Purbakala - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/purbakala Tue, 08 Feb 2022 02:49:47 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Purbakala - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/purbakala 32 32 Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik https://haloedukasi.com/superbenua Tue, 08 Feb 2022 02:49:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=31115 Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya kita sekaligus menjadi tempat tinggal bagi para makhluk hidup. Planet kita sudah terbentuk sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Selama itu pula Bumi mengalami berbagai peristiwa yang mengubah kenampakan alamnya.  Salah satu kenampakan alam di Bumi yang pernah ada di masa lalu adalah superbenua. Penjelasan lebih […]

The post Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Bumi merupakan salah satu planet yang ada di tata surya kita sekaligus menjadi tempat tinggal bagi para makhluk hidup. Planet kita sudah terbentuk sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Selama itu pula Bumi mengalami berbagai peristiwa yang mengubah kenampakan alamnya. 

Salah satu kenampakan alam di Bumi yang pernah ada di masa lalu adalah superbenua. Penjelasan lebih lanjut mengenai segala hal tentang superbenua telah terangkum di bawah ini. 

Apa yang Dimaksud dengan Superbenua?

Superbenua dikenal juga dengan istilah superkontinen. Mungkin sebagian dari kalian sudah dapat menebak maksud dari superbenua dengan melihat namanya saja. Dalam ilmu geologi Superbenua istilah yang digunakan untuk menyebut daratan yang sangat luas. Superbenua atau superkontinen ini terbentuk oleh dua bolok atau lebih dari benua yang akan tergantikan oleh pergerakan lempengan tektonik Bumi.   

Kedua blok atau lebih benua tersebut bergabung menjadi satu kesatuan daratan yang sangat luas. Namun ada juga ahli yang tidak setuju dengan pandangan ini dan memiliki pandangan lain. Ahli tersebut adalah Hoffman yang menganggap istilah Superbenua lebih cocok digunakan untuk merujuk kepada gabungan seluruh benua-benua yang ada di Bumi. Meski berbeda namun pada intinya istilah ini digunakan untuk menyebut sebuah daratan yang sangat luas.

Teori Mengenai Superbenua

Teori mengenai adanya Superbenua ini pertama kali diperkenalkan pada tahn 1912  oleh seorang ilmuwan dan meteorolog berkembangsaan Jerma yaki Alfred Lothar Wegener atau lebih dikenal sebagai Alfred Wegener. Ia menyebut teori ini sebagai “Continental Drift” atau “pergeseran benua”. 

Dalam teori in dijelaskan bahwa lempengan Bumi menyatu namun kemudian berpisah kembali secara berkala. Lempengan tersebut dikarenakan adanya peristiwa tabrakan yang juga terjadi secara berkala. Peristiwa bergabung dan bertabrakan ini terjadi pada periode orogeny kata pembentukkan gunung dan kemudian terbentuklah superkontinen. 

Pembentukan super benua ini sudah terjadi sejak awal terciptanya Bumi. Para ahli memperkirakan super benua pertama kali terbentuk selama ribuan tahun dan dimulai ketika lapisan litosfer menjadi dingin sehingga mampu untuk membekukan lautan. Selama peristiwa pendinginan ini berlangsung, potongan tanah perlahan-lahan mulai bermunculan.  

Karakteristik Superbenua

Daratan yang sangat luas ini memiliki karakteristik sendiri yakni sebagai berikut.

  • Superbenua atau super kontinental terbentuk karena adanya pergerakan lempeng bumi yang terjadi secara berkala dan konstan. 
  • Menghalangi atau memblokir jalan keluar panas bumi yang ada di dalamnya. 
  • Terbentuk setiap jutaan tahun yang lalu. 
  • Bentuknya tidak dapat diprediksi. 

Siklus Terjadinya Superbenua

Para ahli belum dapat memprediksi bentuk superbenua atau superkontitental namun para ahli berhasil memprediksi siklusnya. Siklus superbenua dikemukakan oleh John Tuzo Wilson pada tahun 1966 yang kemudian diberi nama siklus Wilson. Berdasarkan teori ini superbenua akan terbentuk setiap 300 juta sampai 500 juta tahun sekali dengan kecepatan pergerakan lempengan bumi sebesar 5 cm. 

Peristiwa ini  terjadi karena dalam kurun waktu tertentu superbenua menggerakkan seluruh tekanannya untuk mencegah panas dari dalam bumi keluar. Akibatnya lempengan-lempengan Bumi patah menjadi beberapa bagian dan memulai siklus yang baru lagi.   

Dampak Superbenua

Peristiwa Superbenua yang terjadi selama ratusan juta tahun sekali ini bukanlah peristiwa kecil melainkan sebuah fenomena yang akan mempengaruhi kondisi bumi dari berbagai hal. Salah satunya adalah akan berpengaruh pada iklim bumi yang berubah secara drastis.

