populasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/populasi Mon, 24 Oct 2022 07:30:44 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico populasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/populasi 32 32 Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/ciri-ciri-populasi Mon, 17 Oct 2022 03:32:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39131 Populasi memiliki pengertian singkat yaitu jumlah individu-individu yang memiliki karakteristik sama dan tinggal di wilayah yang sama. Misalnya saja di dalam sebuah desa tertentu terdapat populasi anak-anak usia Sekolah Dasar. Populasi juga diartikan sebagai jumlah total dari sebuah objek penelitian. Populasi juga diartikan sebagai sekumpulan kelompok tertentu yang hidup pada sebuah letak geografis dan memiliki […]

The post Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Populasi memiliki pengertian singkat yaitu jumlah individu-individu yang memiliki karakteristik sama dan tinggal di wilayah yang sama. Misalnya saja di dalam sebuah desa tertentu terdapat populasi anak-anak usia Sekolah Dasar. Populasi juga diartikan sebagai jumlah total dari sebuah objek penelitian.

Populasi juga diartikan sebagai sekumpulan kelompok tertentu yang hidup pada sebuah letak geografis dan memiliki ciri yang spesifik. Bisa dikatakan populasi merupakan kelompok yang hidup di sebuah wilayah tertentu. Interaksi terjadi antar populasi dan hal ini dapat menjaga kestabilan suatu ekosistem.

Interaksi antar populasi yang terjadi dapat bermacam-macam jenisnya, antara lain:

  • Netralisme, yaitu tidak ada pihak yang diuntungan atau dirugikan.
  • Mutualisme, yaitu interaksi yang saling menguntungkan antar dua populasi.
  • Predator, yaitu interaksi dengan cara menyerang secara langsung ke pihak lain.
  • Persaingan, yaitu saling menghalangi antar populasi.
  • Komensalisme, yaitu salah satu pihak diuntungkan dan yang lain tidak untung atau rugi.
  • Proto-kooperasian, yaitu interaksi yang tidak sengaja namun kedua pihak diuntungkan.
  • Amensalisme, yaitu pihak satu menghalangi namun pihak lain tidak terpengaruh.
  • Parasitisme, yaitu salah satu pihak sangat tergantung pada pihak yang lain.

Pengertian populasi yang disampaikan oleh Djarwanto (1994), merupakan jumlah yang menunjukkan individu-individu yang nantinya akan diteliti karakteristik atau ciri-cirinya. Individu-individu tersebut disebut unit analis yang dapat berupa keseluruhan orag-orang, benda-benda maupun institusi-institusi.

Beberapa ahli lain juga menegaskan definisi populasi dari sudut pandangnya, menurut Margono (2004), populasi merupakan keseluruhan data yang dijadikan menjadi topik utama oleh peneliti, beserta ruang lingkup dan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti.

Sedangkan pengertian populasi menurut Arikunto Suharsimi (1998), mendefinisikan populasi sebagai keseluruhan sebuah objek di dalam penelitian, ada elemen yang menjadi perhatian, kemudian peneliti melakukan penelitian terhadap populasi yang berada di daerah tersebut.

Di dalam sebuah penelitian ada beragam populasi yang dilibatkan, menurut Supardi (1993), populasi penelitian dibedakan menjadi 2 yaitu populasi finit dan infinit.

Populasi finit adalah populasi yang jumlahnya sudah diketahui dengan pasti oleh peneliti, sedangkan populasi infinit adalah populasi yang jumlahnya masih belum diketahui atau bahkan belum diketahui.

Sebuah kelompok dapat dikatakan sebagai populasi jika menunjukkan beberapa ciri-ciri yang ada, hal ini juga ditinjau dari sudut pandang lingkup biologi dan lingkup statistik.

Ciri-ciri Populasi Lingkup Biologi

Populasi ditinjau dari lingkup biologi merupakan sekelompok organisme yang berasal dari satu spesies yang bereproduksi, tumbuh, berdiferensiasi hingga mati dan hidup di sebuah lingkungan pada kurun waktu yang sama. Populasi akan menandakan kelompok individu dari spesies yang sama.

Ciri-ciri lain populasi dari bidang biologi antara lain:

  • Memiliki struktur organisasi yang sifatnya konstan atau berubah sesuai waktu.
  • Memiliki sejarah ontogenetik, yaitu proses kehidupan lahir hingga mati.
  • Terpengaruhi oleh dampak lingkungan.
  • Dapat merespon perubahan lingkungan.
  • Memiliki hereditas di dalamnya.
  • Terintegrasi pada faktor-faktor genetik dan ekologi, yaitu reproduksi, adaptasi dan persistensi.

