pranata sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pranata-sosial Tue, 07 Feb 2023 06:18:05 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico pranata sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/pranata-sosial 32 32 8 Macam Pranata Sosial dan Penjelasannya https://haloedukasi.com/macam-pranata-sosial Tue, 07 Feb 2023 06:15:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=41117 Pranata sosial merupakan sebuah sistem norma atau pedoman perilaku sosial yang mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup bermasyarakat. Pengertian pranata sosial menurut Koentjaraningrat, yaitu sistemisasi dari sekelompok tata kelakuan yang berkaitan dengan hubungan sosial, yang dihasilkan dari tindakan keseharian masyarakat. Aktivitas keseharian masyarakat tersebut muncul dari peran nilai dan norma sosial […]

The post 8 Macam Pranata Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pranata sosial merupakan sebuah sistem norma atau pedoman perilaku sosial yang mengatur segala tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhan pokok dalam hidup bermasyarakat.

Pengertian pranata sosial menurut Koentjaraningrat, yaitu sistemisasi dari sekelompok tata kelakuan yang berkaitan dengan hubungan sosial, yang dihasilkan dari tindakan keseharian masyarakat. Aktivitas keseharian masyarakat tersebut muncul dari peran nilai dan norma sosial dalam sosialisasi.

Sedangkan Soerjono Soekanto mendefinisikan pranata sosial yaitu pengelompokkan norma dari segala tindakan yang berkaitan dengan kebutuhan di dalam kehidupan bermasyarakat. Pranata sosial merupakan aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis dan bentuk nyata pranata sosial adalah lembaga yang mengatur norma-norma tersebut.

Pranata sosial juga tidak dapat lepas dari institusi sosial yang berkaitan erat dengan penerapan aturan-aturan di masyarakat, baik yang merupakan bentuk aturan baku maupun yang tidak baku. Proses terbentuknya pranata sosial di tengah masyarakat membutuhkan proses dan waktu yang panjang, menyesuaikan dengan keadaan interaksi serta gaya sosialisasi dalam sebuah masyarakat.

Terdapat 3 unsur yang menjadi karakteristik pranata sosial, antara lain:

  • Norma

Norma atau dapat disebut juga kaidah, berfungsi untuk mengatur pelaksanaan kewajiban tiap individu di dalam masyarakat dan juga melindungi serta menjamin hak tiap individu. Norma-norma yang ada di masyarakat antara lain norma agama, adat atau kebiasaan, kesopanan, kesusilaan dan norma hukum.

  • Lembaga Sosial

Lembaga sosial terbentuk dari kebutuhan masyarakat untuk memiliki kehidupan yang teratur. Berawal dari aturan-aturan yang tidak tertulis, namun masyarakat sepakat secara tidak sadar bahwa sebuah tindakan tertentu adalah tindakan tercela.

Aturan yang tidak tertulis akhirnya ditetapkan menjadi aturan institusional, kemudian lahirlah lembaga yang mengatur aturan tersebut menjadi undang-undang tertulis.

Lembaga sosial tugasnya mengatur dan menjadi panduan tingkah laku di dalam masyarakat. Misalnya saja agar tidak terjadi aktivitas anarkis main hakim sendiri untuk menghukum pelaku kejahatan.

  • Aparat Penegak Ketertiban

Setelah adanya lembaga yang mengatur undang-undang atau aturan tertulis, maka selanjutnya dibutuhkan penegak ketertiban yang fungsinya mengawasi, mengatur, menegur dan menghukum jika ada pelanggaran terhadap aturan tertulis.

Dari ke-3 unsur yang telah disebutkan, maka pranata sosial tak dapat dipisahkan dengan institusi dan lembaga sosial. Hal ini karena fungsi-fungsi yang dimiliki institusi tersebut memiliki peran penting dalam mengatur dan menegakkan norma dan aturan yang telah disepakati oleh masyarakat.

Jika pranata merupakan sistem norma di masyarakat, maka lembaga atau institusi adalah organisasi yang melaksanakan pranata tersebut.

Di dalam tiap masyarakat terdapat bermacam-macam pranata sosial, tergantung pada bentuk masyarakatnya. Semakin sederhana bentuk masyarakat, maka juga semakin minim pranata sosial di dalamnya.

Sebaliknya jika masyarakat semakin kompleks maka akan lebih beragam pranata sosial di dalamnya. Secara umum pranata sosial dikategorikan menjadi delapan bentuk, hal ini dikemukakan oleh Koentjaraningrat di dalam “Mentalitas dan Pembangunan” (2000). Berikut macam-macam pranata sosial:

1. Pranata Agama

Agama merupakan sistem kepercayaan yang di dalamnya mengatur tentang ajaran dan peribadatan kepada Ilahi. Di dalam sistem kepercayaan ini juga berkaitan dengan budaya serta pandangan dunia yang mengkaitkan manusia dengan tatanan kehidupan.