Kemungkinannya adalah bumi akan mengalami peningkatan karbon dioksida, suhu udara, dan juga efek rumah kaca.  Dampak tersebut terjadi karena adanya aktivitas vulkanik. 

Kemungkinan lainnya diungkapkan oleh para peneliti adalah ketika hal ini terjadi bumi akan mengalami penurunan suhu dan memungkinkan sebagian belahan bumi tertutup oleh es secara permanen selama bertahun-tahun apa mungkin ratusan tahun. Jika hal ini terjadi maka daratan tropis akan hilang sehingga muncul makhluk-makhluk baru sebagai bentuk adaptasi. 

Daftar Superbenua

Teori siklus Wilson mengatakan bahwa Superbenua terjadi selama 300 juta sampai 500 juta tahun sekali sedangkan umur bumi saat ini adalah 4,543 miliar tahun atau sejak 2.500 juta tahun silam. Artinya sudah ada beberapa superkontinen yang pernah bermunculan di muka bumi. Deretan super benua tersebut antara lain sebagai berikut. 

Superbenua Vaalbara 

Vaalbara adalah sebuah daratan sangat luas yang diperkirakan ada sekitar lbh dari 3 Milyar tahun yang lalu. Vaalbara ini lah yang disebut sebagai fenomena super benua yang tertua di Bumi. Para peneliti memperkirakan superbenua ini mulai tercipta sekitar 3,6 Milyar tahun silam dan selesai terbentuk pada 3,1 Milyar tahun. 

Superbenua ini kemudian terpecah sejak 2,7 Milyar tahun yang lalu. Nama Vaalbara sendiri merupakan gabungan dari dua kraton bumi yakni Kraton Kaapvaal di Afrika Selatan dan Kraton Pilbara di Australia Barat. Diprediksi pada saat terjadinya superbenua ini kondisi bumi saat itu sangat panas dan kekurangan oksigen.  Terdapat pula beberapa pulau kecil pada masa superkontinen ini. 

Superbenua Yilgarn

Sebenarnya ada beberapa pendapat para ahli yang kurang setuju jika Yilgarn adalah sebuah superbenua. Mereka lebih setuju jika Yilgarn adalah sebuah kraton yakni bagan kuno dari lapisan litosfer bumi. Namun semua ahli sepakat bahwa Yilgarn adalah daratan pertama yang ada di bumi. Jika Yilgarn dianggap sebagai superbenua maka inilah yang paling pertama ada. 

Yilgarn kemudian terpecah menjadi dua bagian sekitar 3,6 Milyar tahun lalu. Bagian tersebut adalah yakni Kraton Kapvaal dan Kraton Pilbara yang kemudian menyatu kembali menjadi superkontinen Vaalbara.  

Superbenua Kenorland

Kornoland adalah salah sau superbenua yang paling tua. Diperkirakan daratan raksasa ini ada pada masa periode Neoarkean yakni sekitar 2,7 Miliar tahun lalu. Benua besar ini kemudian berakhir pada zaman  Paleoproterozoikum.  yakni sekitar 2,12 Miliar tahun lalu. pada masa ini Bumi dipenuhi oleh yang banyak mengandung metana. 

Pada masa ini, Kenorland diperkirakan bukan satu-satunya daratan yang ada. Para ilmuwan menduga ada lagi daratan luas yakni Anak Benua India. 

Superbenua Ur

Ur adalah superbenua yang ada di Bumi pada 3,1 miliar yakni terbentuk ketika superbenua Vaalbara terpecah. Ukurannya sendiri sebenarnya tidak begitu besar bahkan lebih kecil daripada benua Australia saat ini. 

Namun para ahli tetap menganggapnya sebagai supernenua sebab pada masa itu hanya ada satu daratan luas saja yakni Ur. 

Superbenua Rodinia

Rodinia adalah sebuah superbenua yang ada dan terbentuk sekitar satu Miliar tahun yang lalu. Jika super benua lainnya masih menjadi perdebatan dan memerlukan penelitian lebih lanjut, Rodinia sudah dipastikan benar-benar pernah ada.  

Benua raksasa ini kemudian berakhir pada masa Neoproterozoikum yakni sektar 750 juta tahun yang lalu.  Rodinia menjadi superbenua yang paling lama mengisi bumi yakni selama  200 hingga 350 juta tahun Diketahui pada saat itu makhluk hidup yang tinggal di bumi bukan hanya ganggam tetapi sudah lebih kompleks. 

Superbenua Columbia

Superkontinen Columbia dikenal juga sebagai Nuna dan  Hudsonland yaitu sebuah daratan luas kuno yang ada sekitar 1,8 hingga 1,5 miliar tahun yang lalu tepatnya pada periode Paleoproterozoikum. Para ahli memperkirakan ukuran daratan ini dengan panjang 12.900 kilometer dan lebar maksimal 4.800 kilometer. 

