realitas sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/realitas-sosial Thu, 03 Nov 2022 04:37:45 +0000 id-ID hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.6.2 https://haloedukasi.com/wp-content/uploads/2019/11/halo-edukasi.ico realitas sosial - HaloEdukasi.com https://haloedukasi.com/sub/realitas-sosial 32 32 6 Hubungan Antarunsur Realitas Sosial yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/hubungan-antarunsur-realitas-sosial Thu, 03 Nov 2022 04:37:40 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39400 Di Indonesia, tidak hanya di daerah pedesaan, tetapi juga di perkotaan metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya terdapat anak-anak di bawah umur yang terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit. Anak-anak tersebut mengisi keseharian dengan membantu orang tua bekerja sebagai pedagang asongan atau kuli bangunan demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Fenomena di atas merupakan […]

The post 6 Hubungan Antarunsur Realitas Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Di Indonesia, tidak hanya di daerah pedesaan, tetapi juga di perkotaan metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya terdapat anak-anak di bawah umur yang terpaksa putus sekolah karena kondisi ekonomi keluarga yang sulit. Anak-anak tersebut mengisi keseharian dengan membantu orang tua bekerja sebagai pedagang asongan atau kuli bangunan demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

Fenomena di atas merupakan salah satu contoh realitas sosial yang ada di sekitar kita. Realitas sosial merupakan kejadian nyata dan terbukti ada dalam kehidupan masyarakat.

Realitas sosial memiliki berbagai unsur yang saling terjalin, mengikat satu sama lain, dan menetapkan tindakan masyarakat. Unsur-unsur tersebut yaitu interaksi sosial, nilai dan norma sosial, kebudayaan, stratifikasi sosial, status dan peran sosial, serta perubahan sosial.

Berbagai unsur ini saling berhubungan, melengkapi, dan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Berikut adalah penjelasan mengenai enam hubungan antarunsur realitas sosial yang perlu diketahui.

1. Hubungan antara Kelas Sosial dengan Interaksi Sosial

Stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai pengelompokkan atau penggolongan individu dalam masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu secara berjenjang atau bertingkat. Adanya kelas-kelas sosial tersebut dapat memengaruhi sikap, perilaku, nilai-nilai yang diyakini, dan gaya hidup individu.

Misalnya, stratifikasi sosial berdasarkan kriteria ekonomi yang terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas atas (upper class), kelas mengenah (middle class), dan kelas bawah (lower class). Ketiga jenis kelas sosial tersebut tentunya memiliki pola perilaku dan gaya hidup masing-masing.

Masyarakat atau individu yang termasuk dalam kelas atas (upper class) sadar akan status ekonomi atau kekayaan yang berlimpah. Oleh karena itu, mereka mampu menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi terkemukan dunia, seperti di Jepang, Singapura, Amerika Serikat, dan Eropa. Dengan demikian, saat memasuki dunia kerja mereka dapat menempati posisi-posisi strategis di perusahaan.

Sementara itu, masyarakat yang menempati kelas bawah (lower class), hanya bisa menempuh pendidikan di sekolah yang dekat dengan rumah dan kualitasnya pun cenderung kurang bagus. Akibatnya, kelompok masyarakat kelas bawah hanya dapat bekerja di sektor-sektor yang tidak memerlukan keahlian dan keterampilan khusus.

2. Hubungan antara Status dan Peran Sosial dengan Interaksi Sosial

Status atau kedudukan sosial individu dalam masyarakat sangat berkaitan dengan hak dan kewajiban. Hak merupakan hal-hal yang harus diperoleh individu sedangkan kewajiban adalah hal-hal yang harus dilaksanakan oleh individu dalam menjalankan status sosialnya.

Individu dapat memperoleh status sosial melalui tiga cara, pertama, bisa didapatkan melalui usaha sendiri (biasanya melalui pendidikan). Kedua, pemberian dari kelompok atau orang lain. Ketiga, adanya faktor keturunan dan kelahiran.

Jika berbicara mengenai status sosial, tidak lengkap apabila tidak membahas pasangannya yaitu peran sosial. Adapun peran sosial diartikan sebagai perilaku yang diharapkan dan diinginkan oleh masyarakat sesuai dengan status sosial yang dimiliki.

Contohnya, seseorang yang menjalankan status sosial sebagai guru. Profesi ini mempunyai berbagai tanggung jawab, antara lain yaitu membimbing dan mendidik siswa supaya menjadi pribadi yang pandai, mandiri, serta mampu berpikir kritis. Masyarakat juga berharap seorang guru dapat menjadi contoh teladan yang baik, tidak hanya bagi siswa di sekolah tapi juga untuk masyarakat sekitar.

Pola interaksi sosial dalam masyarakat tidak jarang dipengaruhi oleh status sosial yang disandang oleh anggota masyarakat. Misalnya, hubungan antara orang tua dengan anak. Dalam kehidupan sehari-hari, anak diharapkan dapat bersikap dan berperilaku sopan serta patuh kepada orang tua. Sementara itu, orang tua sebagai pemegang kedudukan tertinggi dalam keluarga juga wajib memberi kasih sayang dan perlindungan kepada anak.

3. Hubungan antara Nilai Sosial dengan Interaksi Sosial

Interaksi antaranggota masyarakat tidak luput dari nilai-nilai yang berlaku di suatu tempat atau daerah. Antara satu tempat dengan tempat lainnya memiliki berbagai nilai, ada yang serupa dan terkadang ada pula yang tidak. Nilai-nilai tersebut diyakini serta dianggap penting oleh masyarakat yang menganutnya.

