prosa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/prosa Tue, 18 Oct 2022 04:55:32 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico prosa - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/prosa 32 32 Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya https://haloedukasi.com/sastra-menurut-para-ahli Tue, 18 Oct 2022 04:55:29 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39181 Sastra dapat ditemukan dan berada sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keberadaan sastra tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah sastra. Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya pada orang lain. Sastra bukanlah hanya sebatas tulisan pada selembar […]

The post Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sastra dapat ditemukan dan berada sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Keberadaan sastra tidak akan lepas dari kehidupan manusia. Hal tersebut karena manusia dapat menjadi subjek sekaligus objek dalam sebuah sastra. Sastra berperan penting dalam kehidupan manusia sejak dahulu kala. Melalui sastra, manusia dapat menyampaikan aspirasinya pada orang lain. Sastra bukanlah hanya sebatas tulisan pada selembar kertas saja.

Sastra adalah kata serapan yang bersumber dari Bahasa sansekerta yaitu “sastra” yang berarti teks yang berisi instruksi, pedoman, dan tuntunan. Kata dasar sastra merupakan sas, yang mempunyai arti instruksi atau ajaran.

Pengertian Sastra Menurut Para Ahli

Telah banyak ahli sastra yang menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian sastra, yakni sebagai berikut :

1. Mursal Esten

Mursal Esten berpendapat bahwa sastra adalah pengungkapan dari fakta artistic dan imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia dan masyarakat umumnya, melalui Bahasa sebagai medium dan memiliki efek positif terhadap kehidupan manusia.

2. Terry Eagleton

Sastra merupakan karya tulis indah (belle letters) yang mencatat sesuatu dalam bentuk dipadatkan, didalamkan, dibelitkan, dipanjangpendekkan dan diputarbalikkan, dijadikan ganjil atau cara penggubahan estetis lainnya melalui alat Bahasa.

3. Atar Semi

Sesuatu bentuk dari hasil karya seni kreatif yang objeknya (atau subjeknya) adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan Bahasa sebagai medium.

4. Panuti Sudjiman

Sastra merupakan karya lisan atau tulisan yang memiliki beberapa ciri keunggulan seperti keorisinalan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapannya.

5. Ahmad Badrun

Menurut Ahmad Badrun, kesusastraan adalah kegiatan seni yang mempergunakan Bahasa dan symbol-simbol lain sebagai alat untuk menciptakan sesuatu yang bersifat imajinatif.

Ciri-Ciri Karya Sastra

Untuk dapat disebut karya sastra diperlukan ciri-ciri atau hal unik yang dapat mendefinisikan bahwa ini adalah sastra. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

  • Isinya dapat menggambarkan akan manusia dengan berbagai bentuk permasalahannya.
  • Terdapat tatanan Bahasa yang baik dan indah.
  • Cara penyajiannya dapat memberi kesan dan menarik bagi para penikmat sastra.

Jenis-jenis Karya Sastra

Berikut adalah pembagian jenis sastra menurut Sumardjo :

Satra Imanjinatif

Sastra imajinatif terbagi menjadi tiga katagori besar, yaitu Puisi, Prosa, dan Drama.

  • Puisi

Puisi adalah bentuk tulisan bebas yang merupakan ekspresi dan gagasan penulisnya dalam bentuk bait-bait yang diolah untuk menghasilkan tulisan estetis yang menggugah rasa dan memberikan pesan melalui gaya bahasanya. Sastra berjenis puisi memiliki jenis beranekaragam diantaranya epik, lirik, dramatik.

  • Prosa

Prosa adalah tulisan berupa cerita atau kisah berplot dalam rangkaian berbagai peristiwa yang dihasilkan dari imajinasi, cermin kenyataan, atau dari data dan informasi sesungguhnya berdasarkan fakta ilmiah. Jenis karya sastra ini terbagi menjadi prosa fiksi dan prosa non fiksi.

  • Drama

Drama adalah kisah menggunakan dialog sebagai bahan utama untuk menyampaikan cerita. Drama dibagi menjadi dua jenis, yaitu drama puisi dan drama prosa.

Sastra Non-Imajinatif

Sastra non-imajinatif adalah karya yang tidak berasal dari khayalan semata dan didasarkan pada data-data real yang ilmiah. Beberapa contohnya adalah esai, kritik, biografi, otobiografi, sejarah, memoar, catatan harian, dan surat-surat.