Contoh populasi dalam lingkup biologis yaitu populasi manusia di wilayah Asia, populasi anjing di suatu desa, populasi babi hutan di sebuah hutan, populasi buaya di penangkaran dan sebagainya.

Ciri-ciri Populasi Lingkup Statistik

Ditinjau dari kingkup statistik, populasi memiliki definisi sebagai sekelompok data yang di dalamnya terdapat sampel statistik yang nantinya akan diambil oleh peneliti.

Sampel yang diambil dari sekelompok data tersebut memiliki karakter yang sama. Data yang dimaksud tersebut kaitannya sangat erat dengan penelitian, pekerjaan analitis, studi biologi, ekonomi dan lain sebagainya.

Ciri-ciri populasi di dalam bidang statistik antara lain:

  • Memiliki parameter utama jumlah suatu populasi, artinya angka kepadatan populasi yang dipengaruhi oleh kelahiran dan kematian.
  • Penyebaran suatu populasi dipengaruhi oleh suatu objek tertentu sperti cuaca, iklim, struktur dan umur objek yang dimaksud.
  • Dipengaruhi oleh komposisi genetik.
  • Memiliki dispersi atau sebaran individu intra populasi.

Di dalam lingkup statistika populasi adalah keseluruhan objek penelitian, contohny antara lain hewan, tumbuhan, nilai, sikap, sifat, peristiwa dan sebagainya.

Sebuah populasi memiliki dinamikanya sendiri, populasi bisa bertambah atau berkurang jumlahnya, hal ini dipengaruhi oleh Natalitas, Mortalitas dan Densitas.

  • Natalitas

Natalitas berdampak pada peningkatan jumlah populasi, melalui adanya individu baru yang lahir atau menetas yang dihasilkan dari proses reproduksi. Ada dua aspek di dalam natalitas yaitu fertilitas dan fekunditas.

  • Mortalitas

Mortalitas adalah kebalikan natalitas, yaitu tingkat kematian individu yang ada di dalam sebuah populasi dalam jangka waktu tertentu. Mortalitas ini ada dua macam yaitu Mortalitas ekologi atau kematian individu karena kondisi lingkungan dan mortalitas minimum yaitu angka kematian yang terjadi secara alami atau karena usia.

  • Densitas

Sedangkan densitas atau disebut juga kepadatan populasi, menunjukkan jumlah individu suatu spesies di dalam satuan luas tertentu. Densitas dapat diukur dengan cara menghitung langsung jumlah populasi di area tersebut, teknik sampling dan indikator tidak langsung seperti sarang, jejak, feses hewan.

The post Kenali Ciri-ciri Populasi dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora https://haloedukasi.com/faktor-penyebab-kepunahan-fauna-dan-flora Thu, 18 Aug 2022 03:26:58 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38008 Bumi kita tidak hanya menjadi rumah bagi manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan binatang. Berbeda dengan manusia yang jumlahnya semakin bertambah beberapa spesies flora dan tumbuhan justru semakin menurun populasinya.  Tak jarang juga sebagian dari mereka telah dinyatakan punah atau keberadaannya sudah habis tidak tersisa. Penyebab menurunnya punahnya suatu spesies baik […]

The post 9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi kita tidak hanya menjadi rumah bagi manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan dan binatang.

Berbeda dengan manusia yang jumlahnya semakin bertambah beberapa spesies flora dan tumbuhan justru semakin menurun populasinya. 

Tak jarang juga sebagian dari mereka telah dinyatakan punah atau keberadaannya sudah habis tidak tersisa. Penyebab menurunnya punahnya suatu spesies baik tumbuhan maupun hewan sangat beragam. Bisa akibat ulah manusia ataupun peristiwa bencana alam.

Berikut adalah berbagai hal yang dapat menyebabkan populasi binatang dan tumbuhan menurun. 

1. Bencana Serangan Asteroid 

Asteroid adalah benda langit yang disebut sebagai planet minor atau planetoid yakni objek berupa pecahan kecil dan bergerak mengelilingi matahari.

Ukurannya tidak sebesar planet namun lebih besar daripada meteorit. Kasus asteroid jatuh memang sangat jarang terjadi namun sebuah bencana asteroid besar pernah menghantam Bumi. 

Bencana itu terjadi pada 66 juta tahun yang lalu di Semenanjung Yucatan, Meksiko. Akibat dari bencana tersebut menyebabkan debu-debu berterbangan hingga menutupi sinar matahari.