Lahirnya nilai-nilai sosial dalam masyarakat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, sebagai hasil dari interaksi anggota masyarakat, dan adanya proses sosialisasi yang intensif.

Individu sebagai bagian dalam masyarakat diharapkan selalu bertindak serta bersikap sesuai dengan nilai-nilai yang menjadi standar dan dicita-citakan bersama selama ini.

Misalnya, Okan meminta bantuan Emil untuk diajari salah satu materi pelajaran yang ia belum mengerti sepenuhnya, maka dengan senang hati Emil bersedia untuk membantunya. Sikap Emil tersebut telah mencerminkan dan menjalankan nilai tolong menolong antarteman.

Nilai sosial juga memiliki berbagai peran atau tujuan penting yaitu sebagai alat solidaritas sosial, mendorong individu agar bersikap mandiri dan tanggung jawab, serta dapat memotivasi individu untuk bertindak sesuai dengan status dan peran sosialnya.

4. Hubungan antara Norma Sosial dengan Interaksi Sosial

Norma sosial terbentuk dan bersumber dari nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Dalam realitasnya, pengaplikasian suatu nilai antara satu kelompok dengan kelompok lainnya tidaklah sama. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya karena kebiasaan atau kebudayaan masyarakat yang berbeda.

Sebagaimana yang diketahui, nilai merupakan sebuah konsep abstrak yang berisi gambaran hal-hal yang layak dan penting bagi masyarakat. Dikarenakan masih abstrak, masyarakat perlu konsep lain yang dapat ditaati dan dipatuhi demi terwujudnya keteraturan sosial.

Dengan demikian, terciptalah sebuah aturan yang berisi perintah dan larangan dan ditetapakan sebagai pedoman bertingkah laku dalam masyarakat yang disebut dengan norma sosial.

Berbeda dengan nilai sosial, norma sosial merupakan hasil kesepakatan bersama baik berupa norma tertulis maupun tidak tertulis. Norma sosial juga mempunyai sanksi dari tingkat yang terlemah hingga sanksi yang terkuat.

Contohnya, saat mengendarai kendaraan bermotor, pengendara harus patuh dan taat terhadap berbagai peraturan lalu lintas yang telah ditetapkan. Apabila melanggar rambu lalu lintas maka akan dikenakan sanksi berupa tilang.

5. Hubungan antara Kebutuhan Dasar, Norma, dan Institusi Sosial

Menurut Abraham Maslow, setiap individu mempunyai lima kebutuhan dasar yang ingin dicapai. Kebutuhan-kebutuhan tersebut yaitu, kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri.

Saat ini, setiap individu ingin mengerahkan seluruh kemampuan dan potensi yang dimiliki demi meraih apapun yang diinginkan. Agar kebutuhan ini dapat terpenuhi, maka dibuatlah seperangkat norma.

Untuk mencapai kebutuhan akan aktualisasi diri, diperlukan peran lembaga atau institusi sosial terkait seperti lembaga pendidikan. Institusi ini merupakan tempat berlangsungnya proses edukasi bagi para peserta didik untuk mempersiapkan masa depan. Caranya yaitu dengan menggali potensi yang ada sekaligus mempelajari nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.

Institusi Pendidikan memiliki fungsi antara lain, yaitu:

  • Mempersiapkan individu yang terdidik dan terampil.
  • Mengajarkan peranan sosial dan tanggung jawab.
  • transfer ilmu pengetahuan dan mendorong kreativitas.
  • Memberi kesempatan untuk memperbaiki masa depan.

6. Hubungan antara Peran Sosial dengan Kebudayaan

Pola perilaku, tata kelakuan, peran, dan norma sosial tidak bisa dipelajari sendiri, melainkan dibentuk oleh pola asuh orang tua dan lingkungan. Salah satu lingkungan yang turut memengaruhinya yaitu budaya.

Kebudayaan memiliki fungsi penting yakni sebagai petunjuk arah dalam menentukan sikap dan tingkah laku dalam masyarakat. Kebudayaan juga dapat memberikan dampak bagi individu dalam memandang suatu peran dalam masyarakat.

Misalnya dalam budaya patriaki, kaum perempuan berada di posisi kedua. Perempuan dalam keluarga memiliki peran domestik, artinya perempuan memiliki tanggung jawab dalam mengurus rumah tangga dan mengasuh anak. Selain itu, perempuan juga harus patuh dan taat kepada suami. Sementara, laki-laki memiliki peran penting yaitu sebagai pemimpin rumah tangga dan pencari nafkah.

The post 6 Hubungan Antarunsur Realitas Sosial yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat https://haloedukasi.com/contoh-realitas-sosial Mon, 24 Oct 2022 03:16:16 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39252 Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat.  Realitas sosial menjadi salah satu peranan […]

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sebagai makhluk sosial, manusia diharuskan untuk selalu hidup berdampingan dengan individu lainnya ketika menjalani kehidupan yang dihadapkan dengan kenyataan sebenarnya. Kenyataan tersebut menjadi realitas sosial dalam kehidupan yang dapat dilihat sebagai bentuk hubungan antara individu dengan individu lainnya atau dalam kata lain realitas sosial adalah kenyataan dalam kehidupan masyarakat. 

Realitas sosial menjadi salah satu peranan penting dalam objek kajian sosiologi karena adanya fakta sosial yang terbentuk dalam kehidupan masyarakat sesuai dengan kenyataan yang terjadi dilapangan. Setiap orang harus memahami jika mereka menjadi bagian dari kasus realitas sosial ini.