Sastra berdasarkan zamannya

Selain itu, karya sastra juga dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan zaman pembuatan karya sastra tersebut, yaitu karya sastra lama dan karya sastra baru.

  • Karya Sastra Lama

Karya sastra lama ini lahir dari masyarakat Indonesia secara turun temurun. Dalam karya sastra ini berisi nasihat, ajaran agama, hingga ajaran moral. Hal tersebut karena karya sastra lama diciptakan oleh nenek moyang dan disebarkan secara anonim. Contoh karya sastra lama diantaranya adalah pantun, gurindam, dongeng, mitos, dan legenda.

  • Karya Sastra Baru

Karya sastra baru sudah tidak dipengaruhi oleh adat istiadat atau kebiasaan masyarakat. Karya sastra baru ini cenderung dipengaruhi oleh karya sastra Barat dan Eropa. Karya sastra baru memiliki gendre yang seduai dengan realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat. Contohnya antara lain adalah novel romantis dan komik.

Fungsi Karya Sastra

Karya sastra tidak hanya menjadi bacaan dikala senggang saja. Sebuah karya sastra memiliki banyak fungsi yang secara tidak langsung dapat menampilkan kehidupan lain. Fungsi dari karya sastra tersebut adalah sebagai berikut :

  • Reaktif, yaitu dapat menimbulkan sebuah kesenangan atau hiburan untuk para pembacanya.
  • Didaktif, yaitu dapat memberikan sebuah pengetahuan atau wawasan mengenai persoalan-persoalan yang ada di kehidupan kepada para pembacanya.
  • Estetis, yaitu dapat memberikan keindahan bagi para pembacanya.
  • Morarilas, yaitu dapat memberikan pengetahuan moral antara yang baik dan yang buruk bagi para pembacanya.
  • Religius, yaitu dapat menghadirkan nilai ajaran keagamaan di dalamnya yang dapat diteladani oleh para pembacanya.

The post Sastra Menurut Para Ahli : Pengertian, Ciri, Jenis, dan Fungsinya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik https://haloedukasi.com/prosa Thu, 18 Nov 2021 08:57:31 +0000 https://haloedukasi.com/?p=28639 Kita pasti pernah mendengar kata prosa. Namun, apakah itu prosa? Apakah kalian sudah memahaminya? Kami akan menjelaskan apa itu prosa, jenis, tujuan, ciri – ciri, unsur intrinsik, perbedaan prosa lama dan baru, perbedaan prosa dan puisi, dan juga contoh prosa.  Berikut penjelasannya. Pengertian Prosa Prosa merupakan karya sastra yang berupa cerita yang disajikan dan disampaikan […]

The post Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kita pasti pernah mendengar kata prosa. Namun, apakah itu prosa? Apakah kalian sudah memahaminya? Kami akan menjelaskan apa itu prosa, jenis, tujuan, ciri – ciri, unsur intrinsik, perbedaan prosa lama dan baru, perbedaan prosa dan puisi, dan juga contoh prosa.  Berikut penjelasannya.

Pengertian Prosa

Prosa merupakan karya sastra yang berupa cerita yang disajikan dan disampaikan dalam bentuk narasi. Tidak ada aturan khusus yang mengikat dalam menciptakan karya prosa, baik dari rima, diksi dan juga irama, tidak seperti penulisan puisi.

Prosa sangatlah berbeda dari puisi, karena prosa mempunyai variasi ritme yang lebih besar dibandingkan dengan puisi. Selain itu, bahasa yang digunakan disesuaikan dengan arti leksikalnya. Dalam menulis prosa, monolog digabungkan menjadi satu dengan monolog.

Penulis dan pengarang prosa akan menuangkan pikiran – pikiran mereka dalam pikiran tokoh yang diperankan di dalam prosa. Dalam penyampaian gagasan atau ide, dilakukan jika para toko tengan berdiaglog.

Tulisan – tulisan yang dituangkan di dalam prosa bersifat denotatif yang artinya mengandung makna yang sebenarnya. Yang mana bahasa yang dipakai adalah bahasa sehari – hari. Akan tetapi, tak jarang digunakan kata kiasan di dalam prosa, yang tujuannya hanya menjadi ornamen untuk memperindah tulisan prosa tersebut.