2. Pranata Keluarga

Pranata keluarga berisi aturan yang mengatur individu atau masyarakat tentang kehidupan keluarga atau menyangkut sistem kekerabatan dan tata hubungan antara satu individu dengan individu lain di dalam lingkungan keluarga dan kerabat.

Contoh pranata keluarga antara lain pengasuhan anak, perkawinan, pergaulan antar kerabat dan sopan santun terhadap orang tua.

3. Pranata Pendidikan

Pranata pendidikan berkaitan dengan pembelajaran keterampilan, pengetahuan serta kebiasaan sekelompok individu. Biasanya diturunkan dari satu generasi ke generasi selanjutnya melalui pelatihan, pengajaran, pendidikan atau penelitian.

Tujuan pranata pendidikan adalah untuk memenuhi kebutuhan pendidikan dan ilmu pengetahuan bagi manusia, hal ini agar menciptakan masyarakat yang beradab dan bermanfaat. Sekolah, perpustakaan dan pers adalah bentuk pranata pendidikan.

4. Pranata Politik

Pranata politik tujuannya adalah memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur dan mengelola sistem kekuasaan di dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh pranata politik antara lain pranata pemerintahan, kebijakan pemerintah, demokrasi, dewan perwakilan rakyat, kehakiman dan juga tentang hubungan dengan negara lain.

5. Pranata Ekonomi

Pranata ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia, yaitu sandang, pangan dan papan. Mata pencaharian, produksi barang, distribusi, penyimpanan, penjualan dan sebagainya. Contoh pranata ekonomi di dalam sebuah masyarakat antara lain pranata perbankan, industri, pertanian, perikanan dan sebagainya.

6. Pranata Ilmiah

Tujuan pranata ilmiah adalah memenuhi kebutuhan ilmiah manusia, mengatur kajian yang akurat atau sahih, kredibel dan dapat dipercaya. Contoh pranata ilmiah antara lain penelitian, pendidikan ilmiah dan sebagainya.

7. Pranata Rekreasi

Pranata rekreasi berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan manusia untuk menghayati keindahan, hiburan dan kesukaan. Misalnya pranata seni, seperti seni suara, seni drama, seni gerak, sastra dan juga olahraga.

8. Pranata Fisik

Pranata fisik atau somatik bertujuan memenuhi kebutuhan fisik manusia, seperti kesehatan dan kenyamanan hidup. Contoh pranata fisik misalnya klinik kecantikan, klinik dokter spesialis, pusat kebugaran, rumah sakit dan lain-lain.

The post 8 Macam Pranata Sosial dan Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat https://haloedukasi.com/fungsi-pranata-sosial Mon, 19 Sep 2022 02:20:51 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38651 Di era modern seperti sekarang ini, berbagai aspek globalisasi dalam kehidupan terus menerus mengalami kemajuan sehingga membuat aturan dan norma sosial masyarakat juga mengalami perubahan. Pranata sosial menjadi salah satu elemen yang penting dalam proses dan interaksi sosial pada pengendalian sosial di lingkungan masyarakat. Karena tanpa adanya aturan yang mengikatnya mustahil masyarakat akan terbiasa dengan […]

The post 8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di era modern seperti sekarang ini, berbagai aspek globalisasi dalam kehidupan terus menerus mengalami kemajuan sehingga membuat aturan dan norma sosial masyarakat juga mengalami perubahan.

Pranata sosial menjadi salah satu elemen yang penting dalam proses dan interaksi sosial pada pengendalian sosial di lingkungan masyarakat. Karena tanpa adanya aturan yang mengikatnya mustahil masyarakat akan terbiasa dengan pola kehidupan secara tertib, contohnya ialah adanya tindakan untuk mengontrol kritikan di media sosial, sehingga peran pranata sosial sangat penting keberadaannya.

Pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dalam hubungan yang berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi berbagai kebutuhan khusus yang berhubungan dengan sosial masyarakat dan terdapat timbal balik yang dilakukan antara berbagai segi kehidupan bersama.

Maka dari itu, pranata sosial sering kali dihubungkan dengan kebutuhan sosial yang terdapat seperangkat aturan untuk mengelola dan mengatur tata kelakuan dan hubungan sosial dalam kehidupan bermasyarakat.

Pranata sosial berasal dari bahasa Inggris yaitu institution yang diterjemahkan dengan istilah berbeda-beda, seperti lembaga kemasyarakatan, bangunan sosial, maupun lembaga sosial. Dengan kata lain, pranata sosial merupakan suatu kumpulan norma dalam hubungannya dengan pemenuhan berbagai kebutuhan pokok, kepedulian, dan kepentingan umum kepada masyarakat.

Fungsi Pranata Sosial

  • Integrasi Sosial

Fungsi dalam proses pranata sosial  adalah untuk menjaga keutuhan masyarakat yang dikenal dengan istilah integrasi sosial. Integritas sosial tentu saja berhubungan dengan berbagai upaya untuk menyelesaikan konflik dalam lingkungan masyarakat yang terus terjadi dan sangat sulit untuk dihindari.