Penerapan dalam perwujudan realitas sosial mencangkup juga berbagai komponen dalam lingkungan sosial, baik dari hukum, pendidikan, ekonomi, unsur budaya, dan yang lainnya

Pengertian Realitas Sosial

Realitas sosial merupakan sebuah kenyataan yang terwujud sebagai hasil hubungan yang terjalin di antara sesama manusia yang ada di tengah–tengah masyarakat yang dapat digunakan sebagai acuan dalam pola interaksi antar manusia dalam konteks kelompok sosial masyarakat.

Acuan tersebut berarti menjadi panduan terhadap keadaan sosial yang bersifat abstrak dengan berisi simbol yang berfungsi untuk mengatur perilaku yang muncul oleh individu pada suatu masyarakat dalam membentuk contoh struktur sosial.

Realitas sosial menjadi serangkaian kegiatan yang terjadi dalam kehidupan masyarakat yang dipengaruhi oleh proses sosial dan interaksi sosial yang diimplementasikan dalam bidang tertentu, baik dalam segi ekonomi, lembaga sosial, maupun hukum.

Sehingga, secara umum dapatlah dikatakan bahwa keadaan ini menjadi cerminan bahwa kehidupan manusia senantiasa berkembang dari kurun waktu tertentu yang menyebabkan adanya dorongan untuk melakukan perubahan.

Contoh Realitas Sosial

  • Pembanguan yang Tidak Merata

Masyarakat menjadi contoh realitas sosial di masyarakat, misalnya saja yaitu adanya perbedaan segi pendidikan antara masyarakat desa dan kota. Di mana pada kenyataannya pendidikan dalam masyarakat, khususnya di Indonesia belum bisa disebut sebagai pemerataan karena terdapat beragam perbedaan yang nyata dalam kehidupan sebenarnya.

Fenomena sosial di Indonesia dalam bidang pendidikan bisa disebut sebagai bagian dari realitas sosial yang menggambarkan tentang masalah ketidakseimbangan pembangunan, fasilitas, maupun transformasi di Indonesia.

  • Ketimpangan Ekonomi

Dalam bidang ekonomi tentunya tidak terlepas dari adanya lembaga ekonomi yang akan memberikan regulasi tentang sistem sosial terkait dengan adanya pengelolaan keuangan negara, baik pengeluaran maupun penerimaan yang diterima.

Di mana pada kenyataannya gambaran pengelolaan keuangan tersebut di Indonesia masih belum sesuai dengan apa yang diharapkan oleh kebanyakan masyarakatnya akibat adanya masalah distribusi yang belum merata pada beberapa daerah.

Pengembangan tersebut hanya berpusat pada kota-kota besar saja, sehingga kemiskinan dan kekayaan dalam masyarakat menjadi gambaran yang sangat nyata dalam realitas sosial masyarakat yang menuntut adanya akibat fasilitas negara yang tidak sama rata.

  • Menurunnya Tingkat Pelestarian Budaya

Adanya realitas sosial dalam budaya ini misalnya dapat terlihat dengan adanya ketidakinginan para generasi muda untuk mengenal dan mempelajari kearifan lokal dengan baik padahal semua itu sangat begitu penting sebagai proses untuk melestarisasikan nilai budaya yang ada.

Generasi enggan mempelajari budaya bangsa dengan alasan karena budaya lokal dianggap kuno dan lebih bangga dengan budaya barat yang baru masuk ke Indonesia.

  • Saling Membantu saat ada Bencana

Bentuk realitas sosial masyarakat dalam bidang sosial contohnya yaitu ketika terdapat suatu wilayah yang terkena bencana tsunami yang akan didengar oleh seluruh masyarakat, maka secara spontan masyarakat ataupun lembaga resmi negara mengeluarkan bantuan dengan cepat dan tanggap kepada para penerima musibah.

Gambaran ini tentu saja mencerminkan perihal nilai positif dalam kehidupan masyarakat karena adanya rasa simpati dan empati yang menyatukan di dalam masyarakat.

  • Target Beasiswa Pendidikan yang Salah

Masalah pendidikan menjadi bagian daripada realitas sosial, dapat dilihat dari adanya peranan beasiswa Bidikmisi yang ditunjukkan kepada para pelajar yang tidak mampu secara ekonomi namun mempunyai kemampuan intelektual tinggi.

Dalam kasus realitas sosial pendidikan inilah yang menunjukkan jika banyak orang mampu yang ingin diakui sebagai warga miskin agar mendapatkan beasiswa yang dalam segi hukum sangat salah dan tidak bisa dibenarkan dalam segi apapun.

  • Penyimpangan dalam Keluarga

Keluarga mempunyai fungsi untuk memberikan perlindungan kepada semua anggotanya dan saling menjaga nama baik seisi rumah, namun pada realitas sosial yang terjadi banyak anak yang melakukan penyimpangan yang mencemarkan nama baik keluarga, salah satunya yaitu hamil di luar nikah.

Dengan adanya fakta realitas sosial tersebut menunjukan jika peranan perubahan keluarga semakin bergeser dan perlu adanya peningkatan rasa kepedulian dan kasih sayang antar anggota keluarga.

  • Pelanggaran Agama

Salah satu bagian daripada realitas sosial yaitu lembaga agama yang memberikan perlindungan serta memberikan kewajiban kepada para pemeluknya untuk menjalankan ibadah dan menjauhi segala larangan.

Namun, pada kenyataannya dalam realitas sosial telah menunjukan jika banyak sekali pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat.

