah plastik dan sayuran, sisa sabun pencuci. Limbah ini sebaiknya diolah terlebih dahulu menjadi pupuk kompos sehingga lebih aman untuk air dan lingkungan sekitar. 

The post Eutrofikasi: Penyebab – Dampak dan Pencegahannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Polusi Air: Penyebab – Dampak dan Cara Mengatasinya https://haloedukasi.com/polusi-air Thu, 21 Jan 2021 04:30:05 +0000 https://haloedukasi.com/?p=19799 Air merupakan sumber kehidupan yang wajib ada untuk memenuhi kebutuhan hidup makhluk yang ada di bumi ini. Bumi memiliki kandungan air yang sangat banyak, hal tersebut dapat kita lihat jika dari luar angkasa. Kita akan melihat warna biru yang terdapat pada bumi. Hal tersebut menandakan bahwa perairan yang terdapat di bumi lebih luas dibandingkan dengan […]

The post Polusi Air: Penyebab – Dampak dan Cara Mengatasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Air merupakan sumber kehidupan yang wajib ada untuk memenuhi kebutuhan hidup makhluk yang ada di bumi ini. Bumi memiliki kandungan air yang sangat banyak, hal tersebut dapat kita lihat jika dari luar angkasa. Kita akan melihat warna biru yang terdapat pada bumi.

Hal tersebut menandakan bahwa perairan yang terdapat di bumi lebih luas dibandingkan dengan daratan yang ada di bumi. Air merupakan hal yang sangat penting dan bagaimana jika terdapat pencemaran pada air yang akan kita gunakan untuk keperluan sehari hari atau yang dapat kita sebut sebagai polusi air.

Pengertian Polusi Air

Banyak sekali sumber daya alam yang terdapat dan sudah disediakan di bumi tempat kita tinggal ini. Contohnya ada udara, tanah, cahaya matahari dan juga air. Air merupakan salah satu sumber daya yang sangat penting keberadaannya di bumi ini. Jika tidak ada air, makhluk hidup di bumi ini akan mati.

Polusi air ini merupakan macam polusi yang terjadi perubahan keadaan di tempat tempat yang menjadi penampungan air baik itu di sungai, waduk, laut, danau dan lainnya. Biasanya perubahan air ini merupakan perubahan yang menuju ke arah negatif dan juga dapat merugikan banyak pihak salah satunya yaitu makhluk hidup.

Ciri-ciri Polusi Air

  • Parameter Kimia
    Untuk menentukan apakah air telah tercemar atau tidak dapat menggunakan parameter kimia untuk mengetahui kadar pH, logam berat dan zat organik yang terkandung di dalamnya.
  • Parameter Fisika
    Parameter fisika ini merupakan yang sering digunakan untuk mengetahui kualitas air. Indikator air yang tercemar di dalam parameter fisika adalah warna air, rasa, bau dan kekeruhan.
  • Parameter Suhu
    Biasanya air yang telah tercemar pada umumnya akan mengalami peningkatan suhu. Hal ini dikarenakan adanya populasi bakteri yang dapat menyebabkan perubahan suhu di dalam air.
  • Parameter Bakteriologi
    Di dalam air yang tercemar biasanya terdapat bakteri di dalamnya. Oleh karena itu diperlukan uji bakteri seperti puristik, coliform dan juga patogenik untuk mengetahui kualitas air.
  • Parameter Warna
    Air yang bersih tidak memiliki warna, transparan dan jernin. Apabila ada air yang memiliki warna bisa dipastikan air tersebut telah tercemar.
  • Parameter Rasa dan Bau
    Air yang memiliki kualitas baik yaitu air yang jernih, tidak berasa dan tidak memiliki bau dikarenakan terdapat pH netral. Sedangkan air yang tercemar biasanya memiliki bau busuk dan rasanya pahit atau asam.
  • Parameter Kekeruhan
    Biasanya jika air keruh dapat menjadikan indikator bahwa air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Contohnya yaitu air yang mengandung kapur.