Tabrakan ini bumi dan asteroid ini menyebabkan berbagai bencana alam lainnya seperti ombak setinggi 1,5 km, sulfur bebatuan menguap, dan pendinginan dalam skala global. 

Perubahan suhu atau temperatur yang drastis tersebut mengharuskan flora dan fauna harus beradaptasi. Sebagian dari mereka mampu bertahan dan sebagian lagi mengalami kepunahan seperti yang dialami oleh dinosaurus. 

2. Kebakaran Hutan 

Kebakaran hutan disebabkan oleh ulah manusia namun juga bisa murni karena faktor alam. Hutan merupakan rumah bagi ribuan jenis binatang dan tumbuhan sehingga apabila tempat ini rusak maka mereka pun dapat kehilangan habitatnya.

Terlebih jika hutan tersebut kebakaran maka akan memungkinkan spesies yang ada di dalamnya turut menjadi korban. 

Hal ini pernah terjadi di hutan Australia yang mengalami kebakaran sepanjang tahun 2019–2020 yang mengakibatkan tewasnya 5000 koala. Selain menjadi korban, asap yang dihasilkan dari kebakaran juga mengandung emisi gas karbon dioksida yang beracun dan mematikan apabila terhirup makhluk hidup. 

3. Penebangan Hutan Secara Liar 

Penebangan hutan dilakukan untuk berbagai kepentingan biasanya untuk manusia. Namun penebangan hutan secara liar atau tidak pada aturannya bisa menyebabkan bencana bagi para penghuni hutan tersebut. Hal itu dapat merusak alam hutan yang pada akhirnya juga berpengaruh bagi kelangsungan hidup. 

Satwa-satwa akan kehilangan rumah sekaligus makanan mereka. Penebangan hutan juga menyebabkan spesies tumbuhan tidak dapat tumbuh lagi. Pada akhirnya jumlah mereka akan berkurang atau bahkan jika dilakukan terus menerus akan punah. 

4. Perburuan Liar 

Sejak dahulu kala manusia lekat kaitannya dengan kegiatan berburu. Namun perburuan itu mengalami perubahan fungsi dan tujuan.

Jika pada zaman dahulu manusia berburu untuk memenuhi kebutuhan pangan saat ini perburuan dilakukan untuk berbagai hal seperti perdagangan anggota tubuhnya (kulit, tanduk, taring atau gading dll). 

Perburuan liar tentu merupakan hal yang dilakukan tidak berdasarkan aturan-aturan yang telah dibuat. Oknum perburuan ini biasanya memburu hewan-hewan yang langka dan dilindungi.

Mereka juga kerap memburu hewan yang sulit berkembang biak sehingga akan lebih cepat habis populasi mereka. Selain membunuh hewan yang diburu, kegiatan ilegal ini juga dapat merusak rantai makanan atau ekosistem alam hingga menjadi tidak seimbang. 

5. Pemanasan Global

Global warming atau pemanasan global adalah proses naiknya suhu rata-rata baik di udara, atmosfer, laut dan juga di daratan Bumi.

Peningkatan suhu tersebut disebabkan oleh gas emisi CO2. Selain itu pemanasan global juga turut berkontribusi dalam kekeringan air di Bumi. Tentu dengan terbatasnya persediaan air maka akan mengganggu keseimbangan ekosistem alam.

Perubahan-perubahan tersebut menyebabkan satwa dan flora harus beradaptasi. Sebagian dari mereka tidak mampu bertahan dan mati satu persatu. Beberapa dari mereka akhirnya tidak mampu mempertahankan keberadaannya dan punah.

Pemanasan global juga meningkatkan badai tropis yang dapat menyebabkan kematian masalah bagi fitoplankton dan berbagai spesies hewan. 

6. Pembukaan Lahan oleh Manusia 

Manusia memiliki kebutuhan yang sangat beragam. Terkadang demi memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus mengorbankan spesies lainnya. Contohnya adalah kebutuhan untuk mendirikan pemukiman dengan cara membuka lahan.

Bahkan pembukaan lahan tersebut melanggar habitat tumbuhan dan hewan seperti melapisi tanah dengan beton, membelah bukit, hingga membendung sungai. Hal itu akan menggusur habitat hewan dan tumbuhan.

Berdasarkan data mencatat bahwa pembukaan lahan seperti ini telah menurunkan populasi satwa liar sebanyak 13,4 persen.