  • Perayaan Suatu Keberhasilan

Penggambaran atas realitas sosial yang bernilai subjektif atau pengetahuan umum yaitu terkait dengan adanya acara tasyakuran yang dilakukan oleh seseorang untuk mensyukuri lantaran ia mempunyai kinerja yang sangat baik selama bertahun-tahun telah menempuh jenjang pendidikan doktoral, atau berpengalaman memimpin tim kerja sehingga ia mendapatkan promosi jabatan yang diimpikan.

Semua keberhasilan tersebut diperoleh seseorang yang tentu saja tidak terlepas dari semangat berprestasi yang selalu dipupuk dan adanya dukungan dari orang-orang di sekitarnya.

Atas keberhasilan tersebut, maka dirayakan dengan bangga dan bahagia yang jangan dilakukan secara berlebihan dan tetap bisa mengendalikan diri dan tidak terbawa euforia. Sehingga,sebagai wujud rasa syukurnya ia mampu untuk mengadakan agenda tasyakuran tersebut dengan keluarga terdekat.

The post 8 Contoh Realitas Sosial yang Ada di Masyarakat appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
6 Susunan Realitas Sosial Menurut Soerjono Soekanto yang Perlu Diketahui https://haloedukasi.com/susunan-realitas-sosial-menurut-soerjono-soekanto Wed, 12 Oct 2022 08:50:04 +0000 https://haloedukasi.com/?p=39061 Realitas sosial dapat dimaknai sebagai kejadian sosial yang ada dan terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya, terdapat kelompok masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan sulit memperoleh akses kesehatan serta pendidikan yang berkualitas baik. Salah satu tokoh sosiologi Emile Durkheim, berpendapat bahwa realitas sosial merupakan fakta sosial, yang […]

The post 6 Susunan Realitas Sosial Menurut Soerjono Soekanto yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Realitas sosial dapat dimaknai sebagai kejadian sosial yang ada dan terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Contohnya, terdapat kelompok masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, dan sulit memperoleh akses kesehatan serta pendidikan yang berkualitas baik.

Salah satu tokoh sosiologi Emile Durkheim, berpendapat bahwa realitas sosial merupakan fakta sosial, yang artinya yaitu berbagai cara dalam bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berasal dari suatu pengaruh yang begitu kuat dari luar diri individu. Selain itu, fakta sosial bersifat memaksa dan bisa mengontrol individu, serta tidak berdasarkan kemauan pribadi individu.

Menurut Soerjono Soekanto, terdapat enam susunan realitas sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Penjelasannya adalah sebagai berikut.

1. Interaksi Sosial

Setiadi dan Kolip memiliki definisi bahwa interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis, baik antarindividu, individu dengan kelompok, maupun antarkelompok. Interaksi sosial dilakukan secara timbal balik (ada aksi dan reaksi) yang digambarkan dalam bentuk tindakan / perilaku.

Soerjono Soekanto menyatakan bahwa suatu interaksi sosial tidak akan mungkin terwujud jika tidak memenuhi dua syarat, yaitu pertama adanya kontak sosial dan kedua adanya komunikasi.

Kontak sosial dapat terjadi apabila terdapat dua individu atau lebih yang saling berhubungan baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara itu, komunikasi terjadi jika individu memberikan penjelasan pada perilaku orang lain yang disampaikan dalam bentuk pembicaraan, gerakan dan perasaan yang akan disampaikan.

Adapun contoh interaksi sosial yaitu;

  • Yasmin sedang menanyakan kabar Ayra yang sedang menempuh pendidikan di luar luar negeri melalui aplikasi video call.
  • Dian dan Shahnaz saling melambaikan tangan ketika akan pulang ke rumah masing-masing.
  • Tim olimpiade sosiologi SMA Diponegoro bertanding dengan tim olimpiade SMA Soedirman di babak final.
  • Zahra belajar memasak rendang dengan Ibu di dapur.
  • Kemal meminta bantuan kakak laki-lakinya dalam mengerjakan tugas sekolah.

2. Kebudayaan

Menurut Bapak antropologi Indonesia yakni Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia.

Secara sosiologis, kebudayaan dimaknai sebagai hasil interaksi antaranggota masyarakat yang sifatnya turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya yang dipelajari melalui proses sosialisasi.

Kebudayaan terkadang cenderung bersifat represif atau memaksa sehingga memiliki sanksi-sanksi yang tegas. Hal ini dikarenakan kebudayaan memiliki berbagai peranan dan kepentingan, salah satunya yaitu untuk menciptakan kehidupan masyarakat yang tertib.

Contoh kebudayaan dalam sosiologi yaitu bahasa daerah, adat istiadat dalam pernikahan, dan kebiasaan masyarakat pedesaan pada bulan ramadan.

3. Nilai dan Norma Sosial

Nilai sosial diartikan sebagai hasil dari proses interaksi yang terbentuk karena adanya berbagai kebutuhan dari setiap individu dalam masyarakat. Nilai sosial juga bersifat abstrak, maksudnya nilai sosial tidak dapat dilihat atau diraba melainkan dapat dirasakan sebagai suatu aspek yang penting dan berguna bagi anggota masyarakat.

Nilai sosial memiliki beberapa peran atau fungsi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain;

  • Sebagai petunjuk arah dalam bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat.
  • Dapat memberikan individu dorongan (motivasi) dalam bersikap dan berperilaku.
  • Membangun solidaritas atau kekompakkan dalam masyarakat.
  • Membentuk sikap independen dan konsisten dalam menjalankan status dan peran sosial.