Misalnya pada masyarakat yang tinggal di daerah transmigrasi, dimana sebagai pendatang sering kali mengalami tindakan diskriminasi karena adanya perbedaan karakter, gaya bahasa, dan lainnya, sehingga pranata sosial memberikan ketentuan aturan terkait dengan larangan untuk melakukan tindakan kejahatan.

  • Kontrol Sosial

Peranan pranata sosial dalam objek kajian sosiologi berfungsi sebagai kontrol sosial atas berbagai bentuk tindakan sosial masyarakat yang dilakukan oleh individu dan kelompok dalam kesehariannya. Tindakan ini terdorong karena adanya ambisi perasaan dan nilai-nilai sosial yang terkandung dalam kehidupan yang biasanya terjadi karena adanya perbedaan perspektif masyarakat.

Misalnya, tindakan yang dilakukan setiap manusia untuk melakukan berbagai kegiatan di internet yang diperlukan kontrol sosial untuk mampu membendung segala macam cacian dan celaan kepada tokoh politik, agama, dan lainnya sehingga tidak akan semakin memperkeruh keadaan yang ada. 

  • Pengendalian Sosial

Karakteristik pranata sosial yang menjadi tujuan utama banyak orang yaitu pengendalian sosial karena tanpa adanya sifat pengendalian sosial yang baik terhadap masyarakat maka akan terjadi disintegrasi atau perpecahan dalam masyarakat.

Pranata sosial menjadi bagian dari norma sebagai perwujudan tindakan manusia dalam melakukan sosialisasi yang berkisar pada hubungan kesehariannya dalam masyarakat, misalnya adanya ketakutan yang dilakukan seseorang dalam melakukan tindakan korupsi dana bantuan alasannya karena akan mendapatkan hukuman mati.

  • Menjadi Pedoman

Pranata sosial memberikan pedoman kepada seluruh anggota yang ada di dalam masyarakat. Kondisi ini sejalan dengan suatu pandangan jika masyarakat tidak akan bisa menciptakan ketentraman di lingkungannya dalam menjalankan kegiatan sehari-hari tanpa adanya pedoman yang dilakukan.

Perihal ini contohnya dapat dilihat dalam organisasi sosial dimana terdapat ketentuan untuk ketua umum maupun calon ketua umum tidak boleh terlibat dalam organisasi politik karena dikhawatirkan tidak fokus terhadap pekerjaan dan akan bersikap nepotisme. 

  • Batasan Globalisasi

Globalisasi pada kehidupan sekarang tidak dapat dihindari oleh siapapun dan dimanapun karena dengan adanya arus globalisasi tinggi, masyarakat akan mengalami perubahan yang signifikan, baik dalam budaya, maupun tata kelakuan. Maka, dengan adanya pranata sosial berfungsi sangat penting dalam memilah yang baik dan buruk.

Misalnya terdapat sebuah anggapan bahwa penggunaan bahasa daerah kuno dan pemikiran tersebut merupakan sebuah kesalahan besar. Bahasa daerah menjadi bagian dari unsur budaya yang harus dilestarikan oleh masyarakat dan perlu untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

  • Perwujudan Keteraturan Sosial

Fungsi pranata sosial untuk memberikan keteraturan sosial dalam masyarakat yang didapatkan dari serangkaian nilai aturan dan norma sosial yang dilakukan oleh setiap orang berbeda satu sama lainnya.

Misalnya pada proses pembentukan aturan dan komitmen masyarakat untuk mencapai kesepakatan bersama dalam kebijakan Indonesia dalam mewajibkan masyarakatnya untuk membayar pajak, tujuannya agar tercipta keteraturan sosial dan meminimalisir adanya ketimpangan pembangunan.

  • Sosialisasi Keluarga

Fungsi pranata sosial dalam keluarga mampu memberikan sosialisasi yang baik, maka atas dasar itulah dibuat peraturan yang sifatnya mengikat dan mengatur dalam kehidupan bermasyarakat, sehingga pranata sosial penting untuk dilakukan dalam setiap keluarga.

Manfaat pranata sosial dalam keluarga dilihat ketika adanya kebijakan ayah sebagai kepala rumah tangga dalam mengatur anggotanya agar makan dalam satu meja untuk membentuk keterikatan yang kuat dan saling menyayangi satu sama lainnya.

  • Mengawasi Tindakan Sosial dan Menjaga Keamanan Masyarakat

Fungsi pranata sosial pertama untuk memberikan panduan kepada masyarakat dalam melakukan sistem pengawasan terhadap tingkah laku anggota masyarakat. Sehingga, dapat menjaga integritas dan juga keutuhan masyarakat dari berbagai ancaman disintegrasi maupun perpecahan hingga kehidupan menjadi aman, kokoh, dan kuat.

