reaksi oksidasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reaksi-oksidasi Tue, 07 Jun 2022 03:57:13 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico reaksi oksidasi - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/reaksi-oksidasi 32 32 Bilangan Oksidasi: Pengertian, Aturan dan Cara Menentukan https://haloedukasi.com/bilangan-oksidasi Tue, 07 Jun 2022 03:57:11 +0000 https://haloedukasi.com/?p=35224 Pengertian Bilangan Oksidasi Sebuah atom menurut teori atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti atom tersebut. Sesuai dengan konfigurasi elektron, elektron yang terdapat di kulit terluar sebuah atom dikenal dengan sebutan elektron valensi. Seperti halnya pada penjelasan di contoh soal atom, atom akan memiliki sifat stabil jika terdapat elektron valensi berjumlah 8 […]

The post Bilangan Oksidasi: Pengertian, Aturan dan Cara Menentukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pengertian Bilangan Oksidasi

Sebuah atom menurut teori atom terdiri dari inti atom dan elektron yang mengelilingi inti atom tersebut. Sesuai dengan konfigurasi elektron, elektron yang terdapat di kulit terluar sebuah atom dikenal dengan sebutan elektron valensi.

Seperti halnya pada penjelasan di contoh soal atom, atom akan memiliki sifat stabil jika terdapat elektron valensi berjumlah 8 ataupun 2 seperti atom pada unsur gas mulia (atom golongan VIIIA). Jumlah elektron valensi selain 2 atau 8 menjadikan atom bersifat tidak stabil.

Atom yang tidak stabil akan melakukan transfer elektron agar menjadi stabil. Termasuk ke dalam salah satu reaksi reduksi dan oksidasi, yang dimaksud dengan transfer elektron adalah menerima atau melepaskan elektron pada jumlah tertentu.

Atom yang melepaskan elektron disebut atom bermuatan positif. Sebaliknya, atom yang menerima elektron dari atom yang lain disebut atom bermuatan negatif.

Dalam sebuah reaksi kimia, suatu atom memiliki jumlah muatan yang berbeda berdasarkan banyaknya elektron yang dilepas atau diterima oleh atom tersebut. Sehingga yang dimaksud sebagai bilangan oksidasi adalah jumlah muatan positif dan negatif yang ada di dalam sebuah atom.

Aturan dalam Menentukan Bilangan Oksidasi

1. Bilangan Oksidasi Berupa Unsur Bebas adalah 0 (nol)

Definisi dari unsur bebas adalah unsur yang tidak memiliki ikatan secara reaksi kimia atau tidak bergabung dengan unsur lain. Unsur bebas ini dibedakan menjadi dua, yaitu:

  • Unsur bebas dengan bentuk atom, sebagai contoh: Cu, K, Ca, C, Nae, Fe, Al, Na
  • Unsur bebas dengan bentuk molekul, seperti: H2, O2, Cl2, P4, S8

2. Bilangan Oksidasi Ion Monoatom dan Poliatom = Muatan yang Dimiliki

  • Ion monoatom adalah ion yang memiliki satu atom saja, contohnya Na+, Ca2+, Al3+ dan Cl yang masing-masing bilangan oksidasinya secara berurutan adalah +1, +2, +3, dan -1.
  • Ion poliatom adalah ion yang memiliki atom lebih dari satu, contohnya NH4+, SO42-, dan PO43- yang masing-masing bilangan oksidasinya secara berurutan adalah +1, -2, -3.

3. Bilangan Oksidasi Unsur Golongan IA, IIA, IIIA Sesuai Golongan Unsur Logam Tersebut

  • Golongan IA seperti H, Li, Na, K, Rb, Cs, Fr memiliki bilangan oksidasi +1. Sehingga biloks unsur Na di senyawa NaCl, Na2SO4, atau Na2O adalah +1.
  • Golongan IIA diantaranya Ca, Mg, Sr, Ba, Be, Ra berbilangan oksidasi +2. Sehingga biloks unsur  Mg pada senyawa MgSO2 adalah +2 atau unsur Ca pada senyawa CaCl2, CaSO4, dan CaO juga +2.
  • Golongan IIIA seperti B, Al, Ga, In, Tl memiliki bilangan oksidasi +3. Sehingga bilangan oksidasi unsur Al di senyawa Al2O3 adalah +3.