Selanjutnya yaitu norma sosial, memiliki makna sebagai seperangkat aturan berisi perintah atau larangan yang diputuskan berlandaskan persetujuan bersama dan digunakan sebagai patokan bertingkah laku dalam masyarakat.

Fungsi norma sosial dalam masyarakat yaitu sebagai sistem kontrol sosial, sebagai instrumen untuk menertibkan dan menstabilkan kehidupan masyarakat, serta sebagai acuan bersikap dalam masyarakat.

4. Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial merupakan salah satu bentuk dari struktur sosial yang ada dalam masyarakat selain diferensiasi sosial. Menurut Pitirim A. Sorokin, stratifikasi sosial merupakan pembedaan atau penggolongan anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas tertentu secara berjenjang berdasarkan kriteria-kriteria tertentu.

Pada umumnya, tolak ukur yang dipakai untuk menggolongkan anggota masyarakat ke dalam pelapisan sosial secara vertikal yaitu kekayaan (ekonomi) , kehormatan (status sosial), kekuasaan (politik), dan ilmu pengetahuan (pendidikan).

Contohnya, dalam kehidupan masyarakat terdapat keluarga yang mempunyai gaya hidup mewah dengan mengisi waktu liburan dengan berwisata ke luar negeri, sepeti Eropa dan Amerika. Sementara itu, ada keluarga yang berasal dari kelas menengah ke bawah yang hidup sederhana dengan mengisi waktu liburan hanya berkumpul bersama keluarga di rumah.

5. Status dan Peran Sosial

Status sosial dan peran sosial saling berkaitan erat sehingga tidak dapat dipisahkan. Misalnya, Andi memiliki status sebagai guru SD, maka ia harus mejalankan berbagai kewajiban di sekolah seperti mengajar, membuat rancangan pembelajaran, dan mengevaluasi hasil belajar siswa.

Jadi, status sosial dapat diartikan sebagai kedudukan atau jabatan yang disandang individu dalam masyarakat. Sementara itu, peran sosial adalah perilaku atau tindakan yang diinginkan oleh masyarakat dari individu sesuai dengan kedudukan yang dimiliki.

Pada umumnya, status sosial dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai barikut:

  • Ascribed status, yaitu kedudukan yang didapatkan individu melalui kelahiran atau keturunan. Misalnya, gelar bangsawan dan putra mahkota sebuah kerajaan di Eropa.
  • Achieved status, yaitu kedudukan yang diraih individu melalui kerja keras dengan berbagai yang telah dilakukan. Contonya, gelar sarjana diperoleh karena telah menyelesaikan studi S1.
  • Assigned status, suatu kelompok atau golongan (umumnya pemerintah) memberikan kedudukan yang lebih tinggi kepada individu yang telah berjasa dan berkontribusi untuk kepentingan masyarakat. Salah satu contoh assigned status adalah gelar kerhormatan kerajaan Inggris. 

6. Perubahan Sosial

Menurut Soerjono Soekanto, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan yang memengaruhi sistem sosial, termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku individu atau kelompok di masyarakat.

Salah satu faktor pendukung atau pendorong proses perubahan sosial yaitu adanya pengaruh kebudayaan asing. Perkembangan zaman memengaruhi pola perilaku masyarakat, misalnya pada pilihan jenis seni tari yang dipelajari. Fenomena ini dapat ditunjukkan dengan keinginan masyarakat untuk belajar jenis tari yang berasal dari luar negeri seperti salsa dan ballet daripada belajar jenis tari tradisional.

Perubahan selera tersebut tidak terlepas dari imbas pengaruh kontak dengan kebudayaan asing. Masyarakat cenderung memilih jenis tari yang berasal dari luar negeri karena dinilai lebih modern dan sesuai dengan perkembangan zaman. Situasi ini mendorong seniman dari luar negeri memanfaatkan peluang untuk mendirikan sanggar atau studio tari di Indonesia.

Sebagai salah satu susunan realitas sosial, perubahan sosial juga memiliki berbagai dampak positif terhadap kehidupan masyarakat. Dampak positif perubahan sosial tersebut mengarah pada kemajuan di berbagai bidang kehidupan manusia. Berikut adalah beberapa dampak positif perubahan sosial yaitu:

  • Membangun integrasi (persatuan) sosial dalam masyarakat.
  • Kemajuan teknologi di berbagai bidang kehidupan, seperti adanya penemuan baru di bidang kesehatan.
  • Memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan menggali informasi.
  • Meningkatnya kesejahteraan dan kerharmonisan dalam masyarakat.
  • Terdapat nilai dan norma sosial baru yang sesuai perkembangan masyarakat.

The post 6 Susunan Realitas Sosial Menurut Soerjono Soekanto yang Perlu Diketahui appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Ketahui 7 Bentuk Realitas Sosial serta Penjelasannya https://haloedukasi.com/bentuk-realitas-sosial Mon, 29 Aug 2022 04:50:00 +0000 https://haloedukasi.com/?p=38286 Sudah tahu belum dengan realitas sosial? Tidak semuanya paham dengan maksud realitas sosial. Sebelum mengetahui bentuk-bentuk realitas sosial. Ada sedikit gambaran pengertian mengenai realitas sosial. Membahas realitas, realitas sendiri adalah kenyataan. Hal ini berkaitan dengan kondisi masyarakat yang terjadi secara nyata, baik itu normal maupun tidak normal. Kondisi ini tidak jauh-jauh dari suatu pola berhubungan […]

The post Ketahui 7 Bentuk Realitas Sosial serta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Sudah tahu belum dengan realitas sosial? Tidak semuanya paham dengan maksud realitas sosial. Sebelum mengetahui bentuk-bentuk realitas sosial. Ada sedikit gambaran pengertian mengenai realitas sosial.

