Rangkaian Listrik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/rangkaian-listrik Tue, 17 May 2022 03:57:46 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico Rangkaian Listrik - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/rangkaian-listrik 32 32 Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/rangkaian-paralel Tue, 17 May 2022 02:57:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34614 Dibalik lampu teras yang selalu menyala saat matahari sudah terbenam, ada rangkaian listrik yang berjasa. Rangkaian listrik merupakan jalan atau jalur yang disiapkan agar elektron bisa mengalir sumbernya, proses pindahnya elektron inilah yang disebut listrik. Rangkaian listrik ada dua yaitu rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, rangkaian tertutup artinya kutub positif dan negatif berhubungan sehingga menciptakan […]

The post Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dibalik lampu teras yang selalu menyala saat matahari sudah terbenam, ada rangkaian listrik yang berjasa. Rangkaian listrik merupakan jalan atau jalur yang disiapkan agar elektron bisa mengalir sumbernya, proses pindahnya elektron inilah yang disebut listrik.

Rangkaian listrik ada dua yaitu rangkaian terbuka dan rangkaian tertutup, rangkaian tertutup artinya kutub positif dan negatif berhubungan sehingga menciptakan aliran listrik, lampu teras yang menyala menunjukkan adanya aliran listrik. Sedangkan aliran terbuka bisa terjadi jika kutub positif dan negatif tidak berhubungan, maka tidak ada aliran listrik di dalam rangkaian.

Ada 2 tipe rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan rangkaian paralel, ke dua rangkaian ini juga bisa digabungkan menjadi rangkaian campuran. Berikut kita akan membahas tentang rangkaian paralel.

Pengertian Rangkaian Paralel

Rangkaian listrik paralel merupakan rangkaian yang disusun bercabang atau sejajar, rangkaian tersebut membutuhkan sumber daya energi yang sama pada setiap komponennya. Rangkaian paralel memiliki lebih dari 1 jalur arus yang membentuk cabang di kedua kutub sumber energi.

Arus listrik yang mengalir otomatis akan terbagi saat sampai di tiap cabang rangkaian paralel. Kutub negatif akan memberikan sumber energi lewat percabangan, kemudian arus listrik menyatu lagi sebelum melewati kutub positif yang ada pada sumber energi listrik.

Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang bermanfaat untuk membagi arus listrik. Rangkaian paralel banyak digunakan pada paralel lampu di rumah, kendaraan bermotor dan lampu lalu lintas.

Sifat Rangkaian Paralel

Sebelum memasang rangkaian paralel ada baiknya kita ketahui dahulu sifat-sifat yang dimiliki rangkaian ini.

  • Memiliki arus total lebih besar karena sebagian besar tahanan listrik dirangkai secara paralel dan tahanan total rangkaian mengecil.
  • Tegangan di masing-masing beban listrik sama dengan tegangan sumber
  • Jika ada gangguan pada salah satu cabang, maka cabang lain dapat tetap bekerja
  • Masing-masing cabang yang terdapat pada rangkaian paralel adalah rangkaian yang berdiri sendiri

Rumus Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memiliki rumus untuk mengetahui hambatan, kuat arus dan tegangan. Berikut rumus yang digunakan pada rangkaian paralel.

Kuat arus yang diperoleh hambatan 1 dan 2 tidak mungkin sama, maka kuat arus sumber energi akan memiliki jumlah yang sama dengan seluruh kuat arus pada semua hambatan. Berikut rumusnya:

ltot = l1 + l2 +...(dst)

Karena tegangan yang terdapat pada hambatan 1 dan 2 memiliki nilai yang sama besar, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

Vtot = V1 = V2 = V…

Sedangkan rumus untuk menghitung hambatan listrik pada rangkaian paralel adalah berikut:

1/Rtot = 1/R1 + 1/R2 + …(Dst)

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel memiliki kelebihan sehingga banyak menjadi rangkaian yang banyak diaplikasikan di dalam rumah tangga, namun rangkaian ini juga memiliki kelemahan. Berikut adalah kelemahan dan juga kelebihan rangkaian paralel.

Kelebihan Rangkaian Paralel

  • Rangkaian paralel memiliki hambatan yang kecil, sehingga lampu bisa menyala lebih terang
  • Karena tiap-tiap komponen berdiri sendiri, maka dengan bebas tidak terpengaruh oleh komponen yang lain pada rangkaian.