Hewan-hewan tersebut akhirnya harus mencari habitat yang baru. Namun hal itu tentu bukan perkara yang mudah karena mereka harus kembali beradaptasi terutama untuk menemukan makanan mereka. Mereka yang tidak dapat beradaptasi tentu akan kalah dan meninggal. Lama-lama jumlah mereka habis dan punah. 

7. Polusi 

Polusi merupakan suatu kondisi ketika senyawa kimia atau energi masuk ke lingkungan yang memiliki potensi bahaya bagi makhluk hidup. Polusi ada berbagai macam jenisnya mulai dari air, udara, tanah, bahkan sampai suara.

Penyebabnya pun berbagai macam mulai dari bencana alam seperti gunung meletus, kebakaran hutan atau bisa juga ulah manusia seperti penggunaan pupuk pestisida berlebihan. 

Sebagian besar dari kita tentu telah mengetahui dampak buruk polusi bagi manusia. Namun ternyata polusi juga berkontribusi dalam kepunahan suatu spesies. Contohnya pada kupu-kupu madeira besar putih yang punah akibat pupuk pertanian.

Serta kuda laut yang terancam punah akibat kebocoran limbah pabrik. Berdasarkan data yang tercatat ada sekitar 4 persen spesies yang mengalami kepunahan akibat polusi. 

8. Spesies Invasif 

Invasif artinya adalah pendatang atau bukan berasal dari tempat tersebut. Kedatangan jenis baru di sebuah habitat akan mengganggu ekosistem yang telah terbentuk di sana bahkan menjadi ancaman bagi biodiversitas, sosial ekonomi, individu, maupun genetik. 

Datangnya spesies lain ke tempat yang baru bisa karena sengaja dibawa oleh oknum tidak bertanggung jawab atau juga hewan tersebut yang kehilangan tempat tinggalnya dan mencari habitat baru. Kedatangan mereka akan meningkatkan persaingan antar spesies dalam mencari mangsa.

Spesies invasif ini telah menyebabkan penurunan populasi sebesar 42 persen dan 5,1 persen kepunahan satwa. 

9. Penyakit

Bukan hanya manusia saja yang bisa sakit tetapi juga binatang dan tumbuhan. Penyakit mereka bisa datang karena genetik dari lahir namun bisa juga karena kondisi ekosistem yang tidak sehat dan tidak seimbang.

Penyakit-penyakit mereka biasanya bersumber dari bakteri, virus, dan juga jamur. Sebanyak 2 persen populasi hewan dan tumbuhan hilang akibat dari suatu penyakit. 

The post 9 Faktor Penyebab Kepunahan Fauna dan Flora appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Populasi dalam Biologi https://haloedukasi.com/populasi-dalam-biologi Fri, 08 Oct 2021 03:43:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=27425 Populasi mengacu pada sekelompok organisme dari spesies yang kawin silang dan hidup di tempat yang sama pada waktu yang sama. Mereka mampu kawin silang atau reproduksi . Pengertian Populasi Istilah yang relevan dalam studi populasi meliputi biologi populasi, ekologi populasi, ukuran populasi, bottleneck populasi, penurunan populasi, dll. Biologi populasi mengacu pada studi biologis populasi hewan. […]

The post Populasi dalam Biologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Populasi mengacu pada sekelompok organisme dari spesies yang kawin silang dan hidup di tempat yang sama pada waktu yang sama. Mereka mampu kawin silang atau reproduksi .

Pengertian Populasi

Istilah yang relevan dalam studi populasi meliputi biologi populasi, ekologi populasi, ukuran populasi, bottleneck populasi, penurunan populasi, dll. Biologi populasi mengacu pada studi biologis populasi hewan. Hal ini terutama berkaitan dengan pertumbuhan dan regulasi ukuran populasi, genetika populasi, demografi dan evolusi sejarah kehidupan, dan interaksi antar spesies.

Ekologi populasi adalah dinamika populasi spesies. Hal ini mencoba menjelaskan cara populasi spesies berinteraksi dengan lingkungan mereka.

Dalam biologi populasi dan ekologi populasi, ukuran populasi berkaitan dengan jumlah organisme individu dalam suatu populasi dan dilambangkan dengan N. Penurunan populasi mengacu pada penurunan populasi organisme apa pun.

Populasi bottleneck adalah pengurangan ukuran populasi untuk periode waktu yang singkat. Peristiwa lingkungan merupakan salah satu faktor penyebab kemacetan penduduk. Peningkatan populasi spesies apa pun yang melebihi daya dukung ceruk ekologis disebut sebagai populasi berlebih.