Dalam segi bahasa, prosa dalam bahasa latin diartikan dengan terus terang. Oleh karena itu seringkali tulisan berbentuk prosa ditulis dalam surat kabar, novel, surat, ensiklopedia, novel, hingga berbagai media lain dengan tujuan menyampaikan dan memberikan deskripsi akan suatu hal yang berpaku pada fakta yang ada.

Jenis – Jenis Prosa

Prosa dibagi menjadi 5 kelompok yakni prosa eksposisi, prosa deskripsi, argumentasi, prosa persuasi, dan juga prosa narasi. Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasannya.

  • Prosa Eksposisi

Prosa eksposisi merupakan jenis prosa yang menuangkan ide yang dapat membuat pembaca memperoleh ilmu dan pengetahuan, namun tidak dikhususkan untuk diikuti maupun disetujui oleh pembaca pemaparan yang disampaikannya. Meskipun, pemaparan yang disampaikan disajikan dengan bukti yang berbentuk diagram dan juga tabel.

  • Prosa Deskripsi

Prosa deskripsi merupakan prosa yang mengilustrasikan atau memberi gambaran akan sebuah objek, yang mana mengajak pembacanya untuk melihat dan memahami objek itu sendiri.

  • Prosa Argumentasi

Prosa argumentasi merupakan jenis prosa yang menggambarkan gagasan seorang penulis yang mana dibuat lengkap beserta dengan sejumlah data yang dapat mendukung argumen tersebut agar pembaca dapat terpengaruhi. Dengan begitu pembaca bisa menyetujui seluruh isi dari prosa tersebut.

  • Prosa Persuasi

Prosa persuasi adalah jenis prosa atau karangan yang dituangkan dan disampaikan dengan cara tertentu. Prosa persuasi diciptakan dengan tujuan untuk mengajak para pembaca agar bersedia melakukan suatu hal yang disarankan atau dianjurkan oleh penulisnya.

  • Prosa Narasi

Prosa narasi merupakan jenis prosa fiksi yang sederhananya dikenal menjadi cerita. Di dalam narasi terdapat serangkaian peristiwa serta kejadian dalam kurun waktu tertentu. Kejadian yang dituangkan tersebut diceritakan dalam narasi dengan adanya tokoh dengan suatu konflik tertentu.

Unsur utama dalam membangun prosa narasi ialah kejadian, tokoh, serta adanya konflik. Jika terdapat prosa narasi non fiksi, narasi tersebut dinamakan narasi ekspositoris, sedangkan narasi fiksi dinamakan dengan narasi sugestif.

Tujuan Prosa

Adapun beberapa tujuan yang berusaha dituangkan oleh penulis dalam prosa yang ia tuliskan. Beberapa tujuan dari prosa adalah sebagai berikut :

  • Memenuhi Janji Cerita

Prosa ditulis agar janji cerita dapat terpenuhi. Di dalam sebuah karya sastra, dasar dari penulisa prosa yakni memberikan penyampaian baik gagasan, informasi, maupun memberikan cerita. Prosa ditulis seorang penulis untuk memenuhi janji pada pembacanya dengan menyampaikan cerita yang memuat karakter, latar, konflik yang terjadi, alur, hingga hasil akhir.

  • Menyuarakan Pendapat

Prosa juga ditulis untuk memberikan suara mengenai pendapat seorang penulis dengan caranya masing – masing di dalam penggunaan bahasa yang khas yang menjadi suara penulis. Penggunaan dan penulisan prosa yang berbeda dengan cara tertentu dapat membantu penulis dalam melakukan penyusunan prosa tersebut.

  • Membangun Keakraban

Tujuan prosa yang selanjutnya adalah membangun keakraban. Penulisan prosa merujuk pada suatu usaha dan upaya dalam membangun hubungan melalui keakraban.

Penyajian prosa bisa dalam bentuk percakapan yang mana tujuannya adalah menjalin keakraban itu sendiri dan mampu menjadi pembantu atau pengantar untuk menghubungkan cerita yang disampaikan dengan karakter yang ada di dalamnya.

Ciri – Ciri Prosa

Terdapat beberapa ciri – ciri prosa yang membedakannya dengan karya sastra lain antara lain sebagai berikut :

  • Bentuk Bebas

Prosa tidak terikat oleh aturan apapun, tidak seperti karya sastra lain, baik bait, rima, maupun baris pada prosa. Pada umumnya prosa dibuat dengan serangkaian kalimat yang akan membentuk beberapa paragraf, yang hampir sama bentuknya dengan hikayat, dongeng, dan lainnya.