Kelemahan Rangkaian Paralel

  • Rangkaian paralel adalah rangkaian yang rumit karena memiliki banyak cabang
  • Kurang efisien untuk mengantarkan arus, hal ini karena adanya banyak percabangan pada rangkaian
  • Tidak ekonomis, mengingat rangkaian ini membutuhkan jumlah komponen seperti kabel dan saklar yang banyak

Contoh Soal Rangkaian Paralel

Berikut contoh soal tentang rangkaian paralel.

1. Jika dua buah resistor dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing resistor yaitu R1 = 10Ω, R2 = 47Ω. Maka hitunglah berapa nilai hambatan penggantinya.

Jawaban :

2. Ada tiga buah resistor yang dirangkai paralel dan memiliki nilai masing-masing yaitu R1 = 10Ω, R2 = 47Ω, R3 = 100Ω, Carilah nilai hambatan pengganti pada rangkaian tersebut.

Jawaban:

Perbedaan Rangkaian Paralel dan Rangkaian Seri

Rangkaian paralel dan seri memiliki perbedaan yang mendasar. Berikut perbedaan kedua rangkaian listrik tersebut.

Rangkaian Seri

  • Rangkaian listrik yang disusun bersebelahan
  • Arus yang mengalir ke elemen sama besar
  • Tegangan listrik dibagi sama besar
  • Beban listrik pada rangkaian seri membuat naik atau turunnya arus pada rangkaian
  • Jika satu beban listrk putus maka semua aliran juga tidak akan bekerja

Rangkaian Paralel

  • Hambatan disusun secara bercabang atau bersusun
  • Masing-masing beban listrik besarnya sama dengan tegangan sumber
  • Arus masing-masing pada rangkaian bergantung pada tahanan rangkaian
  • Jika satu rangkaian terputus, rangkaian lain masih bisa bekerja

Rangkaian seri lebih sederhana, contohnya pada lampu hiasan LED yang jika satu hambatan mati maka yang lain juga tidak berfungsi. Sedangkan rangkaian paralel banyak dipakai pada lampu di rumah, dengan begitu kita memisahkan saklar pada masing-masing lampu.

Kesimpulan

Rangkaian paralel merupakan rangkaian yang banyak diaplikasikan untuk perangkat di rumah tangga, misalnya lampu-lampu di rumah. Namun bukan berarti rangkaian seri tidak menjadi pilihan, semuanya kembali kepada peralatan listriknya. Misalnya saja pada peralatan rumah tangga yang lebih sederhana seperti senter, atau lampu akuarium.

Untuk merangkai rangkaian paralel juga dibutuhkan lebih banyak elemen, maka dibutuhkan juga biaya yang lebih besar. Ketepatan dalam merangkai arus listrik dan komponennya juga penting agar rangkaian paralel dapat terpasang dengan benar.

The post Rangkaian Paralel: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/rangkaian-seri Tue, 17 May 2022 02:16:45 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34669 Kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih praktis karena peralatan elektronika yang mendukung kebuhutan kita. Kipas angin mungkin termasuk alat elektronik yang sudah jadul, televisi juga termasuk alat elektronik yang sudah dikenal sejak zaman dulu, saat ini bahkan robot sapu saja sudah banyak dimiliki orang. Dibalik peralatan elektronik yang membantu mempermudah hidup kita, ada komponen-komponen elektronika yang […]

The post Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Kehidupan kita sehari-hari menjadi lebih praktis karena peralatan elektronika yang mendukung kebuhutan kita. Kipas angin mungkin termasuk alat elektronik yang sudah jadul, televisi juga termasuk alat elektronik yang sudah dikenal sejak zaman dulu, saat ini bahkan robot sapu saja sudah banyak dimiliki orang.

Dibalik peralatan elektronik yang membantu mempermudah hidup kita, ada komponen-komponen elektronika yang tersusun dalam sebuah rangkaian dan mengalirkan listrik ke peralatan tersebut, inilah yang dissebut rangkaian listrik.

Rangkaian listrik ada dua yaitu paralel dan seri, berikut ini kita akan membahas apa itu rangkaian seri serta apa saja karakteristik yang membuat beberapa peralatan elektronika menggunakan rangkaian ini.