4. Bilangan Oksidasi dari Unsur Golongan B (Kelompok Transisi) Berjumlah Lebih dari Satu

Contoh unsur yang termasuk golongan B antara lain:

  • Cu dengan bilangan oksidasi +1 dan +2.
  • Au dengan bilangan oksidasi +1 dan +3.
  • Sn dengan bilangan oksidasi +3 dan +4.

5. Jumlah Bilangan Oksidasi Unsur yang Membentuk Ion = Jumlah Muatan yang Dimiliki

Contoh dari penerapan aturan ini seperti misalnya pada NH4+ = +1 (+1 adalah jumlah muatan), adalah:

  • Bilangan oksidasi H = +1, atom H memiliki indeks 4, sehingga:
    +1 (biloks H) x 4 (indeks H) = +4
  • Biloks N = (jumlah muatan NH4+) dikurangi (biloks H dikali indeks H) = (+1)  – (+4) = -3

6. Jumlah Bilangan Oksidasi Unsur yang Membentuk Senyawa = 0 (nol)

Contoh dari penerapan aturan ini seperti misalnya pada H2O = 0, adalah:

  • Bilangan oksidasi H = +1, atom H memiliki indeks 2, sehingga:
    +1 (biloks H) x 2 (indeks H) = +2
  • Biloks O = 0 dikurangi (biloks H dikali indeks H) = 0 – (+2) = -2

7. Bilangan Oksidasi Hidrogen (H) adalah +1 Bila Berikatan dengan Non-Logam dan -1 Bila Berikatan dengan Logam

Contoh dari penerapan aturan ini seperti misalnya pada AlH3bilangan oksidasi H = -1. Pembuktian biloks H berdasarkan:

  • Peraturan poin 3: Al memiliki bilangan oksidasi +3 karena termasuk unsur logam  golongan IIIA
  • Peraturan poin 6: biloks Al + H = 0, maka (+3) + H = 0, sehingga H = -3. Atom H pada AlH3 berindeks 3, jadi biloks H = -3 dibagi 3 (indeks H) = -1. Jadi terbukti jika bilangan oksidasi H bertemu logam (Al) adalah -1.

8. Bilangan Oksidasi Oksigen (O) adalah -1 dalam Senyawa Peroksida dan -2 dalam Senyama Non-Peroksida

Contoh dari penerapan aturan ini seperti misalnya pada H2O2 (hidrogen peroksida) bilangan oksidasi O = -1.
Pembuktian biloks O berdasarkan:

  • Peraturan poin 3: H memiliki bilangan oksidasi +1 karena termasuk unsur logam  golongan IA. Selain itu index H pada H2O2 adalah 2, jadi biloks H = +1 x 2 = +2
  • Peraturan poin 6: biloks H + O = 0, maka (+2) + O = 0, sehingga O = -2. Atom O pada H2O2 memiliki indeks 2, sehingga biloks O = -2 dibagi 2 (indeks O) = -1. Jadi terbukti jika bilangan oksidasi O dalam senyawa peroksida adalah -1.

Cara Menentukan Bilangan Oksidasi

Bilangan oksidasi magnesium
Bilangan oksidasi magnesium

Contoh Soal Bilangan Oksidasi

Pertanyaan:
Coba tentukan nilai bilangan oksidasi dari atom unsur S pada senyawa H2SO4 (asam sulfat) !

Pembahasan:

  • Aturan poin 3: H golongan IA, maka biloks H = +1
  • Aturan poin 6: jumlah biloks senyawa = 0
  • Aturan poin 8: biloks oksigen senyawa non-peroksida = -2

Jadi:
[(index H) x (biloks H)] + [(indeks S) x (biloks S)] + [(indeks O) x biloks O)] = 0
[2 × (+1)] + [1 x (biloks S)] + [4 x (-2)] = 0
2 + biloks S + (-8) = 0
biloks S = +6

The post Bilangan Oksidasi: Pengertian, Aturan dan Cara Menentukan appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Reaksi Reduksi dan Oksidasi: Pengertian – Penyetaraan dan Contoh Soal https://haloedukasi.com/reaksi-reduksi-dan-oksidasi Mon, 06 Apr 2020 04:33:07 +0000 https://haloedukasi.com/?p=5167 Pembahasan kali ini tentang reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada suatu reaksi kimia. Reaksi reduksi oksidasi secara singkat adalah proses perubahan bilangan oksidasi dari atom yang ada dalam sebuah reaksi kimia. Lebih jelasnya, pembahasan tentang reaksi reduksi oksidasi akan di terangkan di bawah ini. Pengertian Reaksi Reduksi Oksidasi Reaksi reduksi adalah proses menambahkan elektron […]

The post Reaksi Reduksi dan Oksidasi: Pengertian – Penyetaraan dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Pembahasan kali ini tentang reaksi reduksi dan oksidasi yang terjadi pada suatu reaksi kimia.

