primata endemik indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/primata-endemik-indonesia Wed, 10 Feb 2021 00:44:06 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico primata endemik indonesia - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/primata-endemik-indonesia 32 32 7 Primata Endemik Indonesia yang Perlu diketahui https://haloedukasi.com/primata-endemik-indonesia Tue, 09 Feb 2021 03:31:59 +0000 https://haloedukasi.com/?p=20955 Letaknya yang berada di garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia memiliki beragam jenis flora dan fauna. Flora dan fauna ini tersebar di seluruh penjuru negeri. Diantara flora dan fauna di Indonesia terdapat primata yang umumya adalah binatang langka. Sebanyak 25% primata dunia ada di Indonesia, berikut daftar primata endemik Indonesia dengan penjelasannya. 1. Orang Utan (Pongo) […]

The post 7 Primata Endemik Indonesia yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Letaknya yang berada di garis khatulistiwa yang menyebabkan Indonesia memiliki beragam jenis flora dan fauna. Flora dan fauna ini tersebar di seluruh penjuru negeri.

Diantara flora dan fauna di Indonesia terdapat primata yang umumya adalah binatang langka. Sebanyak 25% primata dunia ada di Indonesia, berikut daftar primata endemik Indonesia dengan penjelasannya.

1. Orang Utan (Pongo)

Orang Utan

Orang utan adalah jenis primata endemik Indonesia yang hanya dapat kita temui di dua tempat yaitu di Sumatera dan di Kalimantan. Orang utan merupakan satu-satunya keluarga kera besar yang habitatnya di Asia sedangkan jenis lainnya berada di Afrika.

Ada tiga jenis Orang Utan, yang pertama adalah Orang Utan Sumatera (Pongo abelii) yang berhabita di Pulau Sumatera, yang ke dua adalah jenis Orang Utan Tapanuli (Pongo tapanuliensis) yang tinggal di Tapanuli Selatan, dan ke tiga adalah Orang Utan Borneo (Pongo pygmaesus) yang berada di Kalimantan.

Ketiganya mempunyai ciri fisik masing masing seperti Orang Utan Borneo memiliki bentuk tubuh yang lebih besar serta memiliki bulu pendek yang berwarna coklat gelap atau kemerahan.

Orang Utan Sumatera memiliki badan lebih kecil dan bulunya lebih cerah, sedangkan Orang Utan Tapanuli mirip dengan Orang Utan Sumatera namun memiliki wajah datar, badan lebih kecil, dan warnanya lebih kusam.

Orang Utan Borneo yang memiliki janggut hanya si betina namun pada Orang Utan Tapanuli baik jantan maupun betina memiliki janggut. Ketika Orang Utan jantan sudah mencapai kematangan pasca-seksual maka mereka akan mengembangkan pipinya.

2. Bekantan (Nasalin larvatus)

Bekantan

Primata asli Kalimantan ini memiliki ciri khasanya yaitu hidung besar. Hidung ini dapat menggambarkan suasana hati mereka. Pada saat bahagia atau marah maka hidung mereka akan membengkak dan memerah.

Jika mereka merasa dalam keadaan bahaya maka hidung mereka akan menonjol serta lurus. Selain menonjolkan hidung, dalam keadaan bahaya mereka juga akan bersuara mirip seperti klakson mobil.

Hidung juga berfungsi untuk membedakan Bekantan betina dan Bekantan jantan. Bekantan jantan memiliki hidung yang lebih besar sedangkan Bekantan betina memiliki hidung lebih kecil namun tidak sekecil monyet.

Ukuran tubuh Bekantan jantang yaitu 2 sampai 2,5 kaki dengan berat tubuh 16 hingga 23 kg sedangkan si betina 1,7 sampai 2 kaki dengan bobot 7-11 kg. Makanan Bekantan adalah dedaunan.

Bekantan betina hanya akan melahirkan satu bayi dengan masa kehamilah selama 166 hari. Mereka memasuki masa siap reproduksi ketika usianya mencapai 4 tahun.

3. Monyet Hitam Sulawesi (Macaca nigra)

Monyet Hitam Sulawesi

Primata yang mendiami hutan Sulawesi ini memiliki ciri khas bulu yang hitam pekat di seluruh tubuhnya kecuali pantatnya yaitu berwarna merah muda. Primata yang disebut “Yaki” ini memiliki keunikan lain yaitu memiliki jambul dikepalanya.

Tempat favoritnya yaitu berada di hutan primer namun mereka juga dapat ditemui di pesisir pantai, hutan sekunder, hingga di daratan dengan ketinggian 2000 m.