Ciri-Ciri Populasi

1. Kepadatan Penduduk

Kepadatan populasi mengacu pada ukuran populasi apa pun dalam kaitannya dengan beberapa unit ruang. Dinyatakan dalam jumlah individu atau biomassa per satuan luas atau volume, misalnya 500 pohon jati per hektar; 40 singa per 100 km 2 , 5 juta diatom per meter kubik air. Kepadatan populasi jarang statis dan berubah seiring waktu dan ruang.

2. Natalitas

Natalitas mengacu pada tingkat reproduksi atau kelahiran per satuan waktu. Natalitas adalah sebuah ekspresi dari produksi individu baru dalam populasi dengan kelahiran, penetasan, perkecambahan atau pembelahan.

3. Kematian

Mortalitas mengacu pada jumlah kematian dalam populasi per satuan waktu.

Laju kematian = D/t dimana D adalah jumlah kematian dalam waktu t.

4. Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan adalah salah satu fitur dinamis dari populasi spesies. Ukuran populasi meningkat dengan cara yang khas. Ketika jumlah individu populasi diplot pada sumbu y dan waktu pada sumbu x, diperoleh kurva yang menunjukkan tren pertumbuhan ukuran populasi dalam waktu tertentu. Kurva ini disebut kurva pertumbuhan penduduk.

5. Distribusi Usia

Distribusi umur merupakan karakteristik penting lain dari populasi yang mempengaruhi natalitas dan mortalitas. Mortalitas, biasanya bervariasi sesuai usia, karena kemungkinan kematian lebih tinggi pada periode awal dan akhir masa hidup.

Demikian pula, natalitas terbatas pada kelompok usia tertentu, seperti misalnya, pada kelompok usia menengah pada hewan tingkat tinggi. Menurut Bodenheimer (1958), individu dari suatu populasi dapat dibagi menjadi kelompok pra-reproduksi, reproduksi dan pasca-reproduksi.

Individu kelompok pra-reproduksi masih muda, kelompok reproduktif dewasa, dan kelompok pasca-reproduksi tua.

6. Fluktuasi Populasi

Ukuran dan kepadatan populasi alami menunjukkan pola yang berubah selama periode waktu tertentu. Inilah yang disebut fluktuasi populasi.

Faktor yang Mempengaruhi Populasi

Faktor lingkungan

Faktor lingkungan yang mempengaruhi populasi dibagi menjadi dua kategori – faktor abiotik dan biotik.

  • Faktor abiotik mengacu pada unsur-unsur fisik dan kimia yang tidak hidup yang ditemukan dalam suatu ekosistem seperti curah hujan, suhu , pH , sinar matahari, tempat tinggal dan panjang hari.
  • Faktor biotik mengacu pada organisme hidup atau pernah hidup dalam suatu ekosistem dan dampaknya seperti predasi , persaingan, pasokan makanan, dampak manusia dan parasit .

Faktor lingkungan seperti curah hujan, iklim , predator, tempat berteduh dan ketersediaan makanan dapat berubah. Seringkali, faktor-faktor ini memainkan peran penting dalam kelangsungan hidup populasi. Beberapa faktor berubah dari hari ke hari atau musim ke musim.

Beberapa, seperti ketersediaan makanan dan predasi, dapat bervariasi selama beberapa tahun. Spesies yang berhasil bertahan hidup di lingkungan telah beradaptasi untuk mentolerir fluktuasi minimal atau musiman dalam faktor-faktor ini.

Untuk setiap faktor, ada kisaran optimal di mana suatu spesies akan berkembang. Jika kondisi berubah, organisme yang dapat bergerak akan hidup dalam kondisi optimal untuk kelangsungan hidup.

Di kedua sisi kisaran optimal, kondisi bisa menjadi sulit. Ini disebut sebagai zona stres . Di luar zona stres adalah zona intoleransi. Di zona ini, individu – dan seluruh populasi – dapat mati.

Sebagian besar lingkungan memiliki satu faktor yang menentukan distribusi suatu spesies. Ini dikenal sebagai hukum minimum Liebig. Faktor kritis ini disebut faktor pembatas. Untuk spesies air , mungkin suhu air atau paparan pasang surut. Untuk burung seperti takahē , bisa jadi ketersediaan makanan.

Hubungan interspesifik adalah faktor biotik yang menggambarkan interaksi antar organisme dalam lingkungannya. Interaksi ini mungkin memiliki efek negatif, positif atau netral pada kemampuan salah satu spesies untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Jenis utama interaksi spesies adalah predasi, kompetisi, parasitisme, mutualisme, komensalisme, dan amensalisme .