  • Bahasa

Penggunaan bahasa yang dipilih dan ditulis dalam sebuah prosa mengikuti dengan bahasa – bahasa lain misalnya Bahasa Indonesia, Bahasa Melayu, hingga bahasa – bahasa asing yang lain.

  • Tema

Tema yang terdapat dalam prosa dan menjadi kerangkanya menjadi dasar masalah yang nantinya akan dibahas dan diperjelas di dalam sebuah prosa, baik dengan cara istana sentris atau masyarakat sentris.

  • Mengalami Perkembangan

Prosa bisa secara fleksibel berkembang menyesuaikan dengan perkembangan zaman dan budaya yang ada dalam masyarakat baik secara statis maupun dinamis.

  • Pengarang

Jika dongeng terkadang tidak beri tahu siapa penulisnya, prosa selalu memiliki pengarang. Meskipun terkadang penulis prosa ada yang diketahui identitasnya ada yang tidak.

  • Cara Penyajian

Ciri yang selanjutnya adalah di dalam prosa dapat disajikan secara lisan maupun tulisan tergantung bagaimana penulis ingin menyampaikannya.

  • Adanya Urutan Peristiwa

Alur cerita pada prosa akan menggambarkan urutan peristiwa, yang mana alur tersebut bisa berupa alur maju, alur mundur, hingga alur campuran.

  • Tokoh

Di dalam prosa, terdapat tokoh yang memiliki karakter tertentu. Tokoh yang ada di dalam prosa bermacam – macam, bisa manusia, hewan, bahkan tumbuhan sekalipun dapat berada dalam sebuah karya prosa.

  • Latar atau Setting

Di dalam karya prosa terdapat latar yang menggambarkan suasana dari isi prosa tersebut, dapat berupa latar waktu, latar tempat, hingga mencerminkan gambaran dari suasana itu sendiri.

  • Nama Pengarang

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa prosa mencantumkan nama pengarang di dalamnya, meskipun tidak selalu nama pengarangnya ikut dipublikasikan.

  • Amanat

Dalam menyampaikan dan menciptakan sebuah prosa, pasti terdapat amanat dan pesan yang ingin disampaikan oleh para penulis kepada para pembacanya. Tujuan dari amanat itu sendiri adalah mengajak pembacanya agar dapat terpengaruhi oleh hal – hal tersirat di dalam sebuah prosa.

Unsur Intrinsik Prosa

Unsur intrinsik merupakan dasar dari pembangun suatu karya. Dalam prosapun terdapat beberapa unsur intrinsik antara lain sebagai berikut :

  • Tokoh

Tokoh di sini adalah setiap individu yang diciptakan atau digambarkan oleh pengarang yang mana mengalami kejadian atau peristiwa dalam alur prosa yang umumnya berwujud manusia, namun tak jarang juga berupa hewan atau benda.

  • Penokohan

Penokohan merupakan penyajian dan penggambaran watak dari para tokoh yang mana menciptakan citra akan tokoh itu sendiri. Hal tersebut dapat digambarkan melalui tindakan yang dilakukannya, ucapan yang dikatakannya, digambarkan dalam fisik tokoh, pikiran – pikiran tokoh, hingga penerangan secara langsung.

  • Alur

Alur merupakan urutan dari serangkaian peristiwa atau kejadian yang ada dalam cerita yang direka oleh penulis. Beberapa hal yang menyusun terbentuknya alur adalah waktu kejadian, hubungan sebab akibat, dan tema dari cerita tersebut.

Alur terbagi menjadi tiga bagian yakni bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal biasanya berupa paparan dan rangsangan. Bagian tengah prosa terkadang berupa pertikaian, suatu hal yang rumit, hingga klimaks. Sedangkan bagian akhir dapat berupa peleraian dan juga penyelesaian.

  • Latar

Latar merupakan sebuah petunjuk yang berupa keterangan yang mana berhubungan dengan waktu, ruang, lingkungan, hingga suasana dalam kejadian tersebut. Latar dapat digambarkan dengan letak, pekerjaan atau kesibukan yang sedang dilakukan tokoh, musim, lingkungan, sosial, hingga emosional tokoh itu sendiri.