Monyet Hitam Sulawesi yang dikenal cerdas ini memiliki tinggi 44 hingga 60 cm dengan berat tubuh sekitar 7-15 kg. Sedangkan makanan mereka adalah buah-buahan, biji-bijian, bunga, dan umbi-umbian.

Namun tak jarang mereka akan memangsa serangga, tikus, maupun ular oleh sebab itu mereka sering pergi ke tepian pantai.

Mereka dapat mengubah ekspresi wajah mereka untuk melakukan komunikasi dengan sesama jenisnya. Selain itu mereka juga akan menonjolkan postur tubuh mereka dan bersuara.

Para monyet hitam jantan akan berkelahi satu sama lain untuk mempertahankan wilayahnya.

4. Lutung Jawa (Thracypithecus auratus)

Lutung Jawa

Bagi masyarakat Jawa mungkin sering mendengar cerita rakyat “lutung kasarung” namun siapa sangka karakter ini memang ada di dunia nyata. Dia lah primata endemik Pulau Jawa, Lutung. Lutung ini memiliki dua subspecies yaitu Trachypithecus auratus auratus dan Trachypithecus auratus mauritius.

Subspesies Trachypithecus auratus auratus dapat dijumpai di Jawa Timur, Lombok, Bali, Pulau Sempu, dan Nusa Barung. Sedangkan subspecies Trachypithecus auratus Mauritius hanya dapat dijumpai di Banten dan Jawa Barat.

Ciri fisik dari Lutung yaitu tubuhnya berukuran sekitar 55 cm dan berat tubuh 6 kg serta panjang ekor 80 cm. Terdapat perbedaan antara Lutung Jawa Dewasa dan Lutung Jawa muda.

5. Simakobu (Simias concolor)

Simakobu

Nama ini mungkin terdengar sangat asing di telinga kita hal ini karena primata ini sudah sangat langka. Bahkan menjadi binatang paling langka di Indonesia bahkan di dunia. Simakobu dapat ditemui di Pulau Sipora, Pagai Utara dan Pagai Selatan, dan di Pulau Siberut.

Tubuh simakobu berukuran sekitar 50-55 cm dengan berat 8,7 kg untuk jantan sedangkan betinanya berukuran 46-55 cm dengan bobot dengan berat 7,1 kg. Sedangkan panjang ekor mereka sekitar 14-15 cm. Ekor mereka mirip seperti babi sehingga sering disebut sebagai Monyet ekor babi.

Simakobu mempunyai dua ragam warna bulu yaitu abu-abu gelap dan coklat muda. Spesies abu-abu gelap lebih sering dijumpai dari pada coklat muda.  

Mereka menyukai hutan rawa dan hutan dataran rendah untuk tempat tinggal mereka.

6. Tarsius (T. tarsier)

Tarsius

Tarsius merupaka primate kecil dengan jumlah spesies terbanyak. Mereka tersebar di Pulau Sulawesi, Pulau Selejar, Pulau dan Peleng. Binatang nokturnal ini disebut tangkasi oleh warga lokal. Habitat asli mereka yaitu di hutan primer dan sekunder namun mereka lebih menyukai hutan primer.

Meski merupakan primata terkecil namun jika dibandingkan dengan tubuhnya, tarsius merupakan binatang dengan tangan terpanjang dan mata terbesar. Mata besarnya tidak dapat digerakkan tetapi kepalanya dapat memutar hinga 180 derajat.

Tangan dan kaki panjangnya membantu mereka untuk melompat dengan jarak hingga 40 kali panjang tubuhnya. Ukuran Tarsius hanya 29,5-40 cm sudah termasuk ekor. Sedangkan berat tubuhnya antara 118- 130 g untuk jantan dan 102-114 g untuk betina.

7. Beruk Mentawai (Macaca Pagensis)

Beruk Mentawai

Primata ini mungkin yang paling terkenal di antara yang lainnya. Beruk Mentawai sesuai namanya merupakan binatang endemik Pulau Mentawai, Sumatera. Masyarakat lokal biasanya menyebut mereka dengan nama Bokoi.

Beruk mentawai mempunyai bulu  coklat gelap pada bagian punggung sedangkan pada bagian leher, bahu, dan tubuh bawah berwarna coklat pucat. Beruk Mentawai berbeda dengan beruk lainnya.

Perbedaannya adalah pipi mereka berwarna lebih gelap, mempunyai mahkota berwarna coklat, serta rambut pada dahi yang panjang.

Makanan Beruk Mentawai adalah biji-bijian, tunas-tunasan, hewan kecil, dan daun-daunan. Uniknya dalam satu kelompok, mereka akan membagi menjadi beberepa kelompok lagi kemudian berpencar untuk mencari makanan. Setelah itu mereka akan berkumpul kembali di malam hari.

The post 7 Primata Endemik Indonesia yang Perlu diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>