Contoh Populasi

Gajah Afrika

Ada dua spesies gajah yang dikenal secara tradisional, gajah Afrika ( Loxodonta Africana ) dan Gajah Asia ( Elephas maximus ), meskipun penelitian terbaru telah membagi gajah Afrika menjadi dua spesies: gajah semak Afrika ( Loxodonta africana ) dan gajah hutan Afrika ( Loxodonta ) siklotis ).

Populasi gajah Afrika diyakini telah ada dalam skala benua yang luas, berjumlah hingga 5 juta individu pada awal 1900-an. Namun, karena fragmentasi habitat dan perburuan untuk gadingnya, jumlah gajah mengalami penurunan yang parah. Sekarang diyakini ada sekitar 400.000 gajah Afrika yang tersisa.

Struktur kelompok gajah terbentuk dari unit keluarga sekitar 10 individu, meskipun ketika keluarga gajah bersentuhan, mereka mungkin terikat untuk membentuk kelompok yang lebih besar – disebut ‘kawanan’ – hingga 100. Masing-masing kawanan ini membentuk populasi lokal.

Namun, setiap individu dari setiap spesies dapat bereproduksi dengan anggota spesies lain, sehingga populasi penuh setiap spesies Afrika mencakup semua individu di benua itu.

Populasi Kolam

Dalam suatu habitat bisa ada banyak populasi yang berbeda; contoh skala kecil adalah danau. Sebuah danau dapat menyediakan habitat bagi burung, ikan, serangga, amfibi dan mamalia seperti berang-berang atau tikus.

Meskipun setiap spesies diberikan sumber daya dari danau, populasi mereka cenderung bergantung pada habitat dengan cara yang unik. Untuk ikan, tanah menghadirkan penghalang yang tidak dapat ditembus untuk penyebaran.

Tanpa jalan keluar, seluruh populasi ikan trout mungkin hanya ada di dalam danau dan tidak di tempat lain.

Amfibi seperti kodok dapat bertelur di danau, dan menggunakan beberapa danau terdekat di dalam lembah untuk mencari makan. Namun, karena mereka tidak dapat melintasi pegunungan, populasi lokal mereka terbatas di bagian dalam lembah.

Jika kondisi lingkungan di dalam lembah berbeda dari lembah di sekitarnya, dan kodok diisolasi dari populasi lain dari spesies yang sama cukup lama, perilaku atau morfologi kodok dapat berubah cukup banyak sehingga tidak dapat kawin dengan kodok di luar lembah. Isolasi ini akan mendorong proses spesiasi dan dengan demikian pembentukan spesies baru.

Burung yang bermigrasi dapat mengunjungi danau secara musiman untuk musim dingin; untuk sebagian tahun, burung-burung ini membentuk populasi lokal. Ketika burung kembali dari tempat musim dingin mereka, mereka bertemu dengan populasi lain dari spesies yang sama sehingga mereka dapat berkembang biak dalam jumlah yang lebih besar.

Sangat umum bagi burung dari berbagai usia atau jenis kelamin untuk bermigrasi pada waktu atau jarak yang berbeda, sehingga ukuran populasi bergantung pada demografi kelompok.

Ikan salmon

Banyak spesies Salmon yang anadromous , yang berarti mereka lahir di air tawar sebelum bermigrasi ke laut untuk mencari makan dan dewasa, dan kembali ke air tawar untuk berkembang biak.

Salmon cenderung kembali ke sungai yang sama tempat mereka dilahirkan, untuk bertelur. Karena keinginan yang kuat untuk ‘rumah’, salmon biasanya tidak menyimpang jauh dari tempat pemijahan asli mereka, meskipun jarak penyebaran sangat tergantung pada spesies tertentu.

Karena sebagian besar lokasi pemijahan dipisahkan oleh daratan atau perairan dalam, setiap kelompok salmon yang lahir di lokasi pemijahan tertentu membentuk populasi lokal di lokasi tersebut; meskipun kondisi di dalam rute yang tersedia untuk penyebaran ke lokasi lain bukan tidak mungkin bagi salmon untuk bertahan, mereka jarang ditemukan berpindah antar lokasi.

Selama mereka menghabiskan waktu di laut, salmon bersentuhan dengan salmon dari populasi lokal lainnya, bahkan yang sangat jauh. Meskipun tidak ada hambatan untuk kawin antara populasi lokal dari spesies yang sama, kecenderungan salmon untuk kembali ke sungai kelahirannya sangat mengurangi aliran gen di antara mereka.