Reaksi reduksi oksidasi secara singkat adalah proses perubahan bilangan oksidasi dari atom yang ada dalam sebuah reaksi kimia.

Lebih jelasnya, pembahasan tentang reaksi reduksi oksidasi akan di terangkan di bawah ini.

Pengertian Reaksi Reduksi Oksidasi

Reaksi reduksi adalah proses menambahkan elektron dari suatu atom, molekul, atau pun ion.

Sedangkan reaksi oksidasi adalah proses pelepasan elektron sebuah molekul, ion atau atom.

Kedua proses ini tidak dapat dipisahkan karena saling membantu penyetaraan pada sebuah reaksi kimia.

Ada pula istilah oksidator dan reduktor pada reaksi redoks. Oksidator adalah zat atau agen yang mengalami reaksi oksidasi. Oksidator memiliki bilangan oksidasi atau memiliki sifat keelektronegatifan yang tinggi.

Beberapa contoh oksidator adalah H2O2, CrO3, dan OSO4.

Sedangkan reduktor adalah senyawa yang melakukan reduksi ke senyawa lain. Reduktor bekerja sebagai penderma atau melepaskan elektron untuk senyawa lain yang membutuhkan.

Umumnya reduktor adalah senyawa-senyawa logam seperti Li, Fe, Al, Mg, dan Zn.

Penyetaraan Reaksi Reduksi Oksidasi

Penyetaraan reaksi redoks terbagi menjadi dua jenis yaitu

  • Metode bilangan oksidasi
  • Metode setengah reaksi

1. Metode Bilangan Oksidasi

Berikut langkah-langkah penyetaraan menggunakan metode bilangan oksidasi.

  • Tentukan terlebih dahulu unsur atau senyawa yang akan menjadi oksidator yaitu yang mengalami proses oksidasi.
  • Tentukan pula unsur yang menjadi reduktor sesuai bilangan oksidasi masing-masing unsur
  • Setarakan jumlah unsur yang mengalami reaksi redoks.
  • Tentukan banyaknya nilai kenaikan atau pelepasan dari bilangan oksidasi unsur-unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi
  • Menambahkan koefisien yang tepat untuk menyetarakan perubahan bilangan oksidasi
  • Menyetarakan jumlah atom H dan O pada unsur lainnya.

2. Metode Setengah Reaksi

Berikut langkah-langkah penyetaraan reaksi menggunakan metode setengah reaksi.

  • Tuliskan zat-zat yang mengalami reaksi reduksi oksidasi
  • Membagi reaksi menjadi setengah reaksi reduksi dan setengah reaksi oksidasi
  • Melakukan penyetaraan atom yang mengalami reaksi redoks, namun tidak pada atom H dan O
  • Melakukan penyetaraan atom O dengan menambahkan H2O ke unsur atau senyawa yang kekurangan oksigen
  • Melakukan penyetaraan atom H dengan menambahkan H+ ke unsur atau senyawa yang membutuhkan atom H
  • Melakukan penyetaraan muatan dengan menambahkan elektron ke unsur atau senyawa yang lebih positif
  • Menyetarakan jumlah elektron pada kedua persamaan setengah reaksi reduksi dan oksida
  • Menggabungkan kembali kedua persamaan setengah reaksi menjadi reaksi utuh.

Contoh Soal dan Pembahasan

1.Tentukan unsur-unsur yang termasuk reduktor, oksidator, hasil reduksi, dan hasil oksidasi pada persamaan berikut ini

Jawab:

Oksidator = HCl

Reduktor = Fe

Hasil oksidasi = FeCl3

Hasil reduksi = H2

2.Gunakan metode bilangan oksidasi untuk menyetarakan persamaan reaksi redoks berikut ini

Jawab:

Samakan muatan kiri dan kanan:

Samakan jumlah atom masing-masing sisi

Maka diperoleh reaksi setara:

The post Reaksi Reduksi dan Oksidasi: Pengertian – Penyetaraan dan Contoh Soal appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>