Pengertian Rangkaian Seri

Rangkaian seri merupakan rangkaian listrik yang disusun berderet atau berurutan, secara singkat rangkaian seri merupakan rangkaian yang hanya memiliki 1 jalur arus listrik.

Rangkaian seri memiliki kutub negatif komponen pertama dengan kutub positif komponen kedua, lalu kutub negatif di komponen ke dua dengan kutub positif komponen ketiga dan selanjutnya diteruskan menuju kutub positif komponen pertama.

Sifat Rangkaian Seri

Rangkaian seri memililiki karakteristik atau sifat-sifatnya sendiri, berikut beberapa sifat yang dimiliki rangkaian seri.

  • Rangkaian seri ditunjukkan dengan susunan rangkaiannya yang berderet, komponennya disusun berurutan.
  • Rangkaian seri adalah rangkaian tunggal, memiliki 1 jalur arus.
  • Tidak memiliki percabangan
  • Jika salah satu komponen yang ada pada rangkaian seri putus, maka listrik secara total terputus dan semua komponen tidak bisa bekerja
  • Besar tegangan beban rangkaian sama dengan besar tegangan yang melalui rangkaian
  • Besar tegangan pada tiap komponen berbeda-beda, besar tegangan beban rangkaian sama dengan besar tegangan yang melalui rangkaian total.
  • Jika rangkaian seri memiliki banyak hambatan, maka semakin besar juga nilai hambatannya
  • Kuat arus yang mengalir pada rangkaian seri jumlahnya sama dengan total kuat arus
  • Rangkaian seri adalah rangkaian sederhana yang tak membutuhkan banyak saklar dan kabel

Rumus Rangkaian Seri

Rangkaian seri menggunakan rumus hukum ohm dan rumus hambatan pengganti (Rs), rumus hambatan pengganti adalah turunan dari rumus hukum ohm.

Rs = R1 + R2 + R3

Rs : Hambatan total rangkaian seri (Ohm)

R1 : Hambatan ke-1 R2 : Hambatan ke-2 R3 : Hambatan ke-3.

Kelebihan dan Kekurangan Rangkaian Seri

Rangkaian seri dijadikan pilihan rangkaian suatu alat elektronika karena kelebihan dan fungsinya. Berikut beberapa kelebihan dan juga kekurangan rangkaian seri. Jika dilihat dari segi aplikatif, berikut kelebihan rangkaian seri:

  • Kuat arus listrik yang mengalir di tiap bagian memiliki jumlah atau besar yang sama
  • Rangkaiannya sederhana dan mudah dibuat
  • Rangkaiannya sejajar, tidak butuh banyak komponen
  • Lebih ekonomis

Sedangkan Kekurangan Rangkaian Seri yang merugikan antara lain:

  • Rangkaian seri membutuhkan daya listrik banyak (kurang hemat energi)
  • Jika salah satu komponen pada rangkaian seri rusak, maka arus listrik pada rangkaian juga terputus
  • Lampu yang menggunakan rangkaian seri biasanya lampunya redup karena jumlah lampu yang banyak karena rangkaian tidak stabil.

Contoh Soal Rangkaian Seri

  1. Terdapat 3 buah lampu di dalam sebuah ruangan, hambatannya masing-masing 5 ohm, 3 ohm dan 4 ohm. Jika ketiga lampu itu disusun seri maka berapa besar hambatan totalnya?
  • Diketahui : R1 = 5ohm R2 = 3 ohm R3 = 4 ohm
  • Ditanyakan : Berapa Rs
  • Jawab :

Rs = R1+R2+R3
= 5 ohm + 3 ohm + 4 ohm
= 12 ohm

Jadi besar hambatan total rangkaian seri tersebut yaiu 12 ohm

2. Jika nilai hambatan pada 3 lampu dengan rangkaian seri adalah sebesar 12ohm, tentukan berapa besaran nilai hambatan lampu jika lampu yang lain memiliki besar hambatan masing-masing 5 dan 1 ohm.

  • DIketahui: Rs = 12 ohm; R1 = 5 ohm; R2 = 1 ohm
  • Ditanyakan R3?
  • Jawaban:

Rs = R1+R2+R
12 ohm = 5 ohm + 1 ohm + R
12 ohm = 6 ohm + R
R3 = 12 ohm – 6 oh
R3 = 6 ohm

Maka besar hambatan lampu pada rangkaian listrik seri tersebut sebesar 6 ohm.