  • Tema dan Amanat

Amanat atau pesan moral dalam suatu karya adalah hal yang mendasarkan suatu tema. Gagasan dan pikiran utama dari pengarang yang menjadi dasar suatu karya sastra yang disebut juga dengan tema. Tema yang dipilih juga didasarkan oleh beberapa faktor seperti target minat pembaca, menyesuaikan selera pembaca, hingga keinginan dari penerbit suatu karya.

Tak jarang gagasan yang disampaikan oleh para pengarang berbeda dengan apa yang ditangkap oleh para pembaca.

Perbedaan Prosa Lama dan Prosa Baru

Prosa lama adalah karya sastra yang murni tanpa pengaruh sastra dan juga kebudayaan Barat. Biasanya karya ini disampaikan melalui mulut ke mulut. Penggunaan prosa lama ini juga dimanfaatkan untuk penyebaran agama di Indonesia.

Setelah itu, makin lama masyarakat makin mengembangkan ungkapannya dengan karya sastra yang mengandung imajinasi dan memiliki pusat cerita seperti yang ada di dalam kerajaan maupun istana. Contoh dari prosa lama yakni hikayat, sejarah, kisah, dan dongeng.

Sedangkan prosa baru itu berbeda dari prosa lama karena prosa ini lahir setelah dipengaruhi oleh sastra dan kebudayaan Barat maupun budaya asing lain. Contoh dari prosa baru ialah roman, novel, cerpen, riwayat, kritik, hingga resensi.

Perbedaan Prosa dan Puisi

Prosa pastinya memiliki perbedaan dengan puisi. Prosa merupakan karya yang fiksi, naratif, dan memiliki unsur intrinsik mencakup tema, alur, dan juga perwatakan. Sedangkan, puisi biasanya hanya mengandung nilai – nilai yang menjadi konsep ajaran dan menjadi pedoman yang mana dianggap penting fungsinya dalam kehidupan.

Nilai – nilai yang terkandung di dalam puisi memiliki hubungan yang erat dan tak lepas dari amanat atau pesan moral yang hendak disampaikan. Selain itu, puisi mengandung kata dan bahasa yang lebih sulit untuk dipahami dibanding dengan prosa. Hal tersebut karena puisi biasanya mengandung kata maupun tanda baca dengan unsur dan makna keindahan.

Pada dasarnya, perbedaan keduanya dapat dilihat dari sifat kedua karya tersebut. Jika prosa memiliki sifat yang pragmatis dan juga realistis, puisi memiliki sifat yang lebih mengarah pada kiasan.

Sedangkan dari segi bahasa dan juga struktur dari tiap – tiap kalimatnya, prosa lebih terkesan biasa saja dan tidak ekspresif, sedangkan puisi memiliki bahasa yang lebih kreatif, unik, ekspresif, dengan adanya ritme pada setiap sajak yang menciptakan sebuah irama.

Contoh Prosa

Beberapa contoh prosa baru dan prosa lama adalah sebagai berikut :

  • Roman
  • Novel
  • Riawayat
  • Kritik
  • Resensi
  • Esai
  • Hikayat
  • Sejarah
  • Kisah
  • dongeng

The post Prosa: Pengertian, Jenis, Tujuan, Ciri, Unsur Intrinsik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Parafrasa: Pengertian – Jenis dan Contohnya https://haloedukasi.com/parafrasa Tue, 05 Jan 2021 08:42:08 +0000 https://haloedukasi.com/?p=18550 Dalam penciptaannya, sebuah karya sastra disusun dengan pemilihan diksi yang sesuai. Untuk menciptakan sebuah karya sastra para sastrawan pastilah mengutamakan keindahan dari diksinya. Keindahan dalam pemilihan diksi menghasilkan kalimat kalimat indah yag bermakna konotatif. Sehingga tidak jarang, keindahan dari sebuah karya sastra menimbulkan kebingungan bagi masyarakat awam. Untuk lebih mempermudah masyarakat awam dalam memahami karya […]

The post Parafrasa: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam penciptaannya, sebuah karya sastra disusun dengan pemilihan diksi yang sesuai. Untuk menciptakan sebuah karya sastra para sastrawan pastilah mengutamakan keindahan dari diksinya. Keindahan dalam pemilihan diksi menghasilkan kalimat kalimat indah yag bermakna konotatif.