Membahas realitas, realitas sendiri adalah kenyataan. Hal ini berkaitan dengan kondisi masyarakat yang terjadi secara nyata, baik itu normal maupun tidak normal. Kondisi ini tidak jauh-jauh dari suatu pola berhubungan diantara masyarakat satu dengan masyarakat lainnya.

Perkembangan realitas sosial sendiri saat ini berkembang lebih jauh, mengikuti pola pikir masyarakat masa kini. Sudah tidak heran lagi, apabila banyak pengertian lain yang berkeliaran mengenai realitas sosial.

Setelah tahu perihal pengertian realitas sosial, ada beberapa bentuk dari realitas sosial, diantaranya sebagai berikut:

Keluarga

salah satu bentuk realitas sosial yang ada saat ini adalah keluarga. Sudah tahu bukan dengan keluarga? Keluarga merupakan kesatuan kelompok yang dibentuk berlandas kasih sayang satu sama lain, tidak ada yang ingin menyakiti.

Bagaimana bentuk keluarga itu sendiri? Bentuk keluarga ini bisa berbentuk; kakek, nenek, ayah, ibu, anak, dan sanak saudara lainnya.

Keluarga sebenarnya merupakan bagian yang universal. Keluarga ini terbentuk karena adanya ikatan pernikahan sehingga membuat keturunan disatu garis darah. Maka dari itu, sudah tidak mengherankan lagi jika di dalam keluarga terdapat beberapa gejala sosial maupun interaksi.

Sebenarnya, ada fungsi tersendiri di dalam keluarga hal ini telah dipaparkan oleh ahli (Paul & Chester, 1996), sebagai berikut:

  • Seksual, usaha untuk menyalurkan hasrat-hasrat seksual yang mana hal ini berkaitan dengan hubungan badan diantara pasangan pernikahan.
  • Reproduksi, usaha untuk menghasilkan keturunan yang disesuaikan dengan harapan suami istri.
  • Sosialisasi, usaha untuk menanamkan nilai sosialisasi yang sesuai dengan norma berlaku.
  • Afeksi, usaha untuk menyalurkan rasa kasih dan sayang ke sesama anggota keluarga.
  • Status, usaha untuk menentukan status masing-masing anggota kedudukan atau status, misalnya ayah sebagai kepala keluarga.
  • Perlindungan, usaha untuk melindungi keluarga dari ancaman apapun itu.
  • Ekonomis, usaha untuk menghasilkan segala sesuatu yang dirasa penting di dalam keluarga.

Masyarakat

Bentuk realitas sosial adalah masyarakat. Masyarakat sendiri memiliki arti sebagai bersama-sama. Apakah sudah mendapatkan gambaran mengenai pengertian masyarakat?

Masyarakat adalah sekumpulan orang yang berada disuatu tempat, dimana mereka menjunjung suatu nilai yang telah tertanam sedari dulu. Sebenarnya, masyarakat ini mempunyai beberapa tafsiran lain yang seharusnya diketahui.

Tafsiran lain dari masyarakat adalah sekelompo manusia yang mana telah lama hidup dan sudah banyak melakukan kerja sama sehingga mampu mengorganisasikan sesuatu (Soerjono Soekamto, 1989).

Dalam penafsiran dan pengertian mengenai masyarakat, dapat ditarik sebuah kesimpulan mengenai unsur-unsur masyarakat, sebagai berikut:

  • Kelompok yang dibuat oleh masyarakat kebanyakan tetap.
  • Masyarakat hidup dalam waktu yang cukup lama dan telah menempati suatu tempat.
  • Peraturan di dalam kehidupan masyarakat berlaku.

Komunitas

Siapa yang tidak tahu dengan komunitas? Sebagian besar sudah paham dengan pemahaman mengenai komunitas.

Apakah sudah tahu terbentuknya suatu komunitas? Komunitas ini terbentuk karena kesamaan dalam tempat tinggal serta hubungan yang ada di dalam masyarakat, hubungan atas rasa solidaritas, Perasaan yang tertanam dalam masyarakat (Solidaritas) ini dinamakan sebagai community sentiment.

Apakah sudah tahu dengan beberapa unsur dari community sentiment? Inilah unsur-unsur yang berlaku, sebagai berikut:

  • Satu perasaan, ada banyak kelompok yang mempunyai satu rasa. Rasa yang sudah dipupuk dalam waktu lama ini menimbulkan rasa solidaritas yang tinggi.
  • Satu tanggungan, setiap anggota komunitas mempunyai perannya masing-masing. Sehingga, setiap anggota di dalam komunitas sudah ada kedudukan dan peran yang harus dijalankan. Misalnya, dalam komunitas bola ada satu orang yang menjadi ketua penanggung jawab.
  • Saling membutuhkan satu sama lain, manusia tidak dapat bisa hidup sendiri. Maka dari itu, perlu interaksi. Dalam komunitas ini setiap anggotanya mempunyai kelebihan dan kekurangan satu sama lain, sehingga apabila kekurangan tersebut tidak dapat diatasi maka anggota lain akan membantu.

Asosiasi

Asosiasi adalah bentuk realitas sosial yang mana menunjukkan kesamaan dalam menggapai tujuan atau kepentingan tertentu. Misalnya, kesamaan dalam hobi, pekerjaan, ideologi, pola pikir, dan sebagainya.