Perbedaan Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel

Selain rangkaian seri, ada juga rangkaian paralel, keduanya tentu berbeda, perbedaan mendasar yaitu susunan rangkaiannya. Rnagkaian seri hambatannya disuun dengan bersebelahan sedangkan paralel disusun dengan bertumpuk dan bercabang.

Kuat arus pada rangkaian seri mengalir dari sumber energi dari hambatan satu ke hambatan lainnya dengan melewati satu kabel. Sedangkan rangkaian paralel adalah rangkaian dengan banyak percabangan sehingga kuat arus listrik yang diterima oleh hambatan 1dan 2 tidaklah sama. Sedangkan kuat arus sumber energinya menjadi sama dengan jumlah total kuat arus seluruh hambatan.

Rangkaian seri lebih banyak digunakan untuk rangkaian alat elektronika yang sederhana, sedangkan rangkaian paralel digunakan untuk peralatan elektronika yang lebih rumit.

Kesimpulan Pembahasan

Rangkaian seri banyak kita jumpai di sekitar kita, biasanya digunakan untuk alat elektronika yang sederhana seperti lampu hias, lampu senter, lampu neon, lampu kulkas dan lain-lain.

Rangkaian seri memiliki kelebihan dan kekurangan, maka penggunaannya biasanya akan disesuaikan dengan fungsi dan kebutuhan pada peralatan listrik tersebut. Meskipun rangkaian seri pada lampu biasanya tidak menghasilkan lampu yang terang, namun rangkain seri tetap menjadi pilihan karena lebih ringkas, salah satu contohnya lampu hiasan LED yang biasanya kita lihat di jalan.

The post Rangkaian Seri: Sifat – Rumus dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Fuse: Pengertian, Fungsi dan Cara Mengukurnya https://haloedukasi.com/fuse Mon, 09 May 2022 00:43:46 +0000 https://haloedukasi.com/?p=34358 Pengertian Fuse Fuse merupakan alat pengaman pada sistem elektronik. Dalam kehidupan sehari-hari, fuse dikenal sebagai sekring. Fuse dapat ditemukan di dalam rangkaian elektronik maupun perangkat elektronik sebagai pengaman. Fuse akan bekerja pada saat ada kerusakan atau kelebihan beban listrik. Terdapat beberapa tipe fuse berdasarkan bentuknya. Ada yang berbentuk seperti tabung dan ada pula yang berbentuk […]

The post Fuse: Pengertian, Fungsi dan Cara Mengukurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Fuse

Fuse merupakan alat pengaman pada sistem elektronik. Dalam kehidupan sehari-hari, fuse dikenal sebagai sekring. Fuse dapat ditemukan di dalam rangkaian elektronik maupun perangkat elektronik sebagai pengaman. Fuse akan bekerja pada saat ada kerusakan atau kelebihan beban listrik.

Terdapat beberapa tipe fuse berdasarkan bentuknya. Ada yang berbentuk seperti tabung dan ada pula yang berbentuk seperti pisau. Fuse dengan bentuk tabung umumnya digunakan dalam peralatan rumah tangga. Sedangkan fuse berbentuk pisau biasanya digunakan dalam kendaraan bermotor.

Fuse biasanya dipasang secara seri dengan rangkaian elektronik yang akan dilindungi. Pemasangan ini melalui terminal fuse. Terminal yang ada pada fuse berjumlah sebanyak 2.

Fuse Tabung Kaca
Fuse Tipe Tabung

Jenis Fuse

Fuse memiliki beberapa bentuk yakni tabung dan pisau. Bentuk fuse ini disesuaikan dengan kegunaannya dalam berbagai macam perangkat elektronik. Berikut ini jenis fuse berdasarkan bentuknya:

Fuse Tipe Blade/Wedge/Pisau

Fuse dengan tipa pisau paling banyak digunakan. Hal ini disebabkan oleh fuse yang dirancang dengan elemen metal. Bentuknya lebih kompak sehingga tidak mudah pecah. Rumah pelindung fuse ini terbuat dari warna yang tembus pandang.

Karena rumah pelindung berwarna tembus pandang maka ketika kawat putus akan terlihat. Selain itu, fuse tipe pisau ini juga anti terbakar dan lebih tahan terhadap arus yang terputus-putus.