Sehingga tidak jarang, keindahan dari sebuah karya sastra menimbulkan kebingungan bagi masyarakat awam. Untuk lebih mempermudah masyarakat awam dalam memahami karya sastra itu, munculah cara untuk lebih menyederhanakan kata yang ada. Tentunya dengan menggunakan bahasa bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat.

Pengubahan itu dilakukan dengan tidak mengubah makna dari karya sastra itu. Pengubahan itu disebut dengan parafrasa. Untuk lebih memahami mengenai parafrasa, jenis dan juga pengertiannya.

Berikut merupakan penjelasan mendetail mengenai parafrasa.

Pengertian Parafrasa

Pengertian Secara Umum

Parafrasa merupakan sebuah cara yang dilakukan untuk menyederhanakan kata yang dimiliki sebuah karya sastra. Parafrasa juga dapat diartikan sebagai pengungkapan kembali suatu tata bahasa beserta dengan pemilihan diksinya ke dalam bentuk bahasa yang lebih sederhana.

Pengubahan bahasa ini dilakukan tanpa mengubah makna dari karya sastranya sendiri. Parafrasa ini dilakukan dengan tujuan untuk lebih membantu masyarakat awam dalam memahami substansi dari sebuah karya sastra. Seperti yang kita tahu, masih banyak masyarakat awam yang belum memiliki pengetahuan luas mengenai bahasa.

Terlebih mengenai kata kata yang bermakna konotatif. Bahasa Indonesia sendiri merupakan bahasa yang kaya akan kosakata. Yang mana kosakatanya terbagi dari yang baku dan kurang baku.

Pengertian Parafrasa Menurut Para Ahli

Untuk lebih menambah pemahaman kita mengenai parafrasa. Berikut ada beberapa pengertian parafrasa menurut para ahli dan sumber terpercaya lainnya.

  • Menurut Kridalaksana dalam Kamus Linguistik III, parafrasa adalah pengungkapan kembali sebuah konsep yang terkandung dalam karya sastra. Dengan menggunakan cara lain dalam bahasa yang sama, tanpa mengubah maknanya, dengan memberi kemungkinan penekanan yang agak berlainan.
  • Menurut Sudaryanto, Parafrasa adalah bentuk lain (serta makna yang lain) atau penguaraian kata dalam karya sastra dengan informasi yang sama.
  • Menurut Crystal ,parafrasa merupakan istilah dalam ilmu linguistik yang berkaitan dengan hasil atau proses produksi versi alternatif dari kalimat atau teks tanpa mengubah makna.

Tujuan Parafrasa

Adapun beberapa tujuan dari memparafrasa sebuah karya sastra.

  • Untuk mengungkapkan lagi karya sastra yang pernahkita baca atau kita dengar dengan menggunakan bahasa yang lebih mudah untuk dipahami.
  • Parafrasa bertujuan untuk menguraikan kembali isi dari sebuah sastra, dengan mengganti beberapa kata yang ada dengan kata lainnya yang memiliki arti sama. Dengan harapan makna yang terkandung dapat tersampaikan dengan baik.

Ciri-ciri Parafrasa

Parafrasa memiliki karakteristik yan lekat dengan pengertiannya. Karakter itulah yang membantu kita lebih memahami parafrasa. Dan juga lebih mempermudah kita untuk mengidentifikasi parafrasa.

Berikut merupakan ciri ciri parafrasa.

  • Cara dan bentuk tuturannya yang berbeda.
  • Tetap memiliki kandungan makna atau substansi yang sama.
  • Substansi yang disampaikan tidak berubah sama sekali.
  • Cara penyampaiannya lebih komunikatif dan juga lebih mudah dipahami.
  • Bahasa penyampaiannya lebih ringan.

Jenis-jenis Parafrasa

Adapun pengelompokan parafrasa berdasarkan dengan cara penyampaiannya. Berikut merupakan jenis dari parafrasa yang menurut ahli telah dibagi menjadi dua, yaitu

Parafrasa Bebas

Dalam jenis parafrasa ini penulis tidak diwajibkan untuk mengunakan kata kata asli yang telah ada dalam karya sastranya. Yang mana penggunakan kata tersebut digunakan untuk membangun makna atau substansi dari karya sastra.