Dalam bentuk realitas ini ada yang namanya kepemimpinan. Ada sistem kepemimpinan di dalam asosiasi diantaranya yaitu dilihat dari wibawa dan kharisma serta menjunjung tinggi asas wewenang serta hukum.

Tetangga

Bentuk realitas ini sudah banyak diketahui, bentuk realitas yang mengarah pada tetangga. Sudah tahu bukan dengan tetangga?

Kurang lebihnya tetangga adalah seseorang yang menempati suatu wilayah dimana berdekatan dengan kondisi kita saat ini. Tetangga biasanya ini saling bahu-membahu apabila ada yang membutuhkan bantuan. Bahkan, ada kalanya tetangga saling berbagai sesuatu kepada orang yang ada didalam cakupannya.

Suku

Sudah tahu dengan pengertian suku? Suku adalah gabungan sosialitas yang mana terdapat perbedaan di dalam kondisi sosial lainnya. Misalnya, ada perbedaan diantara masyarakat suku Jawa dengan suku Betawi.

Kerabat

Bentuk realitas sosial terakhir ada kerabat. Kerabat adalah seseorang yang berkelompok karena adanya hubungan darah, seperti halnya keluarga jauh.

Itulah tujuh bentuk realitas sosial yang seharusnya diketahui semua orang. Hidup di dunia tidak bisa terlepas dari sosialisasi dan realitas sosial yang berlaku disuatu tempat.

The post Ketahui 7 Bentuk Realitas Sosial serta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Realitas Sosial: Pengertian – Teori dan Contohnya https://haloedukasi.com/realitas-sosial Tue, 13 Apr 2021 02:41:06 +0000 https://haloedukasi.com/?p=23912 Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak terlepas dari berbagai realita sosial yang ada. Semua realita sosial yang ada tidak bisa dipengaruhi adanya oleh manusia. Karena semuanya akan berjalan begitu saja. Dengan berbagai realita sosial yang ada, memaksa manusia untuk menjalin interaksi satu  sama lain, baik nantinya membentuk suatu kelompok, organisasi atau sebuah  komunitas. Lalu apa sih […]

The post Realitas Sosial: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Dalam menjalani kehidupan, manusia tidak terlepas dari berbagai realita sosial yang ada. Semua realita sosial yang ada tidak bisa dipengaruhi adanya oleh manusia. Karena semuanya akan berjalan begitu saja.

Dengan berbagai realita sosial yang ada, memaksa manusia untuk menjalin interaksi satu  sama lain, baik nantinya membentuk suatu kelompok, organisasi atau sebuah  komunitas. Lalu apa sih sebenarnya realitas sosial ini? Berikut merupakan pemaparan mendetail mengenai realitas sosial.

Pengertian Realitas Sosial

Pengertian Secara Umum

Realitas sosial merupakan salah satu studi dari ilmu sosiologi yang berisikan mengenai dasar pemikiran mengenai kenyataan hidup dan pola interaksi sosial yang ada, seperti yang ada di antara masyarakat, kelompok sosial ataupun komunitas sosial. Sehingga atas dasar realitas atau kenyataan sosial yang ada membentuk masyarakat menjadi pribadi yang berpola pola sesuai dengan sifat dasar masing masing.

Secara umum, realitas sosial merupakan bentuk kegiatan, perubahan yang nyata terjadi dalam kehidupan masyarakat yang terdiri atas berbagai pola kehidupan dan interaksi di dalamnya. Dimana dalam realitas sosial ini serangkaian peristiwa dan kejadian nyata akan mulai terbentuk dengan berbagai proses interaksi yang berlangsung di masyarakat. Apabila realitas sosial ini semakin berkembang akan berpengaruh terhadap timbulnya dinamika masyarakat.

Pengertian Menurut Para Ahli

Adapun beberapa pengertian mengenai realitas sosial yang dipaparkan oleh para ahli.

  • Menurut Laura Christina Luzar, realitas sosial merupakan penggambaran seluruh kegiatan yang dijalankan oleh seseorang melalui tahapan-tahapan yang mampu menciptakan bentuk tindakan sosial dengan sadar dan subjektif.
  • Menurut Margaret M. Polom, realitas sosial (social construction of reality) adalah kenyataan penting yang terjadi dalam diri seseorang dengan pola-pola tertentu yang bisanya dipengaruhi oleh lingkungan sosial dimana ia berada.

Teori Realitas Sosial

Teori yang berkaitan dengan realitas sosial ini pertama kali diperkenalkan oleh Peter L.Berger dan Thomas Luckman melalui bukunya The SocialConstruction of Reality : A Treatise in the Sociology of Knowledge. Dimana dalam buku tersebut dibahas mengenai kontruksi realitas sosial.

Secara umum, kontruksi realitas sosial merupakan tahapan sosial yang terbentuk melalui berbagai tindakan dan interaksi yang terjalin antar individu. Dimana di antara individu atau kelompok kelompok tersebut akan menciptakan secara terus menerus suatu realitas yang nantinya dimiliki dan dialami secara bersama sama secara subjektif.

Pengembangan dari teori ini berdasar pada paradigm konstruktivis yang merujuk pada realitas sosial sebagai salah satu bentuk konstruksi sosial yang telah diciptakan oleh individu. Peran seorang individu dalam hal ini sangatlah penting, karena individu menjadi penentu utama terkait dunia sosial yang ada.