Fuse Tipe Tabung/Glass/Catridge

Fuse tipe tabung adalah fuse yang terdiri atas kawat yang diletakkan di dalam tabung kaca. Angka yang tertera pada penutup tabung kaca merupakan besaran kapasitas fuse.

Fungsi Fuse

Fuse mempunyai fungsi pengaman dalam sistem listrik maupun perangkat elektronik. Fuse akan memutus arus listrik yang melewatinya bila dalam keadaan adanya hubungan arus pendek atau terjadi kelebihan beban arus listrik.

Prinsip Kerja Fuse

Fuse merupakan alat perlindungan paling umum pada perangkat elektronik dan rangkaian listrik. Fuse dipasang di dalam rangkaian listrik. Pada saat aliran arus melebihi beban maksimumnya maka fuse akan putus atau meletus.

Fuse yang putus atau meletus ini karena elemen yang terdapat di dalamnya meleleh. Hal ini membuka rangkaian listrik serta mencegah komponen lain rusak akibat dilewati oleh arus yang berlebih.

Fuse tersusun atas kawat yang mudah meleleh. Jika arus yang melewati fuse terlalu besar, maka kawat dalam fuse akan memanas. Bila hal ini terus terjadi maka kawat fuse akan meleleh dan membuat rangkaian listrik menjadi terbuka. Dan arus listrik tidak mengalir lagi.

Faktor Penyebab Fuse Rusak

Ada beberapa hal yang dapat membuat fuse menjadi rusak yakni:

  • Rangkaian Listrik Kelebihan Beban

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, fuse dapat putus bila arus yang melewatinya terlalu besar. Hal ini yang membuat fuse menjadi rusak. Perhatikan pada rangkaian atau peralatan elektronik yang mengonsumsi energi yang besar.

  • Hubungan Arus Pendek

Hubungan arus pendek adalah salah satu jenis kesalahan atau cacat dalam rangkaian listrik. Pada umumnya, cacat terjadi ketika suatu arus listrik mengalir keluar jalur akibat kurangnya hambatan listrik (misalnya dari isolasi atau pemutus sirkuit).

Hal ini membuat 2 titik tersebut terhubung secara lemah dan memasok daya pada rangkaian. Kondisi ini berujung pada kelebihan aliran arus listrik pada sumber daya dan terjadilah hubungan arus pendek. Kawat fuse yang kelebihan beban akan putus dan rusak.

  • Cacat Ground

Cacat ground merupakan jenis khusus dari hubungan arus pendek. Arus listrik mengalir langsung secara tidak sengaja ke ground (tanah) atau menyentuh bagian sistem ground (misalnya kawat ground atau electric box). Adanya hubungan arus pendek membuat fuse akan putus.

  • Cacat Busur

Cacat busur terjadi akibat masalah perkabelan dan sambungan ke terminal listrik. Contohnya adalah sambungan kendur pada baut terminal. Hal ini akan menciptakan hubungan arus pendek dan berujung pada rusaknya fuse.

  • Stop Kontak Rusak atau Usang

Adanya cacat pada sambungan kabel atau sambungan pada bagian sistem listrik misalnya karena stop kontak rusak atau usang mampu menimbulkan resiko gelombang arus sementara. Hal ini dapat membuat fuse menjadi putus atau rusak.

  • Rusaknya Kabel

Kabel yang rusak misal isolatornya terkelupas sehingga bersentuhan dengan kabel lain dapat juga menyebabkan hubungan arus pendek. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hubungan arus pendek mampu memicu putus atau rusaknya fuse.

Cara Mengukur Fuse dengan Multimeter

Beberap fuse memiliki wadah pelindung yang transparan. Hal ini membantu Anda untuk mengetahui kondisi fuse. Akan tetapi, ada pula fuse dengan wadah pelindung yang tidak tembus pandang. Hal ini membuat Anda tidak mengetahui kondisi kawat fuse dalam keadaan bagus atau sudah terputus.