Walaupun menggunakan kata lain yang tidak sama dengan yang ada dalam karya sastra, penyampaian inti tetap sesuai dengan isi dari karyas sastra yang asli. Sehingga dalam hal ini, penulis lebih diberikan kebebasan dalam berekspresi.

Prafrasa Terikat

Selain ada parafrasa bebas, ada juga parafrasa terikat. Dalam parafrasa terikat ini kata dalam karya sastra diuraikan dengan menggunakan kata kata yang sesuai dalam karya sastranta sendiri. Namun, dalam perangkaiannya dapat ditambahkan kata tertentu.

Yang mana dalam penyusunannya, ditujukan untuk membangun makna dari karya sastra.

Langkah Menyusun Parafrasa

Adapun beberapa tahap yang harus dilakukan untuk menyusun sebuah parafrasa dari karya sastra.

  • Membaca karya sastra secara keseluruhan dna apabila memungkinkan pahami juga isi dan substansi karya sastranya.
  • Menentukan beberapa ide pokok yang ada dalam karya sastranya. Seringkali ditemukan satu ide pokok dalam satu paragraf sebuah karya.
  • Menentukan tuturan yang tepat untuk membantu penyusunan makna.
  • Berusaha untuk menyusun semua pokok pikiran yang sudah diadaptasi secara sistematis. Dan tentunya tanpa mengubah makna dari karya sastranya.
  • Menyempurnakan semua susunan pokok pikiran.
  • Menyelaraskan susunan pokok pikiran sehingga membentuk satu wacana yang sesuai dengan karya sastra yang asli.

Contoh Parafrasa

Berikut merupakan contoh dari parafrasa.

Sendiri

Aku berdiri dalam sebuah persimpangan

Ke kanan untuk menempuh kebaikan

Ke kiri untuk meraih keselamatan

Tak ada satupun dalam ikatan

Tuk membantuku merangkai alasan

Parafrasa :

Aku yang sedang berdiri dengan kebingungan

Pilihan satu membantuku untuk menemukan kebaikan

Sedangkan pilihan satunya lagi membantuku untuk menemukan keselamatan

Tidak ada satupun orang yang ada didekatku

Yang membantuku untuk memilih alasannya.

The post Parafrasa: Pengertian – Jenis dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Perbedaan Prosa, Puisi dan Drama https://haloedukasi.com/perbedaan-prosa-puisi-dan-drama Mon, 09 Dec 2019 10:11:30 +0000 https://haloedukasi.com/?p=1395 Karya sastra tentu sudah tidak asing di telinga kita. Apalagi jika kita belajar Bahasa Indonesia, kita pasti membahas tentang karya sastra. Karya sastra ini terdiri dari berbagai jenis. Misalnya prosa, puisi, dan drama adalah bagian dari karya sastra. Ketiga jenis karya sastra ini memiliki pengertian, ciri-ciri dan contoh yang berbeda. Berikut ini akan menjelaskan pengertian, […]

The post Perbedaan Prosa, Puisi dan Drama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Karya sastra tentu sudah tidak asing di telinga kita. Apalagi jika kita belajar Bahasa Indonesia, kita pasti membahas tentang karya sastra. Karya sastra ini terdiri dari berbagai jenis.

Misalnya prosa, puisi, dan drama adalah bagian dari karya sastra. Ketiga jenis karya sastra ini memiliki pengertian, ciri-ciri dan contoh yang berbeda.

Berikut ini akan menjelaskan pengertian, ciri-ciri dan contoh dari ketiganya beserta dengan perbedaannya.

Perbedaan Pengertian

Prosa adalah bentuk karya sastra yang berbentuk cerita dan bersifat bebas, tidak terikat pada jenis rima dalam puisi, irama, dan mengisahkan tentang suatu kisah atau peristiwa (tidak terikat oleh kaidah seperti puisi).

puisi adalah karya sastra yang berisi dari ungkapan hati dari penulis. Puisi mengandung irama, rima, dan terdapat lirik dalam setiap baitnya.

Drama adalah karya sastra yang berbentuk naskah dan dialog dengan maksud untuk diperankan oleh aktor. Penyusunan drama biasanya menggunakan paragraf narasi. Pementasan naskah drama ini biasanya disebut dengan teater ataupun diperankan dalam sebuah film.