Jenis Realitas Sosial

Adapun beberapa jenis dari realitas sosial yang telah berkembang.

  • Realitas Ekternalisasi
    Eksternalisasi ini merupakan salah satu bagian dari realitas sosial. Yang mana eksternalisasi ini merupakan suatu bentuk kompleks yang mencakup berbagai hal sosial, seperti gejala sosial yang berasal dari luar.
  • Realitas Objektifikasi
    Objektifikasi yang menjadi bagian dari realitas sosial ini dikatakan sebagai suatu hal simbolik yang memberikan pengaruh terhadap timbulnya kabar atau rumor yang akan berkembang di antara masyarakat nantinya.
  • Realitas Internalisasi
    Realitas internalisasi merupakan salah satu jenis kejadian dan kenyataan sosial yang mampu membuat individu tergerak untuk melakukan perubahan tertentu. Perubahan yang dilakukan didasarkan dengan hal apa yang mempengaruhinya. Namun, hal yang yang paling mempengaruhinya adalah hal yang berasal dari dalam individu itu sendiri.

Contoh Realitas Sosial

Berikut merupakan contoh dari realitas sosial yang ada di kehidupan sehari hari.

  • Masyarakat
    Masyarakat merupakan subjek penting terkait kajian mengenai realitas sosial yang ada ini. Berbagai realitas kehidupan menyertainya dari berbagai kegiatan sehari hari yang dilakukannya seperti makan, berpikir, hingga tahapan saat individu tersebut bisa mempengaruhi individu lainnya untuk menjadi bagian dari kelompok masyarakatnya.
  • Kelompok
    Contoh lain dari adanya realitas sosial ada terbentuknya suatu kelompok. Kelompok ini bisa dilihat dari proses hubungannya dengan kelompok lainnya yang telah terjalin seperti pada umumnya. Hal ini mengembalikan ingatan kita pada sifat dasar manusia, yang mana ia tidak akan bisa hidup sendiri. Melainkan harus berkelompok. Hubungan kelompok yang terjadi antar individu ini akan membentuk suatu intergritas sosial yang entah nantinya mengarah pada kerukunan ataupun konflik sosial.
  • Individu
    Individu juga memiliki peranan dalam realitas sosial yang ada. Proses realitas sosial yang terjadi melibatkan semua subjek yang ada, seperti kelompok, masyarakat, bahkan individu. Seorang individu merupakan subjek terkecil dari kajian ilmu mengenai realitas sosial ini. Yang mana ia mendasari semua dinamika sosial, realitas sosial, gejala sosial yang nantinya timbul seiring dengan perkembangan yang ada.

The post Realitas Sosial: Pengertian – Teori dan Contohnya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
4 Konsep Realitas Sosial Beserta Penjelasannya https://haloedukasi.com/konsep-realitas-sosial Sat, 06 Mar 2021 03:39:33 +0000 https://haloedukasi.com/?p=22333 Realitas sosial merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat sebagai hasil dari konstuksi sosial. Konstruksi sosial terbentuk karena adanya interaksi, kosensus (kesepakatan) dan habitus (kebiasaan) antarindividu dalam masyarakat. Berikut adalah konsep-konsep realitas sosial yang dikaji dan dianalisis oleh sosiologi, yaitu: 1. Keluarga Keluarga merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah maupun […]

The post 4 Konsep Realitas Sosial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>
Realitas sosial merupakan gejala-gejala sosial yang muncul dalam kehidupan bermasyarakat sebagai hasil dari konstuksi sosial. Konstruksi sosial terbentuk karena adanya interaksi, kosensus (kesepakatan) dan habitus (kebiasaan) antarindividu dalam masyarakat. Berikut adalah konsep-konsep realitas sosial yang dikaji dan dianalisis oleh sosiologi, yaitu:

1. Keluarga

Keluarga merupakan kesatuan sosial yang dipersatukan oleh ikatan perkawinan, hubungan darah maupun adopsi. Kelompok yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan anak ini, pada umumnya tinggal di dalam satu tempat yang sama. Setiap anggotanya melakukan interaksi dan komunikasi guna mempertahankan suatu kebudayaan bersama sekaligus menciptakan kebudayaan baru.

2. Masyarakat

Masyarakat merupakan sekelompok manusia yang hidup bersama dalam waktu yang cukup lama. Setiap anggota masyarakat memiliki kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan sosial. Masyarakat juga dianggap sebagai suatu sistem hidup bersama, hingga menimbulkan suatu kebudayaan yang menjadi identitas dan karakteristik mereka.

3. Komunitas

Komunitas merupakan satuan sosial yang memiliki ikatan solidaritas yang kuat antaranggotanya. Penyebab suatu komunitas terbentuk dapat disebabkan oleh kesamaan tujuan atau kepentingan, berasal dari daerah yang sama, kesamaan tempat tinggal, dan adanya perasaan saling membutuhkan satu sama lain.

Contohnya yaitu, himpunan mahasiswa daerah di perguruan tinggi dan komunitas TKW di luar negeri.

4. Asosiasi

Asosiasi atau perkumpulan adalah suatu kehidupan bersama antarindividu dalam suatu ikatan organisasi formal. Setiap anggota asosiasi memiliki kesadaran bersama bahwa masing-masing anggota bertanggung jawab sesuai dengan kedudukan dan peran mereka dalam kelompok. Contoh asosiasi yaitu OSIS di SMA, BEM di perguruan tinggi dan kelompok profesi.

The post 4 Konsep Realitas Sosial Beserta Penjelasannya appeared first on HaloEdukasi.com.

]]>