Penyebab Polusi Air

  • Limbah Industri
    Limbah bekas dari industri yang dibuang ke sungai secara langsung dan tanpa melalui proses pengolahan limbah dapat menyebabkan pencemaran pada ekosistem perairan.
  • Sampah Organik dan Anorganik
    Membuang sampah secara sembarangan baik itu sampah organik atau anorganik di sungai, laut dan lainnya dapat menyebabkan air dan tanah menjadi tercemar. Maka dari itu perlu untuk menerapkan budaya hidup bersih, salah satu contohnya yaitu membuang sampah ya di tempat sampah.
  • Pertambangan
    Pertambangan juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran air, misalnya pada tambang batu bara yang melakukan pembakaran batu bara, maka nantinya akan melepaskan merkuri ke atmosfer. Merkuri yang kembali lagi ke tanah beserta dengan air hujan akan menyebabkan polusi air dan tanah.
  • Peternakan dan Perikanan
    Pada umumnya kotoran dari ternak belum terlalu dimanfaatkan maksimal oleh para peternak, dan banyak di buang ke sungai dan hal tersebut menyebabkan pencemaran air di sungai tersebut.
  • Bom Ikan
    Penggunaan bahan peledak untuk menangkap ikan secara isntan dapat merusak ekosistem terumu karang dan dapat mencemari air di lautan. Akibatnya ikan ikan yang kecil akan ikut mati dan regenerasi ikan dapat terganggu.
  • Limbah Pertanian
    Penggunaan pupuk kimia pada pertanian juga akan memberikan dampak negatif pada kualitas air tanah menjadi beracun sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
  • Deterjen
    Deterjen merupakan limbah rumah tangga yang dapat juga menyebabkan terjadinya pencemaran air. Sebaiknya lebih pandai dalam memilih mana deterjen yang ramah terhadap lingkungan sehingga tidak menyebabkan air dan tanah menjadi tercemar.
  • Tumpahan Minyak di Laut
    Biasanya kapal berlayar yang membawa minyak dapat menumpahkan minyak yang dibawanya di laut dna itu juga dapat menyebabkan pencemaran air. Hal tersebut dapat menyebabkan kematian bagi makhluk hidup yang tinggal di lautan.
  • Kerusakan Hutan
    Hutan memliliki manfaat yang penting bagi kehidupan makhluk di bumi ini seperti, manusia dan juga binatang. Penebangan hutan secara liar akan menyebabkan berkurangnya jumlah pepohonan yang ada dan dapat menyebabkan beberapa bencana alam seperti banjir, longsor dan lainnya yang juga dapat menyebabkan air menjadi tercemar.

Macam-macam Polusi Air

Berdasarkan jenis bahan pencemaran air dibagi menjadi beberapa diantaranya:

  • Kontaminan Fisik
    Kontaminan fisik ini meliputi sampah, pasir, lumpur dan lainnya.
  • Kontaminan Kimia
    Kontaminan kimia ini seperti lemak, deterjen, minyak, sabun, pewarna, zat anorganik seperti logam berat, basa, asam dan garam. Ada juga yaitu zat radioaktif.
  • Kontaminan Biologis
    Polutan biologis dapat dibagi menjadi 2 mikroorganisme yaitu patogen dan mikroorganisme yang tumbuh namun tidak terkendali karena eutrofikasi. Mikroorganisme patogen biasanya berasal dari kotoran manusia dan pertumbuhan yang tidak bisa dikenadalikan yaitu alga, eceng gondok dan fitoplankton.

Dampak Polusi Air

  • Terganggunya kehidupan organisme air dikarenakan berkurangnya kandungan oksigen.
  • Kematian biota laut seperti plankton, iank dan lainnya.
  • Menurunkan kadar oksigen yang terdapat di dalam air. Oksigen ini penting dikarenakan digunakan untuk bernafas dan juga digunakan untuk melakukan fotosintesis tumbuhan tumbuhan air.
  • Mengurangi cadangan air bersih. Dikarenakan polusi air menyebabkan air menjadi kotor dan tidak bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup.
    Menyebabkan erosi, banjir dan juga tanah longsor. Hal ini disebabkan karena tanah akan tercemar dan akan menyebabkan banyak tumbuhan mati. Ketika banyak tumbuhan yang mati akan menyebabkan beberapa bencana alam.
  • Akibat dari polusi air atau pencemaran air pH air bisa meningkat dan biota biota yang hidup di air menjadi terkena dampaknya juga.
  • Apabila air tercemar oleh pestisida juga akan mematikan beberapa hewan predator alami dan populasi hama akan meningkat.
  • Kesuburan tanah menjadi menurun, hal ini dikarenakan air yang tercemar akan membuat pH dari tanah menjadi menurun dan menyebabkan tanah menjadi tidak subur.

Cara Mengatasi Polusi Air

  • Menghentikan penebangan hutan secara ilegal dan liar.
  • Melakukan konservasi lahan dengan mengadakan reboisasi atau penanaman pohon pohon kembali.
  • Membatasi penggunaan zat kimia dan pestisida agar tanah dan air tetap sehat dan subur.
  • Budayakan untuk menerapkan gaya hidup yang lebih sehat yaitu dengan cara membuang sampah pada tempatnya, bukan sembarangan dan juga memisahkan antara sampah organik dengan anongarnik.
  • Melakukan penerapan tata kota yang baik sehingga memberikan dampak positif bagi kelestarian lingkungan hidup.

The post Polusi Air: Penyebab – Dampak dan Cara Mengatasinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>