Perbedaan Jenis

Jenis prosa

Berdasarkan sifatnya, prosa terbagi menjadi dua yaitu :

  • Prosa sifat lama : belum dipengaruhi oleh kebudayaan barat, anonim dan kebanyakan isinya kurang masuk akal. Prosa sifat lama terbagi menjadi empat adalah cerita pelipur lara (misalnya dongeng), hikayat, kitab-kitab yang berisi sejarah, dan cerita yang berhubungan dengan islam
  • Prosa sifat baru : telah dipengaruhi oleh kebudayaan barat, ada nama penulis, dan isinya masuk akal. Prosa sifat baru terbagi menjadi tiga adalah roman, cerpen, dan novel.

Berdasarkan isinya prosa ini terbagi menjadi dua :

  • Prosa non fiksi adalah bentuk karya sastra yang bersifat aktual (non fiksi) dan berisi informasi dan fakta,  misalnya artikel, tajuk rencana, opini dan lain sebagainya.
  • Prosa fiksi adalah adalah bentuk karya sastra yang bersifat fiksi (khayalan dari penulis) dan memiliki ciri-ciri yang berbeda, misalnya roman dan ciri-ciri roman, novel dan ciri-ciri roman, cerpen dan ciri-ciri cerpen, resensi, dan lain sebagainya.

Jenis Puisi

Berdasarkan jamannya, jenis puisi dibedakan menjadi dua yaitu :

  • Puisi lama, contohnya pantun, syair, gurindam, dan lain sebagainya.
  • Puisi baru, contohnya Puisi baru dibagi menjadi dua yaitu pertama, berdasarkan isi contohnya balada, himne, ode dan lain sebagainya. Kedua, berdasarkan bentuk contohnya distikon, terzina, dan lain sebagainya.

Jenis Drama

Berdasarkan penyajiannya drama dibedakan menjadi :

  • Tragedi : drama tentang kesedihan.
  • Komedi : drama penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi : drama tentang kesedihan dan kelucuan.
  • Opera : drama yang diiringi dengan musik.
  • Melodrama : drama yang dialognya diiringi musik.
  • Farce : drama yang menyerupai dagelan
  • Tablo : drama yang mengutamakan gerak.
  • Sendratari : gabungan antara seni drama dan tari.

Berdasarkan sarana pementasan, dibedakan menjadi :

  • Drama panggung,
  • Drama radio,
  • Drama televisi,
  • Drama film,
  • Drama wayang, dan
  • Drama boneka.

Berdasarkan ada atau tidaknya naskah, dibedakan menjadi :

  • Drama tradisional, dan
  • Drama modern.

Perbedaan Ciri

Ciri – ciri Prosa

  • Berbentuk bebas tanpa adanya bait, rima, dan juga baris.
  • Bahasa yang digunakan biasanya menggunakan bahasa inggris atau pun bahasa melayu.
  • Memiliki tema sebagai bahan dasar permasalahan.
  • Di sajikan dalam bentuk lisan maupun tulisan
  • Prosa memiliki isi pesan moral yang akan disampaikan
  • Isi cerita melatar belakangi waktu, latar tempat, ataupun suasana.

Ciri – ciri puisi

  • Bait yang terdiri dari baris-baris
  • Memiliki bentuk kiasan (imajinatif)
  • Menekankan penggunaan majas dalam gaya bahasa penulisan
  • Terdapat setting, alur, dan juga tokoh dalam sebuah puisi.

Ciri – ciri drama

  • Di dalam cerita harus terdapat konflik untuk membuat alur cerita menjadi lebih menarik
  • Terdapat aksi
  • Dimainkan selama 3 jam

Kesimpulan

Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan Perbedaan Prosa, Puisi dan Drama pada sebuah tabel.

No Prosa Puisi Drama
1 Berbentuk Paragraf Berbentuk bait-bait Berbentuk Percakapan
2 Tidak terikat rima dan tidak bermajas Terikat oleh rima dan bermajas Tidak terikat oleh rima dan tidak bermajas
3 Dipublikasikan melalui media cetak Dipentaskan atau dari media cetak Hanya untuk dipentaskan
4 Isi lugas dan jelas Isi penuh penafsiran Isi lugas dan jelas

Demikian penjelasan tentang perbedaan prosa, puisi, dan drama. Semoga bermanfaat dan mudah untuk dipahami!

The post Perbedaan Prosa, Puisi dan Drama appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>