Untuk mngetahui kondisi fuse, Anda bisa menggunakan multimeter digital. Berikut ini langkah dalam mengukur fuse menggunakan multimeter:

  • Aturlah posisi saklar pada multimeter di Ohm (Ω)
  • Kemudian hubungkan probe multimeter pada tiap-tiap terminal fuse
  • Fuse tidak mempunyai polaritas sehingga posisi probe merah dan probe hitam tidak masalah
  • Pastikan nilai yang ditunjukkan pada display multimeter ialah 0 Ohm. Kondisi ini menandakan fuse dalam kondisi baik
  • Bila display multimeter menunjukkan tak terhingga maka menandakan kondisi fuse sudah putus, rusak atau terbakar

The post Fuse: Pengertian, Fungsi dan Cara Mengukurnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Rangkaian Listrik: Pengertian, Jenis dan Rumus https://haloedukasi.com/rangkaian-listrik Tue, 12 Apr 2022 00:36:44 +0000 https://haloedukasi.com/?p=33551 Untuk menunjang kehidupan sehari-hari manusia di masa modern seperti sekarang ini, tentu saja tidak lepas dari alat-alat elektronik yang membutuhkan sumber daya listrik. Lalu bagaimana rangkaian listrik bisa membantu proses kerja dari benda-benda yang dipakai oleh manusia? Berikut adalah pembahasan lengkap tentang rangkaian listrik, dari mulai pengertian, jenis-jenis, komponen, rumus, contoh soal, dan perbedaan rangkaian […]

The post Rangkaian Listrik: Pengertian, Jenis dan Rumus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Untuk menunjang kehidupan sehari-hari manusia di masa modern seperti sekarang ini, tentu saja tidak lepas dari alat-alat elektronik yang membutuhkan sumber daya listrik.

Lalu bagaimana rangkaian listrik bisa membantu proses kerja dari benda-benda yang dipakai oleh manusia?

Berikut adalah pembahasan lengkap tentang rangkaian listrik, dari mulai pengertian, jenis-jenis, komponen, rumus, contoh soal, dan perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel.

Pengertian Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik merupakan sebuah jalur atau susunan komponen elektron yang dirangkai sebagai alat yang bisa mengalirkan listrik dari sumber daya ke perangkat yang akan digunakan.

Elektron yang dirangkai tersebut akan mengalir pada bahan penghantar listrik yang dinamakan konduktor.

Konduktor yang digunakan biasanya terbuat dari bahan tembaga yang bisa menghantarkan arus listrik.

Jenis Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik memiliki dua jenis, yaitu Rangkaian seri dan rangkaian paralel yang jika digabungkan akan menjadi sebuah rangkaian campuran.

Berikut adalah penjelasan dari jenis-jenis rangkaian listrik.

  • Rangkaian Seri

Rangkaian seri adalah sebuah rangkaian listrik yang jalur hambatannya disusun dengan cara sejajar atau bersebelahan.

Pada rangkaian listrik jenis seri kuat arus akan mengalir dari sumber energi listrik (misalnya baterai) yang berada di satu hambatan, yang kemudian melewati hambatan lain dalam satu kabel.

Rangkaian Seri
Rangkaian Listrik Seri

Dalam rangkaian seri, setiap arus pada hambatan akan memiliki nilai yang sama karena alirannya tidak mengalir ke tempat lain lagi.

  • Rangkaian Paralel

Rangkaian paralel merupakan sebuah rangkaian listrik yang mempunyai ciri hambatannya disusun secara bercabang atau bertingkat.

Dalam rangkaian paralel aliran listrik mengalir dari baterai menuju ke arah hambatan yang titiknya tidak sejajar, ada yang ke bawah atau arah lainnya.

Rangkaian Paralel
Rangkaian Listrik Paralel

Artinya pada rangkaian ini arus listrik akan memecah dan kuat arusnya memiliki nilai yang berbeda, setiap percabangan akan menerima kuat arus yang tidak sama.

Komponen Rangkaian Listrik

Rangkaian listrik memiliki komponen-komponen pembentuk yang terdiri dari resistor, kapasitator, induktor, dioda, dan transistor.

Berikut adalah komponen rangkaian listrik dan penjelasannya secara singkat.

  • Resistor (R)

Resistor merupakan komponen elektronik yang memiliki fungsi atau kegunaan sebagai penghambat arus listrik.

Resistor bisa menghambat arus yang dihantarkan oleh listrik sehingga sering disebut sebagai hambatan listrik.

Resistor mempunyai nilai resistansi yang tidak sama sesuai dengan bahan pembuatannya. Semakin besar nilai sebuah resistor maka semakin besar pula arus listrik yang mampu dihambatnya.