Dalam kehidupan bermasyarakat, pranata sosial sangatlah beragam dan terus berkembang menyesuaikan dengan dinamika perkembangan masyarakatnya sendiri, seperti dalam lingkup keluarga, pendidikan, ekonomi, sosial politik, dan agama.

The post 8 Fungsi Pranata Sosial dalam Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Jenis Pranata Sosial Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya https://haloedukasi.com/jenis-pranata-sosial-menurut-koentjaraningrat Sat, 13 Nov 2021 00:48:24 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28419 Pranata sosial merupakan suatu sistem norma yang berisi serangkaian aturan, anjuran, pedoman, dan larangan yang telah disepakati bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pranata sosial juga sering kali disebut dengan lembaga sosial ataupun institusi sosial. Fungsi pranata sosial adalah untuk memberikan petunjuk kepada setiap individu dalam berperilaku dan bersikap di kehidupan masyarakat. Selain itu, pranata […]

The post 8 Jenis Pranata Sosial Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pranata sosial merupakan suatu sistem norma yang berisi serangkaian aturan, anjuran, pedoman, dan larangan yang telah disepakati bersama untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Pranata sosial juga sering kali disebut dengan lembaga sosial ataupun institusi sosial.

Fungsi pranata sosial adalah untuk memberikan petunjuk kepada setiap individu dalam berperilaku dan bersikap di kehidupan masyarakat. Selain itu, pranata sosial juga berfungsi sebagai sistem pengendalian sosial agar individu bertindak sesuai aturan yang berlaku.

Pranata sosial memiliki berbagai tipe dan jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis pranata sosial yang dikemukakan oleh Dr. Koentjaraningrat, yaitu:

1. Scientific Institutions

Scientific institutions merupakan pranata yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan ilmiah dan ilmu pengetahuan masyarakat. Contohnya, lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM).

2. Aesthetic and Recreational Institutions

Aesthetic and recreational institutions adalah pranata yang dibentuk untuk memenuhi kepentingan individu atau kelompok di bidang seni dan rekreasi. Contohnya, seni pertunjukan teater, seni musik, seni tari, dan permainan olahraga basket.

3. Kinship / Domestic Institutions

Kinship atau domestic institutions adalah pranata sosial yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam aspek reproduksi, afeksi, sosialisasi, dan proteksi. Contohnya, perkawinan dan keluarga.

4. Economic Institutions

Pranata ekonomi merupakan pranata yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan produksi, distribusi, dan konsumsi. Pranata ini juga berfungsi untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat. Contohnya, perkebunan, perikanan, kelautan, industri, dan pertanian.

5. Educational Institutions

Pranata pendidikan merupakan pranata yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat di bidang pendidikan, pengajaran, dan pengembangan kreativitas / keterampilan. Contohnya, sekolah, bimbingan belajar, pondok pesantren, universitas, dan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

6. Religious Institutions

Religious institutions merupakan pranata yang berfungsi untuk mengontrol dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhan atau keyakinannya. Pranata agama berisi nilai-nilai dan norma yang harus ditaati oleh setiap pemeluknya. Contohnya, praktik-praktik keagamaan seperti sholat, puasa, kebaktian, ritual, dan meditasi.

7. Political Institutions

Political institutions merupakan pranata yang memiliki fungsi untuk menjalankan roda kekuasaan dan wewenang dalam masyarakat. Pranata politik identik dengan sistem pemerintahan suatu negara yang berfungsi untuk melayani masyarakat serta menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Contohnya, kepartaian, pemerintahan, dan kepolisian.

8. Consultive Institutions

Consultive institutions merupakan pranata yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan jasmani masyarakat. Kebutuhan jasmani merupakan kebutuhan dasar manusia yang berkaitan dengan kesehatan dan penampilan fisik. Contohnya, makanan, minuman, kesehatan, kecantikan, pakaian, kesehatan, dan olahraga.

The post 8 Jenis Pranata Sosial Menurut Koentjaraningrat Beserta Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pranata Sosial: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya https://haloedukasi.com/pranata-sosial Thu, 16 Apr 2020 05:06:12 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5595 Pranata sosial merupakan bentuk aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk itu akan dijabarkan mengenai pengertian, tujuan, hingga fungsi pranata sosial di masyarakat. Pengertian Pranata Sosial Pengertian Menurut KBBI Pranata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi […]

The post Pranata Sosial: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pranata sosial merupakan bentuk aktivitas penduduk dalam memenuhi kebutuhannya.

Untuk itu akan dijabarkan mengenai pengertian, tujuan, hingga fungsi pranata sosial di masyarakat.

Pengertian Pranata Sosial

Pengertian Menurut KBBI

Pranata menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sistem tingkah laku sosial yang bersifat resmi serta adat-istiadat dan norma yang mengatur tingkah laku dan seluruh perlengkapannya guna memenuhi berbagai kompleks kebutuhan manusia dalam masyarakat.

Sedangkan Sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sesuatu yang menyangkut aspek hidup masyarakat banyak.