Meskipun demikian, beberapa individu menyimpang dari rute yang diharapkan, baik karena pilihan atau kesalahan, yang mengakibatkan beberapa aliran gen antar populasi.

Karena siklus sejarah hidupnya, salmon dapat dikategorikan dalam struktur metapopulasi.

The post Populasi dalam Biologi appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/perbedaan-populasi-dan-komunitas Tue, 16 Feb 2021 01:15:14 +0000 https://haloedukasi.com/?p=21372 Komunitas dan populasi seringkali diartikan sama oleh sebagian orang. Seperti yang kita ketahui, kedua istilah itu sangat erat kaitannya dengan tingkatan kehidupan yang ada di dalam llmu biologi. Komunitas dan populasi merupakan dua hal yang erat kaitannya dengan hubungan ekologis yang terjadi antar individu yang ada dalam suatu ekosistem. Memang ada beberapa kesamaan yang menyebabkan […]

The post 7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Komunitas dan populasi seringkali diartikan sama oleh sebagian orang. Seperti yang kita ketahui, kedua istilah itu sangat erat kaitannya dengan tingkatan kehidupan yang ada di dalam llmu biologi. Komunitas dan populasi merupakan dua hal yang erat kaitannya dengan hubungan ekologis yang terjadi antar individu yang ada dalam suatu ekosistem.

Memang ada beberapa kesamaan yang menyebabkan sebagian orang beranggapan bahwa komunitas dan populasi merupakan dua hal yang sama. Salah satunya adalah bahwa komunitas dan populasi juga mencakup sekelompok organisme yang juga tinggal di suatu tempat dengan periode dan waktu yang sama. Sehingga menimbulkan berbagai ketergantungan diantara mereka.

Namun, nyatanya, dua hal tersebut sangat berbeda. Apa saja sih perbedaan mendasar dan mendetail yang ada pada dua komunitas dan juga populasi? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai komunitas dan juga populasi.

No.PopulasiKomunitas
 1.Perkawinan yang terjadi antara dua individu dengan persamaan spesies.Sekumpulan dari populasi atau kelompok yang berbeda jenis atau spesies, namun masih tinggal di dalam satu wilayah geografis yang sama.
 2.Ruang cakupan dari populasi dapat dibilang lebih kecil dari komunitasKomunitas merupakan kumpulan besar dari beberapa populasi.
 3.Struktur organismenya sama.Struktur organismenya berbeda beda di setiap kelompok
 4.Organisme yang tergabung dalam satu populasi memiliki kecenderungan untuk berperilaku sama.Organisme yang tergabung dalam komunitas hanya sedikit yang memiliki pola perilaku yang sama.
 5.Populasi hanya terdiri dari satu spesies saja, dan cenderung tidak beragam.Komunitas memiliki keberagaman jenis dari spesies.
 6.Tidak ada hubungan atau keterkaitan antara predator- Doa yang terjalin diantara individu individu di populasi.Terdapat hubungan atau keterkaitan antara predator- Doa yang terjalin diantara individu individu di populasi.
 7.Dalam populasi kecenderungan terjadi bebas kawin antar individunyaDalam komunitas tidak terjadi kawin antar individu yang berbeda dalam suatu komunitas.

The post 7 Perbedaan Populasi dan Komunitas yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
10 Negara dengan Penduduk Terbanyak Beserta Luas Wilayahnya https://haloedukasi.com/negara-dengan-penduduk-terbanyak Thu, 11 Jun 2020 03:23:32 +0000 https://haloedukasi.com/?p=7302 Jumlah populasi manusia memegang peranan penting bagi sebuah negara. Pada tahun 2019 jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7,7 miliar jiwa. Selama 10 tahun terakhir jumlah penduduk dunia mengalami pertumbuhan 1 hingga 1,2% per tahun. Pada umumnya pertumbuhan penduduk yang tinggi dialami pada negara berkembang. Ledakan penduduk (lonjakan angka kelahiran dalam kurung waktu yang pendek) memberi […]

The post 10 Negara dengan Penduduk Terbanyak Beserta Luas Wilayahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Jumlah populasi manusia memegang peranan penting bagi sebuah negara. Pada tahun 2019 jumlah penduduk dunia sudah mencapai 7,7 miliar jiwa.

Selama 10 tahun terakhir jumlah penduduk dunia mengalami pertumbuhan 1 hingga 1,2% per tahun.

Pada umumnya pertumbuhan penduduk yang tinggi dialami pada negara berkembang.

Ledakan penduduk (lonjakan angka kelahiran dalam kurung waktu yang pendek) memberi jumlah yang signifikan dalam pertumbuhan penduduk suatu negara.

Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat memberi dampak negatif bagi suatu negara, terutama pada kesejahteraan masyarakat.

Berikut adalah daftar negara-negara di dunia yang memiliki jumlah penduduk yang tergolong sangat banyak.

1. China

Sebanyak hampir 20% populasi dunia masih dikuasai oleh China. Jumlah penduduknya 1.394.015.977 jiwa atau hampir 1,4 Miliar, luas wilayah negara 9.596.961 km2 dan memiliki kepadatan Penduduk 145 per km2

Saat ini China memiliki kebijakan untuk rakyatnya untuk memiliki 1 anak sebagai cara untuk melambatkan pertumbuhan penduduk.

2. India

India adalah negara ke dua dengan populasi yang tinggi, negara di Asia selatan ini memiliki jumlah penduduk 1.326.093.247 jiwa atau lebih dari 1,3 miliar jiwa (17,26% dari jumlah penduduk dunia).

Sedangkan kepadatan penduduk mencapai 390 jiwa per km2. Masyarakat India terbagi atas kasta, begitu juga dengan tingkat kesejahteraan masyarakatnya yang tidak merata dan angka kemiskinan masih tinggi.

3. Amerika Serikat

Negara paman Sam ini berada pada peringkat ke 3 negara dengan populasi yang tinggi.

Jumlah Penduduknya sebanyak 332.639.102 jiwa atau hampir mencapai 340 juta jiwa dengan rasio 4,33% dari jumlah penduduk dunia.

Amerika serikat memiliki luas wilayah seluas 9.826.675 km2 dengan kepadatan penduduk 34 jiwa per km2.

Negara ini tergolong negara maju dengan tingkat kesejahteraan rakyatnya yang baik.

4. Indonesia

Negara kita menduduki peringkat ke 4 negara di dunia dengan populasi tinggi.

Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang memiliki jumlah penduduk sebanyak 267.026.366 jiwa, hampir mencapai 270 juta jiwa.

Indonesia memiliki luas wilayah seluas 1.904.569 km2 dengan kepadatan penduduk 140 jiwa per km2. Indonesia menyumbang 3,47% jumlah populasi dunia.

Saat ini Indonesia sedang beranjak dari statusnya sebagai negara berkembang, karena tingkat ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang mulai merata dan meningkat.

5. Pakistan

Negara di wilayah Asia selatan ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 233.500.636 jiwa atau 3,04% dari jumlah penduduk dunia.

Pakistan tergolong negara berkembang dengan luas 796.095 km2 dan memiliki kepadatan penduduk 293 jiwa per km2.

6. Brasil

Negara ke 6 dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia adalah Brasil. Negara ini terletak di Amerika Selatan.

Memiliki jumlah penduduk sebanyak 211.715.973 jiwa atau 211 juta jiwa.

Luas wilayahnya 8.514.877 km2 dengan kepadatan penduduk 25 jiwa per km2. Brasil menyumbang 2,76% populasi manusia di bumi.

7. Nigeria

Negara di benua Afrika ini memiliki kepadatan penduduk mencapai 202 juta orang, dengan 51,2% di antaranya tinggal di daerah perkotaan.

Diprediksi bahwa populasi Nigeria diperkirakan akan mencapai 206 juta pada tahun 2020 dan 264 juta pada tahun 2030.

8. Bangladesh

Bangladesh termasuk negara di Asia Selatan, jumlah penduduknya sebanyak 162.650.853 jiwa, dengan rasio 2,12% dari jumlah penduduk dunia.

Sedangkan luas wilayahnya 143.998 km2 dengan kepadatan penduduk 1.130 jiwa per km2.

9. Rusia

Negara yang memiliki wilayah di utara benua Eropa dan sebagian di benua Asia ini memiliki jumlah penduduk sebanyak 141.722.205 jiwa.

Rusia memiliki luas wilayah 17.098.242 km2 dengan kepadatan penduduk hanya 8 jiwa per km2. Populasi Rusia sebesar 1,84% dari penduduk dunia.

10. Meksiko

Meksiko terletak di Amerika utara, jumlah penduduknya sebanyak 128.649.565 jiwa dengan rasio 1,67% dari jumlah penduduk dunia.

Meksiko memiliki luas wilayah 1.964.375 km2 dengan kepadatan penduduk 65 jiwa per km2. Mayoritas populasi berusia 25-54 tahun.

The post 10 Negara dengan Penduduk Terbanyak Beserta Luas Wilayahnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>