  • Kapasitator (C)

Komponen lain dari rangkaian listrik adalah kapasitator, kapasitator (C) merupakan komponen elektronik yang berguna untuk menyimpan arus listrik.

Aliran elektron yang disimpan, suatu saat bisa dilepaskan kembali. Ruangan untuk menyimpan aliran listrik ini diberi mana kapasitansi dan mempunyai satuan farad.

  • Induktor

Salah satu komponen rangkaian listrik lainnya adalah induktor, Induktor merupakan komponen elektronika yang berguna untuk menyimpan tenaga magnet.

Konduktor bisa menyimpan medan magnet dan sering disebut induktansi yang memiliki satuan henry (H)

  • Dioda

Komponen pembentuk rangkaian listrik lainnya adalah dioda. Dioda memiliki fungsi untuk mengatur arus listrik ke arah yang selaras.

Kemampuan menyearahkan listrik yang dimiliki dioda ini kemudian sering membuat dioda digunakan sebagai pengontrol arus listrik.

  • Transistor

Komponen rangkaian listrik yang terakhir adalah transistor yang memiliki tugas untuk memperkuat, mengendalikan, serta menghasilkan sinyal listrik.

Transistor sering disebut sebagai komponen listrik yang memiliki sifat semi konduktor karena fungsinya yang hampir mirip.

Rumus Rangkaian Listrik

Untuk menghitung rangkaian listrik, dibutuhkan rumus sebagai berikut.

  • Rangkaian Seri

Ketika ada rangkaian listrik seri yang arusnya mengalir melewati lampu 1, 2, dan 3 yang sama arusnya, maka nilai arus listrik sama, secara matematis dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

Itotal = I1 = II3 = …

Sedangkan jika tegangan yang dimiliki lampu 1, 2 dan 3 berbeda, tetapi jika dijumlahkan akan sama dengan tegangan sumber, secara matematis dapat menggunakan rumus berikut:

Vtotal = V1 + VV3 + …

Untuk menghitung hambatan total pada rangkaian seri, bisa menggunakan persamaan berikut:

Rtotal = R1 + RR3 + …

  • Rangkaian Paralel

Dalam rangkaian listrik paralel yang memiliki arus listrik berbeda, secara matematis dapat dihitung menggunakan persamaan sebagai berikut:

Itotal = I1 + II3 + …

Tegangan yang dimiliki rangkaian paralel yang besarnya sama, bisa dihitung menggunakan rumus berikut:

Vtotal = V1 = VV3 = …

Sedangkan untuk mencari hambatan pada rangkaian listrik paralel, bisa menggunakan rumus berikut: :

Rumus Hambatan Parallel

Contoh Soal

  • Soal

Perhatikan gambar berikut ini dan hitung arus listrik yang mengalir pada rangkaian tersebut!

Soal listrik
Soal arus listrik
  • Pembahasan

Dari soal diatas, diketahui bahwa:

R1 = 2 ohm
R2 = 2 ohm
R3 = 2 ohm
V = 3 V

  • Jawaban

Untuk Mencari (R) paralel
Rp = 1 ohm
Rtot = 2 + 1 = 3 Ohm
V = I x R
I = V/R
I = 1 A

Perbedaan Rangkaian Listrik Seri dan Paralel

Berikut adalah beberapa uraian tentang perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel.

  • Rangkaian seri dan paralel memiliki penggunaan yang berbeda, pada rangkaian seri hambatannya akan saling terhubung sehingga jika satu hambatan mati, hambatan lainnya juga akan mati. Sedangkan pada rangkaian listrik paralel, arusnya bisa dipisahkan dengan saklar yang berbeda-beda.
  • Pada rangkaian listrik paralel disusun dengan cara bersusun, sedangkan pada rangkaian seri disusun secara berderet.
  • Salah satu perbedaan dari rangkaian listrik seri dan paralel adalah penggunaan kabel dan saklarnya yang berbeda, pada rangkaian seri saklarnya akan berpusat, sedangkan pada rangkaian paralel saklarnya bisa dipecah-pecah.

Itulah pembahasan lengkap mengenai rangkaian listrik, dari mulai pengertian, jenis-jenis, komponen, rumus, contoh soal, dan perbedaan rangkaian listrik seri dan paralel. Semoga pembahasan ini bisa bermanfaat.

The post Rangkaian Listrik: Pengertian, Jenis dan Rumus appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>