Jadi, pranata sosial merupakan aturan atau norma mengenai suatu aktivitas atau tingkah laku guna memenuhi berbagai kebutuhan individu dalam masyarakat.

Norma terbagi dua, yaitu norma tertulis (undang-undang dasar, undang-undang yang berlaku, dan lain sebagainya) dan norma tidak tertulis (kebiasaan yang berlaku, hukum adat).

Pengertian Menurut Para Ahli

  • Menurut Jonathan Turner (1997)
    Pranata sosial adalah kompleks posisi, peran, norma dan nilai-nilai yang bersarang pada tipe tertentu dari struktur sosial dan pengorganisasian pola aktivitas manusia yang relatif stabil.
  • Menurut Koentjarningrat (1979)
    Pranata sosial merupakan sistem-sistem yang menjadi wadah yang membuat masyarakat berinteraksi menurut pola-pola atau sistem aturan tingkah laku yang berpusat pada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
  • Scott (2001)
    Berpendapat mengatakan pranata sosial biasanya berbentuk sebuah kelompok atau organisasi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Pranata sosial merupakan sebuah sistem yang terorganisir dan mampu mengikat masyarakat didalamnya.

Fungsi Pranata Sosial

Soerjono Soekanto (1970), menjelaskan pranata sosial didalam masyarakat memiliki fungsi berikut :

  • Memberi contoh pada anggota masyarakat tentang bagaimana bertingkah laku atau bersikap didalam usaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya.
  • Menjaga keutuhan masyarakat tehindar dari ancaman perpecahan.
  • Berfungsi dalam memberikan pegangan dalam mengadakan sistem pengendalian sosial (social control).

Sejalan dengan Soerjano Soekanto, Koentjaraningrat (1979) memberikan penjelasan tentang fungsi pranata sosial dalam masyarakat, yaitu:

  • Memberikan pandangan pada masyarakat tentang bersikap atau bertingkah laku dalam memenuhi kebutuhan hidup.
  • Mempertahankan keutuhan dalam bermasyarakat dari ancaman perpecahan (dis-integrasi sosial).
  • Memberikan pegangan dalam melakukan pengendalian sosial (social control). Sanksi-sanksi atas pelanggaran norma-norma sosial merupakan sarana agar setiap warga masyarakat dapat menyesuaikan diri terhadap norma-norma sosial.

Dari pernyatan kedua ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pranata sosial berfungsi dalam memberi pedoman dan pegangan bagaimana bersosialisasi di masyarakat tanpa memunculkan dis-integrasi sosial yang mengakibatkan perpecahan.

Ciri-ciri Pranata Sosial

Ada beberapa ciri-ciri dari pranata sosial, antara lain :

  • Memiliki masa berlaku

Masa berlaku dari pranata sosial sendiri dipengaruhi oleh masa kekekalan dari pranata tersebut.

Misalkan pada suatu keluarga, memiliki suatu aturan. Aturan tersebut akan hanya berlaku jika keluarga masih tetap utuh.

  • Mempunyai tingkat kekekalan tertentu

Umumnya pranata sosial sulit untuk diubah karena diwariskan secara turun temurun, sehingga menjadi budaya atau adat istiadat.

Namun, perkembangannya sesuai dengan globalisasi, aturan yang memiliki tingkat kekekalan yang rendah akan menghilang karena mengikuti kondisi dari suatu kelompok.

  • Memiliki lambang atau simbol

Lambang dan symbol adalah salah satu pembeda dari karakteristik suatu kelompok dengan kelompok lain.

Hal ini karena suatu kelompok memiliki keunikannya masing-masing.

  • Memiliki tata tertib

Aturan atau norma dalam sosial pasti terbentuk dari tata tertib yang dibuat oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.

Aturan ini dapat bentuk tertulis maupun yang tidak tertulis.

  • Memiliki tradisi

Pranata sosial pasti memiliki tradisi yang terjadi akibat sifat yang turun temurun. Biasanya bentuk tradisi ini tidak tertulis.

  • Memiliki tujuan

Pranata memiliki tujuan untuk mengatur dalam kehidupan bersosial dalam masyarakat.

  • Memiliki nilai

Pranata sosial memiliki nilai yang dipegang teguh oleh masyarakat. Hal ini berhubungan juga dengan adat istiadat yang turun temurun.

  • Memiliki alat dan perlengkapan

Pranata sosial memiliki alat dan perlengkapan yang dijadikan sebagai sarana dan prasarana untuk mencapai suatu tujuan.

  • Mempunyai kekhasan

Sebuah pranata sosial memiliki kekhasannya sendiri dengan yang lainnya. Hal ini menjadi identitas dari pranata sosial tersebut.

  • Merupakan sistem

Pranata sosial tidak akan bisa berdiri sendiri. Akan ada sistem yang menciptakan suatu pranata sosial.

Misalnya, pranata keluarga tidak akan terbentuk jika tidak ada anggota keluarga di dalamnya.