Superbenua Gondwana 

Gondwana adalah sebuah daratan raksasa yang pernah ada di Bumi pada masa 550 juta tahun yang lalu. Superkontinen ini diperkirakan memiliki luas 100.000.000 km2 dan mulai terpecah sejak zaman Jurassic yakni 200 – 160 juta tahun lalu. Benua besar ini menabrak sebuah benua kecil yaitu Euramerika. 

Superbenua ini kemudian terpecah menjadi beberapa bagian yang saat ini adalah Amerika Selatan, Afrika, Antartika, Australia, anak benua India dan Arab. Perecahan ini dimulai  Amerika Selatan mulai berpisah dari Afrika. Masing-masing bergerak ke arah barat dan utara 

Superbenua Pangea 

Pangea adalah superbenua yang paling muda dibandingkan dengan lainnya yakni sekitar 300  juta tahun silam. Superbenua ini hanya mengisi bui selama 100 juta tahun atau artinya pecah sekitar 200 juta tahun lalu. Superbenua ini merupakan gabungan dari dua daratan yakni Laurasia dan Gondwana. 

Daratan ini sebagian besar memenuhi belahan bumi bagian selatan. Kehidupan di Bumi pada masa superbenua ini adalah mulai terbentuknya angin mega muson. Iklimnya benar-benar gersang namun juga terkadang banjir besar. 

Prediksi Superbenua Masa Depan

Seperti yang telah disebutkan pada poin sebelumnya yakni superbenua memiliki siklus 300 juta–500 juta tahunan. Superbenua yang terakhir ada adalah Pangea yang ada sekitar 300 juta tahun lalu. Bukan berarti superbenua tidak akan terbentuk lagi di masa depan. 

Para ahli memperkirakan bumi akan berputar sedikit lebih lambat daripada masa sekarang serta luminositas matahari juga akan sedikit meningkat. Akibatnya adalah bumi mengalami penurunan suhu menjadi lebih dingin 4 derajat Celcius ratusan juta tahun yang akan datang. Hal inilah yang kemungkinan akan membentuk sebuah daratan luas baru. 

Para ahli dari berbagai belahan bumi telah memprediksi superbenua di masa depan melalui 4 teori berikut ini. 

Superbenua Novopangea 

Novopangea adalah prediksi daratan raksasa yang dikemukakan oleh Roy Livermore pada akhir tahun 1990an. Prediksi ini memperkirakan bahwa Samudera Atlantik akan terus melebar sedangkan Samudera Pasifik menyempit. Berdasarkan hal ini maka kemungkinan yang akan terjadi adalah bertabrakannya antara Amerika Utara dan Amerika Selatan. 

Kedua daratan tersebut kemudian menyatu dan bergerak ke arah Antartika kemudian kembali berbenturan dengan Afrika dan Eurasia kemudian menyatu. 

Superbenua Pangea Ultima

Pangea Ultima ada superbenua masa depan yang memiliki banyak nama lain seperti Pangea Proxima, Neo Pangea, dan Pangea II. Prediksi ini berbeda dengan prediksi novopangea yakni Samudera Atlantik memang melebar namun kemudian menyempit. Jika hal ini yang terjadi maka lempengan akan bergerak melebar ke sisi pesisir timur Amerika Utara dan Amerika Selatan. 

Pada masa ini Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Afrika menyatu kembali seperti pada masa Pangea sebelumnya. Para ahli memperkirakan superbenua ini akan terjadi pada 260 juta tahun di masa lampau dan akan terpecah kembali 500 juta tahun yang akan datang. 

Superbenua Aurica 

Aurica adalah sebuah skenario benua raksasa masa depan yang terjadi karena Samudera Pasifik dan Samudera Atlantik tertutup dan akan digeser oleh sebuah samudera baru. 

Samudera Pasifik akan tertutup oleh Asia Timur, Amerika Selatan, dan Amerika Utara kemudian bergabung menjadi satu kesatuan. Sedangkan Samudera Atlantik akan ditutup oleh eropa dan Afrika. 

Teori lain mengatakan bahwa Aurica adalah superbenua yang akan menggantikan Pangea Ultima yang terpecah 300 juta tahun mendatang. Superbenua ini juga diprediksi akan memiliki superlautan Mega-Pasifik. 

Superbenua Amasia 

Amasia adalah sebuah prediksi benua besar yang diperkirakan akan terbentuk sekitar 50–200 juta tahun dari sekarang. Daratan sangat luas ini terbentuk sebagai akibat dari lempengan bumi yang terus bergerak ke arah utara . Hal tersebut akan menyatukan semua benua kecuali Antartika. 

Teori ini mematahkan prediksi lainnya yang mengatakan Samudera Pasifik dan Atlantik akan menghilang. Prediksi ini justru mengatakan keduanya akan tetap ada. 

The post Superbenua: Pengertian – Teori dan Karakteristik appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>