Tujuan Pranata Sosial

Menurut Koentjaraningrat (1997), Pranata Sosial memiliki tujuan penting dan akan dirinci dibawah ini:

  • Memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan.
  • Memenuhi kebutuhan untuk mata pencaharian hidup.
  • Memenuhi kebutuhan pengetahuan.
  • Memenuhi kebutuhan menyatakan rasa keindahan dan rekreasi.
  • Memenuhi kebutuhan untuk berhubungan dengan Tuhan.
  • Memenuhi kebutuhan untuk mengatur kebutuhan berkelompok.

Dengan adanya Pranata Sosial, masyarakat diharapkan mampu hidup teratur dan memadai agar kehidupannya dapat berjalan sesuai kaidah yang telah berlaku sebelumnya dan terus berjalan dikemudian hari.

Jenis-jenis Pranata Sosial

1. Politik

Pemerintah sebagai lembaga politik, mengelola fungsi pengaturan hukum dan ketertiban, dan menjaga keamanan dalam masyarakat.

Bentuk pemerintahan dan metodenya bekerja tergantung pada pola perilaku yang diterima dalam suatu masyarakat.

Pengembangan pekerjaan sekarang merupakan tanggung jawab utama pemerintah.

Agar efektif implementasi program, pemerintah dapat mendesentralisasikan fungsinya dengan menciptakan pemerintahan mandiri lokal seperti panchayats di tingkat yang berbeda.

Contoh: Pemerintah Pusat memberi hak otonomi daerah kepada Pemerintah Daerah untuk dapat mengembangkan daerahnya.

2. Pendidikan

Pendidikan adalah proses sosialisasi, yang dimulai secara informal di rumah dan kemudian berlanjut secara formal di lembaga pendidikan tertentu.

Pendidikan sebagai institusi membantu berkembang pengetahuan, keterampilan, sikap dan pengertian orang-orang dan berusaha untuk membuat mereka anggota masyarakat yang kompeten.

Pendidikan memperluas cakrawala mental masyarakat dan membuat mereka mau menerima ide-ide baru dan bersedia untuk hidup di peradaban yang lebih baik.

Contoh: Siswa yang mendapat pendidikan Norma untuk dapat menjaga tatanan norma itu hingga dia dewasa.

3. Ekonomi

Ekonomi memberikan rezeki fisik dasar masyarakat melalui pertemuan kebutuhan makanan, tempat tinggal, pakaian, dan pasokan serta layanan lain yang diperlukan.

Institusi ekonomi termasuk pertanian, industri, pemasaran, kredit dan perbankan sistem, koperasi dll.

Contoh: Pranata sosial yang terjadi di Pasar, bagaimana transaksi jual beli terjadi.

4. Keluarga

Keluarga adalah lembaga sosial paling mendasar dalam suatu masyarakat, dan merupakan sistem yang terorganisir hubungan yang melibatkan cara-cara yang bisa diterapkan dan dapat diandalkan untuk memenuhi kebutuhan sosial dasar.

Contoh: Mengadakan pernikahan.

5. Agama

Agama adalah kepercayaan pada supranatural. Agama merupakan seperangkat keyakinan tentang kekuatan tertinggi di alam semesta, pola perilaku yang ideal dan tepat, dan cara seremonial untuk mengekspresikan kepercayaan ini.

Agama juga memberikan landasan bagi adat istiadat masyarakat. Tabu dalam berbagai budaya memiliki sanksi agama.

Agama menyediakan sarana yang dengannya individu dapat menghadapi krisis dan suka dan duka dalam hidup bersama kekuatan dan ketabahan.

Contoh: Agama menganjurkan umatnya untuk beribadah selama 5x sehari, dan penganutnya wajib untuk mengikutinya.

The post Pranata Sosial: Pengertian – Fungsi dan Jenisnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/lembaga-sosial Tue, 07 Apr 2020 01:40:37 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5205 Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat. Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat. Pengertian Lembaga Sosial Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah […]

The post Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, manusia memiliki beragam kebutuhan dalam masyarakat.

Kebutuhan ini hanya dapat dipenuhi melalui lembaga sosial yang ada dalam masyarakat.

Pengertian Lembaga Sosial

Secara umum, lembaga sosial merujuk pada seperangkat aturan yang ada dalam masyarakat yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sosial.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Daring, yang dimaksud lembaga sosial atau lembaga adalah pola perilaku manusia yang mapan, terdiri atas interaksi sosial berstruktur dalam suatu kerangka nilai yang relevan.

Adapun pengertian lembaga sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Koentjaraningrat
    Mendefinisikan lembaga sosial sebagai suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas untuk memenuhi kompleksitas kebutuhan dalam kehidupan manusia.
  • Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
    Mendefinisikan lembaga sosial sebagai kumpulan dari cara berperilaku (usage) yang diakui oleh anggota masyarakat sebagai sarana untuk mengatur hubungan-hubungan sosial.
  • Soerdjono Soekanto
    Mendefinisikan lembaga sosial atau pranata sosial sebagai himpunan norma dari segala tindakan yang berkisar pada suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan bermasyarakat.

Dari beberapa pengertian lembaga sosial di atas tampak bahwa lembaga sosial disebut juga dengan pranata sosial atau institusi sosial.

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki beberapa ciri. Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin, ciri-ciri lembaga sosial di antaranya sebagai berikut.

  • Pola pemikiran dan perilaku yang terwujud dalam aktivitas-aktivitas masyarakat beserta hasil-hasilnya.
  • Mempunyai suatu tingkat kekekalan tertentu. Maksudnya, suatu nilai atau norma akan menjadi lembaga setelah mengalami proses-proses percobaan dalam waktu yang relatif lama.
  • Mempunyai satu atau beberapa tujuan tertentu.
  • Mempunyai alat-alat kelengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga tersebut. Biasanya alat-alat ini antara satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda.
  • Memiliki lambang-lambang yang merupakan simbol untuk menggambarkan tujuan dan fungsi lembaga tersebut.
  • Dalam merumuskan tujuan dan tata tertibnya, lembaga memiliki tradisi yang tertulis dan tidak tertulis.

Fungsi Lembaga Sosial

Menurut Kemendikbud (2017), fungsi lembaga sosial di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Memberikan pedoman pada anggota masyarakat bagaimana bertingkah laku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan manusia.
  • Menjaga keutuhan masyarakat.
  • Memberikan pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial terhadap tingkah laku anggota keluarganya.

Tujuan dibentuknya Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.

Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.

Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.

Dengan demikian, tujuan dibentuknya lembaga sosial adalah untuk mengatur hubungan antarmanusia agar dapat memenuhi kebutuhannya dan menjalani kehidupan dengan lebih teratur.

Syarat Lembaga Sosial

A. Suhandi dalam Waluya (2009) menyatakan bahwa dalam suatu sistem sosial, keberadaan lembaga sosial harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut.

  • Memiliki aturan atau norma yang hidup dalam ingatan atau yang tertulis.
  • Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus memiliki suatu sistem hubungan yang didasarkan atas norma-norma tertentu.
  • Berbagai macam kegiatan yang dilakukan bersama harus bertujuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan tertentu yang disadari dan dipahami oleh kelompok masyarakat yang bersangkutan.
  • Memiliki peralatan dan perlengkapan yang memadai.

Proses Terbentuknya Lembaga Sosial

Lembaga sosial adalah seperangkat aturan seperti nilai-nilai sosial dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.

Seperangkat aturan ini bertujuan untuk mengatur perilaku anggota masyarakat.

Seperangkat aturan ini kemudian diserap dalam diri anggota masyarakat yang berwujud dalam perilaku.

Melalui proses yang tidak sebentar, seperangkat aturan ini kemudian membentuk pranata sosial atau lembaga sosial.

Menurut Bagja Waluya (2009) proses terbentuknya lembaga sosial berlangsung melalui dua cara yaitu secara terencana dan tidak terencana.

Secara terencana maksudnya adalah kemunculan suatu lembaga sosial akibat direncanakan secara matang oleh seseorang atau sekelompok orang yang memiliki kekuasaan dan wewenang.

Contohnya, pemerintah membentuk Koperasi Unit Desa di desa-desa sebagai bentuk upaya meningkatkan kesejahteraan petani.

Adapun kemunculan lembaga sosial secara tidak terencana maksudnya adalah lembaga sosial tersebut terbentuk secara bertahap dalam praktik kehidupan masyarakat.

Contohnya, di masa lalu, orang mendapatkan barang atau jasa dengan cara barter.

Setelah alat pembayaran yang sah ditemukan, cara memperoleh barang pun beralih dengan menggunakan alat pembayaran yang sah.

Jenis-jenis Lembaga Sosial

Menurut J.L Gillin dan J.P Gillin jenis-jenis lembaga sosial dapat dikelompokkan berdasarkan perkembangannya, sistem nilai dan sistem norma, penerimaan masyarakat, penyebaran, dan fungsi.

1. Berdasarkan perkembangan

Berdasarkan perkembangannya terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Crescive institutions yaitu lembaga sosial yang secara tidak sengaja tumbuh dari adat istiadat yang ada dalam kehidupan masyarakat. Contoh : hak milik.
  • Enacted institutions yaitu lembaga sosial yang secara dibentuk dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Contoh : lembaga peradilan

2. Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma

Berdasarkan sistem nilai dan sistem norma yang ada dalam masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Basic institutions yaitu lembaga sosial yang berperan dalam memelihara dan mempertahankan tata tertib kehidupan bermasyarakat. Contoh : keluarga, sekolah dan lain-lain.
  • Subsidiary institutions yaitu lembaga sosial yang berkaitan dengan segala sesuatu yang dianggap kurang penting. Contoh : kesenian, paguyuban, dan lain-lain.

3. Berdasarkan penerimaan masyarakat

Berdasarkan penerimaan masyarakat, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Sanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang diterima dan diperlukan oleh masyarakat. Contoh : lembaga pendidikan.
  • Unsanctioned institutions yaitu lembaga sosial yang tidak diinginkan oleh masyarakat. Contoh : geng motor yang meresahkan masyarakat.

4. Berdasarkan penyebaran

Berdasarkan penyebarannya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • General institutions yaitu lembaga sosial yang dikenal masyarakat luas. Contoh : lembaga agama
  • Restricted institutions yaitu lembaga sosial yang hanya dikenal oleh sekelompok masyarakat. Contoh : aliran kepercayaan.

5. Berdasarkan fungsi

Berdasarkan fungsinya, terdapat dua macam lembaga sosial yaitu sebagai berikut.

  • Operative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya menghimpun pola-pola atau tata cara yang diperlukan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh : perusahaan.
  • Regulative institutions yaitu lembaga sosial yang fungsinya mengawasi tata perilaku dan adat istiadat yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Contoh : lembaga peradilan.

Contoh Lembaga Sosial

Dari beberapa jenis lembaga sosial di atas, dapat diketahui bentuk-bentuk atau contoh lembaga sosial yaitu lembaga keluarga, lembaga agama, lembaga pendidikan, lembaga ekonomi, dan lembaga politik.

1. Lembaga keluarga

Keluarga merupakan satuan kekerabatan yang paling mendasar dalam masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.

Keluarga berperan besar dalam membina dan membimbing anggota keluarga untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan di sekitarnya.

Lembaga keluarga memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah sebagai berikut.

  • Fungsi reproduksi
    Pernikahan antara dua insan diharapkan dapat memberikan keturunan.
  • Fungsi ekonomi
    Keluarga merupakan sarana bagi ayah, ibu atau keduanya untuk memenuhi kebutuhan ekonomi bagi anggota keluarga.
  • Fungsi proteksi
    Keluarga berfungsi sebagai pelindung bagi anggota keluarga.
  • Fungsi afeksi
    Keluarga merupakan sumber kasih sayang dan perhatian yang pertama dan utama bagi anggota keluarga.
  • Fungsi sosialisasi
    Keluarga merupakan agen sosialisasi nilai-nilai sosial serta norma sosial yang pertama bagi anggota keluarga.
  • Fungsi pemberian status
    Keluarga yang terbentuk melalui ikatan pernikahan merupakan sarana bagi seseorang untuk memperoleh status baru di masyarakat, seperti suami atau istri.
  • Fungsi kontrol sosial
    Setiap anggota keluarga bertanggung jawab dalam mengawasi anggota keluarganya yang lain.

2. Lembaga agama

Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik keagamaan yang dipandang sebagai sesuatu yang benar dan diperlukan oleh masyarakat; yang telah dibakukan, dirumuskan, dan dianut secara luas.

Lembaga keagamaan yang ada dalam masyarakat berperan dalam mengarahkan setiap manusia sesuai dengan nilai-nilai kebenaran yang diyakininya dan berguna bagi kehidupan manusia.

Adapun fungsi lembaga keagamaan menurut Bruce J. Cohen dalam Waluya (2009) adalah sebagai berikut.

  • Memberikan bantuan kepada mereka yang tengah mencari identitas moral.
  • Meningkatkan solidaritas kelompok, kohesi sosial, dan kadar keramahan bergaul.
  • Memberikan penafsiran yang dibutuhkan masyarakat.

3. Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan sebagai lembaga sosial merujuk pada penyelenggaraan proses pendidikan yang dilakukan secara terencana, terprogram, teratur, dan sistematis di sekolah-sekolah formal maupun nonformal.

Lembaga pendidikan berperan dalam mewariskan nilai-nilai dan budaya serta membentuk kepribadian peserta didik.

Adapun fungsi lembaga pendidikan di antaranya adalah mempertahankan sistem nilai yang berlaku.

4. Lembaga ekonomi

Lembaga ekonomi adalah lembaga sosial yang mengatur hubungan antarmanusia sebagai produsen maupun konsumen dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

Dengan demikian, lembaga ekonomi berperan dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, baik dalam bentuk barang maupun jasa.

Fungsi lembaga ekonomi di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen.
  • Mengalokasikan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.
  • Memberikan tata cara memperoleh barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen.

5. Lembaga politik

Lembaga politik adalah lembaga sosial yang mengatur pelaksanaan kekuasaan dan wewenang yang menyangkut hajat hidup orang banyak agar tercipta kehidupan masyarakat yang teratur dan tertib.

Lembaga politik berperan dalam melindungi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Adapun fungsi lembaga politik di antaranya adalah sebagai berikut.

  • Memelihara ketertiban dalam negeri.
  • Mengusahakan kesejahteraan umum.

The post Lembaga Sosial: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>